DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK...

34
DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA 2016

Transcript of DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK...

Page 1: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANDEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANANREPUBLIK INDONESIA

2016

Page 2: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

BADAN POM

Pedoman Teknis Pengawasan Periklanan Pangan Olahan

DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANDEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2016

Pedoman Teknis Pengawasan Periklanan Pangan OlahanJakarta : Direktorat Standardisasi Produk Pangan, Deputi III, Badan POM RI, 201650 Halaman : 14.8 cm x 21cm

Hak cipta dilindungi undang-undang.Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku dalam bentuk elektronik, mekanik, fotokopi, rekaman atau cara apapun tanpa izin tertulis sebelumnya dari Badan POM RI.

Diterbitkan oleh Direktorat Standardisasi Produk Pangan, Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat - 10560. Telepon (62-21)42875584, Faksimile (62-21)42875780, E-mail : [email protected]

ISBN 978-979-3665-31-3

Page 3: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

i

TIM PENYUSUN

PelindungDrs. Suratmono, MP

Pengarah Ir. Tetty Helfery Sihombing, MP

Ketua Dra. Deksa Presiana, Apt., MKes

Anggota Dra. Lasrida Yuniaty, Apt.Latifah, S.Si., Apt ., MKMTristya Yunita, STPUtami Hudi Astuti, STP., MSc.

ilustratorSiti Maemunah Nurusholihah, S.I.KomKiki Anugrah, S.I.Kom

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,bahwa Pedoman Teknis Pengawasan Periklanan Pangan Olahan akhirnya dapat diselesaikan. Pedoman ini merupakan penjelasan teknis dari penerapan dan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1999tentang Label dan Iklan Pangan serta Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No 2 tahun 2016 tentang Pengawasan Periklanan Pangan Olahan. Pedoman Teknis Pengawasan Periklanan Pangan Olahan disusun oleh Tim Penyusun dari Direktorat Standardisasi Produk Pangan dengan melibatkan narasumber dari perguruan tinggi dan pihak lain terkait. Pedoman ini disusun dengan mengacu pada peraturan perundangan nasional dan Etika Pariwara Indonesia.

Selama proses penyusunan pedoman, Tim Penyusun mendapatkan masukan dari berbagai pihak terkait dari internal maupun eksternal Badan POM. Pedoman disusun dalam bentuk narasi dan ilustrasi.

Ilustrasi yang ada dalam pedoman diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam melakukan pengawasan periklanan pangan olahan. Isi pedoman disesuaikan dengan penjelasan yang ada pada Peraturan KepalaBadan Pengawas Obat dan Makanan No 2 tahun 2016tentang Pengawasan Periklanan Pangan Olahan.Isi pedoman terdiri dari definisi, dasar hukum,ketentuan periklanan, media periklanan, dan informasi iklan.

Page 4: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

Pedoman ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran membangun masih sangat diperlukan untuk perbaikan selanjutnya. Meskipun demikian, kami berharap semoga pedoman ini dapat memberikan andil dalam menciptakan perdagangan produk pangan yang jujur dan bertanggungjawab serta mencerdaskan konsumen agar dapat memilih pangan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Jakarta, 07 Januari 2016Plt. Direktur Standardisasi Produk Pangan

Ir. Tetty Helfery Sihombing, MP

iii

Iklan pangan merupakan ujung tombak pemasaran. Iklan pangan berperan dalam promosi pangan dan memiliki pengaruh yang besar baik secara sosial maupun ekonomi. Oleh karena itu informasi mengenai produk pangan yang disampaikan melalui iklan harus benar dan tidak menyesatkan. Agar ada keseimbangan antara iklan produk pangan dengan manfaat yang akan diperoleh konsumen, maka perlu ada ketentuan yang jelas yang mengatur mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam mengiklankan suatu produk pangan. Sejalan dengan ditetapkannya Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No 2 tahun 2016tentang Pengawasan Periklanan Pangan Olahan, maka dianggap perlu disusun penjelasan teknisnya. Oleh karena itu disusunlah Pedoman Teknis Pengawasan Periklanan Pangan Olahan. Pedoman ini memberikan penjelasan dengan ilustrasi atau contoh iklan, baik contoh iklan yang benar maupun contoh iklan yang salah. Hal ini diperlukan karena masih banyak ditemui pelanggaran di bidang periklanan pangan. pelanggaran iklan tersebut antara lain mengenai pernyataan yang memberikan pesan menyesatkan maupun bertentangan dengan etika periklanan.

SAMBUTAN

iv

Page 5: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

Penerbitan Pedoman Teknis Pengawasan Periklanan Pangan dapat menjadi rujukan bagi institusi pemerintah baik sebagai penyuluh, pengawas, dan pembina, para pelaku usaha produk pangan, konsumen, institusi pemerintahlainnya, dan lembaga swadaya masyarakat dalam melakukan pengawasan iklan pangan. Saya menyambut baik terbitnya pedoman ini dan memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dan berperan aktif dalam penyusunan pedoman ini.

Jakarta, 07 Januari 2016 Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya

Drs. Suratmono, MP

vTIM PENYUSUN....................................... iKATA PENGANTAR.................................. iiSAMBUTAN.............................................. ivDAFTAR ISI............................................... viPENDAHULUAN....................................... viiDEFINISI................................................... 01DASAR HUKUM........................................ 05KETENTUAN PERIKLANAN..................... 08MEDIA PERIKLANAN............................... 13INFORMASI IKLAN................................... 17

I. Persyaratan Umum................................... 18

A. Informasi Yang Harus Diperhatikan Dalam Iklan......................................... 18

B. Informasi Yang Tidak Boleh Dicantumkan Dalam Iklan................... 20 C. Hal-Hal Yang Tidak Boleh digunakan/dicantumkan Dalam Iklan.. 34

II. Persyaratan Khusus................................. 37 A. Iklan Pangan Yang Berkaitan Dengan Gizi Dan Kesehatan............................ 37 B. Iklan Pangan Olahan Tertentu............ 38 C. Iklan Bahan Tambahan Pangan......... 42 D. Iklan Yang Berkaitan Dengan Proses dan Asal Serta Sifat Bahan Pangan... 43 E. Iklan Minuman Beralkohol................. 48 F. Iklan pangan yang Menyertakan Undian, Sayembara Dan Hadiah....... 49 G. Iklan Pangan Halal............................ 50

DAFTAR ISI vi

Page 6: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

vii

PENDAHULUAN

Latar Belakang Perkembangan periklanan pangan yang semakin beragam membutuhkan alat pengawasan yang komprehensif dan dapat memudahkan proses pengawasan periklanan. Hal ini telah diantisipasi oleh DirektoratStandardisasi Produk Pangan melalui kegiatan penyusunan Pedoman Teknis Pengawasan Periklanan Pangan Olahan.Pedoman Teknis Pengawasan Periklanan Pangan Olahanberisi berbagai contoh iklan pangan yang benar serta batasan mengenai isi iklan yang boleh disampaikan, termasuk klaim serta visualisasi yang digunakan dalamiklan. Adanya Pedoman Teknis Pengawasan PeriklananPangan Olahan diharapkan dapat memudahkan pelaksanaan pengawasan periklanan. Selain itu juga dapat membantu para pengusaha periklanan pangan untuk memberikan iklan yang benar dan tidak menyesatkan.

Maksud dan TujuanPedoman Teknis Pengawasan Periklanan Pangan Olahan disusun dengan tujuan :1. Menciptakan perdagangan pangan yang jujur dan bertanggungjawab.2. Melindungi masyarakat dari penggunaan yang salah atau tidak tepat akibat pengaruh promosi iklan.

3. Menjamin bahwa iklan pangan tidak menimbulkan kesalahan persepsi atau memberikan pesan yang menyesatkan bagi masyarakat.

Sasaran Pedoman Teknis Pengawasan Periklanan Pangan Olahan merupakan acuan bagi pengawas atau instansi pemerintah dalam hal ini Badan Pengawas Obat dan Makanan dalam melaksanakan kegiatan pengawasan periklanan pangan olahan baik sebelum diedarkanmaupun selama peredaran. Pedoman ini juga merupakan acuan bagi produsen dan para pelaku usaha di bidang periklanan pangandalam memproduksi, mengedarkan dan mempromosikan produk pangan.

viii

Page 7: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

DEFINISI

01

Page 8: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

DEFINISI

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.

Pangan Olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan, termasuk bahan tambahan pangan.

02

Contoh Pangan Olahan

03

Pangan Untuk Keperluan Medis Khusus adalah pangan olahan yang diformulasikan dengan prinsip gizi dan kondisi medis tertentu yang diperuntukkan bagi pasien dalam pengelolaan diet dan hanya digunakan dibawah pengawasan medis.

Klaim Penurunan Risiko Penyakit adalah klaim yang menghubungkan konsumsi pangan atau komponen pangan dalam diet total dengan penurunan risiko terjadinya suatu penyakit atau kondisi kesehatan tertentu.

Iklan Pangan Olahan, yang selanjutnya disebut iklan, adalah setiap keterangan atau pernyataan mengenai pangan olahan dalam bentuk gambar, tulisan atau bentuk lain yang dilakukan dengan berbagai cara untuk pemasaran dan atau perdagangan pangan olahan.

Nama Dagang adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan peredaran pangan.

Nama Dagang

Page 9: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

Keterangan Yang Benar adalah keterangan yang isinya sesuai dengan kenyataan sebenarnya atau memuat keterangan yang diperlukan agar dapat memberikan gambaran atau kesan yang sebenarnya tentang pangan.

Keterangan Yang Tidak Menyesatkan adalah keterangan yang berkaitan dengan hal-hal seperti sifat, harga, bahan mutu, komposisi, manfaat atau keamanan pangan yang benar dan tidak menimbulkan gambaran/persepsi yang menyesatkan Pemahaman mengenai pangan yang bersangkutan.

Label Yang Disetujui adalah label yang telah mendapatkan persetujuan pada saat pendaftaran pangan olahan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari izin edar.

04

Contoh Label Yang Disetujui

Tanda Tangan dan Nama Pejabat yang menyetujui(Nomor EREG dan Tanggal)

05

DASAR HUKUM

Page 10: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

Peraturan Yang Dijadikan Acuan Dalam Periklanan Pangan Olahan

DASAR HUKUM

• Undang–Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen• Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan• Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan• Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan• Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.06.1.52.6635 Tahun 2007 tentang Larangan Pencantuman Informasi bebas Bahan Tambahan Pangan pada Label dan Iklan Pangan• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.06.52.0100 Tahun 2008 tentang Pengawasan Pangan Olahan Organik• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.03.1.23.06.10.5166 Tahun 2010 tentang Pencantuman Informasi Asal Bahan Tertentu, Kandungan Alkohol, dan Batas Kadaluwarsa pada Penandaan/Label Obat, Obat Tradisional, Suplemen Makanan, dan Pangan.• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.03.1.23.11.11.09909 Tahun 2011 tentang Pengawasan Klaim dalam Label dan Iklan Pangan Olahan

06 07

• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.03.1.5.12.11.09955 Tahun 2011 tentang Pendaftaran Pangan Olahan• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.03.1.52.08.11.07235 Tahun 2011 tentang Pengawasan Formula Bayi dan Formula Bayi untuk Keperluan Medis Khusus• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pengawasan Formula Lanjutan• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 31 Tahun 2013 tentang Pengawasan Formula Pertumbuhan• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 33 Tahun 2013 tentang Pengawasan Minuman Khusus Ibu Hamil dan/atau Ibu Menyusui• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pengawasan Periklanan Pangan Olahan• Etika Pariwara Indonesia

Page 11: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

KETENTUAN PERIKLANAN

08

Page 12: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

Pengawasan Iklan Pangan Olahan dilakukan sebelum dan setelah dipublikasikan.Pangan yang boleh diiklankan adalah Pangan Olahan yang telah mendapat izin edar dari Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan atau telah mendapat sertifikasi produksi PIRT dari Bupati atau Walikota.

KETENTUAN PERIKLANAN PANGAN OLAHAN

09

BPOM RI MD 123456789112 Adalah Pangan Dalam Negeri

P-IRT NO. 1234567891123-45 Adalah Pangan Industri Rumah Tangga

BPOM RI ML 123456789112 Adalah Pangan Luar Negeri

Informasi dalam Iklan harus sesuai dengan informasi pada Label Yang Disetujui

Iklan pangan yang baik dan benar memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai :a. sifat, mutu bahan, manfaat dan atau keamanan pangan;b. kata-kata, gambar, dan janji-janjic. keterangan-keterangan yang harus mendapatkan pembuktian secara ilmiah.

10

a

b

c

Page 13: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

11

Keterangan Iklan Yang Tidak Benar dan Keterangan Yang Menyesatkan.

Contoh iklan yang salah

Semua pangan olahan dapat diiklankan. Kecuali iklan Pangan Olahan yang mencantumkan Klaim Penurunan Risiko Penyakit harus mendapat persetujuan dari Kepala Badan POM sebelum dipublikasikan.

12

Page 14: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

MEDIA PERIKLANAN

13

Page 15: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

• Media Cetak, meliputi antara lain: surat kabar, majalah, tabloid, buletin, kalender, poster atau selebaran, leaflet, stiker, buklet, pamflet, billboard, halaman kuning (Yellow Pages).

Buklet

MEDIA PERIKLANAN

14

ALWAYS FRESHCoffee me

Pamflet Sticker

Billboard

• Media Elektronik, meliputi antara lain: televisi, iklan baris (running text), radio, bioskop, internet.

15

Radio

SHARiP

Televisi

Laptop

Bioskop

Page 16: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

Neon Box

16

Gerbong Kereta

• Media Luar Ruang (Media Luar-Griya/Out-Of-Home Media), meliputi antara lain: papan reklame, billboard, lampu hias/ neon box, balon udara, sarung ban mobil, iklan cetak yang ditempel/digantung di luar ruang, spanduk, transit ad (iklan yang diletakkan pada obyek bergerak), gimmick, backdrop.

Truk Mobil

Halte

Balon Udara

INFORMASI IKLAN

17

Page 17: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

I. Persyaratan Umum

A. Informasi yang harus diperhatikan dalam iklan

• Iklan harus jujur, benar dan bertanggung jawab. • Cara penyajian iklan harus memperhatikan kepantasan dan sesuai dengan norma kesopanan dan budaya yang berlaku di masyarakat.

INFORMASI IKLAN

18

Iklan ini dilarang karena memberikan contoh yang tidak baik (mengambil milik orang lain tanpa izin).

19

• Nama dagang yang telah memiliki sertifikat merek apabila digunakan sebagai pesan dan/atau klaim dalam iklan wajib disertai bukti ilmiah yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Nama dagang (Ener-g) digunakan sebagai pesan dalam iklan. Iklan ini tidak diperbolehkan jika tidak ada bukti ilmiah

• Iklan wajib menyatakan atau mencantumkan tulisan “ baca label sebelum membeli”

Page 18: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

B. Informasi yang tidak boleh dicantumkan dalam iklan

• Iklan dilarang memuat kata, pernyataan, gambar yang bermakna hiperbola yang berpeluang untuk ditiru dan membahayakan. Iklan boleh memuat ekspresi dan/atau visualisasi hiperbola yang berada di luar jangkauan akal manusia selama masih memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan dan pesan yang disampaikan tidak menyesatkan.

20

Iklan ini dilarang karena memuat pernyataan yang bermakna hiperbola yang berpeluang untuk ditiru dan membahayakan.

• Iklan dilarang memuat kata atau kalimat sebagai berikut:

1) Kata-kata superlatif seperti “paling”, “nomor satu”, ”top”, atau kata-kata berawalan “ter“, dan atau yang bermakna sama, kecuali jika disertai dengan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan

2) ”satu-satunya”, ”hanya”, ”cuma”, atau yang bemakna sama tidak boleh digunakan, kecuali jika secara khas disertai dengan pen jelasan yang dapat dipertanggungjawabkan, dalam hal apa produk tersebut menjadi satu-satunya.

21

Pernyataan ini diperbolehkan jika disertai dengan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan

Page 19: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

22

3) “Jauh lebih…” atau “Lebih …” atau yang semakna, kecuali apabila diperbandingkan dengan produknya sendiri.

Contoh iklan yang benar

4) “Sehat”, “Cerdas”, “Pintar” jika terkait dengan sebab dan akibat dari mengkonsumsi pangan yang diiklankan.

23

Contoh iklan yang benar

Contoh iklan yang salah

Page 20: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

24

5) “Aman”, “tidak berbahaya”, ”tidak mengandung risiko” atau “tidak ada efek samping” atau yang semakna, tanpa keterangan yang lengkap.

Contoh iklan yang benar

Contoh iklan yang salah

• Pangan olahan dilarang diiklankan seolah-olah sebagai obat.

25

Contoh iklan yang salah

Page 21: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

26

• Iklan dilarang menggunakan dan atau menampilkan secara tidak layak pahlawan, monumen dan lambang-lambang kenegaraan maupun tokoh-tokoh dan monumen yang telah merupakan milik umum.

Iklan ini dilarang karena “Gubernur Provinsi” adalah tokoh kenegaraan.

27

• Iklan dilarang menggunakan kata-kata :1) Ajaib/keajaiban alami2) Keramat3) Keajaiban dunia4) Agar lebih aktif5) Agar lebih berprestasi6) Modern7) Canggih

Contoh iklan yang salah

Page 22: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

• Iklan dilarang menyalahgunakan istilah-istilah ilmiah, statistik dan grafik apabila bertujuan untuk menyesatkan khalayak, atau menciptakan kesan yang berlebihan dan tak bermakna, serta tidak

28

Kata-kata ini dilarang karena menyalahgunakan istilah-istilah ilmiah dan statistik untuk menyesatkan khalayak, atau menciptakan kesan yang berlebihan

29

• Iklan dilarang menyebutkan teknologi pengolahan kecuali teknologi tersebut termasuk dalam kelompok jenis pangan, seperti susu UHT, susu pasteurisasi, dan/atau susu evaporasi, karena proses UHT, pasteurisasi, dan/atau evaporasi merupakan proses yang termasuk dalam kelompok jenis pangan.

VitaminDengan

A & D

Minyak Goreng

MINYAK GORENG 2X PENYARINGAN

Pernyataan ini tidak diperbolehkan

• Iklan dilarang mengaitkan atau menghubungkan dengan suatu event/ peristiwa/ kegiatan, dimana karena mengkonsumsi pangan tersebut seseorang meraih prestasi, atau berhasil keluar sebagai pemenang dalam kegiatan tersebut.

Contoh iklan yang salah

Page 23: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

30

• Iklan dilarang mengambil kesempatan/keuntungan terhadap kesalahan orang lain untuk kepentingan periklanan pangan.

• Iklan dilarang mencantumkan bahwa pangan dapat menyehatkan dan dapat memulihkan kesehatan.

Contoh iklan yang salah

Contoh iklan yang salah

31

• Iklan dilarang memuat keterangan atau pernyataan bahwa pangan tersebut adalah sumber energi yang unggul dan segera memberikan kekuatan.

Contoh iklan yang salah

Page 24: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

32

• Iklan tidak boleh dihubungkan dengan hal-hal yang menyangkut kesehatan dan pemulihan tenaga, kecuali pangan dengan klaim penurunan risiko penyakit.

• Iklan dilarang melecehkan, mendiskreditkan atau merendahkan baik secara langsung maupun tidak langsung pangan lain.

Contoh iklan yang salah karena mendiskreditkan atau merendahkan produk lain

33

• Dilarang menampilkan dalam bentuk apapun hal-hal yang dianggap dapat mengganggu atau merusak jasmani dan rohani anak-anak. • Penggunaan pendekatan fantasi atau imajinasi tidak boleh dibuat sedemikian rupa, sehingga mendorong anak untuk mempercayainya sebagai suatu kebenaran.

Contoh iklan Penggunaan pendekatan fantasi atau imajinasi

Page 25: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

C. Hal-hal yang tidak boleh digunakan/dicantumkan dalam iklan

a. Pemeran 1) Iklan tidak boleh diperankan oleh tenaga kesehatan, tokoh agama, atau pejabat publik atau berperan sebagai tenaga kesehatan atau pejabat publik.

34

Contoh iklan yang salah

2) Iklan dilarang semata-mata menampilkan anak-anak berusia di bawah 5 (lima) tahun dalam bentuk apapun, kecuali apabila pangan tersebut diperuntukkan bagi anak-anak yang berusia di bawah 5 (lima) tahun.

35

b. Setting / Gambar 1) Iklan dilarang menampilkan gambar laboratorium, nama, logo atau identitas lembaga, termasuk lembaga yang melakukan analisis dan atau mengeluarkan sertifikat terhadap pangan.

2) Iklan tidak boleh menampilkan adegan, gambar, tanda, tulisan, kata-kata, suara, dan lainnya yang memberi kesan tidak sopan.

Contoh iklan yang salah

Page 26: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

36

c. Materi Edukasi Untuk materi edukasi baik dalam bentuk advertorial ataupun bentuk lainnya agar dipisahkan dari iklan pangan olahan sehingga tidak bias antara iklan pangan olahan dengan materi informasi umum atau iklan layanan masyarakat.

Contoh iklan yang salah karena mencantumkan nama produk pangan olahan

37

II. Persyaratan Khusus

A. IKLAN PANGAN YANG BERKAITAN DENGAN GIZI DAN KESEHATAN

• Pernyataan dan atau gambarbahan pangan yang dapat diiklankan harus sesuai dengan klaim dan label yang disetujui • Iklan dilarang menyatakan seolah-olah pangan berlabel gizi mempunyai kelebihan dari pangan yang tidak berlabel gizi. • Iklan dilarang memuat pernyataan kandungan zat gizi pada pangan apabila kandungan zat gizi tersebut tidak seluruhnya berasal dari pangan tersebut, tetapi sebagian diberikan oleh pangan lain yang dapat dikonsumsi bersama-sama.

Contoh iklan yang salah karena kandungan zat giziyang diperoleh bersumber dari cereal dan susu yangdikonsumsi secara bersamaan

Page 27: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

38

B. IKLAN PANGAN OLAHAN TERTENTU

• Pangan untuk bayi yang boleh diiklankan hanya makanan pendamping ASI (MP-ASI).

• Iklan MP-ASI wajib memuat keterangan peruntukannya. Keterangan peruntukan harus jelas dinyatakan bahwa produk tersebut ditujukan untuk bayi berusia 6 bulan ke atas atau sampai anak berusia 24 bulan.

Contoh iklan yang benar

• Iklan tentang formula bayi, formula lanjutan, dan pangan untuk keperluan medis khusus dilarang dimuat dalam media massa, kecuali dalam media cetak khusus tentang kesehatan. Iklan tentang formula bayi dan formula lanjutan wajib memuat keterangan bahwa pangan yang bersangkutan bukan pengganti ASI.

39

• Iklan MP-ASI dilarang menampilkan gambar bayi di bawah usia 6 bulan.• Formula pertumbuhan yang memakai nama dagang yang sama dengan nama dagang formula bayi dan formula lanjutan dilarang diiklankan.•. klan pangan dengan klaim penurunan risiko penyakit wajib menyatakan keterangan tentang peruntukan, anjuran konsumsi dan peringatan perhatian yang perlu diketahui

• Iklan pangan untuk anak-anak wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

1) Dilarang mengambil manfaat atas kemudah-percayaan, kekurangan pengalaman atau kepolosan hati anak-anak.

Contoh iklan yang salah

Page 28: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

40

2) Iklan tidak diperkenankan mengesankan bahwa manfaat dari suatu produk dapat memengaruhi perubahan status, popularitas, kepandaian, keberhasilan dalam kegiatan olah-raga, perubahan fisik, dan hal-hal sejenis lainnya.

Contoh iklan yang salah

3) Iklan tidak boleh menganjurkan atau membenarkan, atau mendorong timbulnya perilaku yang tidak benar; seperti:

• Menentang atau mengabaikan nasihat atau anjuran orangtua atau orang yang dituakan.

• Menampilkan adegan berbahaya atau kekerasan, sekalipun ikemas dalam bentuk permainan anak.

• Menggunakan bahasa atau percakapan yang tidak pantas diucapkan oleh anak.

• Menampilkan adegan yang mengeksploitasi daya rengek (pester power) anak, dengan tujuan memaksa para orangtua untuk mengabulkan permintaan anak mereka akan produk terkait.

• Menganjurkan pola makan atau diet yang tidak sehat.

41

Page 29: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

C. Iklan BTP

• Iklan sediaan pemanis buatan dilarang menggunakan tulisan, kata-kata, gambar seolah-olah pemanis buatan berasal dari alam.

42

Contoh iklan yang salah

WINTERSLIMPEMANIS BUATAN SUKRALOSA

Sukralosa sintesis terbuat dari gula tebu alami

• Iklan bebas tambahan pangan atau yang semakna harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

• Kata-kata, kalimat, pernyataan, tentang asal serta sifat bahan pangan untuk disampaikan dalam iklan hanya boleh digunakan apabila tidak menyesatkan, dan atau menimbulkan penafsiran yang salah.

• Penggunaan klaim “bebas kolesterol” atau “non kolesterol” pada iklan hanya diperbolehkan apabila pangan tersebut mengandung bahan yang secara kajian ilmiah lazim mengandung kolesterol.

D. IKLAN YANG BERKAITAN DENGAN PROSES DAN ASAL SERTA SIFAT BAHAN PANGAN

43

Sayangku

VitaminDengan

A & D

Minyak Goreng

Jajanan Ibu pasti laku, kalau minyaknya Minyak Goreng Cap Sayangku.Minyak goreng Non Kolesterol, terbuat dari kelapa sawit pilihan.

Kata-kata ini dilarang karena dapat menimbulkan

penafsiran yang salah.

Page 30: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

• Pernyataan “alami” hanya dapat digunakan untuk bahan mentah, yang tidak dicampur dan tidak diproses atau produk yang diproses secara fisika tetapi tidak mengubah sifat kimia dan kandungannya.

• Pernyataan “murni” atau pernyataan “100%” hanya dapat digunakan untuk produk pangan yang tidak ditambahkan/ dicampur dengan bahan lain.

44

Contoh iklan yang salahkarena minuman rasa buah mengandung sari buah kurang dari 10% dengan bahan tambahan lain.

Pernyataan ini diperbolehkan jika produk pangan tidak ditambahkan

atau dicampur dengan bahan lain.

• Pernyataan “dibuat dari” hanya dapat digunakan bila produk yang bersangkutan seluruhnya terdiri dari satu bahan.

45

Contoh iklan yang benar

Page 31: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

• Pernyataan “dibuat dengan ... ” atau “berisi ... ” dapat digunakan bila produk terdiri dari beberapa bahan.

46

• Pernyataan “segar” hanya dapat digunakan apabila pangan tidak diproses, berasal dari suatu bahan dan menggambarkan pangan yang belum mengalami penurunan mutu secara keseluruhan.

Contoh iklan yang benar

Contoh iklan yang benar

Komposisi :Daging ayam,tepung terigu,pewarna tartrazin

Komposisi :Daging ayam,tepung terigu,pewarna tartrazin

Komposisi :Daging ayam,tepung terigu,pewarna tartrazin

Komposisi :Daging ayam,tepung terigu,pewarna tartrazin

• Pangan yang dibuat atau berasal dari bahan alamiah tertentu hanya dapat diiklankan sebagai pangan yang berasal dari bahan baku alamiah tersebut apabila pangan tersebut mengandung bahan alamiah yang bersangkutan tidak kurang dari persyaratan minimal yang ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia atau ketentuan lain yang berlaku. • Iklan tidak boleh menyebutkan kata-kata “higienis”, “sanitasi”, dan hal lain semakna yang sudah merupakan keharusan dalam proses produksi pangan.

47

Page 32: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

• Setiap orang dilarang mengiklankan minuman beralkohol dalam media massa apapun.

• Tidak mempengaruhi atau merangsang khalayak untuk mulai meminum minuman beralkohol.

• Tidak menyarankan bahwa tidak meminum minuman beralkohol adalah hal yang tidak wajar.

• Tidak menggambarkan penggunaan minuman beralkohol dalam kegiatan-kegiatan yang dapat membahayakan keselamatan.

• Tidak menampilkan ataupun ditujukan terhadap anak di bawah usia 21 tahun, dan atau wanita hamil.

E. IKLAN MINUMAN BERALKOHOL

48

Contoh iklan yang salah karena menyarankan orang untuk mengonsumsi minuman alkohol

• Iklan pangan boleh menyertakan undian, sayembara atau hadiah langsung

• Pencantuman pernyataan “syarat dan ketentuan berlaku” dalam iklan harus diikuti dengan keterangan yang menjelaskan di mana dan bagaimana memenuhi persyaratan dan ketentuan tersebut.

• Pernyataan “syarat dan ketentuan berlaku” harus mudah terbaca.

• Mencantumkan tanggal penarikan dan cara pengumuman pemenangnya.

• Dilarang mensyaratkan “selama persediaan masih ada“ atau ungkapan lain yang sejenisnya.

F. IKLAN PANGAN YANG MENYERTAKAN UNDIAN, SAYEMBARA DAN HADIAH

49

Contoh iklan yang salahKalimat “Selama persediaan masih ada”Tidak boleh digunakan untuk iklanberhadiah langsung

Page 33: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan

• Kata halal pada sesuatu produk hanya dapat disiarkan sesudah produk tersebut memperoleh sertifikat halal resmi dari lembaga yang berwenang.

• Kata ”halal” tidak boleh dieksploitasi. Eksploitasi kata halal adalah penggunaan label halal atau kata halal sebagai pesan utama yang dikampanyekan dengan tujuan untuk merayu, membujuk atau mempengaruhi proses pembelian. Kata halal hanya boleh dicantumkan sebagai informasi atau fakta.

G. IKLAN PANGAN HALAL

50

Contoh iklan yang salah karena mengeksploitasi kata halal

Page 34: DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Teknis-Pengawasan... · direktorat standardisasi produk pangan deputi bidang pengawasan keamanan