Dimas - Portofolio 5 (Mediko Legal)
-
Upload
ario-sabrang -
Category
Documents
-
view
167 -
download
4
Transcript of Dimas - Portofolio 5 (Mediko Legal)
No. ID dan Nama Peserta : dr. Dimas Triaryo
No. ID dan Nama Wahana : RSUD KaranganyarTopik : Kasus Mediko LegalTanggal (kasus) : 6 Agustus 2012 Presenter : dr. Dimas TriaryoNama Pasien : Tn. Suradi Pendamping : dr. Iceu HelminaTanggal Presentasi : 30 Agustus 2012Tempat Presentasi : RSUD KaranganyarObyektif Presentasi : Keilmuan Ketrampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil Deskripsi : Laki-Laki, luka lecet (ringan) Tujuan : Impementasi kode etik dokterBahan bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus AuditCara bahasan Diskusi Presentasi dan
diskusi E-mail Pos
Data pasien : Nama : Tn. Suradi No CM : -Nama klinik : RSUD KaranganyarData utama untuk bahan diskusi :1. Diagnosis/Gambaran klinis :
Luka lecet di tangan sebelah kiri ± 2 x 4cm.2. Riwayat Pengobatan :
(-)3. Riwayat kesehatan/penyakit :
Riwayat hipertensi (-), gangguan vaskular (-), diabetes melitus (-), jantung (-), ginjal (-), alergi (-)
4. Riwayat keluarga :Riwayat hipertensi (-), gangguan vaskular (-), diabetes melitus (-), jantung (-), ginjal (-), alergi (-)
5. Lain-lainPEMERIKSAAN FISIK : Keadaan Umum : Sedang, Compos mentis Vital Sign :
Tekanan darah : 130/70 mmHg Nadi : 80 x/menit Respirasi rate : 20 x/menit Suhu : 36,50C
Keadaan gizi : cukup Warna kulit : sawo matang Turgor : cukup
A. Status GeneralisataKepala : Simetris, mesochepalMata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)Hidung : Tidak ada dischargeMulut : Bibir tidak kering, lidah tidak kotorTelinga : Tidak ada kelainan bentukLeher : Kelenjar thyroid tidak membesar, kelenjar limfe tidak terabaThorax
JantungInspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak tampakPalpasi : Ictus cordis tak kuat angkat, thrill (-)Perkusi : Batas kiri atas ICS II LMC sinistra
Batas kanan atas ICS II LPS dekstra Batas kiri bawah ICS V LMC sinistra Batas kanan bawah ICS IV LPS dekstra
Auskultasi : S1 > S2 reguler, bising jantung (-)Paru
Inspeksi : Simetris, retraksi (-)Palpasi : Vokal fremitus kanan sama dengan kiriPerkusi : Sonor di seluruh lapangan paruAuskultasi : Suara dasar vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
AbdomenInspeksi : Datar, supel, darm contour (-), darm steifung (-)Auskultasi : Bising usus positif normalPerkusi : Timpani di seluruh kuadran abdomenPalpasi : Nyeri tekan (-), massa (-), nyeri ketok (-)Hepar : Tidak terabaLien : Tidak terabaGinjal : Nyeri ketok costovertebra (-/-), ballotement (-/-)Rektum/anus : Dalam batas normal
Ekstremitas : Superior : Tidak ada edema Inferior : Tidak ada edema
TERAPI :1. Amoxcicilin tab 500mg 3 x 1 tab2. Dexametason tab 0,5mg 3 x 1 tab3. B Complex tab 1 x 1 tab
Keterangan Dari Pasien :a. Pasien mengehendaki surat ijin selama 4 hari berkaitan dengan luka lecet yang didapatb. Pasien menolak diberi surat ijin selama 1 haric. Pasien juga mengeluhkan rasa nyeri berlebih ditempat luka dan pusing
Daftar Pustaka :1. Sumpah Dokter2. UU No.29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran3. UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan
Hasil Pembelajaran :1. Aplikasi tindakan medis berdasar sumpah dokter, peraturan praktik kedokteran dan
kesehatan
RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN
Pada dasarnya terdapat hak dan kewajiban baik pada diri pasien ataupun dokter. Hak
dan kewajiban digolongkan dengan tujuan untuk menselaraskan persepsi antara hak serta
kewajiban dan mencegah terjadinya perbedaan. Sebagaian besar kewajiban tenaga medis
sudah tertuang secara outentik dalam sumpah dokter dan peraturan perundang-undangan
praktik kedokteran dan kesehatan. Pada kasus ini pasien memang memiliki hak dan
kewajiban sebagai seorang pasien. Pasien mempunyai hak untuk mendapatkan pengobatan
dan pelayanan medis komprehensif dari pusat pelayanan kesehatan ataupun tenaga medis,
disamping itu tenaga medis juga mempunyai kewajiban untuk melakukan tindakan medis
sesuai kemampuan yang dimiliki untuk melayani tindakan kesehatan kepada seseorang yang
membutuhkan (pasien).
Pasien mempunyai hak dan kewajiban yang tertuang dalam pasal 52 UU No. 29 tahun
2004 tentang praktik kedokteran dan pasal 4 serta 5 UU No.36 tentang kesehatan, dimana
hak-hak pasien diantaranya adalah mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis.
Disamping itu pasien juga memiliki kewajiban yang tertuang dalam pasal 53 UU No. 29
tahun 2004 tentang praktik kedokteran dan pasal 9 serta 10 UU No.36 tentang kesehatan,
dimana kewajiban-kewajiban diantaranya adalah mematuhi nasihat dan petunjuk dokter serta
berkewajiban untuk mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan.
Sedangkan untuk hak dan kewajiban dokter banyak tertuang dalam pasal 50 dan pasal
51 UU No.29 tahun 2004, diantaranya dokter berhak memberikan pelayanan medis menurut
standar profesi dan standar prosedur operasional serta mempunyai kewajiban memberikan
pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar operasional serta kebutuhan medis
pasien.
Dalam hal ini pasien sudah mendapatkan haknya untuk menerima pelayanan medis
untuk luka yang dideritanya dan dokter juga sudah melakukan hak serta kewajibannya
dengan memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar prosedur
operasional. Tetapi dalam kasus ini terdapat suatu masalah etik dimana pasien menghendaki
untuk meminta ijin selama 4 hari dan menolak untuk diberikan ijin selama 1 hari (menginggat
luka yang diderita hanya luka lecet). Bila di korelasikan dengan hak serta kewajiban pasien,
hak pasien sudah tidak bisa memenuhi untuk permintaan tersebut dan kewajiban pasien untuk
mematuhi nasihat dan petunjuk dokter tidak diindahkan. Hal ini ditunjukkan dari penolakan
pasien untuk ijin 1 hari yang diberikan oleh dokter, dimana ijin 1 hari tersebut diberikan oleh
dokter berdasar tingkat keparahan penyakit dan diyakini keputusan dokter tersebut sudah
berdasar sumpah dokter dan UU kewajiban dokter dalam memberikan pelayanan medis
sesuai standar profesi dan opersional.