Contoh Kasus Kolera - Pediatri

5
Manifestasi klinik Pada penderita kolera setelah muncul gejala awal maka dalam waktu 1 jam akan mengalami hipotensi dan jika tidak segera ditangani maka akan menyebabkan kematian dalam waktu 2-3 jam. Perjalanan selanjutnya adalah terjadi shock karena air keluar dari tubuh penderita terus-menerus, dan terjadi dalam waktu 4-12 jam. Dan akan diikuti oleh kematian dalam waktu 18 jam sampai beberapa hari. Gejala awal dari penyakit ini adalah peningkatan gerakan peristaltic usus dan diikuti oleh perasaan penuh pada perut. Hal ini kemudian diikuti oleh kehilangan cairan yang banyak. Deplesi air dan garam dari intravascular dan ruang interstitial tubuh menuju kedalam lumen usus, komposisi urine dari penderita yang keluar adalah: Konsentrasi ( mEq atau mmol/liter ) Na + K + Cl - HCO 3 - Dewasa 135 15 100 45 Anak 105 25 90 30 Penderita juga akan merasa kujang pada otot, nyeri pada abdomen, gelisah dan haus. Tanda hipoglikemia akan terlihat pada pasien yang gelisah, apatis dan tekanan darah yang menurun. Kasus : Seorang anak laki-laki umur 10 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan BAB encer lebih dari 10X/hari disrtai dengan muntah setiap kali ibu penderita memberi minuman atau makanan. Kesadaran penderita menurun, kaki tangan dingin, tekanan darah tidak terukur. Anamnesa ( dari ibu penderita ) Dua hari yang lalu pada malam hari penderita mulai diare tetapi feses masih berbentuk normal. Anak mengaku kalau dia beli es lilin di warung dekat sekolah . Kemudian hari berikutnya diare bertambah berat, intensitas BAB lebih banyak dan tidak berwarna , seperti air cucian beras. Ibu menyangkal adanya darah dalam tinja. Bila penderita diberi

description

rrrrrrrrr

Transcript of Contoh Kasus Kolera - Pediatri

Page 1: Contoh Kasus Kolera - Pediatri

Manifestasi klinik Pada penderita kolera setelah muncul gejala awal maka dalam waktu 1 jam akan

mengalami hipotensi dan jika tidak segera ditangani maka akan menyebabkan kematian dalam waktu 2-3 jam. Perjalanan selanjutnya adalah terjadi shock karena air keluar dari tubuh penderita terus-menerus, dan terjadi dalam waktu 4-12 jam. Dan akan diikuti oleh kematian dalam waktu 18 jam sampai beberapa hari.

Gejala awal dari penyakit ini adalah peningkatan gerakan peristaltic usus dan diikuti oleh perasaan penuh pada perut. Hal ini kemudian diikuti oleh kehilangan cairan yang banyak. Deplesi air dan garam dari intravascular dan ruang interstitial tubuh menuju kedalam lumen usus, komposisi urine dari penderita yang keluar adalah:

Konsentrasi ( mEq atau mmol/liter )

Na+ K+ Cl- HCO3-

Dewasa 135 15 100 45Anak 105 25 90 30

Penderita juga akan merasa kujang pada otot, nyeri pada abdomen, gelisah dan haus. Tanda hipoglikemia akan terlihat pada pasien yang gelisah, apatis dan tekanan darah yang menurun.Kasus :Seorang anak laki-laki umur 10 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan BAB encer lebih dari 10X/hari disrtai dengan muntah setiap kali ibu penderita memberi minuman atau makanan. Kesadaran penderita menurun, kaki tangan dingin, tekanan darah tidak terukur.

Anamnesa ( dari ibu penderita )Dua hari yang lalu pada malam hari penderita mulai diare tetapi feses masih berbentuk normal. Anak mengaku kalau dia beli es lilin di warung dekat sekolah . Kemudian hari berikutnya diare bertambah berat, intensitas BAB lebih banyak dan tidak berwarna , seperti air cucian beras. Ibu menyangkal adanya darah dalam tinja. Bila penderita diberi makan atau minum maka akan dimuntahkan kembali dan muntahan juga seprti air cucian beras. Selain itu anak sering mengeluh kalau kakinya kram.BAK berkurang , pernapasan cepat dan dangkal. Anak tampak gelisah, sangat haus dan tidak sadar, lemas dan pucat. Waktu pertama kali diare ibu penderita memberi oralit dan obat anti diare( New Diatabs ) tetapi selalu dimuntahkan.

Anamnesa Keluarga :1. Dalam keluarga hanya anak ini yang mengalami diare2. Keadaan sosial ekonomi, kebiasaan dan lingkungan :

Penderita tinggal dirumah panggung berkamar dua Penghuni terdiri dari orang dewasa 2 orang dan anak 1 orang Kamar mandi/wc letaknya dilua rumah Penerangan PLN, sumber air minum PDAM Sampah dibawa dan dibuang ketempat pembuangan sampah

Page 2: Contoh Kasus Kolera - Pediatri

Pemeriksaan fisik :Keadaan Umum : Pucat, lemah, tampak sakitKesadaran : ApatisGizi : KurangNadi : 120 X/ menitPernapasan : 24 X/menitSuhu badan : 35,7˚CTensi : 110/70 mmHg

1. Kepala

Inspeksi :Bentuk bulat, simetris kiri kanan.Ubun-ubun besar cekung, rambut hitam dan banyak. Tulang pipi menonjolMuka pucatMata : kelopak mata cekungHidung : Epistaksis (-), Sekret (-)Mulut : Bibir kering, pucat, dan lidah terlihat kering

2. Leher Palpasi : Pembesaran kelenjar tiroid (-)

3. Thorax Inspeksi : Simetris kiri dan kanan pada keadaan statis dan pergerakan Jantung : ictus cordis tidak tampakPalpasi : Jantung : Ictus cordis tidak melebar, thrill (-) Stem fremitus sama kiri dan kananPerkusi : Sonor kiri = kananAuskultasi : Ronchi (-), wheezing (-) Suara pernapasan vesikuler Jantung : Bising (-)

4. AbdomenInspeksi : Agak cekung ( skafoid )Palpasi : Dinding perut tegang

Perkusi : Acites (-)

Page 3: Contoh Kasus Kolera - Pediatri

Auskultasi : Peristaltik usus meningkat

5. EkstremitasInspeksi : Kulit kering, sedikit keriput pada ujung jari tanganPalpasi : Akral dingin, edema (-)

Pemeriksaan LaboratoriumA. Pemeriksaan bakteriologi

1) Pemeriksaan mikroskopikSediaan diambil dari rectal swab atau langsung dari lendir faecesPemeriksaan ini tidak memperlihatkan gambaran yang jelas, dimana akan terlihat beberapa leukosit dan juga mungkin eritrosit. Jika feces mengandung bakteri kolera maka pada pemeriksaan dengan mikroskop lapangan pandang gelap akan terlihat kuman dalam jumlah besar dengan karateristik yang memberi gambaran “shooting stars”.

2) Tes AglutinasiPada tes ini digunakan antisera ogawa dan inaba. Tes dilakukan dengan menambahkan antisera tersebut ke dalam sediaan sehingga akan terlihat pergerakan vibrio kolera yang motil menjadi imobilisasi . Hal ini akan memudahkan pemeriksa melihat morfologi dari bakteri.

3) KulturUntuk mengkultur bakteri ini digunakan media agar Thiosulphate Citrat Bile Sukrosa (TCBS). Kuman ini akan tumbuh baik pada suhu 37˚C pada berbagai perbenihan dan tumbuh pada ph yang sangat tinggi yaitu 8,5-9,5, tapi dapat juga di bunuh dengan cepat dengan asam. Pada media akan terlihat Vibrio Kolera yang membentuk koloni yang konveks, halus bulat, opak dan bergranula pada sinar cahaya. Media yang bisa digunakan antara lain Agar gelatin, mac conkey, agar monsur, meat extract. Untuk lebih jelas lihat pada table dibawah ini :

KarateristikMedia agar inhibitor Gambaran koloni Slide aglutinasi

langsungGelatin Tidak Terang, membentuk

cincin yang kaburYa

Meat extract Tidak Terang keabu-abuan

Ya

Mac Conkey Ya Terang TidakMonsur Ya Hitam di tengah YaTCBS Ya Kuning Tidak

B. Pemeriksaan Hematologi

Page 4: Contoh Kasus Kolera - Pediatri

Kadar Hematokrit dan berat jenis plasma akan meningkat, kadar bikarbonat dalam darah juga akan meningkat sedangkan ph darah arteri menurun. Kadar natrium dan kalium dalam plasma akan tetap dalam keadaan normal atau akan mengalami penurunan

Kepustakaan 1. Mandell, Douglas, Bennet : Principles and Practice of Infectious disease, third

edition, 1990 chapter 192 : 1639-1643, Churchill Livingstone New York, Edinburgh, London, Melbourne

2. Jawetz, Melnik & Adelberg : Mikrobiologi Kedokteran, edisi 20, 1996, chapter18: 256-258

3. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I edisi ketiga, Balai penerbit FKUI, Jakarta 1996

4. Adams : Diagnosis Fisik, edisi 17,EGC,Jakarta 19955. Kumpulan kuliah Ilmu Kesehatan Anak FK UGM, Yogyakarta 1985/1986