blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/03/TUGAS-STELA-MINGGU-2.docx · Web viewTanah merupakan...
Transcript of blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/03/TUGAS-STELA-MINGGU-2.docx · Web viewTanah merupakan...
TUGAS TERSTRUKTUR MINGGU 2
SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN
OLEH:
AMBARWATI 115040213111018
ANASTASIA FA 115040201111272
ANGGA ADI S 115040201111213
ALFRIANTO RAUF 115040201111006
KELAS C
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
2013
BAHAN DISKUSI STELA Minggu ke-2
1. Tanah sbg suatu individu, berbeda dg dunia hayati, yg setiap individunya punya
ciri tersendiri. Tiap spesies punya kisaran sifat yg sempit, shg mudah dibedakan 1 dg
lainnya. Jelaskan!
Jawab:
Tanah memiliki batas-batas tertentu yang dimiliki. Di dunia ini terdapat
berbagai macam jenis tanah, yang mana setiap masing-masing individu tanah
memiliki karekteristik/ sifat yang berbeda. Tetapi perbedaan dari sifat-sifat tersebut
relatif sempit antara tanah yang stu dengan yang lainnya, sehingga dari berbagai
macam tanah di dunia ini dapat dibedakan dan dikelompokkan sesuai dengan sifat-
sifat yang dimilikinya. Dalam menentukan jenis suatu tanah tidak terlepas dari sifat
fisik, kimia, dan keadaan biologi dari suatu tanah tersebut.
2. Jelaskan definisi TANAH. Pasir pantai apakah termasuk dlm definisi tanah?
Mengapa?
Jawab:
Tanah merupakan kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang
tersusun dalam horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik,
air,udara, dan merupakan media tumbuh bagi tanaman. Selain itu tanah juga
terbentuk dari hasil interaksi antara batuan induk, topografi, iklim,organisme, dan
waktu.
Jika dilihat dari pengertian tanah itu sendiri, maka pasir pantai tidak termasuk
dalam pengertian tanah. Ini dikarenakan proses pembentukan pasir bukan
dikarenakan oleh lima faktor pembentuk tanah, melainkan salah satunya dipengaruhi
oleh gelombang dari pantai itu sendiri. Selain itu dari pengertian tanah tersebut, tanah
berfungsi sebagai media tumbuh bagi tanaman, sedangkan pada pasir pantai jarang
bahkan tidak pernah digunakan sebagai media tumbuh bagi tanaman. Pada
pembentukan tanah, organisme juga sangat berperan dalam menghasilkan suatu
tanah, tetapi pada pasir pantai tidak terdapat organisme yang dapat membantu proses
pelapukan menjadi butiran yang lebih halus lagi.
3. Jelaskan apa yg dimaksud dlm Gambar 2 ? continuum, soilscape, polypedon dll
Jawab:
Penjelasan dari bagian-bagian gambar di atas :
Kontinum merupakan proses pertukaran dalam kesinambungan interaksi antar
komponen tanah dan kelangsungan segala reaksi tanah.
Soil scape merupakan gabungan dari beberapa polypedon yang mempunyai
sifat berbeda antara sifat polypedon yang satu dengan polypedon yang
lainnya.
Polypedon merupakan gabungan atau kumpulan dari pedon – pedon yang
mempunyai sifat hamper sama atau sama.
Pedon adalah Tubuh tiga dimensi dari tanah dengan dimensi – dimensi lateral,
Pedon biasanya mempunyai luas antara 1 hingga 10 meter. Dimana horizon –
horizon terputus atau siklik.
Soil Profil merupakan Penampang vertikal tanah yang ditempati horizon –
horizon dan dibawahnya terdapat bahan induk.
Soil Agregat merupakan Agregat tanah merupakan gumpalan tanah yang tidak
mempunyai bentuk yang jells. Berbeda dengan struktur tanah yang
mempunyai bentuk yang jelas.
4. Tanah sbg satuan 3-D, perlu disajikan dg cara 'multifactorial' dlm btk peta tanah.
2-D digambarkan pd peta tanah, sedangkan dimensi vertikal + sifat2 internalnya,
disajikan dlm legenda peta. Maksudnya apa?
Jawab:
Jika melihat keadaan dilapang, tanah merupakan sesuatu yang dapat
dikategorikan sbagai bentuk 3 dimensi, karena didalam tanah terdapat suatu profil
tanah yang didalamnya terdapat horison-horison yang menjadi ciri satu jenis tanah
dan perbedaan bentuk muka bumi disuatu wilayah (topografi). Keadaan tanah disuatu
daerah tentunya berbeda dengan keadaan tanah di daerah lainnya. Hal seperti ini
dapat menjadi suatu informasi yang dapat disajikan dalam gambar (peta tanah) di
berbagai wilayah. Penyajian ini tidak hanya berupa keadaan tanah dan topografi di
suatu daerah saja, melainkan harus mengikutsertakan faktor-faktor yang berada
didalamnya juga.
Dalam suatu peta tanah, bentuk fisik tanah disajikan dalam bentuk 2 dimensi
sesuai keadaan topografinya dan perbandingan luasan berdasar skala.. Sedangkan
faktor-faktor yang berada didalamnya, seperti keadaan tekstur, struktur, kelembaban,
konsistensi, dll, disajikan dalam bentuk legenda. Bisanya dapat disajikan dengan
tanda-tanda, warna tertentu, dll. Legenda peta ini yang nantinya dapat membantu
seseorang untuk membaca suatu peta tanah dan memberikan informasi tentang
satuan-satuan tertentu yang terdapat di dalam peta tanah.
5. Jelaskan pengertian Peta tanah. Untuk membuat peta tanah, peta apa saja yg
diperlukan sbg dasar/ penunjang? Mengapa?
Jawab:
Peta tanah merupakan peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran taksa
tanah dalam hubungannya dengan kenampakan fisik dan budaya dari permukaan
bumi.
Pada umumnya diperlukan suatu peta dasar yang digukan sebagi acuan dalam
membuat suatu peta tanah. Peta dasar yang biasa digunakan adalah peta topografi.
Digunakan peta topografi sebagai dasar karena apabila akan membuat suatu peta
tanah, harus mengetahui keadaan nyata dari suatu objek wilayah secara 3 dimensi
terlebih dahulu. Apabila keadaan topografi suatu wilayah berbeda, maka keadaan atau
kondisi suatu tanah juga akan berbeda. Bentuk suatu muka bumi (topografi) berbeda-
beda antara tempat yang satu dengan tempat yang lain, begitu pula keadaan tanahnya.
Oleh karena itu diperlukan peta topografi sebagai dasar apabila membuat suatu peta
tanah. Peta topografi dapat diperoleh melalui foto udara (skala besar) dan citra satelit
(skala kecil).
6. Apa yg dimaksud dg Poligon di dlm peta tanah? Bagaimana membuatnya?
Jawab:
Poligon adalah serangkaian garis lurus di permukaan tanah yang menghubungkan
titik-titik dilapangan, dimana pada titik-titik tersebut dilakukan pengukuran sudut dan
jarak. Tujuan dari Poligon adalah untuk memperbanyak koordinat titik-titik di
lapangan yang diperlukan untuk pembuatan peta.
Ada 2 (dua) macam bentuk poligon, yaitu :
Poligon Terbuka : poligon yang tidak mempunyai syarat geometris
Poligon Tertutup : poligon yang mempunyai syarat geometris
Cara Membuat Poligon dalam Peta Tanah :
a. Pengukuran Polyangon Terbuka Bebas
1. Siapkan catatan, daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan
diukur.
2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik
3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat
kedataran.
4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan
kunci kembali dengan memutar skrup piringan bawah.
5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat
sudut horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. Bacaan ini
merupakan bacaan biasa untuk bacaan muka.
6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah
jarum jam, kemudian putar teropong 180° arah vertikal dan arahkan
teropong ke titik P2.
7. Lakukan pembacaan sudut horizontal. Bacaan ini merupakan bacaan luar
biasa untuk bacaan muka.
8. Pindah pesawat ke titik P2 dan lakukan penyetelan alat.
9. Arahkan pesawat ke titik P3, baca dan catat sudut horisontalnya (bacaan
biasa untuk bacaan muka).
10. Lakukan pembacaan sudut luar biasa pada titik P2.
11. Putar teropong pesawat searah jarum jam dan arahkan ke titi P1. Baca dan
catat sudut horisontalnya, baik bacan biasa maupun luar biasa. Bacaan ini
merupakan bacaan belakang.
12. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon berikutnya
sampai P akhir.
13. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
14. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat
masing-masing titik.
15. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.
b. Pengukuran Polyangon Tertutup
1. Siapkan catatan , daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan
diukur.
2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik
3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat
kedataran.
4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan
kunci kembali dengan memutar skrup piringan bawah.
5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat
sudut horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. Bacaan ini
merupakan bacaan yang biasa untuk bacaan muka.
6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah
jarum jam, kemudian putar teropong 180° arah vertikal dan arahkan
teropong ke titik P2.
7. Lakukan pembacaan sudut horisontal. Bacaan ini merupakan bacaan yang
luar biasa untuk bacaan muka.
8. Putar teropong pesawat dan arahkan di titik P akhir dan lakukan
pembacaan sudut horisontal pada bacaan biasa dan luar biasa. Bacaan ini
merupakan bacaan belakang
9. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon berikutnya
hingga kembali ke titik P1.
10. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
11. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat
masing-masing titik.
12. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.
7. Apa yg dimasud dengan taksa tanah?
Jawab:
Takson atau taksa adalah suatu kelas pada tingkat taksonomik (pengelompokkan)
tertentu atau kelas pada kategori tertentu.
8. Dalam legenda Peta Tanah terdapat istilah konsosiasi, asosiasi atau kompleks.
Jelaskan. Beri ilustrasi dengan gambar, shg perbedaan ketiganya jelas
Jawab:
Atas dasar komposisi satuan-satuan tanah yang ada di dalam satuan lahan yang
digunakan sebagai satuan pemetaan, maka dikenal 4 macam staun pemetaan tanah
(SPT) yaitu :
Konsosiasi
Satuan pemetaan tanah konsosiasi didominasi oleh satuan tanah dan
tanah yang serupa (similiar soil unit). Dalam konsosiasi paling tidak
memmpunyai 50% satu satuan tanah yang sama dan 25% satuan tanah yang
serupa. SPT konsosiasi diberinama sesuai dengan satuan tanah yang dominan.
Satuan tanah lain yang tidak sejenis dan serupa maksimal mempunyai
persentase 25%. Dua satuan tanah dikatakan sebagai tanah yang serupa
apabila mereka hanya berbeda pada satu atau duua kriteria yang menyebabkan
keduanya diklasifikasikan kedalam kelompok yanng berbeda. Secara uumum
satuan satuan tanah yanng serupa mempunyai potensi yang hampir sama.
Sedangkan dua satuan tanah dikatakan tidak serupa apabila keduanya
mempunyai perbedaan yang tegas dan lebih dari tiga kriteria yang
meenyebabkan keduanya diklasifikasikan ke dalam kelompok yang berbeda.
Satuan-satuan tanah yang tidak serupa mempunyai potensi terhadap
penggunaan tertentu yang berbeda secara tegas.
Asosiasi
SPT jenis ini mengandung dua atau lebih satuan tanah yang tidak
serupa yang digunakan dalam pennamaan SPT dan mempunyai komposisi
yang hampir sama. Satuan-satuan tanah penyusun SPT ini tidak dapat
dipisahkkan satu sama lain kedalam SPT SPT yang berbeda karena
keterbatasan skala pemetaan. SPT asosiasi dalam skala pemetaan yang lebih
besar dapat dipisahkan kedalam SPT-SPT konsosiasi yang berbeda.
Kompleks
SPT ini mirip dengan SPT asosiasi karena terdapat dua atau lebih
satuan-satuan tanah yang tidak serupa yang digunakan dalam penamaan SPT,
demikian juga komposisi masing-masing satuan tanahnya serupa dengan SPT
asosiasi. Persebaran satuan tanah yang ada pada SPT ini tidak mengikuti pola
tertentu sehingga dalam skala pemetaan yang lebih besar, satuan-satuan tanah
yang menyusunnya tetap tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Konsosiasi ialah polygon-polygon di dalam peta tanah atau yang disebut satuan peta
tanah yang terdiri atas satu taksa tanah.
Gambar konsoisasi tanah
Asosiasi atau kompleks ialah polygon-polygon di dalam peta tanah atau yang
disebut satuan peta tanah yang terdiri atas ≥ 2 taksa tanah yang didefinisikan
mengikuti system klasifikasi tanah yang digunakan.
9. Beri contoh single value map. Cari di internet. Mengapa peta tsb dikatakan bukan
peta tanah?.
Peta status fosfat provinsi jawa timur tahun 2002
Jawab:
Peta status fosfat di atas tidak termasuk peta tanah karena peta yang hanya
menyajikan karakteristik tunggal (single value) misalnya : peta tekstur, peta
kedalaman tanah, peta status hara dan lain-lain bukan termasuk peta tanah.
10. Apa yg dijelaskan dalam Gambar ini?
Jawab:Gambar di atas menyajikan teknik pelaksanaan sintetik (gambar paling atas)
biasanya dilakukan dengan menggunakan metode survey grid, sedangkan pendekatan
analitik menggunakan metode fisiografis, yaitu dengan jalan menentukan batas
( mendelineasi) satuan fisiografi/wujud-lahan (landform) terlebih dahulu sebelum ke
lapangan (gambar paling bawah). Pada survey skala kecil, pendekatan analitik lebih
sering digunakan, sedangkan pada skala besar biasanya digunakan pendekatan
sintetik. Namun demikian, dalam praktiknya biasanya kombinasi keduanya
digunakan ( gambar tengah).
11. Sebutkan berbagai macam peta tanah berdasarkan skala peta yg digunakan di
Indonesia. Bandingkan nama peta-peta tsb dg nama yg digunakan di Amerika,
Kanada, Inggeris dan negara lainnya. Cari dr internet.
Jawab :
Jenis-jenis peta tanah
1. Peta Tanah Bangun peta tanah bangun (Skala 1 : 2.500.000 Atau Lebih Kecil);
fungsi dari peta ini untuk memberikan petunjuk kasar mengenai penyebaran
jenis-jenis tanah.
2. Pata Tanah Eksplorasi (Skala 1 : 1.000.000 – 1 : 2.500.000); peta tanah
eksplorasi berfungsi untuk memberikan gambar kemungkinan penelitian
terarah, menunjukkan potensi sumberdaya alam (tanah), adanya problem area
suatu daerah serta kemungkinan pengembangan daerah.
3. Peta Tanah Tinjau (Skala 1 : 100.000 – 1 : 250.000); peta tanah tanah tinjau
berfungsi memberikan keterangan lebih lanjut tentang jenis tanah suatu
wilayah untuk keperluan tertentu.
4. Peta Tanah Semi Detil (Skala 1 : 25.000 – 1 : 100.000); peta tanah semi detil
berfungsi untuk pelaksanaan-pelaksanaan tertentu dari suatu wilayah yang
luasnya dibatasi pada maksud tersebut. Peta ini dapat menggambarkan lebih
jelas legi mengnai hal-hal yang dalam peta tanah eksplorasi atau peta tinjau
belum disajikan (jelaskan).
5. Peta Tanah Detil (Skala 1 : 5.000 – 1 : 25.000); peta tanah detil berfungsi untuk
proyek-proyek khusus misalnya proyek trasmigrasi, rencana pengairan, kebun
percobaan dan sebagainya.
12. Apa yg dimaksud dengan luas minimum yg masih dapat disajikan pada peta?.
Mengapa perlu ada batasan tsb?
Jawab :
Luas Minimum adalah luas terkecil dari suatu peta yang berfungsi untuk
menentukan daerah efektif pengamatan. Batasan diperlukan agar tidak meluas ke
daerah yang tidak perlu diamati dan dianalisis.
13. Untuk peta tanah di Indonesia, berapa satuan luas tsb? Masing2 kelompok agar
menghitung berapa luasnya di lapangan pd skala yg berbeda
Jawab :
Berdasarkan karakteristik tanah dan iklim serta persyaratan tumbuh
tanaman, kelapa sawit mempunyai adaptabilitas yang tinggi di berbagai kondisi
lahan. Hasil penilaian kesesuaian lahan menunjukkan bahwa kelapa sawit dapat
dikembangkan di seluruh propinsi di Sumatera, Kalimantan, Sulsel, Sulteng,
Sultra, dan Papua. Hal ini memberikan petunjuk bahwa peluang pengembangan
kelapa sawit di Indonesia masih cukup luas.
Total lahan yang sesuai untuk pertumbuhan kelapa sawit, seluas 54,1 juta
ha, namun lahan yang sesuai tersebut saat ini sebagian besar telah digunakan
untuk komoditas pertanian lain (perkebunan, tegalan/ladang, dll) dan mungkin
juga untuk aktivitas non pertanian.
Untuk mengetahui berapa lahan yang masih tersedia untuk pengembangan kelapa
sawit perlu melakukan overlay (tumpang tepat) antara peta kesesuaian lahan
dengan peta penggunaan lahan terbaru (present land use) serta peta status lahan
saat ini.
Data/peta kesesuaian lahan kelapa sawit yang tersedia saat ini adalah pada
skala tinjau (1:250.000) yang berguna untuk perencanaan umum tingkat propinsi
dan skala eksplorasi (1:1.000.000) untuk perencanaan pengembangan tingkat
nasional. Apabila pengusaha/investor memerlukan data/peta yang lebih detil yang
dapat digunakan untuk operasional di lapangan, maka perlu ditindaklanjuti
dengan inventarisasi yang lebih detil (skala 1:50.000).
Jawab :
Jika kami melakukan survei tanah di daerah pada Gambar 3, metode survei
yang kami gunakan yaitu metode Grid-Kaku (Rigid Grid). Karena daerah tersebut
tertutup vegetasi (hutan) dengan permukaan yang relatif datar. Biasanya metode Grid-
Kaku diterapkan pada surviy tanah detil sampai dengan sangat detil, dimana tidak
tersedia foto udara. Namun, kalaupun foto udaranya tersedia, mungkin kenampakan
permukaan tidak jelas atau daerahnya sangat homogen dan datar, daerah yang
disurvei tertutup vegetasi yang rapat dan lebat. Hal ini sesuai dengan tanah di daerah
pada Gambar 3. Selain itu, metode Grid-Kaku tidak memerlukan penyurvei yang
berpengalaman, karena lokasi titik-titik pengamatan sudah di plot pada peta rintisan
(peta rencana-pengamatan).