Dokep Kmb Baru Sampe Evaluasi Hari Pertama
-
Upload
gina-iskandar -
Category
Documents
-
view
134 -
download
3
Transcript of Dokep Kmb Baru Sampe Evaluasi Hari Pertama
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. G DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL:FRAKTUR
TERTUTUP 1/3 PROKSIMAL CRURIS KIRI DI RUANG VII RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GUNUNG JATI CIREBON
1. PENGKAJIAN
a. BIODATA
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.G
Umur : 35
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl.Sunan Gunung Jati No.40
Status perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
No.Register : 597533
Diagnosa medis : - Fraktur tertutup 1/3 proksimal cruris sinistra
- Luka robek di daerah setengah cruris kiri
dengan luas 4x1 cm
- Luka lecet pada pipi kiri dengan luas 2x0,5
cm
Tanggalmasuk : 19 September 2012
Tanggal pengkajian : 23 September 2012
2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny.S
Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hub. Dengan pasien : Ibu kandung
1
Alamat : Jl.Sunan Gunung Jati
Sumber biaya : JAMKESDA
a. LINGKUP MASALAH KEPERAWATAN
Klien mengeluh nyeri jika kaki kiri digerakkan, klien mengaku
kesulitan menggerakan kaki kiri yang terpasang spalk, aktivitas klien
terbatas, kebutuhan sehari-hari klien dibantu keluarga, klien mengeluh
susah buang air besar.
b. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Pada bulan September 2012 klien mengalami kecelakaan lalu lintas
antara sepeda motor dengan mobil angkot saat melintasi jalan raya di
daerah kedawung. Klien masuk rumah sakit Gunung Jati Cirebon diantar
oleh polisi. Saat kejadian klien pingsan tidak dapat mengingat kecelakaan
yang di alaminya, tidak ada muntah.
Saat dilakukan pengkajian tanggal 23 September 2012 klien
tampak berbaring, pada kaki kiri klien terdapat tulang yang patah, kaki kiri
klien daerah cruris tampak diperban dan terpasang spalk dari pergelangan
kaki sampai lutut. Klien mengaku kesulitan untuk menggerakkan kaki kiri
yang terpasang spalk. Aktivitas klien terbatas, kebutuhan sehari-hari klien
dibantu keluarga. Klien mengeluh nyeri ( skala nyeri 4 dari 0-5) jika kaki
kiri digerakkan, klien tampak menyeringai, dan mengerutkan dahi saat
bagian kaki yang luka digerakkan. Klien mengaku nyeri yang dirasakan
seperti ditusuk benda tajam (senut-senut) setiap menggerakkan atau
mengangkat kaki yang luka dan terdapat fraktur dengan posisi yang tidak
tepat. Karena keterbatasan gerakkannya klien mengaku kesulitan ke kamar
mandi. Klien mengeluh susah buang air besar, perut sebelah kiri bawah
tertasa sakit jika ditekan dan berkurang jika di diamkan, sudah 3 hari sejak
masuk rumah sakit klien belum pernah BAB dan belum pernah mandi.
Hasil pengukuran tanda-tanda vitalnya yaitu T: 120/80 P: 95x/menit R:
18x/menit S: 370C.
2
c. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Penyakit yang pernah diderita klien yaitu batuk, filek, demam dan
dapat sembuh dengan menggunakkan obat dari warung ataupun pergi ke
perawat dekat rumahnya.
d. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Klien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Tidak ada
keluarga yang mempunyai penyakit genetik.
e. RIWAYAT PSIKOLOGI
a) Citra tubuh
Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai yaitu kakinya
karena klien senang merawat kakinya dan merasa kakinya panjang dan
bagian tubuh yang tidak disukai yaitu perutnya yang buncit.
b) Identitas diri
hKlien merupakan seorang laki-laki. Klien mengatakan bangga
terhadap dirinya sebagai laki-laki karena memiliki kemampuan dalam
bidang olahraga terutama sepak bola dan basket.
c) Fungsi peran
Klien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Sebelum sakit
klien membantu orang tua dalam mencukupi kehidupan sehari-hari
mereka. Semenjak sakit klien tidak bisa menjalankan peran seperti
biasanya.
3
d) Ideal diri
Klien berharap dirinya cepat sembuh seperti sediakala, bisa kembali
beraktivitas secara mandiri walaupun dengan keterbatasan fisik yang
dimiliki. Klien berharap setelah pulang dari rumah sakit dapat bekerja
sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan fisik yang dimiliki.
e) Harga diri
Klien tidak merasa malu dengan kondisi sakit seperti ini. Klien
mengatakan tidak akan memperdulikan pandangan orang terhadap
dirinya.
f. RIWAYAT SOSIAL
Hubungan klien dengan anggota keluarga baik terbukti orang tua
klien selalu menunggui di rumah sakit. Klien juga terlihat kooperatif
terhadap perawat. Sebelum sakit klien sering bermain dengan teman –
teman bermain sepak bola dan basket.
g. RIWAYAT SPIRITUAL
Klien merupakan seorang muslim. Klien mengatakan di rumah
selalu menjalankan sholat lima waktu, selama sakit klien menjalankan
sholat lima waktu dengan berbaring di tempat tidur, berdoa dan dzikir
untuk kesembuhan sakitnya.
4
h. KEBIASAAN SEHARI-HARI
NO ADL DI RUMAH DI RS1 Nutrisi:
a. Makan- Jenis menu
- Frekuensi- Porsi- Pantangan- keluhan
b. Minum- Jenis minuman
- Frekuensi- Jumlah
- Pantangan
- Keluhan
Nasi, Daging Sayur3 x sehari1 porsi habisUdangAlergi seafood
Air putih, kopi, teh dan sirup 8 x sehari2000cc - 2500cc
Minuman bersoda
Sakit perut
Bubur, Telor, Sayur3 x sehari½ porsi habisTidak adaTidak ada
Air putih
5 x sehari1500cc - 1800cc
Tidak ada
Tidak ada2 Istirahat dan tidur
a. Malam- berapa jam- Dari jam …. S/d ….
- Kesukaran tidur
b. Siang- berapa jam- Dari jam … s/d ….- Kesukaran
6 jam23.00 s/d 05.00 WIBBanyak Kerjaan
Tidak ada
7 jam22.00 s/d 05.00 WIBgelisah, berisik
2 jam10.00-12.00 WIBTidak ada
3 Eliminasia. BAK
- Frekuensi- Jumlah- Warna - Bau- kesulitan
b. BAB- Frekuensi- konsistensi- Warna - Bau- Kesulitan
5 – 6 x sehari1400cc – 1900ccKuning jernihTidak adaTidak ada
1 x sehariLembekKuningBauTidak ada
3-4 x sehari900cc - 1200ccKuning jernihTidak adaTidak ada
Tidak adaTidak adaTidak adaBauAda(belum BAB selama 3 hari)
4 Personal Hygiene
5
a.Mandi- Frekuensi- sabun- gosok gigi
b. Berpakaian- Ganti pakaian
3 x sehariPadat3 x sehari
3 x sehari
Belum pernah
1 x sehari
5. Mobilitas dan aktivitas- Aktivitas
- Kesulitan
Bermain, membantu orang tuaTidak ada
Hanya berbaring
Intoleran aktivitas
1. Data hasil pemeriksaan fisik
a. Sistem Persyarafan
1) Status Mental : Sakit Berat
2) Tingkat kesadaran : Compos Mentis
3) Refleks-refleks :
Nerveus Cranial : Pengkajian nervus kranialis :
N I (olfaktorius) : klien mampu membedakan bau kopi dan minyak
kayu putih.
N II (optikus) : klien membaca jelas pada jarak 30cm, pupil
berkontriksi saat diberi rangsang cahaya.
N III (okulomotorius) : kelopak mata dapat diangkat ke atas, bola
mata digerakkan ke segala arah, pupil berkontriksi saat diberi
rangsang cahaya.
N IV (troklearis) : bola mata digerakkan ke kiri, dan kanan.
N V (trigeminus) : rahang menutup dan mengunyah tanpa rasa sakit.
N VI (abdusent) : bola mata di gerakkan ke atas dan bawah.
N VII (fasialis) : klien mampu mengerutkan dahi, tersenyum simetris,
menggembungkan pipi, menutup kelopak mata secara bersamaan .
6
N VIII (akustikus) : hasil test rinne (+) dimana hantaran udara lebih
panjang daripada hantaran tulang dan test weber tidak terdapat
lateralisasi.
N IX dan X (glosofaringeal dan vagus) : uvula tampak bergerak ke atas
saat klien mengatakan “ah”.
N XI (accessories) : bahu kanan dapat diangkat dan menggerakkan
kepala fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi.
N XII (hipoglosus) : klien mampu menjulurkan lidah, dan mendorong
pipi kiri dan kanan dari arah dalam.
b. Sistem Pernafasan
Lubang hidung terlihat bersih, bentuk dada datar, gerakan dada
simetris antara kiri dan kanan, tidak terasa nyeri dan pembesaran polip saat
palpasi bagian hidung, tidak terdapat penggunaan otot pernapasan
tambahan, pernapasan eupnoe, irama regular, dengan frekuensi 20x /menit,
pemeriksaan taktil premitus teraba getaran yang sama antara paru kiri dan
kanan. Perkusi terdengar bunyi resonan dan auskultasi pada daerah trakea
terdengar bunyi bronkial, bronkus terdengar bronkovesikuler dan alveolus
terdengar vesikuler.
c. Sistem Pencernaan
Bibir tampak lembab, warna lidah dan rongga mulut berwarna
merah muda gigi lengkap, tampak karang gigi pada gigi belakang, kuning
7
dan banyak terdapat sisa makanan, tidak terdapat stomatitis, tanda infeksi
pada daerah tonsil, nyeri tekan pada daerah abdomen bagian kiri bawah.
Klien dapat mengunyah dan menelan tanpa rasa sakit. Bentuk abdomen
flat, bising usus 6x / menit, saat di perkusi terdengar bunyi timpani.
d. Sistem Cardiovasculer
Konjungtiva terlihat merah muda, sklera jernih, mukosa bibir
berwarna merah muda, saat diperkusi tidak terdapat pembesaran jantung,
terdengar suara jantung S1 dan S2, tidak terdengar bunyi jantung
tambahan dan JVD, CRT <2 detik, nadi regular, dengan frekuensi 98 x /
menit
e. Sistem Integumen
Warna kulit klien sawo matang, kulit kepala klien kotor, rambut
lengket dan rontok, terdapat luka robek di daerah setengah cruris kiri
dengan luas 4x1 cm, dan luka lecet pada pipi kiri dengan luas 2x0,5 cm.
f. Sistem Musculoskeletal
1) Ekstremitas atas
Ekstremitas atas bagian kanan terpasang infus NaCl 0.9% 20
tetes/menit. Ektremitas atas kiri klien mampu melakukan ROM pada
sendi pergelangan yaitu fleksi ekstensi dan pada sendi jari yaitu
fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi dan oposisi. Klien mampu
melakukan ROM setiap sendi pada ekstremitas atas kiri. Sendi bahu
digerakkan abduksi, adduksi, fleksi, ekstensi dan rotasi. Siku
digerakkan fleksi, ekstensi, supinasi dan pronasi. Pergelangan tangan
8
dan jari – jari dapat digerakkan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi dan
oposisi pada jari.
2) Ekstremitas bawah
Kaki kiri klien daerah cruris tampak di perban dan
terpasang spalk dari pergelangan kaki sampai lutut. Pada
ekstremitas bawah kanan, klien mampu menggerakan kakinya
dengan baik.
Kekuatan otot : 2255 5555
5555 1
Keterangan : Ekstremitas atas kiri yaitu : sendi bahu, siku,
pergelangan tangan dan jari. kekuatan setiap sendi pada ekstremitas
atas klien 5 yaitu klien mampu menahan gravitasi dengan tahanan
penuh. Ekstermitas atas kanan yaitu : sendi bahu dan siku
kekuatannya 5, sedangkan sendi pergelangan tangan dan jari
kekuatannya 2 karena terpasang infus.
Ekstremitas bawah kiri klien tidak terkaji kekuatan ototnya karena
sedang diimmobilisasi dan pada ekstremitas bawah kanan dapat di
gunakan dengan baik.
g. Sistem Genitourinaria
Terpasang kateter, tidak terdapat distensi kandung kemih,
pengeluaran urine 1000 – 1200 cc/24 jam.
9
2. DATA PENUNJANG
a. Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Rujukan
20 September
2012
Protein T
Albumin
4,82 gr/dl
2,38 gr/dl
6,4 – 9,3 gr/dl
3,8 – 4,4 gr/dl
21 September
2012
Leukosit
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
Trombosit
78.000/mm3
4,49x106/mm
12,49 g/dl
36%
236x103/mm3
4 – 11x103/mm3
4 – 6,2 x 106 / mm3
11 – 18,8 g/dl
35 – 55 %
150 - 450x103/mm3
22 September
2012
Protein T
Albumin
4,12 gr/dl
1,65 gr/dl
6,4 – 9,3 gr/dl
3,8 – 4,4 gr/dl
23 September
2012
Protein T
Albumin
4,7 gr/dl
2,38 gr/dl
6,4 – 9,3 gr/dl
3,8 – 4,4 gr/dl
b. Radiologi
Dari hasil rontgen didapatkan fraktur tertutup 1/3 poksimal cruris
sinistra, dan luka robek di daerah ½ cruris kiri.
c. Terapi
Tanggal Terapi pengobatan Dosis dan cara
pemberrian
19 September 2012 –
23 September 2012
Meropenem
Ketorolak
3 x 1 gram, drip
3 x 30 mg, drip
Analisa Data
Tabel 3.4Analisa data
No Data Etiologi Masalah
10
1 2 3 41 DS : klien mengeluh “nyeri jika
kaki kiri digerakkan.”DO :- Klien tampak berbaring.- Terpasang perban dan
terpasang spalk dari pergelangan kaki sampai lutut.
- Slaka nyeri 4 dari skala (0 – 5).
- Tanda – tanda vital :Tensi : 120/80 mmHgNadi : 95 x / menitRespirasi : 18 x / menit Suhu : 370C
Faktur
Inkontinuitas pada tulang
Menekan jaringan lunak
Merangsang pengeluaran zat-zat kimia bioaktif seperti
histamine, serotonin, bradikinin, prostaglandin sebagai mekanoreseptor
Neuroreseptor
Disampaikan oleh serabut alfa A dan C ke Dorsal Horn di
medulla spinalis
Traktus sphinothalamus anterolateral
Thalamus
Cortex serebri
Nyeri dipersepsikan
Nyeri
2 DS :Klien mengaku “kesulitan untuk menggerakkan kaki kirinya.”DO :- Aktivitas klien dibantu oleh
kelurga.- Klien tampak hanya berbaring.- Terpasang spalk dari
pergelangan kaki sampai lutut.- Terdapat fraktur tertutup cruris
di kaki kirinya.- Kekuatan otot : 2255 5555
5555 1
- Tanda – tanda vitalTensi : 120/80 mmHgNadi : 95 x / menitRespirasi : 18x/menit
Suhu : 370C
Fraktur
terpasang spalk
spasme otot
menambah nyeri saat digerakkan
pergerakan terbatas
Tidak mampu melakuakan aktivitas
Intoleran aktivitas.
Intoleran aktivitas
11
3 DS : - Klien mengatakan, “selama di
rumah sakit belum pernah mandi.”
- Klien mengatakan, “semua aktivitas sehari – hari dibantu oleh keluarga.”
DO :- Terlihat aktivitas klien dibantu
oleh keluarga.- Terlihat tubuh klien tampak
kotok dan lemah- Gigi tampak kuning dan
banyak terdapat sisa makanan.- Kulit kepala tampak kotor,
rambut klien rontok dan lengket.
Trauma
Fraktur
Pergerakan klien terbatas
Ketidakmampuan klien untuk merawat diri
Personal hygiene tidak terpenuhi
Defisit perawatan diri
Defisit perawatan diri
4 DS :Klien mengatakan, “sudah tiga hari sejak masuk rumah sakit belum pernah BAB dan saat di palpasi mengeluh nyeri.”DO : pada saat dipalpasi perut bawah sebelah kiri keras.”
imobilisasi
terjadi penekanan rektum
feses tidak dikeluarkan
feses mengeras
gangguan eliminasi fekal
Gangguan eliminasi fekal
Diagnosa Keperawatan
Tabel 3.5Diagnosa keperawatan
No
Tanggal masalah timbul
Diagnosa Keperawatan Tanggal masalah teratasi
Paraf
12
1 2 3 4 51 23 September
2012Nyeri b.d terputusnya kontinuitas
jaringan tulang dan otot ditandai
dengan :
DS : “klien mengeluh nyeri ketika kaki
kiri digerakkan, klien mengaku nyeri
yang dirasakan seperti di tusuk benda
tajam (senat-senut)”.
DO :
- Klien tampak menyeringai dan
mengerutkan dahi saat sebagian kaki
yang luka di gerakkan.
- Tampak diperban pada kaki kiri
klien daerah cruris
- Terpasang spalk di kaki kiri dari
pergelangan kaki sampai lutut
- Slaka nyeri 4 dari skala (0 – 5)
- Tanda – tanda vital
Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 95 x / menit
Respirasi : 18x/menit
Suhu : 370C
28 September 2012 masalah teratasi
Rini
2 23 September 2012
Intoleran aktivitas b.d imobilitas
ditandai dengan
DS : Klien mengatakan, “saya tidak
dapat melakukan aktivitas sehari –
hari.”
DO :
- Aktivitas klien dibantu oleh kelurga.
- Klien tampak hanya berbaring.
- Terpasang spalk dari pergelangan
28 September 2012 masalah teratasi
Rini
13
kaki sampai lutut
- Terdapat fraktur tertutup 1/3
proksimal cruris sinistra dan
terpasang spalk.
- Kekuatan otot
2255 5555
5555 1
- Tanda – tanda vital
Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 98 x / menit
Respirasi : 18x/menit
Suhu : 370C
3 23 September 2012
Defisit perawatan diri b.d
ketidakmampuan klien merawat diri
ditandai dengan :
DS :
- Klien mengaku kesulitan ke kamar
mandi sehingga klien tidak mandi
selama 3 hari sejak masuk R.S.
- Klien mengatakan, “semua aktivitas
sehari – hari dibantu oleh keluarga.”
DO :
- terlihat aktivitas klien dibantu oleh
keluarga.
- Gigi tampak kuning dan banyak
terdapat sisa makanan.
- Kulit kepala tampak kotor, rambut
klien rontok dan lengket.
26 September 2012 masalah teratasi
Rini
4 23 September 2012
Gangguan eliminasi fekal
berhubungan dengan penurunan
25 September 2012 masalah teratasi
Rini
14
peristaltik sekunder terhadap
imobilitas ditandai dengan :
DS:
Klien mengeluh susah buang air besar
sejak Ia masuk rumah sakit.
DO:
Pada saat dilakukan palpasi, perut
sebelah kiri pasien terasa sakit
15
No
Diagnosa Keperawatan Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1 Nyeri b.d terputusnya
kontinuitas jaringan tulang dan
otot ditandai dengan :
DS : “klien mengeluh nyeri
ketika kaki kiri digerakkan,
klien mengaku nyeri yang
dirasakan seperti di tusuk benda
tajam (senat-senut)”.
DO :
- Klien tampak menyeringai
dan mengerutkan dahi saat
sebagian kaki yang luka di
gerakkan.
- Tampak diperban pada kaki
kiri klien daerah cruris
- Terpasang spalk di kaki kiri
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 5 hari
diharapkan nyeri berkurang
atau hilang dengan criteria :
- Ekspresi wajah klien
tidak menyeringai dan
mengerutkan dahi pada
saat menggerakkan kaki.
- Klien menyatakan nyeri
berkurang.
- Klien mampu
menggerakkan bagian
yang sakit tanpa
mengeluh nyeri.
- Skala nyeri berkurang
menjadi 1
1. Kaji nyeri dengan skala
0 – 5.
2. Catat perubahan tanda –
tanda vital dan emosi.
3. Bantu klien
mengidentifikasi factor
pencetus.
4. Ajarkan relaksasi : teknik
– teknik mengurangi
1. Nyeri merupakan respon subjektif
yang dapat dikaji dengan
menggunakan skala nyeri.
2. Merupakan monitoring yang
efektif. Tingkat kegelisahan
mempengaruhi persepsi reaksi
nyeri.
3. Nyeri dipengaruhi oleh
kecemasan, ketegangan, suhu,
distensi kandung kemih, dan
berbaring lama.
4. Relaksasi dapat melancarkan
peredaran darah sehingga
16
Intervensi Keperawatan
dari pergelangan kaki sampai
lutut
- Slaka nyeri 4 dari skala (0 –
5)
- Tanda – tanda vital
Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 95 x / menit
Respirasi : 18x/menit
Suhu : 370C
ketegangan otot rangka
tang dapat mengurangi
intensitas nyeri dan
meningkatkan relaksasi.
5. Ajarkan metode distraksi
selama nyeri akut.
6. Berikan kesempatan waktu
istirahat bila terasa nyeri,
dan berikan posisi yang
nyaman, misalnya waktu
tidur belakang tubuh klien
dipasang bantal kecil.
7. Observasi tingkat nyeri
dan respon motorik klien
30 menit setelah
kebutuhan oksigen pada jaringan
terpenuhi dan mengurangi nyeri.
5. Mengalihkan perhatian terhadap
nyeri ke hal – hal yang
menyenangkan.
6. Istirahat merelaksasi semua
jaringan sehingga akan
meningkatkan kenyamanan.
7. Pengkajian yang optimal akan memberikan data yang objektif kepada perawat untuk mencegah kemungkinan komplikasi dan
17
2 Intoleran aktivitas b.d imobilitas
ditandai dengan
DS : Klien mengatakan, “saya
tidak dapat melakukan aktivitas
sehari – hari.”
DO :
- Aktivitas klien dibantu oleh
kelurga.
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 5 hari
diharapkan mobilitas klien
terpenuhi dengan criteria :
- Klien dapat
menggerakkan anggota
tubuh lainnya yang masih
ada.
pemberian obat analgetik
untuk mengkaji
evektivitasnya serta 1 – 2
jam setelah tindakan
keperawatan selama 1 – 2
hari.
8. Kolaborasi dengan dokter
pemberian analgetik.
1. Latih klien untuk
menggerakkan anggota
badan yang masih ada
(gerakan isotonis dan
gerakan isometris).
2. Inspeksi kulit bagian
proksimal setiap hari.
Pantau kulit dan membran
melakukan intervensi yang tepat.
8. Analgetik memblok lintasan nyeri
sehingga nyeri akan berkurang.
1. Pergerakan dapat meningkatkan
aliran darah ke otot, memelihara
pergerakan sendi, mencegah
kontraktur dan atropi.
2. Deteksi dini adanya gangguan
sirkulasi, hilangnya sensasi, risiko
tinggi kerusakan integritas kulit,
18
- Klien tampak hanya
berbaring.
- Terpasang spalk dari
pergelangan kaki sampai lutut
- Terdapat fraktur tertutup 1/3
proksimal cruris sinistra dan
terpasang spalk.
- Kekuatan otot
2255 5555
5555 1
- Tanda – tanda vital
Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 98 x / menit
Respirasi : 18x/menit
Suhu : 370C
- ROM, tonus dan
kekuatan otot terpelihara.
- Klien menunjukkan
tindakan untuk
meningkatkan mobilitas
- Klien tidak mengalami
kontraktur.
- Klien dapat beraktivitas
secara bertahap.
- Tanda – tanda vital dalam
batas normal (tensi : 120
– 140 / 80 – 90 mmHg,
nadi : 60-80 x / menit,
respirasi : 16-20 x /
menit, dab suhu : 36,0 –
37,00C
mukosa untuk mengetahui
adanya iritasi, kemerahan
atau lecet – lecet.
3. Atur posisi immobilisasi
pada kaki.
4. Observasi TTV
5. Kaji kekuatan otot
6. Kaji kemampuan dan
tingkat penurunan dalam
dan kemungkinan komplikasi
immobilisasi.
3. Immobilisasi yang adekuat dapat
mengurangi pergerakan fragmen
tulang yang menjadi unsure utama
penyebab nyeri pada kaki.
4. Untuk mengetahui tingkat
perkembangan dan membantu
dalam memberikan intervensi.
5. Otot kuat akan memudahkan klien
untuk beraktifitas lebih leluasa.
6. Membantu dalam
mengantisipasi dan merencanakan
19
3 Defisit perawatan diri b.d
ketidakmampuan klien merawat
diri ditandai dengan :
DS :
- Klien mengaku kesulitan ke
kamar mandi sehingga klien
tidak mandi selama 3 hari
sejak masuk R.S.
- Klien mengatakan, “semua
aktivitas sehari – hari dibantu
oleh keluarga.”
DO :
- terlihat aktivitas klien dibantu
oleh keluarga.
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 hari
diharapkan klien mampu
melakukan perawatan diri
secara mandiri atau dibantu
oleh keluarga dengan
criteria :
- Tubuh, mulut dan gigi
bersih serta tidak berbau.
- Rambut rapih.
skala 0 – 4 untuk
melakukan aktivitas hidup
sehari – hari.
1. Kaji kemampuan dan
tingkat penurunan dalam
skala 0 – 4 untuk
melakukan aktivitas hidup
sehari – hari.
2. Hindari apa yang tidak
dapat dilakukan klien dan
Bantu bila perlu.
3. Ajak klien untuk berfikir
positif terhadap kelemahan
pertemuan untuk kebutuhan
individual.
1. Membantu dalam mengantisipasi
dan merencanakan pertemuan
untuk kebutuhan individual
2. Hal tersebut dilakukan untuk
mencegah frustasi dan menjaga
harga diri klien karena klien
dalam keadaan cemas dan
membutuhkan bantuan orang lain.
3. Klien memerlukan empati.
20
- Gigi tampak kuning dan
banyak terdapat sisa makanan.
- Kulit kepala tampak kotor,
rambut klien rontok dan
lengket.
yang dimilikinya. Berikan
klien motivasi dan izinkan
ia melakukan tugas,
kemudian beri umpan
balik positif atas usaha
yang telah ia lakukan.
4. Bantu klien dalam hal
mandi dan gosok gigi
dengan cara mendekatkan
alat-alat mandi dan
menyediakan air di
pinggirnya, jika klien
mampu.
5. Bantu klien dalam
mencuci rambut dan
menggunting kuku.
Perawat perlu mengetahui
perawatan yang konsisten dalam
menangani klien. Intervensi
tersebut dapat meningkatkan
harga diri, memandirikan klien
dan menganjurkan klien untuk
terus mencoba.
4. Dapat mendorong kemandirian
klien dalam hal perawatan dan
melakukan aktivitas.
5. Dengan membantu klien dalam
mencuci rambut maka kebersihan
rambut dan kuku terpenuhi.
21
4 Gangguan eliminasi fekal
berhubungan dengan penurunan
peristaltik sekunder terhadap
imobilitas ditandai dengan :
DS:
Klien mengeluh susah buang air
besar sejak Ia masuk rumah
sakit.
DO:
Pada saat dilakukan palpasi,
perut sebelah kiri pasien terasa
sakit.
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 hari
diharapkan eliminasi fekal
klien dapat kembali normal.
Dengan kriteria :
- Klien dapat
defekasi
- Peristaltik klien
kembali normal.
- Tidak ada rasa sakit
pada abdomen
sebelah kiri saat
ditekan.
6. Anjurkan klien untuk
senantiasa merapikan
rambut dan mengganti
pakaian tiap hari.
1. Anjurkan klien untuk
mengkonsumsi makanan
dan buah-buahan yang
berserat tinggi.
2. Berikan obat supositoria.
6. akan memberikan rasa nyaman
kepada klien.
1. Makanan dan buah-buahan yang
berserat tinggi dapat
memperlancar defekasi.
2. Obat supositoria dapat
mengencerkan feses sehingga
defekasi menjadi mudah.
22
23
Implementasi Keperawatan
Tabel 3.7Implementasi keperawatan
No Tanggal Dx Implementasi Paraf 1 2 3 4 51 24
September 2012
I Pukul 09.00 WIBT : Mengkaji skala nyeri klien dengan skala nyeri 0 – 5.R : - Skala nyeri klien 4.- Klien menangis kesakitan saat ganti balutan.
Pukul 10.00 WIBT : Menjelaskan kepada klien tindakan pereda nyeri nonfarmakologi.R : Klien mengatakan, “pereda nyeri tanpa obat yaitu tarik napas dalam dan distraksi.”
Pukul 11.00 WIBT : Mengobservasi tanda – tanda vital.R :Tensi : 120/70 mmHgNadi : 96 x/menitRespirasi : 18 x/menitSuhu : 36,3 0 C
Rini
2 II Pukul 08.30 WIBT : Mengkaji tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktivitas sehari – hari dengan skala 0 – 4.R :- Klien mengatakan, “ setiap hari di seka oleh
keluarga tanpa menggunakan sabun.- Klien mengatakan, “aktvitas kebersihan diri di
bantu oleh keluarga.”- Tingkat kemampuan klien dalam melakukan
aktivitas sehari – hari yaitu 3 artinya klien membutuhkan bantuan dari orang lain dan peralatan / alat bantu.
Pukul 11.00 WIBT : Mengobservasi tanda – tanda vital.R :Tensi : 120/70 mmHgNadi : 96 x/menit
Rini
24
Respirasi : 18 x/menitSuhu : 36,3 0 C
T : Mengimmobilisasi bagian yang sakit.R :- Terpasang spalk dari pergelangan kaki sampai
lutut- Terdapat fraktur tertutup 1/3 proksimal cruris
sinistra
T : Menginspeksi kulit bagian distal pada ekstremitas bawah kanan klien.R : - CRT <2 detik.Kulit tampak pucat
3 III Pukul 08.30T : Mengkaji tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktivitas sehari – hari dengan skala 0 – 4.R :- Klien mengatakan, “ setiap hari di cit oleh
keluarga tampa menggunakan sabun.- Klien mengatakan, “aktvitas kebersihan diri di
bantu oleh keluarga.”- Tingkat kemampuan klien dalam melakukan
aktivitas sehari – hari yaitu 3 artinya klien membutuhkan bantuan dari orang lain dan peralatan / alat bantu.
T : Merapikan rambut klien.R : Rambut klien tampak rapih dan diikat.
T : Menganjurkan klien untuk senantiasa merapikan rambut dan mengganti pakaian setiap hari.R :- Klien mengatakan, “setiap hari menyisir
rambutnya.”- Klien terlihat tidak mengenakan pakaian hanya
di tutup oleh kain.
Rini
4 V Pukul 10.00 WIBT : menganjurkan klien memakan makanan tinggi serat seperti buah-buahan.R : Klien mengatakan “akan memakan makanan yang tinggi serat.”
Rini
25
5 25 September 2012
I Pukul 08.00 WIBT : Mengobservasi keefektifan pemberian analgetik ( ketorolac 1 ampul perintravena)R : Klien merasa nyeri sedikit berkurang.
Pukul 10.00 WIBT : Mengkaji skala nyeri dengan skala 0 - 5 dan mengganti balutanR : - Skala nyeri klien 4 dari skala nyeri 0 – 5.Klien tampak meringis kesakitan saat diganti balutan.
T : Mengajarkan klien teknik relaksasi dengan menarik napas dalam dan menganjurkan untuk melakukannya.R : - Klien mampu melakukan tarik napas dalam
dengan benar.- Klien mengatakan, “ saya akan melakukan tarik
napas dalam jika terasa nyeri.”
T : Mengajarkan teknik distraksi untuk mengurangi nyeri.R : - Klien mengatakan, “saya akan membaca Koran
agar tidak terasa nyeri.”- Terlihat klien membaca Koran setelah dilakukan
ganti balutan.
Pukul 11.00 WIBT : Mengobservasi TTV.R :- Tensi : 130/80 mmHg- Nadi : 94 x/menit- Respirasi : 18 x/menitSuhu : 36,60C
Rini
6 II Pukul 11.00 WIBT : Mengobservasi TTV R : - Tensi : 130.80 mmHg
- Nadi : 94 x/menit- Respirasi : 18 x/menit- Suhu : 36,60C
Pukul 13. 00 WIBT : Mengimmobilisasi bagian yang sakit.
Rini
26
R :- Terpasang spalk dari pergelangan kaki sampai
lutut- Terdapat fraktur tertutup 1/3 proksimal cruris
sinistra
T : Mengkaji kekuatan otot klienR : 2255 55555555 1
7 III Pukul 09.00 WIBT : Memberikan perawatan mulut kepada klien.R : - Klien mengatakan, “terasa segar pada mulut.”- Mulut tidak tercium bau.- Gigi bersih.T : Membantu klien eliminasi fekal.R : Klien masih dibantu dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi fekal.T : Memandikan klien di atas tempat tidur.R : - Klien mengatakan, “terasa segar setelah
dimandikan.”- Klien tampak bersih- Klien tampak bersih dan wangi.- Terpasang selimut yang baru pada klien.
T : Menganjurkan klien untuk senantiasa merapikan rambut.R : - Rambut klien tampak rapih.
Pukul 12.30 WIBT : Membantu menggunting kuku klien.R : Kuku tangan tampak pendek dan bersih.
Rini
8 IV Pukul 08.00 WIBT : Memberikan obat supositoriaR : 30 menit setelah pemberian klien mengeluh mulas-mulas
Rini
9 26 September 2012
I Pukul 08.00 WIBT : Memberikan terapi analgetik ketorolak 30 mg perintravena sebagai hasil kolaborasi.
R : - Saat obat dimasukkan tidak ada tanda alergi.- Klien merasa nyeri saat obat disuntikkan.
Rini
27
T : Mengkaji keefektivitasan obat yang sudah diberikan.R : Klien mengatakan, “nyeri berkurang setelah disuntikkan obat.”
Pukul 09.30 WIBT : Mengkaji skala nyeri dengan skala 0 -5.R : - Skala nyeri 3 dari skala 0 – 5.
T : Mengevaluasi kemampuan klien melakukan relaksasi dan distraksi.R : - Klien masih mengingat dan mampu melakukan
relaksasi dengan benar.- Terlihat klien membaca Koran untuk
mengalihkan nyeri.
Pukul 11.00 WIBT : Observasi tanda – tanda vital.R :Tensi : 130/80 mmHgNadi : 94 x/menitRespirasi : 18 x/menitSuhu : 36,6 0C
10 II Pukul 11.00 WIBT : Mengobservasi tanda – tanda vital.R : - Tensi : 130/80 mmHg- Nadi : 94 x/menit- Respirasi : 18 x/menitSuhu : 36,6 0C
Pukul 13.00 WIBT : Mengkaji kekuatan otot klienR :2255 55555555 1T : Mengkaji tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktivitas sehari – hari dengan skala 0 – 4.R :- Klien mengatakan, “aktvitas kebersihan diri di
bantu oleh keluarga.”
Rini
28
- Tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktivitas sehari – hari yaitu 3 artinya klien membutuhkan bantuan dari orang lain dan peralatan / alat bantu.
11 III Pukul 09.00 WIBT : Menyiapkan alat-alat mandi klien.R : - Klien mengatakan, “terasa segar setelah mandi.”- Klien tampak bersih- Klien tampak bersih dan wangi.- Terpasang selimut yang baru pada klien.
T : Menganjurkan klien untuk senantiasa merapikan rambut.R : - Rambut klien tampak rapih.
Pukul 12.30 WIBT : Membantu menggunting kuku klien.R : Kuku tangan tampak pendek dan bersih.
Rini
12 27 September 2012
I Pukul 08.00 WIBT : Memberikan terapi analgetik ketorolak 30 mg secara IV sebagai hasil koaborasi.R :- Saat obat dimasukkan, tidak terdapat adanya
tanda alergi.- Klien tampak meringis saat obat dimasukkan.- Klien mengatakan nyeri berkurang setelah di
suntik.
T : Mengobservasi keefektifan pemberian analgetik.R : Klien merasa nyeri sedikit berkurang.
Pukul 09.30 WIBT : Mengkaji skala nyeri klien dengan skala nyeri 0 – 5 dan mengganti balutanR : - Skala nyeri klien 2 dari skala nyeri 0 – 5.- Klien meringis kesakitan saat ganti balutan.
Pukul 11. 00 WIBT : Mengobservasi tanda – tanda vital.R : tensi : 125/85 mmHg
Rini
29
nadi : 98 x/menitrespirasi : 20 x/menitsuhu : 36,3 0 C
13 II Pukul 08.30 WIBT : Mengkaji tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktivitas sehari – hari dengan skala 0 – 4.R :- Klien mengatakan, “aktvitas kebersihan diri di
bantu oleh keluarga.”- Tingkat kemampuan klien dalam melakukan
aktivitas sehari – hari yaitu 3 artinya klien membutuhkan bantuan dari orang lain dan peralatan / alat bantu.
T : Mengimmobilisasi bagian yang sakit.R :- Terpasang spalk dari pergelangan kaki sampai
lutut- Terdapat fraktur tertutup 1/3 proksimal cruris
sinistra
T : Menginpeksi kulit bagian distal pada ekstremitas bawah kanan klien.R : - CRT <2 detik.- Kulit tampak pucat
Rini
14 28 September 2012
I Pukul 08.00 WIBT : Memberikan terapi analgetik ketorolak 30 mg secara intravena sebagai hasil kolaborasi.R : - Saat dimasukkan obat, tidak terdapat adanya
tanda alergi.- Klien tampak meringis saat obat dimasukkan.
T : Mengobservasi keefektifan pemberian analgetik.R : Klien merasa nyeri berkurang.
Pukul 09.30 WIBT : Mengganti balutan dan Mengkaji skala nyeri dengan skala 0 - 5 R : - Skala nyeri klien 1.- Klien tampak meringis saat diganti balutan.
Rini
30
T : Mengevaluasi klien teknik relaksasi dan distraksi dengan menarik napas dalam / membaca koran dan menganjurkan untuk melakukannya.R : - Klien mampu melakukan tarik napas dalam
dengan benar.- Klien mengatakan, “ saya akan melakukan tarik
napas dalam jika terasa nyeri.”- Klien mengatakan, “saya akan membaca Koran
agar tidak terasa nyeri.”- Terlihat klien membaca Koran setelah dilakukan
ganti balutan.
Pukul 11.00 WIBT : Mengobservasi TTV.R : - Tensi : 110/70 mmHg
- Nadi : 98x/menit- Respirasi : 16 x/menit
Suhu : 370C15 II Pukul 08.30 WIB
T : Mengkaji tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktivitas sehari – hari dengan skala 0 – 4.R :- Klien mengatakan, “aktvitas kebersihan diri di
bantu oleh keluarga.”- Tingkat kemampuan klien dalam melakukan
aktivitas sehari – hari yaitu 1 artinya klien belum mandiri sepenuhnya.
Pukul 11.00 WIBT : Mengobservasi TTV.R : - Tensi : 110/700 mmHg
- Nadi : 98x/menit- Respirasi : 16 x/menit- Suhu : 370C
Rini
31
Evaluasi Keperawatan
No Tanggal Dx Catatan Perkembangan Paraf 1 2 3 4 5
1 24 September 2012
I S : klien mengatakan masih merasa nyeri.- O : Skala nyeri klien 4 dari skala 0 – 5- Klien meringis saat ganti balutan.- TTV : tensi : 120/70 mmHg- Nadi : 96 x/menit- Respirasi : 18 x/menit- Suhu : 36,3 0CA : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi
Rini
2 24 September 2012
II S : - Klien mengatakan, “aktvitas kebersihan diri di
bantu oleh keluarga.”O :- Tingkat kemampuan klien dalam melakukan
aktivitas sehari – hari yaitu 3 artinya klien membutuhkan bantuan dari orang lain dan peralatan / alat bantu.
- Tensi : 120/70 mmHg Nadi : 96 x/menit Respirasi : 18 x/menit Suhu : 36,3 0 C- Terpasang spalk pada ekstremitas bawah kiri
klien.- CRT <2 detik.- Kulit tampak pucatA : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi
Rini
3 24 September 2012
III S : - Klien mengatakan, “setiap hari di seka oleh
keluarga tanpa menggunakan sabun.”- Klien mengatakan, “ setiap hari menyisir
rambut.”O : - Klien tampak segar setelah di mandikan- Rambut klien tampak rapi.A : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi
Rini
4 24 September 2012
IV S : klien mengatakan masih belum bisa BAB.O :- Pada saat di palpasi, abdomen teraba keras.
Rini
32
A : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi
5 25 September 2012
I S : - Klien mengatakan, “ saya akan melakukan tarik
napas dalam jika terasa nyeri.”- Klien mengatakan, “saya akan membaca Koran
agar tidak terasa nyeri.”O : - Skala nyeri klien 4 dari skala nyeri 0 – 5.- Klien tampak menangis dan menjerit kesakitan
saat diganti balutan.- Tensi : 130/80 mmHg- Nadi : 94 x/menit- Respirasi : 18 x/menit- Suhu : 36,60C- Klien mampu melakukan tarik napas dalam
dengan benar.- Terlihat klien membaca Koran setelah
dilakukan ganti balutan.- Klien tampak meringis saat obat dimasukkan.- Klien merasa nyeri sedikit berkurang setetal
disuntik.A : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi
Rini
6 25 September 2012
II S : Klien mengatakan, “aktivitas sehari – hari dibantu keluarga.”O : - Tensi : 130.80 mmHg Nadi : 94 x/menit Respirasi : 18 x/menit Suhu : 36,60C- Kekuatan orot klien : 2255 5555 5555 1A : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi
Rini
7 25 September 2012
III S : Klien mengatakan, “terasa segar setelah dimandikan.”O : - Klien tampak bersih- Klien tampak bersih dan wangi.- Terpasang selimut yang baru pada klien.A : Masalah teratasi sebagianP : Lanjutkan intervensi
Rini
8 25 September
IV S : klien mengatakan sudah BABO : Pada saat di palpasi perut klien sudah tidak
33
2012 teraba keras.A : Masalah sudah teratasiP : Hentikan intervensi
9 26 September 2012
I S : - Klien mengatakan, “nyeri berkurang
setelah disuntikkan obat.”
O : - Skala nyeri klien 3 dari skala nyeri 0 – 5.- Tensi : 130/80 mmHg- Nadi : 94 x/menit- Respirasi : 18 x/menit- Suhu : 36,60C- Klien mampu melakukan tarik napas dalam
dengan benar.- Terlihat klien membaca Koran setelah
dilakukan ganti balutan.- Klien tampak meringis saat obat dimasukkan.- Klien merasa nyeri sedikit berkurang setelah
disuntik.A : Masalah teratasi sebagianP : Lanjutkan intervensi.
Rini
10 26 September 2012
II S : - Klien mengatakan, “masih terasa nyeri jika
digerakkan.- Klien mengatakan, “aktvitas kebersihan diri di
bantu oleh keluarga.”O :- Tingkat kemampuan klien dalam melakukan
aktivitas sehari – hari yaitu 3 artinya klien membutuhkan bantuan dari orang lain dan peralatan / alat bantu.
- Tensi : 130/80 mmHg- Nadi : 94 x/menit- Respirasi : 18 x/menit- Suhu : 36,6 0C
- Kekuatan otot 5522 5555 5555 1A : Masalah teratasi sebagianP : Lanjutkan intervensi
Rini
11 26 September 2012
III S : Klien mengatakan mampu melakukan perawatan diri secara mandiri.O :
- Klien tampak segar dan bersih
Rini
34
A : Masalah teratasiP : Hentikan intevensi
12 27 September 2012
I S : Klien mengatakan, “nyeri berkurang setelah di suntik.”O :- Skala nyeri klien 2 dari skala nyeri 0 – 5.- Klien meringis kesakitan saat ganti balutan- Tensi : 125/85 mmHg- Nadi : 98 x/menit- Respirasi : 20 x/menit- Suhu : 36,30C.A : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi
Rini
13 27 September 2012
II S : Klien mengatakan, “aktvitas kebersihan diri di bantu oleh keluarga.”O :- Tingkat kemampuan klien dalam melakukan
aktivitas sehari – hari yaitu 3 artinya klien membutuhkan bantuan dari orang lain dan peralatan / alat bantu.
- Klien mampu melakukan gerakan isometris, abduksi, adduksi pada bagian puntung sisa amputasi.
- Terpasang gips pada ekstremitas bawah kanan klien.
- Terpasang gips pada ekstremitasatas kiri klien.- CRT <2 detik.- Kulit tampak pucatA : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi
Rini
14 28 September 2012
I S : klien merasa nyeri berkurang dibanding rasa nyeri yang dirasa kemarin.O :
- Skala nyeri 1 dari skala 0-5- Pada saat diganti balutan klien tidak
meringis kesakitanA : masalah teratasiP : pertahankan intervensi
Rini
15 28 September 2012
II S : klien mengatakan sudah bisa melakukan aktivitas sehari-hari tanpa dibantu keluarga.O :
- Klien sudah mampu mandi sendiri- Klien mampu berjalan menuju ke kamar
mandiA : masalah teratasiP : Pertahankan intervensi
Rini
35
36