CONTOH KASUS NIFAS

download CONTOH KASUS NIFAS

of 14

Transcript of CONTOH KASUS NIFAS

  • 8/11/2019 CONTOH KASUS NIFAS

    1/14

    CONTOH KASUS

    ASUHAN KEBIDANAN PADA KUNJUNGAN ULANG IBU NIFAS NORMAL

    Ny U P 2 A 0 Post Partum 2minggu

    No. Register :

    Masuk RS/PKM/BPM Tanggal/Pukul :

    Dirawat di ruang :

    I. PENGKAJIAN DATA, Tanggal: 16-11-2013, Oleh : Bidan R

    A.Data Subjektif

    1.Biodata

    Nama :NyU Nama :TnM

    Umur : 23 tahun Umur :27 tahun

    Agama : Islam Agama :Islam

    Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia

    Pendidikan : SMA Pendidikan :D.3 Manajemen Informatika

    Pekerjaan : IRT Pekerjaan :Wira Swasta

    Alamat :Sleman,Yogyakarta Alamat :Sleman,Yogyakarta

    2.Alasan datang/dirawat

    Ibu menegatakan baru melahirkan 2 minggu

    3.Keluhan utama

    Ibu mengatakan puting susunya lecet dan sakit pada saat menyusui dan keluarnya cairan

    kuning kecoklatan dari kemaluan

    4.Riwayat Persalinan Sekarang P1A0

    NoUmur

    Anak

    Usia

    Kehamil

    an

    Jenis

    Persalinan

    Tempat

    Persalinan

    Komplikasi

    Penolong

    Bayi Nifas

    Ibu Bayi L/P PB/BB Keadaan Keadaan Lak

    1 1 hari38

    mingguPervaginam

    BPS Bidan

    RTAA TAA Bidan L

    50 cm/

    3300 gr

    Baik Baik Y

  • 8/11/2019 CONTOH KASUS NIFAS

    2/14

  • 8/11/2019 CONTOH KASUS NIFAS

    3/14

    Ibu mengatakan tidak pernah / sedang menderita penyakit menular (hepatitis),

    menurun (diabetes militus), menahun (jantung, hipertensi).

    b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular, menurun dan menahun)

    Ibu mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami tidak ada yang

    mempunyai penyakit menular (hepatitis), menurun (diabetes militus), menahun

    (jantung,hipertensi).

    c. Riwayat operasi

    Ibu mengatakan tidak pernah melakukan operasi.

    7. Data psikososial, spiritual dan ekonomi (penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap

    kelahiran, dukungan keluarga, hubungan dengan suami/keluarga/tetangga,

    perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan sosial, keadaan ekonomi keluarga)

    Ibu mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami sangat mendunkung

    kehamilannnya

    Ibu mengkatakan akan bersalin di BPS

    Ibu mengakatakan akan merawat banyinya sendiri dan memberikan ASI

    eksklusif

    Pengetahuan ibu (perawatan ibu, bayi dan laktasi)

    Ibu mengatakan sudah mengerti mengenai perawatan bayi dan laktasi

    B. Data Objektif

    1. Pemeriksaan umum

    Keadaan umum : baik Kesadaran : composmentis

    Status emosional : stabil

    Tanda vital :

    Tekanan darah : 100/70.mmHg Nadi : 82x/menit

    Pernafasan : 20x/menit Suhu : 37oC

    BB : 46 kg TB : 160 cm

    2. Pemeriksaan Fisik

    Kepala : mesochepal,tidak ada massa

    Rambut : lurus,panjang,hitam,tidak ada ketombe

    Wajah : oval,tidak ada cloasma

  • 8/11/2019 CONTOH KASUS NIFAS

    4/14

    Mata : simetris,sklera putih,konjungtiva merah muda,tidak ada sekret

    Hidung : simetris,tidak ada polip,tidak ada sekret

    Mulut : simetris,bibir lembab,tidak ada sariawan,gusi tidak berdarah

    Telinga : simetris,tidak ada serumen,ada gendang telinga

    er : tidak ada pembesaran kelenjar parotis,tiroid,vena jugularis,limfe

    Dada : tidak ada retraksi

    udara :simetris,puting susu menonjol,hiperpigmentasi pada areola mamae

    domen : tidak ada luka bekas operasi,kontraksinya baik,TFU : setinggi pusat

    Ekstremitas :

    Atas : simetris,reflek aktif,tidak ada odema,jari-jari lengkap.

    Bawah :simetris,reflek aktif,tidak ada oedema,jari-jari lengkap.

    etalia : bersih, tidak ada pembengkakan kelenjar bartolini,tidak adatanda-tanda infeksi

    Jahitan dalam : -

    Jahitan luar : -

    Lochea : rubra

    Anus : tidak hemoroid

    3. Pemeriksaan penunjangTgl : ....................Pukul : .........WIB

    Tidak ada

    4. Data penunjang

    Riwayat persalinan

    Masa gestasi : 40 minggu

    Komplikasi : -

    Plasenta : Lengkap

    a. Lahir : Spontan

    b. Berat : 3500gram

    c. Tali pusat : panjang : 45 cm Insersio : sentralis

    d. Kelainan : -

    Perineum : utuh

    a. Robekan di : -

    b. Jahitan dalam : -

    c. Jahitan luar : -

  • 8/11/2019 CONTOH KASUS NIFAS

    5/14

    Perdarahan

    Kala I : 0 cc

    Kala II : 50 cc

    Kala III : 50 cc

    Kala IV : 20 cc

    Total : 120 cc

    Lama Persalinan

    Kala I : 2 jam

    Kala II : 1 jam

    Kala III : 30 menit

    Kala IV : 2 jam10 menit

    Total : 5 jam 40 menit

    Tindakan lain : tidak ada

    Nilai APGAR : 1 : 8 5 : 9 10 : 10

    II. INTERPRETASI DATA

    A. Diagnosa kebidanan

    Seorang Ny U umur 23 tahun P 2 A0 Ah 2 post partum hari ke 1 normal.

    Data Dasar:

    Ibu mengatakan ini persalinan yang ke dua

    Ibu mengatakan berumur 23 tahun

    Ibu mengatakan persalinan telah selesai 15 jam yang lalu

    Data Obyektif:

    - TFU: 2 jari dibawah pusat

    - Kandung kemih kosong

    - KU: baik

    - Kesadran : compomentis

    - TD:100/70 MmHg

    - N : 82x / menit

    - S : 37oC

    - R : 20x/ menit

  • 8/11/2019 CONTOH KASUS NIFAS

    6/14

    - Lochea: rubra

    B. Masalah

    Tidak Ada

    Data Dasar: -

    III. TINDAKAN ANTISIPASI

    Tidak Ada

    IV. TINDAKAN SEGERA

    A. Mandiri

    Tidak Ada

    B. Kolaborasi

    Tidak Ada

    C. Merujuk

    Tidak Ada

    V. PERENCANAAN Tanggal : 16/09/2012 Pukul : 09.00 WIB

    1. Beritahu ibu kondisi ibu dan bayinya, TD ibu 100/70 MmHg,N 82x / mnt, S 370C. Kontraksinya

    baik serta keadaaan bayi baik yaitu BB/PB: 3500 kg/45 cm,warna kulit merah muda, tidak ada

    penyulit pada saat bernafas.

    2. Beritahu KIE cara menyusui yang benar

    3. Beritahu ibu KIE fisiologi masa nifas

    4. Observasi KU,TD,N,R,S, kontraksi uterus,lokhea

    5. Anjurkan ibu ibu untuk memberikan ASI Eksklusif

    6. Beritahu informasi tanda bahaya masa nifas

    7. Beritahu informasi ibu untuk pemilihan KB

    8. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi

    VI. PELAKSANAAN Tanggal: 16/19/2012 Pukul : 09.00 WIB

    1. Memberitahu ibu keadaan ibu dan bayinya saat ini

    2. Memberitahu ibu KIE fisiologi masa nifas

    - Ukuran uterus akan mengecil kembali dalam waktu 2 minggu

  • 8/11/2019 CONTOH KASUS NIFAS

    7/14

    - Dari vagina akan mengeluarkan lochea

    a. Lochea rubra (dasah segar sisa plasenta) 1- 4 hari postpartum

    b. Lochea sanguelenta (kuning lendir darah) 47 hari postpartum

    c. Lochea serosa (kuning tidak berdarah) 714 hari postpartum

    d. Lochea alba (cairan putih) 2 - 6 minggu postpartum

    3. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar:

    Badan bayi tegak lurus,seluruh tubuh bayi menempel pada perut ibu,oleskan ASI pada areola

    rangsang mulut bayi terbuka dengan menyentuhkan puting susu pada bibir bayi sete;ah bayi

    menyusu puas sendawakan bayi dengan meletakkan bayi di pundak ibu dan menepuk pelan-

    pelan pundak bayi.

    4. Melakukan observasi KU,TD,N,R,S,kontraksi uterus,lochea

    5. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya nifas apabila muncul tanda-tanda keluar darah bau

    busuk,segera meminta ibu datang kepelayanan kesehatan.

    6. Memberikan informasi tentang KB,manfaat KB seperti Kb suntik,pil,dll.

    7. Meminta ibu untuk datang melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi

    VII. EVALUASI Tanggal : 16/09/2012 Pukul : 09.00 WIB

    1. Ibu sudah mengetahui kondisinya dan bayinya saat ini

    2. Ibu sudah mengerti cara menyusui yang benar

    3. Ibu mengerti fisiologi masa nifas dan dapat menjelaskannya kembali

    4. KU: baik N: 82x/ menit

    Kesadran :komposmetis R : 20x/menit

    TD : 100/70 MmHg S : 37oC

    Lochea :rubra

    TFU: 2 jari dibawah pusat

    5. Memberitahu ibu tanda bahaya nifas dan ibu sudah mengerti dan mampu menjelaskan kembali

    6. Ibu sudah mengerti dan akan mendiskusikan KB bersama suaminya

    7. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi

    8. Semua tindakan sudah di dokumentasikan di buku register pemeriksaan.

  • 8/11/2019 CONTOH KASUS NIFAS

    8/14

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    Konsep asuhan kebidanan post partum fisiologis :

    I. Pengkajian Data

    Pengkajian adalah langkah pertama asuhan kebidanan yang terdiri dari pengumpulan data

    yang diperoleh dari anamnesa,pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

    A. Data Subjektif

    Adalah data yang diperoleh dari hari pertama anamnesa,dari klien,keluarga,tim kesehatan

    lain yang mencakup semua keluhan klien.Pada masalah kesehatan yang didalamnya,anamnesa

    meliputi :

    1. Biodata Pasien

    Biodata berisi tentang identifikasi klien beserta suaminya,yang meliputi

    nama,umur,agama,alamat,pendidikan,pekerjaan,suku/bangsa,nomor telepon.Biodata yang dikaji

    diharapkan dapat memberikan gambaran tentang faktor resiko keadaan sosial ekonomi dan

    pendidikan klien atau keluarga yang meliputi kondisi klien.

    2. Keluhan Utama

    Yaitu keluhan yang dirasakan pasien pada saat pengkajian seperti adanya mules

    atau keluhan lain yang dirasakan pada saat pengkajian.

    3. Riwayat Menstruasi

    Yang ditanyakan pada riwayat menstruasi meliputi kapan menarche,siklus haid teratur atau

    tidak,lama,warna,bau,sifat darah,keluhan.

    4. Riwayat Perkawinan

    Yang ditanyakan pada riwayat perkawinan meliputi status perkawinan,lama

    perkawinan,menikah ke berapa,usia pertama kali pada saat menikah.

    5. Riwayat Obstetrik

  • 8/11/2019 CONTOH KASUS NIFAS

    9/14

    Persalinan yang lalu meliputi hamil keberapa,tanggal persalinan,umur kehamilan,jenis

    persalinan,penolong,komplikasi,jenis kelamin bayi,BB lahir.

    Nifas yang lalu meliputi laktasi dan komplikasi.

    6. Riwayat Kontrasepsi

    Ditanyakan apakah ibu pernah KB,jenis KB,keluhan

    7. Riwayat Persalinan

    Meliputi tanggal dan waktu persalinan,tempat persalinan,penolong,jenis

    persalinan,komplikasi.

    8. Keadaan Bayi Baru Lahir

    Meliputi tanggal dan waktu lahir,masa gestasi,jenis kelamin,panjang badan dan berat

    badan bayi lahir,pola tidur,frekuensi menyusu,durasi,keluhan.

    9. Pola Eliminasi

    BAB meliputi konsistensi,warna,bau,frekuensi,keluhan.

    BAK meliputi konsistensi,warna,bau,frekuensi,keluhan.

    10. Riwayat Post Partum

    Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari:

    - Pola Nutrisi

    Meliputi makan dan minum yaitu frekuensi,jenis,keluhan,porsi,pantangan.

    - Pola Eliminasi

    Meliputi BAB dan BAK yaitu frekuensi,warna,konsistensi,keluhan.

    - Pola Istirahat

    Meliputi tidur siang dan tidur malam yaitu lama,keluhan.

    - Pola Aktifitas (terkait kegiatan fisik,perawatan bayi,diri sendiri)

    Kegiatan apa yang dilakukan oleh pasien.

    - Pengalaman Menyusui

    - Kebiasaan Menyusui

    Meliputi posisi,durasi,perawatan payudara,keluhan.

    11. Riwayat Kesehatan

    - Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular,menurun,menahun)

    Untuk mengetahui apakah ibu dulu pernah/sedang mempunyai riwayat penyakit

    menular,menurun,menahun.

  • 8/11/2019 CONTOH KASUS NIFAS

    10/14

    - Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular,menurun,menahun)

    Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang punya penyakit menular,menurun,menahun.

    12. Riwayat Operasi

    Apakah ibu pernah operasi atau tidak.

    13. Riwayat Alergi Obat

    Apakah ibu ada alergi obat atau tidak.

    14. Kebiasaan yang Mengganggu Kesehatan (merokok,minum jamu,minum obat-obatan,minum

    alkohol)

    Untuk mengetahui apakah ibu mempunyai kebiasaan yang mengganggu kesehatan atau tidak.

    15. Psikososialspiritual (penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap kehamilan,dukungan

    sosial,perencanaan persalinan,pemberian ASI,perawatan bayi,kegiatan ibadah,kegiatan sosial,dan

    persiapan keuangan ibu dan keluarga)

    B. Data Objektif

    Data objektif adalah data yang diperoleh melalui pemeriksaan umum maupun fisik yang

    terdiri dari inspeksi,palpasi,auskultasi,dan perkusi serta pemeriksaan penunjang lainnya.

    1. Pemeriksaan umum

    Untuk mengetahui keadaan umum ibu

    2. Pemeriksaan Fisik

    - Kepala : bentuk kepala,warna rambut,kepala bersih atau tidak,ada benjolan atau tidak,rambut

    rontok atau tidak.

    - Muka : pucat atau tidak,oedema atau tidak.

    - Mata : simetris atau tidak,konjungtiva anemis atau tidak,skela ikterus atau tidak.

    - Hidung : simetris atau tidak,ada sekret atau tidak.

    - Mulut dan Gigi : simetris atau tidak,lidah kotor atau tidak,mukosa bibir kering atau tidak,karies

    gigi atau tidak,gusi berdarah atau tidak.

    - Telinga : simetris atau tidak,ada serumen atau tidak.

    - Leher : ada pembesaran kelenjar tiroid,parotis,vena jugularis,kelenjar getah bening atau tidak.

    - Payudara : simetris atau tidak,terjadi hiperpigmentasi atau tidak,puting susu menonjol atau

    tidak,kolostrum sudah keluar atau belum.

    - Abdomen : simetris atau tidak,ada luka bekas operasi atau tidak.

  • 8/11/2019 CONTOH KASUS NIFAS

    11/14

    - Ekstremitas Atas : simetris,gerakan reflek aktif atau tidak.

    - Ekstremitas Bawah : simetris atau tidak,apakah ada oedema atau tidak,apakah ada gangguan

    pergerakan atau tidak

    - Genitalia : apakah ada tanda-tanda infeksi atau tidak,apakah ada pembesaran kelenjar bartolini

    atau tidak.

    Jahitan Dalam : ada atau tidak,berapa jumlah jahitan.

    Jahitan Luar : ada atau tidak,berapa jumlah jahitan.

    - Lokhea : rubra,sanguelenta,alba,dll

    - Anus : ada hemoroid atau tidak.

    3. Pemeriksaan Penunjang

    Dibagi 2,yaitu pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan ronten.

    4. Data Penunjang

    Meliputi riwayat persalinan.

    II. Interpretasi Data

    Pengembangan mengenai masalah dari interpretasi data dasar kedalam identifikasi spesifik

    mengenai masalah atau diagnosa kebidanan.

    A. Diagnosa Kebidanan

    Terdiri dari data subjektif dan data objektif.Data subjektif meliputi adanya komunikasi

    (klien,keluarga,petugas kesehatan) tentang cara melahirkan,waktu melahirkan,dan kelahiran anak

    berapa.Data objektif meliputi kesadaran,tanda-tanda vital,tinggi fundus uteri,kandung

    kemih,lokhea.

    B. Masalah

    Masalah yang terjadi pada ibu.

    III. Identifikasi Diagnosa/masalah Potensial

    Mengidentifikasi masalah dan diagnosa masalah potensial lain berdasarkan rangkaian

    masalah dan diagnosa yang ada.Masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul dan

    harus segera di tindak lanjuti.

    IV. Antisipasi Tindakan Segera

    Langkah yang membutuhkan sifat berkesinambungan dari proses penatalaksanaan asuhan.

  • 8/11/2019 CONTOH KASUS NIFAS

    12/14

    V. Perencanaan

    Rencana menyeluruh meliputi apa yang di identifikasi dari kondisi klien.Tiap pemeriksaan

    yang berkaitan dengan konseling dan rujukan.

    VI. Pelaksanaan

    Penatalaksanaan tindakan sesuai dengan perencanaan,perwujudan dan terealisasi dengan baik

    apabila diterapkan hakekat masalah,jenis tindakan atau pelaksanaan bisa dikerjakan oleh bidan

    sendiri,klien,kolaborasi dengan sesama petugas kesehatan lain.

    VII. Evaluasi

    Seperangkat tindakan yang saling berhubungan untuk mengukur pelaksanaan serta

    didasarkan atas tujuan dan kritik guna mengevaluasi kemampuan dalam memberikan asuhan

    kebidanan sehingga ada umpan balik untuk memperbaiki menyusun langkah baru,dalam asuhan

    kebidanan dan menunjang tanggung jawab.

    BAB V

    PENUTUP

    KESIMPULAN

    Periode pasca partum adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput janin (menandakan

    akhir periode intra partum) hingga kembalinya traktus reproduksi wanita pada kondisi tidak

    hamil.Periode ini juga disebut puerpirium,dan wanita yang mengalami puerperium disebut

    puerpera.Periode pemulihan pasca partum berlangsung sekitar enam minggu.

    Perawatan masa nifas mencakup berbagai aspek dari pengaturan dalam mobilisasi, anjuran

    untuk kebersihan diri,pengaturan diet,pengaturan miksi dan defekasi,perawatan payudara

    (mammae) yang ditujukan terutama untuk kelancaran pemberian air susu ibu guna pemenuhan

    nutrisi bayi,dll.

    Masa nifas atau puerperium adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya

    kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu (obstetri fisiologi,unpad.1983).

    Periode pascapartum adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput janin (menandakan

    akhir periode intra partum) hingga kembalinya traktus reproduksi wanita pada kondisi tidak

    hamil (varneys midwifery.2003).

  • 8/11/2019 CONTOH KASUS NIFAS

    13/14

    Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali

    seperti keadaan sebelum hamil.Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (pelayanan

    kesehatan maternal dan neonatal.2010).

    Masa nifas dibagi menjadi 3 bagian,yaitu:

    1. Puerperium dini,yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.

    2. Puerperium intermedial,yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalis yang lamanya 6-8

    minggu.

    3. Remote puerperium,yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila

    selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.

    Perubahan yang terjadi pada masa nifas,yaitu:

    1. Involusi uteri

    2. Involusi tempat plasenta

    3. Perubahan pada servix dan vagina

    4. Perubahan ligamen

    5. Lochea

    6. Perubahan tanda-tanda vital

    7. Perubahan sistem pencernaan

    8. Perubahan sistem perkemihan

    9. Perubahan endokrin

    10. Perubahan sistem hematologi dan kardiovaskuler

    11. Kebutuhan dasar masa nifas

    Cara penulisan asuhan kebidanan pada ibu nifas mengacu pada 7 langkah varney,meliputi:

    1. Pengkajian Data

    a. Data Subjektif,terdiri dari biodata,keluhan utama,riwayat menstruasi,riwayat

    perkawinan,riwayat obstetrik,riwayat kontrasepsi yang digunakan,riwayat persalinan,keadaan

    bayi baru lahir,pola eliminasi,riwayat post partum,riwayat kesehatan,kebiasaan yang

    mengganggu kesehatan,psikososiospiritual,pengetahuan ibu.

    b. Data Objektif,terdiri dari pemeriksaan umum,pemeriksaan fisik,pemeriksaan penunjang,data

    penunjang,

    2. Interpretasi Data

    A. Diagnosa Kebidanan,terdiri dari data subjektif dan data objektif.

  • 8/11/2019 CONTOH KASUS NIFAS

    14/14

    B. Masalah

    C. Kebutuhan

    3. Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial

    4. Antisipasi Tindakan Segera

    5. Perencanaan

    6. Pelaksanaan

    7. Evaluasi