Bahan kuliah 03-Hubungan antara benih dengan patogen
Transcript of Bahan kuliah 03-Hubungan antara benih dengan patogen
Hubungan Antara Hubungan Antara Benih –Patogen – Benih –Patogen – Penyakit TanamanPenyakit Tanaman
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Tanaman “sehat” atau tumbuh normal
Tanaman dapat menjalankan fungsi-fungsi fisiologi
Pembelahan dan diferensiasi sel, fotosintesa, metabolisme, reproduksi dan lain lain
Mengapa tanaman menunjukan pertumbuhan abnormal dengan ekspresi gejala tertentu dan bagaimana cara mengatasi hal tersebut
Gangguan atau kerusakan proses fisiologis yang berlangsung secara terus menerus yang disebabkan faktor penyebab primer dan gangguan tersebut dinyatakan dalam bentuk karakter patologi yang khas yang disebut sebagai gejala
Penyakit tumbuhan
Tipe Penyakit pada Tanaman
Konsep Hubungan Antara Tumbuhan Dengan Mikroorganisme/Patogen
Konsep Segitiga Tetrahedron Penyakit Tumbuhan
Manusia
Patogen
Tumbuhan
Lingkungan
Siklus Penyakit Tumbuhan
Fase Patogenesa
Fase Saprogenesa
Siklus sekunder
Siklus primer
Siklus Penyakit Tumbuhan
Siklus primer
Fase patogenesa Inokulum patogen pertama ada di lapang dan melakukan infeksi serta menimbulkan penyakitFase saprogenesa Patogen bertahan pada kondisi tertentu di alam terjadi bila kondisi tidak optimal atau ekstrim
Siklus sekunder
Fase destruktiv patogenTerjadi pada inang utama dan kondisi optimalKerusakan tanaman
Inokulasi
Perkecambahan spora
Pembentukan tabung kecambah
Pembentukan apresorium
Infeksi Penetrasi
Kolonisasi
Periode inkubasi
Gejala awal
Penyebaran Patogen
Patogen bertahan hidup atau mati
Tahapan Kejadian Penyakit Tumbuhan
Tahapan Kejadian Penyakit Tumbuhan
Patogen kontak - sel/jaringan inang dan mengambil nutrisi inang Infeksi yang berhasil akan menimbulkan gejala Infeksi laten gejala muncul setelah rentang waktu yang panjang Infeksi lokal infeksi hanya pada bagian tertentu inang Infeksi sitemik infeksi menyebar ke seluruh bagian inang
Inokulasi • Kontak antara patogen dengan tumbuhan inang• Inokulum adalah bagian patogen untuk memulai infeksi
Penetrasi • Penetrasi tidak selalu diikuti dengan gejala• Awal suatu patogen masuk ke jaringan inang
Kolonisasi Pertumbuhan dan perkembangan patogen di dalam jaringan inang
Infeksi
Penyebaran patogen
Tahapan Kejadian Penyakit Tumbuhan
Penyebaran aktif Patogen secara aktif bergerak dengan energi sendiri
Nematoda, spora kembara
Penyebaran pasifDisebarkan karena bantuan faktor lain
Struktur patogen untuk penyebaranCendawan : miselium, spora, sklerotia, tubuh buah,
rhizomorfBakteri : selVirus : partikelNematoda : telur, larva, nematoda dewasa
Cara penyebaran patogen Angin, air, serangga, manusia, alat pertanian, bagian tanaman
Konsep Hubungan Antara Tumbuhan Dengan Mikroorganisme/Patogen
HubunganTumbuhan dengan patogen
Biotroph
Hidup pada sel dan jaringan hidupSifat patogen obligatInang relatif sedikit/terbatasVirus tumbuhan dan sebagian cendawan (Peronosporaceae, Erysiphales, Uredinales, Ustilaginales)
Perthotroph
Menghasilkan toksin atau enzim hidrolisa untuk merusak sel atau jaringan tanaman kemudian hidup pada jaringan ituSebagian besar bakteri dan cendawan patogenik
NekrotrophHidup pada substrat yang mati , tidak membunuh inang.Sering disebut saprofit Inang luas
Lokasi Patogen Pada Lokasi Patogen Pada BenihBenih
Kontaminasi Dipermukaan benih
Di dalam jaringan benih
Melalui proses infeksi Patogen mapan dan bertahan
Terbawa bebas bersama benih
Patogen pada sisa tanaman, butiran tanah, struktur khusus
Infeksi patogen pada jaringan benih
Langsung terjadi dari jaringan tanaman induk
Penularan dari luar
Infesksi sistemik melalui stigma
Infeksi melalui dinding ovari dan kulit biji
Infeksi melalui tangkai bunga dan buah
Infeksi Jaringan Tanaman Induk Infeksi Melalui StigmaInfeksi Dinding Ovari dan Kulit Biji
Mekanisme Infeksi Patogen pada Benih
Kontaminasi
Infestasi atau kontaminasi pada permukaan kulit biji
Terbawa sebagai propagul (exp.sklerotium), sisa tanaman yang terinfeksi atau butiran tanah yang terinfestasi
Terjadi ketika panen, thresing, pasca panen
Penularan Patogen
Transmitted (tertular melalui benih) infeksi dan infestasi inokulum benih
Non transmitted infestasi inokulum di lapang
Fase pertumbuhan tanaman, sejak awal pertumbuhan
Kondisi fisik terutama RH dan suhu Waktu terjadi proses infeksi sangat terkait
dengan kondisi lingkungan Struktur atau bagian benih menentukan lokasi
patogen Perkembangan infeksi patogen dan pertumbuhan
tanaman dari benih itu
Faktor pembatas penularan
1. Patogen terbawa benih dan tertular melalui benih
2. Patogen terbawa benih bersifat tular benih dan tular tanah
3. Patogen terbawa benih bersifat tular benih dan tersebar melalui udara
4. Patogen bersifat tular benih dan tular serangga
5. Patogen bersifat tular benih dan tular nematoda
Pola hubungan patogen terbawabenih dan penyebaran di lapang
Tidak semua patogen penyebab penyakit tanaman dapat terbawa benih
Agen pembawa dan penyebab penyakit pada benih dan tanaman
Kelompok Patogen Terbawa dan Tertular Benih Tanaman
Cendawan Bakteri Virus Viroid Nematoda
Kelompok Patogen Terbawa dan Tertular Benih Tanaman
Kelompok terbesar patogen terbawa dan tertular benih.
Sebagian besar penyakit tanaman disebabkan oleh cendawan.
Sering menimbulkan gejala busuk benih, rebah kecambah, lodoh pada bibit, busuk akar dan batang, hangus, hawar daun, puru
Sebagian menunjukan gejala khas dan sebagaian besar tidak menunjukan gejala pada benih
Terbawa benih dalam bentuk spora dorman seperti chlamidospore dan oospora, struktur sklerotia
Cendawan Patogen Terbawa Benih
Cendawan Patogen Terbawa Benih
MorfologiMultiselular (banyak sel), eukariotik (berinti sejati), berbentuk benang (filamen). Hifa membetuk miselium. Dibentuk struktur spora dan penyangga spora . ReproduksiSpora seksual (meiosis) atau spora asexual (mitosis) process. Spora dibentuk pada hifa atau struktur reporuksi khusus yang disebut sporokarp. Cara infeksi secara aktif menembus sel/jaringan tanaman, atau melalui luka, lubang alami tanaman, dan bantuan seranggaStruktur bertahanSpora bertahan (dorman) seperti klamidospora, oospora, sklerotiaPenyebaranMelalui angin, air, benih, bahan perbanyakan vegetatif, tanah dan lain lainGejala yang ditimbulkan Bercak daun, hawar, klorosa, layu pembuluh, busuk akar, Tanda penyakit berupa struktur seperti spora, hifa, tubuh buah.
Organisme prokariotik
Penularan bakteri melalui benih tanaman sangat penting dalam mempertahankan jenisnya di alam
Sering menimbulkan penyakit busuk benih, puru, layu, busuk basah, busuk pada pangkal batang, hawar, pustule
Bakteri Patogen Terbawa Benih
Bakteri Patogen Terbawa Benih
MorfologiTerdiri satu sel, prokariotik, kecuali untuk kelompok aktinomyces membentuk filamen (benang). Berbentuk batang, dinding sel terbungkus kapsul, mempunyai flagela (sejenis ekor untuk bergerak), memberikan reaksi gram negatif.ReproduksiPembelahan sel. Berada diantara sel tumbuhan atau berada di saluran pembuluh. Bakteru tumbuhan tidak membentuk spora.Gejala yang ditimbulkanBusuk lunak berlendir, bercak daun, hawar daun, busuk batang, busuk buah, busuk biji dan umbi, kanker, kanker batang, layu pembuluh dan puruTanda penyakitLendir (Bacterial ooze) pada bagian tanaman yang menunjukan gejala Cara infeksi Melalui luka, lubang alami tanaman (seperti stomata, sel lenti , hidatoda) dan serangga vektor
Kelompok bakteri tumbuhanGenus Clavibacter, Erwinia, Pseudomonas, Xanthomonas dan Streptomyces
Virus dan Viroid Terbawa BenihMorfologiVirus bukan sebagai mahluk hidup karena tidak dapat melakukan metabolisme, tetapi virus mempunyai ciri mahluk hidup karena virus mampu melakukan perbanyakan (berkembang biak) dan mempunyai struktur asam nukleat. Molekul Submicroscopik , terdiri asam nukleat (RNA or DNA) dan di bungkus protein, viroid hanya terdiri RNA sajaReproduksi Sebagai Parasit obligat, virus harus “memelihara” sel tanaman agar tetap hidup, dan “bereproduksi” secara replikasi.Tempat bertahan Jaringan tanaman hidup, vektor dan benih
Gejala yang ditimbulkan Menguning, mosaik, bercak, kerdil, perubahan warnaTanda penyakitHanya bisa dilihat melalui mikroskop elektron.
Penyebaran dan PenularanPerbanyakan vegetatif, benih, serbuk sari, serangga, tungau, nematoda, cendawan, tali putri, secara mekanik dengan sap (cairan perasan tanaman sakit yang mengandung virus).
Sekitar 20 % virus tumbuhan yang diketahui terbawa dan tertular melalui benih
Virus terbawa benih terjadi terutama jika tanaman induk terinfeksi secara sistemik pada saat pembungaan dan proses pembuhan (bisa melalui serbuk sari terinfeksi)
Virus Patogen Terbawa Benih
Struktur asam nukleat tanpa selubung protein
Baru diketahui 2 viroid yang diketahui terbawa benih yaitu Potato spindle tuber viroid (PST) dan Chrysantethemum stunt viroid
Viroid Terbawa Benih
Nematoda Patogen Terbawa Benih
Kelompok hewan yang menyebabkan penyakit, mirip dengan cacing, membutuhkan lapisan film untuk aktivitas dan mobilitas
Nematoda pathogen dicirikan dengan stilet Menyebabkan puru akar, bintil, gejala menguning
pada daun, Genus yang sering terbawa benih adalah Anguina,
Aphelenchoides, Ditylenchus, Heterodera, Rhadinaphelenchus
Nematoda Patogen Terbawa BenihMorfologi
Kelompok hewan yang berbentuk cacing ( mikroskopis),panjang 300-1000 µm dan
diameter 15-35 µm, transparan dan tidak bersegmen. Pada bagian mulut terdapat stilet
dan berfungsi sebagai alat untuk menusuk dan menghisap makanan dari sel- sel inang.
Reproduksi
secara kawin (amfimiktik) atau tanpa kawin (partenogenetik). Nematoda betina
dewasa menghasilkan telur. Siklus hidup terdiri telur larva (empat stadia) dewasa
Tempat bertahan
Telur dan larva dapat bertahan di tanah, tapi juga dalam jaringan tanaman dan benih.
Hidup di dalam jaringan tanaman (endoparasit) atau dipermukaan jaringan tanaman
(ektoparasit)
Gejala yang ditimbulkan
Kerdil, klorosa, lesio pada akar, membentuk puru akar
Tanda penyakit
Larva dan telur berada di dalam dan di luar jaringan serta dapat diamati secara
mikroskopis
Penyebaran
Menyebar secara aktif atau secara pasif terbawa tanah, air, angin, benih, bahan
perbanyakan vegetatif, alat-alat pertanian.
Nematoda Patogen Terbawa Benih
Seed gall nematodes (Anguina tritici) pada gandum
Puru biji
Nematoda dorman
Cat.: dapat bertahan hingga 38 tahun
NEMATODA SISTA KENTANG(Globodera spp.)
Nematoda sista kentang(Globodera rostochiensis)
Nematoda sista kentang(Globodera pallida)
NEMATODA PURU AKAR(Meloidogyne spp.)
NEMATODA DAUN DAN TUNAS(Aphelenchoides)
Ditylenchus spp.
Seed Health Testing Dalam Mutu Benih Dengan Teknik PCR Modifikasi
• Cepat (rapid)
• Akurat (accurate)
• Mudah/praktis (realible)
• Bisa diulang (reproducible)
• Untuk mendeteksi dan mengidentifikasi patogen terbawa benih (sekaligus kuantifikasi)
• Untuk membuat strategi pengendalian penyakit terbawa benih (merupakan bagian dari produksi kedelai)
Prinsip Tujuan
Sekian dan terima kasih