EVALUASI VOLUME TIROID ANAK USIA 6 – 18 TAHUN …
Transcript of EVALUASI VOLUME TIROID ANAK USIA 6 – 18 TAHUN …
i
EVALUASI VOLUME TIROID ANAK USIA 6 – 18 TAHUN
MENGGUNAKAN ULTRASONOGRAFI
EVALUATION OF THYROID VOLUME OF CHILDREN AGED 6-18 YEARS
USING ULTRASOUND
ANDI HERYATI
KONSENTRASI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS TERPADU PROGRAM STUDI BIOMEDIK PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2015
ii
EVALUASI VOLUME TIROID ANAK USIA 6 – 18 TAHUN
MENGGUNAKAN ULTRASONOGRAFI
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Magister
Program Studi : Biomedik
Pendidikan Dokter Spesialis Terpadu
Disusun dan diajukan oleh
ANDI HERYATI
Kepada
KONSENTRASI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS TERPADU PROGRAM STUDI BIOMEDIK PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2015
iii
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Andi Heryati
Nomor Pokok : P1507211153
Program Studi : Biomedik
Konsentrasi : Program Pendidikan Dokter Spesialis Terpadu
FK UNHAS
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan
tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila di kemudian hari terbukti atau
dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis ini hasil karya orang
lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Makassar, 30 April 2015
Yang menyatakan
Andi Heryati
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang dilimpahkan, sehingga saya dapat menyelesaikan
penelitian dan penyusunan tesis ini, yang merupakan persyaratan
penyelesaian pendidikan dokter spesialis terpadu pada Program Studi
Biomedik Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar.
Pada kesempatan ini saya ingin menghaturkan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Dwia A. Tina Pulubuhu, MA dan Prof. Dr. dr. Idrus Paturusi,
SpB, SpBO, FICS; Rektor dan mantan Rektor Universitas Hasanuddin
serta Prof Dr. Syamsul Bahri, SH, MS dan Prof. Dr. Ir. Mursalim;
Direktur dan mantan Direktur Program Pascasarjana Universitas
Hasanuddin, atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk
mengikuti Program pada Konsentrasi Pendidikan Dokter Spesialis
Terpadu Program Studi Biomedik Program Pascasarjana Universitas
Hasanuddin.
2. Prof. Dr. dr. A. Asadul Islam, SpBS dan Prof. dr. Irawan Yusuf, PhD;
Dekan dan mantan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin, atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk
mengikuti program pada Konsentrasi Pendidikan Dokter Spesialis
Terpadu Program Studi Biomedik Program Pascasarjana Universitas
Hasanuddin.
3. Prof. dr. Rosdiana Natzir, PhD. dan Dr. dr. A. Mardiah Thahir, Sp.OG,
Ketua dan mantan Ketua Program Studi Biomedik Program
Pascasarjana Universitas Hasanuddin beserta staf, yang senantiasa
memantau kelancaran program pendidikan magister.
4. Prof. Dr. dr. Muh. Ilyas, Sp.Rad.(K); dan Prof. Dr. dr. Bachtiar Murtala,
Sp.Rad.(K) Ketua dan mantan Ketua Departemen Radiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin, atas kesediaan beliau menerima,
mendidik, dan membimbing saya selama mengikuti program
pendidikan dokter spesialis terpadu.
viii
5. Seluruh Guru Besar dan staf pengajar di Program Studi Biomedik
Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar sebagai
pengajar yang sangat berjasa dan bagaikan orang tua yang sangat
saya hormati dan banggakan. Tanpa bimbingan mereka, mustahil bagi
saya untuk menimba ilmu sebanyak ini.
6. Prof. Dr. dr. Muh. Ilyas, Sp.Rad.(K); Penasehat Akademik saya yang
selalu memantau, memberikan nasehat yang berharga serta jalan
keluar terbaik dalam mengatasi masalah-masalah selama proses
pendidikan saya.
7. dr. Nurlaily Idris Sp.Rad.(K); Dr. dr. Mirna Muis; Prof. Dr. dr. Muh.
Ilyas, Sp.Rad.(K); Prof. Dr. dr. R. Satriono, MSc, Sp.A(K), SPGK(K);
serta Dr. dr. H. Idham Jaya,Sp.A(K); selaku pembimbing dan penguji
tesis, atas kesediaan meluangkan waktunya di tengah kesibukannya
untuk membaca, mengoreksi, berdiskusi, memberikan masukan dan
saran untuk penyempurnaan tesis ini.
8. Para Direktur, Staf dan penderita Rumah Sakit dimana saya telah
mengikuti pendidikan, yaitu: RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo, RSUD
Labuang Baji Makassar, RS Pendidikan UNHAS, RSUD Ilagaligo Wotu
Luwu Timur, RSUD A. Djemma, Masamba Luwu Utara dan RSUD
Sawerigading Palopo.
9. Para pegawai Program Studi Biomedik Pascasarjana Universitas
Hasanuddin dan Departemen Radiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin, atas segala bantuan dan kerjasamanya
selama ini.
10. Seluruh teman sejawat peserta PPDS-I Radiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin, atas jalinan persaudaraan dan kerjasamanya
selama ini terkhusus angkatan Januari 2011: dr. Besse Arfiana, dr.
Linda, dr. Muh Yasin Arsal, dr. Ria Sulistiana, dr. Akhirida Putri, dr.
Novita dan dr. Abdul Mukti serta para senior khususnya dr. Muh Ikbal,
Sp.Rad dan dr. Rafika Rauf, Sp.Rad. yang senantiasa membantu
dalam penyelesaian penelitian ini
11. PT Mulya Husada Jaya yang telah meminjamkan USG untuk kegiatan
penelitian ini sehingga dapat berjalan dengan lancar.
12. Para Kepala SMA/SMK, SMP dan SD yang telah mengizinkan serta
siswa-siswi yang menjadi partisipan yang dengan penuh kesadaran
dan keihklasan mengikuti penelitian ini.
ix
13. Indra Dwinata, SKM, MPH, A. Selvi Yusnitasari, SKM, dan Ashari,
SKM yang telah membantu dalam pengumpulan dan pengolahan data
penelitian.
14. Pada saat yang berbahagia ini, saya tidak lupa menyampaikan rasa
hormat dan penghargaan tertinggi kepada kedua orang tua saya,
Ayahanda A. Muh Zainal dan Ibunda Hj.A. Hasnah yang dengan tulus
dan penuh kasih sayang senantiasa mendukung, membantu,
mengingatkan, menasehati dan selalu mendoakan agar menjadi
manusia yang bermanfaat serta telah membantu mengurus anak-anak
saya selama masa pendidikan.
15. Kepada kedua mertua saya, Drs. H. Kamaruddin Yahya dan Hj. A.
Habibah Nurung yang telah memberi dukungan dan semangat kepada
saya selama masa pendidikan.
16. Kepada adik-adik saya A. Herlinda, S.Pi dan A. Hermiyati, STP dan
para ipar saya dr. Ida Mujahidah Kamaruddin, Sp.PD, Asrul Azis, ST,
Zulfachri Ismail, SE serta keluarga lainnya yang selama ini dengan
tulus dan ikhlas memberikan dukungan dan doanya selama saya
mengikuti pendidikan hingga penyelesaian tesis ini.
17. Yang terakhir saya sampaikan terima kasih untuk suami saya
Wahiduddin, SKM, M.Kes dan buah hati kami ananda A. Fanny Nurul
Dzihni Wahid, A. Fahmi Khairul Wahid, dan A. Fatimah Izzatunnisa
Wahid atas segala pengertian, kasih sayang dan kesabarannya
mendampingi saya selama mengikuti pendidikan.
Akhir kata, semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam
pengembangan ilmu, khususnya dalam bidang Radiologi dan kiranya
Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, petunjuk dan hidayah-Nya kepada
kita semua. Amin ya rabbal alamin.
Makassar, Mei 2015
Penulis
A. Heryati
x
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN i HALAMAN JUDUL ii HALAMAN PENGESAHAN iii PERNYATAAN KEASLIAN TESIS iv ABSTRAK v ABSTRAC vi KATA PENGANTAR vii DAFTAR ISI x DAFTAR TABEL xii DAFTAR GRAFIK xiii DAFTAR GAMBAR xiv DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN xv DAFTAR LAMPIRAN xvi BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Penelitian
E. Manfaat Penelitian
….…………………..
….………………….
…..………………….
…….………………..
……………………...
1
6
6
7
7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi Kelenjar Tiroid
B. Embriologi Kelenjar Tiroid
C. Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Tiroid
D. Perkembangan dan Fungsi Kelenjar Tiroid
E. Faktor yang Mempengaruhi Kelenjar Tiroid
F. USG Kelenjar Tiroid
G. Gambaran Tiroid Pada USG
H. Pengukuran Volume Tiroid
I. Kriteria Pembesaran Tiroid
….…………………..
….…………………..
….…………………..
….…………………..
….…………………..
…..………………….
….…………………..
….…………………..
…..………………….
8
8
10
15
17
21
23
26
27
xi
BAB III. KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Teori
B. Kerangka Konsep
…………………...
…………………….
29
30
BAB IV. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Populasi Penelitian
D. Sampel dan Cara Pengambilan Sampel
E. Perkiraan Besar Sampel
F. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
G. Identifikasi dan Klasifikasi Variabel
H. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif
I. Cara Kerja
J. Izin Penelitian dan Ethical Clearance
K. Pengolahan dan Analisis Data
L. Alur Penelitian dan Pengumpulan Data
…..………………….
….…………………..
……………………...
……………………..
….…………………..
…...…………………
….…….…………….
……………………..
……………………...
...……………………
……………………...
…..………………….
31
31
31
31
32
32
33
33
35
40
41
42
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
C. Keterbatasan Penelitian
…..………………….
….…………………..
……………………...
43
55
65
BAB VI. PENUTUP
A. Ringkasan
B. Kesimpulan
C. Saran
…..………………….
….…………………..
……………………..
66
67
67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
68
72
xii
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel halaman
1. Nilai batas atas volume tiroid menggunakan USG pada anak 6-15 tahun berdasarkan usia oleh WHO/ICCIDD 2
2. Nilai batas atas volume tiroid menggunakan USG pada anak 6-15 tahun berdasarkan BSA oleh WHO/ICCIDD 3
3. Median (P50) dan (P97) volume tiroid menggunakan USG pada anak 6-12 tahun berdasarkan jenis kelamin dan usia oleh WHO/NHD 4
4. Median (P50) dan (P97) volume tiroid menggunakan USG pada anak 6-12 tahun berdasarkan jenis kelamin dan BSA oleh WHO/NHD 4
5. Klasifikasi derajat struma WHO 2001 28 6. Sebaran subyek berdasarkan karakteristik umum 45 7. Sebaran subyek berdasarkan usia dan jenis kelamin 46 8. Sebaran subyek berdasarkan BSA dan jenis kelamin 47 9. Sebaran riwayat pembesaran tiroid dalam keluarga,
riwayat alergi dan riwayat diabetes melitus dalam keluarga subyek menurut jenis kelamin 48
10. Median (P50) volume tiroid menurut usia dan jenis kelamin 49 11. Median (P50) volume tiroid menurut BSA dan jenis kelamin 51 12. Median (P50), mean dan Standar Deviasi (SD)
volume tiroid menurut usia, dan BSA secara keseluruhan 53 13. Hasil analisis umur, BSA, tinggi badan dan berat badan
dengan volume tiroid 54 14. Hasil analisis jenis kelamin, riwayat pembesaran tiroid
keluarga, riwayat alergi dan riwayat DM dalam keluarga dengan volume tiroid 55
xiii
DAFTAR GRAFIK
Nomor halaman
1. Median (P50) volume tiroid pada laki-laki menurut usia antara peneliti dan WHO/NHD 50
2. Median (P50) volume tiroid pada perempuan menurut usia antara peneliti dan WHO/NHD 50
3. Median (P50) volume tiroid pada laki-laki menurut BSA antara peneliti dan WHO/NHD 52
4. Median (P50) volume tiroid pada perempuan menurut BSA antara peneliti dan WHO/NHD 52
5. Median (P50) volume tiroid pada laki-laki menurut usia antara peneliti, beberapa negara dan WHO/NHD 61
6. Median (P50) volume tiroid pada perempuan menurut usia antara peneliti, beberapa negara dan WHO/NHD 61
7. Median (P50) volume tiroid pada laki-laki menurut BSA antara peneliti, nigeria, china dan WHO/NHD 63
8. Median (P50) volume tiroid pada perempuan menurut BSA antara peneliti, nigeria, china dan WHO/NHD 63
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor halaman
1. Anatomi glandula tiroid 10
2. Vaskularisasi glandula tiroid 14
3. Posisi Transduser 24
4. Hasil USG tiroid potongan tranversal 25
5. Hasil USG tiroid potongan longitudinal 25
6. Pengukuran tiroid menggunakan USG 26
7. Kerangka teori penelitian 29
8. Kerangka konsep penelitian 30
9. Alur Penelitian dan pengumpulan data 42
xv
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
Lambang/Singkatan Arti dan Keterangan
< : Less than, lebih kecil daripada > : More than, lebih besar daripada AITD : Auto Immune Thyroid Disease BB : Berat Badan BSA : Body Surface Area cm : centimeter cm3 : centimeter kubik FGFs : fibroblast growth factors HGF : hepatocyte growth factor GAKI : Gangguan Akibat Kekurangan Iodium gr : gram ICCIDD : International Council for Control of Iodine
Deficiency Disorders IGFs : insulin-like growth factors LATS : Long Acting Thyroid Stimulating hormone MHz : Megahertz ml : milliliter mg/L : miligram per Liter NAITD NHD
: :
Non Auto Immune Thyroid Disease Nutrition for Health and Development
NIS : Natrium Iodide Symporter PIGF P50 P97
: : :
placental-derived growth factor persentil 50 (=median) persentil 97
T3 : Triiodotironin T4 : Tiroksin TB : Tinggi badan TBG : thyroxine binding globulin TG : Thyroglobulin TGA : thyroglobulin antibody TGFβ1 : transforming growth factor β1 TRH : thyrotropin releasing hormone TSH : thyrotropin stimulating hormone TPO : Thyroperoxidase USG : Ultrasonografi VEGF : vascular endothelial growth factor
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor halaman
1. Data dasar evaluasi volume tiroid anak usia 6-18 tahun 72
2. Output analisis volume tiroid anak usia 6-18 tahun 81
3. Kuesioner penelitian 93
4. Form persetujuan setelah penjelasan (informed consent) 94
5. Rekomendasi Persetujuan etik 96
6. Surat keterangan penelitian 97
7. Curriculum vitae 103
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Struma (gondok, goiter) adalah setiap pembesaran kelenjar tiroid yang
disebabkan oleh berbagai etiologi. Struma bisa disertai dengan eutiroidisme,
hipotiroidisme ataupun hipertiroidisme (Satriono, 2006). Kelainan hipotiroid
merupakan salah satu masalah utama dalam gangguan tiroid endokrin pada
anak, dan membutuhkan penanganan dalam jangka waktu panjang. Insidensi
kelainan hipotiroid 1 per 4000 anak serta ditemukan 2 kali lebih banyak pada
anak perempuan dibandingkan anak laki-laki (Yao et al, 2011).
Pengukuran volume tiroid merupakan cara yang dilakukan untuk
mengevaluasi pembesaran kelenjar tiroid. Teknik yang telah lama dan sering
digunakan adalah dengan teknik inspeksi dan palpasi. Teknik ini mudah
dilakukan tetapi bisa menimbulkan perbedaan interpretasi (Satriono, 2006).
Selain dengan palpasi, sekarang ini pengukuran volume tiroid dapat
menggunakan scintigrafi dan ultrasonografi (USG) (Kollorz, 2008; Ying et al,
2008).
Scintigrafi merupakan pengukuran yang paling akurat, namun
penggunaan pengukuran ini masih terbatas karena ketersediaan alat yang
kurang dan menggunakan radiasi. Sedangkan pengukuran dengan
ultrasonografi mendekati akurat, aman, dan noninvasive dapat mengevaluasi
2
bentuk, dimensi dan struktur tiroid, tetapi diperlukan standarisasi cara
pengukuran volume tiroid pada anak (Seker S, 2010; Ohnishi et al, 2002).
Ukuran tiroid tidak hanya berhubungan dengan intake yodium dan
penyakit tertentu tetapi juga terkait dengan faktor lain seperti ras anak, umur,
berat badan, tinggi badan dan wilayah (Yao et al, 2011).
World Health Organization (WHO) tahun 1997 merekomendasikan nilai
dari volume tiroid itu dipisahkan menurut wilayah masing-masing dan
sekarang ini WHO dan International Council for Control of Iodine Deficiency
Disorders (ICCIDD) menghasilkan rekomendasi untuk anak usia 6-15 tahun
dari 12 negara di Eropa. Adapun rekomendasi nilai normatif untuk volume
tiroid anak dari WHO dan ICCIDD terhadap pengukuran volume tiroid
menggunakan USG pada anak laki-laki dan perempuan menurut tingkatan
umur dan Body Surface Area (BSA) berdasarkan nilai batas atas dapat dilihat
pada Tabel 1 dan Tabel 2 berikut (WHO, 1997):
Tabel 1 Nilai batas atas volume tiroid menggunakan USG pada anak 6-15 tahun berdasarkan usia oleh WHO/ICCIDD
Usia (tahun) Volume tiroid (ml) Laki-laki Perempuan
6 5.4 5.0 7 5.7 5.9 8 6.1 6.9 9 7.8 8.0
10 7.8 9.2 11 9.0 10.4 12 10.4 11.7 13 12.0 13.1 14 13.9 14.6 15 16.0 16.1
3
Tabel 2 Nilai batas atas volume tiroid menggunakan USG pada anak 6-15 tahun berdasarkan BSA oleh WHO/ICCIDD
BSA (m2) Volume tiroid (ml) Laki-laki Perempuan
0.8 4.7 4.8 0.9 5.3 5.9 1.0 6.0 7.1 1.1 7.0 8.3 1.2 8.0 9.5 1.3 9.3 10.7 1.4 10.7 11.9 1.5 12.2 13.1 1.6 14.0 14.3 1.7 15.8 15.6
Nilai hasil pengukuran WHO/ICCIDD ini dalam berbagai perbandingan
hasil penelitian volume tiroid di berbagai wilayah di dunia umumnya lebih
tinggi sehingga WHO bersama Nutrition for Health and Development (NHD)
mengeluarkan hasil pengukuran volume tiroid berdasarkan usia 6 tahun
sampai 12 tahun dan BSA yang diperoleh dari hasil pengukuran volume tiroid
anak sekolah dasar di 6 wilayah/area yang ada di dunia yang berasal dari
tingkat sosial ekonomi menengah ke bawah serta mewakili seluruh etnik yang
ada di dunia. Hasil ini menjadi referensi baru yang sudah mulai dipakai di
banyak pengukuran volume tiroid di beberapa wilayah di dunia karena
umumnya hasil ini lebih sebanding dengan hasil pengukuran volume tiroid di
berbagai wilayah. Selengkapnya rekomendasi pengukuran volume tiroid yang
menggunakan nilai median/persentil 50 (P50) dan nilai batas atas/persentil
4
97 (P97) dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4 sebagai berikut
(Zimmermann et al, 2004):
Tabel 3 Median (P50) dan (P97) volume tiroid menggunakan USG pada anak 6-12 tahun berdasarkan jenis kelamin dan usia oleh WHO/NHD
Usia (tahun)
Laki-laki Perempuan P50 P97 P50 P97
ml ml 6 1.60 2.91 1.57 2.84 7 1.80 3.29 1.81 3.26 8 2.03 3.71 2.08 3.76 9 2.30 4.19 2.40 4.32 10 2.59 4.73 2.76 4.98 11 2.92 5.34 3.17 5.73 12 3.30 6.03 3.65 6.59
Tabel 4 Median (P50) dan (P97) volume tiroid menggunakan USG pada anak 6-12 tahun berdasarkan jenis kelamin dan BSA oleh WHO/NHD
BSA (m2)
Laki-laki Perempuan P50 P97 P50 P97
ml ml 0.7 1.47 2.62 1.46 2.56 0.8 1.66 2.95 1.67 2.91 0.9 1.86 3.32 1.9 3.32 1.0 2.10 3.73 2.17 3.79 1.1 2.36 4.2 2.47 4.32 1.2 2.65 4.73 2.82 4.92 1.3 1.4 1.5 1.6
2.99 3.36 3.78 4.25
5.32 5.98 6.73 7.57
3.21 3.66 4.17 4.76
5.61 6.40 7.29 8.32
Beberapa penelitian pengukuran volume tiroid pada anak telah
dilaksanakan dan umumnya melakukan perbandingan terhadap standar
WHO diatas, di antaranya Marwaha et al, tahun 2005 melakukan penelitian
5
pada 27.250 anak usia 5-17 tahun pada 5 wilayah yang berasal dari
keluarga dengan sosial ekonomi rendah dan sosial ekonomi tinggi di India
menemukan hasil rata-rata volume tiroid pada anak dari sosial ekonomi
rendah sebesar 5,65 cm3 sedangkan yang berasal dari sosial ekonomi tinggi
mempunyai volume rata-rata sebesar 5,02 cm3.
Penelitian Marchie et al, tahun 2007 di Rumah Sakit Pendidikan Benin
Nigeria yang menemukan rata-rata volume tiroid sebesar 2,32 cm3 pada anak
sekolah usia 6-16 tahun pada laki-laki dan perempuan di Kota Benin Nigeria.
Sementara itu penelitian oleh Kim BK et al, tahun 2011 di Filipina
melakukan pemeriksaan volume tiroid pada anak usia 6-12 tahun di daerah
urban dan rural mendapatkan hasil pemeriksaan masing-masing sebesar
2,99 cm3 ± 1,34 cm3 di daerah urban dan 2,42 cm3 ± 0,92 cm3 di daerah
rural. Hasil penelitian ini juga menunjukkan hasil yang signifikan antara
ukuran tiroid dengan umur dan Body Surface Area.
Demikian juga penelitian di Isfahan Iran pada tahun 2012 menemukan
rata-rata perbedaan volume tiroid pada anak laki-laki dan perempuan usia 8-
15 tahun masing-masing 1,58 cm3 ± 0,67 cm3 pada anak laki-laki dan 1,38
cm3 ± 0,70 cm3 pada anak perempuan. Hasil penelitian menunjukkan volume
tiroid pada anak laki-laki lebih tinggi dibandingkan anak perempuan (Moradi
et al, 2014).
Hasil pengukuran di beberapa negara bila dibandingkan dengan
standar WHO/ICCIDD 1997 umumnya lebih rendah sehingga standar WHO
6
tidak dapat dipakai sebagai standar baku dalam pengukuran volume tiroid di
setiap negara yang ada di dunia termasuk di Indonesia. Sedangkan standar
WHO/NHD 2004 relatif mempunyai nilai yang hampir sama atau bahkan lebih
rendah bila dibandingkan dengan hasil pengukuran dengan negara-negara
lain. Untuk itu diperlukan pengukuran serupa pada masing-masing negara
yang dapat menjadi standar volume tiroid.
B. Rumusan Masalah
Insidensi gangguan hipotiroid pada anak masih cukup tinggi.
Pengukuran volume tiroid dengan USG merupakan salah satu cara
menentukan ukuran volume tiroid pada anak yang cukup akurat. Berapakah
ukuran volume tiroid pada setiap tingkatan usia anak mulai usia 6 – 18 tahun
di Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum :
Untuk mengevaluasi ukuran volume tiroid pada setiap tingkatan usia anak
mulai usia 6–18 tahun menggunakan ultrasonografi Logic dengan transducer
linear frekuensi 7,5 MHz.
Tujuan Khusus :
1. Menentukan ukuran volume tiroid pada setiap tingkatan usia anak mulai
usia 6-18 tahun.
7
2. Menentukan ukuran volume tiroid pada setiap tingkatan usia anak mulai
usia 6-18 tahun menurut jenis kelamin anak
3. Menentukan ukuran volume tiroid pada anak usia 6-18 tahun menurut nilai
Body Surface Area (BSA)
4. Mengetahui hubungan usia, BSA, tinggi badan dan berat badan dengan
nilai volume tiroid.
D. Hipotesis Penelitian
1. Terdapat perbedaan ukuran volume tiroid pada setiap tingkatan usia anak
mulai usia 6-18 tahun.
2. Terdapat perbedaan ukuran volume tiroid pada setiap tingkatan usia
anak mulai usia 6–18 tahun menurut jenis kelamin anak
3. Terdapat perbedaan ukuran volume tiroid pada anak usia 6–18 tahun
menurut nilai Body Surface Area (BSA)
4. Terdapat hubungan antara usia, BSA, tinggi badan, dan berat badan
dengan nilai volume tiroid.
E. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi ilmiah tentang ukuran volume tiroid pada setiap
tingkatan usia anak mulai usia 6-18 tahun dengan menggunakan USG.
2. Hasil penelitian akan membantu klinisi dalam menentukan diagnosis,
terapi dan prognosis pada gangguan tiroid pada setiap tingkatan usia
anak mulai usia 6-18 tahun.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid adalah salah satu kelenjar endokrin terbesar pada tubuh
ditemui dibagian depan leher, sedikit dibawah laring. Berfungsi untuk
mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein dan
mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon lainnya.
Kelenjar tiroid mengeluarkan 2 hormon penting, yaitu : Triiodotironin
(T3) dan tiroksin (T4). Triiodotironin dan tiroksin mengatur laju metabolism
dengan cara mengalir bersama darah dan memicu sel untuk mengubah lebih
banyak glukosa.
Jika tiroid mengeluarkan terlalu sedikit triiodotironin dan tiroksin
(hipotiroidisme), maka tubuh akan terasa kedinginan, letih, kulit mengering
dan berat badan bertambah. Sebaliknya jika terlalu banyak produksi hormon
tiroid (hipertiroid), tubuh akan berkeringat, merasa gelisah, tidak bisa diam
dan berat badan akan berkurang (Kayastha et al, 2010).
B. Embriologi Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin yang pertama kali tampak
pada fetus, kelenjar ini berkembang sejak minggu ke-3 sampai minggu ke-4
dan berasal dari penebalan endoderm dasar faring, yang kemudian akan
9
memanjang ke kaudal dan disebut divertikulum tiroid. Akibat bertambah
panjangnya embrio dan pertumbuhan lidah maka divertikulum ini akan
mengalami desensus sehingga berada di bagian depan leher dan bakal
faring. Divertikulum ini dihubungkan dengan lidah oleh satu saluran yang
sempit yaitu ductus tiroglosus yang muaranya pada lidah yaitu foramen
caecum.
Divertikulum ini berkembang cepat membentuk 2 lobus yang tumbuh
ke lateral sehingga terbentuk kelenjar tiroid terdiri dari 2 lobus lateralis
dengan bagian tengahnya disebut isthmus. Pada minggu ke-7 perkembangan
embrional kelenjar tiroid ini mencapai posisinya yang terakhir pada ventral
dari trachea yaitu setinggi vertebra cervicalis V, VI, VII dan vertebra thoracalis
I, dan secara bersamaan duktus tiroglossus akan hilang. Perkembangan
selanjutnya tiroid bergabung dengan jaringan ultimobranchial body yang
berasal dari branchial pouch V, dan membentuk C-Cell atau sel parafolikuler
dari kelenjar tiroid.
Sekitar 75% pada kelenjar tiroid ditemukan lobus piramidalis yang
menonjol dari isthmus ke cranial, ini merupakan sisa dari duktus tiroglosus
bagian kaudal. Pada akhir minggu ke-7 sampai minggu ke-10 kelenjar tiroid
sudah mulai berfungsi, folikel pertama akan terisi koloid. Sejak saat itu fetus
mulai mensekresikan thyrotropin stimulating hormone (TSH), dan sel
parafolikuler pada fetus sementara belum aktif (Chaudhary V; Bano S,
2013).
10
C. Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Tiroid
Tiroid berwarna merah kecoklatan, merupakan kelenjar dengan
vaskuler yang banyak terletak di anterior leher bawah, membentang dari level
vertebra C5 ke T1. Kelenjar bervariasi dari bentuk H ke bentuk U dan
dibentuk oleh 2 lobus memanjang ke lateral dengan kutub superior dan
interior. Pada bagian tengah dihubungkan oleh median isthmus (dengan
ketebalan rata-rata 12-15 mm) menutupi cincin trakea (Solbiati, 2005; Khan
2010; Faller et al, 2004).
Kelenjar terdapat 2 lobus, tiap lobus panjangnya 50-60 mm dengan
kutub superior meluas ke lateral secara garis obliq pada laminae dari
kartilago tiroid. Kutub bawah konvergen dari lateral pada level kartilago
trakea. Berat tiroid bervariasi berkisar 15-60 gr, tetapi rata-rata 15-25 gr pada
orang dewasa (lebih berat sedikit pada perempuan) (Khan 2010; Faller et al,
2004; Ellis, 2002).
Gambar 1. Anatomi Glandula Tiroid (Sumber: Netter, 2010)
11
1. Histologi
Kelenjar tiroid terdiri dari unit-unit berbentuk cembung yang merapat
disebut folikel, yang mengandung banyak pembuluh darah kapiler. Bagian
dalam folikel terisi oleh koloid yang jernih dan mengandung protein, yang
normalnya merupakan bahan utama pembentuk tiroid. Pada potongan
melintang, jaringan tiroid terlihat sebagai struktur berbentuk cincin yang rapat,
yang terdiri dari satu lapis sel tiroid yang mengelilingi lumen (Salvatore, et.al.,
2011).
Di bawah lapisan tengah dari fasia cervical dalam, tiroid mempunyai
kapsul yang tipis dan condong menutupi kelenjar. Perluasan dari kapsul
dengan substansi dari kelenjar dengan bentuk septa, yang terbagi menjadi
lobus dan lobulus. Lobulus-lobulus dibentuk dari folikel-folikel, unit struktur
dari kelenjar, yang terdiri dari lapisan epithelium sederhana disekitar a
colloid-filled cavity. Koloid ini (berwarna merah muda pada pengecatan
hematoxylin dan eosin (H&E) berisi iodinated glycoprotein, iodothyroglobulin,
merupakan precursor hormone tiroid (Khan, 2010).
Diamater folikel bervariasi, tetapi rata-rata 200 nm. Sel-sel folikel
memiliki tinggi yang bervariasi sesuai stimulasi kelenjar, menjadi kolumner
pada saat aktif, dan kuboidal pada saat inaktif. Epitel menumpu pada
membrane basalis yang kaya glikoprotein dan memisahkan sel-sel folikel dari
kapiler yang mengelilinginya (Salvatore et al, 2011).
12
Antara 20 sampai 40 folikel dibatasi oleh septa jaringan penghubung
yang membentuk lobules yang disuplai oleh satu arteri. Fungsi suatu lobules
dapat berbeda dengan lobules lain di sekitarnya (Salvatore et al, 2011).
Kelenjar tiroid juga mengandung sel parafolikuler atau sel C, yang
merupakan sumber kalsitonin. Sel c berbeda dengan epitel folikel karena
epitel sel C tidak pernah berdampingan pada lumen folikel serta kaya dengan
mitokondria (Salvatore et al, 2011).
2. Vaskularisasi
Diperoleh dari a. thyreoidea superior, a. thyroidea inferior dan kadang-
kadang ada a. thyroidea ima (kira-kira 3%) (Datu dkk, 2009).
a) Arteri thyroidea superior
Adalah cabang pertama dari a. carotis axterna, setelah tembus fascia
pretrachealis, kemudian menuju ke ujung cranial lobus dan
mempercabangkan ramus anterior dan ramus posterior, ramus anterior
menuju ke isthmus dan ramus posterior berjalan sepanjang
permukaan dorsal lobus dan mengadakan anastomose dengan ramus
ascendens yang dipercabangkan oleh a.thyreoidea inferior (Datu dkk,
2009).
b) Arteria Tiroidea inferior
Adalah cabang dari truncus thyreocervicalis yang berjalan menuju ke
ujung inferior lobus glandula thyreoidea, mempercabangkan 4 sampai
13
5 buah cabang di sebelah superficial fascia pretrachealis, lalu
percabangan tersebut menembusi fascia bersangkutan dan member
suplai darah kepada sebagian besar dari kelenjar ini (Datu dkk, 2009).
c) Arteria thyroidea ima
Biasanya dipercabangkan oleh truncus brachiocephalis atau langsung
dipercabangkan dari arcus aortae; pembuluh darah ini perlu mendapat
perhatian pada waktu melakukan suatu tracheotomy (Datu dkk, 2009).
Aliran darah venous dibawa oleh vena thyroidea superior, vena
thyroidea media dan vena thyroidea inferior. Vena thyroidea superior
et media bermuara kedalam vena jugularis interna, sedangkan
v.thyroidea inferior akan bermuara ke dalam vena brachiocephalica.
Vena thyroidea inferior perlu mendapat perhatian pada suatu
tracheotomy (Datu dkk, 2009).
14
Gambar 2. Vaskularisasi glandula tiroid (Sumber: Netter, 2010)
3. Aliran Limfe
Yang berasal dari bagian cranial lobus thyreoideus mengalir mengikuti
a. thyreoidea superior untuk bermuara ke dalam lymphonodus cervicalis
profundus (Datu dkk, 2009).
Dari isthmus limfe dialirkan kepada lymphonodus cervicalis profundus
bagian cranialis. Pembuluh lymphe dari ujung glandula thyreoidea berjalan
mengikuti a. thyreodea inferior menuju lymphonodus paratrachealis dan
selanjutnya menuju ke lymphonodus cervicalis profundus bagian inferior
(Datu dkk, 2009).
15
4. Persarafan
Simpatis diperoleh dari ganglion cervical superior dan ganglion cervical
medius yang mencapai kelenjar thyreoidea dengan mengikuti a.thyreoidea
superior dan a.thyreoidea inferior atau mengikuti perjalanan nervus laryngeus
externus dan nervus recurrens (Datu dkk, 2009).
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon seperti thyroxine (T4,
tetraidothyronine) dan triiodothyronine (T3) yang dibedakan berdasarkan
kandungan yodiumnya. Hormon-hormon ini akan merangsang metabolism sel
yang dibutuhkan pada pertumbuhan sel. Sekresi dan pelepasan kedua
hormone ini diatur oleh TSH yang berasal dari hypothalamopituitary system
(Khan, 2010; Visalli, 2008).
D. Perkembangan dan Fungsi Kelenjar Tiroid
Perkembangan tiroid janin diawali sebagai penebalan epithelium di
dasar lidah, kemudian bermigrasi ke trakea dan meninggalkan duktus
tiroglosus secara embriologik. Selama bermigrasi ke kaudal, tiroid mengambil
bentuk 2 lobus. Fungsi tiroid sudah tampak pada minggu ke 12 kehamilan,
saat itu sudah mampu untuk mengumpulkan dan mengkonsentrasikan
yodida. Sintesis hormone tiroksin dan triodotironin terjadi pada minggu ke 14
kehamilan. Pada akhir kehamilan mekanisme umpan balik hipotalamus
hipofisis mulai berjalan dan tiroid janin mempunyai respons terhadap TSH.
TSH tidak dapat melalui plasenta, sedangkan Long Acting Thyroid
16
Stimulating hormone (LATS), suatu 7S gama globulin dapat melalui plasenta.
Tiroksin bebas dan triiotroksin dalam jumlah kecil melewati plasenta.
Pemekatan kelenjar yodida dilakukan oleh kelenjar tiroid dan yodida ini
dioksidasi oleh tiroid peroksidase yang kemudian bereaksi dengan tirosin
untuk membentuk monoiodotirosin dan diiodotirosin. Iodotirosin kemudian
bergabung untuk membentuk tirosin dan triiodotironin yang masih terikat
tiroglobulin. Untuk melepaskan hormon tiroid ke dalam sirkulasi darah, maka
molekul tiroglobulin harus dipecahkan dengan perantara tiroid protease,
Iodotirosin dan iodotironin intratiroidal mengalami deyodinasi oleh enzim
dehalogenase dan tetap ada dalam depot cadangan yodida intratiroidal untuk
digunakan kembali.
Kelenjar tiroid mengsekresi hormon tirosin dan triiodotironin. Akan
tetapi sebagian besar triiodotironin yang ada dalam sirkulasi disintesis dalam
jaringan perifer. Pelepasan yodida sebagai hasil metabolisme iodotironin dan
perifer masuk ke dalam sirkulasi, dipekatkan oleh kelenjar tiroid atau
disekresi oleh ginjal. Iodotironin ditranportasi ke dalam plasma dengan
bantuan protein. Thyroxine Binding Globulin (TBG) adalah suatu alfa-globulin
yang penting dalam membawa tirosin. Tirosin juga terikat pada prealbumin
sebagai thyroxine binding prealbutnin. Di tingkat sel, tirosin ada dalam bentuk
bebas dan triiodotironin dalam bentuk aktif. Gangguan yang bersifat genetik
atau didapat, akan mengubah konsentrasi TBG yang kemudian mengubah
jumlah total tirosin dalam serum tanpa mengubah status biologik tiroid.
17
Sekresi hormone tiroid dipengaruhi oleh jalur hipotalamus-hipofisis.
Hipotalamus mensekresi Thyrotropin Releasing Hormone (TRH) yang
merangsang pengeluaran TSH dan hipofisis. TSH merangsang produksi
hormon tiroid, selanjutnya hormon tiroid ini mengadakan umpan balik negatif
terhadap hipofisis.
Segera setelah persalinan terjadi TSH meningkat dengan cepat,
mencapai kadar 60-80 μU/ml dalam waktu 30 menit setelah persalinan,
kemungkinan karena rangsang dingin dan stress pada janin, kemudian
setelah beberapa hari berikutnya secara lambat menurun sampai mencapai
kadar pada anak yang lebih tua (< 8 μU/ml; < 8 mU/L) pada hari ke 5-7.
Kenaikan TSH diikuti dengan kenaikan kadar T4 dan T3 sampai “kadar
tirotoksik” dalam 24 jam kehidupan. Kadar T4 dalam kisaran 15-19 μU/dl dan
kadar T3 dalam kisaran 300 ng/dl. Fenomena ini seringkali disebut sebagai
hipertiroidisme fisiologis. Perubahan konsentrasi hormon tiroid ini harus
diingat saat mengevaluasi fungsi tiroid bayi baru lahir.
E. Faktor yang Mempengaruhi Kelenjar Tiroid
Beberapa faktor yang berperan dan mempengaruhi perkembangan
kelenjar tiroid diantaranya Thyrotropin stimulating hormone (TSH), faktor
imunologi, faktor goitrogen, faktor biomolekuler dan faktor genetik (Satriono,
2006; Seker S, 2010).
18
1. TSH
Molekul TSH merupakan glikoprotein dengan strukturnya merupakan
heterodimer terdiri atas ikatan yang kuat subunit α dan β, tetapi tidak
kovalen. Laju produksi TSH normalnya antara 50 dan 200 mU/hari dan
meningkat nyata (sampai > 4000 mU/hari) pada hipotiroidisme primer.
TSH memodulasi faktor pertumbuhan, ekspresi reseptor faktor
pertumbuhan serta kandungan iodium dalam kelenjar tiroid. Pengaruh utama
TSH pada volume tiroid nampaknya berupa induksi hipertrofi tiroid dan
bukannya proses hiperplasia yang biasanya disebabkan oleh kerja faktor
pertumbuhan lokal (Satriono, 2006).
2. Faktor Imunologi
Dalam suatu penelitian ditemukan bahwa prevalensi triglobulin
antibody dan thyroperoxsidase antibody di daerah endemik tidak berbeda
dengan kontrol yang tinggal di daerah yang sama.
Persentase tertinggi TGA pada penduduk yang mempunyai struma
besar. Antibodi Anti-TPO positif ditemukan pada 89,9% penderita Auto
Immune Thyroid Disease (AITD) sedangkan prevalensi positif hanya 4,8%
pada penderita Non Auto Immune Thyroid Disease (NAITD). Pada penderita
AITD , kadar anti –TPO Ab biasanya menurun sesudah pengobatan sehingga
parameter ini dapat dipakai pada tindak lanjut penyakit tiroid ini. Jika struma
disertai dengan defisiensi iodium pada saat operasi, nampaknya terjadi
pengaktifan sel dendrit dan sel epitel tiroid (Satriono, 2006).
19
3. Penyebab Goitrogen
Makanan yang mengandung sejumlah anion thiocyanate (median 6
mg/L in urine dan dalam 27% lebih daripada 10 mg/L) akan menekan
ketersediaan iodium, Komponen makanan lainnya utamanya flavonoids
dicurigai ikut terlibat. Telah banyak diketahui pada goitrogen yang terdapat
secara alamiah dalam makanan tertentu (milk, cassava, millet, nuts) dan air
yang tercemar bakteri dan zat kimia (Satriono, 2006).
4. Faktor Biomolekuler
Terdapatnya sistem NIS (Natrium Iodide Symporter) yang berperanan
dalam langkah pertama pembentukan hormon tiroid. NIS merupakan
glikoprotein membran plasma integral yang berperan dalam transport aktif ke
dalam sel folikuler tiroid, NIS berfungsi untuk mengangkut iodida dari aliran
darah ke koloid yang merupakan proses vectorial yang dimungkinkan dengan
cara selektif ke membran basolateral.
Selain di kelenjar tiroid NIS juga memediasi transpor aktif iodium di
jaringan lain misalnya kelenjar ludah, mukosa gaster, dan kelenjar mammae,
yang mengalirkan iodium ke dalam air susu ibu untuk biosintesis hormon
tiroid oleh bayi baru lahir yang menyusui dari ibunya. NIS berguna sebagai
dasar diagnostik dan penatalaksanaan kelainan tiroid.
Terdapatnya perchlorate dalam air minum akan menimbulkan
pengaruh buruk terhadap tiroid, sebab Cl04 bertindak sebagai kompetitor
terhadap NIS, selain thiocyanate (SCN-) dan nitrat (NO3-) (Satriono, 2006).
20
5. Faktor genetik
Kelenjar tiroid mamalia dewasa berasal dari struktur embriologis yang
disebut divertikulum tiroid yang berasal dari lapisan endodermal yang akan
berkembang menjadi sel folikuler dan korpus ultimobrankial yang berasal dari
lapisan neroektodermal yang akan berdiferensiasi menjadi sel parofolikuler
yang menghasilkan kalsitonin.
Sesudah migrasi dan fusi kedua kelompok sel ini yakni sel folikel tiroid
mengalami diferensiasi lebih lanjut yang ditandai dengan ekspresi gen yang
penting untuk sintesis hormon tiroid yaitu reseptor TSH, NIS, TPO dan TG.
Aliran iodida pada membran apikal sel folikel tiroid sebagian dimediasi
oleh pendrin (SCL26A4) yang merupakan bagian dari solute carrier family
26A.
Mutasi pada gen SCL26A4 menyebabkan sindrom Pendred yang
merupakan kelainan autosom resesif. Ditandai dengan trias tuli sensorik-
neral congenital, struma dan test perklorat positif sebagian. Hal ini
menunjukkan kelenjar tiroid mengalami gangguan untuk organifikasi iodida.
Iodisasi dan reaksi coupling tergantung dari hidrogen peroksida
(H2O2) sebagai kofaktor penting. Sekarang ini dikenal 2 macam NADPH
oxidases yakni THOX1 dan THOX2, keduanya merupakan bagian dari sistem
oksidase ini dan sudah dapat dicloned. Kekurangan oksidase ini dapat
menyebabkan cacat organifikasi dan menyebabkan struma (Satriono, 2006).
21
Mekanisme seluler terjadinya struma sendiri dimulai dari homoeostasis
pertumbuhan dalam hal diferensiasi sel epitel mencerminkan suatu
keseimbangan antara peningkatan dan penekanan pembelahan sel. Sesuai
dengan model umum ini, epitel folikel kelenjar tiroid orang dewasa berada
dalam keadaan diam, dan kehilangan atau kematian sel folikel tiroid berada
dalam keseimbangan terhadap neogenesis folikel. Walaupun demikian
kelenjar tiroid merupakan salah satu tempat tersering untuk terjadinya
hiperplasia sel, terjadi 15% pada populasi orang dewasa.
Sekarang terbukti adanya keterlibatan sejumlah stimulator
pertumbuhan autokrin dan reseptornya dalam pertumbuhan struma. Yang
menonjol diantaranya yaitu insulin-like growth factors (IGFs), fibroblast growth
factors (FGFs), transforming growth factor β1 (TGFβ1), hepatocyte growth
factor (HGF) dan Paracrine angiogenic factors, vascular endothelial growth
factor (VEGF), placental-derived growth factor (PIGF) (Satriono, 2006).
F. USG Kelenjar Tiroid
Pemeriksaan USG tiroid akhir-akhir ini menjadi semakin popular dan
berkembang terutama dengan dipergunakannya alat USG yang dilengkapi
atau mempunyai daya resolusi tinggi. Keuntungan lainnya karena
pemeriksaan USG merupakan pemeriksaan yang non-invasive, tak
menggunakan sinar pengion, sehingga dapat dipergunakan berulang-ulang,
pemeriksaaannya relatif mudah dan cepat, serta nilai akurasi diagnostiknya
22
cukup tinggi termasuk dalam penggunaan di daerah kepala dan leher
(Dammann, 2014; Makes, 2010).
Peranan USG pada pemeriksaan tonjolan tiroid diantaranya :
1. Dengan cepat dapat menentukan apakah tonjolan tersebut di
dalam atau di luar tiroid
2. Dengan cepat dan akurat dapat membedakan lesi kistik dari lesi
solid
3. Dengan lebih mudah dapat dikenali apakah tonjolan tersebut
tunggal atau lebih dari satu.
4. Dapat membantu penilaian respon pengobatan pada terapi
supresif.
5. Dapat membantu mencari keganasan tiroid pada metastasis yang
tidak diketahui tumor primernya.
6. Sebagai pemeriksaan penyaring terhadap golongan risiko tinggi
untuk menemukan keganasan tiroid
7. Sebagai pengarah pada biopsi aspirasi tiroid.
Teknik pemeriksaan USG tiroid umumnya tidak diperlukan persiapan
khusus, pemeriksaan dilakukan pada pasien dengan posisi supine serta bahu
diganjal sehingga diperoleh ekstensi leher yang maksimal. Dipakai minyak
nabati atau jelly agar dapat didapatkan kontak yang baik antara kulit dengan
transduser.
23
Pemeriksaan dilakukan dengan posisi transduser adalah transversal
mulai dari pole bawah digeser ke arah cephalad sampai pole atas, sehingga
tiroid dapat dinilai. Kemudian dapat dilakukan pemeriksaan dengan posisi
transduser longitudinal atau oblik dimulai dari lateral ke arah medial, serta
diambil ukuran tiroid dan ukuran lesi yang nampak (Makes, 2010).
G. Gambaran Kelenjar Tiroid Pada USG
Gambaran ultrasonografi dibentuk dengan pengolahan data echo yang
kembali dan diterima oleh transduser dari berbagai kedalaman dalam tubuh
selama pancaran suatu gelombang ultrasound berdasarkan frekuensi tertentu
(Schaberle, 2005).
Kecepatan gelombang suara, C, adalah hasil dari perkalian panjang
gelombang ƛ dan frekuensi f: C=ƛ. F
Panjang gelombang adalh jarak terdekat diantara dua partikel yang
bergetar dengan gerakan yang sama. Kecepatan rata-rata gelombang suara
pada jaringan manusia adalah sekitar 1540 m/detik. Panjang gelombang
yang terjadi ditentukan oleh frekuensi yang dipancarkan oleh transducer dan
berkisar antara 0.7 mm pada frekuensi 0.15 mm pada frekuensi 10 MHz.
(Schaberle, 2005).
Waktu echo kembali (echo arrival time) adalah waktu perlambatan
(time delay) antara pancaran gelombang ultrasound dan kembalinya dari
refleksi echo dan berfungsi penentuan jarak antara transduser dan partikel
24
yang merefleksikan. Dari data echo pancaran dan echo kembali, pada alat
ultrasonografi diproses menjadi suatu tampilan berdasarkan terangnya
sehingga dapat dilihat sebagai suatu gambar struktur jaringan yang
bersamaan dengan waktu pemeriksaan. Ini dikenal dengan ultrasonografi B-
mode (real time B mode ultrasound) (Schaberle, 2005).
Penempatan transduser linier dilakukan dengan gambaran sebagai
berikut (Ghervan, 2011):
Gambar 3. Posisi transduser : a. Potongan tranversal tiroid, b. Potongan longitudinal lobus kanan tiroid
Pada potongan membujur, kelenjar tiroid tampak sebagai bangunan
bulat panjang (seperti pintalan benang) ekhostruktur homogen, halus,
permukaan rata. Pada potongan melintang akan tampak sebagai 2 bangunan
trianguler di kiri kanan trakea dengan bangunan seperti sepatu kuda di
bagian isthmusnya. Di sebelah lateral akan tampak bulatan ekolusen sesuai
dengan lokasi pembuluh darah arteri karotis komunis dan vena jugularis.
25
Gambaran hasil USG tiroid dapat dilihat pada gambar berikut
(Ghervan, 2011):
Gambar 4. Hasil USG tiroid potongan tranversal: SK=skin, PM=platisma muscle, FC=fascia cervicalis, SHM=sternohyoid muscle, STM=sternothyroid muscle, SCM=sternocleidomastoid muscle, ISM=isthmus, TH=trachea, RTL=right thyroid lobe, LTH=left thyroid lobe, JV=jugular vein, CA=carotid artery, ESP=esophagus, LCM=longus colli muscle.
Gambar 5. Hasil USG tiroid potongan longitudinal. PM=platysma muscle, FC=fascia cervicalis, SHM = sternohyoid muscle, STM = sternothryroid muscle, TL = Thyroid lobe, LC = Longus colli.
26
H. Pengukuran Volume Tiroid
Pengukuran volume tiroid menggunakan USG dengan cara
perhitungan sebagai berikut (Marchie, 2012):
1. Volume lobus tiroid = Panjang kraniocaudal (cm) x panjang
mediolateral (cm) x panjang anteroposterior (cm) x 0,479
2. Volume glandula tiroid = jumlah dari volume setiap lobus (kiri dan
kanan) dalam mL atau cm3
Gambaran pengukuran USG tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut (Malago, 2008) :
Gambar 6. Pengukuran tiroid dengan USG.
27
I. Kriteria Pembesaran Tiroid
Prevalensi struma pada anak sekolah merupakan indikator
penting untuk Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) di
masyarakat. Hasil pemeriksaan terhadap kelenjar tiroid dengan
menggunakan teknik palpasi dan inspeksi berdasarkan kriteria WHO
tahun 1960 mengklasifikasi ukuran tiroid terdiri atas 4 gradasi struma
(0, 1A, 1B, 2, 3). Disebut struma bila lobus lateralis kelenjar tiroid lebih
besar daripada falang terminal ibu jari individu yang diperiksa. Pada
tahun 1994 sistem klasifikasi 2 gradasi (0,1,2) diusulkan oleh ICCDD
(Satriono, 2006).
Meskipun kriteria WHO 1994 lebih sederhana untuk digunakan,
pengaruh perubahan kriteria itu untuk menghitung prevalensi gondok
belum jelas. Kriteria yang baru akan menurunkan spesifisitas dan
mengakibatkan sejumlah anak akan didiagnosis sebagai gondok.
Pada daerah GAKI ringan yang visible goiter nya rendah sensitifitas
dan spesifisitas cara palpasi rendah dan misklasifikasi dapat mencapai
40% sehingga pada keadaan ini maka teknik ultrasonografi lebih
dipercaya. Penelitian ThyroMobil di Indonesia menghasilkan
kesimpulan bahwa metode palpasi mempunyai kepekaan sama
dibandingkan dengan metode ultrasonografi (Satriono, 2006).
28
Cara inspeksi dan palpasi klasifikasi derajat gondok yang
dipakai saat ini adalah WHO tahun 2001, seperti dilihat pada tabel
berikut (Satriono, 2006):
Tabel 5 Klasifikasi Derajat Struma*) WHO, 2001
Gradasi Deskripsi
0 Struma tidak dapat dipalpasi atau struma tidak terlihat
1 Struma dapat teraba tapi tak tampak bila leher pada
posisi normal (kelenjar tiroid tidak terlihat membesar).
Nodul tiroid pada kelenjar tiroid meski tak membesar
masuk kategori ini
2 Pembesaran di leher tampak jelas bila leher dalam posisi
normal dan pembesaran ini sesuai untuk pembesaran
tiroid bila leher diraba.
*kelenjar tiroid dianggap struma bila setiap lobus lateral mempunyai ukuran lebih besar daripada ukuran falang terminal ibu jari tangan subyek yang diperiksa.
29
BAB III
KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Teori
Gambar 7. Kerangka Teori Penelitian
Minggu ke-3 dan ke-4 kehamilan lapisan endoderm faring
Ductus thyroglossus
Foramen caecum
Diverticulum tiroid
Depan leher dan bakal faring
Minggu 11 kehamilan
sintesis kelenjar tiroid
Ectopic tiroid
Agenesis tiroid/ dishormogenesis
Extrauterine
Lingkungan
Volume tiroid
Genetik
TSH
Imunologi
Goitrogen
Biomolekuler
Genetik
30
B. Kerangka Konsep
Gambar 8. Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
Variabel independen tidak diteliti
Variabel independen diteliti
Variabel dependen
Jenis Kelamin
USG
Anak Usia 6-18 tahun
Status Gizi
Genetik Penyakit
Fisiologi pembesaran kelenjar tiroid
Volume
tiroid
Ras Lingkungan
BSA Status Pubertas
31
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross
sectional untuk mengetahui ukuran volume tiroid anak berdasarkan tingkatan
usia anak mulai usia 6-18 tahun, jenis kelamin dan Body Surface Area (BSA)
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Pengumpulan data penelitian ini telah dilakukan di beberapa sekolah
yang ada di Kecamatan Tamalanrea yaitu SDIT Mutiara Tamalanrea, SD
Laniang, SMP Cokroaminoto, SMP Laniang, SMA Cokroaminoto dan SMK
Laniang Makassar yang dilaksanakan mulai tanggal 21 Januari – 21 Februari
2015.
C. Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah anak sekolah usia 6 – 18 tahun di
Wilayah Makassar sebanyak 267.638 orang (BPS Kota Makassar, 2014)
D. Sampel dan Cara Pengambilan Sampel
Sampel penelitian ini adalah semua populasi terjangkau yang
memenuhi kriteria penelitian sampel diambil dari sekolah yang ada di
Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar dengan menggunakan metode
cluster sampling.
32
E. Besar Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini, dihitung dengan menggunakan
rumus (Marchie, 2012):
N n = ------------
1 + Ne2 Dimana : n = jumlah sampel N = Jumlah populasi = 267. 638 anak e = batas toleransi kesalahan = 10% 267.638 n= 1 + 267.638 (10%)2 n= 99,96 dibulatkan menjadi 100 sampel (minimal)
Pada saat penelitian terkumpul 276 sampel.
F. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Inklusi :
1. Anak usia 6-18 tahun
2. Tidak ada pembesaran tiroid (Grade 0 menurut WHO 2001)
3. Setuju mengikuti penelitian
Eksklusi :
1. Semua anak yang didapatkan kelainan tiroid (grade 1-2 menurut
WHO 2001)
33
2. Didapatkan nodul, massa atau kista dalam pemeriksaan USG
tiroid.
3. Anak perempuan yang mengalami menarche < 8 tahun
4. Tidak setuju atau berhenti untuk melanjutkan penelitian
G. Identifikasi dan Klasifikasi Variabel
1. Ukuran panjang tiroid
2. Ukuran lebar tiroid
3. Ukuran dalam tiroid
4. Ukuran volume tiroid
5. Umur anak
6. Jenis Kelamin
7. Berat Badan
8. Tinggi Badan
9. BSA (Body Surface Area)
H. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif
1. Ukuran panjang tiroid adalah jarak terpanjang kraniokaudal yang
ditentukan dari titik terluar dimensi keseluruhan pada potongan
longitudinal dalam satuan cm.
34
2. Ukuran lebar tiroid adalah jarak terpanjang mediolateral yang
ditentukan dari titik terluar dimensi keseluruhan pada potongan
transversal dalam satuan cm.
3. Ukuran dalam tiroid adalah ukuran terpanjang jarak anteroposterior
yang ditentukan dari titik terluar dimensi keseluruhan dalam
potongan transversal dalam satuan cm.
4. Ukuran volume tiroid adalah jumlah volume kedua lobus tiroid (kiri
dan kanan) yang diukur dengan formula (panjang x lebar x dalam x
0,479). Pengukuran volume tiroid dalam satuan ml.
5. Umur anak adalah rentang waktu saat sampel penelitian dilahirkan
sampai pada saat penelitian dilakukan. Umur anak dicek melalui
tanggal lahir anak.
6. Jenis kelamin adalah klasifikasi jenis kelamin anak yakni laki-laki
dan perempuan.
7. Berat badan adalah hasil pengukuran berat badan anak dalam kg.
Berat badan diukur dengan menggunakan timbangan digital
dengan satuan kilogram (Camry).
8. Tinggi badan adalah hasil pengukuran tinggi badan anak dalam
cm. Tinggi badan diukur dengan posisi berdiri tegak tanpa alas kaki
menggunakan microtoise satuan sentimeter dengan ketelitian 0,1
cm.
35
9. Body Surface Area (BSA) adalah hasil pengukuran berat badan
dalam kg dan tinggi badan dalam cm yang diukur dengan formula
BB0,425 x TB0,725 x 71,84 x 10-4. Pengukuran BSA dalam satuan m2.
I. Cara Kerja
1. Alokasi subyek
Anak berusia 6-18 tahun yang pada pemeriksaan fisis tidak
didapatkan pembesaran kelenjar tiroid (kriteria 0 menurut WHO
2001)
Adapun langkah-langkah pemeriksaan kelenjar tiroid (Satriono,
2006) :
a. Subyek yang diperiksa berdiri tegak atau duduk menghadap
pemeriksa dalam keadaan rileks. Cahaya mengenai leher
subyek yang diperiksa.
b. Dengan mata pemeriksa yang sejajar/segaris dengan leher
subyek yang diperiksa diamati apakah ada pembesaran di
tengah leher.
c. Pada posisi kepala normal pemeriksa mengamati (inspeksi)
leher subyek apakah ada pembesaran di tengah leher.
d. Kemudian subyek dipalpasi lehernya bisa dari muka atau dari
belakang, untuk menentukan apakah pembesaran tadi adalah
kelenjar tiroid. Bila masa tadi ikut gerakan penelanan maka itu
36
berarti kelenjar tiroid. Jika tidak terlihat pembesaran, subyek
juga dipalpasi lehernya untuk menentukan kelenjar tiroid yang
tidak dapat dideteksi dengan cara palpasi.
e. Kelenjar tiroid yang teraba kemudian dibandingkan dengan ruas
falang terakhir ibu jari subyek.
f. Hasil pemeriksaan kelenjar tiroid kemudian dibandingkan
dengan gradasi menurut kriteria WHO 2001.
2. Persiapan alat dan bahan :
a. Lembar registrasi sampel terpilih
b. Pesawat ultrasonografi GE logiq dengan transduser linier
frekuensi 7,5-10 MHz.
c. Jeli aquasori
d. Perangkat komputer untuk analisa data dan pembuatan laporan
3. Cara Pengumpulan data
a. Melakukan pendataan identitas sampel yang memenuhi kriteria
inklusi dan memberikan penjelasan lengkap sehari sebelum
diperiksa, tiap anak yang menjadi sampel diberikan informed
consent untuk diisi dan ditandatangani oleh yang bersangkutan
atau orangtua bagi anak yang belum bisa menandatangani
sendiri.
b. Dilakukan pengukuran berat badan menggunakan timbangan
digital dan tinggi badan menggunakan microtoise pada setiap
37
anak yang terpilih menjadi sampel dengan prosedur sebagai
berikut:
1) Penimbangan Berat Badan Anak
a) Persiapan
(1) Ambil timbangan dari kotak karton dan keluarkan
dari bungkus plastiknya. Alat timbangan digital
(weighing scale of GEA) yang telah dikalibrasi.
(2) Pasang baterai pada bagian bawah alat timbang
dengan memperhatikan posisi baterai.
(3) Letakkan alat timbang pada lantai yang datar
(4) Anak yang akan ditimbang diminta membuka alas
kaki (sepatu/sandal) dan jaket serta
mengeluarkan isi kantong yang berat yang akan
mempengaruhi hasil pengukuran (kunci,telepon
seluler, dompet, ikat pinggang) atau memakai
pakaian seminimal mungkin.
b) Prosedur
(1) Aktifkan alat timbang digital yang akan dipakai.
(2) Anak diminta naik keatas alat timbang dengan
posisi kaki tepat di tengah alat timbang tetapi
tidak menutupi jendela baca.
38
(3) Perhatikan posisi kaki anak tepat di tengah alat
timbang, sikap tenang (jangan bergerak-gerak),
rileks dan kepala tidak menunduk (memandang
lurus ke depan).
(4) Angka di kaca jendela alat timbang akan muncul,
dan tunggu sampai angka tidak berubah (statis).
(5) Catat angka yang terakhir dengan ketelitian
hingga 0,1 kg.
(6) Minta anak turun dari alat timbang.
2) Pengukuran Tinggi Badan
a) Persiapan
(1) Alat pengukuran tinggi badan microtoise
dipasang pada dinding yang rata pada ketinggian
2 meter dari permukaan lantai yang rata dan
ketelitian 0,1 cm.
(2) Anak yang akan diukur memakai pakaian
seminimal mungkin sehingga postur tubuh dapat
terlihat dengan jelas dan diminta untuk
melepaskan alas kaki (sepatu/sendal), penutup
kepala/topi atau peci dan aksesoris kepala
(jepitan rambut, topi, ikat rambut). Bila
menggunakan jilbab sebaiknya mengenakan
39
jilbab yang tidak terlalu tebal hingga tidak akan
mempengaruhi hasil pengukuran.
b) Prosedur
(1) Anak yang akan diukur diminta berdiri tegak,
tepat di bawah pita microtoise dan hidung segaris
dengan bagian bawah dari pita microtoise (kepala
terletak di bagian tengah dari microtoise).
(2) Posisi kepala anak yaitu posisi Frankfurt (garis
imaginasi dari bagian inferior dari orbita
horisontal terhadap meatus acusticus eksterna
bagian dalam), dan yang menempel pada dinding
adalah kepala bagian belakang, bahu bagian
belakang, bokong dan kedua tumit anak.
(3) Pandangan lurus ke depan dan tangan dalam
posisi tergantung bebas di samping tubuh.
(4) Turunkan bagian bawah pita microtoise hingga
menekan bagian atas kepala anak dan rambut.
Bagian bawah pita microtoise tetap berada pada
posisi 90° terhadap kepala anak (tidak boleh
kurang dari 90°). Anak berada pada posisi
inspirasi maksimum (meluruskan tulang
belakang).
40
(5) Bacalah angka yang ditunjukkan oleh garis
merah pada jendela baca. Mata pembaca sejajar
dengan jendela baca pita microtoise.
(6) Pencatatan dilakukan dengan ketelitian hingga
0,1 cm.
c. Anak akan menjalani pemeriksaan ultrasonografi untuk menilai
panjang, lebar dan dalam tiroid dengan prosedur sebagai
berikut :
1) Pasien dibaringkan di tempat tidur posisi terlentang dengan
sedikit ekstensi dari leher.
2) Diberikan jelly kemudian diambil potongan transversal setiap
lobus di ukur panjang (anteroposterior), lebar (mediolateral),
dan potongan longitudinal diukur dalam (kraniokaudal).
3) Setiap sampel dilakukan pengukuran sebanyak tiga kali
kemudian diambil nilai rerata dari ketiga pengukuran.
J. Izin Penelitian dan Ethical Clearance
Izin penelitian diperoleh dengan persetujuan Komite Etik Penelitian
Biomedik pada manusia, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin,
Makassar berdasarkan nomor 0206/H4.8.4.5.31/PP36-KOMETIK/2015
(terlampir).
41
Penelitian dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari orang
tua calon subyek penelitian yang dibuktikan dengan tanda tangan lembar
form informed consent (terlampir).
K. Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data statistik menggunakan software SPSS melalui
tahapan editing, coding, entry serta analisis data akan dilakukan secara
(Dahlan S, 2010):
1. Analisis univariat untuk melihat gambaran/deskripsi dari variabel
penelitian yang terdiri dari usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi
badan, Body Surface Area (BSA) dan volume tiroid anak berupa
frekuensi, mean, median, persentil 50 (P50) dan standar deviasi.
2. Analisis bivariat untuk melihat hubungan nilai p dan 95% CI (lower
limit dan upper limit) antara variabel independen (Jenis kelamin,
umur, berat badan, tinggi badan, dan BSA) dengan variabel
dependen (volume tiroid)
42
L. Alur Penelitian dan Pengumpulan Data
Gambar 9. Alur penelitian dan pengumpulan data
Anak Usia 6-18 tahun =(308 anak)
Anamnesis (280 anak)
Wawancara & Pengukuran
Pemeriksaan Fisis (280 anak)
Kriteria Inklusi (280 anak)
Informed Consent (308 anak/orang tua)
USG tiroid
Data yang dikumpulkan (276 anak)
Pengukuran BB dan TB
Analisis Data (276 anak)
(univariat dan bivariat)
Kesimpulan
Siswa SD (6-12 tahun)=154 anak
Siswa SMA/SMK
(16-18 tahun) = 66 anak Siswa SMP
(12-15 tahun)=88 anak
Tidak bersedia
(28 anak/orang tua)
Kriteria Eksklusi
(4 anak)
43
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Subyek Penelitian
Telah dilakukan penelitian terhadap anak sehat usia 6-18 tahun yang
berasal dari beberapa siswa SD, SMP dan SMA/SMK yang ada di wilayah
Kecamatan Tamalanrea Makassar. Didapatkan 308 anak yang terdiri dari
siswa SD sebanyak 154 anak, siswa SMP sebanyak 88 anak, siswa
SMA/SMK sebanyak 66 anak yang diberikan informed consent kepada orang
tua atau anak sendiri sebanyak 308 orang. Dari jumlah tersebut yang
bersedia untuk mengikuti penelitian sebanyak 280 anak untuk dilakukan
pemeriksaan USG tiroid pada tanggal 21 Januari sampai dengan 21 Februari
2015 dan memenuhi kriteria inklusi. Selama pelaksanaan pemeriksaan USG
terhadap subyek penelitian juga didapatkan subyek yang mengalami kelainan
pada tiroid berupa massa, nodul atau kista sebanyak 4 anak sehingga
dikeluarkan sebagai sampel penelitian sesuai dengan kriteria eksklusi.
Pada penelitian ini juga dilakukan wawancara mengenai riwayat
beberapa penyakit yang mempengaruhi kelenjar tiroid seperti riwayat
pembesaran tiroid dalam keluarga, riwayat alergi pada diri sendiri dan atau
keluarga serta riwayat DM dalam keluarga. Status pubertas anak hanya
ditanyakan umur menarche pada anak perempuan, sedangkan status
pubertas secara lengkap melalui pemeriksaan alat kelamin dan payudara
44
anak baik pada anak perempuan maupun anak laki-laki akhirnya tidak
dilakukan dikarenakan sebagian besar anak menolak disebabkan rasa malu
bila dilakukan pemeriksaan pubertas anak, sehingga kontribusi atau
pengaruh status pubertas anak terhadap volume tiroid tidak dapat dinilai
melalui penelitian ini.
Pemeriksaan dan pengukuran kemudian dilakukan terhadap 276 anak
dengan melakukan pengukuran berat badan menggunakan timbangan digital,
tinggi badan dengan microtoise serta volume tiroid dengan USG sebanyak 3
kali pengukuran pada masing-masing anak dan telah dilakukan analisis
paired sample t test antara pengukuran yang menunjukkan tidak ada
perbedaan antara hasil pengukuran volume tiroid.
Selanjutnya data pemeriksaan dan pengukuran yang telah
dikumpulkan, diinput, diolah dan dianalisis melalui program SPSS serta
disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan narasi.
Karakteristik umum subyek penelitian yaitu semua anak sehat usia 6-
18 tahun yakni sebagian besar subyek berjenis kelamin perempuan yakni
51,1%. Distribusi usia subyek dari usia 6 sampai 18 tahun pada masing-
masing jenis kelamin berjumlah minimal 10 subyek pada setiap tingkatan usia
baik laki-laki maupun perempuan. Paling banyak pada usia 7 tahun sebesar
8.7% serta sebagian besar pada jenis kelamin perempuan sebanyak 58.3%.
Berdasarkan riwayat pembesaran tiroid dalam keluarga, alergi pada
diri sendiri dan atau keluarga serta diabetes melitus dalam keluarga masing-
45
masing terdapat 3.6% subyek yang mempunyai riwayat pembesaran tiroid
dalam keluarga, 20.7% subyek yang mempunyai riwayat alergi pada diri
sendiri maupun anggota keluarga lain serta 15,9% subyek memiliki anggota
keluarga yang mengalami diabetes melitus. Selengkapnya karakteristik
subyek dapat dilihat pada Tabel 6 dan Tabel 7 berikut ini :
Tabel 6 Sebaran subyek berdasarkan karakteristik umum
Variabel n = (276) % Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Usia (tahun) 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Riwayat pembesaran tiroid dalam keluarga Ada Tidak Ada
Riwayat alergi pada diri atau dalam keluarga Ada Tidak Ada
Riwayat diabetes melitus dalam keluarga Ada Tidak Ada
135 141
20 24 22 21 21 20 20 21 21 22 22 22 20
10 266
57 219
44 232
48.9 51.1
7.2 8.7 8.0 7.6 7.6 7.2 7.2 7.6 7.6 8.0 8.0 8.0 7.2
3.6 96.4
20.7 79.3
15.9 84.1
46
2. Hasil Analisis Statistik Variabel Penelitian
Tabel 7 Sebaran subyek berdasarkan usia dan jenis kelamin
Usia (tahun)
Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan
n % n % 6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
10
10
11
11
11
10
10
11
11
10
10
10
10
50.0
41.7
50.0
52.4
52.4
50.0
50.0
52.4
52.4
45.5
45.5
45.5
50.0
10
14
11
10
10
10
10
10
10
12
12
12
10
50.0
58.3
50.0
47.6
47.6
50.0
50.0
47.6
47.6
54.5
54.5
54.5
50.00
20
24
22
21
21
20
20
21
21
22
22
22
20
Total 135 48.9 141 51.1 276
Hasil pengukuran Body Surface Area (BSA) didapatkan antara 0.7m2
sampai dengan 1.7m2 baik pada jenis kelamin laki-laki maupun perempuan.
Nilai BSA terbanyak pada nilai 1.4 m2 yakni 42 subyek (15.2%) masing-
masing laki-laki 15 subyek (35.7%) dan perempuan 27 subyek (64.3%),
selanjutnya 1.3 m2 sebanyak 38 subyek (13.8%) dengan laki-laki sebanyak
15 subyek (39.5%) dan perempuan sebanyak 23 subyek (60.5%) dan yang
paling sedikit pada nilai BSA 0.7m2 yakni hanya 5 subyek (1.8%) masing-
masing 2 subyek (40.0%) pada laki-laki dan 3 subyek (60.0%) pada
perempuan. Sedangkan pada nilai BSA 1.7m2 ditemukan pada 10 subyek
47
(3.6%) masing-masing laki-laki 8 subyek (80.0%) dan perempuan 2 subyek
(20.0%). Selengkapnya nilai BSA menurut jenis kelamin dapat dilihat pada
Tabel 8 berikut ini :
Tabel 8 Sebaran subyek berdasarkan BSA dan jenis kelamin
BSA (m
2)
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total %
n % n % 0.7
0.8
0.9
1.0
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
2
18
15
11
9
12
15
15
17
13
8
40.0
48.6
48.4
52.4
40.9
44.4
39.5
35.7
63.0
81.3
80.0
3
19
16
10
13
15
23
27
10
3
2
60.0
51.4
51.6
47.6
59.1
55.6
60.5
64.3
37.0
18.8
20.0
5
37
31
21
22
27
38
42
27
16
10
1.8
13.4
11.2
7.6
8.0
9.8
13.8
15.2
9.8
5.8
3.6
Total 135 48.9 141 51.1 276 100.0
Distribusi beberapa jenis penyakit yang mempengaruhi volume tiroid
pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan diantaranya riwayat pembesaran
tiroid dalam keluarga, riwayat alergi pada diri sendiri dan atau anggota
keluarga serta penyakit diabetes melitus dalam keluarga masing-masing
pembesaran tiroid dalam keluarga ditemukan lebih banyak pada perempuan
yakni 8 subyek (80%), alergi pada diri sendiri dan atau anggota keluarga
sebagian besar pada laki-laki sebanyak 31 subyek (54.4%) serta penyakit
DM dalam keluarga terbanyak pada subyek laki-laki yakni 23 subyek (52.3%).
48
Hasil uji chi square menunjukkan nilai p > 0.05 sehingga tidak terdapat
hubungan antara jenis kelamin dengan riwayat pembesaran tiroid, riwayat
alergi dan diabetes melitus. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 9
berikut:
Tabel 9 Sebaran riwayat pembesaran tiroid, riwayat alergi dan diabetes melitus dalam keluarga subyek menurut jenis kelamin
Riwayat Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan n % n % p
Pembesaran tiroid dalam keluarga Ada
Tidak ada
Riwayat alergi Ada
Tidak ada
Diabetes melitus dalam keluarga Ada
Tidak ada
2
133
31
104
23
112
20.0
50.0
54.4
47.5
52.3
48.3
8
133
26
115
21
120
80.0
50.0
45.6
52.5
47.7
51.7
0.104
0.353
0.627
Total 135 48.9 141 51.1
Hasil pengukuran volume tiroid berdasarkan tingkatan usia baik pada
laki-laki maupun perempuan mulai anak usia 6 tahun sampai 18 tahun
menunjukkan fluktuasi nilai median. Nilai median (P50) volume tiroid pada
laki-laki tertinggi pada usia 16 tahun yakni 5.59 ml. terendah pada usia 6
tahun yakni 1.78 ml. Pada jenis kelamin perempuan nilai median (P50)
volume tiroid tertinggi pada usia 16 tahun yakni 4.81 ml. terendah pada usia
7 tahun yakni 1.72 ml. Sedangkan hasil pengukuran nilai median (P50)
volume tiroid oleh WHO/NHD pada anak usia 6 tahun sampai 12 tahun
49
bervariasi pada laki-laki dari nilai 1.60 ml sampai dengan 3.30 ml. sedangkan
pada perempuan dari 1.57 ml sampai 3.65 ml.
Terdapat kecenderungan yang meningkat nilai median volume tiroid
sejalan dengan meningkatnya usia anak berdasarkan hasil dari WHO/NHD.
Sedangkan hasil pengukuran nilai median pada penelitian ini terdapat
fluktuasi tetapi dalam batas nilai yang tidak berbeda secara bermakna.
Selengkapnya nilai median (P50) volume tiroid menurut usia dan jenis
kelamin berdasarkan hasil pengukuran peneliti dan WHO/NHD dapat dilihat
pada Tabel 10.
Tabel 10 Median (P50) volume tiroid menurut usia dan jenis kelamin
Usia (tahun)
Median (P50) Volume Tiroid (ml) Laki-laki Perempuan
Peneliti WHO/NHD Peneliti WHO/NHD
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1.78
1.83
2.42
2.67
2.61
3.73
3.02
3.96
3.89
3.94
5.59
5.40
4.29
1.60
1.80
2.03
2.30
2.59
2.92
3.30
-
-
-
-
-
-
1.90
1.72
2.07
2.56
2.72
3.89
3.40
3.91
4.33
4.24
4.81
4.41
3.97
1.57
1.81
2.08
2.40
2.76
3.17
3.65
-
-
-
-
-
-
Total 3.37 - 3.53 -
50
Hasil pengukuran volume tiroid berdasarkan Body Surface Area (BSA)
baik pada laki-laki maupun perempuan mulai 0.7m2 sampai 1.7m2
menunjukkan fluktuasi nilai median. Nilai median volume tiroid pada laki-laki
tertinggi pada nilai BSA 1.7m2 yakni 5.66 ml. terendah pada 0.7m2 yakni 1.50
0
1
2
3
4
5
6
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18Me
dia
n (
P5
0)
Vo
lum
e T
iro
id (
ml)
Usia (tahun)
Grafik 1 Median (P50) volume tiroid pada laki-laki menurut usia antara peneliti dan WHO/NHD
peneliti
WHO/NHD
0
1
2
3
4
5
6
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Me
dia
n (
P5
0)
Vo
lum
e T
iro
id (
ml)
Usia (tahun)
Grafik 2 Median (P50) volume tiroid pada perempuan menurut usia antara peneliti dan WHO/NHD
peneliti
WHO/NHD
51
ml. Pada jenis kelamin perempuan nilai median volume tiroid tertinggi pada
BSA 1.6m2 yakni 4.98 ml. terendah pada pada 0.7m2 yakni 1.62 ml.
Sementara itu hasil pengukuran nilai median WHO/NHD pada BSA 0.7m2
sampai dengan 1.6m2 bervariasi pada laki-laki dari nilai 1.47 ml sampai 4.25
ml sedangkan pada perempuan dari 1.46 ml sampai 4.76 ml.
Terdapat kecenderungan yang meningkat nilai volume tiroid sejalan
dengan peningkatan nilai BSA anak. Meskipun terdapat fluktuasi tetapi dalam
batas nilai yang tidak berbeda secara bermakna. Selengkapnya nilai median
volume tiroid menurut BSA dan jenis kelamin dengan nilai median volume
tiroid hasil pengukuran WHO/NHD dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11 Median (P50) volume tiroid menurut BSA dan jenis kelamin
BSA (m
2)
Median (P50) Volume Tiroid (ml) Laki-laki Perempuan
Peneliti WHO/NHD Peneliti WHO/NHD 0.7
0.8
0.9
1.0
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.50
1.80
2.32
2.56
2.67
3.49
3.91
3.82
3.96
5.25
5.66
1.47
1.66
1.86
2.10
2.36
2.65
2.99
3.36
3.78
4.25
-
1.62
1.71
2.10
2.73
3.91
3.81
4.07
4.41
4.56
4.98
4.26
1.46
1.67
1.9
2.17
2.47
2.82
3.21
3.66
4.17
4.76
-
Total 3.37 - 3.53 -
52
0
1
2
3
4
5
6
0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7Me
dia
n (
P5
0)
Vo
lum
e T
iro
id (
ml)
BSA (m2)
Grafik 3 Median (P50) volume tiroid pada laki-laki menurut BSA antara peneliti dan WHO/NHD
peneliti
WHO/NHD
0
1
2
3
4
5
6
0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7Me
dia
n (
P5
0)
Vo
lum
e T
iro
id (
ml)
BSA (m2)
Grafik 4 Median (P50) volume tiroid pada perempuan menurut BSA antara peneliti dan WHO/NHD
peneliti
WHO/NHD
53
Secara lengkap hasil statistik deskriptif dari nilai median (P50), mean
dan standar deviasi dari volume tiroid keseluruhan subyek anak menurut usia
6 sampai 18 tahun dan BSA pada Tabel 12 sebagai berikut :
Tabel 12 Median (P50), mean dan Standar Deviasi (SD) volume tiroid menurut usia, dan BSA secara keseluruhan.
Nilai Volume Tiroid (ml)
Menurut Usia Menurut BSA
Usia (tahun)
Jumlah subyek
Median (P50)
Mean ± SD BSA (m
2)
Jumlah subyek
Median (P50)
Mean ± SD
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20
24
22
21
21
20
20
21
21
22
22
22
20
1.86
1.72
2.10
2.67
2.69
3.81
3.24
3.96
4.11
4.15
4.81
4.61
3.97
1.84 ± 0.51
1.86 ± 0.59
2.22 ± 0.78
2.84 ±1.10
2.75 ± 0.97
3.78 ± 1.07
3.59 ± 1.24
3.87 ± 0.76
4.50 ± 1.21
4.38 ± 1.01
4.75 ± 1.03
4.82 ± 1.23
4.35 ± 1.68
0.7
0.8
0.9
1.0
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
5
37
31
21
22
27
38
42
27
16
10
1.57
1.73
2.13
2.61
3.30
3.74
3.91
4.12
4.32
5.12
5.60
1.56 ± 0.27
1.74 ± 0.50
2.14 ± 0.65
2.70 ± 0.69
3.36 ± 1.02
4.01 ± 1.28
3.94 ± 1.12
4.30 ± 0.89
4.45 ± 0.99
5.12 ± 1.47
5.51 ± 1.18
Total 276 3.39 - - 276 3.39 -
Hasil analisis bivariat variabel usia, BSA, tinggi badan, dan berat
badan, terhadap volume tiroid, menunjukkan korelasi yang bermakna antara
variabel usia, BSA, tinggi badan, dan berat badan dengan volume tiroid
dengan nilai p < 0,05 serta kekuatan korelasi (r) pada variabel usia, BSA,
54
tinggi badan, dan berat badan yang kuat (nilai r = 0,60-0,799). Diantara
keempat variabel tersebut variabel BSA yang mempunyai nilai r terbesar
yakni 0,768. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13 Hasil analisis usia, BSA, tinggi badan, dan berat badan dengan volume tiroid
Variabel Volume tiroid
Usia r = 0,702
p = 0,000
Body Surface Area (BSA) r = 0,768
p = 0,000
Tinggi Badan r = 0,747
p = 0,000
Berat badan r = 0,754
p = 0,000
Keterangan : Uji korelasi spearman
Sedangkan hasil analisis jenis kelamin, riwayat pembesaran tiroid
dalam keluarga, riwayat alergi dan riwayat DM dalam keluarga dengan
volume tiroid anak pada setiap tingkatan usia 6-18 tahun menunjukkan nilai p
> 0,05 artinya bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara volume tiroid
kelompok jenis kelamin laki-laki dan perempuan, kelompok ada atau tidaknya
riwayat pembesaran tiroid dalam keluarga, kelompok ada atau tidaknya
riwayat alergi serta kelompok ada atau tidaknya riwayat DM dalam keluarga.
Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 14 berikut ini.
55
Tabel 14 Hasil analisis jenis kelamin, riwayat pembesaran tiroid dalam keluarga, riwayat alergi dan riwayat DM dalam keluarga dengan volume tiroid No Variabel n median p 1 2 3 4
Volume tiroid kelompok laki-laki Volume tiroid kelompok perempuan
Volume tiroid kelompok ada pembesaran tiroid keluarga Volume tiroid kelompok tidak ada pembesaran tiroid keluarga Volume tiroid kelompok ada riwayat alergi Volume tiroid kelompok tidak ada riwayat alergi Volume tiroid kelompok ada riwayat DM keluarga Volume tiroid kelompok tidak ada riawayat DM keluarga
135
141
10
266
57
219
44
232
3.37
3.53
3.44
3.39
3.37
3.44
3.31
3.45
0.792 0.767 0.501 0.692
Keterangan : Uji Mann-Whitney
B. Pembahasan
Berdasarkan uraian hasil penelitian yang telah disampaikan diatas
maka hasil penelitian ini merupakan pengukuran volume tiroid pada usia
anak yang lebih lengkap karena mengambil sampel dari usia 6 tahun sampai
dengan 18 tahun. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan umumnya
mengambil usia anak 6 tahun sampai maksimal 17 tahun.
WHO dan ICCIDD mengambil sampel anak usia 6 tahun sampai 15
tahun yang dilakukan di 12 negara di Eropa pada tahun 1997 pada 3.474
anak yang terdiri dari 1.793 laki-laki dan 1.681 perempuan. Sampel diambil
dari anak yang lahir dan tinggal di daerah dengan konsumsi iodium normal
(WHO,1997). Penelitian di Eropa menjadi salah satu rujukan dalam
56
mengevaluasi volume tiroid khususnya pada anak sekolah dan
merekomendasi penggunaan USG dalam pengukuran volume tiroid (Delange
F et al, 1997).
Selain itu WHO dan NHD melakukan pengukuran volume dengan
mengambil sampel anak sekolah dasar usia 6 tahun sampai 12 tahun
sebanyak 3.529 dengan melakukan pengukuran volume tiroid dengan
ultrasonografi pada 6 wilayah di dunia yang dalam jangka waktu lama
mempunyai persediaan iodium cukup serta berasal dari keluarga dengan
status sosial ekonomi menengah ke bawah. Enam wilayah itu terdiri dari
Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa tengah, Mediterian timur, Afrika dan
Pasifik barat yang mewakili seluruh etnik yang ada di dunia yaitu putih dari
Switzerland, Arab dari Bahrain, hitam dan Indian dari Afrika Selatan, Hispanic
dari Peru, Putih dan Hispanic dari US serta Asian dari Jepang (Zimmermann
et al, 2004).
Beberapa penelitian yang dilakukan di negara seperti Nigeria, India,
China, Swiss, Polandia, Filipina, Iran, US, Bangladesh, dan Turki
menggunakan rekomendasi WHO baik dari hasil pengukuran WHO/ICCIDD
dan atau WHO/NHD sebagai standar dalam membandingkan hasil
pengukuran di setiap negara tersebut.
Penelitian di Nigeria dilakukan di daerah Benin mengambil anak usia 6
tahun sampai 16 tahun, di India dilakukan di 5 zona pada anak usia 5 tahun
sampai 17 tahun yang berasal dari keluarga dengan sosial ekonomi rendah
57
dan sosial ekonomi tinggi. Di China pengukuran dilaksanakan di 11 daerah
baik yang berkategori urban maupun rural di wilayah Zhejiang pada anak usia
6 tahun sampai 12 tahun. Demikian halnya di Polandia juga dilakukan pada
anak usia 6-tahun sampai 12 tahun yang bertempat tinggal di daerah pantai
dengan pasokan iodium yang terbaik. Sementara itu di Swiss dilakukan di
wilayah Lausanne dan Solothurn pada anak usia 6 tahun sampai 16 tahun
sedangkan di Filipina hanya mengambil sampel pada usia 6 tahun sampai 12
tahun yang berasal dari daerah urban Tuguegarao dan rural Lagum di
wilayah Cagayan. Penelitian di Iran dilakukan di daerah Isfahan pada anak
usia 8 tahun sampai 15 tahun. Di US penelitian dilakukan pada 7 sekolah di
daerah Atlanta pada anak usia 7 tahun sampai 12 tahun, sedangkan di
Bangladesh dilakukan di daerah Saver pada anak 7 tahun sampai 10 tahun.
Sementara itu penelitian di Turki dilakukan pada anak usia 0 tahun sampai
dengan 16 tahun dengan cara membagi dalam 6 kelompok usia anak
(Marchie TT et al, 2012; Marhawa et al, 2008; Zou Y et al, 2013; Szybinzki Z
et al, 2012; Burgi H et al, 1999; Kim BK et al, 2012; Moradi et al, 2014; Xu F
et al, 1999; Seker S, 2010, Fikret, et.al, 2001).
Penelitian ini mengambil sampel pada anak usia 6 tahun sampai 18
tahun. Hasil pengumpulan data pengukuran volume tiroid dari subyek
penelitian sebanyak 276 subyek diperoleh jumlah subyek perempuan lebih
banyak dibandingkan dengan jumlah subyek laki-laki. Umumnya subyek
perempuan lebih kooperatif dalam kesediaan menjadi sampel penelitian serta
58
secara khusus lebih terbuka dan bersedia untuk dilakukan pengukuran
volume tiroid dengan menggunakan USG dibandingkan dengan laki-laki.
Penelitian secara terbatas pernah dilakukan di Indonesia yakni di
Jawa Timur pada tahun 1999 hanya mengambil anak sekolah dasar
sebanyak 21 anak dan anak TK sebanyak 18 anak yang terdiri dari jenis
kelamin laki-laki 16 anak dan perempuan 23 anak dengan usia antara 4
tahun – 11 tahun dari daerah Lamongan serta 40 anak sekolah dasar di Kota
Surabaya yang terdiri dari 16 laki-laki dan 24 perempuan dengan usia 7
tahun sampai 12 tahun. Pada penelitian di Jawa Timur ini dilakukan palpasi
yang dilanjutkan dengan pengukuran volume tiroid dengan menggunakan
USG (Adhipireno P, 2002).
Sampel anak yang dipakai pada pengukuran di Benin Nigeria, Swiss
Zhejiang China, dan Polandia lebih banyak, sedangkan sampel penelitian ini
jauh lebih sedikit yakni hanya 276 sampel sedangkan di Benin Nigeria,
Zhejiang China, Swiss dan Polandia masing-masing memperoleh sampel 500
anak, 863 anak, 408 anak, dan 642 anak padahal range usianya lebih lebar
yakni dari usia 6 tahun sampai 18 tahun. Sedangkan pengukuran lainnya
pernah dilakukan oleh WHO/NHD pada anak usia 6 tahun sampai 12 tahun
saja, tetapi mengambil sampel mencakup hampir semua wilayah di dunia
sejumlah 3.529 anak.
Beberapa penelitian yang menggunakan nilai median (P50) volume
tiroid yang dianggap lebih stabil khususnya pada sampel yang sedikit baik
59
menurut umur dan jenis kelamin maupun BSA dan jenis kelamin selain itu
tentunya dalam analisis deksriptif juga dihasilkan nilai mean (rata-rata).
Nilai median volume tiroid menurut usia, BSA dan jenis kelamin antara
peneliti, Benin Nigeria, Swiss, Zhejiang China, Polandia dan WHO/NHD
sebagai patokan secara global menunjukkan bahwa hasil pengukuran nilai
median volume tiroid oleh WHO/NHD relatif mempunyai hasil yang hampir
sama khususnya pada usia anak 6 tahun sampai 12 tahun bahkan beberapa
nilai mediannya lebih rendah dibandingkan dengan negara lainnya. Penelitian
ini memperoleh nilai median volume tiroid pada anak usia 6 sampai 18 tahun
pada anak laki-laki 1.78 ml sampai 5.59 ml sedangkan pada anak perempuan
1.72 ml sampai 4.81 ml. Hasil pengukuran nilai median volume tiroid anak
laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan anak perempuan. Hasil ini lebih
rendah dari nilai median pada penelitian di Swiss, Zhejiang China dan
Polandia, sedangkan dengan hasil penelitian di Benin Negeria dan hasil dari
WHO/NHD ada kecenderungan nilai median yang mirip dengan penelitian ini
bahkan ada nilainya lebih tinggi dari Benin Nigeria dan WHO/NHD pada
beberapa tingkatan usia tertentu khususnya di usia 6 – 11 tahun baik pada
laki-laki maupun perempuan.
Hasil penelitian di Benin Negeria mendapatkan nilai median volume
tiroid pada anak laki-laki dari 1.73 ml sampai 4.64 ml sedangkan pada anak
perempuan dari 1.54 ml sampai 2.79 ml. Hasil penelitian ini menunjukkan
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara median volume tiroid
60
menurut umur di Benin Nigeria dengan median volume tiroid WHO/NHD baik
pada laki-laki maupun perempuan (Marchie TT et al, 2012).
Penelitian di Swiss mendapatkan nilai median volume tiroid anak usia
6 – 16 tahun antara 2.5 ml sampai 10.3 ml pada anak laki-laki sedangkan
pada anak perempuan antara 2.5 ml sampai 9.6 ml. Penelitian di Swiss ini
dilakukan di 2 daerah yakni Luasanne dan Solothurn dan melihat hubungan
antara kecukupan iodium dengan konsentrasi iodium dalam urine dan volume
tiroid anak (Burgi H et al, 1999).
Penelitian di Zhejiang China mendapatkan hasil nilai median volume
tiroid menurut umur pada anak laki-laki berkisar antara 2.12 ml sampai 3.98
ml sedangkan pada anak perempuan dari 2.25 ml sampai 4.39 ml. Nilai ini
jauh lebih tinggi bila dari nilai median hasil pengukuran WHO/NHD (Zou Y et
al, 2013).
Sementara penelitian di Polandia pada anak usia 6 sampai 12 tahun
mendapatkan nilai median pada anak laki-laki antara 2.44 ml sampai 6.02 ml
sedangkan pada anak perempuan antara 2.34 ml sampai 6.71 ml. Penelitian
di Polandia dilakukan di daerah pantai yang mempunyai kecukupan iodium.
Hasilnya membandingkan volume tiroid dengan rekomendasi WHO/ICCIDD
dan WHO/NHD dan diperoleh hasil di Polandia lebih rendah dari
WHO/ICCIDD tetapi lebih tinggi dari WHO/NHD (Szybinski et al, 2012).
Selengkapnya hasil pengukuran tersebut dapat dilihat pada Grafik 5 dan
Grafik 6 :
61
Selain pengukuran volume tiroid dilihat berdasarkan tingkatan usia,
pengukuran volume tiroid juga dilihat berdasarkan nilai BSA. Nilai BSA
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
peneliti 1.78 1.83 2.42 2.67 2.61 3.73 3.02 3.96 3.89 3.94 5.59 5.4 4.29
benin/nigeria 1.73 1.54 1.62 1.61 1.85 2.58 2.75 2.92 3.71 4.64 4.54
swiss 2.5 2.9 3.5 4.2 4.7 6.1 5.3 7.3 9.6 10.3 10.3
zhejiang/china 2.12 2.66 3.03 3.15 3.45 3.93 3.98
polandia 2.44 3.55 3.47 3.48 3.92 3.89 6.02
WHO/NHD 1.6 1.8 2.03 2.3 2.59 2.92 3.3
0
2
4
6
8
10
12M
ed
ian
(P
50
) V
olu
me
Tir
oid
(m
l)
Usia (tahun)
Grafik 5 Median (P50) volume tiroid pada laki-laki menurut usia antara peneliti, beberapa negara dan WHO/NHD
peneliti
benin/nigeria
swiss
zhejiang/china
polandia
WHO/NHD
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
peneliti 1.9 1.72 2.07 2.56 2.72 2.89 3.4 3.91 4.33 4.24 4.81 4.41 3.97
benin/nigeria 1.69 1.54 1.77 1.94 1.99 2.51 2.79
swiss 2.5 3.6 3.8 3.9 5.3 5.7 7.7 9.6 7.7 9 9.1
zhejiang/china 2.25 2.74 2.68 3 3.8 4.08 4.39
polandia 2.34 3.21 3.31 3.57 4.2 4.47 6.71
WHO/NHD 1.57 1.81 2.08 2.4 2.76 3.17 3.65
0
2
4
6
8
10
12
Me
dia
n (
P5
0)
Vo
lum
e T
iro
id (
ml)
Usia (tahun)
Grafik 6 Median (P50) volume tiroid pada perempuan menurut usia antara peneliti, beberapa negara dan WHO/NHD
peneliti
benin/nigeria
swiss
zhejiang/china
polandia
WHO/NHD
62
diperoleh dari formula yang menggunakan ukuran berat badan dan tinggi
badan anak. Nilai BSA anak usia 6 tahun – 18 tahun hasil penelitian ini
diperoleh 0.7 m2 – 1.7 m2 dengan kisaran nilai median volume tiroid 1.50 ml
sampai 5.66 ml pada laki-laki dan 1.62 ml sampai 4.98 ml pada perempuan.
Sedangkan BSA anak di Benin Nigeria diperoleh dari sampel anak usia 6
tahun – 16 tahun mempunyai BSA dari 0.8 m2 sampai 1.8 m2 pada anak laki-
laki sedangkan pada anak perempuan dari 0.8 m2 sampai 1.9 m2. Median
volume tiroid pada anak di Benin Negeria mempunyai range dari 1.73 ml –
4.73 ml hasil ini lebih rendah dari hasil pengukuran WHO/NHD namun ada
kesamaan yang signifikan dengan data yang diperoleh di lingkungan yang
sama (Marchie TT et al, 2012).
Nilai BSA anak laki-laki dan anak perempuan di Zhejiang China dan
hasil dari pengukuran WHO/NHD anak usia 6 tahun sampai 12 tahun berkisar
0.7 m2 sampai 1.6 m2 Di Zhejiang China pada anak laki-laki kisaran 2.15 ml
sampai 6.07 ml. sedangkan anak perempuan pada kisaran 2.04 ml sampai
6.95 ml. Penelitian di China ini memperoleh rata-rata volume tiroid sebesar
3.1 ml dan menunjukkan hasil yang signifikan antara volume tiroid dengan
BSA (p=0.000) serta hasil penelitian menunjukkan usia, jenis kelamin dan
BSA merupakan faktor yang mempengaruhi volume tiroid (Zou Y et al, 2013).
Selengkapnya hasil pengukuran beberapa nilai median (P50) volume
tiroid di beberapa negara dan WHO/NHD berdasarkan jenis kelamin laki-laki
63
dan perempuan menurut BSA dapat dilihat pada Grafik 7 dan Grafik 8 berikut
ini:
0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9
peneliti 1.5 1.8 2.3 2.5 2.6 3.4 3.9 3.8 3.9 5.2 5.6
benin/nigeria 1.4 1.6 1.5 1.9 2.4 2.6 3.1 3.6 3.3 4.0 4.3
zhejiang/china 2.1 2.1 2.4 3.1 3.2 3.7 3.7 4.0 6.0 5.3
WHO/NHD 1.4 1.6 1.8 2.1 2.3 2.6 2.9 3.3 3.7 4.2
0
1
2
3
4
5
6
7
Me
dia
n (
P5
0)
Vo
lum
e T
iro
id (
ml)
BSA (m2)
Grafik 7 Median (P50) volume tiroid pada laki-laki menurut BSA antara peneliti, nigeria, china dan WHO/NHD
peneliti
benin/nigeria
zhejiang/china
WHO/NHD
0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9
peneliti 1.6 1.7 2.1 2.7 3.9 3.8 4.0 4.4 4.5 4.9 4.2
benin/nigeria 1.3 1.6 1.5 2.2 2.5 2.7 3.4 3.7 3.6 4.3 5.2 4.5
zhejiang/china 2.0 2.5 3.1 2.8 3.2 3.9 3.9 4.9 4.1 6.9
WHO/NHD 1.4 1.6 1.9 2.1 2.4 2.8 3.2 3.6 4.1 4.7
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Me
dia
n (
P5
0)
Vo
lum
e T
iro
id (
ml)
BSA (m2)
Grafik 8 Median (P50) volume tiroid pada perempuan menurut BSA antara peneliti, nigeria, china dan WHO/NHD
peneliti
benin/nigeria
zhejiang/china
WHO/NHD
64
Penelitian pengukuran volume tiroid yang pernah dilakukan di wilayah
Asia Tenggara diantaranya di Cagayan Filipina dilakukan pada anak usia 6
tahun sampai 12 tahun dan penelitian ini pada anak usia 6 tahun sampai 18
tahun. Hasil pengukuran hasil volume tiroid nilai median antara kedua
wilayah, terdapat fluktuasi ukuran volume tiroid khususnya pada usia 6 tahun
sampai 12 tahun. Nilai maksimum, median ataupun rata-rata dari pengukuran
di dua wilayah Asia Tenggara ini lebih rendah dari hasil pengukuran
WHO/ICCIDD tetapi umumnya lebih tinggi dari WHO/NHD pada beberapa
tingkatan usia 6 tahun sampai 12 tahun.
Hasil pengukuran volume tiroid menurut BSA pada kelompok usia 6
tahun sampai 12 tahun menunjukkan bahwa nilai BSA di Cagayan Filipina
lebih rendah yakni dimulai dari 0.6 m2 sedangkan hasil penelitian ini dimulai
dari 0.7 m2. dengan nilai median volume tiroid 1.72 ml sampai 4.81 ml
berdasarkan tingkatan usia dan nilai median volume tiroid berdasarkan BSA
diperoleh 1.57 ml sampai 5.60 ml. Hasil penelitian ini juga menunjukkan ada
korelasi antara umur, berat badan, tinggi badan, dan BSA dengan volume
tiroid anak (p = 0.000) sedangkan jenis kelamin tidak menunjukkan adanya
perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan (p > 0.05).
Sementara itu penelitian di Filipina yang dilakukan di daerah
Tuguegarao dan Lagum mendapatkan volume tiroid masing-masing 2.99 ml
± 1.34 ml dan 2.42 ml ± 0.92 ml. Hasil volume tiroid ini lebih rendah dari
standar WHO/ICCIDD sehingga direkomendasikan menggunakan standar
65
lokal untuk memantau kekurangan iodium di daerah tersebut. Penelitian ini
juga menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara usia (p < 0.00), berat
badan (p < 0.00) tinggi badan (p < 0.00) dan BSA (p < 0.00) dengan volume
tiroid anak (Kim BK et al, 2012).
Hasil penelitian ini dan penelitian di Filipina menunjukkan kemiripan
khususnya pada anak usia 6 tahun sampai 12 tahun serta BSA 0.7m2 sampai
1.3m2. Dimana secara geografis kedua tempat masih berada dalam wilayah
yang berdekatan dengan karakteristik anak yang hampir sama
C. Keterbatasan Penelitian
1. Jumlah sampel yang tidak cukup untuk memperoleh hasil analisis nilai
batas atas/Persentil 97 (P97) sehingga hasil penelitian volume tiroid ini
hanya merujuk standar WHO/NHD pada nilai median/Persentil 50 (P50).
2. Tidak dilakukan pengukuran status pubertas anak secara mendalam
sehingga kontribusinya tidak dapat dinilai pada pengukuran volume tiroid.
66
BAB VI
PENUTUP
A. Ringkasan
1. Ukuran volume tiroid (ml) pada setiap tingkatan usia anak mulai usia 6-18
tahun yakni dengan median (P50) masing-masing: 1.86; 1.72; 2.10; 2.67;
2.69; 3.81; 3.24; 3.96; 4.11; 4.15; 4.81; 4.61 dan 3.97. Terdapat
perbedaan ukuran volume tiroid pada setiap tingkatan usia anak mulai
usia 6-18 tahun tetapi tidak signifikan.
2. Ukuran volume tiroid pada setiap tingkatan usia anak mulai 6-18 tahun
yakni dengan median (P50) masing-masing jenis kelamin laki-laki=3.37
ml, sedangkan pada jenis kelamin perempuan=3.53 ml. Terdapat
perbedaan ukuran volume tiroid menurut jenis kelamin pada setiap
tingkatan usia anak mulai 6-18 tahun tetapi tidak signifikan.
3. Ukuran volume tiroid (ml) pada anak usia 6-18 tahun menurut nilai Body
Surface Area (BSA) 0.7 m2 - 1.7 m2 yakni dengan median (P50) masing-
masing: 1.57; 1.73; 2.13; 2.61; 3.30; 3.74; 3.91; 4.12; 4.32; 5.12 dan 5.60.
Terdapat perbedaan ukuran volume tiroid menurut nilai BSA yang
signifikan.
67
B. Kesimpulan
Pada penelitian ini disimpulkan bahwa usia, Body Surface Area (BSA), tinggi
badan, dan berat badan berhubungan dengan volume tiroid anak usia 6
tahun sampai 18 tahun sedangkan jenis kelamin tidak berhubungan dengan
volume tiroid anak.
C. Saran
1. Perlu dipertimbangkan hasil BSA dalam penggunaan USG pada saat
menentukan nilai hasil pengukuran volume tiroid anak usia 6-18 tahun,
tidak hanya melihat tingkatan usia anak.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih
besar dan lokasi sampel berdasarkan karakteristik sosial ekonomi,
wilayah perkotaan, pedesaan, pantai dan pegunungan serta menilai
variabel lainnya seperti status gizi dan status pubertas anak.
68
DAFTAR PUSTAKA
Adhipireno P, Pengukuran Pembesaran Tiroid pada Murid SD Blimbing
Kecamatan Paciran Lamongan dan SD Kalisari Surabaya dengan USG,
Buletin Penelitian Kesehatan Vol 30 No 1, 2002
BPS, Statistik Daerah Kota Makassar 2014, Badan Pusat Statistik Kota
Makassar, 2014
Burgi H, Portmann L, Podoba J. et al, Thyroid volumes and urinary iodine
in Swiss school children, 17 years after improved prophylaxis of iodine
deficiency, European Journal of Endocrinology, 1999
Chaudhary V, Bano S, Thyroid ultrasound, Indian Journal of
Endocrinology and Metabolism, Vol 17 Issue 2, Mar-Apr 2013
Dahlan S, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif, Bivariat,
dan Multivariat dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS, Edisi 5
Seri Evidence Based Medicine 1, Penerbit Salemba Medika, Jakarta,
2010
Dammann F, Bootz F, Cohnen M. et al, Diagnostic Imaging Modalities in
Head and Neck Disease, Deutsches Ärzteblatt International, 2014
Datu R. dkk, Diktat colli facialis, Makassar, Bagian Anatomi Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin, 2005
Delange F, Benker G, Caron Ph. et al, thyroid volume and urinary iodine in
European schoolchildren: standardization of values for assessment of
iodine deficiency, European Journal of Endocrinology, 1997
Ellis H, Thyroid in: Ellis H. Editor. Clinical anatomy, 10Th edition, UK
Blackwell Science Ltd; 2002
Faller A, Schanke G, The human body : an introduction to structure and
function, Germany, Grammlich, 2004
69
Fikret T, Sema B, Hulusi E, et al, Normal Thyroid Volume by
Ultrasonography in Healthy Children, Gazi Medical Journal 12; 125-129,
2001
Ghervan C, Thyroid and parathyroid ultrasound, medical ultrasonography,
vol 13, no 1, 2011
Kayastha P, Paudel S, Shrestha D.M. et al, Study of thyroid volume by
ultrasonography in clinically euthyroid patients, Journal of Institute of
Medicine, August 2010
Khan AN, Thyroid nodules. Emedicine (serial on internet) 2010 (citied
oktober 2014) available from ; http://emedicine.medscape.com/radiology/
head and neck
Kim BK, Choi YS, Oak CH, Park DJ. et al, Determination of Thyroid
Volume by Ultrasonography among Schoolchildren in Philippines,
International Journal of Endocrinology, volume 2012
Kollorz EK, Hahn DA, Linke R, Goecke TW, Homegger J, Kuwert T,
Quantification of thyroid volume 3-D ultrasound imaging IEEE Trans Med
Imaging, 2008
Makes D, Ultrasonografi tiroid dalam Radiologi Diagnostik, Edisi Kedua,
Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2010
Malago R, D’Onofrio M, Ferdeghini M, Mantovani W, Colato C, Brazzarola
P. et al, Comparative Evaluation Between Conventional and Volumetric
Ultrasonography in Thyroid Volumemetric Quantification, Departement of
Radiology University of Verona, Italy, 2008
Marchie TT, Oyobere O, Eze KC, Comparative ultrasound measurement
of normal thyroid gland dimensions in school aged children in our local
environment, Nigerian Journal of Clinical Practice, 2012
Marhawa R.K, Tandon N, Ashraf GM. et al, Ultrasound evaluation of
thyroid size: A large nationwide study of schollchildren in India, The
National Medical Journal of India, Vol 21 No 2, 2008
70
Moradi M, Hashemipour M, Akbari S. et al, Ultrasonographic evaluation of
the thyroid gland volume among 8-15-year-old children in Isfahan, Iran,
Advanced Biomedical Research, 2014
Netter FH. Atlas of human anatomy. 5th edition, saunders; 2010
Ohnishi H, Inomata H, Watanabe T. et al, Clinical utility of thyroid
ultrasonography in the diagnosis of congenital hypotyroidism, Endocr J,
2002
Salvatore, et.al. Thyroid Gland, in : Melmed S. et al, (eds) Williams
Textbook of endocrinology, 12th ed, 2011
Satriono R, Peranan pemberian levotiroksin pada anak yang menderita
struma di daerah replete iodium, Disertasi, Program Pascasarjana
Universitas Hasanuddin, Makassar, 2006
Schaberle W, Fundamental principle, in Scahaberle W, editor.
Ultrasonography in vascular diagnosis. Germany, Springer-Verlag Berlin,
2005
Seker S, Tas I, Determination of thyroid volume and Its relation with
Isthmus Thickness, Eropean Journal of General medicine, Turkey, 2010
Solbiati L, Charboneau JW, Reading CC. et al, The Thyroid Gland in
Diagnostic Ultrasound, 4th edition, volume one, Elsevier, Philadelphia,
2005
Szybinski Z, Muldner MT, Bereza MB. et al, Reference values for thyroid
volume established by ultrasound in Polish schoolchildren, Polish Journal
of Endocrinology, 2012
Visalli C, Benign and Malignant neoplasms of thyroid. In Baert Editor.
Encyclopaedia of diagnostic imaging. Volume 2, Berlin, Germany
Springer-Verlag, 2008
WHO & International Council for Control of Iodine Deficiency Disorder.
Recommended normative value for thyroid volume in children aged 6 – 15
years in Bulletin of the Work Health Organization, 1997
71
Xu F, Sullivan K, Houston R. et al, Thyroid volumes in US and
Bangladeshi schoolchildren: comparison with European schoolchildren,
European Journal of Endocrinology, 1999
Ying M, Yung DM, Ho KK, Two-dimensional ultrasound measurement of
thyroid gland volume a new equation with higher correlation with 3-D
ultrasound measurement. Ultrasound Med Biol, 2008
Yao D, He X, Yang R. et al, Sonographic measurement of thyroid volumes
in healthy Chinese Infants aged 0 – 12 months. The American Institute of
Ultrasound in medicine: Journal Ultrasound Med 2011
Zimmermann M, Hess S, Molinari M. et al, New reference values for
thyroid volume by ultrasound in iodinesufficient schoolchildren: a World
Health Organization/Nutrition for Health and Development Iodine
Deficiency Study Group Report, American Journal Clinical Nutrition, 2004
Zou Y, Ding G, Lou X. et al, Factors influencing thyroid volume in Chinese
children, European Journal of Clinical Nutrition, 2013
72
1 6 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 115 23.4 0.9 2.95
2 6 Laki-laki Tidak ada Ada Ada 117 19.8 0.8 1.23
3 6 Laki-laki Tidak ada Ada Ada 118.5 21.8 0.8 1.25
4 6 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 111.3 18.3 0.8 1.71
5 6 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 121.5 37.6 1.1 2.30
6 6 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 115 19.3 0.8 1.84
7 6 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 115.2 16.7 0.7 1.42
8 6 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 112.7 19.7 0.8 2.25
9 6 Laki-laki Tidak ada Ada Ada 116.9 19.7 0.8 1.91
10 6 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 119 22.9 0.9 1.70
11 6 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 119 19.2 0.8 1.54
12 6 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 114.2 20.9 0.8 1.99
13 6 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 110.5 16.7 0.7 1.96
14 6 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 121.8 25.2 0.9 2.80
15 6 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 116.1 19.9 0.8 1.03
16 6 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 115 17.8 0.8 1.88
17 6 perempuan Tidak ada Ada Ada 109 15.9 0.7 1.24
18 6 perempuan Tidak ada Tidak Ada Ada 112.7 18.7 0.8 1.92
19 6 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 119 21.8 0.9 2.29
20 6 perempuan Tidak ada Tidak Ada Ada 103 15.6 0.7 1.62
21 7 Laki-laki Tidak ada Ada Tidak ada 119.5 20 0.8 2.07
22 7 Laki-laki Tidak ada Ada Tidak ada 121 22 0.9 1.21
23 7 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 118.8 30 1.0 2.61
24 7 Laki-laki Tidak ada Ada Tidak ada 111.5 18.5 0.8 1.08
25 7 Laki-laki Tidak ada Ada Ada 123.2 22.4 0.9 2.08
26 7 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 114.5 19 0.8 1.48
27 7 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 123.3 19.3 0.8 1.59
28 7 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 118.5 21.8 0.8 2.69
29 7 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 125.6 31.9 1.0 2.56
30 7 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 110.9 17.1 0.7 1.57
Rata-Rata
Volume Tiroid
(ml)
No
urut
Umur
(tahun)Jenis Kelamin
Tinggi Badan
(cm)
Berat Badan
(kg)BSA (m2)
Riwayat Kelenjar
TiroidRiwayat Alergi Riwayat DM
73
31 7 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 119.5 21.4 0.8 2.59
32 7 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 116 17.8 0.8 1.73
33 7 perempuan Ada Ada Ada 127.5 20.9 0.9 2.80
34 7 perempuan Tidak ada Ada Tidak ada 120 22.6 0.9 1.21
35 7 perempuan Tidak ada Ada Tidak ada 120 20.8 0.8 1.75
36 7 perempuan Tidak ada Ada Tidak ada 129 32.6 1.1 1.60
37 7 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 125.8 24 0.9 2.74
38 7 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 120.5 21.2 0.8 0.95
39 7 perempuan Tidak ada Ada Ada 118 33 1.0 2.47
40 7 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 120.5 16.9 0.8 1.71
41 7 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 113.4 19 0.8 2.17
42 7 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 112.4 19.5 0.8 1.25
43 7 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 119.8 17.8 0.8 1.45
44 7 perempuan Tidak ada Tidak Ada Ada 113 18.3 0.8 1.33
45 8 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 121 20.9 0.8 1.98
46 8 Laki-laki Tidak ada Ada Tidak ada 121.9 22.7 0.9 2.98
47 8 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Ada 121.5 18.1 0.8 2.00
48 8 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 127.1 31.4 1.0 3.03
49 8 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 130 25.7 1.0 2.42
50 8 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 119.6 19.8 0.8 1.55
51 8 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 121.6 20.3 0.8 3.12
52 8 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 133.8 29.7 1.1 2.86
53 8 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 115 18.8 0.8 1.64
54 8 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 124.5 21.5 0.9 2.80
55 8 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 119 22.4 0.9 1.33
56 8 perempuan Tidak ada Ada Ada 119.5 23.8 0.9 2.07
57 8 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 130.4 26.5 1.0 4.50
58 8 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 124.2 30.6 1.0 2.17
59 8 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 130.4 25.8 1.0 1.78
60 8 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 116.5 21.1 0.8 1.25
61 8 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 126 23.8 0.9 1.66
62 8 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 116 19.8 0.8 2.28
63 8 perempuan Tidak ada Ada Ada 125.8 23.3 0.9 1.69
64 8 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 121.4 20.2 0.8 2.37
65 8 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 119.8 27.7 0.9 2.13
66 8 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 116 17.9 0.8 1.14
Rata-Rata
Volume Tiroid
(ml)
Riwayat Kelenjar Tiroid
Berat Badan (kg)
BSA (m2)Riwayat Alergi Riwayat DMTinggi Badan
(cm)No
urutUmur
(tahun)Jenis Kelamin
74
67 9 Laki-laki Tidak ada Ada Ada 135 38 1.2 3.16
68 9 Laki-laki Ada Ada Ada 123.8 19.6 0.8 2.04
69 9 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 130 38.7 1.2 3.23
70 9 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 135 56.4 1.4 4.19
71 9 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 149.5 67.3 1.6 3.91
72 9 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 123.2 23.4 0.9 2.32
73 9 Laki-laki Tidak ada Ada Tidak ada 129.1 25.5 1.0 2.61
74 9 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Ada 130.1 24.2 0.9 1.75
75 9 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 127.7 28.3 1.0 4.10
76 9 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 139.8 27.2 1.1 2.67
77 9 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 121 23.4 0.9 1.12
78 9 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 130 29.1 1.0 2.72
79 9 perempuan Ada Tidak Ada Tidak ada 128.1 54.4 1.3 2.19
80 9 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 127.2 24.8 0.9 2.39
81 9 perempuan Tidak ada Ada Tidak ada 129.5 21.6 0.9 1.02
82 9 perempuan Tidak ada Tidak Ada Ada 140.5 35.4 1.2 3.26
83 9 perempuan Tidak ada Ada Ada 125.2 24.9 0.9 1.41
84 9 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 137 45 1.3 3.81
85 9 perempuan Tidak ada Ada Ada 133 40.2 1.2 4.44
86 9 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 131.5 36.9 1.1 4.89
87 9 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 130.4 24.1 0.9 2.40
88 10 Laki-laki Tidak ada Ada Tidak ada 147 51 1.4 3.39
89 10 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Ada 127 23.9 0.9 3.20
90 10 Laki-laki Tidak ada Ada Tidak ada 136.8 30.6 1.1 3.08
91 10 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Ada 138.9 44.8 1.3 3.47
92 10 Laki-laki Tidak ada Ada Tidak ada 140 31.8 1.1 2.36
93 10 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 136.5 27 1.0 2.35
94 10 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 123.3 22.4 0.9 3.24
95 10 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 135.3 23.8 1.0 2.61
96 10 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 118.4 21.3 0.8 1.76
97 10 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 123.1 23.3 0.9 1.89
98 10 Laki-laki Tidak ada Ada Tidak ada 124.4 25 0.9 2.43
Rata-Rata
Volume Tiroid
(ml)
No
urut
Umur
(tahun)Riwayat DM
Tinggi Badan
(cm)
Berat Badan
(kg)Jenis Kelamin
Riwayat Kelenjar
TiroidRiwayat Alergi BSA (m2)
75
99 10 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 144.4 27.3 1.1 3.21
100 10 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 122.4 19.5 0.8 1.19
101 10 perempuan Ada Tidak Ada Tidak ada 140.2 42 1.3 4.53
102 10 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 136.8 34.7 1.1 4.87
103 10 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 138.8 36.3 1.2 3.81
104 10 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 129.5 22.1 0.9 2.69
105 10 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 125 21.6 0.9 1.63
106 10 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 120.5 22.3 0.9 1.74
107 10 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 135.2 27.5 1.0 2.75
108 10 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 135.6 24.5 1.0 1.71
109 11 Laki-laki Tidak ada Ada Ada 140.5 33.9 1.2 5.34
110 11 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 143.5 33.3 1.2 3.92
111 11 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 149 43.1 1.3 3.21
112 11 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 146.4 54.6 1.5 3.87
113 11 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 141.6 33.2 1.2 3.74
114 11 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 148.8 39.8 1.3 3.91
115 11 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 134.5 28.7 1.0 2.39
116 11 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 128 24.8 0.9 2.78
117 11 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 140.5 32.5 1.1 3.72
118 11 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 130.7 24.9 1.0 2.14
119 11 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 146.1 34.6 1.2 6.68
120 11 perempuan Tidak ada Ada Tidak ada 143 35.7 1.2 2.45
121 11 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 143.3 29.5 1.1 3.61
122 11 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 140.5 27.4 1.1 4.55
123 11 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 155 44.9 1.4 4.82
124 11 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 146 32.4 1.2 3.87
125 11 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 143.5 33 1.2 3.61
126 11 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 138.8 28.7 1.1 4.26
127 11 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 133.4 25.5 1.0 2.76
128 11 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 131.2 30.6 1.1 3.91
Rata-Rata
Volume Tiroid
(ml)
Tinggi Badan
(cm)
Berat Badan
(kg)BSA (m2)
No
urut
Umur
(tahun)Jenis Kelamin
Riwayat Kelenjar
TiroidRiwayat Alergi Riwayat DM
76
129 12 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 140 33.2 1.1 1.86
130 12 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 150 36.4 1.3 3.09
131 12 Laki-laki Tidak ada Ada Tidak ada 144 36.9 1.2 2.95
132 12 Laki-laki Ada Tidak Ada Ada 147.5 40.3 1.3 2.38
133 12 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Ada 133.5 26.6 1.0 2.23
134 12 Laki-laki Tidak ada Ada Tidak ada 139.2 29.1 1.1 2.51
135 12 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 139.9 36 1.2 5.20
136 12 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 158.5 43.1 1.4 4.29
137 12 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 143.5 37.1 1.2 6.01
138 12 Laki-laki Tidak ada Ada Ada 147.1 42.8 1.3 5.27
139 12 perempuan Tidak ada Ada Tidak ada 137 24.7 1.0 3.72
140 12 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 134.4 37.2 1.2 2.34
141 12 perempuan Ada Tidak Ada Tidak ada 144.8 28.8 1.1 3.53
142 12 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 136.4 27.1 1.0 3.13
143 12 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 145.8 35.6 1.2 5.25
144 12 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 144 33.5 1.2 3.27
145 12 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 141.1 31.8 1.1 3.20
146 12 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 136 34 1.1 5.06
147 12 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 140.8 29 1.1 4.38
148 12 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 139.2 31 1.1 2.20
149 13 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Ada 163 55.5 1.6 4.25
150 13 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 149.2 33.1 1.2 2.82
151 13 Laki-laki Tidak ada Ada Tidak ada 153.3 37.8 1.3 4.06
152 13 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 154 34.9 1.3 3.96
153 13 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 150.7 35.8 1.2 4.14
154 13 Laki-laki Tidak ada Ada Tidak ada 155.5 38.2 1.3 3.78
155 13 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 157 40.6 1.4 4.09
156 13 Laki-laki Tidak ada Ada Tidak ada 165.6 45.7 1.5 3.45
157 13 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 156 35.2 1.3 3.92
158 13 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 153.9 50.4 1.5 4.50
159 13 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 156.5 46 1.4 3.02
Rata-Rata
Volume Tiroid
(ml)
No
urut
Umur
(tahun)Jenis Kelamin Riwayat DM
Riwayat Kelenjar
TiroidRiwayat Alergi
Tinggi Badan
(cm)
Berat Badan
(kg)BSA (m2)
77
160 13 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 151.5 37.3 1.3 3.03
161 13 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 151 42.5 1.3 3.72
162 13 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 141.5 40.9 1.3 2.64
163 13 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 141.5 34.6 1.2 5.25
164 13 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 152.4 38 1.3 4.09
165 13 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 157 54.9 1.5 3.10
166 13 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 147 32.3 1.2 2.91
167 13 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 154.5 46.5 1.4 4.99
168 13 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 155.4 46.2 1.4 4.41
169 13 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 146.9 35.5 1.2 5.11
170 14 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 160.8 40.7 1.4 3.77
171 14 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 158 35.4 1.3 5.21
172 14 Laki-laki Tidak ada Ada Tidak ada 153 50.6 1.5 4.81
173 14 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Ada 166.2 53.6 1.6 5.60
174 14 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 165 51 1.5 4.82
175 14 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 139 30.1 1.1 3.38
176 14 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 170 51.9 1.6 3.89
177 14 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 153 33.6 1.2 3.22
178 14 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 146.7 33.5 1.2 3.24
179 14 Laki-laki Tidak ada Ada Tidak ada 148.5 40.8 1.3 5.90
180 14 Laki-laki Tidak ada Ada Ada 172.6 49.4 1.6 3.76
181 14 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 145.5 34.4 1.2 6.76
182 14 perempuan Ada Ada Tidak ada 162.8 43.9 1.4 3.35
183 14 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 159.8 67.2 1.7 5.42
184 14 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 159.5 45.1 1.4 5.56
185 14 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 147.5 34.2 1.2 2.20
186 14 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 152.5 41.5 1.3 4.55
187 14 perempuan Tidak ada Ada Tidak ada 166.5 48.4 1.5 6.79
188 14 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 155.4 37.5 1.3 4.07
189 14 perempuan Tidak ada Ada Tidak ada 148.5 44.6 1.4 4.01
190 14 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 152.5 43.4 1.4 4.11
BSA (m2)Tinggi Badan
(cm)
Berat Badan
(kg)
Riwayat Kelenjar
TiroidRiwayat Alergi
No
urut
Umur
(tahun)Jenis Kelamin Riwayat DM
78
191 15 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 161.5 43 1.4 3.76
192 15 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 161.5 39.8 1.4 3.51
193 15 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Ada 147.2 39.5 1.3 3.35
194 15 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 159 40.6 1.4 3.82
195 15 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 161.8 48.6 1.5 5.76
196 15 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 160.5 44.1 1.4 5.16
197 15 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 174.5 58.3 1.7 5.54
198 15 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 152 38.2 1.3 3.98
199 15 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 165.4 42 1.4 3.89
200 15 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Ada 171.5 57.2 1.7 4.93
201 15 perempuan Tidak ada Tidak Ada Ada 152.3 39.8 1.3 4.25
202 15 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 149.6 44.3 1.4 5.25
203 15 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 165 65.1 1.7 3.09
204 15 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 146.5 40.4 1.3 6.02
205 15 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 145.5 45 1.3 2.58
206 15 perempuan Tidak ada Ada Ada 144 39.7 1.3 3.37
207 15 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 151 42.9 1.3 6.28
208 15 perempuan Tidak ada Tidak Ada Ada 161.5 44.6 1.4 5.22
209 15 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 148.1 39.5 1.3 4.48
210 15 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 155 37.2 1.3 4.07
211 15 perempuan Ada Ada Tidak ada 147.8 40.7 1.3 3.79
212 15 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 155.2 42.2 1.4 4.22
213 16 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 168 45.4 1.5 3.53
214 16 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 165 46 1.5 3.95
215 16 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 165 48.2 1.5 3.96
216 16 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 175 55.6 1.7 5.67
217 16 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 163 48.5 1.5 5.64
218 16 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 159.8 54.9 1.6 4.27
219 16 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Ada 165.8 44.6 1.5 5.54
220 16 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Ada 171.5 48.9 1.6 6.42
221 16 Laki-laki Tidak ada Ada Tidak ada 170 59.1 1.7 5.65
222 16 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Ada 161 44.6 1.4 6.29
No
urut
Umur
(tahun)Jenis Kelamin
Riwayat Kelenjar
Tiroid
Berat Badan
(kg)BSA (m2)Riwayat Alergi Riwayat DM
Tinggi Badan
(cm)
79
223 16 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 159.1 51.7 1.5 5.64
224 16 perempuan Tidak ada Tidak Ada Ada 160 48.7 1.5 4.81
225 16 perempuan Tidak ada Ada Tidak ada 159 49 1.5 5.26
226 16 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 152.5 40.9 1.3 3.32
227 16 perempuan Tidak ada Ada Tidak ada 156 53 1.5 4.80
228 16 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 155.5 43.1 1.4 4.90
229 16 perempuan Tidak ada Ada Tidak ada 154 46.8 1.4 4.01
230 16 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 155.5 47.8 1.4 2.37
231 16 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 155 45 1.4 5.17
232 16 perempuan Ada Ada Ada 148 50.1 1.4 5.86
233 16 perempuan Tidak ada Tidak Ada Ada 152.6 51.9 1.5 3.61
234 16 perempuan Tidak ada Ada Tidak ada 158 41.6 1.4 4.76
235 17 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 160.5 51.1 1.5 4.60
236 17 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 162.9 41.1 1.4 3.62
237 17 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 166.2 45.3 1.5 3.30
238 17 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 166 52.3 1.6 5.25
239 17 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 160.3 43.1 1.4 3.37
240 17 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 166.5 44.4 1.5 6.43
241 17 Laki-laki Tidak ada Ada Tidak ada 173.6 54.4 1.7 5.99
242 17 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 156.6 42.6 1.4 5.75
243 17 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 158 55.2 1.6 5.55
244 17 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 169.4 59.6 1.7 6.05
245 17 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 157.5 55.4 1.6 7.00
246 17 perempuan Tidak ada Ada Tidak ada 157 50 1.5 4.30
247 17 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 151.5 46.5 1.4 3.56
248 17 perempuan Tidak ada Tidak Ada Ada 152.5 43.9 1.4 2.39
249 17 perempuan Tidak ada Ada Tidak ada 150 48.9 1.4 5.98
250 17 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 153.5 43.1 1.4 4.45
251 17 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 154.7 49.9 1.5 4.32
252 17 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 147.5 39.1 1.3 4.37
253 17 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 152.5 65.9 1.6 3.44
254 17 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 148 44 1.3 5.85
255 17 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 151.9 44.2 1.4 4.61
256 17 perempuan Ada Tidak Ada Ada 150 37.3 1.3 5.95
Berat Badan
(kg)Riwayat DM BSA (m2)Jenis Kelamin
Riwayat Kelenjar
TiroidRiwayat Alergi
No
urut
Umur
(tahun)
Tinggi Badan
(cm)
80
257 18 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 169 49.2 1.6 3.19
258 18 Laki-laki Tidak ada Ada Tidak ada 161 54.5 1.6 6.00
259 18 Laki-laki Tidak ada Ada Tidak ada 169 44.9 1.5 3.52
260 18 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 159.4 34.6 1.3 2.74
261 18 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 169 48 1.5 3.69
262 18 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 165.3 48 1.5 3.10
263 18 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 162.1 57.5 1.6 5.62
264 18 Laki-laki Tidak ada Ada Tidak ada 170.5 60.8 1.7 7.84
265 18 Laki-laki Tidak ada Ada Tidak ada 161.3 63.1 1.7 4.89
266 18 Laki-laki Tidak ada Tidak Ada Ada 158.5 59.9 1.6 8.73
267 18 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 158 42 1.4 4.60
268 18 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 150 42.4 1.3 1.87
269 18 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 150 50.3 1.4 3.93
270 18 perempuan Tidak ada Tidak Ada Ada 157.2 45.1 1.4 4.03
271 18 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 160.4 53.7 1.6 4.98
272 18 perempuan Tidak ada Tidak Ada Ada 150.3 44.1 1.4 3.82
273 18 perempuan Tidak ada Ada Tidak ada 154.2 43.1 1.4 4.01
274 18 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 158 36.7 1.3 2.53
275 18 perempuan Tidak ada Tidak Ada Tidak ada 153.5 48.9 1.4 4.12
276 18 perempuan Tidak ada Ada Tidak ada 158.1 47.4 1.5 3.79
No
urut
Umur
(tahun)Jenis Kelamin
Tinggi Badan
(cm)
Berat Badan
(kg)BSA (m2)
Riwayat Kelenjar
TiroidRiwayat Alergi Riwayat DM
81
OUTPUT ANALISIS VOLUME TIROID ANAK USIA 6 -18 TAHUN
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 6.00 20 7.2 7.2 7.2
7.00 24 8.7 8.7 15.9
8.00 22 8.0 8.0 23.9
9.00 21 7.6 7.6 31.5
10.00 21 7.6 7.6 39.1
11.00 20 7.2 7.2 46.4
12.00 20 7.2 7.2 53.6
13.00 21 7.6 7.6 61.2
14.00 21 7.6 7.6 68.8
15.00 22 8.0 8.0 76.8
16.00 22 8.0 8.0 84.8
17.00 22 8.0 8.0 92.8
18.00 20 7.2 7.2 100.0
Total 276 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 135 48.9 48.9 48.9
perempuan 141 51.1 51.1 100.0
Total 276 100.0 100.0
82
Body Surface Area
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid .70 5 1.8 1.8 1.8
.80 37 13.4 13.4 15.2
.90 31 11.2 11.2 26.4
1.00 21 7.6 7.6 34.1
1.10 22 8.0 8.0 42.0
1.20 27 9.8 9.8 51.8
1.30 38 13.8 13.8 65.6
1.40 42 15.2 15.2 80.8
1.50 27 9.8 9.8 90.6
1.60 16 5.8 5.8 96.4
1.70 10 3.6 3.6 100.0
Total 276 100.0 100.0
Pembesaran Tiroid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ada 10 3.6 3.6 3.6
tidak ada 266 96.4 96.4 100.0
Total 276 100.0 100.0
Riwayat Alergi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ada 57 20.7 20.7 20.7
Tidak ada 219 79.3 79.3 100.0
Total 276 100.0 100.0
83
Riwayat DM
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ada 44 15.9 15.9 15.9
tidak ada 232 84.1 84.1 100.0
Total 276 100.0 100.0
Umur * Jenis Kelamin Crosstabulation
Jenis Kelamin
Total laki-laki perempuan
Umur 6.00 Count 10 10 20
% within Umur 50.0% 50.0% 100.0%
7.00 Count 10 14 24
% within Umur 41.7% 58.3% 100.0%
8.00 Count 11 11 22
% within Umur 50.0% 50.0% 100.0%
9.00 Count 11 10 21
% within Umur 52.4% 47.6% 100.0%
10.00 Count 11 10 21
% within Umur 52.4% 47.6% 100.0%
11.00 Count 10 10 20
% within Umur 50.0% 50.0% 100.0%
12.00 Count 10 10 20
% within Umur 50.0% 50.0% 100.0%
13.00 Count 11 10 21
% within Umur 52.4% 47.6% 100.0%
14.00 Count 11 10 21
% within Umur 52.4% 47.6% 100.0%
15.00 Count 10 12 22
% within Umur 45.5% 54.5% 100.0%
16.00 Count 10 12 22
% within Umur 45.5% 54.5% 100.0%
17.00 Count 10 12 22
% within Umur 45.5% 54.5% 100.0%
18.00 Count 10 10 20
% within Umur 50.0% 50.0% 100.0%
Total Count 135 141 276
% within Umur 48.9% 51.1% 100.0%
84
Body Surface Area * Jenis Kelamin Crosstabulation
Jenis Kelamin
Total laki-laki perempuan
Body Surface Area .70 Count 2 3 5
% within Body Surface Area 40.0% 60.0% 100.0%
.80 Count 18 19 37
% within Body Surface Area 48.6% 51.4% 100.0%
.90 Count 15 16 31
% within Body Surface Area 48.4% 51.6% 100.0%
1.00 Count 11 10 21
% within Body Surface Area 52.4% 47.6% 100.0%
1.10 Count 9 13 22
% within Body Surface Area 40.9% 59.1% 100.0%
1.20 Count 12 15 27
% within Body Surface Area 44.4% 55.6% 100.0%
1.30 Count 15 23 38
% within Body Surface Area 39.5% 60.5% 100.0%
1.40 Count 15 27 42
% within Body Surface Area 35.7% 64.3% 100.0%
1.50 Count 17 10 27
% within Body Surface Area 63.0% 37.0% 100.0%
1.60 Count 13 3 16
% within Body Surface Area 81.3% 18.8% 100.0%
1.70 Count 8 2 10
% within Body Surface Area 80.0% 20.0% 100.0%
Total Count 135 141 276
% within Body Surface Area 48.9% 51.1% 100.0%
85
Pembesaran Tiroid * Jenis Kelamin Crosstabulation
Jenis Kelamin
Total laki-laki perempuan
Pembesaran Tiroid ada Count 2 8 10
% within Pembesaran Tiroid 20.0% 80.0% 100.0%
tidak ada Count 133 133 266
% within Pembesaran Tiroid 50.0% 50.0% 100.0%
Total Count 135 141 276
% within Pembesaran Tiroid 48.9% 51.1% 100.0%
Riwayat Alergi * Jenis Kelamin Crosstabulation
Jenis Kelamin
Total laki-laki perempuan
Riwayat Alergi ada Count 31 26 57
% within Riwayat Alergi 54.4% 45.6% 100.0%
Tidak ada Count 104 115 219
% within Riwayat Alergi 47.5% 52.5% 100.0%
Total Count 135 141 276
% within Riwayat Alergi 48.9% 51.1% 100.0%
Riwayat DM * Jenis Kelamin Crosstabulation
Jenis Kelamin
Total laki-laki perempuan
Riwayat DM ada Count 23 21 44
% within Riwayat DM 52.3% 47.7% 100.0%
tidak ada Count 112 120 232
% within Riwayat DM 48.3% 51.7% 100.0%
Total Count 135 141 276
% within Riwayat DM 48.9% 51.1% 100.0%
86
Jenis Kelamin * Pembesaran Tiroid Crosstabulation
Count
Pembesaran Tiroid
Total ada tidak ada
Jenis Kelamin laki-laki 2 133 135
perempuan 8 133 141
Total 10 266 276
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 3.471a 1 .062
Continuity Correctionb 2.374 1 .123
Likelihood Ratio 3.724 1 .054
Fisher's Exact Test .104 .059
Linear-by-Linear Association 3.459 1 .063
N of Valid Cases 276
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.89.
b. Computed only for a 2x2 table
Jenis Kelamin * Riwayat Alergi Crosstabulation
Count
Riwayat Alergi
Total ada Tidak ada
Jenis Kelamin laki-laki 31 104 135
perempuan 26 115 141
Total 57 219 276
87
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .861a 1 .353
Continuity Correctionb .607 1 .436
Likelihood Ratio .861 1 .353
Fisher's Exact Test .375 .218
Linear-by-Linear Association .858 1 .354
N of Valid Cases 276
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 27.88.
b. Computed only for a 2x2 table
Jenis Kelamin * Riwayat DM Crosstabulation
Count
Riwayat DM
Total ada tidak ada
Jenis Kelamin laki-laki 23 112 135
perempuan 21 120 141
Total 44 232 276
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .236a 1 .627
Continuity Correctionb .104 1 .748
Likelihood Ratio .236 1 .627
Fisher's Exact Test .743 .374
Linear-by-Linear Association .236 1 .627
N of Valid Cases 276
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 21.52.
b. Computed only for a 2x2 table
1. Rata-rata volume tiroid berdasarkan umur secara keseluruhan
88
Report
Volume Tiroid
Umur N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum Range Variance
6.00 20 1.8415 .50645 1.8600 1.03 2.95 1.92 .256
7.00 24 1.8621 .59036 1.7200 .95 2.80 1.85 .349
8.00 22 2.2159 .77661 2.1000 1.14 4.50 3.36 .603
9.00 21 2.8395 1.09586 2.6700 1.02 4.89 3.87 1.201
10.00 21 2.7500 .97338 2.6900 1.03 4.87 3.84 .947
11.00 20 3.7770 1.06714 3.8050 2.14 6.68 4.54 1.139
12.00 20 3.5935 1.24425 3.2350 1.86 6.01 4.15 1.548
13.00 21 3.8686 .75864 3.9600 2.64 5.25 2.61 .576
14.00 21 4.4962 1.21077 4.1100 2.20 6.79 4.59 1.466
15.00 22 4.3782 1.00616 4.1450 2.58 6.28 3.70 1.012
16.00 22 4.7545 1.03448 4.8100 2.37 6.42 4.05 1.070
17.00 22 4.8241 1.22851 4.6050 2.39 7.00 4.61 1.509
18.00 20 4.3500 1.67929 3.9700 1.87 8.73 6.86 2.820
Total 276 3.4955 1.47225 3.3850 .95 8.73 7.78 2.168
2. Rata-rata volume thyroid berdasarkan umur (Jenis Kelamin Laki-laki)
Report
Volume Tiroid
Umur N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum Range Variance
6.00 10 1.8560 .53200 1.7750 1.23 2.95 1.72 .283
7.00 10 1.8940 .59204 1.8300 1.08 2.69 1.61 .351
8.00 11 2.3373 .66044 2.4200 1.33 3.12 1.79 .436
9.00 11 2.8273 .99732 2.6700 1.12 4.19 3.07 .995
10.00 11 2.7073 .60110 2.6100 1.76 3.47 1.71 .361
11.00 10 3.5020 .92239 3.7300 2.14 5.34 3.20 .851
12.00 10 3.5790 1.48669 3.0200 1.86 6.01 4.15 2.210
13.00 11 3.8173 .51848 3.9600 2.82 4.50 1.68 .269
14.00 11 4.3273 .97352 3.8900 3.22 5.90 2.68 .948
15.00 10 4.3700 .88668 3.9350 3.35 5.76 2.41 .786
16.00 10 5.0920 1.05653 5.5900 3.53 6.42 2.89 1.116
17.00 10 4.9910 1.18629 5.4000 3.30 6.43 3.13 1.407
18.00 10 4.9320 2.08777 4.2900 2.74 8.73 5.99 4.359
Total 135 3.5433 1.48634 3.3700 1.08 8.73 7.65 2.209
3. Rata-rata volume tiroid berdasarkan umur (Jenis Kelamin Perempuan)
89
Report
Volume Tiroid
Umur N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum Range Variance
6.00 10 1.8270 .50792 1.9000 1.03 2.80 1.77 .258
7.00 14 1.8393 .61042 1.7200 .95 2.80 1.85 .373
8.00 11 2.0945 .89330 2.0700 1.14 4.50 3.36 .798
9.00 10 2.8530 1.25026 2.5600 1.02 4.89 3.87 1.563
10.00 10 2.7970 1.30359 2.7200 1.03 4.87 3.84 1.699
11.00 10 4.0520 1.17696 3.8900 2.45 6.68 4.23 1.385
12.00 10 3.6080 1.02841 3.4000 2.20 5.25 3.05 1.058
13.00 10 3.9250 .98667 3.9050 2.64 5.25 2.61 .974
14.00 10 4.6820 1.45993 4.3300 2.20 6.79 4.59 2.131
15.00 12 4.3850 1.13549 4.2350 2.58 6.28 3.70 1.289
16.00 12 4.4733 .96948 4.8050 2.37 5.86 3.49 .940
17.00 12 4.6850 1.29748 4.4100 2.39 7.00 4.61 1.683
18.00 10 3.7680 .91753 3.9700 1.87 4.98 3.11 .842
Total 141 3.4499 1.46247 3.5300 .95 7.00 6.05 2.139
4. Volume Tiroid berdasarkan BSA keseluruhan
Report
Volume Tiroid
Body Surface Area N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum Range Variance
dimension1
.70 5 1.5620 .26725 1.5700 1.24 1.96 .72 .071
.80 37 1.7446 .49941 1.7300 .95 3.12 2.17 .249
.90 31 2.1435 .65387 2.1300 1.02 3.24 2.22 .428
1.00 21 2.7029 .69196 2.6100 1.71 4.50 2.79 .479
1.10 22 3.3641 1.01636 3.2950 1.60 5.06 3.46 1.033
1.20 27 4.0067 1.27957 3.7400 2.20 6.76 4.56 1.637
1.30 38 3.9366 1.11868 3.9150 1.87 6.28 4.41 1.251
1.40 42 4.2960 .89341 4.1150 2.37 6.29 3.92 .798
1.50 27 4.4467 .98662 4.3200 3.10 6.79 3.69 .973
1.60 16 5.1163 1.47390 5.1150 3.19 8.73 5.54 2.172
1.70 10 5.5070 1.18238 5.5950 3.09 7.84 4.75 1.398
Total 276 3.4955 1.47225 3.3850 .95 8.73 7.78 2.168
5. Volume Tiroid berdasarkan BSA (laki-laki)
90
Report
Volume Tiroid
Body Surface Area N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum Range Variance
dimension1
.70 2 1.4950 .10607 1.4950 1.42 1.57 .15 .011
.80 18 1.8439 .50346 1.8000 1.08 3.12 2.04 .253
.90 15 2.2520 .72909 2.3200 1.12 3.24 2.12 .532
1.00 11 2.6409 .53906 2.5600 2.14 4.10 1.96 .291
1.10 9 2.7489 .57766 2.6700 1.86 3.72 1.86 .334
1.20 12 3.9142 1.05573 3.4900 2.82 6.01 3.19 1.115
1.30 15 3.8820 .96044 3.9100 2.38 5.90 3.52 .922
1.40 15 4.1280 .91821 3.8200 3.02 6.29 3.27 .843
1.50 17 4.3806 .99092 3.9600 3.10 6.43 3.33 .982
1.60 13 5.1108 1.47785 5.2500 3.19 8.73 5.54 2.184
1.70 8 5.8200 .92188 5.6600 4.89 7.84 2.95 .850
Total 135 3.5433 1.48634 3.3700 1.08 8.73 7.65 2.209
6. Volume Tiroid berdasarkan BSA (perempuan)
Report
Volume Tiroid
Body Surface Area N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum Range Variance
dimension1
.70 3 1.6067 .36019 1.6200 1.24 1.96 .72 .130
.80 19 1.6505 .49013 1.7100 .95 2.59 1.64 .240
.90 16 2.0419 .57980 2.1000 1.02 2.80 1.78 .336
1.00 10 2.7710 .85516 2.7350 1.71 4.50 2.79 .731
1.10 13 3.7900 1.05115 3.9100 1.60 5.06 3.46 1.105
1.20 15 4.0807 1.46689 3.8100 2.20 6.76 4.56 2.152
1.30 23 3.9722 1.23059 4.0700 1.87 6.28 4.41 1.514
1.40 27 4.3893 .88282 4.4100 2.37 5.98 3.61 .779
1.50 10 4.5590 1.02186 4.5600 3.10 6.79 3.69 1.044
1.60 3 5.1400 1.78539 4.9800 3.44 7.00 3.56 3.188
1.70 2 4.2550 1.64756 4.2550 3.09 5.42 2.33 2.714
Total 141 3.4499 1.46247 3.5300 .95 7.00 6.05 2.139
1. Analisis hubungan antara Jenis Kelamin dengan volume tiroid
Test Statisticsa
91
Volume Tiroid
Mann-Whitney U 9342.500
Wilcoxon W 19353.500
Z -.264
Asymp. Sig. (2-tailed) .792
a. Grouping Variable: Jenis Kelamin
2. Analisis hubungan antara Pembesaran Tiroid dengan volume tiroid
Test Statisticsa
Volume Tiroid
Mann-Whitney U 1256.500
Wilcoxon W 36767.500
Z -.297
Asymp. Sig. (2-tailed) .767
a. Grouping Variable: Pembesaran Tiroid
3. Analisis hubungan antara Riwayat Alergi dengan volume tiroid
Test Statisticsa
Volume Tiroid
Mann-Whitney U 5880.000
Wilcoxon W 7533.000
Z -.673
Asymp. Sig. (2-tailed) .501
a. Grouping Variable: Riwayat Alergi
4. Analisis hubungan antara Riwayat DM dengan volume tiroid
Test Statisticsa
Volume Tiroid
Mann-Whitney U 4911.500
Wilcoxon W 5901.500
Z -.397
Asymp. Sig. (2-tailed) .692
a. Grouping Variable: Riwayat DM
92
Hasil analisis Bivariat Nonparametric Correlations
Correlations
Umur
Tinggi Badan
dalam cm
Berat Badan
dalam Kg
Body Surface
Area Volume Tiroid
Spearman's rho Usia Correlation Coefficient 1.000 .892** .814
** .862
** .702
**
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .000 .000
N 276 276 276 276 276
Tinggi Badan dalam cm Correlation Coefficient .892** 1.000 .882
** .946
** .747
**
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .000 .000
N 276 276 276 276 276
Berat Badan dalam Kg Correlation Coefficient .814** .882
** 1.000 .976
** .754
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .000 .000
N 276 276 276 276 276
Body Surface Area Correlation Coefficient .862** .946
** .976
** 1.000 .768
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 . .000
N 276 276 276 276 276
Volume Tiroid Correlation Coefficient .702** .747
** .754
** .768
** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .
N 276 276 276 276 276
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
93
Lampiran 3 KUESIONER
EVALUASI VOLUME THYROID ANAK USIA 6 – 18 TAHUN MENGGUNAKAN ULTRASONOGRAFI
1. Tanggal wawancara/pemeriksaan/pengukuran :…………………………………
2. No urut :…………………………. 3. Nama Siswa :………………………….. 4. Tempat/tanggal lahir :………………………….. 5. Umur : ……….….tahun 6. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan 7. Nama Sekolah : ………………………… 8. Kelas :…………………………. 9. Umur mulai haid pertama (menarche) pada anak perempuan
……………..tahun 10. Riwayat Pembesaran Kelenjar Tiroid dalam keluarga (Ayah, Ibu,
Nenek, Kakek, Saudara) : 1. Ada 2. Tidak ada
11. Riwayat Alergi (penyakit autoimun) dalam keluarga (Ayah, Ibu, Nenek, Kakek, Saudara) :
1. Ada 2. Tidak ada 12. Riwayat DM dalam keluarga (Ayah, Ibu, Nenek, Kakek, Saudara) :
1. Ada 2. Tidak ada
Pengukuran Antropometrik:
1. Tinggi Badan : …………………… cm
2. Berat Badan : …………………….kg
Pengukuran USG :
Variabel Pengukuran
Pertama Kedua Ketiga Rata-rata
Panjang (cm)
Lebar (cm)
Dalam (cm)
Volume (mL)
94
Lampiran 4
PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
( Informed consent)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Umur/Kelamin : Alamat : Hub. Keluarga : Bukti diri/KTP :
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya serta memberikan persetujuan dan bersedia menjalani/mengikuti penelitian ini, setelah mendapat penjelasan dari peneliti (dokter) dan mengerti sepenuhnya tentang prosedur penelitian yang akan dilakukan.
Demikian pernyatan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Saksi-saksi Tanggal :
Tanda tangan : Yang membuat pernyatan,
1.
( .......................................) ( ....................................................)
2.
(.........................................)
Tempat meminta penjelasan : Pejabat Peneliti Pejabat medis (Dr yang merawat) Nama : dr. Andi Heryati Alamat : BTN Bung Permai Blok A6/7 Tamalanrea Makassar Telepon(HP) : 085342950540 Penanggungjawab medis : Prof.Dr.dr. Muhammad Ilyas, Sp.Rad(K) Alamat : Jl. A.P. Pettarani GA7/20 Makassar Telepon(HP) : 081242860006
95
96
97
98
99
100
101
102
Lampiran 7
Curriculum Vitae
I. Data Pribadi :
1. Nama : A. Heryati
2. NIP : 19760729 200606 2 015
3. Pangkat/Golongan : Penata, III C
4. Agama : Islam
5. Tempat/tanggal lahir : Macanre Soppeng, 29 Juli 1976
6. Alamat : - BTN Bumi Bung Permai Blok A6/7
Makassar
- Jl. H. A. Wana No 143 Laburawung
Watansoppeng
7. Nama Ayah : A. Muh. Zainal
8. Nama Ibu : Hj. A. Hasnah
9. Saudara Kandung : A. Herlinda, S.Pi dan A. Hermiyati, STP
10. Status sipil : Menikah
11. Nama Suami : Wahiduddin, SKM, M.Kes
12. Nama Anak : A. Fanny Nurul Dzihni Wahid
A. Fahmi Khairul Wahid
A. Fatimah Izzatunnisa Wahid
II. Riwayat Pendidikan :
1. Sekolah Dasar : SD 166 Laburawung, Watansoppeng, lulus
tahun 1989
2. SMP : SMP Negeri 2 Watansoppeng, lulus tahun
1992
3. SMA : SMA Negeri 1 Watansoppeng, lulus tahun
1995
4. Perguruan Tinggi : FK UNHAS Makassar, lulus tahun 2001
5. Profesi Dokter : FK UNHAS Makassar, lulus tahun 2003
103
6. PPDS : Bagian Radiologi FK UNHAS periode
Januari 2011
III. Riwayat Pekerjaan :
1. Dokter Kontrak : Tahun 2003 – 2006, RSUD Ajjapange
Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan
2. PNS : Mulai Tahun 2006, RSUD Ajjapange
Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan
IV. Karya Ilmiah/Artikel yang sudah dipublikasi : -
V. Makalah pada seminar/konfrensi Ilmiah Nasional dan Internasional :
Meningioma Medulla Spinalis. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Radiologi
Bandung, 6-7 April 2013.