Case Sulit Katarak Imatur

download Case Sulit Katarak Imatur

of 21

Transcript of Case Sulit Katarak Imatur

  • 7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur

    1/21

    1

    KEPANITERAAN KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

    STATUS ILMU PENYAKIT MATA RUMAH SAKIT MATA DR YAP

    Nama : Weny Tandirura

    NIM : 11-2012-045

    Dr. Pembimbing : Dr. Enni Cahyani P., SpM, Mkes

    Fak. Kedokteran : UKRIDA

    I. IDENTITAS

    Nama : Ny. S

    Umur : 68 tahun

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Agama : Islam

    Pekerjaan :

    Alamat : Wonosobo

    II. ANAMNESIS

    Dilakukan Auto Anamnesis pada tanggal 12 Februari 2013 Jam 10.00

    Keluhan Utama:

    Mata kiri terasa kabur sejak 2 bulan SMRS

    Riwayat Penyakit Sekarang:

    2 bulan SMRS, Os mengeluh mata kirinya kabur dan terasa kabur secara

    perlahan-lahan, tanpa disertai mata merah, os mengaku kalau berjalan sering tersandung.

    1 minggu SMRS os mengaku penglihatannya menjadi semakin bertambah kabur pada

    mata kirinya. Os sudah berobat ke dokter di wonosobo dan didiagnosa katarak oleh

  • 7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur

    2/21

    2

    dokter dan diberikan obat tetes mata namun tidak ada perbaikan setelah menggunakan

    obat tetes mata tersebut. Os juga menyangkal sakit kepala, pusing, mual, dan muntah.

    Kondisi ini semakin memberat ketika siang hari dan merasa silau ketika melihat cahaya.

    Os masih dapat melihat benda-benda dekat namun kabur. Keluhan mata merah, melihat

    pelangi, pusing, mual dan muntah disangkal. Riwayat trauma, penggunaan obat- obat

    seperti jamu dan steroid disangkal.

    Karena penglihatan semakin kabur dan tidak ada perbaikan, maka os mengikuti saran

    dokter di wonosobo untuk melakukan operasi katarak di RS Mata dr.Yap.

    Os mengatakan sudah menggunakan kacamata sejak 10 tahun yang lalu, kacamata terdiri

    dari kacamata untuk melihat jauh dan kacamata untuk membaca tetapi kacamata tidak

    dibawa.

    Riwayat Penyakit Dahulu:

    a. Umum :- Diabetes Mellitus : tidak ada- Hipertensi : ada- Asma : ada- Gastritis : ada-

    Alergi obat : Penicilinb. Mata :

    - Riwayat penggunaan kacamata (+)- Riwayat operasi mata (-)

    Riwayat Penyakit Keluarga:

    Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita penyakit seperti pasien.

    III. PEMERIKSAAN FISIKA. STATUS GENERALIS

    Keadaan Umum : Baik

    Kesadaran : Compos Mentis

    Tanda Vital : Tekanan Darah: 140/90 mmHg

  • 7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur

    3/21

    3

    Nadi : 80x/menit

    Respirasi : 20x/menit

    Suhu : 36,5C

    Kepala : normocephali, rambut hitam dengan distribusi merata

    Mata : lihat status oftalmologi

    THT : septum deviasi (-), MAE lapang, T1-T1 tenang tidak

    hiperemis

    Thoraks :suara nafas vesikuler, ronchi (-), wheezing (-), BJ I-II reguler,

    murmur (-), gallop (-)

    Abdomen : supel, datar, bising usus (+) normal

    Ekstremitas : akral hangat, edema (-)

    KGB : tidak teraba pembesaran KGB

    B. STATUS OFTALMOLOGIKUS

    OKULO DEXTRA (OD) OKULO SINISTRA (OS)

    1. VISUS

    Tajam Penglihatan 6/12 6/24Axis Visus - -

    Koreksi - -

    Addisi - -

    Distansia Pupil - -

    Kacamata Lama Tidak diketahui Tidak diketahui

    2. KEDUDUKAN BOLA MATAEksoftalmos Tidak ada Tidak ada

    Enoftalmos Tidak ada Tidak ada

    Deviasi Tidak ada Tidak ada

    Gerakan Bola Mata Baik ke semua arah Baik ke semua arah

  • 7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur

    4/21

    4

    3. SUPERSILIAWarna Hitam Hitam

    Simetris Simetris Simetris

    4. PALPEBRA SUPERIOR DAN INFERIOREdema Tidak ada Tidak ada

    Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada

    Ektropion Tidak ada Tidak ada

    Entropion Tidak ada Tidak ada

    Blefarospasme Tidak ada Tidak ada

    Trikiasis Tidak ada Tidak adaSikatriks Tidak ada Tidak ada

    Fissura palpebra Tidak ada Tidakada

    Ptosis Tidak ada Tidak ada

    Hordeolum Tidak ada Tidak ada

    Kalazion Tidak ada Tidak ada

    5. KONJUNGTIVA TARSALIS SUPERIOR DAN INFERIORHiperemis Tidak ada Tidak ada

    Folikel Tidak ada Tidak ada

    Papil Tidak ada Tidak ada

    Sikatriks Tidak ada Tidak ada

    Anemis Tidak ada Tidak ada

    Kemosis Tidak ada Tidak ada

    6. KONJUNGTIVA BULBISekret Tidak ada Tidak ada

    Injeksi Konjungtiva Tidak ada Tidak ada

    Injeksi Siliar Tidak ada Tidak ada

  • 7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur

    5/21

    5

    Injeksi

    Subkonjungtiva

    Tidak ada Tidak ada

    Pterigium Tidak ada Tidak ada

    Pinguekula Tidak ada Tidak ada

    Nevus Pigmentosus Tidak ada Tidak ada

    Kista Dermoid Tidak ada Tidak ada

    7. SISTEM LAKRIMALISPunctum Lakrimalis Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Tes Anel Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    8. SKLERAWarna Putih Putih

    Ikterik Tidak ada Tidak ada

    Nyeri Tekan Tidak ada Tidak ada

    9. KORNEAKejernihan Jernih, terdapat arcus

    senilis

    Jernih, terdapat arcus

    senilis

    Permukaan Licin Licin

    Ukuran 12mm 12mm

    Sensibilitas Baik Baik

    Infiltrat Tidak ada Tidak ada

    Keratik Presipitat Tidak ada Tidak ada

    Sikatriks Tidak ada Tidak ada

    Ulkus Tidak ada Tidak adaPerforasi Tidak ada Tidak ada

    Arkus Senilis Ada Ada

    Edema Tidak ada Tidak ada

    Tes Placido Tidak dilakukan Tidak dilakukan

  • 7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur

    6/21

    6

    10.BILIK MATA DEPANKedalaman Dalam Dangkal

    Kejernihan Jernih Jernih

    Hifema Tidak ada Tidak ada

    Hipopion Tidak ada Tidak ada

    Efek Tyndall Tidak ada Tidak ada

    11.IRISWarna Coklat kehitaman Coklat kehitaman

    Kripte Jelas Jelas

    Sinekia Tiada Tiada

    Koloboma Tiada Tiada

    12.PUPILLetak Di tengah Di tengah

    Bentuk Bulat Bulat

    Ukuran 3 mm 3 mm

    Refleks Cahaya

    Langsung

    Positif Positif

    Refleks Cahaya Tak

    Langsung

    Positif Positif

    13.LENSAKejernihan Jernih Keruh

    Letak Di tengah Di tengah

    Shadow Test Negatif Positif

    14.BADAN KACAKejernihan Tidak dilakukan Tidak dilakukan

  • 7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur

    7/21

    7

    15.FUNDUS OKULIBatas Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Warna Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Ekskavasio Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Rasio Arteri:Vena Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    C/D Ratio Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Makula Lutea Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Retina Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Eksudat Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Perdarahan Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Sikatriks Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Ablasio Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    16.PALPASINyeri Tekan Tidak ada Tidak ada

    Massa Tumor Tidak ada Tidak ada

    Tensi Okuli Normal perpalpasi Normal per palpasi

    Tonometri Schiotz Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    17.KAMPUS VISITes Konfrontasi Tidak bisa dinilai Tidak bisa dinilai

    IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Proyeksi sinar/ proyeksi warna ( PS/PW):

    OD : BAIKOS : BAIK

    2. LaboratoriumHasil laboratorium tanggal 13 Februari 2013

    Ureum : 35,3 mg/dl

  • 7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur

    8/21

    8

    Creatinin : 1,02 mg/dl

    GDS : 102 mg/dl

    HBsAg : Negatif

    Urine : protein (-)

    Reduksi (-)

    3. Tonometri Air-Puff:OD : 14 mmhg

    OS : 13 mmhg

    4. ECG : Normal

    V. RESUMEPasien perempuan, berusia 68 tahun, datang dengan keluhan penglihatan mata kiri

    kabur sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan dirasakan semakin lama semakin berat dan

    mengganggu aktifitas. Os sudah berobat ke dokter di wonosobo dan didiagnosa katarak oleh

    dokter dan diberikan obat tetes mata namun tidak ada perbaikan setelah menggunakan obat

    tetes mata tersebut. Os juga menyangkal sakit kepala, pusing, mual, dan muntah. Ada riwayat

    menggunakan kacamata, yang terdiri dari kacamata untuk melihat jauh dan untuk membaca.

    Pasien memiliki riwayat hipertensi (TD: 140/90mmHg), asma, gastritis.

    Pada pemeriksaan fisik ditemukanStatus generalis : Dalam batas normal

    Status oftalmologis :

    Oculi dextra

    Visus 6/12, proyeksi baik, cornea jernih & arcus senilis (+), lensa keruh dan shadow tes (-).

    Oculi sinistra

    Visus 6/24, cornea jernih & arcus senilis (+), lensa keruh dan shadow tes (+).

  • 7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur

    9/21

    9

    VI. DIAGNOSIS KERJA1. OS : Katarak Senilis Imatur2. OD : Presbiopia

    VII. PEMERIKSAAN ANJURAN1. USG Biometri2. Perimetri Goldman

    VIII. PENATALAKSANAANMedika mentosa : Levofloxasin tetes mata 6 x 1 sehari

    Nonmedika mentosa : operatif

    OS phaco + IOL

    IX. PROGNOSISOKULO DEXTRA (OD) OKULO SINISTRA (OS)

    Ad Vitam : ad bonam ad bonam

    Ad Fungsionam : ad bonam ad bonam

    Ad Sanationam : ad bonam ad bonam

  • 7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur

    10/21

    10

    TINJAUAN PUSTAKA

    KATARAK SENILIS

    DEFINISI

    Katarak senilis adalah kekeruhan lensa yang terdapat pada usia diatas 40 tahun. Jenis

    katarak yang paling sering dijumpai. Kedua mata dapat terlihat dengan derajat kekeruhan yang

    sama ataupun berbeda. Satu-satunya gejala adalah distorsi penglihatan yang semakin kabur.

    Katarak memiliki derajat kepadatan yang sangat bervariasi dan dapat disebabkan oleh berbagai

    hal, tetapi biasanya berkaitan dengan penuaan.

    Pada katarak senil akan terjadi degenerasi lensa secara perlahan lahan. Tajam

    penglihatan akan menurun secara berangsur

    angsur hingga tinggal proyeksi sinar saja. Kataraksenil merupakan katarak yang terjadi akibat terjadinya degenerasi serat lensa karena proses

    penuaan.

    EPIDEMIOLOGI

    Penelitian mengidentifikasi adanya katarak pada sekitar 10% pada orang amerika, dan

    prevalensi ini meningkat sampai sekitar 50% untuk meraka yang berusia antara 65 dan 74

    tahun dan sampai sekitar 70% untuk meraka yang berusia lebih dari 75 tahun

    ETIOLOGI

    Penyebabnya sampai sekarang belum diketahui secara pasti, diduga terjadi karena :

    Proses pada nucleus :

    Oleh karena serabut-serabut yang terbentuk lebih dahulu selalu terdorong kearah tengah,

    maka serabut-serabut lensa bagian tengah menjadi lebih padat (nukleus), mengalami dehidrasi,

    penimbunan ion calcium, dan sklerosis. Pada nukleus ini kemudian terjadi penimbunan pigmen.

    Pada keadaan ini lensa menjadi lebih hipermetrop

  • 7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur

    11/21

  • 7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur

    12/21

    12

    Stadium imatur

    Kekeruhan belum mengenai seluruh lapisan lensa. Kekeruhan ini terutama terdapat

    dibagian posterior dan bagian belakang nukleus lensa. Pada stadium ini lensa yang

    berdegeneratif mulai menyerap cairan mata ke dalam lensa sehingga lensa menjadi cembung.

    Pada stadium ini terjadi pembengkakan lensa yang disebut katarak intumesen. Pada stadium ini

    dapat terjadi miopisasi akibat lensa yang cembungf.Akibat lensa yang bengkak, iris terdorong ke

    depan, bilik mata dangkal, dan sudut bilik mata akan sempit atau tertutup. Keadaan lensa yang

    mencembung akan dapat menimbulkan hambatan pupil, sehingga terjadi glaucoma sekunder.

    Pada uji bayangan iris atau shadow testakan terlihat bayangan iris pada lensa sehingga shadow

    test(+).

    Katarak Matur

    Pada katarak matur kekeruhan telah mengenai seluruh masa lensa. Kekeruhan ini biasa

    terjadi akibat deposisi ion Ca yang menyeluruh. Tekanan cairan di dalam lensa sudah seimbang

    dengan cairan dalam mata sehingga ukuran lensa akan menjadi normal kembali. Bilik mata

    depan kedalaman normal kembali. Pada uji bayangan iris pada lensa tidak ada ataushadow test-

    Katarak Hipermatur

    Katarak yang mengalami proses degenerasi lanjut dapat menjadi keras atau lembek dan

    mencair. Masa lensa berdegerasi keluar dari kapsul lensa sehingga lensa menjadi mengecil,

    berwarna kuning dan kering. Bila proses katarak berjalan lanjut disertai dengan kapsul yang tebal

    maka korteks yang berdegerasi dan cair tidak dapat keluar, maka korteks akan memperlihatkan

    bentuk sebagai sekantong susu disertai dengan nucleus yang terbenam di dalam korteks lensa

    karena lebih berat. Keadaan ini disebut sebagai katarak morgagni. Pada stadium ini juga terjadi

    degenerasi kapsul lensa sehingga bahan lensa atau korteks lensa yang cair keluar dan masuk kedalam bilik mata depan. Akibat bahan lensa keluar dari kapsul, maka akan timbul reaksi jaringan

    uvea berupa uveitis. Bahan lensa ini juga dapat menutup jalan keluar cairan bilik mata sehingga

    menimbulkan glaucoma fakolitik. Pada stadium hipermatur akan terlihat lensa yang lebih kecil

    dari normal, yang akan mengakibatkan iris tremulans dan bilik mata depan terbuka. Pada uji

    bayangan iris terlihat positif walaupun seluruh lensa telah keruh sehingga pada stadium ini

  • 7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur

    13/21

    13

    disebut uji bayangan iris pseudopositif. Bayangan iris yang terbentuk pada kapsul lensa anterior

    yang telah keruh dengan lensa yang mengecil.

    Perbedaan stadium katarak senile

    Insipien Immatur Matur Hipermatur

    KekeruhanRingan Sebagian Seluruh Masif

    Besar lensa Normal Lebih Besar Normal Kecil

    Cairan Lensa Normal Bertambah

    ( Air masuk)

    Normal Berkurang

    (Air + massa

    lensa keluar)

    Iris Normal Terdorong Normal Tremulans

    Bilik depan Normal Dangkal Normal Dalam

    Sudut bilik mata Normal Sempit Normal Terbuka

    Penyulit - Glukoma - Uveitis,glaucoma

    Visus (+) <

  • 7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur

    14/21

    14

    Persiapan operasi katarak :

    1. Tidak ada infeksi disekitar mata seperti keratitis, konjungtivitis, blefaritis, hordeolum dankalazion

    2. Tekanan bola mata normal atau tidak ada glaucoma3. Keadaan umum harus baik4. Tidak batuk, terutama pada saat pembedahan5. Fungsi retina harus baik, yang diperiksa dengan tes proyeksi sinar, dimana penderita dapat

    menentukan semua arah sinar yang menyinari retina.

    Pemeriksaan sebelum operasi :

    1. Gula darah2. Tekanan darah3. Elektrokardiografi4. Pernafasan5. Riwayat alergi obat6. Pemeriksaan rutin medik lainnya dan bila perlu konsultasi untuk keadaan fisik prabedah7. Tekanan bola mata8. Uji Anel9. Uji Ultrasonografi sken A untuk mengukur panjang bola mata.Pada pasien tertentu

    kadang kadang terdapat perbedaan lensa yang harus ditanam pada kedua mata. Dengan

    cara ini dapat ditentukan ukuran lensa yang akan ditanam untuk mendapatkan kekuatan

    refraksi pascabedah.

  • 7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur

    15/21

    15

    10.Kelengkungan kornea dapat menentukan kekuatan lensa intraokular yang akan ditanam.Keratometri yaitu mengukur kelengkungan kornea dan bersama pemeriksaan

    Ultrasonografi dapat menentukan kekuatan lensa yang akan ditanam.

    Bedah katarak senilis dibedakan dalam bentuk ekstraksi lensa intrakapsular dan

    ekstraksi lensa intrakapsular

    Ekstraksi Lensa Intrakapsular

    Mengeluarkan lensa secara bersama-sama dengan kapsul lensa. Penyulit pada saat

    pembedahan yang dapat terjadi adalah :

    1. Kapsul lensa pecah sehingga lensa tidak dapa dikeluarkan bersama-sama kapsulnya. Padakeadaan ini terjadi ekstraksi lensa ekstrakapsular tanpa rencana karena kapsul posterior akan

    tertinggal

    2. Prolap badan kaca pada saat lensa dikeluarkan

    Ekstraksi Ekstrakapsular

    Dilakukan dengan merobek kapsul anterior lensa dan mengeluarkan nucleus lensa dan

    korteks. Katarak ekstraksi ekstrakapsular dilakukan pada katarak senile bila tidak mungkin

    dilakukan intrakapsular misal pada keadaan terdapatnya banyak sinekia posterior bekas suatu

    uveitis sehingga bila kapsul ditarik akan mengakibatkan penarikan kepada iris yang akan

    menimbulkan perdarahan. Ekstrakapsular sering dianjurkan pada katarak dengan myopia tinggi

    untuk mencegah mengalirnya badankaca yang cair keluar, dengan meninggalkan kapsul kapsul

    posterior untuk menahannya. Pada saat ini ekstrakapsular lebih dianjurkan pada katarak senile

    untuk mencegah degenerasi macula pasca bedah.

    Penyulit yang mungkin timbul pada waktu melakukan operasi katarak adalah :

    1. Perdarahan2. Prolaps iris

  • 7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur

    16/21

    16

    3. Prolaps badan siliarPenyulit yang timbul setelah operasi adalah :

    1. Pada hari pertama dapat timbul peradangan2. Udara yang dimasukkan untuk membentuk COA masuk ke belakang iris sehingga COA

    menjadi dangkal

    3. Prolaps iris4. Ablasi retina apabila prolaps ini dibiarkan pada hari ke 4 5 dapat menyebabkan COA

    dangkal.

    5. Sesudah prolaps iris, bila dibiarkan pada hari ke 4 5, dapat menyebabkan COA dangkal,kemudian dapat timbul ablasi retina, alibat badan siliar ke depan.

    Fakofragmentasi dan fakoemulsifikasi

    Dengan irigasi atau aspirasi (atau keduanya) adalah teknik ekstrakapsular yang

    menggunakan getaran getaran ultrasonic untuk mengangkat nucleus dan korteks melalui insisi

    limbus yang kecil (mm) sehingga mempermudah penyembuhan luka pasca operasi.

    Pada perjalanan katarak dapat terjadi penyulit. Yang tersering adalah glaukoma, yang

    terjadi karena proses :

    a. FakotopikBerdasarkan kedudukan lensa, iris terdorong kedepan, sudut coa dangkal, aliran coa tak

    lancar sedang produksi terus berlangsung, sehingga tekanan intraokuler meninggi dan

    menimbulkan glaukoma.

    b. Fakolitik

  • 7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur

    17/21

    17

    1. Lensa yang keruh, jika kapsulnya menjadi rusak, substansi lensa yang keluar akandiresorbsi oleh serbukan fagosit atau makrofag yang banyak di COA dan menyebabkan

    glaukoma.

    2. Penyumbatan dapat terjadi pula oleh substansi lensa sendiri yang menumpuk disudutCOA, terutama bagian kapsul lensa.

    c FakotoksikSubstansi lensa di COA merupakan zat yang toksis bagi mata (protein asing) sehingga terjadi

    reaksi alergi dan timbulah uveitis. Uveitis ini dapat menyebabkan glaukoma.

    Penglihatan setelah pembedahan katarak :

    Bila lensa yang keruh telah dikeluarkan maka diperlukan lensa pengganti untuk

    memusatkan sinar ke dalam mata. Diperlukan nasihat medis mengenai cara memperbaiki

    penglihatan setelah lensa dikeluarkan.

    Jenis lensa pengganti dapat dengan lensa afakik atau kacamata yang terletak didepan

    mata; lensa kontak, lensa yang menempel pada mata; lensa intraokular, yaitu lensa yang

    ditanamkan pada mata.

    Pada mata yang telah dikeluarkan lensanya akibat katarak akan mengalami mata tidak

    dapat melihat dekat atau berakomodasi.

    Untuk menentukan pilihan apa yang direncanakan sebagai pengganti lensa mata dengan

    katarak maka sebaiknya dibicarakan dengan dokter pembedah sebelum dilakukannya

    pembedahan. Semua keuntungan dan kerugian pemakaian lensa ini sebaiknya diketahui sebelum

    pembedahan katarak.

    Kacamata pascabedah

    Sebelum tahun 1960 dipergunakan lensa katarak (afakik) setelah bedah katarak.

    Kacamata ini sangat sederhana, aman dipergunakan dan tidak mahal. Memakai kacamata ini

    memerlukan penyesuaian dahulu akibat dari sifat lensa yang memperbesar bayangan 30 %.

    Penglihatan seakan- akan melihat dekat.

    Kaca mata yang tebal ini memberi efek seakan akan melihat melalui corong sehingga

    untuk melihat ke samping diperlukan mengarahkan kepala ke arah benda yang dilihat. Bila satu

  • 7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur

    18/21

    18

    mata normal sedang mata yang sebelahnya telah dibelah katarak maka kacamata yang

    dipergunakan akan membingungkan akibat pembesaran benda yang dilihat mata sebelahnya.

    Didalam hal ini kacamata afakik masih lebih tebal dibandingkan kacamata biasanya.

    Kacamata ini akan sangat tebal dan berat. Bahan plastik dapat dipergunakan untuk mengurangi

    berat kacamata.

    Lensa kontak pascabedah

    Lensa kontak dengan ukuran tertentu dapat dipergunakan sebagai pengganti lensa mata

    untuk melihat jauh. Lensa kontak akan mengapung pada permukaan selaput bening, sehingga

    akan mengurangi beberapa keluhan yang terdapat pada pemakaian kacamata katarak.

    Mempergunakan lensa kontak akan memberikan beberapa kesukaran, seperti :

    penyimpanan yang selamanya harus bersih, steril pemakaiannya, menyimpan lensa dalam

    keadaan bersih.

    Semua hal ini sukar bagi lansia untuk mebuka secara bersih. Sering orang yang telah

    lanjut usia disertai pula dengan parkinson, tremor, arthritis sehingga pemakaian lensa kontak

    akan menjadi sukar. Pada keadaan tertentu tidak dapat dipergunakan seperti pada mata sakit,

    merah, berair,dan silau.

    Lensa kontak lembut pakai lama yang dapat dipakai selama 12 jam ataupun 2 4

    minggu. Lensa kontak sebagai lensa pengganti setelah katarak dikeluarkan akan lebih bermanfaat

    untuk penglihatan akan tetapi pemasangannya pada mata orang usia lanjut akan mendapat

    kesukaran.

    Lensa tanam intraokular

    Biasanya setelah lensa dikeluarkan maka ditanam lensa pengganti ke dalam mata. Lensa

    ini dinamakan lensa tanam intraokular.

    Pada waktu belakangan ini dipergunakan lensa yang ditanamkan ke dalam mata sebagai

    pengganti lensa mata yang keruh pada bedah katarak. Pemasangan lensa dalam mata ini akan

    memberikan beberapa keuntungan, seperti :

    - tidak perlu dibersihkan karena dimasukkan ke dalam mata- dilakukan hanya satu kali pada saat pembedahan

  • 7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur

    19/21

    19

    - segera dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan karena lensa intraokularmenggantikan kedudukan lensa katarak yang dikeluarkan.

    Pemasangan lensa intraokular tidak dianjurkan pada :

    1. Anak yang terlalu kecil (dibawah 3 tahun)2. Uveitis menahun3. Retinopati diabetik proliferatif berat4. Glaukoma neovaskular

    Perbandingan pemakaian lensa koreksi setelah pembedahan

    Lensa tanam Lensa kontak Kacamata

    Luas pandangan

    Pembesaran benda

    Benda melengkung

    Pemakaian 24 jam/hari

    Lihat serentak 2 mata

    Penglihatan kedalaman

    Kerja berdebu

    Dipasang

    Penyulit pemakaianPasien tremor

    Habilitasi peglihatan

    Aman pakai

    Penampilan wajah

    Penuh

    Normal

    Tidak

    Ya

    Ya

    85 %

    dapat

    saat bedah

    tidak adadapat

    segera

    sedang

    tidak berubah

    Penuh

    7

    10 %

    tidak

    tidak

    kadang

    50 %

    tidak dapat

    saat kerja

    harus bersihtidak dapat

    2 bulan

    kurang

    biasa

    Terbatas

    25

    30 %

    ya

    tidak

    tidak

    30 %

    tidak dapat

    saat kerja

    beratsukar

    2 bulan

    baik

    kacamata tebal

    Pada pasien yang telah mengalami pembedahan katarak selain diperlukan lensa pengganti

    seperti kacamata katarak, lensa kontak, atau lensa intraokular yang ditanamkan masih

    diperlukan kacamata untuk melihat dekat karena mata ini tidak mempunyai daya akomodasi.

  • 7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur

    20/21

    20

    Perawatan pascabedah

    Segera setelah pembedahan, pasien akan diberi obat untuk :

    - Mengurangi rasa sakit- Antibiotik mencegah infeksi- Mata ditutup dengan pelindungSelanjutnya

    - Obat tetes mata steroid, untuk mengurangi reaksi radang akibat tindakan bedah- Obat tetes yang mengandung antibiotik

    Mata akan ditutup atau dibebat paling lama 1 minggu. Untuk mendapatkan kacamata

    pascabedah sebaiknya menunggu 8 minggu.

    Terdapat beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

    Hal yang boleh dilakukan setelah pembedahan :

    - Memakai dan meneteskan obat seperti yang dianjurkan- Pakai penutup mata seperti yang dinasihatkan- Melakukan pekerjaan yang tidak berat

    Hal yang jangan dilakukan :

    - Jangan menggosok mata- Jangan bungkuk terlalu dalam- Jangan menggendong yang berat- Jangan membaca berlebih-lebihan dari pada biasanya- Jangan mengedan keras sewaktu buang air besar- Jangan berbaring ke sisi mata yang baru dibedaH- Jangan sampai terkena air

  • 7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur

    21/21