Bagaimana senyawa ionik mengkristal.docx
-
Upload
dexsna-erna -
Category
Documents
-
view
23 -
download
1
Transcript of Bagaimana senyawa ionik mengkristal.docx
1. Bagaimana senyawa ionik mengkristal?
Jawab:
Senyawa ionik mengkristal dengan kisi kristal tertentu. Kisi-kisi kristal yang terbentuk ini
dapat diramalkan berdasarkan rasio radius antara kation dan anion yang ada. Apabila
rasio antara kation dan anion semakin besar maka bilangan koordinasi kation akan
semakin besar pula.
2. Bagaimana kestabilan senyawa ionik terhadap hubungannya dengan energi kisi?
Jawab:
Kestabilan senyawa ionik diperoleh apabila energi kisi dapat mengatasi energi-energi
yang diperlukan pada beberapa tahap endotermik dalam pembentukan senyawa ionik dari
unsur-unsurnya. Energi tersebut dapat berupa energi transfer elektron antara kation anion,
energi atomisasi dan energi disosiasi.
3. Gas-gas inert (He, Ne, Ar, dst) dapat membentuk kristal-kristal sederhana. Kristal
tersebut umumnya transparan, bersifat isolator, berikatan lemah dan memiliki titik leleh
yang sangat rendah. Bila diperhatikan, atom-atom gas ini memiliki orbital valensi yang
terisi penuh elektron, sehingga elektron-elektron valensi tidak lagi memungkinkan untuk
membentuk ikatan. Gaya apakah yang membuat atom-atom tersebut dapat bertahan
dalam menyusun kristal?
Jawab:
Gas-gas inert dapat bertahan dalam menyusun kristal akibat adanya gaya Van derr Wals,
ini disebabkan karena atom-atom gas inert dapat mengalami distorsi yang sangat kecil
pada distribusi elektronnya dalam orbital kulit penuh yang berbentuk simetri bola.
Meskipun kecil, penyimpangan ini cukup mengubah atom-atom menjadi dipol-dipol
listrik. Interaksi antar dipol inilah yang menghasilkan gaya tarik-menarik yang disebut
dengan gaya Van derr Wals.
4. Gaya apakah yang mempertahankan atom-atom dalam kristal agar tetap bersatu ?
Jawab:
Gaya yang dapat mempertahankan atom-atom dalam kristal agar tetap bersatu adalah
gaya tarik-menarik elektrostatik antara muatan negatif elektron dan muatan positif inti
atom dari gaya elektrostatik tersebut akhirnya menimbulkan gaya pemersatu (kohesi)
dalam zat padat. Sementara itu gaya magnet sangat kecil pengaruhnya pada kohesi, dan
gaya gravitasi bahkan dapat diabaikan efeknya. Di pihak lain, adanya interaksi
pertukaran, sepeti gaya van der waals dan lkatan kovalen juga memberikan sumbangan
gaya kohesi kristal
5. Dalam kenyataan, kristal tidaklah selalu merupakan susunan atom-atom identik yang
tersusun secara berulang dan teratur di seluruh volumenya, namun Kristal juga memiliki
ketidakteraturan. Apa yang menyebabkan terjadinya ketidakteraturan Kristal?
Jawab:
Ketidakteraturan kristal terjadi biasanya disebabkan karena kristal mengandung ketidak-
sempurnaan, yang kebanyakan terjadi pada kisi-kisi kristalnya. Karena kisi-kisi kristal
merupakan suatu konsep geometris, maka ketidak-sempurnaan kristal juga
diklasifikasikan secara geometris. Kita mengenal ketidak-sempurnaan berdimensi nol
(ketidak-sempurnaan titik), ketidak-sempurnaan berdimensi satu (ketidak-sempurnaan
garis), ketidak-sempurnaan berdimensi dua (ketidaksempurnaan bidang). Selain itu
terjadi pula ketidak-sempurnaan volume dan juga ketidak-sempurnaan pada struktur
elektronik.
6. Karena hanya memiliki sebuah elektron, atom hidrogen hanya dapat berikatan dengan
sebuah atom lain. Akan tetapi, keadaan tertentu, sering dijumpai bahwa atom hidrogen
dapat pula berikatan cukup kuat dengan dua buah atom lain. Kemudian, bagaimana atom
Hidrogen dapat berikatan dengan dua atom lain pada keadaan tersebut?
Jawab:
Pada keadaan demikian terbentuklah ikatan hidrogen di antara atom-atom tersebut dan
atom H dengan energi ikat 0,1 eV. Dalam ikatan hidrogen, atom H bersifat sebagai ion
positif terutama bila berikatan dengan atom-atom yang elektronegatif, seperti F, O dan N
sehingga, atom Hidrogen dapat berikatan dengan dua buah atom lain.
7. Bagaimana kestabilan ikatan dalam senyawa ionik padat bila entalpi kisi yang dimiliki
mempunyai harga (+) yang besar?