cidera kepala.pptx
-
Upload
ismi-yulia-andini -
Category
Documents
-
view
56 -
download
2
Transcript of cidera kepala.pptx
Trauma Kepala & Trauma
Medulla Spinalis
Disusun Oleh:Dina Nurhayati P17320313068Ismi Yulia Andini P17320313061Putri Syifa Fauziah P17320313002Rifqi Ben Bany P17320313049
Trauma Kepala
Trauma kepala atau trauma kapitis adalah suatu ruda paksa (trauma) yang menimpa struktur kepala sehingga dapat menimbulkan kelainan struktural dan atau gangguan fungsional jaringan otak (Sastrodiningrat, 2009).
Pengertian
Menurut Brain Injury Association of America, cedera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala, bukan bersifat kongenital ataupun degeneratif, tetapi disebabkan oleh serangan atau benturan fisik dari luar, yang dapat mengurangi atau mengubah kesadaran yang mana menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi fisik (Langlois, Rutland-Brown, Thomas, 2006).
Beberapa keadaan yang dapat mempengaruhi luasnya cidera pada kepala
1. Lokasi dari tempat benturan langsung,2. Kecepatan dan energi yang dipindahkan, 3. Daerah permukaan energi yang dipindakan 4. Keadaan kepala pada saat benturan.
Mekanisme Cidera
Cidera kepala dapat diakibatkan oleh tiga tipe kekuatan yaitu : 1. Perubahan bentuk tengkorak kepala, 2. Percepatan dan perlambatan, dimana tengkorak kepala
bergerak lebih cepat dari pada masa otak dan mengakibatkan perubahan tekanan,
3. Pergerakan kepala yang menyebabkan rotasi dan distorsi dari jaringan otak. Kekuatan ini dapat menyebabkan kompresi, ketegangan dan kerusakan pada jaringan otak.
Pada saat suatu objek bergerak membentur kepala dengan cukup kuat, dapat mengakibatkan fraktur tengkorak.
Fraktur tersebut dapat / tidak dapat menekan jaringan otak. Kontusio adalah cidera kepala ringan atau sedang sampai dengan berat, dimana terjadi edema dan perdarahan.
Coup adalah perdarahan dan edema langsung dibawah tempat trauma sebagai akibat dari percepatan.
Countracoup adalah adanya dua letak luka yang berlawanan dari letak trauma, disebabkan oleh percepatan – perlambatan atau trauma perputaran.
Respon Terhadap
Cidera
Kerusakan jaringan
Edema serebral
Perdarahan dan hematome
Iskemik. Infark dan nekrosis jaringan otak
Kerusakan terhadap saraf
kranial dan struktur lainnya.
Trauma Kepala
Trauma Kapitis Ringan
Trauma Kapitis Sedang
Trauma Kapitis Berat
Klasifikasi Trauma Kepala
Lanjutan ......
1.Trauma Kepala Ringan
Cedera kepala ringan adalah cedera kepala tertutup yang ditandai dengan hilangnya kesadaran sementara (Corwin, 2000)
Cedera kepala ringan adalah trauma kepala dengan GCS: 15 (sadar penuh) tidak kehilangan kesadaran, mengeluh pusing dan nyeri kepala, hematoma, laserasi dan abrasi (Mansjoer, 2000)• Tanda dan gejala:
– Pasien tertidur atau kesadaran yang menurun selama beberapa saat kemudian sembuh.– Sakit kepala yang menetap atau berkepanjangan.– Mual atau dan muntah.– Gangguan tidur dan nafsu makan yang menurun.– Perubahan kepribadian diri.– Letargik.
Lanjutan ......
2.Trauma Kepala Sedang
Dengan Skala Koma Glasgow 9 - 12, lesi operatif dan abnormalitas dalam CT-scan dalam 48 jam rawat inap di Rumah Sakit (Torner, Choi, Barnes, 1999).Pasien mungkin bingung atau somnolen namun tetap mampu untuk mengikuti perintah sederhana (SKG 9-13). Pada suatu penelitian penderita cedera kepala sedang mencatat bahwa kadar asam laktat rata-rata 3,15 mmol/L (Parenrengi, 2004).
3.Trauma Kepala Berat
Dengan Skala Koma Glasgow < 9 dalam 48 jam rawat inap di Rumah Sakit (Torner C, Choi S, Barnes Y, 1999). Hampir 100% cedera kepala berat dan 66% cedera kepala sedang menyebabkan cacat yang permanen. Pada cedera kepala berat terjadinya cedera otak primer seringkali disertai cedera otak sekunder apabila proses patofisiologi sekunder yang menyertai tidak segera dicegah dan dihentikan (Parenrengi, 2004).
Tanda dan gejala:
- Simptom atau tanda-tanda cardinal yang menunjukkan peningkatan di otak menurun atau meningkat.
- Perubahan ukuran pupil (anisokoria).
- Triad Cushing (denyut jantung menurun, hipertensi, depresi pernafasan).
- Apabila meningkatnya tekanan intrakranial, terdapat pergerakan atau posisi abnormal ekstrimitas.
Lanjutan ......
Trauma Kepala
Fraktur Tengkorak
Cedera Serebral
Jenis Trauma Kepala
1.Fraktur Tengkorak
Fraktur kepala dapat melukai jaringan pembuluh darah dan saraf – saraf dari otak, merobek dura mater yang mengakibatkan perembesan cairan serebrospinal, dimana dapat membuka suatu jalan untuk terjadinya infeksi inrakranial.
Adapun macam – macam dari fraktur tengkorak adalah :
a. Linear Fraktur., adalah retak biasa pada hubungan tulang dan tidak merubah hubungan dari kedua fragmen.
b. Comminuted Fraktur, adalah patah tulang dengan multiple fragmen dengan fraktur yang multilinear.
c. Depressed Fraktur, fragmen tulang melekuk ke dalam.
d. Coumpound Fraktur, fraktur tengkorak yang meliputi laserasik dari kulit kepala, membrane mukosa, sinus paranasal, mata dan telinga atau membrane timpani.
e. Fraktur dasar tengkorak, fraktur yang terjadi pada dasar tengkorak, khususnya pada fossa anterior dan tengah. Fraktur dapat dalam bentuk salah satu: linear, comminuted atau depressed. Sering menyebabkan rhinorrhea atau otorrhea
Lanjutan ......
2. Cidera Cerebral
a. Komosio serebri.
Adalah suatu kerusakan sementara fungsi neurologi yang disebabkan oleh benturan pada kepala. Biasanya tidak merusak struktur tetapi menyebabkan hilangnya ingatan sebelum dan sesudah cidera, lesu, mual dan muntah. Biasanya dapat kembali pada fungsi yang normal. Setelah komosio akan timbul sindroma berupa sakit kepala, pusing, ketidakmampuan untuk konsentrasi beberapa minggu setelah kejadian.
b. Kontusio serebri.
Benturan dapat menyebabkan perubahan dari struktur dari permukaan otak yang mengakibatkan perdarahan dan kematian jaringan dengan / tanpa ada edema. Kontusio dapat berupa coup atau contracoup injury. Defisit neurologi serius dapat terjadi. Gejala – gejala tergantung pada luasnya kerusakan.
c. Hematoma epidural.
Adalah perdarahan yang menuju keruang antara tengkorak dan duramater. Kondisi ini terjadi karena laserasi dari arteri meningea media. Gambaran klinik klasik yang terlihat berupa : hilangnya kesadaran dengan diikuti periode flaccid, tingkat kesadaran dengan cepat menurun menuju confusion sampai dengan koma. Jika tidak ditangani akan menyebabkan kematian.
Lanjutan ......
d. Hematoma subdural.
Adalah perdarahan arteri atau vena duramater dan arachnoid. Hematoma subdural akut dapat timbul dalam waktu 48 jam, dengan gejala – gejala berupa sakit kepala, mengantuk, agitasi, bingung dan dilatasi dan fiksasi pupil ipsilateral. Untuk hematoma subakut subdural gejala – gejalanya sama dengan yang akut, terapi berkembang lebih lambat yaitu 2 Hari sampai 2 minggu. Hematoma subdural kronik akibat trauma kecil dapat berkembang lebih lama lagi.
e. Hematoma intracerebral.
Adalah perdarahan yang menuju ke jaringan serebral. Biasanya terjadi akibat cidera langsung dan sering didapat pada lobus frontal atau temporal. Gejala – gejalanya meliputi : sakit kepala, menurunnya kesadaran, hemiplegia kontralateral dan dilatasi pupil ipsilateral.
f. Hematoma subarachnoid.
Hematoma yang terjadi akibat trauma, meskipun pembentukan hematoma jarang. Tanda dangejala – gejalanya meliputi : kaku kuduk, sakit kepala, menurunnya tingkat kesadaran, hemiparesis dan ipsilateral dilatasi pupil.
Lanjutan ......
Komosio Serebri Kontusio Serebri
Hematoma Epidural
Hematoma Subdural
Manifestasi Klinis
Patofisiologi
1. Non pembedahanGlukokortikoid ( dexamethazone ) untuk mengurangi edemaDiuretic osmotic ( manitol ) diberikan melalui jarum dengan filter untuk mengeluarkan kristal – kristal mikroskopisDiuretik loop ( misalnya furosemide ) untuk mengatasi peningkatan tekanan intrakranialObat paralitik ( pancuronium ) digunakan jika klien dengan ventilasi mekanik untuk mengontrol kegelisahan atau agitasi yang dapat meningkatkan resiko peningkatan tekana intracranial
2. Pembedahan Kraniotomi diidikasikan untuk :
Mengatasi subdural atau epidural hematomaMengatasi peningkatan tekanan kranial yang tidak terkontrolMengobati hidrosefalus.
Penatalaksanaan Medis
Trauma Medula Spinalis
Trauma Medulla Spinalis adalah Trauma yang terjadi pada jaringan medulla spinalis yang dapat menyebabkan fraktur atau pergeseran satu atau lebih tulang vertebrata atau kerusakan jaringan medulla spinalis lainnya termasuk akar-akar saraf yang berada sepanjang medulla spinalis sehingga mengakibatkan defisit neurologi.Cidera medula spinalis adalah suatu fraktur atau pergeseran dari satu ataulebih tulang vertebra yang menyebabkan kerusakan medulla spinalis danakar-akar saraf sehingga mengakibatkan defisit neurologi dan perubahanpersepsi sensorik atau paralisis, atau keduanya
Pengertian
Cidera medulla spinalis biasanya akibat trauma vertebra yang diakibatkanbenturan langsung atau tidak langsung. Trauma yang mengenai vertebramengakibatkan fraktur atau dislokasi yang dapat mengenai yang dapatmengenai medulla spinalis
Pengaruh yang terjadi pada medulla spinalis dapat terdiri darikontusio, perenggangan serabut saraf kompresi tulang yang mengakibatkanpemotongan komplit atau tidak komplit.Daerah yang sering dilibatkanadalah daerah servikal, bagian bawah dari torak dan lumbal. Daerah torakkurang dipengaruhi karena diperkuat oleh perlindungan yang stabil yaitu
Pada awalnya adanya paralisismeskipun tidak ada perubahanmikroskopis atau jelas sekali terlihatnya putusnya medulla spinalis yangterlibat, kermudian perdarahan kecil nampak pada substansia kelabu danmeningkat sampai seluruh substansia kelabu berupa perdarahan ataunekrotik.Edema terjadi pada substansia putih, yang pada akhirnya merusakmielin dan akson itu sendiri. Ada empat mekanisme yang dapat menyebabkan cidera medulla spinalis yaitu: hiperpleksi,hiperekstensi. kompresi vertikal (axial loading) danluka penetrasi
Patofisiologi
Kecelakaan lalu lintas
mobil.motor, dll.
Jatuh dari tempat
yang tinggi
Kecelakaan karena olahraga
Luka tusuk atau luka tembak
pada daerah
Etiologi
Pemotongan Komplit Rangsangan
Pemotongan Sebgian Rangsangan
Sindroma Cidera Medula Spinalis Sebagian
Manifestasi Klinis
Batas Cedera Fungsi yang hilang Fungsi yang diharapkan
Cervical (diatas C5) quadrepliga
Hilangnya fungsi motorik dan sensorik dari leher ke bawah
Cedera pada C1 dan C2 Berakibat fatal
Cedera pada C3-C5 mengakibatkan paralisis pernafasan
Tidak terkontrolnya bowel dan bladder
Ketergantungan total Perlu bantuan ventilator
Cervical (C5) quadriplegia Hilangnya fungsi motoric dari ats bahu ke bawah.
Hilangnya sensasi di bawah klavikula, sensasi pada lengan
Memerlikan bantuan seluruh Kemungkinan ambulasi dengan
kursi roda listrik.
Cervical (C6) quadriplegia Hillangyna fungsi motoric dibawah bahu dan lengan.
Sensasi lebih banyak pada lengan dan jempol bila dibandingkan dengan
Memerlukan bantuan seluruh aktifitas perawatan diri.
Batas Cedera Fungsi yang hilang Fungsi yang diharapkan
Fungsi motoric yang sempurna pada bahu, sikuperrgelangan dan bagian lengan. Sensasi lebih banyak pada lengan dan tangan bila dibandingkan C6.
Meningkatkan kemampuan unuk melakukan aktifitas hidup sehari-hari.
Ambulasi dengan menggunakan kursi roda.
Masih memerlukan bantuan
Cervical (C8) quadriplegia Mampu mengontrol lengan tetapi beberapa dari lengan mengalami kelemahan. Hilangnya sensasi dibawah dada sama.
Mampu menggunkankursi roda dan melakukantolak angkat.
Cervical (C8) quadriplegia Hilangnya kemampuan motoric dan sensasi di bawah dada tengah.
Boleh jdi beberapa otot intercostal mengalami kerusakan.
Hilangnya control bowel and bladder
Kemandirian yang utuh dalam keperawatan diri.
Dapat bekerj dengan ambulasi kursi roda.
Batas Cedera Fungsi yang hilang Fungsi yang diharapkan
Thorakal (T6 - T12) Paraplegia Hilang kemampuan motorik dan sensasi di bawah pinggang.
Fungsi pernafasan sempurna tetapi hilangnya ontrol bowel dan bladder.
Sama sebagaimana T1 – T6 tetapi ada peningkatan dalamkeseimbangan duduk.
Thorakal (T6 - T12) Paraplegia Hilangnya fungsi motorik dari pelvis dan tugkai.
Hilangnya sensasi dari abdomen bagian bawah dan tungkai.
Tidak terkontrolnya bowel dan bladder.
Kemndirian dalam kursi roda. Beberapa dapat dengan long branches.
Lumbal (L1- L3) Paraplegia Lombosacral (L4 – S1) Paraplegia (incomplete)
Hilangnya beberpa fungsi motorik dan pangkal paha lutut and kaki.
Tidak terkontrolnya bowel dan bladder.
Ambulasi dengan branches, cane dan crutches
Sakral (S2-S4) paraplegia (incomplete)
Hilangnya fungsi motorik ankle plantar fleksor (S2). Hilangnya sensasi untuk bagian dari tungkai (S2) dan perineum.
Gangguan fungsi bowel dan bladder pada awalnya
Ambulasi normal
Autonomic Dysreflexia
Fungsi Seksual
Komplikasi
1. Cidera Servikal•Immobilisasi sederhana•Traksi skeletal•Pembedahan untuk spinal dekompresi
2. Cidera Torakal dan Lumbal :• Immobilisasi pada lokasi fraktur.•Hiperekstensi dan branching.•Bed rest
Obat-obatan yang diberikan meliputi : adrenal kortikosteroid untuk mencegah dan mengurangi edema.
Penatalaksanaan Medis
SKOR KOMA GLASGOW
Skala koma Glasgow adalah nilai (skor) yang diberikan pada pasien trauma kapitis, gangguan kesadaran dinilai secara kwantitatif pada setiap tingkat kesadaran. Bagian-bagian yang dinilai adalah; 1. Proses membuka mata (Eye Opening) 2. Reaksi gerak motorik ekstrimitas (Best Motor Response) 3. Reaksi bicara (Best Verbal Response)
Pengertian
Pemeriksaan Tingkat Keparahan Trauma kepala disimpulkan dalam suatu tabel Skala Koma Glasgow (Glasgow Coma Scale).
Eye Opening
Respon Mata > 1 tahun 0 – 1 tahun
4 Mata terbuka dengan spontan Membuka mata spontan
3 Mata membuka setelah diperintah Membuka mata oleh teriakan
2 Mata membuka setelah diberi rangsang nyeri
Membuka mata oleh nyeri
1 Tidak membuka mata Tidak membuka mata
Best Motor Response
Respon motorik
> 1 tahun 0 – 1 tahun
6 Menurut perintah Belum dapat dinilai
5 Dapat melokalisir nyeri Melokalisasi nyeri
4 Menghindari nyeri Menghindari nyeri
3 Fleksi (dekortikasi) Fleksi abnormal (decortikasi)
2 Ekstensi (decerebrasi) Eksternal abnormal
1 Tidak ada gerakan Tidak ada respon
Best Verbal Response
Respon Verbal > 1 tahun 0 – 1 tahun
5 Orientasi baik dan mampu
berkomunikasi
Menyebutkan kata-kata yang sesuai
4 Disorientasi tapi mampu berkomunikasi Menyebutkan kata-kata yangtidak
sesuai
3 Menyebutkan kata-kata yang tidak
sesuai (kasar, jorok)
Menangis dan menjerit
2 Mengeluarkan suara Mengeluarkan suara lemah
1 Tidak ada respon Tidak ada respon
WASSALAMUALAIKUM WR WBSemoga Bermanfaat