Fenomena Penggunaan Blackberry Di Kalangan Mahasiswa Fikom Unpad Jatinangor

8
1 FENOMENA PENGGUNAAN BLACKBERRY DI KALANGAN MAHASISWA FIKOM UNPAD JATINANGOR Oleh: Agricynthia Pratiwi Dharma Daniel Rusyad Hamdanny Prama Yudha Amdan ABSTRAK Blackberry telah menjadi fenomena baru sebagai perangkat pintar telekomunikasi selular. Blackberry menyediakan fitur-fitur beragam yang membuat komunikasi lebih mudah dan menyenangkan. Blackberry telah berhasil menembus pasar dari berbagai latar, termasuk mahasiswa. Karya tulis ini berusaha menganalisis pemakaian Blackberry oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Penelitian berfokus pada optimalisasi penggunaan fitur Blackberry dan beberapa alasan yang membuat Blackberry menjadi gaya hidup mahasiswa. Penelitian menemukan bahwa alasan utama yang menjadikan Blackberry telepon selular favorit mahasiswa adalah karena ia menyediakan berbagai fitur : yang menyuplai kebutuhan kebutuhan mereka sehari-hari: berselancar internet. Kata kunci : Blackberry, selular, perangkat pintar, mahasiswa, telekomunikasi, berselancar internet. Blackberry becomes a novel phenomenon as cellular telecomunication smartphone. Blackberry provides various feature for easy, comfortable, and enjoyful communication. Blackberry is succesful in penetrating markets from different backgrounds including university students. This treatise attempts to analyze on the usage of Blackberry by the students of the Faculty of Communication, Padjadjaran University. Research

description

fenomena penggunaan BB

Transcript of Fenomena Penggunaan Blackberry Di Kalangan Mahasiswa Fikom Unpad Jatinangor

Page 1: Fenomena Penggunaan Blackberry Di Kalangan Mahasiswa Fikom Unpad Jatinangor

1

FENOMENA PENGGUNAAN BLACKBERRY DI KALANGAN

MAHASISWA FIKOM UNPAD JATINANGOR

Oleh:

Agricynthia Pratiwi Dharma

Daniel Rusyad Hamdanny

Prama Yudha Amdan

ABSTRAK

Blackberry telah menjadi fenomena baru sebagai perangkat pintar telekomunikasi selular. Blackberry menyediakan fitur-fitur beragam yang membuat komunikasi lebih mudah dan menyenangkan. Blackberry telah berhasil menembus pasar dari berbagai latar, termasuk mahasiswa. Karya tulis ini berusaha menganalisis pemakaian Blackberry oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Penelitian berfokus pada optimalisasi penggunaan fitur Blackberry dan beberapa alasan yang membuat Blackberry menjadi gaya hidup mahasiswa. Penelitian menemukan bahwa alasan utama yang menjadikan Blackberry telepon selular favorit mahasiswa adalah karena ia menyediakan berbagai fitur : yang menyuplai kebutuhan kebutuhan mereka sehari-hari: berselancar internet. Kata kunci : Blackberry, selular, perangkat pintar, mahasiswa, telekomunikasi, berselancar internet. Blackberry becomes a novel phenomenon as cellular telecomunication smartphone. Blackberry provides various feature for easy, comfortable, and enjoyful communication. Blackberry is succesful in penetrating markets from different backgrounds including university students. This treatise attempts to analyze on the usage of Blackberry by the students of the Faculty of Communication, Padjadjaran University. Research

Page 2: Fenomena Penggunaan Blackberry Di Kalangan Mahasiswa Fikom Unpad Jatinangor

2

focuses on feature-usage optimalization of Blackberry and some reasons that cause Blackberry to be student’s life style. The research methodology used in this research is descriptive method. Research finds that the major reason Blackberry becomes a student’s favorite cellular phone is because it provides many feature that supplys their daily needs: internet surfing. Key word: Blackberry, cellular, smartphone, student, telecommunication, internet surfing A. PENDAHULUAN Latar Belakang

Blackberry telah menjadi fenomena di Indonesia. Berbagai kalangan memiliki pandangan seperti ini dengan berbagai alasan yang berbeda, tidak peduli itu apakah sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Tentu kita bertanya mengapa pada tahun sejak tahun 2008 hingga sampai saat ini pun gaung Blackberry begitu sering terdengar dan begitu populer. Berbagai kalangan mulai dari pebisnis, pejabat, selebritas, mahasiswa, pelajar bahkan ibu rumah tangga. Jumlah pengguna layanan Blackberry di Indonesia diperkirakan yang terbesar di Asia tenggara dan nomor empat di dunia (Media Indonesia, 13 Desember 2008).

Blackberry adalah salah satu dari perangkat nirkabel mutakhir yang sudah menjadi primadona perangkat telekomunikasi seluler dibandingkan perangkat telekomunikasi lainnya. Ia hadir dengan berbagai model dan aplikasi canggih yang menempatkan Blackberry urutan kedua yang paling populer sebagai smartphone platform di dunia, menangkap 21% dari penjualan smartphone di seluruh dunia di Q2, 2009. Pada tanggal 30 Mei 2009, Research In Motion (RIM) mengumumkan jumlah pelanggan Blackberry telah mencapai sekitar 28,5 juta. Kemajuan teknologi dan informasi yang berkembang seperti Blackberry memberikan kontribusi dan dampak terhadap pengguna dari segi kognisi, afeksi dan perilaku.

Page 3: Fenomena Penggunaan Blackberry Di Kalangan Mahasiswa Fikom Unpad Jatinangor

3

Blackberry saat ini dimiliki oleh sejumlah orang bukan hanya sebagai alat telekomunikasi seperti telepon genggam pada ummunya. Namun, pemilik Blackerry kerap menghabiskan waktu dengan menggunakan fitur-fitur yang disediakan di dalamnya. Mereka merasa Blackberry sebagai benda yang penting, bahkan banyak orang yang menganggapnya sebagai kebutuhan primer (lihat hasil penelitian). Implikasinya, tanpa Blackberry -tepatnya tanpa layanan yang Blackberry sediakan- aktivitas seseorang bisa terhambat bahkan tak dapat dilakukan sama sekali. Terdengar ironis, namun dalam kajian komunikasi, hal itu adalah lumrah. Melvin De Fleur dan Sandra Ball Rokeach mencetuskan teori ketergantungan media. Asumsinya ’individu akan condong menggunakan media yang menyediakan kebutuhannya lebih banyak dibandingkan dengan media lain yang hanya sedikit’.

Dalam hal ini, Blackberry, satu sisi sebagai alat telekomunikasi yang personal, namun di lain pihak juga mendekatkan pengguna pada media dalm arti yang lebih luas. Melvin De Fleur menyatakan media beroperasi dengan cara tertentu dalam sistem sosial yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan khalayak target. Kedua, bahwa tingkat ketergantungan pengguna pada informasi yang disediakan media mengubah keyakinan, perasaan, bahkan tingkat perilaku dari pengguna. Dalam industri sosial, patut kita pahami bahwa kita semakin tergantung pada media agar dapat memahami sistem sosial, dapat mengambil tempat di masyarakat yang sudah terpapar teknologi media, serta sebagai sarana berantasi dan melarikan diri. Selain itu, Melvin De Fleur dan Sandra Ball Rokeach menjelaskan bahwa tingkat ketergantungan seorang individu adalah fungsi dari jumlah dan sentralitas dari informasi spesifik-fungsi pengiriman dilayani oleh sebuah medium dan tingkat perubahan dan konflik dalam masyarakat masa kini.

Oleh karena itu, kami melakukan penelitian tentang fenomena ini di kalangan mahasiwa. Apakah fenomena tersebut terjadi di kalangan mahasiswa? Untuk menerawang hal tersebut, pengamatan dilakukan terhadap mahasiswa Fikom Unpad di Jatinangor. Dengan begitu, tak menutup kemungkinan bahwa hal serupa terjadi pula di institusi pendidikan lainnya. Harapan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah membuktikan fenomena Blackberry juga melanda kalangan mahasiswa. Di dalam pembahasan akan diuraikan mengenai indikator-indikator yang disertai data pendukung yang membuat Blackberry mempengaruhi perilaku dan gaya hidup mahasiswa Fikom Unpad Jatinangor.

Page 4: Fenomena Penggunaan Blackberry Di Kalangan Mahasiswa Fikom Unpad Jatinangor

4

Tujuan 1. Menganalisis tingkat kebutuhan khalayak target terhadap perangkat

nirkabel Blackberry 2. Menganalisis relevansi kepemilikan Balckberry dengan status ekonomi

mahasiswa 3. Menganalisis fungsi penggunaan Blackberry oleh mahasiswa. Tepatnya

optomalisasi penggunaan feature yang Blackberry sediakan. B. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Hal ini dilakukan dalam upaya mendapatkan hasil yang maksimal untuk dapat mendeskripsikan bagaimana Blackberry mempengaruhi dan mengubah perilaku dan gaya hidup dari mahasiswa Fikom Unpad Jatinangor. Metode ini bertujuan untuk memaparkan data-data, yang kemudian dilakukan analisis terhadap data-data yang terkumpul dan tersusun tersebut. Untuk itu, yang menjadi responden penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiwa yang memiliki Blackberry.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari 50 orang mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian

ini berasal dari mahasiswa Fikom Unpad Jatingangor angkatan 2009 sebanyak 15 orang, 15 orang angkatan 2008, 10 orang angkatan 2007, dan 10 orang dari angkatan 2006. Responden yang berasal dari berbagai angkatan sebagai representasi dari sampel dari bervariasi.

Selain dari sisi angkatan, mereka layak dijadikan responden karena memiliki tingkat kemudahan ekonomi untuk memiliki Blackberry. Ini tersirat dari jumlah uang saku yang diterima oleh responden tiap bulan. Data

Page 5: Fenomena Penggunaan Blackberry Di Kalangan Mahasiswa Fikom Unpad Jatinangor

5

menunjukkan bahwa pengguna Blackberry lima puluh dua persen memiliki biaya hidup antara satu sampai dua juta perbulannya. Sejumlah tiga puluh dua persen dengan uang saku lima ratus hingga satu juta perbulannya. Namun hanya enam persen dengan uang saku kurang dari lima ratus ribu dan delapan persen yang memiliki uang saku lebih dari dua juta perbulannya. Data menyatakan bahwa Blackberry dipilih oleh lima puluh persen responden sebagai gaya hidup. Hanya dua persen saja yang memilih Blackberry untuk tujuan bisnis. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran fungsi Blackberry yang oleh Research in Motion Inc., sebenarnya ditujukan untuk kepentingan bisnis penggunanya. Namun hal ini wajar karena responden bukan masyarakat secara umum tetapi bersifat homogeni, yakni mahasiswa.

Indikator berikutnya adalah lama penggunaan Blackberry oleh responden. Persentase sebesar tujuh puluh enam persen responden menggunakan Blackberry kurang dari satu tashun. Hal ini tentu berimbas pada penggunaan Blackberry. Karena baru satu tahun pemakaian, tentu secara umum pengguna masih belum well-informed terhadap aplikasi yang ada dalam Blackberry itu sendiri. Dua puluh dua persen menggunakan selama satu sampai dua tahun dan hanya dua persen menjadi pengguna lebih dari dua tahun. Pengguna minoritas ini yang menggunakan Blackberry sesuai dengan fungsi awal yakni sebagai perangkat kemudahan bisnis.

Lima puluh enam persen responden menyatakan Blackberry merupakan kebutuhan sekunder. Artinya, Blackberry telah dipersepsi –dalam tingkat kebutuhan responden- laiknya kendaraan bermotor yang tanpa keadaannya beberapa aktivitas dapat terganggu secara signifikan. Pun hal itu dapat diatasi dengan berbagai alternatif. Ini juga mengindikasikan Blackberry cukup memenuhi kebutuhan responden. Bahkan seperlima responden menyatakan tiadanya Blackberry akan mengganggu seluruh aktivitasnya. Mereka dinamai oleh pakar media sebagai generasi C.

Layanan yang disajikan Blackberry berupa fitur-fitur seperti push e-mail, mobile telephone, text messaging, internet faxing, web-browsing memperlihatkan Blackberry bagai dua sisi mata uang dengan internet. Layanan-layanan memungkinkan pengguna untuk membuka situs yang diinginkan oleh responden.

Dalam survei adiktivitas responden terhadap internet, 68% responden merasa adiktif terhadap internet. Tak ayal data sebelumnya, 20% responden menyatakan tingkat kebutuhan mereka terhadap Blackberry bersifat primer.

Page 6: Fenomena Penggunaan Blackberry Di Kalangan Mahasiswa Fikom Unpad Jatinangor

6

Selanjutnya situs yang sering dipakai responden dengan Blackberry. Pilihan jawaban jejaring sosial (82%) memperlihatkan kebutuhan responden akan hubungan dengan orang lain. Pilihan jejaring berita (4%) indikator pemenuhan kebutuhan responden akan informasi yang up to date. Pilihan jejaring komunitas (6%) indikator pemenuhan kebutuhan responden akan identitas kelompok. Pilihan search engine (8%) indikator pemenuhan responden akan informasi yang lebih luas.

Bergerak dari data, bahwa sebagian besar responden meggunakan Blackberry untuk kebutuhan berhubungan dengan orang lain, maka spesifikasi mengarahkan responden secara dominan menggunakan Blackberry untuk membuka situs jejaring sosial seperti facebook, twitter, friendster, plurk, dan sebagainya.

Facebook adalah situs paling banyak dikunjungi sepanjang 2009. Posisi kedua ditempati oleh Google dan diikuti oleh Kaskus dan Yahoo Messanger (AC Nielsen 2009). Data ini tidak jauh berbeda dari hasil penelitian pada Sistem Informasi Penggunaan Blackberry. Blackberry yang sejak 2002 unggul karena fitur email yang ia usung masih menjadi primadona hingga saat ini karena jejaring sosial, terutama facebook.

Enam puluh enam persen responden menyatakan biaya pemeliharaan Blackberry mencapai 150 hingga 250 ribu rupiah. Biaya ini cukup signifikan jika merujuk pada biaya hidup rata-rata responden yang berkisar pada satu hingga dua juta rupiah. Artinya, porsi yang digunakan untuk pemeliharaan Blackberry –jika biaya hidup 1 juta rupiah- adalah dua puluh lima persen. Tingkat kebutuhan primer akan Blackberry tampak jelas di sini. Secara matematis mahasiswa rela meninggalkan sarapan guna mendanai biaya bulanan Blackberry-nya.

Selain itu, data menunjukkan bahwa kepuasan pengguna masih belum terpenuhi secara baik. Berdasarkan data yang ada, 64% responden mengeluhkan kendala perangkat keras, seperti sensitivitas tombol, kejelasan layar, dan fisik Blackberry secara umum ketimbang perangkat lunak yang Blackberry sediakan (dipilih 36%). Artinya, Blackberry cukup sukses dalam menghadirkan fitur yang diinginkan oleh penggunanya. Meskipun perbaikan hardware perlu dilakukan untuk meningkatkan tingkat kepuasan konsumen.

Page 7: Fenomena Penggunaan Blackberry Di Kalangan Mahasiswa Fikom Unpad Jatinangor

7

D. KESIMPULAN

Ada beberapa responden yang meletakkan kebutuhan mereka akan Blackberry sebagai tingkat kebutuhan utama, akan tetapi sebagian besar pengguna Blackberry di kalangan mahasiswa meletakan penggunaan Blackberry di kebutuhan tingkat sekunder.

Pengguna Blackberry di kalangan mahasiswa lebih banyak menggunakan Blackberry sebagai gaya hidup yang utama dibandingkan fungsinya yang lebih memudahkan kegiatan bisnis karena rata-rata berasal dari kalangan menengah ke atas yang memiliki biaya hidup yang tinggi.

Aplikasi jejaring sosial banyak sekali digunakan di antara pengguna Blackberry di kalangan mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan akan hubungan dengan orang lain.

Page 8: Fenomena Penggunaan Blackberry Di Kalangan Mahasiswa Fikom Unpad Jatinangor

8

DAFTAR PUSTAKA

1. Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya

2. Ardianto, Elvinaro. 2007. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbosa Rekatama Media.

3. Rakhmat, Jalaluddin. 1996. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sumber lain:

1. Media Indonesia, Edisi 13 Desember 2008 hal. 14 oleh Ario Pratomo. 2. Modul mata kuliah Analisis Sistem Informasi 2009 oleh Ilham

Gemiharto. 3. http://www.anneahira.com/ponsel/blackberry.htm

http://id.blackberry.com/ 4. http://www.detikinet.com/read/2009/05/04/080147/1125641/731/10-

aplikasi-blackberry-sehari-hari 5. http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/10/29/13505390/Situs.BlackB

erry.ini.Khusus.Indonesia