Perilaku (Behavior)Segenap aktivitas individu yang dapat/tidak dapat diamati

PerilakuTerbuka (overt behavior), ranah psikomotorTerselubung (covert behavior), ranah kognitif dan afektif

Konsep perilakuPerilaku dibentuk oleh faktor internal (genetis) dan faktor lingkungan.Genetik adalah modal dasar untuk perkembangan, sedangkan lingkungan merupakan kondisi atau lahan perkembangan perilaku.Perilaku adalah hubungan antara stimulus dan respons.

ResponsRespondent response (RR/reflexive resp) yang bersifat tetap muncul karena adanya rangsangan (eliciting stimuli). Misal: bau sate membuat air liur menetes. Jenis lain dari respondent respons adalah emotional response, misalnya kalau sedih orang menangis.

Operant response (instrumental resp) yang muncul karena rangsang tertentu. Rangsang tertentu ini disebut reinforcing stimuli atau reinforcer (yang memperkuat perilaku yang sudah ada)

Pembentukan perilakuTEKANAN (ENFORCEMENT) UU, PP, Instruksi, tekanan fisik efek perubahan cepat tetapi bisa tidak lestariPENDIDIKAN (EDUCATION) persuasi, himbauan, ajakan, KIE perubahan berjangka lama tetapi bisa lestari

Determinan perilakuFAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISIFAKTOR-FAKTOR PEMUNGKINFAKTOR-FAKTOR PENGUAT

Predisposing factorsPengetahuan dan sikap masyarakatTradisi dan kepercayaanSistem nilaiKarakteristik masyarakat Apabila (+) semuanya mempermudah terwujudnya PL maka predisposisi juga disebut FAKTOR PEMUDAH

Enabling factorsKetersediaan sarana/prasarana (misal: air bersih, tempat sampah, MCK, yankes dasar, RS, posyandu, polindes, POD dsb)Semuanya adalah faktor pendukung sehingga enabling factors=faktor-faktor pendukung

Reinforcing factorsSikap dan perilaku tomas, toga, perilaku petugas (semuanya sebagai reference behavior), peraturan perundang-undangan

Prosedur pembentukan perilaku (versi Skinner)Identifikasi terhadap rangsang penguat (reinforcer) berupa penghargaan (rewards) bagi perilaku yang akan dibentukAnalisis untuk mengidentifikasi komponen-komponen pembentuk kepribadianMenggunakan secara urut/sistematis komponen-komponen tersebut sebagai tujuan sementara, mengidentifikasi reinforcer atau rewards untuk masing-masing komponenMelakukan pembentukan perilaku dengan urutan komponen yang telah tersusun itu

BELAJARPENGERTIAN : A. B.F. SKINNER (EDUCATIONAL PSYCHOLOGY) BELAJAR ADALAH SUATU PROSES ADAPTASI ATAU PENYESUAIAN TINGKAH LAKU YANG BERLANGSUNG SECARA PROGRESIF. PROSES ADAPTASI AKAN MENGHASILKAN TUJUAN OPTIMAL APABILA DIBERI REINFORCER.B. CHAPLIN (DICTIONARY OF PSYCHOLOGI) ADA DUA RUMUSAN TENTANG BELAJAR, YAITU : 1. PEROLEHAN PERUBAHAN TINGKAH LAKU YANG RELATIF MENETAP SEBAGAI AKIBAT LATIHAN DAN PENGALAMAN. 2. PROSES MEMPEROLEH RESPON-RESPON SEBAGAI AKIBAT ADANYA LATIHAN KHUSUS. C. HINTZMAN (THE PSYCHOLOGY OF LEARNING & MEMORY) BELAJAR ADALAH SUATU PERUBAHAN YANG TERJADI DALAM DIRI ORGANISME (MANUSIA/HEWAN) DISEBABKAN OLEH PENGALAMAN YG DAPAT MEMPENGARUHI TINGKAHLAKU ORGANISME TERSEBUT.

PENGERTIAN BELAJARC. CT. MORGAN BELAJAR ADALAH SUATU PERUBAHAN YANG RELATIF MENETAP DALAM TINGKAH LAKU SEBAGAI AKIBAT ( HASIL) PENGALAMAN YANG LALU.

PERUBAHAN-PERUBAHAN TINGKAH LAKU TERJADI KARENA 3 HAL : Karena proses fisiologis (kefaalan) Karena proses kematangan (maturation) Karena proses belajarD. RS. WOODWORTH BELAJAR TERDIRI DARI MELAKUKAN SESUATU YANG BARU, DAN SESUATU YG BARU INI DICAMKAN OLEH INDIVIDU (DIMASUKKAN DALAM FUNGSI INGATAN) YANG DITAMPILKAN KEMBALI DALAM KEGIATAN KEMUDIAN.

E. KESIMPULAN UMUM : BELAJAR DAPAT DIPAHAMI SEBAGAI TAHAPAN PERUBAHAN SELURUH TINGKAH LAKU YG RELATIF MENETAP SEBAGAI HASIL PENGALAMAN DAN INTERAKSI DENGAN LINGKUNGAN YANG MELIBAT- KAN PROSES KOGNITIF.

Pada Hakekatnya Mengajar itu Bukan Mewariskan/ Memberikan ilmu, melainkan MEMBELAJARKAN Peserta didik

ASUMSI TENTANG BELAJARBELAJAR BERORIENTASI KEPADA TUJUANBELAJAR IALAH MENGHUBUNGKAN INFORMASI BARUKEPADA PENGETAHUAN YANG SUDAH DIMILIKI LEBIH DAHULUBELAJAR IALAH MENGORGANISASIKAN PENGETAHUAN BELAJAR IALAH AKTIVITAS MENTAL YANG STRATEGISBELAJAR TERJADI DALAM BEBERAPA FASE BELAJAR DIPENGARUHI OLEH PERKEMBANGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES BELAJARKEADAAN KHSUSUS SESEORANG (PRIBADI) 1. KEMAMPUAN 2. KEHENDAK / KEMAUAN BERHUBUNGAN ERAT DG : PERHATIAN YANG DIMILIKI KONDISI FISIK SESEORANG 3. UMUR SEMAKIN TUA UMUR SESEORANG, MAKA PROSES PERKEMBANGAN MENTALNYA SEMAKIN MATANG DAN MEMBANTU PROSES BELAJARNYA.

KEADAAN BAHAN YANG DIPELAJARI 1. MUDAH/ SUKAR DIPAHAMI2. YANG MEMPUNYAI MAKNA TERTENTU CENDERUNG LEBIH MUDAH DIINGAT. 3. YANG MENGESANKAN LEBIH MUDAH DIINGAT.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES BELAJARBERHUBUNGAN DENGAN CARA BELAJAR : WHOLE / GESTALT METHOD HARUS TUNTAS ATAU MENYELURUH

PART METHOD SEBAHAGIAN (PER-BAB/ POKOK BAHASAN)

SAMBIL MENDENGAR MUSIK

KEBIASAN-KEBIASAAN LAINNYA

PENDEKATAN BELAJARHUKUM JOST (JOSTS LAW)

BILA LEBIH SERING MEMPRAKTEKKAN MATERI PEMBELAJARAN, MAKA AKAN LEBIH MUDAH MEMANGGIL KEMBALI MEMORI LAMA YANG BERHUBUNGAN DENGAN MATERI YANG SEDANG DITEKUNI. BELAJAR DENGAN KIAT 5 X 3 LEBIH BAIK DARI PADA 3 X 5 WALAUPUN HASIL PERKALIANNYA SAMA.B. PENDEKATAN BALLARD & CLANCHY (1990) PENDEKATAN BELAJAR PESERTA DIDIK DIPENGARUHI OLEH SIKAP TERHADAP ILMU PENGETAHUAN (ATTITUDE TO KNOWLEDGE).1. CONSERVING MELESTARIKAN YANG SUDAH ADA2. EXTENDING SIKAP MEMPERLUAS

PROSES BELAJAR1. BELAJAR SECARA ASOSIATIF HUBUNGAN ANTARA SUATU RANGSANGAN DAN SUATU LAKU (PERBUATAN , RESPON)

2. BELAJAR MENURUT HUKUM PERTAUTAN LE. THORNDIKE (1898), MENGEMUKAKAN BAHWADALAM BELAJAR TERDAPAT 3 (TIGA) HUKUM UTAMA, YAITU : HUKUM KESIAPAN HUKUM PENGULANGAN HUKUM EFEK

PROSES BELAJAR3. BELAJAR SECARA BERSYARAT (CONDITIONING) IP. PAVLOV (1900), BERDASARKAN PENELITIANNYA MENYATAKAN BAHWA CARA PEMBENTUKAN KEBIASAAN DENGAN JALAN MENGHUBUNGKAN SUATU RANGSANG YANG KUAT DAN YANG LEMAH SECARA SEREMPAK (SUMULTAN).

4. BELAJAR SECARA TIDAK SENGAJADALAM HAL INI TIDAK ADA TUJUAN KHUSUS UNTUK MEMEPELAJARI, TAPI SIPELAKU MEMPEROLEH SESUATU.

PROSES BELAJAR DALAM PENKESBELAJAR : PROSES YANG MEMUNGKINKAN TERJADINYA PERUBAHAN PERILAKU SEBAGAI AKIBAT DARILATIHAN (TRAINING), PRAKTEK (PRACTICE) ATAU OBSERVASI.BEBERAPA JENIS PERUBAHAN (LEWIN) PERUBAHAN PADA STRUKTUR KOGNITIF PERUBAHAN MOTIVASI PERUBAHAN DALAM GROUP BELONGNESS ATAU IDEOLOGI KELOMPOK PERUBAHAN DALAM KEMAMPUAN MENGATUR PENGARAHAN DAN OTOT-OTOT TUBUH.

SITUASI BELAJAR DALAM KESEHATAN MASYARAKATADA TIGA SITUASI BELAJAR, YANG BIASA DIHADAPI PETUGAS KESEHATAN : SITUASI YANG MEMBUTUHKAN (REQUIRE) SUATU TINDAKAN/ SIKAP TERTENTU UNTUK DIPELAJARI PERILAKU TERTENTU DISARANKAN (RECOMENDED) UNTUK DIPELAJARI PROSES BELAJAR SECARA SELF DIRECTED

FAKTOR PENGHAMBAT BELAJARFAKTOR PENDUKUNG BELAJARFAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT BELAJARMOTIVASI KESIAPAN PERLIBATAN AKTIF UMPAN BALIK DARI YANG SEDERHANA MENUJU YG KOMPLEKS PENGULANGAN WAKTU LINGKUNGAN EMOSI

EJADIAN-KEJADIAN PSIKOLOGIS

BUDAYA

PROSES BELAJARPROSES YG MEMUNGKINKAN TERJADINYA PERUBAHAN PERILAKU SEBAGAI AKIBAT DARI LATIHAN (TRAINING), PRAKTEK (PRACTICE) ATAU OBSERVASI.

BEBERAPA JENIS PERUBAHAN DALAM PROSES BELAJAR menurut LEWINPerubahan pada struktur kognitif Perubahan motivasi Perubahan dalam ideologi kelompok (group belongingness)Perubahan dalam kemampuan mengatur pengarahan dan otot-otot tubuh

Bila Anda mengubah keyakinan Anda, Anda mengubah harapan Anda, Bila Anda mengubah harapan Anda, Anda mengubah sikap Anda, Kalau Anda mengubah sikap Anda, Anda mengubah tingkah laku Anda, Bila Anda mengubah tingkah laku Anda, Anda mengubah kerja Anda, Bila Anda mengubah kerja Anda, Anda mengubah hidup Anda

*