Demografi 1

36
PENGERTIAN DASAR DEMOGRAFI PENGERTIAN DASAR DEMOGRAFI Presented by Muzani, M.Si Lecturer of Geography

Transcript of Demografi 1

Page 1: Demografi 1

PENGERTIAN DASAR PENGERTIAN DASAR DEMOGRAFIDEMOGRAFI

Presented by Muzani, M.Si

Lecturer of Geography

Page 2: Demografi 1

Pengertian DemografiPengertian Demografi

• Istilah Demografi (Demography) pertama kali digunakan oleh Achille Guillard pada tahun 1855 dalam karangannya yang berjudul Elements de Statistique Humaine, ou Demographie Comparee atau Elements of Human Statistics or Comparative Demography

Page 3: Demografi 1

Pengertian DemografiPengertian Demografi

• Bahasa Yunani

Demos (rakyat atau penduduk)

Grafein (menggambar, menulis atau uraian)

• Dengan demikian secara singkat Demografi berarti tulisan atau uraian mengenai penduduk dengan segala aktivitasnya

Page 4: Demografi 1

Demografi dapat digunakan untukDemografi dapat digunakan untuk

• mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dan berbagai macam aspek sosial, ekonomi dan budaya,

• menjelaskan pertumbuhan masa lampau dan memprediksi pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang,

Page 5: Demografi 1

Demografi dapat digunakan untukDemografi dapat digunakan untuk

• mempelajari secara kuantitas dan persebaran penduduk pada suatu daerah tertentu, termasuk perubahan-perubahan yang terjadi.

• mempelajari dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan pertumbuhan penduduk serta konsekuensinya di masa yang akan datang.

Page 6: Demografi 1

Konsep DemografiKonsep Demografi

• Johan Sussmilch (1762) berpendapat bahwa demografi mempelajari hukum Tuhan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan pada umat manusia yang terlihat dari jumlah kelahiran, kematian, dan pertumbuhannya.

Page 7: Demografi 1

Konsep DemografiKonsep Demografi

• Achille Guillard (1855) memberikan definisi mengenai demografi sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur meliputi perubahan secara umum, sifat fisik dari manusia, peradaban, intelektualitas, dan kondisi moralnya.

Page 8: Demografi 1

Konsep DemografiKonsep Demografi

• David V. Glass (1953) menekankan bahwa demografi terbatas pada studi penduduk sebagai akibat pengaruh dari proses demografi yaitu melalui kejadian fertilitas, mortalitas, dan migrasi.

Page 9: Demografi 1

Konsep DemografiKonsep Demografi

• United Nations (1958); IUSSP (1982) mendefinisikan demografi sebagai studi ilmiah mengenai masalah penduduk yang berkaitan dengan jumlah, struktur serta pertumbuhannya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa masalah demografi lebih ditekankan pada studi kuantitatif dari berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu fertilitas, mortalitas, dan migrasi.

Page 10: Demografi 1

Konsep DemografiKonsep Demografi

• Phillip M. Hauser dan Otis Dudley Duncan (1959) berpendapat bahwa demografi mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu sendiri.

Page 11: Demografi 1

Konsep DemografiKonsep Demografi

• Donald J. Bogue (1969) memberikan definisi sebagai berikut: Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang jumlah, komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa sebagai akibat bekerjanya lima komponen (variabel) demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.

Page 12: Demografi 1

Konsep DemografiKonsep Demografi

• George W. Barclay (1970) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang memberikan gambaran secara statistik tentang penduduk. Hal ini berarti mempelajari demografi juga sekaligus mempelajari perilaku penduduk secara menyeluruh bukan perorangan.

Page 13: Demografi 1

Konsep DemografiKonsep Demografi

• Gambaran menyeluruh/umum bukan individu

Page 14: Demografi 1

Jadi Demografi Jadi Demografi

• ilmu yang menekankan pada statistik penduduk, perhitungan-perhitungan secara matematis dan statistik dari data kependudukan, perubahan-perubahan dalam jumlah, persebaran dan komposisi akibat dari peristiwa fertilitas, mortalitas dan migrasi, sehingga menghasilkan keadaan dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang dapat digunakan untuk berbagai kebijakan dalam pembangunan sumberdaya manusia.

Page 15: Demografi 1

Ruang LingkupRuang Lingkup

• dinamika penduduk akibat dari perubahan-perubahan dalam jumlah, persebaran dan komposisi akibat dari peristiwa fertilitas, mortalitas dan migrasi, perilaku penduduk secara kelompok bukan individu, perubahan-perubahan penduduk yang disajikan dalam bentuk data statistik

Page 16: Demografi 1

Sebab akibat – Dinamika PendudukSebab akibat – Dinamika Penduduk

Pt = P0 + (B – D) + (Mi – Mo)

• Natural increase

• Net Migration

Page 17: Demografi 1

Pola pertumbuhan pendudukPola pertumbuhan penduduk

Pertumbuhan Alamiah (Ra)

Migrasi Neto (Mn)

Mn > 0 Mn < 0 Mn = 0

Ra > 0 N N, jika Ra+Mn > 0

T, jika Ra+Mn < 0

S, jika Ra+Mn = 0

N

Ra < 0 N, jika Ra+Mn > 0

T, jika Ra+Mn < 0

S, jika Ra+Mn = 0

T T

Ra = 0 N T S

Page 18: Demografi 1

Transisi DemografiTransisi Demografi

• dapat digunakan untuk menyatakan perubahan yang terjadi terhadap ketiga variabel pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan migrasi yang meliputi migrasi masuk dan migrasi keluar. Walaupun pada mulanya hanya pertumbuhan penduduk alamiah yang diperhatikan

Page 19: Demografi 1

Transisi DemografiTransisi Demografi

1 2a 2b 2c 3a 3b 3c 4a 4b 4c 0

10

20

30

40

50

60

I II III IV Waktu

Angka Kematian

Angka Kelahiran

Kelahiran

dan Kematian

Page 20: Demografi 1

Tahap pertamaTahap pertama

• Pada tahap ini pertumbuhan penduduk sangat rendah, ditandai dengan angka kelahiran dan kematian cukup tinggi yaitu: sekitar 40-50 per seribu. Jumlah kelahiran tidak terkendali, dan jumlah kematian bervariasi setiap tahunnya. Fenomena tersebut ditandai dengan kegagalan dalam panen, harga-harga yang tinggi menyebabkan kelaparan, sehingga daya tahan tubuh terhadap penyakit sangat lemah. Keadaan ini diperparah dengan meluasnya penyakit menular, sehingga menyebabkan angka kematian tinggi

Page 21: Demografi 1

Tahap keduaTahap kedua

• Tahap berikutnya adalah adanya tingkat kematian yang cederung turun dengan tajam akibat revolusi industri dan kemajuan teknologi serta mulai diketemukannya obat-obatan antibiotik. Sementara itu tingkat kelahiran menurun dengan lambat meskipun secara keseluruhan tetap tinggi. Hal ini mengakibatkan jumlah penduduk meningkat dengan cepat

Page 22: Demografi 1

Tahap ketigaTahap ketiga

• Tahap ini ditandai dengan tingkat kematian terus menurun, tetapi tidak secepat pada tahap kedua. Di pihak lain, angka kelahiran mulai menurun dengan tajam akibat peralatan kontrasepsi yang semakin maju, peningkatan pendidikan dan kesehatan yang nyata

Page 23: Demografi 1

Tahap keempatTahap keempat

• Pada tahap ini, tingkat kelahiran dan kematian mencapai angka yang terendah dan pertumbuhan penduduk kembali lagi seperti pada tahap pertama yaitu pertumbuhan jumlah penduduk yang rendah atau sangat rendah

Page 24: Demografi 1

Transisi DemografiTransisi Demografi

• Pertanian – Industrialisasi

• Inggris 200 tahun

• Sri Lanka < 90 tahun

• Indonesia < 80 tahun

Page 25: Demografi 1

Teori-Teori KependudukanTeori-Teori Kependudukan

• Konfusius (500 SM) Filosof Cina, membahas hubungan antara jumlah penduduk dan angka kesejahteraan masyarakat. Menurutnya jumlah penduduk yang terlampau besar akan menekan standar hidup masyarakat, terutama kalau jumlah penduduk dikaitkan dengan luas tanah atau lahan pertanian yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan penduduk. Mereka menganggap ada suatu proporsi yang ideal antara luas tanah dan jumlah penduduk. Sebagai pemecahan masalah kelebihan penduduk, ia menganjurkan agar pemerintah memindahkan penduduk ke daerah yang masih kekurangan penduduk.

Page 26: Demografi 1

Teori-Teori KependudukanTeori-Teori Kependudukan

• Plato dan Aristotelles (300 SM) Filosof Yunani, menganjurkan jumlah penduduk yang tepat buat sebuah kota yang ideal. Apabila sebuah kota tidak dapat menampung jumlah penduduk yang ada, maka diperlukan pembatasan kelahiran, sebaliknya jika terjadi kekurangan penduduk maka diperlukan insentif (perangsang) untuk menambah kelahiran.

Page 27: Demografi 1

Teori-Teori KependudukanTeori-Teori Kependudukan

• Sussmilch (1762) membicarakan, bahwa masalah penduduk berdasar “hukum Tuhan” artinya kelahiran dan kematian merupakan kehendak Tuhan.

Page 28: Demografi 1

Teori-Teori KependudukanTeori-Teori Kependudukan

• Eropa Abad 18, yang dikenal sebagai zaman penalaran (the age of reason), yakni zaman dimana sesuatu masalah dipertanyakan mengapa dan bagaimana pemecahannya. Pada abad itu kemiskinan terjadi dimana-mana, masalah-masalah sosial dan ekonomi bermunculan.

Page 29: Demografi 1

Teori-Teori KependudukanTeori-Teori Kependudukan

• Malthus (1766-1834), bahwa dorongan alamiah manusia untuk bereproduksi selalu dan akan selalu ada dan dengan kecepatan yang setara dengan kecepatan deret ukur, sehingga jumlah manusia akan menjadi dua kali lipat dalam waktu yang cukup pendek (sekitar 25 tahun). Kecepatan berkembang biak manusia ini jauh lebih cepat dibandingkan kecepatan kenaikan bahan makanan yang dapat diproduksi dari tanah yang tersedia (yang berkembang setara dengan kecepatan deret hitung) -- dan pada gilirannya akan mengakibatkan kesengsaraan dan kelaparan.

Page 30: Demografi 1

Teori-Teori KependudukanTeori-Teori Kependudukan

• Positive check : kelaparan, penyakit menular, perang, pembunuhan

• Preventive check: menunda perkawinan, kontrol perkawinan.

Page 31: Demografi 1

Positive Checks :

• Ialah pengurangan penduduk melalui proses kematian.

Page 32: Demografi 1

Preventive Checks :

• ialah pengurangan penduduk melalui penekanan Kelahiran.

Page 33: Demografi 1

• Preventive Checks :• ialah pengurangan penduduk melalui penekanan• kelahiran kelahiran.• Moral restraint : segala usaha untuk mengekang nafsu• seksual• Vice : pengurangan kelahiran kelahiran, , seperti pengguguran pengguguran, ,• alat kontrasepsi kontrasepsi, , homoseksuil homoseksuil, , promiscuity , adultery• Positive Checks :• Ialah pengurangan penduduk melalui proses kematian kematian.• Vice (kejahatan kejahatan) : ) segala jenis pencabutan nyawa sesama manusia

manusia, ,• seperti pembunuhan anak anak.• Misery (kemelaratan kemelaratan) : ) segala keadaan yg menyebabkan kematian

kematian, ,• seperti epidemi epidemi, , bencana bencanaalam alam, , kelaparan kelaparan, , dan

peperangan

Page 34: Demografi 1

Teori-Teori KependudukanTeori-Teori Kependudukan

• Richard Easterlin (1983), Teori ekonomi fertilitas yang termasuk dalam teori neoklasik berbeda dengan model Malthus. Teori ini didasari oleh teori baru ekonomi rumah tangga (new home economies) yang berpendapat bahwa seseorang dalam menentukan fertilitas akan melalui proses yang sama dengan apabila ia memutuskan sesuatu pilihan untuk mendapatkan barang dan jasa bagi keperluan rumah tangganya.

Page 35: Demografi 1

Teori-Teori KependudukanTeori-Teori Kependudukan

• Leibenstein (1954), ia mengemukakan konsep the low-level equilibrium trap yang menjelaskan perubahan demografi di negara-negara sedang berkembang. Suatu kenaikan sedikit dalam pendapatan akan meningkatkan jumlah penduduk dan persediaan tenaga kerja, yang pada gilirannya akan menghapuskan pertumbuhan modal, produktivitas dan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi lainnya.

Page 36: Demografi 1

THANK FOR YOUR ATTENTION !