bblr

download bblr

of 26

description

bblr

Transcript of bblr

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Bayi dengan berat lahir rendah (BBLR)a. PengertianBerat badan merupakan ukuran antropometri yang sangat penting dan paling sering di gunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Berat badan digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR. Dikatakan BBLR apabila berat badan bayi lahir dibawah 2500 gram atau dibawah 2,5 kg. Pada masa bayi maupun balita, berat badan dapat digunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali terdapat kelainan klinis seperti dehidrasi, asites, edema dan adanya tumor (Zulkaida, 2003).Berat lahir dipengaruhi oleh dua proses penting yaitu : lamanya (usia) kehamilan dan pertumbuhan intrauterine, jadi BBLR dapat disebabkan oleh umur kehamilan yang pendek dan pertumbuhan intrauterine yang lambat (tampak pada berat bayi) atau kedua-duanya. Di negara maju antara 4%-8% bayi dilahirkan kurang dari 2500 gram. Dengan pengetahuan yang semakin meningkat mengenai patofisiologi bayi, kelompok BBLR dapat dibagi menjadi dua kelompok lain yaitu : bayi cukup bulan tapi kecil untuk masa kehamilan (KMK=Small for gestational Age = SGA) dan bayi kurang bulan (< 37 minggu) atau premature. Kedua duanya merupakan akibat interaksi berbagai factor sebelum dan selama masa kehamilan. Dan pada saat yang sama merupakan faktor penentu kesehatan dan kelanjutan hidup bayi. Bagi bayibayi itu sendiri, berbagai masalah dihadapi postnatal akibat penyesuaian dengan lingkungan (Husaini, 2000).BBLR dapat dibagi kedalam dua kelompok yaitu : cukup bulan tetapi beratnya tidak sesuai untuk umur kehamilannya dan bayi kurang bulan dan KMK. Bayibayi ini mengalami gangguan pertumbuhan intrauterine (IUG/Intrauterine Gowth Retardation) dan menunjukan sifatsifat tertentu. Faktor penyebab dapat di bagi kedalam faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsic biasanya termasuk faktor yang mempergaruhi transport nutrisi ke plasenta (kebiasaan merokok, kerja fisik berat, dan beberapa penyakit ibu dan perinatal). Faktor ekstrinsik menyangkut kuantitas dan kualitas makanan sebelum atau waktu hamil atau kombinasi dari faktor tadi. Bayi yang mengalami gangguan intrinsik di sebabkan oleh faktor intrinsikdan ekstrinsik. Puffer dan Serano dalam Alisyahbana (2000) membagi berat lahir dalam tiga golongan yaitu :1. Bayi dengan berat lahir < 2500 gram, bayi berat lahir rendah (BBLR) = Low Birth Weight.2. Bayi dengan berat lahir 2500 2999 gram atau lebih, bayi berat badan kurang = Deficient Birth Weight.3. Bayi dengan berat lahir >3000 gram, bayi berat lahir baik = Favorabel Birth Weight.

Kelompok berat bayi lahir rendah juga diistilahkan dengan kelompok risiko tinggi, karena pada bayi dengan berat lahir rendah menunjukan angka kematian dan kematian yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan bayi berat lahir cukup. Dari pengertian diatas maka bayi BBLR dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:1. Prematuritas MurniPrematuritas Murni adalah neonatus dengan kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan atau disebut neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan (NKBSMK) penyebabnya dari berbagai faktor, baik faktor ibu, janin, maupun lingkungan.2. DismaturitasDismaturitas adalah bayi lahir dengan berat kurang dari berat badan seharusnya untuk masa kehamilan. Hal ini karena janin mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilan (KMK). Penyebab yang lain sama dengan prematuritas murni. Bayi BBLR mempunyai resiko meninggal 40 kali lebih tinggi dibandingkanbayi dengan berat badan normal pada tahun pertama. Makin kecil berat bayi lahir makin tinggi kejadian kelainan neorologis dan psikomotorik bayi. WHO memperkirakan diseluruh dunia 16% dari semua bayi mempunyai berat < 2500 gram. Dari jumlah ini 90% berasal dari Negara-negara berkembang, khususnya Negara Asia Tenggara BBLR berkisar 20% - 30% jumlah kelahiran.BBLR mempunyai resiko tinggi untuk kematian, kecenderungan menderita penyakit seperti ISPA, diare, respon imunitas yang rendah dan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan. Angka kematian prenatal pada BBLR di Indonesia tinggi yaitu 181,1 tiap 1000 kelahiran bayi hidup 22,34 penyebab BBLR sampai saat ini masih terus dikaji. Beberapa studi menyebutkan bahwa penyebab BBLR adalah multi faktor, antara lain faktor demografi, biologi ibu, status gizi obstetrik morbiditas ibu hamil, perilaku atau kebiasaan ibu dan keluarga yang kurang mendukung, tabu, pelayanan kesehatan dan gizi termasuk deteksi dini BBLR serta upaya intervensinya.2. Faktor-faktor penyebab terjadinya BBLR antara lain :Faktorfaktor yang dapat memperngaruhi berat bayi lahir dikelompokan sebagai berikut :1. Faktor lingkungan internal, yang meliputi umur ibu, parietas, jarak kelahiran, kesehatan ibu, kadar haemoglobin ibu hamil serta ukuran antropometri ibu hamil.2. Faktor lingkungan eksternal, yang meliputi kondisi lingkungan, masukan makanan ibu selama hamil, jenis pekerjaan ibu, tingkat pendidikan ibu dan bapak (kepala keluarga), pengetahuan gizi dan tingkat sosial ekonomi.3. Faktor pengunaan pelayanan kesehatan yaitu frequensi pemeriksaan kehamilan (ANC).

Adapun penjelasan faktorfaktor yang mempengaruhi berat bayi lahir adalah:1. Umur ibuUmur ibu mempunyai hubungan erat dengan berat bayi lahir pada umur ibu yang masih muda, perkembangan organ-organ reproduksi dan fungsi fisiologisnya belum optimal. Selain itu emosi dan kejiwaannya belum cukup matang, sehingga pada saat kehamilan ibu tersebut belum dapat mengadapi kehamilannya secara sempurna, dan sering terjadi komplikasi-komplikasi. Telah dibuktikan pula bahwa angka kejadian persalinan kurang bulan akan tinggi pada usia dibawah 20 tahun dan kejadian paling rendah pada usia 26 35 tahun, semakin muda umur ibu maka anak yang dilahirkan akan semakin ringan.Berdasarkan ketentuan yang dikeluarkan Depkes RI dalam hubungannya dengan umur ibu melahirkan, dikatakan bahwa risiko kehamilan akan terjadi pada ibu yang melahirkan dengan umur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun erat kaitannya dengan terjadinya kanker rahim dan BBLR.2. ParietasParietas dalam arti luas mencakup gavida (jumlah kehamilan), partus (jumlah kelahiran), dan abortus (jumlah keguguran), sedang dalam arti khusus yaitu jumlah atau banyaknya anak yang dilahirkan. Parietas dikatakan tinggi bila seseorang wanita melahirkan anak ke empat atau lebih. Seorang wanita yang sadar mempunyai tiga anak dan terjadi kehamilan lagi, keadaan kesehatannya akan mulai menurun, Seorang mengalami kurang darah (anemia), terjadi pendarahan lewat jalan lahir dan letak janin sungsang bahkan melintang. Pada waktu persalinan yang sukar maupun pendarahan setelah persalinan.3. Jarak kehamilanMenurut ketentuan yang di keluarkan oleh badan kordinasi keluargaberencana (BKKBN) menyatakan bahwa jarak antara kelahiran yang ideal adalah3 tahun atau lebih. Hal tersebut karena jarak kelahiran yang pendek dapatmenyebabkan seorang ibu belum cukup waktu untuk memulihkan kondisitubuhnya setelah kelahiran sebelumnya, sehingga merupakan salah satu factorpenyebab kelemahan dan kematian ibu dan bayi yang di lahirkan.Menurut Bobby Rawadi (1986) menyatakan bahwa jarak kehamilan yangterbaik adalah 25 48 bulan karena akan menghasilkan bayi dengan berat lahir3000 3499 gram.4. Kadar HbHaemoglobin (Hb) adalah bagian dari eritosit (sel darah merah) yangdibentuk dalam sumsum tulang. Haemoglobin dibentuk dari heme dan globin,heme terdiri dari 2 pasang rantai polipeptida.Haemoglobin adalah molekul yang mengandung 4 sub unit yang berinteraksisehingga menimbulkan efek kooperatif yaitu bila sebuah molekul haemoglobinmengenai molekul Oksigen cenderung terus memperoleh 4 molekul Oksigen.Haemoglobim adalah suatu senyawa protein dengan Fe dinamakanConjugated protein. Adanya ion Fe mengakibatkan warna darah menjadi merah,oleh karena itu Hb juga di sebut zat warna merah darah. Jika Hb berikatandengan sel darah merah dan CO2 akan menjadi karboxy haemoglobin yangberwarna merah tua. Darah arteri mengandung O2 sedangkan darah venamengandung CO2.PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com14Kriteria menurut WHO, dinyatakan anemia pada ibu hamil jika kadarhaemoglobin < 6 g/dl, anemia sedang jika kadar haemoglobin 6 7 g/dl.5. Kondisi lingkunganKondisi lingkungsn adalah kondisi dimana ibu hamil tinggal apabila kondisilingkungan tidak sehat dan miskin maka akan menyebabkan kejadian infeksiyang meningkat dan pengaruhnya dapat berlipat ganda pada ibu hamildanjaninnya. Penyakit infeksi tersebut antara lain penyakit malaria, hepatitis,syphilis dan penyakit karena bakteri lainnya yang diderita ibu hamil yang dapatmemberikan angka kematian dan kesakitan yang lebih tinggi pada bayi.Selain itu pada daerah geografis yang buruk, juga dapat menyebabkananemia gizi. Hal ini yang sulit dijangkau dari segipendidikan dan ekonomi,seperti daerah terpencil serta daerah yang endemis dengan penyakit yangmemperberat anemia seperti kejadian endemis malaria.6. Asupan makanan ibu selama hamilKebutuhan fisiologis sewaktu hamil adalah jumlah energi, protein dan zatzatgizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perubahanmetabolisme tubuh ibu, ibu hamil dan bayi merupakan kelompok rawan dalamrisiko kematian yang tinggi. Apabila asupan makanan ibu selama kehamilankurang 1800 kalori sehari angka prevalensi bayi dengan BBLR akan timggikarena pemenuhan akan zat-zat yang di perlukan janin berkurang.7. Jenis perkerjaan ibuJenis pekerjan juga dapat mempergaruhi produk kehamilan, pada wanitayang memiliki pekerjaan yang berat terutama pekerjaan yang berat, akanPDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com15cenderung melahirkan bayi dengan berat kurang dari 2500 gram dengan risikokematian yang lebih tinggi bagi ibu maupun baynya. Sebaliknya wanita yangmemilih jenis pekerjaan yang kurang memerlukan tenaga fisik seperti pekerjaanprofesi atau managemen tampaknya kurang mempengaruhi berat bayi yang dilahirkan.8. Tingkat pendidikan ibuPendidikan yang rendah, adapt istiadat yang ketat serta nilai dankepercayaan akan takhayul disamping tingkat penghasilan yang masih rendahmerupakan faktor penghambat dalam upaya penggalakkan potensi masyarakatuntuk berperan serta dalam pengembangan kesehatan.Pendidikan rata-rata penduduk yang masih rendah, khususnya dikalanganibu hamil merupakan salah satu masalah yang berpengaruh terhadap masalahmasalahkesehatan, sehingga sikap hidup dan perilaku yang mendorongpeningkatan kesehatan masyarakat masih kurang.Pendidikan ibu yang masih rendah dapat mengakibatkan kejadian BBLRmeningkat akibat kurang pengetahuan dalam menjaga kehamilannya, makintanggi pendidikan ibu, mortalitas dan morbiditas makin menurun, hal tersebuthanya akibat kesadaran ibu akan kesehatannya lebih tinggi, tetapi juga karenaadanya pengaruh social ekonominya. Kemungkinan melahirkan anak denganberat 3000-3499 gram paling banyak ditemukan pada ibu dengan pendidikanperguruan tinggi dan makin menurun dengan makin rendahnya pendidikan.Ibu hamil yang menderita anemia gizi terjadi pada kelompok penduduk yangberpenghasilan rendah. Kelompok ini umumnya kurang memahami kaitanPDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com16anemia dengan faktor lainnya, kurang mempunyai akses mengenai informasipenanggulangan anemia, kurang dapat memilih bahan makanan yang bergizi,khususnya mengandung zat besi relative tinggi, kurang dapat menggunakanpelayanan kesehatan yang tersedia.9. Pengetahuan giziTingkat pengetahuan menentukan perilaku konsumsi pangan, salah satumelalui pendidikan gizi. Pendidikan gizi berusaha menambah pengetahuan danperbaikan kebiasaan konsumsi pangan yang umumnya dipandang baik diberikansedini mungkin. Selain itu pengetahuan diharapkan akan menghasilkan perilakuindividu dalam penerapan konsumsi pangan untuk mempertahankan gizi yangbaik. Selain itu akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam pemilihanmakanan, yang selanjutnya akan berpengaruh pada keadaan gizi individu yangbersangkutan.10. Keadaan Sosial EkonomiAnemia gizi juga lebih sering terjadi pada golongan ekonomi yang rendahkarena kelompok penduduk ekonomi rendah, khususnya pada ibu hamil kurangmampu membeli makanan sumber zat besi dikarenakan harga yang relativemahal, kurang mempunyai akses terhadap pelayanan kesehatan yang tersedia.Status sosial yang masih rendah di masyarakat mempunyai beberapa akibatyang mempermudah timbulnya anemia gizi. Contohnya dari masih lebihrendahnya status wanita dibandingkan laki-laki yaitu adanya kepercayaan yangmerugikan, seperti pantang makanan tertentu, mengurangi makan setelahtrimester III agar bayinya kecil sehingga mudah melahirkan,PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com17Selain itu keadaan ekonomi dapat mempengaruhi daya beli ibu hamil.Apabila makin rendahnya daya beli semakin sedikit makanan yang di konsumsi.Lebih jauh lagi semakin rendah makanan yang dikonsumsi ibu selama hamil,semakin tinggi pula prevalensi kejadian BBLR.B. Ibu HamilIbu hamil merupakan salah satu kelompok didalam masyarakat yang palingmudah menderita gangguan kesehatan atau rawan gizi, sehingga pada masakehamilan, ibu hamil memerlukan unsur-unsur gizi lebih banyak dibandingkandengan keadaan biasanya (Hall, 2000). Selama kehamilan, ibu hamil akanmengalami proses fisiologis yaitu keadaan kesehatan fisik dan mentalsebelumdan selama hamil berpengaruh terhadap keadaan janin dan waktupersalinan.1. Diagnosa KehamilanLamanya kehamilan mulai ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280 hari(40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Dimana kehamilan 40minggu disebut sebagai kehamilan matur (cukup bulan), bila kehamilan lebihdari 43 minggu disebut kehamilan postmatur, sedangkan kehamilan antara 28 dan36 minggu disebut kehamilan prematur. Kehamilan yang ditinjau dari umurkehamilan dibagi dalam tiga bagian, yaitu kehamilan trimester I (antara 0-12minggu), trimester II (antara 12-28 minggu) dan trimester III (antara 28-40minggu) (Wiknjosastro, 1999).PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com182. Fisiologi KehamilanKehamilan adalah periode khusus dimana kebutuhan akan sebagian gizimeningkat selama masa tersebut. Penambahan berat badan selama kehamilandisebabkan oleh peningkatan ukuran jaringan reproduksi, adanya janin dalamkandungan dan cadangan lemak dalam tubuh ibu. Selama hamil akan bertambahberatnya sebanyak kurang lebih 12,5 kg (rentang 9-15 kg), dimana penambahansebesar kurang lebih 9 kg diantaranya terjadi dalam 20 minggu terakhir(Hadyanto, 2002).Penambahan berat badan diatas merupakan bagian dari kehamilanyangnormal, karena pada kehamilan terjadi perubahan ganda dalam tubuh wanitahamil. Perubahan terutama berhubungan dengan system peredaran darah danpembentukan komponen darah, kardivaskuler, pencernaan, jaringan lemakdansaluran genilitas (Nasoetion & Darwin, 1998).Selama masa kehamilan normal hamper semua perempuan merasa samasehatnya dengan masa-masa di luar kehamilan, yang ditandai dengan perubahanfisik karena berat badan bertambah dan perubahan mental karena di dalamperutnya terdapat kehidupan baru (Hall, 2000). Pada masa kehamilan ibu hamilmengalami gejala-gejala fisilogis yang disebabkan oleh pengaruh hormonkehamilan seperti gejala pening di pagi hari yang diikuti gejala lain seperti lesu,perkembangan payudara, pembesaran perut, bertambah cepatnya denyut nadi,perubahan pigmentasi pada kulit dan wajah, puting payudara dan bagian tengahperut yang berubah warnanya menjadi gelap, serta kejang pada kaki yangPDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com19kemungkinan disebabkan kekurangan kalsium dalam darah atau mungkin olehsirkulasi darah yang kurang lancer pada bagian kaki (Hall, 2000).Pada masa kehamilan, kantung peranakan berkembang untuk menampunghasil pembuahan. Peningkatan volume sirkulasi darah digunakan untukmemungkinkan terjadinya aliran CO2 dari sisa metabolisme lainnya. Terjadinyapembesaran payudara dan penimbunan lemak dipersiapkan untuk masa menyusuisegera setelah melahirkan (Winarno, 1990). Dengan adanya janin yangdikandung, fungsi dan kerja tubuh ibu akan berubah. Jumlah cairan darahbertambah, sel-sel darah tetap dan unsur-unsur darah berkurang. Hemoglobin danalbumin darah menurun, akibatnya terjadi kurang darah (Nadesul, 1997).Kehamilan akan menyebabkan meningkatnya daya metabolisme energi.Terjadi dua proses anabolik fundamental yang bebas satu sama lain terjadiselama kehamilan. Ibu akan menjalani penyesuaian fisiologik dan metabolikselama kehamilan. Dimana seorang ibu yang sedang hamil akan menjalanipenyesuaian fisiologik dan metabolik selama kehamilan, yang sebenarnya serasidengan proses-proses anabolic yang terjadi pada janin dan plasenta, yangdikatalisis oleh perubahan kelenjar-kelenjar endokrin pada ibu hamil sehinggamemperbesar ukuran uterus, payudara dan volume cairan darah, cairan ketubandan massa jaringan adipose (Nasoetion & Darwin, 1998).Dengan melihat gejala fisiologis yang ada, maka keadaan ibu hamil pada awalkehamilan perlu diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap pertumbuhanjanin pada usia kehamilan selanjutnya. Menurut Moehji (2003), pada umumnyaPDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com20selama kehamilan ibu hamil memiliki karakteristik pada tiap triwulan sebagaiberikut :1. Pada trimester pertama dari kehamilan, biasanya nafsu makan sangatkurang, karena timbul rasa mual dan muntah, serta dari bentuk tubuh yangsemakin melebar, payudara yang semakin kencang. Kondisi psikis ibu jugamengalami tingkat kepekaan yang sangat tinggi. Ibu akan mudah marahatau akan merasa sedih bila terjadi sesuatu.2. Pada trimester kedua kehamilan, metabolisme basal mulai meningkat, beratbadan juga mulai bertambah. Pada masa ini tingkat konsumsi proteinsangat diutamakan. Hal ini disebabkan perkembangan janin sebagaimanatelah protein memiliki pengaruh diselidiki kadar protein sangat rendah. Ibuhamil yang mengkonsumsi makanan mungkin juga lebih pendek dan lebihringan dari normal. Adapun perubahan fisik yaitu perut sudah mulaimembuncit serta emosi ibu sudah mulai stabil (Moechji, 2003).3. Pada trimester ketiga, metabolisme basal tetap mengalami kenaikan dimanakeadaan ini umumnya nafsu makan sangat baik. Selain itu, kandungan padatrimester ketiga menjadi besar, sehingga menyebabkan lambung terdesak.Perubahan fisik misalnya, perut ibu semakin membesar. Keadaan janin jugasemakin besar, dan ibu siap melahirkan. Kondisi emosi ibu kembali tidakstabil karena menanti masa kelahiran ( Moechji, 2003)Menurut Arisman (2004), secara umum terdapat kondisi yang biasanya adaselama kehamilan, sehingga berpengaruh terhadap tingkat konsumsi zat giziyaitu :PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com211. Pegal linu dan kakuKondisi ini biasanya terjadi pada malam hari yang diakibatkan olehpertumbuhan janin sekaligus perubahan hormonal. Selain itu, keadaan ini jugadisebabkan karena Ca serum rendah, dan kadar fosfat tinggi, sehingga systemneuromuskuler mudah terangsang (Arisman, 2004).2. SembelitKeadaan ini dapat terjadi bila berkaitan dengan 6 kondisi yang ada di dalamtubuh yaitu (1) Rahim yang semakin besar sehingga menekan kolon dan rectumsehingga mengganggu ekskresi, (2) Adanya peningkatan kadar progesteronsehingga merelaksasikan otot saluran cerna dan menurunkan motilitas, (3)Tingkat konsumsi cairan tidak cukup, (4) Tingkat konsumsi serat tidak cukup, (5)Kebiasaan defekasi yang buruk, (6) Jarang berolah raga dan sering melewatkansatu waktu makan (terutama sarapan). (Arisman, 2004).3. Mual dan MuntahRasa mual atau yang sering kita sebut dengan morning sickness dapat terjadikarena kadar progesterone diawal kehamilan meningkat sedangkan kadar guladarah dan pergerakan usus menurun. Hal itu juga disebabkan karena produksiasam lambung dan pepsin menurun. Keadaan ini biasanya terjadi pada trimester Ikehamilan sehingga tingkat konsumsi makanan atau zat gizi pada trimester inimenjadi berkurang (Arisman, 2004).4. PicaPica diartikan sebagai perilaku tidak umum yaitu mengkonsumsi bahanbukan makanan, seperti kain, arang, dan lain-lain. Dampak dari keadaan ini yaituPDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com22tingkat konsumsi zat gizi dari makanan berkurang serta terjadi penyumbatan usus(Almatsier, 2001).5. Perilaku kesehatan ibu pada masa hamilPerilaku kesehatan perlu diperhatikan agar terhindar dari komplikasikehamilan. Dimana penggunaan fasilitas pelayanan untuk pemeriksaan kesehatanselama kehamilan sangat diperlukan, apabila pelayanan anternal yang tidakmemenuhi standar minimal 5 T (mengukur tinggi badan dan berat badan, tekanandarah tinggi fundus, imunisasi Tetanus Toxoid, dan pemberian tablet tambahdarah minimal 90 tablet) bisa terjadi komplikasi pada kehamilan (Flourisa 2006,Hasil Survei Kesehatan Ibu, 3, http://www. Bkkbn.com, diperoleh tanggal 1Maret 2006).C. Karakteristik Ibu Hamil1. UmurUmur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikatordalamkedewasaan dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiappengalamannya. Karakteristik pada ibu hamil berdasarkan umur sangatberpengaruh terhadap status berat badan ibu, dimana semakin muda umur ibuhamil karena ketidaksiapan ibu dalam mnerima sebuah kehamilan, maka akanberisiko terjadi gangguan selama kehamilan misalnya umur yang masih mudasystem reproduksi yang belum matang. Hal ini akan berdampak pada ukuran bayiyang akan dilahirkannya. Pada ibu yang hamil dengan keadaan seperti ini akanmengakibatkan kondisi bayi yang dilahirkan akan mengalami gangguan misalnyaterjadi bayi prematur atau BBLR (Nasoetion & Darwin, 1998).PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com23Pada seorang bayi dengan BBLR biasanya dipengaruhi oleh umur sang ibu,presentase tertinggi bayi dengan BBLR terdapat pada kelompok remaja danwanita yang berumur lebih dari 40 tahun. Sebagian remaja seringkali melahirkanbayi dengan berat badan lebih rendah, bila dibandingkan dengan wanita dewasayang mengalami peningkatanberat yang sama selama hamil. Hal ini terjadikarena system reproduksi mereka belum matur dan mereka belum memilikisystem transfer plasenta seefisien wanita dewasa. Wanita yang lebih tuamemerlukan lebih sedikit kalori untuk mendukung kehamilannya, tetapi memilikikebutuhan khusus akan nutrient tertentu (Nasoetion & Darwin, 1998).2. PendidikanTingkat pendidikan turut menentukan mudah tidaknya seseorang menyerapdan memahami pengetahuan gizi yang mereka peroleh. Dari kepentingankeluarga pendidikan itu sendiri amat diperlukan seseorang agar lebih tanggapdengan adanya masalah gizi di dalam keluarganya dan bias mengambil tindakansecepatnya (Kodyat, 1993).Rendahnya pendidikan erat kaitannya dengan tingkat pengertian tentangperawatan kesehatan, hygiene, serta kesadarannya terhadap kesehatan anak dankeluarga. Tingkat pendidikan turut menentukan rendah tidaknya seseorang danmemakai pengetahuan tentang gizi yang mereka peroleh. Keadaan gizi anaksangat ditentukan oleh tingkat pendidikan ibu. Tingkat pendidikan ibu yangrendah mempengaruhi penerimaan informasi sehingga pengetahuan gizi akanterbatas (Suhardjo, Riyadi, 1990).PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com24Pendidikan yang rendah, adat istiadat yang ketat serta nilai dan kepercayaanakan takhayul disamping tingkat penghasilan yang masih rendah, merupakanpenghambat dalam pembangunan kesehatan. Pendidikan rata-rata penduduk yangmasih rendah, khususnya di kalangan ibu hamil, merupakan salah satu masalahyang berpengaruh terhadap masalah kesehatan, sehingga sikap hidup danperilaku yang mendorong timbulnya kesadaran masyarakat masih rendah.Semakin tinggi pendidikan ibu, mortalitas dan morbilitas semakin menurun, halini terjadi tidak hanya akibat kesadaran ibu akan kesehatannya lebih tinggi, tetapijuga karena adanya pengaruh sosial ekonominya. Adapun pendidikan dibagi dua,yaitu :1. Pendidikan InformalPendidikan informal ialah pendidikan yang diperoleh seseorang dirumah, di lingkungan sekolah dan di dalam kelas.2. Pendidikan FormalPendidikan formal ialah pendidikan yang mempunyai bentuk atauorganisasi tertentu, seperti yang terdapat di sekolah atau universitas(IKIP Semarang, 1989). Dalam arti sederhana pendidikan gizimerupakan suatu proses belajar tentang pangan, bagaimana tubuh kitamenggunakannya dan mengapa diperlukan untuk kesehatan. Pendidikangizi mengarah pada perubahan perilaku perbaikan konsumsi pangan danstatus gizi. Pendidikan berpengaruh secara tidak langsung melaluipeningkatan status sosial dan kedudukan seorang wanita, peningkatanPDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com25pilihan terhadap kehidupan serta kemampuan untuk menyatakanpendapat atau membuat keputusan sendiri (Suhardjo, Riyadi, 1990).3. PekerjaanBanyak ibu-ibu bekerja mencari nafkah, baik untuk kepentingan sendirimaupun keluarga. Faktor bekerja saja nampak belum berperan sebagai timbulnyasuatu masalah gizi, tetapi kondisi kerja yang menonjol sebagai faktor yangmempengaruhi pemberian makanan, gizi dan perawatan anak. Nampaknya ibuibuyang bekerja di luar rumah sudah membuat persiapan untuk merawatanaknya, meskipun kadang-kadang belum sesuai (Depkes, 2002).4. PendapatanPendapatan biasanya berupa uang yang mempengaruhi daya beli seseoranguntuk membeli sesuatu. Pendapatan merupakan faktor yang paling menentukankuantitas maupun kualitas makanan sehingga ada hubungan yang erat antarapendapatan dengan keadaan gizi. Pendapatan yang meningkat bukan merupakankondisi yang menunjang bagi keadaan gizi yang memadai, terutama dalam kasusdimana kepercayaan mengenai jenis makanan dan praktek pengolahan masakanyang merusak pada keadaan gizinya (Berg, 1986).D. Status Gizi1. PengertianMenurut Almatzsier (2001) status gizi merupakan keadaan tubuh sebagaiakibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi, dibedakan menjadi statusgizi buruk, kurang, baik dan lebih atau keadaan tubuh akibat interaksi antaramakanan, tubuh, manusia dan lingkungan hidup manusia. Salah satu masalah giziPDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com26pada ibu hamil yaitu KEK adalah suatu keadaan pada wanita usia subur termasukibu hamil yang menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun(kronis), sehingga mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan (Sediaoetama,1997).a. Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil dilakukan secara langsung dan tidak langsung(Supriasa, 2002) meliputi :1. Penilaian status gizi secara langsung adalah dengan antropometri,pemeriksaan fisik seperti gejala-gejala klinis, biokimia dan biofisik.2. Penilaian status gizi secara tidak langsung yaitu penilaian status gizisecara tidak langsung dapat dibagi, yaitu : survey, konsumsi makanan,statistic vital dan faktor ekologi.3. Metode Antropometri yaitu metode penilaian status gizi yang umumdipakai adalah pencatatan berat badan secara teratur selama kehamilandan dibandingkan dengan berat badan sebelum hamil. Penambahan beratbadan normal yaitu 12,5 kg sampai 17,5 kg (Anies, 1997). Pengukuranalternative dengan pendekatan LLA lebih banyak digunakan untukmelihat status gizi ibu hamil (Kartini, 1996).b. Cara pemantauan status giziAda beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi ibuhamil antara lain memantau pertambahan berat badan selama hamil, mengukurLLA untuk mengetahui apakah seseorang menderita KEK, dan mengukur kadarHb untuk mengetahui kondisi ibu apakah menderita anemia gizi. PertambahanPDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com27berat badan selama hamil sekitar 10-12 kg, dimana pada trimester I pertambahankurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg.Pertambahan berat badan ini juga sekaligus bertujuan memantau pertumbuhanjanin.Bayi lahir dengan BBLR mempunyai resiko kematian, gizi kurang,gangguan pertumbuhan, dan gangguan perkembangan, perlu mencegah adanyaresiko KEK pada ibu hamil. Dimana sebelum hamil pada wanita usia suburdiusahakan memiliki gizi yang baik dengan LLA sekitar 23,5 cm, jika LLAsebelum hamil kurang dari angka tersebut, sebaiknya kehamilan ditundasehingga tidak beresiko melahirkan BBLR.LLA merupakan salah satu pengukuran antropometri untuk mengetahuifaktor penentu apakah ibu hamil tersebut KEK dan memiliki resiko melahirkandengan BBLR atau normal. Pengukuran LLA dengan menggunakan pita LLAdengan ketelitian 0,1 cm dan ambang batas 23,5 cm. Bila pengukuran di bawah23,5 cm artinya ibu hamil tersebut menderita KEK dan jika di atas 23,5 cmberarti ibu hamil berstatus gizinya baik atau normal (Askandar, 1993).Penggunaan LLA sebagai indikator status gizi lebih mudah dipakaidibandingkan dengan metode antropometri lainnya sehingga untuk memprediksihasil kehamilan, beberapa penelitian merekomendasikan LLA sebagai alatscreening pada ibu hamil. LLA relative stabil selama masa hamil sehinngapengukuran LLA dianjurkan pertama kali pada saat pertama kali diukur ataupada bulan pertama kehamilan (Husaini, 2000). Adapun lambang batas LLAWUS dengan resiko KEK di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com28Table 2.1 Klasifikasi Resiko KEK menurut Pengukuran LILA WUSc. Penilaian status gizi bayi1. PengertianPenilaian status gizi pada bayi dengan menggunakan indeks antropometriyaitu parameter antropometri merupakan dasar penilaian status gizi. Kombinasiantara beberapa parameter disebut indeks antropometri, indeks antropometri yangsering digunakan untuk bayi yaitu antara lain :a). Berat badan Menurut Umur (BB/U)Salah satu parameter yang memberikan gambaran masa tubuh. Masa tubuhsangat sensitive terhadap perubahan yang mendadak dan merupakan parameterantropometri yang sangat labil serta menggambarkan status gizi seseorang saatini (Supariasa, 2002).b). Berat badan Menurut Panjang Badan (BB/PB)Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan. IndeksBB/PB adalah indeks yang independent terhadap umur dan merupakan indikatoryang baik untuk menilai status gizi saat kini (sekarang) (Supariasa, 2002).Nilai Ambang Batas LLA (cm) KEK< 23,5 23,5RisikoTidak RisikoPDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com292. Cara Penyajian AntropometriDari berbagai jenis indeks tersebut di atas, untuk menginterpretasikannyadibutuhkan ambang batas. Penentuan ambang batas dapat disajikan ke dalam tigacara yaitu: persen terhadap median, persentil dan standar deviasi unit. Dari ketigacara ini, dipilih metode Standar Deviasi Unit (Z_Score BB/U) untuk menghitungstatus gizi bayi (Supariasa, 2002).Rumus Penghitungan Z_Score adalah :Z_Score = nilai individu subyek nilai median baku rujukanNilai simpangan baku rujukan3. Pemeriksaan KlinisPemeriksaan klinis adalah penilaian status gizi yang didasarkan atasperubahan-perubahan yang terjadi dihubungkan dengan ketidakcukupan gizimissal pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau padaorgan-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid(Supriasa, 2001). Metode ini digunakan pada suvai klinis secara cepat serta untukmendeteksi tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zatgizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala(simpsom) atau riwayat penyakit.4. Pemeriksaan biokimiaPenelitian status gizi dengan metoda biokimia adalah pemeriksaan specimenyang diuji secara laboratories yang dilakukan pada berbagai macam jaringantubuh seperti darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati,PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com30otot (Supriasa, 2001). Dari hasil literatur lain memberikan batasan (1)hemoglobin (Hb) normal pada laki-laki: 14-17 gr/dl, dan wanita: 37-47 %, (2)serum albumin, bila konsentrasi albumin darah