EVALUATION OF ONLINE AND OFFLINE LEARNING USING STAD ...

8
65 Vol 2 No 1 2021 EVALUATION OF ONLINE AND OFFLINE LEARNING USING STAD METHOD IN BASIC ACCOUNTING COURSES (CASE STUDY OF CLASS X ACCOUNTING SMK BOEDI OETOMO 3 MAOS) Dai Hansustanty 1 , SMK Boedi Oetomo 3 Maos [email protected] ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik selama pembelajaran daring dan luring. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif-kualitatif. Pendekatan ini untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran pada masa Covid-19 di SMK Boedi Oetomo 3 Maos kelas X jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga sebanyak 30 peserta didik pada mata pelajaran akuntansi dasar. Sumber data berasal dari nilai peserta didik pada pembelajaran luring dan daring serta hasil obervasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik pada pembelajaran luring lebih baik dibandingkan hasil belajar peserta didik pada pembalajaran daring. Data menunjukkan rata-rata kelas pembelajaran luring dengan metode STAD adalah sebesar 80,23 dengan banyaknya nilai peserta didik di bawah KKM adalah 9 anak (30%). Sedangkan rata- rata kelas pembelajaran daring adalah sebesar 67,1 dengan banyaknya nilai peserta didik di bawah KKM adalah 20 anak (67%). Kata kunci: Daring, Luring, Proses pembelajaran, Hasil Belajar 1. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan menjadi sebuah alat pembangunan bangsa pada berbagai bidang studi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki individu. Pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan memajukan teknologi (Nurkholis, 2013: 28). Pendidikan merupakan suatu proses yang mencakup tiga dimensi, individu, masyarakat atau komunitas nasional dari individu tersebut, dan seluruh kandungan realitas, baik material maupun spiritual yang memainkan peranan dalam menentukan sifat, nasib, bentuk manusia maupun masyarakat. Pendidikan lebih dari pengajaran, yang dapat dikatakan sebagai suatu proses transfer ilmu, transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dari segala aspek (Nurkholis, 2013: 24-25). Sejak pandemi masuk Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020, hampir semua bidang terkena dampak akibat dengan adanya pandemi Covid-19. Dunia pendidikan mengalami perubahan karena adanya wabah pandemic ini. Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak penyebaran virus Covid-19 dan seiring berjalannya waktu menjadi negara dengan kasus di Asia berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian kesehata Republik Indonesia. Banyak yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menekan penyebaran

Transcript of EVALUATION OF ONLINE AND OFFLINE LEARNING USING STAD ...

65

Vol 2 No 1 2021

EVALUATION OF ONLINE AND OFFLINE LEARNING USING STAD METHOD IN BASIC ACCOUNTING COURSES (CASE

STUDY OF CLASS X ACCOUNTING SMK BOEDI OETOMO 3 MAOS)

Dai Hansustanty 1,

SMK Boedi Oetomo 3 Maos

[email protected]

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik selama pembelajaran daring dan luring. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif-kualitatif. Pendekatan ini untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran pada masa Covid-19 di SMK Boedi Oetomo 3 Maos kelas X jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga sebanyak 30 peserta didik pada mata pelajaran akuntansi dasar. Sumber data berasal dari nilai peserta didik pada pembelajaran luring dan daring serta hasil obervasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik pada pembelajaran luring lebih baik dibandingkan hasil belajar peserta didik pada pembalajaran daring. Data menunjukkan rata-rata kelas pembelajaran luring dengan metode STAD adalah sebesar 80,23 dengan banyaknya nilai peserta didik di bawah KKM adalah 9 anak (30%). Sedangkan rata-rata kelas pembelajaran daring adalah sebesar 67,1 dengan banyaknya nilai peserta didik di bawah KKM adalah 20 anak (67%). Kata kunci: Daring, Luring, Proses pembelajaran, Hasil Belajar 1. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan menjadi sebuah alat pembangunan bangsa pada berbagai bidang studi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki individu. Pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan memajukan teknologi (Nurkholis, 2013: 28). Pendidikan merupakan suatu proses yang mencakup tiga dimensi, individu, masyarakat atau komunitas nasional dari individu tersebut, dan seluruh kandungan realitas, baik material maupun spiritual yang memainkan peranan dalam menentukan sifat, nasib, bentuk manusia maupun masyarakat. Pendidikan lebih dari pengajaran, yang dapat dikatakan sebagai suatu proses transfer ilmu, transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dari segala aspek (Nurkholis, 2013: 24-25).

Sejak pandemi masuk Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020, hampir semua bidang terkena dampak akibat dengan adanya pandemi Covid-19. Dunia pendidikan mengalami perubahan karena adanya wabah pandemic ini. Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak penyebaran virus Covid-19 dan seiring berjalannya waktu menjadi negara dengan kasus di Asia berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian kesehata Republik Indonesia. Banyak yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menekan penyebaran

66

Vol 2 No 1 2021

virus Covid-19. Banyak hal yang telah dilakukan berupa physical distancing hingga pembatasan sosial berskala besar.

Dunia pendidikan mengalami perubahan semenjak pandemic datang. Surat edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) menjelaskan bahwa Proses belajar mengajar semua tingkatan sekolah akan dilaksanakan dirumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh. Penutupan sekolah didasarkan pada bukti bahwa dengan mengurangi kontak fisik dan sosial antar siswa akan dapat mengurangi transmisi virus antar manusia dan mengurangi jumlah tenaga kesehatan yang merawat pasien. Sistem pembelajaran daring/jarak jauh berlaku mulai Maret 2020 (Nurmaya, dkk, 2021: 81).

Pandemic ini merubah metode yang selama ini digunakan di bidang pendidikan yang tadinya tatap muka atau luring berubah menjadi daring atau jarak jauh. Pembelajaran daring tentunya berbeda dengan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran daring lebih memfokuskan pada kecermatan dan ketepatan peserta didik dalam menerima informasi pembelajaran daring. Pembelajaran ini memiliki konsep yang sama dengan e-learning (Putri, dkk. 2021: 2).

Masa Covid-19 menuntut guru sebagai tenaga pendidik, tetap dituntut menjalankan pendidikan di sekolah. Pembelajaran diharuskan tetap berlangsung agar pendidikan terjamin. Tugas pokok dan fungsi guru yang melekat tetap akan dilaksanakan, karena guru diharapkan menjalankan pendidikan dan pembelajarannya (Malyana, 2020: 70). Oleh karena itu, metode luring dan daring diterapkan oleh guru. Luring dengan atau tatap muka dilakukan dengan pembelajaran tatap muka dengan diikuti sebagian siswa di kelas dengan protokol kesehatan yang ketat. Selain luring, juga menggunakan metode daring yang dilakukan melalui pembelajaran e-learning yang diikuti oleh seluruh peserta didik.

Metode, pendekatan, strategi mengajar yang digunakan guru harus bervariatif sehingga siswa tetap termotivasi dalam mengikuti dalam mengikuti proses belajar mengajar. Guru tetap mempunyai tanggung jawab dalam mengontrol pelaksanaan pembelajaran dan melaksanakan koordinasi yang baik dengan orang tua, dalam pembelajaran daring kontrol utama diberikan kepada orang tua dalam pelaksanaanya. Pembelajaran luring kontrol utama dipegang oleh guru. Semua ini dilakukan dengan tujuan memberikan kases pembelajaran yang tidak terbatas kepada siswa selama pandemi covid-19 (Nurmaya, 2021: 82).

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran daring dan luring selama masa pandemi Covid-19 di SMK Boedi Oetomo 3 Maos mata pelajaran akuntansi dasar kelas 10. Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi dasar perbaikan pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

2. PENGERTIAN LURING DAN DARING

Dalam KBBI disebutkan bahwa daring adalah akronim dari “dalam jaringan”, terhubung melalui jaringan komputer, internet, dan sebagainya. Dalam pembelajaran daring merupakan metode belajar yang menggunakan model interakti berbasis internet dan Learning Manajemen System. Seperti menggunakan Zoom, Google Meet, Google Drive, dan sebagainya. Kegiatan daring diantaranya webinar, kelas online, seluruh kegiatan dilakukan menggunakan jaringan internet dan komputer (Malyana, 2020: 71).

Dalam KBBI disebutkan bahwa istilah luring adalah akronim dari ”luar jaringan”, terputus dari jaringan komputer. Pembelajaran luring merupakan pembelajaran yang

67

Vol 2 No 1 2021

memerlukan tatap muka karena kegiatannya tidak menggunakan jaringan internet dan komputer, melainkan media lainnya.

3. METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif-kualitatif. Pendekatan ini untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran pada masa Covid-19 di SMK Boedi Oetomo 3 Maos kelas 10 jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Hal ini dikarenakan dengan pendekatan deskriptif-kualitatif dianggap lebih efektif digunakan dalam penelitian ini karena dapat digunakan untuk menggali data secara mendalam. Subyek penelitian ini yaitu peserta didik kelas X jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pembelajaran luring dan daring mata pelajaran akuntansi dasar.

Adapun tahapan kegiatan dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah

a. Perencanaan (plan) Kegiatan dalam tahap ini diawali dengan pengidentifikasian dan analisa terhadap

pembelajaran daring dan luring mata pelajaran akuntansi dasar untuk dievaluasi. Kemudian ditetapkan alternatif pemecahan masalah dan membuat rumusan hipotesis. Berdasarkan rumusan hipotesis yang telah dibuat peneliti menyiapkan dan menetapkan langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan di kelas. Langkah-langkah tersebut terdiri dari: 1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dilakukan dengan

model pembelajaran luring dan daring dengan metode STAD dalam dua siklus. 2) Penyiapan instrumen, media dan sarana pembelajaran serta membuat lembar kerja

siswa. 3) Membuat alat evaluasi. 4) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa beserta penetapan kriteria penilaian

guru dan siswa.

b. Pelaksanaan (action) Sebelum menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode STAD peneliti

melaksanakan kegiatan pra siklus untuk mengecek kembali peserta didik dalam penguasaan materi.

c. Pengamatan (observation)

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yaitu pengamatan terhadap aktivitas peneliti dan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi (Reflection)

Hasil data observasi dan evaluasi kemudian direfleksi untuk mengukur evaluasi pembelajaran daring dan luring pada mata pelajaran akuntansi dasar selama pelaksanaan penelitian. Peneliti kemudian merencanakan perbaikan pada siklus berikutnya apabila berdasarkan refleksi pada siklus 1 belum menunjukkan keberhasilan.

68

Vol 2 No 1 2021

Data dikumpulkan merupakan data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif merupakan data tentang keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Data kuantitatif yaitu hasil ulangan peserta didik melalui pembelajaran daring dan luring. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan teknik non tes. Teknik tes mengambil data dari hasil evaluasi peserta didik kelas X jurusan Akuntansi Lembaga mata pelajaran akuntansi dasar. Teknik non tes data diambil adalah data proses mengajar saat pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Pada penelitian ini digunakan lembar observasi aktivitas bagi peserta didik dan aktivitas guru. Penilaian sikap menggunakan pengamatan/obeservasi sedangakn penilaian keterampilan melalui unjuk kerja.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik melalui pembelajaran secara daring dan luring. Subjek penelitian ini adalah kelas X yang berjumlah 30 peserta didik, jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL) SMK Boedi Oetomo 3 Maos. Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran Akuntansi Dasar dengan memilih Kompetensi Dasar (KD) 3.6, yaitu menerapkan persamaan dasar akuntansi dan KD 4.6, yaitu membuat persamaan dasar. Proses pembelajaran luring dikasanakan terlebih dulu. Pembelajaran luring menggunakan media seperti power point, proyektor, dan pengeras suara dengan metode pembelajaran yang digunakan adalah Student Team Achievement Divisions (STAD). Lalu pada minggu kedua, peneliti melakukan proses pembelajaran daring dengan menggunakan media seperti Powerpoint, WhatsApp Group dan Zoom meeting. Secara lebih jelas, hasil pengamatan pada data kuantitatif (hasil belajar pada pembelajaran daring dan luring) menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar yang cukup signifikan. Tabel 1. Komparasi Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X AKL Mata Pelajaran Akuntansi Dasar

Keterangan Pembelajaran

Daring Pembelajaran

Luring

Nilai tertinggi

85 95

Nilai terendah

50 60

Rata-rata Kelas

67,1 80,23

Jumlah siswa di bawah KKM (>70) (dalam %)

67% 30%

69

Vol 2 No 1 2021

Mengalami peningkatan hasil belajar setelah daring (dalam %)

87%

Tidak mengalami peningkatan hasil belajar setelah daring (dalam %)

0%

Mengalami penurunan hasil belajar setelah daring (dalam %)

13%

Berdasarkan Tabel 1, peserta didik pada pembelajaran luring memiliki rata-rata kelas sebesar 67,1 dengan jumlah peserta didik yang remedial adalah sebanyak 20 peserta didik atau sebanyak 67%. Sedangkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran luring diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 80,23 dengan jumlah peserta didik yang remedial hanya sebanyak 9 peserta didik atau 30%. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran secara luring membuat hasil belajar peserta didik lebih baik. Terkait keefektifan pembelajaran secara daring dinilai kurang efektif karena materi yang disampaikan hanya terbatas dan tidak mencakup semua kompetensi. Sedangkan selama proses luring materi yang disampaikan dapat mencakup semua kompetensi hanya saja pada saat luring jumlah peserta didik yang ikut dibatasi. Mengenai letak persamaan dan perbedaan pembelajaran luring dan daring dapat dilihat pada Tabel 2. Untuk menentukan aspek-aspek yang diamati, Peneliti menggunakan aspek-aspek yang digunakan oleh Nengrum, Thityn Ayu; Solong, Najamuddin petta; dan iman, Muhammad Nur (2021) yaitu media pembelajaran, bahan ajar, model pemblajaran, dan keefektifan pembelajaran. Tabel 2. Persamaan dan Perbedaan Proses Pembelajaran Daring dan Luring

Aspek yang diamati

Luring Daring

Media pembelajaran

Perbedaan

Guru menggunakan spidol, papan tulis, proyektor, pengeras suara dalam menjelaskan

Guru menggunakan Edmodo, WhatsApp group, dan Zoom meeting

Bahan Ajar Persamaan

Guru memakai sumber buku yang sama dan membuat PPT tentang materi Akuntansi Dasar untuk KD 3.6 dan 4.6

Perbedaan

70

Vol 2 No 1 2021

Model Pembelajaran

Guru menggunakan metode Student Team Achievement Divisions (STAD)

Guru melakukan video confference melalui Zoom Meeting, mengunggah materi di Edmodo, dan melakukan evaluasi di Edmodo

Keefektifan Pembelajaran

Perbedaan

Lebih efektif, meskipun jumlah peserta didik dibatasi, tetapu peserta didik dapat mendapatan mteri yang lebih komprehesif

Tidak efektif, karena tidak semua peserta didik memiliki HP androis, kuota, dan pasif dalam pembelajaran

PEMBAHASAN Tindakan yang dilakukan peneliti dalam pembelajaran secara luring seperti pelaksanaan metode Student Team Achievement Divisions (STAD) menunjukkan hasil yang cukup signfikan. Metode ini dipilih Peneliti karena metode ini merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Selama luring, guru dan peserta didik bertatap muka. Selanjutnya peserta didik ditempatkan dalam tim belajar yang beranggotakan empat sampai lima orang. Hasil belajar peserta didik secara luring memiliki nilai lebih baik dibandingkan secara daring, yakni sebesar 87%. Sedangkan peserta didik yang mengalami penurunan setelah luring hanya sebesar 13% saja. Hasil penelitian tersebut didukung dengan observasi yang dilakukan peneliti. Hasil observasi menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran selama pandemi Covid-19 dilaksanakan secara daring menggunakan Edmodo, dan pelaksanaan pembelajarannya melalui media group WhatsApp dan Zoom meeting. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2020:4) menyatakan bahwa belajar daring dapat menggunakan sistem teknologi, dan juga pemberian tugas harus melalui pemantauan atau pendampingan orang

71

Vol 2 No 1 2021

tua melalui media WhatsApp group sehingga dapat dipastikan bahwa anakbenar-benar belajar. Selain itu, Peneliti juga melakukan wawancara pada peserta didik yang memperoleh hasil di bawah KKM (>70). Peneliti memperoleh hasil bahwa pelaksanaan pembelajaran secara daring kurang berjalan dengan maksimal dikarenakan kemampuan sosial ekonomi setiap peserta didik. Lebih dari 50% pekerjaan orang tua peserta didik adalah petani dan buruh. selanjutnya, letak geografis peserta didik yang berada di derah pedesaan membuat akses internet peserta didik berbeda-beda. Adapun masalah sosial ekonomi yang dihadapi peserta didik adalah 1) kuota internet yang mahal, 2) tidak adanya fasilitas HP yang baik, 3) sinyal yang lemah, dan 4) peserta didik lebih suka membantu orangtuanya bekerja dibanding sekolah secara daring. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jamilah dan Mulyani (2020) yang menyatakan bahwa beberapa masalah yang dihadapi mahasiswa selama proses pembelajaran daring adalah penguasaan teknologi informasi yang masih kurang, kuota data internet, jaringan internet yang tidak menjangkau, masalah ekonomi yang dialami oleh orang tua.

5. SIMPULAN DAN SARAN

Pembelajaran secara daring dan luring sepenuhnya harus dilakukan saat ini. Sebab, hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik secara luring lebih baik dibanding dengan daring. Pembelajaran selama pandemic Covid-19 ini telah membuat sekolah melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan proses pembelajaran, seperti menggunakan aplikasi WhatsApp, Google Classroom, Google Meet, Edmodo, dan Zoom.

Saran yang dapat Peneliti berikan untuk peneliti selanjutnya adalah dengan mengganti metode pembelajaran ketika pembelajaran secara luring (selain STAD), mengingat bahwa masih terdapat peserta didik yang mengalami penurunan hasil belajar. Bagi pemerintah, sebaiknya memberikan subsidi kuota internet bagi peserta didik yangmembutuhkan. Bagi sekolah, alangkah lebih baik melakukan kombinasi proses pembelajaran luring dan daring secara bersamaan, tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatn yang ketat. Bagi pendidik jurusan akuntansi dan lainnya, lakukan inovasi dalam media pembelajaran supaya peserta didik lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran baik luring atau daring.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, W. A. F. (2020). Dampak Covid-19 terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol. 2(1).

Jamilah dan Mulyani. (2020). Dampak Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi COVID 19 pada Siswa Sekolah Dasar. Prosiding Diskusi Daring Tematik Nasional 2020 “Pendidikan di Masa Pandemi: Menelaah Dari Daerah 5 September 2020. 13-18.

Kesuma, Tauresia, Ameliasari. (2014). Efektivitas Model Pembelajaran Satus pada Mata Pelajaran Akuntansi Usaha Dagang. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika Pendidikan. Vol. IX, No. 2, Hal 148-158.

72

Vol 2 No 1 2021

Latifah Lyna, dkk. (2011). Inovasi Pembelajaran Akuntansi Berbasis Blended Learning. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika Pendidikan. Vol. VI, No. 2, Hal 222-232.

Malyana, Andasia. (2020). Pelaksanaan Pembelajaran Daring dan Luring dengan Metode Bimbingan Berkelanjutan pada Guru Sekolah Dasar di Teluk Betung Utara Bandar Lampung. Pedagogia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Indonesia. Vol. 2, No. 1, 67-76.

Nengrum, Thityn Ayu; Solong, Najamuddin petta; & Iman, Muhammad Nur. (2021). Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Luring dan Daring dalam Pencapaian Kompetensi Dasar Kurikulum Bahasa Arab di Masdrasah ibtidaiyah 2 Kabupaten Gorontalo. Jurnal Pendidikan. Vol. 30(1):1-12.

Nurkholis. (2013). Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi. Jurnal Kependidikan. Vol. 1, No. 1.

Nurmaya, Andi, Lely, dkk. (2021). Analisis Evaluasi Pembelajaran Daring (Online) Sekolah Dasar Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Kajian Pendidikan Dasar. Vol. 6, No. 1.

Putri, Perdana, Ayusi. (2021). Strategi Pembelajaran Daring dan Luring Selama Pandemi Covid-19 di SD Negeri Sugihan 03 Bendosari. Prima Magistra; Jurnal Kependidikan. Vol. 2, No. 1, Hal 1-8.

Puspitaningrum. Ernawaty. 2018. Pengembangan Alat Ukur Harga Diri pada Siswa Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan Konseling. Vol. 4, No. 9.

www.kbbi.kemdikbud.go.id, diakses pada tanggal 19 Juni 2021