rsrivaiabdullah.idrsrivaiabdullah.id/wp-content/uploads/2019/04/LAKIP-2018.pdfPalembang berdasarkan...
Transcript of rsrivaiabdullah.idrsrivaiabdullah.id/wp-content/uploads/2019/04/LAKIP-2018.pdfPalembang berdasarkan...
Ikhtisar Eksekutif i
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini secara garis besar berisikan informasi
rencana kinerja dan capaian kinerja yang telah dicapai selama tahun 2018.
Rencana kinerja tahun 2018 dan penetapan kinerja 2018 merupakan kinerja
yang ingin dicapai selama tahun 2018 yang mengacu pada tugas pokok dan
fungsi dalam mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah
Palembang berdasarkan sasaran strategis dan indikator kinerja utama yang
ditetapkan dalam rencana strategis tahun 2015-2019.
Laporan akuntabilitas kinerja memiliki dua fungsi utama, kesatu,
merupakan sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja Rumah
Sakit Kusta Dr.Rivai Abdullah Palembang kepada Direktur Jenderal Pelayanan
Kesehatan dan seluruh pemangku kepentingan baik yang terkait langsung
maupun tidak langsung. Kedua, merupakan sumber informasi untuk perbaikan
dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.
Secara garis besar, dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2018, dari 19 KPI
sasaran strategis, terdapat 12 KPI yang telah mencapai bahkan melebihi target
yang btelah ditetapkan, namun juga terdapat 7 KPI yang belum mencapai target
tersebut. Faktor utama penyebab tidak tercapainya taget Indikator Kinerja Utama
adalah menurunnya jumlah kunjungan pasien akibat kebijakan sistem rujukan
BPJS yang menyebabkan tidak tercapainya pendapatan BLU yang berimbas
pada motivasi pegawai juga pencapaian kinerja Rumah Sakit.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut , maka di tetapkan beberapa
program prioritas tahun 2018,sebagai upaya perbaikan tata kelola RS dan tata
kelola klinik, sebagai berikut :
Transformasi Budaya Organisasi
Penyempurnaan SOTK
RS ter Akreditasi SNARS 1
Tersusunnya Master Plan RS
Ikhtisar Eksekutif ii
Perubahan RS khusus menjadi RS Umum
Implementasi pengembangan SIM RS terintegrasi
Di harapkan dengan upaya-upaya tersebut dapat meningkatkan kinerja
RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang.
Daftar Isi iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................... i
Lembar Pengesahan.................................................................................. ii
Ikhtisar Eksekutif...................................................................... .................. iii
Daftar Isi...................................................................................................... v
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. ............................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan. ...................................................... 1
C.Tugas Pokok dan Fungsi................................................. 2
D. Sistematika Penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja..... 4
BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
A.Perencanaan Kinerja Tahun 2018.................................... 5
B.Perjanjian Kinerja.............................................................. 14
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi ........................................... 17
1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi KinerjaTahun 2018 .................................................................... 17
2. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2018 dan Tahun2017 ................................................................................ 21
3. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2018 denganTarget Jangka Panjang................................................... 23
4. Analisis Penyebab Keberhasilan /kegagalan.................. 24
5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya........... 34
B. Sumber Daya Anggaran ................................................ 38
C. Sumber Daya Sarana dan Prasarana .......................... 40
BAB I Pendahuluan 1
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998
tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme serta Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang hal yang sama telah
diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Peraturan tersebut di atas menginsyaratkan bahwa setiap instansi pemerintah
diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
dengan tujuan mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai
salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya.
SAKIP merupakan sistem manajemen berorientasi pada hasil yang merupakan salah
satu instrumen untuk mewujudkan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat
beroperasi secara efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan
lingkungannya. Terwujudnya transparansi instansi pemerintah dan partisipasi masyarakat
dalam pelaksanaan pembangunan nasional serta terpeliharanya kepercayaan masyarakat
kepada pemerintah. Dengan menerapkan SAKIP tersebut setiap instansi pemerintah
diharuskan membuat Rencana Strategis (Strategic Plan), Rencana Kinerja (Performance
Plan), Penetapan Kinerja (Performance Agreement) serta Laporan Akuntabilitas Kinerja
(Performance Accountability Report).
Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah sebagai unit pelaksana teknis Kementerian
Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan yang mempunyai tanggung jawab dalam memberikan pelayanan
kesehatan kusta secara Paripurna juga sebagai rumah sakit rujukan di wilayah binaan
Sumatera dan Kalimantan Barat.
B. MAKSUD DAN TUJUANLaporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Tahun 2018
disusun untukmempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan
kegiatan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Ketetapan Kinerja
RSK Dr. Rivai Abdullah Tahun 2018 serta sebagai umpan balik atau masukan untuk
perbaikan kinerja RSK Dr. Rivai Abdullah di tahun tahun yang akan datang.
BAB I Pendahuluan 1
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998
tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme serta Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang hal yang sama telah
diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Peraturan tersebut di atas menginsyaratkan bahwa setiap instansi pemerintah
diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
dengan tujuan mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai
salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya.
SAKIP merupakan sistem manajemen berorientasi pada hasil yang merupakan salah
satu instrumen untuk mewujudkan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat
beroperasi secara efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan
lingkungannya. Terwujudnya transparansi instansi pemerintah dan partisipasi masyarakat
dalam pelaksanaan pembangunan nasional serta terpeliharanya kepercayaan masyarakat
kepada pemerintah. Dengan menerapkan SAKIP tersebut setiap instansi pemerintah
diharuskan membuat Rencana Strategis (Strategic Plan), Rencana Kinerja (Performance
Plan), Penetapan Kinerja (Performance Agreement) serta Laporan Akuntabilitas Kinerja
(Performance Accountability Report).
Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah sebagai unit pelaksana teknis Kementerian
Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan yang mempunyai tanggung jawab dalam memberikan pelayanan
kesehatan kusta secara Paripurna juga sebagai rumah sakit rujukan di wilayah binaan
Sumatera dan Kalimantan Barat.
B. MAKSUD DAN TUJUANLaporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Tahun 2018
disusun untukmempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan
kegiatan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Ketetapan Kinerja
RSK Dr. Rivai Abdullah Tahun 2018 serta sebagai umpan balik atau masukan untuk
perbaikan kinerja RSK Dr. Rivai Abdullah di tahun tahun yang akan datang.
BAB I Pendahuluan 1
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998
tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme serta Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang hal yang sama telah
diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Peraturan tersebut di atas menginsyaratkan bahwa setiap instansi pemerintah
diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
dengan tujuan mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai
salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya.
SAKIP merupakan sistem manajemen berorientasi pada hasil yang merupakan salah
satu instrumen untuk mewujudkan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat
beroperasi secara efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan
lingkungannya. Terwujudnya transparansi instansi pemerintah dan partisipasi masyarakat
dalam pelaksanaan pembangunan nasional serta terpeliharanya kepercayaan masyarakat
kepada pemerintah. Dengan menerapkan SAKIP tersebut setiap instansi pemerintah
diharuskan membuat Rencana Strategis (Strategic Plan), Rencana Kinerja (Performance
Plan), Penetapan Kinerja (Performance Agreement) serta Laporan Akuntabilitas Kinerja
(Performance Accountability Report).
Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah sebagai unit pelaksana teknis Kementerian
Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan yang mempunyai tanggung jawab dalam memberikan pelayanan
kesehatan kusta secara Paripurna juga sebagai rumah sakit rujukan di wilayah binaan
Sumatera dan Kalimantan Barat.
B. MAKSUD DAN TUJUANLaporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Tahun 2018
disusun untukmempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan
kegiatan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Ketetapan Kinerja
RSK Dr. Rivai Abdullah Tahun 2018 serta sebagai umpan balik atau masukan untuk
perbaikan kinerja RSK Dr. Rivai Abdullah di tahun tahun yang akan datang.
BAB I Pendahuluan 2
C. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASIBerdasarkan Peraturan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
: 010 Tahun 2012tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah,
mempunyai tugas, pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. TUGAS POKOKRumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah mempunyai tugas menyelenggarakan upaya
penyembuhan, pemulihan, dan rehabilitasi paripurna dibidang kusta secara serasi,
terpadu dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan lainnya serta
melaksanakan upaya rujukan.
2. FUNGSIDalam melaksanakan tugas tersebut, Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah
menyelenggarakan fungsi :
1. Melaksanakan pelayanan kusta secara paripurna dari pelayanan promotif, peventif,
kuratif, dan rehabilitatif.
2. Melaksanakan deteksi dini dan pencegahan kusta
3. Melaksanakan rehabilitasi medik, sosial dan karya terhadap penderita kusta
4. Melaksanakan asuhan dan pelayanan keperawatan
5. Melaksanakan pelayanan rujukan
6. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan dibidang kusta dan kesehatan lainnya
7. Melaksanakan penelitian dan pengembangan dibidang kusta dan kesehatan lainnya
8. Melaksanakan keuangan dan adminstrasi umum
3. STRUKTUR ORGANISASIStruktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah saat ini
adalah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 010
Tahun 2012, tanggal 14 Maret 2012 , sebagaimana terlampir dalam bangan dibawah ini.
BAB I Pendahuluan 2
C. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASIBerdasarkan Peraturan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
: 010 Tahun 2012tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah,
mempunyai tugas, pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. TUGAS POKOKRumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah mempunyai tugas menyelenggarakan upaya
penyembuhan, pemulihan, dan rehabilitasi paripurna dibidang kusta secara serasi,
terpadu dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan lainnya serta
melaksanakan upaya rujukan.
2. FUNGSIDalam melaksanakan tugas tersebut, Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah
menyelenggarakan fungsi :
1. Melaksanakan pelayanan kusta secara paripurna dari pelayanan promotif, peventif,
kuratif, dan rehabilitatif.
2. Melaksanakan deteksi dini dan pencegahan kusta
3. Melaksanakan rehabilitasi medik, sosial dan karya terhadap penderita kusta
4. Melaksanakan asuhan dan pelayanan keperawatan
5. Melaksanakan pelayanan rujukan
6. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan dibidang kusta dan kesehatan lainnya
7. Melaksanakan penelitian dan pengembangan dibidang kusta dan kesehatan lainnya
8. Melaksanakan keuangan dan adminstrasi umum
3. STRUKTUR ORGANISASIStruktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah saat ini
adalah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 010
Tahun 2012, tanggal 14 Maret 2012 , sebagaimana terlampir dalam bangan dibawah ini.
BAB I Pendahuluan 2
C. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASIBerdasarkan Peraturan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
: 010 Tahun 2012tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah,
mempunyai tugas, pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. TUGAS POKOKRumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah mempunyai tugas menyelenggarakan upaya
penyembuhan, pemulihan, dan rehabilitasi paripurna dibidang kusta secara serasi,
terpadu dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan lainnya serta
melaksanakan upaya rujukan.
2. FUNGSIDalam melaksanakan tugas tersebut, Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah
menyelenggarakan fungsi :
1. Melaksanakan pelayanan kusta secara paripurna dari pelayanan promotif, peventif,
kuratif, dan rehabilitatif.
2. Melaksanakan deteksi dini dan pencegahan kusta
3. Melaksanakan rehabilitasi medik, sosial dan karya terhadap penderita kusta
4. Melaksanakan asuhan dan pelayanan keperawatan
5. Melaksanakan pelayanan rujukan
6. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan dibidang kusta dan kesehatan lainnya
7. Melaksanakan penelitian dan pengembangan dibidang kusta dan kesehatan lainnya
8. Melaksanakan keuangan dan adminstrasi umum
3. STRUKTUR ORGANISASIStruktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah saat ini
adalah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 010
Tahun 2012, tanggal 14 Maret 2012 , sebagaimana terlampir dalam bangan dibawah ini.
BAB I Pendahuluan 4
D. SISTEMATIKASistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja RS Kusta dr. Rivai Abdullah
adalah sebagai berikut
a. Bab I Pendahuluan,
menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan penulisan laporan,
tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah, serta sistematika
penyajian laporan
b. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja,
menjelaskan tentang program/kegiatan, indikator dan target yang akan dicapai
Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah beserta anggaran yang direncanakan tahun
2018.
c. Bab III Akuntabilitas Kinerja
menjelaskan tentang pengukuran kinerja, capaian kinerja Tahun 2018, analisis
akuntabilitas kinerja yang objektif dideskripsikan mengenai keberhasilan dan
kegagalan, permasalahan serta usulan pemecahan masalah dan realisasi
anggaran serta sumber daya yang digunakan dalam rangka pencapaian kinerja
Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah
d. Bab IV Penutup
berisi kesimpulan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan,
permasalahan dan kendala utama berkaitan dengan kinerja Rumah Sakit Kusta Dr.
Rivai Abdullah Tahun 2018.
BAB I Pendahuluan 4
D. SISTEMATIKASistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja RS Kusta dr. Rivai Abdullah
adalah sebagai berikut
a. Bab I Pendahuluan,
menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan penulisan laporan,
tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah, serta sistematika
penyajian laporan
b. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja,
menjelaskan tentang program/kegiatan, indikator dan target yang akan dicapai
Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah beserta anggaran yang direncanakan tahun
2018.
c. Bab III Akuntabilitas Kinerja
menjelaskan tentang pengukuran kinerja, capaian kinerja Tahun 2018, analisis
akuntabilitas kinerja yang objektif dideskripsikan mengenai keberhasilan dan
kegagalan, permasalahan serta usulan pemecahan masalah dan realisasi
anggaran serta sumber daya yang digunakan dalam rangka pencapaian kinerja
Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah
d. Bab IV Penutup
berisi kesimpulan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan,
permasalahan dan kendala utama berkaitan dengan kinerja Rumah Sakit Kusta Dr.
Rivai Abdullah Tahun 2018.
BAB I Pendahuluan 4
D. SISTEMATIKASistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja RS Kusta dr. Rivai Abdullah
adalah sebagai berikut
a. Bab I Pendahuluan,
menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan penulisan laporan,
tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah, serta sistematika
penyajian laporan
b. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja,
menjelaskan tentang program/kegiatan, indikator dan target yang akan dicapai
Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah beserta anggaran yang direncanakan tahun
2018.
c. Bab III Akuntabilitas Kinerja
menjelaskan tentang pengukuran kinerja, capaian kinerja Tahun 2018, analisis
akuntabilitas kinerja yang objektif dideskripsikan mengenai keberhasilan dan
kegagalan, permasalahan serta usulan pemecahan masalah dan realisasi
anggaran serta sumber daya yang digunakan dalam rangka pencapaian kinerja
Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah
d. Bab IV Penutup
berisi kesimpulan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan,
permasalahan dan kendala utama berkaitan dengan kinerja Rumah Sakit Kusta Dr.
Rivai Abdullah Tahun 2018.
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 5
BAB IIPERENCANAAN KINERJA TAHUN 2018
Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah sebagai UPT Ditjen Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan, dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya telah
menyusun rencana strategik lima tahunan (2015-2019) yang berpedoman pada Renstra
Ditjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan. Adapun gambaran umum dari Renstra
RSK Dr. Rivai Abdullah Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:
1. Visi :
"Terwujudnya Rumah Sakit Kusta yang Mandiri dan Produktif Tahun 2019.
2. Misi :
Meningkatkan Pelayanan Kusta dan Kesehatan lainnya secara komphrehensif
dan terpadu
Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas SDM
Mengembangkan Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian di Bidang Kusta dan
kesehatan Lainnya
Meningkatkan dan Memenuhi Sarana dan Prasarana
Optimalisasi Pemanfaatan Sarana dan Prasarana
3. TATA NILAIKomitmenIntegritasProfessionalResponsibilityKeteladanan
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 6
4. Pelayanan Kesehatan :
Pelayanan Rawat Jalan
1) Poliklinik Penyakit Dalam
a) Kardiovaskuler
b) Umum
2) Poliklinik Bedah
a) Bedah Orthopedi
b) Bedah Umum
3) Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
a) Infertilitas
b) PKBRS
c) Kebidanan Umum
4. Poliklinik Anak
7. Poliklinik THT
8. Poliklinik Syaraf
9. Poliklinik Mata
10. Poliklinik Gigi dan Mulut
11.Poliklinik Kulit dan Kelamin
12.Poliklinik Penyakit Kusta
a) Perawatan Luka
b) Pelayanan Bedah Kusta
Bedah Rekonstruksi
Bedah Septik
Pelayanan Rawat Inap
1) Ruang Flamboyan (Penyakit Dalam)
2) Ruang Bungur (PEnyakit Bedah)
3) Ruang Asoka ( Penyakit Anak dan Perinatologi)
4) Ruang Kenanga ( Obstetri dan Ginekologi)
5) Ruang Anggrek (Penyakit Kusta)
6) Instalasi Perawatan Intensif (ICU)
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 7
Layanan Penunjang
1) Layanan Radiologi
2) Layanan Laboratorium terpadu, terdiri :
a. Layanan Laboratorium Patologi Klinik
b. Layanan Laboratorium Mikrobiologi Klinik
3) Layanan Rehabilitasi Medik
4) Layanan Farmasi
5) Audiometri
6) Pemulasaran Jenazah
Layanan Kamar Bedah SentralIBS
Layanan Gawat Darurat1) Gawat Darurat Bedah & Non Bedah
2) Gawat Darurat Kebidanan
3) High Care Unit
4) Ambulance (untuk merujuk & konsul)
5. Strategi
Dengan memperhatikan kondisi RSK dr. Rivai Abdullah saat ini maka strategi yang
ditempuh adalah penguatan mutu kelembagaan dalam mewujudkan visi 2019 dengan
memperbaiki kelemahan dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan kekuatan
dalam meraih peluang.
6. Sasaran
Sasaran strategis dan Key Performance Indicator (KPI) Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai
Abdullah telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Rivai Abdullah
2015-2019. Sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya kepuasan stakeholder.
2. Meningkatnya pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu.
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 8
3. Terwujudnya kerjasama dengan pemerintah daerah dan swasta guna
peningkatan mutu kegiatan referal.
4. Terwujudnya layanan rehabilitasi medis, karya dan sosial medik yang handal.
5. Terwujudnya sistem manajemen pelayanan terpadu.
6. Terpenuhinya kompetensi SDM.
7. Meningkatnya motivasi dan komitmen SDM.
8. Terpenuhinya sarana dan prasarana yang handal.
9. Terwujudnya sistem informasi manajemen rumah sakit.
Dari 9 sasaran strategik, RSK dr. Rivai Abdullah mempunyai 19 Key Performance
Indicators (KPI) sebagai berikut :
1) Tingkat Kepuasan Pasien
2) Tingkat Kepuasan Stakeholder
3) Persentase keluhan pasien yang ditindaklanjuti
4) Persentase temuan ketidaksediaan obat rutin yang ditindaklanjuti
5) Persentase pengembalian Rekam Medis dari rawat inap < 24 jam
6) Waktu tunggu rawat jalan
7) Persentase Kesembuhan pasien reaksi kusta
8) Persentase kerjasama yang terealisasi
9) Persentase kunjungan referral di wilayah binaan
10) Persentase peningkatan tindakan rehabilitasi
11) Persentase peningkatan jumlah pasien yang mandiri
12) Persentase pasien kusta yang dilakukan pemeriksaan POD baik rawat inap
maupun rawat jalan
13) Persentase kepatuhan terhadap Clinical Pathway
14) Persentase ketersediaan SDM yang kompeten
15) Persentase tingkat kepuasan karyawan
16) Persentase pemeliharaan sarana dan prasarana
17) Persentase tersedianya sarana dan prasarana yang siap pakai, tersedia dan
berfungsi dengan baik
18) Persentase ketepatan kalibrasi sesuai jadwal
19) Persentase pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM RS)
yang terintegrasi
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 9
Untuk mewujudkan Key Performance Indicators (KPI) Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai
Abdullah, yang telah ditetapkan Program Kerja Strategis 2015 - 2019 RSK Dr. Rivai
Abdullah secara garis besar, program kerja strategis yang bersifat pemantapan,
perbaikan dan pengembangan sebagai berikut :
1) Rumah Sakit Terakreditasi standar KARS
2) Penguatan sistem pelayanan terpadu
3) Pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan
4) Penguatan kerjasama rujukan kusta nasional
5) Peningkatan pembinaan FasYanKes yang sesuai standar baik internal maupun
eksternal
6) Kunjungan referral ke wilayah binaan
7) Pemetaan jejaring rujukan kusta
8) Peningkatan Implementasi dan Monev Clinical Pathway terintegrasi
9) Peningkatan pemenuhan sarana prasarana, SDM dan sistem pendukung
10) Pemantapan standarisasi penilaian kinerja pegawai dan pengembangan IT
kepegawaian
11) Pemenuhan kuantitas SDM tenaga profesional tertentu
12) Peningkatan Kualitas SDM dalam bidang pendidikan dan pelatihan
13) Peningkatan transformasi budaya dan pemantapan standarisasi sistem penilaian
budaya
14) Standarisasi kompetensi SDM
15) Penataan pengelolaan farmasi
16) Standar dan pemetaan alat medik
17) Pemeliharaan Gedung dan Pemeliharaan alat-alat medis dan non medis
18) Pengembangan IT terintegrasi
19) Standarisasi Blue Print IT
20) Optimalisasi sumber-sumber pendapatan
21) Perencanaan berbasis skala Anggaran berbasis prioritas
Program prioritas di tahun 2018 adalah :
Perbaikan tata kelola RS dan tata kelola klinik
Transportasi Budaya Organisasi
Penyempurnaan SOTK
RS ter Akreditasi SNARS 1
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 10
Tersusunnya Master Plan RS
Perubahan RS khusus menjadi RS Umum
Implementasi pengembangan SIM RS terintegrasi
Berikut sasaran strategis dan target perjanjian kinerja dari masing-masing KPI tahun 2018 :
Tabel 2.2Sasaran Strategis dan target perjanjian Kinerja Tahun 2018
Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang
No Sasaran Program /Kegiatan Indikator Kinerja Target Satuan
1 Terwujudnya kepuasanstakeholder
Terwujudnya kepuasan pasien 2.85 Persentase
Terwujudnya kepuasanStakeholder
2.85 Persentase
2 Meningkatnyapelayanan kesehatansecara menyeluruh danterpadu
Adanya keluhan pasien yangditindaklanjuti
95 Persentase
Adanya temuan ketidak sediaanobat rutin yang ditindaklanjuti 87 Persentase
Terwujudnya pengembalianRekam Medis dari rawat inap < 24jam
95Persentase
Terwujudnya Waktu tunggu rawatjalan ≤40 Menit
Terwujudnya Kesembuhan pasienreaksi kusta 95 Persentase
3 Terwujudnya kerjasamadengan pemerintahdaerah dan swastaguna peningkatan mutukegiatan referal
Adanya peningkatan kerjasamayang terealisasi 95 Persentase
Terwujudnya kunjungan referral diwilayah binaan 95 Persentase
4 Terwujudnya layananrehabilitasi medis, karyadan sosial medik yanghandal
Tewujudnya peningkatan tindakanrehabilitasi. 95 Persentase
Terwujudnya peningkatan jumlahpasien yang mandiri 80 Persentase
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 11
No Sasaran Program /Kegiatan Indikator Kinerja Target Satuan
Terwujudnya pasien kusta yangdilakukan pemeriksaan POD baikrawat inap maupun rawat jalan
100 Persentase
5 Terwujudnya sistemmanajemen pelayananterpadu
Terwujudnya kepatuhan terhadapClinical Pathway 75 Persentase
6 Terpenuhinyakompetensi SDM
Ketersediaan SDM yangkompeten 85 Persentase
7 Meningkatnya motivasidan komitmen SDM
Terwujudnya tingkat kepuasankaryawan 85 Persentase
8 Terpenuhinya saranadan prasarana yanghandal
Adanya peningkatan pemeliharaansarana dan prasarana 75 Persentase
Tersedianya sarana danprasarana yang siap pakai,tersedia dan berfungsi denganbaik.
90 Persentase
Terwujudnya ketepatan kalibrasisesuai jadwal 95 Persentase
9 Terwujudnya sisteminformasi manajemen
Terwujudnya pengembangansistem informasi manajemenrumah sakit (SIM RS) yangterintegrasi
85 Persentase
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 12
Untuk melaksanakan sasaran yang telah ditetapkan tersebut dalam tahun 2018 telah
ditetapkan Perjanjian Kinerja yang tertuang dalam beberapa indikator sebagai berikut
:
1. Terwujudnya kepuasan stakeholders- Tingkat kepuasan pasien
- Tingkat kepuasan stakeholder
2. Meningkatnya pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu- Persentase keluhan pasien yang ditindaklanjuti
- Persentase temuan ketidak sediaan obat rutin yang ditindaklanjuti
- Persentase pengembalian Rekam Medis dari rawat inap < 24 jam
- Waktu tunggu rawat jalan
- Persentase Kesembuhan pasien reaksi kusta
3. Terwujudnya Kerjasama dengan pemerintah daerah dan swasta gunapeningkatan mutu kegiatan referal- Persentase kerjasama yang terealisasi
- Persentase kunjungan referral di wilayah binaan
4. Terwujudnya Layanan Rehabilitasi medis, karya dan sosial medik yanghandal- Persentase peningkatan tindakan rehabilitasi
- Persentase peningkatan jumlah pasien yang mandiri
- Persentase pasien kusta yang dilakukan pemeriksaan POD baik rawat inap
maupun rawat jalan
5. Terwujudnya Sistem Manajemen Pelayanan Terpadu- Persentase kepatuhan terhadap Clinical Pathway
6. Terpenuhinya Kompetensi SDM- Persentase ketersediaan SDM yang kompeten
7. Meningkatnya Motivasi dan Komitmen SDM
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 13
- Persentase tingkat kepuasan karyawan
8. Terpenuhinya sarana dan prasarana yang handal- Persentase pemeliharaan sarana dan prasarana
- Persentase tersedianya sarana dan prasarana yang siap pakai, tersedia dan
berfungsi dengan baik
- Persentase ketepatan kalibrasi sesuai jadwal
9. Terwujudnya Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit- Persentase pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit
(SIMRS) yang terintegrasi
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 14
PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja
antara atasan dan bawahan dalam hal ini antara Direktur Utama RS Kusta Dr. Rivai
Abdullah dengan Dirjen Pelayanan Kesehatan sebagai atasan untuk mewujudkan target
kinerja tertentu berdasarkan sumber daya yang dimiliki oleh RS Kusta Dr. Rivai
Abdullah.
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 16
Dalam rangka pencapaian kinerja tersebut diatas, jumlah dana yang akan digunakan
adalah sejumlah Rp. 75.219.445.000,- yang bersumber dari PNBP BLU sebesar Rp.
17.275.000.000,- dan Subsidi Rupiah Murni sebesar Rp. 57.944.445.000,-
BAB III Akuntabilitas Kinerja 17
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
1. Perbandingan Antara Target Dan Realisasi Kinerja Tahun 2018
Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat
kinerja yang dicapai dengan standar, rencana atau target dengan menggunakan
indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja diperlukan untuk
mengetahui sampai sejauh mana realisasi atas capaian kinerja yang telah dilakukan
oleh satuan kerja sehingga dapat menilai keberhasilan suatu satuan kerja.
Pelaksanaan pengukuran kinerja RS Kusta Dr. Rivai Abdullah dilakukan terhadap
Target Indikator Kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Rumah Sakit
RS Kusta Dr. Rivai Abdullah tahun 2018.
Tahun 2018 merupakan tahun keempat dimana pelaksanaan Rencana Strategis RS
Kusta Dr. Rivai Abdullah Tahun 2015–2019, sehingga pengukuran kinerja yang
dilakukan adalah dengan pengukuran capaian terhadap target tahun 2018, dengan
membandingkan dengan tahun sebelumnya dan membandingkan capaian kinerja
tahun 2018 dengan target 2019 (akhir RENSTRA).
Dalam membandingkan capaian kinerja nyata atau realisasi tahun dengan target
pada tahun berjalan, dilakukan analisis per-Indikator dengan mengungkapkan
kegiatan-kegiatan yang terkait langsung dengan indikator maupun yang bersifat
pendukung terkait capaian kinerja indikator tersebut.
Dalam Analisis mengenai pencapaian sasaran strategis, dilakukan terhadap realisasi
sasaran strategis yang bersifat keluaran (output) yang penting maupun output
lainnya.
Secara lebih rinci pencapaian sasaran strategis RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Tahun
2018 yang dijabarkan dalam bentuk Indikator adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya kepuasan stakeholders
- Tingkat kepuasan pasien 3,32 IKM dari target 2,85
BAB III Akuntabilitas Kinerja 18
- Tingkat kepuasan stakeholder 3,32 IKM dari target 2,85
2. Meningkatnya pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
- Persentase keluhan pasien yang ditindaklanjuti 100% dari target 95%
- Persentase temuan ketidak sediaan obat rutin yang ditindaklanjuti 100% dari
target 87%
- Persentase pengembalian Rekam Medis dari rawat inap < 24 jam 92,61% dari
target 95%
- Waktu tunggu rawat jalan 54,31 menit dari target 40 menit
- Persentase Kesembuhan pasien reaksi kusta 100% dari target 95%
3. Terwujudnya Kerjasama dengan pemerintah daerah dan swasta gunapeningkatan mutu kegiatan referal
- Persentase kerjasama yang terealisasi 20% dari target 95%
- Persentase kunjungan referral di wilayah binaan 54,31% dari target 95%
4. Terwujudnya Layanan Rehabilitasi medis, karya dan sosial medik yanghandal
- Persentase peningkatan tindakan rehabilitasi 120% dari target 95%
- Persentase peningkatan jumlah pasien yang mandiri 100% dari target 80%
- Persentase pasien kusta yang dilakukan pemeriksaan POD baik rawat inap
maupun rawat jalan 87% dari target 100%
5. Terwujudnya Sistem Manajemen Pelayanan Terpadu
- Persentase kepatuhan terhadap Clinical Pathway 100% dari target 75%
6. Terpenuhinya Kompetensi SDM
- Persentase ketersediaan SDM yang kompeten 86% dari target 85%
BAB III Akuntabilitas Kinerja 19
7. Meningkatnya Motivasi dan Komitmen SDM
- Persentase tingkat kepuasan karyawan 60% dari target 85%
8. Terpenuhinya sarana dan prasarana yang handal
- Persentase pemeliharaan sarana dan prasarana 81% dari target 75%
- Persentase tersedianya sarana dan prasarana yang siap pakai, tersedia dan
berfungsi dengan baik 83% dari target 65%
- Persentase ketepatan kalibrasi sesuai jadwal 100% dari target 95%
9. Terwujudnya Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
- Persentase pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit
(SIMRS) yang terintegrasi 88% dari target 85%
Rincian gambaran tentang pencapaian kinerja Rumah Sakit Kusta Dr.Rivai Abdullah
menurut sasaran strategis adalah sebagai berikut :
Tabel III.1
Perbandingan Antara Target Dan Realisasi Kinerja Tahun 2018
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Capaian %
1 Terwujudnya
Kepuasan
Stakeholder
1.1 Tingkat kepuasan pasien 2.85 IKM 3.32 IKM 116.49
1.2 Tingkat kepuasan
stakeholder
2.85 IKM 3.32 IKM 116.49
2 Meningkatnya
Pelayanan Kesehatan
secara Menyeluruh
dan Terpadu
2.1 Persentase keluhan pasien
yang ditindaklanjuti
95% 100% 105.26
2.2 Persentase temuan
ketidaksediaan obat rutin
yang ditindaklanjuti
87% 100% 114.94
2.3 Persentase pengembalian
rekam medis dari rawat inap
95% 92.61% 97.48
BAB III Akuntabilitas Kinerja 20
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Capaian %
< 24 jam
2.4 Waktu tunggu rawat jalan ≤ 40Menit
54,31menit
73.65
2.5 Persentase kesembuhan
pasien reaksi kusta
95% 91% 95.79
3 Terwujudnya
Kerjasama dengan
Pemerintah Daerah
dan Swasta Guna
Peningkatan Mutu
kegiatan Referal
3.1 Persentase kerjasama yang
terealisasi
95% 16.67% 17.55
3.2 Persentase kunjungan
referal di wilayah binaan
95% 54.31% 57.17
4 Terwujudnya Layanan
Rehabilitasi Medis,
Karya dan Sosial
Medik yang Handal
4.1 Persentase peningkatan
tindakan rehabilitasi
95% 98.80% 104
4.2 Persentase peningkatan
jumlah pasien yang mandiri
80% 100% 125
4.3 Persentase pasien kusta
yang dilakukan
pemeriksaan POD baik
rawat inap maupun rawat
jalan
100% 94% 94
5 Terwujudnya Sistem
Mana-jemen
Pelayanan Terpadu
5.1 Persentase kepatuhan
terhadap Clinical Pathway
75% 100% 133.33
6 Terpenuhinya
kompetensi SDM
6.1 Persentase ketersediaan
SDM yang kompeten
85% 86% 101.18
7 Meningkatnya
Motivasi dan
Komitmen SDM
7.1 Persentase tingkat
kepuasan karyawan
85% 60% 70.59
8 Terpenuhinya Sarana
dan Prasarana
8.1 Persentase pemeliharaan
sarana dan prasarana
75% 81% 108
8.2 Persentase tersedianya 65% 83% 127.69
BAB III Akuntabilitas Kinerja 21
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Capaian %
sarana dan prasarana yang
siap pakai, tersedia dan
berfungsi dengan baik
8.3 Persentase ketepatan
kalibrasi sesuai jadwal
95% 100% 105.26
9 Terwujudnya SistemInformasi Manajemen
9.1 Persentase pengembangansistem informasimanajemen rumah sakit(SIM RS) yang terintegrasi
85% 88% 103.53
2. Perbandingan Capaian Kinerja tahun 2018 dan tahun 2017
Tabel III.2
Perbandingan Capaian Kinerja tahun 2018 dan tahun 2017
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Capaian2017
Capaian2018
NAIK/TURUN
1 Terwujudnya
Kepuasan
Stakeholder
1.1 Tingkat kepuasan pasien 3.09 IKM 3.32 IKM NAIK
1.2 Tingkat kepuasan
stakeholder
3.17 IKM 3.32 IKM NAIK
2 Meningkatnya
Pelayanan Kesehatan
secara Menyeluruh
dan Terpadu
2.1 Persentase keluhan pasien
yang ditindaklanjuti
100% 100% NAIK
2.2 Persentase temuan
ketidaksediaan obat rutin
yang ditindaklanjuti
100% 100% NAIK
2.3 Persentase pengembalian
rekam medis dari rawat inap
< 24 jam
87.68% 92.61% NAIK
2.4 Waktu tunggu rawat jalan 49.03menit
54,31menit
TURUN
2.5 Persentase kesembuhan
pasien reaksi kusta
93% 91% TURUN
BAB III Akuntabilitas Kinerja 22
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Capaian2017
Capaian2018
NAIK/TURUN
3 Terwujudnya
Kerjasama dengan
Pemerintah Daerah
dan Swasta Guna
Peningkatan Mutu
kegiatan Referal
3.1 Persentase kerjasama yang
terealisasi
10.00% 16.67% NAIK
3.2 Persentase kunjungan
referal di wilayah binaan
75.00% 54.31% TURUN
4 Terwujudnya Layanan
Rehabilitasi Medis,
Karya dan Sosial
Medik yang Handal
4.1 Persentase peningkatan
tindakan rehabilitasi
69.80% 98.80% NAIK
4.2 Persentase peningkatan
jumlah pasien yang mandiri
100% 100% NAIK
4.3 Persentase pasien kusta
yang dilakukan pemeriksaan
POD baik rawat inap
maupun rawat jalan
90% 94% NAIK
5 Terwujudnya Sistem
Mana-jemen
Pelayanan Terpadu
5.1 Persentase kepatuhan
terhadap Clinical Pathway
100% 100% NAIK
6 Terpenuhinya
kompetensi SDM
6.1 Persentase ketersediaan
SDM yang kompeten
65% 86% NAIK
7 Meningkatnya
Motivasi dan
Komitmen SDM
7.1 Persentase tingkat
kepuasan karyawan
72% 60% TURUN
8 Terpenuhinya Sarana
dan Prasarana
8.1 Persentase pemeliharaan
sarana dan prasarana
70% 81% NAIK
8.2 Persentase tersedianya
sarana dan prasarana yang
siap pakai, tersedia dan
berfungsi dengan baik
35% 83% NAIK
8.3 Persentase ketepatan
kalibrasi sesuai jadwal
100% 100% NAIK
BAB III Akuntabilitas Kinerja 23
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Capaian2017
Capaian2018
NAIK/TURUN
9 Terwujudnya SistemInformasi Manajemen
9.1 Persentase pengembangansistem informasimanajemen rumah sakit(SIM RS) yang terintegrasi
3% 88% NAIK
3. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2018 dengan Target Jangka Panjang
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Capaian2018
Target2019
1 Terwujudnya
Kepuasan
Stakeholder
1.1 Tingkat kepuasan pasien 3.32 IKM 3 IKM
1.2 Tingkat kepuasan
stakeholder
3.32 IKM 3.28 IKM
2 Meningkatnya
Pelayanan Kesehatan
secara Menyeluruh
dan Terpadu
2.1 Persentase keluhan pasien
yang ditindaklanjuti
100% 100%
2.2 Persentase temuan
ketidaksediaan obat rutin
yang ditindaklanjuti
100% 90%
2.3 Persentase pengembalian
rekam medis dari rawat inap
< 24 jam
92.61% 80 %
2.4 Waktu tunggu rawat jalan 54,31menit
60 menit
2.5 Persentase kesembuhan
pasien reaksi kusta
91% 100 %
3 Terwujudnya
Kerjasama dengan
Pemerintah Daerah
dan Swasta Guna
Peningkatan Mutu
kegiatan Referal
3.1 Persentase kerjasama yang
terealisasi
16.67% 100 %
3.2 Persentase kunjungan
referal di wilayah binaan
54.31% 100 %
BAB III Akuntabilitas Kinerja 24
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Capaian2018
Target2019
4 Terwujudnya Layanan
Rehabilitasi Medis,
Karya dan Sosial
Medik yang Handal
4.1 Persentase peningkatan
tindakan rehabilitasi
98.80% 100%
4.2 Persentase peningkatan
jumlah pasien yang mandiri
100% 85 %
4.3 Persentase pasien kusta
yang dilakukan
pemeriksaan POD baik
rawat inap maupun rawat
jalan
94% 100 %
5 Terwujudnya Sistem
Mana-jemen
Pelayanan Terpadu
5.1 Persentase kepatuhan
terhadap Clinical Pathway
100% 100 %
6 Terpenuhinya
kompetensi SDM
6.1 Persentase ketersediaan
SDM yang kompeten
86% 90%
7 Meningkatnya
Motivasi dan
Komitmen SDM
7.1 Persentase tingkat
kepuasan karyawan
60% 90%
8 Terpenuhinya Sarana
dan Prasarana
8.1 Persentase pemeliharaan
sarana dan prasarana
81% 80%
8.2 Persentase tersedianya
sarana dan prasarana yang
siap pakai, tersedia dan
berfungsi dengan baik
83% 80%
8.3 Persentase ketepatan
kalibrasi sesuai jadwal
100% 100%
9 Terwujudnya SistemInformasi Manajemen
9.1 Persentase pengembangansistem informasimanajemen rumah sakit(SIM RS) yang terintegrasi
88% 100%
BAB III Akuntabilitas Kinerja 25
4. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan
Dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2018, dari 19 KPI sasaran strategis, ada 12 KPI
yang mencapai dan melebihi target, ada 7 KPI yang tidak mencapai target.
Bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun sebelumnya, ada 14 KPI yang sama
bahkan naik dari capain kinerja tahun sebelumnya, ada 5 KPI yang capaian
kinerjanya turun.
Analisa dan upaya meningkatkan capaian KPI yangTerhadap 14 KPI yang
mengalami keberhasilan, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Tingkat kepuasan pelanggan.
Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang telah diberikan RS
Kusta dr. Rivai Abdullah Palembang pada tahun 2018 adalah sebesar 3,32 IKM
atau 116,49% dari target 2,85 IKM.
Dengan tingkat kepuasan pelanggan yang meningkat maka akan memberikan
dampak yang baik bagi RS Kusta dr. Rivai Abdullah Palembang berupa
meningkatnya loyalitas pelanggan/pasien.
2. Tingkat Kepuasan Stakeholder.
Tingkat kepuasan stakeholder terhadap pelayanan yang telah diberikan RS
Kusta dr. Rivai Abdullah Palembang pada tahun 2018 adalah sebesar 3,32 IKM
atau 116,49% dari target 2,85 IKM.
Dengan tingkat kepuasan stakeholder yang meningkat maka akan
memberikan dampak yang bagi RS Kusta dr. Rivai Abdullah Palembang dalam
upaya lebih meningkatkan kinerja RS.
3. Persentase keluhan pasien yang ditindak lanjuti.
Persentase keluhan pasien yang ditindak lanjuti pada tahun 2018 adalah
sebesar 100% atau 105% dari target 95%.
Adanya sistem penanganan terhadap saran dan keluhan pelanggan yang
telah berjalan baik, sehingga setiap keluhan pelanggan/pasien segera dilakukan
upaya penanganannya dengan tujuan kepuasan bagi pelanggan/pasien RS.
BAB III Akuntabilitas Kinerja 26
4. Persentase temuan ketidaksediaan obat rutin yang ditindak lanjuti.
Persentase temuan ketidaksediaan obat rutin yang ditindak lanjuti di RS
Kusta dr, Rivai Abdullah Palembang pada tahun 2018 adalah sebesar 100% atau
115% dari target 87%.
Adanya sistem kontrol terhadap persediaan obat obatan rutin yang telah
berjalan baik dalam menjaga ketersediaan obat obatan sebagai salah satu
kebutuhan pasian, sehingga kecil kemungkinan terjadinya resiko kekosongan
obat- obatan rutin di Rumah Sakit.
5. Persentase peningkatan tindakan rehabilitasi
Persentase peningkatan tindakan rehabilitasi di RS Kusta dr, Rivai Abdullah
Palembang pada tahun 2018 adalah sebesar 120% atau 126% dari target 95%.
Hal ini disebabkan jumlah pasien yang memerlukan tindakan rehabilitasi
cukup memadai dibandingkan tahun sebelumnya, kegiatan ini tentunya sangat
bermanfaat bagi peningkatan fungsi fisik bagi pasien/penderita di RS.
6. Persentase Peningkatan jumlah pasien yang mandiri.
Persentase peningkatan jumlah pasien yang mandiri di RS Kusta dr, Rivai
Abdullah Palembang pada tahun 2018 adalah sebesar 100% atau 125% dari target
80%.
Merupakan hasil dari tindakan layanan penunjang medik bagi pasien di
Rumah Sakit sehingga tetap dapat melakukan aktivitas keseharian secara mandiri.
7. Persentase kepatuhan terhadap Clinical Pathway.
Persentase kepatuhan terhadap clinical pathway di RS Kusta dr, Rivai
Abdullah Palembang pada tahun 2018 adalah sebesar 100% atau 133% dari target
75%.
Menunjukkan adanya komitmen pelayanan di RS yang lebih mengutamakan
pemberian layanan berdasarkan pedoman/ ketentuan yang berlaku dalam
melakukan pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis serta tenaga penunjang
medis lainnya dengan memprioritaskan kepuasan dan keselamatan pasien di RS.
BAB III Akuntabilitas Kinerja 27
8. Persentase ketersediaan SDM yang berkompeten.
Persentase ketersediaan SDM yang berkompeten di RS Kusta dr, Rivai
Abdullah Palembang pada tahun 2018 adalah sebesar 86% atau 101% dari target
85%.
Upaya untuk terus meningkatan kompetensi pegawai di Rumah Sakit melalui
berbagai upaya peningkatan SDM seperti pendidikan dan pelatihan dibidang
managerial maupun teknis, seminar, workshop, magang ataupun kegiatan
sosialisasi internal sehingga diperoleh peningkatan pengetahuan dan keterampilan
pegawai dalam meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas seluruh pegawai
yang ada di RS. Peningkatan kompetensi tersebut tidak hanya dari jumlah pegawai
tapi juga dari penambahan jenis kegiatan pelatiahn dan sosialisasi yang telah
dilakukan tahun 2018.
9. Persentase Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Persentase pemeliharaan sarana dan prasarana RS Kusta dr, Rivai Abdullah
Palembang pada tahun 2018 adalah sebesar 81% atau 108% dari target 75%.
Pemeliharaan sarana dan prasarana RS tentulah sangat penting dilakukan
dalam upaya mendukung terlaksanakanya kegiatan pelayanan di RS dengan
lancar. Kegiatan ini antara lain berupa pemeliharaan dan perawatan gedung dan
bangunan, peralatan kesehatan, peralatan penunjang medik, peralatan kantor,
maupun jaringan listrik dan lainnya yang merupakan faktor penentu bagi
kelangsungan operasioanl kegiatan pelayanan kesehatan maupun administrasi di
Rumah Sakit.
10. Persentase tersedianya sarana dan prasarana yang siap pakai, tersedia dan
berfungsi dengan baik
Persentase tersedianya sarana dan prasarana yang siap pakai, tersedia dan
berfungsi dengan baik di RS Kusta dr, Rivai Abdullah Palembang pada tahun 2018
adalah sebesar 83% atau 127,69% dari target 65%.
Tersedianya sarana dan prasarana yang siap pakai, tersedia dan berfungsi
dengan baik merupakan timbal balik dari kegiatan pemeliharaan sarana dan
prasarana RS yang telah dilakukan. Dengan tersedianya sarana dan prasarana
yang siap pakai, tersedia dan berfungsi baii, tentunya akan sangat mendukung
operasional layanan di Rumah Sakit, serta berdampak pula pada upaya
optimalissasi penggunanan sarana dan prasarana yang ada di Rumah sakit.
BAB III Akuntabilitas Kinerja 28
11. Persentase ketepatan kalibrasi sesuai jadwal.
Ketepatan kalibrasi sesuai jadwal di RS Kusta dr. Rivai Abdullah Palembang
pada tahun 2018 sebesar 100% atau 105% dari target 95%.
Ketepatan kalibrasi sesuai jadwal diukur dari jumlah peralatan yang sudah
terkalibrasi sesuai jadwal yang ditetapkan. Dengan telah terkalibrasinya alat sesuai
jadwal maka akan lebih menjamin keakuratan hasil pemeriksaan yang dikeluarkan
oleh alat alat dalam rangka penegakkan diagnosa penyakit, serta kualitas
pengukuran yang dihasilkan dapat diandalkan.
12. Persentase Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
yang terintegrasi.
Hasil perhitungan terhadap persentase pengembangan sistem informasi
manajemen rumah sakit (SIMRS) yang terintegrasi dan telah diimplementasikan di
RS Kusta dr. Rivai Abdullah Palembang pada tahun 2018 adalah sebesar 88% dari
target 85%.
Adanya beberapa penambahan modul yang telah diimplementasikan pada tahun
2018, mengakibatkan terjadinya peningkatan persentase tersebut. Upaya
selanjutnya tentunya terus dilakukan evaluasi dan perbaikan secara bertahap dan
berkesinambungan terhadap modul aplikasi yang telah dijalankan dan dilakukan
pengembangan sesuai kebutuhan user dan peningkatan layanan RS.
Selanjutnya terhadap IKU yang tidak mencapai target, dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Persentase pengembalian RM rawat Inap <24 jam, hal ini di karenakan
apabila ada pasien yang pulang pada keesokan hari adalah hari libur, maka
akan terjadi perpanjangan waktu pengembalian RM rawat inap, dikarenakan
Instalasi RM tidak melayani penerimaan pengembalian RM (tutup) pada hari
libur. Sehingga upaya yang dilakukan adalah Instalasi RM harus dapat
menerima pengembalian RM rawat inap 24 jam dengan mengaktifkan unit
Admission yang merupakan bagian dari Instalasi RM untuk menerima
pengembalian RM 24 Jam.
BAB III Akuntabilitas Kinerja 29
2. Waktu tunggu rawat jalan, hal ini penyebabnya adalah karena ada beberapa
poliklinikt yang memulai pelayanan terlambat dikarenakan dokter spesialis
yang terlambat datang, selain itu salah satu faktor yang mempengaruhi
adalah penetapan target yang terlalu optimis, yaitu 40 menit, padahal
standarnya adalah ≤ 60 menit. Sehingga upaya yang dilakukan adalah
petugas perawat masing-masing klinik bertanggung jawab untuk
mengingatkan dokter spesialis yang bertugas untuk datang tepat waktu dan
memantau respon time waktu tunggu rawat jalan secara berjenjang oleh
Direktur Pelayanan.
3. Persentase kesembuhan pasien reaksi kusta, hal ini disebabkan karena
masih pasien reaksi kusta yang dirawat juga menderita penyakit yang lain,
sehingga walaupun reaksi kusta sudah sembuh, tetapi pasien masih di rawat
karena penyakit yang lainnya. Sehingga upaya yang dilakukan adalah
memperbaiki Definisi operasional bahwa yang di ukur adalah hanya reaksi
kustanya saja, tidak kesembuhan penyakit lainnya.
4. Persentase kerjasama yang terealisasi, hal ini disebabkan karena kurangnya
kegiatan referral akibat kurangnya respon dari Dinkes binaan kusta, sehingga
MOU yang terealisasi tidak mencapai target.
5. Persentase kunjungan referral di wilayah binaan, hal ini disebabkan karena
kurangnya respon dari Dinkes daerah Binaan, informasi yang kami dapat
dikarenakan tidak adanya anggaran untuk mendatangkan peserta untuk
kegiatan Bimtek kusta sehingga Dinkes daerah binaan tidak bersedia
diberikan BImtek kusta.
6. Persentase pasien kusta yang dilakukan POD Ranap/Rajal, hal ini di
sebabkan karena pasien kusta rawat jalan yang seharusnya dilakukan POD
langsung pulang karena POD dilakukan di Instalasi Rehabilitasi medik.
Sehingga upaya yang dilakukan adalah mendekatkan pelayanan POD ke
klinik kusta.
7. Persentase tingkat kepuasan karyawan, hal ini terkait langsung dengan
remunerasi. Remunerasi di RS Kusta Dr. Rivai Abdullah jauh di bawah tukin
dikarenakan jumlah pendapatan yang jauh menurun di karenakan jumlah
pasien yang sangat menurut akibat kebijakan rujukan BPJS. Solusi yang
BAB III Akuntabilitas Kinerja 30
dilakukan dengan meningkatkan akses pasien dengan merubah status RS
khusus klas A menjadi RS umum klas C sesuai surat Dirjen Yankes ke Bupati
dan Dinkes Banyuasin.
Secara umum beberapa permasalahan yang mempengaruhi capaian target tersebut
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Pelayanan1) Rendahnya kunjungan pasien, yang mengakibatkan demotivasi dari staf,
terutama tenaga medis.
2) Pelayanan yang berorientasi pada keselamatan pasien dan mutu layanan
sudah terlaksana, tetapi belum optimal dikarenakan :
Kualitas dan kompetensi Sumber daya manusia masih belum merata,
kuantitasnya masih kurang, terutama tenaga dokter, perawat dan penunjang
medis.
3) Belum optimalnya pelaksanaan pedoman, panduan dan Standar Pelaksanaan
Operasional (SPO) pelayanan.
4) Utilisasi ruang OK, ICU dan rawat inap dan penunjang belum optimal,
dikarenakan rendahnya jumlah kunjungan pasien.
5) Tata kelola klinik yang belum optimal.
b. Sumber Daya Manusia, dan Umum
1) Nilai-nilai yang terkandung dalam organisasi belum diserap dengan baik oleh
sebagian sumber daya manusia di Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah
2) Kualitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia belum merata .
3) Jumlah Sumber Daya Manusia khususnya tenaga dokter umum, tenaga
perawat dan penunjang masih kurang dalam memberikan pelayanan 24 jam.
4) Belum optimalnya Pelaksanaan indikator kinerja di unit pelayanan dan unit
pendukung pelayanan.
5) Kerjasama, koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, serta sosialisasi antar dan
inter unit baik di jajaran fungsional maupun di jajaran struktural belum
terlaksana secara optimal.
6) Belum optimalnya pelaksanaan sistem reward berbasis kinerja (remunerasi).
c. Keuangan dan SIM RS1) Perencanaan yang belum optimal dan belum berdasarkan skala prioritas.
BAB III Akuntabilitas Kinerja 31
2) Belum optimalnya Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) terintegrasi.
3) Pola tariff yang berlaku masih yang lama ( disusun sekitar tahun 2012).
4) Penyusunan Unit cost belum berjalan optimal karena sistem informasi
akuntansi belum berjalan baik.
5) Keterlambatan pembayaran klaim pasien jaminan kesehatan yang dibiayai oleh
pemerintah daerah mengakibatkan peningkatan piutang.
6) Belum optimalnya pemasaran pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara
proaktif sehingga upaya peningkatan cakupan layanan kurang optimal.
7) Rendahnya pendapatan BLU yang berimbas kepada pendapatan dan
kesejahteraan karyawan yang berakibat pada kinerja karyawan.
8) Belum optimalnya pengelolaan BMN.
d. Sarana dan Prasarana1) Belum optimalnya fasilitas penunjang pelayanan kesehatan, sehingga
pelayanan belum terlaksana secara optimal dan belum memenuhi standar
optimal pada beberapa unit pelayanan. Terutama masalah ketersediaan air
bersih.
2) Inventarisasi dan pemeliharaan Sarana dan Peralatan yang sudah ada belum
berjalan secara optimal dan belum ditunjang oleh kemampuan yang merata dari
teknisi internal yang terlatih untuk pemeliharaan alat tersebut.
3) Lay out bangunan fisik belum tertata sesuai dengan standar lay out rumah
sakit.
4) Sebagian besar kondisi bangunan fisik rumah sakit bermasalah di atap yang
mengakibatkan kebocoran pada saat hujan dikarenakan bangunan fisik
sebagian besar sudah berumur lebih dari 20 tahun dan pada saat renovasi tidak
di perbaiki atap bangunan.
5) Sebagian besar bangunan rumah Dinas dalam kondisi kurang layak untuk
ditempati.
6) Banyaknya barang inventaris (BMN) dalam kondisi rusak dan obat-obat
expired yang belum dikelola.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas maka dilaksanakan berbagai upaya
sebagai berikut :
a. Pelayanan
BAB III Akuntabilitas Kinerja 32
1) Upaya meningkatkan jumlah kunjungan pasien dengan merubah status RS
Khusus klas A menjadi RS Umum klas C.
2) Melaksanakan proses Akreditasi rumah sakit dengan harapan akan
meningkatkan kinerja pelayanan.
3) Melaksanakan review pedoman, panduan dan SPO terkait pelayanan,
melaksanakan sosialisasi dan edukasi ulang, melaksanakan monitoring
implementasinya.
4) Mengadakan rapat koordinasi bersama Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Selatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin dan Dinas Kesehatan lainnya
yang melaksanakan MoU dengan Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah tiap 3
(tiga) bulan sekali.5) Melaksanakan pelayanan berbasis IT, yang sudah berjalan adalah pendaftaran
online dan pelaporan capaian indicator unit. Tahun 2018 disiapkan e-RM rawat
jalan dan e- prescribing, sistem inventory farmasi , Pelayanan Penunjang Medik
terintegrasi, Laporan Pelayanan real time (tahun 2019 implementasi).
6) Rapat koordinasi Direktorat pelayanan secara rutin.
b. Keuangan dan SIM RS1) Melakukan review Perencanaan anggaran, untuk meningkatkan optimalisasi
manfaat berdasarkan kebutuhan dan prioritas pelayanan.
2) Implementasi pengembangan SIM RS aplikasi Sim-GOS dengan
pendampingan tim RS Wahidin Soedirohusodo, untuk keuangan sudah di
implementasikan menu kasir. Sedang disiapkan menu cash flow (implementasi
2019).
3) Melaksanakan review dan penyusunan tarif berdasarkan unit cost.
4) Penagihan piutang ke pemda provinsi dan kabupaten melalui audiensi dengan
Pemda setempat.
5) Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan unsur SKPD dan
masyarakat sebagai bentuk peran serta RS dalam menyehatkan masyarakat
juga sebagai ajang promosi rumah sakit.
6) Meningkatkan pendapatan RS di luar market BPJS dengan membuka layanan
MCU.
7) Optimalisasi pengelolaan BMN dengan sistem IT, pembentukan Tim pengelola
BMN.
BAB III Akuntabilitas Kinerja 33
c. SDM dan Umum1) Penataan ulang organisasi dengan penambahan beberapa komite, instalasi dan
Tim untuk memenuhi standar akreditasi RS.
2) Penyelesaian penyusunan Pedoman Pengorganisasian dan SOTK Rumah
Sakit.
3) Melaksanakan Transformasi Budaya Organisasi.
4) Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM dengan melaksanakan review pola
ketenagaan berdasarkan kebutuhan pelayanan rumah sakit umum dan
melaksanakan pendidikan, pelatihan dan workshop baik internal dan ekstenal
berdasarkan Training Need Assessment (TNA).
5) Cascading IKI, IKT dan IKU Rumah Sakit sebagai Indikator kinerja Unit.
6) Melaksanakan Rapat koordinasi yang melibatkan semua Direksi, Ka SPI, Semua
Ka Komite, semua Ka Instalasi, dan semua Ka SMF, dengan harapan terjalin
komunikasi, koordinasi yang baik antar unit di Rumah Sakit.
7) Melaksanakan review pelaksanaan Remunerasi
d. Sarana dan prasarana
1) Melaksanakan perbaikan fasilitas penunjang berdasarkan skala prioritas
sesuai kebutuhan pelayanan dalam mendukung keselamatan dan keamanan
dan membuat perencanaan berdasarkan skala prioritas, termasuk sarana air
bersih untuk tahun 2019.
2) Meningkatkan kegiatan Inventarisasi dan pemeliharaan Sarana dan Peralatan
dengan melibatkan unit kerja serta merencanakan SDM dengan kemampuan
teknis mendukung pemeliharanan sarana prasarana..
3) Mereview alur pelayanan sesuai kondisi Lay out bangunan yang ada dan
membuat DED sesuai standar untuk pembangunan gedung pelayanan
terpadu tahap 1 tahun 2019.
4) Mengusulkan proses penghapusan barang milik negara (BMN) dan obat-obat
expired.
Secara keseluruhan hasil evaluasi terhadap permasalahan pelayanan, Umum, SDM
dan Pendidikan, serta keuangan dan SIM RS tersebut menjadi pertimbangan dalam
penyusunan Rencana Kinerja Tahun 2019.
BAB III Akuntabilitas Kinerja 34
5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Pencapaian Kinerja RSK Dr. Rivai Abdullah tahun 2018 tidak terlepas dari
tersedianya Sumber Daya yang ada baik itu sumber daya manusia, sumber daya
anggaran dan sumber daya sarana dan prasarana.
a. Sumber Daya Manusia.
Jumlah sumber daya manusia di RSK Dr. Rivai Abdullah per 31 Desember 2018
adalah sebanyak 334 orang, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Distribusi SDM Berdasarkan Jabatan Tahun 2018
Tabel 3.28
Distribusi SDM Berdasarkan Jabatan Tahun 2018
NO JABATAN (STRUKTURAL & FUNGSIONAL) JUMLAH
1.
2.
3.
Struktural
Fungsional Tertentu
Fungsional Umum
24
172
138
T O T A L 334
BAB III Akuntabilitas Kinerja 35
Distribusi Sumber Daya Manusia Berdasarkan Status Kepegawaian dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.29
Distribusi SDM Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2018
NO STATUS KEPEGAWAIAN JUMLAH
1.
2.
3.
PNS
CPNS
Pegawai Non PNS/Pramubakti
286
18
30
T O T A L 334
BAB III Akuntabilitas Kinerja 36
20
230
50
4
Distribusi SDM Berdasarkan Pangkat Tahun 2018
Gol IVGol IIIGol IIGol I
Distribusi Sumber Daya Manusia Berdasarkan Status Kepegawaian dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 3.31
Distribusi SDM PNS/CPNS Berdasarkan Pangkat Tahun 2018
NO STATUS KEPEGAWAIAN JUMLAH
1.
2.
3.
4
Gol IV
Gol III
Gol II
Gol I
20
230
50
4
T O T A L 304
BAB III Akuntabilitas Kinerja 37
0
20
40
60
80
100
120
S3 Ilm
u Kedokteran
S2 (M
agister)
S1 (S
arjana)
Dokter S
pesialis
Dokter U
mum/dr g
igi
Apoteker
D4 (Diploma IV
)
D3 (Diploma III
) D1
SMA/SP
KSM
P SD
Distribusi SDM BerdasarkanKualifikasi/Jenis Pendidikan Tahun 2018
Distribusi Sumber Daya Manusia Berdasarkan Kualifikasi / Jenis Pendidikan
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.30Distribusi SDM Berdasarkan Kualifikasi/Jenis Pendidikan
Tahun 2018
NO KUALIFIKASI/JENIS PENDIDIKAN JUMLAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12
S3 Ilmu Kedokteran
S2 (Magister)
S1 (Sarjana)
Dokter Spesialis
Dokter Umum/dr gigi
Apoteker
D4 (Diploma IV)
D3 (Diploma III)
D1
SMA/SPK
SMP
SD
-
11
60
20
20
4
4
109
5
90
1
10
T O T A L 334
BAB III Akuntabilitas Kinerja 38
Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam keberhasilan kegiatan di Rumah
Sakit. Pegawai yang ada harus dikelola dengan baik sehingga mampu memberikan hasil
kerja yang optimal. Penggunaan sistem aplikasi dan teknologi informasi terus
dikembangkan sebagai salah satu upaya efisiensi jumlah pegawai, Dengan sistem
informasi SIMRS yang terus dilakukan pembenahan, diharapkan dapat memudahkan
dan mempercepat proses penyelesaian pekerjaan.
B. SUMBER DAYA ANGGARANRS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi didukung oleh anggaran DIPA RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Tahun
2018. Realisasi Belanja Per jenis Belanja periode Januari sampai dengan Desember
2018 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.32
Realisasi Anggaran Tahun 2018
No KODE KEGIATAN PAGU REALISASI %
RUPIAH MURNI
1 2094,506Belanja Modal Gedung dan
Bangunan19.940.441.000,00 16.776.830.000,00 84,13
2 2094,507 Belanja Modal peralatan dan Mesin 2.160.811.000,00 2.076.919.590,00 96,12
3 2094,507 Belanja Modal Jaringan 2.281.600.000,00 1.935.551.100,00 84,83
4 2094,508 Belanja Modal peralatan dan Mesin 10.235.716.000,00 9.655.932.807,00 94,34
5 2094,509 Belanja Pengadaan bahan Makanan 867.250.000,00 394.587.233,00 45,50
62094,509
Belanja Barang Operasional
Lainnya629.191.000,00 409.012.893,00 65,01
BAB III Akuntabilitas Kinerja 39
No KODE KEGIATAN PAGU REALISASI %
7 2094,509 Belanja Perjalanan Tetap 222.570.000,00 133.578.166,00 60,02
8 2094,512Belanja barang untuk persediaan
barang konsumsi4.487.700.000,00 1.524.326.652,00 33,97
9 2094,994 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 20.420.701.000,00 20.018.610.096,00 98,03
10 2094,994 Belanja Langganan listrik 1.350.000.000,00 648.573.060,00 48,04
11 2094,994 Belanja Langganan telepon 10.800.000,00 2.958.437,00 27,39
12 2094,994Belanja Langganan daya dan jasa
lainnya224.592.000,00 209.666.121,00 93,35
13 2094,994 Belanja jasa pos dan giro 6.000.000,00 3.517.030,00 58,62
14 2094,994 Belanja keperluan perkantoran 700.262.000,00 653.776.650,00 93,36
15 2094,994Belanja barang untuk persediaan
barang konsumsi1.879.091.000,00 1.752.401.139,00 93,26
16 2094,994Belanja biaya pemeliharaan
peralatan dan mesin lainya1.477.245.000,00 1.066.859.125,00 72,22
17 2094,994Belanja Penambah daya tahan
tubuh582.768.000,00 490.224.240,00 84,12
18 2094,994 Honor operasional stuan kerja 261.038.000,00 256.488.040,00 98,26
19 2094,994Belanja Barang Operasional
Lainnya399.730.000,00 281.061.000,00 70,31
20 2094,994 Belanja jasa lainnya 1.906.066.000,00 1.435.367.705,00 75,31
21 2094,994Belanja biaya pemeliharaan gedung
dan bangunan2.009.270.000,00 1.629.695.000,00 81,11
T O T A L ANGGARAN RM 72.052.842.000,00 61.355.936.084,00 85,15
PNBP/BLU
1 2094,506Belanja Modal Gedung dan
Bangunan5.361.132.000,00 113.255.900,00 2,11
2 2094,507 Belanja Modal peralatan dan Mesin 419.863.000,00 407.675.950,00 97,10
3 2094,507 Belanja Modal Fisik Lainnya 319.543.000,00 - 0,00
4 2094,509 Belanja Gaji dan Tunjangan 6.652.841.000,00 5.998.538.520,00 90,17
5 2094,509 Belanja Perjalanan 1.705.620.000,00 1.149.330.271,00 67,38
6 2094,509 Belanja Penyediaan Barang dan Jas 174.640.000,00 79.185.550,00 45,34
BAB III Akuntabilitas Kinerja 40
No KODE KEGIATAN PAGU REALISASI %
BLU lainnya
7 2094,951 Belanja Perjalanan 1.390.089.000,00 820.253.215,00 59,01
TOTAL ANGGARAN BLU 16.023.728.000,00 8.568.239.406,00 53,47
TOTAL ANGGARAN 88.076.570.000,00 69.924.175.490,00 79,39
Terhadap sumber daya anggaran telah dilakukan upaya penghematan / efisiensi anggaran
antara lain :
1) Pengadaan alat alat kesehatan secara E-Cataloq sehingga terdapat efisiensi sebesar Rp.
579.783.193,- Dari Pagu anggaran Rp. 10.235.716.000,- dengan realisasi belanja
sebesar Rp. 9.655.932.807,-
2) Efisiensi dalam pengelolaan dana perjalanan dinas sebesar Rp. 556.289.729,- dari Pagu
anggaran Rp. 1.705.620.000,- dengan realisasi belanja Rp. 1.149.330.271,-
3) Efisiensi dalam penggunaan Langganan listrik serta telepon ditahun 2018 juga telah
dilakukan di RS Kusta dr, Rivai Abdullah Palembang
4) Pengelolaan dalam pengadaan obat obatan yang sebelumya dilaksanakan dengan sistem
Lumpsum diubah dengan sistem harga satuan yang dilakukan pada tahun 2018 juga
secara efektif berdampak berkurangnya jumlah obat yang expired.
C. SUMBER DAYA SARANA DAN PRASARANAPengelolaan Barang Milik Negara Setditjen Pelayanan Kesehatan selama periode 1
Januari s/d 31 Desember 2018, dapat dilaporkan dalam bentuk Intrakomptable,
Ekstrakomptable, Gabungan Intrakomptable dan Ekstrakomptable, Aset Tak Berwujud
dan Konstruksi dalam pengerjaaan. Adapun laporan perkembangan masing-masing
Barang Milik Negara adalah sebagai berikut :
1. BMN INTRAKOMPTABLE
Posisi Awal (1 Januari 2018) : Rp. 116.058.871.215,-
Penambahan : Rp. 25.233.115.379,-
Pengurangan : Rp. 6.386.061.113,-
Posisi Akhir (31 Desember 2018) : Rp. 134.905.925.481,-
BAB III Akuntabilitas Kinerja 41
2. BMN EKSTRAKOMPTABEL
Posisi Awal (1 Januari 2018) : Rp 150.629.200,-
Penambahan : Rp. 45.796.300,-
Pengurangan : RP. 30.671.300,-
Posisi Akhir (31 Desember 2018) : Rp. 165.754.200,-
3. BMN & GABUNGAN INTRA EKSTRA
Posisi Awal (1 Januari 2018) : Rp. 116.209.500.415,-
Penambahan : Rp. 25.278.911.679,-
Pengurangan : RP. 6.416.732.413,-
Posisi Akhir (31 Desember 2018) : Rp. 135.071.679.681,-
4. BMN ASET TAK BERWUJUD
Posisi Awal (1 Januari 2018) : Rp. 7.299.210.079,-
Penambahan : Rp. 1.490.575.000,-
Pengurangan : RP. -
Posisi Akhir (31 Desember 2018) : Rp. 8.789.785.729,-
Total Keseluruhan BMN keadaan tanggal 31 Desember 2018 sebanyak
Rp 143.861.465.410,-
Terhadap Sumber daya Sarana dan prasarana juga dilakukan upaya efesiensi dalam
penggunaannya antara lain sosialisasi ke seluruh pegawai agar melakukan hemat listrik
dan air di lingkungan perkantoran, serta penggunaan peralatan sesuai prosedur untuk
menghindari kerusakan alat.
Selain itu dilakukan pula perawatan alat secara berkala sehingga dapat menambah usia
manfaat alat yang tersedia.
BAB IV Penutup 42
BAB IV
PENUTUP
Pencapaian kinerja Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Tahun 2018
dapat dilihat melalui hasil capaian KPI sesuai target yang telah ditetapkan tahun 2018,
didalam Rencana Strategis Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Tahun 2015 -
2019, dan capaian dari kegiatan-kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi rumah
sakit kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang.
Dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2018, dari 19 KPI sasaran strategis, ada 12 KPI
yang mencapai dan melebihi target, ada 7 KPI yang tidak mencapai target. Bila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun sebelumnya, ada 15 KPI yang sama bahkan
naik dari capain kinerja tahun sebelumnya, ada 4 KPI yang capaian kinerjanya turun.
Faktor utama penyebab tidak tercapainya target KPI adalah menurunnya jumlah
kunjungan pasien akibat kebijakan sistem rujukan BPJS secara berjenjang, yang
menyebabkan tidak tercapainya pendapatan BLU Rumah Sakit yang berimbas pada
menurunnya motivasi pegawai juga pencapaian kinerja Rumah Sakit.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka ditetapkan upaya perbaikan tatakelola
RS dan tata kelola klinik melalui beberapa program prioritas tahun 2018, sebagai berikut :
1. Transformasi Budaya Organisasi
2. Penyempurnaan SOTK RS
3. RS ter Akreditasi SNARS 1
4. Penyusunan Master Plan RS
5. Perubahan RS khusus menjadi RS Umum
6. Implementasi pengembangan SIM RS terintegrasi
BAB IV Penutup 43
Dari 6 program prioritas tersebut, upaya perubahan status RS Khusus kelas A
menjadi RS Umum kelas C sesuai Kebijakan Kementerian Kesehatan, masih berproses
sampai akhir tahun 2018.
Diharapkan seluruh capaian indikator Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah
Palembang tahun 2018 dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian Program Upaya
Kesehatan pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan.