Bawaslu Kota Semarang · Oleh karena itu, dalam forum-forum rapat koordinasi maupun bimbingan...
Transcript of Bawaslu Kota Semarang · Oleh karena itu, dalam forum-forum rapat koordinasi maupun bimbingan...
Bawaslu Kota
Semarang Bersama Rakyat Awasi Pemilu. Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu.
Pengawasan pada Tahapan Pemungutan, Penghitungan
dan Rekapitulasi
Suara.
Proses pengawasan pada tahapan pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi suara merupakan tahapan puncak dari proses demokrasi. Masyarakat Kota Semarang pada hari tersebut menyampaikan hak suaranya.
Badan Pengawas Pemilihan
Umum
Kota Semarang Alamat : Jl. Taman Brotojoyo No.2 Kecamatan Semarang Utara 50178 Telepon: 024- 3516900 www.semarangkota.bawaslu.go.id
G. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Suara.
Tupoksi Bawaslu Kota Semarang sebagai pengawas pemilihan umum berwenang untuk
menjalankan aktivitas pengawasan disemua tahapan Pemilu 2019. Termasuk Tahapan Pemungutan,
Penghitungan dan Rekapitulasi Suara.
Regulasi tahapan ini diatur dalam PKPU Nomor 9 tentang Perubahan atas PKPU Nomor 3 Tahun
2019 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam Pemilu 2019. Sementara regulasi
pengawasannya mengacu Peraturan Bawaslu Nomor 1 tahun 2019 tentang Pengawasan Pemungutan
dan Penghitungan Suara. Pengawasan yang dilakukan seputar pada titik kerawanan yang mungkin terjadi,
keterbukaan kesempatan pemilih seluas-luasnya, kelengkapan Pemungutan Suara dan proses alur tata
cara yang dijalankan oleh KPPS.
Pada Pemilu 2019 pelaksanaan pemungutan suara secara serentak dilaksanakan pada tanggal 17
April 2019. Proses pemungutan suara diikuti oleh seluruh pemilih yang telah memenuhi persyaratan.
Bawaslu Kota Semarang dalam proses tersebut turut terjun mengawasi dilapangan beserta jajaran
diwilayah kerja msaing-masing.
Proses pemungutan suara di 4542 TPS sekota Semarang, diwarnai dengan dinamika yang luar biasa.
Seperti surat suara yang tertukar dapil, kekurangan surat suara untuk jenis pemilihan tertentu,
kekurangan C1 plano dll. Hal ini imbas dari pengelolaan logistik yang tidak maksimal oleh KPU kota
Semarang. Walaupun pada akhirnya semua bisa dicarikan solusi yang tidak melanggar regulasi.
Begitupun dari segi keterpenuhan syarat pemilih, dibeberapa TPS berdasarkan hasil pengawasan
Bawaslu kota Semarang dan jajarannya ditemukan pemilih yang tidak memenuhi kriteria sehingga
berakibat dengan dikeluarkannya rekomendasi untuk PemungutanSuara Ulang (PSU).
Tidak hanya itu pada tahap pemungutan suara juga terdapat TPS yang kekurangan surat suara
sehingga hak memilih dan terpilih di TPS yang bersangkutan terbatasi, sehingga Bawaslu kota Semarang
mengeluarkan rekomendasi Pemungutan suara lanjutan(PSL).
Pasca pengawasan pemungutan suara, pengawasan selanjutnya yaitu, penghitungan surat suara oleh
KPPS. Dalam pengawasan tahap ini, Bawaslu Kota Semarang dan jajarannya melakukan pengawasan
melekat terhadap jajaran KPU Kota Semarang.
Dinamika yang paling menyita energi pengawasan yaitu tahapan rekapitulasi penghitungan suara di
tingkat kecamatan. Hal ini karena banyaknya ketidak akuratan data terkait data pemilih, pengguna hak
pilih dan hasil pemungutan suara. Pada Proses ini Bawaslu kota Semarang secara konsisten tiap hari
melakukan supervisi ke 16 kecamatan secara bergantian untuk memberi dukungan moril dan materiil
kepada Panwaslu kecamatan.
Selepas dari tahapan penghitungan suara Pemilu 2019 usai, dilanjutkan dengan tahapan rekapitulasi
perolehan suara Pemilu 2019. Bawaslu Kota Semarang melaksanakan pengawasan melekat dan terlibat
secara langsung dalam kegiatan tersebut. Hasil penghitungan yang dihimpun dari tingkat Kecamatan
diwilayah Kota Semarang disampaiakn dalam rekapitulasi perolehan suara di tingkat Kota Semarang.
Kegiatan rekapitulasi yang diselenggarakan oleh KPU Kota Semarang tersebut dihadiri oleh Bawaslu Kota
Semarang dan seluruh peserta pemilu 2019. Proses pengawasan pada tahap rekapitulasi perolehan suara
ditingkat Kota Semarang berjalan dengan maksimal. Bawaslu Kota Semarang dengan sandingan data yang
dimiliki turut mengawasi proses tersebut.
1. Pelaksanaan pengawasan tahapan dan subtahapan pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi
suara
a. Kerawanan-kerawanan dan IKP
Sebelum pelaksanaan tahapan pengawasan pemungutan dan penghitungan suara, Bawaslu
kota Semarang sesuai instruksi Bawasu RI telah melakukan penelitian terkait TPS rawan di kota
Semarang. Hasil dari pemetaan berdasarkan indicator terdapat sebanyak 53 TPS dinyatakan
rawan karena dekat Rumah Sakit, 305 TPS rawan karena terdapat Pemilih DPK, 2096 TPS rawan
karena terdapat pemilih DPTb.
Instrumen pemetaan TPS rawan ini terdiri dari beberapa indikator. Melalui indikator yang
dihasilkan Bawaslu Kota Semarang menindaklanjutinya sebagai bahan rekomendasi kepada KPU
dalam mengantisipasi titik-titik rawan tersebut.
Adapun Indikator tersebut sebagai berikut:
1. Akurasi terhadap Data Pemilih.
2. Potensi penggunaan hak pilih oleh orang lain atau hilangnya hak pilih.
3. Potensi terjadinya Politik Uang.
4. Netralitas KPPS.
5. Letak TPS yang berdekatan dengan Posko Pemenangan.
6. Potensi Kampanye di luar waktu.
b. Perencanaan Pengawasan
Fokus pengawasan pada tahapan ini sebagai berikut :
Kekurangan Surat Suara
Tertukarnya surat suara tidak sesuai dapil
Kekurangan perlengkapan pemungutan suara lainya seperti C1 Plano, segel, sampul dll.
Praktek money politik di masa tenang
Prosedur pemungutan suara yang dilakukan oleh KPPS dari awal-akhir.
Salah memasukkan Surat Suara kedalam kotak suara sesuai jenis pemilihan
Prosedur penghitungan suara yang dilakukan KPPS dari awal-akhir
Konsistensi KPPS dalam menentukan suara sah dan tidak sah.
Pengisian formulir C1
Keaslian salinan formulir C1 yang diserahkan kepada PTPS dan saksi.
Rekapitulasi penghitungan suara tingkat kecamatan dan kota Semarang
Dalam menjalankan pengawasan pada tahap ini, Bawaslu Kota Semarang menerapkan
strategi dan perencanaan sebagai berikut :
1. Melakukan identifikasi TPS rawan
Dari hasil identifikasi hampir di seluruh TPS di kota Semarang terdapat pemilih yang
masuk dalam DPTb dan DPK. Oleh karena itu sejak awal Bawaslu kota Semarang meminta
KPU untuk memperhatikan bahwa ketersediaan surat suara di TPS-TPS yang dimaksud,
apalagi surat suara yang disediakan KPU hanya berbasis pada jumlah DPT+2%, artinya
bahwa surat suara untuk pemilih DPTB belum tercover dalam jumlah tersebut.
Gambar G.1.b.1. Indeks Kerawanan Pemilu 2019 Kota Semarang
2. Melakukan identifikasi Rumah sakit dan TPS yang berdekatan dengan perguruan tinggi.
Berdasarkan hasil identifikasi si kota Semarang kurang lebih ada 26 rumah sakit baik
negeri maupun swsta. Diantaranya Roemani, Kariadi, RS Tembalang, Panti Wiloso,
Tlogorejo , RST, Hermina dll.
Bawaslu menyiapkan tim pengawas dirumah-rumah sakit yang diprediksi akan
melayani pengguna formulir A.5 (pemilih pindahan) begitupun juga terhadap TPS-TPS
yang berada di radius dilingkungan Perguruan Tinggi maupun Lembaga pendidikan
lainnya.
Berdasarkan hasil pengawasan, terdapat 53 TPS dekat dengan Rumah Sakit, 150 TPS
dekat dengan Perguruan Tinggi, 334 TPS dekat dengan Lembaga Pendidikan dan 318 TPS
berada didekat Posko Pemengangan Peserta Pemilu.
3. Patroli Pengawasan anti money politik
Bersama dengan komisioner Bawaslu Propinsi Jawa tengah, anggota Gakkumdu,
Panwaslu kecamatan dan Panwas kelurahan se kota Semarang melakukan patroli
pengawasan anti money politik. Terutama untuk wilayah-wilayah yang diidentifikasi
akan terjadi kecurangan pemilu ini.
4. Melakukan bimbingan teknis pemungutan dan penghitungan suara untuk Panwaslu
kecamatan.
5. Melakukan supervisi bimbingan teknis pemungutan dan penghitungan suara untuk PTPS.
2. Kegiatan pengawasan dalam tahapan tahapan dan subtahapan pemungutan, penghitungan dan
rekapitulasi suara
a. Pencegahan
Tahap pemungutan suara pada hari pelaksanaan Pemilu 2019 merupakan puncak dari proses
demokrasi rakyat Indonesia. Proses pengawasan pemungutan suara di 4.542 TPS tentu tidak
terlepas dari berbagai macam polemik permasalahan. Oleh karena itu Bawaslu Kota Semarang
terjun langsung untuk memastikan tidak terjadi pelanggaran dengan melakukan tindakan
pencegahan. Adapun pencegahan yang dilakukan sebagai berikut :
1. Melakukan Bintek Saksi.
Sesuai amanat Undang-Undang 7 tahun 2017, Bahwa penyelenggara bintek saksi pada
pemilu serentak tahun 2019 adalah Bawaslu Propinsi dan Kabupaten/Kota. Oleh karena
itu Bawaslu kota Semarang secara profesional menyelenggarakannya dan sebagai
bentuk pencegahan juga, agar saksi memahami hak dan kewajibannya pada tahapan ini.
Gambar G.2.a.1. Peserta Bintek Saksi
2. Pencegahan secara lesan oleh PTPS kepada KPPS terkait keterpenuhan syarat pemilih,
seperti yang dilakukan oleh pengawasan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS)
TPS 38 kelurahan Bangetanyu kulon, ketika hari pemungutan suara ada sejumlah pemilih
yang menggunakan KTP – el yang diduga bukan warga setempat.
b. Aktivitas pengawasan
Tahapan ini merupakan tahapan krusial karena ditahapan inilah hasil kerja keras
pengawasan pada tahapan-tahapan sebelumnya seperti pengawasan data dan daftar
pemilih,verifikasi partai politik, pencalonan, kampanye, dana kampanye dan logistik
dipertaruhkan. Walaupun pada pengawasan tahapan-tahapan sebelumnya Bawaslu kota
Semarang sudah melakukan secara maksimal, akan tetapi jika di tahap pemungutan dan
penghitungan suara ini tidak dilakukan secara sungguh-sungguh maka akan berdampak negatif
pada citra lembaga dimata publik dan pengawasan pada tahapan sebelumnya dirasa sia-sia.
Oleh karena itu, dalam forum-forum rapat koordinasi maupun bimbingan teknis dengan
seluruh Panwaslu Kecamatan dan Panwaslu Kelurahan se Kota Semarang, Bawaslu selalu
menginternalisasikan komitmen ini secara berkesinambungan sehingga diharapkan akan menjadi
spirit bagi seluruh jajaran pengawas di kota Semarang.
Hasilnya, terlihat dari kuatnya dinamika pengawasan pada tahapan pemungutan dan
penghitungan suara pada pemilu serentak 2019 dari tingkat TPS hingga kecamatan.
Pada tahap pengawasan pemungutan suara Bawaslu kota Semarang dan jajarannya berhasil
melakukan identifikasi terhadap TPS-TPS yang surat suaranya tertukar dengan daerah pemilihan
yang lain, seperti yang terjadi dikelurahan Kembangarum kecamatan Semarang Barat, dimana 20
TPS di kecamatan yang masuk dalam dapil 6 (enam) ini, surat suaranya tertukar dengan daerah
pemilihan 5 (lima). Di kelurahan tambak Aji kecamatan Ngaliyan, 3 TPS yang berlokasi di SD
Tambak Aji yaitu TPS 40,41,42 surat suaranya tertukar dengan dapil 6 (enam). Dan di kelurahan
Kedungpane kecamatan Mijen, TPS 13 dan 14 surat suaranya yang seharusnya dapil 5 (lima)
tertukar dengan dapil 6 (enam).
Tidak hanya itu, saran perbaikan kepada KPU dan jajarannya yang disampaikan saat itu juga
sangat solutif, taktis dan sesuai regulasi, yaitu saran untuk tetap meneruskan proses pendaftaran
pemilih di TPS sampai pukul 13.00 wib. Bagi TPS yang ketersediaan surat suaranya sesuai dapil
masih ada maka proses pemungutan suara dilanjutka hingga surat suara sesuai dapil habis,
untuk TPS yang ketersediaan surat suara sesuai dapil sudah tidak ada maka pemungutan suara
dilanjutkan setelah suara suara pengganti sudah dikirim oleh KPU kota Semarang ke TPS.
Pada tahap rekapitulasi penghitungan suara, seluruh Panwaslu kecamatan di 16 Kecamatan
melakukan rekomendasi penghitungan ulang untuk TPS-TPS yang dinilai bermasalah baik itu
terkait daftar pemilih, pengguna hak pilih maupun hasil pemungutan suara.
Aktifitas pengawasan pada rekapitulasi penghitungan suara di tingkat kota juga tidak kalah
dinamisnya. Berdasarkan hasil pengawasan, ditemukan sebagian besar terdapat koreksi terkait
data pemilih dan pengguna hak pilih (diskripsi lebih lengkap pada temuan). Selain itu juga
Bawaslu menindak lanjuti laporan dari caleg Gerindra atas nama Abdul Majid tentang
pergeseran perolehan suara di internal partai Gerindra.
Sebagai penyelenggara pemilu yang coor bisnisnya adalah pengawasan seluruh tahapan
pemilu, Bawaslu kota Semarang beserta jajarannya pada tahapan pemungutan dan
penghitungan suara sudah berupaya menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Melakukan
pencegahan, pengawasan melekat dan melakukan penindakan jika ditemukan pelanggaran. Dan
sebagaimana amanat Undang-Undang diakhir proses tahapan ini, setelah seluruh pengawsan
pemungutan dan penghitungan selesai, baik PTPS- Panwaslu Kecamatan-Bawaslu kota Semarang
mengawasi penyerahan kotak tersegel Ke KPU dan jajarannya sesuai tingkatan.
3. Hasil-hasil pengawasan dalam tahapan dan subtahapan pemungutan, penghitungan dan
rekapitulasi suara
Proses pemungutan suara dan penghitungan suara merupakan puncak dari seluruh tahapan
pemilu, oleh karena itu merupakan momentum bagi lembaga pengawas untuk memaksimalkan
kinerja pengawasan dengan baik. Pada tahap ini banyak terjadi kejadian yang diluar kendali dari
penyelenggara. Tercatat pada hari pelaksanaan pemungutan suara terdapat berbagai macam
kejadian khusus. Kota Semarang pada hari pelaksanaan pemungutan suara menemukan pada hasil
pengawasannya berupa surat suara tertukar, surat suara yang kurang, adanya kerusakan pada
logistik pemilu dan terjadinya hal-hal yang menyimpang dari aturan yang telah ditetapkan.
a. Temuan
1. Surat suara tertukar dapil
Berdasarkan hasil pengawasan, Bawaslu Kota Semarang menemukan adanya
surat suara yang tertukar dapil sebanyak 20 TPS di Kecamatan Semarang Barat, 4 TPS di
kecamatan Ngaliyan dan 2 TPS dikecamatan Mijen.
2. Pemilih yang tidak memenuhi syarat
Temuan berdasarkan hasil pengawasan dan kajian di 6 TPS yang tersebar di 3
kecamatan yaitu Gajah mungkur , Tembalang, Genuk tersebut ditemukan pemilih yang
tidak terdaftar di Daftar pemilih Tetap (DPT) dan tidak terdaftar di Daftar Pemilih
Tambahan (DPTb) atau tidak mempunyai formulir A-5 menggunakan hak suaranya di ke 6
TPS tersebut.
3. Kekurangan surat suara
Temuan ini berawal dari hasil pengawasan Panwaslu kecamatan Semarang barat
pada saat Rekapitulasi Penghitungan Suara ditingkat kecamatan menemukan data
pengguna hak pilih tidak sesuai dengan jumlah surat suara yang digunakan untuk
pemilihan DPD provinsi jawa tengah dan DPRD Kota Semarang.
Berdasarkan pembuktian dalam sidang acara cepat yang digelar oleh Bawaslu kota
Semarang pada tanggal 30 April 2019 dengan terlapor Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)
Semarang Barat, diketahui bahwa surat suara jenis pemilihan yang dimaksud,memang
sejak awal pembukaan TPS jumlahnya kurang dari jumlah pemilih di 2 TPS tersebut,
sehingga mengakibatkan hak memilih dan dipilih di TPS tersebut menjadi berkurang.
4. Penghitungan Suara Ulang
Berdasarkan pengawasan hasil pengawasan rekapitulasi penghitungan suara di
kecamatan ditemukan sebanyak 27 TPS yang terdapat kesalahan penghitungan suara.
Begitupun pada saat rekapitulasi ditingkat kota Semarang.
Tabel. G.3.a.1. Rekap Hitung Ulang di Tingkat Kecamatan
KECAMATAN JUMLAH
KEJADIAN
BANYUMANIK 4
CANDISARI 28
GAJAHMUNGKUR 5
GAYAMSARI 3
GENUK 7
GUNUNGPATI 1
MIJEN 0
NGALIYAN 0
PEDURUNGAN 8
SEMARANG BARAT 5
SEMARANG SELATAN 2
SEMARANG TENGAH 7
SEMARANG TIMUR 3
SEMARANG UTARA 5
TEMBALANG 3
TUGU 2
TOTAL 83
Gambar G.3.a.2. Rekapitulasi Hitung Ulang
Gambar. G.3.a.3. Rekap Kejadian Khusus Kota Semarang
26
32
8
30
SURSU TERTUKA R
SURSU KURA NG LOGIST IK CA CA T
KEJA D IA N MENYIMPA NG
REKAP KEJADIAN KHUSUS KOTA SEMARANG
Jumlah TPS
05
1015202530
BA
NYU
MA
NIK
CA
ND
ISA
RI
GAJAHMUN…
GA
YAM
SAR
I
GEN
UK
GU
NU
NG
PA
TI
MIJ
EN
NG
ALI
YAN
PED
URUNG…
SEMARANG…
SEMARANG…
SEMARANG…
SEMARANG…
SEMARANG…
TEM
BA
LAN
G
TUG
U
GRAFIK REKAPITULASI HITUNG ULANG
JUMLAH
5. Dokumen C1 tidak bertanda tangan basah.
Berdasarkan hasil pengawasan di kota Semarang ditemukan C1 yang tidak bertanda
tangan basah sebanyak 2364 TPS dan tidak terdapat C1 sejumlah 289 TPS.
Tabel G.3.a.4. C1 tidak bertanda tangan di Kota Semarang
NO KECAMATAN JUMLAH TPS ASAL
TOTAL
C1 PEMILU 2019
TIDAK ADA FOTO COPY
1 SEMARANG TENGAH 173 20 39
2 SEMARANG UTARA 322 18 103
3 SEMARANG BARAT 439 39 205
4 SEMARANG SELATAN 179 3 175
5 SEMARANG TIMUR 216 2 63
6 GUNUNGPATI 261 77 104
7 MIJEN 191 12 87
8 NGALIYAN 403 39 146
9 TUGU 91 0 0
10 GENUK 300 20 165
11 GAYAMSARI 198 8 79
12 PEDURUNGAN 507 17 312
13 TEMBALANG 481 5 355
14 BANYUMANIK 378 0 285
15 CANDISARI 238 27 114
16 GAJAHMUNGKUR 165 2 132
JUMLAH TPS KOTA SEMARANG 4542 289 2364
Gambar G.3.a.5. Perolehan Suara Partai Politik dan Pasangan Calon pada Pemilu 2019 di Kota Semarang
b. Rekomendasi
Sebagai tindak lanjut hasil pengawasan, Bawaslu kota Semarang memberikan rekomendasi
kepada KPU kota Semarang baik lesan maupun tertulis, sebagai berikut :
1. Saran perbaikan kepada KPU dan jajarannya disampaikan pada saat pertemuan di balai
kelurahan Kembangarum kecamatan Semarang Barat, yang dihadiri oleh Bawaslu kota
Semarang, KPU kota Semarang, KPPS-PPS-PPK Semarang Barat, PTPS-Panwaskelurahan-
Panwaslu kecamatan Semarang Barat, calon legislatifPDIP Joko Susilo, Caleg Demokrat
Novriandi dan Saksi partai Gerindra. Untuk mengatasi kasus surat suara yang tertukar
dapil di 26 TPS dikota Semarang yaitu tetap meneruskan proses pendaftaran pemilih di
TPS sampai pukul 13.00 wib. Bagi TPS yang ketersediaan surat suaranya sesuai dapil
masih ada maka proses pemungutan suara dilanjutka hingga surat suara sesuai dapil
habis, untuk TPS yang ketersediaan surat suara sesuai dapil sudah tidak ada maka
pemungutan suara dilanjutkan setelah suara suara pengganti sudah dikirim oleh KPU Kota
Semarang ke TPS.
2. Setelah dilakukan kajian oleh Divisi Penanganan Pelanggaran, Bawaslu kota Semarang
menyampaikan rekomendasi terkait Pemungutan Suara Ulang (PSU). Rekomendasi
tersebut disampaikan kepada KPU Kota Semarang dengan surat Nomor
315/BawasluProv.JT-33/HK.05/IV/2019.
3. Setelah dilakukan penanganan pelanggaran dalam sidang acara cepat Bawaslu kota
Semarang menyampaikan putusannya melalui Surat Putusan Nomor
06/TM/PL/Cam.Sembar/14.01/IV/2019 tentang rekomendasi Pemungutan Suara
Lanjutan.
4. Panwaslu kecamatan dan Bawaslu kota Semarang merekomendasikan untuk dilakukan
penghitungan suara ulang TPS-TPS yang diduga ada selisih perolehan suara.
c. Tindaklanjut Rekomendasi
Rekomendasi Bawaslu Kota Semarang telah disampaikan kepada KPU Kota
Semarang sesuai tahapan proses Pemungutan dan Penghitungan Suara. Terkait dengan
rekeomendasi yang telah disampaikan, walaupun pada awalnya ada dialektika dan indikasi
penolakan, namun pada akhirnya KPU Kota Semarang menindaklanjuti rekeomendasi sesaui
regulasi yang ada, sesluruh jajaranya ditingkat kecamatan hingga TPS pun kooperatif
menanggapi rekomendasi Bawaslu Kota Semarang dan menjalankannya dengan baik.
4. Dinamika dan permasalahan tahapan dan subtahapan pemungutan, penghitungan dan
rekapitulasi suara.
Proses tahapan Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi suara tidak terlepas dari
berbagai macam dinamika permasalahan. Dalam sejarah pemilu di Indonesia, dinamika tahapan
pemungutan dan penghitungan suara pada pemilu serentak 2019 adalah tahapan terdinamis
dibanding pada pemilu-pemilu sebelumnya.
Proses pemungutan suara dan penghitungan suara dengan lima kotak, yang memakan
durasi waktu lebih dari 24 jam sehingga membuat anggota KPPS dan Pengawas pemilu terkuras
energinya sehingga tidak sedikit yang jatuh sakit atau meninggal dunia.
Selain itu dari sisi konsentrasi dan konsistensi juga terkendala sehingga ditemukan
banyak penulisan C1 yang salah dan imbasnya membuat proses rekapitulasi jenjang diatasnya
harus melakukan perbaikan data pemilih, pengguna hak pilih, bahkan penghitungan suara ulang.
5. Evaluasi pelaksanaan pengawasan tahapan dan subtahapan pemungutan, penghitungan dan
rekapitulasi suara.
Proses tahapan pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi suara pada Pemilu 2019
dikota Semarang walaupun ada berbagai kendala dan melewati proses yang cukup panjang,
menguras tenaga dan waktu bagi jajaran penyelenggara pemilu namun berjalan dengan baik.
Sebagai evaluasi dari sisi pengawasan, pemerintah seyogyanya melakukan revisi
peraturan perundang-undangan terhadap penyelanggaran pemilu serentak. Apalagi jika itu akan
dijadikan rujukan untuk penyelenggaran pemilu serentak tahun 2024.