KOMPRE BBLR
Transcript of KOMPRE BBLR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
Asuhan Kebidanan pada pada By Ny ‘’Y’’ usia 1 hari dengan BBLR dapat
terselesaikan untuk memenuhi tugas PKK 2.
Dalam penyelesaian makalah ini,penulis banyak mengalami kesulitan
terutama kurangnya ilmu pengetahuan. Namun berkat bimbingan dari berbagai
pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan ,oleh karena itu peulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1.
2.
3.
4.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan dan penyempurnaan laporan selanjutnya. Penulis berharap semoga
laporan ini dapat berguna bagi pembaca untuk dijadikan masukan dan tambahan
pengetahuan.
Mojokerto, 11 januari 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................ i
Lembar Pengesahan ................................................................................. ii
Kata Pengantar .......................................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ............................................................... 1
1.2 Tujuan .......................................................................... 1
1.2.1 Tujuan umum.......................................................... 1
1.2.2 Tujuan khusus ........................................................ 1
1.3 Manfaat ........................................................................... 2
1.4 Metode penulisan ........................................................... 2
1.5 Teknik pengumpulan data ............................................. 2
1.6 Sistematika penulisan .................................................. 3
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi............................................................................. 4
2.2 Beberapa istilah BBL………………............................... 4
2.3 Etiologi …………………................................................ 5
2.4 Gangguan Bayi prematur…….......................................... 6
2.5 Prognonis bayi BBLR………………………………….. 7
2.6 Penatalaksanaan ……………………………………….. 7
2.7 Tinjauan manajemen .................................................... 8
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian........................................................................ 14
3.2 Identifikasi diagnosa/masalah ....................................... 21
3.3 Identifikasi masalah potensial ....................................... 21
3.4 Identifikasi kebutuhan segera ......................................... 22
3.5 Intervensi.......................................................................... 22
3.6 Implementasi .................................................................. 24
3.7 Evaluasi .......................................................................... 25
3.8 Catatan perkembangan…………………………………. 26
BAB IV PEMBAHASAN .................................................................... 28
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................... 29
5.2 Saran ............................................................................... 30
Daftar Pustaka .......................................................................................... 31
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam beberapa dasawarsa ini perhatian terhadap janin yang mengalami
gangguan pertumbuhan dalam kandungan sangat meningkat. Hal ini disebabkan
masih tingginya angka kematian perinatal dan neonatal karena masih banyak bayi
yang dilahirkan dengan berat lahir yang rendah kalaupun bayi menjadi dewasa ia
akan mengalami gangguan pertumbuhan baik fisik maupun mental
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan umum
Diharapkan mahasiswa dapat mengerti, memahami dan mampu
membuat asuhan kebidanan pada bayi BBLR
1.2.2 Tujuan khusus
Dalam penyusunan asuhan kebidanan ini, diharapkan mahasiswa
mampu :
a. Melakukan penkajian data subyektif dan obyektif
b. Mengidentifikasi diagnose masalah
c. Mengidentifikasi masalah potensial
d. Mengidentifikasi kebutuhan yang harus segera dipenuhi
e. Membuat rencana tindakan
f. Melaksanakan tindakan
g. Melaksanakan evaluasi dan hasil tindakan
1.3 MANFAAT
a. Mahasiswa
Mahasiswa dapat memahami tentang konsep dasar BBLR
b. Institusi
Institusi dapat mengetahui sejauh mana mahasiswa akademi kebidanan
dian husada mampu membuat asuhan kebidanan pada bayi dengan
BBLR
c. Lahan praktek
Puskesmas dapat meningkatkan asuhan pelayanan yang komprehensif
pada bayi dengan BBLR
1.4 METODE PENULISAN
Di dalam penulisan makalah ini yang akan digunakan adalah deskriptif
dengan menggunakan studi kasus melalui pendekatan manajemen kebidanan
menurut Varney meliputi langkah-langkah pengumpulan data,identifikasi
diagnosa dan masalah identifikasi masalah potensial/identifikasi kebutuhan segera
intervensi implementasi dan evaluasi.
1.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penyusunan makalah ini
adalah:
a. Wawancara
Yaitu dengan bertanya langsung kepada klien tentang hal-hal yang
berhubungan dengan latar belakang kondisi kesehatan klien
b. Observasi langsung
yaitu melalui pengamatan langsung maupun pemeliharaan fisik dengan
inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
c. Studi Kasus
Dengan referensi dan literatur
d. Studi literature
Melalui referensi dan literature
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang masalah tujuan penulisan manfaat metode penulisan
teknik pengumpulan data serta sistematika penulisan.
BAB II TINJUAN TEORI
pada tinjauan teori ini yang dibahas adalah definisi letak sungsang, etiologi,
klasifikasi, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan, tinjauan manajemen
BAB III TINJAUAN KASUS.
Meliputi 7 langkah Varney yaitu pengkajian data subyektif dan obyektif,
identifikasi masalah atau diagnosa,identifikasi masalah potensial,identifikasi
kebutuhan segera intervensi,implementasi dan evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
Membahas tentang kesenjangan dan praktik di lapangan yaitu pada tinjauan
ibu nifas.
BAB V PENUTUP
Meliputi kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 DEFINISI
o BBLR adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang
dari 2500 gram-2499 gram ( maternal neonatal , 2002 )
o WHO (1961) mengganti istilah bayi premature dengan bayi berat
badan lahir rendah ( BBLR ) , karena disadari tidak semua bayi
dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram pada waktu lahir
bukan bayi premature ( synopsis obstetri, 1998)
2.2 BEBERAPA ISTILAH BBLR
1. Premature murni
Adalah bayi lahir pada kehamilan kurang dari 37 minggu dengan BB
yang sesuai
2. Small for date (SDF)/ kecil masa kehamilan (limis)
Adalah bayi yang berat lahirnya kurang dari seharusnya umur
keahamilan
3. Retradasi pertumbuhan janin intra uterine
Adalah bayi yang lahir dengan berat lahir tidak sesuai dengan umur
kehamilannya
4. Light for date ( small for date)
5. Dismaturia
Adalah suatu sindrom klinik dimana terjadi ketidak seimbangan antara
pertumbuhan janin dengan lanjutnya kehamilan,atau bayi lahir dengan
berat lahir tidak sesuai dengan tuanya kehamilan /bayi dengan gejala
intra uterine mallnutrisi(wasthing)
6. Large for date
Adalah bayi yang dilahirkan lebih besar dari seharusnya tua
kehamilannya misalnya pada diabetes militus.
2.3 ETIOLOGI
1. Faktor Ibu
a. Gisi saat ibu hamil kurang
b. Umur < 20 th/ >35 th
c. Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
d. Penyakit menahun ibu : jantung,hipertensi,gangguan pembuluh
darah (perokok)
e. Berkerja yang terlalu berat
2. Faktor Kehamilan
a. Hamil dengan hidramnion
b. Gemeeli
c. Perdarahan antepartum
d. Komplikasi hamil, pre eklamsi, eklamsi, KPD
3. Faktor Janin
a. Cacat bawaan
b. Infeks dalam rahim
4. Faktor yang masih belum diketahui
2.4 GANGGUAN BAYI PREMATUR
Gambaran bayi berat badan lahir rendah tergantung dari umur kehamilan
sehingga dapat dikatakan bahwa makin kecil bayi atau makin mudah kehamilan
makin nyata sebagai gambaran umum dapat dikemukakan bahwa BBLR
mempunyai karateristik :
a. Berat badan kurang dari 2500 gram
b. Panjang badan dari 45 cm
c. Lingkaran dada kurang dari 30 cm
d. Lingkaran kepala kurang dari 33 cm
e. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
f. Kepala tidak mampu tegak
g. Kulit transparan,rambut lanugo banyak,lemak kulit berkurang
h. Otot hipotonik lemah
i. Pernafasan tidak teratur dapat terjadi apneu (gagal nafas)
j. Ekstremitas pada abduksi,sendi kaki/lutut flexi- lurus
k. Kepala tidak mampu tegak
l. Pernafasan sekitar 45-50 x/menit
m. Frekuensi nadi 100-140 x/menit
2.5 PROGNOSIS BAYI BBLR
Kematian perinatal pada bayi BBLR 8x lebih besar dari bayi normal pada
umur kehamilan yang sama. Prognosis akan lebih buruk lagi bila berat badan
makin rendah.
Angka kematian yang tinggi terutama disebabkan oleh seringnya dijumpai
kelainan neonatalseperti asfiksi,aspirasi pneumonia,perdarahan intracranial dan
hipoglikemia. Bila bayi ini selama kadang-kadang dijumpai kelainan komplikasi
neonatal seperti asfiksia, aspirasi pneumonia,perdarahan intracranial,dan
hipoglikemia. Kadang-kadang dijumpai kerusakan pada syaraf dan akan terjadi
gangguan bicara,IQ rendah dan gangguan lainnya.
2.6 PENATALAKSAAN
1. Mempertahankan suhu tubuh yang ketat
BBRL mudah mengalami hipotermia oleh sebab itu suhu tubuh bayi
harus di pertahankan dengan ketat.
2. Mencegah infeksi dngan ketat
BBLR rentan terhadap infeksi,perhatikanprinsif-prinsif pencegahan
infeksi termasuk sebelum dan sesudah memegang bayi cuci tangan.
3. Pengawasan nutrisi/ASI
Reflek menelan BBLR belum sempurna oleh sebab itu pemberian
nutrisi harus dilakukan dengan cermat.
4. Penimbangan ketat
Perubahan berat badan merupakan cerminan kondisi gizi/nutrisi bayi
dan erat kaitanya dengan daya tahan tubuh ,oleh sebb itu penimbangan
berat badan harus dilkukan dengan ketat.
5. Kebutuhan cairan untuk bayi baru lahir 120-150 ml/kg/hr atau 100-120
cal/kg/hr. Pemberian dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan bayi
untuk segera mungkin mencukupi kebutuhan cairan/kalori.
2.7 TINJAUAN MANAGEMENT
1. Pengkajian
A.Data subyektif
1. Biodata
Nama ibu / suami : untuk mengetahui identitas dan
digunakan sapaan untuk komunikasi
Umur ibu /suami : untuk mengetahui berapa umur ibu atau
suami
Agama : untuk mengetahui kepercayaan klien
terhadap agama yang dianutnya.
Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pendidikan ibu
suami dan sebagai dasar dalam
memberikan KIE
Pekerjaan : untuk mengetahui aktivitas ibu /. Suami
di tempat kerja
Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien.
Dekat atau tidak dengan sarana kesehatan
Suku bangsa : untuk mengetahui asal usul bangsa / daerah
ibu atau suami / mengetahui ada budayanya
2. Alasan datang
Untuk mengetahui alasan pertama kali ibu datang ke sarana
kesehatan
3. Keluhan utama
Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan ibu saat pengkajian
berkaitan dengan kehamilan.
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit menular
dan menurun
5. Riwayat kesehatan sekarang
Untuk mengetahui penyakit apa yang sekarang ini sedang diderita
ibu
6. Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengetahui apakah saudara pihak ibu / suami ada yang
memiliki penyakit menular dan menurun seperti kencing manis
TBC dan lain-lain.
7. Pola kebiasaan sehari-hari
Untuk mengetahui perbedaan pola kebiasaan ibu selama hamil
dan setelah melahikan.
8. Data psikososial
Untuk mengetahui keadaan kejiwaan ibu yang mempengaruhi
kesehatannya
9. Data sosial budaya
Untuk mengetahui riwayat budaya yang dianut keluarga dan
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah asuhan yang
diberikan
B.Data obyektif
1. Pemeriksaan umum : Untuk mengetahui kesadaran ibu secara
menyeluruh
Kesadaran : untuk mengetahui tingkat kesadaran anak,
komposmentis samnolen, koma, sopor
TTV : Untuk mengetahui tanda-tanda vital yang
meliputi suhu, nadi, pernapasan
Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : untuk mengetahui bersih, simetris
penyebaran rambut.
Muka : untuk mengetahui pucat, oedema, ikterus
Mata : untuk mengetahui simetris, konjungtiva,
sklera, kornea, strabismus
Hidung : untuk mengetahui simetris, polip, sekret
pernapasan cuping
Mulut : untuk mengetahui simetris, mukasa
bibir,stomatitis,
Telinga : untuk mengetahui simetris,serumen.
Leher : untuk mengetahui pembesaran kelenjar
tyroid, limfe vena jugularis
Dada : untuk mengetahui simetris
Abdomen : untuk mengetahui bekas operasi
Genetalia : untuk mengetahui bersih, pengeluaran
cairan
Anus : untuk mengetahui lecet, bersih, dan
hemoroid.
Ekstremitas : untuk mengetahui simetris, pergerakan,
oedema dan varises
b. Palpasi
Kepala : untuk mengetahui apakah ada benjolan
Leher : untuk mengetahui pembesaran kelenjar
tyriod, limfe vena jugularis
c. Auskultasi
Dada : untuk mengetahui whezing dan ronchi
d. Perkusi
Refleks patella : untuk mengetahui positif atau negatif
II. Identifikasi diagnosa dan masalah
Dx : By Ny ‘’Y’’ usia 7 hari dengan BBLR
Ds : Ibu mengatakan anaknya sejak lahir bayinya kecil,dengan berat
badan lahir 1300 gram.
Do : Keadaan umum : lemah
Kesadaran : composmentis
III. Identifikasi masalah potensial
Yaitu mengantisipasi permasalahan / diagnosa potensial yang akan
timbul dari kondisi yang sudah terjadi. Pada langkah ini perlu dirumuskan
tindakan yang perlu diberikan untuk mencegah / menghindari masalah /
diagnosa potensial yang akan terjadi.
IV. Identifikasi kebutuhan segera
Yaitu untuk mengetahui secara dini kebutuhan-kebutuhan yang perlu
segera dipenuhi, bila tidak akan meningkatkan angka morbilitas dan
mortalitas ibu.
V. Intervensi
Dx : By Ny ‘’Y’’ usia 7 hari dengan BBLR
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga
R/ membantu hubungan saling percaya antara bidan,ibu dan keluarga
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
R/ mencegah transmisi penyakit kedalam tubuh bayi karena imun bayi
masih lemah.
3. Jaga kehangatan bayi
R/ menghindari kehilangan panas tubuh mencegah hiportemi
4. Berikan minuman ASI/PASI secara adekuat
R/ memenuhi kebutuhan nutrisi bayi serta mencegh hipoglikemia
5. Ganti segera popok bayiapabila BAB/BAK
R/ mencegah iritasi pada kulit bayi dan member rasa nyaman pada
bayi
6. Oservasi TTV
R/ Deteksi dini apabila ada komplikasi
7. Kolaborasi dengan SP-A dalam pemberian therapy
R/ therapy yang tepat mempercepat proses penyembuhan
VI. Implementasi
Penanganan disesuaikan dengan intervensi
VII. Evaluasi
Berhubungan dengan kriteria hasil yang diharapkan
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal :11 Januari 2010
Jam : 09.00 WIB
A. Data subyektif
1. Biodata
a. Bayi
Nama bayi : By. Ny. “y”
Anak ke : Pertama
Tanggal lahir : 11 januari 2010
Jam : 05.00 WIB
Umur : 1 hari
Jenis kelamin : Perempuan
b. Data orang tua
Nama ibu :Ny “Y” Nama ayah :Tn “K”
Umur : 38 tahun Umur : 39 tahun
Agama : islam Agama : islam
Pendidikan :SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan :IRT Pekerjaan : swasta
Alamat :Ngerong Alamat :Ngerong
Suku/ bangsa :jawa/ Indonesia Suku :jawa/Indonesia
2. Keluhan utama
Bayi Ny. “Y” lahir sponta di puskesmas dengan berat badan 1300 gram,
AS = 6 – 7
3. Riwayat perinatal
Ibu mengatakan hamil anak ke -3, ibu tidak pernah menderita penyakit
yang mempengaruhi kehamilan seperti kencing manis, penyakit kuning,
asma dan batuk darah.
Ibu tidak pernah ANC
4. Riwayat natal
Ibu mengatakan usia kehamilannya 36 minggu, bayi lahir spontan jam
05.00 WIB, bayi merintih , ketuban jernih.
Tanggal persalinan : 11 januari 2010
Jam : 05.00 WIb
Cara persalinan : spontan
Uk : 36 minggu
Ketuban : jernih
KPD/KPP : -/-
Jenis kelamin : Perempuan
BBL : 2200 gram
PB : 42 cm
LIKA : 25 cm
LILA : 7 cm
LIDA : 29 cm
A- S : 6 – 7
5. Riwayat Post Natal
Bayi lahir spontan dengan berat badan 2200 gram, kondisi bayi saat ini
lemah, merintih,tangis motorik lemah, tidak mengalami sesak, bayi
minum PASI
6. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu tidak sedang menderita penyakit yang mempengaruhi kehamilannya,
ibu mengatakan hamil anak ke-3, ibu tidak pernah melakukan ANC
selama kehamilan anak ke-3 saat ini.
7. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan bahwa tidak mempunyai penyakit keturunan seperti
tekanan darah tinggi, kencing manis, asma. Tidak pernah menderita
penyakit menular seperti batuk darah dan penyakit kuning
8. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan didalam keluarga tidak ada yang memiliki penyakit
keturunan seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, asma. Tidak
pernah menderita penyakit menular seperti batuk darah dan penyakit
kuning
9. Riwayat kebidanan
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7-8 hari
Banyaknya : ± 2 x ganti pembalut
Warna : merah segar
Bau : anyir
Flour albus : tidak ada
10. Pola kebiasaan sehari-hari
a) Pola nutrisi
Bayi minum PASI 2 jam sekali
b) Pola eliminasi
BAB : ± 3x/ hari konsistensi lunak, warnah kehitaman
(mekonium)
BAK : :± 8X/ hari warna jernih , bau khas amoniak
c) Pola istirahat
Setiap waktu bayi tidur, dan bangun saat lapar , bab atau bak
d) Pola aktivitas
Bayi menangis lemah merintih, gerakan motorik lemah.
11. Data psikososial
Kedua orangtuanya dan keluarga sangat senang dengan kelahiran
bayinya dan ibu siap merawat bayinya.
12. Data social budaya
Ibu tidak pantang makanan selama hamil dan tidak mengkonsumsi jamu-
jamuan
13. Data Spiritual
Keluarga beragama islam, taat beribadah, tidak percaya tahayul
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : lemah
Warna kulit : merah muda
Kemampuan menghisap: lemah, bayi dipasang OGT
TTV : suhu : 36, 5 0C
Nadi :124 x/menit
RR : 45 x/menit
BB : 2200 gram
PB : 42 cm
LIKA : 29 cm
LILA : 7 cm
LIDA : 25 cm
A-S : 6-7
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : simetris, bersih, tidak ada benjolan, rambut hitam
jarang, tidak ada caput succedaneum, tidak ada
cepal hematoma, batas antara rambut dan dahi
belum terlihat jelas, fontanela mayor dan
fontanela minor belum tertutup
Muka : simetris, tidak pucat, tidak odema, banyak
terdapat lanugo
Mata : simetris, konjungtiva tidak pucat, sclera putih,
tidak ikterus, tidak ada sekret
Hidung : simetris, pernafasan cuping hidung, bayi diberi
O2, tidak ada secre, tidak ada polip
Mulut : reflek hisap lemah, simetris, tidak terdapat
labioskisis /labiopalatoskisis, lidah kotor, bibir
kering
Telinga : simetris, masih lentur, terdapat lanugo
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan
vena jugularis
Dada : simetris, tidak terdapat tarikan intercostae yang
berlebihan
Abdomen : simetris, tidak ada luka, tidak terdapat
omfalokel,tali pusat bersih dan masih basah.
Genetalia : labia mayor belum menutupi labia minora
Ekstremitas : simetris, tidak ada kelainan, gerakan kurang aktif
Integumen : masih tipis, pembuluh darah terlihat jelas
b. Palpasi
Leher : tidak ada bendungan vena jugularis
c. Auskultasi
dada : terdapat ronchi, tidak ada wheezing
abdomen : terdengar bising usus sebanyak 16 x/menit
d. perkusi
abdomen : tidak hyperthimpany
3. Pemeriksaan Neurologis
a) Reflek moro
saat bayi diberi sentuhan mendadak pada jari dan tangan bayi bergerak
atau terkejut lemah.
b) Reflek menggenggam
saat telapak tangan disentuh dengan jari, bayi berusaha menggenggam
lemah.
c) Reflek Rooting
saat pipi bayi disentuh, bayi menoleh lemah.
d) Reflek hisap
Hisapan bayi lemah
4. Pemeriksaan antopometri
a) BB : 2200 gram
b) PB : 42 cm
c) LIKA : 7 cm
d) LILA : 25 cm
e) LIDA : 29 cm
5. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
3.2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
Dx : By Ny ‘’Y’’ usia 1 hari dengan BBLR
Ds : bayi lahir tanggal 11 januari 2010 jam 05.00 wib dengan berat
lahir hanya 2200 gram.
Do : k/u lemah
Motorik lemah
Sesak (-)
Minum PASI PER dot
Retensi ½ cc warna jernih campur susu
TTV : suhu : 36, 5 0C
Nadi : 124 x/menit
RR : 45 x/menit
BB : 1300 gram
PB : 42 cm
3.3 ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
- Hipotermi
- Infeksi
3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
a. Menjaga kehangatan bayi
b. Jaga kebersihan
c. Kolaborasi dengan tim medis
3.5 INTERVENSI
Dx : By Ny “Y” usia `1 hari dengan BBLR
Tujuan :
1)Jangka pendek
setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 24 jam
diharapkan kebutuhan oksigenasi terpenuhi dan suhu tubuh bayi
stabil
2)Jangka panjang
setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 6 x 24 jam
diharapkan berat badan bayi bertambah
KH : keadaan umum : cukup
TTV : dalam batas normal
Suhu : 36,5 – 37,5 0C
Nadi : 120 – 160 x/menit
RR : 40 – 60 x/menit
BB : 2500 – 4000 gram
Sesak : (-)
Hipotermi : (-)
Tanda-tanda infeksi (-)
Mimun PASI per dot (+)
INTERVENSI
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga
R/ membantu hubungan saling percaya antara bidan, ibu dan keluarga
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
R/ mencegah transmisi penyakit kedalam tubuh bayi karena imun bayi
masih lemah.
3. Jaga kebersihan atau ganti popok setiap bayi BAK atau BAB
R/ menjaga kestabilan kondisi bayi supaya tidak terjadi kehilangan
panas dan menjaga agar tidak iritasi
4. Berikan ASI/PASI per sonde
R/ membantu memenuhi kebutuhan input bayi
5. Timbang BB setiap hari
R/ mengetahui penambahan berat badan bayi
6. Lakukan konseling pada keluarga untuk dilakukan PMK
R/ membantu menyesuaikan tubuh bayi terhadap ibu
7. Hangatkan bayi dalam inkubator
R/ menjaga kestabilan suhu tubuh bayi
8. Observasi TTV
R/ deteksi dini adanya komplikasi
9. Lakukan kolaborasi dengan tim medis
R/ pemberian terapi yang kuat
3.6 IMPLEMENTASI
Tanggal : 11 januari 2010
Jam : 12.00 WIB
Dx : Bayi Ny. “Y” usia 1 hari dengan BBLR
1. Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga dengan cara
menyapa dan memberi salam kepada pasien dan keluarga dan
menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
2. Melakukan Observasi TTV
Suhu : 36,7 oC
Nadi : 132 x/menit
RR : 45 x/menit
3. Melakukan observasi input dan output
Mengobservasi BAB/BAK bayiBAB : ± 5 x/hari mekoniumBAK : ± 7 x/hari
Mencatat input minuman yang masuk PASI/jam, PASI per dot 1 cc/2 jam
4. Memberikan O2 pada bayi dengan dosis 1,5 L
5. Memberikan PASI pada bayi setiap 2 jam sekali atau saat bayi menangis
lapar (1 cc/2 jam)
6. Melakukan penimbangan BB setiap hari (pagi) selesai memandikan bayi
7. Menganjurkan dan mengajarkan PMK pada keluarga minimal 1 jam/hari
8. Meletakkan bayi dalam inkubator
9. Melakukan kolaborasi dengan dr. spesialis anak dalam pemberian terapi
Tx : Inf D 10 % = 8 tts/menit
Inj VICC = 2 x 75 gram
3.7 EVALUASI
Tanggal : 11 januari 2010
Jam : 14.00 WIB
S : -
O : k/u : lemah
Kesadaran composmentis
Tangisan (+)
Muntah (-)
Motorik lemah/kurang aktif
BB= 1300 gram
TTV suhu : 36,7 oC
nadi : 133 x/menit
RR : 50 x/menit
A : By Ny “Y” usia 1 hari dengan BBLR
P : lanjutkan intervensi
1. Lakukan observasi TTV
2. Lakukan observasi input dan output
3. Berikan O2 pada bayi
4. Berikan PASI pada bayi setiap 2 jam sekali atau saat bayi
menangis
5. Lakukan penimbangan BB tiap pagi selesai memandikan
6. Ajarkan PMK pada keluarga minimal 2 jam/hari
7. Letakkan bayi dalam inkubator
8. Lakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anak
Tx = Injeksi viccilin 2 x 75mg
= Inf D 10 8 tts/menit
= O2 oksigenasi
RR : 36 x/menit
A : By Ny “Y” usia 9 hari dengan BBLR
P : lanjutkan intervensi
1. Observasi TTV
2. Observasi input dan output
3. Memberikan oksigen (O2)
4. Memberikan PASI pada bayi setiap 2 jam sekali atau saat bayi
menangis
5. Menimbang BB bayi setiap pagi selesai memandikan
6. Mengajarkan PMK pada keluarga bayi minimal 1 jam per hari
7. Meletakkan bayi dalam inkubator
8. Kolaborasi dengan tim medis dokter spesialis anak
Tx = Injeksi VICC 2 x 75mg
= Inf D 10 8 tts/menit
= foto terapi 1 x 24 jam
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah dilakukan analisa data pada By Ny “Y” usia 1 hari dengan BBLR
dapat di simpulkan bahwa tidak ada kesenjangan teori yang telah dijelaskan pada
BAB II dengan praktek di lapangan pemberian therapy yang tepat yakni dengan :
1. Memperhatikan suhu tubuh bayi dengan ketat
2. Melakukan pengawasan nutrisi ASi yang ketat
3. Mencegah penularan infeksi yang sangat rentan terjadi karena system imun
bayi yang masih belum matur
Setelah dilakukan analisa data maka tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktek. Pada praktek dilakukan asuhan kebidanan yaitu Mencuci tangan sebelum
dan sesudah tindakan untuk mencegah transmisi penyakit kedalam tubuh bayi
karena imun bayi masih lemah.Menjaga kehangatan bayi dengan cara meletakkan
bayi pada incubator Meberikan minuman ASI/PASI secara adekuat,Mengganti
segera popok bayiapabila BAB/BAK agar bayi tidak iritasi dan memberi rasa
nyaman pada bayi,Oservasi TTV,Melaksanakan advis dokter SP-A dalam
pemberian therapy yaitu Injeksi viccilin 1x 100mg (IM)
Di RS telah memberikan asuhan kebidanan yang tepat dan sesuai dengan
standart,, diharapkan berat bayi kembali normal dan bayi dapat tumbuh dan
berkembang sesuai dengan usianya tanpa ada komplikasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
BBLR adalah bayi yang dilahirkan degan berat badan lahir < 2500 gram
dam umur kehamilan < 37 minggu,beberapa factor yang mempengaruhi baik dari
maternal maupun fetal dapat memperberat resiko terjadinya komplikasi yang perlu
diperhatikan adalah perawatan BBLR adala pengaturan suhu
lingkungan,pemberian makanan dan siap sedia O2 pada bayi premature makin
paendek masa kehamilan,makin sulit dan abnyak persoalan dan makin tinggi
angka kematian perinatal.
Mahasiswa mampu memahami tentang teori tentang BBLR dan dapat
memberikan asuhan kebidanan sesuai standar yang telah ditetapkan. Asuhan yang
diberikan meliputi pengkajian data baik secara subyektif maupun secara obyektif
melalui pemeriksaan umum dan fisik dari data yang telah dikumpulkan tersebut
mahasiswa dapat menetapkan diagnosa yang benar yaitu By Ny “Y” usia 1 hari
dengan BBLR. Sesuai diagnosa mahasiswa melakukan antisipasi masalah
potensial dan menetapkan kebutuhan segera bila terjadi komplikasi secara tiba –
tiba. Intervensi dan implementasi dilakukan sesuai dengan asuhan kebidanan post
partum normal yang ditetapkan.
5.2 SARAN
5.2.1 Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan lebih mendalami kembali tentang
bronkopneumonia agar dapat memberikan asuhan kebidanan yang tepat dan
efektif.
Dengan praktik kebidanan ini mahasiswa dapat menggali dan
mendapatkan pengalaman yang banyak
5.2.2 Institusi
Institusi diharapkan menyediakan sumber – sumber pustaka yang
Up To Date sehingga mahasiswa dapat mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan terutama dalam bidang kesehatan.
5.2.3 Lahan Praktek
RS lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan lebih
konservatif terhadap asuhan yang diberikan pada ibu bersalin.
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar,Rustam.1998.Sinopsis Obstetri.Jakarta:EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Maternal & neonatal Jakarta : YBP-SP
Manuaba,Ida Bagus Gde.1998.Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan.Jakarta:EGC
Fakultas kedokteran Universitas Padjadjaran.1993.Obstetri Fisiologi. Bandung: Eleman.