(Field Study) “yang bertujuan untuk mempelajari secara ... · PDF fileJenis penelitian...
Transcript of (Field Study) “yang bertujuan untuk mempelajari secara ... · PDF fileJenis penelitian...
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian
lapangan (Field Study) “yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif
tentang latar belakang keadaan seseorang dan interaksi sosial lingkungan
sesuatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.”1
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta
Selatan.
2. Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei
dengan pendekatan korelasional. Metode survei adalah penelitian yang
mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner
sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Sedangkan pendekatan
korelasional adalah “pendekatan dalam penelitian yang pada
pelaksanaannya menggunakan tehnik analisis statistik mengenai
hubungan antara dua variabel atau lebih”.2 Teknik ini digunakan untuk
mengukur kuat lemahnya pengaruh perhatian orangtua terhadap hasil
belajar siswa.
1 Nur Amin Fatah, Diklat Mata Kuliah Metodologi Penelitian, (Jakarta:Sekolah Tinggi
Agama Islam Shalahuddin al-Ayyibi, 2001), h.14, t.d. 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006),
Cet .XIII, h. 86.
31
B. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Yang dimaksud populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek / subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik suatu
kesimpulan.”3 Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda – benda
alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat
yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa
kelas VIII SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan yang berjumlah
50.
b. Sampel
Sampel adalah “sub dari seperangkat elemen yang dipilih untuk
dipelajari”.4 Teknik pemilihan sampel menggunakan teknik sampel kluster
(cluster sampling). Teknik sampel kluster adalah sebagian atau satu
kelompok yang mewakili keseluruhan kelompok yang ada. Apabila
subjeknya kurang dari 100 orang maka lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Karena jumlah siswa kelas
VIII kurang dari 100 orang jadi penulis menggunakan penelitian populasi
yaitu seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah
50 siswa.
Dipilihnya siswa kelas VIII, karena siswa kelas VIII merupakan
suatu periode peralihan/suatu masa perubahan, yang dimana individu/anak
mencari identitasnya sendiri ketika akan memasuki masa ambang remaja.
Oleh karena itu anak perlu mendapatkan perhatian yang lebih dari orang
tua agar hasil belajarnya baik.
3 Syani, Abdul, Statistika untuk Penelitian, Bandung: CV Alfabeta), h. 55. 4 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2006), cet 1 h. 111.
32
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini dikaji keterhubungan antara satu variabel bebas
dengan satu variabel terikat. Variabel bebas yang dimaksud adalah perhatian
orang tua dilambangkan dengan “X” sedangkan variabel terikatnya adalah
Hasil belajar IPS siswa dilambangkan dengan “Y”. Paradigma hubungan
antara variabel bebas dapat disesuaikan dalam bentuk konstelasi sebagai
berikut :
Keterangan :
X : Perhatian orang tua
Y : Hasil belajar siswa
D. Tehnik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian ini penulis
menggunakan tekhnik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan terhadap fenomena
yang diselidiki. Di dalam pengertian psikologi, observasi meliputi kegiatan
pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh
panca indera atau disebut juga pengmatan langsung.
2. Angket
Angket adalah tekhnik pengumpulan data dengan menyusun item-
item pertanyaan secara terperinci dalam suatu daftar pertanyaan atau
dalam format kuesioner, lalu disebarkan kepada responden untuk dijawab.5
Penulis menyebarkan angket pada siswa yang dijadikan sampel dalam
penelitian ini, untuk memperoleh data tentang perhatian orang tua dalam
hal ini menggunakan angket tertutup yaitu pertanyaan yang variasi
5Zikri Neni Iska, Psikologi, (Jakarta: Kizi brothers, 2006), Cet 1, h. 35.
X Y
33
jawabannya sedang ditentukan terlebih dahulu sehingga responden tidak
mempunyai kebebasan untuk memilih kecuali yang sudah ditentukan.
3. Wawancara
Wawancara adalah “Tanya jawab antara pewawancara dengan orang
yang diwawancarai”.6 Pewawancara yang lebih mengenal dengan orang
yang diwawancarai mengemukakan isi hati, pandangan-pandangannya dan
pendapatnya sehingga data yang diinginkan oleh peneliti akan dapat
terkumpul dengan baik
4. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang digunakan
untuk memperoleh data tentang prestasi belajar siswa yang berdasarkan pada
raport siswa yaitu dengan melihat nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada
semester ganjil/semester I.
Supaya instrument yang diberikan kepada responden benar-benar baik,
terlebih dahulu dilakukan pengujian, antara lain:
1. Validitas Instrumen
Salah satu ciri instrumen itu baik adalah apabila tes itu dapat tepat
mengukur apa yang hendak diukur atau disebut valid atau sahih. Dalam
penelitian ini digunakan validitas konstruk yang berarti tes tersususun
sesuai dengan indikator-indikator. Dalam penelitian ini validitas tes
diukur dengan rumus korelasi Pearson Product Moment, dengan dengan
bantuan program SPSS versi 13.
Untuk mengetahui valid tidaknya butir soal, maka r-hitung
dibandingkan dengan r-tabel pearson product moment dengan taraf
signifikansi 5%. Jika r-hitung > r-tabel maka soal tersebut valid, dan jika
r- hitung < r-tabel maka soal tersebut tidak valid.
6Zikri Neni Iska, Psikologi, (Jakarta: Kizi brothers, 2006), Cet 1, h. 35.
34
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, langkah
selanjutnya yaitu pengolahan data dan analisis data. Adapun teknik
pengolahan data, sebagai berikut:
1. Editing
Dalam pengolahan data, yang pertama dilakukan adalah editing.
Editing yaitu memeriksa jawaban-jawaban responden untuk diteliti,
dirumuskan pengelompokannya guna memperoleh data yang benar-
benar sempurna dan meneliti kembali catatan data untuk mengetahui
apakah catatan itu cukup baik dan dapat segera disiapkan untuk
keperluan proses berikutnya supaya dapat menghasilkan data yang
akurat dan valid. .7
2. Skoring yaitu setelah melewati tahap editing, maka selanjutnya penulis
memberikan skor terhadap pertanyaan yang ada pada angket. Untuk
menentukan skoring, semua pertanyan angket akan pditabulasi dengan
skor nilai setiap itemnya, dengan cara jawaban dengan huruf akan
diubah menjadi angka, yaitu sebagai berikut :
Untuk pertanyaan yang mengarah positif :
a. Untuk jawaban selalu, diberi nilai 4
b. Untuk jawaban sering, diberi nilai 3
c. Untuk jawaban pernah, diberi nilai 2
d. Untuk jawaban tidak pernah, diberi nilai 1
Untuk pertanyaan yang mengarah negatif sebaliknya :
a. Untuk jawaban selalu, diberi nilai 1
b. Untuk jawaban sering, diberi nilai 2
c. Untuk jawaban pernah, diberi nilai 3
d. Untuk jawaban tidak pernah, diberi nilai 4
7 Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT. Gramedia, 1977), Cet. 1,
h. 270
35
3. Tabulasi
Tabulasi adalah pekerjaan membuat tabel jawaban-jawaban yang
sudah diberi skor kategori jawaban kemudian dimasukkan ke dalam
tabel.
Setelah data-data diolah, langkah selanjutnya adalah menganalisis
data. Teknis analisis data yaitu penulis berusaha untuk memberikan
uraian mengenai hasil penelitian. Untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh orang tua terhadap hasil belajar IPS, penulis menggunakan
teknik analisis data sebagai berikut:
1. Analisis Deskriptif
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya
prosentase jawaban angket dari responden. Rumus yang digunakan
ialah:
N
fp
%100
f = Frekuensi yang sedang dicari persentaseya
N = Number of Cases (jumlah frekuensi atau banyaknya individu)
p = Angka persentase
2. Analisis Mean
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya mean
(rata-rata) nilai angket pengaruh perhatian orang tua dan hasil
belajar pada mata pelajaran IPS.
Penilaian analisis mean dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2
Penilaian Analisis Mean
No Rentang Nilai Kriteria
1 86-100 Sangat baik
2 71-85 Baik
3 60-70 Cukup
4 10-59 Kurang
36
3. Analisis Korelasi
Untuk mencari nilai korelasi antara variabel X dengan
variabel Y dan juga mengetahui apakah hubungan kedua variabel
tersebut termasuk hubungan yang erat, cukup, lemah, maka penulis
menggunakan rumus “r” product moment sebagai berikut:
rxy =
2222 ..
).().(
YYXX
YXXY
Keterangan:
rxy : Angka Indeks korelasi Product Moment
N : Jumlah individu dalam sampel
XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y
X : Jumlah seluruh skor X
Y : Jumlah seluruh skor Y
4. Interpretasi Data
Cara memberikan interpreatsi terhadap angka indeks
korelasi “r” product moment yang telah diperoleh dari perhitungan
kita dapat memberikan interpretasi. Dalam hubungan ini ada dua
macam cara yang ditempuh dalam menginterpretasikan data yang
diperoleh, sebagaimana Anas Sudijono sebutkan dalam bukunya
yang berjudul “Pengantar Statistik Pendidikan” yaitu:
a. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi product
moment secara kasar (sederhana)
Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap
angka indeks korelasi product moment (rxy) pada umumnya
dipergunakan pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut:
37
Tabel 3
Angka Indeks korelasi product moment
Besarnya “r”
Product Moment
Interpretasi
0,00 – 0,20
Antara variabel X dan variabel Y memang
terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu
sangat lemah atau rendah sehingga korelasi
itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi
antara variabel X dan variabel Y)
0,20 – 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang lemah atau rendah
0,40 – 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang sedang atau cukup
0,70 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang kuat atau tinggi
0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
b. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r”
product moment, dengan jalan berkorealitasi pada tabel nilai “r”
product moment.
Apabila cara kedua ini yang kita tempuh, maka prosedur
yang kita lalui secara berturut-turut adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan (membuat) Hipotesis alternatif (Ha) dan Hipotesis
nihil atau Hipotesis nol (Ho).
Hipotesis alternatif (Ha) adalah sebagai berikut: “ada (terdapat)
korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y”.
Adapun rumusan Hipotesis nihilnya (Ho) adalah sebagai berikut:
“tidak ada (tidak terdapat) korelasi positif yang signifikan antara
variabel X dan variabel Y”.
38
2. Menguji kebenaran/kepalsuan dari hipotesis yang telah kita ajukan,
dengan jalan memperbandingkan besarnya “r” yang telah diperoleh
dalam proses perhitungan atau “r” observasi (ro) dengan besarnya
“r” yang tercantum dalam tabel nilai “r” product moment (rt),
dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees
of freedom-nya (df) yang rumusnya adalah sebagai berikut:
df = N-nr
df = degrees of freedom
N = Number of Cases
Nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan
Dengan diperolehnya db atau df maka dapat dicari besarnya
“r” yang tercantum dalam tabel nilai “r” Product Moment, baik
pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf dignifikansi 1%. Jika
ro sama dengan atau lebih besar daripada rt maka Hipotesis
alternatif (Ha) disetujui atau diterima atau terbukti kebenarannya.
Berarti memang benar antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi positif (atau korelasi negatif) yang signifikan. Sebaliknya,
Hipotesis nihil (Ho) tidak dapat disetujui atau tidak dapat diterima
atau tidak terbukti kebenarannya. Ini berarti bahwa Hipotesis nihil
yang menyatakan tidak adanya korelasi antara variabel X dan
variabel Y itu salah. 8 Untuk mencari kontribusi variabel X
terhadap variabel Y, penulis menggunakan rumus sebagai berikut:
KD = r ² x 100 %
Keterangan:
KD = Koefisien Determination (kontribusi variabel X terhadap variabel Y)
r = Koefisien Korelasi antara variabel X dan Variabel Y.
8 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2006) h. 193-195.
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP
FATAHILLAH PONDOK PINANG JAKARTA SELATAN
Oleh
Karyadi Setiawan
NIM : 105015000636
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H / 2010 M
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP FATAHILLAH PONDOK
PINANG JAKARTA SELATAN
Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi
syarat-syarat mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
Karyadi setiawan
NIM : 105015000636
Mengetahui
Dosen Pembimbing
Dra. Ulfah Fajarini, M.si
NIP : 19670828 199303 2 006
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
JAKARTA
2010
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan
1. Sejarah Berdirinya
Sekolah SMP Fatahillah merupakan sebuah lembaga pendidikan
swasta yang bernaung dibawah sebuah yayasan Al-Akbar yang terletak di
Pondok Pinang Jakarta Selatan. Sekolah ini yang berdiri pada tahun 1986
mempunyai tujuan yang didasari oleh kepedulian remaja dan tokoh-tokoh
masyarakat sekitar terhadap pendidikan Islam dan juga terhadap masyarakat
ekonomi lemah terutama dalam hal pendidikan putra-putrinya. Hal ini terlihat
pada salah satu tujuan didirikannya SMP Fatahillah Jakarta yakni untuk
menolong masyarakat menengah ke bawah agar dapat melanjutkan
pendidikan putra-putrinya ke Sekolah Menengah Pertama (SMP). Yayasan
Islam Al-Akbar juga menyelanggarakan progam pendidikan jenjang SMK
yang tidak ingin tertinggal dengan beberapa sekolah yang lebih dulu
menunjukan kualitasnya. Hal ini dapat dilihat dari usaha yang terus menerus
dalam memperbaiki mutu layanan pendidikan bagi penggunaan jasa
pendidikan. Mulai dari usaha meningkatkan kompetensi dan profesionalisme
guru sebagai penyempurna sistem pendidikan.
40
2. Visi dan Misi SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan
a. Visi SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan
“ Mewujudkan SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta sebagai lembaga
pendidikan unggulan yang menghasilkan lulusan bermutu yang dilandasi iman
dan takwa”.
b. Indikator Visi
1) Menciptakan lulusan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
2) Menciptakan bidang-bidang keunggulan tertentu (benchmarking dan
differentiation)
3) Menciptakan mutu lulusan yang diharapkan
c. Misi SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan
1) Menciptakan lulusan yang berakhlak mulia dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
2) Menciptakan keunggulan di bidang bahasa, sains dan agama.
3) Menciptakan lulusan yang menguasai sains dan teknologi.
4) Menciptakan lulusan yang siap ditampung di SMA
5) Menciptakan lulusan yang mandiri dan dapat diterima di masyarakat.1
3. Keadaan Guru SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan
Guru adalah profesi/pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Oleh
karenanya tingkat pendidikan guru merupakan modal yang sangat penting dalam
melaksanakan tugas mendidik, mengajar, dan melatih siswa.
Untuk keadaan guru pada SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan
memiliki tenaga pengajar dan tenaga kependidikan yang bervariatif dilihat dari
jenis kelamin, jabatan maupun pendidikan seperti tabel berikut:
1Profil SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakrta Selatan.
41
Tabel 4 2
Daftar Nama Guru dan Pegawai SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta
Selatan Tahun Pelajaran 2009 / 2010
NO NAMA GURU JENJANG JABATAN BIDANG STUDI
1 Dra. Lilis Nurhayati S1/Pend.
B.Indonesia
Kepala Sekolah Bahasa Indonesia
PLKJ
2 Idrus Syafuddin S.
Ag
S1/Pend.
Agama Islam
Wakil Kepsek Agama
BTA
3 Hamilah, BA D3/Komunikasi Guru Bahasa Indonesia
PLKJ
4 Drs. Abdul Haris S1/Penjas
Kesrek
Guru Penjas
5 Misani, S. Pd S1/ Pend.
Biologi
Guru IPA
6 Nurmaningsih. S. Pd S1/Pend.
Biologi
Guru IPA
IPS
7 Sartiningsih, S.Pd S1/Bhs. Inggris Guru Bahasa Inggris
8 Eko Zulham, SH S1/Tekhnik
Ilmu Komputer
Guru Komputer/TIK
9 Sumiyati S1/Sejarah Guru IPS
PLKJ/Seni
Budaya
10 Tuti Sarmaini P, S.
Ag
S1/Pend.
Agama Islam
Guru Agama
BK
2 SMP Fatahillah Jakarta Selatan, Tahun ajaran 2009/2010.
42
11 Imas Masriysh S.
Sos.I
S.1/Ppkn Guru PKN
12 Ainul Wardah. M. Pd S2/Manajemen
Sdm
Guru Seni Budaya
13 Drs. Ruhiyat
Sitopang
S1/Pend.
Matematika
Guru Matematika
14 Umi kulsum SMA Kepala TU
15 Yoyo SMA Karyawan -
16 Sulaiman SMA Karyawan -
Sumber Data: Dokumen Tata Usaha SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan
4. Keadaan Siswa SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan
Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan
bervariatif, artinya sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup, seperti
terlihat pada tabel berikut :
Tabel 5
Keadaan siswa-siswi SMP Fatahillah Jakarta Selatan3
3 SMP Fatahillah Jakarta Selatan, Tahun ajaran 2009/2010.
Kelas Jumlah
VII 35
VIII.1 25
VIII.2 25
IX 40
Total 125 siswa/i
43
Tabel 6
Daftar Sarana dan Prasarana SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan
NO. FASILITAS JUMLAH
1 Ruang Kepala Sekolah 1
2 Ruang Tata Usaha Administrasi 1
3 Ruang Bimbingan dan Konseling 1
4 Ruang Guru 1
5 Ruang Kelas 6
6 Ruang Laboratorium Komputer 1
7 Ruang Ibadah 1
8 Meja 125
9 Kursi/Bangku 180
10 Koperasi/Unit Penjualan 1
11 Kamar Kecil/Toilet Guru dan Murid 5
12 Perpustakaan 1
13 Ruang OSIS dan PMR/UKS 1
Sumber Data: Dokumen Tata Usaha SMP Fatahillah Podok Pinang Jakrta Selatan
44
B. Hasil Penelitian Pengaruh Perhatian Orangtua Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas VIII SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan
1. Deskripsi Data
Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel perhatian
orangtua siswa dan variabel hasil belajar siswa. Semua data penulis peroleh
dari penyebaran angket kuisioner kepada 50 siswa kelas VIII (dua) yang di
ambil secara keseluruhan dengan jumlah soal/pertanyaan sebanyak 50 item
yang kemudian menjadi 21 item pertanyaan setelah dilakukan uji validitas
instrumen dan setiap item diberikan skor/nilai kemudian dijumlahkan totalnya
pada masing-masing siswa. Pada penulisan skor ini akan penulis tampilkan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Sedangkan variabel hasil belajar siswa, datanya penulis peroleh dari nilai
raport semester 1 (satu) siswa SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta. Untuk
penulisan nilai raport siswa pun akan penulis tampilkan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi.
a. Perhatian Orangtua
Dari data yang penulis peroleh tentang perhatian orangtua terdapat
beragam nilai. Nilai tersebut di dapat setelah penulis memberikan skor
pada item, kemudian skor itu dijumlahkan. Adapun skornya sebagai
berikut:
Untuk jawaban A yaitu selalu diberi nilai 4
Untuk jawaban B yaitu sering diberi nilai 3
Untuk jawaban C yaitu pernah diberi nilai 2
Untuk jawaban D yaitu tidaak pernah diberi nilai 1
Dari penjumlahan nilai jawaban pada masing-masing anak, maka
diperoleh nilai yang paling rendah adalah 62 dan yang paling tinggi adalah
81.
45
Analisis Deskriptif
Setelah data terkumpul yang diperoleh dari hasil jawaban siswa
melalui angket, selanjutnya dianalisa dan dikelompokkan sesuai dengan
jawaban yang sejenis ke dalam tabulasi pengelompokkan, kemudian masing-
masing data jawaban tersebut dipresentasikan terhadap jumlah jawaban sesuai
dengan masing-masing item tersebut dengan menggunakan rumusan. Seperti
yang telah dijelaskan di bab III sebagai berikut :
F
P = X 100 %
N
Keterangan : P : Presentasi yang dicari
F : Frekuensi jawaban
N : Jumlah sampel penelitian
Hasil dari pada data tersebut merupakan bukan interpretasi data, yang
nantinya merupakan tafsiran jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam angket.
Adapun hasil tabulasi data tentang perhatian orangtua dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Bagian ini mendeskripsikan Variabel X yaitu : pengaruh perhatian orang tua dilihat
dari dari delapan indikatornya. Deskripsi tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel
berikut:
46
Mengontrol cara anak belajar
Tabel 7
Orang tua saya menasehatkan agar saya belajar IPS secara teratur ( + )
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
1 Selalu
Sering
Pernah
Tidak pernah
30
15
3
2
60 %
30 %
6 %
4%
JUMLAH 50 100%
Berdasarkan tabel di atas perhatian orang tua untuk memberi nasehat kepada anaknya
cukup tinggi , ini terbukti bahwa 60 % siswa yang menyatakan selalu, 30 %
menjawab sering, 6 % menjawab pernah dan 4 % yang menyatakan tidak pernah.
Tabel 8
Orang tua saya menasehatkan agar saya mengulangi kembali pelajaran IPS yang baru
selesai saya terima di sekolah ( + )
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
2 Selalu 28 56 %
47
Sering
Pernah
Tidak pernah
10
8
4
20 %
16 %
8 %
JUMLAH 50 100%
Berdasarkan tabel 56 % siswa yang menyatakan selalu, sering 20 %, pernah 16 %
dan 8 % yang menyatakan tidak pernah. Dari hal tersebut dapat dipastikan bahwa
orang tua selalu memberi nasehat kepada anaknya untuk selalu mengulangi kembali
pelajaran yang telah diperoleh dari sekolah.
Mengontrol kegiatan belajar sehari - hari
Tabel 9
Orang tua saya mengingatkan saya untuk menyelesaikan latihan ataupun PR IPS
saya ( + )
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
3 Selalu
Sering
Pernah
Tidak pernah
32
12
4
2
64 %
24 %
8 %
4%
48
JUMLAH 50 100%
Berdasarkan tabel di atas perhatian orang tua untuk mengingatkan anaknya untuk
menyelesaikan pekerjaan rumahnya tinggi , ini terbukti bahwa 64 % siswa yang
menyatakan selalu, 24 % menjawab sering, 8% menjawab pernah dan 4 % yang
menyatakan tidak pernah
Tabel 10
Orang tua saya kurang memperhatikan kemajuan maupun kemunduran usaha belajar
yang saya lakukan di rumah ( - )
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
4 Selalu
Sering
Pernah
Tidak pernah
1
8
14
27
2 %
16 %
28 %
54 %
JUMLAH 50 100%
Berdasarkan table negatif di atas 54 % siswa yang menyatakan Tidak pernah, 28 %
menjawab pernah, 16 % menjawab sering dan 2 % yang menyatakan selalu. Jadi
menurut siswa orang tuanya selau memperhatikan kemajuan maupun kemunduran
anaknya.
49
Tabel 11
Orang tua saya jarang menanyakan kesulitan yang saya hadapi dalam hjian dan
belajar IPS ( - )
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
5 Selalu
Sering
Pernah
Tidak pernah
2
4
9
35
4 %
8 %
18 %
70 %
JUMLAH 50 100%
Berdasarkan table negatif di atas dari jawaban siswa ternyata dapat diketahui bahwa
orang tua selalu menanyakan kesulitan yang dihadapi anak. hal ini dapat dibuktikan
70 % siswa yang menyatakan tidak pernah, 18 % menjawab pernah, 8% menjawab
sering dan 4 % yang menyatakan selalu.
Mengontrol anak dalam menyelesaikan PR
Tabel 12
Orang tua saya menasehatkan agar saya tidak menyalin atau mencontoh PR teman
saya ( + )
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
6 Selalu 32 64 %
50
Sering
Pernah
Tidak pernah
10
6
2
20 %
12 %
4 %
JUMLAH 50 100%
Berdasarkan tabel di atas perhatian orang tua untuk memberi nasehat kepada anaknya
agar tidak menyalin atau mencontoh PR temannya cukup tinggi , ini terbukti bahwa
64 % siswa yang menyatakan selalu, 20 % menjawab sering, 12% menjawab pernah
dan 4 % yang menyatakan tidak pernah.
Tabel 13
Orang tua saya menasehatkan saya agar tidak menunda-nunda waktu dalam
menyelesaikan latihan atau PR( + )
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
7 Selalu
Sering
Pernah
Tidak pernah
28
10
9
3
56 %
20 %
18 %
6 %
JUMLAH 50 100%
51
Berdasarkan tabel 56 % siswa yang menyatakan selalu, sering 20 %, pernah 18 %
dan 6 % yang menyatakan tidak pernah. Dari hal tersebut dapat dipastikan bahwa
orang tua selalu memberitahu anaknya agar tidak menunda-nunda waktu dalam
menyelesaikan latihan atau PR.
Tabel 14
Orang tua saya jarang menasehatkan agar saya berusaha menyelesaikan PR IPS
dengan baik dan benar ( - )
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
8 Selalu
Sering
Pernah
Tidak pernah
0
3
11
36
0 %
6 %
22 %
72 %
JUMLAH 50 100%
Berdasarkan table negatif di atas terbukti bahwa perhatian orang tua terhadap
anaknya sangat tinggi, hal ini terbukti melalui 72 % siswa yang menyatakan tidak
pernah, 22 % menjawab pernah, 22 % menjawab sering dan 6 % dan 0 % yang
menyatakan selalu.
52
Tabel 15
Orang tua saya membiarkan saya menunda waktu dalam menyelesaikan latihan
ataupun PR IPS saya ( - )
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
9 Selalu
Sering
Pernah
Tidak pernah
1
6
13
30
2 %
12 %
26 %
60 %
JUMLAH 50 100%
Berdasarkan table negatif di atas 60 % siswa yang menyatakan Tidak pernah, 26 %
menjawab pernah, 12 % menjawab sering dan 2 % yang menyatakan selalu. Perhatian
orang tua terhadap anaknya sangat tinggi karena Orangtua tidak pernah membiarkan
anaknya menunda waktu dalam menyelesaikan PR.
53
Menghadapi ujian atau ulangan
Tabel 16
Orang tua saya menasehatkan agar saya lebih berhati – hati dalam menjawab soal –
soal ujian IPS ( + )
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
10 Selalu
Sering
Pernah
Tidak pernah
26
9
8
7
52 %
18 %
16 %
14 %
JUMLAH 50 100%
Berdasarkan tabel di atas dari jawaban siswa dapat diketahui bahwa orang tua selalu
memberi nasehat kepada anaknya agar lebih berhati – hati dalam menjawab soal –
soal ujian. hal ini dapat dibuktikan 52 % siswa yang menyatakan selalu, 18 %
menjawab sering, 16 % menjawab pernah dan 14 % yang menyatakan tidak pernah.
Tabel 17
Orang tua saya menanyakan tentang nilai yang saya peroleh dalam ujian IPS ( + )
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
11 Selalu 31 62 %
54
Sering
Pernah
Tidak pernah
15
1
3
30 %
2 %
6 %
JUMLAH 50 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa orang tua selalu menanyakan nilai
yang diperoleh anaknya, ini terbukti bahwa 62 % siswa yang menyatakan selalu, 30
% menjawab sering, 2 % menjawab pernah dan 6 % yang menyatakan tidak pernah
Tabel 18
Orang tua saya membiarkan saya tidak belajar dalam menghadapi ujian IPS ( - )
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
12 Selalu
Sering
Pernah
Tidak pernah
0
8
13
29
0 %
16 %
26 %
58 %
JUMLAH 50 100%
55
Berdasarkan table negatif diatas diketahui bahwa 58 % siswa yang menyatakan tidak
pernah, pernah 26 %, sering 16 % dan 0 % yang menyatakan selalu. Dari hal tersebut
dapat dipastikan bahwa orang tua tidak pernah membiarkan anaknya tidak belajar
dalam menghadapi ujian IPS.
Memberikan kesempatan belajar
Tabel 19
Orang tua saya meringankan tugas yang merupakan tanggung jawab saya dirumah,
pada saat saya sedang belajar ( + )
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
13 Selalu
Sering
Pernah
Tidak pernah
30
14
5
1
60 %
28 %
10 %
2 %
JUMLAH 50 100%
Berdasarkan tabel di atas orang tua selalu meringankan tugas anaknya dengan
memberikan kesempatan belajar kepada anaknya dan tidak mengganggunya ketika
sedang belajar , ini terbukti bahwa 60 % siswa yang menyatakan selalu, 28 %
menjawab sering, 10% menjawab pernah dan 2 % yang menyatakan tidak pernah.
56
Tabel 20
Orang tua saya mengizinkan saya untuk mengajak teman – teman belajar dirumah( +)
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
14 Selalu
Sering
Pernah
Tidak pernah
31
8
10
1
62 %
16 %
20 %
2 %
JUMLAH 50 100%
Berdasarkan tabel di atas 62 % siswa yang menyatakan selalu, 16 % menjawab
sering, 20 % menjawab pernah dan 2 % yang menyatakan tidak pernah. Jadi menurut
siswa orang tuanya selau mengizinkan untuk mengajak teman-temannya belajar di
rumah.
Memberikan dorongan dan semangat belajar
Tabel 21
Orang tua saya mendorong dan selalu memberi semangat untuk belajar dengan rajin
( + ).
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
15 Selalu 29 58 %
57
Sering
Pernah
Tidak pernah
13
6
2
26 %
12 %
4 %
JUMLAH 50 100%
Berdasarkan tabel di atas dari jawaban siswa ternyata dapat diketahui bahwa orang
tua selalu mendorong dan memberi semangat kepada anaknya untuk belajar dengan
rajin. Hal ini dapat dibuktikan 58 % siswa yang menyatakan selalu, 26 % menjawab
sering, 12% menjawab pernah dan 4 % yang menyatakan tidak pernah. Jadi menurut
siswa orang tuanya selau mendorong dan memberi semangat kepada anaknya untuk
belajar dengan rajin.
Tabel 22
Orang tua saya berusaha membangkitkan semangat belajar saya, agar saya berusaha
mencapai prestasi yang baik ( + )
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
16 Selalu
Sering
Pernah
Tidak pernah
31
11
8
0
62 %
22 %
16 %
0 %
58
JUMLAH 50 100%
Berdasarkan tabel di atas perhatian orang tua untuk membangkitkan semangat belajar
anaknya cukup tinggi , ini terbukti bahwa 62 % siswa yang menyatakan selalu, 22 %
menjawab sering, 16% menjawab pernah dan 0 % yang menyatakan tidak pernah.
Jadi menurut siswa Orangtuanya selalu berusaha membangkitkan semangat belajar
anknya.
Tabel 23
Orang tua saya berjanji akan memberi saya sesuatu agar saya berusaha lebih giat
dalam belajar IPS ( + )
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
17 Selalu
Sering
Pernah
Tidak pernah
29
9
9
3
58 %
18 %
18 %
6 %
JUMLAH 50 100%
Berdasarkan tabel 58 % siswa yang menyatakan selalu, sering 18 %, pernah 18 %
dan 6 % yang menyatakan tidak pernah. Dari hal tersebut dapat dipastikan bahwa
Orang tua selalu memberikan sesuatu kepada anaknya untuk mendorong anaknya
supaya belajar lebih giat lagi.
59
Menjelaskan tujuan belajar
Tabel 24
Orang tua saya menegur saya, ketika melihat saya tidak belajar pada saat – saat jam
belajar di rumah ( + )
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
18 Selalu
Sering
Pernah
Tidak pernah
29
15
5
1
58 %
30 %
10 %
2%
JUMLAH 50 100 %
Berdasarkan tabel di 58 % siswa yang menyatakan selalu, 30 % menjawab sering, 10
% menjawab pernah dan 2 % yang menyatakan tidak pernah. Dari hal tersebut dapat
dipastikan bahwa Orang tua selalu menegur jika melihat anaknya tidak belajar pada
saat jam – jam belajar di rumah.
Tabel 25
Orang tua saya memberitahu saya tentang tujuan dan manfaat belajar dengan baik dan
benar ( + )
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
19 Selalu 33 66 %
60
Sering
Pernah
Tidak pernah
10
4
3
20 %
8 %
6 %
JUMLAH 50 100%
Berdasarkan tabel di atas 66 % siswa yang menyatakanselalu, 20 % menjawab sering,
8 % menjawab pernah dan 6 % yang menyatakan tidak pernah. Jadi menurut siswa
orang tuanya selau memberitahu anaknya tentang tujuan dan manfaat belajar dengan
baik dan benar.
Melengkapi fasilitas belajar
Tabel 26
Orang tua saya berusaha memenuhi kebutuhan saya terhadap buku – buku pelajaran
( buku paket ) IPS saya diwajibkan guru ( + )
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
20 Selalu
Sering
Pernah
Tidak pernah
34
8
5
3
68 %
16 %
10 %
6 %
61
JUMLAH 50 100%
Berdasarkan tabel di atas dari jawaban siswa ternyata dapat diketahui bahwa Orang
tua selalu memenuhi kebutuhan anaknya terhadap buku – buku pelajaran (buku
paket). hal ini dapat dibuktikan 68 % siswa yang menyatakan selalu, 16 % menjawab
sering, 10% menjawab pernah dan 6 % yang menyatakan tidak pernah. Jadi menurut
siswa orang tuanya selalu memenuhi kebutuhan anaknya terhadap buku – buku
pelajaran (buku paket).
Tabel 27
Orang tua saya melengkapi semua alat – alat belajar IPS yang saya perlukan ( + )
NO.SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
21 Selalu
Sering
Pernah
Tidak pernah
27
17
5
1
54 %
34 %
10 %
2 %
JUMLAH 50 100%
Berdasarkan tabel di atas perhatian Orang tua untuk memberi melengkapi semua alat
– alat belajar IPS yang saya perlukan cukup tinggi , ini terbukti bahwa 54 % siswa
yang menyatakan selalu, 34 % menjawab sering, 10 % menjawab pernah dan 2 %
yang menyatakan tidak pernah. Jadi menurut siswa Orang tuanya selalu melengkapi
semua alat – alat belajar IPS yang diperlukan anaknya.
62
Tabel 28
Disrtibusi Frekuensi Tentang Perhatian Yang Diberikan Orangtua Kepada
Anak Dari 50 Responden
NO Jumlah
Angket
Jumlah
Skor NAMA A(4) B(3) C(2) D(1)
1 Responden 1 10 3 10 3 21 70
2 Responden 2 6 10 13 0 21 80
3 Responden 3 15 6 0 1 21 79
4 Responden 4 9 2 17 2 21 78
5 Responden 5 13 4 2 2 21 70
6 Responden 6 15 4 1 0 21 74
7 Responden 7 6 14 5 1 21 77
8 Responden 8 7 10 7 4 21 76
9 Responden 9 12 0 6 10 21 70
10 Responden 10 18 0 1 0 21 74
11 Responden 11 16 3 2 2 21 79
12 Responden 12 10 5 4 2 21 65
13 Responden 13 18 2 1 0 21 80
14 Responden 14 12 5 3 0 21 73
15 Responden 15 11 6 4 0 21 70
16 Responden 16 7 8 6 0 21 64
17 Responden 17 12 7 1 1 21 72
18 Responden 18 17 1 1 0 21 77
19 Responden 19 13 7 1 0 21 75
20 Responden 20 13 4 2 2 21 70
21 Responden 21 15 4 1 1 21 75
22 Responden 22 11 6 2 0 21 70
23 Responden 23 13 7 1 0 21 75
24 Responden 24 20 0 0 1 21 81
25 Responden 25 11 7 2 1 21 70
26 Responden 26 13 7 1 0 21 75
63
27 Responden 27 12 0 8 1 21 65
28 Responden 28 17 2 0 1 21 77
29 Responden 29 16 4 1 0 21 78
30 Responden 30 10 9 1 1 21 70
31 Responden 31 11 6 3 0 21 69
32 Responden 32 10 5 4 2 21 65
33 Responden 33 10 8 3 0 21 70
34 Responden 34 9 5 6 2 21 65
35 Responden 35 15 4 2 0 21 76
36 Responden 36 9 10 1 1 21 69
37 Responden 37 12 4 2 3 21 67
38 Responden 38 11 7 2 1 21 70
39 Responden 39 12 6 0 9 21 75
40 Responden 40 11 5 5 0 21 69
41 Responden 41 12 5 3 1 21 70
42 Responden 42 13 0 7 1 21 68
43 Responden 43 10 8 2 2 21 70
44 Responden 44 9 4 8 1 21 65
45 Responden 45 6 9 3 3 21 60
46 Responden 46 10 8 3 0 21 70
47 Responden 47 10 3 5 3 21 62
48 Responden 48 9 7 3 2 21 65
49 Responden 49 8 8 7 0 21 70
50 Responden 50 17 3 0 1 21 78
Untuk mengetahui nilai rata-rata perhatian orang tua, maka
penulis menggunakan rumus:
Mx =
Mx = Mea ∑X = Jumlah nilai variabel X
N = Number of cases
64
Mx = 50
3582= 71,64
Berdasarkan tabel 28 skor kualifikasi perhatian orangtua terhadap
peningkatan hasil belajar siswa dapat dibedakan seperti terlihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 29
Kualifikasi Tingkat Perhatian Orangtua
R. Skor Kualifikasi F %
76-100 Sangat baik - -
51-75 Baik 26 52.0
26-50 Cukup 24 48.0
0-25 Kurang - -
Jumlah 50 100
Dengan melihat data table 8 dapat dikatakan bahwa orangtua dalam
memberikan perhatian terhadap peningkatan hasil belajar anak sudah baik.
Hal ini dapat dilihat dari rentang skor 26-50 yang di kualifikasikan sebagai
nilai cukup dimana terdapat 24 orangtua siswa atau 48.0%. Sedangkan
terdapat 26 orangtua atau 52.0% yang memberikan motivasi yang baik
terhadap peningkatan hasil belajar anak.
b. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar yang dimaksud adalah nilai raport yang diperoleh siswa
setelah dilaksanakannya ulangan akhir semester 1. Adapun nilai yang
diperoleh penulis ambil dari nilai raport dengan data sebagai berikut :
65
Tabel 30
Nilai Raport Semester 1 Siswa Kelas VII SMP Fatahillah Pondok Pinang
Jakarta Selatan
Nama Nilai
Responden 1 76
Responden 2 79
Responden 3 78
Responden 4 77
Responden 5 74
Responden 6 73
Responden 7 76
Responden 8 75
Responden 9 80
Responden 10 72
Responden 11 77
Responden 12 72
Responden 13 78
Responden 14 71
Responden 15 68
Responden 16 62
Responden 17 71
Responden 18 76
Responden 19 74
66
Responden 20 68
Responden 21 72
Responden 22 67
Responden 23 73
Responden 24 80
Responden 25 68
Responden 26 74
Responden 27 63
Responden 28 76
Responden 29 77
Responden 30 69
Responden 31 67
Responden 32 64
Responden 33 74
Responden 34 79
Responden 35 75
Responden 36 67
Responden 37 66
Responden 38 68
Responden 39 73
Responden 40 67
Responden 41 68
67
Responden 42 66
Responden 43 67
Responden 44 63
Responden 45 64
Responden 46 69
Responden 47 72
Responden 48 63
Responden 49 67
Responden 50 76
Jumlah 3571
Berdasarkan table 9, hasil belajar siswa dapat dikualifikasikan seperti pada
tabel berikut ini.
Data mengenai hasil belajar IPS dapat dilihat pada nilai rata-ratanya
dengan menggunakan rumus:
My =
My = Mean
∑Y = Jumlah nilai variabel Y
N = Number of cases
My = 50
3571 = 71,42
68
Tabel 31
Kualifikasi Tingkat Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Fatahillah Pondok
Pinang Jakarta Selatan
R.Skor Kualifikasi F %
91-100 Istimewa - -
81-90 Sangat Baik - -
71-80 Baik 29 58.0
61-70 Cukup 21 42.0
51-60 Rendah - -
0-50 Gagal - -
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel 10 dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa Kelas
VIII SMP Fatahillah sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari rentangan
skor 61-70 yang dikualifikasikan cukup, dimana terdapat 21 siswa atau
42.0% siswa yang memperoleh nilai 61-70, sedangkan 29 siswa atau 58.0%
memperoleh rentang skor 71-80 yang dikualifikasikan baik. Karena
mayoritas siswa atau 58.0% memperoleh rentang skor 71-80 yang
dikualifikasikan sebagai nilai cukup. Maka dapat diambil kesimpulan
bahwa hasil belajar siswa SMP Fatahillah sudah cukup baik.
2. Hasil Uji Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data primer, penulis melakukan penyebaran
angket atau kuesioner kepada siswa kelas VIII yang terdiri dari 2 kelas
sebanyak 25 pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 50 siswa, setelah
itu dilakukan uji validitas. Instrumen yang telah valid diperoleh 21 pertanyaan
69
dari 25 pertanyaan dalam angket, lalu data tersebut dijumlahkan kemudian
hasil penjumlahan itu dijadikan acuan perhitungan korelasi.
Uji Validitas Data
Pengujian validitas dari instrumen penelitian dilakukan dengan
menghitung angka korelasi atau r hitung dari nilai jawaban tiap responden
untuk tiap butir pertanyaan. Kemudian dibandingkan dengan r table. Nilai r
tabel 0.284 didapat dari jumlah kasus-2, atau 50-2=48, tingkat signifikan 5%
maka didapat r tabel 0.284. Setiap butir pertanyaan dikatakan valid jika angka
korelasional yang diperoleh dari perhitungan lebih besar atau sama dengan
dari r tabel.
Tabel 32
Uji Validitas Instrumen Perhatian Orangtua Siswa Kelas VIII SMP Fatahillah
Pertanyaan Nilai r
hitung
Nilai r
Tabel
Kriteria
1 0.618 0.284 Valid
2 0.489 0.284 Valid
3 0.391 0.284 Valid
4 0.535 0.284 Valid
5 0.466 0.284 Valid
6 0.333 0.284 Valid
7 0.537 0.284 Valid
8 0.554 0.284 Valid
9 0.489 0.284 Valid
10 0.151 0.284 Tidak Valid
11 0.533 0.284 Valid
70
12 0.422 0.284 Valid
13 0.065 0.284 Tidak Valid
14 0.618 0.284 Valid
15 0.466 0.284 Valid
16 0.537 0.284 Valid
17 0.531 0.284 Valid
18 0.519 0.284 Valid
19 0.490 0.284 Valid
20 0.438 0.284 Valid
21 0.263 0.284 Tidak Valid
22 0.330 0.284 Valid
23 0.317 0.284 Valid
24 0.519 0.284 Valid
25 0.219 0.284 Tidak Valid
Sumber: Data yang diolah menggunakan program SPSS 13
Dari hasil uji validitas diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari r
tabel product moment tingkat signifikan 5% yaitu 0.284, jika r hitung lebih
besar atau sama dari r tabel maka soal tersebut dapat dikatakan valid. Dari
hasil uji validitas, pertanyaan yang valid sebanyak 21 pertanyaan dari 50
pertanyaan.
3. Analisis Data
Dari statistik yang dianalisa adalah nilai-nilai dari penyebaran angket
mengenaiperhatian orangtua siswa, dan untuk nilai hasil belajar diperoleh
melalui nilai raport semester 1 pada kelas VIII.
Untuk itu sesuai dengan teknik yang digunakan dalam menganalisa data,
maka tabel 33 akan menjelaskan perhitungan untuk memperoleh koefisien
71
korelasi antara perhatian orangtua dengan hasil belajar sehingga dapat diambil
interpretasi data.
Tabel 33
Perhitungan Untuk Memperoleh Koefisien Korelasi
Antara Perhatian Orangtua Siswa Dengan Hasil Belajar Siswa
Untuk mencari koefisien korelasi antara pengaruh perhatian orang tua
(variabel X) dengan hasil belajar IPS (variabel Y) dilakukan dengan rumus
koefisien korelasi product moment. Adapun langkah-langkah perhitungan
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 34
Analisa korelasi variabel X (perhatian orang tua) dan variabel Y (hasil belajar
IPS siswa)
No.
SKOR
X Y XY X² Y²
1 70 76 5320 4900 5776
2 80 79 6320 6400 6241
3 79 78 6162 6241 6084
4 78 77 6006 6084 5929
5 70 74 5180 4900 5476
6 74 73 5402 5476 5329
7 77 76 5852 5929 5776
8 76 75 5700 5776 5625
9 70 80 5600 4900 6400
10 74 72 5328 5476 5184
11 79 77 6083 6241 5929
12 65 72 4680 4225 5184
13 80 78 6240 6400 6084
14 73 71 5183 5329 5041
72
15 70 68 4760 4900 4624
16 64 62 3968 4096 3844
17 72 71 5112 5184 5041
18 77 76 5852 5929 5776
19 75 74 5550 5625 5476
20 70 68 4760 4900 4624
21 75 72 5400 5625 5184
22 70 67 4690 4900 4489
23 75 73 5475 5625 5329
24 81 80 6480 6561 6400
25 70 68 4760 4900 4624
26 75 74 5550 5625 5476
27 65 63 4095 4225 3969
28 77 76 5852 5929 5776
29 78 77 6006 6084 5929
30 70 69 4830 4900 4761
31 69 67 4623 4761 4489
32 65 64 4160 4225 4096
33 70 74 5180 4900 5476
34 65 79 5135 4225 6241
35 76 75 5700 5776 5625
36 69 67 4623 4761 4489
37 67 66 4422 4489 4356
38 70 68 4760 4900 4624
39 75 73 5475 5625 5329
40 69 67 4623 4761 4489
41 70 68 4760 4900 4624
42 68 66 4488 4624 4356
43 70 67 4690 4900 4489
44 65 63 4095 4225 3969
45 60 64 3840 3600 4096
46 70 69 4830 4900 4761
47 62 72 4464 3844 5184
48 65 63 4095 4225 3969
49 70 67 4690 4900 4489
73
50 78 76 5928 6084 5776
Jumlah 3582 3571 256777 257910 256307
N= 50
∑X =
3582 ∑Y = 3581
ΣX² =
256777
ΣY² =
257910
ΣXY =
256307
Dari data tersebut, maka dapat dicari nilai koefisien korelasi sebagai berikut:
yr =
2222 YYNXXN
YXXYN
=
2
2 357125791050358225677750
)3571()3582(25630750
= 12752041128955001283072412838850
1279132212815350
= 1434598126
24028
= 1165747834
24028
= 0.34143
24028
= 703,0
Dari perhitungan di atas ternyata angka korelasi antara variabel X dan
variabel Y bertanda positif dengan memperhatikan besarnya rxy yang
diperoleh yaitu 0, 703.
74
Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan itu signifikan atau tidak,
maka r hasil perhitungan dibandingkan dengan r tabel. Dan sebelum
membandingkannya, terlebih dahulu dicari derajat kebebasannya atau df
(degrees of freedom) dengan menggunakan rumus :
df = N – nr
= 50- 2
= 48
Dengan df sebesar 48 jika dikonsultasikan dengan tabel r, masing-masing
untuk r 5 % sebesar 0,284 dan untuk r 1 % sebesar 0,368. Jika dilihat dari
harga r tabel tersebut, ternyata rxy sebesar 0.703 lebih besar dari pada harga
tabel r, baik dari pada taraf signifikansi 5 % maupun 1 %. Dengan demikian
hipotesa Alternatif (Ha) diterima, dan hipotesa Nol (Ho) ditolak. Artinya :
“ Terdapat korelasi yang signifikan antara perhatian orangtua siswa dengan
hasil belajar siswa SMP Fatahilah Pondok Pinang jakarta Selatan”
Selanjutnya untuk mengetahui besar kontribusi (sumbangan) yang diberikan
variabel X dalam menunjang keberhasilan variabel Y, maka harus diketahui
terlebih dahulu suatu koefisien yang disebut dengan koefisien penentuan
(Coeffecient of Determination) dengan rumus sebagai berikut :
KD = rxy2
x 100 %
= (0,703) 2 x 100%
= 0,494209 x 100%
= 49,4209%
= 49,42%
75
Dari perhitungan diperoleh hasil KD sebesar 49.42% maka dapat
diketahui perhatian orangtua siswa pada kelas VII SMP Fatahillah Pondok
Pinang Jakarta Selatan dalam mempengaruhi hasil belajar siswa adalah sebesar
49.42% dan ini berarti bahwa 50.58% lagi dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
lain.
4. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor perhatian orangtua dalam
memperhatikan anak dalam belajar diperoleh rata-rata sebesar 71,64 dan
untuk skor hasil belajar siswa diperoleh rata-rata sebesar 71,42, ini
menunjukkan bahwa skor perhatian orangtua dalam memperhatikan anak
dalam belajar terhadap peningkatan hasil belajar anak yang tinggi akan
membentuk hasil yang positif terhadap prestasi belajar anak dan skor
perhatian orang tua dalam memperhatikan anak belajar terhadap peningkatan
hasil belajar anak yang rendah akan membentuk hasil yang kurang baik
terhadap prestasi belajar anak. Dari hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan
bahwa perhatian yang datang karena adanya rangsangan dari luar individu
(ekstrinsik) sangat diperlukan, dalam hal ini orangtua. Orangtua mempunyai
tanggungjawab yang besar dalam mendidik anak. Mengapa perhatian ini perlu
diberikan, tak lain karena siswa tidak senantiasa berada dalam keadaan tetap,
bisa terjadi siswa yang mempunyai motivasi belajar yang demikian tinggi
tiba-tiba melemah, supaya melemahnya motivasi ini tidak sampai berada pada
tingkatan yang sangat rendah, perlu ditingkatkan dengan orangtua selalu
memberikan perhatian penuh kepada anak terutama dalam mengontrol
belajarnya.
Pada siswa yang tingkat motivasi belajarnya lemah, justru perhatian dari
orangtua sangat diperlukan, untuk membangkitkan semangat belajar anak.
Begitu pentingnya fungsi perhatian orangtua terhadap kegiatan belajar anak,
76
oleh karena itu orangtua sebagai orang yang paling dekat dan bertanggung
jawab terhadap anak-anaknya harus senantiasa dapat memotivasi anak dalam
belajar agar dapat mencapai hasil yang memuaskan.
Selanjutnya, dari perhitungan rxy diperoleh sebesar 0.703 dan apabila
hasil tersebut diinterpretasikan secara sederhana dengan mencocokkan hasil
perhitungan dengan angka indeks korelasi r product moment, ternyata
besarnya rxy yang diperoleh terletak antara 0.70 – 0.90 yang berarti “ Antara
variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang tinggi“. Setelah
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi data “r” product moment diperoleh
hasil bahwa antara pengaruh perhatian orangtua dalam memperhatikan anak
terhadap hasil belajar anak terdapat korelasi positif yang tinggi. Hal ini berarti
setiap perhatian orangtua dalam memperhatikan anak dalam belajar yang
besar atau tinggi akan diikuti pula dengan besarnya peningkatan prestasi
belajar yang diperoleh siswa. Kontribusi dari hasil korelasinya ditunjukkan
sebesar 49.42%. Artinya, salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi atau
hasil belajar adalah perhatian orangtua dalam lingkungan keluarga. Dalam
lingkungan keluarga pihak orangtualah yang turut mempengaruhi kemajuan
hasil belajar anak, bahkan mungkin dapat dikatakan menjadi faktor yang
sangat penting, karena sebagian besar waktu belajar dilaksanakan di rumah,
keluarga kurang mendukung situasi belajar. Seperti kericuhan keluarga,
kurang perhatian orangtua, kurang perlengkapan belajar akan mempengaruhi
berhasil tidaknya belajar.4 Dengan demikian betapa pentingnya motivasi yang
diberikan orangtua untuk tercapainya keberhasilan belajar anak, untuk itu
sebagai orangtua haruslah memotivasi anaknya dengan baik sehingga apa
yang diinginkan orangtua dapat tercapai, dalam hal ini keberhasilan anak
dalam belajar.
4 Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta:Rineka Cipta, 1991). Cet. , h. 243-244
77
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran hasil penelitian
mengenai pengaruh motivasi orangtua dalam membangkitkan semangat belajar
siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Fatahillah Pondok Pinang
Jakarta Selatan.
A. Kesimpulan
1. Pada umumnya pihak orangtua siswa kelas VIII SMP Fatahillah Pondok
Pinang Jakarta Selatan dalam kategori baik dalam menberi perhatian
kepada anaknya untuk mengontrol belajar anak dan membangkitkan
semangat anak dalam belajar. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata 71.64
dari jawaban kuisioner yang diberikan kepada siswa sebanyak 21
pertanyaan.
2. Hasil belajar siswa kelas VIII SMP Fatahillah secara umum baik
memenuhi standar ketuntasan belajar mengajar. Hal ini ditunjukkan
dengan rata-rata 71.42 dari jumlah siswa sebanyak 50 orang.
3. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengaruh perhatian
orang tua terhadap hasil belajar anak dalam belajar dengan prestasi belajar
siswa kelas VIII SMP Fatahillah. Hal ini ditunjukkan dari hasil korelasi
antara pengaruah perhatian orangtua terhadap hasil belajar siswa sebesar
0.703, dan apabila hasil tersebut diinterpretasikan secara sederhana
dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi r
78
product moment, ternyata dari hasil korelasi pengaruh perhatian orangtua
terhadap hasil belajar siswa terletak antara 0.70– 0.90 yang berarti, antara
pengaruh perhatian orangtua dalam mempengaruhi hasil belajar siswa
terdapat korelasi yang tinggi. Dan kontribusi dari hasil korelasinya
sebesar 49.42%. Dari hasil tersebut terlihat bahwa meningkat atau
menurunnya hasil belajar siswa salah satunya ditentukan oleh perhatian
yang diberikan oleh pihak orangtua. Maka semakin tinggi tingkat
perhatian yang diberikan orangtua maka semakin baik hasil belajar yang
akan dicapai siswa.
B. Saran
Berdasarkan pada beberapa kesimpulan sebagai jawaban dari
permasalahan penelitian, penulis memberikan beberapa saran yang
diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang berkepetingan.
1. Dengan terbukti adanya hubungan yang signifikan antara pengaruh
perhatian orangtua dengan peningkatan hasil belajar siswa berarti, masalah
perhatian orangtua terhadap peningkatan hasil belajar siswa perlu di
tingkatkan oleh setiap orangtua. Walaupun perhatian orangtua sudah baik
namun alangkah baiknya orangtua lebih meningkatkan lagi perhatiannya
terhadap anak agar menjadi lebih baik sehingga apa yang diharapkan
orangtua terhadap peningkatan hasil belajar anak sesuai dengan apa yang
diinginkan. Orangtua hendaknya tidak hanya memberikan perhatian saja
kepada anak untuk meningkatkan hasil belajarnya tetapi juga perlu
bekerjasama dengan pihak sekolah agar ada komunikasi yang baik antara
orangtua dengan pihak sekolah. Adanya kerjasama antara orangtua dengan
pihak sekolah tidak menutup kemungkinan anak akan merasa lebih
diperhatikan dan anak mungkin akan semangat dalam menerima pelajaran
yang tentunya hal ini akan dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang kedua hendaklah juga menjalin
hubungan yang baik dengan pihak orangtua dalam rangka mengatasi
masalah-masalah yang timbul pada anak, disamping dengan adanya
79
hubungan yang baik antara orangtua dengan pihak sekolah juga dapat
mengetahui secara tidak langsung seberapa besar perhatian yang diberikan
oleh orangtua terhadap peningkatan hasil belajar siswa
3. Bagi seorang guru keberhasilan yang dicapai oleh siswa dalam pelajaran
secara tidak langsung membuktikan keberhasilan guru dalam memberikan
pengajaran kepada siswanya, oleh karena itu guru dan pihak orang tua
harus bekerjasama dalam member perhatian kepada anak dengan
memotivasi anak belajar, sehingga dengan adanya kerjasama antara guru
dan pihak orangtua peningkatan hasil belajar siswa dapat tercapai sesuai
dengan harapan yang dinginkan.