ASKEP Icu Baru Revisi
-
Upload
iman-firmansyah -
Category
Documents
-
view
195 -
download
9
Transcript of ASKEP Icu Baru Revisi
APLIKASI KEPERAWATAN PADA TN. S
DI RUANG ICU RSUD R SYAMSUDIN, SH
Pengkajian tanggal 25 januari 2013
I. Pengkajian
A. Deskripsi Klien
Klien bernama Tn.S berumur 36 tahun. No RM A144885 , beragama islam,suku
bangsa indonesia, pedidikan SMA, beralamat jl Ciaul RT02/13. Sudah 1 hari dirawat di
ruang GICU setelah sebelumnya sempat dirawat di ruang Kacapiring Atas dengan
diagnosa medis dipsneu, CKD, HT , dan Asidosis metabolik
Sebelum masuk rumah sakit klien mengatakan tiba-tiba klien merasakan sesak
yang hebat, lalu klien dibawa oleh keluarga ke IGD , selanjutnya di rujuk ke kaca piring
atas, setelah beberapa hari di rawat kondisi klien memburuk dan perlu perawatan
intensif lalu klien dipindahkan ke ruang GICU.
B. Exception Summary Date
1. Penampilan umum
Klien terbaring di tempat tidur,tingkat kesadaran Compos Mentis, dengan
GCS E4M6V5 , klien tampak lemas, kulit sawo matang, mukosa bibir lembab,
terpasang foley kateter,terpasang infus triway di lengan kanan dan kirinya,
terpasang NRM O2 15 liter /menit
2. Pengkajian fokus
Anamnesa
Pada saat dilakukan pengkajian klien mengeluh sesak , frekuensi nafas
30x/menit, disertai klien mengeluh pusing. klien mengatakan waktu di
rumah BAK tidak lancar, Dan keluarga klien mengatakan nafsu makan
menurun, makan habis 3 sendok. 3 tahun yang lalu klien pernah dirawat di
rumah sakit di luar kota dengan riwayat penyakit KP dan Hipertensi, klien
baru mengetahui penyakit CKD pada saat ini. Klien rutin control ke
poliklinik penyakit KP dan hipertensinya, penyakit KP klien berobat rutin
selama 9 bulan dan hipertensi setelah itu klien tidak control rutin kembali.
Klien tidak memiliki riwayat DM maupun Asma, di keluarga klien tidak
memiliki penyakit keturunan tapi salah satu anaknya ada yg memiliki
penyakit KP tapi sudah berobat rutin 9 bulan.
Pemeriksaan fisik
1. Sistem pernafasan
Bentuk dada simetris, pergerakan dada simetris, tidak ada rektraksi
dinding dada, bunyi paru ronchi basah,perkusi redup, RR 30x/menit,
pernapasan dangkal dan cepat, terpasang O2 via NRM 15 lpm.
2. Sistem kardiovaskuler
Tidak ada pembesaran JVP, konjungtiva anemis, auskultasi bunyi
jantung S1 S2 reguler (luph duph), tidak terdengar gallop pada S3 dan
S4,, CRT <3detik, TD 181/111 mmHg, HR 110x/menit teraba kuat.
3. Sistem pencernaan
Mukosa bibir kering, refkles menelan (+), BU (+) 6x/menit, bentuk
abdomen datar, bunyi perkusi timpani, BB 60 kg, TB 163 cm
IMT : BB/TB (m²)
60/1,63 = 22.5
Interpretasi : IMT dalam rentang normal (18,5 – 25).
4. Sistem integumen
Warna kulit sawo matang,kulit bersih, distribusi rambut merata, turgor
kulit elastis < 3 detik, kulit teraba kasar, akral hangat suhu 36,2oC
5. Sistem perkemihan
Terpasang folley kateter no 16, produksi urine 100 cc/ 7jam, warna urin
kuning keruh, kandung kemih nyeri apabila di tekan
6. Sistem muskuloskeletal
Ektermitas atas : jumlah jari lengkap, kekuatan otot 4/4 ,reflek bisep
(+), reflek trisep (+)
Ektermitas bawah : jumlah jari lengkap,kekuatan otot 4/4 ,reflek patella
(+)
7. Sistem Saraf
a. N.I ( olfaktorius ) : klien bisa membedakan bau kayu putih dan
parfum
b. N.II ( optikus ) : klien dapat membaca tulisan di kertas
c. N.III ( okulomotorius ) : Pupil berespon terhadap cahaya, klien dapat
menggerakkan bola mata ke kiri dan ke kanan, pupil isokor diameter
3/3
d. N.IV ( troklearis ) : klien bisa menggerakan mata ke bawah dan ke
atas.
e. N.V ( abdusen ) : Reflek kornea (+).
f. N.VI (trigeminus ) : klien dapat mengunyah.
g. N.VII ( fasialis ) : klien dapat menjulurkan lidahnya keluar, dapat
menggerakan lidah ke sisi kiri, klien bisa mengangkat kedua alisnya
h. N.VIII ( akustikus ) : klien menengok apabila dipanggil
i. N.IX ( glosofaringeus ) : klien dapat menelan.
j. N.X ( vagus ) : ada gerakan uvula.
k. N.XI ( aksesorius ) : klien dapat menggerakan bahu, dapat
menggerakan kepala, bisa menunduk dan menengadah, bisa
menggerakan badan miring kanan dan kiri.
l. N.XII ( hipoglosus ) : klien dapat menjulurkan lidah ke kiri dan
kanan.
Pola aktivitas klien
No Jenis
Aktivitas
Saat Di Rumah Sakit Saat Di Rumah
1 Makan Frekuensi: 3xsehari
Jenis: bubur dan sayur
Klien habis 3 sendok makan /
porsi
Frekuensi :2-3x sehari
Jenis nasi,lauk pauk,sayur
mayur
Klien habis 1 porsi
2 Minum Jenis: air putih ,susu
Frekuensi : 1-2 gelas/ hari
Jenis: air puti,teh
Frekuensi :6-8 gelas /hr
3 Tidur Frekuensi :tidur malam 9jam
tidur siang 2-3 jam /hr
Frekuensi : tidur malam 8
jam tidur siang jarang
4 BAK Frekuensi : terpasang kateter
Jumlah : 100cc/7jam
Warna : keruh ,pekat
Bau: amoniak
Frekuensi 4-5x /hari
Jumlah tak terkaji
Warna kuning keruh
berbau
5 BAB Frekuensi : belum bab selama Frekuensi 1x/hr
di icu
Warna: -
6 Personal
hygiene
Frekuensi mandi : dilap 1x
Sikat gigi: tak
Frekuensi mandi :2x/hari
Sikat gigi :2x/hari
a. Pemeriksaan penunjang
- Hasil laboratorium
No Jenis
pemeriksaan
Hasil tgl
24-1-2013
jam:14.00
Hasil tgl
24-01-2013
Jam 06.00
Hasil tgl
25-01-2013
Jam 23.00
Nilai normal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Hb
Gds
Lekosit
Hematokrit
Trombosit
SGOT
SGPT
Ureum
Kreatinin
Aasam urat
Natrium
Kalium
Calsium
Clorida
8,2
179
17.700
23.7
221000
23.0
31.4
291.4
27.65
12.1
8,0
140,2
4.85
8,6
107,7
P = 12-16 gr/dl
<120mg/dl
137-147mmol/l
3,6-5,4 mmol/l
4,5-5,5mEq/L
95-105 mEq/L
150.000-350.000 ul
35-45%
20-40mg/dl
P = < 0,9mg/dl
137-147mmol/L
3,6-5,4 mmol/L
8,1-10,8 mmol/L
94-111mmol/L
No Jenis pemeriksaan AGD Hasil Tanggal 24 -01-2013
Jam 16:00
1 CORRECTED 35,9 C
Ph
PCO 2
PO2
7,335
28,1 mmhg
110,8 mmhg
2 MEASURED 37 C
PH
PCO 2
PO 2
Na +
K +
7,320
29,4 mmhg
117,4 mmhg
115 mmhg
4,48 mmol/L
3 REFERENCE RANGES
PH
PCO2
PO2
Na +
Cl
7.530 – 7.450
32.0 – 45.0
7.50 – 100.0
134 – 146
96 - 100
4 CALCULATED DATA
HCO3 act
HCO3 std
BE (ecf)
BE (B)
CLCO2
AnGap
O2 SAT
O2CT
14.8 mol/L
16.1 mol/L
-11.3 mol/L
-10,2 mol/L
15.5 mol/L
-57,2 mol/L
98%
11.3 Ml/dL
- Farmakotherapy
No Obat Cara Dosis Pagi Siang Malam
1
2
3
4
5
6
7
8
Cedocard
Lasix
NaCl 3%
Aminophyline
Amlodipin
Biorazole
Irval
Metilprednisolon
Iv
Iv
Iv
Iv
Iv
Iv
Oral
Iv
5mg/jam
10mg/jam
2x pemberian
1 ampul dlm
50cc Nacl 0,9%
/12Jam
2x10mg
1x1gr
1x300mg
1x125mg
10.00
10.00
10.00
22.00
22.00
II. ANALISA DATA
a. Konsep Teori
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan
gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh
gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah).
(Brunner & Suddarth, 2001; 1448)
Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif
dan lambat,biasanya berlangsung beberapa tahun. (Price, 1992; 812)
Sesuai dengan topik yang saya tulis didepan cronic kidney disease
(CKD),pada dasarnya pengelolaan tidak jauh beda dengan cronoic renal failure
( CRF ), namun pada terminologi akhir CKD lebih baik dalam rangka untuk
membatasi kelainan klien pada kasus secara dini, kerena dengan CKD dibagi 5
grade, dengan harapan klien datang/merasa masih dalam stage –stage awal yaitu 1
dan 2. secara konsep CKD, untuk menentukan derajat ( stage ) menggunakan
terminology CCT ( clearance creatinin test ) dengan rumus stage 1 sampai stage 5.
sedangkan CRF ( cronic renal failure ) hanya 3 stage. Secara umum ditentukan
klien datang dengan derajat 2 dan 3 atau datang dengan terminal stage bila
menggunakan istilah CRF.
Mind Mapping
Tn.S 36 th
syndrome uremia cronic kidney disease (CKD) sekresi eritropoetin
Syndrome fungsi ginjal HB 8,2
gangguan keseimbangan tekana kapiler suplai O2 asam basa (ph 7,3)
permeabelitas kapiler pemebentukan energi
nausea/ mual rembes ke intertisial kelemahan
makan habis 3 sendok kelebihan volume cairan intoleransi aktivitaske intertisial (balance +334cc)
asupan makan tidak adekuat
kelebihan volume cairan
resiko perubahan nutrisi paru-paru
paru-paru terendam
edema paru (ronchi basah)
gangguan pertukaran gas
\
Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b.d perubahan rasio O2/CO2
2. Kelebihan volume cairan tubuh berhubungan dengan retensi cairan dan natrium.
3. Resiko gangguan nutrisi b.d asupan makanan tidak adekuat
4. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai & kebutuhan O2
Intervensi Keperawatan
No Dx Tujuan Intervensi Rasional
1 Pola nafas
tidak efektif
b.d
perubahan
rasio O2/ CO2
Tupan: setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 5 hari dari
tanggal 25-30
januari 2013
ketidakefektifan
pola nafas teratasi
Tupen : setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3 hari dari
tanggal 25-27
januari 2013 pola
nafas membaik
1. Observasi adanya
sianosis
2. Observasi pola napas
klien
3. Pertahankan O2 sesuai
indikasi dan
spesifikasi kecepatan
aliran
4. Atur posisi
samifowler setiap saat
sesak
5. Auskultasi bunyi paru
secara periodic, catat
1. Sianosis menentukan
suplai O2 ke jaringan
2. Untuk mengetahui
keadaan paru.
3. Konsentrasi o2 face
maskvoir oksigen
yang mempunyai
katup dan konsetrasi
yang paling tinggi
4. Posisi sami fowler
untuk mengurangi
rasa sesak,
memberikan rasa
nyaman membantu
meningkatkan
Dengan kriteria:
- Frekuensi
pernafasan 16-
24 x/menit
- Tidak ada
penggunaan
otot bantu
tambahan
- Tidak ada
sianosis
kualitas bunyi napas,
wheezing, ekspirasi
memanjang dan
observasi kesimetrisan
gerakan dada
6. Berikan
farmakoteraphy
sesuai advis dokter
ventilasi paru
5. Distress pernapasan
dan perubahan pada
vital dapat terjadi
sebagai akibat dari
patofisiologi dan
nyeri.
6. Pemberian terapi
yang tepat akan
mempercepat
kesembuhan klien
2 Kelebihan
volume
cairan tubuh
berhubungan
dengan
retensi
cairan dan
natrium
Tupan:
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 5 hari dari
tanggal 25-30
januari 2013
masalah volume
cairan teratasi :
Tupen:
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3 hari dari
tanggal 25-27
januari 2013 ,
masalah
kelebihan volume
cairan berkurang.
Dengan kriteria:
- Tekanan darah
dalam batas
1. Pantau tanda-tanda
vital
2. Kaji status cairan
3. Batasi masukan cairan
4. Identifikasi sumber
potensial penambahan
cairan.
5. Kaji warna kulit,
membran mukosa dan
perfusi perifer
6. berikan therapi diuretik
1. Penting untuk
mengetahui kondsi
umum klien.
2. Untuk mengetahui
keseimbangan cairan
tubuh.
3. Pembatasan cairan
panting untuk
meminimalisir
bertambahnya
edema.
4. Pemberian cairan
intra vena yang
berlebih,akan
menambah terjadinya
edema.
5. Pucat, CRT
memanjang mungkin
menunjukkan
vasokontriksi atau
anemia, cyanosis
berhubungan dengan
normal.
- Nadi teraba
kuat
- Ballance
cairan (-)
sesui advis dokter kemungkinan adanya
oedem paru.
6. Therapi diuretik
dapat mengurangi
retensi cairan dan
natrium tubuh.
3 Resiko
perubahan
nutrisi kurang
dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan intake
inadekuat
Tupan : setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 4 hari dari
tanggal 25-29
januari 2013
masalah
kebutuhan nutrisi
teratasi
Tupen : setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2 hari dari
tanggal 25-27
januari 2013
kebutuhan nutrisi
klien terpenuhi
dengan kriteri
hasil:
- BB dalam
rentang
normal 56,7
- Hb dalam
rentang
normal 12-16
1. Kaji status nutrisi klien
2. Perhatikan adanya mual
muntah
3. Lakukan oral hygiene
sebelum makan
4. Sarankan klien untuk
makanan dalam keadaan
hangat
5. Anjurkan makan
sedikit-sedikit tap sering
6. Kolaborasi dengan ahli
gizi dalam pemberian
makan yang bervariasi
7. Kolaborasi dalam
pemberian antiemetic
therapy sesuai advice
dokter
1. Menganalisis
penyebab tidak
adekuatnya asupan
makanan
2. Gejala yang menyertai
akumulasi toksin
endogen yang dapat
mengubah/menurunkn
pemasukan
memerlukan intervensi
3. Mulut yang bersih bisa
meningkatkan nafsu
makan
4. Mengurangi rasa mual
5. Tidak memberikan
rasa bosan, pemasukan
nutrisi meningkat
6. Tidak membuat rasa
bosan dengan 1
macam makanan
7. Antiemetic
menurunkan rasam
mual dan muntah
mg/dl
- Klien tidak
mengeluh
mual
4 Intoleransi
aktivitas b.d
ketidakseimb
angan suplai
& kebutuhan
O2
Tupan : setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 4 hari dari
tanggal 25-29
januari masalah
gangguan
intoleransi
aktivitas klien
teratasi
Tupen : setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2 hari dari
tanggal 25-27
januari masalah
gangguan
intoleransi
aktivitas klien
dapat teratasi :
- Kekuatan otot
5/5 5/5
- klen dapat
melakukan
aktifitas
1. Kaji tingkat mobilisasi
dan kekuatan otot.
2. Kaji tingkat
kemandirian dalam
melakukan activity
daily living
3. Sarankan klien untuk
melakukan aktivitas
sesuai kemampuan
4. Bantu klien dalam
melakukan ADL
5. Bantu klien latihan
ROM aktif jika perlu
1. Penting dilakukan
untuk mengukur
tingkat kemampuan
klien dalam
melakukan
mobilisasi.
2. Meningkatkan
aktivitas dan harga
diri
3. Dapat
menumbuhkan rasa
percaya diri
4. Memunuhi
kebutuhan dasar
pasien tentang ADL
5. Latihan ROM
memperlancar
peredaran darah, dan
mencegah atropi otot
sehari-hari
secara mandiri
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
No Tgl/waktu No
Dx
Implementasi Paraf Evaluasi Paraf
Dines Pagi
1 25-01-2013
08.00
09.00
10.00
10.30
1
1. Mengobservasi adanya
sianosis
R/: tidak terjadi adanya
sianosis.
2. Mengobservasi frekuensi
napas, bunyi paru ,
kesimetrisan gerakan
dada
R/:RR : 30x/m ,bunyi
napas ronchi, gerakan
dada simetris
3. Observasi konsentrasi O2
sesuai indikasi
R/: Sudah terpasang O2
via NRm 15 lpm, SPO2 :
99%
4. Mempertahankan posisi
samifowler
25-01-2013
Pukul 13.00 WIB
S: klien mengeluh
sesak
O: tidak ada sianosis,
RR 30x/menit, suara
paru ronchi,
pergerakan dinding
dada simetris,
respirasi dangkal
terpasang O2 via
NRM 15 lpm SPO2 :
99%
A: masalah belum
teratasi
P: Intervensi
R/ klien tampak nyaman dilanjutkan 1-6
2 13.50
14.00
11.00
12:00
2 1. Memantau tanda-tanda
vital /jam
R/ hasil akhir
TD : 193/108
N : 123
RR : 29
S: 36,3’C
2. Mengkaji status cairan
R/ intake : 605 cc
Output : 275 cc
Balance : +334
3. Membatasi masukan
cairan klien dianjurkan
untuk tidak banyak 1-2
gelas/ hari
R/ Air putih : 550cc
4. Berkolaborasi dalam
pemberian therapi
diuretik
R/ klien diberikan lasik
10mg/jam secara
continue
25-01-2013
Pukul 13.00 WIB
S: -
O: cairan dalam
tubuh tidak seimbang,
balance caira +334
A: masalah belum
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan 1-6
3 12.00
12.20
3 1. Mengkaji status nutrisi
klien
R/ klien mengatakan tidak
enak makan terasa pahit
dilidah dan terasa mual,
makan habis ½ porsi
2. Menganjurkan untuk
makanan dalam keadaan
hangat
25-01-2013
Pukul 13.00 WIB
S : klien mengatakan
tidak enak makan
terasa pahit dilidah
dan mual
O : makan habis ½
porsi
A : masalah belum
12.25
R/ klien makan habis ½
porsi
3. Menganjurkan makan
sedikit-sedikit tapi sering
R/ klien mengerti dan
melakukannya
teratasi
P : intervensi
dilanjutkan 1-7
11.00
11.20
11.30
11.40
4 1. Mengkaji tingkat
kemandirian
R/ klien masih terbaring
di tempat tidur, klien
mengatakan lemas
2. Kaji tingkat kemandirian
dalam melakukan activity
daily living
R/ klien dapat melakukan
oral hiegyne sendiri dan
makan sendiri di tempat
tidur
3. Bantu klien dalam
melakukan ADL
R/ membantu klien
mengambilkan oral
hygiene set
4. Bantu klien latihan ROM
aktif jika perlu
R/ menganjurkan untuk
bergerak miring kanan
dan kiri.
25-01-2013
Pukul 13.00 WIB
S : klien mengatakan
lemas
O : klien dapat
melakuakan oral
hygine sendiri dan
makan sendiri,
aktivitas dibantu
sebagian
A : masalah teratasi
sebagian
P : intervensi
dilanjutkan1-5
Dines siang 25-01-2013
1 25-01-2013
14.30
1
1. Mengobservasi adanya
sianosis
25-01-2013
Pukul 21.00 WIB
15.00
15.20
16.00
R/: tidak terjadi adanya
sianosis.
2. Mengobservasi frekuensi
napas, bunyi paru ,
kesimetrisan gerakan dada
R/:RR : 30x/m ,bunyi
napas ronchi, gerakan
dada simetris
3. Observasi konsentrasi O2
sesuai indikasi
R/: Sudah terpasang O2
via NRm 15 lpm, SPO2 :
99%
4. Mempertahankan posisi
samifowler
R/ klien tampak nyaman
S: klien terlihat sesak
O: tidak ada sianosis,
RR 28x/menit, suara
nafas ronchi,
pergerakan dinding
dada simetris,
terpasang O2 via
NRM 15 lpm SPO2 :
99%
A: masalah belum
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan 1-6
2 20.40
20.30
16.00
16:00
2 1. Memantau tanda-tanda
vital /jam
R/ hasil akhir
TD : 178/112
N : 122
RR :32
S: 36.5’C
2. Mengkaji status cairan
R/ intake : 829 cc/7jam
Output : 450 cc/7jam
Balance : +379cc
3. Membatasi masukan
cairan
R/ klien dianjurkan untuk
tidak banyak minum
minum habis Air putih
150cc
4. Berkolaborasi dalam
pemberian therapi
25-01-2013
Pukul 21.00 WIB
S: -
O: cairan dalam
tubuh tidak seimbang,
balance caira +379cc
A: masalah belum
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan 1-6
diuretik
R/ klien diberikan lasik
10mg/jam secara
continue
3 17.00
17.10
17.20
1. Mengkaji status nutrisi
klien
R/ klien mengatakan tidak
enak makan terasa pahit
dilidah, makan habis ½
porsi
2. Menyarankan untuk
menyajikan makanan
dalam keadaan hangat
R/ menganjur makan
selagi hangat
3. Menganjurkan makan
sedikit-sedikit tapi sering
R/ klien mengerti dan
melakukannya
25-01-2013
Pukul 21.00 WIB
S : klien mengatakan
tidak enak makan
terasa pahit dilidah
O : makan habis ½
porsi
A : masalah belum
teratasi
P : intervensi
dilanjutkan 1-6
15.00
17.30
17.45
1. Mengkaji tingkat
kemandirian
R/ klien masih terbaring
di tempat tidur dengan
posisi samifowler
2. Kaji tingkat kemandirian
dalam melakukan activity
daily living
R/ makan sendiri
3. Bantu klien dalam
melakukan ADL
R/ membantu aktifitas
klien sebagian
25-01-2013
Pukul 13.00 WIB
S : -
O : makan sendiri,
aktivitas dibantu
sebagian
A : masalah teratasi
sebagian
P : intervensi
dilanjutkan 1-5
Dines malam 25-01-2013
1 25-01-2013
21.20
22.00
05.00
06.00
06.30
1. Mengobservasi adanya
sianosis
R/: tidak terjadi adanya
sianosis.
2. Mengobservasi pola
napas klien
R/:RR 25x/menit
3. Menguskultasi bunyi paru
secara periodic
R/:Suara napas vesikuler
4. Observasi konsentrasi O2
sesuai indikasi
R/: Sudah terpasang O2
via BC 5 lpm, SPO2 : 99%
5. Mempertahankan posisi
samifowler
R/ klien tampak nyaman
25-01-2013
Pukul 13.00 WIB
S: klien terlihat sesak
O: tidak ada sianosis,
RR 25x/menit, suara
nafas vesikuler,
pergerakan dinding
dada tidak simetris,
terpasang O2 via
NRM 15 lpm SPO2 :
99%
A: masalah belum
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan 1-6
2 07.50
08.00
07.30
1. Memantau tanda-tanda
vital /jam
R/ hasil akhir
TD : 194/111
N : 102
RR : 27
S: 36.0’C
2. Mengkaji status cairan
R/ intake :1209 cc /24jam
Output :1100 cc/24jam
Balance : +109cc
3. Membatasi masukan
25-01-2013
Pukul 08.00 WIB
S: -
O: cairan dalam tubuh
tidak seimbang,
balance caira +109 cc
A: masalah belum
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan
cairan
R/ klien tidak minum
4. Berkolaborasi dalam
pemberian therapi
diuretik
R/ klien diberikan lasik
10mg/jam secara
continue
3 07.00
07.30
1. Menganjurkan makan
sedikit-sedikit tapi sering
R/ klien mengerti dan
melakukannya
2. Mengkaji status nutrisi
klien
R/ klien mengatakan tidak
enak makan terasa pahit
dilidah, makan habis 5
sendok makan
25-01-2013
Pukul 08.00 WIB
S : klien mengatakan
tidak enak makan
terasa pahit dilidah
O : makan5 sendok
dalam 1 porsi
A : masalah belum
teratasi
P : intervensi
dilanjutkan
4 07.00
07.20
07.30
1. Mengkaji tingkat
kemandirian
R/ klien masih terbaring
di tempat tidur posisi
semifowler
2. Kaji tingkat kemandirian
dalam melakukan activity
daily living
R/ makan sendiri
3. Bantu klien dalam
melakukan ADL
R/ membantu aktifitas
klien sebagian
25-01-2013
Pukul 08.00 WIB
S : -
O : makan sendiri,
aktivitas dibantu
sebagian
A : masalah teratasi
sebagian
P : intervensi
dilanjutkan
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE 1
No Dx Watku/tgl Evaluasi Paraf
1 1 26-01-2013
08.00
08.30
08.40
09.00
10.00
14.00
S : klien sudah tidak mengeluh sesak
O: bunyi paru vasikuler , RR: 27x/menit .pengembangan
dada simetris respirasi normal , terpasang O2 via BC 5 lpm
SPO2 99%
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi lanjutkan 1-6
I:
1. Mengobservasi adanya sianosis
R/: tidak terjadi adanya sianosis.
2 Mengobservasi pola napas klien
R/:RR 29x/menit
3. Menguskultasi bunyi paru secara periodic, catat kualitas
bunyi napas, wheezing, ekspirasi memanjang dan
observasi kesimetrisan gerakan dada
R/:Suara napas vesikuler, tidak ada wheezing,
pergerakan dada simetris
4. Mengobservasi konsentrasi O2 sesuai indikasi
R/: Sudah terpasang O2 via BC 5 lpm, SPO2 : 98%
5. Mempertahankan posisi samifowler
R/ klien tampak nyaman
E: Klien sudah tidak mengeluh sesak. Bunyi paru vasikuler ,
RR: 27x/menit .pengembangan dada simetris respirasi
normal , terpasang O2 via BC 5 lpm SPO2 99%
R: Tidak ada revisi
2 2 S : -
O: cairan dalam tubuh tidak seimbang, balance cairan +109
Kumulatif intake: 609, Kumulatif output 500
13.30
14.00
11.00
14.00
A: Masalah belum teratasi sebagian
P: intervensi lanjutkan
I: 1. Memantau tanda-tanda vital /jam
R/ hasil akhir
TD : 172/104
N : 112
RR :29
S: 36.4’C
2 Mengkaji status cairan
R/ intake : 609
Output : 500
Balance : +109
3. Membatasi masukan cairan
R/ klien dianjurkan untuk tidak banyak minum minum
habis Air putih+ Susu 550cc
4. Memeberikan therapi diuretik
R/ klien diberikan lasik 10mg/jam secara continue - habis
stop ganti dengan lasik 4x3ampul advis dokter
E: cairan dalam tubuh tidak seimbang, balance cairan +109
Kumulatif intake:609 , Kumulatif output 500
R: Tidak ada refisi
3 3
12.00
12.10
12.20
S : klien mengatakan masih tidak enak makan
O : klien makan habis ½ porsi makan
A: Masalah belum tertasi
P: intervensi lanjutkan
I:
1. Menganjurkan makan selagi hangat
R/ klien makan habis ½ porsi
13.00
14.00
2. Menganjurkan makan sedikit-sedikit tapi sering
R/ klien mengerti dan melakukannya
3. Mengkaji adanya mual muntah
R/ klien mengatakan tidak ada mual muntah
4. Mengkaji status nutrisi klien
R/ klien mengatakan tidak enak makan lidah pahit,
makan habis 1/2 porsi makan
E ; klien mengatakan tidak enak makan lidah terasa pahit
tidak ada mual , klien makan habis 1/2 porsi
R: tidak ada revisi
4 4
08.00
12.00
13.00
14.00
S : -
O : klien makan dan minum dibantu oleh keluarga ,
kebutuhan ADL masih di bantu sebagian
A: Masalah belum teratasi
P : intervensi lanjutkan
I;
1. Mengkaji tingkat kemandirian
R/ klien masih terbaring di tempat tidur posisi
semifowler
2. Kaji tingkat kemandirian dalam melakukan activity
daily living
R/ makan di bantu oleh keluarga
3. Bantu klien dalam melakukan ADL
R/ membantu aktifitas klien sebagian
E : klien makan dan minum dibantu oleh keluarga , dan
kebutuhan ADL masih di bantu sebagian oleh perawat
R: Tidak ada revisi
Dines Sore
1 1 26-01-2013 S : klien sudah tidak mengeluh sesak
14.20
14.30
15.30
16.00
20.00
O: bunyi paru vasikuler , RR: 27x/menit .pengembangan
dada simetris respirasi normal , terpasang O2 via BC 5 lpm
SPO2 99%
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi lanjutkan 1-6
I:
1. Mengobservasi adanya sianosis
R/: tidak terjadi adanya sianosis.
2 Mengobservasi pola napas klien
R/:RR 27x/menit
3 Menguskultasi bunyi paru secara periodic, catat
kualitas bunyi napas, wheezing, ekspirasi
memanjang dan observasi kesimetrisan gerakan dada
R/:Suara napas vesikuler, tidak ada wheezing,
pergerakan dada simetris
4 Observasi konsentrasi O2 sesuai indikasi
R/: Sudah terpasang O2 via BC 5 lpm, SPO2 : 98%
5 Mempertahankan posisi samifowler
R/ klien tampak nyaman
E: Klien sudah tidak mengeluh sesak. Bunyi paru vasikuler ,
RR: 27x/menit .pengembangan dada simetris respirasi
normal , terpasang O2 via BC 5 lpm SPO2 99%
R: Tidak ada revisi
2 2
18.00
S : -
O: cairan dalam tubuh tidak seimbang, balance cairan -12
Kumulatif intake: 513, Kumulatif output 525
A: Masalah belum teratasi sebagian
P: intervensi lanjutkan
19.00
17.00
I: 1. Memantau tanda-tanda vital /jam
R/ hasil akhir
TD : 184/102
N : 102
RR :24
S: 36.2’C
6 Mengkaji status cairan
R/ intake : 503
Output : 525
Balance : -12
7 Membatasi masukan cairan
R/ klien dianjurkan untuk tidak banyak minum minum
habis Air putih 450cc
8 Berkolaborasi dalam pemberian therapi diuretik
R/ klien diberikan lasik 4x 3ampul
E: cairan dalam tubuh tidak seimbang, balance cairan -12
Kumulatif intake: 513, Kumulatif output 525
R: Tidak ada revisi
3 3
17.00
17.05
17.10
17.15
S : klien mengatakan masih tidak enak makan
O : klien makan habis 3 sendok makan
A: Masalah belum tertasi
P: intervensi lanjutkan
I:
1Menganjurkan makan selagi hangat
R/ klien makan habis 3 sendok
2Menganjurkan makan sedikit-sedikit tapi sering
R/ klien mengerti dan melakukannya
3Mengkaji adanya mual muntah
R/ klien mengatakan tidak ada mual muntah
19.00 9Mengkaji status nutrisi klien
R/ klien mengatakan tidak enak makan lidah pahit,
makan habis 3 sendok makan
E ; klien mengatakan tidak enak makan lidah terasa pahit
tidak ada mual , klien makan habis 3 sendok
R: tidak ada revisi
4 4
19.00
16.00
17.00
14.00
S : -
O : klien makan dan minum dibantu oleh keluarga ,
kebutuhan ADL masih di bantu sebagian
A: Masalah belum teratasi
P : intervensi lanjutkan
I;
1 Mengkaji tingkat kemandirian
R/ klien masih terbaring di tempat tidur posisi
semifowler
2. Kaji tingkat kemandirian dalam melakukan activity
daily living
R/ makan di bantu oleh keluarga
3. Bantu klien dalam melakukan ADL
R/ membantu aktifitas klien sebagian ( memakaikan
pempers, mengganti baju)
E : klien makan dan minum dibantu oleh keluarga , dan
kebutuhan ADL masih di bantu sebagian oleh perawat
R: Tidak ada revisi
Klien di rujuk keruangan flamboyan jam 20:00