Bundelan Nitro Benzen
-
Upload
frengky-afrimirza -
Category
Documents
-
view
113 -
download
39
description
Transcript of Bundelan Nitro Benzen
I. TUJUAN
Membuat nitrobenzene dari bahan dasar Benzene dan Asam Nitrat.
Mengetahui prosedur pembuatan Nitrobenzen, sifat-sifat dan kegunaanya.
Mengetahui cara membuat Nitrobenzene dari Benzene dan Asam Nitrat
dengan katalis Asam Sulfat.
Mengetahui rendemen Nitrobenzene yang didapatkan.
II. TEORI DASAR
I. BENZENE (C6H6)
Benzena, juga dikenal dengan nama C6H6, PhH, dan benzol, adalah senyawa
kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar serta
mempunyai bau yang manis. Benzena adalah sejenis karsinogen. Benzena adalah
salah satu komponen dalam bensin dan merupakan pelarut yang penting dalam dunia
industri. Benzena juga adalah bahan dasar dalam produksi obat-obatan, plastik,
bensin, karet buatan, dan pewarna. Selain itu, benzena adalah kandungan alami dalam
minyak bumi, namun biasanya diperoleh dari senyawa lainnya yang terdapat dalam
minyak bumi.
Benzene merupakan bahan baku utama pembuatan Nitrobenzene. Benzene
memiliki struktut yang merupakan suatu hybrid resonansi yang digambarkan struktur.
Rumus molekul benzene memperhatikan ketidakjenuhan sifat adisi seperti
halnya alkena atau alkuna. Dengan larutan alkalis (KMnO4) maka benzene tidak
mengadisi gugus OH, sedang etena mengadisinya. Jelaslah sudah bahwa sifat-sifat
benzene berbeda dengan alifatik tak jenuh.
Pembuktian rumus Benzene adalah karena dari benzene hanya dikenal sebuah
hasil monosubtitusi, jadi hanya ada sebuah C6H5Cl, sebuah C6H5OH dan sebagainya,
maka semua atom H dari benzene adalah seharga.
Reaksi khas kimia benzene bukanlah reaksi adisi pada ikatan rangkap, tetapi
atom hydrogen ditukar pada cincin dengan atom/gugus lainnya (reaksi subtitusi) dan
dinyatatakan sebagai segienam beraturan yang didalamnya ada lingkaran.
Rumus bangun benzene :
Jika dilihat pada gambar maka dapat bahwa benzene mudah disubtitusi tetapi
tidak mudah diadisi, ikatan benzene dapat berpindah tempat (resonansi). Hal ini
dijelaskan bahwa ikatan rangkap ini berpindah-pindah sehingga akan mempunyai
struktur yang sama dengan pada saar electron berpindah.
Dapat disimpulkan bahwa struktur benzene lebih stabil jika dilihat dari
struktur resonansi. Benzene tidak mengandung ikatan rangkap atau tunggal dari
karbon-karbon tetapi keenam electron terbagi rata pada tiap-tiap karbonnya hingga
panjang ikatan karbonnya sama.
Benzena berupa zat cair pada suhu kamar, mudah menguap, bersifat
nonpolar sehingga tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, dan
sangat beracun. Secara kimia, benzena tidak reaktif, tetapi mudah terbakar
menghasilkan banyak jelaga dan mudah mengalami reaksi substitusi. Reaksi yang
dapat dialami oleh benzena antara lain halogenasi, nitrasi, sulfonasi, alkilasi, dan
asilasi. Banyak senyawa yang dijumpai dalam ter batu bara yang mengandung empat
cincin benzena terpadu atau lebih, bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).
Nitrobenzen dan anilin merupakan golongan senyawa aromatik. Anilin bersifat basa
lemah dan merupakan bahan baku pembuatan zat warna.
II. ASAM NITRAT (HNO3)
Sifat Fisis Asam Nitrat
Tidak stabil pada suhu ruangan.
Cairannya tidak berwarna diudara tidak mengelurkan uap/asap.
Sifat Kimia Asam Nitrat
Bila dipanaskan mudah terurai
4 HNO3 4 NO2 + O2 + 2H2O
Berfungsi sebagai Asam, dalam hal ini termasuk asam kuat, Bereaksi dengan oksida
basa, Hidroksida, Karbonat membentuk garam
ZNO + 2 HNO3 Zn(NO3)2 + H2O
NaOH + HNO3 NaNO3 + H2O
Zat pengoksidasi, Belerang teroksidasi menjadi H2SO$ dan Fospor tereduksi
menjadi H3SO4
S + 2 HNO3 H2SO4 + 2NO
3 P4 + 20 HNO3 + 8H2O 12 H3PO4 + 20 NO
Penitro : HNO3 bereaksi dengan senyawa organic, lebih sering membentuk Co2 dan
H2O tetapi dalam banyak hal mengakibatkan pergantian suatu atom atau lebih H
dari senyawa organic dan gugus NO2.
C6H6 + HNO3 C6H5NO2 + H2O
Sebagai mana asam pada umumnya, asam nitrat bereaksi dengan alkali,
oksida basa, dan karbonat untuk membentuk garam, seperti amonium nitrat. Karena
memiliki sifat mengoksidasi, asam nitrat pada umumnya tidak menyumbangkan
protonnya (yakni, ia tidak membebaskan hidrogen) pada reaksi dengan logam dan
garam yang dihasilkan biasanya berada dalam keadaan teroksidasi yang lebih
tinggi.Karenanya, perkaratan (korosi) tingkat berat bisa terjadi. Perkaratan bisa
dicegah dengan penggunaan logam ataupun aloi anti karat yang tepat.
Kegunaan Asam Nitrat
Dilaboratorium digunakan sebagai zat pengoksidasi contoh : Air Raja (HCl(p)) +
HNO3(p).
Diindustri dipakai sebagai bahan peledak, TNT (Tri Nitro Toluena), sebagai
pembersih logam sebelum elektoplating.
III. Pembuatan nitro benzene
Benzen merupakan senyawa aromatik paling sederhana yang memiliki bau
khas dan memiliki rumus struktur C6H6. Benzen berwujud cair pada suhu kamar,
sangat mudah menguap, dan bersifat racun dan karsinogen, dan dapat merusak
saluran pernafasan. Benzen bersifat tidak reaktif, mudah terbakar, sukar mengalami
reaksi adisi, tetapi mudah mengalami reaksi substitusi.
Benzen tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti dietil
eter, karbon tetra klorida, atau heksana. Benzen sendiri digunakan secara meluas
sebagai pelarut. Benzen meleleh pada suhu 5,5 oC, sedangkan titik didihnya 80 oC.
Benzen mudah terbakar dan harus ditangani dengan hati-hati.
Reaksi yang paling umum pada senyawa aromatik ini adalah substitusi atom
atau gugus lain terhadap hidrogen pada cincin. Reaksi kebanyakan berlangsung pada
suhu 0 – 50 oC. Nitrobenzen merupakan senyawa turunan benzen. Nitrobenzen dapat
dibuat dengan mereaksikan benzen dengan asam nitrat dengan bantuan asam sulfat
pekat sebagai katalisator. Reaksi tanpa katalis akan berjalan lambat. Katalis bertindak
sebagai asam lewis yang akan mengubah elektrofil lemah menjadi elektrofil kuat. Ion
nitronium (NO2+ dari HNO3) merupakan elektrofil pada proses ini. Adanya substituen
lain pada cincin aromatic sebelum dinitrasi dapat mempercepat reaksi dan ada juga
yang memperlambat reaksi. Substituen CH3 akan mempercepat reaksi, karena ia akan
membuat cincin lebih reaktif, sedangkan substituen Cl- dapat memperlambat nitrasi.
Nitrasi aromatic melalui 2 tahap, yaitu :
Tahap 1 (Tahap lambat)
Serangan elektrofilik, dimana yang bertindak sebagai elektrofilnya adalah
NO2+ .
Tahap 2 (Tahap cepat)
Hasil serangan pertama berupa ion benzenonium yang mengalami pelepasan
H+ dengan cepat. H+ ini bergabung dengan HSO4- menghasilkan kembali katalis
H2SO4.
Rumus Struktur Nitrobenzen :
NO2
Rumus molekulnya : C6H5 - NO2
Manfaat Nitrobenzen dalam industri :
Pembuatan aniline
Bahan pokok industri celup
Sebagai wangi-wangian sabun yang cukup murah harganya.
III. PROSEDUR KERJA
A. Alat
Labu 250 ml / Erlenmeyer asah
Corong Pemisah
Penangas Air
Pendingin lurus / kondesnsor
Erlenmeyer
Gelas Piala
Termometer
Pipet Takar
Kasa Asbes
Lampu Spritus
B. Bahan
Benzene
H2SO4(p)
HNO3
Aquadest
Batu Es
C. Cara Kerja
Masukkan Benzene dan Asam Nitrat ke dalam Erlenmeyer asah/ labu
250 ml.
Tambahkan Asam Sulfat kedalam dinding Erlenmeyer/labu yang
berisi zat tersebut sambil diaduk. Campuran dijaga tetap dingin dengan
cara dinginkan dengan batu es.
Pasangkan alat refluk, lalu direfluks zat tersebut dengan waktu 45-60
menit dan suhu <600 C suhu refluks tidak boleh melebihi 600 C sambil
diaduk.
Setelah waktu refluk mencapai 40-60 menit, labu diaduk kuat dia atas
penangas air, sehingga diperoleh campuran yang tercampur sempurna.
Dinginkan labu yang berisi campuran tadi, setelah dingin ditambahkan
kedalamnya 200 ml aquadest, dan akan terbentuk 2 lapisan yang
berbeda, kemudian dipisahkan dalam corong pisah.
Didiamkan beberapa menit di corong pisah. Sehingga terdapat 2
lapisan yaitu lapisan bawah Nitrobenzen dan lapisan atas ialah air.
Lapisan Nitrobenzene diambil dimasukkan ke dalam gelas piala lalu
dipanaskan dalam lampu spritus untuk menghilangkan kadar air yang
tersisa sampai kuning jernih.
Dan hasilnya didapatkan warna kuning dan cek rendemen.
D. Skema Kerja
T= <600
H2SO4
t= 40-60”
Es
DipanaskanSambil diaduk
Panas
Tuangkan
Aquadest Kuning emas
Corong Pisah
Keringkan Kuning jernih Cek warna
RendemenPanaskanSampai kadar air Hilang
IV. Data Dan Pengamatan
A. Pengamatan
Suhu = 550C
Warna Nitro Benzene = Kuning Bening
Warna Benzene = Bening
Warna HNO3 = Bening
Warna H2SO4 = Bening
B. Data
Volume H2SO4 = 10 ml
Volume HNO3 = 4 ml
Volume didapatkan = 3.7 ml
Volume Benzen = 4 ml
C. Perhitungan
Benzen
V Benzen = 4 ml
ρBenzen = 0.870 gr/ml
Massa Benzen = ρ .V
= 0.8790 gr/ml X 4 ml
= 3.5160 gram
Mr Benzen = 78.06 gr/mol
Mol Benzen = gram = 3.5160 gr = 0.0450 mol.
Mr 78.06 gr/mol
HNO3
V HNO3 = 5 ml
ρHNO3 = 1.39 gr/ml
Massa HNO3 = ρ
X V
= 1.39 gr/ml X 5 ml
= 6.95 gr
Mr HNO3 = 63.02 gr/mol
Mol HNO3 = Gram = 6.95 gr = 0.1102 mol
Mr 63.02 gr/ml
Reaksi yang Terjadi
Mula-mula : 0,0450 mol 0,1102 mol - -
Reaksi : 0,0450 mol 0,0450 mol 0,0450 mol 0,0450 mol _-
Sisa : - 0,535 mol 0,0450 mol 0,0450 mol
Nitro Benzen
ρNitro Benzen = 1.2032 gr/ml
Mr Nitro Benzen = 123.42 gr/mol
Massa Nitrobenzen = n x Mr
= 0,0450 mol x 123.42 gr/mol
= 5.5539 gram
V Nitrobenzen = M = 5.5539 gram = 4,6159 ml
ρ
1.2032 gr/ml
Rendemen = 3.7 ml x 100%
4.6159 ml
= 80.15 %
V. PEMBAHASAN
Pada penambahan HNO3 dalam H2SO4 (p) terjadi reaksi panas (eksoterm).
Sehingga pada penambahan pada kedua senyawa tersebut suhu harus
dingin.
Prinsipnya ialah proses Nitrasi yaitu penambahan gugus Nitro (NO) yang
masuk kedalam molekul yang mana molekulnya ialah Benzen.
Suhu pemanasan harus tetap dijaga <600 C kalau tidak dijaga akan
terbentuk senyawa lain contohnya Dinitro Benzen.
Labu yang berisi larutan tsb didinginkan dengan air dingin, kemudian pada
saat penambahan benzene akan terlihat warna sedikit coklat yang tidak
lama akan hilang saat dikocok.
Dipanaskan diatas penangas selama 60 menit akan terbentuk 2 lapisan yang
berwarna jernih.
Larutan dimasukan ke corong pemisah dan dicuci dengan 500 ml air
sebanyak 3x. Cairan yang seperti minyak adalah Nitrobenzene (lapisan
bawah).
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Nitrobenzene merupakan larutan berwarna kuning, berwujud cair dan
beracun.
Prinsip dari pembuatan Nitrobenzen ialah prinsip Nitrasi.
Pada pembuatan Nitrobenzene terjadi reaksi eksotermis, karena
menimbulkan panas.
Berdasarkan hasil praktikium bahwa Nitrobenzene yang didapat adalah
5.5539 gr dan rendemennya adalah 80.15 %.
VII. DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/49014693/2-zeffa-pembuatan-nitrobenzenhttp://www.chem-is-try.org/ materi_kimia/mekanisme_reaksi_organik/
substitusi_elektrofilik1/ nitrasi_dari_benzen/
Anshory Irfan. 2000.” kimia 2 SMU”. Jakarta: Erlangga
Fesenden. “Kimia Organik Jilid I”.
________. Laporan Praktikum Teknik Kimia. Dhanar Rucci. Jakarta: Universitas
Muhammadiyah Jakarta.