EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat...

105
EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA PEMBELAJARAN LUAS BANGUN DATAR DITINJAU DARI MINAT TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD SE KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN TESIS Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Pendidikan Matematika OLEH: TEGUH WIBOWO S850908022 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat...

Page 1: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA PEMBELAJARAN LUAS BANGUN DATAR DITINJAU DARI MINAT TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA SISWA

KELAS V SD SE KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

Mencapai Derajat Magister Pendidikan Matematika

OLEH:

TEGUH WIBOWO

S850908022

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

ii

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA PEMBELAJARAN LUAS BANGUN DATAR DITINJAU DARI MINAT TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA SISWA

KELAS V SD SE KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN

OLEH:

TEGUH WIBOWO

S850908022

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Pada tanggal : __________________

Pembimbing I

Dr. Mardiyana, M.Si. NIP 19660225 199302 1 002

Pembimbing II

Dr. Imam Sujadi, M.Si.

NIP 19670915 200604 1 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

Dr. Mardiyana, M.Si. NIP 19660225 199302 1 002

Page 3: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

iii

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA PEMBELAJARAN LUAS BANGUN DATAR DITINJAU DARI MINAT TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA SISWA

KELAS V SD SE KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN

OLEH:

TEGUH WIBOWO

S850908022

Telah disetujui oleh Tim Penguji

Pada tanggal : _______________

Jabatan

Ketua

Sekretaris

Angota Penguji

Nama

Prof. Dr. Budiyono, M.Sc.

Dr. Riyadi, M.Si.

1. Dr. Mardiyana, M.Si.

2. Dr. Imam Sujadi, M.Si.

Tanda Tangan

………………………

………………………

………………………

………………………

Surakarta, Mei 2010

Mengetahui

Direktur Pascasarjana UNS

Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D. NIP 19570820 198503 1 004

Ketua Prodi. Pendidikan Matematika

Dr. Mardiyana, M.Si.

NIP 19660225 199302 1 002

Page 4: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : TEGUH WIBOWO

NIM : S850908022

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis yang berjudul

“EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA PEMBELAJARAN

LUAS BANGUN DATAR DITINJAU DARI MINAT TERHADAP

PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD SE KECAMATAN

KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN” adalah betul-betul karya

sendiri. Hal-hal yang bukan karya sendiri dalam tesis tersebut diberi tanda citasi

dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sangsi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Mei 2010

Yang membuat pernyataan

Teguh Wibowo

Page 5: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

v

MOTTO

“Hidup ini tidak lain adalah ibadah”

(QS. Adz Dzariyaat: 56)

“ Tuntutlah ilmu dari ayunan hingga ke liang lahat “

(Hadist )

“Hiasilah hidup ini dengan kesabaran”

(Penulis)

Page 6: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

vi

PERSEMBAHAN

Karya yang tersusun dengan penuh kesungguhan hati ini

Kupersembahkan kepada:

© Ibu dan Bapakku Tercinta

Atas ketulusan do’a, dukungan, perhatian, dorongan semangat dan motivasinya

© Istriku tersayang

Atas ketulusan doa, keikhlasan cinta dan kasih sayangnya

© Nafidzul Amri As Tsabit anakku tercinta

Atas keceriaannya yang selalu menemaniku

© Sahabat terbaik P.Math PPs ’08

Atas kebersamaan, waktu yang telah terlewati bersama & kenangan yang tak terlupakan

© Universitas Muhammadiyah Purworejo

Atas keluangan waktu dan kesempatannya untuk menempuh study ini

Page 7: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis

yang berjudul “EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA

PEMBELAJARAN LUAS BANGUN DATAR DITINJAU DARI MINAT

TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD SE

KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN”.

Hambatan dan permasalahan yang menimbulkan kesulitan dalam

menyelesaikan penulisan tesis ini banyak ditemui oleh penulis, akan tetapi berkat

bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul tersebut

dapat teratasi. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini penulis menyampaikan

terima kasih kepada semua pihak atas segala bentuk bantuannya yang telah

meringankan penyelesaian penulisan tesis ini, terutama kepada:

1. Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D, Direktur Program Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan penulis untuk

menempuh studi di program Magister Pendidikan Matematika.

2. Drs. Mohammad Fakhrudin, M.Hum, Rektor Universitas Muhammadiyah

Purworejo yang telah memberi ijin penulis untuk menempuh studi di

Program Magister Pendidikan Matematika Universitas Sebelas Maret.

3. Dr. Mardiyana, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan petunjuk,

saran dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis. Beliau juga

Pembimbing I, yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada

penulis dengan penuh kesungguhan dan kesabaran hingga penyusunan tesis

ini selesai.

4. Dr. Imam Sujadi, M.Si, Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan

dan bimbingan kepada penulis dengan penuh kesungguhan dan kesabaran

hingga penyusunan tesis ini selesai.

5. Kepala SD Negeri Mrinen, Kepala SD Negeri 1 Pekunden, Kepala SD

Negeri 2 Karangsari, Kepala SD Negeri Tanjungsari, Kepala SD Negeri 1

Page 8: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

viii

Triwarno dan Kepala SD Negeri 2 Babadsari yang telah memberikan ijin

penelitian, serta Kepala SD Negeri Kaliputih, Kepala SD Negeri 2

Kutowinangun dan Kepala SD Negeri 1 Jlegiwinangun yang telah

memberikan ijin untuk uji coba instrumen penelitian.

6. Ibu terkasih, Bapak terhormat, Kakak dan Adikku tercinta atas dukungan

do’a, perhatian, dorongan semangat dan motivasi serta segala sesuatu yang

telah diberikan selama ini.

7. Istri dan Anakku tercinta, terima kasih untuk semua atas ketulusan do’a,

cinta, semangat, motivasi dan keluangan waktunya.

8. Sahabat terbaik P. Math PPs ’08 atas segala kebersamaan dan kenangan yang

takkan terlupakan selama ini. Selamat berjuang dan semoga sukses.

9. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini

yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut di atas mendapatkan

imbalan dari Allah SWT. Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi

penulis pada khususnya, bagi dunia pendidikan dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Mei 2010

Penulis

Page 9: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi

KATA PENGANTAR ................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii

ABSTRAK ................................................................................................... xv

ABSTRACT ................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................. 4

C. Pemilihan Masalah ............................................................... 6

D. Pembatasan Masalah ............................................................ 6

E. Rumusan Masalah ................................................................ 7

F. Tujuan Penelitian .................................................................. 8

G. Manfaat Penelitian ................................................................ 9

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 11

A. Tinjauan Pustaka .................................................................. 11

1. Prestasi Belajar Matematika ............................................ 11

2. Pendekatan Pembelajaran Matematika ............................. 14

3. Minat Siswa Pada Pelajaran Matematika ........................ 27

B. Penelitian Yang Relevan ...................................................... 34

C. Kerangka Berfikir ................................................................. 36

D. Hipotesis ............................................................................... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 43

Page 10: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

x

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 43

1. Tempat Penelitian .......................................................... 43

2. Waktu Penelitian ........................................................... 43

B. Metode Penelitian ................................................................. 44

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel .......................... 45

1. Populasi Penelitian ........................................................ 45

2. Sampel Penelitian ........................................................... 45

3. Teknik Pengambilan Sampel ........................................... 45

D. Variabel Penelitian ................................................................ 46

a. Variabel Terikat .............................................................. 46

b. Variabel Bebas ............................................................... 47

E. Metode Pengumpulan Data ................................................... 48

1. Metode Dokumentasi .................................................... 48

2. Metode Tes .................................................................... 48

3. Metode Angket .............................................................. 52

F. Teknis Analisis Data ............................................................ 56

1. Uji Keseimbangan ......................................................... 56

2. Uji Prasyarat Analisis ..................................................... 57

3. Uji Hipotesis .................................................................. 60

4. Uji Komparasi Ganda .................................................... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 69

A. Hasil Uji Coba Instrumen ..................................................... 69

1. Instrumen Tes Prestasi Belajar Matematika ................... 69

2. Instrumen Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran

Matematika ...................................................................... 71

B. Diskripsi Data ........................................................................ 73

1. Data Skor Minat Siswa Pada Pelajaran Matematika ...... 73

2. Data Hasil Prestasi Belajar Matematika ....................... 75

C. Hasil Analisis Data ............................................................... 76

1. Uji Keseimbangan ......................................................... 76

2. Uji Prasyarat Analisis .................................................... 77

Page 11: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xi

3. Uji Hipotesis Penelitian .................................................. 79

4. Uji Komparasi Ganda ..................................................... 80

D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 82

1. Hipotesis Pertama .......................................................... 82

2. Hipotesis Kedua ............................................................ 83

3. Hipotesis Ketiga Sampai Dengan Hipotesis Ketujuh ...... 86

E. Keterbatasan Penelitian ........................................................ 87

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .............................. 89

A. Kesimpulan ........................................................................... 89

B. Implikasi ............................................................................... 90

1. Implikasi Teoritis .......................................................... 90

2. Implikasi Praktis ............................................................ 91

C. Saran ..................................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 95

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Tes .............................. 50

Tabel 3.2 Tata Letak Data ...................................................................... 61

Tabel 4.1 Diskripsi Data Hasil Prestasi Belajar Matematika ................ 76

Tabel 4.2 Rangkuman Uji Normalitas Data Hasil Prestasi Belajar

Matematika ............................................................................ 77

Tabel 4.3 Rangkuman Uji Homogenitas Variansi ................................ 78

Tabel 4.4 Rangkuman Analisis Variansi ............................................... 79

Tabel 4.5 Rangkuman Rataan Antar Sel dan Rataan Marginal ............. 81

Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rataan Antar Kolom ........ 81

Page 13: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pendekatan Realistik ... 99

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa (LKS) Pendekatan Realistik ................ 121

Lampiran 3 Tugas Kelompok ................................................................... 135

Lampiran 4 Tugas Individual ................................................................... 136

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pendekatan

Mekanistik ............................................................................ 138

Lampiran 6 Kisi-Kisi Tes Prestasi Belajar Matematika .......................... 161

Lampiran 7 Tes Prestasi Belajar Matematika (Uji Coba) ......................... 162

Lampiran 8 Kisi-Kisi Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran

Matematika............................................................................ 168

Lampiran 9 Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika

(Uji Coba) ............................................................................. 169

Lampiran 10 Validitas Isi Tes Prestasi Belajar Matematika ..................... 171

Lampiran 11 Validitas Isi Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran

Matematika............................................................................ 180

Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap

Pelajaran Matematika ............................................................ 186

Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran

Matematika............................................................................ 192

Lampiran 14 Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika

(Setelah Uji Coba) ................................................................. 196

Lampiran 15 Taraf Kesukaran dan Daya Pembeda Tes Prestasi Belajar

Matematika............................................................................ 198

Lampiran 16 Reliabilitas Tes Prestasi Belajar Matematika ........................ 202

Lampiran 17 Tes Prestasi Belajar Matematika (Setelah Uji Coba) ............ 206

Lampiran 18 Kunci Jawaban Tes Prestasi Belajar Matematika ................ 211

Lampiran 19 Data Kemampuan Awal Siswa Pada Pelajaran Matematika . 213

Lampiran 20 Uji Keseimbangan ................................................................ 217

Lampiran 21 Skor Angket Minat Siswa Pada Pelajaran Matematika ....... 222

Page 14: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xiv

Lampiran 22 Kelompok Siswa Bedasarkan Kategori ................................ 226

Lampiran 23 Data Prestasi Belajar Matematika Siswa ............................. 229

Lampiran 24 Uji Normalitas ...................................................................... 235

Lampiran 25 Uji Homogenitas .................................................................. 242

Lampiran 26 Uji Hipotesis ........................................................................ 244

Lampiran 27 Uji Komparasi Ganda ........................................................... 248

Lampiran 28 Tabel Distribusi t .................................................................. 249

Lampiran 29 Tabel Distribusi 2c ............................................................. 250

Lampiran 30 Tabel Nilai Kritik Uji Lilliefors ........................................... 251

Lampiran 31 Tabel Distribusi F.................................................................. 252

Lampiran 32 Tabel Distribusi Normal ....................................................... 254

Lampiran 33 Surat Ijin Penelitian Dari UNS ............................................. 255

Lampiran 34 Surat Balikan dari UPTD Dikpora Kecamatan

Kutowinangun ..................................................................... 256

Lampiran 35 Data Peringkat SD Se Kecamatan Kutowinangun . ............. . 257

Page 15: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xv

ABSTRAK

TEGUH WIBOWO. 2010. EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA PEMBELAJARAN LUAS BANGUN DATAR DITINJAU DARI MINAT TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD SE KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN. Tesis: Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) apakah pendekatan realistik dapat menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada pendekatan mekanistik pada materi luas bangun datar, (2) apakah prestasi belajar matematika siswa yang memiliki minat lebih tinggi pada pelajaran matematika lebih baik daripada siswa yang memiliki minat lebih rendah pada pelajaran matematika pada materi luas bangun datar, (3) apakah prestasi belajar matematika siswa antara siswa yang diberi pendekatan realistik dan pendekatan mekanistik konsisten untuk tiap-tiap minat siswa pada pelajaran matematika, dan apakah prestasi belajar matematika siswa antara siswa yang memiliki minat tinggi pada pelajaran matematika, minat sedang pada pelajaran matematika dan minat rendah pada pelajaran matematika konsisten untuk tiap-tiap pendekatan pembelajaran.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain faktorial 2 × 3. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD se kecamatan Kutowinangun kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 36 SD. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara stratified cluster random sampling. Sampel dalam penelitian berjumlah 125 siswa yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah instrumen tes prestasi belajar matematika dan instrumen angket minat siswa pada pelajaran matematika. Instrumen tes dan angket diujicobakan sebelum digunakan untuk pengambilan data. Validitas instrumen tes dan angket dilakukan oleh validator, reliabilitas tes diuji dengan rumus KR-20 dan reliabilitas angket diuji dengan rumus Alpha.

Uji prasyarat Analisis Variansi menggunakan uji Lilliefors untuk uji normalitas dan uji Barlett untuk uji homogenitas. Dengan α = 0,05 diperoleh sampel berasal dari populasi berdistribusi normal dan variansinya homogen.

Uji hipotesis yang digunakan adalah ANAVA dua jalan dengan sel tak sama. Dengan α = 0,05 menunjukkan (1) Fa = 18,274 > 3,92 = Ftabel berarti terdapat perbedaan efektivitas antara pendekatan realistik dan pendekatan mekanistik terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi luas bangun datar. Dari rataan marginalnya, rerata prestasi belajar matematika yang menggunakan pendekatan realistik diperoleh 61,33, sedangkan rerata prestasi belajar matematika dengan pendekatan mekanistik diperoleh 54,46. Sehingga pendekatan realistik menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada pendekatan mekanistik pada materi luas bangun datar, (2) Fb = 78,566 > 3,07 = Ftabel ini berarti minat siswa yang tinggi, sedang dan rendah pada pelajaran matematika memberikan efek/pengaruh yang berbeda terhadap hasil

Page 16: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xvi

prestasi belajar matematika siswa pada materi luas bangun datar. Sehingga perlu dilakukan uji lanjut anava yaitu uji komparasi ganda, (3) Fab = 1,214 < 3,07 = Ftabel berarti karakteristik perbedaan antara pendekatan realistik dan pendekatan mekanistik untuk setiap minat siswa pada pelajaran matematika sama. Ini berarti pendekatan realistik lebih baik daripada pendekatan mekanistik jika ditinjau pada masing-masing minat siswa pada pelajaran matematika.

Dari hasil komparasi ganda antar kolom diperoleh bahwa (1) siswa yang memiliki minat tinggi pada pelajaran matematika mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat sedang pada pelajaran matematika, hal ini dikarenakan F1-2 = 60,224 > 6,14 = 2Ftabel sehingga H0 ditolak. Berdasarkan rataan marginalnya siswa yang memiliki minat tinggi mem-punyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat sedang pada pelajaran matematika, (2) siswa yang memiliki minat sedang pada pelajaran matematika mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat rendah pada pelajaran matematika, hal ini dikarenakan F2-3 = 20,066 > 6,14 = 2Ftabel sehingga H0 ditolak. Berdasarkan rataan marginalnya siswa yang memiliki minat sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat rendah pada pelajaran matematika, (3) siswa yang memiliki minat tinggi pada pelajaran matematika mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat rendah pada pelajaran matematika, hal ini dikarenakan F1-3 = 166,711 > 6,14 = 2Ftabel sehingga H0 ditolak. Berdasarkan rataan marginalnya siswa yang memiliki minat tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat rendah pada pelajaran matematika.

Page 17: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xvii

ABSTRACT WIBOWO, TEGUH. 2010. THE EXPERIMENT OF REALISTIC APPROACH ON THE AREA OF PLANES LEARNING VIEWED FROM STUDENTS’ INTEREST ON MATHEMATICS LESSON OF THE 5th GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOLS IN KUTOWINANGUN SUBDISTRICT, KEBUMEN REGENCY. Thesis: The Study Program of Mathematics Education, Postgraduate Program, Sebelas Maret University, Surakarta. The purposes of this research for know: (1) whether realistic approach can make a better achievement in learning mathematics than mechanistic approach on the area of planes terms, (2) whether the students’ achievement in learning mathematics of those who have more interest on mathematics lesson will be better than those who have less interest on it on the area of planes terms, (3) whether the students’ achievement in learning mathematics between realistic approach and mechanistic approach are consistent for every students’ interest on mathematics lesson, and whether the students’ achievement in learning mathematics between the students with high interest, medium interest and low interest on mathematics lesson are consistent for every learning approach. This research is a quasi experimental research with 2 x 3 factorial designs. The population in this observation are the 5th grade students of elementary schools in Kutowinangun, Kebumen in the school year of 2009/2010 consisting of 36 elementary schools. The technique to get the samples is done using stratified cluster random sampling. The total samples in this observation are 125 students consisting of experiment and control groups. The instruments used to collect the data are achievement test in learning mathematics and questionnaire for students’ interest on mathematics lesson. The test instrument and questionnaire are tested and tried before being used to get data. The validity of the test instrument and questionnaire instrument are done by a validator. The reliability of the test is tested using KR-20 formula, and the reliability of the questionnaire instruments is tested using Alpha formula. Analysis Variance of precondition test using Lilliefors test for normality test and Barlett test for homogeneity test. With α = 0.05 the samples which are gained come from normal distributed and homogeneous populations. Hypothesis test uses two ways ANOVA with different cell. With α = 0.05 that shows (1) Fa = 18.274 > 3.92 = Ftable means that there is a difference of effectivity between realistic approach and mechanistic approach to students’ achievement of mathematics learning on the area of planes terms. From on marginal average, the average of mathematics learning achievement using an realistic approach obtain 61.33, whereas the average of mathematics learning achievement using mechanistic approach obtain 54.46. Therefore realistic approach results a better achievement in mathematics learning than that of mechanistic approach on the area of planes terms, (2) Fb = 78.566 > 3.07 = Ftabel this means a high, middle and low students’ interest on mathematics lesson give different effect to achievement result in students mathematics learning on the area of planes terms.

Page 18: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xviii

Therefore, it is necessary to do the next anova test that is the double comparison test, (3) Fab = 1.214 < 3.07 = Ftable, it means that the difference of characteristic between realistic approach and mechanistic approach for every students’ interest on mathematics lesson is just the same. It means that realistic approach is better than mechanistic one if it is viewed based on each students’ interest on mathematics lesson.

From the result of the double comparison between columns, it is found that (1) students with high interest on mathematics lesson have better achievement in learning mathematics than the students with medium interest on it, because F1-2 = 60.224 > 6.14 = 2Ftable with the result that push away H0. The based from marginal average students with high interest have better achievement in learning mathematics than the students with medium interest on mathematics lesson, (2) students with medium interest on mathematics lesson have better achievement in learning mathematics than the students with low interest on it, because F2-3 = 20.066 > 6.00 = 2Ftable with the result that push away H0. The based from marginal average students with medium interest have better achievement in learning mathematics than the students with low interest on mathematics lesson, (3) students with high interest on mathematics lesson have better achievement in learning mathematics than the students with low interest on it, because F1-3 = 166.711 > 6.14 = Ftable with the result that push away H0. The based from marginal average students with high interest have better achievement in learning mathematics than the students with low interest on mathematics lesson.

Page 19: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xix

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkan dan mengembangkan

potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran, termasuk pula di

dalamnya usaha untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran. Pemerintah

melalui Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) sampai saat ini mem-

prioritaskan pendidikan dasar melalui wajib belajar 9 tahun terutama ditujukan

pada jenjang sekolah dasar (SD). Hal ini disebabkan adanya kecenderungan di

masyarakat yang menilai bahwa pendidikan di SD adalah jenjang yang paling

mudah untuk ditangani. Padahal sebaliknya, justru pendidikan di SD adalah dasar

dari pendidikan untuk jenjang selanjutnya.

Ironisnya, masalah dan beban yang begitu berat tersebut kadangkala hanya

dibebankan pada pundak guru yang mengajar di SD. Akibatnya kemampuan guru dalam

mengajar di SD kurang berkembang secara maksimal. Dalam proses pembelajaran di SD,

guru pada umumnya berorientasi pada teori belajar behaviorisme dengan pusat kegiatan

pada guru. Apalagi guru SD merupakan guru kelas karena mengajar semua bidang studi

kecuali pendidikan agama dan olahraga, sehingga tidak ada kesempatan guru untuk

melakukan inovasi dalam pembelajaran. Waktunya tersita hanya untuk mengajar semua

mata pelajaran dan aktivitas keluarga di rumah.

Sehingga muncullah istilah bahwa guru kelas SD itu “sakti”, karena guru kelas

harus mengajar berbagai bidang studi termasuk matematika bahkan mengajar pula bahasa

inggris. Wajar jika guru SD jarang sekali melakukan inovasi dalam pembelajaran karena

harus menguasai semua materi berbagai mata pelajaran tersebut. Mana mungkin untuk

Page 20: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xx

melakukan inovasi dalam pembelajaran, untuk menguasai berbagai materi pelajaranpun

masih kesulitan. Dari hasil penelitian Siti Rohmi Yuliati terhadap guru SD Negeri di DKI

Jakarta disimpulkan bahwa sebanyak 11,81% guru menganggap mempelajari matematika

sangat sulit (2005: 68). Kebanyakan guru SD bukan guru bidang studi tetapi guru lulusan

D2 PGSD.

Dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar, metode pembelajaran yang

digunakan guru didominasi oleh penggunaan metode ceramah dan pemberian tugas. Hal

ini diperkuat dari hasil penelitian Tim P4TK Matematika bahwa sebagian besar guru SD

menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran, yaitu 70% dari responden (Sri

Wulandari Danoebroto, 2008: 70). Kondisi pembelajaran seperti ini cenderung

menggunakan pendekatan yang teoritis, memuat konsep-konsep abstrak dan rumus-

rumus yang diperkenalkan tanpa memperhatikan kandungan maknanya. Siswa cenderung

pasif, akibatnya siswa sulit mengembangkan kemampuan intelektual dan motoriknya

secara optimal. Siswa juga menerima pengetahuan dari guru tanpa ada kesempatan untuk

mengelola sendiri pengetahuan yang diperolehnya, sehingga menurunkan daya kreativitas

dan daya nalar terutama pada saat menghadapi permasalahan matematika yang belum

dikenal sebelumnya.

Disisi lain, pengelola pembelajaran terutama guru mengeluhkan kemampuan

matematika siswa yang sangat rendah. Hasil penelitian Tim P4TK Matematika di

beberapa sekolah dasar di Indonesia mengungkapkan bahwa sebagian besar siswa SD

mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah dan

menerjemahkan soal kehidupan sehari-hari ke dalam pendekatan matematika (Sri

Wulandari Danoebroto, 2008: 70). Temuan ini mengindikasikan bahwa sebagian besar

siswa SD di Indonesia masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal

matematika.

Page 21: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xxi

Khusus kabupaten Kebumen, dilihat dari kinerja pendidikan dasarnya mempunyai

kinerja yang cukup memprihatinkan. Kinerja pendidikan dasar di Kebumen berada pada

peringkat ke-33 dari 38 kabupaten di Jawa Tengah (Suprawoto dalam

http://www.slideshare.net/nasuprawoto.paparan-fgd-kebumen). Bahkan SDN I Kutosari

yang merupakan peringkat tertinggi di Kebumen hanya peringkat ke-119 di Jawa Tengah.

Dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan dasar di Kebumen masih tergolong

rendah dibanding kabupaten-kabupaten lain di Jawa Tengah.

Faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar adalah faktor internal dan

eksternal siswa (Ngalim Purwanto, 2003: 23). Faktor eksternal salah satunya adalah

strategi atau pendekatan pembelajaran. Ketidaktepatan pendekatan pembelajaran di kelas

kemungkinan menyebabkan prestasi belajar siswa rendah. Sedangkan faktor internal

meliputi minat, bakat, kecerdasan dan motivasi. Selain kecerdasan, kemungkinan minat

juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Dari hasil wawancara dengan beberapa guru kelas V SD di kabupaten Kebumen

diperoleh informasi bahwa dalam proses pembelajaran matematika siswa mengalami

kesulitan pada materi pecahan, perbandingan dan skala, dan menentukan luas bangun

datar dan volume bangun ruang. Pendekatan pembelajaran yang sering digunakan guru

pada materi ini adalah pendekatan mekanistik, dengan pusat pembelajaran pada guru.

Beberapa guru masih mengalami kesulitan bagaimana merancang pendekatan

pembelajaran yang mudah dipahami siswa dan melibatkan siswa aktif dalam proses

pembelajaran. Oleh karena itu, perlu diupayakan suatu strategi pembelajaran yang tepat,

yaitu pendekatan pembelajaran yang mengedepankan aktivitas siswa.

Bagaimanapun juga penguasaan materi dan konsep matematika pada siswa SD

merupakan hal yang sangat penting, karena sebagai dasar untuk belajar matematika pada

Page 22: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xxii

jenjang selanjutnya. Sehingga terkait dengan rendahnya prestasi belajar matematika SD

dalam menyelesaikan soal-soal matematika perlu diupayakan solusi pemecahannya.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah

penelitian sebagai berikut.

1. Kebanyakan guru di SD adalah guru kelas bukan guru bidang studi. Ada

kemungkinan rendahnya prestasi belajar matematika siswa disebabkan karena

diajar oleh guru kelas. Terkait dengan hal ini dapat diteliti, apakah jika

pengajarannya dilakukan oleh guru bidang studi matematika prestasi belajar

siswa akan menjadi lebih baik.

2. Ada kemungkinan rendahnya prestasi belajar matematika siswa disebabkan oleh

pendekatan pembelajaran yang digunakan guru. Biasanya guru menggunakan

pendekatan mekanistik dengan pusat pembelajaran pada guru. Terkait dengan hal ini

dapat diteliti, apakah jika pendekatan pembelajarannya diubah prestasi belajar

matematika siswa akan lebih baik.

3. Kemungkinan rendahnya prestasi belajar matematika siswa disebabkan oleh faktor

internal dari dalam diri siswa. Faktor internal bisa meliputi minat, bakat, kecerdasan

dan motivasi. Terkait dengan hal ini dapat dilakukan beberapa penelitian yang terkait

dengan faktor internal.

a. Apakah minat siswa yang tinggi pada pelajaran matematika mempunyai prestasi

belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat sedang

dan rendah.

Page 23: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xxiii

b. Apakah siswa yang memiliki bakat dalam matematika mempunyai prestasi

belajar yang lebih baik daripada siswa yang tidak mempunyai bakat dalam

matematika.

c. Apakah siswa yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi mempunyai prestasi

belajar matematika yang lebih baik, baik itu kecerdasan intelektual, kecerdasan

emosional, kecerdasan spiritual atau kecerdasan kinestetik/motorik daripada

siswa yang memiliki tingkat kecerdasan yang rendah.

d. Apakah siswa yang memiliki motivasi tinggi mempunyai prestasi belajar

matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi rendah.

C. Pemilihan Masalah

Karena keterbatasan peneliti, maka dalam penelitian ini berusaha mencoba

menyelesaikan masalah nomor 2 dan nomor 3a dari keenam identifikasi masalah

di atas.

D. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pemilihan masalah, terdapat dua hal yang dipersoalkan. Hal

pertama adalah pemilihan pendekatan pembelajaran. Apakah pendekatan pem-

belajaran ini memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada

pendekatan pembelajaran mekanistik. Kedua adalah pemilihan tentang faktor

internal siswa, yaitu minat siswa pada pelajaran matematika. Agar penelitian ini

dapat dilakukan dengan benar dan terarah, dilakukan pembatasan-pembatasan

sebagai berikut.

Page 24: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xxiv

1. Ada dua pendekatan pembelajaran matematika yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu pendekatan realistik untuk kelas eksperimen dan

pendekatan mekanistik untuk kelas kontrol.

2. Minat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minat siswa pada pelajaran

matematika yang terbagi dalam minat tinggi, sedang dan rendah.

3. Penelitian dilakukan di kabupaten Kebumen yang dibatasi pada seluruh SD di

kecamatan Kutowinangun kabupaten Kebumen. Penelitian dilakukan di kelas

V SD pada tahun pelajaran 2009/2010 semester ganjil/gasal.

4. Prestasi belajar siswa yang dimaksud adalah prestasi belajar matematika siswa

pada materi Luas Bangun Datar.

Dari pembatasan masalah di atas maka penulis mengambil judul penelitian

“Eksperimentasi Pendekatan Realistik Pada Pembelajaran Luas Bangun Datar

Ditinjau Dari Minat Terhadap Pelajaran Matematika Siswa Kelas V SD Se

Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen”.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, masalah penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut.

1. Apakah pendekatan realistik menghasilkan prestasi belajar matematika siswa yang

lebih baik dibanding dengan pendekatan mekanistik?

2. Apakah siswa yang memiliki minat tinggi pada pelajaran matematika mempunyai

prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat

sedang dan rendah, dan apakah siswa yang memiliki minat sedang pada pelajaran

Page 25: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xxv

matematika mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa

yang memiliki minat rendah?

3. Manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik antara

siswa yang mendapat pembelajaran pendekatan realistik atau pendekatan mekanistik

pada kelompok siswa yang mempunyai minat tinggi?

4. Manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik antara

siswa yang mendapat pembelajaran pendekatan realistik atau pendekatan mekanistik

pada kelompok siswa yang mempunyai minat sedang?

5. Manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik antara

siswa yang mendapat pembelajaran pendekatan realistik atau pendekatan mekanistik

pada kelompok siswa yang mempunyai minat rendah?

6. Pada pendekatan realistik, manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika

yang lebih baik antara siswa yang memiliki minat tinggi, sedang atau rendah?

7. Pada pendekatan mekanistik, manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika

yang lebih baik antara siswa yang memiliki minat tinggi, sedang atau rendah?

F. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah.

1. Untuk mengetahui apakah pendekatan realistik menghasilkan prestasi belajar

matematika siswa yang lebih baik daripada pendekatan mekanistik.

2. Untuk mengetahui apakah siswa yang memiliki minat tinggi pada pelajaran

matematika mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa

yang memiliki minat sedang dan rendah, dan apakah siswa yang memiliki minat

sedang pada pelajaran matematika mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih

baik daripada siswa yang memiliki minat rendah.

Page 26: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xxvi

3. Untuk mengetahui mana yang lebih baik prestasi belajar matematika antara siswa

yang mendapat pembelajaran pendekatan realistik atau pendekatan mekanistik pada

kelompok siswa yang memiliki minat tinggi pada pelajaran matematika.

4. Untuk mengetahui mana yang lebih baik prestasi belajar matematika antara siswa

yang mendapat pembelajaran pendekatan realistik atau pendekatan mekanistik pada

kelompok siswa yang memiliki minat sedang pada pelajaran matematika.

5. Untuk mengetahui mana yang lebih baik prestasi belajar matematika antara siswa

yang mendapat pembelajaran pendekatan realistik atau pendekatan mekanistik pada

kelompok siswa yang memiliki minat rendah pada pelajaran matematika.

6. Untuk mengetahui mana yang lebih baik prestasi belajar matematika antara siswa

yang memiliki minat tinggi, sedang atau rendah pada pendekatan realistik.

7. Untuk mengetahui mana yang lebih baik prestasi belajar matematika antara siswa

yang memiliki minat tinggi, sedang atau rendah pada pendekatan mekanistik.

G. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut.

1. Menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan pendekatan

pembelajaran yang berorientasi pada teori belajar konstruktivisme, salah satunya

adalah pendekatan matematika realistik.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para guru khususnya di SD dan juga guru pada

umumnya dalam menentukan pendekatan pembelajaran matematika yang sesuai

dengan materi ini.

3. Memberikan masukan bagi para guru untuk memperhatikan juga faktor internal dari

dalam diri siswa terutama minat siswa pada matematika, sehingga guru dapat

Page 27: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xxvii

memilih pendekatan pembelajaran yang dapat memumbuhkan minat siswa pada

pelajaran matematika.

4. Bagi siswa, dapat mengembangkan kemampuan pengetahuan masing-masing melalui

pendekatan matematika realistik.

5. Sebagai bahan acuan dalam penelitian pendekatan pembelajaran yang berorientasi

pada teori belajar konstruktivisme dan minat di masa mendatang.

Page 28: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xxviii

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Prestasi Belajar Matematika

a. Prestasi

Sering kita mendengar kata prestasi dalam kehidupan sehari-hari. Jika seseorang

telah menjuarai kejuaraan bulutangkis tingkat nasional misalnya, maka sering dikatakan

orang tersebut memperoleh suatu prestasi di tingkat nasional. Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia didefinisikan pengertian prestasi sebagai hasil yang telah dicapai (1997:

895). Dalam pengertian ini prestasi merupakan hasil dari sesuatu yang telah dilakukan

atau dikerjakan oleh individu maupun kelompok. Sedangkan menurut Winkel (1996:

150), prestasi adalah bukti usaha yang sudah dicapai setelah melakukan sesuatu.

Pengertian ini menegaskan bahwa prestasi merupakan hasil akhir setelah melakukan atau

mengerjakan suatu usaha.

Dari kedua pengertian di atas walaupun mempunyai susunan kata yang berbeda

tetapi mempunyai makna yang sama, dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil yang

telah dicapai setelah melakukan suatu usaha.

b. Prestasi Belajar

Sebelum mendefinisikan pengertian prestasi belajar terlebih dahulu akan di-

definisikan pengertian belajar. Dalam pandangan konstruktivisme, belajar adalah

perubahan konsepsi (Sartono dalam http://pembelajaranguru.wordpress.com). Belajar

hanya akan terjadi apabila seseorang/siswa mengubah atau berkeinginan mengubah

pikirannya. Dalam perubahan konsepsi, siswa dipandang sebagai pemroses informasi dan

pemroses pengalaman, bukan sebagai tempat penampung pangalaman dan infomasi. Ini

Page 29: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xxix

berarti, kemampuan siswa untuk belajar dan apa yang dipelajari siswa bergantung pada

konsepsi yang terdapat dalam pengalaman tersebut.

Menurut Bootzin, belajar adalah membangun (to construct) pengetahuan itu

sendiri, setelah dipahami, dicerna dan merupakan perbuatan dari dalam diri seseorang

(Conny Semiawan, 2008: 3). Sedangkan belajar menurut aliran Piaget adalah adaptasi

yang holistik dan bermakna yang datang dari dalam diri seseorang terhadap situasi baru,

sehingga mengalami perubahan yang relatif permanen (Conny Semiawan, 2008: 11).

Berbeda dari para behavioristik, Piaget percaya bahwa harus ada kesiapan (readiness) dan

kematangan (maturity) dari dalam diri seseorang sebelum perubahan tersebut terjadi.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses

membangun pengetahuan secara holistik dan bermakna yang datang dari dalam diri

seseorang terhadap situasi baru. Seseorang yang harus membangun pengetahuannya

sendiri, dipahami dan dicerna sehingga akan mengalami perubahan pada diri seseorang

tersebut. Kesiapan dan kematangan sangat diperlukan sebelum perubahan itu benar-benar

terjadi. Keberhasilan belajar tidak hanya bergantung pada lingkungan atau kondisi

belajar, tetapi juga bergantung pada pengetahuan awal siswa.

Berdasarkan pengertian prestasi dan belajar tersebut di atas, prestasi belajar

merupakan hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar.

Sutratinah Tirtonagoro (2001: 43) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari

pengukuran serta penilaian usaha belajar. Secara spesifik Poerwadarminta (1997: 784)

mengatakan bahwa prestasi belajar adalah penguasan pengetahuan atau ketrampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tersebut atau

dengan nilai yang diberikan oleh guru. Sedangkan Slameto (1995: 23) mengemukakan

bahwa “prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan

Page 30: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xxx

dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun hal yang dapat mencerminkan hasil yang

sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu”.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah

penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dicapai oleh seseorang yang lazimnya

dinyatakan dalam bentuk nilai setelah mengalami kegiatan belajar. Nilai ini dapat

dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf atau kalimat yang dapat mencerminkan

hasil yang telah dicapai seseorang.

c. Prestasi Belajar Matematika

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997: 875) dinyatakan bahwa matematika

adalah ilmu menghitung dengan menggunakan bilangan-bilangan, hubungan antara

bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam menyelesaikan masalah

mengenai bilangan. Sedangkan menurut Russeffendi (1991: 260) mengatakan bahwa

“matematika adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasi mulai dari unsur yang tidak

didefinisikan ke unsur yang di-definisikan, ke aksioma atau postulat dan akhirnya ke

dalil”. Dalam matematika suatu dalil atau teorema dapat dibuktikan berdasarkan aksioma

dan sifat-sifat yang mendasarinya. Sehingga dalam belajar matematika persyaratan

tertentu harus dikuasai sebelum konsep selanjutnya dipelajari. Dari uraian di atas dapat

disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu mengenai bilangan dan ilmu tentang struktur

yang terorganisasi dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke

aksioma, sifat-sifat dan akhirnya ke dalil atau teorema.

Menurut Herman Hudoyo (1998: 6), bahwa seseorang dikatakan belajar

matematika bila dalam diri orang tersebut terjadi suatu proses kegiatan yang

mengakibatkan perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan matematika, dimana

tingkah laku itu dapat diamati yang diperoleh dengan adanya usaha orang tersebut. Dari

pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa seseorang belajar jika pada diri orang tersebut

Page 31: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xxxi

terjadi perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan matematika, seperti dari tidak tahu

matematika menjadi tahu matematika, dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-

hari.

Dari pengertian prestasi belajar dan pengertian matematika yang telah diuraikan di

atas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa prestasi belajar matematika adalah hasil

pengusaan atau ketrampilan yang diperoleh seseorang (siswa) setelah proses belajar

matematika yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka ataupun huruf. Bentuk-bentuk

simbol, angka atau huruf mewakili suatu nilai yang diperoleh siswa dalam prestasi belajar

matematika. Nilai inilah yang membedakan antara siswa satu dengan yang lain dalam hal

prestasi belajar matematikanya.

2. Pendekatan Pembelajaran Matematika

a. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang

kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya

suatu proses pembelajaran, di dalamnya mewadahi, meng-insiprasi, menguatkan, dan

melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu

(http://akhmadsudrajat.wordpress.com). Dilihat dari pendekatannya, ter-dapat dua jenis

pendekatan pembelajaran, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau

berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang

berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).

Istilah pendekatan dapat diartikan sebagai tampilan grafis, prosedur kerja yang

teratur atau sistematis, serta mengandung pemikiran bersifat uraian atau penjelasan (Dewi

Salma Prawiradilaga, 2008: 33). Uraian atau penjelasan me-nunjukkan bahwa suatu

pendekatan pembelajaran menyajikan bagaimana suatu pembelajaran dibangun atas dasar

teori-teori seperti belajar, pembelajaran, psikologi, komunikasi dan sistem. Tentu saja

Page 32: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xxxii

semua mengacu pada bagaimana penyelenggaraan proses belajar dapat berjalan dengan

baik.

Menurut Muhibbin Syah (2005: 139), pendekatan pembelajaran adalah suatu cara

atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses

pembelajaran materi tertentu. Cara atau strategi dalam hal ini berupa seperangkat langkah

operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai

tujuan pembelajaran tertentu. Sedangkan Ismail (2003: 8) mengatakan bahwa pendekatan

pembelajaran merupakan suatu jalan, cara atau kebijakan yang ditempuh guru atau siswa

dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Dari beberapa pandangan di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan

pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh guru atau siswa dalam

menunjang efektivitas pembelajaran dan untuk mencapai tujuan pembelajaran materi

tertentu. Pendekatan pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang

pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas proses

pembelajaran. Dengan demikian aktivitas pembelajaran benar-benar merupakan kegiatan

bertujuan yang tertata secara sistematis.

Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student

centered approach) mengacu pada teori belajar konstruktivisme. Teori belajar

konstruktivisme merupakan teori belajar yang menyatakan bahwa siswa sendirilah yang

harus secara pribadi menemukan dan menerapkan informasi kompleks, membandingkan

informasi baru dengan aturan-aturan lama dan memperbaiki aturan itu apabila tidak

sesuai lagi. Menurut Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama bahwa

pengetahuan dibangun dalam pikiran seseorang melalui proses asimilasi dan akomodasi

sesuai dengan skemata yang dimilikinya. Asimilasi adalah penyerapan informasi baru

dalam pikiran. Sedang-kan akomodasi diartikan sebagai proses mental yang meliputi

Page 33: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xxxiii

pembentukan skemata baru yang cocok dengan rangsangan baru atau memodifikasi

skemata yang sudah ada sehingga cocok dengan rangsangan itu (Paul Suparno: 1996: 61).

Menurut pandangan konstruktivis, masuknya informasi baru ke dalam skemata

melalui dua mekanisme yaitu asimilasi dan akomodasi. Pada proses asimilasi seseorang

menggunakan struktur kognitif dan kemampuan yang sudah ada untuk beradaptasi

dengan masalah atau informasi baru yang datang dari lingkungannya. Sedangkan proses

akomodasi merupakan proses pembentukan skemata baru atau memodifikasi struktur

yang ada supaya struktur kognitif tersebut dapat menyerap informasi baru yang sedang

dihadapi.

Konstruktivisme merupakan landasan berpikir bahwa pengetahuan dibangun oleh

manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas.

Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk

diambil atau diingat. Manusia harus mengkonstruksinya dan memberi makna melalui

pengalaman nyata.

Esensi dari teori belajar konstruktivisme adalah ide. Karena itu harus menemukan

dan mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain dan apabila

dikehendaki informasi itu menjadi milik mereka sendiri. Menurut konstruktivisme,

pembelajaran harus dikemas menjadi proses mengkonstruksi bukan menerima atau

transmisi pengetahuan. Dalam proses pembelajaran, siswa membangun sendiri

pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran. Pengetahuan

tidak dapat dipindah begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa. Siswa harus aktif

secara mental membangun struktur pengetahuan-nya berdasarkan struktur kognitif yang

dimilikinya. Peranan guru dalam pembelajaran merupakan faktor penting untuk dapat

memobilisasi segala faktor lain sehingga terjadi proses pembelajaran intensif, dinamis

Page 34: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xxxiv

dan optimal, bukan hanya sebagai penyaji pengetahuan jadi dan direct instruction (I Ketut

Darma, 2007: 113).

Ada beberapa pendekatan pembelajaran yang mengacu pada teori belajar

konstrukstivisme. Salah satu ciri dari teori belajar ini adalah mengaktifkan siswa dalam

proses pembelajaran atau berpusat pada siswa. Siswa secara aktif membangun

pengetahuannya dan guru sebagai fasilitator siswa dalam membangun pengetahuan

tersebut. Menurut Erman Suherman dalam http://ermansuherman.wordpress.com ada

beberapa pendekatan pembelajaran yang mengacu pada teori belajar konstruktivisme

diantaranya.

a. Pendekatan Cooperative Learning (CL)

Pembelajaran kooperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang

penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab

bersama, pembagian tugas, dan rasa senasib. Dengan me-manfaatkan kenyatan itu, belajar

berkelompok secara kooperatif dapat melatih siswa dan membiasakannya untuk saling

berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu

dan berlatih beinteraksi, komunikasi, sosialisasi, karena kooperatif adalah miniatur dari

hidup ber-masyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Jadi pendekatan pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan

cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep,

menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok

kohesif (kompak partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang, siswa

heterogen (kemampuan, gender dan karakter), ada kontrol dan fasilitasi, dan meminta

tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi.

b. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

Page 35: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xxxv

Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau

tanya jawab lisan (ramah, terbuka, negosiasi) yang terkait dengan dunia nyata kehidupan

siswa. Sehingga akan terasa manfaat dari materi yang akan disajikan, motivasi belajar

muncul, dunia pikiran siswa menjadi konkret, dan suasana menjadi kondusif, nyaman dan

menyenangkan. Prinsip pembelajaran kontekstual adalah aktivitas siswa, siswa

melakukan dan mengalami, tidak hanya menonton dan mencatat, dan pengembangan

kemampuan sosialisasi.

c. Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME)

Realistic Mathematics Education (RME) dikembangkan oleh Freudenthal di

Belanda dengan pola guided reinvention dalam mengkonstruksi konsep-aturan melalui

proses mathematization, yaitu matematika horisontal (tools, fakta, konsep, prinsip,

algoritma, aturan untuk digunakan dalam menyelesaikan persoalan, proses dunia empirik)

dan matematika vertikal (reorganisasi matematik melalui proses dalam dunia rasio,

pengembangan matematika). RME dikenal di Indonesia sebagai pendekatan matematika

realistik atau sering disebut pendekatan realistik saja. Prinsip RME adalah aktivitas

(doing) konstruktivis, realitas (kebermaknaan proses-aplikasi), pemahaman (menemukan-

informal dalam konteks melalui refleksi, informal ke formal), intertwinment (keterkaitan-

intekoneksi antar konsep), interaksi (pembelajaran sebagai aktivitas sosial, sharing), dan

bimbingan (dari guru dalam penemuan).

Ada persamaan antara CTL dan RME yaitu mengaitkan proses pem-belajaran

dalam konteks kehidupan sehari-hari. Menghubungkan materi pelajaran dengan konteks

yang nyata sehingga siswa dapat membangun pengetahuannya. Perbedaannya adalah

CTL benar-benar diawali dengan konteks yang nyata (real), sedangkan RME dibangun

dalam konsep yang realistik. Maksudnya adalah RME tidak harus selalu dikaitkan dengan

dunia nyata, apabila konsep yang diberikan sudah dapat ditangkap siswa dan dapat

Page 36: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xxxvi

dihubungkan dengan situasi yang real maka siswa sudah dapat dikatakan membangun

pengetahuannya secara realistik.

d. Pendekatan Problem Based Learning (PBL)

Kehidupan adalah identik dengan menghadapi masalah. Pendekatan pem-belajaran

ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang

berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang

kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap harus dipelihara adalah suasana

kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan agar siswa

dapat berpikir optimal.

Indikator pendekatan pembelajaran ini adalah metakognitif, elaborasi (analisis),

interprestasi, induksi, identifikasi, investigasi, eksplorasi, konjektur, sintesis, generalisasi,

dan inkuiri. Dalam hal ini masalah didefinisikan sebagai suatu persoalan yang tidak rutin,

belum dikenal cara penyelesaiannya. Justru problem solving adalah mencari atau

menemukan cara penyelesaian (menemukan pola, aturan, atau algoritma).

b. Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Realistik

Pendekatan matematika realistik atau sering disebut dengan pendekatan realistik

berasal dari Realistic Mathematics Education (RME) yang merupakan pendekatan

pembelajaran dalam pendidikan matematika. RME pertama kali diperkenalkan dan

dikembangkan di Belanda pada tahun 1970 oleh Institut Freudenthal. Teori ini mengacu

pada pendapat Freudenthal yang mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan dengan

realita dan matematika merupakan aktivitas manusia. Ini berarti matematika harus dekat

dengan siswa dan relevan dengan kehidupan nyata sehari-hari. Menurut Pam Chermansky

(2008: 22), ”when learning is creative and involves hands-on activities, students are apt

to remember the concepts longer and have positive feelings about the study of

mathematics”. Pam Chermansky berpendapat bahwa ketika belajar secara kreatif dan

Page 37: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xxxvii

melibatkan banyak aktivitas, siswa akan lebih mudah mengingat konsep dengan lebih

lama dan memiliki perasaan yang positif tentang belajar matematika. Matematika sebagai

aktivitas manusia berarti manusia harus diberikan kesempatan untuk menemukan kembali

ide dan konsep matematika dengan bimbingan orang dewasa. Upaya ini dilakukan

melalui penjelajahan berbagai situasi dan persoalan-persoalan “realistik”. Menurut

Gravemeijer (1999: 111), ”context problems are defined as problems of which the

problem situation is experientially real to the student”, suatu persoalan didefinisikan

sebagai situasi masalah yang dialami secara nyata (realistik) oleh siswa. Realistik dalam

hal ini dimaksudkan bisa mengacu pada realitas, tetapi dapat pula pada sesuatu yang

dapat dibayangkan oleh siswa. Prinsip penemuan kembali dapat diinspirasi oleh

prosedur-prosedur pemecahan informal, sedangkan proses penemuan kembali

menggunakan konsep matematisasi.

Ada dua jenis matematisasi yang diformulasikan oleh Treffers (1991: 106), yaitu

matematisasi horisontal dan vertikal. Matematisasi horisontal meliputi

pengidentifikasian, perumusan, penvisualisasi masalah dalam cara-cara yang berbeda, dan

pentransformasian masalah dunia real ke masalah matematik. Sedangkan matematisasi

vertikal meliputi representasi hubungan-hubungan dalam rumus, perbaikan dan

penyesuaian pendekatan matematik, penggunaan pen-dekatan-pendekatan yang berbeda,

dan penggeneralisasian. Sebagai contoh matematisasi horisontal adalah bagaimana

seorang siswa dapat menggambarkan bentuk atap rumahnya, misalkan berbentuk persegi

panjang atau trapesium. Sedangkan matematisasi vertikal adalah bagaimana siswa dapat

menemukan rumus luas daerah persegi panjang atau luas layang-layang, tentunya harus

melalui matematisasi horisontal terlebih dahulu. Kedua jenis matematisasi ini perlu

mendapat perhatian yang seimbang, karena pada dasarnya kedua matematisasi ini

mempunyai nilai yang sama.

Page 38: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xxxviii

Matematika realistik yang dimaksudkan dalam hal ini adalah matematika sekolah

yang dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal

pembelajaran. Masalah-masalah realistik digunakan sebagai sumber munculnya konsep-

konsep matematika atau pengetahuan matematika formal. Pembelajaran matematika di

kelas berorientasi pada karakteristik-karakteristik pendekatan realistik, sehingga siswa

mempunyai kesempatan untuk menemukan kembali konsep-konsep matematika atau

pengetahuan matematika formal. Selanjutnya, siswa diberi kesempatan mengaplikasikan

konsep-konsep matematika untuk memecahkan masalah sehari-hari atau masalah dalam

bidang lain.

De lange dalam St. Suwarsono (2001: 4) mengemukakan bahwa terdapat lima

karakteristik dalam pendekatan realistik.

1. Menggunakan konsteks nyata (real context) untuk dieksplorasi. 2. Menggunakan instrumen-instrumen vertikal seperti model-model, skema-skema,

diagram-diagram atau simbol-simbol untuk menjadi jembatan antara level pemahaman yang satu ke level pemahaman berikutnya.

3. Menggunakan proses yang konstruktif dalam pembelajaran, dimana siswa mengkonstruksi sendiri proses penyelesaian soal atau masalah konstektual yang dihadapi, yang menjadi awal dari proses matematisasi selanjutnya.

4. Terdapat interaksi yang terus menerus antara siswa satu dengan siswa yang lain, interaksi antara siswa dengan guru mengenai proses konstruksi yang dilakukan oleh masing-masing siswa.

5. Terdapat banyak keterkaitan (intertwining) diantara berbagai bagian dari materi pelajaran. Jika dalam dalam pembelajaran kita mengabaikan dengan bidang yang lain, maka akan berpengaruh pada proses pemecahan masalah.

Pendekatan realistik sebagai pendekatan baru dalam pembelajaran matematika

memberikan banyak harapan bagi dunia pendidikan matematika di Indonesia. Tidak

hanya di negara asalnya Belanda, RME mulai banyak diterapkan di negara-negara lain

termasuk pula negara di Asia timur. Bahkan tidak hanya diterapkan di tingkat sekolah

dasar, tetapi sudah mulai diterapkan di sekolah menengah dan pendidikan tinggi. Oh Nam

Kwon dari Ewha Womans University Korea dalam penelitiannya yang berjudul

”conceptualizing the realistic mathematics education approach in the teaching and

Page 39: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xxxix

learning of ordinary differential equations” mengatakan bahwa desain RME dapat

berhasil di tingkat universitas untuk mata kuliah persamaan diferensial, yang tentu saja

desain RME disesuaikan dengan tingkat universitas (Oh Nam Kwon, 2008: 443). Dari

penelitian ini, ternyata RME dapat pula diterapkan di tingkat universitas dan tidak hanya

diterapkan pada tingkat sekolah dasar atau sekolah menengah.

Harapan terhadap pendekatan realistik muncul antara lain karena adanya ciri-

ciri/karakteristik dari pendekatan realistik yang sangat atraktif dan memiliki beberapa

keunggulan. St. Suwarsono (2001: 5) mengemukakan beberapa ke-unggulan pendekatan

realistik diantaranya.

1. Pendekatan realistik memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa tentang keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari.

2. Pendekatan realistik memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa matematika adalah suatu bidang kajian yang dapat dikonstruksi dan dikembangkan sendiri oleh siswa.

3. Pendekatan realistik memberikan keleluasaan bagi siswa mengenai cara penyelesaian soal yang tidak harus tunggal dan menghargai perbedaan jawaban antara siswa satu dengan siswa yang lain.

4. Pendekatan realistik menekankan pada proses pembelajaran bukan pada hasil. Sehingga proses pembelajaran menjadi sesuatu yang utama dan siswa berusaha menemukan sendiri konsep-konsep dalam matematika dengan bantuan pihak lain yang lebih tahu atau guru.

5. Pendekatan realistik memadukan kelebihan-kelebihan dari berbagai pendekatan pembelajaran lain seperti pemecahan masalah, pembelajaran kooperatif, diskusi dan pendekatan pembelajaran yang berbasis lingkungan. Sehingga dengan pemaduan kelebihan dari berbagai pendekatan pembelajaran ini, keunggulan pendekatan realistik menjadi semakin tampak.

6. Proses pembelajaran topik-topik matematika dikerjakan secara me-nyeluruh, mendetail dan operasional, sejak dari pengembangan silabus sampai pengembangan didaktik di dalam kelas.

Dilihat dari kelebihan-kelebihan yang ada pada pendekatan realistik, tentunya banyak

pihak sependapat bahwa pendekatan realistik sangat baik untuk diimplementasikan di

dalam kelas, termasuk sekolah-sekolah di Indonesia.

c. Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Mekanistik

Page 40: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xl

Ada dua jenis matematisasi yang diformulasikan oleh Treffers seperti dikemukakan

di depan, yaitu matematisasi horisontal dan matematisasi vertikal. Dalam matematisasi

horisontal, siswa belajar matematika dari soal-soal kontekstual, mencoba menguraikan

dengan bahasa dan simbol yang dibuat sendiri, kemudian menyelesaikan soal tersebut.

Dalam proses ini setiap siswa dapat menggunakan cara mereka sendiri yang mungkin

berbeda dengan siswa lain. Dalam matematisasi vertikal, siswa mulai dari soal-soal

kontekstual, tetapi dalam jangka panjang siswa dapat menyusun prosedur tertentu yang

dapat digunakan untuk menyesaikan soal sejenis secara langsung, tanpa bantuan konteks.

Matematisasi horisontal bergerak dari dunia nyata ke dunia simbol, sedangkan

matematisasi vertikal diarahkan pada pengembangan pengetahuan dan ketrampilan dalam

dunia simbol.

Berdasarkan matematisasi horisontal dan vertikal, suatu pendekatan pembelajaran

matematika dapat dibedakan berdasarkan hadir atau tidaknya komponen matematisasi

horisontal dan vertikal. Yansen Marpaung (2003: 6 – 9), mengemukakan bahwa

berdasarkan hadir atau tidaknya komponen matematisasi horisontal dan vertikal,

pendekatan pembelajaran matematika dikelompokkan dalam empat macam pendekatan

pembelajaran yaitu.

1. Pendekatan mekanistik, yaitu pendekatan yang lebih menekankan pada hafalan pengetahuan. Pendekatan ini tidak memberi perhatian pada proses tetapi pada produk, sehingga siswa cenderung menghafal pengetahuan dan rumus tanpa mengerti bagaimana rumus itu diperoleh dan mengapa rumus itu dapat dipakai untuk memperoleh solusi suatu masalah. Pada pendekatan mekanistik, matematisasi horisontal dan vertikal tidak diperhatikan.

2. Pendekatan empiristik, yaitu pendekatan yang memberi siswa kesempatan melakukan perhitungan dengan menggunakan benda konkret seperti lidi atau biji-bijian atau membuat diagram atau skema. Siswa diberi soal cerita dan dilatih mengubahnya menjadi suatu soal matematis dan siswa mengerjakan secara empiris. Pada pendekatan ini matematisasi horisontal dominan diguna-kan, sedangkan matematisasi vertikal kurang diperhatikan.

3. Pendekatan strukturalistik, yaitu pendekatan yang dimulai dengan mengenal-kan keteraturan dan membuat struktur. Siswa tidak diberi ruang untuk mulai dengan pendekatan informal dan umumnya pembelajaran dirancang sedemiki-an rupa sehingga siswa segera mungkin menggunakan struktur. Pada pendekat-an ini

Page 41: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xli

matematisasi vertikal dominan digunakan, tetapi matematisasi horisontal tidak diperhatikan.

4. Pendekatan realistik, yaitu pendekatan yang dimulai dengan memberikan kepada siswa masalah kontekstual atau realistik (masalah dari dunia nyata siswa atau yang dialami siswa atau dapat dibayangkan siswa) yang disajikan dalam bentuk soal cerita atau gambar atau dalam bahasa matematika. Siswa diberi kebebasan untuk menemukan cara tersendiri dalam menyesaikan soal. Pada pendekatan ini siswa dibimbing mengkonstruksi (menemukan) atau merekonstruksi (menemukan kembali) pengetahuan matematika. Pada pendekatan ini matematisasi horisontal dan vertikal diperhatikan dan diterapkan.

Berdasarkan paparan di atas tampak bahwa pendekatan mekanistik kurang

memperhatikan matematisasi horisontal dan vertikal. Dewasa ini pendekatan mekanistik

dipandang memiliki kelemahan dan seringkali diidentikkan dengan pendekatan

tradisional. Pendekatan mekanistik, merupakan pendekatan tradisional dan didasarkan

pada apa yang diketahui dari pengalaman sendiri (diawali dari yang sederhana ke yang

lebih kompleks), melalui pendekatan ini manusia dianggap sebagai mesin (Karwono

dalam http://karwono.wordpress.com). Pen-dekatan mekanistik lebih menekankan pada

drill, guru mengajar secara klasikal (siswa tidak dikelompokkan) dengan menggunakan

metode ekspositori (ceramah dan drill).

Pendekatan mekanistik cenderung membuat siswa pasif dalam proses

pembelajaran, pendekatan ini lebih berpusat pada guru. Pasif yang dimaksud di-sini

adalah siswa cenderung menerima informasi dari guru dalam bentuk jadi, tanpa aktif

membangun informasi atau pengetahuan tersebut. Proses pembelajaran menggambarkan

suatu kegiatan guru aktif mentransfer informasi dan memberikan tugas, sedangkan

kegiatan siswa menyimak dan mengerjakan tugas yang diberikan guru. Dalam kegiatan

belajar siswa cenderung menghafal materi atau rumus-rumus matematika, sehingga

pembelajaran siswa kurang bermakna.

Pentatito Gunowibowo (2008: 27), pembelajaran matematika dengan pen-dekatan

mekanistik memiliki ciri-ciri.

Page 42: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xlii

1. Pembelajaran merupakan presentasi (ceramah) dan latihan (drill), aturan atau algoritma matematika aktivitasnya didominasi oleh guru serta tidak ada per-hatian pada refleksi.

2. Pembelajaran tidak menunjukkan adanya proses yang menghubungkan antara aktifitas siswa, terbatas pada konteks informal dengan aritmatika formal.

3. Pembelajaran berlangsung individual tidak ada kerja kelompok dan tidak ada interaksi antar siswa.

4. Bila soal cerita dihadapkan sebagai aplikasi maka soal cerita tersebut me-rupakan soal cerita penjumlahan murni biasa, tidak ada reproduksi bebas, tidak ada soal konflik, dan tidak ada soal dimana siswa harus menyediakan informasi sendiri.

5. Dalam pembelajaran, guru tidak mengaitkan antara materi ajar dengan ke-hidupan siswa, jadi tidak menggunakan bantuan alat peraga, model atau simbol yang sesuai.

3. Minat Siswa Pada Pelajaran Matematika

a. Pengertian Minat Siswa Pada Pelajaran Matematika

Selain faktor eksternal seperti pendekatan pembelajaran dapat mem-pengaruhi

prestasi belajar, faktor internal dapat pula mempengaruhi prestasi belajar siswa. Faktor

internal terdiri dari faktor kognitif dan faktor nonkognitif siswa. Keberhasilan belajar

sangat ditentukan oleh kemampuan kognitif tetapi juga faktor nonkognitif (antara lain

motivasi, kreativitas, minat), bahkan faktor nonkognitif ikut mempengaruhi kinerja serta

lingkungan, maupun perkembangan dirinya sendiri (Conny Semiawan, 2008: 12). Salah

satu faktor nonkognitif yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah minat

siswa pada suatu pelajaran.

Minat (interest) adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan

yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin Syah, 2005: 136). Menurut Hilgar dalam Yohanes

Agung Prayoga (http://nagasakti.mervpolis.com), minat adalah suatu proses yang tetap

untuk memperhatikan dan menfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan

perasaan senang dan rasa puas. Sedangkan Natawijaya dalam Qym

(http://qym7882.blogspot.com), mendefinisikan minat sebagai suatu pemusatan perhatian

secara tidak sengaja yang terlahir dengan penuh kemauan, rasa ketertarikan, keinginan,

dan kesenangan. Dari uraian di atas dapat diperoleh unsur-unsur minat diantaranya

keinginan, kesenangan, perhatian, kemauan dan kepuasan.

Page 43: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xliii

Sedangkan pengertian matematika seperti telah dikemukakan di depan adalah ilmu

mengenai bilangan dan ilmu tentang struktur yang terorganisasi dari unsur yang tidak

didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma, sifat-sifat dan akhirnya ke dalil

atau teorema. Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu

konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya.

Sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten.

Namun demikian, pembelajaran dan pemahaman konsep matematika dapat diawali secara

induktif melalui peristiwa nyata atau intuisi. Proses induktif-deduktif dapat digunakan

untuk mempelajari konsep matematika. Proses pembelajaran matematika di sekolah inilah

yang dinamakan dengan pelajaran matematika.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat siswa pada pelajaran

matematika adalah kecenderungan yang tinggi atau keinginan yang besar dari seorang

siswa terhadap pelajaran matematika serta menfokuskannya pada pelajaran tersebut

dengan perasaan senang.

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat

Menurut Moh Uzer Usman (2005: 22), kondisi belajar mengajar yang efektif

adalah adanya minat siswa pada mata pelajaran dan perhatian siswa dalam belajar. Minat

merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang, minat ini besar sekali

pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang memungkinkan melakukan

sesuatu yang diminatinya khususnya jika mempunyai minat pada suatu mata pelajaran.

Minat dapat berupa respon sangat menyukai terhadap sesuatu sampai ke-pada

tidak suka terhadap sesuatu. Minat dapat mempermudah belajar apabila seseorang

mempunyai minat yang besar terhadap suatu pelajaran tertentu sehingga akan

bersemangat dalam belajarnya. Sebaliknya jika seorang siswa mempunyai minat rendah

terhadap suatu pelajaran maka akan menyulitkan dirinya dalam mempelajari pelajaran

Page 44: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xliv

tersebut. Demikian pula halnya dalam pelajaran matematika, jika siswa mempunyai minat

yang tinggi pada matematika kemungkinan akan mempermudah belajarnya dalam

pelajaran matematika. Sebaliknya jika siswa mempunyai minat yang rendah pada

matematika akan menyulitkan dirinya dalam belajar matematika.

Minat dalam perkembangannya dipengaruhi adanya kemauan seseorang untuk

menyesuaikan diri dan orang yang memiliki kemampuan penyesuaian diri memiliki minat

yang stabil. Perkembangan minat juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan keturunan

(Endang Purwaningsih, 2004: 66). Faktor lingkungan terutama berkaitan dengan

lingkungan keluarga dan keadaan alam sekitar, sedangkan faktor keturunan berhubungan

dengan keadaan fisik, biasanya berkaitan dengan kondisi jasmani seseorang. Dengan kata

lain minat dalam perkembangannya dipengaruhi oleh faktor dari diri sendiri dalam

kaitannya dengan lingkungan dan keturunan, dimana mereka berinteraksi dengan

masyarakat.

Proses perubahan minat secara umum terjadi sepanjang kehidupan manusia.

Perubahan-perubahan minat dalam proses tersebut disebabkan oleh perubahan

kemampuan intektual, pola kehidupan, perubahan tugas, tanggung jawab dan perubahan

status. Sebagai contoh perubahan kemampuan intelektual pada seseorang seringkali

memunculkan perubahan minat. Seseorang yang jarang berlatih menyelesaikan soal-soal

matematika kemungkinan memiliki minat yang rendah pada pelajaran matematika, karena

beranggapan soal-soal matematika sulit untuk diselesaikan. Tetapi dengan seiring

berjalannya waktu, apabila sering berlatih menyelesaikan soal-soal matematika

kemungkinan semakin mudah dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Sehingga

minat terhadap pelajaran matematika akan semakin tinggi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mem-pengaruhi

minat adalah.

Page 45: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xlv

1. Faktor intelektual

Faktor intelektual merupakan salah satu faktor penting yang ikut menentukan berminat

tidaknya seseorang untuk mempelajari suatu pengetahuan.

2. Faktor psikologis

Faktor psikologis adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu berhubungan

dengan psikis. Faktor ini dapat mempengaruhi minat individu dimana setiap individu

memiliki psikis yang berbeda-beda.

3. Faktor sosiologis

Faktor sosiologis adalah faktor yang timbul dari luar diri individu yang terdiri dari

lingkungan hidup dan lingkungan tak hidup. Contohnya jika lingkungan sekitar

mengatakan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit, maka kemungkinan

individu tersebut dapat terpengaruh sehingga menyimpulkan pula bahwa matematika

merupakan pelajaran yang sulit.

4. Faktor fisiologis

Faktor fisiologis berhubungan dengan kondisi jasmani seseorang. Apabila kondisi

jasmani seseorang terganggu maka akan menyebabkan terganggunya kegiatan orang

tersebut.

c. Perwujudan Minat Siswa Pada Pelajaran Matematika

Minat dianggap ikut mempengaruhi terhadap pencapaian prestasi belajar siswa.

Menurut Muhibbin Syah (2005: 136), minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang

selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-

bidang studi tertentu. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan menuju ke

sesuatu yang telah menarik minatnya. Minat merupakan sumber motivasi yang

mendorong seseorang untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Misalkan seorang

siswa yang menaruh minat besar pada pelajaran matematika, siswa tersebut akan

Page 46: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xlvi

memusatkan perhatian lebih banyak pada pelajaran matematika daripada pelajaran

lainnya. Kemudian, karena pe-musatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah

yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi

yang diinginkan.

Menurut Soesilowindradini dalam Qym (http://qym7882.blogspot.com), “suatu

kegiatan yang dilakukan tidak sesuai minat akan menghasilkan prestasi yang kurang

menyenangkan”. Dapat dikatakan bahwa dengan terpenuhinya minat seseorang akan

mendapatkan kesenangan dan kepuasan batin yang dapat menimbulkan motivasi.

Purnama dalam Qym (http://qym7882.blogspot.com), menjabarkan karakteristik individu

yang memiliki minat tinggi terhadap sesuatu yaitu: adanya perhatian yang besar, memiliki

harapan yang tinggi, berorientasi pada keberhasilan, mempunyai kebanggaan, kesediaan

untuk berusaha dan mempunyai pertimbangan yang positif.

Dalam pelajaran matematika karakteristik siswa yang memiliki minat pada

pelajaran matematika dapat diukur melalui aspek-aspek: 1) mengetahui manfaat

pelajaran, 2) mempunyai minat terhadap pelajaran matematika, 3) keberhasilan dalam

pelajaran matematika, 4) sikap siswa selama proses pembelajaran, 5) tugas yang

diberikan guru, 6) kesulitan mempelajari materi matematika, dan 7) kreativitas belajar

matematikanya. Sedangkan perwujudan minat siswa pada pelajaran matematika dapat

dilihat melalui ciri-ciri.

1. Senang dengan pelajaran matematika.

2. Mengetahui manfaat pelajaran matematika dalam kehidupan sehari-hari.

3. Merasa yakin dapat mengerjakan soal-soal matematika dengan benar.

4. Mempunyai kreativitas belajar matematika.

5. Sikap siswa selama proses pembelajaran matematika.

6. Keberhasilan dalam pelajaran matematika.

Page 47: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xlvii

7. Mempunyai perhatian yang lebih terhadap pelajaran matematika.

d. Pengukuran Minat Siswa Pada Pelajaran Matematika

Minat tidak dibawa dari sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian, hal ini berarti

minat seseorang dapat dipelajari dan diupayakan. Besar kecilnya minat seseorang

terhadap suatu objek tertentu dapat ditimbulkan sesuai dengan dorongan dari dalam

dirinya. Menurut Nursalam dalam http://nursalam.word-press.com, minat seseorang dapat

digolongkan menjadi tiga yaitu.

1. Minat rendah

Jika seseorang tidak menginginkan objek minat.

2. Minat sedang

Jika seseorang menginginkan objek minat tetapi tidak dalam waktu segera.

3. Minat tinggi

Jika seseorang sangat menginginkan objek minat dalam waktu segera.

Siswa yang memiliki minat rendah pada pelajaran matematika tidak menginginkan

adanya pelajaran matematika. Siswa merasa takut atau gugup ketika mengikuti pelajaran

matematika. Sedangkan siswa yang memiliki minat sedang pada matematika

menginginkan pelajaran matematika tetapi tidak dalam waktu segera. Biasanya siswa

merasa belum siap ketika mengikuti pelajaran matematika. Berbeda dengan siswa yang

memiliki minat tinggi pada pelajaran matematika, disini siswa menginginkan segera

mengikuti pelajaran matematika. Siswa merasa senang dengan pelajaran matematika dan

siswa selalu siap ketika akan mengikuti pelajaran ini.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur minat siswa pada

pelajaran matematika. Metode tersebut diantaranya: 1) metode observasi, 2) metode

kuesioner (angket), 3) metode interview. Pengukuran minat dengan metode observasi

dapat dilakukan dengan mengamati minat siswa dalam keadaan nyata, yang langsung

Page 48: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xlviii

ditangkap pada waktu kejadian itu terjadi. Pencatatan hasil observasi dapat dilakukan

selama observasi berlangsung. Pada metode kuesioner (angket) peneliti dapat

memberikan suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau

dikerjakan oleh siswa yang terkait dengan minat siswa pada pelajaran matematika.

Dengan metode ini peneliti dapat melakukan penyelidikan terhadap beberapa objek

penelitian (siswa) sekaligus. Sedangkan metode interview dapat dilakukan untuk

mengukur minat siswa pada pelajaran matematika dengan cara memperoleh informasi

secara langsung dari siswa. Metode interview sering dikenal dengan metode wawancara.

Pelaksanaan interview biasanya dilakukan dalam situasi formal sehingga percakapan

dapat berlangsung dengan baik. Pada penelitian ini minat siswa pada pelajaran

matematika diukur dengan menggunakan metode angket.

B. Penelitian Yang Relevan

I Ketut Darma (2006) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh pendekatan

pembelajaran konstruktivisme terhadap prestasi belajar matematika terapan pada

mahasiswa politeknik negeri bali ditinjau dari motivasi berprestasi”. Hasil penelitian ini

menunjukkan ada perbedaan rata-rata prestasi belajar matematika antara mahasiswa yang

diajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konstruktivisme dengan

mahasiswa yang diajar dengan pendekatan pembelajaran konvensional. Prestasi belajar

matematika mahasiswa yang memiliki motivasi prestasi tinggi dalam pembelajaran

konstruktivisme lebih baik daripada mahasiswa yang memiliki motivasi prestasi rendah.

Sedangkan pada mahasiswa yang memiliki motivasi prestasi rendah, prestasi belajarnya

lebih baik diajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional daripada

pendekatan pembelajaran konstruktivisme.

Kesamaan penelitian ini dengan penelitian I Ketut Darma adalah sama-sama

menggunakan pendekatan pembelajaran yang mengacu pada teori belajar

Page 49: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xlix

konstruktivisme. Sedangkan perbedaannya adalah jika penelitian I Ketut Darma

menggunakan pendekatan pembelajaran konstruktivisme secara umum, sedangkan

penelitian ini menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik. Perbedaan

yang lain adalah penelitian I Ketut Darma ditinjau dari motivasi ber-prestasi, sedangkan

penelitian ini ditinjau dari minat siswa pada matematika.

Sri Wulandari Danoebroto (2008) dalam penelitiannya yang berjudul

“Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah melalui pendekatan PMRI dan pelatihan

metakognitif”, hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa memecahkan

masalah yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI dan

pelatihan metakognitif lebih unggul dibandingkan dengan pendekatan konvensional.

Kesamaan penelitian ini dengan penelitian Sri Wulandari Danoebroto adalah sama-sama

menggunakan pendekatan pembelajaran PMRI (RME atau realistik). Sedangkan

perbedaannya adalah penelitian Sri Wuladari Danoebroto penggunaan pendekatan PMRI

digabung dengan pelatihan metakognitif, sedangkan penelitian ini menggunakan

pendekatan pembelajaran matematika realistik tanpa pelatihan metakognitif.

Sahat Saragih (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh pendekatan

matematika realistik terhadap kemampuan berfikir logis siswa Sekolah Menengah

Pertama”, hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang pembelajarannya dengan

PMR secara signifikan lebih baik dalam meningkatkan kemamampuan berfikir logis

daripada pembelajaran matematika biasa. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian

Sahat Saragih adalah sama-sama menggunakan pendekatan pembelajaran PMR

(realistik). Sedangkan perbedaannya adalah penelitian Sahat Saragih ditinjau dari

kemampuan awal matematika siswa, sedangkan penelitian ini ditinjau dari minat siswa

pada matematika.

Page 50: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

l

Yenni B. Widjaja, André Heck (2003) dalam penelitiannya yang berjudul “How a

realistic mathematics education approach and microcomputer based laboratory worked

in lessons on graphing at an Indonesian junior high school”, hasil penelitian

menunjukkan bahwa kelas percobaan yang menggunakan pendekatan RME mempunyai

kemajuan yang luar biasa dalam penampilan mereka pada aplikasi kinematika (waktu,

jarak dan kecepatan). Hal ini dapat disebabkan karena terdapat kesesuaian antara materi

pelajaran dengan pendekatan pembelajaran yang dipilih. Kesamaan penelitian ini dengan

penelitian Yenni B. Widjaja dan André Heck adalah sama-sama menggunakan

pendekatan pem-belajaran RME atau pendekatan realistik. Sedangkan perbedaannya

adalah penelitian Yenni B. Widjaja dan André Heck menggunaan penelitian kualitatif,

sedangkan penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif.

Robert K. Sembiring, Sutarto Hadi & Maarten Dolk (2008) dalam penelitiannya

yang berjudul “Reforming mathematics learning in Indonesian classroom through RME”,

hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dan guru memberikan apresiasi

yang positif pada proses pembelajaran dengan menggunakan RME, yaitu para siswa dan

guru yang melaksanakan pembelajaran RME. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian

Robert K. Sembiring, Sutarto Hadi & Maarten Dolk adalah sama-sama menggunakan

pendekatan pembelajaran RME atau pendekatan realistik. Sedangkan perbedaannya

adalah penelitian Robert K. Sembiring, Sutarto Hadi & Maarten Dolk merupakan

penelitian kualitatif sedangkan penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.

C. Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru dengan siswa baik di

dalam kelas maupun di luar kelas. Agar proses pembelajaran berlangsung menarik, maka

guru harus pandai memilih strategi atau pendekatan pembelajaran yang sesuai. Tetapi

dalam kenyataannya guru tidaklah mudah mendesain strategi atau pendekatan

Page 51: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

li

pembelajaran yang membuat siswa aktif, kreatif dan inovatif (berpusat pada siswa). Guru

seringkali hanya menerapkan pendekatan pembelajar-an yang pusat pada guru, guru

sangat aktif sedangkan siswa cenderung pasif. Pendekatan pembelajaran ini biasanya

dilakukan dengan metode ceramah, sedikit tanya jawab dan latihan atau pendekatan

pembelajaran mekanistik. Demikian pula halnya pada mata pelajaran matematika, guru

seringkali hanya menerapkan pendekatan pembelajaran mekanistik untuk tatap muka di

kelas. Ciri umum pendekatan pembelajaran mekanistik adalah dimulai dengan

penyampaian materi oleh guru (pengajaran langkah demi langkah), kemudian diberikan

contoh-contoh latihan soal dan diakhiri dengan pemberian latihan-latihan soal atau latihan

soal untuk dikerjakan di rumah.

Pendekatan pembelajaran mekanistik cenderung membuat siswa pasif dan kurang

kreatif selama proses pembelajaran. Kemampuan siswa kurang tergali dengan pendekatan

pembelajaran ini. Guru lebih mendominasi proses pembelajar-an di kelas, sehingga

pembelajaran lebih berpusat pada guru. Pada akhirnya siswa hanya mengikuti semua

kemauan atau intruksi gurunya di kelas tanpa menelaah-nya terlebih dulu.

Oleh karena itu, diperlukan solusi suatu pendekatan pembelajaran matematika yang

dapat membuat siswa aktif, kreatif dan berani mengambil keputusan atau kesimpulan.

Pendekatan pembelajaran yang mengedepankan aktifitas siswa dan berpusat pada siswa,

bukan berpusat pada guru. Salah satunya adalah pendekatan matematika realistik, suatu

pendekatan pembelajaran matematika yang mengacu pada teori belajar konstruktivisme.

Pendekatan realistik adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan bahwa

siswalah yang mengkonstruksi atau membangun pengetahuannya sendiri. Teori belajar

konstruktivisme melihat pengalaman langsung peserta didik sebagai kunci dalam

pembelajaran. Pengetahuan tidak dapat begitu saja ditransfer dari seorang guru ke siswa,

tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh siswa. Keaktifan siswa yang diwujudkan

Page 52: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lii

dengan rasa ingin tahunya sangat berperan dalam mengembangkan pengetahuannya.

Dalam situasi ini guru mengfungsikan dirinya sebagai fasilator, mediator dan motivator

untuk membantu siswa mengkonstruksi pengetahuannya dan terlibat bersama-sama siswa

dalam proses pembelajaran. Sehingga diharapkan dengan penerapan pendekatan realistik

dapat meningkatkan prestasi belajar matematika daripada pendekatan mekanistik.

Keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran ditentukan pula oleh faktor internal

dalam diri siswa terutama faktor nonkognitif, salah satunya adalah minat siswa pada

pelajaran matematika. Semakin tinggi minat siswa, akan semakin tinggi pula rasa percaya

diri siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan tidak banyak memikirkan kegagalan.

Hal ini disebabkan siswa yang memiliki minat tinggi pada pelajaran matematika

mempunyai motivasi belajar yang tinggi dengan pelajaran yang diminatinya. Kemampuan

mereka dalam mengingat atau me-nyelesaikan soal-soal matematika lebih terasah

daripada siswa yang memiliki minat sedang dan rendah. Sehingga dalam menerima

materi pelajaran akan mudah diterima pada siswa yang memiliki minat tinggi. Dengan

demikian, minat sangat menentukan keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran

matematika, baik dalam pendekatan realistik maupun pendekatan mekanistik. Sehingga

siswa yang memiliki minat tinggi pada pelajaran matematika akan memperoleh prestasi

belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat sedang dan

rendah. Demikian pula siswa yang memiliki minat sedang pada pelajaran matematika

akan memperoleh prestasi belajar matematika yang lebih baik dari-pada siswa yang

memiliki minat rendah.

Pada pendekatan realistik, siswa-siswa yang memiliki minat tinggi mampu

beradaptasi dan memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang memiliki

minat sedang atau rendah, demikian pula halnya pada pendekatan mekanistik. Hal ini

disebabkan siswa yang memiliki minat tinggi mempunyai kemampuan mengingat dan

Page 53: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

liii

menyelesaikan soal-soal matematika yang lebih baik, karena mereka mempunyai

semangat belajar yang tinggi dalam pelajaran yang diminatinya. Sehingga dalam berbagai

pendekatan pembelajaran baik itu pen-dekatan realistik ataupun pendekatan mekanistik,

siswa yang memiliki minat tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik

daripada siswa yang mempunyai minat sedang atau rendah. Demikian halnya pada siswa

yang memiliki minat sedang akan memperoleh prestasi belajar matematika yang lebih

baik daripada siswa yang memiliki minat rendah.

Jika ditinjau dari minat siswa pada pelajaran matematika, pada siswa yang

memiliki minat tinggi, tidak terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa

yang diajar dengan pendekatan realistik maupun pendekatan mekanistik. Hal ini

disebabkan pada siswa yang memiliki minat tinggi mereka dapat beradaptasi pada

pendekatan realistik dan juga mampu beradaptasi dengan pendekatan mekanistik. Siswa

yang memiliki minat tinggi tidak mengalami ke-sulitan dalam belajarnya walaupun

mereka diajar dengan pendekatan mekanistik. Sehingga kemungkinan mereka

mempunyai prestasi belajar matematika yang sama antara pendekatan mekanistik dan

realistik.

Pada siswa yang memiliki minat sedang, mereka mempunyai prestasi belajar

matematika yang lebih baik pada pendekatan realistik daripada pendekatan mekanistik.

Hal ini disebabkan pada pendekatan realistik siswa-siswa yang memiliki minat sedang

dapat mengembangkan kemampuan mereka disebabkan ciri pendekatan realistik yang

membuat siswa aktif. Ini sangat berbeda ketika mereka diajar dengan menggunakan

pendekatan mekanistik, yang membuat mereka pasif dan kurang dapat mengembangkan

kemampuan yang mereka miliki.

Sedangkan pada siswa yang memiliki minat rendah, kemungkinan mereka

mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik pada pendekatan realistik

Page 54: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

liv

daripada pendekatan mekanistik Hal ini dimungkinkan pada pendekatan realistik dapat

menumbuhkan minat siswa agar lebih berminat lagi pada matematika. Selama ini

pendekatan pembelajaran mekanistik membuat siswa bosan dan tertekan dalam belajar

matematika, sehingga siswa menjadi tidak berminat pada matematika dan akhirnya siswa

malas dalam belajar matematika. Hal ini sangat berbeda pada pendekatan realistik yang

memberi kebebasan kepada siswa untuk menyelesaikan soal-soal matematika dengan cara

mereka sendiri, siswa diberi kebebasan untuk menyelesaikan soal-soal matematika

dengan inisiatif dan langkah mereka sendiri. Sehingga pendekatan realistik dapat

menumbuhkan minat yang rendah pada matematika agar lebih menyukai pelajaran

matematika.

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut.

1. Prestasi belajar matematika siswa yang mendapat pembelajaran pendekatan realistik

lebih baik daripada yang mendapat pendekatan mekanistik.

2. Prestasi belajar matematika pada siswa yang memiliki minat tinggi lebih baik daripada

siswa yang memiliki minat sedang dan rendah, dan prestasi belajar matematika pada

siswa yang memiliki minat sedang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat

rendah.

3. Pada pendekatan realistik, siswa yang memiliki minat tinggi mempunyai prestasi

belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat sedang dan

rendah, dan siswa yang memiliki minat sedang mempunyai prestasi belajar

matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat rendah.

4. Pada pendekatan mekanistik, siswa yang memiliki minat tinggi mempunyai prestasi

belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat sedang dan

Page 55: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lv

rendah, dan siswa yang memiliki minat sedang mempunyai prestasi belajar

matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat rendah.

5. Pada siswa yang memiliki minat tinggi, pendekatan realistik tidak memberikan

prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada pendekatan mekanistik (tidak ada

perbedaan prestasi belajar).

6. Pada siswa yang memiliki minat sedang, pendekatan realistik memberikan prestasi

belajar matematika yang lebih baik daripada pendekatan mekanistik.

7. Pada siswa yang memiliki minat rendah, pendekatan realistik memberikan prestasi

belajar matematika yang lebih baik daripada pendekatan mekanistik.

Page 56: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lvi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada kelas V Sekolah Dasar se kecamatan

Kutowinangun kabupaten Kebumen. Tempat penelitian ini adalah SD Negeri 1

Pekunden, SD Negeri 2 Karangsari, SD Negeri Mrinen, SD Negeri Tanjungsari, SD

Negeri 1 Triwarno dan SD Negeri 2 Babadsari. Sedangkan uji coba instrumen

dilaksanakan di SD Negeri 1 Jlegiwinangun, SD Negeri 2 Kutowinangun dan SD Negeri

Kaliputih.

2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian dibagi dalam tiga tahap yaitu:

a. Tahap Persiapan

1. Bulan Juni 2009 : pengajuan judul tesis

2. Bulan Juli 2009 : pengajuan proposal tesis

3. Bulan Agustus 2009 : pengajuan instrumen penelitian

b. Tahap Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai Desember 2009.

c. Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan

1. Bulan Januari 2010 : pengolahan data

2. Bulan Februari-Maret 2010 : penyusunan laporan

B. Metode Penelitian

Page 57: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lvii

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu (quasi experimental) karena

penelitian ini tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel yang relevan

kecuali beberapa variabel yang diteliti. Budiyono (2003: 82) mengatakan bahwa, tujuan

penelitian eksperimental semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan

perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya

dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasikan

semua variabel yang relevan. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah pendekatan

mekanistik sebagai kelas kontrol dan pendekatan realistik sebagai kelas eksperimen.

Kedua kelas diasumsikan sama dalam semua segi dan hanya berbeda dalam pemberian

pendekatan pembelajaran. Variabel bebas lain yang ikut mempengaruhi variabel terikat

adalah minat siswa pada pelajaran matematika.

Sebelum memulai perlakuan, terlebih dahulu dilakukan uji keseimbangan dengan

menggunakan uji t. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan

kelas kontrol dalam keadaan seimbang atau tidak. Data yang digunakan untuk menguji

keseimbangan adalah nilai ujian sekolah (UAS) kelas IV Sekolah Dasar tahun ajaran

2008/2009 untuk mata pelajaran matematika pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Pada akhir eksperimen, kedua kelas tersebut diukur dengan menggunakan alat ukur yang

sama, yaitu soal-soal tes prestasi belajar matematika pada materi luas bangun datar

semester 1 kelas V SD.

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi Penelitian

Page 58: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lviii

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD se kecamatan

Kutowinangun kabupaten Kebumen tahun ajaran 2009/2010. Populasi berjumlah 36 SD

yang terdiri dari 32 SD negeri dan 4 Madrasah Ibtidaiyah (MI).

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini adalah sebagian siswa kelas V SD di kecamatan

Kutowinangun. Sampel penelitian terdiri dari 6 SD dimana 3 SD sebagai kelas

eksperimen dan 3 SD sebagai kelas kontrol. Tiap SD diambil masing-masing 1 kelas

untuk dijadikan sampel penelitian.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan stratified cluster random

sampling yaitu dengan cara memandang peringkat dalam populasi dan

mengelompokkannya dalam beberapa kelompok. Dalam hal ini sekolah akan diurutkan

dari peringkat tertinggi sampai dengan peringkat terendah, kemudian dikelompokkan

dalam satuan kelompok dan selanjutnya tiap sekolah diacak dengan undian. Sekolah akan

dibagi dalam tiga kelompok berdasarkan peringkat sekolah dasar di kecamatan

Kutowinangun. Peringkat ini berdasarkan pada hasil UASBN tingkat SD tahun pelajaran

2008/2009 di kecamatan Kutowinangun. Kelompok pertama, SD dengan peringkat 1

sampai 12, kelompok kedua, SD dengan peringkat 13 sampai 24 dan kelompok ketiga,

SD dengan peringkat 25 sampai 36. Kemudian dari tiap kelompok diambil secara acak

masing-masing 1 sekolah untuk kelas eksperimen dan 1 sekolah untuk kelas kontrol. Dari

peringkat 1 sampai 12 terpilih SD Negeri 1 Pekunden untuk kelas eksperimen dan SD

Negeri Tanjungsari untuk kelas kontrol. Peringkat 13 sampai 24 terpilih SD Negeri 2

Karangsari sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri 1 Triwarno sebagai kelas kontrol.

Peringkat 25 sampai 36 terpilih SD Negeri Mrinen sebagai kelas eksperimen dan SD

Negeri 2 Babadsari sebagai kelas kontrol.

Page 59: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lix

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Terikat

1) Prestasi Belajar Matematika

a) Definisi Operasional: prestasi belajar matematika adalah hasil pengusaan

atau ketrampilan yang diperoleh seseorang (siswa) setelah proses belajar

matematika yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka ataupun huruf.

b) Skala Pengukuran: skala interval.

c) Indikator: nilai tes prestasi belajar matematika siswa pada materi luas

bangun datar.

d) Simbol: AB

b. Variabel Bebas

1) Pendekatan Pembelajaran

a) Definisi Operasional: pendekatan pembelajaran adalah suatu cara atau jalan

yang ditempuh guru atau siswa dalam menunjang efektivitas pembelajaran

dan untuk mencapai tujuan pembelajaran materi tertentu.

b) Skala Pengukuran: skala nominal.

c) Indikator: perlakuan terhadap kelas eksperimen menggunakan pendekatan

realistik dan kelas kontrol dengan menggunakan pendekatan mekanistik.

d) Simbol: A.

2) Minat Siswa pada Pelajaran Matematika

a) Definisi Operasional: minat siswa pada pelajaran matematika adalah

kecenderungan yang tinggi atau keinginan yang besar dari seorang siswa

Page 60: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lx

terhadap pelajaran matematika serta menfokuskannya pada pelajaran

tersebut dengan perasaan senang.

b) Skala Pengukuran: skala interval yang ditransformasikan ke dalam skala

ordinal dengan kategori tinggi, sedang dan rendah.

Untuk kategori tinggi : X i > X + s21

Untuk kategori sedang : X - s21

≤ X i ≤ X + s21

Untuk kategori rendah : X i < X - s21

dengan:

s adalah standar deviasi

X i adalah skor total siswa ke-i, dimana i = 1, 2, 3,…, n

X adalah rerata dari seluruh skor total siswa.

c) Indikator: Skor angket minat siswa pada pelajaran matematika.

d) Simbol: B.

E. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah

sebagai berikut.

8. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yang digunakan pada penelitian ini adalah untuk memperoleh

data tentang kemampuan awal siswa yang diambil dari nilai ujian akhir semester (UAS)

kelas IV Sekolah Dasar tahun ajaran 2008/2009 untuk mata pelajaran matematika pada

kelas kontrol dan kelas eksperimen yang digunakan dalam menguji keseimbangan antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Page 61: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxi

9. Metode Tes

Metode tes digunakan untuk mengumpulkan data mengenai prestasi belajar

matematika siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Untuk memperoleh data tentang

prestasi belajar matematika dalam penelitan ini disusun instrumen tes prestasi belajar

matematika pada materi luas bangun datar. Instrumen ini berupa tes objektif atau tes

pilihan ganda yang berjumlah 35 soal dengan 4 alternatif pilihan jawaban (option).

Instrumen ini harus memenuhi.

1) Validitas Isi

Menurut Budiyono (2003: 58), suatu instrumen valid menurut validitas isi

apabila isi instrumen tersebut telah merupakan sampel yang representatif dari

keseluruhan isi atau hal yang akan diukur. Pada kasus ini, validitas tidak dapat

ditentukan dengan mengkolerasikannya dengan suatu kriteria, sebab tes itu

sendiri adalah kriteria dari suatu kemampuan siswa.

Untuk instrumen ini, supaya tes mempunyai validitas isi, harus di-

perhatikan hal-hal berikut.

(1) Tes harus dapat mengukur sampai seberapa jauh tujuan pem-belajaran

tercapai ditinjau dari materi yang telah diajarkan.

(2) Penekanan materi yang akan diujikan harus seimbang dengan

penekanan materi yang telah diajarkan.

(3) Materi pelajaran untuk menjawab soal-soal ujian sudah pernah

dipelajari dan dapat dipahami oleh testi (Budiyono, 2003: 69).

Untuk menilai apakah suatu instrumen mempunyai validitas isi yang tinggi

atau tidak, biasanya dilakukan melalui experts judgement (penelitian yang

dilakukan oleh para pakar) dan semua kriteria penelaahan instrumen tes harus

disetujui minimal oleh dua validator dari tiga validator yang ada.

Page 62: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxii

2) Tingkat Kesukaran

Butir soal yang baik adalah butir soal yang mempunyai tingkat kesukaran

yang memadahi artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk

menentukan tingkat kesukaran tiap-tiap butir soal digunakan rumus:

sJB

P =

keterangan :

P : Indeks kesukaran

B : Banyak peserta tes yang menjawab item soal dengan benar

Js : Jumlah seluruh peserta tes (Suharsimi Arikunto, 1998: 212).

Penafsiran atas tingkat kesukaran (TK) soal/butir tes digunakan kriteria

menurut Witherington dalam Anas Sudijono (2003: 374) sebagai berikut.

Tabel 3.1 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Tes

Besar TK Interpretasi

TK < 0,25

0,25 ≤ TK ≤ 0,75

TK > 0,75

Terlalu Sukar

Cukup (Sedang)

Terlalu Mudah

Lebih lanjut Anas Sudijono menyatakan butir soal dikategorikan baik jika derajat

kesukaran butir cukup (sedang). Oleh karena itu, untuk keperluan pengambilan

data dalam penelitian ini digunakan butir-butir soal dengan kriteria cukup

(sedang), yaitu dengan membuang butir-butir soal dengan kategori terlalu mudah

dan terlalu sukar.

3) Daya Pembeda

Page 63: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxiii

Daya pembeda soal/butir tes ialah bagaimana kemampuan soal/butir itu

membedakan siswa-siswa yang termasuk kelompok pandai dengan siswa-siswa

yang termasuk kelompok kurang (Ngalim Purwanto, 2001: 120). Suatu butir soal

mempunyai daya pembeda yang baik jika kelompok siswa yang pandai

menjawab benar lebih banyak daripada kelompok siswa yang kurang pandai.

Daya pembeda soal dapat dihitung dengan meng-gunakan rumus momen produk

dari Karl Pearson:

dengan:

rxy : indeks daya pembeda item soal

n : banyaknya subyek yang dikenai tes

X : skor butir soal

Y : skor total tiap siswa (Budiyono, 2003: 65).

Daya pembeda soal dapat bernilai positif, negatif atau nol. Dalam

penelitian ini daya pembeda soal yang digunakan adalah yang bernilai positif.

Daya pembeda soal dikatakan:

o memadai, jika rxy ³ 0,3

o tidak memadai, jika rxy < 0,3 (Budiyono, 2003: 65).

Dalam penelitian ini digunakan indeks daya pembeda soal yang lebih dari atau

samadengan 0,3 atau rxy ³ 0,3. Jika indeks daya pembeda soal rxy < 0,3 maka

soal itu tidak digunakan.

4) Reliabilitas

å å å åå å å

--

-=

))()()((

))((2222 YYnXXn

YXXYnrxy

Page 64: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxiv

Instrumen dikatakan reliabel berarti dapat memberikan hasil yang relatif

sama pada saat dilakukan pengukuran lagi pada responden yang sama pada waktu

yang berlainan. Reliabilitas tes hasil belajar diuji dengan rumus KR-20 yaitu:

÷÷ø

öççè

æ -÷øö

çèæ

-= å

2

2

11 1t

iit

s

qps

nn

r

dengan:

r11 : indeks reliabilitas instrumen

n : banyaknya butir instrumen

pi : proporsi cacah subyek yang menjawab benar pada butir ke-i

qi : 1 - pi, i: 1, 2, ..., n

st2 : variansi total (Budiyono, 2003: 69).

Kriteria reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto (1998: 71) adalah:

0,00£ r11 £ 0,20 reliabilitas sangat rendah

0,20 < r11 £ 0,40 reliabilitas rendah

0,40 < r11 £ 0,60 reliabilitas cukup

0,60 < r11 £ 0,80 reliabilitas tinggi

0,80 < r11 £ 1,00 reliabilitas sangat tinggi.

Dalam penelitian ini digunakan koefisien reliabilitas antara 0,60 < r11 £ 1,0.

10. Metode Angket

Menurut Budiyono (2003: 47), “metode angket adalah cara pengumpulan data

melalui pengajuan pertanyaan tertulis kepada subjek penelitian, responden atau sumber

data dan jawabannya diberikan pula secara tertulis”. Angket yang digunakan dalam

penelitian ini adalah angket berbentuk objektif dengan 5 alternatif jawaban. Metode

angket ini digunakan untuk mengetahui minat siswa pada matematika. Prosedur

pemberian skor berdasarkan tingkat minat siswa pada matematika, yaitu:

Page 65: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxv

1) Untuk pernyataan positif

i. Jawaban a dengan skor 5 menunjukkan minat paling tinggi pada pelajaran

matematika.

ii. Jawaban b dengan skor 4 menunjukkan minat tinggi pada pelajaran

matematika.

iii. Jawaban c dengan skor 3 menunjukkan minat sedang pada pelajaran

matematika.

iv. Jawaban d dengan skor 2 menunjukkan minat rendah pada pelajaran

matematika.

v. Jawaban e dengan skor 1 menunjukkan minat paling rendah pada pelajaran

matematika.

2) Untuk pernyataan negatif

i. Jawaban a dengan skor 1 menunjukkan minat paling rendah pada pelajaran

matematika.

ii. Jawaban b dengan skor 2 menunjukkan minat rendah pada pelajaran

matematika.

iii. Jawaban c dengan skor 3 menunjukkan minat sedang pada pelajaran

matematika.

iv. Jawaban d dengan skor 4 menunjukkan minat tinggi pada pelajaran matematika.

v. Jawaban e dengan skor 5 menunjukkan minat paling tinggi pada pelajaran

matematika.

Angket ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana minat siswa pada pelajaran

matematika. Angket ini terdiri dari 40 butir pertanyaan yang berisi tentang minat siswa

pada pelajaran matematika dengan 5 alternatif jawaban yang dijawab oleh siswa sesuai

Page 66: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxvi

dengan kondisi siswa yang sebenarnya. Angket tersebut dikatakan baik jika memenuhi

syarat-syarat sebagai berikut.

a) Validitas Isi

Supaya angket respon siswa mempunyai validitas isi, maka harus

diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut.

(1) Butir-butir angket sudah sesuai dengan kisi-kisi angket.

(2) Kesesuaian kalimat dengan ejaan yang disempurnakan.

(3) Kalimat pada butir-butir angket mudah dipahami siswa (responden).

(4) Ketetapan dan kejelasan perumusan petunjuk pengisian angket.

Untuk menilai apakah instrumen angket minat tersebut mempunyai

validitas isi, penilaian ini dilakukan oleh para pakar atau validator (experts

judgment) dan semua kriteria disetujui minimal oleh dua validator dari tiga

validator yang ada.

b) Konsistensi Internal

Uji konsistensi internal yang digunakan dalam angket minat siswa pada

pelajaran matematika ini menggunakan rumus korelasi produk momen dari Karl

Pearson sebagai berikut:

dengan:

rxy : indeks konsistensi internal

n : banyaknya subyek yang mengisi angket

X : skor butir angket

Y : skor total angket tiap siswa (Budiyono, 2003: 65).

å å å åå å å

--

-=

))()()((

))((2222 YYnXXn

YXXYnrxy

Page 67: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxvii

Indeks konsistensi internal suatu angket dapat bernilai positif, negatif atau

nol. Dalam penelitian ini indeks konsistensi internal yang digunakan adalah yang

bernilai positif.

Indeks konsistensi internal butir angket dikatakan:

o konsisten (valid), jika rxy ³ 0,3

o tidak konsisten (tidak valid), jika rxy < 0,3 (Budiyono, 2003: 65).

Dalam penelitian ini digunakan indeks konsistensi internal yang lebih dari atau

samadengan 0,3 atau rxy ³ 0,3. Jika indeks konsistensi internal rxy < 0,3

maka butir angket itu tidak digunakan.

c) Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini, untuk uji reliabilitas angket digunakan rumus Alpha,

sebab skor butir angket bukan 1 dan 0. hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi

Arikunto (1998: 192) yang menyatakan bahwa, “rumus Alpha digunakan untuk

mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau

soal bentuk uraian”. Adapun rumus Alpha (Budiyono, 2003: 70) adalah sebagai

berikut:

÷÷ø

öççè

æ-÷

øö

çèæ

-= å

2

2

11 11

t

i

s

s

nn

r

dengan :

11r : indeks reliabilitas instrumen

n : banyaknya butir instrumen

si2 : variansi butir ke - i, i = 1, 2, …, n

st2 : variansi skor total yang diperoleh subyek uji coba.

Kriteria reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto (1998: 71) adalah:

0,00£ r11 £ 0,20 reliabilitas sangat rendah

Page 68: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxviii

0,20 < r11 £ 0,40 reliabilitas rendah

0,40 < r11 £ 0,60 reliabilitas cukup

0,60 < r11 £ 0,80 reliabilitas tinggi

0,80 < r11 £ 1,00 reliabilitas sangat tinggi

Dalam penelitian ini digunakan koefisien reliabilitas antara 0,60 < r11 £ 1,0.

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini

memiliki kemampuan awal yang sama. Dalam menguji keseimbangan kedua sampel

digunakan uji t. Data yang digunakan untuk menguji keseimbangan diambil dari

dokumentasi nilai ujian akhir sekolah (UAS) kelas IV Sekolah Dasar tahun ajaran

2008/2009 untuk mata pelajaran matematika pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Langkah-langkah sebagai berikut:

a. Hipotesis

(kedua kelompok berasal dari populasi yang memiliki kemampuan

awal sama)

(kedua kelompok berasal dari populasi yang memiliki kemampuan

awal berbeda)

b. Taraf Signifikansi (α) = 0,05

c. Statistik uji yang digunakan:

( )

21

21

11nn

s

XXt

p +

-= ~ t( 221 -+ nn ) ;

2

)1()1(

21

222

211

-+-+-

=nn

snsns p

keterangan:

21: mm =Ho

211 : mm ¹H

Page 69: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxix

: mean dari sampel kelompok eksperimen

: mean dari sampel kelompok kontrol

ps : deviasi baku dari kelas eksperimen dan kontrol (sampel)

21s : variansi dari kelompok eksperimen

22s : variansi dari kelompok kontrol

n1 : ukuran kelompok eksperimen

n2 : ukuran kelompok kontrol

d. Daerah kritik (DK) ={ 뽐|뽐 矢石뽐叠潜;坡前嫩坡潜能挠 atau 뽐 使뽐叠潜; 坡前嫩坡潜能挠}

e. Keputusan uji

Ho ditolak jika thitung terletak di daerah kritik

f. Kesimpulan

i. Kedua kelompok berasal dari populasi yang memiliki kemampuan awal sama jika

Ho diterima

ii. Kedua kelompok berasal dari populasi yang memiliki kemampuan awal berbeda

jika Ho ditolak (Budiyono, 2000:157).

2. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji

homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi

normal atau tidak. Untuk menguji normalitas ini digunakan metode Lilliefors dengan

prosedur:

1) Hipotesis

Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

1X

2X

Page 70: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxx

H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

2) Taraf Signifikansi (a ) = 0,05

3) Statistik Uji

L = max )()( ii zSzF - , dimana ( )

sXX

z ii

-=

dengan:

F(zi) : P(Z zi); Z ~ N(0, 1)

S(zi) : proporsi cacah Z ≤ zi terhadap seluruh Z

Xi : skor responden

X : mean dari skor responden

s : deviasi baku dari skor responden

4) Daerah Kritik (DK) ={ L | L > L n;a }; n adalah ukuran sampel

5) Keputusan Uji

Ho ditolak jika Lhitung terletak di daerah kritik

6) Kesimpulan

a) Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika Ho diterima

b) Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika Ho

ditolak (Budiyono, 2000: 171).

b. Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian mempunyai variansi

yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas ini digunakan metode Bartlett

dengan statistik uji Chi kuadrat dengan prosedur sebagai berikut:

1) Hipotesis

Ho : 22

22

1 ... ksss === (populasi-populasi homogen)

£

Page 71: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxxi

H1 : tidak semua variansi sama (populasi-populasi tidak homogen)

untuk i ¹ j; i: 1, 2 (k = 2 untuk baris); j: 1, 2, 3 (k = 3 untuk kolom)

2) Taraf Signifikansi (a ) = 0,05

3) Statistik Uji

χ 2 = ( fc303,2

log RKG - å=

k

jjf

1

log sj2)

dengan:

k : banyaknya sampel

f : derajat kebebasan untuk RKG = N - k

N : banyaknya seluruh nilai (ukuran)

fj : derajat kebebasan untuk sj2 = nj - 1

j : 1, 2, ..., k

nj : cacah pengukuran pada sampel ke- j

åå=

j

j

f

SSRKG

j

jj f

SSs =2

( )

å å-=j

jjj n

XXSS

2

2 ( ) ÷

÷ø

öççè

æ-

-+= å ffk

cj

1113

11

4) Daerah Kritik (DK) = {χ2 | χ2 > χ2α; k –1}

5) Keputusan uji

H0 ditolak jika χ2 hitung terletak di daerah kritik

6) Kesimpulan

a) Populasi-populasi homogen jika H0 diterima

b) Populasi-populasi tidak homogen jika H0 ditolak

(Budiyono, 2000: 176).

3. Pengujian Hipotesis

Page 72: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxxii

Untuk pengujian hipotesis digunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak

sama, dengan pendekatan data sebagai berikut:

ijkijjiijkX eabbam ++++= )(

dengan :

Xijk : data amatan ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j

: rerata dari seluruh data ( rerata besar, grand mean )

: efek baris ke-i pada variabel terikat

: efek kolom ke-j pada variabel terikat

: kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat

: deviasi data Xijk terhadap rataan populasinya ( ijm ) yang berdistribusi normal

dengan rerata 0

i : 1, 2;

1 : pendekatan realistik

2 : pendekatan mekanistik

j : 1, 2, 3;

1 : minat tinggi pada pelajaran matematika

2 : minat sedang pada pelajaran matematika

3 : minat rendah pada pelajaran matematika

k : 1, 2, ..., nij; nij : cacah data amatan pada setiap sel ij.

Tabel 3. 2. Tata Letak Data

B A

b1 b2 b3 Total

a1 AB11 AB12 AB13 A1

a2 AB21 AB22 AB23 A2

Total B1 B2 B3 G

m

ia

jb

ij)(ab

ijke

Page 73: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxxiii

Jumlah rataan pada baris ke-i adalah Ai, jumlah rataan pada kolom ke-j adalah Bj dan

rataan pada sel ij adalah ABij, sedangkan jumlah rataan semua sel adalah G,

a1 : pendekatan realistik b1 : minat tinggi pada pelajaran matematika

a2 : pendekatan mekanistik b2 : minat sedang pada pelajaran matematika

b3 : minat rendah pada pelajaran matematika.

Prosedur dalam pengujian dengan menggunakan analisis variansi dua jalan dengan

sel tak sama, yaitu:

a. Hipotesis

1) H0A : a i = 0 untuk setiap i = 1, 2 (tidak ada perbedaan efek antar baris

terhadap variabel terikat)

H1A : paling sedikit ada satu a i yang tidak nol (ada perbedaan efek antar

baris terhadap variabel terikat)

2) H0B : 0=jb untuk setiap j = 1, 2, 3 (tidak ada perbedaan efek antar kolom

terhadap variabel terikat)

H1B : paling sedikit ada satu b j yang tidak nol (ada perbedaan efek antar

kolom terhadap variabel terikat)

3) H0AB : (ab )ij = 0 untuk setiap i = 1, 2 dan j = 1, 2, 3 ( tidak terdapat interaksi

baris dan kolom terhadap variabel terikat)

H1AB : paling sedikit ada satu (ab )ij yang tidak nol ( terdapat interaksi baris

dan kolom terhadap variabel terikat ).

b. Komputasi

Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, untuk memudahkan perhitungan

didefinisikan besaran-besaran (1), (2), (3), (4) dan (5) sebagai berikut:

Page 74: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxxiv

(1) = pqG 2

; (2) = åji

ijSS,

; (3) = q

Ai

i

2

å ;

(4) = åj

j

p

B 2

; (5) = 2

jiijAB

dengan:

nij : ukuran sel ij (sel pada baris ke-i dan kolom ke-j)

: banyaknya data amatan pada sel ij

: frekuansi sel ij

n h : rataan harmonik frekuensi seluruh sel =

åji ijn

pq

,

1

N : åji

ijn,

= banyaknya seluruh data amatan

SS ij :

2

2

ij

kijk

kijk n

X

X

÷ø

öçè

æ

å

: jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij

ijAB : rataan pada sel ij

Ai : åj

ijAB = jumlah rataan pada baris ke-i

Bj : åi

ijAB = jumlah rataan pada kolom ke-j

G : åji

ijAB,

= jumlah rataan semua sel

p : banyak baris

q : banyak kolom

Page 75: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxxv

Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama terdapat lima jumlah kuadrat,

yaitu :

JKA = { })1()3( -hn

JKB = { })1()4( -hn

JKAB = { })4()3()5()1( --+hn

JKG = (2)

JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG

dengan:

JKA adalah jumlah kuadrat baris

JKB adalah jumlah kuadrat kolom

JKAB adalah jumlah kuadrat interaksi antara baris dan kolom

JKG adalah jumlah kuadrat galat

JKT adalah jumlah kuadrat total

Derajat kebebasan untuk masing-masing jumlah kuadrat tersebut adalah:

dkA = p – 1 dkT = N – 1

dkB = q – 1 dkG = N – pq

dkAB = (p – 1)(q – 1)

Berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masing-masing diperoleh rerata

kuadrat berikut:

dkAJKA

RKA = dkABJKAB

RKAB =

dkBJKB

RKB = dkGJKG

RKG =

c. Statistik Uji

RKGRKA

Fa = RKGRKAB

Fab =

Page 76: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxxvi

RKGRKB

Fb =

d. Taraf Siginifikansi ( ) = 0,05

e. Daerah Kritik

1) Daerah kritik Fa adalah DK = { aa FF > }pqNpF -- ,1;a

2) Daerah kritik Fb adalah DK = { bb FF > }pqNqF -- ,1;a

3) Daerah kritik Fab adalah DK = { abab FF > ( )( ) }pqNqpF --- ,11;a

f. Keputusan Uji

H0 ditolak jika Fhitung terletak di daerah kritik

g. Rangkuman Analisis

Sumber JK dk RK Fhitung Ftabel

Baris (A) JKA p-1 RKA Fa Ftabel

Kolom (B) JKB q-1 RKB Fb Ftabel

Interaksi (AB) JKAB (p-1)(q-1) RKAB Fab Ftabel

Galat (G) JKG N - pq RKG - -

Total JKT N-1 - - -

( Budiyono, 2000: 211-213).

4. Uji Komparasi Ganda

Komparasi ganda adalah tindak lanjut dari analisis variansi apabila hasil analisis

variansi tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Untuk uji lanjut setelah

analisis variansi digunakan metode Scheffe karena metode tersebut akan menghasilkan

beda rerata dengan tingkat signifikan yang kecil. Langkah-langkah dalam menggunakan

metode Scheffe sebagai berikut:

a. Mengidentifikasikan semua pasangan komparasi rerata

b. Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut

a

Page 77: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxxvii

c. Menentukan taraf signifikansi ( ) = 0,05

d. Mencari harga statistik uji F dengan rumus sebagai berikut

1) Komparasi rerata antar baris

.. jiF - =( )

÷÷ø

öççè

æ+

-

..

2..

11

ji

ji

nnRKG

XX

dengan:

Fi.-j. : nilai Fhit pada pembandingan baris ke-i dan baris ke-j

.iX : rerata pada baris ke- i

.jX : rerata pada baris ke- j

RKG : rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi

ni. : ukuran sampel baris ke-i

nj. : ukuran sampel baris ke-j

Daerah kritik untuk uji ini adalah DK = { FF | > ( ) }pqNpFp --- ,1;1 a

2) Komparasi rerata antar kolom

F.i-.j =( )

÷÷ø

öççè

æ+

-

ji

ji

nnRKG

XX

..

2..

11

dengan:

F.i-.j : nilai Fhit pada pembandingan kolom ke-i dan kolom ke-j

iX . : rerata pada kolom ke- i

jX . : rerata pada kolom ke- j

RKG : rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi

n.i : ukuran sampel kolom ke-i

a

Page 78: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxxviii

n.j : ukuran sampel kolom ke-j

Daerah kritik untuk uji adalah DK = { FF > ( ) }pqNqFq --- ,1;1 a

3) Komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama

( )

÷÷ø

öççè

æ+

-=-

kjij

kjij

kjij

nnRKG

XXF

11

2

dengan:

Fij-kj : nilai Fhit pada pembandingan sel ke-ij dan sel ke-kj

ijX : rerata pada sel ij

kjX : rerata pada sel kj

RKG : rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi

nij : ukuran sel ij

nik : ukuran sel kj

Daerah kritik untuk uji adalah:{ kjijkjij FF -- > ( ) }pqNpqFpq --- ,1;1 a

4) Komparasi rerata antara sel pada baris yang sama

( )

÷÷ø

öççè

æ+

-=-

ikij

ikij

ikij

nnRKG

XXF

11

2

dengan:

Fij-ik: nilai Fhit pada pembandingan sel ke-ij dan sel ke-ik

ijX : rerata pada sel ij

ikX : rerata pada sel ik

RKG : rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi

nij : ukuran sel ij

Page 79: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxxix

nik : ukuran sel ik

Daerah kritik untuk uji adalah DK ={ ikijikij FF -- > ( ) }pqNpqFpq --- ,1;1 a

e. Menentukan keputusan uji (beda rerata) untuk setiap pasang komparasi rerata

Menyusun rangkuman analisis/ komparasi ganda (Budiyono,2000: 214-215).

Page 80: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxxx

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Uji Coba Instrumen

1. Instrumen Tes Prestasi Belajar Matematika

a. Uji Validitas Isi

Sebelum tes prestasi belajar matematika diberikan kepada siswa terlebih dahulu

dilakukan validitas isi melalui experts judgment yaitu penilaian yang dilakukan oleh para

ahli. Dalam hal ini dilakukan oleh Dr. Bambang Priyo Darminto, M.Kom, Drs. Abu

Syafik, M.Pd, dan Drs. Budiyono, M.Si, ketiganya adalah dosen Pendidikan Matematika

FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Hasil validitas isi menunjukan bahwa instrumen penelitian yang berupa tes

prestasi belajar matematika yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 35 butir soal telah

dipenuhi karena adanya kesesuaian antara kisi-kisi yang dibuat (Lampiran 6) dengan butir

soal yang dipakai (Lampiran 7). Tiga belas ítem kriteria validitas isi semua disetujui oleh

ketiga validator, yang berarti bahwa butir soal tes prestasi belajar matematika sebanyak

35 butir soal telah dipenuhi berdasarkan validitas isi. Hasil penilaian validitas isi

selengkapnya ditunjukkan pada Lampiran 10. Berdasarkan uji validitas isi di atas

dinyatakan bahwa instrumen tes prestasi belajar matematika tersebut dinyatakan valid.

b. Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang memadai

artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Dalam penelitian ini soal mempunyai

tingkat kesukaran yang memadai jika 0,25 £ P £ 0,75, dimana P adalah indeks

kesukaran. Dengan kata lain dalam penelitian ini digunakan item soal yang termasuk

kategori sedang.

Page 81: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxxxi

Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran dari 35 item soal diperoleh 3 item

soal yang tidak memadai yaitu item soal nomor 3 mempunyai indeks kesukaran 0,803

termasuk kategori mudah, item soal nomor 12 mempunyai indeks kesukaran 0,225

termasuk kategori sukar dan item soal nomor 18 mempunyai indeks kesukaran 0,113

termasuk kategori sukar. Sedangkan item soal yang lain mempunyai tingkat kesukaran

yang memadai (kategori sedang). Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

15.

c. Daya Pembeda

Daya pembeda masing-masing butir soal dilihat dari relasi antara skor butir-butir

tersebut dengan skor totalnya. Berdasarkan hasil uji coba 35 butir soal terhadap 71

responden terdapat 9 item soal mempunyai daya beda kurang dari 0,3 yaitu item soal

nomor 12 dengan indeks daya beda -0,004, item soal nomor 14 dengan indeks daya beda

0,076, item soal nomor 15 dengan indeks daya beda -0,064, item soal nomor 18

dengan indeks daya beda -0,095, item soal nomor 24 dengan indeks daya beda 0,047,

item soal nomor 27 dengan indeks daya beda 0,063, item soal nomor 28 dengan indeks

daya beda 0,169, item soal nomor 32 dengan indeks daya beda 0,081 dan item soal

nomor 34 dengan indeks daya beda -0,145, sehingga sembilan item soal tersebut

dianggap tidak baik. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 15.

d. Butir Soal Yang Digunakan

Berdasarkan indeks kesukaran dan daya beda yang ditetapkan dari 35 item soal,

terdapat 10 item soal yang tidak dipakai (ditolak) yaitu soal nomor 3, 12,14, 15, 18, 24,

27, 28, 32 dan 34. Sehingga terpilih sebanyak 25 item soal tes prestasi belajar matematika

yang semuanya mewakili masing-masing indikator yang tertuang dalam kisi-kisi

Page 82: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxxxii

penyusunan soal. Selanjutnya dari 25 item soal tersebut dicari indeks reliabilitasnya

apakah reliabel atau tidak.

e. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan metode

satu kali tes. Teknik perhitungan yang digunakan untuk menghitung indeks reliabilitas

menggunakan Kuder Richardson KR-20. Hasil perhitungan dari 25 item soal tes prestasi

belajar matematika diperoleh indeks reliabilitas instrumen sebesar 0,818. Ini

menunjukkan bahwa instrumen reliabel karena nilainya lebih besar dari 0,70. Perhitungan

selengkapnya ditunjukkan pada Lampiran 16.

2. Instrumen Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika

a. Uji Validitas Isi

Uji validitas isi untuk instrumen angket minat siswa terhadap pelajaran

matematika juga dilakukan oleh Dr. Bambang Priyo Darminto, M.Kom, Drs. Abu Syafik,

M. Pd dan Drs. Budiyono, M.Si, ketiganya adalah dosen Pendidikan Matematika FKIP

Universitas Muhammadiyah Purworejo. Hasil validitas isi menunjukkan bahwa instrumen

penelitian yang berupa angket minat siswa terhadap pelajaran matematika yang

berbentuk objektif dengan 5 alternatif pilihan jawaban sebanyak 40 butir soal telah

dipenuhi karena adanya kesesuaian antara kisi-kisi yang dibuat (Lampiran 8) dengan butir

soal yang dipakai (Lampiran 9). Delapan item kriteria validitas isi semua disetujui oleh

ketiga validator, yang berarti bahwa butir pertanyaan angket minat siswa terhadap

pelajaran matematika sebanyak 40 butir pertanyaan telah dipenuhi berdasarkan validitas

isi. Hasil penilaian validitas isi selengkapnya ditunjukkan pada Lampiran 6. Setelah

dilakukan uji validitas isi, kemudian dilanjutkan uji coba angket minat siswa terhadap

Page 83: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxxxiii

pelajaran matematika. Uji coba dilakukan pada 71 siswa yang berasal dari SDN 1

Jlegiwinangun, SDN 2 Kutowinangun dan SDN Kaliputih.

b. Uji Konsistensi Internal

Uji konsistensi internal digunakan untuk mengetahui relasi antara skor butir pada

angket dengan skor totalnya. Berdasarkan hasil uji coba 40 butir pertanyaan pada angket

terhadap 71 responden, terdapat 8 item pertanyaan yang mempunyai indeks konsistensi

internal kurang dari 0,3 yaitu pertanyaan nomor 2 dengan indeks konsistensi internal

0,097, pertanyaan nomor 11 dengan indeks konsistensi internal 0,175, pertanyaan nomor

14 dengan indeks konsistensi internal 0,086, pertanyaan nomor 23 dengan indeks

konsistensi internal 0,033, pertanyaan nomor 30 dengan indeks konsistensi internal 0,083,

pertanyaan nomor 33 dengan indeks konsistensi internal 0,272, pertanyaan nomor 36

dengan indeks konsistensi internal 0,189 dan pertanyaan nomor 37 dengan indeks

konsistensi internal 0,023. Sehingga delapan item pertanyaan tersebut dianggap tidak

baik, perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12.

Berdasarkan uji konsistensi internal yang diterapkan pada 40 item pertanyaan,

terdapat 8 item pertanyaan yang tidak dipakai (ditolak) yaitu pertanyaan nomor 2, 11, 14,

23, 30, 33, 36 dan 37. Sehingga terpilih sebanyak 32 item pertanyaan angket siswa

terhadap pelajaran matematika yang semuanya mewakili masing-masing indikator yang

tertuang dalam kisi-kisi penyusunan angket. Selanjutnya dari 32 item pertanyaan dalam

angket dicari indeks reliabilitasnya apakah reliabel atau tidak.

c. Uji Reliabilitas Angket

Uji reliabilitas angket dilakukan dengan metode satu kali tes. Teknik perhitungan

yang digunakan untuk menghitung indeks reliabilitas menggunakan rumus Alpha. Hasil

perhitungan diperoleh indeks reliabilitas instrumen sebesar 0,854. Ini menunjukkan

Page 84: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxxxiv

bahwa instrumen angket reliabel karena nilainya lebih besar dari 0,70. Perhitungan

selengkapnya ditunjukkan pada Lampiran 13.

B. Diskripsi Data

Diskripsi data yang disajikan adalah data skor minat siswa pada pelajaran

matematika dan data hasil tes prestasi belajar matematika siswa. Data skor minat siswa

pada pelajaran matematika diambil sebelum dilakukan penelitian, baik pada kelompok

eksperimen maupun pada kelompok kontrol. Sedangkan data hasil tes prestasi belajar

matematika siswa diambil setelah dilakukan eksperimen pembelajaran.

1. Data Skor Minat Siswa Pada Pelajaran Matematika

a. Data Skor Minat Siswa Kelompok Eksperimen

Data skor minat siswa pada pelajaran matematika untuk kelompok eksperimen

berasal dari 11 siswa kelas V SDN Pekunden, 20 siswa kelas V SDN 2 Karangsari dan 29

siswa kelas V SDN Mrinen. Dari 60 siswa untuk kelompok eksperimen diperoleh nilai

mean 117,5, median 116, skor maksimum 153, skor minimum 82 dan standar deviasi

16,09. Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 21.

b. Data Skor Minat Siswa Kelompok Kontrol

Data skor minat siswa pada pelajaran matematika untuk kelompok kontrol

berasal dari 39 siswa kelas V SDN Tanjungsari, 15 siswa kelas V SDN 1 Triwarno dan 11

siswa kelas V SDN 2 Babadsari. Dari 65 siswa untuk kelompok kontrol diperoleh nilai

mean 118,98, median 119, skor maksimum 152, skor minimum 80 dan standar deviasi

17,07. Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 21.

c. Data Skor Minat Berdasarkan Kategori

Berdasarkan data skor minat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

selanjutnya akan dikategorikan dalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Dari

hasil perhitungan kelompok eksperimen dan kontrol diperoleh X = 118,27 dan s =

Page 85: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxxxv

16,56. Penentuan untuk kategori didasarkan pada ketentuan sebagai berikut: kelompok

tinggi ix > X +21 s, kelompok sedang X -

21 s £ ix £ X +

21 s dan kelompok rendah ix

< X -21 s. Sehingga untuk skor yang lebih dari 126,55 dikategorikan tinggi, untuk skor

yang lebih dari atau sama dengan 109,99 dan kurang dari atau sama dengan 126,55

dikategorikan sedang dan untuk skor kurang dari 109,99 dikategorikan rendah.

Berdasarkan data yang telah terkumpul diperoleh 46 siswa mempunyai skor

minat tinggi, 36 siswa mempunyai skor minat sedang dan 43 siswa mempunyai skor

minat rendah pada pelajaran matematika. Pada kelompok eksperimen terdapat 20 siswa

mempunyai skor minat tinggi, 19 siswa mempunyai skor minat sedang dan 21 siswa

mempunyai skor minat rendah. Untuk kelompok kontrol terdapat 26 siswa mempunyai

skor minat tinggi, 17 siswa mempunyai skor minat sedang dan 22 mempunyai skor minat

rendah.

2. Data Hasil Prestasi Belajar Matematika

a. Data Hasil Prestasi Belajar Matematika Kelompok Eksperimen

Data hasil prestasi belajar matematika siswa untuk kelompok eksperimen berasal

dari 11 siswa kelas V SDN Pekunden, 20 siswa kelas V SDN 2 Karangsari dan 29 siswa

kelas V SDN Mrinen. Dari 60 siswa untuk kelompok eksperimen diperoleh nilai mean

61,33, median 60, nilai maksimum 92, nilai minimum 32 dan standar deviasi 14,35.

Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 23.

b. Data Hasil Belajar Matematika Kelompok Kontrol

Data hasil prestasi belajar matematika siswa untuk kelompok kontrol berasal

dari 39 siswa kelas V SDN Tanjungsari, 15 siswa kelas V SDN 1 Triwarno dan 11 siswa

kelas V SDN 2 Babadsari. Dari 65 siswa untuk kelompok kontrol diperoleh nilai mean

Page 86: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxxxvi

54,46, median 56, nilai maksimum 88, nilai minimum 20 dan standar deviasi 18,41.

Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 23.

Tabel 4.1 Diskripsi Data Hasil Prestasi Belajar Matematika

No. Kelompok Mean Standar Deviasi N

1. Eksperimen 61,33 14,35 60

2. Kontrol 54,46 18,41 65

3. Minat siswa tinggi 72,96

10,05 46

4. Minat Siswa Sedang 55,00

11,37 36

5. Minat Siswa Rendah 43,81 12,89 43

C. Hasil Analisis Data

1. Uji Keseimbangan

Sebelum dilaksanakan penelitian dilakukan terlebih dahulu uji keseimbangan. Uji

keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah sampel penelitian yang dikenai

pendekatan pembelajaran yaitu kelompok eksperimen (pembelajaran dengan pendekatan

realistik) dan kelompok kontrol (pembelajaran dengan pendekatan mekanistik)

mempunyai kemampuan matematika yang sama. Hasil uji keseimbangan diperoleh nilai

uji t (tobs) sebesar 0,1035 dengan nilai tabel t0,025;123 sebesar 1,960, dengan DK =

{ 1,960t t < - atau }1,960t > . Karena nilai tobsÏDK maka H0 tidak ditolak, berarti

tidak terdapat perbedaan rerata antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Jadi antara siswa yang mendapatkan pendekatan pembelajaran realistik dengan

pendekatan pembelajaran mekanistik mempunyai kemampuan awal yang sama. Hasil

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 20.

2. Uji Prasyarat Analisis

Page 87: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxxxvii

Sebelum data dianalisa menggunakan uji anava, terlebih dahulu data harus

memenuhi syarat uji normalitas dan uji homogenitas. Dalam penelitian ini uji normalitas

menggunakan uji Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan uji Bartlett.

a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data variabel terikat yaitu hasil

prestasi belajar matematika yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas

hasil prestasi belajar matematika dalam penelitian ini meliputi:

1) kelompok siswa dengan pendekatan pembelajaran realistik

2) kelompok siswa dengan pendekatan pembelajaran mekanistik

3) kelompok siswa yang memiliki minat tinggi pada pelajaran matematika

4) kelompok siswa yang memiliki minat sedang pada pelajaran matematika

5) kelompok siswa yang memiliki minat rendah pada pelajaran matematika

Uji normalitas menggunakan uji Lilliefors dengan tingkat signifikansi a = 0,05.

Rangkuman uji normalitas sebagai berikut:

Tabel 4.2 Rangkuman Uji Normalitas Data Hasil Prestasi Belajar Matematika

No Kategori Lhitung n Ltabel Keputusan Uji Ket

1. Kel. eksperimen 0,0870 60 0,1144 H0 diterima Normal

2. Kel. kontrol 0,0728 65 0,1099 H0 diterima Normal

3. Kel. minat tinggi 0,1031 46 0,1306 H0 diterima Normal

4. Kel. minat sedang 0,0754 36 0,1477 H0 diterima Normal

5. Kel. minat rendah 0,0936 43 0,1351 H0 diterima Normal

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 24. Dari hasil analisis uji

normalitas hasil prestasi belajar matematika di atas, tampak bahwa nilai Lhitung untuk

setiap kelompok kurang dari Ltabel berarti pada tingkat signifikansi a = 0,05 menunjukkan

bahwa data prestasi belajar matematika kelompok eksperimen, kelompok kontrol,

maupun kelompok berdasarkan kategori berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Page 88: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxxxviii

b. Uji Homogenitas Variansi

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel random data hasil

prestasi belajar matematika kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai

variansi yang sama. Demikian juga apakah sampel random data hasil prestasi belajar

matematika kategori minat tinggi, sedang dan rendah mempunyai variansi yang sama.

Dalam penelitian ini uji homogenitas yang digunakan uji Bartlett dengan statistik

uji Chi Kuadrat dengan tingkat signifikansi a = 0,05. Rangkuman hasil penelitian untuk

uji homogenitas disajikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3 Rangkuman Uji Homogenitas Variansi

Kelompok 2obsc 2

tabelc Keputusan Kesimpulan

Eksperimen dan kontrol

3,5531

3,841 H0 diterima Kedua kelompok mempunyai variansi yang sama

Minat tinggi, sedang dan rendah

2,5259 5,991 H0 diterima Ketiga kelompok mempunyai variansi yang sama

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 25.

Dari analisis uji homogenitas variansi hasil prestasi belajar matematika di atas,

tampak bahwa nilai 2obsc untuk setiap kelompok kurang dari 2

tabelc berarti pada tingkat

signifikansi a = 0,05 menunjukkan bahwa sampel random data hasil prestasi belajar

matematika kelompok eksperimen dan kontrol mempunyai variansi yang sama. Demikian

pula untuk sampel random data hasil prestasi belajar pada kategori minat tinggi, sedang

dan rendah pada pelajaran matematika juga mempunyai variansi yang sama.

3. Uji Hipotesis Penelitian

Hasil perhitungan uji hipotesis dengan analisis variansi dua jalan 2 x 3 dengan sel

tidak sama dan taraf signifikansi 05,0=a disajikan pada tabel berikut:

Page 89: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

lxxxix

Tabel 4.4 Rangkuman Analisis Variansi

Sumber JK dk RK Fobs Fa Keputusan uji

Pendekatan Pembelajaran (A) 2095,006 1 2095,006 18,274 3,92 H0 ditolak

Minat Siswa (B) 18014,220 2 9007,110 78,566 3,07 H0 ditolak

Interaksi (AB) 278,433 2 139,217 1,214 3,07 H0 diterima

Galat (G) 13642,576 119 114,643

Total 34030,235 124

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa:

a. Pada efek utama A (pendekatan pembelajaran), harga statistik uji Fa = 18,274 dan Ftabel

= 3,92, ternyata Fa > Ftabel dengan demikian H0A ditolak. Hal ini berarti pada tingkat

signifikansi a = 0,05 terdapat perbedaan efektivitas pembelajaran antara pendekatan

realistik dan pendekatan mekanistik terhadap hasil prestasi belajar matematika siswa

kelas V semester 1 pada materi luas bangun datar.

b. Pada efek utama B (minat siswa pada pelajaran matematika), harga statistik uji

Fb = 78,566 dan Ftabel = 3,07, ternyata Fb > Ftabel dengan demikian H0B ditolak. Hal ini

berarti pada tingkat signifikansi a = 0,05 minat siswa yang tinggi, sedang dan rendah

pada pelajaran matematika memberikan efek/pengaruh yang berbeda terhadap hasil

prestasi belajar matematika siswa kelas V semester 1 pada materi luas bangun datar.

c. Pada efek interaksi AB (pendekatan pembelajaran dan minat siswa pada pelajaran

matematika), harga statistik uji Fab = 1,214 dan Ftabel = 3,07, ternyata Fab < Ftabel

dengan demikian H0AB diterima. Hal ini berarti pada tingkat signifikan a = 0,05 tidak

terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan minat siswa pada pelajaran

matematika terhadap hasil prestasi belajar matematika siswa kelas V semester 1 pada

Page 90: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xc

materi luas bangun datar. Data mengenai analisis variansi dua jalan dengan sel tak

sama selengkapnya terdapat pada Lampiran 26.

4. Uji Komparasi Ganda

Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh

bahwa H0A dan H0B ditolak, sehingga perlu dilakukan uji lanjut untuk melacak perbedaan

rerata khususnya pada efek utama B yaitu minat siswa pada pelajaran matematika. Dalam

penelitian ini uji lanjut menggunakan uji komparasi ganda dengan metode Scheffe. Uji

komparasi ganda hanya dikenakan pada faktor kolom yang terdiri dari 3 kategori yaitu

minat siswa tinggi, sedang dan rendah pada pelajaran matematika, sedangkan pada faktor

baris tidak perlu dilakukan uji komparasi ganda karena hanya terdiri dari 2 kategori

sehingga cukup dengan melihat rataan marginalnya.

Sebelum melihat hasil komparasi rataan antar kolom, di bawah ini disajikan

rangkuman rataan antar sel lengkap dengan rataan marginalnya.

Tabel 4.5 Rangkuman Rataan Antar Sel dan Rataan Marginal

Pendekatan

Pembelajaran

Minat Siswa Rataan

Marginal Tinggi Sedang Rendah

Eksperimen 75,80 58,53 50,10 61,33

Kontrol 70,77 51,06 37,82 54,46

Rataan Marginal 72,96 55,00 43,81

Rangkuman hasil uji komparasi rataan antar kolom seperti tabel berikut:

Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Ganda Antar Kolom

Komparasi Fhitung Fkritik Keputusan Uji

µ.1 vs µ.2 60,224 6,14 H0 ditolak

µ.2 vs µ.3 20,066 6,14 H0 ditolak

µ.1 vs µ.3 166,711 6,14 H0 ditolak

keterangan:

Page 91: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xci

m.1 : rerata prestasi belajar matematika untuk kelompok minat tinggi

m.2 : rerata prestasi belajar matematika untuk kelompok minat sedang

m.3 : rerata prestasi belajar matematika untuk kelompok minat rendah.

Berdasarkan hasil perhitungan uji komparasi rataan antar kolom, tampak bahwa

ketiga hipotesis nol ditolak. Ini berarti bahwa ketiga tingkatan minat siswa pada pelajaran

matematika memberi efek yang berbeda terhadap prestasi belajar matematika siswa. Jadi

dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rerata prestasi belajar matematika antara

siswa yang memiliki minat tinggi dengan siswa yang memiliki minat sedang atau rendah,

serta antara siswa yang memiliki minat sedang dengan rendah. Perhitungan uji komparasi

ganda selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 27.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama dalam penelitian ini mengatakan bahwa ”pendekatan realistik

dapat menghasilkan prestasi belajar matematika siswa yang lebih baik daripada

pendekatan mekanistik”. Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak

sama untuk efek utama faktor A (pendekatan pembelajaran) diperoleh harga statistik uji

Fa = 18,274 dan Ftabel = 3,92 ternyata Fa > Ftabel, sehingga FaÎDK dengan demikian H0A

ditolak. Hal ini berarti pada tingkat signifikansi a = 0,05 terdapat perbedaan efektivitas

antara pendekatan realistik dan pendekatan mekanistik terhadap prestasi belajar

matematika siswa kelas V pada materi luas bangun datar.

Dilihat dari rataan marginalnya, rerata prestasi belajar matematika yang

menggunakan pendekatan realistik diperoleh 61,33, sedangkan rerata prestasi belajar

matematika dengan pendekatan mekanistik diperoleh 54,46. Tampak bahwa rerata

prestasi belajar matematika siswa dengan pendekatan realistik lebih tinggi daripada rerata

prestasi belajar matematika siswa dengan pendekatan mekanistik. Jadi dapat disimpulkan

Page 92: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xcii

bahwa pendekatan realistik menghasilkan prestasi belajar matematika siswa yang lebih

baik daripada pendekatan mekanistik pada siswa kelas V untuk materi luas bangun datar.

Hal ini sesuai dengan hipotesis teori.

2. Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua dalam penelitian ini mengatakan bahwa “prestasi belajar

matematika pada siswa yang memiliki minat tinggi lebih baik daripada siswa yang

memiliki minat sedang atau rendah, dan prestasi belajar matematika pada siswa yang

memiliki minat sedang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat rendah”.

Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan untuk sel tak sama pada efek utama faktor B

(minat siswa pada pelajaran matematika) diperoleh harga statistik uji Fb = 78,566 dan

Ftabel = 3,07, ternyata Fb > Ftabel sehingga Fb ÎDK dengan demikian H0B ditolak. Hal ini

berarti pada tingkat signifikansi a = 0,05 terdapat perbedaan efek minat siswa pada

pelajaran matematika yang berbeda terhadap prestasi belajar matematika siswa pada

materi luas bangun datar. Karena H0B ditolak maka perlu dilakukan uji lanjut anava yaitu

uji komparasi ganda. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 27.

Pada uji komparasi ganda antara kolom 1 dan kolom 2 diperoleh bahwa F1-2 =

60,224 dan 2Ftabel = 6,14, ternyata F1-2 > 2Ftabel sehingga F1-2 ÎDK dengan demikian H0

ditolak. Hal ini berarti pada tingkat signifikansi a = 0,05 siswa yang memiliki minat

tinggi pada pelajaran matematika secara signifikan prestasi belajar matematikanya

berbeda dengan siswa yang memiliki minat sedang pada pelajaran matematika.

Berdasarkan hasil rataan marginal yang dapat dilihat pada Tabel 4.5, diperoleh

rerata prestasi belajar matematika pada siswa yang memiliki minat tinggi sebesar 73,29,

sedangkan rerata prestasi belajar matematika pada siswa yang memiliki minat sedang

sebesar 54,80. Ini menunjukkan bahwa rerata prestasi belajar matematika pada siswa

yang memiliki minat tinggi lebih baik daripada rerata prestasi belajar siswa yang

Page 93: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xciii

memiliki minat sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki minat

tinggi pada pelajaran matematika mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih

baik daripada siswa yang memiliki minat sedang pada pelajaran matematika.

Pada uji komparasi ganda antara kolom 2 dan kolom 3 diperoleh bahwa F2-3 =

20,066 dan 2Ftabel = 6,14, ternyata F2-3 > 2Ftabel sehingga F2-3 ÎDK dengan demikian H0

ditolak. Hal ini berarti pada tingkat signifikansi a = 0,05 siswa yang memiliki minat

sedang pada pelajaran matematika secara signifikan prestasi belajar matematikanya

berbeda dengan siswa yang memiliki minat rendah pada pelajaran matematika.

Berdasarkan hasil rataan marginalnya, diperoleh rerata prestasi belajar

matematika pada siswa yang memiliki minat sedang sebesar 54,80, sedangkan rerata

prestasi belajar matematika pada siswa yang memiliki minat rendah sebesar 43,96. Ini

menunjukkan bahwa rerata prestasi belajar matematika pada siswa yang memiliki minat

sedang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat rendah. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa siswa yang memiliki minat sedang pada pelajaran matematika

mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki

minat rendah pada pelajaran matematika.

Pada uji komparasi ganda antara kolom 1 dan kolom 3 diperoleh bahwa F1-3 =

166,711 dan 2Ftabel = 6,14, ternyata F1-3 > 2Ftabel sehingga F1-3 ÎDK dengan demikian H0

ditolak. Hal ini berarti pada tingkat signifikansi a = 0,05 siswa yang memiliki minat

tinggi pada pelajaran matematika secara signifikan prestasi belajar matematikanya

berbeda dengan siswa yang memiliki minat rendah pada pelajaran matematika.

Berdasarkan hasil rataan marginalnya, diperoleh rerata prestasi belajar

matematika pada siswa yang memiliki minat tinggi sebesar 73,29, sedangkan rerata

prestasi belajar matematika pada siswa yang memiliki minat rendah sebesar 43,96. Ini

menunjukkan bahwa rerata prestasi belajar matematika pada siswa yang memiliki minat

Page 94: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xciv

tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki minat rendah. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa siswa yang memiliki minat tinggi pada pelajaran matematika

mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki

minat rendah pada pelajaran matematika.

Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki minat tinggi

pada pelajaran matematika mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik

daripada siswa yang memiliki minat sedang atau rendah. Demikian pula siswa yang

memiliki minat sedang pada pelajaran matematika mempunyai prestasi belajar

matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat rendah pada pelajaran

matematika. Hal ini sesuai dengan hipotesis teori.

3. Hipotesis Ketiga Sampai Dengan Hipotesis Ketujuh

Hipotesis ketiga sampai dengan hipotesis ketujuh penelitian ini selengkapnya

terdapat pada bab II. Hipotesis ketiga dan keempat mengenai uji beda rataan antar sel

pada baris yang sama (ditinjau dari pendekatan pembelajaran). Sedangkan hipotesis

kelima, keenam dan ketujuh mengenai uji beda rataan antar sel pada kolom yang sama

(ditinjau dari minat siswa pada pelajaran matematika).

Berdasarkan hasil anava dua jalan dengan sel tak sama diperoleh harga statistik

uji Fab = 1,214 dan Ftabel = 3,07 ternyata Fab < Ftabel sehingga Fab ÏDK dengan demikian

H0AB diterima. Hal ini berarti pada tingkat signifikan a = 0,05 tidak terdapat interaksi

antara pendekatan pembelajaran dan minat siswa pada pelajaran matematika terhadap

prestasi belajar matematika siswa kelas V pada materi luas bangun datar. Hal tersebut

menunjukkan bahwa pengaruh pendekatan pembelajaran terhadap prestasi belajar

matematika siswa tidak tergantung oleh minat siswa pada pelajaran matematika. Dengan

kata lain perbedaan prestasi belajar matematika siswa antara pendekatan realistik dan

Page 95: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xcv

pendekatan mekanistik konsisten pada tiap-tiap kategori minat siswa dan prestasi belajar

matematika antara tiap-tiap kategori minat siswa konsisten pada pendekatan realistik dan

mekanistik.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa karena H0AB diterima maka per-bandingan

rataan antar sel selalu konsisten pada hasil dari efek utama A dan efek utama B. Pada

pendekatan realistik, siswa yang memiliki minat tinggi mempunyai prestasi belajar

matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat sedang atau rendah dan

siswa yang memiliki minat sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih

baik daripada siswa yang memiliki minat rendah. Hal ini dikarenakan secara umum

mengatakan demikian. Demikian pula pada pendekatan mekanistik, siswa yang memiliki

minat tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang

memiliki minat sedang atau rendah dan siswa yang memiliki minat sedang mempunyai

prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat rendah.

Hal ini sesuai dengan hipotesis ketiga dan hipotesis keempat.

Pada siswa yang memiliki minat tinggi, pendekatan realistik memberikan prestasi

belajar matematika yang lebih baik daripada pendekatan mekanistik. Karena secara

umum rataan prestasi belajar matematika siswa dengan pendekatan realistik lebih baik

daripada pendekatan mekanistik. Demikian pula halnya pada siswa yang memiliki minat

sedang dan rendah, pendekatan realistik memberikan prestasi belajar matematika yang

lebih baik daripada pendekatan mekanistik. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis kelima,

tetapi sesuai dengan hipotesis keenam dan ketujuh.

E. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang perlu peneliti

kemukakan, ini dimaksudkan agar dalam penggunaan hasil penelitian tidak terdapat

persepsi yang salah. Keterbatasan-keterbatasan yang dimaksud berkaitan dengan

Page 96: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xcvi

beberapa aspek yaitu subyek penelitian, pendekatan pembelajaran, pelaksana eksperimen

dan pengambilan data hasil belajar.

1. Subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas V SD se-kecamatan Kutowinangun.

Pemilihan subyek penelitian dari tiap SD didasarkan atas peringkat UASBN SD se-

kecamatan kutowinangun tahun pelajaran 2008/ 2009, dan kemungkinan ada yang

lebih baik dari cara penentuan peringkat ini.

2. Pendekatan pembelajaran dalam penelitian ini terbatas pada pendekatan realistik dan

pendekatan mekanistik sehingga mengabaikan pendekatan pembelajaran yang lain.

Ada kemungkinan pendekatan pembelajaran lain dapat lebih meningkatkan prestasi

belajar matematika siswa pada materi luas bangun datar.

3. Dalam pelaksanaan pembelajaran untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, peneliti

hanya mampu mengajar pada lima SD yaitu tiga SD untuk kelas eksperimen dan dua

SD untuk kelas kontrol. Sedangkan satu SD kelas kontrol peneliti meminta bantuan

rekan guru untuk mengajar. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu yang dimiliki

peneliti sehingga tidak dapat mengajar pada semua SD.

4. Selama pengerjaan soal tes uji coba instrumen maupun tes hasil belajar siswa ada

kemungkinan siswa bekerja sama karena keterbatasan tempat duduk, satu meja untuk

dua siswa dan siswa mengerjakan soal yang sama. Ini memungkinkan hasil tes uji coba

dan hasil tes belajar siswa kurang murni.

Page 97: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xcvii

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian teori dan didukung adanya analisis variansi serta

mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan di muka, dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pendekatan realistik menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik

daripada pendekatan mekanistik untuk siswa kelas V SD pada materi luas

bangun datar.

2. Siswa yang memiliki minat tinggi pada pelajaran matematika mempunyai prestasi

belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat sedang atau

rendah, dan siswa yang memiliki minat sedang pada pelajaran matematika

mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang

memiliki minat rendah pada pelajaran matematika.

3. Ditinjau dari pendekatan pembelajaran, siswa yang memiliki minat lebih tinggi pada

pelajaran matematika mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik

daripada siswa yang memiliki minat lebih rendah pada tiap-tiap kategori pendekatan

pembelajaran.

4. Ditinjau dari minat siswa pada pelajaran matematika, pendekatan realistik

menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada

pendekatan mekanistik pada tiap-tiap kategori minat pada pelajaran matematika.

Page 98: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xcviii

B. Implikasi

Berdasarkan pada kajian teori serta mengacu pada hasil penelitian ini,

maka penulis akan menyampaikan implikasi yang semoga berguna baik secara

teoritis maupun secara praktis dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

matematika.

1. Implikasi Teoritis

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika

dengan menggunakan pendekatan realistik menghasilkan prestasi belajar

matematika yang lebih baik daripada pendekatan mekanistik. Hal ini dikarenakan

pembelajaran matematika menggunakan pendekatan realistik membuat siswa

lebih aktif dalam kegiatan belajar. Pendekatan realistik memberikan keleluasaan

siswa mengenai cara penyelesaian soal yang tidak harus tunggal dan menghargai

perbedaan pendapat antara siswa satu dengan siswa yang lain. Sehingga siswa

dapat menggali kemampuannya sendiri, siswa juga diarahkan untuk bekerja sama

dalam kelompok, terutama dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi

misalnya dalam materi luas bangun datar. Untuk itu pembelajaran matematika

dengan pendekatan realistik perlu diterapkan terutama pada materi luas bangun

datar.

Minat siswa pada pelajaran matematika termasuk salah satu faktor bagi

keberhasilan siswa dalam proses belajar matematika. Siswa yang memiliki minat

tinggi pada pelajaran matematika akan menghasilkan prestasi belajar matematika

yang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat sedang dan rendah, serta

siswa yang memiliki minat sedang pada pelajaran matematika akan menghasilkan

Page 99: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

xcix

prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki minat

rendah. Hal ini dikarenakan siswa yang memiliki minat tinggi pada pelajaran

matematika lebih aktif dalam mencari penyelesain suatu masalah dan cenderung

lebih kritis daripada siswa yang memiliki minat sedang dan rendah. Dalam

pelajaran matematika, minat juga dapat meningkatkan prestasi belajar matematika

siswa, oleh karena itu setiap siswa mempunyai kesempatan untuk memperbaiki

dan meningkatkan minatnya.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan

calon guru untuk meningkatkan kualitas prestasi belajar matematika siswa.

Prestasi belajar matematika siswa dapat ditingkatkan dengan memperhatikan

pendekatan pembelajaran dan minat siswa pada pelajaran matematika.

Pembelajaran dengan pendekatan realistik dapat dijadikan suatu alternatif apabila

guru dan calon guru matematika ingin melakukan proses pembelajaran

matematika. Selain itu dalam meningkatkan prestasi belajar matematika siswa,

hendaknya guru memperhatikan pula faktor-faktor yang mempengaruhi proses

pembelajaran diantaranya adalah respons dan minat siswa dalam belajar

matematika yang dimiliki oleh masing-masing siswa serta kemajemukan dalam

kelas tersebut. Guru juga harus memperhatikan beberapa komponen yang

mempengaruhi proses pencapaian prestasi belajar matematika siswa diantaranya

aktivitas belajar, intelegensi, kemampuan awal, kedisiplinan siswa, bakat dan

motivasi siswa, kondisi sosial ekonomi siswa, latar belakang keluarga dan

lingkungan.

Page 100: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

c

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, ada beberapa hal yang

perlu penulis sarankan, yaitu:

1. Bagi Pendidik

a. Dalam penyampaian materi pelajaran matematika, guru dan calon guru

bidang studi matematika perlu memperhatikan adanya pemilihan

pendekatan atau metode pembelajaran yang tepat yaitu sesuai dengan

materi yang akan dipelajari. Salah satu alternatif pendekatan pembelajaran

yang bisa diterapkan dalam pembelajaran matematika adalah pendekatan

realistik.

b. Dalam proses pembelajaran matematika perlu memperhatikan pentingnya

faktor internal dari diri siswa, salah satunya adalah minat siswa pada

pelajaran matematika. Semakin tinggi minat siswa pada pelajaran

matematika semakin baik pula prestasi belajar matematika yang akan

diperolehnya. Untuk itu guru perlu menumbuhkan, mengembangkan,

mengarahkan dan membimbing siswa agar memiliki minat yang tinggi

pada pelajaran matematika.

c. Dalam proses pembelajaran hendaknya guru memperhatikan faktor minat

siswa pada pelajaran matematika, misalnya dengan cara memilih dan

menggunakan pendekatan atau metode pembelajaran yang lebih banyak

melibatkan aktivitas siswa.

Page 101: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

ci

2. Bagi Siswa

a. Setiap siswa mempunyai minat yang berbeda-beda dan dapat

dikembangkan. Oleh karena itu siswa dapat mengembangkan minat yang

dimilikinya salah satunya adalah dapat dikembangkan dalam kegiatan

pembelajaran.

b. Siswa hendaknya selalu berusaha untuk menumbuhkembangkan minatnya

pada pelajaran matematika, karena dengan memiliki minat tinggi pada

pelajaran matematika dapat meningkatkan prestasi belajar matematika

siswa.

c. Siswa hendaknya dalam kegiatan pembelajaran lebih aktif, berani

mengungkapkan ide yang ada dalam pikirannya dan tidak mudah putus asa

dalam menyelesaikan suatu permasalahan dalam soal.

3. Bagi Peneliti lain

a. Dalam penelitian ini pendekatan pembelajaran ditinjau dari minat siswa

pada pelajaran matematika. Bagi para calon peneliti yang lain mungkin

dapat melakukan tinjauan dari sisi lain, misalnya gaya belajar,

karakteristik cara berpikir, motivasi, aktivitas, kreativitas siswa,

intelegensi dan lain-lain agar dapat lebih mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa.

b. Hasil penelitian ini hanya terbatas pada materi luas bangun datar di tingkat

SD, sehingga mungkin bisa diterapkan pada materi matematika yang lain

dengan mempertimbangkan kesesuaiannya.

Page 102: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

cii

Harapan penulis yang lain adalah apa yang diteliti dapat memberikan

manfaat dan sumbangan pemikiran bagi pendidik pada umumnya dan penulis

pada khususnya.

Page 103: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

ciii

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Sudrajat. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan Model

Pembelajaran. Dalam http://akhmadsudrajat.wordpress.com. Diakses tanggal 4 April 2009

Anas Sudijono. 2003. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Budiyono. 2000. Statistika Dasar Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press Conny Semiawan. 2008. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar.

Jakarta: PT Indeks Dewi Salma Prawiradilaga. 2008. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media

Group Endang Purwaningsih. 2004. Efektivitas Model Pembelajaran Jigsaw & Peta Konsep

Terhadap Prestasi Belajar Fisika Dalam Materi Interferensi Cahaya Pada Lapisan Tipis Ditinjau Dari Minat dan Intelegensi Siswa. Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Erman Suherman. Pendekatan Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi

Siswa. Dalam http://ermansuherman.wordpress.com. Diakses 3 Maret 2009 Gravemeijer. 1999, June. ”Context Problems in Realistic Mathematics Education: A

Calculus Course as an Example”. Journal of Educational Studies in Mathematics. 39(1). 111 – 129. Dalam http://proquest.umi.com/pqdweb. Diakses 6 Juli 2009

Herman Hudoyo. 1998. Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud P2LPTK I Ketut Darma. 2007, Desember. ”Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme

Terhadap Prestasi Belajar Matematika Terapan Pada Mahasiswa Politeknik Negeri Bali Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi”. Jurnal Teknodik. Nomor 22 Tahun XI. 108 – 127

Ismail. 2003. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas Karwono. Pendekatan Dalam Pembelajaran Matematika. Dalam http://karwono.

wordpress.com. Diakses tanggal 20 Mei 2009 Muhibbin Syah. 2005. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya Moh Uzer Usman. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya Ngalim Purwanto. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Page 104: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

civ

Ngalim Purwanto. 2001. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nursalam. Macam-Macam Minat. Dalam http://nursalam.wordpress.com. Diakses 12 Mei

2009 Oh Nam Kwon. 2008, May. ”Conceptualizing the Realistic Mathematics Education

Approach in the Teaching and Learning of Ordinary Differential Equations ”. Journal for Research in Mathematics Education. 25(5). 443 – 471. Dalam www.math.uoc.qr/~ictm2/proceedings. Diakses 6 Juli 2009

Pam Chermansky, Nancy Hepp. 2008, October. ”Playing the Way to Math Learning”.

Journal of Today’s Catholic Teacher. 42(2). 22. Dalam http://proquest.umi.com/pqdweb. Diakses 4 Juli 2009

Paul Suparno. 1996. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius Pentatito Gunowibowo. 2008. Efektivitas Pendekatan Realistik Dalam Meningkatkan

Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita dan Sikap Terhadap Matematika Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas IV SD di Kecamatan Purworejo. Kabupaten Purworejo. Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Poerwadarminta. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Qym. Pengertian Minat.Dalam http://qym7882.blogspot.com/2009/03/pengertian-

minat.html. Diakses 12 Mei 2009 Robert K. Sembiring, Sutarto Hadi & Maarten Dolk. 2008, December. ”Reforming

Mathematics Learning in Indonesian Classrooms Through RME”. ZDM The International Journal on Mathematics Education. 40(6). 927 – 939. Dalam http://www.springerlink.com. Diakses 6 November 2009

Ruseffendi. 1991. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya

Dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito Sahat Saragih. 2008. “Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik Terhadap Kemampuan

Berfikir Logis Siswa Sekeloh Menengah Pertama”. Jurnal Kependidikan. 32 (1). 4 – 11

Sartono. Konstruktivisme-Perubahan Konsepsi. Dalam http://pembelajaranguru.

wordpress.com. Diakses 20 Februari 2009 Siti Rohmi Yuliati. 2005, Maret. “Matematika SD yang Dikehendaki Oleh Guru, Murid

dan Orang Tua”. Jurnal Pendidikan. 6 (1). 65 – 81 Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta.

Page 105: EKSPERIMENTASI PENDEKATAN REALISTIK PADA …... · Lampiran 12 Konsistensi Internal Angket Minat Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ..... 186 Lampiran 13 Reliabilitas Angket Minat

cv

Sri Wulandari Danoebroto. 2008. “Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui Pendekatan PMRI dan Pelatihan Metakognitif”. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Nomor 1 Tahun XI. 69 – 81

Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta. Suprawoto. Paparan FGD Kebumen. Dalam http://www.slideshare.net/nasupra- woto.

Diakses 20 Februari 2009 Sutratinah Tirtonagoro. 2001. Anak Super Normal dan Program Pendidikannya. Jakarta:

Bina Aksara St. Suwarsono. 2001. Beberapa Permasalahan Yang Terkait Dengan Upaya

Implementasi Pendidikan Matematika Realistik di Indonesia. Makalah Pada Seminar Nasional PMRI. Yogyakarta: 14 – 15 November 2001

Syamsu yusuf dan Juntika Nur Ihsan. 2006. Landasan Bimbingan dan Konseling.

Bandung: Remaja Rosdakarya Treffers, A. 1991. Realistic Mathematics Education in The Netherlands 1980 – 1990.

Utrecht: CD – B Press Freudenthal Institute Winkel, WS. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Gramedia. Yansen Marpaung. 2003. Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan. Makalah Pada

Seminar Nasional Komperda Himpunan Matematika Indonesia Wilayah Jateng dan DIY. Surakarta

Yenni B. Widjaja, André Heck. 2003. “How a Realistic Mathematics Education

Approach and Microcomputer-Based Laboratory Worked in Lessons on Graphing at an Indonesian Junior High School”. Journal of Science and Mathematics Education in Southeast Asia. 26(2). 1 – 51. Dalam http://staff.science.uva.nl. Diakses 4 Juli 2009

Yohanes Agus Prayoga. Pengembangan Minat Pada Anak. Dalam http://nagasakti.mervpolis.com. Diakses 12 Mei 2009