Bagaimana senyawa ionik mengkristal.docx

4
1. Bagaimana senyawa ionik mengkristal? Jawab: Senyawa ionik mengkristal dengan kisi kristal tertentu. Kisi-kisi kristal yang terbentuk ini dapat diramalkan berdasarkan rasio radius antara kation dan anion yang ada. Apabila rasio antara kation dan anion semakin besar maka bilangan koordinasi kation akan semakin besar pula. 2. Bagaimana kestabilan senyawa ionik terhadap hubungannya dengan energi kisi? Jawab: Kestabilan senyawa ionik diperoleh apabila energi kisi dapat mengatasi energi-energi yang diperlukan pada beberapa tahap endotermik dalam pembentukan senyawa ionik dari unsur- unsurnya. Energi tersebut dapat berupa energi transfer elektron antara kation anion, energi atomisasi dan energi disosiasi. 3. Gas-gas inert (He, Ne, Ar, dst) dapat membentuk kristal- kristal sederhana. Kristal tersebut umumnya transparan, bersifat isolator, berikatan lemah dan memiliki titik leleh yang sangat rendah. Bila diperhatikan, atom-atom gas ini memiliki orbital valensi yang terisi penuh elektron, sehingga elektron-elektron valensi tidak lagi memungkinkan untuk membentuk ikatan. Gaya apakah yang membuat atom-atom tersebut dapat bertahan dalam menyusun kristal? Jawab:

Transcript of Bagaimana senyawa ionik mengkristal.docx

Page 1: Bagaimana senyawa ionik mengkristal.docx

1. Bagaimana senyawa ionik mengkristal?

Jawab:

Senyawa ionik mengkristal dengan kisi kristal tertentu. Kisi-kisi kristal yang terbentuk ini

dapat diramalkan berdasarkan rasio radius antara kation dan anion yang ada. Apabila

rasio antara kation dan anion semakin besar maka bilangan koordinasi kation akan

semakin besar pula.

2. Bagaimana kestabilan senyawa ionik terhadap hubungannya dengan energi kisi?

Jawab:

Kestabilan senyawa ionik diperoleh apabila energi kisi dapat mengatasi energi-energi

yang diperlukan pada beberapa tahap endotermik dalam pembentukan senyawa ionik dari

unsur-unsurnya. Energi tersebut dapat berupa energi transfer elektron antara kation anion,

energi atomisasi dan energi disosiasi.

3. Gas-gas inert (He, Ne, Ar, dst) dapat membentuk kristal-kristal sederhana. Kristal

tersebut umumnya transparan, bersifat isolator, berikatan lemah dan memiliki titik leleh

yang sangat rendah. Bila diperhatikan, atom-atom gas ini memiliki orbital valensi yang

terisi penuh elektron, sehingga elektron-elektron valensi tidak lagi memungkinkan untuk

membentuk ikatan. Gaya apakah yang membuat atom-atom tersebut dapat bertahan

dalam menyusun kristal?

Jawab:

Gas-gas inert dapat bertahan dalam menyusun kristal akibat adanya gaya Van derr Wals,

ini disebabkan karena atom-atom gas inert dapat mengalami distorsi yang sangat kecil

pada distribusi elektronnya dalam orbital kulit penuh yang berbentuk simetri bola.

Meskipun kecil, penyimpangan ini cukup mengubah atom-atom menjadi dipol-dipol

listrik. Interaksi antar dipol inilah yang menghasilkan gaya tarik-menarik yang disebut

dengan gaya Van derr Wals.

4. Gaya apakah yang mempertahankan atom-atom dalam kristal agar tetap bersatu ?

Jawab:

Gaya yang dapat mempertahankan atom-atom dalam kristal agar tetap bersatu adalah

gaya tarik-menarik elektrostatik antara muatan negatif elektron dan muatan positif inti

atom dari gaya elektrostatik tersebut akhirnya menimbulkan gaya pemersatu (kohesi)

dalam zat padat. Sementara itu gaya magnet sangat kecil pengaruhnya pada kohesi, dan

Page 2: Bagaimana senyawa ionik mengkristal.docx

gaya gravitasi bahkan dapat diabaikan efeknya. Di pihak lain, adanya interaksi

pertukaran, sepeti gaya van der waals dan lkatan kovalen juga memberikan sumbangan

gaya kohesi kristal

5. Dalam kenyataan, kristal tidaklah selalu merupakan susunan atom-atom identik yang

tersusun secara berulang dan teratur di seluruh volumenya, namun Kristal juga memiliki

ketidakteraturan. Apa yang menyebabkan terjadinya ketidakteraturan Kristal?

Jawab:

Ketidakteraturan kristal terjadi biasanya disebabkan karena kristal mengandung ketidak-

sempurnaan, yang kebanyakan terjadi pada kisi-kisi kristalnya. Karena kisi-kisi kristal

merupakan suatu konsep geometris, maka ketidak-sempurnaan kristal juga

diklasifikasikan secara geometris. Kita mengenal ketidak-sempurnaan berdimensi nol

(ketidak-sempurnaan titik), ketidak-sempurnaan berdimensi satu (ketidak-sempurnaan

garis), ketidak-sempurnaan berdimensi dua (ketidaksempurnaan bidang). Selain itu

terjadi pula ketidak-sempurnaan volume dan juga ketidak-sempurnaan pada struktur

elektronik.

6. Karena hanya memiliki sebuah elektron, atom hidrogen hanya dapat berikatan dengan

sebuah atom lain. Akan tetapi, keadaan tertentu, sering dijumpai bahwa atom hidrogen

dapat pula berikatan cukup kuat dengan dua buah atom lain. Kemudian, bagaimana atom

Hidrogen dapat berikatan dengan dua atom lain pada keadaan tersebut?

Jawab:

Pada keadaan demikian terbentuklah ikatan hidrogen di antara atom-atom tersebut dan

atom H dengan energi ikat 0,1 eV. Dalam ikatan hidrogen, atom H bersifat sebagai ion

positif terutama bila berikatan dengan atom-atom yang elektronegatif, seperti F, O dan N

sehingga, atom Hidrogen dapat berikatan dengan dua buah atom lain.

7. Bagaimana kestabilan ikatan dalam senyawa ionik padat bila entalpi kisi yang dimiliki

mempunyai harga (+) yang besar?