baru revisi

download baru revisi

of 42

Transcript of baru revisi

PENDAHULUAN Latar Belakang A. Konservasi Satwa Liar Negara Kesatuan republik Indonesia dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Esa kekayaan berupa sumber daya alam hewani, nabati ataupun keindahan alam dan gejala alam lainnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak kekayaan alam yang telah diakui oleh mancanegara. Berbagai kekayaan alam baik hewan dan tumbuhan, terdapat di negeri yang berada di garis khatuliswa ini. Kekayaan alam ini tersebar di seluruh penjuru negeri ini, dari Sabang sampai Merauke, tidak hanya di darat tetapi juga di lautan. Di darat, kekayaan yang tiada duanya dapat ditemukan di hutan tropis. Hutan tropis Indonesia merupakan nomor dua di dunia dalam hal keanekaragaman hayati dan hewani, di bawah hutan Amazon yang terletak di Amerika Selatan. Khususnya dalam jenis satwa, terdapat beberapa hewan endemik seperti anoa di daerah Sulawesi dan komodo yang terdapat di Pulau Komodo. Kekayaan laut yang dimiliki negeri ini juga tidak kalah hebatnya dengan yang di darat. Berbagai jenis penyu dan ikan terdapat di lautan Indonesia yang sangat luas. Semua potensi sumber daya alam dan ekosistemnya tersebut perlu dikembangkan dan dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat dengan memperhatikan asas konservasi yaitu pelestarian kemampuan dan pemanfaatan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya secara serasi dan seimbang. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya antara lain mengatur tentang pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar. Mengingat kekayaan alam yang setiap tahunnya mengalami kepunahan dan kelangkaan, maka perlu dilakukan suatu usaha untuk menjaga kelestarian kekayaan alam tersebut, dalam hal ini satwa. Kelangsungan hidup dan kelestarian satwasatwa liar dari tahun ke tahun semakin memprihatinkan, terutama oleh faktor manusia. Beberapa usaha yang dilakukan untuk mencegah kepunahan antara lain

1

mendirikan tempat konservasi, baik langsung di habitat aslinya (in situ) atau di luar habitat aslinya (ex situ). baik berupa lembaga pemerintah maupun lembaga non pemerintah (Anonim, 1999). Pelestarian flora dan fauna di Indonesia semakin menghadapi banyak masalah yaitu antara lain disebabkan semakin sempitnya habitat karena pemukiman penduduk dan industri kehutanan, disamping itu semakin berkurangnya kuantitas dan kualitas flora dan fauna yang ada di hutan yang disebabkan oleh perburuan atau penangkapan (Anonim, 1999). Pendirian tempat konservasi ini terkait konvensi tentang keanekaragaman hayati, adalah CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna) yaitu konvensi tentang perdagangan flora dan fauna yang terancam kepunahan. Konvensi tersebut bertujuan untuk melindungi spesies satwa liar yang terancam punah dengan cara mengendalikan perdagangan (hidup/mati), bagian atau organ tubuh dan produk yang dihasilkan spesies tersebut melalui sistem perizinan. Pengelompokan flora dan fauna menurut CITES adalah: Appendix I, memuat jenis flora dan fauna yang dianggap sangat langka sehingga pemanfaatannya hanya dalam hal-hal yang luar biasa sifatnya (bukan untuk kepentingan komersial) dan harus diawasi secara ketat kecuali hasil penangkaran. Appendix II, memuat jenis flora dan fauna yang dianggap langka tetapi masih dapat dimanfaatkan secara terbatas, antara lain melalui sistem penjatahan (quota) dan pengawasan. Appendix III, memuat jenis flora dan fauna yang dianggap langka bagi negara atau kawasan tertentu sehingga perdagangan dari negara kawasan tersebut harus dilakukan seperti appendix I. Salah satu bentuk lembaga konservasi ex situ adalah kebun binatang. Indonesia memiliki beberapa kebun binatang yang tersebar di berbagai propinsi, salah satunya yang terletak di propinsi Daerah Istimewa Yogya, yaitu Kebun Binatang Gembira Loka.

2

B.

Sejarah Berdirinya Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Pada tahun 1933 didirikan sebuah tempat hiburan oleh Sultan

Hamengkubuwono IX diberi nama Kebun Rojo yang bertempat di Kalibayem. Atas arahan Ir. Karsten, tempat tersebut berpindah-pindah beberapa kali yaitu ke Semaki, Muja-muju, Ambarukmo dan terakhir di daerah sungai Gadjah Wong yang bertempat di kecamatan Umbulharjo dan Kotagede (Anonim, 1986). Pendirian Kebon Rojo sempat terhenti akibat serangan agresi militer Belanda pada tahun 1949. Kebon Rojo mulai dibangun lagi pada tahun 1950 dengan bantuan beberapa jawatan yang terkait pada waktu itu, yaitu Jawatan Kehutanan, Jawatan Kehewanan dan Jawatan Pertanian. Pada tahun 1953, rencana untuk mendirikan Kebon Rojo dapat diwujudkan yaitu dengan berdirinya Yayasan Gembira Loka Jogjakarta dengan Akte Notaris R.M. Wiranto No.11 tanggal 10 September 1953 dan sebagai ketuanya Sri Paduka K.G.P.A.A. Paku Alam VIII. Yayasan inilah yang merintis berdirinya Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka (Anonim, 1986). Luas Wilayah KRKB Gembira Loka untuk pertama kalinya adalah 25 Ha dan sehubungan dengan adanya perluasan jalan serta perumahan, maka luas KRKB Gembira Loka saat ini hanya 20,5 Ha. Adapun Lokasi KRKB Gembira Loka adalah berada di Jalan Kebun Raya No. 2 Yogyakarta (Anonim, 1986). C. Tujuan KRKB Gembira Loka Kebun Raya Kebun Binatang Gembira Loka didirikan dengan tujuan untuk mengumpulkan berbagai jenis hewan dari berbagai macam spesies dan daerah, serta tanaman yang dilestarikan dan diperagakan untuk umum. Hal ini dimaksudkan untuk mengenalkan dan mendidik sikap masyarakat dalam memelihara kelestarian lingkungan hidup (Anonim, 1986). D. Fungsi KRKB Gembira Loka Kebun Raya Kebun Binatang Gembira Loka mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Sarana perlindungan dan pelestarian alam

3

2. Kebun Raya dan Kebun Binatang merupakan tempat penyelamatan dan pelestarian jenis tumbuhan dan hewan yang terancam punah. Usaha perlindungan dan pelestarian jenis tumbuhan dan hewan tidak terbatas pada jenis yang terancam punah saja, tetapi juga pada jenis yang lain (Anonim, 1986). 3. Penelitian 4. Kebun Raya dan Kebun Binatang mempunyai peran penting dalam penelitian, misalnya alam asli kehidupan, sistematik, pakan, reproduksi, penyakit dan perawatan satwa (Anonim, 1986). 5. Pendidikan 6. Peragaan jenis tumbuhan dan hewan memberikan penerangan mengenai jenis lingkungan alam asli, pakan, reproduksi, perawatan, dll (Anonim, 1986). 7. Tempat rekreasi dan apresiasi terhadap alam 8. Sebuah Kebun Raya dan Kebun Binatang yang keberadaannya terletak di tengah-tengah kota, yang ditata rapi, dilengkapi dengan sarana rekreasi memadai akan sangat menarik masyarakat untuk berekreasi (Anonim, 1986). E. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Yayasan Gembira Loka Menurut Peraturan Dewan Pimpinan Yayasan Gembira Loka Yogyakarta No.042/YGL/kep/IX/2006, tentang susunan organisasi dan tata kerja Yayasan Gembira Loka, berikut ini adalah susunan organisasi dan tata kerja badan pelaksana Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka :

4

Gambar 1. Struktur ogranisasi KRKB Gembira Loka F. Perkembangan KRKB Gembira Loka Kebun Raya Kebun Binatang Gembira Loka dalam pengembangannya mendapat sumbangan tanaman dari Kebun Raya Bogor dan Purwodadi, Pemerintah DIY serta perorangan. Saat ini tanaman yang berada di KRKB Gembira Loka sebanyak 250 jenis, sedang yang sudah terdaftar sebanyak 209 jenis dan terdapat diantaranya termasuk tumbuhan langka (Anonim, 1999). Pada awalnya, jumlah binatang yang dipelihara di KRKB Gembira Loka beberapa ekor saja dan hanya berasal dari keraton Yogyakarta antara lain macan tutul, buaya dan burung akan tetapi hingga akhir tahun 2000, KRKB Gembira Loka telah memiliki 305 jenis hewan yang terdiri dari 54 jenis aves, 54 jenis mamalia, 22 jenis reptilia dan 175 jenis pisces (Anonim, 1999). Keberadaan KRKB Gembira Loka ditunjang oleh Poliklinik Hewan dan Karantina sejak tahun 1993, yang dilengkapi dengan sarana Laboratorium, ruang 5

administrasi, perawatan satwa dan fasilitas lain meliputi ruang obat dan ruang operasi yang dilengkapi peralatan Rontgen dan anastesi gas (Anonim, 1999) Tujuan Koasistensi Tujuan koasistensi klinik interna hewan besar di KRKB Gembira Loka yaitu dapat memberikan bekal kepada mahasiswa koasistensi dengan keterampilan praktis dan sistematis serta pengalaman lapangan dengan kasus-kasus penyakit satwa liar (wild and zoo animals) yang bersifat individual maupun kelompok, dengan mendalami tata cara diagnosis, prognosis, dan terapi secara tuntas sehingga nantinya dapat menjadi dokter hewan yang profesional.

6

KEGIATAN KOASISTENSI INTERNA HEWAN BESAR DI KRKB GEMBIRA LOKA YOGYAKARTA Kegiatan koasistensi interna hewan besar di KRKB Gembira Loka dilakukan selama 6 hari yaitu tanggal 31 Oktober - 5 November 2011. Kegiatan di KRKB Gembira Loka meliputi kegiatan rutin dan kegiatan khusus. Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan dengan mengikuti jadwal kegiatan di poliklinik dan karantina satwa KRKB Gembira Loka. Kegiatan rutin meliputi perawatan hewan rutin, pemeriksaan keliling, pemberian pakan dan suplementasi. Kegiatan khusus atau kegiatan insidentil adalah kegiatan yang dilakukan apabila ada hewan yang sakit yang harus ditangani ataupun hewan yang memerlukan perlakuan khusus. Kegiatan nekropsi terhadap hewan yang mati juga termasuk kegiatan khusus. Kegiatan koas banyak dipusatkan pada bagian reptil dan pengobatan mamalia. Kegiatan koasistensi di KRKB Gembira Loka untuk bagian reptil salah satunya berada di Taman Reptil dan Amfibi yang meliputi kegiatan rutin dan insidentil (pengobatan). Taman Reptil dan Amfibi KRKB Gembira Loka yang diresmikan pada 7 September 2010 ini memiliki 160 jenis reptil dan amfibi, dengan salah satu koleksi yang langka yaitu sepasang kura-kura Aldabra asal Seychelles yang telah berusia 120 tahun. Kegiatan di KRKB Gembira Loka A. Kegiatan Pakan Di Taman Reptil dan Amfibi pemberian pakan juga dilakukan setiap pagi. Pakan yang diberikan untuk kura-kura antara lain pepaya, sayur-sayuran, bunga sepatu, dan juga daging yang dipotong kecil-kecil sebagai suplemen, potongan daging yang dipotong kecil sekitar 1 cm biasanya diberikan kepada kura-kura berjenis moncong babi. Pemberian kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) ditujukan untuk penambahan kadar serat pada kura-kura. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Hardiman (1980) yang mengemukakan bahwa kembang sepatu memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Kembang sepatu memiliki kandungan

7

gizi antara lain flavonoida, saponin, polifenol, tanin, skopoletin, cleomiscosin A, dan cleomiscosin C. Dalam tiap 100 gram bunga sepatu segar terdapat kandungan air sebanyak 89,8%, protein 0.06 gr, lemak0.4 gr, serat 1.56 gr, kemudian kalsium 4 mg, fosfor 27 mg, besi 1.7 mg, vitamin B1 0.03 mg, B2 0.05 mg, niacin 0.6 mg, dan kalsium 4.2 mg. Kandungan serat kasar yang tinggi pada kembang sepatu dipercaya berkhasiat untuk saluran pencernaan dalam proses digesti. Sementara untuk ular, sebelum pemberian pakan, ular tersebut dimandikan dan dicuci bersih kandangnya kemudian diberikan pakan meliputi ayam, mencit atau kelinci. Biasanya untuk satu ekor ular diberikan dua ekor ayam atau empat ekor mencit yang akan diulang kira-kira setelah satu minggu atau setelah ular mencerna makanan dan mengeluarkan feses. Beberapa hewan diberikan tambahan suplemen, seperti pada unta, suplemen yang diberikan berupa Kalsium (Ca) yang dicampur dalam pisang. Pada tupai dan orang utan setiap paginya diberikan susu. Komposisi pakan satwa di KRKB Gembira Loka yaitu : 1. Satwa karantina ubi rebus, papaya, jagung, nanas, tomat, lembayung, kacang tanah, pisang, sawi, tauge, tempe, daging, kacang panjang, kangkung. 2. Orangutan dan simpanse pisang, ubi rebus, tempe, jagung, bengkuang, nanas, tomat, ketimun, papaya, kacang panjang, kangkung. 3. Kera apel, pisang, singkong rebus, jagung, bengkuang, tomat, ketimun, kacang tanah, papaya, kacang panjang. 4. Owa dan lutung

8

pisang, sawi, jagung, bengkuan, tomat, ketimun, kacang tanah, papaya, kacang panjang, ubi rebus, kangkung. 5. Bekantan pisang, sawi, ubi rebus, kangkung, jagung, bengkuang, nanas, tomat, ketimun, papaya, kacang panjang. 6. Orangutan kandang II pisang, ubi rebus, jagung, bengkuang, nanas, tomat, ketimun, teh hangat. 7. Simpanse pisang, sawi, jagung, bengkuan, tomat, ketimun, kacang tanah, papaya, kacang panjang, ubi rebus, kangkung. 8. Burung-burung Pisang, jagung, pakan burung siap saji, jagung giling, beras, bengkuang. 9. Binturong Nanas, tomat, papaya, trancam, pisang, daging ayam. 10. Unta dan zebra Pellet Gemuk A produksi Japfa Comfeed, Rumput gajah, untuk unta diberikan Ca sebanyak 100g, 50g, dan 25g yang dimasukkan ke dalam pisang sesuai dengan kebutuhan. 11. Kuda dan Sapi Wheat Brand, Rumput gajah 12. Kakak Tua 9

Papaya, pisang. 13. Kasuari Kangkung, singkong, papaya. 14. Gajah Jagung rebus, nasi, rumput gajah. 15. Kuda nil Jagung rebus 16. Macan dan komodo Potongan ayam 17. Rusa Singkong, lembayung, wortel, kangkung. 18. Ikan aquarium, Merak & burung laberd Fishfood siap pakai, pakan burung, jagung, kangkung. 19. Kura-kura aldabra Kangkung, sawi, bayam, papaya, pisang.

B.

Desinfeksi Kandang Kegiatan di kebun binatang salah satunya adalah kegiatan desinfeksi. Desin-

feksi ini dilakukan terhadap kandang unggas dan kandang karnivora.Kegiatan desinfeksi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan 2 kali dalam 1 minggu.Dengan

10

desinfeksi yang teratur dan tepat sasaran maka diharapkan tingkat penyakit yang ada di dalam kebun binatang menjadi menurun dan menjadi tidak ada. Desinfeksi kandang unggas dilakukan pada hari Senin, 1 kali dalam seminggu. Desinfeksi kandang unggas dilakukan dengan menggunakan desinfeksi Mefisto. Mefisto digunakan dengan melarutkan 10 cc Mefisto ke dalam 1 liter air dan selanjutnya disemprotkan ke permukaan kandang unggas, jeruji kandang, dan atap kandang. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa desinfeksi tidak boleh mengenai hewan secara langsung dan juga tempat makan dan minum. Desinfeksi kandang karnivora dilakukan hari Kamis, 1 kali dalam seminggu. Desinfeksi kandang karnivora dengan desinfeksi Benstan yang mengandung Amonium chloride 10 %. Benstan digunakan sebagai desinfeksi dengan cara dilarutkan dalam 5 liter air untuk 30 cc Bensta, sedangkan yang diperlukan untuk disinfeksi kndang karnivor yang teridiri dari kandang harimau sumatra, kandang harimau putih, kandang kucing emas, kandang landak dan kandang musang menghabiskan disinfektan 2,5 liter air untuk 15 cc Benstan. Benstan tidak digunakan pada unggas karena tingkat toksisitasnya yang lebih rendah, oleh karena itu tidak cukup baik untuk membunuh mikroorgnisme penyebab penyakit.

C.

Pengobatan Kegiatan pengobatan yang dilakukan

PEMERIKSAAN TANGGAL 31 OKTOBER 2012 Jenis Hewan Anamnesa Kondisi umum Diagnosa Terapi Zebra 1 Kaki belakang pincang dan sulit berjalan EM: biasa, tidak lesu ; KT: sedang Pincang pengobatan dilakukan setiap hari yang terdiri dari

11

o o

Stallin sebanyak 8 ml I.M Duphaphen LA 15 ml I.M,

o Larutan PK disemprotkan pada kaki Pemeriksaan fesces Tidak ditemukan telur cacing Jenis Hewan Anamnesa Kondisi tubuh Diagnosa Terapi Zebra 2 luka pada wajah sebelah kanan EM: biasa; KT: sedang Vulnus Gusanex

Bioplasenton dicampur dengan Enbatic

Pemeriksaan fesces Jenis Hewan Anamnesa Keadaan umum Diagnosa Pemeriksaan Fesces Terapi

Limoxin-25 Tidak ditemukan telur cacing Gajah Nafsu makan berkurang EM: biasa; KT: sedang Penurunan nafsu makan karena kelelahan Tidak ditemukan telur cacing vitamin B1 sebanyak 20 ml vitamin B kompleks sebanyak 5 ml I.M

Jenis Hewan Anamnesa

Unta 1 luka karena kebiasaan unta yang sering duduk dengan bertumpu pada lutut, tergaruk kaki belakang. Pada perut akibat bergesekan dengan alas tanah saat duduk kondisi tubuh sedang, ekspresi muka ceria Luka abrasi disemprot Larutan campuran asam salisilat dan formalin

Kondisi umum Diagnosis Terapi

menyemprot larutan PK Limoxin Mevisto

Pemeriksaan fesce

Kalsium (serbuk) Tidak dilakukan

12

Jenis Hewan Anamnesa Keadaan Umum Diagnose Terapi Pemeriksaan fesces Jenis Hewan Anamnesa Keadaan Umum Diagnosa Terapi Pemeriksaan Fesces

Unta 2 (jantan dewasa) Terdapat luka pada daerah dekat mata EM;biasa, KT: gemuk

Salep mata oxytetrasiclin 1%

Limoxin Tidak dilakukan Unta 3 (anakan) Pasca diare EM : biasa, KT: sedang Sehat Zinkid 20 mg Tidak dilakukan

PEMERIKSAAN TANGGAL 1 NOVEMBER 2011 Jenis Hewan Anamnesa Keadaan Umum Diagnosa Terapi Pemeriksaan Fesces Jenis Hewan Anamnesa Keadaan Umum Diagnosa Terapi Pemeriksaan Fesces Jenis Hewan Anamnesa Kondisi umum Diagnosa Terapi Harimau Putih pemeriksaan feses metode natif ditemukan telur toxocara EM : biasa, KT: sedang Helminthiais Drontal plus sebanyak 7 butir Ditemukan telur Toxocara sp. Kuda Sumbawa Tidak mau makan, kuda berumur tua EM : lesu, KT: sedang Penurunan nafsu makan Vitamin B1 sebanyak 5 cc I.M Delladryl 5cc I.M Tidak ditemukan telur cacing Zebra 1 Kaki belakang pincang dan sulit berjalan EM: biasa, tidak lesu ; KT: sedang Pincang pengobatan dilakukan setiap hari yang terdiri dario o

Stallin sebanyak 8 ml I.M Duphaphen LA 15 ml I.M,

13

o Larutan PK disemprotkan pada kaki Pemeriksaan fesces Tidak dilakukan Jenis Hewan Anamnesa Kondisi tubuh Diagnosa Terapi Zebra 2 luka pada wajah sebelah kanan EM: biasa; KT: sedang Vulnus Gusanex

Bioplasenton dicampur dengan Enbatic

Pemeriksaan fesces Jenis Hewan Anamnesa

Limoxin-25 Tidak dilakukan Unta 1 luka karena kebiasaan unta yang sering duduk dengan bertumpu pada lutut, tergaruk kaki belakang. Pada perut akibat bergesekan dengan alas tanah saat duduk kondisi tubuh sedang, ekspresi muka ceria Luka abrasi disemprot Larutan campuran asam salisilat dan formalin

Kondisi umum Diagnosis Terapi

menyemprot larutan PK Limoxin Mevisto

Pemeriksaan fesce Jenis Hewan Anamnesa Keadaan Umum Diagnose Terapi Pemeriksaan fesces Jenis Hewan Anamnesa Keadaan Umum Diagnosa

Kalsium (serbuk) Tidak dilakukan Unta 2 (jantan dewasa) Terdapat luka pada daerah dekat mata EM;biasa, KT: gemuk

Salep mata oxytetrasiclin 1%

Limoxin Tidak dilakukan Unta 3 (anakan) Pasca diare EM : biasa, KT: sedang Sehat 14

Terapi Pemeriksaan Fesces Jenis Hewan Anamnesa Keadaan Umum Diagnosa Terapi Pemeriksaan Fesces

Zinkid 20 mg Tidak dilakukan Kuda Sumbawa Tidak mau makan, kuda berumur tua EM : lesu, KT: sedang Penurunan nafsu makan Vitamin B1 sebanyak 5 cc I.M Delladryl 5cc I.M Tidak ditemukan telur cacing

PEMERIKSAAN TANGGAL 2 NOVEMBER 2011 Jenis Hewan Anamnesa Keadaan Umum Diagnosa Terapi Pemeriksaan Fesces Jenis Hewan Anamnesa Kondisi umum Diagnosa Terapi Kuda Sumbawa Tidak mau makan, kuda berumur tua EM : lesu, KT: sedang Penurunan nafsu makan Vitamin B1 sebanyak 5 cc I.M Delladryl 5cc I.M Tidak dilakukan Zebra 1 Kaki belakang pincang dan sulit berjalan EM: biasa, tidak lesu ; KT: sedang Pincang pengobatan dilakukan setiap hari yang terdiri dario o

Stallin sebanyak 8 ml I.M Duphaphen LA 15 ml I.M,

o Larutan PK disemprotkan pada kaki Pemeriksaan fesces Tidak dilakukan Jenis Hewan Anamnesa Kondisi tubuh Diagnosa Terapi Zebra 2 luka pada wajah sebelah kanan EM: biasa; KT: sedang Vulnus Gusanex

Bioplasenton dicampur dengan Enbatic

Pemeriksaan fesces

Limoxin-25 Tidak dilakukan

15

Jenis Hewan Anamnesa

Unta 1 luka karena kebiasaan unta yang sering duduk dengan bertumpu pada lutut, tergaruk kaki belakang. Pada perut akibat bergesekan dengan alas tanah saat duduk kondisi tubuh sedang, ekspresi muka ceria Luka abrasi disemprot Larutan campuran asam salisilat dan formalin

Kondisi umum Diagnosis Terapi

menyemprot larutan PK Limoxin Mevisto

Pemeriksaan fesce Jenis Hewan Anamnesa Keadaan Umum Diagnose Terapi Pemeriksaan fesces Jenis Hewan Anamnesa Keadaan Umum Diagnosa Terapi Pemeriksaan Fesces

Kalsium (serbuk) Tidak dilakukan Unta 2 (jantan dewasa) Terdapat luka pada daerah dekat mata EM;biasa, KT: gemuk

Salep mata oxytetrasiclin 1%

Limoxin Tidak dilakukan Unta 3 (anakan) Pasca diare EM : biasa, KT: sedang Sehat Zinkid 20 mg Tidak dilakukan

PEMERIKSAAN TANGGAL 3 NOVEMBER 2011 Jenis Hewan Anamnesa Keadaan Umum Diagnosa Terapi Pemeriksaan Fesces Priary dog rambut rontok hampir diseluruh bagian tubuh dan penebalan kulit. EM: biasa; KT: sedang hyperkeratosis Diolesi Minyak ikan keseluruh bagian tubuh Tidak dilakukan 16

Jenis Hewan Anamnesa Kondisi umum Diagnosa Terapi

Zebra 1 Kaki belakang pincang dan sulit berjalan EM: biasa, tidak lesu ; KT: sedang Pincang pengobatan dilakukan setiap hari yang terdiri dario o

Stallin sebanyak 8 ml I.M Duphaphen LA 15 ml I.M, Larutan PK disemprotkan pada kaki

o Jenis Hewan Anamnesa Kondisi tubuh Diagnosa Terapi

Zebra 2 luka pada wajah sebelah kanan EM: biasa; KT: sedang Vulnus Gusanex

Bioplasenton dicampur dengan Enbatic

Pemeriksaan fesces Jenis Hewan Anamnesa Kondisi umum Diagnosis Terapi

Limoxin-25 Tidak dilakukan Unta 1 luka karena kebiasaan unta yang sering duduk dengan bertumpu pada lutut, tergaruk kaki belakang. kondisi tubuh sedang, ekspresi muka ceria Luka abrasi disemprot Larutan campuran asam salisilat dan formalin

menyemprot larutan PK Limoxin Mevisto

Pemeriksaan fesce Jenis Hewan Anamnesa Keadaan Umum Diagnose Terapi

Kalsium (serbuk) Tidak dilakukan Unta 2 (jantan dewasa) Terdapat luka pada daerah dekat mata EM;biasa, KT: gemuk Salep mata oxytetrasiclin 1%

17

Pemeriksaan fesces Jenis Hewan Anamnesa Keadaan Umum Diagnosa Terapi Pemeriksaan Fesces Jenis Hewan Anamnesa Keadaan Umum Diagnosa Terapi Pemeriksaan Fesces

Limoxin Tidak dilakukan Unta 3 (anakan) Pasca diare EM : biasa, KT: sedang Sehat Zinkid 20 mg Tidak dilakukan Kuda Sumbawa Tidak mau makan, kuda berumur tua EM : lesu, KT: sedang Penurunan nafsu makan Vitamin B1 sebanyak 5 cc I.M Delladryl 5cc I.M Tidak dilakukan

PEMERIKSAAN TANGGAL 4 NOVEMBER 2011 Jenis Hewan Anamnesa Keadaan Umum Diagnosa Terapi Pemeriksaan Fesces Jenis Hewan Anamnesa Kondisi umum Diagnosa Terapi Tapir EM: biasa; KT: sedang disemprot dengan mafisto dengan dosis 10cc/liter Tidak dilakukan Zebra 1 Kaki belakang pincang dan sulit berjalan EM: biasa, tidak lesu ; KT: sedang Pincang pengobatan dilakukan setiap hari yang terdiri dario o

Stallin sebanyak 8 ml I.M Duphaphen LA 15 ml I.M,

o Larutan PK disemprotkan pada kaki Pemeriksaan fesces Tidak dilakukan Jenis Hewan Anamnesa Kondisi tubuh Zebra 2 luka pada wajah sebelah kanan EM: biasa; KT: sedang

18

Diagnosa Terapi

Vulnus

Gusanex Bioplasenton dicampur dengan Enbatic

Pemeriksaan fesces Jenis Hewan Anamnesa

Limoxin-25 Tidak dilakukan Unta 1 luka karena kebiasaan unta yang sering duduk dengan bertumpu pada lutut, tergaruk kaki belakang. Pada perut akibat bergesekan dengan alas tanah saat duduk kondisi tubuh sedang, ekspresi muka ceria Luka abrasi disemprot Larutan campuran asam salisilat dan formalin

Kondisi umum Diagnosis Terapi

menyemprot larutan PK Limoxin Mevisto

Pemeriksaan fesce Jenis Hewan Anamnesa Keadaan Umum Diagnose Terapi Pemeriksaan fesces Jenis Hewan Anamnesa Keadaan Umum Diagnosa Terapi Pemeriksaan Fesces

Kalsium (serbuk) Tidak dilakukan Unta 2 (jantan dewasa) Terdapat luka pada daerah dekat mata EM;biasa, KT: gemuk

Salep mata oxytetrasiclin 1%

Limoxin Tidak dilakukan Unta 3 (anakan) Pasca diare EM : biasa, KT: sedang Sehat Zinkid 20 mg Tidak dilakukan

PEMERIKSAAN TANGGAL 5 NOVEMBER 2011

19

Jenis Hewan Anamnesa Kondisi tubuh Diagnosa Terapi

Zebra 2 luka pada wajah sebelah kanan EM: biasa; KT: sedang Vulnus Gusanex

Bioplasenton dicampur dengan Enbatic

Pemeriksaan fesces

Limoxin-25 Tidak dilakukan

Kegiatan khusus yang juga dilakukan adalah nekropsi seekor biawak yang ditemukan mati pada tanggal 4 November 2011. Dari hasil nekropsi diamati perubahan yang terjadi yaitu ptekie yang menyebar merata pada pulmo. D. Reptil Klinik Kegiatan perawatan pada reptil yang di karantina dilakukan dengan cara pembersihan kandang meliputi : membuang feses, mencuci kandang dan penggantian alas. Kegiatan ini dilakukan 2-3 kali dalam satu minggu pada pagi hari. Setelah dimandikan dan dijemur, selanjutnya diberikan pakan. 1. Ular Pembersihan kandang dilakukan dengan mencuci kandang apabila terlalu kotor dan mengganti alas kandang berupa koran dengan yang baru. Perawatan pada ular dilakukan dengan memandikan ular, yaitu merendam dalam bak bersih selama 10 menit lalu ular dilepaskan di tanah dan dijemur di bawah sinar matahari selama 15 menit. Pakan yang diberikan pada ular adalah ayam untuk ular yang berukuran sedang, untuk ular yang berukuran kecil diberikan tikus atau mencit hidup. Pada ular yang sakit dan tidak mau makan diberikan tikus atau mencit yang sebelumnya dimatikan terlebih dahulu dengan dislokasi cervic, kemudian diolesi telur yang berfungsi sebagai pelicin dan merangsang nafsu makan karena baunya yang khas. Saat pemberian pakan sebagian ular juga diberi curcuma sebagai suplemen. 2. Kura-kura 20

Pembersihan kandang dilakukan pertama-tama dilakukan dengan memindahkan kura-kura ke wadah lain yang bersih. Kandang lalu dibersihkan dengan air mengalir dan ditambah cairan pembersih. Kura-kura diamati bagian karapas dan plastronnya, bila sudah terdapat lumut digosok dengan busa lembut agar tidak merusak lapisan cangkang. Selain itu, perawatan kurakura juga meliputi pengecekan feses terutama jika ditemukan cacing pada fesesnya. E. Reptil Display Kegiatan koasistensi di KRKB Gembira Loka untuk bagian reptil display berlokasi di Taman Reptil dan Amfibi yang meliputi kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari yang terdiri dari perawatan hewan dan pemberian pakan. Taman Reptil dan Amfibi KRKB Gembira Loka yang diresmikan pada 7 September 2010 ini memiliki 160 jenis reptil dan amfibi, dengan salah satu koleksi yang langka yaitu sepasang kura-kura Aldabra asal Seychelles yang telah berusia 120 tahun. 1. Perawatan Hewan Rutin Kegiatan perawatan dilakukan dengan cara pembersihan kandang baik dengan menyikat maupun menyiram alas kandang. Kegiatan ini dilakukan setiap hari terutama di pagi hari. Feses dan sisa-sisa pakan dari hari sebelumnya dibuang.Hewan dimandikan kemudian dijemur di bawah sinar matahari untuk menaikkan suhu tubuhnya. Hal ini dilakukan untuk membantu kelancaran proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuhnya mengingat mereka tergolong hewan poikiloterm. Setelah itu hewan dimasukkan kembali ke dalam kotak kandangnya yang telah bersih. Kandang reptil Ular Pembersihan kandang dilakukan dengan mengganti alas kandang berupa koran dengan yang baru dan mencuci kotak kandang yang kotor dengan sabun. Perawatan pada ular dilakukan dengan memandikan ular, yaitu merendam dalam bak bersih selama 5 10 menit lalu ular dilepaskan di tanah dan dijemur di bawah sinar matahari juga selama 5 10 menit. 21

Pelepasan dan penjemuran ini dimaksudkan sebagai exercise ular dan menjaga suhu tubuhnya karena ular temasuk hewan poikiloterm. Perawatan ular lainnya dengan membersihkan caplak yang sering berada di bawah sisik.Pengobatan luka menggunakan salep Bioplacenton pada bekas luka akibat abrasi karena mungkin bergesekan dengan kayu atau karena caplak. Kura-kura Pembersihan kandang dilakukan dengan cara memindahkan terlebih dahulu kura-kura ke wadah lain yang bersih. Kandang lalu dibersihkan dengan air mengalir dan ditambah cairan pembersih. Kura-kura diamati bagian karapas dan plastronnya, bila sudah terdapat lumut digosok dengan busa lembut agar tidak merusak lapisan cangkang. Selain itu, perawatan kura-kura juga meliputi pengecekan feses terutama jika ditemukan cacing pada fesesnya. Kadal, iguana, anak buaya, katak Kadal, iguana, anak buaya dan katak yang dikandangkan di kandang berjeruji dimandikan dengan cara menyemprotkan air dari luar kandang.Mereka kemudian dijemur di bawah sinar matahari. 3. Pemberian Pakan Pemberian pakan untuk semua reptil kecuali ular dilakukan setiap hari. Untuk ular pemberian pakan biasanya dilakukan seminggu sekali mengingat proses pencernaan yang terjadi pada hewan tersebut memakan waktu beberapa hari. Biasanya pemberian pakan dilakukan pada hari dimana hewan tersebut defekasi.

22

DISKUSI A. Dapur Pakan Kegiatan pakan adalah pemberian makanan yang dilakukan secara rutin setiap pagi hari pada hewan-hewan yang ada di dalam Poliklinik dan Karantina Satwa, serta hewan-hewan yang berada di luar Poliklinik dan Karantina Satwa KRKB Gembira Loka setelah kandang-kandang tersebut dibersihkan. Satwa mengkonsumsi daun, buah, umbi dan akar serta sesekali mengkonsumsi serangga.Variasi jenis makanan yang diberikan sangat penting bagi satwa.Berbagai jenis buah, daun, kacang-kacangan, umbi dan makanan lainnya diberikan kepada satwa. Sebelum diberikan makanan, maka bahan makanan yang akan diberikan terlebih dahulu ditimbang, dibersihkan dan beberapa diolah terlebih dahulu seperti direbus atau dimasak. Cara pemberian makanan pun harus

23

divariasikan dengan cara disebar di area kandang atau enclosure.Di Kebun binatang gembira loka satwa diberi makan 2 kali sehari yaitu pada pukul 08.30 dan 16.00. Pemberian makan terakhir pada pukul 16.00 dilakukan dalam kandangtidur setelahmereka masukkandang dalam. Beberapa kandungan gizi atau nutrisi pada beberapa jenis pakan yang diberikan pada satwa di Kebun Binatang Gembiraloka. 1. Jagung Kandungan gizi utama jagung adalah pati (72-73%), dengan amilosa dan amilopektin 25-30% : 70-75%, namun pada jagung pulut (waxy maize) 07% : 93-100%. Kadar gula sederhana jagung (glukosa, fruktosa, dan sukrosa) berkisar antara 1-3%. Protein jagung (8-11%) terdiri atas lima fraksi, yaitu: albumin, globulin, prolamin, glutelin, dan nitrogen nonprotein (Suarni dan S. Widowati, 2002). 2. Ubi Merah Ubi merah mengandung vitamin C, vitamin E, betakaroten, vitamin B yaitu B6 dan asam folat, serat, karbohidrat kompleks, dan rendah kalori (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).

3.

Wortel Wortel dikenal memiliki kandungan Vitamin A yang sangat tinggi, se-

lain memiliki unsur lain seperti kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, dan besi. 4. Rumput Gajah Rumput gajah (Pennisetum purpureum) merupakan jenis rumput unggul yang mempunyai produktivitas dan kandungan zat gizi yang cukup tinggi serta disukai oleh ternak ruminansia. Rumput gajah mempunyai produksi bahan 24

kering 40 sampai 63 ton ha-1 tahun-1 (Siregar, 1989), dengan rata-rata kandungan zat-zat gizi yaitu : protein kasar 9,66%, BETN 41,34%, serat kasar 30,86%, lemak 2,24%, abu 15,96%, dan TDN 51% (Hartadi dkk., 1986; Lubis, 1992). 5. Tomat Tomat mengandung unsur gizi yakni kaya akan vitamin A, vitamin C, mineral, serat dan zat fitonutrien. Dalam Kandungan Gizi Tomat/100 g Tomat Masak mengandung Kalori 20 kal, Protein 1.0 g, Lemak 0.3 g, Karbohidrat 4.2 g, Kalsium 5 mg, Vitamin A 1500 SI, dan Vitamin C 40 mg (Sutomo, 2008) 6. Pepaya Pepaya mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor, zat besi, Vitamin A, Vitamin B1, Vitamin C, Air dan Kalori. 7. Apel Apel mengandung karbohidrat, kaya pectin (sebuah jenis serat), flavonol yang disebut quercetin dan vitamin C (Anonim, 2008). 8. Pisang Buah yang banyak tumbuh di negara beriklim tropik ini merupakan sumber vitamin B6, pisang juga mengandung banyak karbohidrat, sedikit mengandung karotin dan vitamin C namun kaya potassium (Anonim, 2008). 9. Jeruk Jeruk mengandung phytochemical yang disebut hesperidin yang berfungsi sebagai anti oksidan.Jeruk juga sumber pectin yang berfungsi

25

menurunkan tekanan darah dan ermasuk buah rendah serat namun sumber vitamin C dan folate (Anonim, 2008). 10. Nanas Nanas mengandung enzim bromelain yang memiliki kemampuan untuk menguraikan protein. Nanas merupakan sumber vitamin C dan serat dan mengandung kadar gula yang tinggi (Anonim, 2008) 11. Kecambah atau Tauge Kecambah berasal dari biji tanaman kacang hijau yang diperoleh melalui proses perendaman. Selanjutnya, biji basah yang telah dibuang airnya dibiarkan tumbuh sampai muncul kecambah. Kandungan zat gizi dan fitonutrien yaitu Provitamin A (karotenoid), vitamin C, vitamin E, dan vitamin B. Mineral besi, fosfor, kalsium, dan potasium/kalium dan Serat. Sayuran tunas ini sangat kaya akan zat gizi, setiap 100 g tauge mengandung energi 50 kkal, kalsium 32 mg, potasium 235 mg, besi 897 mg, fosfor 75 mg, seng 960 mg asam folat 160 mg, vitamin C 20 mg dan vitamin B2 163 mg. (Anonim, 2009). 12. Bengkuang Bengkuang merupakan buah yang kaya akan berbagai zat gizi yang sangat penting untuk kesehatan terutama vitamin dan mineral. Vitamin yang terkandung dalam bengkuang yang paling tinggi adalah vitamin C. Sedangkan mineral yang terkandung dalam bengkuang adalah fosfor, zat besi, kalsium dan lain-lain. Bengkuang juga merupakan buah yang mengandung kadar air yang cukup tinggi sehingga dapat menyegarkan tubuh setelah mengkonsumsinya dan menambah cairan tubuh yang diperlukan untuk menghilangkan deposit-deposit lemak yang mengeras yang terbentuk dalam beberapa bagian tubuh. Oleh karena itu, bengkuang dianggap dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

26

13.

Kacang Tanah Kacang tanah selain dapat langsung dimakan, juga merupakan tanaman

industri.Bijinya mengandung 25-30% protein yang berkualitas tinggi. Disamping mengandung lemak yang tinggi (40-50%), juga mengandung mineralmineral seperti Ca, P dan Fe, serta vitamin A dan B. Kacang tanah juga merupakan sumber vitamin B1 dan B2 (Costa, 2000). 14. Sawi Sawi banyak mengandung vitamin dan mineral.Kadar vitamin K, A, C, E, dan folat pada sawi tergolong dalam kategori excellent.Mineral pada sawi yang tergolong dalam kategori excellent adalah mangan dan kalsium.Sawi juga excellent dalam hal asam amino triptofan dan serat pangan (dietaryfiber). Zat-zat gizi yang termasuk dalam kategori very good pada sawi adalah kalium, tembaga, fosfor, besi, magnesium, vitamin B6, vitamin B2, dan protein. 15. Ketimun Ketimun mengandungan protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin A, B1, C dan E (Muwaris, 2009). 16. Tempe Komposisi gizi tempe yaitu protein, lemak, dan karbohidrat. Jenis vitamin yang terkandung dalam tempe antara lain vitamin B1 (thiamin), B2 (riboflavin), asam pantotenat, asam nikotinat (niasin), vitamin B6 (piridoksin), dan B12 (sianokobalamin). Vitamin B12 aktivitasnya meningkat sampai 33 kali selama fermentasi, riboflavin naik sekitar 8-47 kali, piridoksin 4-14 kali, niasin 2-5 kali, biotin 2-3 kali, asam folat 4-5 kali, dan asam pantotenat 2 kali lipat (Astawan, 2003). 17. Kangkung

27

Kangkung memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Selain mengandung vitamin A, B1, dan C, kangkung juga mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten, dan sitosterol. 18. Bayam Kandungan gizi bayam dalam 100 gram berat : Protein = 3.5 g, Lemak = 0.5 g , Karbohidrat = 6.5 g, Kalsium = 267 g, Besi = 3.9 mg, Serat = 0.8 g. 19. Kacang Panjang Kandungan Gizi : Vitamin A, B1, B2 dan C, protein, tiamin, riboflavin, fosfor, zat besi, potassium folat, magnesium, mangan, kalori, sodium, karbohidrat, kalsium. 20. Daging ayam Daging ayam merupakan sumber protein hewani, asam amino, vitamin, dan mineral.Daging ayam memiliki kandungan lemak yang relatif lebih rendah dibandingkan daging merah 21. 22. Pellet Gemuk A Japfa Wheat Brand Tepung gandum memiliki kandungan gizi berupa energi, karbohidrat, protein, vitamin, kalsium, fosfor dan besi. 23. Fish food.

B. DESINFEKSI Desinfeksi merupakan suatu kegiatan membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau pengaruh fisika yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit. Desinfeksi biasanya dilakukan dengan menggunakan bahan kimia desinfektan.Disinfek28

tan dapat membunuh mikroorganisme patogen pada benda mati. Disinfektan dibedakan menurut kemampuannya membunuh beberapa kelompok mikroorganisme, desinfektan tingkat tinggi dapat membunuh virus seperti virus influenza dan herpes, tetapi tidak dapat membunuh virus polio, hepatitis B atau M. tuberculosis. Beberapa contoh dari desinfektan antara lain :

Iodophor dilarutkan menurut petunjuk pabrik. Zat ini harus dilarutkan baru setiap hari dengan akuades. Dalam bentuk larutan, desinfektan ini tetap efektif namun kurang efektif bagi kain atau bahan plastic (Mcdonnel and Russel, 1999).

Derivat fenol (O-fenil fenol 9% dan O-bensil-P klorofenol 1%) dilarutkan dengan perbandingan 1:32 dan larutan tersebut tetap stabil untuk waktu 60 hari. Keuntungannya adalah efek tinggal dan kurang menyebabkan perubahan warna pada instrumen atau permukaan keras.

Formaldehide 37% sering dipergunakan sebagai desinfeksi karena lebih murah dan mudah didapatkan. Desinfeksi dilakukan dengan larutan formalin 10% mampu untuk membunuh virus maupun bakteri. Kekurangan dari penggunaan larutan ini adalah bau yang sangat menyengat (Mariyono, 2006).

Mefisto merupakan salah satu jenis desinfektan yang sering digunakan dalam bidang perunggasan. Mefisto, yang merupakan salah satu produk dari Kalbe Farma, memiliki fungsi bakterisidal, virusidal, dan fungsidal, serta insektisidal karena mengandung glutaraldehyde dan permethrine (Anonim, 2011). C. PENGOBATAN Obat obat yang diginakan dalam pengobatan dalam berbagai bentuk sediaan.pemberian pengobatan diberikan melalui injeksi, oral, sprai, ataupun topical.berikut jenis jenis obat yang digunakan beserta komposisi obat : Duphapen LA Komposisi : benzathin pinisilin G dan procain pinisilin

29

Indikasi

: pengobatan sistemik yang disebabkan oleh mikroorganisme yang sensitive terhadap penisilin pada kuda, sapi, anjing dan domba

Dosis dan cara pemakaian : injeksi intra muskuler, 2 ml/50kg BB (untuk hewan besar), 1 ml/10 kg BB (hewan kecil) Kemasan Produksi : Botol 100 ml : Norbrook Laboratories Ltd. United Kingdom

Limoxin 25 Spray Komposisi Indikasi : mengandung Oxitetracyclin 25 mg tiap ml, Gentia violet 5 mg : pengobatan luka, dan mencegah infeksi luar kulit, ambing, kuku dan tracak akibat infeksi bakteri dan jamur seperti Staphylococcus, Streptococcus, Bordetella, E. coli, Clamydia dll pada sapi, domba, babi dan ayam Kontra Indikasi: Hipersensitifitas terhadap Oxytetracyclin Pemakaian Kemasan Produksi : semprotkan dengan jarak 15-20 cm pada luka, 2 kali sehari : kaleng 200 ml : Interchemie Werken BV. The Netherlands/ Tekad Mandiri Citra Drontal plus Komposisi Indikasi Peringatan : 150 mg Febantel, 144 mg Pyrantel Embonate, 50 mg Praziquantel : pengobatan terhadap cacing gelang, cacing tambang, cacing pita pada anjing : jangan diberikan pada anjing bunting, jangan digunakan bersama obat yang mengandung Piperazin Disis pemakaian : Stu tablet per 10 kg BB.

30

Produksi

: KVP Pharma + VeterinerProdukte GmbH, Jerman / Bayer Indonesia

GUSANEX Komposisi Cara Penggunaan : Mengandung 1% dichlofenthion : Bersihkan dulu luka dengan air bersih. Kocok Gusanex dengan baik, semprotkan dalam posisi tegak dengan jarak 10 cm dari luka dan semprotkan secara merata hingga basah. Produksi Bioplacenton komposisi : Ekstrak Placenta Neomycin sulfat Jelly base Indikasi :

: PT. Pimaimas Citra

10 % 0.5 % q.s.

Perawatan luka bakar Luka disertai nanah Luka yang lambat menutup ( akibat luka gores, luka pada penderita Diabetes ) Luka di sebabkan karena tekanan yang terlalu lama, misalnya pasien yang lama berbaring ditempat tidur ( tukak dekubitus )

Kontra indikasi Dosis Presentation Produksi ENBATIC SERBUK

: Hipersensitif terhadap komponen Bioplacenton : Oleskan Bioplacenton Gel secara tipis-tipis 4 - 6 kali sehari sesuai kebutuhan pada daerah luka : Tube 15 gram : kalbefarma

31

Komposisi Bacitracin

: Tiap gram serbuk mengandung :- Zn 250IU - Neomycin sulfat 5 mg

Cara kerja obat

: Bacitracin-Neomycin bekerja sinergistik, dapat untuk pengobatan dan mencegah infeksi lokal pada kulit dan mukosa, luka bakar,luka karena operasi,juga untuk infeksi oleh kuman Gram positif dan gram negatif.

Indikasi

:Untuk bermacam-macam infeksi kulit yang disebabkan oleh kuman gram positif dan gram negatif yang peka terhadap Neomycin dan Bacitracin,luka bakar,luka karena operasi, pioderma dan folikulitis.

Kemasan

: Zak @ 3 gram.

Vitamin B1 Setiap ml mengandung: Vitamin B1 .. 100 mg Indikasi Dosis : Mencegah gangguan saraf Menambah nafsu makan :

Sapi, kerbau, kuda, babi : 1 10 ml Domba, kambing, anak babi : 1 5 Anjing, kucing : 1 2 ml Unggas : 0,2 - 0,5 ml atau sesuai petunjuk dokter hewan Obat hanya untuk hewan. Perhatikan cara pemkaian dan dosis.

ml

peringatan

:

32

Jauhkan dari jangkauan anak-anak Simpan di tempat yang sejuk dan ter-

hindar dari sinar matahari langsung. Kemasan Produksi Verm- O Kaplet Bentuk sediaan Komposisi Indikasa : kaplet : mengandung Oxfendazol. : memberantas cacing dan mencegah cacingan pada sapi, kerbau dan kuda yang disebabkan cacing gelang saluran pencernaan, cacing paru-paru dan cacing pita. Dosis Produksi : 1 kaplet/45 kg BB : Sanbe Farma : 20, 100, 500 ml : wonderindo pharmatama

KALMOXILLIN mengandung Amoxicillin trihydrate Amoxicillin adalah antibiotik semisintetik dari golongan penisilin yang bersifat bakterisidal, mempunyai cincin betalaktam, spektrum antibakteri luas baik terhadap kuman Gram positif maupun gram negative aerob dan anaerob. Indikasi :

Infeksi saluran nafas Infeksi saluran cerna Infeksi saluran kemih Infeksi kulit dan jaringan lunak Gonorrhea

Produksi Biosan-TP INJ Bentuk sediaan

: kalbefarma

: cair

33

Komposisi lenit, Vit B12. Indikasi

: mengandung ATP, Mg- asparat, K-asparat, Na se: menjaga stamina tubuh dan menguatkan otot pada hewan akibat transportasi, melahirkan, kerja keras, kekurangan makanan.

Dosis Kemasan Produksi B Complex Bentuk sediaan Komposisi thenol, Indikasi Dosis Kemasan Produksi

: sapi, kuda : 20ml, anak sapi : 5-10 ml, domba,babi,anjing :2-5 ml : 20ml, 50ml, dan 100ml. : Sanbe Farma

: cair : mengandung Vit B1, B2, B6, nikotinamid, D- pan: .antidifisiensi vit B-komplek pada hewan. : Hewan besar 5-10 ml/hari, hewan kecil 1-2 ml/hari : 20ml, 50ml, dan 100ml. : wonderindo pharmatama

D. REPTIL KLINIK Ular dilepas dan dijemur agar mendapatkan exercise yang cukup selain itu, penjemuran ini bertujuan supaya ular mendapatkan asupan vitamin D yang berperan dalam metabolisme kalsium. Kekurangan vitamin D akan menyebabkan deformitas tulang yang dapat mengakibatkan tulang bengkok. Ular adalah hewan poikiloterm yang membutuhkan sinar matahari untuk menjaga suhu tubuhnya. Perawatan ular lainnya dengan membersihkan caplak yang sering berada di bawah sisik. E. REPTIL DISPLAY Pada kegiatan direptil display lebih ditekankan pada kebersihan karena menjadi media pembelajaran bagi pengunjung untuk ditampilkan pada kandang kandang

34

display.agar pengunjung tertarik dan juga nyaman maka kebersihan diutamakan. Setiap hari libur pengunjung dapat berfoto dengan hewan hewan reptile yang ada di reptile display seperti ular dan kura kura. Beberapa jenis spesies hewan yang menjadi koleksi Taman Reptil dan Amfibi KRKB Gembira Loka dapat dilihat pada tabel berikut

35

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1986. Panduan Tentang Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka. Bagian Pendidikan KRKB Gembira Loka. Yogyakarta. Anonim. 1999. Panduan Satwa. Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka. Yogyakarta. Anonim. 2008. Buah, Nutrisi dan Manfaat. Available at URL; www.vision.net. Anonim. 2009. Manfaat tauge atau kecambah. Available at URL http://manfaatherbal.blogspot.com/2009/10/manfaat-taugekecambah.html. Anonim. 2011. Mefisto (Poultry). http://www.kalbe.co.id/product-279-mefistopoultry.html. Diakses pada tanggal 16 Oktober 2011. Anonym. 2009.Asosiasi Obat Hewan Indonesia.. Indeks Obat Hewan Indonesia. Gita Pustaka. Jakarta. Astawan, M, MS. 2003. Tabloid Senior Minggu IV, tanggal 26 Juni 2003 Costa, Wiwiek Y. 2000. Pengolahan kacang tanah. Balai besarPelatihan Peternakan kupang. Available at URL : http://www.deptan.go.id/bpsdm/bbppkupang/produksi/olah-kacang.pdf

Hartadi, H., S. Reksohadiprodjo, A.D. Tillman. 1986. Tabel Komposisi Pakan Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Lubis, D. A. 1992. Ilmu Makanan Ternak. PT. Pembangunan, Jakarta. Mariyono. 2006. Bahaya Penggunaan Formalin.(http://www.smallcra b.com/kesehatan/650-penggunaan-formalin-dalam-produk-pangan) Diakses pada tanggal 16 Oktober 2011 Mcdonnel, G and Russel.A.D. 1999. Antiseptics and Disinfectants: Activity, Action, and Resistance. Clinical Microbiology Reviews, January 1999, p. 147-179, Vol.12, No. 1 Muwaris, I. 2009. Ketimun. Available at URLhttp://www.dradio1034fm.or .id/ . diakses 16 Oktober 211. Siregar, M. E. 1989.Produksi dan Nilai Nutrisi Tiga Jenis Rumput Pennisetum dengan Sistem Potong Angkut. Prosiding Pertemuan Ilmiah Ruminansia. Jilid. I. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, Bogor. Suarni dan S. Widowati. 2002. Struktur, Komposisi, dan Nutrisi JagungBalai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Bogor 36

Sutomo, Budi. 2008. Gizi Tomat. Available at URL : http//: budiboga.blogspot.com Syamsuhidayat, S.S and Hutapea, J.R, 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, edisi kedua, Departemen Kesehatan RI, Jakarta

37

LAMPIRAN Lampiran 1. Kegiatan Pengobatan yang dilakukan di KRKB Gembira Loka Yogyakarta Pengobatan luka zebra Pemberian obat cacing harimau

Pemberian salep mata unta

Pengobatan tapir

Pemotongan kuku gajah Pemberian calcium unta

Nekropsi lutung

38

Pemberian susu tupai

Lampiran 2. beberapa jenis reptile yang ada di KRKB Gembira Loka Yogyakarta 1. Kura-kura Indiana Star 10. Kura-kura sulkata

2.

Kura-kura kepala chery

11.

Sanca bodo

3.

Kura-kura matahari 12. Sanca kembang

4. 5. 39

6.

Kura-kura radiata

13.

Buaya muara

7.

Kura-kura sulkata

14. 15. Sanca hijau

\ 8. Sanca bodo 16. Katak badut

9.

Sanca kembang

17.

Boa Brazil

40

Lampiran 3. Ggambar pemberian pakan

41

42