Derie Denti Dhian Ekys - BPH.ppt
Transcript of Derie Denti Dhian Ekys - BPH.ppt
OlehOlehDenti Nugraheni, S.KedDenti Nugraheni, S.KedDerie Riana Gamalsyah, Derie Riana Gamalsyah, S.KedS.KedDhian Mega Kartika, S.KedDhian Mega Kartika, S.KedEkys Mardiani, S.KedEkys Mardiani, S.Ked
BPH (BPH (Benign Prostatic Benign Prostatic HyperplasiaHyperplasia))
PembimbingPembimbingdr. Achmad Haryadi, Sp.Bdr. Achmad Haryadi, Sp.B
IDENTITAS PASIENIDENTITAS PASIEN
No. Rekam Medik No. Rekam Medik : 305616: 305616Nama Nama : Tn. T: Tn. TJenis Kelamin Jenis Kelamin : Laki-laki: Laki-lakiUmur Umur : 55 tahun: 55 tahunAgama Agama : Islam: IslamAlamat Alamat : Rajadesa _ Ciamis: Rajadesa _ CiamisTanggal Masuk RS Tanggal Masuk RS : 28 Maret 2013: 28 Maret 2013Jam Masuk RS Jam Masuk RS : 10.10 WIB: 10.10 WIB
ANAMNESISANAMNESIS Keluhan Utama Keluhan Utama : Sulit Buang Air Kecil (BAK): Sulit Buang Air Kecil (BAK) Keluhan Tambahan Keluhan Tambahan : -: - Riwayat Penyakit Sekarang :Riwayat Penyakit Sekarang :
Os datang ke RSUD Ciamis dengan keluhan Os datang ke RSUD Ciamis dengan keluhan sulit buang air kecil sejak ± 1 minggu SMRS. sulit buang air kecil sejak ± 1 minggu SMRS. Os mengatakan sebelumnya, sekitar 1 tahun Os mengatakan sebelumnya, sekitar 1 tahun yang lalu Os mulai mengalami kesulitan BAK. yang lalu Os mulai mengalami kesulitan BAK. Setiap kali BAK Os memerlukan waktu lama Setiap kali BAK Os memerlukan waktu lama untuk memulai, harus mengedan untuk BAK, untuk memulai, harus mengedan untuk BAK, BAK menetes dan setelah BAK masih terasa BAK menetes dan setelah BAK masih terasa ada sisa.ada sisa.
Os juga mengeluh nyeri saat BAK. Nyeri Os juga mengeluh nyeri saat BAK. Nyeri menghilang setelah selesai BAK. Os juga menghilang setelah selesai BAK. Os juga mengaku bahwa ia sering terbangun di mengaku bahwa ia sering terbangun di malam hari untuk kencing. Os malam hari untuk kencing. Os menyangkal adanya riwayat kencing menyangkal adanya riwayat kencing berwarna merah serta kencing berpasir. berwarna merah serta kencing berpasir. Os juga menyangkal adanya nyeri Os juga menyangkal adanya nyeri pinggang dan juga trauma sebelumnya.pinggang dan juga trauma sebelumnya.
ANAMNESIS…ANAMNESIS…
Riwayat Penyakit Dahulu:Riwayat Penyakit Dahulu:Os pernah mengalami keluhan ini Os pernah mengalami keluhan ini sebelumnya, yaitu sekitar 1 tahun yang lalu.sebelumnya, yaitu sekitar 1 tahun yang lalu.Os menyangkal riwayat hipertensi maupun Os menyangkal riwayat hipertensi maupun DM.DM.
Riwayat Penyakit Keluarga:Riwayat Penyakit Keluarga:Tidak ada anggota keluarga yang memiliki Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama dengan Os.keluhan yang sama dengan Os.
ANAMNESIS…ANAMNESIS…
Riwayat Pengobatan:Riwayat Pengobatan:Os pernah berobat untuk keluhan Os pernah berobat untuk keluhan tersebut di RS Boromeus sekitar 1 tersebut di RS Boromeus sekitar 1 tahun yang lalu. Menurut keterangan tahun yang lalu. Menurut keterangan Os saat itu dipasang selang untuk Os saat itu dipasang selang untuk membantu BAK, namun tidak membantu BAK, namun tidak menerima pengobatan dikarenakan menerima pengobatan dikarenakan Os memaksa untuk keluar RS.Os memaksa untuk keluar RS.
ANAMNESIS…ANAMNESIS…
PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK
Keadaan UmumKeadaan Umum : Tampak Sakit : Tampak Sakit SedangSedang
Kesadaran Kesadaran : Compos Mentis: Compos Mentis Tanda Vital Tanda Vital
• Tekanan darah Tekanan darah : 120 / 80 mmHg: 120 / 80 mmHg• Nadi Nadi : 82 x / menit: 82 x / menit• Respirasi Respirasi : 20 x / menit: 20 x / menit• Suhu Suhu : 36,5 : 36,5 o o CC
Status GeneralisStatus Generalis
• KepalaKepalaMata : Konjungtiva pucat (-/-), Sklera Mata : Konjungtiva pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-), Pupil bulat (+/+) isokor,ikterik (-/-), Pupil bulat (+/+) isokor,
• LeherLeherTrakea di tengahTrakea di tengahKelenjar Limfe : Tidak teraba pembesaranKelenjar Limfe : Tidak teraba pembesaranKelenjar Tiroid : Tidak teraba pembesaranKelenjar Tiroid : Tidak teraba pembesaran
PEMERIKSAAN FISIK…PEMERIKSAAN FISIK…
ThoraxThorax• Paru-paruParu-paru
– Inspeksi : Simetris, Tidak ada napas Inspeksi : Simetris, Tidak ada napas tertinggal, Tidak ada jejas, Tidak ada tertinggal, Tidak ada jejas, Tidak ada retraksi intercostalretraksi intercostal
– Palpasi : Vocal fremitus simetris kanan dan Palpasi : Vocal fremitus simetris kanan dan kirikiri
– Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru kanan Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru kanan dan kiridan kiri– Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)Wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK…PEMERIKSAAN FISIK…
• JantungJantung– Inspeksi : Ictus cordis tidak tampakInspeksi : Ictus cordis tidak tampak– Palpasi : Ictus cordis tidak terabaPalpasi : Ictus cordis tidak teraba– Perkusi : Batas atas : ICS II linea parasternal Perkusi : Batas atas : ICS II linea parasternal
sinistrasinistra Batas kanan : ICS IV linea Batas kanan : ICS IV linea
parasternal dextraparasternal dextra Batas kiri : ICS V linea midclavicula Batas kiri : ICS V linea midclavicula
sinistrasinistra– Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni reguler, Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni reguler, Murmur (-), Gallop (-)Murmur (-), Gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK…PEMERIKSAAN FISIK…
Abdomen:Abdomen:• Inspeksi Inspeksi : Datar, Simetris, : Datar, Simetris,
Distensi (-), Tidak Distensi (-), Tidak ada jejasada jejas• Auskultasi : BU (+) normalAuskultasi : BU (+) normal• Palpasi Palpasi : Hepar dan Lien tak : Hepar dan Lien tak
teraba, Massa (-)teraba, Massa (-)• Perkusi Perkusi : Timpani : Timpani
• Ekstremitas Ekstremitas : Akral hangat (+/+), : Akral hangat (+/+), Oedem (-/-)Oedem (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK…PEMERIKSAAN FISIK…
Rectal toucher : Rectal toucher : Sekitar anus tidak tampak hemorrhoid; Sekitar anus tidak tampak hemorrhoid;
Mukosa rectum licin; Mukosa rectum licin; Tonus sphincter ani normal; Tonus sphincter ani normal; Prostat : Konsistensi kenyal, Sulcus Prostat : Konsistensi kenyal, Sulcus
medianus menghilang, Pole atas medianus menghilang, Pole atas teraba, Nodul (-).teraba, Nodul (-).
PEMERIKSAAN FISIK…PEMERIKSAAN FISIK…
Status LokalisStatus Lokalis
• Regio Flanc : Ballotement -/-, nyeri Regio Flanc : Ballotement -/-, nyeri ketok CVA -/-ketok CVA -/-
• Regio Suprapubic : distensi (-), nyeri Regio Suprapubic : distensi (-), nyeri tekan (-)tekan (-)
PEMERIKSAAN FISIK…PEMERIKSAAN FISIK…
RESUMERESUME Os datang dengan keluhan sulit buang air kecil Os datang dengan keluhan sulit buang air kecil
sejak ± 1 minggu SMRS. Os sekitar 1 tahun yang sejak ± 1 minggu SMRS. Os sekitar 1 tahun yang lalu Os mulai mengalami kesulitan BAK. Setiap lalu Os mulai mengalami kesulitan BAK. Setiap kali BAK Os memerlukan waktu lama untuk kali BAK Os memerlukan waktu lama untuk memulai, harus mengedan untuk BAK, BAK memulai, harus mengedan untuk BAK, BAK menetes dan setelah BAK masih terasa ada sisamenetes dan setelah BAK masih terasa ada sisa
Os juga mengeluh nyeri saat BAK. Nyeri Os juga mengeluh nyeri saat BAK. Nyeri menghilang setelah selesai BAK. Os juga menghilang setelah selesai BAK. Os juga mengaku bahwa ia sering terbangun di malam mengaku bahwa ia sering terbangun di malam hari untuk kencinghari untuk kencing
RESUME…RESUME… Os pernah berobat untuk keluhan tersebut Os pernah berobat untuk keluhan tersebut
di RS Boromeus sekitar 1 tahun yang lalu. di RS Boromeus sekitar 1 tahun yang lalu. Menurut keterangan Os saat itu dipasang Menurut keterangan Os saat itu dipasang selang untuk membantu BAK, namun tidak selang untuk membantu BAK, namun tidak menerima pengobatan dikarenakan Os menerima pengobatan dikarenakan Os memaksa untuk keluar RSmemaksa untuk keluar RS
Pada pemeriksaan rectal toucher Pada pemeriksaan rectal toucher didapatkan perabaan prostat : Konsistensi didapatkan perabaan prostat : Konsistensi kenyal, Sulcus medianus menghilang, Pole kenyal, Sulcus medianus menghilang, Pole atas terabaatas teraba
USULAN USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium ( darah lengkap, ureum, Laboratorium ( darah lengkap, ureum,
kreatinin, urinalisis, PSA)kreatinin, urinalisis, PSA) USGUSG
DATA – DATA RS DATA – DATA RS PEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN PENUNJANG
LaboratoriumLaboratoriumHbHb : 12,0 g/dL : 12,0 g/dL 14-18 g/dL14-18 g/dLHtHt : 37,9 % : 37,9 % 40-50 %40-50 %Jml LeukositJml Leukosit : 6,7 x 10 : 6,7 x 10 3 3 /µL/µL 5,0-10,0 x 105,0-10,0 x 10
3 3 /µL/µLJml Trombosit : 175Jml Trombosit : 175 x 10x 10 3 3 /µL/µL 150-150-350 x 10350 x 10 3 3 /µL/µLUreumUreum : 21,1 mg/dL : 21,1 mg/dL 10-50 mg/dL10-50 mg/dLKreatininKreatinin : 1,1 mg/dL : 1,1 mg/dL 0,5-1,1 0,5-1,1 mg/dLmg/dL
USGUSGProstat tampak besar, volume 40 cc, Prostat tampak besar, volume 40 cc, echo homogenecho homogen
DATA – DATA RS DATA – DATA RS PEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN PENUNJANG
PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN Pre-OperatifPre-Operatif Operatif (Open Prostatectomy)Operatif (Open Prostatectomy)
DEFINISI BPHDEFINISI BPH
BPH adalah pembesaran progresif dari BPH adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat yang menyebabkan kelenjar prostat yang menyebabkan berbagai derajat obstruksi uretral dan berbagai derajat obstruksi uretral dan pembatasan aliran urinariuspembatasan aliran urinarius
ETIOLOGI BPHETIOLOGI BPH Hingga sekarang masih belum diketahui secara Hingga sekarang masih belum diketahui secara
pasti penyebab terjadinya hiperplasia prostatpasti penyebab terjadinya hiperplasia prostat Beberapa teori yang diduga sebagai penyebab Beberapa teori yang diduga sebagai penyebab
timbulnya hiperplasia prostat adalah:timbulnya hiperplasia prostat adalah:• Teori HormonalTeori Hormonal• Teori Teori Growth FactorGrowth Factor (Faktor Pertumbuhan) (Faktor Pertumbuhan)
• Teori peningkatan lama hidup sel-sel prostat Teori peningkatan lama hidup sel-sel prostat karena berkurakarena berkuranngnya sel yang matignya sel yang mati
• Teori Sel Stem (Teori Sel Stem (stem cell hypothesisstem cell hypothesis))• Teori Teori DehidrotestosteronDehidrotestosteron (DHT) (DHT)
EPIDEMIOLOGI BPHEPIDEMIOLOGI BPH BPH dialami oleh:BPH dialami oleh:
A.A. sekitar 70% pria diatas usia 60 sekitar 70% pria diatas usia 60 tahun, tahun,
B.B. 90% pada pria diatas 80 th.90% pada pria diatas 80 th. Prevalensi BPH yang bergejala: Prevalensi BPH yang bergejala:
a.a. 40-49 th hampir mencapai 15%, 40-49 th hampir mencapai 15%, b.b. 50-59 th hampir 25%, 50-59 th hampir 25%, c.c. usia 60 th mencapai 43%.usia 60 th mencapai 43%.
PATOFISIOLOGI BPHPATOFISIOLOGI BPHPROSEPROSE
S S AGINGAGING
TESTOSTEROTESTOSTERON MENURUNN MENURUN
TESTOSTERON TESTOSTERON BERIKATAN DG 5 BERIKATAN DG 5
∂ DI BANTU ∂ DI BANTU KOENZIM NADPHKOENZIM NADPH
DHTDHT
DHT DHT BERIKATAN BERIKATAN
DG RESEPTOR DG RESEPTOR ANDROGEN ANDROGEN
DHT DHT RESEPTOR RESEPTOR KOMPLEKSKOMPLEKS
MASUK KE DALAM INTI MASUK KE DALAM INTI SELSEL
MEMPENGARUHI MEMPENGARUHI RNARNA
SINTESIS SINTESIS GROWTH GROWTH HORMONHORMON
PROLIFERASI PROSTATPROLIFERASI PROSTAT
IMBALANCE IMBALANCE (ESTROGEN MENURUN (ESTROGEN MENURUN
DAN TESTOSTERON DAN TESTOSTERON TETAP)TETAP)
PENINGKATAN PENINGKATAN PROLIFERASI PROLIFERASI
SEL, SEL, PENURUNAN PENURUNAN
KEMATIAN SELKEMATIAN SEL
HIPERPLASIA HIPERPLASIA STROMASTROMA
GEJALA KLINIS BPHGEJALA KLINIS BPHGejala klinis: Gejala klinis:
IRITATIFIRITATIF FrequencyFrequency UrgencyUrgency NocturiaNocturia DisuriaDisuria
Gejala klinis: Gejala klinis: OBSTRUKSIOBSTRUKSI
Pancaran lemahPancaran lemah Incomplete Incomplete
emptyingemptying HesitancyHesitancy IntermittencyIntermittency Terminal dribblingTerminal dribbling
DIAGNOSIS BPHDIAGNOSIS BPH Diagnosis BPH dapat ditegakkan Diagnosis BPH dapat ditegakkan
dengan melakukan anamnesis, dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.penunjang.
ANAMNESISANAMNESISUntuk menilai tingkat keparahanUntuk menilai tingkat keparahan,, WHO menganjurkan WHO menganjurkan
klasifikasi untuk menentukan berat gangguan miksi klasifikasi untuk menentukan berat gangguan miksi yang disebut Skor Internasional Gejala Prostat atau yang disebut Skor Internasional Gejala Prostat atau I-I-PSSPSS ( (International Prostatic Symptom ScoreInternational Prostatic Symptom Score). ).
International Prostate Symptom Score (IPSS)
Jumlah nilai :Jumlah nilai :0 = baik sekali0 = baik sekali; 1 = baik; 2 = kurang baik; 1 = baik; 2 = kurang baik 3 = kurang3 = kurang; ; 4 = buruk4 = buruk; ; 5 = buruk sekali 5 = buruk sekali
Dari skor I-PSS itu dapat dikelompokkan Dari skor I-PSS itu dapat dikelompokkan gejala LUTS dalam 3 derajat, yaitu:gejala LUTS dalam 3 derajat, yaitu:• skor 0 – 7 : bergejala ringanskor 0 – 7 : bergejala ringan• skor 8 – 19 : bergejala sedangskor 8 – 19 : bergejala sedang• skor 20 – 35 : bergejala beratskor 20 – 35 : bergejala berat
PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK Palpasi suprapubik akan kita temukan bahwa vesika urinaria Palpasi suprapubik akan kita temukan bahwa vesika urinaria
penuh dan terdapat rasa nyeripenuh dan terdapat rasa nyeri Pada pemeriksaan rectal toucher didapatkan ukuran Pada pemeriksaan rectal toucher didapatkan ukuran
membesar, konsistensi kenyal, homogen membesar, konsistensi kenyal, homogen Rektal grading, dengan rektal toucher :Rektal grading, dengan rektal toucher :
• Stage 0 : prostat teraba < 1cm, berat < 10 gramStage 0 : prostat teraba < 1cm, berat < 10 gram• Stage 1 : prostat teraba 1 – 2 cm, berat 10 -25 Stage 1 : prostat teraba 1 – 2 cm, berat 10 -25
gramgram• Stage 2 : prostat teraba 2 -3 cm, berat 25- 60 Stage 2 : prostat teraba 2 -3 cm, berat 25- 60
gramgram• Stage 3 : prostat teraba 3- 4 cm, berat 60 – 100 Stage 3 : prostat teraba 3- 4 cm, berat 60 – 100
gramgram• Stage 4 : prostat teraba >4 cm, berat >100 gramStage 4 : prostat teraba >4 cm, berat >100 gram
PEMERIKSAAN LABORATORIUM PEMERIKSAAN LABORATORIUM • Darah : kreatinin, elektrolit, dan Darah : kreatinin, elektrolit, dan PSAPSA• Urin : sedimen urin dan kulturUrin : sedimen urin dan kultur
Rentang kadar PSA yang dianggap Rentang kadar PSA yang dianggap normal berdasarkan usia;normal berdasarkan usia;• 40 – 49 th : 0 – 2,5 ng/dl40 – 49 th : 0 – 2,5 ng/dl• 50 – 59 th : 0 – 3.5 ng/dl50 – 59 th : 0 – 3.5 ng/dl• 60 – 69 th : 0 – 4,5 ng/dl60 – 69 th : 0 – 4,5 ng/dl• 70 – 79 th : 0 – 6,5 ng/dl70 – 79 th : 0 – 6,5 ng/dl
• PEMERIKSAAN PENCITRAANPEMERIKSAAN PENCITRAAN::• Pencitraan: Pencitraan: TRUSTRUS• Pencitraan: Pencitraan: TAUS TAUS • Pencitraan: Pencitraan: KUB-IVP KUB-IVP • Pencitraan: Pencitraan: SISTOGRAM SISTOGRAM • Pencitraan: Pencitraan: CT Scan - MRI CT Scan - MRI
•Pemeriksaan uroflowmetriPemeriksaan uroflowmetri• Menentukan parameter dinamik Menentukan parameter dinamik urineurine• Syarat agar akurat :Syarat agar akurat :• 150 cc 400 cc150 cc 400 cc• 200-300 cc ideal200-300 cc ideal
•Q max :Q max :•>15 ml/detik : non obstruktif>15 ml/detik : non obstruktif•10-15 ml/detik : borderline10-15 ml/detik : borderline•<10ml/detik : obstruktif<10ml/detik : obstruktif
DIAGNOSIS BANDING BPHDIAGNOSIS BANDING BPH
Ca prostatCa prostat Batu buliBatu buli Tumor buliTumor buli Trauma buliTrauma buli ProstatitisProstatitis Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
KOMPLIKASI BPHKOMPLIKASI BPH Awal :Awal :
TrabekulasiTrabekulasi Lanjut :Lanjut :
• Batu vesika Batu vesika • HidroureterHidroureter• HidronefrosisHidronefrosis
Akhir :Akhir :• Retensi urin total Retensi urin total
PENATALAKSANAAN BPHPENATALAKSANAAN BPH Watchful waitingWatchful waiting Terapi farmakologisTerapi farmakologis Minimal invasif : TUMT, TULIP, TUBDMinimal invasif : TUMT, TULIP, TUBD Terapi pembedahan : TUR, Terapi pembedahan : TUR,
pembedahan terbukapembedahan terbuka
PENCEGAHAN BPHPENCEGAHAN BPH Upaya pencegahan BPH adalah dengan Upaya pencegahan BPH adalah dengan
menjalankan pola hidup sehat. menjalankan pola hidup sehat. Diantaranya mengkonsumsi buah-buahan Diantaranya mengkonsumsi buah-buahan yang kaya akan antioksidan seperti tomat, yang kaya akan antioksidan seperti tomat, alpokat, kacang-kacangan dan alpokat, kacang-kacangan dan mengkonsumsi makanan kesehatan untuk mengkonsumsi makanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan akan zat-zat gizi memenuhi kebutuhan akan zat-zat gizi esensial, vitamin, dan mineralesensial, vitamin, dan mineral
PROGNOSIS BPHPROGNOSIS BPH Tidak dapat diprediksi tetapi dapat Tidak dapat diprediksi tetapi dapat
dikatakan buruk jika tidak segera dikatakan buruk jika tidak segera ditangani karena dapat berkembang ditangani karena dapat berkembang menjadi kanker prostat yang bersifat menjadi kanker prostat yang bersifat mematikan.mematikan.
PADA TEORIPADA TEORI Prevalensi BPH yang Prevalensi BPH yang
bergejala 50-59 th bergejala 50-59 th hampir 25%hampir 25%
Gejala BPH :Gejala BPH : - Hesitancy- Hesitancy- Terminal dribbling- Terminal dribbling- Incomplete emptying- Incomplete emptying- Disuria- Disuria- Nocturia- Nocturia
PADA KASUSPADA KASUS Umur : 55 tahunUmur : 55 tahun - Sulit buang air kecil - Sulit buang air kecil
sejak ± 1 minggu, sejak ± 1 minggu, memerlukan waktu lama memerlukan waktu lama untuk memulai BAK, harus untuk memulai BAK, harus mengedan untuk BAKmengedan untuk BAK- BAK menetes- BAK menetes- Setelah BAK masih - Setelah BAK masih terasa ada sisaterasa ada sisa- Nyeri saat BAK- Nyeri saat BAK- Sering terbangun di - Sering terbangun di malam hari untuk kencingmalam hari untuk kencing
PEMBAHASANPEMBAHASAN
Pada pemeriksaan Pada pemeriksaan rectal toucher rectal toucher didapatkan ukuran didapatkan ukuran membesar, membesar, konsistensi kenyalkonsistensi kenyal
Pada pemeriksaan Pada pemeriksaan rectal toucher rectal toucher didapatkan perabaan didapatkan perabaan prostat : Konsistensi prostat : Konsistensi kenyal, Sulcus kenyal, Sulcus medianus menghilang, medianus menghilang, Pole atas terabaPole atas teraba
PADA TEORIPADA TEORI PADA KASUSPADA KASUS
PEMBAHASAN…PEMBAHASAN…