Dakriosistitis ppt

15
CLINICAL SCIENCE SESSION DAKRIOSISTITIS Oleh: Triana Linda Larasati, S. Ked G1A213007 Pembimbing : dr. H.M. Ikhsan, Sp.M Program Studi Pendidikan Dokter UNIVERSITAS JAMBI 2015

description

dakriosistitis

Transcript of Dakriosistitis ppt

Clinical Science Session Dakriosistitis kronik

Clinical Science SessionDakriosistitis

Oleh: Triana Linda Larasati, S. KedG1A213007

Pembimbing :dr. H.M. Ikhsan, Sp.M

Program Studi Pendidikan DokterUNIVERSITAS JAMBI2015

ANATOMISistem lakrimal terdiri dari 2 bagian, yaitu : Sistem produksi atau glandula lakrimal. Glandula lakrimal terletak di temporo antero superior rongga orbita.Sistem ekskresi, yang terdiri atas pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, dan duktus nasolakrimal. Sakus lakrimal terletak di bagian depan rongga orbita. Air mata dari duktus nasolakrimal akan mengalir ke dalam rongga hidung di dalam meatus inferior.

DefinisiDakriosistitis adalah suatu infeksi pada kantong air mata yang terletak di antara sudut bagian dalam kelopak mata dengan hidung

ETIOLOGIDakriosistitis akut pada anak-anak biasanya disebabkan oleh Haemophylus influenzaPada orang dewasa, biasanya disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan Streptococcus hemoliticus sedangkan dakriosistitis kronis disebabkan oleh Staphyloccus epidermidis, Streptococcus pneumonia dan jarang disebabkan oleh Candida albicansGAMBARAN KLINIKGejala utama dakriosistitis adalah mata berair dan kotoran mata berlebih

Pada dakriosistitis berbentuk akut, di daerah sakkus lakrimalis terdapat gejala radang, sakit, bengkak , nyeri tekan. Materi purulen dapat diperas dari sakkus.Peradangan berupa pembengkakan, merah dan nyeri , biasanya disertai dengan pembengkakan kelenjar pre aurikuler, submandibuler dan disertai peningkatan suhu tubuh. Kadang-kadang kelopak mata dan daerah sisi hidung membengkak.

Pada stadium lanjut dapat terjadi komplikasi berupa fistula. Pada dakriosistitis kronik , tanda satu-satunya adalah keluar air mata berlebih.

PEMERIKSAANUntuk menentukan adanya gangguan pada system eksresi air mata dilakukan :Inspeksi pada posisi punctumPalpasi daerah sakkus lakrimal, apakah mengeluarkan cairan bercampur nanahIrigasi melalui punctum dan kanalikuli lakrimal, bila cairan mencapai rongga hidung , maka system eksresi berfungsi baik (tes anel).Probing yaitu memasukkan probe Bowman melalui jalur anatomic system eksresi lakrimal. Tindakan probing didahului oleh dilatasi pungtum dengan dilatators.PENATALAKSANAANPenatalaksanaan dakriosistitis tergantung pada manifestasi klinik penyakit.Antibiotik sistemik dengan regimen sebagai berikut : Anak-anakPasien tidak demam, keadaan umum baik, kasus ringan, diberikan amoxicillin/clavulanate 20-40mg/kg/hari peroral yang dibagi dalam tiga dosis.Pasien demam, akut, kasus sedang hingga berat dirawat di rumah sakit dan diterapi dengan cefuroxime 50-100 mg/kg/hari iv dalam 3 dosis.

DewasaPasien tidak demam, keadaan umum baik, kasus ringan diberikan cephalexin 500 mg peroral tiap 6 jam.Terapi alternative berupa amoxicillin /clavulanate 500 mg peroral tiap 8 jamPasien demam dan akut dirawat di rumah sakit dengan penanganan cefazolin 1gr iv tiap 8 jam.Antibiotik tetes topical seperti trimetorim/polymixin Kompres air hangat dan massase di bawah area kantusPemberian analgesic seperti acetaminophen bila perluInsisi dan drainase pada absesKoreksi dengan pembedahan dapat dipertimbangkan berupa dacryocystorhinostomy setelah episode akut sembuh, khususnya pada pasien dengan dakriosistitis kronik.

KOMPLIKASIDakriosistorinostomi bila dilakukan dengan baik merupakan prosedur yang cukup aman dan efektifPerdarahan merupakan komplikasi tersering dan dilaporkan terjadi pada 3% pasien. Selain itu, infeksi juga merupakan komplikasi serius dakriosistorinostomiPENCEGAHANPencegahan dapat dilakukan dengan melakukan higienitas pada palpebra ,termasuk melakukan kompres air hangat dan membersihkan silia. Selain itu, higienitas nasal dengan spray salin dapat mencegah obstruksi aliran lakrimal bagian distal