Faringitis Akut, Kronik Dan Spesifik

7
FARINGITIS AKUT Mahyudin 04081001038 Faringitis akut adalah radang akut yang mukosa faring dan jaringan limfonodular di dinding faring. Klasifikasi : a. Faringitis viral b. Faringitis bakterial c. Faringitis fungal d. Faringitis gonorea Subjective Faringtis ViralDemam disertai rinorea, mual, nyeri tenggorokan, sulit menelan. Faringtis BakterialNyeri kepala yang hebat, muntah, kadang- kadang disertai demam dengan suhu yang tinggi, jarang disertai batuk. Faringitis FungiNyeri tenggorok dan nyeri menelan. Objective Faringtis Viral Pemeriksaan : Faring dan tonsil hiperemis. Faringtis Bakterial Pemeriksaan : Tonsil membesar, faring dan tonsil hiperemis serta terdapat eksudat dipermukaannya. Bercak

description

h

Transcript of Faringitis Akut, Kronik Dan Spesifik

Page 1: Faringitis Akut, Kronik Dan Spesifik

FARINGITIS AKUT

Mahyudin

04081001038

Faringitis akut adalah radang akut yang mukosa faring dan jaringan limfonodular di dinding

faring.

Klasifikasi :

a. Faringitis viral

b. Faringitis bakterial

c. Faringitis fungal

d. Faringitis gonorea

Subjective

Faringtis ViralDemam disertai rinorea, mual, nyeri tenggorokan, sulit menelan.

Faringtis BakterialNyeri kepala yang hebat, muntah, kadang-kadang disertai demam dengan

suhu yang tinggi, jarang disertai batuk.

Faringitis FungiNyeri tenggorok dan nyeri menelan.

Objective

Faringtis Viral Pemeriksaan : Faring dan tonsil hiperemis.

Faringtis Bakterial Pemeriksaan : Tonsil membesar, faring dan tonsil hiperemis serta

terdapat eksudat dipermukaannya. Bercak ptekia pada palatum dan faring. Kelenjar limfe leher

anterior membesar, kenyal, dan nyeri pada penekanan.

Faringitis FungiPemeriksaan : Tampak plak putih di orofaring dan mukosa faring lainnya

hiperemis.

Analysis

Faringtis Viral Etiologi : Rhinovirus

Page 2: Faringitis Akut, Kronik Dan Spesifik

Faringitis Bakterial Etiologi : Bakteri grup A Streptokokus β hemolitikus

Faringitis FungiEtiologi : Candida

Faringitis GonoreaEtiologi : Hanya terdapat pada yang melakukan kontak urogenital.

Planning

Faringtis Viral

a. Istirahat dan minum yang cukup

b. Kumur dengan air hangat

c. Analgetika dan tablet hisap bila perlu

d. Antivirus metisoprinol (Isoprenosine) diberikan pada infeksi herpes simplex

Dewasa dengan dosis 60-100 mg/kgBB dibagi dalam 4-6 kali pemberian

Anak < 5 tahun dengan dosis 50 mg/KgBB dibagi dalam 4-6 kali pemberian

Faringitis Bakterial

Antibiotik: Penicillin G Banzatin 50.000 U/kgBB, IM dosis tunggal. Amoksisilin 50

mg/kgBB dosis dibagi 3 kali/hari selama 10 hari dan pada orang dewasa 3x500 mg

selama 6-10 hari. Eritromisin 4 x 500mg/hari.

Kortikosteroid : Deksametosan 8-16 mg, IM, 1 kali. Pada anak 0,08 – 0,3 mg/kgBB,

IM, 1kali.

Analgetika

Kumur dengan air hangat atau antiseptik.

Faringitis Fungi Nystatin 100.000 – 400.000 2 kali/hari, Analgetika

Faringitis Gonorea Terapi : Ceftriakson 250 mg, IM

Page 3: Faringitis Akut, Kronik Dan Spesifik

FARINGITIS KRONIK

Mahyudin

04081001038

Radang tenggorok yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama, biasanya tidak

disertai nyeri menelan, cuma terasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorok.

Bentuk :

Faringitis kronik hiperplastik

Faringitis kronik atropi

Faktor predisposisi :

Rinitis kronik

Sinusitis

Iritasi kronik oleh rokok

Minum alcohol

Inhalasi uap yang merangsang mukosa faring dan debu

Orang yang biasa bernapas melalui mulut karena hidungnya tersumbat

Subjective

Faringitis Kronik HiperplastikTenggorok kering gatal dan akhirnya batuk yang berdahak.

Faringitis Kronik Atrofi Tenggorok kering dan tebal serta mulut berbau.

Objective

Faringitis Kronik HiperplastikPemeriksaan : Tampak mukosa dinding posterior tidak rata,

bergranular.

Page 4: Faringitis Akut, Kronik Dan Spesifik

Faringitis Kronik Atrofi Pemeriksaan : Tampak mukosa faring ditutupi oleh lendir yang

kental dan bila diangkat tampak mukosa kering.

Analysis

Faringitis Kronik Hiperplastik Terjadi perubahan mukosa dinding posterior faring, tampak

kelenjar limfa di bawah mukosa faring dan lateral hiperplasi.

Faringitis Kronik Atrofi Faringitis kronik atrofi sering timbul bersamaan dengan rinitis

atrofi.

Planning

Faringitis Kronik Hiperplastik Terapi lokal melakukan kaustik faring dengan memakai zat

kimia larutan nitras argenti atau dengan listrik (electro cauter). Pengobatan simptomatis : obat

kumur atau tablet isap, jika diperlukan dapat diberikan obat batuk antitusif atau ekspetoran.

Faringitis Kronik Atrofi Terapi : Ditunjukkan pada rinitis atrofi serta ditambahkan dengan

obat kumur dan menjaga kebersihan mulut.

Page 5: Faringitis Akut, Kronik Dan Spesifik

FARINGITIS SPESIFIK

Faringitis Leutika

Etiologi : Treponema palidum

Gejala dan tanda : tergantung pada stadium penyakit

Stadium primer : kelainan pada stadium primer terdapat pada lidah, palatum mole, tonsil, dan

dinding posterior faring berbentuk bercak keputihan

Stadium sekunder : eritema pada dinding faring yang menjalar ke arah laring

Stadium tertier : terdapat guma, predileksi pada tonsil dan palatum, guma pada dinding posterior

faring dapat meluas ke vertebra servical dan bila pecah dapat menyebabkan kematian. Guma

pada palatum mole, bila sembuh akan mendapat jaringan parut dan menimbulkan gangguan

fungsi palatum permanen

Diagnosis : Ditegakkan dengan pemeriksaan serologi

Terapi : DOC penisilin dosis tinggi

Faringitis tuberkulosis

Merupakan proses sekunder dari tuberkulosis paru

Cara infeksi :

Eksogen yaitu kontak dengan sputum yang mengandung kuman atau inhalasi kuman melalui

udara

Endogen yaitu penyebaran melalui darah pada tuberkulosis miliaris

Hematogen

Limfogen

Gejala :

Keadaan umum buruk karena anoreksia dan odinofagia.

Nyeri tenggorok hebat, nyeri di telinga, pembesaran kelenjar limf servikal.