Dasar Teori PCR

download Dasar Teori PCR

of 8

Transcript of Dasar Teori PCR

  • 8/17/2019 Dasar Teori PCR

    1/8

    Pendahuluan

    Sulit untuk menjelaskan secara luas dampak dari PCR. PCR, metode cepat

    dan mudah untuk mengenerasikan copy fragmen DNA yang tidak terbatas

     jumlahnya, adalah salah satu ilmiah. PCR yang baru saja ditemukan dapat

    mengubah kehidupan ilmu science secara nyata. Dari praktekpraktek sehariharitentang diagnosis medis hingga teori, PCR mampu menganalisis sejumlah kecil

    materi genetic, bahkan materi genetic yang rusak menjadi suatu le!el yang lebih

    detail"teliti dan suatu realita. PCR adalah teknologi ilmiah yang paling penting yang

    ada setelah sekian ratus tahun lamanya dan ilmu science telah mengakui nya

    karena PCR jauh lebih simple dan lebih murah dari teknikteknik sebelumnya yang

    pernah ada dalam menduplikasikan DNA, PCR telah mendemotrasikan panelitian

    genetic, digunakan semua ahli biologi dan tentunya di bidang biologi molekuler.

    #akta ilmiah mengatkan bah$a PCR sangat berguna karena materi genetic

    tinggal disetiap sekuenssekuens baik pada tumbuhan maupun pada he$an, bakteri

    atau !irus dalam bangunan nukleotidanya%umumnya DNA atau RNA& yang memangunik dan spesi'k di setiap indi!idu yang berbeda. (ariasi unik ini membuatnya

    dapat kembali ke materi genetic asalnya, mengidenti'kasi dengan presisi paling

    tidak dari mana organisme spesies ini datang dan bagian partikuler dari spesies

    tersebut.

    Dalam melakukan )n!estigasi bagaimanapun juga dengan mempelajari DNA

    yang ada semua bias untuk dianalisis. PCR mengeploitasi fungsi alami yang dapat

    dikenali dari en*im yang dikenal dengan polymerase. +n*imen*im ini berada di

    semua makhluk hidup dan tugas mereka adalah mengkopy materi genetic dan juga

    proread, serta mengkoreksi copycopy. -adangkadang dikenal juga fotocopy

    molekuler, PCR dapat mengenal karakter atau karakteristik, menganalisis danmensintesis DNA"RNA spesi'k. PCR berkerja atau melakukan mitures yang sangat

    sulit, mencari tahu, mengidenti'kasikan, dan menduplikasikan materi genetic

    particular dari darah rambut atau jaringan specimen dari mikroba,he$an,tumbuhan,

    beberapa dari mereka ribuan atau jutaan tahun lamanya.

    Polymerase Chain Reaction %PCR juga bias diartikan sebagai suatu metode

    untuk memperbanyak suatu potongan sekuens secara in !itro. Proses PCR

    ditemukan oleh -ary /ullis pada April 0123 yang saat itu bekerja pada Cetus

    Corporation. Deskripsi mengenai prosedur pemeriksaan dari metode ini untuk

    pertama kali di publikasikan pada tahun 0124 dan /ullis memperoleh penghargaan

    Nobel pada tahun 0113 untuk karyanya ini.

    Saat pertama kali diperkenalkan, en*im yang dipakai adalah -leno$. Suatu

    en*im polymerase dari E. coli. en*im ini aktif pada suhu 35oC, tetapi segera dirusak

    pada suhu tinggi. Ditemukannya en*im polymerase yang berasal dari Thermus

     Aquaticus, yang tidak mudah rusak pada suhu tinggi serta alat otomatis yang dapat

  • 8/17/2019 Dasar Teori PCR

    2/8

    menaikkan suhu %Thermocycler &, membuat metode PCR ini menjadi mudah

    dikerjakan.

    Sejak saat itu, PCR telah menjadi metode pemeriksaan dasar dan penting

    untuk laboratorium riset dan analitik.

    Dasardasar PCR telah dimanfaatkan secara luas dan telah pula diaplikasikan

    untuk berbagai macam spesialistik seperti karakterisasi gen, kloning dan

    ekspresinya dan juga diagnostik DNA dimana PCR dimanfaatkan untuk deteksi

    organisme patogen, mengidenti'kasi mutasimutasi yang bertanggung ja$ab

    terhadap berbagai penyakit keturunan. Selain itu DNA fngerprinting  telah

    dimanfaatkan untuk keperluan dunia kedokteran dan kedokteran forensik.

    Polymerase Chain Reaction  %PCR& merupakan suatu metode sintesis

    en*imatis sekuens DNA spesi'k menggunakan dua buah primer oligonukleotida

    target yang menghibridisasi rantai yang berla$anan dari sisi DNA in vitro. Reaksi ini

    terdiri atas tiga tahap yang merupakan suatu siklus berulang. PCR dimulai dengan

    tahap denaturasi rantai ganda DNA target dengan pemanasan sehingga terbentuk

    DNA rantai tunggal, kemudian annealing  yaitu penempelan primer pada daerah

    yang sesuai dan dilanjutkan dengan sintesis DNA komplementer baru oleh en*im

    polymerase sehingga terbentuk kembali DNA rantai ganda. Pada setiap siklus kedua

    rantai cetakan akan menghasilkan dua molekul baru, dan terus berganda sehingga

     jumlah yang didapatkan akan bertambah secara deret ukur %6n, n 7 jumlah siklus&.

    Reaksi ini memerlukan bahan DNA yang berperan sebagai cetakan DNA atau DNA

    target, sepasang primer oligonukleotida sintetik, en*im DNA polimerase dengan

    bufer reaksi yang sesuai, campuran deoksinukleotidatrifosfat %dN8Ps& yangdiperlukan untuk pembentukan rantai DNA, dan suatu alat pemanas yang dapat

    diatur kenaikan temperaturnya. 9asil akhir PCR adalah rantai ganda dengan ukuran

    yang diketahui.

    Reaksi tiga tahap berlangsung di dalam suatu alat yang dapat secara

    otomatis mengubahubah suhu sesuai program PCR yang disebut Thermal Cycler 

    atau mesin PCR. Tahap 1  : panas mendenaturasi DNA rantai ganda dengan

    kehadiran primer, empat dN8P, PCRbuer dan Thermostable  DNA polymerase.

    Suhu denaturasi 130;; oC. Tahap 2 : Penempelan primer oligonukleotida ke acuan

    %template& yang telah didenaturasi dengan menurunkan suhu 35

  • 8/17/2019 Dasar Teori PCR

    3/8

    /etode PCR saat ini banyak digunakan untuk mendeteksi berbagai sekuans

    DNA yang ada dalam jumlah kecil. >ila materi genetik yang akan dideteksi adalah

    suatu RNA, maka dapat juga dilakukan pemeriksaan PCR setelah proses

    pembentukan cDNA dari RNA terlebih dahulu. /etode ini dikenal dengan nama

    Reverse Transcriptase PCR %R8PCR&.

    ?ntuk !isualisasi produk tersebut masih terus dikembangkan teknik

    pe$arnaan. Diantaranya dengan menggunakan etidium bromida akan

    memperlihatkan pita DNA dengan ukuran tertentu yang diketahui dengan bantuan

    petanda berat molekul. Deteksi atau kon'rmasi terhadap identitas produk PCR

    dapat dilakukan dengan teknik Sounthern blot hybridiation, teknik ini lebih sensitif.

    @angkah pertama dari proses PCR adalah sangat sederhana, yaitu : membuat

    larutan PCR mi yang terdiri atas !"A template  atau !"A sample, # set oligo

     primer  yang cocok, 8a= DNA Polymerase, deoyribonucleoside triphospate %dN8P&

    dan bufer. -emudian, PCR mi ini diampli'kai berulangulang %biasanya 3; kali atau

    lebih sesuai kebutuhan& melalui suhu yang memungkinkan untuk denaturation$annealing  dan synthesis. Produk PCR kemudian dapat di!isualisasi dengan

    elektroforesis gel dan diperiksa hasil dan spesi'sitasnya.

    Bahan dan cara pembuatannya

    >ahan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

    DNA template/sample

    DNA template adalah DNA dari sample yang hendak diampli'lkasi.

    -andungan DNA yang optimum dari suatu sample utuk analisis PCR tergantung dari

    kemurnian dan tujuan dari pemeriksaan. ?ntuk analisi gen diperlukan suatu jumlah

    standar dari DNA yaitu 0;;4;; ng. >ila memakai primer yang dilabel, jumlah DNA

    yang dibutuhkan sebagai template"acuan jauh lebih sedikit.

    Taq DNA polimerase dan Bufer

     8a= DNA polimerase adalah en*im yang berfungsi utuk mengkatalisasi

    pemanjangan rantai DNA template%sample. 8a= DNA polimerase berasal dari

    Thermus Aquaticus yang tidak mudah rusak pada suhu tinggi.

    Konsentrasi enim

    Rentang konsentrasi en*im ta= DNA polimerase %Perkin +lmer Cetus& yang

    dianjurkan adalah antar 06,4 unit %SA 7 6; units"pmol& per reaksi 0;; l. Balaupun

    demikian, kebutuhan en*im disesuaikan dengan target template secara indi!idual

    atau primers.

  • 8/17/2019 Dasar Teori PCR

    4/8

    Apabila konsentrasi en*im terlampau tinggi, maka akan terjadi produk PCR

    dengan latar belakang nonspesi'k %pita nonspesi'k&, apabila terlalu rendah, akan

    diperoleh suatau jumlh produk PCR yang tidak memadahi.

    Bufer

    -omponen 0; buer %stock& yang biasanya mengandung :

    0;; m/ 8ris9Cl, p9 %suhu kamar&

    4;; m/ -Cl

    04m/ /gCl6 ;,;0 %$"!& gelatin

    Deo!ynucleotide Triphosphate "dNTP#

    dN8P adalah bahan dasar yang dibutuhkan untuk pemanjangan dari DNA

    tersebut. dN8P yang cocok untuk PCR adalah suatu campuran yang terdiri atas

    dA8P, dC8P, d8P, dan d88P dengan konsentrasi yang seimbang dari keempat N8P

    tersebut. 9al ini perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan"kekeliruan

    penempelan pada DNA template %misincorporation errors&.

    Penggunaan konsentrasi dN8P yang rendah dapat meningkatkan spesi'kasi

    dan kemurnian %fdelity & dari PCR dengan mengurangi mispriming pada non target

    site dan kemiripan dari nukleotida yang salah cetak pada proses pemanjangan.

    -onsetrasi dN8P antara 6;6;; n/ membuahkan hasil pemeriksaan dengan

    spesi'tas dan kemurniahn yang optimal.

    Konsentrasi $a%nesium

    Salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah konsentrasi

    magnesium. -onsentrasi /g dapat mempengaruhi primer annealing, disosiasi ruang

    DNA sample. Produk PCR dan spesi'tas produk, formasi dari artefak dan akti!itas

    en*im serta kemurniannya. /g mempengaruhi akti!itas en*im 8a= DNA polimerase.

    ?ntuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang optimal konsentrasi /g yang

    diperlukan adalah sekitar ;,4 m/ 4 m/.

    Primers

    ?ntuk keperluan PCR pada umumnya, primers didesain secra tepat dan

    bersifat komplementer terhadap !"A template, desain dari oligonukleotida

    dilakukan menggunakan auan yang sederhana meskipun banyak program komputer

    telah banyak membantu desain primer. Secara umum primers yang digunkan untuk

    PCR memilki panjang sekitar 6;3; nukleotida. Primer sepanjang ini memungkinkan

    penggunaan suhu annealing yang tinggi.

  • 8/17/2019 Dasar Teori PCR

    5/8

    Primers yang lebih panjang dari 3; nukleotida tidak meningkatkan spesi'tas.

    Primer hendaknya didesain secara seimbang dalam jumlah dari keempat basa

    tersebut. Dalam hal ini terutama harus diperhatikan kandungan C %E;erguna untuk

    mendeteksi !irus A)DS sesegera mungkin selama minggu pertama. Sesudah infeksi,

    dibandingkan tes standard +@)SA. PCR memperlihatkan DNA unik dari !irus,

    dikarenakan dari metode yg dikerjakan oleh tes standard, yg memperlihatkan

    e!idensi secara tak langsung bah$a !irus yg ada sekarang, mencari antibody yg

    dibuat tubuh untuk mela$an dirinya.

    PCR memberikan hasil yg lebih akurat dari tes standard. Fang terlihat dari

    perbedaan keakuratannya, seperti contohnya dalam infeksi kuping tengah yang

    dikenal dengan otitis media. 8eknik ini dapat mendeteksi bah$a DNA bakteri yang

    ada dicairan kuping tengah member sinyal berupa infeksi aktif, lalu metode kultur

    gagal untuk mendeteksi hal ini. Penyakit @yme berupa peradangan sendi yang

    menyakitkan yang disebabkan oleh bakteri yang ditramisikan menuju "menjadi

    giigitan per detik, yang biasanya berupa diagnose dasar dari motif gejala. 8api PCR

  • 8/17/2019 Dasar Teori PCR

    6/8

    dapat menghilangkan dari penyakit DNA organisme yang terkandung dalam cairan

    sendi , dengan menghasilkan pengobatan yang cepat dan yang dapat mencegah

    komplikasi serius.PCR adalah tes yang paling spesi'k dan sensiti!e untuk

    helicobacter pylori, jadi organisme penyebab penyakit sekarang diketahui dapat

    menyebabkan ulkus dilambung. 8ak seperti pada tes sebelumnya, PCR dapat

    mendeteksi 3 organisme transmisi penyebab penyakit kelamin dalam satuproses%herpes,papiloma !irus,clamydia& dan dapat menghilangkan rantai partikel

    dari papiloma !irus yang berpotensi untuk menjadi kanker, dimana tes lain belum

    dapat melakukannya %hanya PCR yang bisa&

     8erdapat lebih dari

  • 8/17/2019 Dasar Teori PCR

    7/8

  • 8/17/2019 Dasar Teori PCR

    8/8

    besar. >erterima kasih atas PCR, kita dapat mempelajari genetic baik yang lampau

    maupun genetic yang baru untuk tahun G tahun kedepan.