Bulletin mei fix
-
Upload
fildziairsina -
Category
Documents
-
view
242 -
download
3
description
Transcript of Bulletin mei fix
meningkatkan kuantitas
dan kualitas ibadahnya.
Beliau S.A.W. misalnya,
tidak pernah melakukan
puasa sunah sebanyak
yang dilakukan di bulan
Sya’ban. Salah satu dari
hikmah memperbanyak
puasa di bulan Sya'ban
adalah sebagai latihan
puasa selama sebulan
p e n u h d i b u l a n
Ramadhan.
Alhamdulillah, kita masih
bisa menemui tamu
agung tahunan yang
dinanti-nanti selama
berbulan-bulan. Ya,
Ramadhan yang penuh
berkah yang di dalamnya
t e r d a p a t m a l a m
penganugerahan seribu
bulan. Pada detik-detik
menjelang kehadiran
bulan Ramadhan, kita
seringkali melakukan
berbagai seremonial dan
acara-acara keagamaan
untuk menyambut
d a t a n g n y a b u l a n
Ramadhan. Ya, itulah
yang biasa kita kenal
dengan istilah tarhib
R a m a d h a n a l i a s
menyambut Ramadhan.
Lalu, bagaimanakah cara
Ra su l u l l a h S . A . W.
menyambut Ramadhan,
alias tarhib Ramadhan?
Beliau melakukan tarhib
Ramadhan jauh-jauh hari
sebelum dat angnya
Ramadhan. Pada bulan
Sya ’ban, Rasulu l l ah
S.A.W. pun semakin
Diriwayatkan oleh Salman
Al-Farisi bahwa Rasulullah
berceramah di harapan
para sahabat di akhir
Sya’ban, beliau bersabda,
“Wahai sekalian manusia.
Kalian akan dinaungi oleh
bulan yang agung nan penuh
berkah. Padanya terdapat
satu malam yang lebih baik
daripada seribu malam. Allah
menjadikan puasa di bulan
itu sebagai kewajiban dan
qiyamnya sebagai perbuatan
s u n n a h . S i a p a y a n g
mendekatkan diri kepada-Nya
dengan amal kebaikan seolah-
olah ia telah melakukan
kewajiban di bulan lain. Dan
ba rangsiapa melakukan
kewajiban pada bulan itu
maka ia seo lah telah
melakukan tujuh puluh
kewajiban di bulan lain. Ia
adalah bulan kesabaran dan
kesabaran itu adalah jalan
menuju surga. Ia adalah
bulan keteladanan dan bulan
dimana rezki dimudahkan
bagi orang mukmin. Siapa
memberi buka kepada orang
yang berpuasa maka ia
mendapatkan ampunan atas
dosa-dosanya dan lehernya
Caption describing picture
or graphic.
Cara Rasulullah Mempersiapkan Ramadhan
B U L L E T I N L D F I T B
E D I S I M E I 2 0 1 5
Ramadhan Ceria E D I S I M E I 2 0 1 5 B U L L E T I N L D F I T B 2 0 1 5
SP E CI A L
P O I NTS O F
I NTE RE ST :
Cara
Rasulullah
persiapkan
Ramadhan.
Persiapan kita
menyambut
Ramadhan.
Kartun.
Tahukah kau
sahabat.
رمضان وبلغنا
وشعبان رجب في
لنا بارك اللهم "Ya Allah, berkahilah kami di
bulan Rajab dan Sya'ban, dan
sampaikanlah (umur) kami
Assalamualaikum
teman2, bagi yang
berminat dan pingin
tulisannya masuk di
bulletin, bisa langsung
kirim tulisannya ke
Wassalamualaikum^^
P A G E 2
diselamatkan dari api neraka. Ia juga
mendapatkan pahalanya tanpa
mengurangi pahala orang itu sedikit
pun .” Sahaba t ber tanya , “Ya
Rasulullah, tidak semua kita bisa
memberi buka bagi orang puasa.”
Rasulullah menjawab, “Allah memberi
pahala yang sama kepada orang yang
memberi buka walau sekadar kurma
dan seteguk air atau seteguk air susu.
Ia adalah bulan dimana permulaannya
rahmat, pertengahannya ampunan, dan
ujungnya diselamatkannya seseorang
dari neraka.
R A M A D H A N C E R I A
Diriwayatkan Anas bin
Malik bahwa para sahabat
Nabi saw jika melihat
bulan sabit Sya’ban
mereka serta merta
meraih mushaf mereka
dan membacanya. Kaum
Muslimin mengeluarkan
zakat harta mereka agar
yang lemah menjadi kuat
dan orang miskin mampu
berpuasa di bulan
Ramadhan. Para gubernur
memanggil tawanan,
barangsiapa yang meski
dihukum segera mereka
dihukum atau dibebaskan.
Para pedagang pun
bergerak untuk melunasi
apa yang menjadi
tanggungannya dan
meminta apa yang menjadi
hak mereka. Sampai
ketika mereka melihat
bulan sabit Ramadhan
segera mereka mandi dan
I’tikaf.”
Persiapan kita menyambut Ramadhan
Caranya dengan membaca berbagai bahan rujukan dan
menghadiri majelis-majelis ilmu yang membahas tentang
Ramadhan. Kegiatan ini berguna untuk mengarahkan kita agar
beribadah sesuai tuntunan Rasulullah SAW, sebelum, selama
dan pasca Ramadhan. Ilmu harus kita dahulukan sebelum
beramal. oleh karena itu, mulai sekarang harus kita programkan
untuk membaca dan menghadiri majelis-majelis ilmu. Jangan
sampai pemahaman hal-hal yang berhubungan dengan Ramadhan
justru baru kita dapatkan ketika di akhir-akhir Ramadhan,
walaupun bukan hal yang sia-sia, namun hal itu dapat mengurangi
keuntungan kita di bulan penuh berkah ini.
Semangat Ramadhan harus kita miliki jauh-jauh hari
sebelum ia tiba. Salafus-shaleh biasa membaca doa ini: "Ya
Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan
pertemukan kami dengan Ramadhan." Selain doa, semangat
dapat kita tingkatkan dengan memperbanyak
ibadah-ibadah sunnah. Selain itu, di bulan dan hari-
hari menjelang Ramadhan jangan sampai kita
melakukan maksiat berbentuk apapun, tapi bukan
berarti di bulan lainnya dibolehkan. Hal ini
dimaksudkan agar jauh hari sebelum Ramadhan tiba
kadar keimanan kita sudah meningkat. Hitung-hitung sebagai pemanasan^^
2
Source : http://www.mozaikislam.com, http://www.dakwatuna.com.
Barangsiapa meringankan budaknya Allah
mengampuninya dan membebaskannya dari neraka.
Perbanyaklah kalian melakukan empat hal: dua hal
pertama Allah ridha kepada kalian, yaitu
mengucapkan syahadat tiada ilah selain Allah dan
meminta ampunan kepada-Nya. Sedangkan hal
berikutnya adalah yang ka l ian past i
membutuhkannya; yaitu agar kalian meminta surga
kepada Allah dan berlindung kepada-Nya dari
neraka. Barangsiapa memberi minum orang
berpuasa maka Allah akan memberinya minum dari
telagaku yang tidak akan pernah haus sampai dia
masuk ke dalam surga.” (Ibnu Khuzaimah dan
Ibnu Hibban).
P A G E 3 B U L L E T I N L D F I T B 2 0 1 5
Aktifitas di bulan Ramadhan memerlukan fisik yang lebih prima dari bulan
lainnya. Sebab, jika fisik kita lemah, kemulian yang dilimpahkan Allah pada bulan
tersebut tidak dapat kita raih secara maksimal. Kita harus membiasakan hidup
sehat dengan mengatur pola makan, istirahat dan beraktifitas secara seimbang,
serta cukup berolah raga, agar tubuh prima saat Ramadhan tiba. Kita juga harus
melatih fisik untuk melakukan puasa sunnah, banyak berinteraksi dengan al-
Qur'an, biasa bangun dan shalat malam, dan aktivitas lainnya. Agar kita memiliki
ketahanan yang baik saat secara maksimal melakukannya di bulan Ramadhan.
4 Sebaiknya, sebelum Ramadhan tiba kita sudah memiliki perbekalan harta
yang cukup. Sehingga saat Ramadhan, waktu kita bisa lebih difokuskan untuk
beribadah. Lebih dari itu, persiapan harta adalah untuk
melipatgandakan sedekah atau infaq kita di bulan
Ramadhan. Apalagi pahalanya dilipatgandakan oleh Allah
dan Rasulullah telah mencontohkan kedermawanan yang
sangat tinggi di bulan ini. Harus diingat pula bahwa,
persiapan harta bukan untuk membeli keperluan buka puasa
atau hidangan lebaran secara berlebihan sebagaimana tradisi
masyarakat kita selama ini, yang bahkan cenderung ke arah
israf dan tabdzir.
Persiapan kita menyambut Ramadhan
Agar terjadi peningkatan dalam diri kita sesuai dengan yang kita inginkan.
Misalnya target mengkhatamkan Al-quran atau menghafalnya, target penguasaan bahasa
Arab atau melancarkannya, target menamatkan kitab-kitab tafsir, hadits dan lainnya, target
jumlah infaq, membantu orang yang kesusahan, dan yang
semisalnya. Baik dari sisi kwalitas maupun kwantitasnya.
Pembuatan target capaian bulan Ramadhan akan memacu kita
untuk beramal lebih baik lagi dari sebelumnya. Selain untuk
pribadi, dalam keluarga atau organisasi kita-pun sebaiknya
juga dirancang target-target bersama yang akan dicapai di bulan Ramadhan
ini. Dengan persiapan ini, semoga karunia terbesar di bulan Ramadhan
dapat kita raih secara maksimal. Mari kita jadikan Ramadhan tahun ini
lebih baik dan bermakna dari yang telah kita lalui sebelumnya!
Rasulullah shallalla
hu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Setiap keturunan
Adam itu banyak
melakukan dosa dan
sebaik-baik orang
yang berdosa adalah
yang bertaubat.”
Sahabat, mari kita lihat berdasarkan Al-Qur’an sebagai sumber kebenaran absolut.
Apabila umur manusia itu rata-rata 60-70 tahun, maka hidup manusia bila dilihat dari langit
hanyalah 1,5 jam saja. Pantaslah kita selalu diingatkan masalah waktu. Sementara sholat 5 waktu
dalam sehari hanya mengambil waktu 5 bulan saja dari seluruh usia hidup kita. Sholat tidak
mengambil banyak waktu kita, tapi dia yang akan memberi kita manfaat.
Allah berfirman, “Kamu tinggal (di bumi) hanya sebentar, jika
kamu benar-benar mengetahui.”
(QS. Al-Mu’minun:114).
1 hari akhrat = 1000 tahun..
24 jam akhirat = 1000 tahun..
3 jam akhirat = 125 tahun ..
1,5 jam akhirat = 62.5 tahun..
Tahukah kau sahabat..
Contact Us
Source: http://saifurrahman.blogspot.com/200...-ramadhan.html
Pengurus LDFITB-ITB 2015 @LDFITB_ITB