Clinical Science Session - Asma 2015

31
Clinical Science Session ASTHMA Agustina Lestari / Aulia Faqih Preceptor : Trinugroho Heri Fadjari, dr., SpPD-KHOM Lilik Sukesi, dr., SpPD-KIC

description

Asma

Transcript of Clinical Science Session - Asma 2015

Clinical Science Session

Clinical Science SessionASTHMAAgustina Lestari / Aulia Faqih

Preceptor :Trinugroho Heri Fadjari, dr., SpPD-KHOMLilik Sukesi, dr., SpPD-KICDefinisiPenyakit yang dikarakteristikan dengan adanya inflamasi kronik pada saluran pernafasan dimana elemen sel dan selular berperan penting di dalamnya.Adanya peningkatan respon pada tracheobronchial tree terhadap berbagai macam stimulus(GINA, 2011)EpidemiologiSemua umur, paling dominan terjadi pada usia usia awal. 50% kasus terjadi pada anak dibawah umur 10 tahun. 33% kasus terjadi pada usia dibawah 40 tahun. Pada usia anak-anak perbandingan laki-laki dengan perempuan yaitu 2:1 saat memasuki usia 30 tahun perbandingan berdasarkan gender menjadi 1:1.

EtiologiAllergic AsmaNon Allergic AsmaAllergen : depends on IgE by T cell and B cellEnviromental & Air PollutionOccupational FactorHigh molecular weight compound (serpihan, sayuran, agen farmako, enzim, serum, sekresi hewan)Low molecular weight compound

Pharmacological Stimuli(Aspirin, adrenegic agonist, sulfiting agents).2. Infeksi (Virus)3. Exercise 4. Emotional Stress5. MixedFaktor ResikoYang dapat berubah ubah yang dapat menyebabkan exacerbationFaktor Risiko utama yang dapat menyebabkan exacerbation

Gejala asma yang tidak terkontrolPenggunaan SABA yang berlebih (>1x200-dose canister/bulan)Inadequate ICSFEV1 rendahPsikological dan masalah sosioekonomiRokokComorbidities: obesitas, rinusinusitis, alergi makananEosinophilia pada sputum atau darahHamil

Pernah diintubasi di ICU karena asmaDalam satu tahun setidaknya pernah sekali mengalami eksaserbasi

Faktor ResikoYang dapat menyebabkan fixed airflow limitationuntuk munculnya side effect dari pengobatan asmaKekurangan terapi ICSPaparan: rokok, zat kimia, occupational exposuresLow initial FEV1, chronic mucus hypersecretion, sputum or blood eosinophilia

Systemic: sering menggunakan OCS, penggunaan lama, dosis tinggi pada ICS dan juga penggunaan P450 inhibitors seperti ketoconazole, itraconazole.Local: dosis tinggi ICS, poor inhaler technique

Klasifikasi (jenis)Allergic AsthmaNon-allergic AsthmaLate onset asthmaAsthma with fixed airflow limitationAsthma with obesity

Klasifikasi (derajat keparahan)Mild (pada step 1 dan step 2)Moderate ( pada step 3)Severe (pada step 4 dan 5)

Patogenesis-Patofisiologi Asma

Patogenesis-Patofisiologi Asma

Patogenesis-Patofisiologi Asma

Patogenesis-Patofisiologi Asma

Sign and SymptomDyspneaBatukWheezingMerasakan konstriksi di dadaNonproductive coughHarshEkspirasi memanjangTachypneaTachycardia Mild systolic hypertensionDifferential Diagnosis

Diagnosis Criteria

ManagementTujuan pengobatan jangka panjang untuk memperoleh kontrol yang baik dari gejala dapat mengatur aktivitas normalmeminimalisir resiko eksaserbasi, fixed airflow limitation dan side effect. Komponen pengobatan AsmaEdukasiMenilai & monitor berat asma Identifikasi & kendali faktor pencetusRencana & pengobatan jangka pnjangPengobatan serangan akutKotrol teraturPola hidup sehat

Pemilihan pengobatan

Long-term treatment 1. Controller Dipakai setiap hariObat antiinflamasi dan bronkodilator kerja panjangMempertahankan keadaan asma terkontrol pada asma persistenContoh:Kortikosteroid hirupKortikosteroid sistemikNatrium kromolinNatrium nodokromilMetilsantinAgonis beta2 kerja panjang hirup dan oralLeukotrine modifiers

2. RelieverRelaksasi otot polosMemperbaiki/menghambat konstriksiContoh:Agonis beta2kerja singkatKortikosteroid sistemikAntikolinergikMetilsantinAgonis beta2 oral

3. Kortikosteroid SistemikPemberian per oral / parenteralPengontrol pada asma persisten beratDigunakan apabila bronkodilator lain sudah optimal tetapi hasil blm tercapaiDikombinasikan dengan bronkodilator lainDi Indonesia:diberi pada asma sedang-berat apabila tidak mampu beli steroid inhalasiE/S sistemik > E/S inhalasi

Step 1 : As-needed reliever inhalerAs-needed inhaled SABA sangat efektif untuk menghilangkan gejala dengan cepat. Sebaiknya diberikan pada pasien occasional daytime symptoms (