Double Well Potential
-
Upload
igusti-ngurah-yudi-handayana -
Category
Documents
-
view
3 -
download
2
description
Transcript of Double Well Potential
Komputasi Fisika : Penyelesaian Double Well Potential 1
S2 Ilmu Fisika, Universitas Gadjah Mada I GN Yudi HandayanaTahun 2013 12/336339/PPA/03758
Tugas
Komputasi Fisika
Oleh:I Gusti Ngurah Yudi Handayana
12/336339/PPA/03758S2 Ilmu Fisika, Universitas Gadjah Mada
Selesaikan secara numerik masalah Double Well Potential!
Penyelesaian:
Sumur potensial ganda (Double Well Potential) secara umum dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1. Double Well Potential
Komputasi Fisika : Penyelesaian Double Well Potential 2
S2 Ilmu Fisika, Universitas Gadjah Mada I GN Yudi HandayanaTahun 2013 12/336339/PPA/03758
Adapun potensial masing-masing daerah (dasar sumur dimisalkan memiliki potensial nol), adalah
sebagai berikut.
xa
LU
aLx
a
ax
aU
ax
aL
aLxU
xU
V
III
I
2,
22,0
22,
22,0
2,
)(
2
2
1
1
(1)
Penyelesaian sumur potensial ini dilakukan secara numerik dengan menggunakan metode beda
hingga (finite difference). Dalam penyelesaian kasus ini, terlebih dahulu meninjau persamaan
Scrodinger bebas waktu, yaitu sebagai berikut.
)()()()(
2 2
22
xExxUdx
xd
(2)
Persamaan (2) dapat dibuat dalam bentuk sebagai berikut.
)(2
)()(2)(
222
2
xmE
xxmU
dx
xd
0)()(2)(
22
2
xxUEm
dx
xd
(3)
Dengan memisalkan suatu fungsi G(x) yaitu:
)(2
)(2
xUEm
xG
Karena E dan U(x) masih bersatuan eV, maka harus dikonversi dahulu dengan mengggunakan
skala konversi energi (Ekon = 1,6 x 10-19 J/eV), sehingga:
)(
/
2)(
2xUE
Ekon
mxG
(4)
Maka persamaan (3) akan menjadi:
0)()()(
2
2
xxGdx
xd (5)
Komputasi Fisika : Penyelesaian Double Well Potential 3
S2 Ilmu Fisika, Universitas Gadjah Mada I GN Yudi HandayanaTahun 2013 12/336339/PPA/03758
Pada kasus sumur potensial ini (double well potential), terdapat asumsi sebagai langkah awal
penyelesaian bahwa pada ujung kiri dan kanan, fungsi gelombang haruslah meluruh mendekati
nol, atau dapat dituliskan dengan:
0)(, xx (6)
Sehingga persamaan yang memenuhi untuk2
aLx adalah:
xxGx )(exp)(
Selanjutnya, untuk menyelesaikan bentuk )(x pada persamaan (5), digunakan metode beda
hingga (finite difference). Penyelesaian dengan metode beda hingga dimulai dari deret taylor.
Misalkan diambil setiap titik x memiliki selang (step size) sebesar h, dan setiap xk tertentu akan
berkaitan dengan suatu Uk tertentu dengan kkx )( sedemikian sehingga deret taylor untuk
)( hx dan )( hx diberikan sebagai berikut.
43
33
2
22
1 62)( hO
dx
dh
dx
dh
dx
dhhx kkk
kk
(7)
43
33
2
22
1 62)( hO
dx
dh
dx
dh
dx
dhhx kkk
kk
(8)
Dengan menjumlahkan persamaan (7) dan persamaan (8), maka akan didapat sebagai berikut.
42
22
11 2 hOdx
dh k
kkk
4112
22 2 hO
dx
dh kkk
k
22
112
2 2hO
hdx
d kkkk
(9)
Dengan menganggap suku O(h2) sangat kecil sehingga dapat diabaikan (sebagai galat
pemotongan), maka persamaan (9) menjadi:
211
2
2 2
hdx
d kkkk
(10)
Komputasi Fisika : Penyelesaian Double Well Potential 4
S2 Ilmu Fisika, Universitas Gadjah Mada I GN Yudi HandayanaTahun 2013 12/336339/PPA/03758
Pemotongan terhadap suku O(h4) memberikan galat pemotongan sesuai orde 4 dari step size h.
Maka dari itu, nilai toleransi yang diberikan harus lebih besar dari h4, sebagai antisipasi galat
pemotongan ini.
4htol (11)
Selain itu, h diambil sekecil mungkin dengan tetap memperhatikan batas bit dari komputer. Oleh
karena itu, banyaknya titik x yang merupakan jumlah titik pada rentang yang diberikan (xmin dan
xmax) dapat dicari sebagai berikut.
h
xxk minmax (12)
Selanjutnya, hasil dari persamaan (10) kemudian disubstitusi ke dalam persamaan (5) sehingga
menjadi sebagai berikut.
02
211
kkkkk G
h
02 211 kkkkk Gh
kkkkk Gh 211 2
12
1 2 kkkk Gh (13)
Persamaan (13) merupakan persamaan yang akan digunakan untuk mencari rekursi nilai )(x
sepanjang rentang x yang diberikan (xmin sampai dengan xmax). Karena suku Gk berdasarkan
persamaan (4) masih mengandung variabel E yang belum diketahui, maka saat diberikan nilai
dari E, maka fungsi gelombang sepanjang rentang x yang ditetapkan dapat dicari. Akan tetapi,
sembarang nilai E tidak selalu memberikan interpretasi yang tepat terkait dengan sifat
gelombang pada ujung kiri dan ujung kanan sesuai dengan persamaan (6). Ini berarti bahwa perlu
dicari nilai-nilai E tertentu yang nantinya akan memberikan interpretasi yang tepat secara fisis
terkait sifat gelombang (terutama di ujung kiri dan kanan). Maka dari itu, kembali pada
persamaan (13), dapat diubah bentuk menjadi sebagai berikut.
02 12
1 kkkk Gh (14)
Berdasarkan persamaan (4) bahwa:
)(
/
2)(
2xUE
Ekon
mxG
maka persamaan (14) menjadi sebagai berikut.
Komputasi Fisika : Penyelesaian Double Well Potential 5
S2 Ilmu Fisika, Universitas Gadjah Mada I GN Yudi HandayanaTahun 2013 12/336339/PPA/03758
02
/
212
21
kkkk UE
Ekon
mh
(15)
Jika dimisalkan:
2
2
/
2
Ekon
Emh
serta
2/
2
Ekon
m
(16)
Persamaan (15) menjadi sebagai berikut.
02
/
212
2
1
kkkk U
Ekon
mh
02 11 kkkk U (17)
Jika dicari sebanyak k kali, serta menerapkan syarat batas (sifat gelombang) pada persamaan (6),
maka persamaan (17) dapat dituliskan dalam bentuk matriks sebagai berikut.
0
.
.
.
.
0
0
0
.
.
.
.
2.......
........
........
........
.....100
....1210
....0121
....0012
3
2
1
3
2
1
kkU
U
U
U
Secara sederhana, matriks diatas dapat dituliskan sebagai:
0 IA (18)
Dengan matriks A adalah:
2.......
........
........
........
.....100
....1210
....0121
....0012
3
2
1
kU
U
U
U
A
Komputasi Fisika : Penyelesaian Double Well Potential 6
S2 Ilmu Fisika, Universitas Gadjah Mada I GN Yudi HandayanaTahun 2013 12/336339/PPA/03758
Sehingga penyelesaian matriks diatas adalah merupakan penyelesaian nilai eigen, dengan
penyelesaiannya dicari sebagai berikut:
0)det( IA (19)
Nilai eigen (λ) yang didapat akan menghasilkan nilai E (berdasarkan persamaan 16). Didapatnya
nilai E, maka fungsi gelombang dapat dicari dengan menggunakan metode finite difference
seperti pada persamaan (13). Semua proses ini kemudian ditulis dalam kode program dengan
menggunakan Matlab, sehingga hasil akhir plot grafik fungsi gelombang didapatkan.
Secara lengkap, urutan penulisan program dapat dijabarkan sebagai berikut. Berdasarkan
besaran-besaran yang telah didefinisikan (persamaan 1 sampai 12), maka dapat dibuatkan dalam
bentuk syntax Matlab definisi dari besaran-besaran tersebut. Pertama yang dilakukan adalah
menginput nilai dari U1, U2, dan U3 dengan syntax sebagai berikut.
……………..U1 = input('masukkan U1 dalam eV: ');U3 = input('masukkan U3 dalam eV: ');U5 = input('masukkan U5 dalam eV: ');a = 0.1;L1 = 0.1;L2 = 0.1;h = 0.0001;
……………..
Jumlah titik x yaitu k dapat dituliskan dalam program Matlab dengan syntax sebagai berikut.
……………..xmin = -(0.1+L1+a/2);xmax = (a/2+L2+0.1);x = xmin : h : xmax;
k = round((xmax - xmin)/h);
……………..
Karena menggunakan perintah round, maka k yg didapat dibulatkan menjadi suatu integer.
Akhirnya, dapat didefinisikan nilai-nilai potensial untuk sembarang x dalam rentang (xmin dan
xmax) yang telah ditentukan sebagai berikut.
………………for i = 1 : k+1
if x(i) >= xmin & x(i) <= -(L1+a/2),U(i) = U1; end;
if x(i) > -(L1+a/2) & x(i) < -a/2,U(i) = 0; end;
if abs(x(i)) <= a/2,
Komputasi Fisika : Penyelesaian Double Well Potential 7
S2 Ilmu Fisika, Universitas Gadjah Mada I GN Yudi HandayanaTahun 2013 12/336339/PPA/03758
U(i) = U3; endif x(i) > a/2 & x(i) < (a/2+L2),
U(i) = 0; end;if x(i) >= (a/2+L2) & x(i) <= xmax,
U(i) = U5; end;end
…………………
Adapun pencarian pencarian nilai eigen tiada lain merupakan pencarian akar-akar dari matriks
(A-λI), yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode pencarian akar polinom dari matrix
(A-λI) atau dengan memanfaatkan fasilitas pada Matlab yaitu dengan langsung mencari nilai
eigen dari matriks A. Pada penulisan program Matlab, perlu didefinisikan dahulu matriks A
dengan syntax sebagai berikut.
………….A=zeros(k,k);A(1,1) = (alpha*U(1))+2;A(1,2) = -1;A(k,k) = (alpha*U(4))+2;A(k,k-1) = -1;for i = 2:3
A(i,i)=(alpha*U(i))+2;A(i,i+1)=-1;A(i,i-1)=-1;
end
…………..
Dengan alpha merupakan konstanta sesuai persamaan (16) yang dituliskan paling awal padaprogram. Kemudian, dicari nilai eigen matriks A dengan syntax sebagai berikut.
…………….ei = eig(A);
En = [];n = 0;for i=1:k
if ei(i)>0,n = n+1;clcEn=[En;ei(i)]
endend
…………….
Selanjutnya, nilai-nilai E ini dimasukkan ke dalam persamaan rekursi seperti persamaan (13),
sehingga untuk energi tertentu (state tertentu) akan didapat bentuk fungsi gelombangnya. Pada
Komputasi Fisika : Penyelesaian Double Well Potential 8
S2 Ilmu Fisika, Universitas Gadjah Mada I GN Yudi HandayanaTahun 2013 12/336339/PPA/03758
program Matlab, rekursi penyelesaian dengan metode finite difference seperti pada persamaan
(13) dapat dituliskan sebagai berikut.
………psi(1) = 0;psi(2) = h^2/100;for i = 2:k
G = alpha*(En(1) - U(i));psi(i+1) = (2 - G*h^2) * psi(i) - psi(i-1);
end
………
Hasil-hasil yang didapat kemudian di plot dalam grafik. Pada penyelesaian ini, grafik yang
ditampilkan adalah grafik bentuk sumur potensial ganda serta grafik fungsi gelombang untuk E
tertentu. Syntax untuk memplot grafik dalam Matlab ditulis sebagai berikut.
………figure(1)plot(x,U, 'Linewidth',3);axis([xmin xmax min(U)-50 max(U)+50]);xlabel('x (nm)');ylabel('energi (eV)');grid on;
figure(2)plot(x,psi,'r','lineWidth',3)axis([xmin xmax min(psi) max(psi)]);xlabel('x (nm)');ylabel('psi');grid on;
…………
Berdasarkan urutan-urutan penulisan syntax program Matlab untuk Sumur Potensial Ganda ini,
secara utuh dapat dituliskan sebagai berikut.
clear allclose allclc
%konstanta dan konversihbar = 1.055e-34; % konstanta plack/2pi (J.s)m = 9.109e-31; % massa partikel (dianggap electron) (Kg)Ekon = 1.6e-19; % Konversi Energi dari ev ke J
alpha = 2*m/(hbar/Ekon)^2;
Komputasi Fisika : Penyelesaian Double Well Potential 9
S2 Ilmu Fisika, Universitas Gadjah Mada I GN Yudi HandayanaTahun 2013 12/336339/PPA/03758
%masukan keadaan awal potensialdisp(' ');disp(' ');disp('DOUBLE WELL POTENTIAL');disp('=====================');U1 = input('masukkan U1 dalam eV: ');U3 = input('masukkan U3 dalam eV: ');U5 = input('masukkan U5 dalam eV: ');a = 0.1;L1 = 0.1;L2 = 0.1;h = 0.0001;
%mencari batas kiri dan kanan paling jauhxmin = -(0.1+L1+a/2);xmax = (a/2+L2+0.1);x = xmin : h : xmax;
%mencari jumlah k (dibulatkan)k = round((xmax - xmin)/h);U=zeros(1,k+1);
%mendefinisikan nilai potensial (U) setiap x(k)for i = 1 : k+1
if x(i) >= xmin & x(i) <= -(L1+a/2),U(i) = U1; end;
if x(i) > -(L1+a/2) & x(i) < -a/2,U(i) = 0; end;
if abs(x(i)) <= a/2,U(i) = U3; end
if x(i) > a/2 & x(i) < (a/2+L2),U(i) = 0; end;
if x(i) >= (a/2+L2) & x(i) <= xmax,U(i) = U5; end;
end
%Penyelesaian nilai eigen matriks AA=zeros(k,k);A(1,1) = (alpha*U(1))+2;A(1,2) = -1;A(k,k) = (alpha*U(4))+2;A(k,k-1) = -1;for i = 2:3
A(i,i)=(alpha*U(i))+2;A(i,i+1)=-1;A(i,i-1)=-1;
endei = eig(A);
En = [];n = 0;for i=1:k
if ei(i)>0,n = n+1;clc
Komputasi Fisika : Penyelesaian Double Well Potential 10
S2 Ilmu Fisika, Universitas Gadjah Mada I GN Yudi HandayanaTahun 2013 12/336339/PPA/03758
En=[En;ei(i)]end
end
%penyelesaian fungsi gelombang (psi)psi(1) = 0;psi(2) = h^2/100;for i = 2:k
G = alpha*(En(1) - U(i));psi(i+1) = (2 - G*h^2) * psi(i) - psi(i-1);
end
%Gambar sumur potensial yang dicarifigure(1)plot(x,U, 'Linewidth',3);axis([xmin xmax min(U)-50 max(U)+50]);xlabel('x (nm)');ylabel('energi (eV)');grid on;
%gambar fungsi gelombangfigure(2)plot(x,psi,'r','lineWidth',3)axis([xmin xmax min(psi) max(psi)]);xlabel('x (nm)');ylabel('psi');grid on;
%Akhir Script----------------------------------
Jika script utuh tersebut dijalankan, maka pada command window akan muncul perintah input
nilai U1, U2, dan U3 sebagai berikut.
Gambar 2. Tampilan saat program dijalankan (input potensial)
Komputasi Fisika : Penyelesaian Double Well Potential 11
S2 Ilmu Fisika, Universitas Gadjah Mada I GN Yudi HandayanaTahun 2013 12/336339/PPA/03758
Jika diinput nilai potensial seperti diatas, maka En didapat sebagai berikut.
Gambar 3. Nilai-nilai energi yang didapatkan
Serta plot gambar akan didapat seperti gambar berikut.
-0.25 -0.2 -0.15 -0.1 -0.05 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25-50
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
x (nm)
ener
gi
(eV
)
Gambar 4. U1 = 400 eV, U3 = 200 eV, U5 = 400 eV
-0.25 -0.2 -0.15 -0.1 -0.05 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5x 10-8
x (nm)
psi
Gambar 5. Grafik fungsi gelombang untuk En = 1676,7 eV
*****Selesai*****