Dr[1]. Jakobus Saleh Nicolin

53
PEDOMAN PRAKTIS PEDOMAN PRAKTIS PENATALAKSANAAN STROKE PENATALAKSANAAN STROKE ISCHEMIK ISCHEMIK Oleh : Oleh : Dr. Dr. Jakobus Saleh Jakobus Saleh , SpS , SpS

description

a

Transcript of Dr[1]. Jakobus Saleh Nicolin

  • PEDOMAN PRAKTIS
    PENATALAKSANAAN STROKE ISCHEMIK

    Oleh :

    Dr. Jakobus Saleh, SpS


  • PENDAHULUAN

    STROKE :

    Masalah besar dan tantangan bidang kesehatan :

    penyebab: - Kematian nomer dua.

    - Penyebab utama kecacatan.

    Tx stroke fase akut yang cepat dan tepat

    kecacatan dan kematian

    = Wait and see

    Harus SGR MRS : TIME IS BRAIN.

    80 % stroke, jenis ischemik

    Definisi :

    Gangguan neurologis akut(detik-jam) oleh karena gangguan p.darah otak & menimbulkan gejala sesuai daerah fokal otak

    yg terganggu.

  • Faal & patogenesa:

    Berat otak 2% berat badan

    Menerima !5% darah yg dipompa

    Jantung permenit.

    Memakai O2 20% dari seluruh O2 yg

    Diperlukan manusia.

    Fungsi otak sangat tergantung dari darah yg mengalir keotak.

  • Normal aliran darah otak 58cc/100gr jar. Otak/menit.
    Bila menurun sampai 18cc :Aktifitas listrik membran menurun, struktur sel masih baik,(iskemik penumbra)Bila menurun kurang dari 10cc : terjadi perubahan biokimia sel & membran (ireversibel)
  • PUSAT ISKEMIK (CORE)
    & AREA PENUMBRA

  • 30 min

    1-2 h

    6 h

    10-12 h

    24 h

    2-3
    days

    4-5
    days

    7-10
    days

    ISCHEMIA

    Maximum
    Apoptosis

    Gusev E, Skvortsova VI ; Brain Ischemia Kluwer Plenum Publishers , New York, 2004

    Microglia

    Activation in ischemized area

    Activation remote from ischemized area

    Astrocytes

    Edema. Degenera-
    tion of GFAP+ cells

    Activation of GFAP+ cells

    Network of GFAP+ cells & shadow cells

    Focal Gliosis
    Glial cicatrice

    NEURONS

    First Apoptotic Cells appear

    KARYORHEXIS
    BLEBBING

    FRAGMENTATION
    Apoptotic Bodies

    Heterochromatin grouping. ER en-larged. Swelling of Mitochondria

    Destruction of Cytosolic & Nuclear matrix. Ca deposits on mito., Membrane rupture. Nuclear lysis

    Shadow Cells

    Maximal number of Apoptotic Cells

    Neutrophils

    Adhesion to Endothelium
    BBB changes. Infiltration of Brain Tissue

    Maximal infiltration in ischemized area

    Macrophages

    Maximal infiltration in ischemized area

    Initial infiltration
    in Brain tissue

    Endothelial
    & smooth
    muscle cells
    of vessel wall

    Swelling

    Increased permeability

    First Signs of Necrosis

    Proliferation

    Formation of new capillaries

  • PERTOLONGAN I :

    Gejala serangan stroke yang sering dijumpai :

    1. Kelemahan/ kelumpuhan salah satu sisi wajah, lengan dan tungkai (hemiparesis atau hemiplegi).

    2. Gangguan sensorik pada salah satu sisi wajah, lengan dan tungkai (hemihipestasi atau hemianesthesi)

    3. Gangguan bicara (disartria)

    4. Gangguan berbahasa (afasia)

    5. Gejala neurologik lainnya :

    -Jalan sempoyongan (ataksia)

    - Rasa berputar (vertigo)

    - Kesulitan menelan (disfagia)

    - Melihat ganda (diplopia)

    - Penyempitan lapang penglihatan.

    Catatan: Kebanyakan penderita stroke mengalami lebih dari satu macam gejala

    diatas. Pada beberapa penderita dpt pula dijumpai nyeri kepala,

    muntah & penurunan kesadaran pd saat serangan stroke.

    Tx sedini mungkin faktor paling menentukan keberhasilan
    kecacatan & kematian
    Masyarakat harus mengenal gejala serangan stroke.

  • PERTOLONGAN I
    Terutama upaya Resusitasi
    (ABC : Airway, Breathing, Circulation)

    Pertolongan I pada serangan stroke

    - Menilai jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi

    - Menjaga jalan nafas agar tetap adekwat

    - Memberikan oksigen bila diperlukan

    - Mengawasi irama jantung

    - Memasang cairan infus salin normal atau RL

    - Mengukur kadar gula darah ( finger stick)

    - Memberikan dekstrose 50%, 25 gram intravena, bila hipoglikemia berat

    - Menilai perkembangan gejala stroke selama perjalanan

    - Menenangkan penderita

  • PENATALAKSANAAN DI RUANG GAWAT DARURAT

    1. Diagnosis ( dengan segera)

    - Stroke atau non stroke ?

    - Stroke Iskemik atau perdarahan ?

    - Besar lesi, penyakit vaskular yang

    mendasari ?

    2.Terapi umum dan penyulit akut :

    - Jalan nafas dan pernafasan

    - Febris

    - Hipertensi

    - Hipo/hiperglikemia

    3. Terapi spesifik :

    - rtPA ( 3 jam setelah serangan)

    - Asetosal

    - Neuroprotektan

    4. Penalaksanaan selanjutnya :

    - Perawatan intensif/unit stroke/bangsal umum

  • Observasi Kesadaran:

    acuan : GCS

    Bila selama observasi GCS membaik klinis membaik observasi terus.

    Bila GCS menurun / tetap : cari penyebab : ektra / intra cranial

    Observasi vital sign

    Observasi St. Neurologis : Sy. Kranialis, motorik , sensorik, otonomik.

  • DD STROKE

    - Sinkop

    Kelainan metabolik

    Misal :hipoglikemia,ensefalopati metabolik lain

    - Tumor Otak

    - Subdural Hematom

    Hemiparesis post iktal (TODD paralisis).

    Coma :

  • Coma:

    Intracranial lesi:

    Stroke, trauma, infeksi, epilepsi,neoplasma, brain edema

    Toxic metabolic disorder:

    -exogen: alkohol, barbiturat, salicylat,

    heroin, insulin

    -endogen: hyperglycemi, hypoglycemi

    uremic , hepatic, elektrolit

    imbalance, dehidrasi,heat

    stroke, hypothyroid.

  • Anoksia : Pulmonary dsIschemic: Blood loss, cardiac failure,

    anaphylactic/hypovol

    Mental illness
  • DDStroke IschemikPerdarahanOnsetAkut/sub akutAkut sekaliSaat kejadianBangun tiduraktifTIA + -Kejang - -Sefalgi - +Muntah - +KesadaranBaik/ sedikitKaku kuduk/meningeal sign - -/+CT ScanN (std dini) / HipodenseHiperdense sejak awal
  • Bila CT Scan tidak ada, DD stroke

    ischemik dan perdarahan dengan

    Sistem SCORING.

    Misalnya :

    SIRIRAJ STROKE SCORE.

    [(2,5 X derajat kesadaran)+(2 X (muntah)+

    (2 X nyeri kepala) + (0,1 X TD diastolik)

    (3 X tanda ateroma) 12 ]

    NIHSS ( National Institutes of Health Stroke Scale ) untuk menentukan severity ischemic stroke

    Score Gajahmada ; penurunan kesadaran, nyeri kepala,reflex babinski

  • Pemeriksaan Pendukung yang Diperlukan dalam Penatalaksanaan Stroke Ischemik

    Pemeriksaan Standar :

    CT Scan kepala

    EKG

    Kadar gula darah

    Elektrolit serum

    Tes faal ginjal

    Darah lengkap

    Faal hemostatis

    X foto toraks

  • Pemeriksaan Lain ( sesuai indikasi):

    Tes faal hati

    Saturasi oksigen, analisis gas

    darah.

    Toksikologi

    Kadar alkohol dalam darah

    Fungsi lumbal

    EEG

  • CT Scan tanpa kontras sesegera mungkin, adanya perdarahan otak dapat segera diketahui

    EKG :

    - Aritmia

    - Ischemia jantung

    - Penyakit jantung lain

    Resiko Stroke dan mempengaruhi out

    come bila tidak ditanggulangi.

    Semua penderita stroke harus di EKG.

  • ( Gula Darah ):

    - DM faktor resiko utama stroke

    - (gula darah) kecacatan dan

    kematian

    - Hipoglikemia dpt gejala = stroke

  • Tx umum dan penyulit akut :

    Terutama ditunjukan untuk mencegah

    hipoksia serta kerusakan otak lebih lanjut.

    Menjaga :

    - Jalan nafas & pernafasan

    - Tekanan darah.

    - Suhu tubuh.

    - (Gula darah).

  • Jalan nafas & pernafasan :

    Menjaga jalan nafas & oksigenasi tetap baik merupakan bagian terpenting Penatalaksanaan Stroke.Bila kesadaran menurun atau lesi di Batang Otak, sangat rentan mengalami gangguan jalan nafas, karena kelumpuhan otot-otot faring dan hilangnya reflek menelan dan muntah. Hipoventilasi & pneumonia krn aspirasi sering dijumpai.

    + O2 bila terjadi hipoksia

  • FEBRIS :

    Kebutuhan MB meningkat.Pelepasan neurotransmiter.Produksi radikal bebas otak morbiditas & mortalitas+ antipiretika, kompres & atasi sumber penyebab Etio: bronchopneumoni & UTI

    sentral, thromboplebitis

  • HIPERTENSI :

    Tekanan darah pada fase akut oleh krn :

    - Nyeri

    - Respon Fisiologik

    - T I K

    Tekanan darah sering turun sendiri tanpa

    obat-obat.

    Tekanan darah perfusi darah ke area ischemik infark meluas

    Konsensus : TD di bila T > 220/120

  • MABP : TEK. DRH DIASTOLIK + 1/3 ( D S )

    50

    100

    50

    100

    150

    Normal Value

    Treated hypertensive patient

    Untreated hypertension

    Cerebral blood flow, %

    Mean blood pressure, mmHg

  • AUTO REGULASI

    Pada px HT : bergeser ke kananMengukur ambang AUTOREGULASI:

    pakai MABP : 50 - 150

    75

    50

    25

    0

    50

    100

    150

    Autoregulatory plateu

    MABP mmHg

    CBF ml/100g/ min

  • Respon otak cepat : 15 30 dtk setelah perubahan tek. Darah.HT Akut (tinggi): terjadi forced dilatasi--- kerusakan BBB --- edema hidrostatik . Saat ini Autoregulasi tdk

    bekerja ---- ADO (aliran darah otak) mengikuti tekanan perfusi secara pasif----- ENCEPALOPATI HT.

  • HIPO dan HIPERGLIKEMIA

    memperburuk kondisi otak !

    HIPERGLIKEMIA :

    - kerusakan sel otak meluas akibat

    lactic acidosis

    - > 200 mg % - di

    - = infuse dextrose

  • Tx Spesifik :

    - rtPA

    - anti platelet agregasi :acetosal, dll

    - neuroprotektan.

    rtPA : Recombinant Tissue Plasminogen Activator

    - iv 0.9 mg/kg BB, max 90 mg

    - < 3 jam sebelum serangan

    - resiko perdarahan

  • Anti platelet agregasi

    - acetosal dosis rendah 75-325 mg,

    clopidogrel,

    Neuroprotektan :

    - antagonis Ca : Nimodipin,Flumarizin.

    - antagonis Rec Glutamat, agonis GABA

    - metabolik aktivator : sitikolin, piracetam.

    angka kecacatan dan kematian

  • PROSES KEMATIAN SEL OTAK KARENA ISKEMIA
    Rao MA, Hatcher JF, Dempsey RJ
    J Neurochem 2000; 75(6):2528-35

    Sfingomyelinase

    (+)

    ISKEMIA

    ATP

    Influks Kalsium

    Aktivasi Fosfolipase

    Sintesis Fosfatidilkolin

    Membran sel rusak

    As arakidonat

    Radikal bebas

    KEMATIAN SEL

    (-)

    (-)

  • PROSES KEMATIAN SEL OTAK KARENA ISKEMIA
    Rao MA, Hatcher JF, Dempsey RJ
    J Neurochem 2000; 75(6):2528-35

    Sfingomyelinase

    (+)

    CITICOLINE

    (-)

    (+)

    ISKEMIA

    ATP

    Influks Kalsium

    Aktivasi Fosfolipase

    Sintesis Fosfatidilkolin

    Membran sel rusak

    As arakidonat

    Radikal bebas

    KEMATIAN SEL

    (-)

    (-)


  • CITICOLINE
    Rao MA, Hatcher JF, Dempsey RJ
    J Neurochem 2000; 75(6):2528-35

    Stabilisasi membran sel neuronMenghambat pelepasan asam arakidonatStabilisasi membran mitokondria

  • CITICOLINE
    Secades JJ, Frontera G
    Methods Find Exp Clin Pharmacol 1995; 17(suppl B):2-54

    Aktivasi sintesis membran fosfolipidMemperbaiki metabolisme serebralMemulihkan aktivitas ATPase mitokondria dan Na/K ATPase membran sel neuronMenghambat fosfolipase A2

  • PERAN FOSFOLIPASE
    Rao MA, Hatcher JF, Dempsey RJ
    Stroke 2001; 32:2376-2381

    1,2-diacylglycerol

    Asam lemak bebas

    (termasuk as arakidonat)

    Fosfolipase C

    Fosfatidilinositol

    Fosfatidilkolin

    Fosfatidiletanolamin

    Fosfatidilserin

    Fosfolipase A2


  • CITICOLINE
    & SINTESIS FOSFATIDILKOLIN
    Rao MA, Hatcher JF, Dempsey RJ
    Stroke 2001; 32:2376-2381

    Cytidine

    Cytidine

    triphosphate

    1,2-diacylglycerol

    Citicoline

    Choline

    Phospho-

    choline

    Citicoline

    Phosphatidyl

    choline

    Betaine

    Methionine

    S-Adenosyl-L-methionine

    S-Adenosyl-L-homocysteine

    Glutathione

    Cysteine

  • Glutation merupakanantioksidan endogen otak terhadap radikal bebas hidrogen peroksida & lipid peroksidaPada level vasculer: meningkatkan aliran darah otak , meningkatkan konsumsi O2, menurunkan resistensi vascularDosis : diberikan pd 24 jam pertama

    stroke iskemik: 250-1000 mg/hr/iv 2/3 X / hari selama 2 14 hr.

    Bukti klinis : Kelas I Tingkat evidensi A

  • FOEL

    CITICOLINE &
    NEUROPROTECTION

    Clark WM, Warrach SJ, Pattigrew LC, Gamman RE, Sabounjian LA.

    A Randomized Dose-Response Trial of Citicoline in Acute Ischemic Stroke Patients. Citicoline Stroke Study Group. (Neurology 1997; 49:671-678)

    CITICOLINE IMPROVED FUNCTIONAL OUTCOME AND REDUCED NEUROLOGIC DEFICIT WITH 500 MG OF CITICOLINE APPEARING TO BE THE OPTIMAL DOSE.

    Andersen M, Overgaard K, Meden P, Boysen G.

    Effects of Citicoline Combined With Thrombolytic Therapy in a Rat Embolic Stroke Model. (Stroke 1999; 30:1464-1471).

    COMBINATION OF LOW-DOSE CITICOLINE AND rtPA SIGNIFICANTLY REDUCED INFARCT SIZE IN FOCAL ISCHEMIA MODEL.

  • FOEL

    CITICOLINE &
    NEUROPROTECTION

    Clark W, Gunion-Rinker L, Lessov N, Hazel K.

    Citicoline Treatment for Experimental Intracerebral Hemorrhage in Mice. (Stroke 1998; 29:2136-2140).

    TREATMENT WITH CITICOLINE SIGNIFICANTLY IMPROVED FUNCTIONAL OUTCOME AND REDUCED THE VOLUME OF ISCHEMIC INJURY SURROUNDING THE HEMATOMA.

    Canete MTA, Donaldo MS, Butac CAY, Catapang SM, Salarda A.

    Role of Intravenous Citicoline for Supratentorial Hemorrhage (RICH STUDY). (The 27th International Stroke Conference. February 7-9, San Antonio, Texas).

    A PRELIMINARY STUDY SHOW ICH PATIENTS WHEN GIVEN CITICOLINE HAD BETTER POST-TREATMENT OUTCOMES, LOWER MORTALITY RATES AND SHORTER HOSPITAL STAY.

  • CITICOLINE &
    NEUROPROTECTION

    Warach S, Harnett K, Citicoline 010 and 018 Investigators. Dose-Dependent Reduction in Infarct Growth With Citicoline Treatment: Evidence of Neuroprotection in Human Stroke? (The 27th International Stroke Conference. February 7-9, San Antonio, Texas).214 patients: 111 (placebo), 41 (500 mg citicoline) , 62 (2000 mg citicoline)

    DOSE-DEPENDENT REDUCTION IN LESION VOLUME GROWTH. LESION VOLUME GREW 84.7% IN PLACEBO GROUPS, 34.0% IN LOW-DOSE (500 mg) CITICOLINE GROUPS, AND 1.8% IN HIGH-DOSE (2000 mg) CITICOLINE GROUPS.

  • Penatalaksanaan selanjutnya :

    Ruangan / Stroke Unit ICU

    Beberapa pertimbangan darurat di ICU :

    - Gagal Jantung, paru berat

    - infark luas TIK herniasi otak

    - infark Batang Otak

    Kesadaran Hemiplegia Sesak/obstruksi jalan nafas akibat kelumpuhan otot-

    otot faring dan lidah

  • PENATALAKSANAAN DI RUANGAN

    Meliputi:

    Tx umum dan spesifik.

    Mulai prevensi sekunder.

    Rehabilitasi dini.

    Penatalaksanaan di ruang perawatan.

    1. Terapi umum dan spesifik.

    - Tindak lanjut dan evaluasi penatalaksanaan

    sebelumnya.

    - penatalaksanaan penyulit medik.

    - penatalaksanaan penyulit neurologik.

    2. Prevensi sekunder

    - mencari dan mengatasi faktor resiko

    - antiplatelet.

    - stroke education.

  • 3. Rehabilitasi dini.

    - proper positioning.

    - Range of movement exercise

    - mobilisasi dini.

  • Tx umum & Spesifik

    Menindak lanjuti dan evaluasi terhadap penatalaksanaan di UGD.Pemantauan terhadap kemungkinan terjadinya penyulit MEDIK :penyulit pd jantung, paru, perdarahan saluran cerna,infeksi saluran kemih,decubitus, DVT & sepsisPenyulit Neurologik :

    - edema otak & TIK

    - kejang

    - transformasi perdarahan

  • Edema Otak & TIK

    Edema otak sering terjadi pada hari III V menyebabkan TIK herniasi & kompresi BO

    Head up 20 30 derajad

    Hiperventilasi ( dgn ventilator ) sp P CO2 30-35 mmHg

    Osmo Tx dengan manitol 20% dosis 0.25-0.5 g/KgBB setiap 4-6 jam

    Bedah (dekompresi)

  • Kejang

    Sering parsial dengan atau tanpa kejang general

    Memperjelek kondisi otak

    + CBZ / Phenytoin

  • Tranformasi perdarahan

    +/- 5% terjadi transformasi perdarahan yang simptomatik

    - Obat-obat trombolitik dan antikoagulan resiko terjadi transformasi perdarahan

  • Hati2 R/ anticoagulan pada:

    1. Acute stroke: tunda pemberian anticoagulan teutama pada infark yg luas.

    2. Bleeding history

    3. Uncontrolled HT

  • The ABCs of Stroke Prevention

    Antithrombotic agents:

    anticoagulasi

    antiplatelet agents: aspirin, aspirin plus extended release dipyridamol, clopidogrel, ticlopidin.

    Blood pressure control:

    Goal < 140/90 mm Hg,or to its lowest

    level of tolerance.

  • Principles Th. Of trombosis

    Risk factors ------------ preventionPlatelet adhesion ------ anti plateletPlatelet agregasi ------- anti plateletBlood coagulation ------ anticoagulanThrombosis ------------ thrombolytic
  • REHABILITASI DINI

    Kecacatan & mencegah terjadinya penyakit akibat IMMOBILISASI / TIRAH BARING LAMA ( pneumonia, DVT, Decubitus, kontraktur, dll )

  • RINGKASAN

    Prinsip TIME IS BRAIN

    Pertolongan pertama perlu segera dilakukan sejak saat mengalami serangan stroke hingga tiba di UGD RS.

    Adanya CT Scan : Dx Stroke dapat ditegakkan dengan cepat dan tepat Tx spesifik dapat segera dilakukanPrevensi sekunder sebelum KRSRehabilitasi sejak dini untuk mencegah kecacatan