Budaya di dalam Komunikasi Antar Pribadi
-
Upload
ixnatius-nugroho -
Category
Education
-
view
1.742 -
download
6
description
Transcript of Budaya di dalam Komunikasi Antar Pribadi
BUDAYA DI DALAM KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
OLEH :MERIZA LESTARI ( 14030113130133 )
IXNATIUS NUGROHO ADHI S ( 14030113130134 )REZA MUHAMMAD NOOR ( 14030113130137 )
SATRIA TRY YULIYANTO ( 14030113130138 )VIRGIAN ASPARA GEMILANG ( 14030113130139 )
Sifat dari Budaya
• Budaya mengacu pada gaya hidup yang relatif khusus dari sekelompok orang yang terdiri dari nilai-nilai mereka, keyakinan, artefak, cara berperilaku, dan cara untuk berkomunikasi.
• Budaya ditularkan dari satu generasi ke generasi yang lain melalui enkulturasi, suatu proses dimana Anda mempelajari kebudayaan di mana Anda dilahirkan (budaya asli Anda).
• Sebuah proses yang berbeda dari mempelajari budaya adalah akulturasi, proses dimana Anda mempelajari aturan-aturan dan norma-norma budaya yang berbeda dari budaya asli Anda.
Bagaimana Membedakan Budaya• Perbedaan budaya memiliki empat jalan
utama yang utamanya berguna bagi komunikasi yaitu : a.jarak kekuasaan, b.orientasi maskulin dan feminin, c.kolektivisme dan individualisme, dan d. konteks tinggi dan rendah.
A. Jarak Kekuasaan
• Dalam beberapa budaya, kekuasaan terpusat pada sedikit orang dan terjadi perbedaan besar kekuasaan yang dimiliki oleh orang-orang itu dan rakyat biasa. Hal ini disebut budaya dengan jarak kekuasaan yang tinggi misal. Negara Meksiko, Brazil, India, dan Filipina
• Dalam budaya dengan jarak kekuasaan yang rendah, kekuasaan didistribusikan kepada keseluruhan penduduk. Contohnya, Negara Denmark, Selandia Baru, Swedia, dan sebagian Amerika.
Perbedaan Jarak kekuasaan yang tinggi dan rendah
Jarak Kekuasaan yang Tinggi Jarak Kekuasaan yang Rendah
• Adanya kelas-kelas budaya (sosial) dalam memilih teman atau pasangan
• Kelas budaya (sosial) diabaikan, pemilihan berdasarkan faktor individu
• Ketegasan terhadap seseorang dianggap hal yang negatif
• Mementingkan azaz persamaan dengan adanya ketegasan
• Otoritas sangat dihormati (diinginkan dan menguntungkan) menetang tidak dibenarkan
• Ketidakpercayaan pada otoritas adalah kejahatan yang diperlukan namun dibatasi
• Hubungan pengajar-murid atau doktor-pasien tidak akrab dan memiliki batasan-batasan
• Ikut ambil bagian dalam pengajaran, murid dan pasien aktif berpartisipasi
• Percaya pada simbol kekuasaan (misalnya. Sebutan / gelar kehormatan)
• Kurang percaya pada simbol kekuasaan
B. Budaya Maskulin dan Feminin
• Dalam budaya “maskulin” yang tinggi ,lelaki dipandang tegas, berorientasi pada kesuksesan materi, dan kuat; perempuan di bagian lain dipandang rendah hati, fokus terhadap kualitas hidup, dan lemah lembut.
• Dalam budaya “feminine” yang tinggi, laki-laki maupun perempuan dianjurkan rendah hati, berorientasi untuk memelihara kualitas hidup, dan lemah lembut.
Perbedaan Orientasi Maskulin dan Feminin Dari Segi Masyarakat
Maskulin Feminin
Tegas, ambisius, dan kompetitif Menekankan kualitas hidup
Menyukai konflik langsung dan kompetitif Rendah hati; hubungan interpersonal dekat
Mengatasi perbedaan dengan tegas Menyukai kompromi dan negosiasi
Win-lose solution Win-win solution
Dari Segi Organisasi
Maskulin Feminin
Kompetitif dan agresif Kurang kompetitif dan kurang agresif
Menekankan garis besar dan penghargaan berdasarkan kontribusi anggota kepada organisasi
Menekankan pada kepuasan pekerja dan memberi penghargaan berdasarkan kebutuhan anggota
C. Orientasi Individual dan Kolektif• Beda budaya meluas termasuk meningkatkan nilai
individu (misalnya, kekuasaan, prestasi, hedonisme, dan rangsangan) melawan nilai kolektif (misalnya, kebajikan, tradisi, dan pemufakatan).
• Salah satu perbedaan utama diantara dua orientasi ini adalah kemana tujuan individual atau tujuan kelompok diberikan hak yang lebih tinggi.
• Anggota budaya individualistik bertanggung jawab pada diri mereka sendiri dan barangkali keluarga langsung. Dalam anggota kolektifistik, mereka bertanggung jawab pada keseluruhan kelompok.
• Dalam budaya individual sukses diukur dengan cara melebihi anggota lain dalam kelompok. Dalam budaya kolektifistik beda lagi, sukses diukur dengan kontribusi untuk mendapatkan prestasi dalam kelompok yang utuh.
• Kompetisi berkembang pada budaya individual sedang pada budaya kolektif sendiri kerjasama ditingkatkan.
• Dalam budaya individual mungkin menyelesaikan kepemimpinan dalam pengaturan kelompok kecil, dan akan ada pembeda yang sangat jelas antara pemimpin dan anggota. Dalam budaya kolektif kepemimpinan akan dibagi dan diputar; jadi tidak akan banyak perbedaan diantara pemimpin dan anggota. Orientasi ini juga akan mempengaruhi jenis komunikasi anggota mempertimbangkan juga konteks organisasi. Pembeda antara anggota in-group dan out-group sangatlah penting dalam budaya kolektif.
D. Konteks Tinggi (High-Context) dan Konteks Rendah (Low-Context)
• Budaya konteks tinggi ( high-context ) adalah satu dimana banyak dari informasi dalam komunikasi adalah konteks atau dalam manusia. Budaya konteks rendah ( low-context ) adalah satu dimana kebanyakan informasi berbentuk pesan verbal. Biasanya berbentuk tulisan (kontrak).
• High-context adalah juga budaya kolektif, Low-context adalah juga budaya individual.
Perbedaan Karakteristik High-context dan Low-contextBudaya Individual ( Low-Context ) Budaya Kolektif ( High-Context )
Tujuan perorangan lebih penting Tanggung jawab pada diri sendiri dan
hati nurani Kompetisi sangat ditekanan Pembeda jelas antara pemimpin dan
anggota Pembeda in-group vs out-group sedikit
dipentingkan Informasi dibuat eksplisit; sedikit yang
kurang dikatakan Hubungan personal kurang penting;
waktu yang dibutuhkan kurang dalam pertemuan
Kelangsungan dihargai; penyelamatan jarang terpikirkan
Tujuan kelompok lebih penting Tanggung jawab pada keseluruhan
kelompok termasuk nilai dan aturan Kerjasama sangat ditekankan Sedikit pembeda antara pemimpin dan
anggota; kepemimpinan dibagi Pembeda in-group vs out-group sangat
dipentingkan Informasi sering dibuat implisit; sering
dihilangkan dari pernyataan eksplisit Hubungan personal sangat penting; banyak
waktu digunakan untuk mengerti satu sama lain dalam pertemuan
Ketidaklangsungan dihargai dan penyelamatan adalah bahan pertimbangan yang utama.
Teori Budaya dan Komunikasi
• Relativitas BahasaPada tahun akhir 1920-1930an antropolog
lingustik merumuskan bahwa karakteristik bahasa mempengaruhi cara kita berpikir. Bahasa yang kalian gunakan membantu kita untuk menyoroti tentang perbincangan yang sedang kalian bicarakan. Sehingga bahasa membantu kita dalam berkomunikasi, dan perbedaan bahasa tidak membuat perbedaan yang sangat penting dalam persepsi, pemikiran atau perilaku.
• Pengurangan Ketidakpastian
Semua interaksi komunikasi melibatkan ketidakpastian
dan ambiguitas. Mengurangi ketidakpastian kalian tentang
orang lain tidak hanya akan membuat komunikasi Anda lebih
efektif, tetapi juga akan meningkatkan rasa suka kalian
terhadap orang tersebut. Kesalahpahaman lebih mungkin
terjadi ketika kita berbicara tentang sesuatu yang abstrak
daripada berbicara tentang sebuah acara tertentu. Karena itu,
fleksibilitas dan kesediaan untuk merevisi pendapat adalah
keterampilan lintas budaya penting.
• Memaksimalkan Hasil
Dalam komunikasi antar budaya seperti dalam semua komunikasi
kalian pasti mencoba untuk memaksimalkan hasil dari interaksi kalian
dengan sedikit biaya. Kalian juga perlu mempertimbangkan ketika
interaksi kalian memiliki hasil positif maka harus ditingkatkan tetapi
jika hasilnya negatif kalian harus menarik diri dari interaksi tersebut.
Komunikasi antar budaya memiliki sisi positif yaitu membuat kalian
waspada sehingga dalam berkomunikasi kalian lebih hati-hati dalam
berbicara karena takut menyinggung perasaan. Sedangkan sisi
negatifnya kalian kurang spontanitas dan kurang percaya diri dalam
berinteraksi.
• Culture ShockCulture shock mengacu pada reaksi psikologis kalian dan ini bersikap normal.
Ini bisa menjadi menyenangkan ataupun membuat kalian frustasi. Bila kalian tidak
memiliki pengetahuan tentang aturan dan adat istiadat masyarakat baru, kalian tidak
dapat berkomunikasi secara efektif. Cenderung sering blunder dan serius. Dalam
kejutan budaya kalian mungkin tidak tahu hal-hal dasar :
a) Bagaimana meminta seseorang untuk bantuan atau membayar seseorang pujian
b) Bagaimana untuk memperpanjang atau menerima undangan untuk makan malam
c) Bagaimana awal atau bagaimana terlambat tiba untuk sebuah janji atau berapa lama
tinggal
d) Bagaimana membedakan keseriusan dari main-main dan kesopanan dari
ketidakpedulian
e) Cara berpakaian untuk fungsi formal, formal, atau bisnis
f) Cara memesan makan di sebuah restoran atau bagaimana untuk memanggil pelayan
• Kalervo Oberg (1960), yang pertama kali menggunakan istilah culture shock, mencatat bahwa hal itu terjadi secara bertahap yaitu:
1. Masa bulan madu, hal ini mirip dengan pengalaman pindah ke sebuah negara dengan budaya yang berbeda dari Anda sendiri.Tahap ini ditandai dengan keramahan dan persahabatan pada awal dan dangkal hubungan.
2. Krisis, perbedaan budaya mulai menjadi masalah.3. Pemulihan, periode ini kalian mendapatkan
keterampilan yang diperlukan untuk berfungsi secara efektif dan kalian belajar bahasa dan cara-cara budaya baru.
4. Penerapan, mulai menyesuaikan diri untuk menikmati budaya dan pengalaman yang baru.
Komunikasi Antar Budaya
A. Komunikasi Antar Budaya Adalah Hal yang Sangat Alamiah
Komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki perbedaan latar belakang, nilai-nilai yang mereka anut, perbedaan perilaku dan keyakinan budaya yang berbeda pula.
Setiap pengalaman hidup dari seseorang akan berdampak pada cara seseorang berkomunikasi dan bagaimana dia menerima perbedaan.
Budaya yang kita bawa pasti akan membuat semacam “penyaring” terhadap budaya yang seseorang tersebut hadapi dan mempengaruhi penerimaan terhadap perbedaan itu.
B. Prinsip Untuk Meningkatkan Komunikasi Antar Budaya
Hukum Law mengatakan “Jika semuanya dapat salah,maka semuanya akan salah” adalah sebuah teori yang secara khusus memberi perhatian lebih pada komunikasi antar budaya. Karena, didalam komunikasi antar budaya, masing-masing budaya memiliki masalah spesifik yang unik dan berbeda dengan budaya lain yang pasti akan menimbulkan variasi atau sesuatu yang berbeda dalam komunikasi antar budaya yang satu, dengan komunikasi antar budaya yang lain.
Model komunikasi antar pribadi :
Pesan
Budaya Budaya
sumber Sumber
C. Mengenal dan Menghadapi Ketakutan
Ketakutan adalah salah satu penghambat utama dalam komunikasi antar budaya. Ketakutan dalam komunikasi antar pribadi adalah seberapa bisa kita membuat perasaan nyaman dalam interaksi dan seberapa bisa kita mengontrol diri kita dalam berkomunikasi agar tidak menyinggung hal-hal yang bersifat sensitif. . Selain itu, perasaan takut itu juga bisa berasal dari perasaan minder dari diri kita yang menganggap budaya lain lebih dari budaya kita sendiri sehingga pola komunikasi yang terjadi menjadi tidak seimbang dan pada akhirnya kita hanya menjadi figuran dalam interaksi tersebut dan hanya dimanfaatkan.Memang, beberapa ketakutan dalam komunikasi antar budaya sangat wajar, lumrah dan sangat beralasan. Tapi, tidak seharusnya kita berlebihan dalam menyikapi ketakutan kita tersebut.
D. Mengenal Perbedaan Diantara Kita dan Budaya Kembali kita bahas mengenai perbedaan budaya
yang melingkupi perbedaan keyakinan akan nilai, perbedaan perilaku dan perbedaan budaya yang lebih dalam. Kita, sebagai individu yang masing-masing memiliki perbedaan budaya, pasti lebih bisa mentoleransi perbedaan yang tidak terlalu mendalam seperti perbedaan model rambut dan logat. Tetapi, jika sudah membahas hal yang lebih mendalam dalam perbedaan kita dalam hal budaya, kita akan lebih sensitif karena itu merupakan bagian dari hidup kita yang sebisa mungkin akan kita junjung tinggi. Hal inilah yang kemudian bisa menjadi penghambat dalam komunikasi antar prbadi jika masing-masing dari pribadi yang berkomunikasi tidak bisa menerima dan saling menghormati perbedaan yang bersifat mendasar dan mendalam.
E. Mengenali Perbedaan Dalam Kelompok Budaya yang Berbeda-beda Dalam setiap kelompok budaya ada perbedaan yang
sangat luas dan penting. Seperti semua orang Amerika mereka semua sebenarnya tidak sama, tidak semua orang Indonesia, Yunani, Meksiko dan sebagainya adalah sama. Ketika anda berasumsi bahwa semua orang yang tercakup oleh label yang sama (dalam hal ini label nasional atau ras) adalah sama, maka anda salah. Sebuah contoh yang baik dari ini terlihat dalam penggunaan istilah "African American". Istilah ini menekankan kesatuan Afrika dengan Amerika dan mereka yang keturunan Afrika pada saat yang sama, ini mengabaikan perbedaan besar dalam benua Afrika seharusnya itu digunakan peristilahan yang lebih analog seperti "Nigeria Amerika" atau "Amerika Ethiopia" yang mengindikasikan adanya ras kecil dalam suatu rumpun ras besar kemudian dalam setiap budaya ada budaya yang lebih kecil dan sangat berbeda dengan yang lain dan dari budaya yang lebih besar.
F. Mengenali Perbedaan Dalam Arti Arti ada, tidak dalam kata-kata tetapi pada orang yang mendengarkannya. Contohnya perbedaan dalam arti kata-kata seperti wanita untuk seorang Amerika dan seorang Muslim, dan makan siang untuk petani padi Cina dan seorang eksekutif periklanan di Madison Avenue. Meskipun kata yang digunakan sama, maknanya akan sangat berbeda tergantung pada pendengar definisi budaya.
G. Mengikuti Aturan BudayaSetiap budaya memiliki aturan sendiri untuk berkomunikasi. Aturan-aturan ini mengidentifikasi apa yang pantas dan tidak pantas dalan kebudayaan mereka. Dalam beberapa budaya orang menunjukkan rasa hormat dengan menghindari kontak mata langsung dengan lawan bicara mereka. Dalam budaya lain penghindaran ini sama saja adanya sinyal tertarik. Contoh, gadis muda Amerika sedang berbicara dengan seorang pria Indonesia yang lebih tua dia diharapkan untuk menghindari kontak mata langsung ke pria Indonesia tersebut, kontak mata langsung orang Indonesia dalam situasi akan dianggap tidak sopan.
SeKiaN ….
TERIMA KASIH