· Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal...

54
1 LAPORAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 SURAKARTA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA TAHUN 2013 Disusun Oleh: Nama : Abdul Ghofur NIM : 261031001 Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) DPL : H. Ahmad Fauzi, MA. FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

Transcript of · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal...

Page 1: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

1

LAPORAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN

DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 SURAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

TAHUN 2013

Disusun Oleh:

Nama : Abdul Ghofur

NIM : 261031001

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

DPL : H. Ahmad Fauzi, MA.

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

TAHUN 2013

Page 2: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

2

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

Surakarta, September 2013

Dosen Pembimbing Lapangan,

H. Ahmad Fauzi, MA . NIP. 195608191989031001

Praktikan,

Abdul GhofurNIM. 261031001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

IAIN Surakarta

Dr. H. Giyoto, M. Hum . NIP. 196702242000031001

Page 3: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

3

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT hanya

karena rahmat, hidayah, dan kesempatan yang telah diberikan-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)

beserta penulisan laporannya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan

kepada Nabi besar Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumul

kiyamah nanti.

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program perkuliahan

wajib yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK) sebagai calon generasi pendidik bangsa ini. Di sinilah penulis

dihadapkan dengan kondisi riil di lapangan sesuai disiplin ilmu yang dipelajari.

PPL juga sebagai parameter kualitas mahasiswa mengaplikasikan teori-teori yang

telah dipeoleh selama kegiatan perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa kegiatan PPL serta penulisan laporan ini tidak

terlepas dari bantuan berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan Kegiatan PPL, yaitu:

1. Bapak Dr. H. Giyoto, M. Hum selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan IAIN Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk

melaksanakan praktek pengajaran langsung di lapangan.

2. Ibu Lilik Untari, M. Hum beserta rekannya selaku Kepala Unit Praktikum dan

panitia penyelenggara kegiatan PPL yang telah mengatur dan mengkoordinir

pelaksanaan kegiatan PPL.

3. Bapak H. Ahmad Fauzi, MA selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

yang telah membimbing penulis hingga selesai kegiatan PPL dan penulisan

laporannya

4. Bapak Drs. M. Hariyadi Purwanto, M. Ag selaku Kepala MAN 1 Surakarta

yang telah mengijinkan kami melaksanakan praktek teaching dan non-

teaching di MAN 1 Surakarta.

Page 4: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

4

5. Bapak Drs. Tri Rama Dewa, M. Pd selaku Wakamad Kurikulum yang telah

berkenan memberikan pembinaan, pengarahan, dan evaluasi pelaksanaan

PPL.

6. Bapak Aris Musthafa, S. Ag, M. Pd. I selaku guru pamong yang telah

mengijinkan dan meluangkan waktu serta jam mengajarnya bagi rekan PPL

sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik.

7. Bapak dan Ibu guru serta seluruh staf dan karyawan MAN 1 Surakarta yang

banyak memberikan pengalaman-pengalamannya kepada saya serta membantu

dalam penulisan laporan ini.

8. Rekan-rekan mahasiswa PPL seluruhnya terutama yang berada di MAN 1

Surakarta yang telah memberikan bantuan, dukungan, dan kerjasamanya

dalam mensukseskan kegiatan PPL.

9. Seluruh siswa siswi MAN 1 Surakarta yang telah membantu kami dalam

memperlancar kegiatan PPL ini, khususnya teman-teman OSMANSA, siswa-

siswi XI A-1, XI A-2, XI S-1, XI S-2, dan XI Bahasa yang telah bekerja sama

dan kooperatif mensukseskan pelaksanaan PPL.

Tiada kata indah yang lain selain ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya

untuk semua pihak yang terlibat dalam kegiatan suksesi PPL. Akhir kata penulis

tidak ada gading yang tak retak, laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,

sehingga penulis mohon maaf dan semoga laporan ini bermanfaat bagi semua

pihak.

Surakarta, September 2013

Penulis

Abdul GhofurNIM. 261031001

Page 5: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

5

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….

DAFTAR ISI …………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………

A. Latar Belakang PPL …………………………………………………..

B. Tujuan PPL ……………………………………………………………

C. Manfaat PPL ………………………………………………………….

BAB II DESKRIPSI LOKASI DAN RENCANA PROGRAM ……………..

A. Deskripsi Lokasi ……………………………………………………...

B. Rencana Program ……………………………………………………..

BAB III KEGIATAN PERSEKOLAHAN (Non-Teaching) …………………

A. Kegiatan Persekolahan ……………………………………………….

B. Pilihan Program Persekolahan ……………………………………….

BAB IV KEGIATAN PENGAJARAN (Teaching) ………………………….

A. Pelaksanaan Pengajaran ……………………………………………...

B. Masalah dalam Pengajaran …………………………………………..

C. Usaha Pemecahan Masalah Pengajaran ……………………………...

BAB V PENUTUP …………………………………………………………..

A. Kesimpulan …………………………………………………………..

B. Saran ………………………………………………………………….

LAMPIRAN ………………………………………………………………….

Page 6: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PPL

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Surakarta mempunyai tujuan

untuk menyiapkan guru profesional dengan memiliki nilai dan sikap serta

pengetahuan berketerampilan sebagai tenaga pendidik yang cakap dalam

bidang kependidikan di lembaga-lembaga pendidikan. Dalam menyiapkan

tenaga kependidikan yang profesional, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

IAIN Surakarta memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada

mahasiswa tentang proses pembelajaran dan atau kependidikan lainnya

melalui mata kuliah Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).

PPL merupakan salah satu kegiatan latihan kependidikan yang bersifat

intrakulikuler yang dilaksanakan oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

bekerjasama dengan madrasah dan sekolah di wilayah Karesidenan Surakarta.

PPL mencakup tugas-tugas yang bersifat teaching yaitu kegiatan pengajaran

dan non-teaching berupa kegiatan administrasi, ketatausahaan, dan lainnya.

Semua aspek tersebut merupakan penunjang dalam rangka mewujudkan

tenaga kependidikan yang profesional.

Dalam kegiatan PPL, mahasiswa peserta (praktikan) ditugaskan ke

madrasah dan sekolah dalam jangka waktu 3 bulan (Juli-September 2013)

untuk mempelajari dan melakukan praktek pengajaran semua kompetensi

yang diperlukan bagi guru dan atau tenaga kependidikan. Pengalaman yang

diperoleh tersebut diharapkan dapat dipakai sebagai bekal untuk membentuk

calon guru dan tenaga kependidikan yang sadar akan tugas dan tanggung

jawab sebagai tenaga profesional kependidikan.

B. Tujuan PPL

PPL bertujuan agar praktikan mendapatkan pengalaman nyata tentang

pelaksanaan proses pembelajaran dan atau kegiatan kependidikan lainnya,

sehingga dapat menggunakan pengalamannya sebagai bekal untuk membentuk

Page 7: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

7

jati diri guru yang mandiri dan cakap memiliki nilai, sikap, pengetahuan, dan

keterampilan sebagai tenaga kependidikan profesional.

C. Manfaat PPL

PPL diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap praktikan, pengelola

madrasah dan sekolah serta pengelola Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

IAIN Surakarta.

1. Manfaat PPL Bagi Praktikan

a. Mengenal dan mengetahui secara langsung kegiatan proses

pembelajaran dan kegiatan kependidikan lainnya di madrasah tempat

latihan praktek keguruan.

b. Memperdalam pengertian, pemahaman, dan penghayatan tentang

pelaksanaan pendidikan.

c. Mendapatkan kesempatan mempraktekan teori-teori yang telah

diperoleh ke dalam proses pembelajaran di kelas yang sebenarnya (real

class) dan kegiatan kependidikan lainnya.

d. Mendewasakan pola berpikir ke dalam pola kerja untuk meningkatkan

daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan,

dan pemecahan masalah yang ada di madrasah atau sekolah.

2. Manfaat PPL Bagi Pengelola Madrasah dan Sekolah

a. Sebagai masukan untuk melakukan inovasi dalam kegiatan

kependidikan.

b. Sebagai masukan untuk melakukan kegiatan pengembangan

pengelolaan kegiatan kependidikan.

c. Sebagai masukan untuk melakukan kerjasama perintisan laboratorium

kependidikan.

3. Manfaat PPL Bagi Pengelola Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN

Surakarta

a. Sebagai masukan untuk melakukan pengembangan model pelaksanaan

praktik pendidikan, sehingga kurikulum, metode, dan pengelolaan

proses pembelajaran di IAIN Surakarta dapat disesuaikan dengan

tuntutan nyata di lapangan.

Page 8: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

8

b. Sebagai masukan untuk melakukan kajian tentang implikasi praktek

kependidikan sebagai bahan pengembangan penelitian.

c. Sebagai masukan untuk melakukan perluasan dan peningkatan

kerjasama dengan instansi terkait.

Page 9: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

9

BAB II

DESKRIPSI LOKASI DAN RENCANA PROGRAM

A. Deskripsi Lokasi

1. Sejarah MAN 1 Surakarta

Madrasah Aliyah Negeri 1 Surakarta awal mulanya adalah

Madrasah Aliyah Al-Islam Surakarta di bawah Yayasan Al-Islam pada

tahun lima puluh-an. Karena keinginan pemerintah untuk mendirikan

Madrasah Aliyah Negeri, maka pemerintah meminta kepada Yayasan Al-

Islam untuk mengangkat status madrasah tersebut dari swasta menjadi

negeri.

Dengan adanya negosiasi dan telah dicapainya kesepakatan di

antara kedua belah pihak, Yayasan Al-Islam merelakan sebagian siswa-

siswinya dimasukkan ke Madrasah Aliyah Negeri. Penegerian Madrasah

ini didasarkan surat keputusan menteri Agama RI No.180 Tahun 1967

tanggal 21 Juli 1967 dengan nama Madrasah Aliyah Agama Islam Negeri

(MAAIN) Surakarta. Yang lokasinya masih satu tempat dengan MA Al-

Islam sehingga dalam satu lokasi terdapat tiga lembaga pendidikan:

a. Sekolah Menengah Atas (SMA) Al-Islam yang dikepalai oleh H. A.

Ruslan, BA.

b. Madrasah Aliyah Al-Islam yang dikepalai oleh K. A. Mustafa.

c. Madrasah Aliyah Agama Islam Negeri (MAAIN) yang dikepalai Kyai

Muhammad Ma’muri.

MAAIN satu lokasi dengan Al-Islam di Jl. Honggowongso 65

Surakarta selama 10 tahun. Kemudian pindah ke Grobogan. Madrasah ini

baru menempati lokasi sendiri pada tanggal 10 Mei 1977, bertempat di Jl.

Sumpah Pemuda.

Sejak tahun 1990 MAN 1 Surakarta dipercaya oleh pemerintah

untuk menyelenggarakan Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK)

yang kemudian berubah nama menjadi Madrasah Aliyah Keagamaan

Page 10: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

10

(MAK ). Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI No. 138

tahun 1990.

Tahun 2001 dengan bantuan dari IDB (Islamic Development Bank)

MAN 1 Surakarta membuka program Workshop yang menempati lokal 3

di Jl. Sumpah Pemuda No. 29. Workshop keterampilan yang dibuka

adalah tata busana, maintenance and repair computer, dan kesekretarisan

yang bertujuan memberi bekal vokasional bagi peserta didik yang tidak

melanjutkan studi karena beban ekonomi keluarga.

Pada tahun 2006 MAN 1 Surakarta mengembangkan program

pendidikannya dengan membuka Program Boarding School yakni program

berasrama bagi peserta didik yang berkonsentrasi pada pengembangan

akademik tinggi untuk siap bersaing di berbagai even lomba akademis

seperti olimpiade, karya ilmiah, penelitian dan sejenisnya serta

mempersiapkan peserta didik siap bersaing kursi di perguruan tinggi

ternama pada jurusan yang prospektif seperti UGM, IPB, ITS, UIN

Jakarta, UIN Malang (jejaring kerjasama Depag) dan PTN lain seperti

STAN, STPN, STT Telkom, UNS, UNDIP dan lain-lain. Berbagai

program yang dirintis MAN 1 Surakarta adalah sebagai upaya untuk

senantiasa mengembangkan mutu akademik maupun non-akademik dalam

rangka menyambut era persaingan global yang semakin ketat.

2. Visi, Misi, dan Tujuan MAN 1 Surakarta

Seiring perkembangan dan perubahan zaman seperti perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta globalisasai di segala sisi

kehidupan menjadikan madrasah merespon tantangan tersebut sekaligus

menangkap sebagai peluang untuk memajukan peserta didik agar mampu

beradaptasi dalam perkembangan global, bersaing dalam dinamika

masyarakat yang demokratis, berkeadilan dan mengedepankan law

enforcement dengan tetap mengedepankan cara-cara mencerahkan serta

akhlakul karimah (bil hikmah wa mau’idlotil hasanah) dan selalu

membawa nafas Islami dalam segala aktivitas, untuk itu MAN 1 Surakarta

mengembangkan visi, misi, dan tujuan sebagai berikut :

Page 11: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

11

a. Visi: Terbentuknya generasi yang Islami dan berprestasi

b. Misi:

1) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan Agama Islam

2) Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar

3) Mengembangkan potensi akademik siswa secara optimal sesuai

dengan bakat dan minatnya melalui proses pendidikan

4) Melaksanakan bimbingan secara efektif pada siswa untuk

melanjutkan pendidikan

5) Meningkatkan daya saing dan kemampuan siswa ke perguruan

tinggi.

6) Meningkatkan penguasaan keterampilan dan life skill.

c. Tujuan Madrasah

Tujuan Madrasah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional

adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak

mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan

lebih lanjut.

Tujuan pengembangan ciri khas Agama Islam pada Madrasah

Aliyah Negeri 1 Surakarta adalah memberikan landasan Islami yang

kokoh agar peserta didik memiliki kepribadian yang kuat dilandasi oleh

nilai-nilai keislaman bagi perkembangan kehidupan selanjutnya.

3. Deskripsi Akademik

MAN 1 Surakarta merupakan madrasah paling tua di Eks

Karesidenan Surakarta. Sehingga menjadi penting untuk menyampaikan

deskripsi keakademikan, utamanya dalam penerapan kurikulum dari awal

pendirian sampai sekarang. Berikut gambaran keakademikan di MAN 1

Surakarta:

a. Periode 1977-1987

Pada periode ini MAN 1 Surakarta dikepalai Bp. H. A. Ruslan, BA

dan pada kepemimpin ini terjadi 2 kali pemberlakuan kurikulum, yaitu:

1) Kurikulum 1975, dalam kurikulum ini terdapat dua program pilihan

penjurusan yaitu IPA dan IPS.

Page 12: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

12

2) Kurikulum 1984, dalam kurikulum ini terdapat 4 program

penjurusan yaitu:

a) A1: Ilmu-ilmu Keagamaan

b) A2: Ilmu-ilmu Fisika

c) A3: Ilmu-ilmu Sosial

d) A4: Ilmu-ilmu Bahasa

b. Periode 1987-1997

Pada periode ini estafet kepemimpinan beralih kepada Bp. Jazid,

BA. Pada tahun 1990 dengan Surat Keputusan Menteri Agama RI No.

138 Tahun 1990 dibuka MAPK (Madrasah Aliyah Program Khusus)

dengan kurikulum 70% muatan Agama, 30 % muatan Umum. Pada

tahun awal dibukanya program ini hanya menerima 40 siswa putra. SK

Dirjen Binbaga Islam No. E/PP.006/K/935/93 MAPK membuka kelas

untuk putri. Pada kepemimpinan Bp. H. Jazid, BA juga diberlakukan 2

kurikulum yaitu kurikulum 1984 dan kurikulum 1994. Kegiatan

ekstrakurikuler pada waktu itu antara lain: KIR (Karya Ilmiah Remaja),

Marching Band, pramuka, teater, dan tilawah Al-Qur’an.

c. Periode 1997-2002

Periode ini estafet kepemimpinan berpindah kepada Bp. Drs. H.

Abd. Salim M. Ag. Pada periode ini memberikan penekanan pada aspek

perkembangan dan pemberian bekal kepada anak, di samping anak

menguasai pure science (pengetahuan murni) juga anak diharapkan

mempunyai life skill yang memadai, sehingga lulusan Madrasah Aliyah

Negeri 1 Surakarta siap bersaing di bidang keterampilan setelah lulus

nanti. Maka dari itu MAN 1 surakarta juga menyelenggarakan

workshop keterampilan. Program tambahan ini bersifat ekstrakurikuler.

Program keterampilan tersebut meliputi maintenance and repair

computer (perawatan dan perbaikan komputer), kesekretariatan, tata

busana, komputer. Juga kegiatan ekstrakurikuler yang sudah ada

sebelumnya antara lain pramuka, PMR, KIR, teater, rebana, grup musik

dan sebagainya.

Page 13: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

13

d. Periode 2002-2010

Periode ini kepemimpinan dijabat oleh Bp. Drs. Agus Hadi

Susanto yang merupakan estafet dari dari kepemimpinan Bp. Drs. H.

Agus Salim, M. Ag yang sekarang menjabat sebagai kepala MAN 2

Surakarta.

Tahun pelajaran 2004/2005 diberlakukan Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK) yang selanjutnya disempurnakan mulai tahun ajaran

2007/2008 dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Madrasah juga diberi wewenang untuk mengembangkan kurikulum

sesuai dengan kekhasan daerah masing-masing. Dalam rangka

meningkatkan kualitas siswa yang diterima di PTN. Kemudian pada

tahun yang sama MAN 1 Surakarta membuka program Boarding

School bagi peserta didik di MA Umum diasramakan dan mendapat jam

pelajaran tambahan sesuai ketentuan yang berlaku. Program ini sebagai

solusi jitu untuk pembentukan perilaku (shapping behavior) melainkan

untuk terciptanya budaya akademik every time pada peserta didik yang

selalu tergerak melakukan penjelajahan intelektual (intellectual

journey) baik di sekolah maupun di asrama.

e. Periode 2011-2013

Periode ini kepemimpinan berada di bawah komando Bp. Drs.

Hariyadi Purwanto, M. Ag. Pada masa ini cenderung masih

melanjutkan program-program kepemimpinan sebelumnya dan

penggunaan kurikulumnya pada tahun 2011-2013 adalah Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sehingga madrasah diberi

wewenang untuk mengembangkan kurikulumnya sendiri. Pesan

pembelajaran juga disampaikan melalui penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi sesuai tuntutan dan perkembangan zaman.

Pada periode ini keakademikan sekolah mengembangkan

kurikulum yang mengacu sebesar-besarnya kepada perkembangan anak

secara seutuhnya. Selain menggembleng anak pada aspek ilmu

pengetahuan murni (pure science) juga pada aspek life skill, seperti

Page 14: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

14

keterampilan komputer, menjahit, dan kesekretariatan. Pada tahun 2013

ini digalakkan sosialisasi tentang Kurikulum 2013 yang baru-baru ini

diprogramkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Para tenaga

pendidik disiapkan secara dini dan matang untuk menyambut

implementasi Kurikulum 2013 di MAN 1 Surakarta pada tahun ajaran

2014/2015.

4. Deskripsi SDM Madrasah

a. Data SDM MAN 1 Surakarta

Spesifikasi Pendidikan Jumlah

SMP SMA D3 S1 S2

PNS - - - 57 18 75

GTT - - 1 30 3 34

Jumlah - - 1 87 21 109

b. Guru dan Karyawan

Guru dan karyawan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Surakarta

memiliki profil sebagai berikut:

1) Memiliki wawasan keilmuan yang luas serta profesionalisme dan

dedikasi yang tinggi.

2) Selalu menampakkan diri sebagai seorang mukmin dan muslim di

mana saja ia berada.

3) Memiliki kemampuan penalaran dan ketajaman berpikir ilmiah

yang tinggi.

4) Berdisiplin tinggi dan selalu mematuhi kode etik guru.

5) Kreatif, dinamis, dan inovatif dalam pengembangan keilmuan.

6) Berwawasan luas dan bijak dalam menghadapi dan menyelesaikan

masalah.

7) Memiliki kesadaran yang tinggi di dalam bekerja yang didasari

oleh niat beribadah dan selalu berupaya meningkatkan kualitas diri.

8) Memiliki kemampuan antisipatif masa depan dan bersikap proaktif.

Page 15: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

15

c. Siswa

Siswa dan siswi MAN 1 Surakarta memiliki profil unggulan yang

beriman dan bertaqwa. Beberapa kriteria yang tercermin adalah:

1) Berakhlaqul karimah

2) Memiliki penampilan sebagai seorang muslim yang ditandai

dengan kesederhanaan, kerapian, patuh, dan penuh percaya diri

3) Haus dan cinta ilmu pengetahuan

4) Disiplin tinggi

5) Kreatif, inovatif, dan berpandangan jauh ke depan.

6) Unggul dalam hal keilmuan

7) Dewasa dalam menyelesaikan segala persoalan

8) Memiliki keberanian, kebebasan, dan keterbukaan.

5. Deskripsi Program Madrasah

Madrasah Aliyah Negeri 1 Surakarta merupakan salah satu

madrasah terbaik dan percontohan di Surakarta. Hal ini terbukti dengan

berbagai program unggulan yang dilaksanakan di madrasah tersebut.

Beberapa programnya antara lain:

a. MA Program Khusus

Program Khusus Keagamaan adalah salah satu program unggulan

yang ada di MAN 1 Surakarta. Kekhususan Program ini terdapat dalam

dalam tiga hal. Pertama, Sistem seleksi yang ketat dan

mempersyaratkan kemampuan kemampuan akademik tinggi (nilai

murni mapel agama minimal 7, nilai matematika dan bahasa Inggris

minimal 6, dan diutamakan yang menduduki rangking 1 s/d 10 di

kelas). Kedua, Sistem pondok pesantren (Islamic Boarding School ), di

mana semua siswa harus tinggal di pondok/asrama di bawah

pengawasan pembina selama 24 jam. Ketiga, Bahasa Pengantar, di

mana untuk semua mata pelajaran agama bahasa pengantar dalam

KBM, buku pegangan, dan referensi serta tes evaluasi menggunakan

bahasa Arab.

Page 16: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

16

Program ini pada awal berdirinya bernama Madrasah Aliyah

Program Khusus (MAPK). MAPK didirikan berdasarkan Keputusan

Menteri Agama No. 73 tahun 1987. Program ini didirikan sebagai

koreksi atas pendidikan Islam, terutama di bidang ilmu-ilmu agama,

yang tidak dapat menghasilkan sarjana atau ulama yang memiliki

kompetensi memadai. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya sarjana

Agama Islam yang tidak bisa membaca kitab kuning dan tidak

menguasai bahasa Arab. Untuk itu, maka para pemikir pendidikan

Islam pada waktu itu terutama para ulama merasakan pentingnya

meningkatkan mutu pendidikan di Perguruan Tinggi Islam dengan

menyiapkan calon input yang berkualitas. Untuk itulah maka didirikan

Madrasah Aliyah Program Khusus yang desain untuk melahirkan

lulusan yang disiapkan menjadi input IAIN dan Perguruan Tinggi Islam

lainnya.

Visi MAPK adalah berprestasi dalam iman dan ilmu. Untuk

mencapai visi tersebut beberapa indikatornya adalah:

1) Bertaqwa kepada Allah SWT, menjalankan segala perintah dan

menjauhi segala larangan-Nya.

2) Memiliki kepribadian menarik, jujur, kreatif, inovatif, dan

bertanggungjawab.

3) Memiliki kemandirian dan motivasi untuk belajar dan berprestasi.

4) Memiliki kemampuan berbahasa Inggris dan bahasa Arab secara

lisan dan tulisan.

5) Menguasai teknologi informasi dan komunikasi.

6) Mampu bersaing untuk memasuki perguruan tinggi terkemuka di

dalam atau luar negeri.

Sejalan dengan visi tersebut maka untuk menjabarkannya disusun

misi dari MAPK sebagai berikut:

1) Menumbuhkembangkan lingkungan dan perilaku religius sehingga

peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan agama Islam

secara nyata.

Page 17: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

17

2) Menyelenggarakan pembelajaran yang efektif dan berkualitas

untuk menumbuhkembangkan kemampuan berpikir aktif, kreatif,

dan inovatif.

3) Melaksanakan kegiatan pengembangan diri untuk mengembangkan

potensi siswa secara optimal sesuai dengan minat dan bakatnya.

4) Melaksanakan bimbingan secara efektif pada siswa untuk

menumbuhkan kemandirian dan motivasi untuk belajar dan

berprestasi

5) Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk praktek bahasa Arab

dan Inggris.

6) Mengembangkan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi

sebagai bekal untuk menghadapi kehidupan global.

7) Melaksanakan bimbingan untuk meningkatkan daya saing dan

kemampuan siswa ke perguruan tinggi dalam negeri maupun luar

negeri.

Dalam aspek kurikulum, desain kurikulum MAPK terdiri dari 70%

ilmu-ilmu keislaman dan 30% ilmu pengetahuan umum. Program ini

didesain untuk menyiapakan peserta didik yang memiliki integritas

keislaman dan kemampuan ilmu-ilmu keislaman yang memadai guna

melanjutkan ke PT Islam baik di dalam maupun di luar negeri.

Komponen pengembangan kurikulum meliputi empat bidang

pengembangan yaitu:

1) Bidang pengembangan pendidikan karakter, meliputi: pendidikan

aqidah dan akhlak, pendidikan kewarganegaraan, bahasa dan sastra

Indonesia.

2) Bidang akademik, meliputi: ilmu-ilmu alam dasar, ilmu-ilmu sosial

dasar, qur’an hadits, fiqh dan ushul fiqh, tafsir dan ilmu tafsir,

hadits dan ilmu hadits, ilmu kalam, SKI, bahasa Arab, dan bahasa

Inggris.

3) Bidang pengembangan keterampilan dan seni, meliputi: pendidikan

jasmani dan olahraga kesehatan, TIK, dan kesenian.

Page 18: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

18

4) Bidang pengembangan keunggulan madrasah, meliputi:

pengembangan bahasa Arab, pengembangan bahasa Inggris, kajian

kitab, tahfizh Al-Qur’an, tahfizh Al-Hadits, dan pengantar

penelitian.

b. Boarding School

Program Boarding School adalah jawaban atas kegelisahan

masyarakat akan rendahnya daya saing lulusan madrasah aliyah dalam

perebutan kursi di PTN umum ternama baik melalui jalur beasiswa

maupun jalur tes. Program ini menekankan pendalaman materi-materi

dasar keilmuan (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, bahasa Inggris dan

Komputer), yang dalam prosesnya dipersiapkan khusus untuk menjuarai

even-even olimpiade. Ruh keagamaan tetap dipertahankan dalam

amaliah-amaliah dan sunnah asrama. Keseimbangan dalam kompetensi

keagamaan dan keilmuan menjadi dasar pemikiran (paradigma)

program ini, sehingga ke depannya peserta didik diharapkan memiliki

kapabilitas yang memadai dalam menafsirkan ayat-ayat kauniyah

bersinergi dengan wahyu-wahyu illahiah. Sehingga siap berperan

sebagai intelektual muslim dalam kancah dakwah melalui penguasaan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Peserta didik wajib tinggal di asrama selama masa pendidikan.

bukan semata-semata untuk pembentukan perilaku (shapping behavior),

melainkan untuk terciptanya budaya akademik everytime pada peserta

didik yang selalu tergerak melakukan penjelajahan intelektual

(intelectual journey) baik di sekolah maupun di asrama. Desain

kegiatan disusun sedemikian rupa untuk maksud tersebut, termasuk

fasilitas laboratorium mini dan ketersediaan internet di asrama.

Gambaran aktivitas harian siswa Program Boarding School adalah

sebagai berikut:

No. Waktu Kegiatan Keterangan

Page 19: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

19

Pembelajaran

1 04.45-05.00 - Tilawatil Qur’an Kelompok2 05.00-06.00 - Pengembangan Kosa

kata Arab dan Inggris-Conversation Arab atau Inggris

KelompokKelompok

3 07.00-13.30 - KBM Pagi Kurikuler terjadwal

4 14.00-16.30 - Tutorial Siang Mafikib, TI, dan Inggris

5 18.15-19.15 -Pengembangan Vocab

- Khitobah

- Kajian Keislaman

Klasikal

Kelompok

Klasikal6 20.00-22.00 - Belajar mandiri/

kelompokTerbimbing

c. Workshop

Salah satu potensi yang ada di MAN 1 Surakarta adalah Program

Keterampilan. Program ini diadakan adalah untuk menjawab adanya

hambatan bagi lulusan MAN 1 Surakarta untuk dapat berperan di

masyarakat khususnya bagi siswa yang tidak melanjutkan ke jenjang

perguruan tinggi. Kesulitan ekonomi merupakan penyebab tertinggi

hambatan tersebut.

Sejak tahun 1999 MAN 1 Surakarta sudah berupaya mengangkat

permasalahan ini pada pola dan wawasan pengembangan Madrasah

ditingkat Nasional dan pada 2001 mulai menggunakan sarana

pengajaran yang didapat dari bantuan IDB yang seluruh Indonesia

terdapat 82 Madrasah dengan 27 Program spesialisasi yang

dipersiapakan. Adapun Program yang ada di MAN 1 Surakarta

meliputi: Program Tata Busana, Program Maintenance and Repair

Computer dan Kesekretarisan yang dilaksanakan pada siang sampai

sore hari, yaitu setelah pada pagi harinya menerima pendidikan reguler

seperti pada siswa lainnya.

Page 20: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

20

Peserta siswa keterampilan ini setiap kelas terdapat 16-20 siswa

pada masing masing program , dengan instruktur sebanyak 6 orang baik

tetap maupun tidak tetap.

Pengembangan kurikulum program workshop mengacu pada

model kurikulum SMK yang antara lain adalah dengan mengalokasikan

kurikulum keterampilan yang sudah ada, kemudian dimodifikasi dan

disesuaikan seperti sekolah umum kejuruan pada umumnya yaitu

dengan menambahkan mata pelajaran penjurusan, seperti:

1) Untuk program Kesekretarisan dengan menambah bahasa Inggris,

bahasa Indonesia, PPKN, matematika, ekonomi, akuntansi,

kewirausahaan, dan ilmu-ilmu sosial lainnya serta ilmu-ilmu

keagamaan yang sebagaimana lazimnya diajarkan di lingkungan

madrasah yaitu dengan muatan ilmu keagamaannya lebih banyak

dibandingkan dengan sekolah umum lainnya.

2) Untuk program M & R Computer dengan menambahkan bahasa

Inggris, bahasa Indonesia, PPKN, matematika, fisika,

kewirausahaan dan lain-lain serta ilmu-ilmu keagamaan yang

sebagaimana lazimnya diajarkan di lingkungan madrasah yaitu

dengan muatan ilmu keagamaannya lebih banyak dibandingkan

dengan sekolah umum lainnya.

3) Untuk program Tata Busana dengan menambah bahasa Inggris,

bahasa Indonesia, PPKN, matematika, biologi, kimia, akuntansi,

kewirausahaan, aplikasi komputer, dan lainnya serta ilmu-ilmu

keagamaan yang sebagaimana lazimnya diajarkan di lingkungan

madrasah yaitu dengan muatan ilmu keagamaannya lebih banyak

dibandingkan dengan sekolah umum lainnya.

Pengembangan model pembelajaran dan evaluasi yang

dilaksanakan di program workshop adalah: 1) Siswa diberikan modul per

satu pokok bahasan yang terdiri dari sub-sub pokok bahasan atau

mengambil lebih dari satu pokok bahasan menurut kemampuannya

masing-masing. 2) Siswa mempelajari dengan berdasarkan teori yang telah

Page 21: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

21

diberikan sebelumnya. 3) Siswa mengerjakan/menyelesaikan tugas

menurut job sheet masing-masing kemudian siswa menyelesaikan menurut

kreatifitas dan persepsinya masing-masing. 4) Hasil dari kreatifitas

masing-masing siswa diperiksakan kepada instruktur dan instruktur yang

akan memberikan evaluasi sampai siswa tersebut benar-benar mengerti

serta hasilnya sesuai dengan yang diharapkan menurut kurikulum atau job

sheet.

6. Deskripsi Lingkungan Fisik Madrasah

Sebelum membahas tentang sarana dan prasarana fisik yang ada di

MAN 1 Surakarta berikut disampaikan identitas madrasah sebagai berikut:

Nama Madrasah Madrasah Aliyah Negeri 1 Surakarta

No. Statistik Madrasah 311 337 205 209

Jalan dan Nomor Jl. Sumpah Pemuda No. 25

Desa/Kelurahan Kadipiro

Kecamatan Banjarsari

Kota Madya Surakarta

Kode Pos 57136

Telepon-Faximile (0271) 850266

Akreditasi A

Surat Keputusan/SK No. 80 Tanggal 21 Juli 1967

Penerbit SK Menteri Agama RI

Organisasi Pengelola Pemerintah

Dalam rangka menunjang keberhasilan pendidikan, MAN 1

Surakarta berupaya secara bertahap untuk melengkapi sarana-prasarana

pendidikannya. Hingga tahun 2013 ini, MAN 1 Surakarta telah memiliki

ruang belajar yang representatif, Laboratorium IPA (Biologi, Fisika,

Kimia), Laboratorium Bahasa, Laboratorium Komputer, Perpustakaan,

Asrama, Ruang Keterampilan, dan sarana penunjang lainnya. Tanah dan

bangunan MAN 1 Surakarta seluruhnya seluas 9668 m2; 5518 m2

digunakan sebagai bangunan; 4629 m2 digunakan sebagai halaman dan

Page 22: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

22

taman; 178 m2 digunakan sebagai lapangan olahraga. Adapun perincian

bangunan MAN 1 Surakarta adalah sebagai berikut:

No. Jenis Ruang Jumlah Luas (m2)

1 Ruang kelas 30 1720

2 Ruang perpustakaan 1 112

3 Ruang kepala madrasah 1 88

4 Ruang guru 2 144

5 Ruang BP/BK 1 56

6 Ruang TU 2 160

7 Ruang praktek Kimia 1 90

8 Ruang praktek Fisika 1 90

9 Ruang praktek Biologi 1 90

10 Ruang laboratorium bahasa 2 150

11 Ruang UKS 2 20

12 Ruang praktek komputer 2 136

13 Ruang OSIS 1 20

14 Ruang ibadah/mushola 1 35

15 Pos penjaga madrasah

ruang keterampilan

1 5

16 Ruang keterampilan 2 670

17 Kamar mandi/WC guru 5 10

18 Kamar mandi/WC siswa 5 10

B. Rencana Program

Dalam kegiatan PPL ada dua kegiatan pokok yang akan dilaksanakan yaitu

kegiatan teaching dan non-teaching. Kegiatan teaching secara resmi berupa

konsultasi dengan guru pamong, pembuatan RPP, kegiatan pembelajaran di

dalam kelas, dan kegiatan evaluasi pembelajaran. Sedangkan untuk kegiatan

non-teaching berupa kegiatan di luar pembelajaran meliputi kegiatan menjaga

piket Barat, piket Timur, perpustakaan, ruang TU, dan ruang BP/BK. Selain

itu juga kegiatan lain yang berhubungan dengan madrasah seperti partisipasi

Page 23: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

23

kegiatan OSIS, PMR, Pramuka, dan lainnya. Semua kegiatan non-teaching

tergantung inisiatif mahasiswa praktikan dan program-program dari sekolah.

Adapun beberapa rencana kegiatan yang disusun yaitu:

1. Koordinasi dengan pihak Madrasah

Koordinasi dilakukan untuk mempermudah dan memperlancar

kegiatan PPL secara keseluruhan. Hal ini juga agar tidak terjadi miss-

communication antara mahasiswa praktikan dengan pihak madrasah.

Dengan koordinasi yang baik diharapkan kegiatan penyerahan,

pelaksanaan PPL sampai penarikan dapat berjalan dengan lancar tanpa

halangan yang berarti.

2. Observasi

Kegiatan observasi lokasi dilaksanakan sebelum mahasiswa

praktikan memulai kegiatan PPL. Kegiatan observasi pertama

dilaksanakan ketika penyerahan mahasiswa PPL setelah prosesi

seremonial penyerahan selesai. Kegiatan observasi bertujuan agar

mahasiswa praktikan memahami medan yang akan dihadapi. Mulai dari

lokasi MAN 1 Surakarta, keadaan siswa, letak ruang kelas, ruang guru,

ruang piket, perpustakaan, laboratorium, dan semua lokal atau ruang yang

ada di MAN 1 Surakarta. Juga mengetahui kondisi sosial dan lingkungan

sekitar MAN 1 Surakarta.

3. Konsultasi guru pamong

Konsultasi dilakukan untuk mengenal dan memahami dengan baik

guru pamong. Kemudian mengkonsultasikan tentang kegiatan teaching

apa saja yang harus dilakukan mahasiswa praktikan selama PPL di MAN 1

Surakarta. Konsultasi meliputi tentang jadwal mengajar, kelas apa saja,

silabus pembelajaran, pembuatan RPP, evaluasi pembelajaran, dan

kegiatan lain yang berhubungan dengan teaching.

4. Rencana teaching

Mahasiswa praktikan bersama guru pamong berkonsultasi tentang

kesepakatan jam mengajar mana saja yang digantikan oleh mahasiwa

praktikan. Kemudian juga menyepakati tentang materi mana saja yang

Page 24: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

24

harus disampaikan kepada siswa. Akhirnya disepakati bahwa mahasiswa

praktikan mengajar Aqidah Akhlak kelas XI dengan jadwal sebagai

berikut:

No. Hari Jam

ke-

Mapel Kelas Guru Pamong

1 Senin 2

4

5

Aqidah Akhlak XI IPA-2

XI IPS-2

XI IPS-1

Aris Musthafa,

S. Ag, M.Pd.I.

2 Selasa 4

5

Aqidah Akhlak XI BAHASA

XI IPA-1

Aris Musthafa,

S. Ag, M.Pd.I.

3 Rabu 1

3

Aqidah Akhlak XI IPA-2

XI IPS-2

Aris Musthafa,

S. Ag, M.Pd.I.

4 Kamis 4

6

Aqidah Akhlak XI IPS-1

XI IPA-1

Aris Musthafa,

S. Ag, M.Pd.I.

5 Jum’at 6 Aqidah Akhlak XI BAHASA Aris Musthafa,

S. Ag, M.Pd.I.

Dari tabel tersebut terlihat bahwa mahasiswa praktikan mendapat

alokasi waktu mengajar Aqidah Akhlak kelas XI sebanyak 10 jam

pelajaran setiap minggunya.

5. Rencana evaluasi

Evaluasi sangat penting dilakukan untuk mengukur keberhasilan

pembelajaran yang dilakukan. Beberapa rangkaian rencana evaluasi yang

dilaksanakan sebagai berikut:

a) Aspek kognitif, aspek ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa

dalam menangkap dan memahami teori dan pesan pembelajaran yang

disampaikan. Teknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan.

Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan.

Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci jawaban, dan

pedoman penilaian.

b) Aspek psikomotorik, pada aspek ini digunakan untuk mengukur

kemampuan siswa dalam gerak dan langkah aplikatif yang berhubungan

Page 25: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

25

dengan implementasi teori dan pesan pembelajaran yang disampaikan.

Teknik dengan memberikan tugas kelompok berupa makalah, lalu

mempresentasikan hasilnya secara bergantian di depan kelas.

c) Aspek afektif, aspek ini untuk mengukur sejauh mana karakter dan

akhlak positif yang telah terbentuk dalam diri siswa. Teknik yang

digunakan adalah dengan non-test berupa pengisian lembar pengamatan

selama proses pembelajaran.

6. Partisipasi kegiatan siswa

Partisipasi kegiatan siswa bertujuan sebagai bukti bahwa mahasiswa

praktikan peduli dan menyambut baik terhadap kegiatan yang

dilaksanakan oleh siswa MAN 1 Surakarta. Baik yang dilakukan atau

dimotori oleh pengurus OSIS, PMR maupun Pramuka. Kegiatan tersebut

antara lain berupa AROMANISKA (Aksi Romadlon MAN 1 Surakarta),

kegiatan penerimaan tamu Ambalan Pramuka, dan kegiatan donor darah

PMR bekerjasama dengan PMI.

7. Partisipasi kegiatan madrasah

Partisipasi kegiatan madrasah sebagai bentuk bahwa mahasiswa

praktikan telah melebur dan menjadi satu bagian dengan keluarga besar

MAN 1 Surakarta. Kegiatan ini misalnya berupa halal bi halal dengan

dewan guru dan karyawan, halal bi halal dengan siswa, kegiatan upacara

17 Agustus, apel pagi, dan kegiatan lain yang dilaksanakan oleh madrasah.

8. Lomba antar kelas

Lomba antar kelas yang dilaksanakam mahasiswa PPL adalah sebagai

bentuk pengakraban mahasiswa dengan para siswa. Juga sebagai salah satu

ajang bagi siswa untuk menyalurkan minat dan bakatnya. Kegiatan lomba

ini berupa lomba tilawah, lomba kaligrafi, lomba menulis puisi, dan lomba

menulis cerita pendek (cerpen). Bagi para pemenang juara I, II, dan III

diberikan apresiasi berupa hadiah sepantasnya dan piagam penghargaan.

BAB III

KEGIATAN PERSEKOLAHAN (Non-Teaching)

Page 26: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

26

A. Kegiatan Persekolahan

Selain kegiatan mengajar (teaching) sebagai kegiatan utama dalam PPL

mahasiswa praktikan juga diwajibkan untuk melaksanakan praktek non-

teaching yaitu segala aktivitas yang berada di MAN 1 Surakarta yang

mendukung proses kegiatan belajar mengajar.

Dalam pelaksanaannya mahasiswa praktikan mendapat kesempatan untuk

membantu tugas dari para guru/pegawai yang melaksanakan kegiatan

administrasi dan kegiatan penunjang lainnya di MAN 1 Surakarta. Dalam

kegiatan tersebut mahasiswa praktikan melakukan observasi tentang tugas dan

wewenang masing-masing tempat. Lalu mencoba untuk belajar secara

langsung dengan mempraktekkan kegiatan di masing-msing tempat sesuai

tugas dan wewenangnya. Adapun tempat yang dipakai dalam praktek kegiatan

non-teaching yaitu perpustakaan, ruang BP/BK Barat yang satu ruangan

dengan UKS, ruang tata usaha (TU), ruang piket Barat (lobby), dan ruang

piket Timur.

B. Pilihan Program Persekolahan

Adapun penjabaran dan penjelasan kegiatan pilihan program persekolahan

di masing-masing pos kegiatan non-teaching adalah sebagai berikut:

1. Perpustakaan

Ruang perpustakaan terletak di lantai 1 bersebelahan dengan ruang

guru. Ruang perpustakaan nyaman dengan ruangan yang bersih dan

koleksi buku yang lumayan lengkap. Kepala pusat perpustakaan adalah

Bp. Ali Muhson dengan dua petugas layanan harian yaitu Dewi Purwanti

dan Adik Rista Atrea.

Adapun tugas dan wewenang dari perpustakaan adalah sebagai

berikut:

a. Membuat rencana kerja tahunan.

b. Mengadministrasikan dan menginvetarisasikan buku-buku dan harta

milik perpustakaan.

c. Merencanakan pengadaan buku atau bahan perpustakaan sehingga tidak

mudah rusak dan hilang.

Page 27: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

27

d. Mengatur dan mendayagunakan buku-buku dengan meminjamkan dan

menarik kembali serta memberikan kesempatan membaca di tempat.

e. Membuat peraturan atau tata tertib perpustakaan.

f. Membangkitkan minat baca dan tulis para siswa.

g. Membuat laporan secara berkala.

Mahasiswa praktikan yang melakukan praktik non-teaching di

perpustakaan melakukan aktivitas sebagai berikut:

a. Ta’aruf dan beramah tamah dengan penjaga perpustakaan

b. Konsultasi tentang tugas, tanggungjawab, tata tertib, dan wewenang

penjaga Perpustakaan

c. Merapikan dan menata buku di rak

d. Menyiapkan tempat baca

e. Bersih-bersih

f. Membantu pelayanan peminjaman buku perpustakaan

2. Ruang BP

Ruang BP ada 2 bagian, yaitu yang pertama berada di lantai 1

bersebelahan dengan ruang TU lokal Barat dan yang kedua berada di lokal

Timur gedung paling Selatan bersebelahan dengan ruang kelas sementara

X-2 dan X-3. Untuk BP lokal Barat dikoordinatori Bp. Sudarmadi

sedangkan yang lokal Timur oleh Ibu Anna Fippiawati.

Secara garis besar tugas dan wewenang Guru BP adalah:

a. Menyusun program kerja BP/BK.

b. Memberikan konseling kepada siswa yang mengalami masalah

kesulitan belajar, keluarga, disiplin, dan karier.

c. Mengumpulkan data kelahiran, nilai raport, NEM dan nilai psikotest,

laporan tentang perkembangan sikap siswa untuk dicatat dalam kartu

rekap siswa.

d. Bekerjasama dengan orang tua, guru, wali kelas, dan petugas lain

madrasah dalam rangka mengatasi masalah siswa.

e. Melaksanakan psikotest bagi siswa kelas XI dan XII.

f. Mengadakan kegiatan ceramah yang terkait dengan pembinaan.

Page 28: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

28

g. Membuat laporan bulanan.

Sedangkan untuk mahasiswa praktikan yang bertugas di BP

melaksanakan hal-hal berikut:

a. Ta’aruf dan beramah tamah dengan Kepala BP.

b. Konsultasi tentang tugas, wewenang, dan tanggungjawab BP.

c. Menjaga ruang BP dan UKS yang terletak dalam satu ruangan.

d. Membantu petugas BP menangani siswa siswi yang bermasalah.

e. Membantu menegur dan menertibkan siswa yang tidak mematuhi

peraturan seperti datang terlambat, rambut gondrong, berpenampilan

tidak sopan, dan sebagainya.

3. Ruang Tata Usaha (TU)

Ruang TU berada di lantai 1 lokal Barat diapit oleh ruang Kepala

Madrasah dan ruang BP. Kepala urusan tata usaha adalah penanggung

jawab pelayanan administrasi di madrasah.

Kepala TU ruang lingkup tugasnya adalah membantu Kepala

Madrasah dalam hal Keuangan, Kepegawaian, Kesiswaan, Inventaris,

pemeliharaan gedung, dan perlengkapan sekolah, Surat menyurat,

Perpustakaan, dan Laporan-laporan.

Mahasiswa praktikan di ruang TU diberikan tanggungjawab

sebagai berikut:

a. Ta’aruf dan beramah tamah dengan petugas TU.

b. Konsultasi tentang tugas, tanggungjawab, dan wewenang petugas TU.

c. Merekap data siswa baru di Pembukuan MAN 1 Surakarta berdasarkan

Nomor Induk.

d. Membantu legalisir ijazah.

e. Mengangkat Telepon.

f. Menstempel surat.

g. Menggandakan berkas.

4. Ruang Piket (Lobby)

Page 29: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

29

Ruang piket Barat terletak di lobi yaitu ruang pertama yang

ditemui setelah masuk gerbang lokal Barat melewati halaman MAN 1

Surakarta. Sedangkan di lokal Timur, ruang piket terletak di bagian depan

ruang guru.

Mahasiswa praktikan yang bertugas di ruang piket memiliki

tanggungjawab sebagai berikut:

a. Berjabat tangan dengan ustadz, mahasiswa PPL, dan siswa siswi di

pagi hari sebelum pembelajaran dimulai.

b. Ta’aruf dan beramah tamah dengan petugas piket Barat.

c. Konsultasi diskripsi tugas, tanggungjawab, dan wewenang piket Barat.

d. Mencatat dan merekap jadwal mengajar guru.

e. Mengisi buku administrasi piket .

f. Melakukan presensi siswa dengan berkeliling kelas pada jam istirahat.

g. Memencet bel pergantian jam pelajaran.

h. Menyampaikan tugas dari guru yang berhalangan hadir.

i. Menggantikan jam mengajar guru yang berhalangan hadir.

j. Melayani tamu.

k. Mengurusi perijinan.

BAB IV

Page 30: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

30

KEGIATAN PENGAJARAN (Teaching)

A. Pelaksanaan Pengajaran

1. Persiapan

Mahasiswa praktikan sebelum melaksanakan praktek mengajar yang

pertama dilakukan adalah mengadakan observasi di dalam kelas. Kegiatan

observasi ini untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar yang dilakukan

oleh guru bidang studi yang dalam hal ini adalah guru pamong sebagai

penuntun pembuat perangkat KBM (satuan acara pembelajaran dan

rencana pelaksanaan pembelajaran) yang berisi: standar kompetensi,

kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, indikator, materi pembelajaran,

metode dan model pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

sumber/media/alat pembelajaran, dan penilaian. Sementara untuk

persiapan-persiapan yang lain antara lain stamina tubuh yang fit dan

penguasaan seluruh elemen pembelajaran.

2. Pelaksanaan Mengajar

Pembelajaran dimulai dengan salam pembuka dilanjutkan ta’aruf

antara siswa dan mahasiswa PPL, guru memberikan apersepsi berupa

informasi pembuka tentang kajian disiplin ilmu yang akan dipelajari. Lalu

dilanjutkan pemberian materi pelajaran, kemudian diikuti dengan

penguasaan kelas dalam rangka penyajian materi, memberikan kesempatan

kepada siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar antara lain dengan

bertanya dan memberikan pendapat dan yang terakhir mengadakan

evaluasi untuk mengetahui sejauh mana materi yang telah dibahas

bersama, dapat diterima secara mendalam dan dikuasai oleh para siswa.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan praktek mengajar

adalah sebagai berikut:

1. Penguasaan materi

Dengan penguasaan materi bahan ajar yang baik akan

memperlancar proses belajar mengajar dalam kelas.

2. Sikap dan pengelolaan kelas

Page 31: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

31

Sikap guru yang baik adalah berwibawa, tidak terlalu keras, tidak

terlalu lunak, dan tidak monoton. Selalu mengembangkan suasana

demokratis dan sering melibatkan siswa untuk aktif serta menuntun

siswa dalam bertanya, mengungkapkan pendapat, saran, kritik untuk

memecahkan masalah. Hal ini sangat menunjang keberhasilan dalam

proses belajar mengajar yang efektif, kreatif, dan menyenangkan.

3. Penggunaan media

Media adalah salah satu sarana yang sangat membantu dalam

pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga akan tercapai tingkat

efesiensi dan efektifitas yang tinggi dalam penggunaan waktu dan

pemahaman siswa. Media yang digunakan untuk menarik perhatian

siswa terhadap materi pembelajaran yang disampaikan guru di depan

kelas, namun tidak semua pokok bahasan perlu menggunakan media

dan media yang dipakai tidak harus dengan harga mahal, tetapi

menyesuaikan. Dan dalam penggunaan media penting untuk

menyesuaikan jenis media dengan konten materi yang akan

disampaikan.

4. Metode pembelajaran

Penggunaan metode pembelajaran sangat penting untuk

divariasikan karena dalam satu kelas siswa memiliki karakteristik yang

berbeda. Pemilihan metode yang sesuai merupakan salah satu usaha

untuk mengaktifkan kelas. Bahkan dapat diadakan suatu permainan

bila diperlukan. Antara metode dan guru lebih berperan guru, karena

guru yang mengatur dan mengkondisikan proses belajar mengajar di

kelas. Guru akan lebih baik lagi bila dalam dirinya tertanam jati diri

guru yang komitmen dan profesional.

5. Komunikasi antara guru praktikan dan siswa

Guru praktikan dan siswa harus komunikatif sehingga materi yang

diberikan dapat dipahami siswa dengan mudah dan jelas, sehingga

komunikasi terjalin akrab dan hangat tetapi tidak serius. Dan untuk

Page 32: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

32

memahami kesulitan siswa guru memonitor pekerjaan siswa secara

umum.

Dalam pelaksanaan, pertama kali guru praktikan mengajar masih

didampingi oleh guru pamong untuk mengantarkan praktikan

diperkenalkan pada siswa. Seterusnya guru pamong mengontrol dari

belakang sambil menilai praktikan. Selanjutnya guru pamong akan

mengevaluasi praktikan dari segi penguasaan materi, pengelolaan kelas,

penggunaan metode, sikap mengajar, gaya penyampaian materi, dan

lainnya. Akhirnya guru pamong mengarahkan dan memberikan petunjuk-

petunjuk dalam proses belajar mengajar yang dapat digunakan sebagai

pedoman untuk mengajar lebih baik lagi pada kesempatan selanjutnya.

Selanjutnya dilaksanakan evaluasi yang merupakan alat pengukur

untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah

diberikan. Selain itu evaluasi juga dapat digunakan untuk mengetahui

tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. Evaluasi yang

baik menilai tiga ranah yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif.

Sedangkan instrumen yang digunakan adalah menyesuaikan aspek yang

dinilai. Di samping itu praktikan juga memberikan tugas untuk dikerjakan

di rumah dengan lembar kerja siswa dan tugas kelompok membuat

makalah yang kemudian dipresentasikan di depan kelas secara bergantian.

Tujuan dari evaluasi adalah sebagai tolok ukur untuk mengetahui sampai

sejauh mana materi pembelajaran berhasil disampaikan dan dapat diterima,

dipahami, dan dikuasai oleh siswa.

B. Masalah dalam Pengajaran

Dalam pelaksanaan praktik pembelajaran, praktikan menemukan beberapa

permasalahan dan hambatan dari pertemuan pertama sampai pertemuan

terakhir. Beberapa permasalahan tersebut antara lain:

1. Dalam pengelolaan kelas belum cukup maksimal.

2. Masih sedikit agak canggung di dalam kelas.

3. Belum cukup mahir dalam mengelola waktu yang telah disediakan.

Page 33: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

33

4. Dari siswa sendiri terutama kelas boarding school saat jam pelajaran

sering mengantuk kurang tidur dikarenakan banyak aktivitas.

5. Jam pelajaran yang diberikan mengalami kemunduran, akibat istirahat

yang bertambah dari siswa sendiri dan guru mapel sebelumnya yang

menerjang jam setelahnya.

6. Penguasaan materi dari praktikan yang masih kurang mendalam.

7. Kurang efektifnya dalam penerapan variasi metode dan media dikarenakan

waktu mengajar yang terlalu singkat (45 menit/pertemuan).

8. Para siswa yang kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran

dikarenakan merasa materi Aqidah Akhlak tentang ilmu kalam terlalu

berat.

9. Sulit memberikan pemahaman kepada siswa tentang urgensi semua mata

pelajaran, siswa cenderung lebih tertarik pada mata pelajaran pure science.

Hambatan tersebut secara normal memang sering muncul bagi guru

praktikan baru yang belajar pengelolaan kelas. Ditambah faktor jam mengajar

praktikan yang masih sedikit atau bahkan baru pertama kali dalam kelas

sebenarnya, juga siswa yang masih asing dan proses beradaptasi. Akan tetapi

masalah-masalah tersebut dengan sendirinya dapat segera teratasi dengan

intensitas dan kuantitas mengajar yang semakin banyak, sehingga praktikan

lebih berpengalaman dalam pengelolaan kelas.

C. Usaha Pemecahan Masalah Pengajaran

Seiring berjalannya waktu permasalahan-permasalahan dalam

pembelajaran dapat teratasi. Hal ini dikarenakan masukan dari guru pamong

yang senantiasa mendampingi dan mengontrol dalam setiap praktik mengajar.

Juga intensitas mengajar yang semakin banyak sehingga memungkinkan

semakin mahir dan berpengalaman.

Beberapa langkah yang diambil untuk mengatasi berbagai masalah dalam

pengajaran antara lain:

1. Intens melakukan konsultasi dengan guru pamong untuk perbaikan dalam

setiap pertemuan pembelajaran.

Page 34: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

34

2. Terus berlatih dalam pengelolaan kelas dengan mengisi jam-jam guru yang

kosong sebagai bentuk praktek pengelolaan kelas.

3. Membangun rasa percaya diri yang tinggi sehingga lebih mantap dan

maksimal dalam performance di depan kelas.

4. Membuat RPP dengan pembagian waktu yang jelas dan rigid sehingga

mampu memanfaatkan waktu yang minim untuk hasil yang maksimal.

5. Bagi siswa yang mengantuk di dalam kelas diatasi dengan cara

memberikan game dan ice breaking yang lucu, menarik, dan mendidik.

Sehingga siswa menjadi ceria dan senang, dengan cara ini diharapkan rasa

kantuk siswa akan menghilang.

6. Memberikan nasehat dan masukan agar siswa mengingatkan setiap guru

yang mengajar melewati batas waktu mengajarnya.

7. Kepada praktikan lebih banyak lagi dalam membaca referensi berkaitan

dengan materi yang diajarkan baik berupa buku induk, buku paket, dan

buku lain yang relevan.

8. Memilih metode dan media yang sesuai dengan batas waktu mengajar

yang telah ditentukan. Merampingkan pelaksanaan metode dengan tidak

mengurangi esensi tujuan penggunaannya.

9. Memberikan pemahaman kepada siswa bahwa semua ilmu adalah penting

dan pada hakikatnya adalah mudah untuk dipalajari, tergantung kepada

niat dan kesungguhan hati para siswa dalam mempelajarinya.

10. Memberikan pemahaman kepada siswa bahwa semua ilmu pada

hakikatnya adalah berasal dari Allah SWT, sehingga mempunyai hak yang

sama untuk dipelajari tanpa membeda-bedakan ilmu yang satu dengan

yang lainnya.

Dengan berbagai solusi di atas diharapkan permasalahan dalam

pembelajaran dapat diselesaikan serta pembelajaran dapat berjalan dengan

baik. Sehingga kegiatan praktikan dalam mempraktekan teori yang

didapatkan di perkuliahan benar-benar terealisasikan dalam kondisi kelas

yang nyata.

Page 35: · Web viewTeknik yang digunakan adalah tes tertulis dan tes lisan. Bentuknya berupa soal pilihan ganda, soal esay, dan soal tes lisan. Instrumen menggunakan sejumlah pertanyaan, kunci

35

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ini merupakan serangkaian

kegiatan yang sangat membantu dalam memperoleh pengalaman praktik

teaching maupun non-teaching, sehingga mahasiswa praktikan memperoleh

kesempatan untuk mempraktekan teori yang didapatkan di meja perkuliahan.

Di samping itu praktikan mendapatkan pengalaman nyata tentang pelaksanaan

proses pembelajaran dan atau kegiatan kependidikan lainnya, sehingga dapat

menggunakan pengalamannya sebagai bekal untuk membentuk jati diri guru

yang mandiri dan cakap memiliki nilai, sikap, pengetahuan, dan keterampilan

sebagai tenaga kependidikan profesional.

Kegiatan belajar mengajar dalam kelas merupakan sarana utama bagi

mahasiswa praktikan, di mana dalam kegiatan ini mahasiswa sebagai calon

pendidik, fasilitator, dan mediator dituntut untuk mempersiapkan bekal

sebanyak-banyaknya berkenaan dengan segala sesuatu yang berhubungan

dengan proses belajar mengajar.

B. Saran

Beberapa saran selama pelaksanaan PPL antara lain:

1. MAN 1 Surakarta perlu mengoptimalkan segala potensi yang ada untuk

mewujudkan madrasah yang mampu bersaing di era global.

2. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan hendaknya semakin menyesuaikan

kurikulum dengan kurikulum yang baru sehingga mampu memenuhi

tuntutan zaman yang semakin kompleks.

3. Siswa-siswi MAN 1 Surakarta perlu adanya motivasi yang tinggi untuk

belajar yang rajin dan giat, terutama dari siswa asrama putra. Sehingga

tercipta generasi yang cerdas dan kreatif.

4. Penyediaan referensi-referensi yang lebih banyak dan komplit lagi di

perpustakaan MAN 1 Surakarta, sehingga bermanfaat dalam pengayaan

materi yang lebih luas.