BAB 1 PENDAHULUAN - Knowledge Center -...
Transcript of BAB 1 PENDAHULUAN - Knowledge Center -...
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Untuk mendapatkan pengetahuan, manusia dapat mendapatkannya dengan
mudah tetapi untuk memperoleh pengetahuan yang khusus harus mempertanyakan
kepada seorang pakar yang hanya dimiliki oleh orang tertentu yang mengerti
pakar dalam bidang tertentu. Oleh karena itu dengan pakar tersebut semua orang
dapat mengetahui dan memanfaatkannya.
Sistem pakar merupakan salah satu kegiatan kecerdasan buatan yang
berupa aplikasi perangkat lunak komputer yang dapat menirukan kemampuan
seorang pakar pada masalah tertentu, kemampuan yang dimaksud yaitu belajar,
berpikir dan berargumentasi. Aplikasi sistem pakar bisa diterapkan dalam
berbagai bidang, salah satunya yaitu otomotif. Penerapan sistem pakar pada
bidang otomotif tersebut adalah menghemat bensin pada sepeda motor, dimana
dalam menghemat bensin pada sepeda motor dapat diketahui dengan cara
mengemudi sepeda motor, menghilangkan kebiasaan-kebiasaan mengemudi yang
tidak baik. Hampir setiap komponen sepeda motor mempengaruhi boros tidaknya
pemakaian bensin.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
2
1.2 Identifikasi Masalah
Pada tahap ini merupakan tahap penentuan hal-hal penting sebagai dasar
dari permasalahan yang dianalisis. Masalah yang diidentifikasikan harus dicari
solusi permasalahannya.
1.3 Metodologi Penelitian
1. Wawancara
Wawancara dilakukan baik dengan seorang pakar dan seorang pemakai
kendaraan sepeda motor untuk mendapatkan data-data yang nantinya
berguna dalam pembuatan program sistem pakar.
2. Studi Kepustakaan
Pengumpulan data dengan mempelajari teori-teori yang
mempunyai kaitan dengan masalah pembuatan sistem pakar.
1.4 Batasan Masalah
Menghemat bahan bakar bensin pada sepeda motor pengaruh dari
keseluruhan sepeda motor sangat mempengaruhi, disini hanya dibatasi
berdasarkan kebiasaan orang dalam merawat komponen sepeda motor :
- pengaruh roda dan rantai.
- pengaruh pengendali kecepatan.
- pengaruh sistem pegas.
- pengaruh pembakaran gas.
- Menghilangkan kebiasaan dalam mengemudi, pengubahan atau modifikasi
komponen sepeda motor.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
3
- Tidak membahas tentang kelebihan mesin 4 tak dan 2 tak.
- Untuk Sepeda motor jenis bebek.
Metode Pelacakan yang digunakan yaitu Forward Chainning, yaitu
Metode pelacakan dimulai dari awal, setiap aturan diperiksa satu persatu sampai
pada aturan terakhir kemudian baru dapat disimpulkan (hasil konsultasi).
1.5 Maksud dan tujuan
Maksud dari proposal tugas akhir ini adalah untuk menyelesaikan studi
Program Strata 1 ( S1 ) Jurusan Teknik Informatika. Adapun tujuannya yaitu:
- Untuk membuat sistem pakar dalam menghemat bensin sepeda motor.
- Hasil akhir dapat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat umum
khususnya yang belum mengetahui cara menghemat bensin sepeda
motor.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Berisi tentang penjelasan yang mendasari masalah yang diambil oleh
penulis yang meliputi Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Metodologi
Penelitian, Batasan Masalah, Maksud dan Tujuan, Sistematika Penulisan.
BAB II Landasan Teori
Landasan teori berisi tentang uraian teori-teori atau dasar pengetahuan
yang relevan dengan masalah yang diambil dan program aplikasi yang akan
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
4
digunakan dalam pembangunan sistem.
BAB III Perancangan Sistem
Menjelaskan tentang tahapan identifikasi masalah, pohon pelacakan, rule,
konseptualisasi dan formalisasi, Rule, Metode forward chainning.
BAB IV Implementasi Sistem
Implementasi sistem ini menjelaskan tentang hasil perancangan sistem
yang nantinya ada interaksi antarmuka sistem dengan pemakai. Disini terdapat
lingkup bahasa pemrogramman, spesifikasi hardware dan software.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Berisi tentang kesimpulan yang ditarik dari masalah yang telah dibahas
serta saran-saran yang mungkin berguna untuk berbagai pihak mungkin
mengembangkan sistem yang telah dibangun atau yang akan membangun sistem
tersebut.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
5
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Artificial Intelegence
II.1.1 Definisi Artificial Intelegence
Kecerdasan (intelegence) adalah kemampuan manusia dalam
memperoleh pengetahuan dan pandai dalam melaksanakannya di dalam
hal praktek serta kemampuan menalar dalam menyelesaikan masalah.
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelegence) merupakan salah satu
bidang pengetahuan komputer yang ditujukan untuk membuat software
dan hardware yang dapat menirukan kecerdasan manusia. Bagian utama
Kecerdasan buatan adalah pangkalan pengetahuan (knowledgebase) yaitu
tentang pemahaman tentang beberapa wilayah subjek yang diperoleh
melalui pendidikan dan pengalaman.
II.2 Sistem Pakar
II.2.1 Definisi Sistem Pakar
Sistem Pakar merupakan sebuah sistem yang menggunakan
kepakaran manusia yang tersimpan dalam komputer serta digunakan untuk
menyelesaikan berbagai masalah yang umumnya memerlukan kepakaran
di bidang tertentu.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
6
II.2.2 Komponen Sistem Pakar
Komponen sistem pakar antara lain:
- Antarmuka Pemakai
Merupakan media komunikasi atau penghubung antara sistem dan
pemakai.
- Mesin Inferensi
Merupakan fungsi berfikir pada pola-pola penalaran sistem yang
mirip penalaran seorang pakar.
- Black box
Merupakan perantara dan penampung basis pengetahuan,
kesimpulan hasil hipotesa, fakta dan aturan pemecahan masalah.
- Basis pengetahuan
Merupakan bagian inti dari program sistem pakar. Basis
pengetahuan tersusun atas fakta, aturan dan informasi suatu masalah
dan akan digunakan dalam sebuah solusi.
- Justifier
Bagian yang menjelaskan aksi dari sistem pada pemakai dan
menjawab pertanyaan serta kesimpulan yang telah dicapai atau
beberapa alternatif yang ditolak.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
7
II.3 Kelebihan Kemampuan Pakar Manusia dan Sistem Pakar
II..3.1 Kelebihan kemampuan pakar manusia Yaitu:
- Orang yang tidak tahu menjadi tahu.
- Kecepatan untuk menemukan solusi sifatnya bervariasi.
- Sumber informasi bias dari mana saja.
II..3.2 Kelebihan Sistem Pakar Yaitu:
- Tidak terbatas karena dapat digunakan kapanpun juga.
- Kecepatan untuk memberikan solusi konsisten dan lebih cepat
daripada manusia.
- Biaya yang dikeluarkan lebih murah
II.4 Langkah –langkah Pembangunan Sistem Pakar
Langkah-langkah pembangunan Sistem pakar
1. Identifikasi
Adalah tahap mengidentifikasi segala aspek yang berhubungan dengan
masalah yang akan dipecahkan.
2. Konseptualisasi
Upaya mendapatkan konsep yang merepresentasikan hubungan antara
obyek dan persoalan yang dihadapi.
3. Formalisasi
Tahap pemilihan teknik untuk pengembangan sistem pakar seperti
pemilihan alat, representasi pengetahuan, strategi kontrol.
4. Implementasi
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
8
Penyusunan basis pengetahuan berdasarkan formulasi yang dibuat.
5. Pengujian
Penilaian cara representasi dan strategi kontrol yang dipilih.
II.5 Teknik Inferensi
II.5.1 Metode Forward Chainning
Merupakan cara pelacakan pengetahuan yang dimulai dari fakta
awal menuju ke kesimpulan.
II.5.2 Metode Backward Chainning
Strategi ini dimulai dari hipotesa atau dari kondisi sasaran menuju
fakta sebagai kondisi awal. Penelusuran dengan metode backward
chainning merupakan ke belakang dan dalam pelacakannya lebih cepat,
karena akan memilih jalan yang terpendek.
II.6 Kemampuan Tambahan
II.6.1 Fasilitas Penjelasan
Biasanya pada saat pertama kali menggunakan sistem pakar, para
pemakai akan terkejut dengan kecepatan sistem pakar dalam pengambilan
keputusan. Rasa terkejut ini bisa jadi akan berkembang jadi rasa tidak
percaya pada kebenaran kesimpulan yang diambil, untuk itulah
diperlukan fasilitas penjelas untuk menjelaskan bagaimana prosesnya
sampai kesimpulan tersebut diperoleh. Penjelasan tersebut diperlihatkan
pada rule-rule yang digunakan. Fasilitas tersebut penting untuk
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
9
menambah rasa percaya pemakai pada hasil keluaran program sistem
pakar yang digunakannya.
II.6.2 Kompatibilitas
Kompatibilitas adalah kemampuan dari program sistem pakar
untuk dijalankan. Biasanya program sistem pakar dibuat untuk dijalankan
paa konfigurasi komputer tertentu, dan ini kadang menyulitkan.
Kemampuan suatu program sistem pakar untuk dijalankan pada berbagai
jenis komputer, merupakan suatu nilai lebih, sebab akan memperluas
pemakaian sistem pakar tersebut.
II.7 Klasifikasi Sistem Pakar
II.7.1 Diagnosis
Sistem Pakar diagnosis biasanya digunakan untuk
merekomendasikan obat untuk orang sakit, kerusakan mesin, kerusakan
rangkaian elektronik dan sebagainya. Prinsipnya adalah menemukan apa
masalah atau kerusakan yang terjadi. Sistem pakar diagnosis adalah jenis
sistem pakar yang paling populer saat ini.
II.7.2 Pengajaran
Sistem pakar tersebut digunakan untuk mengajar, mulai dari murid
SD sampai mahasiswa perguruan tinggi. Kelebihan sistem pakar
mengajar adalah membuat diagnosa apa penyebab kekurangan dari
seorang siswa, kemudian memberikan cara untuk memperbaikinya.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
10
II.7.3 Interpretasi
Sistem pakar interpretasi ini digunakan untuk menganalisa data
yang tidak lengkap, tidak teratur dan data yang kontradiktif seperti
interpretasi citra.
II.7.4 Prediksi
Keunggulan dari sistem pakar ini adalah kemampuannya
memprediksi ke depan. Contoh yang mudah kita dapat temui adalah
bagaimana pakar seorang meteorologi memprediksi cuaca besok
berdasarkan data sebelumnya.
II.7.5 Perencanaan
Penggunaan sistem pakar untuk perencanaan sangat luas, mulai
dari perencanaan mesin - mesin sampai manajemen bisnis. Penggunaan
sistem pakar ini akan menghemat biaya, waktu dan material, sebab
pembuatan model sudah tidak diperlukan lagi, misalnya sistem
konfigurasi komputer, tata letak sirkuit dan sebagainya.
II.7.6 Kontrol
Sistem pakar ini digunakan untuk mengontrol kegiatan yang
membutuhkan presisi waktu yang tinggi. Misalnya pengontrolan pada
industri – industri berteknologi tinggi.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
11
II.8 Representasi Pengetahuan
Ada berbagai metode representasi pengetahuan yang biasa dipergunakan
yaitu: kalkulus predikat, bingkai, jaringan semantik, kaidah produksi dan
representasi logika.
II.8.1 Kaidah Produksi
Metode kaidah produksi biasanya ditullskan dalam bentuk
jika-maka (if-then). Kaidah ini dapat dikatakan sebagai hubungan.
implikasi ' dua bagian, yaitu bagian premise jika) dan bagian konklusi
(maka). Apabila bagian premise dipenuhi maka bagian konklusi juga akan
bernlial benar.
Sebuah kaidah terdiri dari klausa-kiausa. Sebuah Idausa mirip
sebuah kalimat dengan subyek, kata kidah dan obyek yang menyatakan
suatu fakta. Ada sebuah klausa premise dan sebuah kaidah konklusi untuk
setiap kaidah. Suatu kaidah juga dapat terdiri atas beberapa premise dan
lebih dari satu konklusi. Antara premise dan Ikonidusi dapat, dihubungkan
dengan "atau" atau "dan". Misalnya:
- jika hari hujan.
maka saya tidak jadi pergi.
- jika saya lulus
dan saya diterima di perguruan tinggi
maka saya akan beli baju baru.
- jika rumah saya sudah laku
atau mobil saya sudah laku
maka saya akan segera melunasi hutang saya.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
12
II.8.2 Kalkulus Predikat
Kalkulus predikat merupakan cara sederhana untuk
merepresentasikan pengetahuan secara deklaratif. Dalam kalkulus
predikat, predikat dklaratif dibagi atas dua bagian yaitu predikat dan
argumen.
Contoh : Uang disimpan di dompet
Dapat ditulis sebagai berikut:
Disimpan_di(dompet_uang)
Dimana, disimpan = predikat
Dompet, uang = argumen
Dalam kalkulus predikat, argumen dapat juga berupa variabel, misalnya:
Budi mencintai Ani
bila, Budi = x dan Ani = y
maka, bentuk predikat kalkulusnya adalah:
mencintai(x,y)
II.8.3 Jaringan Semantik
Jaringan semantik merupakan cara merepresentasikan pengetahuan
yang paling mudah. Cara ini merupakan penggambaran grafis dari
pengetahuan yang memperlihatkan hubungan hirarkis dari obyek-obyek.
Obyek direpresentasikan sebagai simpul pada suatu grafik dan hubungan
antara obyek-obyek dinyatakan oleh garis penghubung berlabel. Contoh
jaringan semantik yang mudah ditemui adalah struktur kepegawaian dari
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
13
suatu perusahaan, dan juga garis keturunan dari keluarga.
II.8.4 Representasi Logika
Pengetahuan prosedural dapat direpresentasikan dalam bentuk
predikat logika. Seperti pernyataan a1,a2,a3,…, an B dapat dipandang
sebagai prosedur yang digunakan untuk menghasilkan keadaan yang
memenuhi kondisi B. Pernyataan tersebut dapat representasikan sebagai
berikut:
B:- a1, a2, a3,…., an.
II.9 Teknik Memperoleh Pengetahuan Dari Pakar
Teknik untuk memperloleh pengetahuan dari pakar yaitu:
- Observasi
Melihat langsung pakar menyelesaikan masalah di lapang.
- Diskusi Masalah
Menggali data, pengetahuan dan prosedur yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan masalah pakar.
- Deskripsi Masalah
Pakar mendeskripsikan masalah pada setiap kategori solusi dalam
domain permasalahan.
- Analisa Permasalahan
Memberikan beberapa persoalan kepada pakar untuk
menyelesaikan rangkaian penalarannya.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
14
- Tatacara Perbaikkan
Pakar memberikan beberapa masalah untuk diselesaikan oleh
knowledge engineer dan pakar memperbaiki cara penyelesaian
tersebut berdasarkan aturan dan hasil wawancara.
- Tatacara Pengujian
Pakar mengevaluasi dan mengkritik prototipe kaidah dan struktur
pengendalian dari sistem yang dibangun.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
15
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
III.1 Analisa Masalah
Analisa masalah merupakan permasalahan sistem pakar yang dianalisa,
dimana tahapan-tahapan masalah yang berisi permasalahan, gejala , solusi.
III.2 Tahapan Identifikasi
III.2.1 Pengaruh Roda
III.2.1.1 Pelek Roda
a. Gejala
Roda tidak seimbang sehingga gesekan antara ban dengan
permukaan jalan bertambah besar.
b. Masalah
Pelek roda yang bengkok, cacat tidak seimbang.
c. Solusi
Setel pelek roda agar seimbang ( memerlukan Keahlian dan
pengalaman ) sehingga gesekan antara ban dengan jalan relatif kecil.
Dengan demikian, tenaga yang diperlukan juga relatif kecil dan
bensin pun menjadi hemat.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
16
III.2.1.2 Roda gigi belakang
a. Gejala
Kecepatan motor berkurang
b. Masalah
Roda gigi belakang telah rusak .
c. Solusi
Gunakan roda gigi yang standar ( sesuai motornya ), roda gigi
belakang yang lebih kecil yang dapat menghemat bensin.
III.2.1.3 Karet Tromol
a. Gejala
Menimbulkan hentakan-hentakan roda gigi tromol ketika sepeda
motor dipercepat atau mulai dijalankan.
b. Masalah
Karet tromol rusak.
c. Solusi
Ganti Karet tromol dengan yang baru sehingga tidak
menimbulkan hentakan yang akhirnya berujung pada pemborosan
bensin dikarenakan .
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
17
III.2.1.4 Kondisi Ban
a. Gejala
Mudah selip pada jalan yang licin.
b. Masalah
Kondisi permukaan ban gundul.
c. Solusi
Gantilah dengan ban yang masih baik agar pemakaian bensin
tidak boros.
III.2.1.5 Tekanan Ban
a. Gejala
Kecepatan motor berkurang.
b. Masalah
Tekanan ban yang rendah di bawah standar pabriknya.
c. Solusi
Tekanan ban harus sesuai standar ( sepeda motor bebek ) yaitu:
- Tekanan udara ban depan 200 k Pa ( 28 psi ).
- Tekanan udara ban belakang 225 k Pa ( 32 psi ).
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
18
III.2.1.6 Ban Lebar
a. Gejala
Beban kerja mesin bertambah berat sewaktu mobil berjalan.
b. Masalah
Ukuran ban yang lebih lebar.
. c. Solusi
Gunakanlah ukuran ban yang sesuai dengan anjuran pabriknya (
sesuaikan dengan motornya ). Ukuran ban yang dianjurkan pabrik
tersebut telah memenuhi syarat motor itu sendiri. Oleh karena itu,
jangan mengganti dengan ban yang lebar agar bensin tidak boros.
III.2.2 Pengaruh Rantai
III.2.2.1 Rantai Roda
a. Gejala
Tidak dapat meneruskan putaran mesin ke roda dengan baik,
sehingga kecepatan motor berkurang.
b. Masalah
Rantai roda kendor.
c. Solusi
Stel rantai roda agar tidak kendor sehingga pemakaian bensin
dapat dihemat.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
19
III.2.3 Pengaruh pengendali kecepatan
III.2.3.1 Mengkopling mesin
a. Gejala
Kampas kopling selip dan putaran mesin sedikit lebih tinggi dari
pada stasioner.
b. Masalah
Kebiasaan menarik tangkai kopling terus-menerus selama motor
berjalan dan selama berhenti di lampu lalu lintas.
c. Solusi
Gunakan kopling seperlunya.
III.2.3.2 Rem
a. Gejala
Kecepatan kendaraan berubah-ubah.
b. Masalah
Menggunakan rem berlebihan.
c. Solusi
Gunakan rem seperlunya.
III.2.4 Pengaruh Sistem Peredam
III.2.4.1 Shockbreaker
a. Gejala
Menghambat kecepatan motor.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
20
b. Masalah
Sepeda motor tidak seimbangan ( Shockbreaker ).
c. Solusi
Ganti shockbreaker dengan kualitas yang bagus dan sepeda
motor harus seimbang.
III.2.5 Pengaruh Pembakaran Gas
III.2.5.1 Platina
a. Gejala
Bunga api busi menjadi kecil.
b. Masalah
Platina Kotor.
c. Solusi
Ganti dengan platina yang bukan imitasi.
III.2.5.2 Kebersihan Ruang Bakar
a. Gejala
Bunga api busi menjadi kecil.
b. Masalah
Ruang bakar platina Kotor.
c. Solusi
Bersihkan ruang bakar platina agar proses pembakaran gas bensin
sempurna.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
21
III.2.5.3 Kualitas Api Busi
a. Gejala
Bensin terbuang berupa asap tebal.
b. Masalah
Kualitas api busi kecil.
c. Solusi
Kualitas api busi harus baik agar gas bensin yang terbuang tidak
berupa asap tebal.
III.2.5.4 Tekanan Kompresi
a. Gejala
Saat menstater motor, tekanannya ringan seperti tidak ada
perlawanan.
b. Masalah
Tekanan Kompresi kurang.
c. Solusi
Perbaiki tekanan kompresi sesuai standar motor agar
pembakaran gas lebih sempurna.
III.2.5.5 Sistem Pengapian ( Baterai/accu)
a. Gejala
Loncatan bunga api busi relatif kecil.
b. Masalah
Inputan kecil ( tegangan kecil ).
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
22
c. Solusi
Periksa dan rawatlah baterai dengan baik.
III.2.5.6 Tipe Busi
a. Gejala
Motor tersendat-sendat.
b. Masalah
Tipe busi tidak sesuai motor.
c. Solusi
Gunakan tipe busi yang sesuai spesifikasi gas sempurna ( sesuai
motornya ).
III.2.5.7 Putaran Stasioner
a. Gejala
Bunyi yang keras dan sulitnya memasukkan transmisi.
b. Masalah
Putaran stasioner tidak sesuai standar ( Sesuai motor ).
c. Solusi
Setel putaran stasioner sesuai standar.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
23
III.2.5.8 Pemanasan Mesin
a. Gejala
Suhu mesin mendadak naik ( Panas ).
b. Masalah
Mesin tidak dipanaskan.
c. Solusi
Lakukan pemanasan mesin setiap pagi.
III.2.5.9 Knalpot dan Saringan Knalpot
a. Gejala
Suara gas terdengar lebih mantap.
b. Masalah
Memodifikasi Knalpot dan membuang saringan knalpot.
c. Solusi
Jangan memodifikasi dan membuang saringan knalpot
sembarangan.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
24
III.3 Pohon Penelusuran
Gambar 3.1. Pohon Pelacakan Pada Pelek Roda
Ya
Apakah mempunyai
keahlian dalam mensetelnya?
Apakah pelek roda disetel seimbang ?
Pelek roda yang disetel seimbang
menyebabkan gesekan antara ban dengan
permukaan jalan relatif kecil sehingga tenaga
mesin tidak terlalu besar dan hemat bensin
Ya
Tidak
A Pelek Roda
Ya
Apakah mempunyai pengalaman sebelumnya
dalam mensetel?
Pelek roda yang tidak disetel seimbang
menyebabkan gesekan antara ban dengan
permukaan jalan relatif besar sehingga bensin
pun boros
Tidak
Tidak
Sehingga bensin pun boros
Sehingga bensin
pun boros
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
25
Gambar 3.2. Pohon Pelacakan Pada Roda Gigi Belakang
Apakah roda gigi belakang rusak?
Apakah kecepatan motor
berkurang ?
Maka gunakan roda gigi yang lebih kecil ( sesuai motornya )
agar pemakaian bensin menjadi
hemat.
Ya
Tidak
Roda gigi belakang
B
Ya
Maka Pemakaian bensin menjadi
hemat
Tidak
Maka Pemakaian bensin menjadi
hemat
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
26
Gambar 3.3. Pohon Pelacakan Pada Karet Tromol
Apakah karet tromol tersebut
rusak ?
Apakah timbul hentakan pada
saat motor dijalankan ?
ganti karet tromol dengan yang baru
sehingga tidak menimbulkan
hentakan yang akhirnya berujung pada pemborosan
bensin.
Ya
Tidak
Karet Tromol
C
Ya
Maka Pemakaian bensin menjadi hemat
Maka Pemakaian bensin menjadi hemat
Tidak
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
27
Gambar 3.4. Pohon Pelacakan Pada Kondisi Ban
Apakah permukaan
ban gundul ?
Apakah ban mudah
selip ?
Gantilah dengan ban yang masih
baik agar pemakaian bensin
tidak boros.
Ya
Ya
Tidak
Kondisi Ban
D
Pemakaian bensin menjadi
tidak boros
Pemakaian bensin menjadi
tidak boros
Tidak
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
28
Gambar 3.5. Pohon Pelacakan Pada Tekanan Ban
Tekanan Ban
Apakah tekanan ban rendah dari 200 kpa
dan 225 kpa ?
Apakah kecepatan motor berkurang?
Tekanan ban disesuaikan
dengan motor Agar pemakaian
bensin dapat dihemat
Ya
Ya
Tidak
E
Pemakaian bensin menjadi
hemat
Pemakaian bensin menjadi
hemat
Tidak
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
29
Gambar 3.6. Pohon Pelacakan Pada Ban Lebar
Apakah ukuran ban
lebih lebar?
Apakah beban kerja
mesin bertambah berat sewaktu mobil
berjalan ?
gunakanlah ukuran
ban yang sesuai dengan anjuran
pabriknya ( sesuaikan dengan motornya )
agar pemakaian bensin menjadi tidak
boros.
Ya
Ya
Tidak
Ban Lebar
F
Pemakaian bensin menjadi tidak boros
Tidak
Pemakaian bensin menjadi tidak boros
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
30
Gambar 3.7. Pohon Pelacakan Pada Rantai Roda
Apakah rantai roda kendor ?
Apakah putaran
mesin ke roda tidak dapat diteruskan ?
Setel rantai roda agar tidak kendor
sehingga pemakaian bensin
dapat dihemat.
Ya
Ya
Tidak
Rantai Roda
G
Sehingga pemakaian bensin
menjadi hemat
Sehingga pemakaian bensin
menjadi hemat
Tidak
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
31
Gambar 3.8. Pohon Pelacakan Pada Sistem Peredam
Ya
Apakah shocbreaker
tidak seimbang ?
Apakah kecepatan motor terhambat ?
ganti shockbreaker
dengan kualitas yang bagus agar
pemakaian bensin dapat dihemat.
Ya
Tidak
Shockbreaker
H
Pemakaian bensin dapat
dihemat
Tidak
Pemakaian bensin dapat
dihemat
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
32
Gambar 3.9. Pohon Pelacakan Pada Kopling
Apakah putaran
mesin sedikit lebih tinggi dari stasioner ?
Apakah kampas
kopling selip?
Gunakan kopling seperlunya agar pemakain bensin dapat dihemat.
Ya
Tidak
Kopling
I
Ya
Pemakaian bensin dapat dihemat
Pemakaian bensin dapat dihemat
Tidak
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
33
Gambar 3.10. Pohon Pelacakan Pada Rem
Apakah menggunakan
rem berlebihan?
Apakah kecepatan
kendaraan berubah ?
Gunakan rem
seperlunya agar pemakain bensin menjadi hemat.
Ya
Tidak
Rem
I
Ya
Pemakain bensin menjadi hemat.
Tidak
Pemakain bensin menjadi hemat.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
34
Gambar 3.11. Pohon Pelacakan Pada Platina
Maka bensin pun hemat
Apakah celah platina
sesuai standar ?
Apakah platina
tersebut bersih ?
Sehingga pembakaran gas bensin sempurna
Ya
Apakah kualitas platina
bagus ? Tidak
Maka bensin pun menjadi boros
Platina
Ya
Tidak
J
Tidak
Ya
Maka bensin pun menjadi boros
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
35
Gambar 3.12. Pohon Pelacakan Pada Kebersihan Ruang Bakar
Apakah dibersihkan
secara berkala ?
Apakah ruang bakar
platina tersebut bersih ?
Sehingga
pemakaian bensin
menjadi irit
Ya
Apakah ruang bakar
platina kotor ? Tidak
Sehingga
pemakaian bensin lebih
boros
Kebersihan ruang bakar
Ya
Tidak
K
Tidak
Ya
Maka dapat
memboroskan bensin
Maka dapat menghemat
bensin
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
36
Gambar 3.13. Pohon Pelacakan Pada Kualitas Api Busi
Apakah platina
tersebut mempunyai kualitas api busi
besar ?
Apakah kualitas api busi sangat kecil ?
Maka bensin dapat dihemat
Ya
Apakah api yang
dihasilkan berwarna biru ?
Tidak
Maka bensin menjadi boros
Kualitas api busi
Ya
Tidak
L
Tidak
Ya
Sehingga
pemakaian bensin menjadi
irit
Sehingga
pemakaian bensin menjadi
boros
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
37
Gambar 3.14. Pohon Pelacakan Pada Tekanan Kompresi
Tekanan Kompresi
Apakah sudah dicek
di bengkel ?
Apakah tekanan
kompresinya cukup ?
Sehingga menghemat
bensin
Ya
Tidak
Maka bensin menjadi boros
M
Tidak
Ya
Pemakaian
bensin menjadi boros
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
38
Gambar 3.15. Pohon Pelacakan Pada Sistem Pengapian Baterai
Ya
Apakah loncatan
bunga apinya cukup besar ?
Apakah arus listrik baterai mengalir ke
busi dengan tegangan sangat
tinggi ?
Sehingga bensin menjadi
hemat
Ya
Apakah loncatan bunga api cukup
kecil ?
Tidak
Sehingga bensin menjadi
boros
Baterai / accu
Tidak
N
Tidak
Ya
Sehingga
pemakaian bensin
menjadi boros
Sehingga dapat menghemat
bensin
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
39
Gambar 3.16. Pohon Pelacakan Pada Putaran Stasioner
Ya
Apakah putaran
stasioner antara 900 – 1000 rpm ?
Sehingga bensin pun boros
Tidak
Putaran Stasioner
O
Sehingga
pemakaian bensin menjadi
boros
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
40
Gambar 3.17. Pohon Pelacakan Pada Tipe Busi
Ya
Apakah tidak
dimodofikasi ?
Apakah tipe busi
sesuai dengan jarak perjalanan ?
Maka bensin pun hemat
Tidak
Sehingga bensin pun hemat
Tipe busi
P
Tidak
Ya
Maka bensin pun boros
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
41
Gambar 3.18. Pohon Pelacakan Pada Pemanasan Mesin
Apakah tidak
menimbulkan masalah ?
Apakah melakukan pemanasan mesin
setiap pagi ?
Sehingga bensin tidak menjadi
boros
Ya
Tidak
Sehingga bensin pun menjadi
boros
Pemanasan Mesin
Q
Tidak
Ya
Sehingga bensin pun
menjadi boros
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
42
Gambar 3.19. Pohon Pelacakan Pada Knalpot Dan Saringannya
Apakah sudah diganti
sesuai dengan motornya ?
Apakah mengganti dan merubah konstruksi
knalpot atau melepas saringannya tanpa
perhitungan?
Dan bensin pun menjadi hemat
Ya
Tidak
Dan bensin pun menjadi boros
Knalpot dan saringannya
R
Tidak
Ya
Sehingga
pemakaian bensin dapat
dihemat
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
43
3.4 Rule
Rule 1
IF pelek roda disetel seimbang
AND mempunyai keahlian
AND pengalaman
THEN gesekan antara ban dengan permukaan jalan relatif kecil
sehingga tenaga mesin tidak terlalu besar dan hemat bensin.
Rule 2
IF kecepatan motor berkurang
AND roda gigi belakang rusak.
THEN gunakan roda gigi yang lebih kecil sesuai motornya agar
pemakaian bensin menjadi hemat.
.
Rule 3
IF timbul hentakan pada saat motor dijalankan
AND karet tromol tersebut rusak.
THEN ganti karet tromol dengan yang baru sehingga tidak
menimbulkan hentakan yang akhirnya berujung pada
pemborosan bensin.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
44
Rule 4
IF ban mudah selip.
AND permukaan ban gundul.
AND kondisi jalan licin.
THEN gantilah ban tersebut dengan yang baru agar pemakaian
bensin tidak boros.
Rule 5 : IF kecepatan motor berkurang
AND tekanan ban rendah
THEN Tekanan ban harus sesuai standar ( sepeda motor bebek )
yaitu:
Tekanan udara ban depan 200 k Pa ( 28 psi ).
Tekanan udara ban belakang 225 k Pa ( 32 psi ).
Agar pemakaian bensin dapat dihemat.
Rule 6
IF beban kerja mesin bertambah berat sewaktu mobil
berjalan.
AND ukuran ban lebih lebar
THEN gunakanlah ukuran ban yang sesuai dengan anjuran
pabriknya ( sesuaikan dengan motornya ) agar pemakaian bensin
menjadi tidak boros.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
45
Rule 7
IF tidak dapat meneruskan putaran mesin ke roda dengan baik
AND rantai roda kendor
THEN setel rantai roda agar tidak kendor sehingga pemakaian
bensin dapat dihemat.
Rule 8
IF kecepatan motor terhambat
AND shockbreaker tidak seimbang
THEN ganti shockbreaker dengan kualitas yang bagus agar
pemakaian bensin dapat dihemat.
Rule 9
IF kampas kopling selip
AND putaran mesin sedikit lebih tinggi dari stasioner
THEN gunakan kopling seperlunya agar pemakain bensin dapat
dihemat.
Rule 10
IF kecepatan kendaraan berubah
AND menggunakan rem berlebihan
THEN gunakan rem seperlunya agar pemakain bensin menjadi
hemat.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
46
Rule 11
IF platina bersih
AND celah platina sesuai standar
AND kualitas platina bagus
THEN pembakaran gas bensin sempurna.
Rule 12
IF ruang bakar platina bersih
AND tidak kotor
AND dibersihkan secara berkala
THEN pemakaian bensin menjadi irit.
Rule 13
IF kualitas api busi besar
AND api yang dihasilkan berwarna biru
AND dibersihkan secara berkala
THEN pemakaian bensin menjadi irit.
Rule 14
IF tekanan kompresinya cukup
AND sudah dicek di bengkel
THEN dapat menghemat bensin.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
47
Rule 15
IF arus listrik baterai mengalir ke busi dengan tegangan tinggi.
AND loncatan bunga apinya cukup besar
THEN bensin menjadi hemat.
Rule 16
IF putaran stasioner antara 900-1000 rpm.
THEN bensin pun hemat.
Rule 17
IF tipe busi sesuai dengan jarak perjalanan.
AND tidak dimodifikasi.
THEN bensin pun hemat.
Rule 18
IF melakukan pemanasan mesin setiap pagi
AND tidak menimbulkan masalah
THEN bensin tidak menjadi boros.
Rule 19
IF tidak merubah konstruksi knalpot
AND tidak melepas saringan knalpot
AND sesuai dengan motornya
THEN pemakaian bensin dapat dihemat.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
48
BAB IV
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Lingkup Bahasa Pemrograman yang digunakan
Lingkup bahasa pemrograman yang digunakan adalah Visual Basic versi
6.0.
4.2 Antarmuka Pemakai
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
49
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
50
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
51
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
52
4.2.3 Pertanyaan
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
53
4.2.4 Gejala Permasalahan yang akan diselesaikan
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
54
4.2.5 Solusi Permasalahan Yang Diselesaikan Dari Gejala
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Sistem pakar dalam menghemat bensin sepeda motor memungkinkan
setiap orang yang tidak tahu tentang motor, akan mengetahuinya minimal salah
satu komponen sepeda motor serta kebiasaan-kebiasaan yang harus dihindari
dalam berkendara.
5.2 Saran
Pemeriksaan atau servis berkala secara teratur, dilakukan sendiri (
mempunyai keahlian) maupun di bengkel, merupakan langkah bagus dalam
menjaga kondisi sepeda motor agar tetap prima. Dalam kondisi tersebut, mesin
bekerja dengan lancar dan terhindar dari kerusakan yang tidak diharapkan.
Mesin yang lancar, jelas sangat mendukung penghematan bensin.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
56
DAFTAR PUSTAKA
Azis, Pemrograman Sistem Pakar, Jakarta, Elex Media Komputindo Gramedia,
1994.
Boentarto, Menghemat Bensi Sepeda Motor, Semarang, Effhar, 2003.
Bengkel Sepeda Motor Honda
Bengkel Sepeda Motor Suzuki
Diane, etc, AI and Expert Systems, McGRAW-HILL INTERNATIONAL
EDITION.
Penerbit Andi , Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visula Basic,
Yogyakarta, Andi Offset, 2003.
Kiyaku , Murdhana, Teknik Praktis Merawat Sepeda Motor, Bandung, CV.
Pustaka Grafika, 2003.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com
57
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com