Digital kabari#17 jul08

48
kabari: #17, juli 2008 | 1 www.KabariNews.com www.KabariNews.com jembatan informasi indonesia - amerika edisi 17, Juli 2008 n Dwimuka Didik Nini Thowok n David Beckham 200$ Sekali Foto

description

Digital Majalah Kabari

Transcript of Digital kabari#17 jul08

Page 1: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 1www.KabariNews.comwww.KabariNews.com

j e m b a t a n i n f o r m a s i i n d o n e s i a - a m e r i k a

edisi 17, Juli 2008

n Dwimuka D id ik N in i Thowok n Dav id Beckham 200$ Seka l i Foto

Page 2: Digital kabari#17 jul08

| kabari:2 www.KabariNews.com

Page 3: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 3www.KabariNews.com

USA OFFICE 1788 19th Avenue, San Francisco, CA 94122

Phone: (415) 213 7323 3333 Brea Canyon Road, Suite 205, Diamond

Bar, CA 91765Phone: 800 281 4134

INDONESIA OFFICE Jl. Cempaka Putih Tengah 2A No. 4A

Jakarta Pusat 10510, Indonesia Phone: (021) 428 04118

Fax: (021) 426 4182

Publisher:John Oei

Advisory Board:Anwar RawyVincent Lie

Rudy Rudianto

L.A. Managing Directors:Lisa Tungka

Dewi TirtowidjojoRudy Agus

Editor in ChiefSudjono Indradjenardinata

Artistic3de

Josh Catti Rahadi

Reporters (Indonesia)Yayat SuratmoChika NadyaAmir HamzahArip Budiman

Reporters (USA)Peter Phwan

Sabrina FitrantyAmron-Paul Yuwono

Riana K. Liptak

VideographerAmir Hamzah

Account Executive:Lorna Dietz

Sarah Citradi

Chief Operating Officer:Indriati Oei

Chief Finance Officer:Theresia Laysana

Promotion and CirculationYohanes LieHari Chandra

Khoe Fan Djung

www.KabariNews.com

ContactEditor: [email protected]

Advertisement: [email protected]

kabari: info

Pembaca budiman,

Happy Fourth buat pembaca Kabari di Amerika.

Masalah keimigrasian selalu menjadi masalah menarik bagi para imigran

Indonesia di Amerika Serikat. Summer tahun lalu Kabari menampilkan

kisah di balik penjara imigrasi bertajuk “Raymond disuntik cairan sakit jiwa

sebelum usaha deportasi”. Kasus ini berbuntut dengan tuntutan Raymond

terhadap ICE (Immigration and Custom Enforcement) yang dimotori oleh

ACLU (American of Civil Libery Union), South California. Hasilnya, Pihak

Imigrasi harus mendapat surat perintah pengadilan dahulu dan tidak boleh

main suntik cairan sakit jiwa dalam mendeportasi imigran. Baru-baru ini

Kabari menerima berita gembira dari Los Angeles bahwa Raymond dan

Cindy Soeoth, korban penyuntikan paksa ini mendapat ijin tinggal di Amerika

Serikat. Selamat!

Summer ini Kabari mengangkat isu imigrasi tentang penjara gaya baru di

Amerika Serikat. Yakni, detensi alternatif berupa pengawasan intensif dan

gelang kaki elektronik. Kisah utama yang diangkat kali ini adalah kisah

sejati. Demi melindungi keluarga, redaksi sengaja menyamarkan nama

mereka. Sebagai bonus, mulai edisi ini Kabari akan menurunkan ‘curhat’

sejumlah imigran yang disekap di Penjara Imigrasi El Paso, Texas. Kabari

turut prihatin atas segala kejadian yang mereka alami. Yang jelas ini akan

menjadi pelajaran bagi kita semua.

Selain itu, kami juga mengangkat tentang kiprah George Lucas, sang

kreator Star Wars, dalam dunia pendidikan dan Tempe Insinyur dari Silicon

Valley. Dari dalam negeri, kami mengangkat banyak artikel menarik seperti

Tempe Mendoan di Margonda, foto-foto Jakarta tempo dulu, dan profil Didik

Nini Thowok, seorang maestro tari Indonesia yang hidupnya sederhana.

Jangan lupa juga, kami menyajikan aneka berita hangat, tips and trik, video-

video menarik dan wawancara-wawancara eksklusif di KabariNews.com.

Salam

Page 4: Digital kabari#17 jul08

Kabari Utama6 | Gelang Kaki Elektronik Cara

Kontroversial Menahan Imigran di

AS

8 | Hari-Hari Gelang Kaki

12 | Menghitung Hari di Penjara

Imigrasi El Paso

14 | Jika Anda Ditahan Pihak

Imigrasi AS, Anda Perlu...

Kabari Profil16 | Dwimuka Didik Nini Thowok

Kabari Film18 | Mengaku Rasul

20 | Chinese ala Hollywood?

Kabari Musik22 | The Click Five, Menggoyang

Para ABG

Kabari Buku24 | Indonesia di Ambang

Kekacauan

Kabari Jajanan26 | Tempe Mendoan di Margonda

Kabari Fotografi28 | Jakarta Oh Jakarta

Kabari Edukasi30 | George Lucas, Antara Star Wars

dan The GLEF

Kabari Parenting32 | Liburan yang Aman dan Nyaman

Kabari Kesehatan34 | Waspadai Deodoran Anda

Kabari Sana Sini36 | Ke PRJ Yuuk...

38 | Tempe Insinyur dari Silicon Valley

Kabari Seni39 | Wayang Orang Bharata

Kabari Amerika40 | Tradisi Kaum Amish

Kabari Jalan-Jalan42 | Jalan-Jalan ke Kupang

44 | Berkunjung ke Omahe Kartika

Kabari Gosip46 | Peran Kebetulan

46 | David Beckham, 200$ Sekali Foto

46

36Event tahunan ini tidak pernah kehilangan daya tariknya bagi warga Jakarta dan seki-tarnya... Buka selengkapnya di halaman 36...

16

30George Lucas sang sutradara Star Wars ternyata memiliki kecintaan terhadap dunia pendidikan. Baca lengkapnya di halaman 30

Ratusan pengunjung sempat membanjiri panggung Union Square. Apa pasal? Baca liputannya di halaman 46

Dia adalah penari humor Indonesia yang sudah

mendunia dengan karya-karyanya, salah satunya

adalah tari Dwimuka. Siapakah dia?

Ungkap kisahnya di halaman 16.

Page 5: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 5www.KabariNews.com

Surat pembaca dapat dikirim melalui email ke [email protected]. Redaksi berhak

menyunting, mengganti atau tidak memuat surat pembaca

Iklan bukan kebijakan redaksional.Penerbit tidak bertanggung jawab atas isi dan materi

iklan.

TEMA IMIGRASI

Kapan nih Kabari mengangkat tema imigrasi?

Hani Putriloy

Redaksi: Jangan kuatir, bulan ini kami mengangkat masalah imigrasi kok, pokoknya nikmati saja sajian kami.

DV 2009

Saya mendapatkan DV 2009 dan ada beberapa hal yang kalau boleh saya tanya langsung kepada narasumber dalam “artikel Peteer Peringkoan Bingung Saat menang Lotere Green Card”.

Bisakah minta alamat e-mailnya?Alamat e-mail saya ada pada redaksi.

Thanks!

Elsa, Amerika Serikat

Redaksi: Untuk meminta alamat e-mail yang bersangkutan kami harus ijin dulu dengan beliau, atau ada pembaca lain yang ingin mem-bantu?

TEMA KAPAL PESIAR

Wah aku suka sekali bulan kema-rin Kabari mengangkat masalah pekerja Kapal pesiar, soalnya saudaraku sampai sekarang masih kerja di HAL, dan rencananya baru pulang lebaran nanti. Tapi at least, dengan artikel tersebut aku jadi tahu tentang kehidupan para pekerja di kapal pesiar, salut buat Kabari!

Ntri

Redaksi: Terima kasih.

BENGKEL SEPEDA

Artikel tentang Bengkel Sepeda, bagus sekali, saya jadi pengen naik sepeda lagi, keren deh! Thanks!

Achmad, Jakarta

Redaksi: Sama-sama, yang jelas kami berusaha memenuhi kebutuh-an informasi Anda.

Page 6: Digital kabari#17 jul08

| kabari:6 www.KabariNews.com

SEJAK RABU, 16 APRIL LALU, KAKI ARI DAN SUSI, PASANGAN BERANAK TIGA INI DIPASANGI GELANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONITORING DEVICE)

OLEH DEPARTMENT OF HOMELAND SECURITY (DHS) DI SAN FRANCISCO. Ini untuk kedua kalinya mereka dipasangi electronic ankle bracelet (gelang kaki elektonik). “Terus terang sayamenangis tiga hari penuh waktu kali pertama,” ungkapnya.

Apa pasal? Menyusul huru-hara Mei 1998, suami istri ini memang mengajukan suaka (asylum) ke AS tahun 2000. Kasusnya kalah di Pengadilan Imigrasi tahun 2003. “Istri saya masih kalut dan screw up di court karena Mamanya baru saja meninggal,” kata Ari. Kemudian mereka kalah lagi sewaktu banding di Board of Im-migration Appeal (BIA). Pada saat mereka naik banding ke Ninth Circuit Court di tahun 2004, mereka mendapat surat dari DHS agar kakinya dipasangi gelang elektronik. Alasannya tidak jelas. Pilihannya sungguh sulit. Gelang kaki elektronik atau masuk

tahanan. Lawyer mereka bilang, “Udah ikutin saja.” Akhirnya kaki mereka dipasangi gelang elektronik selama satu bulan dan gerak-geriknya diawasi sejak 2004.

Tidak jelas siapa teledor. Salah satu berkas perkara Ari dan Susi hilang di Ninth Circuit Court. Kasus mereka turun dan disidangkan lagi di Pengadilan Imigrasi tahun 2006. Banding dan kalah lagi di Board of Immigration Appeal (BIA). April 2008 surat “Order of Supervision” DHS itu datang lagi. Kaki mereka digelangi lagi. Sudah jatuh tertimpa tangga. Ari dan Susi terpaksa menjalani lagi program pengawasan ketat yang resminya bernama ISAP (In-tensive Supervision Appearance Program). Meski secara tertulis bersifat “sukarela”, tapi keduanya tidak punya pilihan lain jika mau tetap tinggal di AS.

Susi dan Ari hanyalah segelintir imigran Indonesia di AS yang ka-kinya dipasangi gelang elektronik ini. Dari kejauhan berbentuk mi-rip Ipod warna hitam dengan gelang karet yang diikat mati dengan

GELANG KAKI ELEKTRONIK,CARA KONTROVERSIAL

MENAHAN IMIGRAN DI AS

Sudah dua bulan ini Susi selalu mengena-kan celana panjang jika bepergian keluar

rumah di San Francisco. Tidak peduli panas atau dingin. Apalagi bila menemui sesama

orang Indonesia, kuatir jadi bahangunjingan. Sebisa mungkin perempuan

Jakarta ini menutupi daerah mata kakinya. Ari, suaminya, setali tiga uang. Malahan, Ari lebih hati-hati. Memakai sepatu sport, Ari

menutup rapat pergelangan kakinya dengan kaos kaki putih tebal. Kenapa gerangan?

kabari: utama

Page 7: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 7www.KabariNews.com

[ am e r i k a ]

Baru: SimbolTemukan tambahan foto, podcast, tulisan, atau video di KabariNews.com untuk setiap artikel

majalah yang mempunyai simbol-simbol berikut di bagian bawah:

Video Podcast Tulisan ekstraSlideshow Foto

sekrup. Alat ini (Homeguard) memantau kemanapun pemakainya pergi. Bisa dipakai mandi karena tahan air. Tidak bunyi bila masuk gate pemeriksaan dan tidak boleh sekali-sekali dicopot pemakai-nya. Ada satu receiver yang harus dipasang dan dihubungkan dengan telepon rumah pemakainya. “Pokoknya kita sudah seperti tahanan luar aja. Padahal kita bukan orang kriminal,“ kata Ari.

Pemasangan gelang kaki elektronik ini diberlakukan untuk pro-gram pengawasan ketat ISAP (Intensive Supervision Appearance Program) dan ESR (Enhanced Supervision/ Reporting). Menurut Homeland Security, kedua program ini untuk meningkatkan angka kehadiran imigran di persidangan. Peserta program ISAP biasa-nya akan berhubungan dengan spesialis kasus. Kegiatannya, termasuk “wajib lapor”, “verfifikasi soal pekerjaan”, “jam malam”, menerima “kunjungan rumah tanpa pemberitahuan sebelumnya”. Kedua program ini hampir sama. Bedanya, ISAP lebih ketat daripada ESR yang mensyaratkan lebih sedikit “wajib lapor” dan “kunjungan rumah mendadak”.

Department of Homeland Security menyerahkan implemetasi proyek detensi alternatif ini (ISAP dan ESR) kepada pihak swasta yang sahamnya masuk Bursa Saham Nasdaq. Nama perusa-haannya BI (Behavioral Interventions). Sampai sejauh ini sudah ada 12 kantor pelaksana ISAP di seantero Amerika Serikat, ter-masuk di San Francisco (CA). Program ESR yang mensyaratkan pemantauan elektronik saja (tanpa spesialis yang memberikan “layanan penuh”) sudah ada di seluruh Amerika Serikat. Akan tetapi, kapasitas kedua program ini masih terbatas.

Orang pasti bertanya-tanya mengapa pemasangan gelang elek-tronik dan pengawasan intensif ini diberlakukan. Tiada lain karena membengkaknya populasi penjara imigrasi di AS. Dalam siaran persnya, DHS melaporkan bahwa setiap tahunnya ditahan 1.6 juta imigran ilegal. Sehingga diperlukan alternatif penahanan agar dapat menekan anggaran. “Ankle Bracelet jelas alternatif gam-pangan dan murah buat DHS” kata Evelyn Sanchez, Koordinator Advokasi Bay Area Immigrant Rights kepada Kabari. Detention Watch Network, sebuah LSM lain pemerhati penjara imigrasi di AS, mencatat bahwa biaya untuk menahan imigran gelap per orang per hari adalah $95. Sedangkan penggunaan gelang kaki dan wajib lapor hanya memakan biaya $12 saja.

Lalu siapa yang menjadi sasaran pemasangan gelang kaki dan pengawasan intensif ini? Pertanyaan ini muncul karena banyak imigran dengan kasus imigrasi menggantung (pending) tenang-tenang saja. Tidak diawasi, apalagi dipasangi gelang kaki elek-tronik. Pendeknya, supervisi dan gelang kaki elektronik ini bersifat acak (random), tergantung DHS.

“Tidak ada kriteria jelas siapa yang akan dipilih DHS. Sepertinya, orang-orang menjalani parole (masa percobaan setelah penjara), orang yang mendapat Perintah Supervisi (Order of Supervision) dan sukarela lapor karena tidak mampu bayar bond di pengadilan (own recognizance) yang menjalani detensi alternatif ini,” begitu kata Jessica Chicco dari Human Rights First, sebuah lembaga yang pernah menganugerahkan penghargaan kepada mendiang Munir (pejuang HAM Indonesia).

Namun kebijakan pemasangan gelang kaki elektronik ini toh menuai kontroversi. Sejumlah rohaniwan Indonesia di AS, termasuk Bob Jokiman dari LA, mengeluhkan hal sama, “Ini jelas tidak manusiawi. Apakah ini satu-satunya cara mengatasi soal imigran?” Jessica Chicco mengungkapkan secara umum pencari suaka politik seharusnya tidak ditahan. Dia prihatin bahwa DHS tampaknya tidak sungguh-sungguh memberikan alternatifsebenarnya terhadap detensi, melainkan main pantau saja orang-orang yang seharusnya dilepaskan dari tahanan atau malahan tidak seharusnya ditahan dari awal.

Betapapun kontroversialnya detensi alternatif ini, gelang kaki elek-tronik masih terpasang di kaki Ari dan Susi. Sampai kapan, tiada yang tahu. Tak jarang mereka mengalami iritasi. “Kalau kepentok, mata kaki sakitnya bukan main, “kata Ari.

Gelang kaki memang pernah dipakai oleh Martha Stewart, diva trendsetter gaya hidup Amerika yang sempat dibui karena skan-dal keuangan. Sedangkan, Ari dan Susi hanyalah pencari suaka yang ingin hidup lebih tenang di negeri ini. Gelang kaki elektronik jelas bukan “fashion statement” buat mereka, tapi lebih sebagai “torture statement”.

Welcome to America! q (peter phwan)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klikwww.KabariNews.com/?31536

Page 8: Digital kabari#17 jul08

| kabari:8 www.KabariNews.com

kabari: utama [ i n d o n e s i a ]

MINGGU SEBELUMNYA SEORANG CASE SPECIALIST DARI BE-HAVIORAL INTERVENTIONS (BI)

MARAH BESAR. Gara-gara Ari dan Susi tidak lang-sung lapor begitu kasus asylumnya ditolak di Board of Immigra-tion Appeal. Ini penolakan kedua. Mereka pikir toh akan lapor juga ke BI, perusahaan rekanan Homeland Security yang mengawasi imigran tahanan luar di AS.

Sejak Oktober 2004, Ari dan Susi memang wajib lapor BI perihal keberadaannya. Awalnya wajib lapor ke kantor BI seminggu dua kali. Kemudian dikurangi, seminggu sekali. Nama mereka diambil acak oleh Homeland Security menjalani pengawasan intensif sewaktu banding pertama kali ke Ninth Circuit Court, pengadilan banding terakhir yang memutuskan kasus asylum.

Ari dan Susi merasa nasibnya semakin terpuruk. Lawyer mereka secara halus menolak menangani kasusnya ke Ninth Circuit Court untuk kedua kalinya. ”Just save your money,” katanya.

Kedua pencari suaka ini hanya bisa pasrah. Mereka berdebar-de-bar sesampai di Sansome 500 Lantai 5. Dari luar BI seperti kantor biasa. Di dalam ada ruang tunggu 10 kursi. Dipisahkan sekat, ada loket terbuka dengan resepsionis ada ruang tempat case spesial-ist menangani kliennya. Ada tulisan no cell phone, no recording dan keharusan mengisi log book jika pakai restroom. Suasananya kaku, tegas dan lugas. Tipikal penegak hukum.

Jam baru 9 lewat lima. Ari dan Susi menyodorkan seluruh ber-kasnya ke personil BI. Satu jam kemudian, terdengar panggilan buat mereka. Ari, Susi dan Mimi pun memasuki ruangan case spesialist.

Tanpa basa basi case specialist-nya bilang, ”Hari ini DHS mem-beri instruksi kalian dipasangi ankle bracelet!”. Si case specialist memegang selembar kertas “Order of Supervision”.

Ari langsung lemas kehabisan kata-kata. Airmatanya sudah habis. Kepedihan itu menyayat-nyayat. Dia teringat lagi saat dipasangi gelang kaki elektronik pertama kali di tahun 2004. Cuma sebulan tapi terasa selamanya. Susah menerima fakta pencari suaka diperlakukan sebegitu rupa di Amerika. Kita tidak ada pikiran kabur, pikirnya. Bertahun-tahun dia tinggal in-law di rumah yang itu-itu juga. Tidak berani pindah rumah atau keluar state. Karena ganti alamat atau pergi ke state lain harus lapor Imigrasi 48 jam di muka.

Susi, istrinya, bereaksi sama. Pandangannya kosong sambil erat-erat mendekap Mimi. Berharap-harap mana tahu kasus asylum-nya menang di Ninth Circuit Court jika patuh menjalani program pengawasan ketat dengan gelang kaki elektronik ini.

”All right,” kata case specialist memecah keheningan sesaat.

Ari dan Susi lalu diminta meneken sebuah perjanjian sukarela bahwa mereka bersedia menjalani program yang dikenal sebagai ISAP (Intensive Supervision Appearance Program) ini. Dalam tempo lima menit, electronic ankle bracelet itu diikatkan mati ke pergelangan kaki mereka. Dengan sorot mata polos tidak mengerti, Mimi menyaksikan semua kejadian ini.

Ari dan Susi melangkah gontai meninggalkan kantor BI pagi itu. Kembali dalam keseharian mereka. Ari bekerja di downtown. Susi kembali ke rumah menjagai Mimi dan menanti Yusi (kelas 7) dan Desi (kelas 6), dua anak perempuan mereka, pulang sekolah.

Sampai saat ini, hari-hari Ari dan Susi lebih dari sekedar gelang kaki. ”Makan hati, tapi mau gimana lagi, ” kata Ari. ”Kita gak boleh keluar rumah sebelum jam 8 dan harus kembali ke rumah jam 10.30 malam. Kalau tidak, bisa kena marah case specialist,” tambahnya.

Hari Senin jam 10 pagi mereka wajib lapor ke kantor BI dengan

HARI HARI GELANG KAKIRabu pagi 16 April 2008 seperti biasa jalanan di Distrik Finansial San Francisco penuh orang bergegas masuk kantor. Ari dan Susi peminta asylum dari Indone-sia melangkah pelan menyusuri trotoar Jalan Sansome. Itu karena Susi harus

menggendong Mimi, putri ketiga kelahiran Amerika dua tahun lalu. Juga, karena suami istri ini sungguh mencemaskan apa yang bakal terjadi.

Satu Juta Rumah di US, hanya di www.InteroSF.com

Page 9: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 9www.KabariNews.com

More About Allan Samson, Click KabariNews.com/?2558

[ i n d o n e s i a ]

Page 10: Digital kabari#17 jul08

| kabari:10 www.KabariNews.com

kartu tanda pengenal yang ada bar-code-nya. ”Basically mereka pingin tahu apa saja rencana kegiatan kita minggu itu, ” kata Ari.

Hari Selasa mereka harus menunggu kunjungan personil BI sam-pai sekitar jam 10. ”Seringkali mereka tidak datang,” jelas Ari.

Hari Rabu kembali wajib lapor dan menunggu lagi ke kantor BI.

Hari Kamis jam 10 pagi ke sana lagi. Menghadap lagi.

Hari Jumat, Sabtu dan Minggu Ari dan Susi bisa sedikit bernafas lega tidak pergi melapor. Tapi jam malam tetap berlaku.

Hari-hari ini Ari dan Susi masih kelabakan mencari pengacara yang bisa membantunya banding di Pengadilan Circuit.

Meski hari-hari Ari dan Susi terasa berat, tiga putrinya menjadi hiburan tersendiri. Mereka bangga dengan Mimi yang cute. Mereka senang Yusi dan Desi mendapat pendidikan Amerika. Mereka sudah puas bisa menghibur anak-anaknya makan di Mc-Donald dan Popeyes. Summer ini mereka pergi ke Great America di Santa Clara karena Ari mendapat empat hari off.

Meski tidak tahu bagaimana hari esoknya, pada hari Minggu Ari dan Susi menghayati sekali lagu ”Ajar kami Tuhan, menghitung hari-hari” .... ”Lagu itu memberi kekuatan, ” kata Ari terharu. q (peter)

Untuk Share Artikel Ini SilakanKlik www.KabariNews.com/?31562

Ini dia, cuplikan video resep masakan yang sayang sekali

jika Anda lewatkan...Kakap Bumbu Acar Kuning hanya di www.KabariNews.com/?31445

Kelapa Bakar? Wah apalagi nih? Ternyata kelapa muda bukan cuma dijadikan es saja supaya enak, tapi juga bisa dibakar. Konon bisa me-nyembuhkan berbagai macam penya-kit lho! Simak selengkapnya diwww.KabariNews.com/?31426

Saat mendirikan INTI (Perhimpunan Indonesia Tionghoa), Michael Purnama dkk sempat ketar-ketir karena kondisi politik saat itu masih panas. Ia pun meminta masukan dari Gus Dur. Sebuah statement tak terduga keluar dari mulut Gus Dur kala itu. Jangan lewatkan yang satu ini hanya diwww.KabariNews.com/?31402

OOM KESOEMA & TANTE LINTJE PULANG FOR GOODSetelah 16 tahun di AS, pasangan Kesoema dan Lintje memutuskan pulang ke Indonesia for good. Mereka meninggalkan AS secara sukarela (voluntary departure). Ini menghindarkan mereka dari larangan untuk kembali ke AS selama 10 tahun. Baca kisahnya di KabariNews.com.

Minum es Pocong sembari mengunyah tempe Mendoan, wah rasanya benar-benar nikmat!

Hanya ada diwww.KabariNews.com/?31421 Masalah keimigrasian memang masalah pelik, apalagi bagi warga Indonesia

yang banyak jadi imigran di Amerika. Lalu bagaimana jika Anda ditangkap pihak imigrasi? Simak di sini www.KabariNews.com/?31444

Saat mendirikan INTI (Perhimpunan Indonesia Tionghoa), Michael Purnama dkk sempat ketar-ketir karena kondisi politik saat itu masih panas. Ia pun meminta masukan dari Gus Dur. Sebuah statementGus Dur kala itu. Jangan lewatkan yang satu ini hanya diwww.KabariNews.com/?31402

Minum es Pocong sembari mengunyah tempe Mendoan, wah rasanya benar-benar

Saat mendirikan INTI (Perhimpunan Saat mendirikan INTI (Perhimpunan Indonesia Tionghoa), Michael Purnama dkk sempat ketar-ketir karena kondisi politik saat itu masih panas. Ia pun meminta masukan dari Gus Dur. Sebuah statementGus Dur kala itu. Jangan lewatkan yang satu ini hanya di

mengunyah tempe Mendoan,

KoleksiKabari Video

jika Anda lewatkan...Kakap Bumbu Acar Kuning hanya di www.KabariNews.com/?31445

yang banyak jadi imigran di Amerika. Lalu bagaimana jika Anda ditangkap pihak imigrasi?

| kabari:10

www.KabariNews.com/?31421

| kabari:10

jika Anda lewatkan...Kakap Bumbu Acar Kuning hanya di www.KabariNews.com/?31445

Film bertema dakwah ternyata men-

jadi tren baru dalam dunia perfilman

Indonesia pasca meledaknya film

Ayat-Ayat Cinta. “Mengaku Rasul”

adalah faktualisasi dari maraknya

aliran sesat di Indonesia. Simak

launching dan trailernya hanya di

www.KabariNews.com/?31396

Page 11: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 11www.KabariNews.com

Untuk saksikan Video tentang Chung Phang, silakan Klik www.KabariNews.com/?2551

Page 12: Digital kabari#17 jul08

| kabari:12 www.KabariNews.com

kabari: utama

El Paso merupakan kota di negara bagian Texas, berba-tasan dengan Meksiko. Naik mobil ke kota Juarez di Mek-siko hanya 10 menit dari El Paso. Di dekat airport kota perbatasan inilah terletak satu penjara imigrasi. Resmi-nya bernama El Paso Service Processing Center. Ada sekitar 800 tahanan di sana, keba-nyakan dari negeri sebelah. Dari telepon di barak penjara inilah mengalir kisah sejumlah warga Indonesia yang tertang-kap ICE di Amerika Serikat. Bukan telepon koin, tapi harus beli kartu telepon dari penjara. Semua cerita asli dengan nama disamarkan.

SABTU PAGI PARA TAHANAN MASIH SANTAI DI PENJARA IMIGRASI EL PASO. Tapi Anton,

pria kelahiran Borneo sudah bersiap di dapur dengan seragam koki putih. Demi mengatasi stress, dia memilih menjadi relawan untuk bantu-bantu di sana. Hitung-hitung, karena bebas ngemil di dapur, berat badan yang turun 10 pounds jadi nambah. Di kitchen mau tidak mau dia harus berbahasa Inggris dengan tahanan lain dari berbagai bangsa. Upah kerja di dapur penjara tidak seberapa. Cuma sedolar sehari!

Anton merasa fasilitas El Paso lebih baik.

Sering makan daging ayam. Ada kopi, teh dan susu. Kesehatannya diperhatikan. Di barak 7C ada 50 detainee. Ada vending machine soda dan snack, mesin cuci dan pengering tanpa koin. Ada meja pingpong dan catur dan 3 fasilitas telepon kartu. Juga ada walkman dan televisi berbahasa Spanyol dan Inggris. Tiap hari ia bisa keluar halaman. Bisa lihat matahari, main volley, football atau gym selama dua jam. Seminggu 4 hari bisa ke perpustakaan. Gak ada internet. Ada koran El Paso Times. Majalah Indo? ... Hmm Kabari!

Tanpa terasa, tepat 18 Juni lalu satu tahun sudah Anton dipenjara. Dalam kegalauan, terbersit sosok Bill Gates, Setan dan Tuhan di kepalanya. Bill Gates konon pernah bilang, “Life is not fair, get used to it”. Anton merasa betapa hidupnya sungguh tidak fair. Tetapi, sulit buatnya untuk terbiasa, apalagi mengerti mengapa dia ditahan sekian lama. Penjara adalah penjara!

Pikiran Anton pun melayang pada hari-hari

pertama di Amerika. Sesudah seminggu mendarat di JFK di awal 2006, Anton mendapat tawaran agen untuk bekerja di pabrik roti “Setan” di Philadelphia. “Semua orang Indo di Pila (sebutan lain kota Philadelphia-red) pasti tahu deh pabrik itu, “ katanya. Anton yang polos ketakutan menerima tawaran kerja itu. Tapi akhirnya pekerjaan mengaduk adonan roti itu disabetnya juga. Tiga minggu kemudian, dia melonjak kegirangan karena sudah pegang 600 dollar di tangan. “Ini sih gaji gue 6 bulan kerja di Indo”, ungkapnya.

Belum genap tiga bulan di Roti “Setan”, Anton sudah pede dengan keuangannya. Pemuda 33 tahun ini berhasil menggaet Ria, sesama pekerja asal Borneo di Philadelphia. ”Walaupun cuma dinner di McDonald, senangnya gak ketulungan. ” aku Anton.

Dua sejoli ini berusaha memburu lebih banyak dollar ke California. Ria kerja men-jadi hostess di restoran Asia, dua jam dari Los Angeles. Sementara Anton menjadi kasir di 7 Eleven dekat restoran. Beberapa minggu gawe, Ria tidak betah. Keduanya berhenti. Selagi di California, pasangan yang mabuk cinta ini lalu honey-moon dulu berkeliling Hollywood, dari Universal Studio sampai Disneyland.

Dengan sisa dollar di tangan, Ria dan Anton memutuskan terbang kembali ke Philadelphia. Begitu tiba di Morris Street, mereka mulai kontak sana sini untuk kerja serabutan lagi. Anton sempat bekerja di pabrik daging dan bekerja lagi di 7 Eleven

MENGHITUNG HARIDI PENJARA IMIGRASI EL PASO (1)Hikayat Buruh Pabrik Philadelphia

Page 13: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 13www.KabariNews.com

[ am e r i k a ]

calendar Gratis: Mau Mengumumkan Acara Spesial?Klik Calendar di www.KabariNews.com

sebagai kasir. Sedangkan Ria bekerja di pabrik teh dan pemasok kebutuhan hospital, seperti thermometer. Gak betah. Lagi-lagi, Pabrik Roti ”Setan” menjadi ”juru selamat”. Ria lalu sempat sebentar bekerja dengan para setan... eh Roti ”Setan”.

Keberatan ongkos hidup di kota Phila-delphia, Anton dan Ria menerima saja tawaran kerja di Pabrik Plastik. Lokasinya di Pocono, 100 mil utara kota Philadel-phia. Di kota pegunungan yang ramai turis di musim salju inilah, dua anak Indo ini mencari dollar. Ternyata, total ada 81 orang Indo di sana. ”Kerjaan kita ngepak dan nyusun botol-botol plastik di convey-er. Botolnya buat Shampoo Pantene Paris Hilton itu lho,” jelas Ria terpisah.

Anton dan Ria mengaku mendapat in-come cukup di pabrik plastik itu. ”Kerja 12 jam setiap hari selama 6 hari kita berdua dapet $ 4000 per bulan,” ujar Anton. Ngirit ongkos, Anton dan Ria tinggal serumah dengan 16 warga Indo lain! Pulang pergi kerja diantar jemput. ”Sukanya kalau se-dang off, makan bersama di warung Indo,” ungkap Anton.

Anton, Ria dan semua pekerja Indonesia lain bekerja tenang sekitar setengah tahun di pabrik plastik Pocono itu. Hari itu Senin pagi, 18 Juni 2007. Tiba-tiba ada pengu-muman mengejutkan agar semua pekerja berkumpul. Pabrik plastik itu digrebek oleh puluhan petugas ICE berseragam biru tua dan agen FBI.

Tim buru sergap FBI dan ICE itu sudah siap dengan semua data pekerja, supervi-sor, agen, bahkan sopir antar jemput. Satu aparat berkata lantang, ”Kalian semua bekerja secara illegal. Visa anda visa

turis. Itupun sudah overstay. Coba kalian tunjukkan paspor. Kalau tidak ada, coba jelaskan kepada petugas”.

Anton sangat shock dan sedih. Dia lang-sung terpukul begitu melihat Ria mena-ngis dari kejauhan. Aparat negara itu lalu menggiring 81 orang Indonesia naik ke atas bus tahanan. Semuanya membisu. Tangannya dijerat borgol plastik. Bus ta-hanan itu punya dua sekat. Bagian muka perempuan, belakang lelaki. Bus tahanan itu melaju pelan ke Philadelphia. Dua jam yang menyiksa karena lapar dan bau menyengat dari WC di belakang bus.

Di kantor Imigrasi Philadelpia interogasi 81 tahanan asal Indonesia itu makan waktu dari pagi sampai jam 11 malam. Lama karena banyak tahanan ini tidak berbahasa Inggris. Sehari suntuk perut mereka diganjal tuna sandwich dan nasi kotak. Malam itu juga semua tahanan yang kecapekan itu dibagi dalam dua kelompok untuk ditransfer ke detention center lain. Itulah terakhir kali Anton dan Ria bertatapan muka. Keduanya hanya bisa berurai air mata. Anton diboyong bersama 35 tahanan lelaki lainnnya ke York County Jail. Sedangkan Ria dengan 13 tahanan perempuan lain dipindahkan ke satu penjara imigrasi di New Jersey.

Anton bolak balik transfer penjara. Seminggu di York County Jail, PA. Diterbangkan dengan pengawalan ketat ke Penjara Cornell. 20 hari di penjara New Mexico State itu, Anton dan 30-an ta-hanan Indo dikunjungi oleh Pak Konjen RI dari Houston. Ini melegakan Anton karena sempat menanyakan di mana gerangan Ria. Setidaknya pertemuan itu meredakan frustrasi Anton ketika collect call berulang-kali berhari-hari dari York County Jail ke

KJRI tidak diangkat. ”Herannya, sewaktu ada duit dan bisa beli kartu telepon untuk kontak KJRI, teleponnya diangkat,” ungkapnya.

Dari Alberquerque Anton baru bisa menelpon adiknya dan mengabarkan ke-adaannya. Dia tidak berdaya karena kartu telepon seharga $ 10 hanya bertahan 4 menit jika dipakai menelpon Indonesia. ”Saya gak berani ngasi tahu mama. Dikira tidak tahu diri karena buru-buru memutus sambungan telpon, ” ujarnya.

Kemudian 30 tahanan Indonesia, terma-suk Anton, ditransfer lagi ke Otero County, NM. Sejak di Otero, sebagian tahanan mulai dipulangkan. Sebagian lagi bebas dengan bond sebesar $7500 sampai $20 ribu. Sisanya, seperti Anton, berjuang mendapatkan hak tinggal di Pengadilan Imigrasi. Tiga bulan di Otero, Anton kemu-dian dipindah ke El Paso.

Sering berpindah penjara membuat surat-menyurat Anton dan Ria nyasar alamat. Ria pulang sukarela 19 September 2007. Naik Malaysia Airlines sendirian. Di tele-pon Anton titip salam rindu buat Ria yang sekarang tinggal di Denpasar.

”Anton ...come on out,” seru supervisor dapur. Itu saatnya Anton stand by mem-beri jatah makanan diet. Ada antrian menu vegetarian, halal, kosher dan diabetes. Dia biasanya ngasih porsi lebih banyak untuk tahanan sesama Indonesia.

Anton bilang, ”Di penjara ini saya mulai percaya Tuhan”. Meski kadang berpikir, “Jangan-jangan nasib malang ini gara-gara kutukan Roti ”Setan”. q (peter)

Nikmati juga Kabari Podcast di www.KabariNews.com/?31454

MENGHITUNG HARIDI PENJARA IMIGRASI EL PASO (1)

Page 14: Digital kabari#17 jul08

| kabari:14 www.KabariNews.com

kabari: utama [ am e r i k a ]

1. PASTIKAN SIAPA YANG MENA-HAN ANDA

Ingat dan tulislah nama petugas dan instansi mereka (Police Department, FBI, ICE – Pihak Imigrasi), bersama dengan nomor identifikasi mereka dan plat nomor kendaraan bermotornya. Anda bisa mem-peroleh informasi ini di seragam atau mobil dinas mereka.

2. JANGAN MENANDATANGANI DOKUMEN SEBELUM BICARA

DENGAN PENGACARA

Aparat pemerintah mungkin akan men-

coba mengintimidasi atau memperdaya Anda untuk menandatangani surat. Ja-ngan biarkan diri Anda diperdaya. Dengan menandatangani dokumen, Anda bisa-bisa sudah melepaskan hak Anda untuk hear-ing (sidang) di depan Hakim Imigrasi.

3. HUBUNGI PENGACARA ATAU ANGGOTA KELUARGA ANDA

Anda mempunyai hak untuk memakai telepon setelah Anda ditahan. Ingatlah nomor telepon Pengacara Anda, anggota keluarga, teman atau juru bicara serikat buruh Anda. Dan hubungi mereka segera.

4. HUBUNGI KONSULAT

ANDA

Jika Anda adalah warga asing yang ditahan di Amerika Serikat, Anda punya hak untuk menghubungi kon-sulat Anda. Atau mintalah petugas deportasi untuk memberitahu kon-sulat negara asal tentang penahanan Anda. Tanyakan tentangdaftar Kedutaan dan Konsulat negara Anda di AS. Pihak Konsuler

JIKA ANDA DITAHAN PIHAKIMIGRASI AS, ANDA PERLU...

bisa membantu Anda mendapatkan Pen-gacara atau membantu menghubungi ang-gota keluarga Anda. (Cek nomor telepon KBRI dan KJRI AS di Kabarinews.com)

5. MINTALAH BOND (JAMINAN UANG)

Begitu Anda dalam tahanan imigrasi, mintalah bond (bahkan jika Pihak Imigrasi mengatakan anda tidak bisa mendapatkan jaminan). Anda harus menunjukkan dan meyakinkan mereka bahwa Anda tidak akan berusaha kabur atau membahayakan masyarakat sekitar. Juga, dapatkansalinan Notice to Appear (Pemberitahuan untuk tampil di persidangan). Ini merupa-kan dokumen yang berisi tuduhan pelang-garan imigrasi terhadap Anda.

Panduan ini dikutip dari “Family Care Plan” yang dibuat oleh Presbyterian Church USA. Versi Bahasa Indonesia lebih lengkap bisa dicetak dan diperba-nyak dari Kabarinews.com. q (peter)

Saksikan juga video “Jika Ditang-kap Pihak Imigrasi” di

www.KabariNews.com/?31444

Page 15: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 15www.KabariNews.com

Page 16: Digital kabari#17 jul08

| kabari:16 www.KabariNews.com

kabari: profil

SELAMA KARIRNYA, IA BELAJAR MENARI KEPADA LEBIH DARI 23 GURU TARI, seperti Ni Ketut Su-

djani, I Gusti Gde Raka, Rasimoen, Sawitri, Ni Ketut Reneng, Kamini, Bagong Kus-sudiardjo, BRAy Yodonegoro, Sangeeta, Richard Emmert, Sadamu Omura, Jetty Roels, Gojo Masanosuke, serta beberapa nama maestro lain dari berbagai negara. Tak heran Didik menjadi begitu menguasai seni tari, terutama yang berbasis tradisi.

Anak dari pasangan Hadiprayitno dan Suminah ini juga kerap manggung di luar negeri. Termasuk saat saya bekerjasama dengannya mengkoreografi tiga buah pertunjukan di San Francisco Bay Area. Pertunjukannya lumayan penuh, malah sempat menolak penonton karena full booked. Penampilan Didik dalam menari memang sudah tak ragukan lagi, kalau orang awam berkomentar, ia menari bagai tak bertulang.

Nama Nini Thowok sebenarnya baru didapat ketika ia menari dalam sebuah koreografi karya Bekti Budi Hastuti, senior Didik di ASTI (Akademi Seni Tari Indonesia) pada tahun 1975. Dalam koreografi tersebut ia berperan sebagai perempuan dukun tua bernama Nini Thowok, yang selalu ketiban sial seperti konde lepas lalu dipasang lagi. Merasa lebih cocok dengan tari-tari perempuan bercorak komedi, ia lalu kerap membawakan karya ini sehingga nama Nini Thowok menjadi lekat padanya.

Bakat tari Didik memang luar biasa, sejak usia 15 tahun ia sudah belajar menari Bali dengan pemain Ketoprak yang juga tukang cukur bernama Soegiyanto. Kini ia telah menciptakan berbagai karya luar biasa, tari Dwimuka tahun 1987, tari Kuda Putih tahun 1987, tari Dwimuka Jepindo tahun 1999, tari Topeng Nopeng tahun 1988 dan tari Topeng Walang Kekek ditahun 1980. Pada tahun itu juga Didik mendirikan sanggar tari bernama

Natya Lakshita yang artinya, tari yang berciri.

Pada tahun 2000 ketika mulai dikenal istilah cross gender, yakni identifikasi terhadap sebuah kemampuan yang melintasi batas-ba-tas seksualitas. Didik bergabung dalam pertunjukan yang berjudul Impersonators, The Female Role Players in Asian Dance and The-ater di Tokyo, Jepang. Dalam pertunjukan yang disponsori Japan Foundation ini, Didik bergabung dengan para penari Cross Gender dari Jepang, India, dan Cina. Ia sendiri punya mimpi menggelar festival Cross Gender dan baru terwujud pada Desember 2004, bersama teman-temannya ia mengadakan festival Cross Gender

DWIMUKADIDIK NINI THOWOK

Siapa yang tak kenal sosok seniman satu ini? Pria bernama asli Kwee Yoe An kelahiran Temanggung, 13 November 1954 ini dikenal sebagai penari hu-mor. Salah satu karyanya yang terkenal adalah tari Dwimuka yang sudah dipentaskan dimana-mana.

Page 17: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 17www.KabariNews.com

Bahkan sampai sekarang Didik masih ngamen di jalan Malioboro setiap Sabtu mencari dana buat yayasannya sekaligus me-nyuarakan hak milik jalan kepada artis untuk berekspresi diri di depan umum.

Di usianya yang sudah kepala lima, kebahagiaannya semakin lengkap ketika ia mengangkat seorang bayi laki-laki yang ia beri

nama Aditya Awaras Hadiprayitno.

Menjadi saksi kebesaran Tuhan atas diri-nya, ia hanya bisa berkata, “Saya percaya, kesuksesan dan kebahagiaan saya adalah jawaban Tuhan atas semua doa-doa saya. Bahkan sekarang tidak ada lagi yang bisa menghina saya karena menarikan tarian perempuan. Ya, Tuhan memang selalu menguji saya sampai batas waktu terakhir, sampai-sampai, setiap kali saya berdoa,

saya tidak tahu lagi apakah saya harus menangis atau tertawa. Memang, Tuhan itu suka bercanda.” q (amron-paul yuwono)

Photos courtesy of Daniel Nicoletta

Untuk Share Artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?31514

[ i n d o n e s i a ]

di Yogyakarta dan meng-undang para penari dari Jepang, India, dan Cina.

Keberhasilan Didik sekarang tidak terpungkiri adalah buah dari kerja kerasnya. Ayahnya dulu sempat jadi pedagang kulit kambing. Kemudian bangkrut dan jadi supir truk. Sementara Ibunya buka warung kelontong kecil keci-lan. Didik sendiri sempat jadi guru di ASTI (Akademi Seni Tari Indonesia) dan berpenghasilan pas-pasan.

Sampai saat ini pun Didik masih menopang kehidupan orang tua dan saudara-saudaranya di rumahnya. Sebagai seorang entertainer, sering dia tidak bisa ke gereja tiap minggu. Sebagai gantinya, dia panggil pendetanya untuk persekutuan di rumahnya.

Didik kini hanya bisa bersyukur dan bersyukur. Rasa syukur itu ia wujudkan dengan mendirikan sebuah yayasan yang menyantuni biaya pendidikan lebih dari 60 anak.

Nama: Didi HadiprayitnoLahir: Temanggung, Jawa Tengah, 13 November 1954Pendidikan: ASTI Yogyakarta (1974)Karya Tari:• Topeng Walang Kekek (1980)• Dwimuka (1987),• Kuda Putih (1987),• Topeng Nopeng (1988),• Dwimuka Jepindo (1999)

Page 18: Digital kabari#17 jul08

| kabari:18 www.KabariNews.com

[ i n d o n e s i a ]

Banyak Artikel Tambahan yang Menarik? Klik www.KabariNews.com

kabari: film

AWAL BULAN JUNI, RUMAH PRODUKSI STARVISION PIMPIN-AN CHAND PARWEZ MERILIS

FILM BARU BERJUDUL MENGAKU RASUL:SESAT, film ini mengangkat tema faktual tentang maraknya ajaran sesat di Indonesia. Film ini mengisahkan guru Samir (Ray Sahetapy) yang mengaku sebagai rasul. Guru Samir memiliki banyak pengikut dan dipercaya memiliki mukjizat seperti Rasul. Ia sering terlihat di dua tempat berbeda dan tangannya tersam-bung kembali kendati telah ditebas sebilah pedang. Selain itu guru Samir juga tampak berwibawa sehingga makin banyak yang percaya akan kerasulannya. Di padepokan guru Samir, terdapat seorang murid wanita yang cantik bernama Rianty (Jianti Batary). Diceritakan, Rianty lari dari rumah karena

kecewa dengan kekasihnya, Ajie (Alblen Fillindo). Orangtua Rianty menyuruh Ajie menyusul Rianty di padepokan guru Samir untuk mengajaknya pulang. Tapi Rianty bersikukuh ingin tetap tinggal di sana.

Dalam mengasuh padepokan, Guru Samir dibantu Ki Baihaqi, asistennya. Meski ke-duanya sesat, namun Ki Baihaqi digambar-kan sebagai sosok yang lembut dan lebih berhati-hati dalam bertindak, dibandingkan Guru Samir yang ambisius dan keras kepala. Bahkan, Rianty ingin dikawini oleh Guru Samir, meski ia sudah punya empat istri. Guru Samir beralasan ingin mencari pendamping yang pantas saat maju dalam Pilkada nanti. Rianty berteman akrab dengan Reihan (Ihsan Idol), anak tiri guru Samir dan sering berdiskusi dengan ibu-nya Reihan (Vonny Cornelia). Ajie meminta

bantuan Reihan dan ibunya, agar Rianty mening-galkan padepokan sesat itu. Dia saat bersamaan ia juga berupaya mem-bongkar kebobro-kan guru Samir.

Adegan demi ade-gan di Film dibuat

MENGAKU RASUL

cukup menarik komposisinya. Penonton diajak berpikir untuk menguak bagaimana akhir ceritanya. Dari sisi penggarapan, film ini cukup memikat namun dari segi cerita, terasa kurang greget. Karena sepertinya sutradara kurang melakukan research atas fenomena aliran sesat yang menggejala di Indonesia. Jika saja ini dilakukan, tentu motivasi mengapa guru Samir sampai mengaku Rasul akan terangkat secara gamblang. Yang nantinya akan sangat berguna bagi penonton, paling sedikit penonton jadi tahu isi pikiran orang-orang nyeleneh yang mengaku Rasul. q (yayat)

Produksi: Starvision

Produser: Chand Parwez

Sutradara: Helfi Kardit

Pemain: Ray Sahetapy, Reza Pahlevi, Vonny Cornelia, Jian Batary, Ihsan Idol, dll

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31462

Untuk Saksikan Video Trailer dan Launchingnya Klik

www.KabariNews.com/?31396

Page 19: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 19www.KabariNews.com

Page 20: Digital kabari#17 jul08

| kabari:20 www.KabariNews.com

kehabisan majalah? Klik KabariNews.com, Klik E-Magazine

kabari: film

KELIHATANNYA, FILM INI BER-CERITA TENTANG KEHIDUPAN ORANG-ORANG TIONGHOA

AMERIKA DI HOLLYWOOD. Tapi sebetul-nya film karya sutradara yang besar di San Francisco bernama Arthur Dong ini, adalah film dokumentasi mengenai sepak terjang sineas Asian Americans di Hollywood. Hollywood Chinese mengang-kat tema tentang peran komunitas Asian Americans yang sebenarnya memberi warna tersendiri dalam dinamika industri film Hollywood. Meski hingga saat ini, film-film Hollywood masih didominasi oleh aktor dan aktris kulit putih.

Jika ditelusuri lebih jauh, memang film-film Amerika jaman dulu jarang sekali yang memakai tenaga kaum Tionghoa. Bahkan untuk film-film mengenai budaya Tionghoa atau Asia dari tahun 1940-an sampai 1980-an tetap mempekerjakan orang kulit putih sebagai pemeran utama. Atau seti-daknya hanya pemeran yang “indo” atau berdarah campuran kulit putih saja yang bisa menjadi pemeran utama. Menurut Arthur Dong ketika ditemui Kabari, seka-ranglah saatnya masyarakat dunia meng-hargai kreativitas kaum Asia-Amerika. Arthur yang tadinya ingin menjadi film his-torian ini mengaku, bahwa ia terinspirasi oleh kiprah sineas-sineas Asian Americans

karena sejak kecil hobi menonton film-film Chinese maupun Chinese-Americans di bioskop kecil. Sambil tersenyum ia pun menambahkan, “Lucunya pada waktu itu saya tidak berpikir janggal tentang aktor/aktris kulit putih berperan sebagai karakter Asia, menurut saya kala itu normal-normal saja.”

Hollywood Chinese adalah sebuah film dokumentasi yang mengungkap rahasia dan alasan politik mengapa peran kaum Tionghoa di industri film Hollywood seolah terpinggirkan. Dari mulai membahas sutradara terkenal seperti Ang Lee, Wayne Wang, Joan Chen, David Henry Hwang, dan Justin Lin, dimana sebagian dari mereka telah berjuang melawan ‘juragan’ besar Hollywood sebagai kaum yang kurang diangkat.

Profil-profil non-Asia juga diangkat dalam film ini, seperti peraih dua Oscar, Luise Rainer (Good Earth, 1937), aktor watak Christopher Lee (Fu Manchu, 1960-65), dan aktor idola tahun 1940-an Turhan Bey (Dragon Seed, 1944). Mereka mengung-kap pengalamannya berperan sebagai kaum Tionghoa di layar lebar. Banyak perbedaan pendapat yang dilontarkan para artis tersebut. Christopher Lee menjelaskan betapa beratnya proses make-up yang harus dikerjakan demi menguningkan wajahnya dan menyipit-

CHINESE ALAHOLLYWOOD?

Page 21: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 21www.KabariNews.com

[ am e r i k a ]

kan matanya. Sementara, Luise Rainer menegaskan bahwa setiap pemain harus bisa memerankan karakter ras apapun, dan itu sama sekali tidak ada hubungan-nya dengan politik sinema.

Film dokumentasi ini didukung dengan klip-klip vintage maupun modern yang diambil dari lebih dari 90 film, bahkan dari poster cetak yang diproduksi tahun 1890

sampai film-film modern Asia-Amerika jaman sekarang. Secara keseluruhan, Hollywood Chinese berhasil mengulas keberadaan para sineas-sineas kaum Tinghoa secara gamblang. Film ini juga sangat inspiratif, segar dan mengung-kap kekacauan serta kesedihan sejarah mengenai ras dan representasi budaya. q (inna)

Runtime: 90 min Country:USA Lan-guage:English

Color: Color | Black and White

Company:Center for Asian American Media (CAAM)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31475

9400 Juta Rumah for sale di LA, hanya di www.RumahLA.com

Untuk Informasi Asuransi Kesehatan, Klik www.KabariNews.com/?2545

Page 22: Digital kabari#17 jul08

| kabari:22 www.KabariNews.com

kabari: musik [ i n d o n e s i a ]

THE CLICK FIVE

KEMBALI KONSER DI JAKARTA. Kalau tahun 2007 mereka tampil sebagai sebagai band pembuka Black Eyed Peas, kini mereka menggelar konser sendiri. Dipromotori Lewi Yahya Production, A Mild dan Warner Music Indonesia, konser bertajuk The Click Five Modern Minds and Great Times Tour 2008 berlangsung sukses.

The Click Five terdiri dari Kyle Patrick (vokal), Ben Romans (piano), Ethan Men-tzer (bass, gitar), Joe Guese (gitar), dan Joey Zehr (drum). Keempat dari mereka merupakan jebolan Berklee College of Music sehingga musikalitas mereka tidak perlu diragukan lagi.

Konser di Jakarta berlangsung di Istora Senayan dengan band pembuka Alexa. Band ini tampil apik membawakan 6 lagu dan cukup menjadi ‘pemanas’ konser. Usai lagu penutup “Jangan Pernah Pergi” dari Alexa, seketika itu juga tirai besar menutupi panggung.

Setelah setengah jam dibuat penasaran, penonton lalu disuguhi sebuah videoklip

tentang The Click Five. Saat hitungan countdown tepat di angka nol, layar besar yang menutupi panggung terbuka dan munculah The Click Five. Mereka lang-sung menghentak dengan lagu “Flipside” yang langsung disambung hit “Happy Birthday”.

“Aku Cinta Indonesia!” itulah kalimat per-tama yang diucapkan Kyle saat menyapa penonton. Aksi panggung mereka sangat heboh. Kyle tak henti-hentinya berkeliaran di panggung. Ia sempat turun ke stage bawah menyapa penggemar sembari berlarian. Sedangkan Ben yang sibuk dengan synthesizer-nya pun tak kalah pecicilan, Ben berlarian sampai terjatuh. Bukan main!

The Click Five cukup komunikatif. Kyle seringkali menyapa penonton dengan ucapan seperti “Kamu Cantik Malam Ini” atau “Terima Kasih”. Konser ini disesaki sekitar 3000 penonton dan semua terlihat menikmati suguhan dari band ini. Lagu-

lagu andalan mereka se-perti “Empty”, “Catch Your Wave” dan “Just The Girl” dibawakan dengan apik. Mereka juga memainkan beberapa lagu versi akustik.

Tak hanya itu, The Click Five juga mem-berikan 4 lagu dalam encore. Hit “Jenny” ikut meramaikan suasana. Penonton yang mayoritas ABG langsung histeris kala mendengar intro lagu ini. Rupanya lagu ini sangat ditunggu-tunggu. Konser kemudian ditutup dengan lagu “Headlight Disco” yang membuat penonton di area tribun dan festival turut bergoyang. The Click Five, selain ganteng, lagu-lagunya oke pula! q (chika)

Saksikan videonya diwww.KabariNews.com/?31401

THE CLICK FIVE, MENGGOYANG

PARA ABG

Page 23: Digital kabari#17 jul08
Page 24: Digital kabari#17 jul08

| kabari:24 www.KabariNews.com

kabari: buku [ am e r i k a ]

FAKTA MENARIK TERKUAK OLEH SEORANG WARTAWAN RICHARD LLOYD PARRY. Jurnalis yang juga

Redaktur Asia harian The Times London di Tokyo membuat buku berjudul In The Time Of Madness : Indonesia On The Edge Of Chaos, yang akhirnya terbit juga versi bahasa Indonesianya.

Buku ini menceritakan pengalaman

pribadi Richard saat di Indonesia. Richard meliput dan menjadi saksi mata perang antar etnis di Kalimantan pada tahun 1997-1999, demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan Mei 1998, serta kerusuhan Timor Timur saat jajak pendapat.

Richard membeberkan bagaimana kondisi Indonesia yang begitu mempri-hatinkan. Konflik yang dijabarkan dalam

buku ini seperti cerita novel horor yang diangkat dari peristiwa nyata. Sungguh mencekam dan menegangkan!

Buku ini terdiri dari 3 bagian. Yang pertama adalah mengenai Borneo pada tahun 1997-1999. Yang kedua me-ngenai Jawa di tahun 1998. Dan yang terakhir adalah mengenai perebutan Timor-Timur. Yang jelas buku Zaman Edan: Indone-sia Di Ambang

INDONESIADI AMBANG

KEKACAUAN

Judul: Zaman Edan : Indonesia Di Ambang Kekacauan (Judul Asli: In The Time Of Madness : Indonesia On The Edge Of Chaos)

Penulis: Richard Lloyd Parry

Penerbit: Serambi

Terbit: Mei 2008

Jumlah Halaman: 452

Kategori: Dokumentasi Sejarah

Teks : Indonesia

Kekacauan membuat kita merenung kembali, bahwa bingkai ke-Indonesia-an pernah koyak. Dari buku ini kita juga bisa menjemput makna, yakni masa lalu suram itu jangan pernah terulang kembali. q (chika)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31477

Page 25: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 25www.KabariNews.com

Page 26: Digital kabari#17 jul08

| kabari:26 www.KabariNews.com

kabari: jajanan

NAMUN BAGI YANG HOBI MAKAN, JALAN MARGONDA BOLEH DIBILANG SURGANYA MAKANAN. Teman saya yang ikut hunting makanan bahkan menantang, “Mau

makan apa lo disini? Lo Lihat tuh di kanan kiri, semuanya ada!” katanya saat mobil kami memasuki jalan Margonda. Memang benar, di kanan kiri jalan berderet berbagai tempat makan, mulai dari yang ala restoran sampai kaki lima.

Yang namanya makan, tentu saja insting saya langsung bekerja, kira-kira makanan apa yang enak disantap saat mendung begini? Di sebelah kanan, ada kedai Bolo-Bolo Fried Chicken, Japanese Sukiyaki, Soto Kudus, Soto Iga Bakar, Bakmi Margonda, Soto Gebrak, Mie Pangsit 99, Ayam Goreng Suharti, Ayam Goreng Kremes, dan masih banyak lagi. Sementara di sebelah kiri ada Uya Kuya Pisang Kremes, Steak House, Sroto Banyumas, Warung Cacak Ayam Goreng Sambal ijo, Ayam Bakar Wong Solo, Soto Cak Wit, dan Mie Kocok. Yang disebut barusan hanya tempat makan ‘kelihatan’ karena memasang papan reklame. Se-mentara masih banyak lagi yang lain, apalagi yang ala kaki lima. tak terhitung jumlahnya!

Mobil kami terus menyusuri jalan Margonda hingga ketemu jalan Juanda yang menuju ke pusat kota Depok. Di jalan Juanda kami memutar balik ke arah Jakarta. Rupanya kami belum juga menen-tukan pilihan, sementara perut sudah keroncongan.

Akhirnya kami berhenti di kedai kecil yang menjual minuman

‘seram’, kedai minuman “Es Pocong”. Saya sempat protes, kok lapar-lapar begini cuma minum es? Teman saya menjelaskan, se-lain jual es Pocong, di situ juga ada tempe mendoan. Wah benar juga nih, dingin-dingin begini makan tempe mendoan hangat.

Karena penasaran, begitu masuk ke kedai bukannya duduk, saya malah nongkrong di dapur. Di sana ada seorang pegawai yang sedang meracik “Es Pocong”. Setelah ngobrol-ngobrol berlagak seperti orang kaya yang mau beli banyak, pegawai tersebut mengatakan bahwa es Pocong terbuat dari bubur sumsum dicampur aneka sirup warna-warni, lalu diberi sedikit air soda dan dicemplungin potongan es batu. Selain Es Pocong ada juga Es “Black Magic”, “Kuntilanak”, “Drakula”, “Suster Ngesot” dan aneka minuman seram lainnya. Racikan minuman-minuman itu sebenarnya sederhana saja, seperti es Kuntilanak yang ternyata hanya air jeruk nipis ditambah soda dan sirup berwarna bening. Lalu kenapa namanya horor banget? Rupanya kedai ini cabang dari kedai Es Pocong yang terletak di sebelah kuburan Kober, Tebet, Jakarta Selatan. “Berhubung ada di sebelah kuburan yang diasosiasikan seram, makanya sekalian saja dinamai Es Pocong, eh malah laku dan bikin penasaran orang,” kata David pemilik kedai ini. Karena cukup laku, akhirnya Es pocong membuka cabang di jalan Margonda. Setelah menyeruput es Pocong dan es Kuntilanak, kami segera memesan makanan kampung nan favorit, tempe mendoan!

Sekedar informasi, makanan yang berasal dari Banyumas ini

TEMPE MENDOAN DI MARGONDA Jalan Margonda Raya berada selepas kampus UI Depok. Jalan sepan-jang kurang lebih dua kilometer ini adalah penghubung utama Jakarta-

Depok dan punya dua jalur, ke arah Depok dan sebaliknya. Seperti umumnya jalan utama, jalan ini juga macet dan padat. Apalagi kalau

jam-jam sibuk, capek deh...

Page 27: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 27www.KabariNews.com

[ i n d o n e s i a ]

mailing list sign up “Ingin dapat Artikel Menarik lewat Email Setiap Minggu? Klik Mailing List Sign Up di http://www.KabariNews.com

sebetulnya sama dengan tempe goreng tepung biasa, hanya saja te-pungnya campuran dari tepung beras dan tepung tapioka. Sehingga ketika digoreng dia tidak mengeras seperti tempe goreng tepung biasa. Bumbunya pun gak ribet, cuma bawang merah,

bawang putih, ketumbar, kencur dan garam. Mendoan dalam bahasa Jawa berarti “setengah matang”, nah tempe mendoan ini memang digoreng setengah matang. Begitu tahu bahwa sepo-tong tempe mendoan yang besarnya setelapak tangan harganya cuma Rp 1.500, langsung saja saya pesan empat potong. Dijamin kenyang nih meski tidak sama nasi.

Begitu pesanan tiba, selera makan saya langsung menggelora melihat asap ngebul dari tempe mendoan yang baru matang. Ditambah lagi disajikan dengan wadah kresek kayu dengan daun

pisang. Wuih serasa di kampung beneran!

Supaya terasa komplit, kami juga diberikan beberapa potong cabe rawit. Tapi saya lebih memilih pakai saus sambal karena tinggal dicocol. Begitu kerongkongan terasa padat, segelas es kuntilanak langsung menyapu semuanya ke perut. Glek, benar-benar man-tap! Saya langsung ingat teman-teman di Amerika yang setengah mati nyari tempe, Wah untung saya tidak tinggal di Amerika, kata saya geli sendiri.

Lebih dari sejam kami nongkrong di kedai itu, sebelas potong tem-pe mendoan kami tandaskan bertiga. Sementara suasana jalan Margonda mulai hiruk pikuk karena mendekati jam pulang kantor. Cuaca semakin mendung dan hujan rintik-rintik mulai turun. Kami pun bergegas pulang tak ingin terjebak macet. Beberapa saat kemudian hujan turun dengan derasnya. Dari kejauhan jalan Margonda tampak mulai diterangi kerlap-kerlip lampu. Surga makanan itu semakin indah saja jika malam. q (yayat)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klikwww.KabariNews.com/?31472

Saksikan videonya di www.KabariNews.com/?31421

Page 28: Digital kabari#17 jul08

| kabari:28 www.KabariNews.com

Nyok kite nonton ondel-ondel...Nyoook, sebait lirik lagu itu seakan membawa kenangan tentang Jakarta, kota metropolitan yang tak pernah tidur dan menjadi urat nadi perekonomian Indonesia.

Sebagai ibukota negara, Jakarta memang terus berkembang dari tahun ke tahun. Jutaan warganya bertumpu hidup di kota ini. Banyak yang bilang Jakarta sekarang sudah sangat jauh berubah, mulai dari infrastruktur sampai pola hidup. Kata Om-Om kita, Jakarta dulu masih sepi dan lapang. Sekarang? Lihat saja sendiri... q

(arip)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31473

kabari: fotografi

JakartaJakarta

oh

Gajah Mada Hayam Wuruk - Akhir tahun 60an Gajah Mada Hayam Wuruk - Tahun 2008

Page 29: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 29www.KabariNews.com

Harmoni - Tahun 60-70an Harmoni - Tahun 2008

Jl. M. H. Thamrin - Tahun 60an Jl. M. H. Thamrin - Tahun 2008

Tugu Pancoran - Tahun 60-70an Tugu Pancoran - Tahun 2008

Page 30: Digital kabari#17 jul08

| kabari:30 www.KabariNews.com

kabari: edukasi[ am e r i k a ]

DALAM DUNIA PERFILMAN HOLLYWOOD, NAMA GEORGE LUCAS SUDAH CUKUP TERKENAL. Dialah yang menyutradarai film Star Wars. Tetapi hanya sedikit

yang tahu bahwa pria berambut putih yang berdomisili di San Francisco Bay Area ini memiliki kecintaan yang lain selain dunia film, tepatnya pendidikan. Yayasan ini lebih dikenal dengan nama pendeknya, yaitu The GLEF. Tapi jangan keliru, walaupun namanya yayasan, The GLEF tidak memberikan bantuan dana kepada sekolah-sekolah di Amerika Serikat. Melainkan menye-barluaskan ide-ide George Lucas dalam hal mengupayakan dan memperbaiki kualitas pendidikan lewat teknologi. Juga mempro-mosikan ke masyarakat luas tentang sekolah-sekolah yang sistem pendidikannya telah sukses.

The GLEF dibentuk pada tahun 1991 oleh George sebagai sarana teknologi untuk membantu anak-anak sekolah dalam belajar. The GLEF punya misi dan visi yakni memboyong berbagai macam pengetahuan akademik dan dunia dalam bentuk teknologiterkini kapada para pelajar. Yayasan ini mendokumentasikan berbagai upaya sekolah-sekolah di Amerika Serikat dalam memberdayakan dunia pendidikan, dari sisi mengajar maupun belajar.

The GLEF juga menye-diakan sumber-sumber informasi untuk para staf pengajar dan pegawai departemen pendidikan daerah untuk mendapat-kan akses teknologi dalam mengeksplorasi gaya pendidikan yang

GEORGE LUCAS,ANTARA STAR WARS DAN THE GLEF

Teknologi Masa Depan Sekolah

lebih luas.

Tahun 2004, George Lucas menerbitkan sebuah majalah pendidikan non profit yang diberi nama Edutopia, hasil dari sebuah newsletter produksi yayasan GLEF. Latar belakang penerbitan majalah ini karena pada tahun sebelum-nya, George sempat mengeluh ketika mengunjungi sebuah toko buku. Saat

itu ia tidak mendapatkan satupun majalah yang mengulas habis tentang pendidikan. Yang ada hanya majalah-majalah pendidik-an yang membahas tentang debat politik dan tips-tips dasar mengajar. Edisi perdana Edutopia penuh dengan advertensi dari berbagai perusahaan besar seperti LeapFrog, Adobe, Serious Magic, dan Gateway. Semenjak itu Edutopia banyak berisi artikel tentang kemajuan dan inovasi pendidikan melalui situs maya, film dokumentasi, DVD, dan berbagai macam alat-alat pendidikan mengajar gratis bagi para guru. q (inna)

Baca juga wawancara Kabari dengan Milton Chen, Direktur Eksekutif The GLEF/Edutopia.

Hanya di KabariNews.com/?31476

Page 31: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 31www.KabariNews.com

Page 32: Digital kabari#17 jul08

| kabari:32 www.KabariNews.com

classified Gratis Iklan Baris untuk Jual/Beli Barang?Klik Classified di www.KabariNews.com

kabari: parenting

MUSIM PANAS TIBA SEIRING LIBURAN SEKOLAH ANAK-ANAK. Para orang tua pun sibuk merencanakan kegiatan musim panas bagi anak-anaknya. Anda dan ke-

luarga pasti senang, terutama anak-anak yang sudah tidak sabar menikmati liburan mereka. Tapi jangan lupa, agar keceriaan kelu-arga Anda tidak terganggu, Anda perlu memperhatikan masalah keamanan dan kenyamanan berlibur. Jangan sampai keceriaan keluarga Anda berubah menjadi muram hanya karena kita kurang hati-hati. Nah, dibawah ini merupakan tips-tips keamanan penting, agar keluarga Anda tetap nyaman berlibur.

• Berpantai (at the beach)

Saat musim panas, sudah pasti matahari akan terik sekali di pantai, oleskan krim sunscreen berkali-kali jika perlu untuk mencegah kanker kulit. Sama halnya jika cuaca mendung di pantai, Anda sebaiknya pakai krim sunscreen tiap dua jam sekali, terutama setelah bere-nang atau berkeringat. Gunakan

krim sunscreen yang mengandung SPF 15 atau lebih tinggi, cari yang berlabel American Academy of Dermatology (AAD).

• Berperahu (boating)

Jangan pernah mengemudi-kan perahu dalam keadaan mabuk. Menurut data dari American Red Cross, setengah dari kecelakan perahu, akibat konsumsi alkohol.

• Berjalan kaki naik bukit/hutan (hiking)

Bawa air putih atau jus buah yang cukup untuk mencegah ke-hausan. Pastikan pula perut Anda sudah terisi. Jangan pernah pergi hiking dengan perut kosong. Hindari minuman seperti alko-hol atau kafein yang bisa membuat tenggorokan Anda dehidrasi.

• Berenang (swimming)

Dimanapun Anda berenang, entah di danau, sungai atau pantai, pastikan anak-anak Anda (khususnya yang dibawah 12 tahun) memakai pelampung. Pastikan juga Anda melihat penanda daerah aman berenang. Untuk mengetahui seberapa dalam air tersebut, tes kaki Anda kedalam air. Karena jika menyelam di air yang terlalu dangkal bisa mengakibatkan melemahnya urat saraf tulang belakang.

• Berpiknik (picnicking)

Jika cuaca di luar menca-pai lebih dari 90 derajat Fahrenheit, jangan biarkan makanan yang telah tersaji dibiarkan lebih dari satu jam. Ini untuk menghindari

bakteri yang membusukkan. Setelah selesai makan, langsung masukkan makanan yang tidak tahan lama ke dalam kotak pen-dingin atau ice filled cooler.

• Bersepeda (biking)

Selalu memakai helm tidak peduli jauh atau dekat jarak Anda bersepeda, terutama dengan anak-anak. Menurut

LIBURANYANG AMAN DAN NYAMAN

Page 33: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 33www.KabariNews.com

[ am e r i k a ]

data dari National Highway Traffic Safety Administration, pada tahun 2005 di Amerika Serikat, 18 persen dari 748 kecelakaan sepeda menimpa anak remaja dibawah usia 15 tahun. Berban-ding dengan grup usia 35-54 tahun yang 39 persen.

• Berkemah (camping)

Jauhkan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti kertas, daun-daun kering, dan jarum atau kerucut cemara dari tempat memasak untuk mencegah keba-karan. Jangan pernah menggu-nakan kompor gas kecil atau alat masak lainnya di dalam tenda. Oleskan pada tubuh Anda lotion anti nyamuk atau serangga di

malam hari. Pastikan juga daerah sekitar tempat Anda membuka kemah, bebas dan jauh dari binatang buas.

• Bermain di luar (play-ing outdoors)

Pastikan Anda menggu-nakan krim anti-nyamuk dan anti-serangga yang mengandung DEET (zat yang bisa mencegah penyakit seperti malaria, demam dengue, dan en-cephalitis). Sesuai dengan peraturan American Academy of Pediatrics, jangan gunakan DEET terhadap bayi berusia dibawah 2 bulan, dan pakai krim penolak serangga yang mengandung tidak lebih dari 30 persen DEET bagi anak-anak kecil. Oles secara merata pada kulit yang tidak tertutup baju.

Tips Menghemat Biaya Berlibur

Liburan keluarga tidaklah harus menguras kantong, dibawah ini ada lima cara mengurangi pengeluaran saat berlibur.

1. Bawa makanan sendiri. Jika hanya berlibur satu hari, ada baiknya Anda membawa makanan sendiri daripada membeli

new extra! Artikel & Advertensi di Kabari sekarang ada artikel nomer yang link ke KabariNews.com. Banyak Info, Foto, Video, Special Promotion dan...Extra Bonus.

di lokasi wisata.

2. Tidak menginap di hotel. Kalaupun terpaksa menginap, pilihlah pondokan atau losmen yang murah.

3. Cari info sebanyak-banyaknya mengenai daftar tempat berlibur murah atau gratis (ada di www.2chambers.com)

4. Kunjungi perpustakaan. Di sana Anda juga bisa meminjam buku, DVD, atau audiobooks untuk bagi anak-anak Anda.

5. Berlibur di daerah sendiri. Anda tidak harus keluar state lain untuk berlibur. Lihat buku peta Negara bagian Anda untuk

mengetahui daerah-daerah yang tidak pernah Anda kunjungi sebelumnya.

Nah, selamat berlibur! q (inna)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klikwww.KabariNews.com/?31465

Page 34: Digital kabari#17 jul08

| kabari:34 www.KabariNews.com

kabari: kesehatan

Gratis: Website Design Tanpa harus beriklan di Kabari.email ke [email protected]

[ i n d o n e s i a ]

AKTIVITAS SEHARI-HARI TERU-TAMA DI LUAR RUANGAN, PASTI AKAN MENGELUARKAN KERI-

NGAT. Keluarnya keringat saat beraktivi-tas sebenarnya adalah hal normal untuk menjaga metabolisme tubuh. Keringat juga dapat mengeluarkan toksin yang ada pada tubuh kita. Meski normal, tak pelak keringat memang kadang mengganggu, apalagi jika menimbulkan aroma tidak sedap khususnya pada bagian ketiak. Oleh karenanya, banyak orang menggu-nakan deodoran sebagai Anti transpirant-en (anti keringat) untuk menghilangkan bau ketiak.

Penggunaan deodoran adalah salah satu antisipasi agar kita tidak mengalami BB (Bau Badan). Namun tahukah Anda bahwa dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ternyata deodoran dapat menimbulkan kanker payudara bagi peng-gunanya terutama kaum wanita. Sayang-nya masyarakat masih banyak yang tidak menyadari bahaya tersebut.

Dari beberapa hasil penelitian yang dilakukan pakar kesehatan, diungkapkan bahwa pada beberapa produk deodoran terdapat zat kimia berbahaya yang disebut Aluminium Chlorhydraat (sering disebut AC), zat ini dapat menimbulkan penyakit kanker payudara pada wanita.

Hasil penelitian menyebutkan bahwa penyebab munculnya kanker payudara adalah karena menumpuknya zat-zat racun pada kelenjar getah bening dibawah lengan. Ini disebabkan oleh pemakaian deodoran yang mengandung zat AC terse-

but, zat ini menghalangi keluarnya zat-zat racun dalam tubuh yang dikeluarkan dalam bentuk keringat.

Kaum wanita sangat rentan akan penyakit tersebut karena kebanyakan wanita melakukan pencukuran bulu ketiak untuk mempercantik penampilan dan menambah rasa percaya diri khususnya pada saat menggunakan pakaian yang sedikit terbuka. Anderson Cancer Center menyimpulkan bahwa wanita yang mencukur bulu ketiaknya ternyata 10 kali lebih rentan terhadap kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang membiarkan bulu ketiaknya tumbuh apa adanya.

Sementara Dr. Therese Bevers dari M.D. Anderson mengungkapkan, dengan mencukur bulu ketiak, di ketiak akan timbul banyak luka tak kasat mata serta pori-pori di daerah ke-tiak akan membesar. Ini memungkinkan toksin dan zat kimia dari berbagai produk seperti deodoran, bedak, dan krim akan dengan mudah memasuki kulit. Deodoran antiperspirant menambah mudah toksin masuk ke dalam kulit, karena antiperspirant mencegah pengelu-aran keringat yang bisa membantu melunturkan toksin yang masuk. Toksin yang masuk itu lalu tertimbun di payudara, dan berakibat timbulnya kanker.

Berhati-hatilah dengan produk apapun yang Anda gunakan khususnya produk untuk pe-rawatan tubuh. Periksalah deodoran yang Anda pakai, apakah mengandung zat Alumini-um Chlorhydraat (AC) di dalamnya, jika ya, maka segera buang dan periksalah kesehatan Anda. q (arip/berbagai sumber)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31470

WASPADAIDEODORAN

ANDA

Page 35: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 35www.KabariNews.com

Page 36: Digital kabari#17 jul08

| kabari:36 www.KabariNews.com

TERIMA PESANAN MASAKAN INDONESIA

Telp Rebeka 650-305-1195

kabari: sana sini

CA Dept of Real Estate, #01439375

Perlu Pinjaman Bisnis??hubungi800-281-6175

Untuk Info, Klik KabariNews.com/?2560

Foto-Foto Flower Arrangements by Nona, Klik KabariNews.com/?2494

CREATIVE GALORE,etc

We specialize with unique & exquisite flower arrangements for

all kind of occasions

Phone: 951-966-8925Website: www.creativegaloreetc.com

Mau bikinn GRAPHIC DESIGN n LOGO n BROCHURE

email ke [email protected]://www.KabariNews.com/?2572

Perlu jasa penerjemah

BAHASA INDONESIA-INGGRIS?Hubungi Peter 415-812-2414

Pasang iklan baris

di Kabari...mulai 25$

saja...Perlu refinance atau mau beli

rumah, lebih dari 50 lenders dan investors dapat memberi pinjaman.

Mortgage

(800) 281 6175CA Dept of Real Estate,# 01439375

Tertarik untuk menjadi Reporters, Sales Representatives, dan Distribution Majalah Kabari di Amerika?

Email Kabari ke [email protected]

Indobikers California mc > wadah kumpul2, jalan bareng para bikers motor besar indo di usa, we welcome you to join with us. buy and sell motorcycle(hd, triumph,dll) parts, escort ebay, craigslist, we ship parts and motorcycle to indonesia also. kontak:[email protected], yahoo messenger id: harleyharubiru • HURRY UP JOIN WITH US BIKERS!

24 HOURS ANTAR-JEMPUT, serving indo comunity since 2000, antar-jemput greyhound, airport, ke tempat sidang, tempat kerja, vacation. first come first serve • kontak:

626-2589422,213-9241587,909-9205373.

PEKAN RAYA JAKARTA ATAU JAKARTA FAIR DIGELAR KEMBALI TAHUN INI. PRJ berlangsung di Kemayoran mulai 12 Juni hingga 13 Juli 2008. Tahun ini PRJ sudah

berlangsung yang ke-41 kalinya, dan temanya adalah “Melalui Ja-karta Fair, Marilah Kita Saling, Mengisi, Memperkokoh, Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia”.

Dengan harga tiket Rp 15.000/Senin – Jum’at dan Rp 20.000/Sabtu-Minggu, pengunjung dapat menikmati beragam acara. Mulai dari konser musik sampai hiburan lain yang biasa digelar oleh pemilik stand atau booth.

Para peserta pameran mendesain stand nya sedemikian rupa. Ada yang menyediakan badut, menyelenggarakan games

KE PRJ YUUK..

Salah satu stand di PRJ

Suasana Pembukaan PRJ 2008

Page 37: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 37www.KabariNews.com

[ i n d o n e s i a ]

berhadiah, atau memberi potongan harga. Semua itu dilakukan agar menarik perhatian pengunjung dan membeli produk mereka. Salah satu stand yang selalu ramai dikunjungi adalah Rumah Hantu.

Jika capek berjalan kaki, tak usah kuatir karena dengan uang Rp 10.000 kita bisa keliling arena PRJ menggunakan mobil gandeng. Selain itu, kita juga bisa menikmati aneka ragam makanan mulai dari yang modern hingga yang tradisional. Termasuk kerak telor yang terkenal itu.

Yang membedakan PRJ tahun lalu dengan tahun ini adalah adanya angkutan gratis menuju PRJ dari 6 titik. Di Jakarta Fair juga diadakan pasar murah yang berlangsung sejak pukul 10 pagi

hingga jam 4 sore.

Setiap malam Jakarta Fair juga menyajikan pentas musik dari kelompok musik yang berbeda-beda. Bahkan pada malam pem-bukaan acara dimeriahkan oleh artis terkenal seperti Titik Puspa, Elfa’s Singer, Rio Febrian dan GIGI. q (amir)

Saksikan videonya di www.KabariNews.com/?31428

Pembukaan PRJ 2008 oleh Bapak Soesilo Bambang Yudhoyono

Untuk Video dan info lebih lanjut, silakan Klik KabariNews.com/?31222

Page 38: Digital kabari#17 jul08

| kabari:38 www.KabariNews.com

kabari: sana sini

classified Gratis Iklan Baris untuk Sewa/Mencari Tempat TinggalKlik Classified di www.KabariNews.com

APA LAGI INI? COBA SAJA ANDA BAYANG-KAN APA HUBUNGANNYA TEMPE DAN INSINYUR? GAK NYAMBUNG, BUKAN? ITU

DIA! Dua hal yang kedengarannya mustahil inilah yang ternyata serba mungkin dalam sosok Benjamin Budiman, insinyur komputer lulusan San Jose State University tahun 1987.

Begini ceritanya. Sekitar 25 tahun lalu, Ben yang arek Malang ini suka ngidam tempe segar begitu

tinggal di Amrik. “Tempe di Amerika (sering ditulis tempeh) sering dicampur sama barley atau rice. Gak pas dengan lidah orang Indonesia,” ujarnya. Gara-gara itulah dia mulai bereksperimen dengan pembuatan tempe segar untuk konsumsi sendiri. “Om saya, B. Limas yang Ahli Jamur di IPB yang membantu saya mengerti proses ini,” tukasnya lagi.

Lambat laun, Ben yang sudah dua puluhan tahun menjadi pro-grammer DB OS 2 di IBM untuk mainframe computer ini semakin canggih membikin tempe sendiri. Atas dorongan teman-teman dekat termasuk Persatuan Senior Indonesia (PSI) dan Persatuan Indo Belanda (NESO), Ben mulai menjual tempenya di bazar makanan masyarakat Indonesia di San Jose dan sekitarnya di awal tahun sembilan puluhan. “Mulanya buat fun saja. Apalagi saya hobi masak,” ujarnya.

Main-main itu ternyata berubah serius. Lewat industri rumahan, Ben memang sudah mensuplai tempe sampai tigaratusan potong setiap bulannya ke dapur Marvell Technology di Silicon Valley. Tahun lalu Ayung Sugianto, salah satu chef di perusahaan milik orang Indonesia inilah yang memotivasi Ben mendapatkan permit pabrik tempe.

Setelah lewat jalan berliku, akhirnya suami Claudia Budiman ini berhasil mendapatkan permit dari FDB (Food and Drug Bureau) Januari tahun ini. Makan waktu lama karena American concern dengan proses peragiannya. Menurut FDB, ini satu-satunya permit buat pabrik tempe di California Utara. “Kebanyakan tempe

di pasaran home-based business,” terangnya.

Lewat pengalaman, Ben menyimpulkan bahwa tempe yang enak, seperti Tempe Malang yang terkenal itu, karena bahan dan suhu proses pembuatannya yang sejuk (tidak terlalu panas dan terlalu dingin). “Menjaga citarasa, saya justru memakai AC untuk men-dinginkan tempe. Sekitar 70 Fahrenheit. Lampu hanya sebagai penerang, bukan heater, ” ujarnya. Karena proses itulah, tempe bikinan Ben ini dikenal orang sebagai tempe segar yang firm dan “wangi”.

Yang bikin asyik, Ben menawarkan Tempe Kit, di mana orang bisa membikin tempe sendiri. Pelanggannya yang orang Jepang dari New York suka sekali ide ini dan yang pasti tempenya memang firm dan gurih digorengnya.

Dan tak kalah penting, menghindari pegal linu, ayah dua anak ini memakai kedelai organik yang sudah dikupas. “Ini tempe di Amerika. Kalau di Indonesia kan labor intensive, diinjak-injak kaki,” ujarnya berhumor.

Akhirnya, jangan termakan ulasan ini. Buktikan saja sendiri keaku-ratan dan presisi TEMPE INSINYUR! Click and Hit Enter di www.budimanfood.com. Ben punya impian harga tempe di Amrik bisa setara harga tahu. Thanks God for tempe is available in United States. q (magenta)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klikwww.KabariNews.com/?31544

TEMPE INSINYURDARI SILICON VALLEY

Page 39: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 39www.KabariNews.com

kabari: seni [ i n d o n e s i a ]

Cari Jodoh? Klik www.KabariNews.com

BANYAKNYA HIBURAN MODERN SAAT INI MEMBUAT KE-BERADAAN SENI TRADISI SE-

MAKIN TERPINGGIRKAN. Ditambah lagi media informasi seperti saluran televisi juga jarang mengangkat profil seni tradisi, maka tak heran pertunjukan dan peng-giat seni tradisi semakin lama semakin berkurang jumlahnya. Seperti kelompok kesenian Wayang Orang (WO) Bharata ini. Di Jakarta mungkin hanya kelompok wayang orang ini yang masih bertahan hidup di tengah hingar bingarnya gaya hidup hedonis Jakarta.

WO Bharata dibentuk tahun 1972 dan telah banyak mengalami pasang surut dalam eksistensinya.

Mulai dari tampilnya mereka di luar negeri seperti di Jerman(1985) Turki (1992) dan Belanda (1999) hingga terpaksa tetap mentas meski hanya ditonton tiga orang!

Gedung WO Bharata terletak di Jalan Kalilio, Senen, Jakarta Pusat. Gedung

WO Bharata berhimpitan dengan toko kelontong dan pedagang kaki lima di sekitar termi-nal Senen. Pada kurun 1963-1999 WO Bharata sempat meng-

gelar pertunjukan setiap malam, namun sejak gedung pertunjukan direnovasi, pertunjukan hanya dilangsungkan setiap Sabtu malam saja. Biasanya pertunjukan dimulai pukul 20.00 WIB dan ketika Kabari menyambangi, mereka memainkan lakon Kresno Duto. Malam itu berkisar 70 orang saja dari kapasitas 208 kursi. Penonton-nya kebanyakan orang tua yang usianya sepuh. Para orang tua yang menonton disini biasanya mencari obat rindu akan seni tradisi Jawa sekaligus menjadi ajang reuni dan kumpul-kumpul.

Harga tiketnya terbilang murah, yaitu sebesar Rp 20.000 untuk Kelas 1 dan Rp 25.000 untuk Kelas Utama. Menariknya, banyak di antara penonton yang sengaja membawa anak-anaknya dengan tujuan mengenalkan kesenian tradisi sejak usia belia. Penonton yang hadir juga bukan hanya dari Jakarta tetapi juga dari Bogor, Bekasi, dan Tangerang.

Banyak pesan moral yang bisa diambil dari dalam cerita yang disajikan dalam

pertunjukan WO Bharata. Salah satunya tentang kebenaran yang akan selalu menghancurkan kebatilan.

Bapak Marsam, pimpinan WO Bharata menegaskan bahwa mereka selalu berpesan kepada anak-anak mereka, agar jangan pernah sekali-kali melupakan dan meninggalkan WO Bharata karena orang tua mereka hidup dan besar dari berkese-nian ini, ujarnya.

Harapan para anggota WO Bharata ini adalah agar seni tradisi semacam ini mendapat perhatian cukup dari pemerin-tah daerah dan pemerintah pusat, apalagi di tengah gembar-gembornya Tahun Kun-jungan Wisata Indonesia 2008 q (arip)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31460

WAYANG ORANG BHARATA

Page 40: Digital kabari#17 jul08

| kabari:40 www.KabariNews.com

kabari: amerika

SEJAK MENGINJAKKAN KAKI DI AMERIKA, salah satu tempat yang ingin saya datangi adalah Amish

Village atau yang disebut Pensylvania Dutch di Lancaster County, Pensylvania, yang hanya 3 jam dari Maryland.

Beberapa menit sebelum memasuki Pensylvania Dutch, saya melewati sebuah rumah bertuliskan Amish Village di salah satu sisi, yang sekaligus sebagai penanda atau ibaratnya papan selamat datang. Di dalam village ternyata saya temukan kehidupan kaum Amish itu ‘unik’!

Sejak bangun tidur, mereka sudah sibuk di ladang sampai matahari terbenam. Meskipun mereka seperti penduduk kota pinggiran lainnya, bercocok tanam, menjual hasil panennya, serta menjual hasil kerajinan tangan, tapi mereka punya kehidupan yang unik, yakni tak tersentuh oleh teknologi tinggi.

Masyarakat Amish juga enggan disorot oleh kamera atau difoto. Dan sebagian besar tak suka diajak bicara masalah ke-hidupan pribadi. Kehidupan mereka adalah

kehidupan yang tenang, jauh dari hiruk pikuk suara mesin dan tak tersentuh teknologi masa kini. Transpor-tasi mereka pun hanyalah gerobak, buggy (kereta kuda) dan sepeda.

Pusat Turis

Karena kehidupan unik itulah Amish Vil-lage menjadi obyek wisata. Banyak hotel dan motel yang dibangun di Pensylvania Dutch, ada juga farmer market dan aneka toko suvenir. Dengan kondisi demikian bukan berarti kaum Amish tak mau berso-sialisasi, mereka kerap mencari pengha-silan dari para turis yang datang. Mereka menjual hasil pangan, kerajinan tangan atau menjadi tenaga sais kereta berkuda. Semua produk buatan kaum Amish adalah buatan tangan tanpa bantuan alat-alat berteknologi tinggi.

Agar dapat meresapi kehidupan mereka yang tenang, ada baiknya mencoba me-nginap ala homestay, ada beberapa di sini. Kita akan merasakan kehidupanmereka dari dekat sekaligus dapat me-mahami filosofi hidup mereka. Dan yang asyik bisa mencicipi makanan hasil asli masakan mereka. Salah satunya cake ala Amish yang rasanya yummy!

Berkunjung ke Amish Village paling pas saat musim panas sekarang ini, karena mereka tengah menuai hasil kebun dan menghasilkan furnitur. Kita juga bisa berjalan-jalan melihat kesibukan mereka di farmer market. Kalau ingin ber-keliling, naiklah buggy, selain bisa melintasi rumah-rumah asli mereka juga bisa bercakap-cakap dengan saisnya.

TRADISIKAUM AMISHApa enaknya hidup tanpa listrik, kendaraan bermotor, serta internet? Kehidupan seperti itu ternyata masih dijalani oleh kaum Amish.

Page 41: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 41www.KabariNews.com

Yang penting, jangan sam-pai motret deh, mereka bisa tersinggung.

Keunikan lainnya adalah cara mereka berpakaian, Yang wanita memakai keru-dung dengan baju berleng-an panjang dan bertum-puk-tumpuk. Untuk prianya baik tua maupun muda,

memakai kemeja, bercelana hitam, berbretel dan bertopi. Dan yang jelas semua pakaian yang mereka kenakan itu berkancing. Oh ya, pakaian mereka itu dijahit sendiri oleh para istri atau ibu mereka. Tanpa bantuan mesin, lho!

Sekarang rasa penasaran saya terpuaskan. Ternyata kaum Amish bukan hanya khayalan dalam film atau buku tapi sungguh ada dengan beragam keunikannya. q (riana)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klikwww.KabariNews.com/?31491

[ am e r i k a ]

Untuk Saksikan Video Great Buffet, Silakan Klik KabariNews.com/?2660

Page 42: Digital kabari#17 jul08

| kabari:42 www.KabariNews.com

majalah gratis? Mau dapat majalah Kabari ke alamat Anda GRATIS, email ke [email protected] atau telepon 800 281 4134

kabari: jalan-jalan

PERTAMA KALI MENGINJAKKAN KAKI DI BANDARA EL TARI, KUPANG, YANG TERLINTAS DI

BENAK ADALAH PANASNYA KOTA INI YANG KATANYA MELEBIHI JAKARTA. Suhunya berkisar 30-34 derajat celsius. Kota Kupang, adalah ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan luas wilayah 229,97 km2 dan dengan populasi penduduk mencapai 232.842 jiwa (sensus 2000).

Lalu lintas kota Kupang tidaklah padat. Bahkan karena berbatasan langsung de-ngan teluk Kupang di sebelah Utara, mulai dari Jalan Sumba hingga Jalan Pahlawan,

jalanannya persis berada di pinggir pantai. Sembari melintasi jalan terse-but, mata diman-jakan oleh peman-dangan lautan nan indah. Ada beberapa jalan yang naik-turun sehingga kita harus berhati-hati.

Kota Kupang memiliki beberapa ciri khas yang unik. Salah satunya angkutan umumnya yang disebut Bemo, kalau di Ja-karta atau Bandung biasa disebut Angkot. Uniknya, para supir Bemo menyetel musik dengan suara keras agar calon penum-pang tertarik. Katanya, jika suaranya tidak keras, penumpang biasanya kurang tertarik. Pantas saja hampir semua Bemo di Kupang dilengkapi sound system. Tapi bukan itu saja, Bemo juga di make-up se-cantik mungkin agar penumpang merasa nyaman dan senang.

Selain Bemo, Kupang juga punya wisata bahari yang memikat, yakni Pantai La-

siana. Dengan pasir pantai yang lembut, air laut yang jernih, serta deretan pohon kelapa dengan nyiur yang melambai, semakin menambah keindahan pantai ini. Dari kejauhan kita juga dapat melihat Gunung Fatuleu yang bentuknya mirip seorang putri yang sedang tidur. Uniknya lagi, di pantai ini kita juga dapat menyaksi-kan sunset dan sunrise.

Puas berjemur di Pantai Lasiana, ada lagi tempat rekreasi yang menarik, yaitu Gua Monyet. Gua Monyet adalah taman rekreasi dimana monyet-monyet dibiarkan hidup bebas. Sejak didirikan tahun 1998, jumlah monyet yang berkembang biak mencapai lebih dari 300 ekor. Sayangnya, biaya pemeliharaan mereka amat minim sehingga uluran tangan dari pengunjung sangat diharapkan.

Di Kupang, yang menjadi makanan khas adalah daging se’I, yakni daging sapi atau babi yang rasanya asin tanpa harus dibumbui lagi dengan garam dan daging-nya empuk, sehingga kita mudah mengu-nyahnya. Biasanya daging se’I dimasak dengan cara dibakar atau digoreng.

JALAN-JALAN KE KUPANG

Page 43: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 43www.KabariNews.com

[ i n d o n e s i a ]

Advertise in Kabari, starts at$ 25.00,

You can pay Monthly and After Distribution.

sta

ts: 7932 Emails sent every week

46,218 Unique Visitors forKabariNews.com, June 2008

289 Videos and 221,864 YouTube Viewers since August 2007

116 articles in KabariNews.com June 2008, 1180 total articles inKabariNews.comOver 30 Countries of Indonesians have visited KabariNews.com

Kabari Multimedia:Kabari Magazine, Kabari E-Magazine, Kabari

E-Zine, Kabari Video, Kabari SlideShow, Kabari Podcasting, Kabari Power Point, Kabari Jodoh,

Kabari Community, Kabari U.S.A.,Kabari International.

Your Ad =Unlimited Indonesians

+ Worldwide. How?Kabari E-Magazine, a Digitized Magazine at

KabariNews.com

800 281 4134

FREE WEBSITE,FOR BUSINESS ONLY(INCLUDING DESIGN AND HOSTING)@ $500 VALUE

CALL NOW 800 281 4134

Keduanya sama-sama enak dan gurih.

Keunikan lain dari Kota Kupang adalah bahasa yang terpenggal peng-ucapannya. Misalnya, sonde yang berarti tidak, hanya diucapkan son. Atau beta yang berarti saya disingkat menjadi be. Ada juga pergi yang hanya diucapkan pi dan jangan yang hanya

diucapkan jang.

Dengan banyaknya keunikan kota Kupang, maka bertambahlah keragaman yang ada di Indonesia. Kita sebagai bangsa Indonesia tentunya berbangga hati dan harus ikut melestarikan keragaman budaya yang menjadi ciri khas Indonesia. q (theresia)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klikwww.KabariNews.com/?31471

Page 44: Digital kabari#17 jul08

| kabari:44 www.KabariNews.com

kabari: jalan jalan [ i n d o n e s i a ]

Visitors berasal dari:Amerika, Indonesia, Australia, Kanada, Netherland, Inggris, Perancis, Switzerland, Singapore, Thailand, Malaysia, Phil-

ippines, Qatar, India, China, Jepang, Hong Kong, Morocco | Sources: SmarterTools web traffic |

SETIAP KE YOGYAKARTA AKU SELALU MENYEMPATKAN DIRI MENJENGUK MAMI KARTIKA.

Beliau adalah anak perempuan almarhum Affandi, maestro lukis Indonesia.

Belum lama ini, bersama tiga orang teman dari San Francisco, Semarang dan Bali, kami berkunjung ke “Omahe Kartika” di bilangan pakem dekat Kaliurang. Udara di daerah ini masih sejuk ketimbang Yogya-karta. Sesuai dengan namanya, “Omahe Kartika” tentu saja berarti “Rumahnya Kartika”.

Rumah sederhana namun artistik ini penuh dengan koleksi lukisan dan pernak-pernik unik dari mancanegara. Sementara di teras, aneka pohon seakan sengaja dibiarkan tumbuh liar, sehingga menam-bah kesan alami dan asri.

“Ini adalah rumah Mami sekaligus studio

tempat kerja. Di sini tenang dan sejuk jadi aku bisa lebih terinspirasi” kata Mami membuka obrolan.

“Wow even your bathroom it has a good energy and have that soul feeling to it” ko-mentar Tom, temanku dari San Francisco.

Menjelang siang kami dijamu Mami makan siang ala tradisional dengan makanan or-ganik termasuk aneka sambal, dedaunan dan sayuran yang tumbuh di sekitar kebun Mami sendiri. Di tempat inilah biasanya Mami menjamu turis yang ingin ngobrol sambil bersantap makan siang.

Mami Kartika adalah sosok seniwati yang tidak pernah kuatir dan takut untuk menuangkan ekspresi. “Kalau berabad-abad lalu seniman sudah banyak mengeksploitasi perempuan untuk bahan obyek art kenapa aku sebagai perempuan tidak bisa berbuat yang sama?” tukasnya

BERKUNJUNG KE OMAHE KARTIKAsembari menunjukkan karya-karyanya yang ekspresif. Jalur yang diambil Mami memang sealiran dengan Ayahnya, yakni ekspresionis.

Lukisan dan pahatan yang memetakan lekuk-lekuk tubuh pria demikian indah diekspresikan Mami, sehingga jauh dari kesan vulgar.

Di usia yang lebih dari 70 tahun, Mami Kartika tetap terlihat muda dan bersema-ngat. Her free spirited adalah kunci awet muda dan sumber kebahagiaan Mami selama ini, katanya melanjutkan. Sehari-hari selain di sini, Mami kerap berada di museum Affandi di dekat bandara. q (amron-paul yuwono • photo: tom bruein)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31494

Page 45: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 45www.KabariNews.com

www.KabariNews.com1001 manfaat yang bisa Anda dapatkan dari

Banyak Artikel, Video, Podcast, SlideShowMenarikHanya di KabariNews.com

gratis mengisi calendar untuk aktivitas anda

Klik untuk edisi-edisi

lalu

beri nilai artikel yang Anda baca

Klik E-Magazine untuk mem-baca majalah dalam bentuk digital.

Visitors berasal dari:Amerika, Indonesia, Australia, Kanada, Netherland, Inggris, Perancis, Switzerland, Singapore, Thailand, Malaysia, Phil-

ippines, Qatar, India, China, Jepang, Hong Kong, Morocco | Sources: SmarterTools web traffi c |

gratis pasang iklan baris

kabari slide show

blogging

nonton kabari video

klik disini untukmelihat arsip bulananmajalah Kabari

gratispasang bisnis directory

Statistics:• Maret 2008: 16,380

• April 2008: 36,148

• Mei 2008: 44,101

• Juni 2008: 46,218

Baru: SimbolTemukan tambahan foto, podcast, tulisan, atau video di KabariNews.com untuk setiap artikel majalah yang mempunyai simbol-simbol berikut di bagian bawah:

Video

PodcastTulisan ekstra

Slideshow

Foto

Page 46: Digital kabari#17 jul08

| kabari:46 www.KabariNews.com

kabari: gosip [ i n d o n e s i a ]

PERANKEBETULAN

SIAPA YANG TAK KENAL DAVID BECKHAM, PESEPAKBO-LA TERKENAL ASAL INGGRIS? Suami dari Victoria Adams alias “Posh Spice” ini pada pertengahan Juni lalu berkun-

jung dan menggemparkan panggung Union Square, San Francisco. Mantan pemain Manchester United ini kini merumput di AS mengu-sung bendera salah satu klub liga MLS (Liga Sepakbolanya Amrik), LA Galaxy. LA Galaxy mengontraknya selama 5 musim dan konon ia dibayar $250 juta AS! Luar biasa.....

Akan tetapi kunjungannya ke San Francisco tidak ada hubungan-nya dengan sepakbola, melainkan tur promosi produk pakaian dalam Emporio Armani. Kebetulan David Beckham ditunjuk sebagai model dan brand ambassador merek fesyen ternama tersebut. Tepatnya untuk perwakilan Mal Macys Men yang terletak di tengah kota San Francisco. Ratusan pengunjung, mulai dari VIP, fans berat, media, sampai pegawai Mal Macys, membanjiri panggung Union Square. Mereka rela berdesakkan di tengah hari bolong demi melihat sang idola. Setelah diperkenalkan oleh Eksekutif Direktur Macys Men San Francisco Bay Area, David yang super ganteng ini pun keluar melambaikan tangannya dan berbicara sebentar. Namanya juga acara promosi, tak lupa Beckham bercuap-cuap

FILM MENGAKU RASUL YANG BARU RILIS MENJADI KEBERUN-

TUNGAN TERSENDIRI BAGI PRIA JAWARA INDONESIAN IDOL 2006 KELAHIRAN MEDAN 20 AGUSTUS 1989 INI, MUHAMMAD IHSAN TARORE ATAU LEBIH AKRAB DIPANGGIL IHSAN IDOL.

Di film Mengaku Rasul Ihsan berperan sebagai Reihan yaitu seorang pemuda yang membuka rahasia kebusukkan ajaran Guru Samir yang tidak lain adalah ayah tirinya sendiri.

Peran yang didapatkan Ihsan ini diakuinya karena kebetulan, tanpa melalui proses seleksi berbelit, Ihsan langsung mendapatkan peran sebagai Reihan. Ia ditawari langsung oleh sang sutradara Helfi Kardit. Helfi Kardit sendiri ter-tarik mengajak Reihan untuk

bermain lantaran ia melihat wajah Ikhsan di poster-poster pinggir jalan. “Setelah melihat wajah saya di poster-poster jalanan, katanya waktu itu Mas Helfi langsung mencari kontak saya di manajemen, kebetulan saya memang tertarik sekali dengan film-film bertema dakwah seperti ini. Jadi begitu ada tawaran, langsung saja saya iyakan.” katanya tersenyum. Film ini menjadi semacam test case Ikhsan untuk mengasah kemampuannya di dunia film, setelah sempat membintangi beberapa judul sinetron. Se-lamat deh San.. q (arip)

Untuk Share Artikel ini,Silakan Klik www.KabariNews.com/?31480

seputar produk celana dalam Emporio Armani. Setelah selesai berbicara, penonton diminta berbalik arah dan melihat depan gedung departemen Macys utama, untuk menyaksikan poster raksasa David Beckham berpose dengan celana dalam, turun perlahan-lahan. Pengunjung pun bertepuk tangan dan berteriak dengan meriah.

Setelah itu dimulailah acara jumpa fans, tapi untuk dapat tanda tangan Beckham dan bisa foto bareng harus membeli produk Emporio Armani senilai $200! Maklum, namanya juga orang top. Tapi walau begitu tetap saja banyak pengunjung yang rela

merogoh kocek dalam-dalam. Apalagi pengalaman bertemu, bersalaman, bah-kan berpelukan dengan David Beckham, merupakan pengalaman yang tak ternilai harganya bagi sebagian orang, termasuk saya, hi..hi.. q (Inna)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klikwww.KabariNews.com/?31478

DAVID BECKHAM, 200 $ SEKALI FOTO

www.KabariNews.com

merogoh kocek dalam-dalam. Apalagi pengalaman bertemu, bersalaman, bah-kan berpelukan dengan David Beckham, merupakan pengalaman yang tak ternilai harganya bagi sebagian orang, termasuk saya,

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klikwww.KabariNews.com/?31478

Page 47: Digital kabari#17 jul08

kabari: #17, juli 2008 | 47www.KabariNews.com

formulir berlangganan

Nama :

Alamat :

Telpon : HP:

Rumah/Kantor:

Email :

Majalah KABARI hadir sebagai penawar kerinduan anda pada tanah air.

Sebagai jembatan informasi Indonesia-Amerika, selain dapat mengetahui kabar tanah air, saudara-saudara anda di Indonesia pun dapat mengetahui apa yang

terjadi di Amerika.

Mulailah berlangganan Majalah KABARI sekarang!

*Saya ingin berlangganan KABARI selama1 tahun ($24)

INDONESIA OFFICE Jl. Cempaka Putih Tengah 2A No. 4A

Jakarta Pusat 10510, Indonesia Phone: (021) 428 04118, Fax: (021) 426 4182

USA OFFICE 1788 19th Avenue,

San Francisco, CA 94122 Phone: (415) 213 7323

Kirim formulir beserta bukti pembayaran Anda ke alamat di bawah ini:

RINDU TANAH AIR?Ingin tahu informasi terbaru

tentang Indonesia?

Top Kabari VideosN i k m a t i t o p v i d e o - v i d e o b a r u k a m i !

n Film Mengaku Rasul (Launching dan Trailer (5886 Viewers)

n Jakarta Fair (PRJ) 2008 (272 Viewers)n Deplu Tentang Deportasi dari US (259 Viewers)n Kerak Telor Enak Bener... (95 Viewers)n Asylum 101 (59 Viewers)n Bisnis Tempeh (56 Viewers)n Es Kacang Merah (50 Viewers)n Sekolah Alam (32 Viewers)n Pasar Malam di Den Haag (25 Viewers)n Urbanfest 2008: Musik Kaleng Rombeng (15 Viewers)

Nikmati Semua Videos di Kabari.Klik www.KabariNews.com

DAVID BECKHAM, 200 $ SEKALI FOTO

TOP PODCAST:Gary di Penjara, Part I (801 Listeners)

Page 48: Digital kabari#17 jul08

| kabari:48 www.KabariNews.com

Untuk Informasi Real Estate di Amerika, Klik Disini http://www.KabariNews.com/?2546