Efek Sikap Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha ...
Transcript of Efek Sikap Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha ...
JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia
p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466
Volume 4, No. 1, 2021
This is an open access article under the CC–BY-SA license
116
Efek Sikap Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha
Mahasiswa: Moderasi Gender
Indra Himayatul Asri* Pendidikan Biologi, Universitas Hamzanwadi, Selong, Indonesia [email protected]
M. Khairul Wazni Pendidikan Biologi, Universitas Hamzanwadi, Selong, Indonesia [email protected]
Nurul Fajri Pendidikan Biologi, Universitas Hamzanwadi, Selong, Indonesia [email protected]
Sarwati Pendidikan Biologi, Universitas Hamzanwadi, Selong, Indonesia [email protected]
Wawan Muliawan Pendidikan Biologi, Universitas Hamzanwadi, Selong, Indonesia [email protected]
*Coresponding Author
Info Artikel: Dikirim 31 Maret 2021 ; Direvisi: 30 April 2021; Diterima: 30 April 2021
Cara sitasi: Asri, I. A., Wazni, M. K., Fajri, N., Sarawati, & Muliawan, W. (2021). Efek Sikap
Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa: Moderasi Gender. JPIn: Jurnal
Pendidik Indonesia, 4 (1), 116-128.
Abstrak. Studi ini bertujuan untuk mengetahui efek sikap kewirausahaan dengan
moderasi gender terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Studi ini merupakan
penelitian eksploratif dengan subyek penelitian sebanyak 33 mahasiswa pendidikan
biologi. Instrumen yang digunakan berupa angket tertutup dengan skala Likert dan
yang telah divalidasi (validasi ahli). Data penelitian dianalisis secara deskriptif dan
statistik inferensial dengan uji Moderat Regression Analysis (MRA) pada taraf
signifikansi 5%. Hasil studi yaitu (1) ada pengaruh signifikan sikap kewirausahaan
dengan moderasi gender terhadap minat berwirausaha mahasiswa dengan nilai F
sebesar 6,490 dan nilai signifikansi sebesar 0,005 lebih kecil dari nilai alpha
pengujian 0,05; (2) sikap kewirausahaan mempengaruhi minat berwirausaha
mahasiswa sebesar 24,5% dan sikap kewirausahaan dengan mederasi gender
mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa sebesar 30,2%. Oleh sebab itu, ada
peningkatan pengaruh sikap kewirausahaan dengan moderasi gender terhadap
minat berwirausaha mahasiswa. Kata kunci: sikap kewirausahaan, minat berwirausaha, gender
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara besar dengan jumlah penduduk yang
diperkirakan sebanyak 271.349.889 hingga Desember 2020 (BPS, 2020).
Disamping itu, Indonesia juga merupakan negara dengan sumber daya alam
Asri, Wazni, Fajri, Sarawati, & Muliawan, Fitriyah. Efek Sikap Kewirausahaan … 117
© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia
p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466
yang melimpah (Muliadi, Asri & Letarini, 2020). Kekayaan sumber daya
alam dan tingginya jumlah penduduk Indonesia menjadi potensi dan
kekuatan yang luar biasa, jika dapat dimanfaatkan secara optimal.
Pertumbuhan penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya akan
berdampak pada meningkatnya angka tenaga kerja, sehingga harus ada
peningkatkan lapangan pekerjaan yang harus disediakan pula (Rifkhan,
2017). Kondisi saat ini adalah adanya ketidaksesuaian antara jumlah tenaga
kerja dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga menimbulkan
masalah penggangguran yang masih cukup tinggi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Mei 2020 bahwa Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia sebesar 4,99% pada Februari 2020
dan turun dibandingkan Februari 2019 sebesar 5,01. Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) lulusan perguruan tinggi yaitu Diploma sebesar 6,76 dan
Universitas sebesar 5,73 (BPS, 2020). Data ini menunjukkan bahwa lulusan
setiap tingkatan pendidikan memberikan sumbangan terhadap angka
pengangguran termasuk lulusan pendidikan tinggi (Muliadi & Mirawati,
2020; Muliadi, Asri & Lestarini, 2020). Fakta ini menjelaskan bahwa adanya
lulusan perguruan tinggi yang kurang kompetitif dan mandiri dalam
membangun karir (job creator), tetapi masih hanya mampu sebagai pencari
kerja (job seeker) (Muliadi, 2020).
Ketidakseimbangan antara angka pencari kerja dengan lapangan kerja yang
tersedia, dapat dipengaruhi karena ketergantungan individu terhadap
peluang kerja (Santoso & Handoyo, 2019). Muliadi (2020) menjelaskan
bahwa lulusan perguruan tinggi masih ada kecenderungan memilih sebagai
pekerja pada instansi pemerintah dan swasta dibandingkan membangun
pekerjaan sendiri atau berwirausaha. Oleh sebab itu, dibutuhkan pemecahan
masalah yang konkrit dengan melakukan penguatan pengetahuan dan
keterampilan mahasiswa untuk berwirausaha agar dapat mengurangi angka
pengangguran dan memberi dampak positif terhadap perekonomian
bangsan (Listyawati, 2017; Mirawati, Wardana, & Sukaatmadja, 2016).
Pada era revolusi industri 4.0 saat ini, wirausaha memiliki peranan strategis
dalam kehidupan bernegara, khusunya dalam penyelesaian masalah
pengangguran dan ketengakerjaan (Munawar & Supriatna, 2018).
Kewirausahaan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
pembangunan ekonomi suatu bangsa. Hal ini sesuai dengan pendapat
Listyawati (2017) dan Mirawati, Wardana, & Sukaatmadja (2016) bahwa
syarat negara maju harus ada minimal 2% wirausahawan dari total
penduduk negara. Peranan yang dimaksud seperti menciptakan lapangan
118 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia, 4(1), 116-128, April 2021
© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia
p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466
kerja, membentuk perusahaan bisnis, mengubah kehidupan masyarakat dan
sebagainya (Munawar & Supriatna, 2018). Dewi (2016) menjelaskan bahwa
salah satu program penting untuk mengentaskan kemiskinan dan
pengangguran yaitu dengan menciptakan lapangan usaha dan mencetak
wirausaha.
Menghasilkan seseorang wirausahawan membutuhkan peran penting dunia
pendidikan. Pendidikan diharapkan dapat memfasilitasi lulusannya untuk
memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, dan minat dalam berwirausaha.
Lulusan diharapkan menjadi insan yang kreatif, inovatif, dan kemandirian
dalam mengembangkan usaha. Hal ini sesuai pendapat Dewi (2016) bahwa
seorang wirausaha harus memiliki kemampuan kreatif dan inovatif sebagai
dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju kesuksesan.
Entrepreneurship are not only born but also made, yang artinya bahwa
kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan
pengalaman lapangan semata, namun juga dapat dipelajari dan diajarkan
(Suryana, 2011). Oleh karena itu, pendidikan memiliki peranan strategis
untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, minat dan bakat bidang
wirausaha. Mereka yang menjadi wirausaha adalah individu yang mengenal
potensi dan belajar mengembangkan potensinya untuk meraih peluang serta
mengorganisir usahanya dalam mewujudkan cita-citanya (Dewi, 2016).
Pendidikan menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi
keberhasilan dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan (Dewi, 2016).
Perguruan tinggi diharapkan dapat mengembangkan mahasiswa menjadi
seorang wirausahawan (Muliadi, 2019). Perguruan tinggi pada era revolusi
industri 4.0 saat ini, diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang cakap,
kreatif, inovatif, produktif, mandiri, memiliki self control dan kompetitif
(Muliadi, 2020; Primandaru, 2017; Darmawan & Warmika, 2016; Fatimah,
2013). Setiap lulusan perguruan tinggi diharapkan memiliki keterampilan
kewirausahaan, karena dipandang tepat sesuai kebutuhan kondisi saat ini.
Hal ini sesuai pendapat Wahyuni dan Hidayati (2017) bahwa kebijakan
perguruan tinggi harus berbasis masyarakat luas (Broad Based Education) dan
berorientasi pada kecakapan hidup (life skill) seperti keterampilan
berwirausaha. Lulusan dengan keterampilan bidang wirausaha akan mampu
menciptakan lapangan kerja secara mandiri (job creator) (Darmawan &
Warmika, 2016; Mirawati, Wardana, & Sukaatmadja, 2016).
Perguruan tinggi harus menerapkan pembelajaran kewirausahaan yang
kongkrit untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan
keterampilan yang bermakna agar dapat mendorong minat mahasiswa
Asri, Wazni, Fajri, Sarawati, & Muliawan, Fitriyah. Efek Sikap Kewirausahaan … 119
© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia
p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466
untuk berwirausaha (Dewi, 2016). Minat mahasiswa untuk berwirausaha
tidak terbentuk secara otomatis sejak lahir, namun penumbuhan minat
wirausaha tidak dapat dilakukan dengan tanpa adanya pendidikan dan
pelatihan yang dapat menggerakan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Hal ini
sesuai pendapat Siswadi (2013) bahwa sejumlah faktor diprediksi dapat
mempengaruhi minat mahasiswa untuk berkarir sebagai wirausaha, baik
diantaranya dipengaruhi oleh faktor internal, faktor eksternal, dan
dipengaruhi oleh pembelajaran kewirausahaan. Oleh karena itu, diperlukan
adanya pola pembelajaran kewirausahaan yang terstruktur dan sistematis
agar dapat menumbuhkan minat wirausaha mahasiswa.
Pendidikan Biologi Universitas Hamzanwadi mewajibkan mahasiswanya
menempuh matakuliah pendidikan kewirausahan. Hal ini sebagai bentuk
langkah konkrit untuk memfasilitasi mahasiswa secara terstruktur dalam
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan minat
berwirausaha (Muliadi, 2020; Supeni dan Efendi, 2017; Setyawan, 2016).
Pengetahuan kewirausahaan yang diperoleh mahasiswa melalui proses
pembelajaran, akan mengubah persepsi, sikap, dan self efficacy (keyakinan)
mahasiswa dalam bidang wirausaha, sehingga pada akhirnya akan
mempengaruhi minat berwirausaha (Muliadi, 2020). Hal ini sesuai dengan
pendapat Muliadi (2019) dan Hattab (2014) bahwa pengetahuan yang
diperoleh dalam pembelajaran kewirausahaan akan mempengaruhi sikap
dan minat entrepeneur mahasiswa. Didukung oleh hasil penelitian Munawar
& Supriatna (2018) bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap
terhadap minat berwirausaha. Tingkat pengetahuan kewirausahaan yang
dimiliki mahasiswa, akan meningkatkan minatnya berwirausaha (Sunarni,
Zulkarnain & Benty, 2017), sehingga akan mampu menciptakan suatu usaha
baru dan dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang lain
(masyarakat) (Alhaji, 2015).
Minat mahasiswa dalam berwirausaha dapat pula dimoderasi oleh jenis
kelamin (gender). Menurut Adha, et al., (2020), gender terkadang
mempengaruhi perencanaan dan pemilihan suatu karir seseorang. Hal ini
didukung oleh hasil penelitian Azhar, et al., (2011) bahwa gender memiliki
hubungan signifikan dengan minat wirausaha. Gender memiliki peranan
dalam memoderasi pengaruh pengetahuan terhadap sikap dan minat
wirausaha (Setyawan, 2016). Selanjutnya Bae, et al., (2014) menegaskan
bahwa perbedaan biologis antara mahasiswa laki-laki dan perempuan,
memungkinkan mereka untuk mengembangkan sikap dan prilaku yang
berbeda. Oleh sebab itu, diperlukan adanya pemetaan untuk mengetahui
120 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia, 4(1), 116-128, April 2021
© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia
p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466
pengaruh sikap kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa
dengan moderasi gender.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto dengan pendekatan
deskriptif korelatif. Penelitian ex post facto adalah untuk meneliti hubungan
sebab akibat yang tidak dimanipulasi atau tidak diberikan perlakukan oleh
peneliti, namun peneliti hanya merekam data dari kegiatan yang sudah
terjadi (Sugiyono, 2017; Arikunto, 2016; Singarimbun & Sofyan, 2009). Kajian
deskriptif eksploratif digunakan untuk mendeskripsikan efek sikap
kewirausahaan dengan moderasi gender terhadap minat berwirausaha
mahasiswa. Responden penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Biologi
di Universitas Hamzanwadi sebanyak 33 orang yang ditetapkan dengan
teknik convenience sampling dengan alasan mempertimbangkan waktu
penelitian dan tingkat aksesibilitas responden dalam mengisi angket secara
online pada masa pandemi covid-19 (Fink, 2011).
Intrumen penelitian yang digunakan adalah angket tertutup dengan jawaban
yang berdegradasi sesuai skala likert (Muliadi, 2020), dengan memanfaatkan
media google form (Adha, et al., 2020). Instrumen disusun mengacu pada
indikator sikap kewirausahaan dan minat berwirausaha mahasiswa yang
dikembangkan oleh Perwitasari (2017). Indikator sikap dan minat
berwirausaha dikembangkan menjadi butir pernyataan dalam angket yang
telah divalidasi oleh pakar (expert) serta dinyatakan valid.
Analisis data penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif dan
statistik inferensial. Statistik deskriptif kuantitatif digunakan untuk
mendeskripsikan sikap kewirausahaan dan minat berwirausaha mahasiswa
ditinjau berdasarkan gender. Rata-rata data sikap kewirausahaan dan minat
berwirausaha mahasiswa akan dikonversi dalam bentuk kategori
sebagaimana pedoman berikut ini.
Tabel 1. Pedoman Interpretasi Sikap dan Minat Mahasiswa
Rata-rata skor ( ) Interpretasi
3,51 – 4,00
2,51 – 3,50
1,51 – 2,50
1,00 – 1,50
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Statistik inferensial yang digunakan untuk mengetahui efek sikap
kewirausahaan dengan moderasi gender terhadap minat berwirausaha
mahasiswa. Analisis statistik inferensial yang digunakan adalah uji Moderat
Asri, Wazni, Fajri, Sarawati, & Muliawan, Fitriyah. Efek Sikap Kewirausahaan … 121
© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia
p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466
Regression Analysis (MRA) pada taraf signifikansi 5% (α=0,05) untuk
mengetahui efek sikap kewirausahaan (X) terhadap minat berwirausaha (Y)
mahasiswa dengan moderasi gender (M). Rumusan hipotesis statistik yaitu
H0: µ1 = µ2 (tidak ada efek sikap kewirausahaan dengan moderasi gender
terhadap minat berwirausaha mahasiswa dengan moderasi gender) dan H1:
µ1 ≠ µ2 (ada efek sikap kewirausahaan dengan moderasi gender terhadap
minat berwirausaha mahasiswa dengan moderasi gender). Jika hasil analisis
signifikan atau p-value uji regresi lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak dan
H1 terima atau sebaliknya. Adapun model persamaan regresi Cause and Effect
Relationships disajikan pada Gambar 1 yang berikut ini.
Gambar 1. Model Cause and Effect Relationships
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi sikap kewirausahaan dan minat berwirausaha mahasiswa
Pendidikan Biologi Universitas Hamzanwadi ditinjau berdasarkan gender
disajikan pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Data Sikap Kewirausahaan dan Minat Berwirausaha Mahasiswa
Variabel Gender N Σ Skor Kategori
Sikap Laki-laki 5 17 3,40 Baik
Perempuan 28 90,8 3,24 Baik
Minat Laki-laki 5 15 3,00 Baik
Perempuan 28 89 3,18 Baik
Deskripsi data hasil pengukuran pada tabel 2 di atas menunjukkan bahwa
rata-rata sikap kewirausahaan mahasiswa berjenis kelamin laki-laki sebesar
3,40 dengan kategori Baik dan perempuan sebesar 3,24 dengan kategori Baik,
sedangkan minat berwirausaha mahasiswa berjenis kelamin laki-laki sebesar
3,00 dengan kategori Baik dan perempuan sebesar 3,18 dengan kategori Baik.
Model Cause and Effect Relationships dianalisis menggunakan uji Moderat
Regression Analysis (MRA) untuk mengetahui pengaruh Sikap
Kewirausahaan (X) dengan moderasi Gender (M) terhadap Mina
Berwirausaha (Y). Tahapan analisis yaitu (1) uji asumsi klasik yaitu uji
lineritas dan multikolinieritas; (2) uji-F digunakan untuk mengetahui
pengaruh Sikap Kewirausahaan (X) dengan moderasi Gender (M) terhadap
Minat Berwirausaha (Y); (3) uji koefisien determinasi untuk mengetahui
persentase sumbangan relatif pengaruh Sikap Kewirausahaan (X) dengan
moderasi Gender (M) terhadap Minat Berwirausaha (Y). Hasil uji Moderat
X
M
Y
122 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia, 4(1), 116-128, April 2021
© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia
p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466
Regression Analysis (MRA) disajikan secara berturut-turut pada Tabel 3,4,5
berikut ini.
Tabel 3. Hasil Uji Lineritas dan Multikolinieritas
Model Deviation from Linearity Model Collinearity Statistics F Sig. Tolerance VIF
X*M – Y 1,492 0,222 X*M 0,196 5,112
Hasil uji linieritas dan colinieritas pada Tabel 3, diketahui bahwa (1) terdapat
hubungan yang linier antara sikap kewirausahaan dengan moderasi gender
terhadap minat berwirausaha mahasiswa, dimana nilai F sebesar 1,492
dengan nilai signifikansi (p-value) 0,222 lebih besar dari nilai alpha pengujian
0,05; (2) tidak terjadi gejala multikolinieritas antar variabel independent yaitu
sikap kewirausahaan dan gender dengan nilai VIF sebesar 5,112 lebih kecil
dari 10.
Tabel 4. Hasil Uji F Model Persamaan Regresi X*M → Y
Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 22,404 2 11,202 6,490 0,005 Residual 51,778 30 1,726
Total 74,182 32 Berdasarkan uji F pada Tabel 4, diketahui bahwa ada pengaruh sikap
kewirausahaan dengan moderasi gender yang signifikan terhadap minat
berwirausaha mahasiswa dengan nilai F sebesar 6,490 dan nilai signifikansi
sebesar 0,005 lebih kecil dari nilai alpha pengujian 0,05.
Tabel 5. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Model Summary R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
X – Y 0,495 0,245
0,221
1,34391 X*M – Y 0,550 0,302 0,255 1,31374
Berdasarkan uji koefisien determinasi pada Tabel 5, diketahui bahwa nilai R
Square untuk pengaruh sikap kewirausahaan terhadap minat berwirausaha
mahasiswa sebesar 0,245 atau 24,5% yang bermakan bahwa sikap
kewirausahaan mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa sebesar
24,5% dan sisanya dipengaruhi variabel atau faktor lainnya. Sedangkan R
Square untuk pengaruh sikap kewirausahaan dengan moderasi gender
terhadap minat berwirausaha mahasiswa sebesar 0,302 atau 30,2% yang
bermakan bahwa sikap kewirausahaan dengan mederasi gender
mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa sebesar 30,2% dan sisanya
dipengaruhi variabel atau faktor lain. Hal ini menjelaskan bahwa gender
Asri, Wazni, Fajri, Sarawati, & Muliawan, Fitriyah. Efek Sikap Kewirausahaan … 123
© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia
p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466
dapat memoderasi peningkatan pengaruh sikap kewirausahaan terhadap
minat berwirausaha secara signifikan.
Elaborasi hasil penelitian ini mendeskripsikan bahwa mahasiswa pendidikan
biologi memiliki minat berwirausaha dalam kategori Baik dan ada efek yang
signifikan sikap kewirausahaan dengan moderasi gender terhadap minat
berwirausaha mahasiswa. Hal ini menjelaskan bahwa minat berwirausaha
mahasiswa pendidikan biologi yang Baik dipengaruhi oleh banyak faktor
salah satunya sikap dan gender. Sikap kewirausahaan terbentuk karena
adanya pengetahuan mahasiswa yang cukup baik tentang kewirausahaan
(Muliadi & Mirawati, 2020). Pengetahuan dapat diperoleh melalui proses
pembelajaran kewirausahaan yang diselenggarakan di Program Studi
Pendidikan Biologi, norma subjektif, dan pengalaman di lingkungan sekitar
(Muliadi, Asri & Lestarini, 2020). Pengetahuan yang dimiliki mahasiswa
akan mempengaruhi persepi, sikap, self efficacy, serta minat mahasiswa laki-
laki dan perempuan untuk berwirausaha (Muliadi, 2020).
Pembelajaran kewirausahaan yang diselenggarakan Pendidikan Biologi
dapat memfasilitasi mahasiswa dalam mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, dan minat bidang wirausaha. Pengetahuan kewirausahaan
yang diperoleh mahasiswa melalui proses pembelajaran, akan mengubah
persepsi, sikap, dan self efficacy (keyakinan) mahasiswa dalam bidang
wirausaha, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi minat
berwirausaha (Muliadi, 2020). Hal ini sesuai pendapat Dewi (2016) bahwa
seorang wirausaha harus memiliki kemampuan kreatif dan inovatif sebagai
dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari dan membangun peluang
menuju kesuksesan. Entrepreneurship are not only born but also made, yang
artinya bahwa kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau
urusan pengalaman lapangan semata, namun juga dapat dipelajari dan
diajarkan (Suryana, 2011). Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-
orang yang mengenal potensinya dan belajar mengembangkan potensinya
untuk meraih peluang serta mengorganisir usahanya dalam mewujudkan
cita-citanya (Dewi, 2016). Didukung oleh hasil penelitian Munawar &
Supriatna (2018) bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap
terhadap minat berwirausaha.
Pendidikan menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi
keberhasilan dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan (Dewi, 2016).
Perguruan tinggi diharapkan dapat mengembangkan mahasiswa menjadi
seorang wirausahawan (Alma, 2005). Perguruan tinggi pada era revolusi
industri 4.0 saat ini, diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang cakap,
124 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia, 4(1), 116-128, April 2021
© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia
p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466
kreatif, inovatif, produktif, mandiri, memiliki self control dan kompetitif
(Muliadi, 2020; Primandaru, 2017; Darmawan & Warmika, 2016; Fatimah,
2013). Setiap lulusan perguruan tinggi diharapkan memiliki keterampilan
kewirausahaan, karena dipandang tepat sesuai kebutuhan kondisi saat ini.
Hal ini sesuai pendapat Wahyuni dan Hidayati (2017) bahwa kebijakan
perguruan tinggi harus berbasis masyarakat luas (Broad Based Education) dan
berorientasi pada kecakapan hidup (life skill) seperti keterampilan
berwirausaha. Lulusan dengan keterampilan bidang wirausaha akan mampu
menciptakan lapangan kerja secara mandiri (job creator) (Darmawan &
Warmika, 2016; Mirawati, Wardana, & Sukaatmadja, 2016).
Pembelajaran kewirausahaan yang kongkrit akan membekali mahasiswa
dengan pengetahuan dan keterampilan yang bermakna agar dapat
mendorong minat mahasiswa untuk berwirausaha (Muliadi, 2020; Supeni
dan Efendi, 2017; Setyawan, 2016). Minat mahasiswa untuk berwirausaha
tidak terbentuk secara otomatis sejak lahir, namun penumbuhan minat
wirausaha tidak terlepas dari proses pendidikan dan pelatihan yang dapat
menggerakan jiwa kewirausahaan mahasiswa (Muliadi, 2019). Siswadi (2013)
menegaskan bahwa sejumlah faktor diprediksi dapat mempengaruhi minat
mahasiswa untuk berkarir sebagai wirausaha, baik diantaranya dipengaruhi
oleh faktor internal, faktor eksternal, dan dipengaruhi oleh pembelajaran
kewirausahaan. Oleh karena itu, pembelajaran kewirausahaan pada Program
Studi Pendidikan Biologi Universitas Hamzanwadi dapat menumbuhkan
minat wirausaha mahasiswa.
Minat mahasiswa dalam berwirausaha dapat pula dimoderasi oleh jenis
kelamin (gender). Hal ini sesuai hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
sikap kewirausahaan mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa
sebesar 24,5, sedangkan sikap kewirausahaan dengan mederasi gender
mempengaruhi peningkatan minat berwirausaha mahasiswa menjadi
sebesar 30,2% dan sisanya dipengaruhi variabel atau faktor lain. Oleh sebab
itu, gender dapat memoderasi peningkatan pengaruh sikap kewirausahaan
terhadap minat berwirausaha mahasiswa sebesar 5,7%. Menurut Adha, et al.,
(2020), gender terkadang mempengaruhi perencanaan dan pemilihan suatu
karir seseorang. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Azhar, et al., (2011)
bahwa gender memiliki hubungan signifikan dengan minat wirausaha.
Gender memiliki peranan dalam memoderasi pengaruh pengetahuan
terhadap sikap dan minat wirausaha (Setyawan, 2016). Selanjutnya Bae, et al.,
(2014) menegaskan bahwa perbedaan biologis antara mahasiswa laki-laki
dan perempuan, memungkinkan mereka untuk mengembangkan sikap dan
prilaku yang berbeda.
Asri, Wazni, Fajri, Sarawati, & Muliawan, Fitriyah. Efek Sikap Kewirausahaan … 125
© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia
p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa (1) sikap kewirausahaan mahasiswa berjenis kelamin
laki-laki sebesar 3,40 dengan kategori Baik dan perempuan sebesar 3,24
dengan kategori Baik, sedangkan minat berwirausaha mahasiswa berjenis
kelamin laki-laki sebesar 3,00 dengan kategori Baik dan perempuan sebesar
3,18 dengan kategori Baik; (2) ada pengaruh signifikan sikap kewirausahaan
dengan moderasi gender terhadap minat berwirausaha mahasiswa dengan
nilai F sebesar 6,490 dan nilai signifikansi sebesar 0,005 lebih kecil dari nilai
alpha pengujian 0,05; (3) ada peningkatan pengaruh sikap kewirausahaan
dengan moderasi gender terhadap minat berwirausaha mahasiswa sebesar
5,7%, dengan sikap kewirausahaan mempengaruhi minat berwirausaha
mahasiswa sebesar 24,5 dan sikap kewirausahaan dengan mederasi gender
mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa sebesar 30,2%.
DAFTAR PUSTAKA
Adha, M.A., Arifin, I., Maisyaroh, Sultoni & Sunarni. (2020). Perbedaan
Minat Berwirausaha Berdasarkan Jenis Kelamin Mahasiswa. JAMP:
Jurnal Adminitrasi dan Manajemen Pendidikan, 3 (3), 208-215.
http://dx.doi.org/10.17977/um027v3i32020p208
Alhaji, A. (2015). Entrepreneurship Education And Its Impact On Self
Employment Intention And Entrepreneurial Self-Efficacy. Journal
Humanities And Social Sciences, 3(1), 57–63.
Arikunto. 2016. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka
Cipta.
Azhar, A., Javaid, A., Rehman, M., & Hyder, A. (2011). Entrepreneurial
Intentions among Business Students in Pakistan. Journal of Business
System, Governance and Ethics, 5(2), 13–21.
https://doi.org/10.15209/jbsge.v5i2.181
Badan Pusat Statistik. (2020). Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Februari 2020.
Jakarta: Berita Resmi Statistik.
Bae, T.J., Qian, S., Miao, C., & Fiet, J.O. (2014). The Relationship Between
Entrepreneurship Education and Entrepreneurial Intentions. Sage
Jurnals, 38 (2), 217-254.
Darmawan, I.M.Y. & Warmika, I.G.T. 2016. Pengaruh Norma Subjektif,
Personal Attitude, Perceived Behavior Control, dan Aspek Psikologis
Terhadap Minat Wirausaha (Entrepreneurial Intention). Jurnal Manajemen
Unud, 5 (7), 4660-4689.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/22280
126 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia, 4(1), 116-128, April 2021
© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia
p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466
Dewi, N.L.A. (2016). Pengaruh Sikap Kewirausahaan Terhadap Kemampuan
Mengelola Usaha Pada Peserta Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)
UNDIKSHA Tahun 2015, Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi
(JPPE), 7 (2), 1-11. http://dx.doi.org/10.23887/jjpe.v7i2.7741
Fatimah, S. 2013. Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Muda dalam Pembelajaran
Ekonomi. CRIKSETRA: Jurnal Pendidikan dan Kajian Sejarah, 3 (4), 1-9.
Fink, A. (2011). How to sample in surveys. In how to sample in surveys (2nd
edition). Thousand Oaks, CA: SAGE Publication.
https://us.sagepub.com/en-us/nam/how-to-sample-in-
surveys/book225416
Hattab, H. W. 2014. Impact of Entrepreneurship Education on
Entrepreneurial Intentions of University students in Egypt. The Journal
of Entrepreneurship, 23(1), 1-18.
https://doi.org/10.1177%2F0971355713513346
Listyawati, I.H.(2017). Pengaruh Sikap, Norma Subyektif dan Kontrol
Keperilakuan Terhadap Niat Berwirausaha pada Mahasiswa di
Yogyakarta. Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Akuntansi, 4 (1), 57-68.
Mirawati, N.M., Wardana, I.M., & Sukaatmadja, I.P.G. 2016. Pengaruh Sikap,
Norma Subjektif, dan Persepsi Kontrol Keperilakuan, terhadap Niat
Siswa SMK di Kota Denpasar untuk Menjadi Wirausaha. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis, 5 (7), 1981-2010.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/EEB/article/view/16273
Muliadi, A. (2020). Sikap Entrepreneur Mahasiswa Pendidikan Biologi. Jurnal
Ilmu Sosial dan Pendidikan, 4 (3), 286-291.
http://dx.doi.org/10.36312/jisip.v4i3.1208
Muliadi, A. (2020). Perbedaan Gender dalam Sikap Entrepreneur Mahasiswa
Pendidikan Biologi. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 6 (2), 329-334.
http://dx.doi.org/10.36312/jime.v6i2.1439
Muliadi, A. (2020). Perbedaan Gender dalam Sikap Entrepreneur Mahasiswa
Pendidikan Biologi. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 6 (2), 329-334.
http://dx.doi.org/10.36312/jime.v6i2.1439
Muliadi, A., Asri, I.H. & Lestarini, Y. (2020). Efek Pengetahuan dan
Lingkungan Keluarga terhadap Sikap Entrepreneur Mahasiswa.
Educatio: Jurnal Ilmu Kependidikan, 15 (2), 65-67.
https://doi.org/10.29408/edc.v15i2.2836
Muliadi, A. & Mirawati, B. (2020). The Impact of Personal Attitude and
Subjective Norm on Entrepreneurial Interest of Biological Education
Students. E-Saintika: Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan, 4
(3), 342-351. https://doi.org/10.36312/e-saintika.v4i3.307
Asri, Wazni, Fajri, Sarawati, & Muliawan, Fitriyah. Efek Sikap Kewirausahaan … 127
© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia
p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466
Muliadi, A. (2019). Pembelajaran Biologi Berbasis Entrpreneurship.
Proceeding National Conference: Education, Social Science, and Humaniora, 1
(1), 269-275.
Munawar, A. & Supriatna, N. (2018). Pengaruh Sikap dan Motivasi Terhadap
Minat Berwirausaha Siswa. Jurnal Kajian Pendidikan Ekonomi dan Ilmu
Ekonomi, 2 (1), 14-23. http://dx.doi.org/10.23969/oikos.v2i1.916
Nabi, G., Linan, F., Fayolle, A., Krueger, N., & Walmsley, A. (2017). The
Impact of Entrepreneurship Education in Higher Education: A
Systematic Review and Research Agenda. Academy of Management
Learning & Education, 16(2), 277-299.
https://doi.org/10.5465/amle.2015.0026
Perwitasari, C. 2017. Pengaruh Sikap, Norma Subyektif, Efikasi Diri, dan
Lingkungan Keluarga terhadap Intensi Berwirausaha pada Mahasiswa UMY.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Primandaru, N. 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Minat
Berwirausaha Mahasiswa. Jurnal Economia. Volume 13 Nomor 1: 68-78.
Rifkhan. (2017). Pengaruh Sikap, dan Motivasi terhadap Minat Berwirausaha
Mahasiswa Akuntasi Universitas Pamulang. Jurnal Ilmiah Akuntansi
Universitas Pamulang, 5 (1), 1-34.
http://dx.doi.org/10.32493/jiaup.v5i1.645
Santoso, S.A. & Handoyo, S.E. (2019). Pengaruh Sikap, Norma Subyektif,
Kontrol Perilaku Yang Dirasakan, Dan Orientasi Peran Gender
Terhadap Intensi Berwirausaha Di Kalangan Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Tarumanagara. Jurnal Manajerial dan
Kewirausahaan, 1 (1), 1-14.
Setyawan, A. 2016. Apakah Gender Bermakna Pada Model Pembentukan
Minat Berwirausaha?. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, 9 (2), 120-127.
http://dx.doi.org/10.20473/jmtt.v9i2.3017
Singarimbun, M. & Efendi, S. (2006). Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi).
Jakarta Barat: Pustaka LP3ES Indonesia.
Siswadi, Y. (2013). Analisis Faktor Internal, Faktor Eksternal dan
Pembelajaran Kewirausahaan yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa
Dalam Berwirausaha. Jurnal Manajemen & Bisnis, 13 (1), 1-17.
http://dx.doi.org/10.30596%2Fjimb.v13i1.108
Sunarni, S., Zulkarnain, W., & Benty, D. D. N. (2017). Need Analysis
Mapping of Entrepreneurship Training of University Student. 3rd
International Conference on Education and Training (ICET 2017), 128(Icet),
23–28. https://doi.org/10.2991/icet-17.2017.4
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
128 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia, 4(1), 116-128, April 2021
© 2020 JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia
p-ISSN 2722-8134, e-ISSN 2620-8466
Supeni, R.E & Efendi, M. 2017. Minat Mahasiswa dalam Berwirausaha
Perguruan Tinggi Swasta di Kabupaten Jember. Prosiding Seminar
Nasional dan Call For Paper Ekonomi dan Bisnis. Jember, 27-28 Oktober
2017: 449-463.
Suryana, Y. (2011). Kewirausahaan Pendekatan Karaktersitik Wirausahaan Sukses.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.