Definisi demografi

download Definisi demografi

of 13

Transcript of Definisi demografi

Definisi demografi Demografi adalah studi tentang penduduk khususnya mengenai kelahiran, perkawinan, kematian dan perpindahan. Studi ini menyangkut jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk dan perubahannya dari waktu ke waktu. Demografi terus berkembang, Methorst dan Sirks membedakan masalah penduduk menjadi 2 yaitu secara kuantitatif dan kualitatif, namun pendapat ini kurang mendapat dukungan. Adolphe Laundry pada tahun 1937 menyarankan istilah PURE DEMOGRAPHY dan idenya mendapat sambutan positif. Pure demography atau demografi murni/formal adalah cabang ilmu demografi yang bersifat analisis matematik yang menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Setelah itu muncul ilmu-ilmu lain yang berkaitan seperti Social Demography, Demographic Sociology, Population Studies dll.Transisi demografi Sesuai dengan namanya yaitu TRANSISI yang berarti PERUBAHAN, teori ini ngejelasin tentang perubahan yang terjadi pada struktur penduduk. Berubahnya itu, dari struktur penduduk dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi menjadi struktur penduduk yang tingkat pertumbuhannya rendah (lihat grafiknya). Pada awalnya dulu, tingkat pertumbuhan penduduk sangatlah tinggi. Dikatakan pertumbuhannya tinggi karena pada masa itu banyak sekali bayi-bayi yang dilahirkan sekaligus banyak juga kematian yang terjadi pada penduduk di segala umur. Coba deh perhatikan gambar di bawah ini. Ini grafik di buat berdasarkan sumber data dari World Population Prospect, Economic and Social Affairs, UN. transisi-demografi-indonesi Transisi Demografi Indonesia Tahun 1950-2050 Sumber : World Population Prospect, Economic and Social Affairs, UN Garis yang berwarna biru itu menggambarkan angka kelahiran. Garis yang berwarna merah itu menunjukkan angka kematian. Nah, secara teoritis, kejadian PERUBAHAN itu tidak terjadi serta merta begitu saja. Butuh waktu yang sangat panjang untuk bisa menurunkan angka kelahiran dan angka kematian tersebut. Proses terjadinya perubahan itu dikategorikan dalam 4 tahapan. Tahap 1 adalah masa dimana angka kelahiran dan kematian, keduanya ada pada tingkat yang tinggi. Pada saat itu belum ada program pengaturan kelahiran sehingga jumlah bayi yang lahir tidak terkendali. Coba deh diingat-ingat, angkatannya nenek uyut kita rata-rata anaknya banyak kan. Paling dikit, yaaa6 anak kali ya. Selain angka kelahiran tinggi, angka kematian juga tinggi. Disebabkan karena penyakit, perang, kelaparan, dan sebagainya. Teknologi kesehatan belum canggih pada masa itu. Tahap 2 yakni masuk lah pada tahap dimana angka kematian mulai turun. Yang lebih dulu dapat ditanggulangi adalah angka kematian. Karena mulai berkembangnya ilmu pengobatan. Ingat tidak, penemuan PENICILLIN ? Itu ditemukan tahun 1930-an oleh Alexander Fleming yang awalnya untuk keperluan perang. Penicillin baru boleh disebarluaskan pada tahun 1945 (baca : http://media.isnet.org/iptek/100/Fleming.html). Akan tetapi, pada tahap ini, angka kelahiran masih tinggi. Akibatnya, laju pertumbuhan penduduk masih sangat tinggi, karena jumlah penduduk bertambah terus akibat kelahiran sementara kematian sudah dapat di bendung. Tahap 3 merupakan tahapan dimana angka kelahiran mulai turun. Coba perhatikan garis biru di grafik diatas. Mulai terjadi penurunan mulai tahun 1970-an. Pada tahun itu, sedang maraknya program keluarga berencana di Indonesia (coba baca : http://prov.bkkbn.go.id/jateng/program_detail.php?prgid=7). Selain karena campur tangan program pemerintah, turun nya angka kelahiran juga disebabkan oleh perpindahan penduduk dan juga meningkatnya kesejahteraan keluarga, terutama pendidikan. Tahap 4 a.k.a tahap akhir ditandai dengan rendahnya kedua indikator tersebut. Angka kelahiran rendah, artinya jumlah bayi yang dilahirkan oleh setiap perempuan lebih sedikit dan juga angka kematian lebih rendah.4. Sumber data demografi Sumber data Demografi yang paling pokok adalah: Sensus Penduduk Registrasi Penduduk Survai Sampel Sumber lain, seperti catatan-catatan atau dokumen-dokumen pada instansi-instansi pemerintah Sensus Penduduk Pengertian: Merupakan keseluruhan dari proses pengumpulan (collecting), pengolahan, penilaian, penganalisaan, penyajian, dan penerbitan data kependudukan yang antara lain meliputi ciri-ciri demografi, sosial, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan hidup. Kriteria: Semua orang: Mencakup semua orang atau penduduk yang tinggal dalam wilayah pencacahan. Waktu tertentu: Dilaksanakan pada waktu tertentu sesuai dengan yang telah ditentukan dan dilakukan secara serentak di seluruh wilayah .pencacahan. Wilayah tertentu: Ruang lingkup sensus meliputi \seluruh wilayah geografis dengan batas-batas yang jelas, misalnya batas negara. Unit cacah sensus adalah individu secara perorangan, bukan rumahtangga atau keluarga. Cara Pelaksanaan Sensus: Dilakukan dengan dua cara: De jure: pendataan penduduk menurut tempat tinggal penduduk yang bersangkutan. De facto: pendataan penduduk menurut tempat penduduk yang bersangkutan ditemui oleh petugas pada saat sensus dilaksanakan Registrasi Penduduk Pengertian: Merupakan sistem pencatatan data kependudukan yang dilaksanakan oleh petugas pemerintahan setempat yang meliputi pencatatan peristiwa kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, pengangkatan anak (adaopsi), perubahan tempat tinggal (migrasi), perubahan pekerjaan, serta segala kejadian penting yang merubah status sipil seseorang sejak dia lahir sampai mati. Perbedaan Sensus Penduduk VS Registrasi Penduduk 1.Dalam pelaksanaan sensus penduduk, para petugas mendatangi penduduk yang akan dicacah, sedangkan pada registrasi, penduduk atau anggota keluarga yang melaporkan adanya kejadian peristiwa vital kepada para petugas. 2. Sensus penduduk dilaksanakan pada suatu periode waktu tertentu, sedangkan registrasi dilaksanakan secara terus menerus. Survai Penduduk Adalah proses pencatatan data kependudukan berdasarkan kekhususan bidang kajian, serta ditujukan untuk mengumpulkan informasi secara lebih terperinci dan mendalam tentang aspek-aspek tertentu berkaitan dengan perilaku penduduk. Survai penduduk dilakukan karena Sensus dan Registrasi Penduduk memiliki kelemahan dan keterbatasan. Survai-survai besar di Indonesia: Survai Penduduk Antar Sensus (SUPAS). Survai Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). Survai Sosial Ekonomi Indonesia (SUSENAS). Survai Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS)

Komposisi penduduk Pengertian komposisi penduduk Komposisi penduduk adalah penyusunan atau pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertantu. Adapun kriteria yang digunakan antara lain kriteria usia dan jenis kelamin, angkatan kerja, dan rasio ketergantungan. B. Macam macam komposisi penduduk a. Komposisi penduduk menurut usia & jenis kelamin Usia dan jenis kelamin merupakan faktor penting dalam pengklasifikasian komposisi penduduk. Pada umumnya ada tiga bentuk susunan penduduk menurut usia, yaitu: 1) Piramida Penduduk Muda Piramida ini terbentuk jika mayoritas penduduknya berusia muda yaitu dibawah 15 tahun. Hal ini dapat terjadi karena angka kelahiran lebih besar daripada angka kematian. Biasanya kejadian ini terjadi di negara berkembang. 2) Piramida Penduduk Stasioner Piramida ini menandakan bahwa jumlah angka kelahiran sama dengan angka kematian. Pada umumnya terjadi di negara maju. 3) Piramida Penduduk Tua Piramida ini memberi gambaran bahwa angka kelahiran lebih kecil daripada angka kematian. Jika hal ini terjadi terus menerus, maka suatu negara akan kekurangan penduduk. Nah, untuk lebih jelasnya perhatikan contoh piramid penduduk jepang di bawah ini: Gambar. Piramid populasi jepang. Dari kiri-kanan adalah piramida penduduk muda, stasioner dan penduduk tua (sumber: people.uncw.edu) b. Komposisi penduduk menurut angkatan kerja Yang dimaksud angkatan kerja yakni mereka yang pekerja, mereka yang tidak bekerja tetapi sudah siap untuk bekerja atau sedang mencari pekerjaan (menganggur). c. Komposisi penduduk menurut rasio ketergantungan Rasio ketergantungan merupakan perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak produktif (usia di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun) dengan banyaknya penduduk usia produktif (15 64 tahun). Rasio ketergantungan dapat diperoleh dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut: Keterangan: P (10-14) = Banyaknya penduduk yang tidak produktif di usia 10-14 tahun P > 65 = Banyaknya penduduk yang tidak produktif di usia lebih dari 65 tahun P (15-64) = Banyaknya penduduk yang produktif di usia 15-64 tahun - See more at: http://www.siswapedia.com/pengertian-komposisi-penduduk-dan-macamnya/#sthash.sAovfEmW.dpufKomposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Berdasarkan bentuk piramida penduduk dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:1. Piramida Penduduk Muda (ekspansive)2. Piramida Penduduk Tetap (stasioner)3. Piramida Penduduk Tua (construktive)Ukuran-ukuran dasar demografiRate Angka yang menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu kejadian/penyakit tertentu dalam populasi dan waktu tertentu atau perbandingan antara kejadian dengan jumlah penduduk yang memiliki resiko kejadian tersebut. Digunakan untuk menyatakan dinamika dan kecepatan kejadian tertentu dalam masyarakat.Besarnya Rate = X x Konstanta (K)Y Contoh : Morbidity rate, Mortality rate, Natality rate)Rasio / Ratio Perbandingan antara nomerator dan denominator pada suatu waktu, atau perbandingan 2 bilangan yang tidak saling tergantung dan digunakan untuk menyatakan besarnya kejadian.

Besarnya rasio = X

Y Proporsi Perbandingan antara pembilang (Numerator) dengan penyebut (denominator) dimana Numerator termasuk/bagian dari denominator, dengan satuan %.

Proporsi = X x 100

( X+Y)Rata-rataYaitu ukuran nilai tengah yang diperoleh dengan cara menjumlahkan semua nilai pengamatan yang didapat kemudian dibagi banyaknya pengamatan yang ada. Frekuensi

Yaitu ukuran yang menyatakan berapa kali aktivitas/suatu kegiatan dilaksanakan pada periode waktu tertentu.Cakupan

Ukuran untuk menilai pencapaian hasil pelaksanaan dari suatu terget kegiatan yang ditentukan pada periode tertentu.

I. Ukuran-ukuran demografi

1. Fertilitas :

Yaitu Kemampuan riil seseorang wanita untuk melahirkan, yang dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan.

Ukuran fertilitas yaitu :

a. Crude Birth Rate = (Jumlah lahir hidup setahun : Populasi 1 Juli) x 100

b. Age Spesific Fertility Rate = (Jumlah lahir hidup wanita usia ttt : Jumlah wanita dengan usia ttt) x 1000

c. General Fertility Rate = Jumlah lahir hidup setahun : Jumlah wanita dalam masa mampu hamil) x 100

Masa mampu lahir = 15 44 th

2. Mortalitas / angka kematian

a. Crude Death Rate

Jumlah kelahiran hidup/tahun x 1000

Jumlah penduduk pertengahan th (1 Juli)

b. Age Spesific Death Rate (angka kematian usia tertentu)

Jumlah kematian oleh golongan usia ttt per th x 1000

Jumlah pddk gol usia yg bersangkutan pd pertengahan th (1 Juli)

J. MIGRASI

Perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain, yaitu :UrbanisasiTransmigrasiMigrasi internal, yaitu Perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam suatu negara . Perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal disebut migrasi keluar/emigrasi ,sedangkan masuknya penduduk kesuatu daerah tujuan disebut migrasi masuk./imigrasi Migrasi ini ada 2 macam :Migrasi Bruto

Jumlah migrasi masuk dan keluar dalam suatu daerah atau negara.

Angka Migrasi Bruto

Angka yang menunjukan banyaknya migran masuk dan migran keluar selama satu tahun di bagi penduduk pada pertengahan tahun (1 Juli)

Rumus : jumlah migran masuk + migran keluar

Jumlah penduduk pertengahan tahun X 1000

Migrasi Neto

Merupakan selisih antara migrasi masuk dan migrasi keluar, migrasi neto posistif jika migrasi masuk lebih besar dari pada migrasi keluar, sedangkan migrasi neto negatif adalah sebaliknya.

Angka Migrasi Neto

Angka yang menunjukan selisih jumlah migran masuk dan migran keluar selama satu tahun di bagi penduduk pada pertengahan tahun .

Rumus : jumlah migran masuk - migran keluar

Jumlah penduduk pertengahan tahun X 1000

Migrasi semasa hidup

Adalah penduduk yang tempat tinggal saat pencacahan berbeda dengan tempat kelahirannya.

Proyeksi pendudukPerhitungan jumlah penduduk di masa yang akan datang berdasarkan asumsi arah perkembangan fertilitas, mortalitas dan migrasi

Diperlukan untuk perencanaan (beras, kesehatan, kesempatan kerja dll)

3. Pengertian Fertilitas, Mortalitas dan Migrasi - Fertilitas adalah kesuburan, kesuburan disini yang dimaksud adalah dapat bekerjanya secara optimal dari organ-organ reproduksi baik dari pihak pria maupun wanita sehingga dapat melakukan fungsi fertilisasi dengan baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi fertilitas adalah asupan zat gizi. Fertilitas sebagai istiah semografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita, dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup, fekunditas, sebaliknya merupakan potensi fisik untuk melahirkan anak. jadi merupakan lawan arti kata sterilitas. Natalis mempunyai arti sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya, fertilatas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalis mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia - Mortalitas atau kematian dapat menimpa siapa saja, tua, muda, kapan dan dimana saja. Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintah pusat maupun lokal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Mortalitas atau kematian merupakan salah satu dari tiga komponen demografi selain fertilitas dan migrasi, yang dapat mempengaruhi jumlah dan komposisi umur penduduk. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.Mortalitas PENGERTIAN Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Still birth dan keguguran tidak termasuk dalam pengertian kematian. Perubahan jumlah kematian (naik turunnya) di tiap daerah tidaklah sama, tergantung pada berbagai macam faktor keadaan. Besar kecilnya tingkat kematian ini dapat merupakan petunjuk atau indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat kehidupan penduduk di suatu wilayah. Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian mortalitas adalah: 1. Neonatal death adalah kematian yang terjadi pada bayi yang belum berumur satu bulan. 2. Lahir mati (still birth) atau yang sering disebut kematian janin (fetal death) adalah kematian sebelum dikeluarkannya secara lengkap bayi dari ibunya pada saat dilahurkan tanpa melihat lamanya dalam kandungan. 3. Post neonatal adalah kematian anak yang berumur antara satu bulan sampai dengan kurang dari satu tahun. 4. Infant death (kematian bayi) adalah kematian anak sebelum mencapai umur satu tahun. FAKTOR PENGARUH Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian dibagi menjadi dua yaitu: 1. Faktor langsung (faktor dari dalam) a. Umur, b. Jenis kelamin, c. Penyakit, d. Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri. 2. Faktor tidak langsung (faktor dari luar) a. Tekanan, baik psikis maupun fisik, b. Kedudukan dalam perkawinan, c. Kedudukan sosial-ekonomi, d. Tingkat pendidikan, e. Pekerjaan, f. Beban anak yang dilahirkan, g. Tempat tinggal dan lingkungan, h. Tingkat pencemaran lingkungan, i. Fasilitas kesehatan dan kemampuan mencegah penyakit, j. Politik dan bencana alam. CARA MENGUKUR KEMATIAN 1. Crude Death Rate (CDR) Tingkat kematian kasar atau CDR adalah jumlah kematian penduduk tiap 1000 orang dalam waktu setahun. Rumus: CDR=D/Px1.000 Keterangan : D=jumlah seluruh kematian P=jumlah penduduk pada pertengahan tahun 1.000=bilangan konstanta Tingkat kematian ini dapat digolongkan dalam kriteria sebagai berikut: Tingkat kematian Golongan > 18 Tinggi 14-18 Sedang 9-13 Rendah 2. Age Spesific Death Rate (ASDR) Tingkat kematian menurut kelompok umur tertentu atau ASDR adalah banyaknya kematian yang terjadi pada penduduk dalam kelompok umur tertentu per 1000 penduduk. Rumus: ASDR=Di/Pix1000 Keterangan: Bi=banyaknya kematian dalam kelompok umur tertentu selama setahun Pfi=banyaknya penduduk dalam kelompok umur tertentu yang sama pada pertengahan tahun. 1.000=bilangan konstanta 3. Infant Mortality Rate ( IMR) Tingkat kematian bayi adalah banyaknya kematian bayi (sebelum umur satu tahun) yang terjadi pada kelahiran per 1000 bayi. Merupakan cara pengukuran yang dipergunakan khusus untuk menentukan tingkat kematian bayi. IMR biasanya dijadikan indikator dalam pengukuran kesejahteraan penduduk. Rumus: IMR=Db/Pbx1.000 Keterangan : D=jumlah kematian bayi sebelum umur satu tahun P=jumlah kelahiran hidup dalam waktu yang sama Kriteria penggolongan tingkat kematian bayi: Tingkat kematian bayi Golongan > 125 Sangat Tinggi 75-125 Tinggi 35-75 Sedang