Ekp Putri Ayu 2013

41
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah dibangun Puskesmas. Puskesmas adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan dijangkau oleh masyarakat, berperan aktif dalam menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan biaya yang ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat. Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, puskesmas bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. 1 Pengelolaan program kerja puskesmas berpedoman pada empat asas pokok yaitu asas pertanggungjawaban wilayah, asas peran serta masyarakat, asas keterpaduan dan asas rujukan. 2 Puskesmas berfungsi sebagai : 2,3 1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. 2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat. 3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Transcript of Ekp Putri Ayu 2013

Page 1: Ekp Putri Ayu 2013

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan

masyarakat telah dibangun Puskesmas. Puskesmas adalah organisasi fungsional

yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

merata, dapat diterima dan dijangkau oleh masyarakat, berperan aktif dalam

menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan biaya

yang ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat. Sebagai Unit Pelaksana Teknis

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, puskesmas bertanggung jawab terhadap

pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.1 Pengelolaan program kerja

puskesmas berpedoman pada empat asas pokok yaitu asas pertanggungjawaban

wilayah, asas peran serta masyarakat, asas keterpaduan dan asas rujukan.2

Puskesmas berfungsi sebagai :2,3

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.

2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya,

Puskesmas dilengkapi dengan instrument manajemen yang terdiri dari :2,3

1. Perencanaan tingkat Puskesmas.

2. Lokakarya mini Puskesmas.

3. Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya, termasuk

alat, obat, keuangan, dan Tenaga serta didukung dengan manajemen

sistem pencatatan dan pelaporan disebut sistem informasi manajemen

Puskesmas (SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan (antara

lain melalui penerapan quality assurance).

Page 2: Ekp Putri Ayu 2013

2

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-

program unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen

Kesehatan dan program spesifik daerah, maka area program yang akan menjadi

prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri

demikian pula strategi dalam pencapaian tujuannya, yang harus disesuaikan

dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat. Puskesmas merupakan ujung

tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai peran cukup besar

dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut di atas, maka

pedoman stratifikasi Puskesmas yang telah dipergunakan selama ini telah

disempurnakan, dan selanjutnya digunakan istilah Penilaian Kinerja Puskesmas.3

1.2 Tujuan Penilaian Kinerja Puskesmas

1.2.1 Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal

dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten/ kota.

1.2.2 Tujuan Khusus

1). Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu

kegiatan serta manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.

2). Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun berdasarkan

urutan peringkat kategori kelompok Puskesmas.

3). Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan

dalam penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan

kabupaten/ kota untuk tahun yang akan datang.

1.3 Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas

1). Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan

dibandingkan dengan target yang harus dicapainya.

2). Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari

penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah

kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out

put dan out come).

Page 3: Ekp Putri Ayu 2013

3

3). Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/ kota dapat menetapkan tingkat

urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan

datang berdasarkan prioritasnya.

4). Dinas kesehatan kabupaten/ kota dapat menetapkan dan mendukung

kebutuhan sumberdaya Puskesmas dan urgensi pembinaan Puskesmas.

1.4 Ruang Lingkup Penilaian Kinerja Puskesmas

Ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian

hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen Puskesmas dan mutu

pelayanan. Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang

telah ditetapkan di tingkat kabupaten/ kota dan kegiatan upaya kesehatan

pengembangan dalam rangka penerapan ketiga fungsi Puskesmas yang

diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu

pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi “ Indonesia Sehat 2010 “.

Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan di Daerah, maka

kabupaten/ kota dapat menetapkan dan mengembangkan jenis program kesehatan

yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang sudah diukur dengan kemampuan

sumberdaya termasuk ketersediaan dan kompetensi tenaga pelaksananya, dengan

tetap memperhatikan arahan dan kebijakan tingkat propinsi dan pusat, yang

dilandasi oleh kepentingan daerah dan nasional termasuk konsensus global/

kesepakatan dunia (antara lain penanggulangan penyakit polio, TBC, malaria,

diare, kusta, dan lain-lain).2

Puskesmas yang telah melaksanakan upaya kesehatan pengembangan baik

berupa penambahan upaya maupun suatu upaya kesehatan inovasi, tetap

dilakukan penilaian. Hasil kegiatan (output atau outcome) yang dilakukan

Puskesmas merupakan nilai tambah dalam penilaian kinerjanya dan tetap harus

diperhitungkan sesuai dengan kesepakatan. Apabila upaya kesehatan

pengembangan tersebut merupakan kebutuhan daerah yang telah didukung dengan

ketersediaan dan kemampuan sumberdaya di daerah yang bersangkutan maka

dimungkinkan untuk dikembangkan secara lebih luas di seluruh Puskesmas dalam

suatu wilayah kabupaten/ kota. Oleh karenanya, kegiatan tersebut sudah harus

Page 4: Ekp Putri Ayu 2013

4

diperhitungkan untuk dilakukan penilaian di seluruh Puskesmas. Dengan

pendekatan demikian maka penilaian pelaksanaan kegiatan untuk masing-masing

Puskesmas kemungkinan “tidak lagi sama di seluruh Puskesmas“, melainkan

hanya berdasarkan “kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas yang

bersangkutan” . Sedangkan kegiatan-kegiatan pengembangan yang belum menjadi

kegiatan utama di kabupaten/ kota, hanya akan dilakukan oleh Puskesmas tertentu

saja di kabupaten/ kota yang bersangkutan.2

Secara garis besar lingkup penilaian kinerja Puskesmas tersebut

berdasarkan pada upaya-upaya Puskesmas dalam menyelenggarakan :

1. Pelayanan kesehatan yang meliputi :

a. Upaya Kesehatan Wajib sesuai dengan kebijakan nasional, dimana

penetapan jenis pelayanannya disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/

kota.

b. Upaya Kesehatan Pengembangan antara lain penambahan upaya kesehatan

atau penerapan pendekatan baru (inovasi) upaya kesehatan dalam

pelaksanaan pengembangan program kesehatan yang dilaksanakan di

Puskesmas.

2. Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan,

meliputi :

a. Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan lokakarya mini dan

pelaksanaan penilaian kinerja.

b. Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat, obat, keuangan, dll.

3. Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi :

a. Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan.

b. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya terhadap

standar pelayanan yang telah ditetapkan.

c. Penilaian out-put pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang

diselenggarakan. Dimana masing-masing program/ kegiatan mempunyai

indikator mutu tersendiri, sebagai contoh angka drop out pengobatan pada

program penanggulangan TBC.

Page 5: Ekp Putri Ayu 2013

5

d. Penilaian out-come pelayanan antara lain melalui pengukuran tingkat

kepuasan pengguna jasa pelayanan Puskesmas. Belum semua kegiatan

pelayanan yang dilaksanakan di Puskesmas dapat dinilai tingkat mutunya,

baik dalam aspek input, proses, out-put maupun out-comenya, karena

indikator dan mekanisme untuk penilaiannya belum ditentukan.2

6

Sehingga, secara keseluruhan tidak akan diukur dalam penilaian kinerja,

akan tetapi dipilih beberapa indikator yang sudah ada standar penilaiannya. Jenis

kegiatan Puskesmas yang terdapat dalam lampiran buku pedoman Penilaian

Kinerja Puskesmas ini merupakan jenis kegiatan yang memungkinkan

dilaksanakan di seluruh Puskesmas (sebagai “Daftar Menu“). Sesuai dengan

kebutuhan dan permasalahan, masing-masing kabupaten/kota akan menetapkan

jenis kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan, dan kemudian hasilnya

dinilai berdasarkan rencana yang telah disusun. Hasil kegiatan Puskesmas yang

diperhitungkan meliputi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan

jaringannya di wilayah kerja Puskesmas, baik kegiatan yang dilaksanakan di

dalam gedung maupun di luar gedung.2

Untuk beberapa jenis kegiatan tertentu, Puskesmas dapat memperoleh

bantuan teknologi ataupun tenaga dari Puskesmas sekitarnya atau tingkat

kabupaten/ kota (sebagai contoh: dalam situasi emergensi/ KLB, pelayanan

kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan, transmigrasi, komunitas adat terpencil,

dll) maka peran perbantuan dapat diabaikan, sehingga hasilnya dapat

diperhitungkan sebagai kegiatan Puskesmas. Komponen input sumberdaya dan

lingkungan tidak termasuk dalam variabel penilaian, akan tetapi kedua komponen

tersebut dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam proses penyusunan

rencana dan penetapan besaran target Puskesmas. Selanjutnya dalam melakukan

analisa permasalahan/ kesenjangan kegiatan Puskesmas, maka komponen input

sumberdaya dan lingkungan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan baik

dalam mencari penyebab masalah maupun penetapan alternatif pemecahan

masalah.2

7

Page 6: Ekp Putri Ayu 2013

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan

penilaian hasil kerja/ prestasi Puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari

tingkat Puskesmas, sebagai instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas

melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian dinas kesehatan

kabupaten/ kota melakukan verifikasi hasilnya.1,2 Adapun aspek penilaian meliputi

hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan

(khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas

perhitungan seluruh Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan

kabupaten / kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam

kelompok (I,II,III) sesuai dengan pencapaian kinerjanya. Pada setiap kelompok

tersebut, dinas kesehatan kabupaten/kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja

Puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapaian kinerjanya

dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan

terfokus.2,3

Pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas meliputi serangkaian kegiatan

yang dimulai sejak awal tahun anggaran pada saat penyusunan rencana

pelaksanaan kegiatan Puskesmas. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data yang

dipantau dan dibahas melalui forum Lokakarya Mini baik bulanan dengan lintas

program di dalam Puskesmas maupun Lokakarya Mini tribulanan yang

melibatkan lintas sektor di kecamatan. Penilaian kinerja Puskesmas meliputi

Puskesmas dan jaringannya yaitu Puskesmas, Puskesmas Pembantu, bidan di desa

serta berbagai UKBM dan upaya pemberdayaan masyarakat lainnya. Sebagai unit

pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota, maka pada proses

pelaksanaannya tetap dibawah bimbingan dan pembinaan dinas kesehatan

kabupaten/kota.1,3

Page 7: Ekp Putri Ayu 2013

7

1. Penetapan target Puskesmas3

Target Puskesmas yaitu tolok ukur dalam bentuk angka nominal atau

persentase yang akan dicapai Puskesmas pada akhir tahun. Penetapan besar

target setiap kegiatan yang akan dicapai masing-masing Puskesmas bersifat

spesifik dan berlaku untuk Puskesmas yang bersangkutan berdasarkan

pembahasan bersama antara dinas kesehatan kabupaten/ kota dengan

Puskesmas pada saat penyusunan rencana kegiatan Puskesmas.

Target nasional perlu dijabarkan ke dalam target provinsi, kabupaten/ kota

dan Puskesmas secara tepat. Penetapan target Puskesmas dengan

mempertimbangkan :

a. Besarnya masalah yang dihadapi oleh masing-masing Puskesmas.

b. Besarnya masalah yang dihadapi kabupaten/ kota.

c. Keberhasilan tahun lalu dalam menangani masalah.

d. Kendala-kendala maupun masalah dalam penanganannya.

e. Ketersediaan sumberdaya termasuk kemampuan sumber daya manusia

tahun yang akan datang.

f. Lingkungan fisik (faktor kesulitan geografis, iklim, transport, dan lain-lain)

dan non fisik (sosial budaya, tingkat pendapatan ekonomi masyarakat,

pendidikan masyarakat, dan lain-lain).

g. Target (sasaran) Puskesmas yang sebenarnya, Puskesmas tidak dibebani

untuk menjangkau masyarakat di daerah yang bukan target sasarannya,

kelompok masyarakat yang tidak mungkin dijangkau karena kendala

geografi transportasi, dan lain-lain.

2. Pengumpulan data hasil kegiatan3

a. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada periode waktu

tertentu. Penetapan periode waktu penilaian ini dilakukan oleh dinas

kesehatan kabupaten/kota bersama Puskesmas. Sebagai contoh periode

waktu penilaian adalah bulan Januari sampai dengan bulan Desember.

Penilaian kinerja Puskesmas merupakan salah satu simpul dari satu

rangkaian kegiatan dalam manajemen Puskesmas. Oleh karena penilaian

Page 8: Ekp Putri Ayu 2013

8

kinerja adalah kegiatan untuk menilai kinerja Puskesmas berdasarkan

rencana kegiatan yang telah disusun, maka periode waktu penilaian

disesuaikan/ disinkronkan pula dengan perencanaan.

b. Yang dimaksud dengan hasil kegiatan Puskesmas di sini adalah Puskesmas

beserta jaringannya yaitu Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan

Bidan di Desa serta hasil pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.

c. Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh dari SP2TP dan pencatatan

hasil kegiatan yang ada/ dibuat Puskesmas, tidak hanya terbatas pada

laporan SP2TP yang dikirim ke dinas kesehatan kabupaten/ kota.

3. Pengolahan data3

a. Cakupan hasil (out-put) dan hasil mutu dari kegiatan yang telah ditetapkan

untuk dilaksanakan di Puskesmas, dihitung dengan membandingkan hasil

yang telah dicapai terhadap target standar yang telah ditetapkan.

b. Penilaian akhir tingkat kelompok Puskesmas tidak lagi diperhitungkan

berdasarkan nilai bobot

4. Analisis hasil dan langkah pemecahan3

a. Melakukan identifikasi masalah, kendala/ hambatan dan penyebab serta latar

belakangnya dengan cara mengisi format analisa data dengan

mencantumkan kesenjangan hasil kegiatan pokok dan hasil kegiatan lainnya

yang terkait, input sumber daya pendukungnya, lingkungan sosial dan fisik

yang mempengaruhi serta proses pelaksanaannya.

b. Mencari alternatif dalam upaya penanggulangan/pemecahan masalahnya.

c. Merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah dengan memperhatikan

arahan dan rencanapengembangan di dalam wilayah kabupaten/ kota

d. Merumuskan bentuk rencana usulan kegiatan tahun depan, sebagai bagian

dari kegiatan perencanaan Puskesmas.

Page 9: Ekp Putri Ayu 2013

9

5. Pelaksanaan penilaian3

a. Di tingkat Puskesmas

1) Dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka mawas diri mengukur

keberhasilan kinerjanya.

2) Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas untuk melakukan

kompilasi hasil pencapaian (output dan outcome).

3) Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan pengumpulan

data pencapaian, dengan memperhitungkan cakupan hasil (output)

kegiatan dan mutu bila hal tersebut memungkinkan.

4) Hasil yang telah dicapai, masing-masing penanggung jawab kegiatan

melakukan analisis masalah, identifikasi kendala/ hambatan, mencari

penyebab dan latar belakangnya, mengenali faktor-faktor pendukung dan

penghambat.

5) Bersama-sama tim kecil Puskesmas menyusun rencana pemecahannya

dengan mempertimbangkan kecenderungan timbulnya masalah

(ancaman) ataupun kecenderungan untuk perbaikan (peluang) dengan

metoda analisis sederhana maupun analisa kecenderungan dengan

menggunakan data yang ada.

6) Hasil perhitungan, analisa data dan usulan rencana pemecahannya

dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten/ kota.

b. Di tingkat kabupaten/ kota

1) Menerima rujukan/ konsultasi Puskesmas dalam melakukan perhitungan

hasil kegiatan, menganalisa data dan membuat pemecahan masalah.

2) Memantau dan melakukan pembinaan sepanjang tahun pelaksanaan

kegiatan Puskesmas berdasarkan urutan prioritas masalah.

3) Melakukan verifikasi hasil perhitungan akhir kegiatan Puskesmas dan

bersama dengan Puskesmas menghitung dan menetapkan kelompok

peringkat kinerja Puskesmas.

Page 10: Ekp Putri Ayu 2013

10

4) Melakukan verifikasi analisa data dan pemecahan masalah yang telah

dibuat Puskesmas dan membuat rencana usulan kegiatan berdasarkan

kesepakatan bersama dengan Puskesmas

5) Mengirim umpan balik ke Puskesmas dalam bentuk penetapan kelompok

Puskesmas, evaluasi hasil kinerja Puskesmas dan rencana usulan

kegiatan Puskesmas.

6) Penetapan target dan dukungan sumberdaya masing-masing Puskesmas

berdasarkan evaluasi hasil kinerja Puskesmas dan rencana usulan

kegiatan tahun depan.

6. Waktu pelaksanaan penilaian2

1) Waktu pelaksanaan penilaian di Puskesmas

No Kegiatan

I Pra Penilaian Kinerja Puskesmas *)

A Pemantauan hasil kegiatan secara periodik bulanan/triwulan

dan konsultasi ke kabupaten/ kota, dalam rangka mencapai

target cakupan dan mutu hasil kegiatan Puskesmas pada

akhir tahun.

II Penilaian Kinerja Puskesmas

A Pengumpulan data dan pengolahan data hasil kegiatan (dari

data bulanan/ triwulan).

B Konsultasi ke/ pembinaan dan bimbingan dari dinas

kesehatan kabupaten/ kota.

C Memberikan laporan perhitungan kinerja Puskesmas kepada

dinkes kabupaten/ kota, dan membahas keterkaitannya

dengan verifikasi data dan perhitungannya.

D Menerima umpan balik nilai akhir kinerja Puskesmas,

berikut penjelasan dalam perbaikan perhitungan bilamana

kerjadi kesalahan.

E Menyajikan hasil akhir hasil perhitungan cakupan dan mutu

kegiatan, dalam bentuk grafik sarang laba-laba, ataupun cara

Page 11: Ekp Putri Ayu 2013

11

penampilan lainnya.

III Pasca Penilaian Kinerja Puskesmas *)

A Menganalisis masalah dan kendala, merumuskan pemecahan

masalah, rencana perbaikan sekaligus rencana usulan

kegiatan tahun yang akan datang

B Menerima informasi dari kabupaten/ kota tentang rencana

anggaran yang mungkin akan diterima masing-masing

Puskesmas dengan membahas rancangan kegiatan, besarnya

target, besarnya biaya dan kebutuhan sumber daya lain yang

diperlukan, dan jadwal kegiatan bersama dinas kesehatan

kabupaten/ kota.

C Bersama tim perencanaan Puskesmas menyusun rencana

pelaksanaan kegiatan (RPK) Puskesmas untuk tahun

berjalan.

D Membahas rencana kegiatan yang melibatkan unsur lintas

sektor terkait, untuk keterpaduan.

E Mendiseminasikan informasi sekaligus membagi tugas dan

tanggung jawab untuk kegiatan tahun yang akan

dilaksanakan, dalam forum pertemuan lokakarya tahunan

Puskesmas.

F Menyelenggarakan pertemuan dengan lintas sektor terkait di

kecamatan, untuk mendiseminasikan rencana

kegiatankegiatan Puskesmas yang ada kaitannya dengan LS

di tingkat kecamatan.

G Mempersiapkan seluruh pelayanan Puskesmas untuk

melaksanakan kegiatan-kegiatan

2) Waktu pelaksanaan penuilaian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Page 12: Ekp Putri Ayu 2013

12

No Kegiatan

I Pra. Penilaian Kinerja Puskesmas *)

A Pemantauan penyelenggaraan kegiatan Puskesmas dan

hasilnya untuk periode waktu tertentu dan pembinaan

dalam rangka mendorong pencapaian cakupan hasil

kegiatan Puskesmas.

II Penilaian Kinerja Puskesmas.

A Menerima konsultasi dari/ pembinaan dan bimbingan

kepada Puskesmas.

B Menerima laporan perhitungan penilaian kinerja dari

Puskesmas, melakukan verifikasi atas data dan perhitungan

Puskesmas.

c Memberikan umpan balik nilai akhir penilaian kinerja

penilaian Puskesmas sesuai dengan urutan peringkat dalam

kelompok masing-masing Puskesmas.

D Menyajikan hasil kinerja semua Puskesmas di kab/kota,

berdasarkan urutan peringkat dalam kelompoknya,

sebaiknya dalam bentuk grafik batang (bar-chart).

III Pasca penilaian kinerja Puskesmas *)

A Menganalisis masalah dan kendala yang dihadapi

Puskesmas dan kabupaten, serta merumuskan pemecahan

masalah, rencana perbaikan sekaligus rencana kegiatan tk.

kab/kota tahun yang akan datang, memberikan arahan

kebijaksanaan dan rencana pengembangan tahun yang

akan dating kepada Puskesmas, berikut target kabupaten/

kota

dan rancangan pembagiannya untuk semua Puskesmas.

B Membahas rancangan kegiatan, besarnya target, besarnya

biaya yang diperlukan, dan jadwal kegiatan bersama

Puskesmas.

C Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan. Kabupaten/ kota,

Page 13: Ekp Putri Ayu 2013

13

baik dalam kegiatannya sendiri maupun rencana pembinaan

kepada Puskesmas.

BAB III

Page 14: Ekp Putri Ayu 2013

14

PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

3.1 Bahan Dan Pedoman

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja pukesmas adalah hasil

pelaksanaan pelayanan kesehatan manajemen puskesmas dan mutu pelayanan,

sedangkan dalam pelaksanaanya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data,

analisis hasil/ masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada

Buku Pedoman Penilaian Kerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina

Kesehatan Masyarakat departemen Kesehatan R.I. tahun 2006.3

3.2 Teknis Pelaksanaan

Teknis pelaksanaan penilaian kinerja puskesmas Putri Ayu Propinsi Jambi

tahun 2013 sbb:

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanankan dengan memasukkan data hasil kegiatan

puskesmas tahun 2013 dengan variabel dan sub variabel yang terdapat dalam

forum penilaian kinerja puskesmas tahun 2013.

2. Pengolahan Data

Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan perhitungan

sebagai berikut :

a) Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan

variabel.

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil

pencapaian (H) dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau

SV (%) = H x 100%

T

Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai

sub variabel ( ∑ SV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau

Page 15: Ekp Putri Ayu 2013

15

V (%) = ∑ SV

n

Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah rerata per jenis kegiatan. Kinerja

cakupan pelayanan di kelompokkan sebagai berikut :2

1) Kelompok I (kinerja baik) :

Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %

2) Kelompok II (kinerja cukup) :

Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 %

3) Kelompok III (kinerja kurang) :

Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %

b) Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi 4

kelompok :

1) Manajemen Operasional Puskesmas

2) Manajemen alat dan obat

3) Manajemen keuangan

4) Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala

nilai sebagai berikut:2

Skala 1 nilai 4

Skala 2 nilai 7

Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan

masing-masing kelompok manajemen.

Skala 1 nilai 4

Skala 2 nilai 7

Skala 3 nilai 10

Page 16: Ekp Putri Ayu 2013

16

c) Cara Penilaian Mutu Pelayanan Puskesmas :2,3

a. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian puskesmas dan

dimasukkan kedalam kolom yang sesuai

b. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel

c. Hasil rata-rata nialai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir

mutu

d. Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi :

Baik : Nilai rata-rata ≥ 8,5

Cukup : Nilai 5,5 – 8,4

Kurang : Nilai ≤ 5,5

BAB IVHASIL KINERJA PUSKESMAS

Page 17: Ekp Putri Ayu 2013

17

Hasil kinerja Puskesmas Putri Ayu tahun 2013 disajikan sebagai berikut :

I. Hasil Kinerja Cakupan Pelayanan Kesehatan

A. Upaya Kesehatan Wajib

Tabel 4.1 Cakupan Pelayanan Kesehatan Upaya Kesehatan Wajib

Puskesmas Putri Ayu Tahun 2013

No. Upaya Kesehatan Pencapaian

Target (%)

Tingkat

Kinerja

Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Promosi Kesehatan

Kesehatan Lingkungan

KIA & KB

Gizi Masyarakat

P3M

Upaya Pengobatan

Upaya Kesehatan

Pengembangan

70 %

111,31 %

96,75 %

80,48 %

67,84 %

88,31 %

101,74 %

Kurang

Baik

Baik

Kurang

Kurang

Cukup

Baik

Tk.kinerja

Baik > 91 %

Cukup > 81-

90%

Kurang < 80

Rata-rata hasil kinerja 88,06 % Cukup

B. Upaya Kesehatan Pengembangan

Tabel 4.2 Cakupan Pelayanan Kesehatan Upaya Kesehatan

Pengembangan Puskesmas Putri Ayu Tahun 2013

Page 18: Ekp Putri Ayu 2013

18

No. Upaya Kesehatan Pencapaian

(%)

Tingkat

Kinerja

Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Puskesmas dengan

rawat inap

Upaya kesehatan usia

lanjut (USILA)

Upaya kesehatan mata/

pencegahan kebutaan

Upaya kesehatan telinga

Kesehatan jiwa

Pencegahan dan

Penanggulangan

Penyakit Gigi

100 %

132 %

100 %

80 %

100 %

87,71 %

Baik

Baik

Baik

Kurang

Baik

Cukup

Tk.kinerja

Baik > 91 %

Cukup > 81-

90%

Kurang < 80

Rata-rata hasil kinerja 101,74 % Baik

Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah : rata-rata nilai upaya

kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan, atau dengan kata lain nilai

pencapaian upaya kesehatan wajib + pengembangan dibagi dua. Jadi nilai

cakupan pelayanan kesehatan Puskesmas Putri Ayu Tahun 2013 adalah : Baik

94,9% (termasuk kinerja : Baik).

II. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Putri Ayu

Page 19: Ekp Putri Ayu 2013

19

Tabel 4.3 Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Putri Ayu

Tahun 2013

No. Jenis Manajemen Pencapaian Tingkat

Kinerja

Keterangan

1.

2.

3.

4.

Manajemen

Operasional

Manajemen

Alat&Obat

Manajemen

Keuangan

Manajemen

Ketenagaan

9.1

10

10

10

Baik

Baik

Baik

Baik

Tk.kinerja

Baik > 8,5

Cukup > 5,5-

8,4

Kurang < 5,5

Kinerja kegiatan

manajemen

9,78 Baik (1+2+3+4):4

Jadi hasil kinerja manajemen Puskesmas Putri Ayu Tahun 2013 adalah 9,78.

(termasuk kinerja : Baik).

III.Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas Putri Ayu

Page 20: Ekp Putri Ayu 2013

20

Tabel 4.4 Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Putri Ayu Tahun

2013

No. Jenis Kegiatan Nilai

Kinerja

Tingkat

Kinerja

Ket.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Drop out pelayanan ANC

(K1-K4)

Persalinan oleh tenaga

kesehatan

Penanganan Komplikasi

Obstetri/risti

Error rate pemeriksaan BTA

Error rate pemeriksaan darah

malaria

Kepatuhan terhadap standar

ANC

Kepatuhan terhadap standar

pemeriksaan TB Paru

Tingkat kepuasan pasien

terhadap pelayanan

Puskesmas

10

10

10

10

10

10

10

10

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Tk.kinerja

Baik > 8,5

Cukup > 5,5-

8,4

Kurang < 5,5

Rata-rata 10 Baik

Jadi hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas Putri Ayu Tahun

2013 adalah 10. (termasuk kinerja : Baik).

Hasil kinerja Puskesmas Putri Ayu Tahun 2013 disajikan dalam bentuk

tabel, sebagai berikut :

Tabel 4.5 Hasil Kinerja Puskesmas Putri Ayu Tahun 2013

Page 21: Ekp Putri Ayu 2013

21

No. Komponen Penilaian Pencapaian Tingkat

KinerjaKet.

1.

2.

3.

Cakupan Pelayanan

Kesehatan

Manajemen Puskesmas

Mutu Pelayanan Kesehatan

343

100

10

Cukup

Kurang

Kurang

NO KOMPONEN KEGIATAN

HASIL

CAKUPAN

(%)

I UPAYA PROMOSI KESEHATAN 70 %

II UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN 111,31%

IIIUPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK

KELUARGA BERENCANA

96,75%

IV UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 80,48 %

VUPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN

PENYAKIT MENULAR

67.84 %

VI UPAYA PENGOBATAN 88,31 %

VII UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN 101,74 %

Tabel 4.6 Rekapitulasi Perhitungan Cakupan KomponenKegiatan kinerja Puskesmas Putri Ayu 2013

GRAFIK LABA-LABA PENYAJIANHASIL KINERJA PUSKESMAS PUTRI AYU 2013

Page 22: Ekp Putri Ayu 2013

22

BAB VANALISIS DATA DAN PEMECAHAN MASALAH

Page 23: Ekp Putri Ayu 2013

23

A. Identifikasi Masalah Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan gambaran pada bab sebelumnya, hasil kinerja Puskesmas

Putri Ayu Tahun 2013 dapat dikategorikan berdasarkan jenis kegiatan, sebagai

berikut :

Kategori Kinerja Baik

Kesehatan lingkungan

KIA & KB

Upaya kesehatan pengembangan

Puskesmas dengan rawat inap

Upaya kesehatan usia lanjut

Upaya kesehatan mata dan pencegahan kebutaan

Kesehatan jiwa

Kategori kinerja cukup

Upaya pengobatan

Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi

Kategori Kinerja Kurang

Promosi kesehatan

Gizi masyarakat

P3M

Upaya kesehatan telinga

Selanjutnya akan dibahas jenis kegiatan yang termasuk kategori kinerja

kurang. Menentukan penyebab dengan menelusuri variabel dan sub variabel :

1. Promosi kesehatan

Kegiatan promosi kesehatan di puskesmas putri ayu tahun 2013 baru

mencapai 70%, hal ini karena tidak tercapainya progran PROMKES yaitu:

Desa siaga aktif yang capaianya hanya 25% ( target 4 desa tercapai 1 desa)

Permasalahan :

Kurangnya binaan dan penyuluhan tentang pentingnya desa siaga

Page 24: Ekp Putri Ayu 2013

24

Alternatif solusi:

Penyuluhan ke 3 desa yang belum menjadi desa siaga aktif tentang

pentingnya desa siaga aktif.

2. Gizi masyarakat.

Hasil kinerja gizi masyarakat capaianya 80,48% dari target, hal ini

dikarenakan beberapa program dari gizi masyarakat yang tidak mencapai

target diantaranya:

a. Balita ditimbang berat badanya.

Kegiatan balita ditimbang berat badanya tercapai 2299 balita dari

target 3877 balita.

Permasalahn :

Karena ibu balita kurang menyadari pentingnya memeriksakan berat badan

bayi secara berkala

Pemecahan masalah :

Dengan megoptimalkan kader posyandu untuk memberikan penyuluhan dan

pendataan yang tepat mengenai jumlah bayi dan kunjungan ke posyandu.

b. Bayi usia 0-6 bulan yang mendapatkan ASI eksklisif

Kegiatan bayi usia 0-6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif

tercapai 235 bayi dari target 964 bayi.

Permasalahan :

Banyak ibu yang belum tau tentang kelebihan ASI eksklisif dibanding susu

formula

Pemecahan masalah:

Memberikan penyuluhan dan pemahaman kepada masyarakat tentang

keunggulan ASI eksklusif dibandingkan susu formula.

3. P3M

Page 25: Ekp Putri Ayu 2013

25

Hasil kinerja upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular pada

tahun 2013 baru mencapai 67,84 % .Hal ini disebabkan karena tidak

tercapainya program p3m yaitu :

a. TB paru

Secara umum p3m TB paru sudah berjalan dengan baik, hanya saja

nilainya berkurang karena ada 1 kegiatan ( pengobatan penderita TB

paru (DOTS) BTA negatif rontgen positif) yang tidak dilakukan di

puskesmas tapi tetap dijadikan pembagi dalam menentukan nilai

variabel.

b. Malaria.

Penilaian kegiatan malaria untukpenderita + (positif) malaria yang

diobati sesuai standar tidak mencapai target, yaitu 12 orang dari target

sebanyak 45 orang.

Permasalahan:

Kurangnya pengetahuan dan keinginan pasien dalam upaya

mencegah dan memberantas malaria

Ketidakpatuhan pasien terhadap upaya pengobatan

Semua pasien malaria cenderung tidak yakin untuk berobat di

puskesmas, pasien cenderung minta dirujuk ke rumah sakit

Alternative pemecahan masalah

Dilakukan penyuluhan tentang cara mencegah dan memberantas

malaria

Memberikan informasi/pengetahuan tentang pengobatan malaria dan

apa saja yang harus dilakukan

Meyakinkan pasien bahwa di puskesmas putri ayu dapat melayani

pengobatan malaria

c. Diare

Kasus diare ditangani dengan rehidrasi intervensi tidak mencapai

target, dari target 780 orang tercapai 54 orang.

Permasalannya:

Page 26: Ekp Putri Ayu 2013

26

Akibat banjir lingkungan menjadi kotor

Sulit mendapatkan air bersih untuk minum

Alternative pemecahan masalah

Upaya dan bekerja sama dengan lintas sector

Dituntut aktif untuk memberikan penyuluhan dan konseling

baik dalam gedung maupun diluar gedung.

d. P2 ISPA

Penilaian kegiatan ispa untuk penemuan kasus pneumoni dan

pneumoni berat oleh puskesmas dan kader adalah 26%, jumlah

kasus pneumoni dan pneumoni berat yang ditangani hanya 101

orang dari target 388 orang.

Permasalahan:

Masih banyaknya penderita ispa di wilayah kerja putri ayu

Pasien cenderung minta dirujuk apabila sedah terkena

pneumoni berat

Alternative pemecahan masalah:

Berikan penyuluhan tentang apa saja penyebab dan faktor

risiko ispa

Berikan pemahaman pada pasien bahwa di puskesmas jg bias

menangani pasien ispa

Rendahnya kasus ISPA yang ditangani juga merupakan indikasi

bahwa dari penemuan penderita ispa, umumnya orang tua

penderita telah berhasil atau sudah mengetahui perawatan balita

sakit dengan menggunakan pendekatan MTBS.

4. Upaya kesehatan telinga

Secara umum upaya kesehatan telinga sudah berjalan dengan baik,

hanya saja nilainya berkurang karena ada 1 kegiatan (kasus serumen

prop) yang tidak dilakukan di puskesmas putri ayu tapi tetap dijadikan

pembagi dalam menentukan nilai variabel.

BAB VI

Page 27: Ekp Putri Ayu 2013

27

PENUTUP

6.1 Simpulan

Hasil penilaian kinerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi pada tahun 2013

adalah, sebagai berikut :

1. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dengan nilai 94,9 termasuk kategori

kinerja baik.

2. Kinerja kegiatan manajemen Puskesmas dengan nilai 9,78 termasuk

kategori kinerja baik.

3. Kinerja mutu pelayanan kesehatan dengan nilai 10 termasuk kategori

kinerja baik.

4. Berdasarkan gambaran di atas, hasil kinerja Puskesmas Putri Ayu tahun

2013 dapat dikategorikan berdasarkan jenis kegiatan, sebagai berikut :

Kategori Kinerja Baik

Kesehatan lingkungan

KIA & KB

Upaya kesehatan pengembangan

Puskesmas dengan rawat inap

Upaya kesehatan usia lanjut

Upaya kesehatan mata dan pencegahan kebutaan

Kesehatan jiwa

Kategori kinerja cukup

Upaya pengobatan

Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi

Kategori Kinerja Kurang

Promosi kesehatan

Gizi masyarakat

P3M

Upaya kesehatan telinga

Page 28: Ekp Putri Ayu 2013

28

DAFTAR PUSTAKA

1. Lamsidi, A. 2009. Evaluasi Kinerja Puskesmas Pelayanan Kesehatan Dasar

Gratis di Kabupaten Sukamare Tahun 2008. (serial online). 2009. (Diakses 6

mei 2012). Diunduh dari http://www.hpmrc.ugm.ac.id.

2. Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas. Jakarta : Departemen Kesehatan RI ;

2006.

3. Ridwan. Laporan Kinerja Puskesmas Banjangrangkan II Tahun 2009. (serial

online). 2010. (Diakses : 6 mei 2012). Diunduh dari http://www.kalbe.co.id.