Biokim Blok 8

5
Percobaan 1 Pada percobaan pertama adalah percobaan pengaruh ion Ca dan fibrin pada koagulasi darah. Darah yang di uji adalah darah oxalate yaitu darah yang telah diberi antikoagulan serta darah bebas fibrin, masing-masing di berikan CaCl2 5%, penambahan CaCl2 bertujuan untuk membekukan darah yang telah diberi antikogulan. Setelah diberi CaCl2 5% waktu koagulasi dicatat. Dalam percobaan kami darah yang lebih cepat membeku adalah darah bebas fibrin yang mengendap pada menit ke 78 (1 jam 18 menit). Menurut teori darah yang seharusnya lebih cepat mengendap adalah darah oxsalate. Mekanisme antikoagulasi darah oleh kalium oksalat, di dalam darah terdapat Ca2+ bebas (merupakan faktor IV dalam cascade koagulasi), ketika darah ini ditambah dengan kalium oksalat maka Ca2+ bebas ini akan berikatan dengan oksalat (afinitas Ca2+ > K+, jadi posisi ikatan kalium dengan oksalat digantikan oleh Ca2+ tadi). Dengan kadar kalium oksalat yang memadai maka semua Ca2+ bebas akan berikatan dengan oksalat begitupun sebaliknya semua oksalat sudah berikatan dengan Ca2+ sehingga darah tidak koagulasi karena hilangnya Ca2+ bebas (darah tidak akan dapat koagulasi jika salah satu saja faktor koagulasinya hilang). Mekanisme darah oksalat mengalami koagulasiadalah CaCl2 ini sebagai donor Ca2+ bebas dalam darah, karena semua oksalat telah berikatan dengan semua Ca2+ bebas yang ada di darah sejak awal, maka Ca2+ dari CaCl2 ini merupakan Ca2+ bebas yang dapat menjembatani proses koagulasi. Mekanisme darah non fibrin tidak mengalami koagulasi adalahCa2+ bebas dari CaCl2 tidak akan berpengaruh, karena faktor koagulasi yang hilang disini adalah fibrinogen (faktor I dalam cascade koagulasi), jadi pemberian Ca2+ bebas gak akan ngaruh. Percobaan 2 - Sifat globulin MENGENDAP di larutan ammonium sulfat ½ jenuh dan di air murni. LARUT di garam encer. - Mekanisme globulin mengendap oleh Ammonium sulfat ammonium sulfat bercampur sama serum encer membuat si ammonium sulfat ini ½ jenuh dan bersifat hidroscopic sehingga ia menyerap air di sekitarnya dan tinggalah si globulin mengendap. - Mekanisme endapan globulin larut di sedikit air penambahan sedikit air menyebabkan ammonium sulfat ½ jenuh menjadi garam encer, sesuai sifat globulin dalam suasana ini dia akan larut kembali karena gugus proteinnya akan menyerap air dari lingkungannya. - Mekanisme globulin larut mengendap kembali dalam banyak air lha tadi kan globulin ada di larutan garam encer, begitu ia ditambah banyak air makan larutannya hampir meyamai air murni (soalnya garamnya jadi encer cer cer banget jadi bisa diabaikan di sana gak ada garam), sesuai dengan sifat glbulin dia akan mengendap di air murni.

description

-

Transcript of Biokim Blok 8

Page 1: Biokim Blok 8

Percobaan 1Pada percobaan pertama adalah percobaan pengaruh ion Ca dan fibrin pada koagulasi darah. Darah yang di uji adalah darah oxalate yaitu darah yang telah diberi antikoagulan serta darah bebas fibrin, masing-masing di berikan CaCl2 5%, penambahan CaCl2 bertujuan untuk membekukan darah yang telah diberi antikogulan. Setelah diberi CaCl2 5% waktu koagulasi dicatat. Dalam percobaan kami darah yang lebih cepat membeku adalah darah bebas fibrin yang mengendap pada menit ke 78 (1 jam 18 menit). Menurut teori darah yang seharusnya lebih cepat mengendap adalah darah oxsalate. Mekanisme antikoagulasi darah oleh kalium oksalat, di dalam darah terdapat Ca2+ bebas (merupakan faktor IV dalam cascade koagulasi), ketika darah ini ditambah dengan kalium oksalat maka Ca2+ bebas ini akan berikatan dengan oksalat (afinitas Ca2+ > K+, jadi posisi ikatan kalium dengan oksalat digantikan oleh Ca2+ tadi). Dengan kadar kalium oksalat yang memadai maka semua Ca2+ bebas akan berikatan dengan oksalat begitupun sebaliknya semua oksalat sudah berikatan dengan Ca2+ sehingga darah tidak koagulasi karena hilangnya Ca2+ bebas (darah tidak akan dapat koagulasi jika salah satu saja faktor koagulasinya hilang). Mekanisme darah oksalat mengalami koagulasiadalah CaCl2 ini sebagai donor Ca2+ bebas dalam darah, karena semua oksalat telah berikatan dengan semua Ca2+ bebas yang ada di darah sejak awal, maka Ca2+ dari CaCl2 ini merupakan Ca2+ bebas yang dapat menjembatani proses koagulasi. Mekanisme darah non fibrin tidak mengalami koagulasi adalahCa2+

bebas dari CaCl2 tidak akan berpengaruh, karena faktor koagulasi yang hilang disini adalah fibrinogen (faktor I dalam cascade koagulasi), jadi pemberian Ca2+ bebas gak akan ngaruh.

Percobaan 2- Sifat globulin MENGENDAP di larutan ammonium sulfat ½ jenuh dan di air murni. LARUT di garam encer. - Mekanisme globulin mengendap oleh Ammonium sulfat ammonium sulfat bercampur sama serum encer membuat si ammonium sulfat ini ½ jenuh dan bersifat hidroscopic sehingga ia menyerap air di sekitarnya dan tinggalah si globulin mengendap. - Mekanisme endapan globulin larut di sedikit air penambahan sedikit air menyebabkan ammonium sulfat ½ jenuh menjadi garam encer, sesuai sifat globulin dalam suasana ini dia akan larut kembali karena gugus proteinnya akan menyerap air dari lingkungannya. - Mekanisme globulin larut mengendap kembali dalam banyak air lha tadi kan globulin ada di larutan garam encer, begitu ia ditambah banyak air makan larutannya hampir meyamai air murni (soalnya garamnya jadi encer cer cer banget jadi bisa diabaikan di sana gak ada garam), sesuai dengan sifat glbulin dia akan mengendap di air murni.

Percobaan 3- Filtrat dari percobaan pengendapan globulin + ammonium sulfat padat endapan albumin - Endapan albumin + sedikit air albumin larut kembali - Albumin yang larut + banyak air albumin tetep larut c. Pembahasan - Sifat albumin MENGENDAP di larutan ammonium sulfat jenuh. LARUT di garam encer dan air murni.

Percobaan 4Deproteinasi serum darah dilakukan untuk menghilangkan protein dalam serum darah agar tidak mengganggu uji-uji yang akan dilakukan selanjutnya. Dimana deproteinasi adalah memutuskan ikatan-ikatan dalam protein kecuali ikatan peptidanya. Protein adalah senyawa yang akan mengalami denaturasi dalam keadaan asam dan menggumpal bila dipanaskan. Selain itu energi panas meningkatkan energy kinetic hingga melebihi hambatan energy dan merusak interaksi non kovalen yang mempertahankan struktur tiga dimensinya kemudian rantai polipeptidanya terutai, karena itulah dilakukan pemanasan dan penambahan asam asetat pada larutan serum darah yang

Page 2: Biokim Blok 8

berguna untuk memberi suasana asam dan air yang kemudian terjadi endapan. Endapan yang terjadi kemudian disaring dan hasil saringan(filtrate) diambil untuk digunakan pada uji selanjutnya. Protein akan mengalami koagulasi apabila dipanaskan pada suhu 500C atau lebih. Koagulasi ini akan terjadi apabila larutan protein telah mencapai titik isotolistriknya pada pH 5,4 – 5,6 karena pada titik ini terjadi keseimbangan COO- dan NH4+ di kedua ujung protein. Protein terdenaturasi pada titik isotolistriknya masih dapat larut pada pH diluar titik isotolistrik tersebut.

Percobaan 5Uji ini bertujuan untuk mengetahui adanya khlorida dalam darah. Hasil percobaan ini adalah terbentuk

sedikit endapan putih, endapan putih tersebut adalah AgCl hasil reaksi filtrate dengan AgNO3 dan HNO3.

Penambahan HNO3 bertujuan untuk mencegah terjadinya endapan perak-fosfat. Endapan akan larut

kembali saat ditambahkan NH4OH karena endapan AgCl bereaksi dengan NH4OH menjadi NH4Cl dan

AgOH dalam keadaan cair. Setelah urea, jumlah yang paling banyak adalah klorida, terutama terdapat

dalam NaCl. Sebagian besar klorida berasal dari makanan, pengeluarannya sangat tergantung dari intake.

Perbedaan jumlah kadar klor tergantung faktor pakan yang dikonsumsi sepesies dan jenis kelamin.

- Serum bebas protein + HNO3 + AgNO3 endapan AgCl berwarna putih c. Pembahasan - Cl organik dalam serum diubah oleh HNO3 menjadi Cl anorganik yang lebih reaktif, lalu Cl anorganik akan berikan dengan Ag dari AgNO3 membentuk AgCl.

Percobaan 6

Uji ini bertujuan untuk mengetahui adanya fosfat dalam darah. Hasil percobaan ini adalah

terbentuk endapan kuning tetapi sangat sedikit. Endapan kuning adalan ammonium fosfomoblidat hasil

reaksi ammonium moblidat dan fosfat dalam filtrate. Penambahan HNO3 berfungsi untuk mencegah

terjadinya endapan peroksida dan berfungsi untuk melepaskan ikatan fosfat dalam darah sehingga dapat

berikatan dengan ammonium fosfomolibdat.

- Serum bebas protein + AgNO3 + Ammonium Molybdate --dipanaskan-- Ammonium Fosfomolybdate (kuning) c. Pembahasan - Fosfat organik dalam serum diubah oleh AgNO3 menjadi Fosfat anorganik yang lebih reaktif, lalu Fosfat anorganik akan berikan dengan Ammonium molybdate membentuk Ammoium Fosfomolydbdate.

Percobaan 7

Uji ini bertujuan untuk mengetahui adanya Kalsium dalam darah. Hasil dari percobaan adalah

terbentuk endapan putih tetapi sangat sedikit sehingga larutan terlihat keruh. Kalium oksalat berikatan

dengan Ca dari darah membentuk senyawa kalsium oksalat. Kalsium memiliki potensial yang lebih tinggi

dibandingkan dengan kalium sehingga cenderung akan berikatan dengan potensial yang lebih tinggi.

Page 3: Biokim Blok 8

Apabila kedalam darah yang telah diambil dari tubuh ditambah garam oksalat, maka ion Ca+ akan

bereaksi membentuk endapan Ca oksalat

Percobaan 8

Uji ini bertujuan untuk mengetahui adanya glukosa dalam darah. Hasil dari percobann ini adalah

larutan berwarna keruh dan tidak terbentuk endapan merah bata. Endapan merah bata tidak terjadi karena

jumlah glukosa dalam darah sangat sedikit sehingga kemampuan untuk mereduksi CuSO4 menjadi Cu2O

sangat sulit. Larutan CuSO4(Benedict) mengandung ion Cu++ yang dapat direduksi oleh gugus reduksi

yang dimiliki oleh glukosa dalam darah menjadi ion Cu+ dan diendapkan dalam bentuk Cu2O berwarna

merah bata. Ini membuktikan bahwa glukosa mempunyai gugus pereduksi. Glukosa dalam darah dapat

mereduksi Cu++ dari CuSO4 menjadi ion Cu+ yang kemudian mengendap menjadi Cu2O (Poedjiadi, 1992).

Percobaan 9

Penambahan air membuat suasana menjadi encer dan hipotonis. Sesuai proses osmosis, air pindah dari hipotonis ke hipertonis lewat membran semipermeable. Lah karena itulah si air pindah ke sel darah merah yang lebih hipertonis, sel darah merah gak mampu menampung air yang masuk ke selnya, akhirnya di pecah deh. Lah peristiwa pecahnya sel darah merah ini disebut hemolysis (hemo= darah, lysis=pecah), maka larutan berubah menjadi lebih muda.

Percobaan 10 Pada percobaan ini dihasilkan warna hijau , hal ini karena reagen Tauber terdiri dari Benzidine dan asam asetat glacial. Asam Asetat glasial memecah Hb jadi heme dan globin dan menguraikan H2O dan O. Hidrogen peroksida sebagaidonor O- Dalam heme ada Fe2+ yang nanti akan dioksidasi oleh O- menjadi Fe3+. Fe3+ bereaksi dengan benzidine membentuk senyawa biru kehijauan. Test ini biasanya untuk mendeteksi adany darah dalam kasus-kasus seperti pada bagian forensik.