Ekonomi : teori dan praktik · 2012. 1. 1. · baginda dalam syahadatnya. Ya Allah, sampaikanlah...

20
8/12/2011 Muhammad Jundullah E. S.1014.141 EKONOMI : TEORI DAN PRAKTIK

Transcript of Ekonomi : teori dan praktik · 2012. 1. 1. · baginda dalam syahadatnya. Ya Allah, sampaikanlah...

  • 8/12/2011

    Muhammad Jundullah E.

    S.1014.141 EKONOMI : TEORI DAN PRAKTIK

  • i

    Daftar Isi

    Muqaddimah ........................................................................................................................................ 1

    Ekonomi ? ............................................................................................................................................. 4

    3 Peringkat Ekonomi ............................................................................................................................ 8

    Ekonomi Fardhu Kifayah ................................................................................................................... 8

    Ekonomi Komersil ........................................................................................................................... 10

    Ekonomi Strategi ............................................................................................................................. 15

    Penutup .............................................................................................................................................. 17

    Daftar Pustaka .................................................................................................................................... 18

  • 1

    Muqaddimah

    بسم هللا الرحمن الرحٌم

    شرور أنفسنا و من ألحمدهلل نحمده و نستعٌنه و نستغفره و نعوذ باهلل من

    سٌئات أعمالنا من ٌهدي هللا فال مضل له و من ٌضلله فال هادي له

    والصالة و السالم على رسول هللا و على أله و صحبه و من تبعه و

    وااله.

    Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, tuhan yang maha baik, tuhan yang

    maha segala-galanya. Dia adalah maha pengasih, maha penyayang, maha pelindung, maha

    mengampuni dan maha-maha yang lain lagi. Dia yang memberikan kita nyawa untuk hidup,

    dan dihidupkannya pula kita sebagai seorang muslim yang mudah-mudahan kita termasuk

    juga dalam hamba-Nya yang bertaqwa. Dia juga telah banyak memberikan kita nikmat, dari

    sekecil-kecil perkara, hingga sebesar-besar benda. Saking banyaknya, hingga tidak dapat kita

    hitung, sekalipun melalui teknologi tercanggih dan paling mutakhir sekalipun. Juga

    diberikannya pada kita perkara yang kita minta dan terlebih banyak lagi yang tidak kita

    minta. Seperti udara yang Ia berikan secara Cuma-Cuma, tanpa diminta bayaran. Juga

    dengan kasih sayang dan kekuasaan-Nya, digerakkanya berjuta-juta sel dalam tubuh badan

    manusia, yang dengan bergeraknya sel-sel tersebut, hiduplah seorang manusia itu dengan

    normal, termasuk kita. Dia juga maha hebat, menyusun segalanya diatas muka bumi ini

    dengan begitu detil, sesuai dengan tempatnya masing-masing. Dia juga yang meletakkan

    planet-planet di kedudukannya dengan begitu tepat, sehingga semuanya berjalan dengan

    lancar. Dapat dibayangkan, jika tersalah letak sedikit sahaja mendekat ke matahari, maka

    akan habis terbakarlah seluruh isi dunia ini, dan jika tergeser sedikit sahaja menjauh dari

    matahari, maka akan dingin bekulah seluruh alam semesta ini, Subhanallah....!!! Apa lagi jika

  • 2

    Allah berlepas tangan dari kita, maka bukan hanya kita, namun seluruh alam semesta akan

    rusak, hancur berkeping-keping. Seluruh planet-planet akan keluar dari garis gravitasinya

    dan bertabrakan, di sebagian planet suhu memuncak hingga tidak tertahankan, dan di

    planet lainnya suhu menurun dengan sangat drastis dan lalu membeku hingga tiada siapa

    pun yang sanggup untuk hidup di dalamnya. Wal’iyadzubillah...!

    Mudah-mudahan kita termasuk dalam golongan hamba-Nya yang bersyukur. Amin

    Ya Rabb...

    Seterusnya, tidak lupa pula kita haturkan selawat dan salam kerinduan untuk nabi

    junjungan kita nabi Muhammad SAW. Baginda yang begitu mulia akhlaknya, makhluk Allah

    yang paling mulia dan disayang oleh-Nya. Yang karena nur Muhammad-lah, manusia, jin,

    hewan, planet-planet dan seluruh jamadad yang ada di dunia ini diciptakan. Yang karena

    baginda jugalah, kita semua Islam, kita semua dapat melaksanakan Sholat serta berpuasa

    juga membayar zakat dan pergi menunaikan haji bagi yang mampu. Baginda mempunyai

    akhlak yang sungguh mulia. Baginda sanggup berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat

    padanya, bahkan mendoakan orang tersebut dengan kebaikan. Baginda juga rela berhutang

    buat sementara waktu demi membantu orang yang kesusahan. Baginda juga sangat pemalu,

    namun sangat pemberani dan tegas. Baginda berani untuk berjalan dihadapan musuh-

    musuhnya seorang diri, karena baginda rasul yakin bahwa Allah sentiasa bersamanya.

    Karena kemuliaan dan kebesaran yang Allah karuniakan itulah, nama baginda digandingkan

    dengan nama-Nya. Tidak sah keislaman seseorang itu jika dia tidak mengucapkan nama

    baginda dalam syahadatnya.

    Ya Allah, sampaikanlah salam rindu kami kepada baginda rasul, mudah-mudahan

    hamba-Mu yang hina ini dapat bertemu dengannya di akhirat kelak bersama-Mu ya Allah. Ya

    Allah, hamba tidak ada daya dan upaya, namun hamba juga ingin ikut dalam berjuang

    menegakkan panji Islam serta menyebarkan kalimah-Mu di muka bumi ini. Kami

    mempelajari serta ingin mengamalkan salah satu cara hidup dalam Islam, yaitu berekonomi.

    Mudah-mudahan kami selalu dalam lindungan, rahmat dan keredhaan-Mu.

    Pada tulisan ini, saya akan menjelaskan sedikit apa itu Ekonomi secara Konvensional,

    juga kaitan ekonomi dengan Fiqh Muamalah. Serta yang terakhir, kami akan sedikit

    mengulas tentang teori praktik ekonomi Islam dalam pandangan Abuya Syaikh Imam

  • 3

    Ashaari Muhammad At-Tamimi yang telah beliau praktikkan dalam mengembangkan bisnis

    dan perniagaannya yang terkenal dengan nama Al-Arqam, lalu Rufaqa’, Zumala’ dan lain-lain

    anak perusahaannya. Dengan modal “zero” dan hanya bermodalkan Allah dan Rasul hingga

    pernah digelari oleh majalah Time pada waktu itu dengan “ARQAMNOMICS”. Namun hal itu

    tidak akan kami bahas di sini, karena ia merupakan topik yang panjang. Apa yang akan kami

    bahas di sini ialah, satu bagian kecil tentang tiga jenis atau tiga bentuk ekonomi, yang juga

    telah beliau terapkan dalam berbisnis.

    Alasan mengapa saya sedikit “nyeleneh” ke topik pembicaraan ini ialah, karena

    ekonomi Islam secara Ilmunya sudah banyak dikuasai oleh orang. Jadi dalam tulisan ini saya

    ingin memberikan sesuatu yang baru, yaitu buah fikiran seseorang yang bukan hanya teori,

    namun telah beliau terapkan dalam bahtera perniagaannya, yang dalam pendapat saya ini

    adalah pendapat yang unik, menarik dan berisi semangat Islam yang kental sehingga sangat

    disayangkan untuk di lewatkan.

    Melalui tulisan ini, kami juga berharap ianya ikut dikira sebagai amal ibadah di sisi-

    Mu ya Allah.

    Kami juga mengucapkan jutaan terima kasih kepada kedua orangtua kami yang

    selalu mendidik kami dan mengingatkan kami serta tidak pernah putus asa dalam

    memberikan panduan dan ingatan agar kami dapat menjadi orang yang berguna bagi

    agama, nusa dan bangsa.

    Terima kasih juga kami ucapkan kepada Bapak Dosen Pembimbing kami yakni Bapak

    Nurizal Isma’il SEI, MA. Mudah-mudahan segala jerih payah bapak dikira amal baik di sisi

    Allah SWT.

    Yang terakhir, dari penulisan ini kalau ada pahalanya, kami hadiahkan kepada

    mereka-mereka yang telah banyak berjasa pada kami, termasuk guru-guru kami, dan juga

    orang-orang yang berjasa di sekeliling kami baik itu secara langsung atau tidak langsung.

    Mudah-mudahan amal baik mereka di terima oleh Allah SWT.

  • 4

    Jika di Tanya apa itu ekonomi, banyak definisi yang akan terluncur dari mulut yang

    menjawab. Semua membawa definisi masing – masing. Yang mahasiswa dengan caranya,

    yang intelek dan pakar juga dengan caranya sendiri. Seolah-olah tiada definisi standar atau

    baku. Jika ada pun, hanya sekadar definisi yang telah ditetapkan oleh seorang tokoh

    ekonomi yang kemudiannya dihafal secara tekstual, dan akan dikatakan jika ditanya, walau

    tidak jarang banyak orang yang tidak mengerti apa yang diperkatakannya tersebut. Baik itu

    dari segi bahasa, maupun logikanya.

    Jawaban tentang definisi ilmu ekonomi yang paling sering kita dengar adalah:

    “ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan ……bla….bla….dan blaa….”

    Atau juga ada yang mengatakan :

    “Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia

    yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa.

    Istilah “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga,

    rumah tangga” dan νόμος (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis

    besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga” dan

    ………”

    Ada juga yang mungkin karena terlalu pusing dengan banyaknya perbedaan tentang

    definisi tersebut, ketika ditanya oleh seseorang, dia memberikan seluruh definisi yang dia

    tahu. Seperti yang saya lihat di potingan internet satu ini :

    http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_sosialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Distribusihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pertukaran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Baranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukum

  • 5

    1

    1 http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080725060123AAOEmaK

    http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080725060123AAOEmaK

  • 6

    Tapi kita tidak akan membahas itu panjang-panjang. Karena rasanya pembahasan itu tidak

    akan selesai dengan begitu mudahnya, karena di antara para pakar pun masih banyak yang

    mempunyai pendapat yang berbeda, walaupun katanya ada juga “mazhab” ekonomi yang

    mainstream.

    Seterusnya ialah, HUBUNGAN EKONOMI DENGAN FIQH MUAMALAH. Dalam hal ini, mungkin

    saya hanya akan meng-copy sedikit konten dari slide bapak dosen Nurizal Ismail dan sedikit

    mengulasnya di sini.

    Jadi dalam Islam itu ada sebuah struktur pembelajaran ataupun dapat disebut sebagai asas

    dalam Islam yang akan saya gambarkan di sini beserta hubungannya dengan ekonomi.

    بسبب –أن االقتصاد اإلسالمً جزء من نظام اإلسالم الشامل. إذا كان االقتصاد الوضعً

    عن الدٌن فإن أهم ما ٌمٌز االقتصاد اإلسالمً هو ارتباطه قد انفصل تماما -ظروف نشأته

    التام بدٌن اإلسالم عقٌدة و شرٌعة

    “ Sesungguhnya ekonomi Islam adalah bagian integral dari sistem Islam yang sempurna.

    Apabila ekonomi konvensional –dengan sebab situasi kelahirannya- terpisah secara

    ISLAM

    Akidah

    Syariah

    Habluminalah (Ibadah)

    Habluminannas (Muamalah)

    Aktifitas Politik

    Aktifitas Sosial

    Aktifitas Ekonomi

    Akhlak

  • 7

    sempurna dari agama. Maka keistimewaan terpenting ekonomi Islam adalah

    keterkaitannya secara sempurna dengan Islam itu sendiri, yaitu aqidah dan syariah.” 2

    و إذا كان جزءا من اإلسالم الشامل, فإنه ال ٌمكن فصله عن بقٌة األنظمة اإلسالمٌة من

    القعقٌدة وعبادة و أخ

    “Apabila ekonomi Islam menjadi bagian dari Islam yang sempurna, maka tidak mungkin

    memisahkannya dari sistem aturan Islam yang lain ; dari aqidah, ibadah dan akhlak” 3

    سالم و عن عقٌدة اإل سالمً مستقال ن ندرس االقتصاد اإلأنه ال ٌنبغً لنا إعلى هذا ف وبناء

    سالمً جزء من الشرٌعة وٌرتبط كذالك بالعقٌدة ارتباطا شرٌعته ألن النظام االقتصادي اإل

    أساسٌا

    “Berdasarkan ini, maka tidak boleh kita mempelajari ekonomi Islam secara berdiri sendiri

    yang terpisah dari aqidah Islam dan syariahnya, karena sistem ekonomi Islam bagian dari

    syariah Islam. Dengan demikian ia terkait secara mendasar dengan aqidah" 4

    Ok, setelah selesai membaca apa itu definisi ekonomi Islam yang dikemukakan oleh beberapa orang

    ulama, tahulah kita bahwasannya dalam Islam, berekonomi itu juga dikira sebagai ibadah.

    Tadi kita berbicara tentang syari’ah, sekarang kita akan berbicara mengenai teorinya pula dalam

    topik atau bab selanjutnya, yaitu : 3 PERINGKAT EKONOMI.

    2 (Prof. Dr. Ahmad Muhammad ‘Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17-18) 3 (Mabahits fil Iqtishad al-Islamiy, hlm. 54) 4 (Prof. Dr. Ahmad Muhammad ‘Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam,

    Cairo, 1977, hlm.17)

  • 8

    Peringkat Ekonomi3 Peringkat Ekonomi

    BERBEDA dengan sistem ekonomi ciptaan akal fikiran manusia yang berorientasi

    mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan biaya produksi sekecil-kecilnya, ekonomi

    Islam atau ekonomi Allah lebih mementingkan aspek ibadah, perjuangan, pembangunan

    insaniah dan tertegaknya hokum-hukum Allah. Dalam Islam kegiatan ekonomi merupakan

    salah satu sarana untuk membina insaniah manusia yang terlibat di dalamnya. Karena itu,

    dalam Islam ada tiga peringkat ekonomi, Yaitu :

    1. Ekonomi Fardhu Kifayah.

    2. Ekonomi Komersiil, dan

    3. Ekonomi Strategi.

    Ekonomi Fardhu Kifayah

    Selama ini, Kebanyakan dari kita

    menganggap bahwa Fardhu Kifayah hanya sebatas

    menyelengarakan jenazah dsb. Namun

    sebenarnya, ada juga Ekonomi Fardhu Kifayah.

    Ekonomi Fardhu Kifayah ialah, ekonomi

    yang menjadi suatu kewajiban bagi suatu umat,

    Untuk mengimplementasikan

    kewajiban kita sebagai hamba,

    sepertimana yang telah

    diperintahkan oleh Allah SWT, baik

    itu ekonomi yang menghasilkan

    keuntungan secara meteriil

    ataupun tidak sama sekali atau

    bahkan kerugian secara materiil.

  • 9

    kaum atau penduduk di suatu tempat, kampung atau kawasan. Jika salah seorang atau

    suatu kelompok dalam sebuah kampung atau kawasan tersebut sudah mengerjakannya,

    maka terlepaslah suatu umat, kaum atau bangsa tersebut dari dosa. Namun, jika tidak ada

    yang mengerjakannya, maka tertimpalah suatu umat, kaum atau bangsa tersebut oleh dosa.

    Untuk menjelaskannya lagi, saya akan menjelaskannya melalui sebuah contoh.

    Katakanlah di sebuah tempat di negara yang mayoritasnya orang bukan Islam, terletaklah

    sebuah kawasan yang ramai orang Islamnya. Namun, dalam kawasan tersebut tidak

    dijumpai restoran atau toko yang menyediakan makanan halal. Maka menjadi wajiblah bagi

    umat Islam di tempat tersebut untuk membuka restoran atau toko yang menyediakan

    makanan halal. Jika salah seorang dari kaum itu membuka restoran atau toko yang

    menyediakan makanan halal, maka terlepaslah umat Islam di kawasan tersebut dari dosa.

    “Barangsiapa yang membantu agama Allah, maka dia akan dibantu” Foto di salah satu tempat penyembelihan daging halal di Paris

  • 10

    “Ya Allah, tolonglah kami semua dalam menyampaikan risalah-Mu di muka bumi ini.” Foto di salah sebuah restoran Zumala’, cabang perusahaan di Australia.

    Ekonomi Komersil

    Ini adalah jenis ekonomi yang kita kenal selama ini. Yakni ekonomi yang berorientasi

    pada keuntungan. Keuntungan Ekonomi jenis ini, yang pertama karena ia juga dipakai untuk

    mem-back up atau meng-cover dua jenis ekonomi lain yang tidak selalunya menguntungkan

    dari segi materi. Namun, dua jenis ekonomi tadi tidak jarang juga mendapat keuntungan

    yang lebih besar yang tidak dapat dinilaikan dengan emas sekalipun.

    Sebagai contoh nyata dari keuntungan dua jenis ekonomi lainnya ialah, beberapa

    tahun lalu di kawasan Bintaro, kita ada sebuah super market Islam bernama Suq Al-Anshar.

    Didalamnya barang-barang tertata rapi, para

    pejaganya juga menutup aurat sepertimana

    yang dituntut syar’i, juga banyak tergantung

    hiasan-hiasan dekorasi bertuliskan pesan-pesan

    keislaman, juga diputar nasyid-nasyid Islami

    yang menggugah hati, tak kurang juga para

    penjaganya ramah, bersopan santun dan

    berakhlak. “Ekonomi Komersil juga di perlukan untuk membackup dua jenis ekonomi yang lain”

    Foto konter Rufaqa’ di sebuah mall di Jakarta.

  • 11

    Sering berlaku ketika datangnya orang yang non-muslim ke supermarket ini mereka

    tergugah hatinya, bahkan tak kurang juga dari mereka yang setelah itu mendapat hidayah

    lalu memeluk Islam. Hal ini sering berlaku.

    Hal seperti ini juga berlaku di sebuah outlet di bulan Ramadhan yang masih salah

    satu cabang kita juga di kawasan Pondok Indah. Walau memang tidak menguntungkan

    secara materi namun ianya pernah Allah jadikan sebuah sebab untuk seseorang itu

    memeluk Islam. Apakah ini bisa dinilai dengan uang? Atau dihargai dengan emas?

    Yang kedua, kegunaan dari ekonomi jenis ini ialah agar dapat mengadakan fasilitas

    kehidupan dan keperluan asas, namun bukan untuk bermewah-mewah dan mubadzir.

    Kita sebagai manusia, mempunyai banyak keperluan dan memerlukan fasilitas demi

    kelangsungan dan kemudahan hidup. Sebagai contoh dari keperluan asas, kita memerlukan

    makanan dan air untuk hidup. Kita juga memerlukan pakaian serta kita memerlukan rumah

    sebagai tempat berteduh dan berehat. Kita juga memerlukan kendaraan untuk bergerak

    dengan lebih mudah, bukan itu saja kendaraan memudahkan kita untuk mencapai suatu

    tempat dengan lebih cepat dan secara tidak langsung ia juga memudahkan kita dalam

    berbisnis dan berjuang dalam menegakkan agama-Nya di muka bumi ini. Itulah yang

    dinamakan keperluan asas dan kemudahan hidup. Namun, dalam pengadaan itu semua

    tidak bermewah-mewah apa lagi sampai mubadzir, tidak sama sekali.

    Yang ketiga, untuk membantu orang yang menghadapi orang yang menantang

    kebenaran (musuh Islam).

    Pada poin yang ketiga ini, saya akan menjelaskannya melalui sebuah contoh.

    Contohnya ada sekelompok ummat Muslim yang ditindas dan diperangi oleh golongan

    orang-orang musyrik atau munafik, baik itu secara langsung seperti peperangan, dsb,

    mahupun secara halus seperti pen-diskriminasi-an dan pem-boikot-an, seperti yang dialami

    oleh kebanyakan saudara-saudara kita yang tinggal di Negara-negara yang mayoritasnya

    bukan muslim atau mungkin malah ada juga yang tertindas dan terbuang di tanah sendiri,

    maka kita dapat membantu mereka secara materiil dan lain-lain lagi hasil dari keuntungan

    perekonomian tersebut.

  • 12

    Yang keempat, untuk mengontrol bahan baku dari jatuh ke

    “tangan” orang yang akan menyalahgunakannya.

    Jadi, dalam kita berniaga, banyak sekali hal yang perlu

    diperhatikan. Dan diantara perkara yang mesti diperhatikan ialah,

    mashalihul jami’ atau kepentingan umum. Dalam Islam, jika kita ingin

    berbuat apapun, kita mesti memikirkan kepentingan umum. Jadi

    tidak boleh menyalahgunakan sesuatu, sekali pun sudah

    berada di tangan kita, karena hakikatnya adalah kepunyaan Allah

    SWT yang dititipkan kepada kita dan akan dipertanyakan di akhirat

    kelak. Intinya, dalam Islam hal-hal seperti ini sudah disusun

    sedemikian rupa, dan kita sebagai manusia hanya perlu berjalan di

    “rail” yang sudah ditetapkan untuk selamat.

    Oleh itu, dikatakan menjadi suatu manfaat ialah ketika “raw materials” tersebut

    jatuh ketangan orang muslim, akan digunakan sebaik-baiknya bagi kepentingan ummat

    secara luas baik itu muslim atau kafir. Banyak cerita-cerita pada zaman kegemilangan Islam

    dahulu, dimana ummat Islam dapat mengatur pendistribusian bahan baku pada zaman itu

    dengan penuh ketaqwaan pada Allah SWT sehingga tidak ada orang yang tertindas dan tidak

    ada bagian dari harta tersebut terbuang sia-sia. Namun jika kita lihat apa yang berlaku pada

    zaman sekarang jika bahan baku tersebut jatuh ketangan yang salah, maka terjadilah

    penindasan dan penzaliman dimana-mana. Seperti bom yang pada awalnya digunakan

    untuk membuat terowongan dsb, namun pada masa ini digunakan sebagai alat pembunuh

    manusia. Sebagai contoh dari kejadian nyata di negeri kita, kelangkaan minyak tanah yang

    disebabkan oleh penimbunan, kelangkaan daging, kelangkaan BBM, kasus tambang emas

    “Ya Allah, ikhlaskanlah hati kami dalam membangunkan

    agama-Mu” Foto disalah satu pusat perkebunan Rufaqa’ di

    RIAU.

    “Daripada jatuh bahan baku ke tangan orang yang menyalahgunakannya, lebih baik kita menggunakannya ke jalan kebaikan.” Foto kanan : salah satu peternakan Rufaqa’ seluas 300 hektar di Australia. Dan Kiri: salah satu pusat pembiakan ikan air tawar di RIAU.

  • 13

    ANTAM dan lain lain lagi yang terjadi karena ulah tangan manusia-manusia yang

    tidak takut pada Allah SWT.

    Yang kelima, Untuk meng-upgrade perkembangan Islam dan

    peradaban Islam sedemikian rupa sehingga dapat menghadapi mereka yang

    menantang Kebenaran.

    Kalau dalam poin ketiga tadi untuk sekadar membantu bagi orang yang menghadapi

    musuh yang menentang Islam, namun dalam poin kelima ini untuk meng-upgrade atau

    kalau dalam bahasa melayu disebut menaiktarafkan perkembangan dan peradaban Islam

    sehingga dapat menghadapi mereka-mereka yang menentang kebenaran. Sebagai contoh,

    ketika zaman Sayyidina Utsman, sedemikian hebatnya Ketaqwaan beliau dan hebatnya

    perkembangan perekonomian pada zamannya sehingga dapat menopang pertumbuhan

    teknologi ketentaraan pada

    zaman itu dan tercatat masuk

    dalam sejarah Islam terbentuknya

    armada angkatan laut pertama dalam

    Islam. Dan banyak lagi contoh-contoh

    lain yang tidak mungkin saya

    paparkan semuanya disini.

    keenam, dengan perkembangan dan peradaban serta teknologi yang telah

    dinaiktarafkan tersebut, maka orang-orang muslim dapat mengatur dunia mengikut

    peraturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

    Mengapa saya munculkan poin ini disini? Telah saya katakan pada salah satu poin

    sebelumnya bahwa dalam Islam telah ditetapkan peraturan-peraturan sedemikian rupa,

    sehingga kita hanya perlu mengikuti “railway” yang telah ditetapkan untuk selamat

    mencapai mashalih ummat. Oleh itu dikatakan, jika ummat Islam dapat mengatur dunia

    mengikut peraturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT, maka akan dapat mencapai

    kejayaan. Karena Islam adalah agama yang Rahmatan lil-‘Alamin.

    “Jika dengan teknologi ummat Islam dapat mengelola dunia ini seperti apa yang Allah mau, kenapa tidak?” Gambar ilustrasi : gambar di sebuah pusat kontrol lalu lintas di Tokyo, Jepang.

  • 14

    “Tujuan manusia hidup adalah untuk menjadi khalifah Allah dan menjadi

    hamba-Nya. Di antara tugas Khalifah selain mengatur dan memimpin ialah

    menjadi Khadam ataupun pelayan bagi masyarakat.

    Foto kanan: stand Rufaqa’ di ISNA convention, Washington DC, US. Dan

    kiri: foto Stand Rufaqa’ di sebuah pameran di Paris.

    Dan ketujuh, adalah untuk melayani manusia secara luas termasuk mereka-mereka

    yang bukan muslim.

    Ini juga telah saya jelaskan pada poin yang sebelumnya, namun dalam poin ketujuh

    ini saya ingin memberikan contoh yang lebih spesifik lagi. Sebagai contoh, pada masa zaman

    kegemilangan Islam dahulu, para pemerintahnya membangun rumah sakit yang sangat

    banyak jumlahnya. Pengobatan didalamnya gratis, bahkan ketika kesembuhan pasiennya

    juga diberikan hadiah sehingga pasien yang datang merasa terhibur. Juga ketika salah satu

    penulis berada di Damaskus, direzkikan untuk menziarahi tempat bekas rumah sakit syaraf

    yang didirikan oleh pemerintah pada masa kegemilangan Islam dahulu yang sekarang

    dijadikan museum oleh pemerintah setempat. Diceritakan bahwa dulu, rumah sakit itu

    dikenal karena teknik penyembuhan yang unik, gratis, memberikan pelayanan yang terbaik

    hingga memberikan hadiah pada pasien ketika pasien itu pulang sehingga tidak kurang

    orang dari barat juga mengirim pasien yang begitu banyak pada waktu itu karena teknik

    penyembuhan yang unik serta pelayanan yang luar biasa tersebut. Subhanallah…!

    Hukum melaksanakan Ekonomi Komersil :

    Sunnah, ketika tujuannya adalah untuk mendukung ekonomi fardhu kifayah, untuk

    membantu jihad di jalan Allah, untuk membantu misi dakwah, untuk membantu

    kaum miskin dan anak yatim dan membangun peradaban Islam.

    Namun ia berubah menjadi Wajib Aradhi (kewajiban yang mendatang, atau menjadi

    wajib karena beberapa perkara) ketika kekuatan ekonomi diperlukan untuk

    memungkinkan ummat Islam untuk menghadapi mereka-mereka yang menentang

    kebenaran.

  • 15

    Ekonomi Strategi

    Ekonomi strategi ialah ekonomi yang di lakukan untuk strategi dan penbentukan

    imej bagi perusahaan dan perjuangan Islam. Sebagai contoh langsung dari ekonomi strategi

    ialah membangun industri berteknologi tinggi seperti penerbangan, satelit, antariksa, kereta

    api, perminyakan dan lain-lain. Juga membangun supermarket yang canggih, menggunakan

    alat perhubungan yang canggih, dsb. ekonomi seperti ini walau tidak begitu

    menguntungkan, namun perlu dibuat juga, karena mempunyai tujuan-tujuan yang mulia.

    Diantaranya:

    A. Menaikkan moral umat Islam agar Islam dipandang tinggi dan terhormat. Bukankah

    agama Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya?

    B. Memudahkan (menjadi alat) dalam menyampaikan dakwah (agama Islam).

    C. Meyakinkan orang kepada Islam sebagai agama yang selamat dan menyelamatkan

    dan dapat menjadi pelindung pada umat-umat lainnya.

    D. Menolak tuduhan dan anggapan negatif orang terhadap Islam. Dengan adanya

    proyek ekonomi strategi, terhapuslah anggapan bahwa Islam tidak bisa maju,

    mengamalkan Islam secara kaafah akan mengembalikan peradaban ke zaman kuda,

    unta dsb.

    E. Untuk membuat gentar dan menakutkan penentang-penentang kebenaran, sebab

    ummat Islam mempunyai kekuatan yang besar. Walaupun kekuatan sebenarnya

    adalah sifat taqwa.

    Sebuah proyek ekonomi kadangkala dapat bernilai fardhu kifayah, komersial dan

    strategi. Pengalaman cerita dari ayah salah seorang penulis yang pernah tinggal lama di

  • 16

    Prancis, ada seorang temannya muslim yang membuka toko yang menjual daging halal di

    Paris. Ia fardhu kifayah karena ingin memenuhi kebutuhan ummat Islam disana, yakni

    memerlukan daging halal. Ia juga komersil karena daya beli ummat Islam di Paris yang

    sangat tinggi sehingga menghasilkan keuntungan yang besar, dan ia juga strategis karena

    menunjukkan bahwa ummat Islam tidak hanya zikir wirid di kamar sahaja tapi dapat

    membangunkan bisnis yang yang maju di Paris yang biasanya hanya dibuat oleh orang-orang

    yang bukan Islam saja.

    “Sudah lumrah, para sahabat dan tabi’in serta salafusshalih menggunakan jalan berniaga dan berekonomi dalam berdakwah dan menyebarkan agama Islam. Jika kita membantu agama Allah, sangat mudahlah bagi Allah untuk membantu kita dalam segala hal.

    Termasuk dalam berekonomi dan berniaga.” Gambar melawan arah jarum jam dari kanan atas : Berniaga sambil berdakwah di kota Amman, Jordan. Sebelahnya : gambar outlet

    Zumala’ di salah sebuah mall di Amman yang dijalankan oleh ikatan pelajar anak perusahaan Zumala’. Seterusnya gambar peresmian sebuah premis Rufaqa’ di negeri bagian Selangor, Malaysia. Yang terakhir, gambar sebuah supermarket Islam “Suq Al-Anshar di kawasan

    Jakarta”.

  • 17

    Penutup

    Pada penutup ini, saya sebagai hamba yang lemah ini ingin kembali memanjatkan

    syukur kepada Allah S.W.T. Karena tanpa izinnya saya tidak akan mampu untuk membuka

    kelopak mata saya sekalipun. Namun dengan kemurahan dan kebaikannya, saya masih lagi

    diberi peluang untuk menuliskan makalah ringkas yang menghuraikan sedikit dari ilmu-Nya

    yakni teori tentang ekonomi Islam menurut Abuya Syaikh Imam Ashaari Muhammad At-

    Tamimi.

    Di akhir dari makalah ini, saya meminta ampun kepada Allah SWT atas segala

    kesalahan dalam penulisan ini, dan saya berharap sekali lagi agar ianya dikira sebagai amal

    ibadah di sisi-Nya. Sesungguhnya tiada daya bagi kami juga untuk mempelajari ilmu

    ekonomi Islam bahkan sholat kalau Allah SWT tidak mengajarkannya kepada kami melalui

    kekasihnya Nabi Muhammad SAW. Dia adalah manusia utusan Allah yang paling agung

    akhlaknya dan sangat dirindui oleh para kekasihnya.

    Juga saya ingin meminta maaf kepada bapak dosen Nurizal Ismail SEI, MA di atas

    keterlambatan kami dalam mengumpulkan tugas kami.

    Jadi, sekian saja makalah dari saya, Mudah-mudahan ianya dapat menjadi ilmu yang

    bermanfaat dan dikira sebagai amal baik oleh Allah S.W.T dan dikira sebagai saham saya

    dalam membangun peradaban Islam serta dapat di apply dalam kehidupan berekonomi kita

    dalam membangun peradaban Islam di zaman ini.

    Wallahu ‘Alam bishawab,

  • 18

    Daftar Pustaka :

    - Slide “Fikih Muamalah dan Pembangunan Ekonomi Islam”. Ismail, Nurizal SEI, MA.

    - Effendi, Abdurrahman R, DR. Ing. Puspita, Gina, DR. Ing. 2007. Membangun Ekonomi

    Islam ala Abuya Syeikh Imam Ashaari Muhammad At-Tamimi. Jakarta: Giliran Timur.