Demografi ( 2 SKS )

57
Demografi ( 2 SKS ) oleh : H. ABIDIN LATING

Transcript of Demografi ( 2 SKS )

Page 1: Demografi ( 2 SKS )

Demografi ( 2 SKS )

oleh : H. ABIDIN LATING

Page 2: Demografi ( 2 SKS )

Daftar Bacaan : 1. Donald J. Bogue Principal of Demography Jhon Willey & Sons New York 1973.2. Barclay G.W Techniques of Population Analysis, Jhon Willey & Sons New York 1970.3. Hull, Terence & Valery Social Economic’s Support For Hight in Indonesia.4. N. Iskandar Demografic Profil of The Indonesia Population LDFEUI, Jakarta 1976.5. Gevin Gones The Labour Force in Indonesia 1974.6. LDEFUI Buku Pegangan Demografi Jakarta 1980.7. N. Iskandar Teori-teori Penduduk LDFEUI 1980.

Page 3: Demografi ( 2 SKS )

Pokok-pokok Bahasan Ekonomi Demografi Arti & Tujuan Demografi.

Struktur & Persebaran Penduduk. Sumber - Sumber & Evaluasi Data Kependudukan. Fertilitas ( Kelahiran ). Mortalitas ( Kematian ). Migrasi. Angkatan Kerja. Proyeksi Penduduk. Kebijaksanaan Kependudukan

- Kebijaksanaan Transmigrasi

- Keluarga Berencana

Page 4: Demografi ( 2 SKS )

Bahasa Yunani DEMOS dan GRAFEIN. ( Achille Guilard ) 1985 Donald J. Boque DEMOGRAFI adalah ilmu yang mempelajari secara

statistik dan matematika tentang Jumlah, Komposisi dan

Distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya

sepanjang masa melalui bekerjanya 5 Komponen yaitu:

Kelahiran, Kematian, Perkawinan, Migrasi dan Mobilitas

Sosial Johan Suszmileh ( 1762 ) Mempelajari Hukum Illahi dalam perubahan –

perubahan pada umat manusia yang tampak

dari Kelahiran, Kematian dan Pertumbuhan. D. V. Glass DEMOGRAPHY is Generally Limited to Studies of Human

Population as Influenced by Demografic proses : Fertility,

Mortality and Migration. Philip Hausen & Dudley Duncan Tentang jumlah, persebaran teritorial.

Komposisi serta perubahan-perubahan

dan sebab perubahan.

Arti Demografi

Page 5: Demografi ( 2 SKS )

Tujuan & Penggunaan Demografi

1. Mempelajari Kuantitas & Distribusi Penduduk di suatu daerah tertentu.

2. Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunan dan persebarannya dengan data yang tersedia.

3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan berbagai Aspek Sosial.

4. Memperkirakan atau proyeksi penduduk pada masa yang akan datang dan kemungkinan konsekuensinya.

Page 6: Demografi ( 2 SKS )

Pertumbuhan Penduduk diakibatkan oleh 4 komponen :

– Kelahiran– Kematian– In - Migration– Out- Migration

- Selisih kelahiran & kematian disebut : Reproductive Change. ( Natural Increase)- Selisih in migration & out migration Yi : Migrasi Netto

Dinamika Penduduk : Sebab dan Akibat

Page 7: Demografi ( 2 SKS )

Pertumbuhan Penduduk dipengaruhi 2 cara:- Reproductive Change- Migrasi Netto

Pt = Po + ( B – D ) + ( Mi – Mo )

Model Pertumbuhan Penduduk

Keterangan:M = MortalitasF = FertilitasN = NaikT = TurunS = Stabil

Continued....

MIGRASI

Positif Negatif Nol

M > FM < FM = F

N, T, SNN

TN, T, S

T

TNS

Page 8: Demografi ( 2 SKS )

UKURAN DASAR DEMOGRAFI

FERTILITAS => Kemampuan Riil wanita untuk melahirkan.FERTILITAS => Kemampuan Riil wanita untuk melahirkan.1.1. Angka Kelahiran Kasar / CBR ( Crude Birth Rate )Angka Kelahiran Kasar / CBR ( Crude Birth Rate )2.2. Angka Kelahiran Menurut Umur / ASFR ( Age Spesific Fertility Angka Kelahiran Menurut Umur / ASFR ( Age Spesific Fertility

Rate )Rate )3.3. Angka Kelahiran Total / TFR ( Total Fertility Rate ).Angka Kelahiran Total / TFR ( Total Fertility Rate ).

B = Banyaknya Kelahiran pada tahun tertentuP = Jumlah penduduk pertengahan tahunK = 1000(+) Indonesia (1979) = 35/1000(+) Kenya = 51/1000 (tertinggi)(+) Jerman = 10/1000 (terendah)

* Angka Kelahiran Kasar ( CBR)* Angka Kelahiran Kasar ( CBR)

PCBR =

BK

Page 9: Demografi ( 2 SKS )

Continued....

* Angka Kelahiran Menurut Umur ( ASFR)* Angka Kelahiran Menurut Umur ( ASFR)X = umur wanita kelompok 5 tahunan ( 15-19, 20-29… )Bx = jumlah kelahiran dari kelompok umur xPfx= jumlah wanita pada kelompok umur x

PfxASFRx =

BxK

(+) Angka Fertilitas Total (+) Angka Fertilitas Total (TFR)(TFR)

X = 15 - 19

TFR = ASFR

∑45 - 49

- Di negara - negara maju TFR di bawah 2- Di negara sedang berkembang di atas 5

Page 10: Demografi ( 2 SKS )

Continued....

Mortalitas Mortalitas angka kematian yang sederhana antara lain :

* Angka Kematian Kasar ( Crude Death * Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate )Rate )

PCDR =

DK

D = jumlah kematianP = penduduk pertengahan

tahunK = konstante ( 1000 )

* Angka Kematian Menurut * Angka Kematian Menurut Umur :Umur :

PfxASDRx =

DxK

Dx = jumlah kematian dalam kelompok umur

( x = 0-14, 15-19… ) Px = jumlah penduduk kelompok

umur K = 1000

Page 11: Demografi ( 2 SKS )

Continued....

(+) Tinggi Rendahnya Angka Kematian dipengaruhi berbagai faktor, antara lain :

- struktur umur- jenis kelamin- jenis pekerjaan- status sosial ekonomi- keadaan lingkungan

CBR Indonesia 10/10000 ( 1990 )• Migrasi Perpindahan penduduk secara relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain.

Total Penduduk

Angka Migrasi Netto =

Migran Masuk – Migran Keluar K

Page 12: Demografi ( 2 SKS )

Continued....Angka Pertumbuhan Penduduk ( Population growth Rate )

Menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk pertahun pada periode atau waktu tertentu dan dinyatakan dalam presentase ( % ).

(+) Pertumbuhan GEOMETRI

Pt = Po . ( 1 +r ) n Pt = jumlah penduduk tahun akhir

Po = jumlah penduduk tahun awal

r = angka pertumbuhan penduduk

N = lamanya waktu Po dan Pt

(+) Pertumbuhan EKSPONENSIAL

Pt = Po . e rne = angka eksponensial ( 2,71828 )

Penduduk Indonesia tahun 1971 : 119.232.000 jiwa.

Penduduk Indonesia tahun 1980 : 147.000.000 jiwa.

Pertumbuhan penduduk 1971 – 1980 sebesar 2,34 % per tahun

Page 13: Demografi ( 2 SKS )

Teori - Teori Kependudukan-Diperkirakan jumlah penduduk dunia 250 juta ( saat lahirnya Nabi Isa ), manusia mendiami bumi kurang lebih 2 juta tahun yang lalu. Penduduk dunia berkembang secara lambat pada pertengahan abad 17 ( tahun 1665 ) diperkirakan penduduk dunia 500 juta. Menjadi dua kali lipat dalam jangka waktu 200 tahun ( 1850 ).-Dalam jangka waktu 80 tahun penduduk dunia menjadi dua kali lipat pada tahun 1930, dan mencapai 4 milyar hanya dalam waktu 45 tahun. Hal ini disebabkan penemuan penecillin dan progam kesehatan masyarakat sejak tahun 1960.-Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat menimbulkan banyak masalah, dan muncul Theory Penduduk ( MALTHUS ). Begitu juga filsof-filsof Cina dengan Theory Penduduk Optimum dibidang pertanian, tentang proporsi yang ideal antara luas tanah dengan jumlah penduduk.-Sedangkan TEORI TRANSISI DEMOGRAFI tentang hubungan Proses Pembangunan Ekonomi yang dapat mempengaruhi tingkat FERTILITAS dan MORTALITAS suatu negara yang didasarkan pada pengalaman negara - negara Eropa abad 19.

Page 14: Demografi ( 2 SKS )

Continued....

10 .20 .30 .40 .50 .

Perkembangan Penduduk

Perkembangan Ekonomi0 Agraris Pre

IndustryIndustry Industry

Lanjutan

CRUDE BIRTH RATE (CBR)

CRUDE DEATH RATE (CDR)

I II III IV

Kurva Teori Transisi Demografi

Page 15: Demografi ( 2 SKS )

Struktur & Persebaran Penduduk Ada 3 fenomena dalam penduduk yaitu :1. Change in Population2. Population Composition3. Size dan Population Distribution

Fokus pada komposisi penduduk dan persebaran dalam berbagai ciri atau karakteristik, baik sosial ekonomi maupun geografis.

Pengelompokkan penduduk penting bagi berbagai maksud dan tujuan antara lain :

* Mengetahui “ Human Resources “ yang ada baik menurut umur maupun jenis kelamin.* Untuk mengambil kebijakan kependudukan.* Membandingkan keadaan suatu penduduk dengan penduduk lainnya.* Gambaran Piramida Penduduk untuk mengetahui proses demografi yang telah terjadi pada penduduk.

Page 16: Demografi ( 2 SKS )

Continued.... Komposisi penduduk berdasarkan ciri-ciri dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :* Biologis ( umur, jenis kelamin )* Sosial ( pendidikan, status perkawinan )* Ekonomi ( lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan )* Geografis ( tempat tinggal, kota atau desa, propinsi

kabupaten atau kota.

Distribusi Umur : digolongkan umur satu tahunan dan lima tahunan

Umur 1 Tahunan Umur 5 Tahunan01234

…. Dst *

0 – 45 – 9

10 – 1415 – 1920 – 24…. Dst *

* lihat bps

Page 17: Demografi ( 2 SKS )

Continued.... Beberapa ukuran dalam komposisi penduduk :

- Single Age, Age Heaping

- Sex Ratio

- Dependency Ratio

- Median Ratio

Umur Tunggal ( Single Age ) umur berdasarkan ulang tahun

terakhir 20 ½ dianggap 20.

Kecenderungan menyenangi umur dengan angka 0 & 5 ( Age Heaping

atau Age Preference ).

Sex Ratio : Perbandingan antara laki-laki dan perempuan disuatu

wilayah.

SR =

Jumlah Penduduk Laki-laki X 100%Jumlah Penduduk Wanita

Pola mortalitas

Sex ratio at birth

Pola migrasi

Page 18: Demografi ( 2 SKS )

P 15-64

P 0-14 + P 65+Dependency Ratio

Continued....

Median Age

N

f Md

2- Fx

1 Md + i

Keterangan: 1Md = batas bawah kelompok umur yang mengandung N / 2N = jumlah pendudukFx = jumlah penduduk kumulatif sampai dengan kelompok umur yang

mengandung N / 2f Md = jumlah penduduk pada kelompok umur N / 2i = class interval umur

Page 19: Demografi ( 2 SKS )

Continued.... Persebaran penduduk digolongkan

Geografis

Administratif dan Politis

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat

digambarkan dalam bentuk: PIRAMIDA PENDUDUK

0 4224 0 4224 0 4224

0 42240 4224

6060 60

6060

15 15

151515

Page 20: Demografi ( 2 SKS )

Continued....

The Three General Population

- Expansive sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur termuda.

- Constrictive sebagian kecil penduduk berada dalam kelompok umur muda.

- Stationary sebagian besar penduduk dalam tiap kelompok umur, hampir sama, dan mengecil pada usia tua, kecuali pada kelompok umur tertentu.

Page 21: Demografi ( 2 SKS )

Sumber – Sumber Data Kependudukan

Beberapa ukuran dalam komposisi penduduk :- Sensus- Survei ( sample )- Regristasi

Faktor – faktor yang mempengaruhi ketelitian data :- Partisipasi & kerjasama masyarakat.- Masalah geografi.- Tenaga pencacah.- Pelaksanaan dilapangan

Page 22: Demografi ( 2 SKS )

FERTILITAS Hasil REPRODUKSI nyata seorang wanita yang lahir hidup, dan

kelahiran ini berperan pada perubahan penduduk.

- FERTILITAS Actual Performance of Birth.

- FECUNDITAS Pontensial Performance of Birth.

Konsep Lahir Hidup ( Live Birth ) & Konsep Lahir Mati ( Still Birth )

- Abortus : Kematian bayi, umur kehamilan kurang dari 28 minggu.

(+) 2 macam aborsi: 1. disengaja ( induced ) dan

2. tidak disengaja ( spontaneous )

Data Fertilitas Nasional : * Sensus penduduk

* SUSENAS (Survey Sosial Ekonomi Nasional)

* SUPAS (Survey Penduduk Antar Sensus)

* Survey Fertilitas & Mortalitas Indonesia

Page 23: Demografi ( 2 SKS )

Continued....

Ukuran – Ukuran Dasar Fertilitas :

1. Yearly Performance ( Current Fertility )

- CBR ( Crude Birth Rate )

- GFR ( General Fertility Rate )

- ASFR ( Age Specific Fertility Rate )

- TFR ( Total Fertility Rate )

2. Reproductive History ( Cummulative Fertility )

- CEB ( Children Ever Born )

- CWR ( Child Woman Ratio )

- GRR ( Gross Reproduction Rate )

- NRR ( Net Reproduction Rate )

Page 24: Demografi ( 2 SKS )

Continued....Faktor – faktor yang mempengaruhi Fertilitas :

- menurut : Kingsley Devis and Judith Blake ada 3 tahap dari proses reproduksi

1. Tahap Hubungan Kelamin ( Intercourse )2. Tahap Konsepsi ( Counseption )3. Tahap Kehamilan ( Gestation )

Faktor – faktor sosial ekonomi, budaya yang mempengaruhi fertilitas akan melalui faktor –faktor yang langsung ada kaitannya dengan ketiga tahap reproduksi tersebut. Faktor – faktor yang langsung mempunyai kaitan dengan ketiga tahap disebut “ VARIABEL ANTARA “

Page 25: Demografi ( 2 SKS )

Continued....I. Enam ( 6 ) variabel yang mempengaruhi Intercourse ( hubungan kelamin )

yaitu :

1.1 Umur memulai Hubungan Kelamin

1.2 Selibat permanen ( proporsi wanita yang tak pernah mengadakan

hubungan kelamin

1.3 Lamanya Berstatus Kawin

1.4 Abstinensi sukarela

1.5 Abstinensi terpaksa ( sakit, pisah sementara )

1.6 Frekuensi Senggama

II. Tiga ( 3 ) variabel yang mempengaruhi Counseption :

2.1 Fekunditas yang disebabkan hal – hal yang tidak disengaja

2.2 Pemakaian Kontrasepsi

2.3 Sterilisasi

III. Dua ( 2 ) variabel yang mempengaruhi Gestation

3.1 Mortalitas Janin karena tidak disengaja

3.2 Mortalitas Janin karena disengaja

Page 26: Demografi ( 2 SKS )

Continued....- Menurut Ronald Freedman: Variabel antara sangat erat hubungannya dengan norma-norma sosial / masyarakat.

Perilaku seseorang akan sangat dipengaruhi oleh norma yang ada

(lihat gambar / skema dibawah ini):

LINGKUNGAN

FERTILITAS

Tingkat Mortilitas

Norma tentang Besarnya Keluarga Variabel

Antara

Norma tentang Variabel Antara

Struktur Sosial Ekonomi

Program KB

Page 27: Demografi ( 2 SKS )

Continued....- Menurut Leibenstein Anak dilihat dari 2 segi:

- Segi Kegunaan ( utility )

- Segi Biaya ( cost )

(+) Kegunaan memberikan kepuasan, balas jasa ekonomi dan

sumber penghidupan orang tua masa depan.

(+) Biaya pengeluaran untuk membesarkan dan mendidik orang tua

menginginkan kualitas anak, biaya naik dan balas jasa

ekonomi turun, dan orang tua tidak tergantung

sumbangan anak. Akibatnya demand terhadap anak

menurun atau Fertilitas turun

- Menurut Gary Becker : anak sebagai Durable Good ( barang konsumsi

tahan lama ).

Orang tua punya pilihan kuantitas dan kualitas, income naik, anak

juga bertambah, hubungan positif

Page 28: Demografi ( 2 SKS )

Merupakan salah satu Komponen Demografi yang dapat

mempengaruhi perubahan penduduk.

- Sumber data kematian :

1. Sistem registrasi

2. Sensus

3. Survey penduduk

- Juga dapat diperoleh dari :

1. Rumah sakit

2. Dinas pemakaman

3. Polisi lalu lintas

- Ukuran kematian :

1. CDR ( Crude Death Rate )

2. ASDR ( Age Spesific Death Rate )

3. IMR ( Infant Mortality Rate )

Mortalitas

Page 29: Demografi ( 2 SKS )

Continued.... Pola kematian menurut umur, baik dinegara maju atau sedang

berkembang, biasanya berapa huruf U

0

Resiko Kematian

Umur

Page 30: Demografi ( 2 SKS )

Continued.... Resiko kematian relatif tinggi pada umur muda dan umur tua.

- Dalam menganalisis Mortalitas, biasanya menggunakan tabel

Hipotesis, dari sekumpulan orang dilahirkan pada waktu yang

sama ( KOHOR ), yang karena proses kematian, jumlahnya

semakin berkembang dan habis.

- Tabel Kematian ( life table ) memiliki 6 – 7 kolom. Dimana

menjelaskan secara lengkap tingkat dan pola kematian suatu negara ( wilayah ).

Page 31: Demografi ( 2 SKS )

MIGRASI

- MIGRASI Perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap, dari suatu daerah ke daerah lain.

- PBB A migrant is a person who changes his place of Residence from one political or administrative area to another.

- Mover pindah dari satu alamat ke alamat lain dalam satu wilayah

( kecamatan, kabupaten, propinsi )

- Community Migrasi pulang pergi.

- Mobilitas Horizontal yi perpindahan penduduk secara teritorial,

spasial atau geografis.

Vertical yi perpindahan status sosial dari generasi.

Page 32: Demografi ( 2 SKS )

Continued....- Jenis – jenis MIGRASI:

1. Migrasi Masuk ( In – Migration )

2. Migrasi Keluar ( Out – Migration )

3. Migrasi Neto ( Net – Migration )

4. Migrasi Bruto ( Gross Migration )

5. International Migration

6. Migrasi Semasa Hidup ( Life time Migration )

7. Migrasi Partial

8. Migration Stream

9. Urbanization

10. Transmigration

11. Total Migration

Page 33: Demografi ( 2 SKS )

Continued....Faktor – faktor yang mempengaruhi MIGRASI :

I. Faktor Pendorong ( Push Faktor ) 1.1 Makin berkurangnya sumber-sumber alam. 1.2 Terbatasnya lapangan pekerjaan ditempat asal. 1.3 Adanya tekanan dan diskriminasi politik, agama, suku didaerah asal. 1.4 Tidak cocok lagi dengan adat , budaya, kepercayaan diderah asal. 1.5 Alasan pekerjaan atau perkawinan yang mengakibatkan tidak bisa mengembangkan karier. 1.6 Bencana Alam ( banjir, gempa, kebakaran, wabah penyakit, kemarau panjang )

Page 34: Demografi ( 2 SKS )

II. Faktor Penarik ( Pull – Factor )2.1 Kesempatan mendapatkan pendidikan dan pendapatan lebih baik.2.2 Rasa superior ditempat yang baru atau kesempatan

mendapatkan pekerjaan yang cocok.2.3 Keadaan lingkungan hidup yang menyenangkan (iklim, fasilitas sekolah, kesehatan, dan sarana sosial).2.4 Tarikan dari orang yang diharapkan sebagai tempat

berlindung.2.5 Adanya fasilitas dan aktivitas-aktivitas perkotaan

( pusat hiburan dan kebudayaan ).

III. Faktor Penghalang :- Kebijakan Negara ( undang-undang Imigrasi )- Transportasi

Continued....

Page 35: Demografi ( 2 SKS )

Continued....

(+) Menurut EVERETT. S. LEE ada 4 faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk melakukan MIGRASI yaitu:1. Faktor yang terdapat didaerah asal.2. Faktor yang terdapat didaerah tujuan.3. Rintangan-rintangan yang menghambat.4. Faktor Pribadi.

(+) Faktor Daya tarik atau pendorong, merupakan perkembangan dari tujuh teori migrasi ( The Laws of Migration ) oleh : E. G. AVENSTEIN tahun 1985. antara lain :1. Migrasi dan jarak.

2. Migrasi bertahap.3. Arus dan Arus balik.4. Perbedaan Kota dan Desa tentang kecenderungan migrasi.5. Wanita dan pria.

6. Technologi dan migrasi.7. Motif ekonomi adalah dorongan utama migrasi.

Page 36: Demografi ( 2 SKS )

URBANISASI ( URBANIZATION )

Bertambahnya proporsi penduduk dikota, yang disebabkan proses perpindahan penduduk ke kota dan atau akibat perluasan kota.

Latar belakang masalah antara lain :

¤ Pull – factor yang besar dari kota-kota dilain pihak prosentase

penduduk pedesaan yang besar.

¤ Sempitnya lapangan kerja di pedesan.

¤ Kota dianggap, memungkinkan pengembangan diri.

¤ Pendatang tidak punya keahlian yang sesuai.

¤ Kota belum siap menerima, walaupun pendatang mempunyai

motivasi yang kuat.

Page 37: Demografi ( 2 SKS )

Continued....

Kebijakan :

1. Kebijakan Pintu Tertutup bagi pendatang yang disertai pembangunan daerah.

2. Perlu adanya perencanaan kota, dengan memperhatikan faktor Urbanisasi.

3. Usaha – usaha yang bersifat strategis :

- Menurunkan Fertilitas

- Transmigrasi

- Peningkatan kesempatan kerja dan pendapatan dikota

- Peningkatan kesempatan kerja dipedesaan.

Page 38: Demografi ( 2 SKS )

TRANSMIGRASI

- TRANSMIGRASI Bagian dari Migasi, yang merupakan pemindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap kedaerah lain dalam wilayah Republik Indonesia, guna kepentingan pembangunan, serta alasan – alasan sesuai undang – undang No. 3 tahun 1972.

Antara lain :

1. Peningkatan taraf hidup

2. Regional Development

3. Keseimbangan penduduk

4. Pemerataan pembangunan

5. Pemanfaatan sumber – sumber alam dan tenaga kerja

6. Kesatuan dan persatuan Bangsa

7. Memperkuat HANKAMNAS

Page 39: Demografi ( 2 SKS )

Continued....- Dengan pendekatan Demografi, Manpower, Prosperity, Security,

Development, dan Sosio Political. Sejarah transmigrasi dimulai dengan Kolonisasi pada tahun 1905 oleh Pemerintah Belanda di Lampung, Palembang, Bengkulu, Jambi, Kalimantan, dan Sulawesi. Sejak Repelita ( orde baru ) sampai sekarang tekanan tidak lagi pada aspek Demografis, tapi lebih luas pada aspek Tenaga Kerja dan pembangunan daerah.

- Jenis – jenis Transmigrasi Prinsipnya ada 2 : Transmigrasi Umum dan Transmigrasi Swakarsa ( spontan )1. Transmigrasi Keluarga2. Transmigrasi Umum3. Transmigrasi Nelayan4. Transmigrasi Spontan ( Swakarsa )5. Transmigrasi Veteran6. Transmigrasi Kooperatif7. Transmigrasi Keahlian

Page 40: Demografi ( 2 SKS )

Continued....- Hal – hal yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan

Transmigrasi :1. Penyiapan lahan2. Seleksi para transmigran3. Penyiapan sarana sejak ditempat asal atau tujuan 4. Koordinasi antar instansi terkait

- Dasar Hukum penyelenggaraan Transmigrasi : ¤ Undang – undang No. 3 tahun 1972 ¤ Peraturan Pemerintah ( PP ) No. 42 tahun 1973 ¤ GBHN 1978 ¤ Kepres No. 1 tahun 1973 ¤ Kepres No. 12 tahun 1974 ¤ Kepres No. 29 tahun 1975 ¤ Kepres No. 1 tahun 1978 ¤ Kepres No. 7 tahun 1978 ¤ Kepres No. 26 tahun 1978

Page 41: Demografi ( 2 SKS )

ANGKATAN KERJA

Penduduk digolongkan :- Economically Active Population- Economically Active Population

Tenaga Kerja ( Manpower ) : penduduk usia kerja 15 – 64 tahun.

Angkatan Kerja ( Labour Force ) : bagian dari tenaga kerja yang terlibat atau berusaha dalam kegiatan produktif yaitu memproduksi barang dan jasa.

Bukan Angkatan Kerja ( Not Labour Force ) : tenaga kerja yang tidak terlibat dalam kegitan produktif.

Page 42: Demografi ( 2 SKS )

Total Population PendudukTotal Population Penduduk

Tenaga Kerja ( Man Power ) Penduduk di Luar Usia Kerja

Angkatan Kerja( Labour Force )

Bukan Angkatan Kerja( Not Labour Force )

Di bawahUsia Kerja

Di atasUsia Kerja( Pensiun )

Bekerja( Employed )

Mencari Pekerjaan / Mengangur

( Unemployed )

Sekolah

Ibu Rumah Tangga

Lain-lain

Bekerja Penuh( Fully Employed )

Setengah Menganggur( Under Employed )

income

produktivitas

jenis pekerjaan

Visible Unemployment

Invisible / Disquised

Unemployment

Page 43: Demografi ( 2 SKS )

Continued.... Konsep – konsep dalam Angkatan Kerja :

- Gainful Worker Konsep tidak memiliki referensi waktu yang pasti. Biasanya menunjukkan Usual Activity yang mungkin telah berubah dibandingkan masa lalu. Konsep ini tidak digunakan lagi

sekitar tahun 1930. - Labour Force Concept ini adalah konsep perbaikan dari

konsep Gainful yaitu : + Activity Concept yang termasuk Labour Force haruslah

orang yang secara aktif bekerja atau sedang mencari pekerjaan.

+ Aktifitas tersebut berada dalam Refrensi waktu - Labour Utilization Approach ( P. M. Hauser ) Dalam

pendekatan ini mereka yang sudah bekerja penuh disebut sudah dimanfaatkan, pengelompokkannya adalah :

¤ sudah dimanfaatkan ¤ pemanfaatan kurang, karena : - jam kerja kurang

- income rendah - open unemployment

Page 44: Demografi ( 2 SKS )

Continued.... Pemanfaatan kurang, karena ketidakseimbangan antara penawaran

( labour supply ) dan permintaan tenaga kerja ( labour demand ) Pemanfaatan kurang, karena income rendah, untuk mengukur produktifitas.

Ukuran – ukuran Dasar Angkatan Kerja :1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ( Labour Force Participation

Rate )

2. Tingkat Aktifitas Umum ( General Activity Rate )

Angkatan kerja X 100%

Tenaga Kerja

Angkatan kerja X 100%P10+

GAR =

Page 45: Demografi ( 2 SKS )

Continued....3. Tingkat Aktifitas menurut umur dan jenis kelamin ( Age – Sex –

Spesific activity Rate )

4. Tingkat Aktifitas menurut jenis kelamin (Sex Spesific Activity Rate)

5. Tingkat pengangguran ( Unemployment Rate )

Angkatan kerja laki-laki umur tertentu X

100%Jumlah seluruh aki-laki umur tertentu

Angkatan kerja laki-laki X 100%Tenaga kerja laki-laki

Jumlah orang yang mencari pekerjaan X 100%

Jumlah angkatan kerja

Page 46: Demografi ( 2 SKS )

6. Tingkat bekerja penuh ( Fully Employed )

7. Tingkat bekerja tidak penuh ( underemployed )

Continued....

Jumlah yang bekerja - Underemployed X 100%

Angkatan kerja

Jumlah yang underemployedX 100%

Angkatan kerja

Page 47: Demografi ( 2 SKS )

Continued....

Ketidakseimbangan Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja

Salah satu masalah yang timbul dibidang angkatan kerja, adalah ketidakseimbangan permintaan tenaga kerja ( demand for labour ) dan penawaran tenaga kerja ( supply of labour ) pada tingkat ttt.

Ketidakseimbangan ini berupa :- Lebih besar penawaran dibanding permintaan terhadap tenaga kerja ( Excess Supply of Labour ).- Lebih besar permintaan dibanding penawaran tenaga kerja ( Excess Demand for Labour ).

Page 48: Demografi ( 2 SKS )

Continued....

W ( Upah Riil )

N ( JumlahTenaga

Kerja )

We

Ne 0 0

W

W1

NN2N1

W

N

SL

DL

W2

N3 N4

Excess Supply

of Labour

Excess Demand

Page 49: Demografi ( 2 SKS )

Proyeksi Penduduk- Pada zaman dulu, pemerintah menggunakan Proyeksi Penduduk untuk

keperluan Pajak untuk mengetahui pendapatan negara pada masa yang akan datang. - Sedang akhir – akhir ini proyeksi penduduk berhubungan dengan tanggung jawabnya memperbaiki kondisi sosial ekonomi melalui pembangunan yang terencana, untuk itu jumlah serta karakteristik penduduk, serta struktur dimasa yang akan datang, merupakan syarat minimum dalam proses pembangunan :1. Dibidang Pangan : menentukan kebutuhan bahan pangan dan gizi2. Dibidang Kesehatan : menentukan Tenaga Medis, Dokter, obat–obatan,

tempat tidur rumah sakit3. Dibidang Pendidikan : sebagai dasar memperkirakan jumlah penduduk

usia sekolah, guru, murid, gedung – gedung sekolah dan sarana lainnya4. Dibidang Tenaga Kerja : menentukan jumlah angkatan kerja, penyedia

lapangan kerja5. Dibidang Produksi Barang : data prouktifitas, dasar estimasi, produksi barang dan jasa

Page 50: Demografi ( 2 SKS )

Continued....

- Penggunaan Proyeksi Penduduk tersebut dapat digunakan untuk 2 macam perencanaan :

Perencanaan untuk menyediakan jasa sebagai respon terhadap penduduk yang telah diproyeksikan tersebut. Perencanaan untuk merubah trend penduduk menuju ke

perkembangan demografi sosial dan ekonomi.

- Ada 3 jenis Perkiraan Penduduk : Antar Sensus ( Intercensal ) Sesudah Sensus ( Postcensal ) Proyeksi ( Projection )

Page 51: Demografi ( 2 SKS )

Continued....1. Intercensal atau interpolasi adalah perkiraan tentang keadaan penduduk

diantara data 2 sensus. Pertumbuhan penduduk dianggap Linier, artinya setiap tahun penduduk bertambah dengan jumlah yang sama.

Rumus : Pm = Po + m/n ( Pn – Po )atau Pm = Pn – ( n – m/n ) ( Pn – Po )dimana : Pn = jumlah penduduk pada tahun n. Po = jumlah penduduk tahun awal. Pm = jumlah pnduduk pada tahun di-estimasikan. m = selisih tahun yang dicari dengan tahun awal. n = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui.Contoh : Po = 97 juta ( sensus 1961 ) ; Pn = 118,2 juta ( sensus 1971) berapa Pm atau P1967.P67 = 97 juta + 67 – 61 / ( 118,2 juta – 97 juta )

= 97 juta + ( 6/10 ) . 21,2 juta= 109,72 juta

Page 52: Demografi ( 2 SKS )

Continued....

2. Postcensal ( perkiraan sensus sesudah sensus ) Rumus : Pm = Po + ( n + m ) ( Pn – Po ) atau n Pm = Pn + m ( Pn – Po ) n Berapa penduduk pada tahun 1975 ( sesudah sensus ) P75 = 97 + 10 + 4 ( 118,2 – 97 ) 126,68 juta 103. Projection ( perkiraan penduduk berdasarkan sensus terakhir ) Perkiraan penduduk tidak hanya beberapa tahun, tetapi bisa berpuluh tahun sesudah sensus. Metode proyeksi antara lain : - Mathematical Method Linear dengan cara Arithmatic dan Geometric Non Linear ( Exponential) - Component Method

Page 53: Demografi ( 2 SKS )

Kebijaksanaan Kependudukan

- Menurut PBB langkah – langkah dan progam – progam yang membantu tercapainya tujuan – tujuan ekonomi, sosial dan demografis serta tujuan – tujuan umum yang lain dengan jalan mempengaruhi variabel – variabel demografis yang utama, yaitu besar dan pertumbuhan penduduk, serta perubahan dan ciri – ciri demografisnya.

- Ada Kebijakan yang mempengaruhi varibel kependudukan, antara lain : vaksinasi anak – anak, pelayanan kontrasepsi, pencabutan subsidi bagi keluarga yang anaknya lebih dari 2.

Kebijakan untuk menanggapi perubahan penduduk, antara lain : pendirian sekolah untuk menampung penduduk, yang disebabkan penurunan angka kematian.

Page 54: Demografi ( 2 SKS )

- Ruang lingkup kebijakan penduduk berhubungan dengan dinamika kependudukan yaitu perubahan – perubahan terhadap tingkat fertilitas, mortalitas, dan migrasi.

- Fertilitas melalui keluarga berencana ( Beyond Family Planning ).

- Mortalitas melalui kebijakan kesehatan, klinik, rumah sakit, dan dokter.

- Migrasi redistribusi penuduk, melalui transmigrasi maupun urbanisasi.

- 2 jenis kebijakan kependudukan1. Kebijakan anti natalis2. Kebijakan pro natalis

Continued....

Page 55: Demografi ( 2 SKS )

Continued....

- Kebijkan anti natalis asia selatan, tenggara dan timur ( Pakistan,

Jepang, dan China ).

- Kebijakan pro natalis asia barat ( Arab islam ), Kuwait, Eropa tidak

resmi, Afrika dan Amerika Selatan.

- Kebijakan Redistribusi penduduk, di Indonesia melalui transmigrasi, di Malaysia dan Filipina progam pemukiman penduduk

( settlement ) yang terbatas pada pembangunan ekonomi dan pembukaan daerah baru.

Page 56: Demografi ( 2 SKS )

Continued....

- Kebijakan Kependudukan yang dirumuskan GBHN meliputi :

Bidang pengendalian kelahiran.

Penurunan tingkat kematian khususnya kematian anak – anak

( Infant Mortality Rate ).

Perpanjangan umur Harapan Hidup ( Expectation of life ).

Penyebaran penduduk yang serasi dan seimbang.

Pola urbanisasi yang berimbang dan merata.

Perkembangan dan penyebaran angkatan kerja.

- Kebijakan penduduk utama di Indonesia adalah keluarga berencana oleh pemerintah orde baru.

Page 57: Demografi ( 2 SKS )

Continued....- Ditandai dengan turut serta dalam Deklarasi PBB ( United Nations

Declaration on Population ) yang diikuti dengan berdirinya LKBN dan BKKBN pada tahun 1970.

- Kebijakan dianggap berhasil karena :

Mendapat Commitment dari seluruh jajaran pemerintah.

Mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.

Dilaksanakan secara effective di pedesaan.

Kb sebagai lembaga atau pranata sosial, menjadi bagian

intergal dari kehidupan masyarakat dalam bentuk Norma

Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera ( NKKBS ) yang dapat

menyentuh kehidupan nyata.

- Negara – negara berhasil menurunkan Fertilitas dengan cepat dalam dua dasawarsa terakhir adalah Korea, Taiwan, Hongkong, dan Singapura.