farmakologi praktis...ppt
-
Upload
muh-fadhil-septiawan -
Category
Documents
-
view
184 -
download
19
Transcript of farmakologi praktis...ppt
FARMAKOLOGI PRAKTISFARMAKOLOGI PRAKTIS
SAHARUDDINSAHARUDDINTBM-110.163.V.04TBM-110.163.V.04
DIBAWAKAN DALAM RANGKA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ANGGOTA IANGKATAN XII TBM 110 FK UMI
Farmakologi Farmakologi →→ ilmu yang mempelajari ilmu yang mempelajari pengetahuan obat dengan seluruh pengetahuan obat dengan seluruh aspeknya, baik sifat kimiawi maupun aspeknya, baik sifat kimiawi maupun fisiknya, kegiatan fisiologi, resorpsi, fisiknya, kegiatan fisiologi, resorpsi, dan nasibnya dalam organisme hidup.dan nasibnya dalam organisme hidup.
Farmakoterapi Farmakoterapi → penggunaan obat → penggunaan obat untuk mengobati penyakit atau untuk mengobati penyakit atau gejalanya.gejalanya.
Farmakokinetika → perjalanan obat, Farmakokinetika → perjalanan obat, mulai dari saat pemberiannya, mulai dari saat pemberiannya, absorpsi, transpor, distribusi, absorpsi, transpor, distribusi, biotransformasibiotransformasi dan ekskresi. dan ekskresi.
Farmakodinamika Farmakodinamika → kegiatan obat → kegiatan obat terhadap organisme hidup, terutama terhadap organisme hidup, terutama mekenisme kerja, reaksi fisiologi mekenisme kerja, reaksi fisiologi serta efek terapeutis.serta efek terapeutis.
Toksikologi →pengetahuan tentang Toksikologi →pengetahuan tentang efek racun dari obat terhadap tubuh.efek racun dari obat terhadap tubuh.
Farmakognosis → pengetahuan dan Farmakognosis → pengetahuan dan pengenalan obat yg berasal dari pengenalan obat yg berasal dari tanaman dan zat-zat aktifnya, begitu tanaman dan zat-zat aktifnya, begitu pula dari mineral dan hewan.pula dari mineral dan hewan.
FarmakodinamikFarmakodinamik
Rute pemberianRute pemberian
AbsorpsiAbsorpsi
DistribusiDistribusi
MetabolismeMetabolisme
EkskresiEkskresi
••ReseptorReseptor
- Hubungan- Hubungan
dosis-respondosis-respon
- Antagonisme- Antagonisme
Bioavailabilitas Aksi Obat Efek Obat
-Efek samping-Indeks terapi
Farmakokinetik
Obat di daerah pemberian
Obat dalam plasma
Obat dalam jaringan
Metabolisme
Metabolit dalam jaringan
Obat dan/atau metabolit dalam urin, feses, empedu
1
3
4
2
Absorbsi(Input)
Distribusi
Eliminasi(Output)
RUTE PEMBERIAN OBATRUTE PEMBERIAN OBAT
ENTERALENTERAL
1. Oral1. Oral
- Paling sering- Paling sering
- Saluran cerna - Saluran cerna hati hati sirkulasisirkulasi
2. Sublingual2. Sublingual
3. Rektal3. Rektal
PARENTERALPARENTERAL
1. Intravaskular1. Intravaskular
2. Intramuscular2. Intramuscular
3. Subcutan3. Subcutan
RUTE PEMBERIAN OBATRUTE PEMBERIAN OBAT
LAIN-LAINLAIN-LAIN
1. Inhalasi1. Inhalasi
2. Intranasal2. Intranasal
3. Intratekal/ Intraventrikular3. Intratekal/ Intraventrikular
4. Topikal4. Topikal
RUTE PEMBERIAN OBATRUTE PEMBERIAN OBAT
Efek Obat Yang Tidak Diinginkan :Efek Obat Yang Tidak Diinginkan :a. Efek Samping a. Efek Samping → segala sesuatu → segala sesuatu
khasiat yang tidak dinginkan untuk khasiat yang tidak dinginkan untuk tujuan terapi yg dimaksudkan pada tujuan terapi yg dimaksudkan pada dosis yang dianjurkan.dosis yang dianjurkan.
b. Indiosinkrasi → peristiwa, padamana b. Indiosinkrasi → peristiwa, padamana suatu obat memberikan efek yang suatu obat memberikan efek yang secara kualitatif total berlainan dari secara kualitatif total berlainan dari efek normalnya.efek normalnya.
c. Alergic. Alergid. Fotosensitasi → kepekaan berlebihan d. Fotosensitasi → kepekaan berlebihan
untuk cahaya akibat penggunaan untuk cahaya akibat penggunaan obat, terutama secara lokal. obat, terutama secara lokal.
Obat-obat yang Digunakan dalam Obat-obat yang Digunakan dalam Penyakit Saluran PencernaanPenyakit Saluran Pencernaan
1.1. Obat-obat yang digunakan dalam Obat-obat yang digunakan dalam Penyakit Asam-SeptikPenyakit Asam-Septik
☺ ☺ Penyakit Asam-Septik : ulkus Penyakit Asam-Septik : ulkus peptikum, refluks peptikum, refluks
gastroesofageal, dll gastroesofageal, dll
AntasidaAntasida Basa lemah yang beraksi dengan asam HCl Basa lemah yang beraksi dengan asam HCl
lambung → garam + airlambung → garam + air .. Diberikan 1 dan 3 jam setelah makan dan Diberikan 1 dan 3 jam setelah makan dan
pada waktu tidur.pada waktu tidur.
Efek samping Efek samping → perubahan dalam → perubahan dalam kebiasaan usus besar. kebiasaan usus besar.
Garam magnesium → pencaharGaram magnesium → pencahar
Aluminium hidroksid → konstipasiAluminium hidroksid → konstipasi
Obat-Obat Antisekresi LambungObat-Obat Antisekresi Lambung
a. Antagonis Reseptor H2a. Antagonis Reseptor H2 Simetidin : 400-600 mg 2 x sehari Simetidin : 400-600 mg 2 x sehari
atau 800 mg pada waktu tidur, atau 800 mg pada waktu tidur, Ranitidin : 150 mg 2 x sehari atau Ranitidin : 150 mg 2 x sehari atau
300 mg pada waktu tidur, 300 mg pada waktu tidur, famotidin : 20 mg 2 x sehari atau famotidin : 20 mg 2 x sehari atau
40 mg pada waktu tidur.40 mg pada waktu tidur.
b. Penghambat Pompa Protonb. Penghambat Pompa Proton Omeprazol : Omeprazol :
Dosis awal 60 mg sekali Dosis awal 60 mg sekali sehari.sehari.
Obat Protektif MukosaObat Protektif Mukosa Sukralfat : bekarja sebagai sawar Sukralfat : bekarja sebagai sawar
terhadap asam, terhadap asam, pepsin, pepsin, dan empedu. dan empedu.
Dosis : 1 gr 4 kali sehari 1 jam Dosis : 1 gr 4 kali sehari 1 jam sebelum makan. sebelum makan.
Senyawa Bismut KoloidSenyawa Bismut Koloid Bekarja secara selektif Bekarja secara selektif
berikatan berikatan dengan ulkus, melapisi dengan ulkus, melapisi dan melindungi dan melindungi ulkus dari ulkus dari asam dan pepsin.asam dan pepsin.
MisoprostolMisoprostol Analog metil dari prostaglandin E1 Analog metil dari prostaglandin E1
→ → mencegah ulkus akibat mencegah ulkus akibat pemakaian pemakaian obat AINS.obat AINS.
2. Obat-Obat Antiemetik2. Obat-Obat Antiemetik Mual & muntah Mual & muntah → kehamilan, mabuk → kehamilan, mabuk
perjalanan, obstruksi saluran pencernaan, perjalanan, obstruksi saluran pencernaan, ulkus peptikum, toksisitas obat, infark ulkus peptikum, toksisitas obat, infark miokard, gagal ginjal dan hepatitis.miokard, gagal ginjal dan hepatitis.
Antiemetika → berkhasiat menekan rasa Antiemetika → berkhasiat menekan rasa mual dan muntah → berdasar mekanisme mual dan muntah → berdasar mekanisme kerja → 6 kelompok :kerja → 6 kelompok :
1. Antikolinergik → skopolamin & 1. Antikolinergik → skopolamin & antihistaminin (siklizin, antihistaminin (siklizin,
dimenhidramin/)dimenhidramin/)
→ → Antimo :1 jam sebelum Antimo :1 jam sebelum berangkat 50-berangkat 50- 100 mg. 100 mg.
2. Antagonis Dopamin 2. Antagonis Dopamin → → metoklopramida, dosis : 5-10 metoklopramida, dosis : 5-10
mg 3-mg 3- 4 kali sehari. 4 kali sehari.
3. Antagonis serotonim → 3. Antagonis serotonim → ondansetron,dosis : 1-2 ondansetron,dosis : 1-2
jam jam sebelum kemoterapi 8 mg. sebelum kemoterapi 8 mg.
4. Kortikosteroida → 4. Kortikosteroida → deksametason.deksametason.
5. Benzodiazepin → lorazepam5. Benzodiazepin → lorazepam
6. Kanabionida → 6. Kanabionida → marihuana marihuana (Narkotika) (Narkotika)
3. Obat-Obat Diare3. Obat-Obat DiareKelompok obat yg sering digunakan pada diare Kelompok obat yg sering digunakan pada diare
::
1. Kemoterapeutika 1. Kemoterapeutika → terapi kausal→ terapi kausal
2. Obstipansia → terapi simtomatis :2. Obstipansia → terapi simtomatis :
a. zat penekan peristaltika. zat penekan peristaltik
- loperamida, dosis : permulaan 2 - loperamida, dosis : permulaan 2 tablet, lalu tablet, lalu setiap 2 jam 1 tablet setiap 2 jam 1 tablet maksimal 8 tablet maksimal 8 tablet sehari. sehari.
- antikolinergika : atropin, ekstrak - antikolinergika : atropin, ekstrak belladonnabelladonna
b. adstringensia → menciutkan selaput lendir b. adstringensia → menciutkan selaput lendir usus. Tanin (asam samak), usus. Tanin (asam samak),
garam-garam garam-garam bismut . bismut .
c. adsorbensia c. adsorbensia → carbo adsorben → carbo adsorben (norit), dosis : 0,5-1 gr (norit), dosis : 0,5-1 gr
3-4 kali sehari.3-4 kali sehari.
3. Spasmolitika → zat yg dapat 3. Spasmolitika → zat yg dapat melepaskan melepaskan kejang-kejang otot yang kejang-kejang otot yang sering sering mengakibatkan nyeri perut mengakibatkan nyeri perut pada diare pada diare → papaverin. → papaverin.
OBAT SALURAN PERNAPASANOBAT SALURAN PERNAPASAN
Obat-Obat BatukObat-Obat Batuk Batuk Batuk → → Merupakan suatu Merupakan suatu
mekaniseme fisiologi yang mekaniseme fisiologi yang bermanfaat untuk mengeluarkan dan bermanfaat untuk mengeluarkan dan membersihkan sal. Pernapasan dari membersihkan sal. Pernapasan dari dahak, zat-zat perangsang asing, dan dahak, zat-zat perangsang asing, dan unsur infeksi.unsur infeksi.
Refleks batuk Refleks batuk → → radang (infeksi sal. Pernapasan), radang (infeksi sal. Pernapasan), alergi (asma), alergi (asma), sebab-sebab mekanis (asap rokok, sebab-sebab mekanis (asap rokok,
debu, tumor paru-paru),debu, tumor paru-paru), Perubahan suhu yg mendadak,Perubahan suhu yg mendadak, Rangsangan kimiawi (gas, bau)Rangsangan kimiawi (gas, bau)
Pengobatan batuk Pengobatan batuk → penyebabnya→ penyebabnya Jenis Batuk :Jenis Batuk :
1. Batuk produktif → mekanisme 1. Batuk produktif → mekanisme perlindungan dgn fungsi perlindungan dgn fungsi mengeluarkan mengeluarkan zat-zat asing zat-zat asing (kuman, debu, dll) dan (kuman, debu, dll) dan dahak.dahak.
Ekspektoransia → Ekspektoransia → Gliserilguaiakolat Gliserilguaiakolat
(GG)(GG)Mukolitika → bromheksin, Mukolitika → bromheksin, ambroksolambroksol
2.Batuk non-produktif 2.Batuk non-produktif → bersifat → bersifat kering kering tanpa adanya dahaktanpa adanya dahak
Zat-zat pereda : Zat-zat pereda : kodein, kodein, dextrometorfan dextrometorfan
(DMP)(DMP) Antihistaminika : prometazin, Antihistaminika : prometazin,
difenhidramin.difenhidramin.
Obat Batuk menurut titik kerja Obat Batuk menurut titik kerja → 2 → 2 golongan golongan
A.A. Zat-zat sentral Zat-zat sentral → → Menekan Menekan rangsangan batuk di pusat batuk.rangsangan batuk di pusat batuk.
Zat adiktif : KodeinZat adiktif : Kodein Zat non-adiktif : noskapin, Zat non-adiktif : noskapin,
Dekstrometorfan (DMP) dosis : 10-Dekstrometorfan (DMP) dosis : 10-20 mg 3-4 kali sehari. 20 mg 3-4 kali sehari.
B. Zat-zat perifer B. Zat-zat perifer → bekerja di luar SSP :→ bekerja di luar SSP : Ekspektoransia : Ekspektoransia :
Gliserilguaiakolat Gliserilguaiakolat (GG), (GG), dosis : 100-200 mg 3-4 kali sehari.dosis : 100-200 mg 3-4 kali sehari.
Mukolitika : Mukolitika :
bromheksin, dosis : 8-16 mg 3-4 bromheksin, dosis : 8-16 mg 3-4 kali kali seharisehari
ANTIHIPERTENSIANTIHIPERTENSI Hipertensi Hipertensi → bukanlah suatu penyakit, → bukanlah suatu penyakit,
melainkan merupakan suatu kelainan, melainkan merupakan suatu kelainan, suatu gejala dari gangguan pada suatu gejala dari gangguan pada mekanisme regulasi tekanan darah.mekanisme regulasi tekanan darah.
Resiko hipertensi :Resiko hipertensi :
- Gagal jantung- Gagal jantung
- Stroke- Stroke
- Infark jantung- Infark jantung
Faktor yang dapat Faktor yang dapat ↑ TD↑ TD
- Garam → retensi air- Garam → retensi air
- Stress- Stress
- Merokok → Nikotin- Merokok → Nikotin
- Pil antihamil → estrogen → retensi air- Pil antihamil → estrogen → retensi air
- Hormon pria & kortikosteroid → - Hormon pria & kortikosteroid → retensi airretensi air
Tindikan-tindakan umum :Tindikan-tindakan umum :
- Mengurangi garam dalam diet- Mengurangi garam dalam diet
- Membatasi kolesterol diet- Membatasi kolesterol diet
- Berhenti merokok- Berhenti merokok
- Membatasi minum kopi- Membatasi minum kopi
- Membatasi minum alkohol- Membatasi minum alkohol
- Cukup istirahat dan tidur- Cukup istirahat dan tidur
- Gerak badan- Gerak badan
Penggolongan Obat-obat Antihipertensi :Penggolongan Obat-obat Antihipertensi :
1. Diuretika 1. Diuretika → ↑ pengeluaran garam & air → ↑ pengeluaran garam & air oleh ginjal → volume darah & TD ↓.oleh ginjal → volume darah & TD ↓.
Thiazid (HCT) : 12,5 mg pagi.Thiazid (HCT) : 12,5 mg pagi.
2. Alfa-receptor blocker → memblok 2. Alfa-receptor blocker → memblok reseptor alfa adrenergik di otot reseptor alfa adrenergik di otot pembuluh darah → vasodilatasi → TD ↓.pembuluh darah → vasodilatasi → TD ↓.
Prazosin : 0,25-0,5 mg malam hari.Prazosin : 0,25-0,5 mg malam hari.
3. 3. Beta-receptor blocker → memblok Beta-receptor blocker → memblok reseptor beta adrenergik di jantung → reseptor beta adrenergik di jantung → ↓ volume-menit jantung → TD ↓.↓ volume-menit jantung → TD ↓.
Acebutolol : 400 mg 1 kaliAcebutolol : 400 mg 1 kali
4. Obat-obat SSP 4. Obat-obat SSP
Agonis Agonis αα2 adrenergik → 2 adrenergik → menstimulasi menstimulasi reseptor reseptor αα2 2 adrenergik yag terdapat di adrenergik yag terdapat di SSP → SSP → aktivitas saraf adrenergik aktivitas saraf adrenergik perifer ↓ → perifer ↓ → TD ↓.TD ↓.
Klonidin : 3 x 0,075 mgKlonidin : 3 x 0,075 mg
5. Antagonis Kalsium 5. Antagonis Kalsium → menghambat → menghambat pemasukan ion Ca ekstra sel ke pemasukan ion Ca ekstra sel ke
dalam dalam sel → vasodilatasi → TD ↓.sel → vasodilatasi → TD ↓.
Nifedipin : 3 x 10-20 mgNifedipin : 3 x 10-20 mg
6. Penghambat RAS (Renin 6. Penghambat RAS (Renin Angiotensin) Angiotensin) → vasodilatasi → TD ↓.→ vasodilatasi → TD ↓.
Kaptopril : 1-2 kali 25 mg.Kaptopril : 1-2 kali 25 mg.
7. Vasodilator → vasodilatasi → TD ↓.7. Vasodilator → vasodilatasi → TD ↓.
Hidralazin : 3 x 12,5 mgHidralazin : 3 x 12,5 mg
ANALGETIKA Mekanisme NyeriMekanisme Nyeri
ANALGETIKA
Analgetika dikelompokkan menjadi Analgetika dikelompokkan menjadi 2 :2 :
1. Analgetika opioid1. Analgetika opioid
2. NSAID/Non-Steroidal Anti 2. NSAID/Non-Steroidal Anti inflamatory Drugs (OAINS/Obat Anti inflamatory Drugs (OAINS/Obat Anti inflamasi Non-Steroid)inflamasi Non-Steroid)
Analgetika OpioidAnalgetika Opioid
1. Mengurangi nyeri dan menimbulkan 1. Mengurangi nyeri dan menimbulkan euforiaeuforia
2. 2. Obat analgetik opioid : morfin, Obat analgetik opioid : morfin, metadon, petidin dll.metadon, petidin dll.
ANALGETIKA
Analgetik non-opioid /NSAID/OAINS dikelompokkan sbb:
1. Derivat asam salisilat, misalnya aspirin2. Derivat paraaminofenol, misalnya parasetamol3. Derivat asam propionat, misalnya ibuprofen,
ketoprofen,4. Derivat asam fenamat, misalnya asam mefenamat5. Derivat asam fenilasetat, misalnya diklofenak.6. Derivat asam asetat indol, misalnya indometasin.7. Derivat pirazolon, misalnya fenilbutazon dan
oksifenbutazon8. Derivat oksikam, misalnya piroksikam dan meloksikam.
ANALGETIKA
Berdasarkan prose terjadinya, rasa Berdasarkan prose terjadinya, rasa nyeri dapat dilawan dgn beberapa nyeri dapat dilawan dgn beberapa cara :cara :
a. Merintangi terbentuknya rangsangan a. Merintangi terbentuknya rangsangan pada reseptor nyeri perifer pada reseptor nyeri perifer → →
Analgetika Analgetika perifer.perifer.
b. Merintangi penyaluran rangsangan b. Merintangi penyaluran rangsangan di di saraf sensoris → Anastetika lokal.saraf sensoris → Anastetika lokal.
c. Blokade pusat nyeri di SSP → c. Blokade pusat nyeri di SSP → Analgetika Analgetika sentral (narkotik) atau sentral (narkotik) atau dgn Anastetika dgn Anastetika umum.umum.
ANTIBIOTIKAANTIBIOTIKA
Adalah zat-zat kimia yang dihasilkan Adalah zat-zat kimia yang dihasilkan fungi atau bakteri, yang memiliki fungi atau bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya bagi sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil.manusia relatif kecil.
Cara kerja terpenting Cara kerja terpenting → perintangan → perintangan sintesa protein → kuman ≠ berkembang.sintesa protein → kuman ≠ berkembang.
ANTIBIOTIKAANTIBIOTIKA
Anti mikroba dapat bersifat:Anti mikroba dapat bersifat: Bakteriostatik; yaitu menghambat Bakteriostatik; yaitu menghambat
atau menghentikan laju pertumbuhan atau menghentikan laju pertumbuhan bakteri. Contoh: tetrasiklin, bakteri. Contoh: tetrasiklin, kloramfenikol, eritrosinkloramfenikol, eritrosin
Bakterisid; yaitu bersifat membunuh Bakterisid; yaitu bersifat membunuh bakteri.bakteri.
Contoh: Penisilin, sefalosforin, Contoh: Penisilin, sefalosforin, gentamisingentamisin
Anti biotik golongan beta laktam, contoh: Anti biotik golongan beta laktam, contoh: penisilin dan sefalosforinpenisilin dan sefalosforin
Anti biotik golongan aminoglikosida, contoh: Anti biotik golongan aminoglikosida, contoh: neomisinneomisin
Anti biotik golongan tetrasiklinAnti biotik golongan tetrasiklin Anti biotik golongan makrolida, contoh: Anti biotik golongan makrolida, contoh:
eritromisineritromisin Anti biotik golongan kuinolon, contoh: Anti biotik golongan kuinolon, contoh:
siprofloksasinsiprofloksasin Sulfonamid, contoh: sulfametoksazolSulfonamid, contoh: sulfametoksazol
ANTIBIOTIKAANTIBIOTIKA
KLASIFIKASI OBAT KLASIFIKASI OBAT BERDASARKAN DISTRIBUSINYABERDASARKAN DISTRIBUSINYA
OBAT BEBASOBAT BEBAS▪ Obat yang bebas dibeli masyarakatObat yang bebas dibeli masyarakat▪ Melalui apotek, toko obat berizin atau warung Melalui apotek, toko obat berizin atau warung
obatobat▪ Ditandai dengan Ditandai dengan lingkaran berwarna hijaulingkaran berwarna hijau
OBAT BEBAS TERBATASOBAT BEBAS TERBATAS▪ Diperoleh melalui apotik atau toko obat berizinDiperoleh melalui apotik atau toko obat berizin, ,
tidak boleh dijual di warung obattidak boleh dijual di warung obat▪ Ditandai Ditandai lingkaran berwarna birulingkaran berwarna biru▪ tanda "P" (Perhatian) juga labelnyatanda "P" (Perhatian) juga labelnya
KLASIFIKASI OBAT KLASIFIKASI OBAT BERDASARKAN DISTRIBUSINYABERDASARKAN DISTRIBUSINYA OBAT KERASOBAT KERAS
▪ Diperoleh harus dengan resep dokterDiperoleh harus dengan resep dokter▪ Penandaannya menggunakan Penandaannya menggunakan lingkaran lingkaran
merah dengan huruf kmerah dengan huruf k didalamnya didalamnya
PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKAPSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA Dapat diberikan hanya dengan resep dokterDapat diberikan hanya dengan resep dokter Tiap bulan apotek wajib melaporkan pembelian Tiap bulan apotek wajib melaporkan pembelian
dan pemakaiannya pada pemerintahdan pemakaiannya pada pemerintah
TERIMA KASIHTERIMA KASIH