Ekonomi Internasional Comparatif & Absolute

download Ekonomi Internasional Comparatif & Absolute

of 6

Transcript of Ekonomi Internasional Comparatif & Absolute

  • 8/19/2019 Ekonomi Internasional Comparatif & Absolute

    1/12

    ABSOLUTE ADVANTAGE AND

    COMPARATIVE ADVANTAGE

    TUGAS

    Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Internasional

    Dosen Pengampu: Losina Purnastuti, M.Ec., DEV., Ph.D

    Disusun Oleh:

    Akhmad Makhbubi (15719251002)

    Tri okta (15719251004)

    PENDIDIKAN EKONOMI

    PROGRAM PASCASARJANA

    UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    2016

  • 8/19/2019 Ekonomi Internasional Comparatif & Absolute

    2/12

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Teori perdagangan internasional menjelaskan komposisi perdagangan antar negara

    serta bagaimana pengaruhnya terhadap perekonomian suatu negara. Disamping itu, teori

    perdagangan internasional juga dapat menunjukkan adanya keuntungan yang timbul dari

    adanya keuntungan perdagangan ( gain from trade ). Negara-negara yang melakukan

    perdagangan internasional antara lain disebabkan dua alasan berikut. Pertama, negara-negara

    yang berdagang karena berbeda satu sama lain (berbeda dalam kepemilikan sumber daya,

    baik dalam jenis maupun kualitasnya), setiap negara dapat memperoleh keuntungan dari

    perbedaan mereka melalui pengaturan dimana setiap pihak melakukan sesuatu dengan relatif

    lebih baik. Kedua, negara-negara berdagang satu sama lain dengan tujuan mencapai skalaekonomi ( economies of scale ) dalam produksinya. Maksudnya, jika setiap negara hanya

    menghasilkan sejumlah barang tertentu maka mereka dapat menghasilkan barang-barang

    tersebut dengan skala yang lebih besar dan karenanya lebih efisien dibandingkan mereka

    menghasilkan segala jenis barang.

    Dalam melakukan kegiatan perdagangan internasional, setiap negara perlu

    memperhatikan teori-teori yang dapat dijadikan pedoman dalam menerapakan kegiatan

    perdagangan internasional. Sebagai contoh Teori Keunggulan Mutlak yang dikemukakan

    oleh Adam Smith (1723-1790) dimana suatu negara melakukan spesialisasi pada produk

    yang mempunyai efisiensi produksi lebih baik dari negara lain, dan melakukan perdagangan

    internasional dengan negara lain yang mempunyai kemampuan spesialisasi pada produk yang

    tidak dapat diproduksi di negara tersebut secara efisien. Hal ini memungkinkan suatu

    individu, perusahaan, bahkan negara untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa

    dengan lebih efisien serta memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan lebih. Selain itu,

    David Ricardo dalam bukunya yang berjudul On the Principles of Economy and Taxation

    (1817) mengemukakan bahwa setiap negara dapat memperoleh keuntungan dari perdagangan

    internasional, baik memiliki maupun tidak memiliki keunggulan absolutnya sendiri. Artinya,

    suatu negara apabila berdagang dengan negara lain sekalipun tidak memiliki keunggulan

    absolut, masih dapat memperoleh keunggulan komparatif.

  • 8/19/2019 Ekonomi Internasional Comparatif & Absolute

    3/12

    Prinsip keunggulan komparatif mengatakan bahwa setiap negara atau bangsa seperti

    halnya orang, akan memperoleh hasil dari perdagangannya dengan mengekspor barang-

    barang atau jasa yang merupakan keunggulan komparatif terbesarnya dan mengimpor

    barang-barang atau jasa yang bukan merupakan keunggulan komparatifnya. Menurut hukum

    keunggulan komparatif, meskipun sebuah negara kurang efisien (memiliki kerugian absolut

    terhadap) dibanding negara lain dalam memproduksi kedua barang, namun masih tetap

    terdapat dasar untuk melakukan perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak.

    Negara pertama harus melakukan spesialisasi dalam memproduksi dan mengekspor komoditi

    yang memiliki kerugian mutlak lebih kecil (ini merupakan komoditi dengan keunggulan

    komparatif) dan mengimpor komoditi yang memiliki kerugian mutlak yang lebih besar

    (komoditi ini memiliki kerugian komparatif).

    B. TUJUAN PENULISAN

    Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :

    1. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan teori keunggulan Absolut

    2. Untuk mengetahui bagaimana contoh dari perdagangan berdasarkan teroi Absolut

    3. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan teori kuenggulan komparatif

    4. Untuk mengetahui bagaimana contoh teori perdagangan menurut teori keunggulan

    komparatif

    5. Untuk mengetahui kelemahan dari teori keunggulan komparatif

  • 8/19/2019 Ekonomi Internasional Comparatif & Absolute

    4/12

    BAB II

    TEORI PERDAGANGAN KLASIK

    ASUMSI – ASUMSI PADA TEORI KLASIK

    1. Dua Negara dengan dua komoditi (Bilateral dengan dua komoditi yang diperdagangkan )

    2. Faktor produksi yang diperhitungkan hanya tenaga kerja ( teori nilai yang di dasarkan

    atas tenaga kerja ) = Theory of Labour Value . hal ini disebabkan karena di era Adam

    Smith banyak produk yang diproduksi oleh tenaga manusia ( padat karya )

    3. Tenaga kerja sifatnya homogen ( dianggap sama keterampilan dan upahnya )

    4. Tenaga kerja mempunyai mobilitas yang sempurna di dalam negri, tetapi tidak sempurna

    secara internasional.

    5. Biaya produksi per unit adalah konstan , produksi satu ataupun produksi barang banyak

    maka biayanya dianggap sama.

    6. Biaya transportasi diabaikan atau dianggap nol

    7. Tidak ada perkembangan teknologi

    8. Perdagangan bebas, pad aliran ini tidak suka pada campur tangan pemerintah.

    TEORI DALAM ALIRAN KLASIK

    A. Absolute Advantage Theory ( Teori Keunggulan Absolut Adam Smith )

    Disebut teori murni perdagangan Internasional , jika suatu negara lebih efisiensi dari yanglain dalam memproduksi suatu komiditi tetap kurang efisien dalam memproduksi komiditi

    tetap kurang efisien dalam memproduksi komoditi kedua, kedua Negara tersebut dapat

    memperoleh keuntungan dengan berspecialisasi pada komoditi yang mempunyai absolute

    dan menukarkan sebagian outputnya dengan Negara lain untuk komoditi yang mempunyai

    kerugian absolute. Sumberdaya jadi lebih efisien penggunaannya dan output kedua komoditi

    akan meningkat.

    Jadi bisa dikatakan bahwa suatu negara akan melakukan specialisasi dan mengekspor suatu

    komoditi tertentu yang memiliki keunggulan absolute dan akan mengimpor barang yang

    tidak memiliki keunggulan dari Negara lain.

    Pada Teori Keunggulan Absolut pokok pemikirannya adalah sebagai berikut :

    1. Tingkat keunggulan diukur dari “ nilai tenaga kerja “

    2. Dengan specialisasi maka harus mendapatkan manfaat yang maksimal

  • 8/19/2019 Ekonomi Internasional Comparatif & Absolute

    5/12

    3. Dasar keunggulan absulutlah yang menjadi dasar perdagangan ke dua Negara

    4. Dasar tukar domestik berbeda

    B. Contoh Absolute Advantage Theory

    Perdagangan yang dilakukan oleh dua negara yang saling membutuhkan dua barang yang

    saling terkait diantara negara-negara yang bekerjasama melakukan perdagangan

    internasional, seperti contoh kebutuhan negara indonesia berupa barang yang dihasilkan

    minyak dan beras dengan negara kuwait dengan barang produksi minyak dan beras pula

    sebagaimana tabel dibawah :

    Produksi per Jam

    Negara Minyak( Barel )

    Beras( kuwintal )

    DTD ( Dasar TukarDomestik )

    Kuwait 5 1 5 M = 1B1M = 1 /5 B

    Indonesia 2 4 2M = 4B1M = 2B1B = ½ M

    Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Kuwait memiliki keunggulan dalammemproduksi minyak. Dapat dilihat kalau Kuwait memproduksi 1 barel minyak akansama dengan memproduksi 1/5 kuintal beras. Dengan begitu akan sangatmenguntungkan kalau Kuwait memproduksi minyak. Sedangkan Indonesia mempunyai

    keunggulan dalam memproduksi beras karena kalau Indonesia memproduksi 2 berasmaka sama dengan memproduksi 1 barel minyak atau dengan kata lain jika Indonesiamemproduksi 1 kwintal beras maka akan sama dengan memproduksi ½ barel minyak.Itu berarti akan menguntungkan jika Indonesia memproduksi beras.

    Maka Indonesia akan berspesialisasi untuk produk beras dan Kuwait akan berspesialisasidalam memproduksi minyak. Dengan begitu Indonesia akan mengekspor beras keKuwait dan mengimpor minyak dari Kuwait, sebaliknya Kuwait akan mengeksporminyakn ke Indonesia dan mengimpor beras dari Indonesia.

    Dengan adanya spesialisasi diharapkan produktifitas akan meningkat dan kemakmuranmasyarakay juga akan meningkat. Dengan demikian akan menguntungkan kedua Negara.

    C. Teori Keunggulan Komparatif ( Comparative Advantage )

    Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo untuk melengkapi teori Adam Smith

    yang tidak mempersoalkan kemungkinan adanya negara-negara yang sama sekali tidak

  • 8/19/2019 Ekonomi Internasional Comparatif & Absolute

    6/12

    mempunyai keuntungan mutlak dalam memproduksi suatu barang terhadap negara lain,

    misalnya negara yang sedang berkembang terhadap negara yang sudah maju. Keunggulan

    komparatif (Comparative Advantages) adalah keuntungan atau keunggulan yang diperoleh

    suatu negara dari melakukan spesialisasi produksi terhadap suatu barang yang memiliki

    harga relatif (relative price) yang lebih rendah dari produksi negara lain. Atau, dengan kata

    lain, suatu negara hanya akan mengekspor barang yang mempunyai keunggulan komparatif

    tinggi dan mengimpor barang yang mempunyai keunggulan komparatif rendah. Menurutnya,

    perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia

    berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu

    memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara

    lainnya. Untuk melengkapi kelemahan-kelemahan dari teori Adam Smith, Ricardo

    membedakan perdagangan menjadi dua keadaan yaitu:

    1. Perdagangan dalam negeri

    2. Perdagangan luar negeri

    Menurut Ricardo, keuntungan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith dapat

    berlaku di dalam perdagangan dalam negeri yang dijalankan atas dasar biaya tenaga kerja,

    karena adanya persaingan bebas dan kebebasan bergerak dari faktor-faktor produksi tenaga

    kerja dan modal. Karena itu masing-masing tempat akan melakukan spesialisasi dalam

    memproduksi barang-barang tertentu apabila memiliki biaya tenaga kerja yang paling kecil.

    Sedangkan untuk perdagangan luar negeri tidak dapat didasarkan pada keuntungan atau

    biaya mutlak. Karena faktor-faktor produksi di dalam perdagangan luar negeri tidak dapat

    bergerak bebas sehingga barang-barang yang dihasilkan oleh suatu negara mungkin akan

    ditukarkan dengan barang-barang dari negara lain meskipun ongkos tenaga kerja yang

    dibutuhkan untuk membuat barang tersebut berlainan.

    Teori Keunggulan Komparatif ini berlandaskan pada asumsi:

    1. Labor Theory of Value , yaitu bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah tenagakerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang tersebut, dimana nilai barang yang

    ditukar seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk

    memproduksinya.

    2. Perdagangan internasional dilihat sebagai pertukaran barang dengan barang

  • 8/19/2019 Ekonomi Internasional Comparatif & Absolute

    7/12

    3. Tidak diperhitungkannya biaya dari pengangkutan dan lain lain dalam pemasaran

    4. Produksi dijalankan dengan biaya tetap, hal ini berarti skala produksi tidak berpengaruh

    5. Faktor produksi sama sekali tidak mobile antar negara. Oleh karena itu, suatu negara

    akan melakukan spesialisasi dalam produksi barang-barang dan mengekspornya

    bilamana negara tersebut mempunyai keuntungan dan akan mengimpor barang-barang

    yang dibutuhkan jika mempunyai kerugian dalam memproduksi.

    David Ricardo berpendapat bahwa meskipun suatu negara mengalami kerugian

    mutlak (dalam artian tidak mempunyai keunggulan mutlak dalam memproduksi kedua jenis

    barang bila dibandingkan dengan negara lain), namun perdagangan internasional yang saling

    menguntungkan kedua belah pihak masih dapat dilakukan, asalkan negara tersebut

    melakukan spesialisasi produksi terhadap barang yang memiliki biaya relatif terkecil dari

    negara lain. Dengan kata lain, setiap negara akan memperoleh keuntungan jika masing-

    masing melakukan spesialisasi pada produksi dan ekspor yang dapat diproduksinya pada

    biaya yang relatif lebih murah, dan mengimpor apa yang dapat diprosukdinya pada biaya

    yang relatif lebih mahal. Ini menjelaskan bahwa mengapa suatu negara yang memiliki

    sumber daya sangat lengkap, negara tersebut memilih mengimpor atau mengekspor daripada

    memproduksi untuk digunakan sendiri.

    Menurut hukum keunggulan komparatif, meskipun sebuah negara kurang efisien

    dibanding (atau memiliki kerugian absolut terhadap) negara lain dalam memproduksi kedua jenis komoditi, namun masih tetap terdapat dasar untuk melakukan perdagangan yang

    menguntungkan kedua belah pihak. Negara pertama harus melakukan spesialisasi dalam

    memproduksi dan mengekspor barang yang memiliki kerugian absolut lebih kecil (ini

    merupakan komoditi dengan keunggulan komparatif) dan mengimpor komoditi yang memiliki

    kerugian absolut lebih besar (komoditi ini memiliki kerugian komparatif).

    Teori yang dikemukakan oleh Kaum Klasik dalam teori perdagangan internasional,

    berdasarkan atas asumsi berikut ini :

    a. Memperdagangkan dua barang dan yang berdagang dua negara.

    b. Tidak ada perubahan teknologi.

    c. Teori nilai atas dasar tenaga kerja.

    d. Ongkos produksi dianggap konstan.

    e. Ongkos transportasi diabaikan (= nol).

  • 8/19/2019 Ekonomi Internasional Comparatif & Absolute

    8/12

    f. Kebebasan bergerak faktor produksi di dalam negeri, tetapi tidak dapat berpindah

    melalui batas negara.

    g. Persaingan sempurna di pasar barang maupun pasar faktor produksi.

    h. Distribusi pendapatan tidak berubah.

    i. Perdagangan dilaksanakan atas dasar barter.

    Untuk mempertegas teorinya, David Ricardo memberlakukan beberapa asumsi pada

    keunggulan komparatif, yaitu :

    a. Hanya ada 2 negara yang melakukan perdagangan internasional.

    b. Hanya ada 2 barang (komoditi) yang diperdagangkan.

    c. Masing-masing negara hanya mempunyai 1 faktor produksi (tenaga kerja)

    d. Skala produksi bersifat “constant return to scale ”, artinya harga relatif barang -barang

    tersebut adalah sama pada berbagai kondisi produksi.

    e. Berlaku labor theory of value (teori nilai tenaga kerja) yang menyatakan bahwa nilai atau

    harga dari suatu barang (komoditi) dapat dihitung dari jumlah waktu (jam kerja) tenaga

    kerja yang dipakai dalam memproduksi barang tersebut.

    f. Tidak memperhitungkan biaya pengangkutan dan lain-lain dalam pemasaran.

    Selain itu, David Ricardo juga menyatakan bahwa nilai penukaran ada jikalau barang

    tersebut memiliki nilai kegunaan. Dengan demikian sesuatu barang dapat ditukarkan

    bilamana barang tersebut dapat digunakan. Seseorang akan membuat sesuatu barang, karena barang itu memiliki nilai guna yang dibutuhkan oleh orang. Selanjutnya David Ricardo juga

    membuat perbedaan antara barang yang dapat dibuat dan atau diperbanyak sesuai dengan

    kemauan orang, di lain pihak ada barang yang sifatnya terbatas ataupun barang monopoli

    (misalnya lukisan dari pelukis ternama, barang kuno, hasil buah anggur yang hanya tumbuh

    di lereng gunung tertentu dan sebagainya). Dalam hal ini untuk barang yang sifatnya terbatas

    tersebut nilainya sangat subyektif dan relatif sesuai dengan kerelaan membayar dari para

    calon pembeli. Sedangkan untuk barang yang dapat ditambah produksinya sesuai dengan

    keinginan maka nilai penukarannya berdasarkan atas pengorbanan yang diperlukan.

    D. Contoh Bentuk Kegiatan Perdagangan Menurut Teori Keuntungan Komparatif

    1. Labour Cost Effisiency

    Teori ini menyatakan bahwa suatu negara akan menghasilkan dan kemudian megekspor

    suatu barang yang memiliki komparatif advantage terbesar dan mengimpor barang yang

  • 8/19/2019 Ekonomi Internasional Comparatif & Absolute

    9/12

    memiliki comparative advantage, yaitu suatu barang yang dapat dihasilkan dengan lebih

    murah dan mengimpor barang yang kalau dihasilkan sendiri memakan ongkos yang

    besar.

    Teori ini pada dasarnya menyatakana bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh

    banyakanya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut. Makin

    banyak tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi suatu barang makin mahal

    barang tersebut. Contoh ;

    Indonesia Korea

    Rempah 2 kg 8 kg

    Elektronik 4 set 6 set

    Menurut teori absolute advantage maka tidak akan timbul perdagangan antara Amerika

    dan Inggris karena absolute advantage untuk produksi gandum dan pakaian ada pada

    amerika semua. Tetatpi bagi JS Mill yang penting bukan absolute advantage tetapi

    comparative advantage . besarnya comparative advantage adalah :

    a. Indonesia dalam produksi rempah 2 kg rempah dibanding 8 kg rempah Korea atau =

    ¼ : 1 sedangkan dalam produksi Elektronik 4 set dibanding 6 set dari Korea atau =

    2/3 : 1

    Disini Indonesia memiliki komparative advantage pada produksi rempah yakni (1/4

    : 1) lebih besar dari (2/3 : 1) b. Korea dalam produksi rempah 8 kg dibanding 2 kg Indonesia atau = 4 : 1,

    sedangkan dalam produksi Elektronik 6 yards dibanding 4 yards dari Indonesia atau

    3/2 : 1

    Disini Korea memiliki komparative advantage pada produksi pakaian yakni (4:1)

    lebih besar dari (3/2:1). Oleh karena itu perdagangan akan timbul antara Indonesia

    dan Korea, yakni Indonesia akan berspesialisasi pada produksi Rempah dan

    menukarkan sebagaian rempahnya dengan Elektronik dari Korea.

    Dasar nilai pertukaran ( term of Trade ) ditentukan dengan batas batas nilai tukar

    masing masing barang di dalam negeri yakni :

    Untuk Rempah harga dalam negeri

    1. Indonesia adalah 2 kg = 4 set, jadi 1 kg = 2 set

    2. Korea adalah 8 kg = 6 set, jadi 1 kg = 3/4 set

  • 8/19/2019 Ekonomi Internasional Comparatif & Absolute

    10/12

    Dengan demikian untuk gandum term of trade nya adalah 2 < n < 3/4

    Untuk Elektronik harga dalam negeri di

    1. Indonesia adalah 4 set = 2 kg, jadi 1 set = ½ kg

    2. Korea adalah 6 set = 8 kg, jadi 1 set = 4/3 bakul

    Dengan demikian term of trade nya adalah 1/2 < n < 4/3

    Pertukaran akan menguntungkan kedua belah pihak apabila nilai tukar untuk rempah 2

    < n < 3/4 dan untuk elektronik 1/2 < n < 4/3.

    2. Biaya Relative ( Comparative Cost : David Ricardo )

    Titik pangkal teori Ricardo tentang perdagangan International adalah teorinya tentang

    nilai/value. Menurut Ricardo Value sesuatu barang tergantung dari banyaknya tenaga

    kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut ( labor cost value Theory)

    Perdagangan antar negara akan timbul apabila masing masing negara memiliki

    comparative cost yang terkecil. Sebagai contoh dikemukakan sebagai berikut :

    Banyaknya hari kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi

    NEGARAHARGA KERJA PER SATUAN OUTPUT

    REMPAH REMPAH ELEKTRONIK

    Indonesia 2 4

    Korea 8 6

    Besarnya comparative cost :

    Indonesia untuk rempah : 2/8 < 4/6 atau 2/4 < 8/6

    Korea untuk elektronik : 8/2 < 6/4 atau 4/2 < 6/8

    Dalam hal ini Indonesia akan berspesialisasi pada produksi rempah, sedangkan Korea

    pada produksi elektronik.

    Pada nilai tukar 1 rempah = 1 kg eletronik maka Indonesia akan mengorbankan 2 hari

    kerja untuk 1 set eletronik yang kalau di produksi sendiri memerlukan waktu 4 hari

    kerja. Korea juga akan beruntung dari pertukaran. Dengan spesialisasi pada produksielektronik dan ditukar dengan rempah maka untuk memperoleh 1 rempah hanya

    dikorbankan 6 hari kerja yang kalau diproduksinya sendiri memerlukan waktu 8 hari

    kerja.

    Indonesia

  • 8/19/2019 Ekonomi Internasional Comparatif & Absolute

    11/12

    Korea

    E. Kelemahan Teori Keunggulan Komparatif

    Teori klasik menjelaskan bahwa keuntungan ddari perdagangan internasional timbul adanya

    comparative advantage yang berbeda antara dua negara. Teori nilai tenaga kerja menjelaskan

    mengapa terdapat perbedaan dalam fungsi produksi antara dua negara atau lebih. Jika fungsi

    produksinya sama, maka kebutuhan tenaga kerja juga akan sama sehingga tidak akan terjadi

    perdagangan internasional. Oleh karena itu syarat utama terhjadinya perdagangan internasiol

    adalah adanya perbedaan antara kedua negara pada fungsi produksi. Namun teori klasik ini

    tidap dapat menjelaskan mengapa terdapat perbedaan fungsi produksi antara dua negara

    tersebut

  • 8/19/2019 Ekonomi Internasional Comparatif & Absolute

    12/12

    DAFTAR PUSTAKA

    Boediono, 1992, Ekonomi Internasional , Yogyakarta: BPFE

    Apridar, 2012, Ekonomi Internasional , Yogyakarta: Graha Ilmu,

    Hadis, Syafril.(1996). Ekonomi Internasional . Jakarta: RajaGrafindo Persada

    Halwani, R.H. (2002). Ekonomi Internasional & Globalisasi Ekonomi. Jakarta: Ghalia Indonesia

    Nopirin. ( 1999). Ekonomi Internasional ed.3 . Yogyakarta: BPFE