BIDANG PENYEDIAAN AIR BAKU.docx

22
BIDANG PENYEDIAAN AIR BAKU PEKERJAAN PEMBANGUNAN EMBUNG BENGAWAN Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Program : Pengelolan Sumber Daya Air Hasil : Meningkatnya Kinerja Pengelolaan Sumber Daya Air Unit Eselon II/Satker : SNVT PJPA Kalimantan III Provinsi Kaltim Kegiatan : Supervisi Lanjutan Pembangunan Embung Bengawan Kota Tarakan Indikator Kinerja Kegiatan : Pengawasan Pembangunan Satuan Ukur & Jenis Keluaran : Laporan Volume : 1 (satu) laporan B A B I PENDAHULUAN A.UMUM Kota Tarakan terletak antara 117034’ Bujur Barat dan 117038’ Bujur Timur serta diantara 3019’ Lintang Utara dan 3020’ Lintang Selatan. Kota Tarakan adalah merupakan tempat transit para tenaga kerja Indonesia yang hendak berangkat atau pulang dari Malaysia maupun Philipina, karena letaknya yang berbatasan dengan negara- negara tersebut. Kota Tarakan juga layak dikembangkan untuk pasar internasional, karena selama ini juga terjadi transaksi jual beli antara pedagang Indonesia dan pedagang-pedagang dari negara tetangga. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Kota Tarakan, sudah tentu kebutuhan akan air baku untuk masyarakat semakin meningkat. Kebutuhan air baku adalah kebutuhan pokok bagi masyarakat, sehingga Pemerintah seyogyanya menyediakan kebutuhan akan air baku untuk masyarakat Kota Tarakan guna mendukung kesejahteraan masyarakat Kota Tarakan. Untuk menyediakan kebutuhan air baku penduduk Kota tarakan, antara lain dengan dibangunnya Embung di wilayah tersebut. Embung Bengawan terletak pada bagian hulu Sungai Bengawan dengan luas daerah tangkapan hujan di lokasi embung adalah 7.10 km2.

Transcript of BIDANG PENYEDIAAN AIR BAKU.docx

Page 1: BIDANG PENYEDIAAN AIR BAKU.docx

BIDANG PENYEDIAAN AIR BAKU

PEKERJAAN PEMBANGUNAN EMBUNG BENGAWAN

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Program  : Pengelolan Sumber Daya Air Hasil  : Meningkatnya Kinerja Pengelolaan Sumber Daya Air Unit Eselon II/Satker  : SNVT PJPA Kalimantan III Provinsi Kaltim Kegiatan  : Supervisi Lanjutan Pembangunan Embung Bengawan Kota Tarakan Indikator Kinerja Kegiatan  : Pengawasan Pembangunan Satuan Ukur & Jenis Keluaran : Laporan Volume  : 1 (satu) laporan

B A B I PENDAHULUAN

A.UMUM

Kota Tarakan terletak antara 117034’ Bujur Barat dan 117038’ Bujur Timur serta diantara 3019’ Lintang Utara dan 3020’ Lintang Selatan. Kota Tarakan adalah merupakan tempat transit para tenaga kerja Indonesia yang hendak berangkat atau pulang dari Malaysia maupun Philipina, karena letaknya yang berbatasan dengan negara-negara tersebut. Kota Tarakan juga layak dikembangkan untuk pasar internasional, karena selama ini juga terjadi transaksi jual beli antara pedagang Indonesia dan pedagang-pedagang dari negara tetangga.

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Kota Tarakan, sudah tentu kebutuhan akan air baku untuk masyarakat semakin meningkat. Kebutuhan air baku adalah kebutuhan pokok bagi masyarakat, sehingga Pemerintah seyogyanya menyediakan kebutuhan akan air baku untuk masyarakat Kota Tarakan guna mendukung kesejahteraan masyarakat Kota Tarakan.

Untuk menyediakan kebutuhan air baku penduduk Kota tarakan, antara lain dengan dibangunnya Embung di wilayah tersebut. Embung Bengawan terletak pada bagian hulu Sungai Bengawan dengan luas daerah tangkapan hujan di lokasi embung adalah 7.10 km2.

Embung Bengawan dapat dimasukan kedalam sistem air baku PDAM Kota Tarakan dan dapat melayani debit sebesar Q = 100 l/detik. Pekerjaan Supervisi Lanjutan Pembangunan Embung Bengawan di Kota Tarakan untuk pengawasan konstruksi tahap lanjutan yang meliputi kegiatan galian, treatment pondasi dan diversion.

B. LATAR BELAKANG

1. Jenis Pekerjaan

Pekerjaan Supervisi Lanjutan Pembangunan Embung Bengawan Kota Tarakan. Supervisi Pembangunan Embung Bengawan Kota Tarakan mulai pada Tahun Anggaran 2008 dan lanjut TA. 2013 dengan dana APBN.

Page 2: BIDANG PENYEDIAAN AIR BAKU.docx

2. Dasar Hukum

Dasar Hukum pelaksanaan kegiatan ini adalah  :

a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Pasal 34 Ayat 1 yaitu Pengembangan Sumber Daya Air pada Wilayah Sungai ditujukan untuk peningkatan kemanfaatan fungsi sumber daya air guna memenuhi kebutuhan air baku untuk rumah tangga, pertanian, industri, pariwisata, pertahanan, pertambangan, ketenagaan, perhubungan, dan untuk berbagai keperluan lainnya. Pasal 40 yaitu Pemenuhan Kebutuhan Air Baku untuk Air Minum Rumah Tangga sebagaimana dimaksud Pasal 34 Ayat (1) Dilakukan dengan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

b. Peraturan Pemerintah Repbulik Indonesia Nomor : 16 Tahun 2005 Pasal 7 tentang Unit Air Baku, Pasal 8 tentang Penggunaan Air Baku, Pasal 9 Unit produksi Air Baku dan Pasal 14 tentang Perlindungan Air Baku

c. Peraturan Pemerintah Repbulik Indonesia Nomor : 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air

d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 1/PRT/M/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum

e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 13/PRT/M/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Wilayah Sungai

f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 2/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum Yang Merupakan Kewenangan Pemerintah Dan Dilaksanakan Sendiri

g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 2/PRT/M/2010 tentang Rencana Strategis Nasional Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010 – 2014

h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 104/PMK.02/2010 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2011

3. Organisasi

Secara fungsional kegiatan ini di bawah pembinaan Balai Wilayah Sungai Kalimantan III dan SNVT PJPA Kalimantan III Kaltim sebagai pelaksana serta penanggung jawab ditunjuk Pejabat Pembuat Komitmen Penyediaan Air Baku Kalimantan Timur yang telah ditetapkan berdasarkan SK Menteri Kementeriaan Pekerjaan Umum.

Page 3: BIDANG PENYEDIAAN AIR BAKU.docx
Page 4: BIDANG PENYEDIAAN AIR BAKU.docx

C. STATUS PROYEK

Nama Pekerjaan  : Lanjutan Pembangunan Embung Bengawan Lokasi  : Kota Tarakan Pemberi Pekerjaan  : Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Sumber Daya Air Pelaksana  : Balai Wilayah Sungai Kalimantan III Kaltim Penyediaan Air Baku Sumber Dana  : APBN Murni

D. MAKSUD DAN TUJUAN

Proyek Pembangunan Embung Bengawan di Kota Tarakan merupakan proyek berskala besar yang mempunyai spesifikasi teknis yang cukup tinggi serta terhadap permasalahan teknis yang ada. Untuk mencapai target kuantitas dan kualitas seperti yang diharapkan, maka dalam pelaksanaannya perlu diawasi oleh konsultan supervisi yang memadai dan berpengalaman.

Tujuan utama dari pekerjaan supervisi adalah :

1. Melakukan pengawasan pekerjaan konstruksi Pembangunan Embung Bengawan.

2. Memberi bantuan teknis berupa :

a. Melakukan perbaikan / review desain

b. Menyiapkan manual operasi dan pemeliharaan

c. Menyiapkan Laporan

d. Melakukan pengetesan material bila diperlukan

e. Menyiapkan rencana tindak lanjut kegiatan.

3. Alih teknologi

Tujuan lebih lanjut dari pekerjaan adalah menyiapkan dan melaksanakan prosedur untuk menjamin mutu / kualitas dan kuantitas pelaksanaan konstruksi embung yang baik.

[[

Page 5: BIDANG PENYEDIAAN AIR BAKU.docx

E. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan Supervisi antara lain:

1. Melakukan pengawasan metode pelaksanaan kontraktor sesuai dengan spesifikasi teknis dan metode pelaksanaan pekerjaan.

2. Melakukan uji kualitas dan kuantitas hasil dan bahan pada pelaksanaan konstruksi.

3. Melakukan review desain dan kajian teknis terhadap perubahan–perubahan jenis pekerjaan.

4. Memeriksa gambar-gambar pelaksanaan pekerjaan.

5. Membuat laporan bulanan, kajian review desain dan laporan akhir.

B A B II PENJELASAN UMUM

A. UMUM

1. Konsultan harus bertanggung jawab penuh atas hasil fisik pekerjaan Supervisi Pembangunan Embung Bengawan di Kota Tarakan dengan masa jaminan 10 tahun terhadap kegagalan konstruksi sesuai UU Jasa Konstruksi.

2. Konsultan akan mengikuti standar perencanaan yang dikeluarkan oleh Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah dan Standar Nasional Indonesia (SNI). Setiap penyimpangan dari standar tersebut harus dibicarakan dan dibahas terlebih dahulu sebelum disetujui secara tertulis oleh Direksi.

3. Pihak Konsultan Supervisi bertugas membantu PPK agar pekerjaan pengawasan terhadap konstruksi embung dapat dilaksanakan dengan baik, benar sesuai desain dan spesifikasi teknis juga tepat waktu.

B. PENGAWASAN / SUPERVISI

1. Umum

Pekerjaan Supervisi dimaksud untuk menjamin terlaksananya pekerjaan sesuai dengan rencana (Desain yang ada), baik menyangkut kualitas pekerjaan, waktu dan biaya yang telah ditentukan. Untuk itu diperlukan managemen pengawasan yang meliputi tenaga professional, tenaga pendukung peralatan dan fasilitas penunjang lainnya guna kelancaran tugas pengawasan tersebut.

2. Pemeriksaan dan Persetujuan terhadap Gambar Pelaksanaan

Page 6: BIDANG PENYEDIAAN AIR BAKU.docx

Konsultan diminta untuk mengadakan penelitian secara teliti terhadap jadwal pelaksanaan, gambar-gambar, hasil survey yang disampaikan kontraktor sebelum pelaksanaan konstruksi dimulai.

3. Usulan Perubahan / Review Desain

Konsultan memberikan saran dan justifikasi teknis terhadap usulan perubahan desain oleh kontraktor setelah mengadakan penelitian lapangan bersama kontraktor dan pihak proyek yang dituangkan dalam laporan justifikasi lengkap dengan perhitungan desain, sepesifikasi teknis, gambar kontruksi dan analisa perencanaan dan biaya.

4. Pemeriksaan Bahan Material, Alat dan Tenaga Kerja

Konsultan bersama direksi proyek diwajibkan mengadakan pemeriksaan dan memberikan rekomendasi terhadap bahan material, alat dan tenaga kerja yang akan digunakan kontraktor berdasarkan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam dokumen pengadaan.

5. Berita acara kemajuan fisik pekerjaan

Konsultan wajib melaksanakan tugas untuk mengevaluasi progress bulanan yang diajukan kontraktor dan menyiapkan berita acara kemajuan fisik pekerjaan untuk dasar pembayaran progres proyek.

6. Berita Acara Hasil Pelaksanaan Pekerjaan

Konsultan menyiapkan Berita Acara Hasil Pelaksanaan Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan pemimpin satuan kerja sementara proyek terhadap seluruh bagian pekerjaan proyek yang telah selesai di bangun dan telah sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan setelah diadakan inspeksi bersama antara proyek , konsultan dan kontraktor.

7. As Built Drawing

Konsultan bertugas memeriksa dan memberikan persetujuan terhadap as built drawing yang diajukan oleh kontraktor.

8. Pelaporan

Konsultan wajib membuat semua laporan yang diminta oleh pemberi tugas, termasuk laporan bulanan dan laporan hasil pelaksanaan pekerjaan, rencana pelaksanaan pekerjaan tahap selanjutnya, serta laporan laiinnya yang diminta oleh pemberi petugas.

Page 7: BIDANG PENYEDIAAN AIR BAKU.docx

C. PERSYARATAN UMUM PELAYANAN JASA KONSULTAN

1. Tim Pengawas

Tim Pengawas akan dipimpin oleh seorang Team Leader dan dibantu oleh seorang Construction Engineer dan ahli desain dam dalam melaksanakan pengawasan sehari-harinya. Team Leader / Ahli Dam dalam hal ini juga dibantu oleh inspector. Tim ini diback up oleh seorang Project Direcktor yang secara berkala mengunjungi lokasi pelaksanaan pekerjaan.

Tim ini akan melakukan monitoring kemajuan pekerjaan, menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan dokumen kontrak (spesifikasi teknis), juga di lapangan terdapat beberapa para pengawas lapangan (inspector/sub ahli) yang setiap saat melakukan pengawasan pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor sesuai dengan spesifikasi yang sudah dibuat, membuat draft laporan mingguan untuk diteruskan kepada Team Leader.

2. Administrasi Pelayanan Jasa Konsultan

Pemerintah menunjuk Pejabat Pembuat Komitmen Penyediaan Air Baku Kalimantan Timur untuk mengatur dan mengendalikan pelaksanaan pelayanan jasa konsultan.

Pejabat Pembuat Komitmen bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan tugas pelayanan jasa konsultan, termasuk sistem pembayaran atau pelayanan konsultan ini secara keseluruhan.

Dalam menjalankan pengendalian tersebut Pejabat Pembuat Komitmen dibantu oleh Direksi dan pengawas lapangan.

B A B III

TENAGA AHLI KONSULTAN

A. JADWAL JASA KONSULTASI

Pelaksanaan pekerjaan selama 240 (dua ratus empat puluh) hari kalender atau 8 (delapan) bulan. Pelaksanaan pekerjaan harus sudah dimulai sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Konsultan harus menyusun rencana kerja termasuk jadwal penyediaan peralatan dan personilnya dengan jelas pada awal pekerjaan.

B. TENAGA AHLI KONSULTAN

Susunan tenaga ahli yang diusulkan untuk menangani pekerjaan Supervisi Lanjutan Pembangunan Embung Bengawan di Kota Tarakan harus sudah berpengalaman pada bidangnya masing-masing, untuk itu harus dibuktikan dengan

Page 8: BIDANG PENYEDIAAN AIR BAKU.docx

menyampaikan Curriculume Vitae (CV) lengkap untuk masing-masing tenaga ahli yang dilegalisir oleh Direktur Perusahaan yang bersangkutan.

C. TUGAS DAN KEWAJIBAN TENAGA AHLI

Tenaga yang dibutuhkan untuk menangani pekerjaan Supervisi Pembangunan Embung Bengawan Kota Tarakan Propinsi Kalimantan Timur ini adalah sebagai berikut :

1. Tenaga Ahli / Profesional terdiri dari :

a. Ketua Tim ( Ahli Dam/konstruksi ) b. Ahli Geologi/Mektan c. Ahli Desain Bendungan

2. Tenaga Sub Ahli terdiri dari :

a. Inspector (konstruksi) b. Inspector (Mektan)

3. Tenaga Pendukung terdiri dari :

a. Tenaga CAD / Operator Komputer

Personil yang ditugaskan di dalam pekerjaan ini harus mampu pada bidang tugas masing-masing dan harus sesuai dengan yang diusulkan oleh konsultan. Apabila personil yang sudah diusulkan akan diganti atau mengundurkan diri, maka pengganti yang diusulkan harus memiliki kualifikasi dan pengalaman yang sama atau lebih tinggi, dan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pihak Proyek.

Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh personil konsultan tetapi tidak disetujui oleh pihak proyek, maka pekerjaan tersebut tidak akan diterima dan dibayar. Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan berada dibawah tanggung jawab Teknis yang ditugaskan sebagai “ Team Leader ”.

D. KUALIFIKASI PERSONIL YANG DIUSULKAN HARUS MEMENUHI SYARAT SEPERTI TERSEBUT DI BAWAH INI :

1. Tenaga Ahli / Profesional terdiri dari :

a. Team Leader / Ahli Dam

Page 9: BIDANG PENYEDIAAN AIR BAKU.docx

Ketua Tim harus Seorang Sarjana Teknik Sipil / Hidro Teknik (Ir) dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 8 tahun pengawasan di bidang pembangunan air/bendungan, Ketua Tim harus setiap hari di lapangan dan berkedudukan di kota terdekat dengan lokasi pelaksanaan pekerjaan Supervisi Pembangunan Embung Bengawan di Kota Tarakan. Tugas dan tanggung jawabnya akan mencakup tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :

a) Melaksanakan koordinasi yang baik diantara seluruh anggota timnya, melaksanakan komunikasi yang baik dengan Pejabat Pembuat Komitmen serta kontraktor dan Perusahaan Daerah Air Minum Tarakan atau dengan lain instansi yang terkait.

b) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen, di dalam melaksanakan tugas dan kewajiban dalam mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak serta waktu jadwal yang ditentukan.

c) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum dalam dokumen kontrak, terutama sehubungan dengan pemenuhan kewajiban dan tugas kontraktor.

d) Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan chargerorder dan addendum, sehingga perubahan-perubahan kontrak yang diperlukan dapat dibuat secara optimum dengan mempertimbangkan aspek yang tersedia.

e) Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan secara rinci untuk mendukung peninjauan desain (review design), rekayasa lapangan dan menyiapkan perintah-perintah kepada kontraktor sehingga perubahan desain tersebut dapat terlaksana.

f) Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran dan perhitungan volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar pembayaran, sehingga semua pengukuran pekerjaan, perhitungan volume dan pembayaran didasarkan kepada ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak.

g) Melaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen semua masalah sehubungan dengan masalah pekerjaan termasuk keterlambatan pencapaian target fisik, serta usaha-usaha penangulangan dan tidak turun tangan yang diperlukan terlebih dahulu mengkonsultasikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen .

h) Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus menerus sehubungan dengan pengendalian mutu dan volume pekerjaan, serta menandatangani Monthly Certificate (MC), apabila mutu dan pelaksanaan pekerjaan telah memenuhi ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.

i) Ketua Tim harus memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor atas adanya penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan dan persyaratan, baik mutu dan volume bahan serta pekerjaan. Copy surat-surat pemberitahuan tersebut harus disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan diarsipkan secara baik.

Page 10: BIDANG PENYEDIAAN AIR BAKU.docx

j) Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar-gambar terlaksana (Asbuild Drawing) yang menggambarkan secara terinci setiap bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh kontraktor.

k) Menyusun laporan bulanan, yang mencakup laporan kemajuan pekerjaan serta masalah-masalah yang ditemukan dilapangan.

l) Melaksanakan rapat-rapat/pertemuan secara rutin demi kelancaran pekerjaan dengan semua pihak yang dianggap terkait dengan pekerjaan ini.

m) Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran yang diajukan oleh kontraktor.

b. Geologi Engineer (Ahli Geologi / Mektan)

Ahli Geologi haruslah Seorang Sarjana Sipil (Ir) dengan pengalaman kerja dengan pengalaman 5 (lima) s/d. 8 (delapan) dalam pekerjaan pengeboran dan pengujian kekuatan tanah dan pondasi terhadap bangunan air pada bidang pengairan. Disamping itu harus juga berpengalaman dalam susunan /lapisan tanah dan bebatuan, tugas dan tanggung jawab antara lain :

a) Memberikan alternatif pemecahan (solusi) permasalahan pelaksanaan pekerjaan dilapangan jika ada review dasain

b) Melakukan inpeksi lapangan secara teratur kelokasi-lokasi kegiatan proyek sehari-hari, serta meberikan pengertian yang benar tentang spesifikasinya

c) Memberikan metode pelaksanaan pekerjaan untuk tiap jenis pekerjaan yang disesuaiakan dengan kondisi lapangan

d) Membuat pernyataan penerimaan (Acceptance) atau penolakan (Rejection) pada seluruh jenis produk pekerjaan

e) Melakukan Pemantauan secara ketat atas prestasi kontraktor dan segera melaporkannya kepada ketua tim yang diteruskan kepada Pejabat Pembuat Komitmen apabila ternyata mengalami keterlambatan lebih dari 15 % dari rencanasekaligus memberikan saran untuk menanggulanginya

f) Membantu ketua tim dalam menyiapkan laporan-laporan serta dokumen lain yang harus disiapkan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan

c. Ahli Desain Bendungan

Page 11: BIDANG PENYEDIAAN AIR BAKU.docx

Ahli Desain Bendungan harus seorang Sarjana Teknik Sipil/Pengairan (Ir) dengan pengalaman 5 (lima) s/d. 8 (delapan) tahun dalam bidang pengawasan pelaksanaan bendungan, tugas dan tanggung jawabnya antara lain :

a) Memberikan alternatif pemecahan (solusi) permasalahan pelaksanaan pekerjaan dilapangan jika ada review dasain

b) Melakukan inpeksi lapangan secara teratur kelokasi-lokasi kegiatan proyek sehari-hari, serta meberikan pengertian yang benar tentang spesifikasinya

c) Memberikan metode pelaksanaan pekerjaan untuk tiap jenis pekerjaan yang disesuaiakan dengan kondisi lapangan

d) Membuat pernyataan penerimaan (Acceptance) atau penolakan (Rejection) pada seluruh jenis produk pekerjaan

e) Melakukan Pemantauan secara ketat atas prestasi kontraktor dan segera melaporkannya kepada ketua tim yang diteruskan kepada Pejabat Pembuat Komitmen apabila ternyata mengalami keterlambatan lebih dari 15 % dari rencanasekaligus memberikan saran untuk menanggulanginya

f) Membantu ketua tim dalam menyiapkan laporan-laporan serta dokumen lain yang harus disiapkan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan

2. Tenaga Sub Ahli terdiri dari :

a. Inspektor

Inspektor harus seorang Sarjana Teknik sipil / pengairan (Ir) pengalaman minimal 3 tahun, berpengalaman dalam bidang pengawasan pelaksanaan bendungan / embung, tugas dan tanggung jawabnya antara lain:

· Inspektor kuantitas melakukan kontrol terhadap volume yang sudah ditetapkan di kontrak dan adendumnya.

· Inspektor kualitas melakukan kontrol terhadap kualitas yang sudah ditetapkan di spektek kontrak dan adendumnya.

b. Inspector

Inspektor haruslah Seorang Sarjana Sipil (Ir) dengan pengalaman kerja 3 tahun dalam pekerjaan pengeboran dan pengujian kekuatan tanah dan pondasi terhadap bangunan air pada bidang pengairan. Disamping itu harus juga berpengalaman dalam susunan /lapisan tanah dan bebatuan. Tugas dan tanggung jawab antara lain :

Page 12: BIDANG PENYEDIAAN AIR BAKU.docx

· Membantu ahli geologi untuk menjalankan tugasnya dan memecahkan solusi serta saran dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan.

3. Tenaga Pendukung terdiri dari :

Operator Komputer/Cad Man

Operator Komputer harus seorang D3 Teknik Sipil pengalaman minimal 2 tahun, atau STM Sipil dengan pengalaman 8 tahun berpengalaman dalam bidang pengawasan pelaksanaan embung, tugas dan tanggung jawab antara lain :

a. Membuat gambar kerja /gambar konstruksi selama pelaksanaan pekerjaan

b. Membuat gambar review desain apabila ada perubahan dalam desain

c. Membantu ketua tim dalam menyiapkan laporan-laporan serta dokumen lain yang harus disiapkan sehubungan dalam pelaksanaan pekerjaan.

[[File:Example.jpg[[File:Example.jpg

B A B IV

L A P O R A N

A. SYARAT-SYARAT PELAPORAN

Dalam pembuatan laporan Konsultan dianjurkan untuk konsultasi dulu dengan Pengawas dan Direksi, semua laporan harus dibuat konsep terlebih dahulu untuk dibahas dengan pihak proyek/Direksi dan pihak-pihak yang dipandang perlu dilibatkan, untuk mendapatkan persetujuan sebelum digandakan. Untuk mengevaluasi kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan, maka konsultan harus membuat laporan diskusi dan menyerahkan laporan sebagai berikut :

1. Laporan Pendahuluan

Paling lambat 1 (satu) bulan setelah Surat Perintah Kerja (SPK) dan sesudah mengadakan persiapan, pengumpulan data, review hasil studi yang terdahulu dan peninjauan lapangan, konsultan diminta untuk menyerahkan Laporan Pendahuluan kepada Pengguna Jasa.

Page 13: BIDANG PENYEDIAAN AIR BAKU.docx

Laporan pendahuluan yang diserahkan berisi :

a. Pandangan Umum dan spesifik Lokasi Pekerjaan

b. Uraian Program Kerja, Rencana Tindak, Implementation Program, Jadwal Pengerahan Personil, dll.

c. Metode Pelaksanaan untuk penanganan pekerjaan yang bersangkutan

d. Permasalahan, hambatan dan temuan/fact and finding di lapangan.

e. Daftar Referensi, studi terdahulu yang ada korelasi terhadap pekerjaan yang bersangkutan

f. Hasil pengumpulan seluruh data yang dapat dikumpulkan oleh Konsultan.

g. Temuan-temuan awal dari Konsultan yang menyangkut baik masalah teknis maupun non teknis.

2. Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK)

Laporan mencakup Sistimatis kerja atau kerangka acuan kerja bagi konsultan yang telah disetujui oleh pemilik proyek dalam rangka memberikan hasil desain yang dapat dipertanggung jawabkan dan diketahui oleh kedua pihak. Laporan ini harus sebelum konsultan memulai pekerjaan dan diselesaikan paling lambat tujuh (7) hari setalah SPMK. Quality Assurance yaitu suatu dokumen yang berisi seluruh kegiatan terencana dan sistematis yang diperlukan untuk memberikan suatu keyakinan yang memadai bahwa produk/jasa yang akan dihasilkan memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan.

Rencana Mutu minimal harus berisi :

a. Rencana kerja Penyedia Jasa secara menyeluruh

b. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya.

c. Jadwal kegiatan Penyedia Jasa.

d. Organisasi yang melaksanakan studi/terkait harus sesuai dengan keahlian yang diperlukan untuk memenuhi mutu yang diminta.

e. Tahapan kegiatan penting pada kegiatan supervisi harus jelas

f. Jadwal rencana inspeksi untuk memastikan kesesuaian prosedur termasuk standar kriteria penerimaannya.

g. Pelaksanaan verifikasi pada tahapan yang sesuai dengan mengacu pada standar penerimaan.

Page 14: BIDANG PENYEDIAAN AIR BAKU.docx

h. Pelaksanaan identifikasi dan rekaman mutu.

3. Laporan Bulanan

Laporan ini dibuat tiap bulan, diserahkan paling lambat tanggal 5 untuk bulan berikutnya. Laporan bulanan harus menguraikan kemajuan/progres pekerjaan baik secara keseluruhan maupun per daerah irigasi, masalah-masalah yang dihadapi serta rencana kerja berikutnya. Selain itu diuraikan hambatan/ kendala-kendala yang dihadapi dan rencana penanganannya. Notulen rapat termasuk keputusan yang diambil juga harus dilampirkan dalam laporan bulanan. Laporan bulanan harus menguraikan: Nama dan tugas tim, pekerjaan yang dilaksanakan, hasil/produk pekerjaan. Laporan ini ditandatangani oleh Team Leader dan sebelum diserahkan laporan ini harus sudah diperiksa/disahkan oleh pengawas dan direksi yang bersangkutan. Pada setiap laporan bulanan dilengkapi dengan lampiran Berita Acara Hasil Review Desain Supervisi yang telah dilaksanakan dan Catatan Asistensi / Koordinasi Supervisi yang telah dilakukan oleh konsultan.

4. Laporan Pedoman O&P

Laporan ini meliputi pedoman cara pengoperasian serta pemeliharaan secara umum. Laporan ini harus dikonsultasikan kepada pengawas / direksi dan pihak-pihak yang secara langsung ataupun tidak terlibat dalam pekerjaan ini.

5. Laporan Akhir Supervisi

Konsultan harus menyerahkan laporan akhir pelaksanaan Supervisi yang mencakup antara lain: Metode pelaksanaan pekerjaan, Pelaksanaan pengawasan fisik, Pengawasan pelaksanaan dan perencanaan oleh kontraktor dan saran-saran untuk pelaksanaan proyek, semua masalah-masalah teknis yang ditemui, masalah yang mungkin akan timbul dan cara-cara penanggulangannya serta hal-hal lain yang dianggap penting dimasukkan dalam laporan. Laporan harus direkomendasikan ke pihak proyek dan telah mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan.

6. Laporan Pendukung Lainnya

Laporan / produk yang harus diserahkan oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa. Terdiri dari :

a. Album Dokumentasi Kegiatan Supervisi

b. Leaflet

Berisikan gambaran pekerjaan dengan singkat dan jelas.

Page 15: BIDANG PENYEDIAAN AIR BAKU.docx

C. PENJELASAN

1. Kantor Satuan Kerja

Kantor Satker Balai Wilayah Sungai Kalimantan III, Kalimantan Timur berada di Jalan Tengkawang, No. 5, Lantai I Telp. (0541) 276242 – Samarinda

2. Kantor Lapangan

Konsultan diharuskan melaksanakan pekerjaan di kota DPU Cabang Dinas Pengairan atau sekurang-kurangnya di kota DPU Wilayah/Korwil. Penetapan kota tersebut akan ditentukan oleh Dinas PU Propinsi yang bersangkutan.

3. Satuan Ukuran

Satuan ukuran yang digunakan adalah satuan ukuran metris (MKd : meter kilogram detik).

4. Perubahan

Apabila pada pelaksanaan perlu perubahan kerangka acuan kerja atau kontrak maka perubahan ini dapat dilakukan sebagaimana yang ditetapkan dalam Syarat umum Kontrak.

5. Kerjasama dengan Instansi lain

Jika diperlukan adanya kerjasama dengan instansi lain, konsultan harus menguraikan kerjasama tersebut dalam usulannya serta segala akibat dari kerjasama itu.

E. PERALATAN DAN FASILITAS YANG HARUS DISEDIAKAN OLEH KONSULTAN

Dalam melaksanakan pekerjaan maka Konsultan harus menyediakan semua fasilitas yang diperlukan sebagai berikut :

Page 16: BIDANG PENYEDIAAN AIR BAKU.docx

1. Kantor / BaseCamp lengkap dengan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan seperti : peralatan tulis dan barang-barang habis pakai.

2. Biaya mobilisasi dan demobilisasi staf konsultan ke dan dari proyek / lapangan

3. Peralatan/instrument pengukuran yang memenuhi standar presisi yang diperlukan dan telah direkomendasikan oleh direksi Pekerjaan.

4. Fasilitas Transportasi termasuk kendaraan roda 4 yang layak untuk inspeksi pekerjaan lapangan, beserta pengemudinya.

5. Biaya untuk staf pembantu pada bagian administrasi umum

6. Biaya Pengadaan tenaga harian dan pembantu serta pemasangan titik tetap (BM) yang diperlukan oleh Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan.

7. Keperluan biaya sosial dan pengobatan selama pekerjaan di lokasi proyek.

B A B V

LAIN - LAIN

A. KEWAJIBAN PENYEDIA JASA

a. Menyelesaikan pekerjaan dengan mengikuti ketentuan sebagaimana tertuang dalam TOR

b. Menyediakan Tenaga Ahli pelaksana sesuai dengan TOR

c. Konsultan diwajibkan menempatkan Tenaga Ahli yang tercantum di dalam surat perjanjian kerja/kontrak kerja di lokasi proyek (Kalimantan Timur) agar dapat secara rutin berkonsultansi dan berkoordinasi dengan proyek.

d. Menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu sesuai surat perjanjian kerja/kontrak kerja

e. Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harus mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf proyek.

f. Penyedia jasa harus menunjuk wakilnya yang sewaktu-waktu dapat dihubungi dalam rangka pelaksananaan pekerjaan tersebut dan mempunyai kuasa untuk bertindak dan mengambil keputusan atas nama konsultan.

Page 17: BIDANG PENYEDIAAN AIR BAKU.docx

g. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan oleh penyedia jasa.

h. Semua peralatan yang digunakan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini harus memiliki akurasi yang tinggi, yang dibuktikan dengan surat kalibrasi alat atau surat sertifikat alat. Dan apabila penyedia jasa tidak dapat menunjukkan surat tersebut maka harus dilakukan pengujian alat yang diketahui oleh direksi pekerjaan.

i. Menyediakan atau memberi kemudahan dalam pengadaan data berupa laporan, peraturan dan informasi lainnya yang dimiliki atau diperlukan dan berhubungan dengan penyelesaian pekerjaan

j. Menyediakan surat pengantar atau pendamping konsultan dalam rangka berhubungan dengan instansi lain dalam rangka koordinasi atau mencari data/informasi

B. PERALATAN DAN FASILITAS YANG HARUS DISEDIAKAN OLEH KONSULTAN

Dalam melaksanakan pekerjaan maka Konsultan harus menyediakan semua fasilitas yang diperlukan sebagai berikut :

1. Kantor/Studio lengkap dengan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan seperti : peralatan gambar, peralatan tulis dan barang-barang habis pakai.

2. Biaya mobilisasi dan demobilisasi staf konsultan ke dan dari proyek/lapangan

3. Peralatan/instrument pengukuran yang memenuhi standar presisi yang diperlukan dan telah direkomendasikan oleh Direksi Pekerjaan, yang dibuktikan dengan Surat Kalibrasi Alat atau Surat Sertifikasi Alat.

4. Fasilitas Transportasi termasuk kendaraan roda 4 yang layak untuk inspeksi pekerjaan lapangan, beserta pengemudinya.

5. Biaya untuk staf pembantu pada bagian administrasi umum.

6. Biaya Pengadaan tenaga harian dan pembantu serta pemasangan titik tetap (BM) yang diperlukan oleh Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan.

7. Keperluan biaya sosial dan pengobatan selama pekerjaan di lokasi proyek.

8. Dalam hal terdapat keraguan, Pemberi Pekerjaan akan memberikan keputusan tentang ketentuan-ketentuan teknis yang harus dipenuhi. Hal-hal yang belum jelas dan belum tercakup dalam Term Of Referance (TOR) ini, akan dijelaskan dalam acara penjelasan pekerjaan =====