bem-s1.fe.unpad.ac.idbem-s1.fe.unpad.ac.id/.../uploads/2017/10/kajian-TPB.docx · Web viewTPB...

10
TPB Unpad: Tahap Persiapan Bersama atau Tahap Percobaan Bersama? Kementerian Kajian dan Aksi Strategis BEM Kema FEB Unpad Menurut Peraturan Rektor no. 70 2015: pasal 9, Tahap Persiapan Bersama (TPB) adalah proses pendidikan pada tahun pertama yang didesain untuk memberikan bekal kompetensi akademik, personal dan sosial yang diintegrasikan dengan program pengembangan karakter (ciri khas Unpad) bagi mahasiswa baru untuk mendukung kesuksesan studi di Unpad. Program TPB dimulai pertama kali pada tahun 2016 lalu, dengan mewajibkan seluruh mahasiswa baru dari seluruh fakultas, termasuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis. TPB dilaksanakan secara penuh di Jatinangor, dengan melibatkan kegiatan kurikuler baru yang mencakup Mata Kuliah Umum (MKU), Mata Kuliah Kluster (MKK), Mata Kuliah Prodi (MKP), Muatan Unpad, serta keterampilan Belajar dan Literasi Informasi (KBLI). Terdapat berbagai alasan yang menjadi latar belakang diadakannya program TPB, yaitu keragaman dan rendahnya kesiapan studi, persentase mahasiswa lulus tepat waktu yang rendah, serta meningkatkan self-belonging terhadap Unpad yang masih dianggap kecil di kalangan mahasiswa. Dengan adanya program TPB, mahasiswa diharapkan lebih mudah dalam beradaptasi dengan lingkungan perguruan tinggi yang memiliki perbedaan signifikan dengan masa SMA. Selain itu, adaptasi pada semester pertama juga akan menjadi fondasi utama untuk semester kedepannya, sehingga kebertahanan studi diharapkan dapat meningkat dengan adanya program TPB. Dalam program TPB, mahasiswa dituntut agar memiliki academic skills, personal skills, social skills, health & life style yang lebih baik. Dengan menganalisis latar belakang dan tujuan TPB dalam meningkatkan skills mahasiswa, bersumber dari Tim Adhoc, berikut tujuan dari TPB Unpad: Memfasilitasi dan membantu mahasiswa untuk suskes transisi dan studi

Transcript of bem-s1.fe.unpad.ac.idbem-s1.fe.unpad.ac.id/.../uploads/2017/10/kajian-TPB.docx · Web viewTPB...

Page 1: bem-s1.fe.unpad.ac.idbem-s1.fe.unpad.ac.id/.../uploads/2017/10/kajian-TPB.docx · Web viewTPB Unpad: Tahap Persiapan Bersama atau Tahap Percobaan Bersama? Kementerian Kajian dan Aksi

TPB Unpad: Tahap Persiapan Bersama atau Tahap Percobaan Bersama?

Kementerian Kajian dan Aksi StrategisBEM Kema FEB Unpad

Menurut Peraturan Rektor no. 70 2015: pasal 9, Tahap Persiapan Bersama (TPB) adalah proses pendidikan pada tahun pertama yang didesain untuk memberikan bekal kompetensi akademik, personal dan sosial yang diintegrasikan dengan program pengembangan karakter (ciri khas Unpad) bagi mahasiswa baru untuk mendukung kesuksesan studi di Unpad. Program TPB dimulai pertama kali pada tahun 2016 lalu, dengan mewajibkan seluruh mahasiswa baru dari seluruh fakultas, termasuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis. TPB dilaksanakan secara penuh di Jatinangor, dengan melibatkan kegiatan kurikuler baru yang mencakup Mata Kuliah Umum (MKU), Mata Kuliah Kluster (MKK), Mata Kuliah Prodi (MKP), Muatan Unpad, serta keterampilan Belajar dan Literasi Informasi (KBLI).

Terdapat berbagai alasan yang menjadi latar belakang diadakannya program TPB, yaitu keragaman dan rendahnya kesiapan studi, persentase mahasiswa lulus tepat waktu yang rendah, serta meningkatkan self-belonging terhadap Unpad yang masih dianggap kecil di kalangan mahasiswa. Dengan adanya program TPB, mahasiswa diharapkan lebih mudah dalam beradaptasi dengan lingkungan perguruan tinggi yang memiliki perbedaan signifikan dengan masa SMA. Selain itu, adaptasi pada semester pertama juga akan menjadi fondasi utama untuk semester kedepannya, sehingga kebertahanan studi diharapkan dapat meningkat dengan adanya program TPB.

Dalam program TPB, mahasiswa dituntut agar memiliki academic skills, personal skills, social skills, health & life style yang lebih baik. Dengan menganalisis latar belakang dan tujuan TPB dalam meningkatkan skills mahasiswa, bersumber dari Tim Adhoc, berikut tujuan dari TPB Unpad:

Memfasilitasi dan membantu mahasiswa untuk suskes transisi dan studi Mahasiswa baru menampilkan kesiapan dan penyesuaian diri untuk mengikuti

pendidikan di Unpad Mampu mengembangkan keterampilan mengelola relasi dengan sivitas akademika

dan masyarakat Mampu mengembangkan karakteristik pembelajar sepanjang hayat Mampu mengembangkan kualitas pribadi yang selaras dengan nilai dan norma yang

berlaku

Sebagai kelanjutan dari tujuan, berikut outcomes yang diharapkan dari program TPB:

Memiliki etika, kewarganegaraan & karakter baik yang diwujudkan dalam: sikap religius, memiliki kepekaan dan kepedulian sosial serta menghargai keagamaan

Memiliki kemampuan Bahasa, berkomunikasi inter serta kemampuan literasi Berpikir kritis dan analisis serta mampu jadi pembelajar sepanjang hayat Memiliki kesehatan dan gaya hidup yang baik Memiliki kepemimpinan, kewirausahaan dan inovasi

Page 2: bem-s1.fe.unpad.ac.idbem-s1.fe.unpad.ac.id/.../uploads/2017/10/kajian-TPB.docx · Web viewTPB Unpad: Tahap Persiapan Bersama atau Tahap Percobaan Bersama? Kementerian Kajian dan Aksi

Dalam pelaksanaannya, program TPB menuai banyak pro dan kontra. Bahkan, terdapat beberapa kalangan mahasiswa yang menolak keras dan menilai TPB masih belum siap untuk diimplementasikan kepada angkatan 2016. Persiapan program TPB pun tergolong tergesa-gesa dan hanya memakan waktu beberapa bulan, waktu yang sangat singkat untuk program sebesar TPB sendiri.

Setelah program TPB selesai dilaksanakan, bagaimanakah hasilnya? Apakah mahasiswa baru, khususnya mahasiswa FEB Unpad angkatan 2016 mendapatkan manfaat dari program TPB? Atau program TPB 2016 hanya akan menjadi tahap “uji coba” yang tidak berfaedah bagi mahasiswa?

Untuk mengetahui jawabannya, Kementerian Kajian dan Aksi Strategis BEM Kema FEB Unpad mengadakan survei terkait TPB yang diselaraskan dengan tujuan TPB sendiri. Survei ini dikhususkan untuk mahasiswa FEB angkatan 2016 dan memiliki tingkat partisipasi sebesar 53,76% dari total populasi. Pertanyaan yang dimuat dalam survei mengandung unsur penilaian kuantitatif dalam hal keberhasilan tujuan dan outcomes TPB, dan kualitatif dalam hal pendapat dan saran. Pertanyaan kuantitatif memiliki range 1-10, dimana nilai 1 merupakan nilai yang paling buruk dan 10 adalah yang paling baik. berikut hasil survei yang telah dilaksanakan:

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

5

10

15

20

25

30

35

40

1618

33

21

37

27

36

29

73

TPB Membantu Saya Dalam Mempersiapkan Studi Untuk

Tahun-tahun Kedepannya

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

1620 20 20

40

23

45

29

95

TPB membantu saya dalam masa transisi SMA ke PT & remaja ke dewasa muda (self awareness)

Dalam hal transisi dari masa SMA ke Perguruan Tinggi, nilai rata-rata yang diperoleh adalah 5,34. Hasil ini membuktikan bahwa mayoritas responden belum mendapatkan manfaat TPB dalam membantu mahasiswa baru bertransisi dari masa sekolah ke perkuliahan. Sebanyak 18,9% dari total responden memberikan nilai sama dengan delapan atau lebih. Sisanya, yaitu 81,1 % memberikan nilai sama dengan tujuh atau kurang.

Dalam hal mempersiapkan studi ke masa yang akan datang, nilai rata-rata yang diperoleh adalah 5,12. Sama dengan hasil sebelumnya, mayoritas responden belum merasakan manfaat TPB dalam memperiapkan masa studi. Parahnya, hanya 17,19% dari keseluruhan total responden yang memberikan nilai sama dengan delapan atau lebih, sedangkan sisanya; 82,81% memberikan nilai sama dengan tujuh atau kurang.

Page 3: bem-s1.fe.unpad.ac.idbem-s1.fe.unpad.ac.id/.../uploads/2017/10/kajian-TPB.docx · Web viewTPB Unpad: Tahap Persiapan Bersama atau Tahap Percobaan Bersama? Kementerian Kajian dan Aksi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

5

10

15

20

25

30

35

40

21 20

2623

35

30 31

25

106

Program TPB menambah self belonging saya terhadap

Unpad (Rasa ke-Unpad-an)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

5

10

15

20

25

30

35

40

45

28

19

36

30

42

30

2016

42

Program TPB membantu saya dalam menciptakan

gaya hidup sehat

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1005

1015202530354045

2015

20

26

4037

26

36

52

TPB membantu saya dalam mengembangkan sifat kepemimp-inan, kewirausahaan dan inovasi

Dalam hal menambah self-belonging terhadap Unpad, nilai rata-rata yang diperoleh adalah 5,08. Sebanyak 18,06% memberikan nilai sama dengan delapan atau lebih, dan 81,94% sisanya memberikan nilai sama dengan tujuh atau kurang. Hasil survei membuktikan bahwa rasa ke-Unpan-an responden tidak bertambah secara signifikan setelah mengikuti program TPB. Padahal, menambah rasa self belonging terhadap Unpad merupakan tujuan utama program TPB .

Dalam membantu mahasiswa baru menciptakan gaya hidup sehat, nilai rata-rata yang diperoleh adalah 4,44. Ini merupakan salah satu nilai rata-rata paling rendah dibandingkan dengan hasil survei yang lainnya. Parahnya, hanya 9.69% yang memberikan nilai sama dengan delapan atau lebih, sedangkan 90,31% responden memberikan nilai sama dengan tujuh atau kurang. Dapat disimpulkan bahwa program TPB tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap penciptaan gaya hidup sehat mahasiswa baru.

Dalam hal mengembangkan sifat kepemimpinan dan kewirausahaan mahasiswa baru, nilai rata-rata yang diperoleh adalah 5,16. Sebanyak 18,94% responden memberikan nilai sama dengan delapan atau lebih, selebihnya 81,06% memberikan nilai sama degan tujuh atau atau kurang. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden masih belum merasakan manfaat program TPB dalam mengembangkan sifat kepemimpinan, kewirausahaan, atau pun inovasi.

Page 4: bem-s1.fe.unpad.ac.idbem-s1.fe.unpad.ac.id/.../uploads/2017/10/kajian-TPB.docx · Web viewTPB Unpad: Tahap Persiapan Bersama atau Tahap Percobaan Bersama? Kementerian Kajian dan Aksi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

10

20

30

40

50

60

126

26

17

43

28

50

29

9 7

TPB membantu saya dalam mengembangkan skills berbahasa, berkomunikasi inter dan antar pro-

fesi serta kemampuan literasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

5

10

15

20

25

30

35

40

13 13

1923

33 33

38 37

108

TPB mengembangkan etika, kewargane-garaan dan karakter baik saya yang diwu-judkan dengan sikap religius, kepedulian

sosial serta menghargai keragaman

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

5

10

15

20

25

30

35

40

45

13 13

23

18

39

31

38 37

12

3

Program TPB membantu saya dalam berpikir analitis

dan kritis

Berdasarkan hasil survei, seluruh indikator penilaian yang diselaraskan dengan tujuan dan outcomes TPB memperoleh penilaian buruk dari mayoritas responden. Nilai rata-rata dari keseluruhan indikator adalah 5,28. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa FEB Unpad angkatan 2016 tidak mendapatkan manfaat yang signikan setelah mengikuti program TPB.

Dalam hal mengembangkan skills berbahasa, berkomunikasi inter dan antar profesi serta kemampuan literasi, nilai rata-rata yang diperoleh adalah 5,67. Sebanyak 19,38% responden memberikan nilai sama dengan delapan atau lebih, dan 80,62% responden memberikan nilai sama dengan tujuh atau kurang. Penilaian responden terhadap TPB dalam mengembangkan skills berkomunikasi masih rendah.

Dalam hal mengembangkan etika, kewarganegaraan dan karakter baik saya yang diwujudkan dengan sikap religius, kepedulian sosial serta menghargai keragaman, nilai rata-rata yang diperoleh adalah 5,65. Sebanyak 24,23% responden memberikan nilai sama dengan delapan atau lebih, dan 75,77% responden memberikan nilai sama dengan tujuh atau kurang. Dapat disimpulkan bahwa etika mayoritas responden tidak berkembang secara signifikan setelah mengikuti program TPB.

Dalam hal membantu mahasiswa berpikir analitis dan kritis, , nilai rata-rata yang diperoleh adalah 5,56. Sebanyak 22,91% responden memberikan nilai sama dengan delapan atau lebih, dan 77,09% memberikan nilai sama dengan tujuh atau kurang. Mayoritas responden belum mendapat manfaat critical thinking dari program TPB.

Page 5: bem-s1.fe.unpad.ac.idbem-s1.fe.unpad.ac.id/.../uploads/2017/10/kajian-TPB.docx · Web viewTPB Unpad: Tahap Persiapan Bersama atau Tahap Percobaan Bersama? Kementerian Kajian dan Aksi

Hasil Penilaian Mata Kuliah Olahraga Kebugaran dan Kreativitas (OKK)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1005

10152025303540

24

15 1721

29

21

3835

13 14

Mata kuliah OKK mendorong saya untuk memahami karakter

masyarakat di lingkungan kampus Unpad

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

5

10

15

20

25

30

35

40

1613

20 21

28

24

38 38

1613

Mata Kuliah OKK mendorong saya untuk berkontribusi

terhadap masyarakat sekitar

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50 46

22

30

24

3234

19

13

3 4

Mata Kuliah OKK mengem-bangkan kemampuan saya dalam bidang olahraga, kesenian, dan

kreativitas

Dalam hal mendorong mahasiswa untuk memahami karakter masyarakat di lingkungan kampus Unpad, nilai rata-rata yang diperoleh adalah 5,56. Sebanyak 27,31% responden memberikan nilai sama dengan delapan atau lebih, dan 72,69% memberikan nilai sama dengan tujuh atau kurang. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden tidak terdorong dalam memahami karakter masyarakat setelah mengikuti matkul OKK.

Dalam hal mendorong mahasiswa untuk berkontribusi terhadap masyarakat sekitar, nilai rata-rata yang diperoleh adalah 5,79. Ini merupakan nilai yang paling tinggi jika dibandingkan dengan survei lainnya, tapi masih dapat digolongkan sebagai nilai yang rendah. Sebanyak 29,52% responden memberikan nilai sama dengan delapan atau lebih, dan 70,48% memberikan nilai sama dengan tujuh atau kurang. Mayoritas responden masih belum terlalu terdorong untuk berkontribusi terhadap masyarakat sekitar setelah mengikuti matkul OKK.

Dalam hal mendorong mahasiswa untuk mengembangkan skills dalam bidang olahraga, kesenian dan kreativitas, nilai rata-rata yang diperoleh adalah 4,16. Ini merupakan nilai yang paling buruk dibandingkan dengan hasil yang lainnya. Hanya 8,81% yang memberikan nilai sama dengan delapan atau lebih, dan 91,19%, hampir keseluruhan responden memberikan nilai sama dengan tujuh atau kurang. Dapat disimpulkan bahwa matkul OKK tidak mengembangkan kemampuan mahasiswa baru dalam bidang olahraga, kesenian, maupun kreativitas.

Page 6: bem-s1.fe.unpad.ac.idbem-s1.fe.unpad.ac.id/.../uploads/2017/10/kajian-TPB.docx · Web viewTPB Unpad: Tahap Persiapan Bersama atau Tahap Percobaan Bersama? Kementerian Kajian dan Aksi

Sangat Baik4%

Baik39%

Buruk45%

Sangat Buruk12%

Bagaimana kesiapan fasilitator untuk matkul OKK?

Sangat BaikBaikBurukSangat Buruk

IYA37%

TIDAK

63%

IYATIDAK

Berdasarkan hasil survei, seluruh indikator penilaian yang diselaraskan dengan tujuan mata kuliah OKK memperoleh penilaian buruk dari mayoritas responden. Nilai rata-rata dari indikator kuantitaif adalah 5,17. Mayoritas responden juga menganggap bahwa fasilitas yang disedikan dalam matkul OKK masih tergolong buruk dan beranggapan bahwa matkul OKK tidak perlu dilanjutkan untuk kedepannya.

Pendapat anda mengenai pelaksanaan TPB di semester 1?

Mayoritas responden menganggap:

1. Pada hakikatnya program ini memiliki tujuan yang baik, namun kurangnya persiapan baik dalam hal kurikulum, dosen maupun saran dan prasarana menjadikan pelaksanaannya jauh dari kata cukup.

2. Maraknya pemutihan nilai yang merugikan Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa padahal dosen yang bersangkutan hampir tidak pernah hadir sesi perkuliahan.

3. Konsep OKK cukup baik, namun dalam pelaksanaannya kurang didukung oleh pihak fasilitator dan mahasiswa itu sendiri.

Dalam penilaian kesiapan fasilitator program OKK, terlihat bahwa 45% responden menjawab buruk, 39% menjawab baik, 12% menjawab sangat buruk, dan 4% menjawab sangat baik. dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menilai kesiapan fasilitator untuk matkul OKK masih buruk. Tapi tidak sedikit juga responden yang menilai kesiapan fasilitator untuk matkul OKK tergolong baik.

Mayoritas responden, yaitu 63% menganggap bahwa matkul OKK tidak perlu dipertahankan untuk tahun kedepannya, sedangkan 37% responden beranggapan bahwa matkul OKK perlu dipertahankan.

Page 7: bem-s1.fe.unpad.ac.idbem-s1.fe.unpad.ac.id/.../uploads/2017/10/kajian-TPB.docx · Web viewTPB Unpad: Tahap Persiapan Bersama atau Tahap Percobaan Bersama? Kementerian Kajian dan Aksi

Apa yang harus dibenah dari pelaksanaan TPB?

Mayoritas responden menganggap sistem dan konsep merupakan hal yang paling penting untuk dibenah dari program TPB. Selain itu, banyak responden merasa program TPB memiliki banyak ketidakjelasan, seperti dalam hal kurikulum, materi kuliah, jadwal, serta pernilaian. Mata kuliah Olah Raga, Kesenian, dan Kreativitas (OKK) yang menjadi salah satu bagian dari TPB banyak mendapatkan respons negatif terkait kesiapan dalam pelaksanaannya, seperti kurangnya koordinasi antara desa yang dituju dengan universitas. Bahkan terdapat responden yang menyatakan adanya desa yang tidak mengetahui kedatangan mahasiswa Unpad. Permasalahan transportasi juga menjadi sorotan utama, dimana terdapat desa yang jangkauannya lumayan jauh dan pihak universitas tidak memfasilitasi transportasi apapun, sehingga mahasiswa FEB harus merogoh kocek sendiri untuk berpartisipasi dalam matkul OKK ini.

Kesimpulan dan Saran

Program TPB memiliki tujuan yang baik dalam mengembangkan academic skills, personal skills, social skills, health & life style mahasiswa Unpad. Namun, dalam pelaksanaannya, TPB tidak memberikan manfaat yang signifikan kepada mahasiswa FEB angkatan 2016, hal ini dibuktikan dengan keseluruhan nilai per indikator yang rendah. Masalah utama yang timbul dalam program TPB adalah ketidakjelasan dalam hal kurikulum, materi kuliah, jadwal, fasilitas, serta pernilaian yang pada akhirnya merugikan mahasiswa. Oleh karena itu, terdapat beberapa poin rekomendasi dalam pelaksanaan TPB kedepannya:

1. Meningkatkan koordinasi dalam hal jadwal dan sistem penilaian oleh pihak pengajar. Hal ini didasarkan oleh penjadwalan kelas yang masih berantakan dan tidak terkoordinasi, berimbas kepada kehadiran tenaga pengajar dan tingkat partisipasi mahasiswa. Standar penilaian juga harus dibentuk sehingga mahasiswa dapat memperoleh keadilan dan tidak merasa dirugikan.

2. Meningkatkan koordinasi dengan desa yang dituju dalam matkul OKK. Mata kuliah OKK memiliki tujuan dan manfaat yang baik, namun hal itu tidak dapat dinikmati secara maksimal karena kurangnya koordinasi antara Unpad dan desa terkait. Oleh karena itu, peningkatan koordinasi dengan desa yang dituju harus dilaksanakan agar matkul OKK dapat bermanfaat bagi mahasiswa.

3. Meningkatkan fasilitas bagi mahasiswa. Dalam mengikuti matkul seperti OKK, mahasiswa perlu difasilitasi, apalagi jika mata kuliah ini bersifat wajib sehingga menjadi tanggung jawab pihak universitas. Tidak tersedianya fasilitas juga menimbulkan ketidakadilan antar mahasiswa, karena terdapat mahasiswa yang harus mengorbankan uang lebih jika desa yang dituju lebih jauh dari pada mahasiswa lainnya. Dengan adanya fasilitas, keadilan dan kenyamanan dapat dirasakan lebih oleh mahasiswa.