BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN...

39
0 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI

Transcript of BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN...

Page 1: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

0

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI

Page 2: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa patut kita pancarkan, hanya karena asung kertha wara nugraha-Nya BPBD Provinsi Bali mampu menyelesaikan tugas menyusun dokumen Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) dan Petunjuk Teknis (JUKNIS) Sertifikasi kesiapsiagaan bencana bagi para penyedia jasa industri pariwisata, bisnis dan penyedia jasa lainnya sesuai dengan apa yang diharapkan.

Dengan telah rampungnya dokumen ini, BPBD Provinsi Bali segera akan dapat memulai kegiatan sertifikasi sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dari kegiatan ini. Dokumen ini akan menjadi pedoman bagi tim verifikasi dalam melaksanakan tugasnya dan menjadi pedoman bagi calon penerima sertikasi kesiapsiagaan bencana di provinsi Bali.

Dokumen ini telah disusun berdasarkan referensi-referensi resmi kebencanaan serta pengalaman-pengalaman institusi penggiat bencana dan dengan kajian mendalam sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen kebencanaan. Namun demikian, bukan berarti telah mencapai sempurna. Dokumen ini harus terus menerus dimutahirkan (update) menyesuaikan dan menselaraskan percepatan dan kecepatan ilmu pengetahuan kebencanaan.

Terimakasih yang setulus-tulusnya kami sampaikan kepada semua pihak yang telah melaksanakan proses penyusunan dokumen ini, terutama kepada tim verifikasi yang dibentuk berdasarkan SK Gubernur Nomor: 768/04-1/HK/2015. Tanpa bantuan semua pihak, niscaya dokumen ini selesai sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Semoga dokumen ini dapat digunakan sebaik-baiknya dalam mendukung sertifikasi bagi industri pariwisata, bisnis dan penyedia jasa lainnya.

Denpasar, Pebruari 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah

(BPBD) Provinsi Bali KetuaPelaksana

Dewa Made Indra

Page 3: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

2

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 1

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 4

A. Latar Belakang ........................................................................................... 4

B. Maksud dan Tujuan .................................................................................... 4

C. Ruang Lingkup dan sistematika ................................................................. 5

D. Landasan Hukum ....................................................................................... 5

BAB II PENGERTIAN DAN PRINSIP .............................................................. 7

A. Pengertian ................................................................................................... 7

B. Prinsip ........................................................................................................ 9

BAB III KEBIJAKAN DAN STRATEGI ......................................................... 10

A. Kebijakan ................................................................................................. 10

B. Strategi ..................................................................................................... 11

BAB IV ASPEK PENILAIN ............................................................................. 12

A. Pengetahuan bencana terdiri dari : ........................................................... 12

1. Pengetahuan umum ...................................................................................... 12

2. Partisipatif dalam kegiatan kebencanan ....................................................... 12

B. Mitigasi ........................................................................................................ 13

1. Mitigasi struktural ........................................................................................ 13

2. Mitigasi non struktural ................................................................................. 14

C. Kesiapsiagaan dan Kapasitas Respon ...................................................... 14

1. Kesiapsiagaan .............................................................................................. 14

2. Sistem peringatan dini ................................................................................. 14

3. Kapasitas Respon ......................................................................................... 15

D. Keamanan ................................................................................................. 15

Page 4: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

3

BAB V METODE DAN MEKANISME ........................................................... 16

A. Metode...................................................................................................... 16

B. Mekanisme ............................................................................................... 16

1. Persiapan verifikasi ...................................................................................... 16

2. Pelaksanaan verifikasi ................................................................................. 16

3. Setelah memperoleh data ............................................................................. 16

C. Penentuan tingkat sertifikat ......................................................................... 17

D. Pengajuan sertifikasi .................................................................................... 18 BAB VI DANA/PEMBIAYAAN...................................................................... 19

A. Sumber dana ............................................................................................. 19

B. Dana operasional ...................................................................................... 19

BAB VII PENUTUP.......................................................................................... 20

LAMPIRAN: ..................................................................................................... 21

1. SK Tim verifikasi ..................................................................................... 21

2. Daftar periksa penilaian ........................................................................... 29

Page 5: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

4

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sebagaimana diketahui bahwa, kondisi alam Provinsi Bali sangat rentan terhadap bencana alam. Berbagai bencana pernah terjadi di Bali seperti gempabumi, letusan gunung api, banjir, longsor, kekeringan dan angin kencang. Provinsi Bali memiliki dua gunungapi aktif, yaitu Gunung Agung dan Gunung Batur, serta tidak menutup kemungkinan Gunung Batukaru. Di kawasan Gunung Agung, daerah yang kemungkinan akan terlanda awan panas, aliran lava dan aliran lahar 23.037,58 ha. Daerah yang rawan terkena aliran lahar/banjir dan kemungkinan dapat terlanda awan panas dan longsoran atau runtuhan.

Bali terletak sangat dekat dengan zona tumbukan (subduction zone)

antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Zona tumbukan ini merupakan kawasan yang menjadi sumber utama untuk tsunami lokal yang bisa berdampak di pulau Bali. Diperkirakan gelombang tsunami hanya membutuhkan waktu antara 20-30 menit untuk mencapai pantai. Oleh karena itu waktu untuk memberikan peringatan sangatlah singkat.

Selain zona subduksi Selat Sunda Trench dan patahan belakang (back

arc fault), ada 2 sumber tsunami lainnya yang sudah terindentifikasi: longsor bawah laut dan aktivitas vulkanik. Longsor bawah laut dapat dikaitkan dengan gempa bumi. Longsor tersebut terjadi selama gempa bumi, yang dapat meningkatkan energi tsunami, sehingga melipatgandakan efek pengangkatan akibat gerakan tektonik pada zona subduksi (disebabkan oleh gempa bumi tersebut).

Dengan kondisi seperti diatas, tidak ada pilihan lain jika ingin

mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh bencana selain meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan bagi seluruh komponen masyarakat di Bali, tidak terkecuali sektor-sektor bisnis/swasta yang menjadi andalan pendapatan daerah seperti sektor pariwisata dan dunia usaha lainnya.

B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud

Sebagai pedoman bagi tim verifikasi dalam memberikan penilaian kesiapsiagaan bencana sesuai dengan parameter penilaian yang telah disepakati.

2. Tujuan

Memberikan penilaian sekaligus pembinaan membangun kesiapsiagaan bencana kepada sektor-sektor vital seperti industri pariwisata, bisnis, dan sektor penyedia jasa lainnya sesuai dengan parameter kesiapsiagaan bencana yang disepakati.

Page 6: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

5

C. Ruang Lingkup dan sistematika Ruang lingkup JUKLAK ini adalah mencakup perencanaan kegiatan,

aspek/parameter penilaian kesiapsiagaan bencana, mekanisme kerja dan metode sesuai dengan kaidah manajemen bencana dan siklus bencana.

Sistematika disusun sebagai berikut : BAB I Pendahuluan BAB II Pengertian dan prinsip BAB III Kebijakan dan Strategi BAB IV Aspek penilaian BAB V Metode dan Mekanisme BAB VII Pendanaan BAB VIII Penutup

D. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-

daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844).

3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

4. Undang-undang Nomor 31 tahun 2009 tentang Meteorologi,

Klimatologi dan Geofisika. 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi

Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373);

Page 7: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

6

7. Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2006 tentang Search and Rescue (SAR)

8. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan

Pengelolaan Bantuan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4829);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta

Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Non Pemerintah Dalam Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4830);

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2006 tentang

Pedoman Umum Mitigasi Bencana; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2007 tentang

Pedoman Penyiapan Sarana dan Prasarana Dalam Penanggulangan Bencana;

13. Peratutaran Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif

Nomor.PM.106/PW.006/MPK/2011. Tentang Sistem manajamen pengamanan hotel

14. Peraturan Daerah Provinsi BaliNomor 12 Tahun 2009 tentang Pokok-

Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provisi Bali Tahun 2009 Nomor 12 Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 12);

15. Peraturan Gubernur Bali Nomor 52 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas

Pokok Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Bali

Keputusan Gubernur Bali Nomor : 768/04-I/HK/2015 tentang Pembentukan dan susunan keanggotaan tim verifikasi kesiapsiagaan bencana.

Page 8: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

7

BAB II PENGERTIAN DAN PRINSIP

A. Pengertian Beberapa pengertian dijelaskan sebagai berikut :

1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

2. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

3. Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan olehperistiwa atau

rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, danwabah penyakit.

4. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan olehperistiwa atau

serangkaian peristiwa yang diakibatkan olehmanusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atauantarkomunitas masyarakat, dan teror.

5. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalahserangkaian upaya yang

meliputi penetapan kebijakanpembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatanpencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.

6. Kegiatan pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang

dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana.

7. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk

mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.

8. Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan

sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.

9. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik

melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Page 9: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

8

10. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yangdilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untukmenangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputikegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda,pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusanpengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dansarana.

11. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspekpelayanan

publik atau masyarakat sampai tingkat yangmemadai pada wilayah pascabencana dengan sasaranutama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajarsemua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakatpada wilayah pascabencana.

12. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semuaprasarana dan sarana,

kelembagaan pada wilayahpascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupunmasyarakat dengan sasaran utama tumbuh danberkembangnya kegiatan perekonomian,sosial dan budaya,tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peranserta masyarakat dalam segala aspek kehidupanbermasyarakat pada wilayah pascabencana.

13. Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana

pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman,mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.

14. Bantuan darurat bencana adalah upaya memberikan bantuan untuk

memenuhi kebutuhan dasar pada saat keadaan darurat. 15. Petunjuk Pelaksanaa (Juklak) Suatu dokumen yang dibuat sebagai pedoman untuk petugas/tim dalam

melakukan monitoring/penilaian dan evaluasi terhadap lembaga/instansi tertentu dalam berbagai aspek yang memiliki dasar hukum dan parameter/indikator yang jelas.

16. Industri Pariwisata, bisnis dan penyedia jasa lainnya adalah sektor swasta

karena dengan keinginannya sendiri melakukan kegiatan peningkatan kapasitas kesiapsiagaan bencana dalam rangka turut aktif dalam usaha-usaha pengurangan resiko bencana di Provinsi Bali.

17. BHA adalah…. 18. PHRI adalah….

Page 10: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

9

B. Prinsip Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) ini mempunyai prinsip-prinsip berikut:

1. Proses penyusunan dilakukan secara bersama dan terbuka oleh seluruh anggota Tim.

2. Berlaku untuk seluruh anggota tim yang terlibat dalam proses sertifikasi. 3. Langkah-langkah sertifikasi terdiri dari Rapat persiapan tim, verifikasi

kelapangan, kompilasi hasil penilaian tim, penetapan hasil dan laporan kepada Gubernur Bali melalui kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali.

4. Menetapkan peran dan tugas setiap anggota tim penilai. 5. Menyepakati konsensus yang telah dibuat bersama. 6. Dibuat untuk melakukan penilaian kesiapsiagaan bencana terhadap

industri pariwisata, bisnis dan jasa lainnya di Provinsi Bali. 7. Diusulkan menjadi pertimbangan salah satu dasar rekomendasi

perpanjangan izin industri pariwisata, bisnis dan jasa lainnya di Provinsi Bali bagi perusahaan yang berlokasi didaerah rawan bencana.

8. Selalu dimutakhirkan atau dikaji ulang secara periodik berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peraturan yang berlaku sekurang-kurangnya 3 tahun atau jika ada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru.

Page 11: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

10

BAB III KEBIJAKAN DAN STRATEGI

A. Kebijakan Undang-Undang Nomor : 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana

menyatakan bahwa penanggulangan bencana bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana dan melibatkan unsur pemerintah, unsur masyarakat dan unsur swasta.

BPBD Provinsi Bali memulai langkah strategis dengan memberikan

apresiasi kepada unsur swasta yang telah melakukan kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitas kesiapsiagaan bencana. Terobosan ini menjadi sangat penting dan efektif dalam rangka mengurangi risiko jika terjadi bencana.

Konsep dasar pengurangan risiko bencana sesungguhnya ada 3 hal yang

mesti dilakukan, yang pertama adalah mengurangi hazard, memperkecil kerentanan dan yang terakhir adalah peningkatan kapasitas. Khusus untuk pengurangan risiko yang akan dilaksanakan pada dunia usaha lebih kepada peningkatan kapasitas perusahaan itu sendiri didalam menghadapi bencana.

Selain amanah Undang-Undang kebencanaan, dalam Rencana

Penaggulangan Bencana (RPB) provinsi Bali, juga sangat jelas mengisyaratkan bahwa peningkatan kapasitas menjadi prioritas program yang harus dilaksanakan.Dilatar belakangi pemikiran tersebut, Gubernur Bali menerbitkan Keputusan Nomor : 1849/04-1/HK/2013 tanggal 6 September 2013 tentang pembentukan dan susunan keanggotaan tim verifikasi kesiapsiagaan bencana.

Tim verifikasi ini dibentuk untuk melaksanaan pembinaan dan penilaian

kesiapsiagaan sesuai dengan standard dan kretaria penanggulangan bencana. Tim ini juga mempuyai tugas sebagai berikut :

a. Menyusun indikator atau parameter kesiapsiagaan menghadapi bencana; b. Menyusun Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) dan Petunjuk Teknis

(JUKNIS) pelaksanaan pembinaan dan penilaian; c. Melaksanakan proses identifikasi risiko bencana pada objek yang akan

diverifikasi; d. Melaksanakan penilaian kesiapsiagaan sesuai dengan indikator atau

parameter yang telah ditentukan; e. Merekomendasikan hasil penilaian kepada Kepala Pelaksanan Badan

Penanggulangan Bencana Provinsi Bali; f. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Gubernur melalui Kepala

Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali.

Page 12: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

11

B. Strategi Strategi praktis yang digunakan dalam Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK)

ini adalah : 1. Peningkatan pengetahuan tim verifikasi yang terkait dengan pengetahuan

dasar kebencanaan sampai kepada pengetahuan yang lanjutan. 2. Penyusunan parameter penilaian. 3. Menyusun perencanan sesuai dengan maksud dan tujuan Petunjuk

Pelaksanaan (JUKLAK) ini. 4. Melaksanakan sosialisasi kepada objek verifikasi.

Page 13: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

12

BAB IV ASPEK PENILAIN

Aspek pengetahuan bencana merupakan aspek dasar yang harus diketahui

oleh segenap pengelolaan perusahaan dari level manager sampai ke tingkat staff paling bawah. Dalam penilaian paling standard, paling tidak 5 – 10 persen/ dari jumlah karyawan pernah mengikuti pelatihan dasar bencana atau pernah menyelenggarakan pelatihan kebencanaan yang diwakili oleh masing-masing bagian/departemen. Konten teknis yang berkaitan dengan aspek pengetahuan dan kebencanaan adalah sebagai berikut :

A. Pengetahuan bencana terdiri dari :

1. Pengetahuan umum a. Perusahaan memiliki program pelatihan kebencanaan atau yang

berhubungan dengan kebencanaan yang melibatkan semua komponen manajemen dan terdokumentasi.

b. Sudah pernah melakukan/berpartisipasi dalam pelatihan singkat kebencanaan yang diberikan oleh dinas/instansi yang relevan dan ada tanda bukti sertifikat/surat keterangan secara individu atau kelembagaan.

c. Jika point diatas terpenuhi, apakah sudah disosialisasikan dilingkungan perusahan.

d. Apakah daftar manajemen atau staff yang telah mengikuti pelatihan kebencanaan disediakan.

e. Tersedia referensi/dokumen tentang kebencanaan dan pengurangan risiko bencana yang mudah diakses oleh manajemen dan staff.

f. Pernah mendatangkan ahli/konsultan dalam upaya pengurangan risiko bencana dan peningkatkan kapasitas pengetahuan kebencanaan.

g. Memiliki pengetahuan tentang cuaca, iklim, kualitas udara, gempa bumi dan tsunami sesuai hazard masing-masing.

h. Mengetahui potensi risiko bencana yang terjadi dilingkungan perusahaanya dan mengetahui cara penanganannya.

i. Tersedia dokumen kajian risiko yang disusun berdasarkan potensi hazard dilingkungan perusahannya masing-masing.

2. Partisipatif dalam kegiatan kebencanan

a. Perusahaan pernah mengikuti seminar/lokakarya atau sejenisnya yang diselenggarakan oleh lembaga profesional kebencanaan seperti BPBD, BMKG, SAR, PMI, Dinas Kesehatan, BPPT, LIPI, Perguruan Tinggi dll. Dibuktikan dengan sertifikat/Surat Keterangan.

b. Perusahan pernah mengikuti drill/simulasi yang dilakukan oleh Dinas/Lembaga yang menangani kebencanaan.

c. Perusahan pernah terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan pengurangan risiko bencana yang diselenggarakan oleh Dinas/Instansi kebencanaan minimal dilakukan didaerah sekelilingnya.

Page 14: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

13

d. Pernah terlibat langsung/berpartisipasi dalam kegiatan tanggap darurat bencana.

B. Mitigasi

1. Mitigasi Struktural

a. Tersedia denah/peta bangunan yang terpasang disetiap sisi gedung/kamar kerja/kamar istirahat dll.

b. Terdapat areal yang bisa digunakan sebagai titik kumpul (assembly point) ketika terjadi emergency.

c. Jika point 3 diatas tersedia, apakah assembly point sudah sesuai dengan kreteria standard persyaratan assembly point.

d. Apakah telah ditentukan daerah aman (safe area) untuk beberapa hazard contohnya untuk gempabumi, tsunami, kebakaran atau banjir.

e. Tersedianya sarana proteksi kebakaran aktif (Sistem deteksi dan alarm, APAR, Hidrant, Springkler dll) yang dirancang sesuai dengan standar tingkat bahayanya.

f. Jika point 5 diatas tersedia, apakah semua karyawan/staff mampu mengoperasionalkan.

g. Apakah sarana proteksi dimaksud siap digunakan kapan saja ? (Periksa kartu control)

h. Aapakah tersedia fasilitas dan aksesibilitas bangunan yang diperuntukan kepada kelompok disable (cacat),

i. Sistem penanggulangan banjir sudah didesain sedemikian rupa ( drainase, biopori)

j. Dilengkapi dengan sistem pembuangan limbah yang aman dari pencemaran lingkungan

k. Dilengkapi dengan tangga darurat dan pintu keluar darurat disetiap unit bangunan.

l. Penangkal petir telah terpasang sesuai dengan persyaratan tinggi bangunan dan telah diperiksa dan diuji secara berkala.

m. Strukturruang telah memperhatikan aspek pengurangan resiko bencana/kecelakaan yang menimbulkan bencana (antara kamar kerja/kamar tamu dengan cooler, boiler, genset, limbah dll)

n. Apakah terpasang tanda-tanda peringatan bahaya pada area-area bahaya disekitar bangunan

o. Membangun kemandirian semua komponen manajemenperusahan , untuk meningkatkan kesadaraan membangun kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana (Periksa dokumen kajian risiko bencana).

Page 15: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

14

p. Turut aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan pengelolaan lingkungan untuk pengurangan resiko bencana baik yang dilaksanakan sendiri atau patisipasi.

q. Apakah ada inisiatif bekerjasama dengan stakeholder lain dalam kegiatan sosial fokus kepada pengelolaan lingkungan terutama dengan masyarakat disekitar lokasi perusahaan/hotel.

2. Mitigasi Non Struktural

a. Adanya kebijakan perusahaan peduli terhadap pengelolaan lingkungan demi keamanan dan keselamatan bila terjadi ancaman bencana.

b. Apakah pernah mengadakan pelatihan pengurangan Risiko Bencana c. Memiliki MOU dengan Instansi terkait dalam rangka

membangun/meningkatkan kapasitas staff terhadap aksi-aksi pengurangan risiko bencan

d. Tersedia kebijakan perlindungan (santunan, asuransi dll.) terhadap staff/karyawan, aset perusahaan dan pemakai jasa perusahaan.

C. Kesiapsiagaan dan Kapasitas Respon

1. Kesiapsiagaan a. Terbentuk tim yang terlatih khusus yang siap ditugaskan ketika terjadi

bencana dilingkungan perusahan b. Tim tersebut diatas telah dilegalisasi oleh manajemen dan memiliki

pembagian tugas yang jelas. c. Memiliki Standard Operating Prosedur (SOP) sesuai dengan

ancaman hazard didaerahnya. d. Sosialisasi SOP atau kebijakan kepada karyawan, vendor dan mitra

kerja dilaksanakan terus menerus. e. Uji coba SOP dalam bentuk drill/simulasi/table top wajib dilakukan

secara berkala minimal 6 bulan sekali. f. Sarana dan prasarana yang disiapkan untuk menghadapi tanggap

darurat bencana siap digunakan dan bekerja dengan baik (Jejaring komunikasi, transportasi, sarana kesehatan, perlengkapan kebakaran dll)

2. Sistem peringatan dini

a. Perusahaan telah menentukan cara untuk memperoleh informasi peringatan dini dari instansi terkait seperti PUSDALOPS, BMKG, PVMBG, BPBD Provinsi dan kabupaten/kota.

b. Kalau point 1 diatas tersedia, apakah ada terpasang atau menggunakan jenis teknologi apa.

c. Memiliki mekanisme yang jelas dalam menerima informasi peringatan (bagan/skema sistem peringatan dini)

Page 16: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

15

d. Pembagian tugas yang jelas bagi para pejabat/staff ketika menerima informasi peringatan dini dan reaksi yang harus dilakukan.

e. Bagaimana dengan penyampaian peringatan dini (warning) kepada para tamu dan pekerja perusahan, adakah format arahan yang standard untuk reaksi yang efektif dan efisien?

f. Rambu evakuasi terpasang atau rambu lainnya sesuai dengan hazard diwilayahnya.

g. Tersedia peta rencana evakuasi sesuai dengan identifikasi hazard (Gempa bumi, Tsunami. Kebakaran, banjir dll) serta prosedur dan strategi yang digunakan.

3. Kapasitas Respon a. Tersedia data potensi dan sumber dayaseperti, data personil terlatih,

peralatan dan perlengkapan dalam mendukung penanggulangan bencana (data base)

b. Tersedia peralatan standard first responder seperti tandu, kotak Pertolongan Pertama (dulu disebut kotak PPPK), spalk/bidai, pembalut cepat/mitela, masker secukupnya.

c. Tim khusus yang dibentuk sudah dilengkapi dengan peralatan standard Alat Pengaman Diri (APD)

d. Telah mengikuti pelatihan bantuan hidup dasar (BHD) dan Medical First Responder (MFR)

e. Pernah menyelenggarakan sendiri atau pernah mengikuti pelatihan (Praktis) Search and Resque (SAR)

f. Pernah menyelenggarakan sendiri atau pernah mengikuti pelatihan penanganan kasus kejadian luar biasa (KLB) dan wabahpenyakit

g. Regu pemadam kebakaran terbentuk dan terlatih menggunakan peralatan yang tersedia di perusahaan .

D. Keamanan

1. Perusahaan memiliki prosedur yang jelas penanganan keamanan ketika terjadi ancaman bencana.

2. Perusahaan memiliki peralatan penunjang untuk pemantauan aktifitas keamanan dan kemungkinan terjadinya bencana seperti CCTV.

3. Petugas keamanan memiliki pengetahuan praktis kebencanaan. 4. Memiliki jejaring komunikasi yang kuat dengan instansi terkait Seperti

dengan TNI, POLRI, Pecalang Desa adat dll. 5. Tersedia check list dinas/instansi pelaku kebencanaan, contact person dan

nomor telephon penting.

Page 17: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

16

BAB V METODE DAN MEKANISME

A. Metode Penilaian untuk mencapai sertifikasi, ada 3 jenis metode yang akan dilaksanakan.

Metode pertama adalah, pemeriksaan berkas administrasi yang meliputi perijinanperusahaan, hard copy seluruh SOP yang dimiliki atau panduan lainya yang terkait dengan kebencanaan yang telah dilaksanakan perusahaan .Semua berkas adalah berkas asli dan 1 rangkap fotocopy yang akan dipergunakan sebagai dokumen tim verifikasi. Berkas fotocopy merupakan berkas yang akan menjadi milik pemerintah.

Metode kedua adalah, pengisian daftar periksa (check list) yang telah

disiapkan dan menjadi standard penilaian sertifikasi.Cara pengisian adalah membentuk focus group discussion (FGD) yang terdiri dari perwakilan perusahaan dari berbagai departemen terkait (minimal 5 orang dan maksimal 10 orang). daftar periksa (Check ist) dibacakan satu persatu, bukan mereka yang mengisi sendiri.

Methode ketiga adalah, tim melakukan survey lapangan dengan tujuan

mengetahui secara langsung apa yang telah terdisain sesuai dengan data yang diperoleh dari interview pengisian daftar periksa (Check list).

B. Mekanisme

1. Persiapan Verifikasi a. Mensosialisasi rencana verifikasi yang akan dilaksanakan oleh BPBD

provinsi Bali , sasaran sosialisasi boleh focus kepada target hotel yang akan diverifikasi sesuai dengan kuota

b. Membuat daftar tugas dan surat tugas tim verikasi yang akan ditugaskan untuk melaksanakan verifikasi

c. Menguhubungi pihak hotel/perusahan yang akan diverifikasi sesuai konfirnasi sebelumnya

2. Pelaksanaan Verifikasi a. Melaksanakan verifikasi sesuai dengan pembagian tugas yang disepakati

3. Setelah memperoleh data a. Setelah tim memperoleh hasil poin(2a)diatas, tim diberikan waktu 1-2

minggu untuk mengkaji hasil yang diperoleh dan menyusun rekapiltulasi nilai.

b. Dari hasil kajian pada poin 1 diatas, tim akan menghasilkan gambaran umum tingkat kesiapsiagaan yang dicapai dan substansi apa saja yang perlu ditingkatkan dan dibina oleh BPBD Provinsi Bali

Page 18: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

17

C. Penentuan tingkat sertifikat Dibawah ini dijelaskan item teknis yang harus dipenuhi untuk dapat

memperoleh sertifikasi. Komponen induk penilaian terdiri dari 4 komponen yang terdiri dari, Pengetahuan Bencana, Mitigasi, Kesiapsiagaan dan Kapasitas respon, Keamanan. Tingkat penilaian dibagi menjadi 5 yakni : Nilai 0 (nol) belum (dimulai, pernah, tersedia, direncanakan) Nilai1 (satu) langkah awal (sudah dilakukan, sudah direncanakan) Nilai2 (dua) sedang (berjalan/dilakukan) Nilai3 (tiga) hampir selesai (dilaksanakan/dilakukan) Nilai 4 (empat) sudah selesai/pernah (dialakukan/dilaksanakan)

Jenis sertifikasi dikelompokan menjadi 3 (tiga) jenis sertifikasi sesuai dengan nilai/ angka yang diperoleh setelah dijumlahkan seluruh komponen penilaian dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Pembobotan nilai Jumlah nilai masing-masing sektor dikalikan dengan bobot nilai yang

ditetapkan yakni : a. Sektor Kesiapsiagaan dan Kapasitas Response nilai bobotnya adalah 3

(tiga) b. Sektor Ilmu Pengetahuan bencana nilai bobotnya adalah 2 (dua) c. Sektor Mitigasi nilai bobotnya adalah 2 (dua) d. Keamanan nilai bobotnya adalah 1 (satu)

2. Nilai Maksimal

Yang dimaksud dengan nilai maksimal adalah nilai yang diperoleh X jumlah para meter/persektor X nilai bobot.

Contoh penilaian pada sektor Kesiapsiagaan dan kapasitas response 4 (nilai yang diperoleh) X 20 (jumlah parameter) X 3 (nilai bobot sektor Kesiapsiagaan dan kapasitas response) = 240 Contoh penilaian pada sektor Pengetahuan bencana 4 (nilai yang diperoleh) X 13 (jumlah parameter) X 2 (nilai bobot sektor pengetahuan bencana) = 104 Contoh penilaian pada sektor Mitigasi 4 (nilai yang diperoloh) X 21 (jumlah parameter) x 2 (nilai bobot mitigasi) = 168 Contoh penilaian pada sektor Keamanan 4 (nilai yang diperoloh) X 5 (jumlah parameter) x 1 (nilai bobot Keamanan) = 20

Page 19: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

18

Jadi nilai maksimal setelah pembobotan yang bisa diperoleh adalah 1. Nilai sektor Kesiapsiagaan dan kapasitas response = 240 2. Nilai sektor Pengetahuan bencanana = 104 3. Nilai sektor Mitigasi = 168 4. Nilai sektor Keamanan = 20 Nilai Total Maksimal adalah = 532

Jadi penentuan jenis sertifikasi yang diterima ditentukan dengan perhitungan jumlah nilai sebagai berikut :

a. Sertifikasi tingkat Pratama, mencapai nilai 60-69,9% dari nilai total maksimal (532)

b. Sertifikasi tingkat Madya, mencapai nilai 70-89,9% dari nilai total maksimal (532)

c. Sertifikasi tingkat Utama, mencapau nilai 90-100% dari nilai masimal (532)

D. Pengajuan sertifikasi

1. Jika telah tersedia rekapitulasi nilai, tim verifikasi mengajukan usul pengeluaran sertifikat yang ditandatangani oleh sekretaris tim verifikasi yang menilai kepada Kalak BPBD Provinsi Bali. Pengusulan sertifikat harus memuat tingkat sertifikasi yang diusulkan serta rekomendasi teknis dan lampiran-lampiran yang diperlukan.

2. Setelah mendapatkan persetujuan dari Kalak BPBD Provinsi, proses pengadaan sertifikat, penulisan dan seremoni penyerahan sertifikat direncankan dan dilaksanakan oleh secretariat tim verifikasi dibawah koordinasi Sekretaris Tim Verifikasi.

Catatan : 1. Pengajuan sertifikasi bersifat kolektif dengan pertimbangan efektifitas

dan efisiensi.Penyerahan sedapat mungkin juga diserahkan secara kolektif dalam bentuk seremonial yang sederhana namun bermakna.

2. Masa berlaku sertifikat adalah 3 tahun sejak dikeluarkan.Setelah masa

berlaku telah habis maka wajib perusahaan untuk mengajukan kembali sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan pada saat itu.

Page 20: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

19

BAB VI DANA/PEMBIAYAAN

A. Sumber dana Dana/pembiayaan akibat dari kegiatan ini didukung dari dana APBD

Pemerintah Provinsi Bali. B. Dana operasional

Dana operasional terdiri dari : 1. Honor tim setiap bulan sampai dengan akhir tahun 2014 2. Uang perjalanan dinas dalam daerah 3. Kebutuhan ATK 4. Biaya sertifikasi 5. Biaya rapat timverifikasi sesuai kebutuhan

Page 21: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

20

BAB VII PENUTUP

Demikian Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) tim verikasi ini disusun untuk dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas tim. Jika dalam pelaksanaan kegiatan ada hal-hal yang perlu diperbaiki, maka segera akan dilaksanakan peninjauan dan revisi. Juklak ini bersifat mutlak dan mengikat, ini berarti tidak berlaku jika ada kebijakan-kebijakan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan secara akedemik.

Page 22: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

21

LAMPIRAN: 1. SK Tim verifikasi

GUBERNUR BALI

KEPUTUSAN GUBERNUR BALI

NOMOR 768 / 04-1 / HK / 2015

TENTANG

PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM VERIFIKASI KESIAPSIAGAAN BENCANA

GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis

Bali memiliki kerawanan terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam, maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan psikologis.

b. bahwa untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana

dalam rangka pengurangan risiko bencana, perlu dilakukan pembinaan dan penilaian kesiapsiagaan sesuai dengan standard dan kriteria penanggulangan bencana;

c. bahwa untuk melaksanakan pembinaan dan penilaian kesiapsiagaan menghadapi bencana perlu membentuk Tim Verifikasi Kebencanaan;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan

Page 23: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

22

Keputusan Gubernur tentang Pembentukan dan Susunan Keanggotaan Tim Verifikasi Kebencanaan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649);

2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang

Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5589);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4829);

Page 24: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

23

8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Non Pemerintah Dalam Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4830);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2006 tentang Pedoman Umum Mitigasi Bencana;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyiapan Sarana dan Prasarana Dalam Penanggulangan Bencana;

11. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provisi Bali Tahun 2009 Nomor 12 Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 12);

12. Peraturan Gubernur Bali Nomor 52 Tahun 2011tentang Rincian Tugas Pokok Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali (Berita Daerah Provinsi Bali Tahun 2011 Nomor 52).

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KESATU : Membentuk Tim Verifikasi Kesiapsiagaan Bencana dengan

susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Tim sebagaimana dimaksud dalam diktum Kesatu mempunyai

tugas: g. menyusun indikator atau parameter kesiapsiagaan

menghadapi bencana ; h. menyusun standar operating procedure (SOP) pelaksanaan

pembinaan dan penilaian ; i. melaksanakan proses identifikasi risiko bencana; j. melaksanakan penilaian kesiapsiagaan sesuai dengan

indikator atau parameter yang telah ditentukan; k. merekomendasikan hasil penilaian kepada Kepala Pelaksanan

Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Bali; dan

Page 25: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

24

l. melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Gubernur melalui Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali.

KETIGA : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan

ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2015.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2015.

Ditetapkan di Denpasar pada tanggal 10 Pebruari 2015

an. GUBERNUR BALI,

SEKRETARIS DAERAH,

COKORDA NGURAH PEMAYUN, SH.,MH Pembina Utama Muda NIP. 19580228 198603 1 015

Page 26: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

25

Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana di Jakarta 2. Ketua DPRD Provinsi Bali di Denpasar. 3. Inspektur Provinsi Bali di Denpasar. 4. Kepala Bappeda Provinsi Bali di Denpasar. 5. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali di Denpasar 6. Kepala Biro Keuangan Setda Provinsi Bali di Denpasar. 7. Kepala Biro Hukum dan HAM Setda Provinsi Bali di Denpasar (3

exemplar). 8. Kepala Biro Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Bali di

Denpasar. 9. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab/Kota se-

Bali 10. Ketua Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI) Provinsi Bali di Denpasar 11. Yang bersangkutan.

Page 27: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

26

LAMPIRAN

KEPUTUSAN GUBERNUR BALI

TA TANGGAL 10 Pebruari 2015 NOMOR 768 / 04-1 / HK / 2015

TENTANG

PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM VERIFIKASI KESIAPSIAGAAN BENCANA

Susunan Keanggotaan Tim Verifikasi Kesiapsiagaan Bencana.

Penasehat : Gubernur Bali.

Penanggung jawab : Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali.

Ketua : Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Provinsi Bali. Wakil Ketua : Kepala UPT Pusat Pengendalian Operasional

Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali.

Sekretaris : Kepala Seksi Peringatan Dini, Data dan Pelayanan

Informasi Kebencanaan UPT Pusat Pengendalian Operasional Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali.

:

1. Mayor Chk Intwiaji, Sh. Korem 163/Wirasatya.

2. I Wayan Putrawan (AKBP), Kabag/ Binopsnal Ditpamobvit Polda Bali.

3. Ida Bagus Purwa Sidemen, S Ag. Direktur Eksekutif BPD PHRI Bali.

4. I Made Suastika, Staf Dinas Pariwisata Provinsi Bali.

5. I Gusyi Ngurah Nurjaya, St. Staf Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali.

Anggota

Page 28: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

27

6. Drs. I Gusti Putu Remita, MM Kepala Seksi Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Bali.

7. I Nyoman Gede Wiryajaya, STP, MP. Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar.

8. Agung Herwanto, SH, MSi. Kasubag Pembinaan dan Bantuan Hukum pada Biro Hukum Setda Provinsi Bali

9. I Gede Jendra, SH. Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali

10. I Gede Sudiarta, S,Sos, MSi. Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Bali.

11. I Made Widana, SE. Staf Seksi Analisis Evalusi Operasi SAR Kantor Basarnas Denpasar.

12. I Gusti Putu Anom Surya, SST. Staf Seksi Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

13. I Putu Desy Rimbawan, S.Si. Staf Divisi DP/DR Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali.

14. Putu Anom Agustina, S.IP, MSi. Sekretaris BPBD Provinsi Bali.

15. Drs. I Gusti Ngurah Bagus Rudi Hermawan, MSi. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Bali

16. I Made Sudana, SE. Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Provinsi Bali

17. I Nyoman Suka Arnawa, SH Kepala Sub. Bidang Kesiapsiagaan Bencana BPBD Provinsi Bali

Page 29: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

28

Staf Administrasi : 8 (Delapan) orang Staf UPT Pusdalops PB Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali

1. Chassario Maraden, S.Kom. 2. Putu Agus Wiguna Usadhi, S.Kom. 3. I Wayan Gede Eka Saputra, S.Kom. 4. Junivan, S.Kom. 5. Ayu Irma Primayanthi,S.Kom, MM. 6. Sang Putu Adi Sanjaya, S.Kom. 7. Ida Bagus Gede Widnyana Putra, S.Kom. 8. I Dewa Gede Supradnyana, ST.

Ir. NY

an. GUBERNUR BALI, SEKRETARIS DAERAH,

COKORDA NGURAH PEMAYUN, SH.,MH Pembina Utama Muda NIP. 19580228 198603 1 015

Page 30: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

29

2. Daftar periksa penilaian

I. Pengetahuan Bencana

ASPEK HASIL ASSESMENT CATATAN

A. Pengetahuan kebencanaan umum

1. Perusahaan memiliki program pelatihan kebencanaan atau yang berhubungan dengan kebencanaan yang melibatkan semua komponen manajemen dan terdokumentasi.

0 1 2 3 4

2. Sudah pernah melakukan/berpartisipasi dalam pelatihan singkat kebencanaan yang diberikan oleh dinas/instansi yang relevan dan ada tanda bukti sertifikat/surat keterangan secara individu atau kelembagaan.

0 1 2 3 4

3. Jika point diatas terpenuhi, apakah sudah disosialisasikan dilingkungan perusahan.

0 1 2 3 4

4. Apakah daftar manajemen atau staff yang telah mengikuti pelatihan kebencanaan disediakan. 0 1 2 3 4

5. Tersedia referensi/dokumen tentang kebencanaan dan pengurangan risiko bencana yang mudah diakses oleh manajemen dan staff.

0 1 2 3 4

6. Pernah mendatangkan ahli/konsultan dalam upaya pengurangan risiko bencana dan peningkatkan kapasitas pengetahuan kebencanaan.

0 1 2 3 4

7. Memiliki pengetahuan tentang cuaca, iklim, kualitas udara, gempa bumi dan tsunami sesuai hazard masing-masing.

0 1 2 3 4

Page 31: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

30

8. Mengetahui potensi risiko bencana yang terjadi dilingkungan perusahaanya dan mengetahui cara penanganannya.

0 1 2 3 4

9. Tersedia dokumen kajian risiko yang disusun berdasarkan potensi hazard dilingkungan perusahannya masing-masing.

0 1 2 3 4

B. Parisipasi aktif dalam kegiatan kebencanaan

1. Perusahaan pernah mengikuti seminar/lokakarya atau sejenisnya yang diselenggarakan oleh lembaga profesional kebencanaan seperti BPBD, BMKG, SAR, PMI, Dinas Kesehatan, BPPT, LIPI, Perguruan Tinggi dll. Dibuktikan dengan sertifikat/Surat Keterangan.

0 1 2 3 4

2. Perusahan pernah mengikuti drill/simulasi yang dilakukan oleh Dinas/Lembaga yang menangani kebencanaan.

0 1 2 3 4

3. Perusahan pernah terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan pengurangan risiko bencana yang diselenggarakan oleh Dinas/Instansi kebencanaan minimal dilakukan didaerah sekelilingnya.

0 1 2 3 4

4. Pernah terlibat langsung/berpartisipasi dalam kegiatan tanggap darurat bencana. 0 1 2 3 4

JUMLAH SCORE

Page 32: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

31

II. Mitigasi

ASPEK HASIL ASSESMENT CATATAN

A. Mitigasi Struktural

1) Tersedia denah/peta bangunan yang terpasang disetiap sisi gedung/kamar kerja/kamar istirahat dll. 0 1 2 3 4

2) Terdapat areal yang bisa digunakan sebagai titik kumpul (assembly point) ketika terjadi emergency.

0 1 2 3 4

3) Jika point 3 diatas tersedia, apakah assembly point sudah sesuai dengan kreteria standard persyaratan assembly point.

0 1 2 3 4

4) Apakah telah ditentukan daerah aman (safe area) untuk beberapa hazard contohnya untuk gempabumi, tsunami, kebakaran atau banjir.

0 1 2 3 4

5) Tersedianya sarana proteksi kebakaran aktif (Sistem deteksi dan alarm, APAR, Hidrant, Springkler dll) yang dirancang sesuai dengan standar tingkat bahayanya.

0 1 2 3 4

6) Jika point 5 diatas tersedia, apakah semua karyawan/staff mampu mengoperasionalkan. 0 1 2 3 4

7) Apakah sarana proteksi dimaksud siap digunakan kapan saja ? (Periksa kartu control). 0 1 2 3 4

Page 33: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

32

8) Apakah tersedia fasilitas dan aksesibilitas bangunan yang diperuntukan kepada kelompok disable (cacat).

0 1 2 3 4

9) Sistem penanggulangan banjir sudah didesain sedemikian rupa ( drainase, biopori). 0 1 2 3 4

10) Dilengkapi dengan sistem pembuangan limbah yang aman dari pencemaran lingkungan. 0 1 2 3 4

11) Dilengkapi dengan tangga darurat dan pintu keluar darurat disetiap unit bangunan. 0 1 2 3 4

12) Penangkal petir telah terpasang sesuai dengan persyaratan tinggi bangunan dan telah diperiksa dan diuji secara berkala.

0 1 2 3 4

13) Struktu rruang telah memperhatikan aspek pengurangan resiko bencana/kecelakaan yang menimbulkan bencana (antara kamar kerja/kamar tamu dengan cooler, boiler, genset, limbah dll).

0 1 2 3 4

14) Apakah terpasang tanda-tanda peringatan bahaya pada area-area bahaya disekitar bangunan? 0 1 2 3 4

15) Membangun kemandirian semua komponen manajemenperusahan , untuk meningkatkan kesadaraan membangun kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana (Periksa dokumen kajian risiko bencana).

0 1 2 3 4

16) Turut aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan pengelolaan lingkungan untuk pengurangan resiko bencana baik yang dilaksanakan sendiri atau patisipasi.

0 1 2 3 4

Page 34: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

33

17) Apakah ada inisiatif bekerjasama dengan stakeholder lain dalam kegiatan sosial fokus kepada pengelolaan lingkungan terutama dengan masyarakat disekitar lokasi perusahaan/hotel.

0 1 2 3 4

B. Mitigasi Non Struktural

1) Adanya kebijakan perusahaan peduli terhadap pengelolaan lingkungan demi keamanan dan keselamatan bila terjadi ancaman bencana.

0 1 2 3 4

2) Apakah pernah mengadakan pelatihan pengurangan Risiko Bencana 0 1 2 3 4

3) Memiliki MOU dengan Instansi terkait dalam rangka membangun/meningkatkan kapasitas staff terhadap aksi-aksi pengurangan risiko bencana.

0 1 2 3 4

4) Tersedia kebijakan perlindungan (santunan, asuransi dll.) terhadap staff/karyawan, aset perusahaan dan pemakai jasa perusahaan.

0 1 2 3 4

JUMLAH SCORE

Page 35: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

34

III. KesiapsiagaandanKapasitas Respon

ASPEK HASIL ASSESMENT CATATAN

A. Kesiapsiagaan

1. Terbentuk tim yang terlatih khusus yang siap ditugaskan ketika terjadi bencana dilingkungan perusahan.

0 1 2 3 4

2. Tim tersebut diatas telah dilegalisasi oleh manajemen dan memiliki pembagian tugas yang jelas. 0 1 2 3 4

3. Memiliki Standard Operating Prosedur (SOP) sesuai dengan ancaman hazard didaerahnya. 0 1 2 3 4

4. Sosialisasi SOP atau kebijakan kepada karyawan, vendor dan mitra kerja dilaksanakan terus menerus. 0 1 2 3 4

5. Uji coba SOP dalam bentuk drill/simulasi/table top wajib dilakukan secara berkala minimal 6 bulan sekali. 0 1 2 3 4

6. Sarana dan prasarana yang disiapkan untuk menghadapi tanggap darurat bencana siap digunakan dan bekerja dengan baik (Jejaring komunikasi, transportasi, sarana kesehatan, perlengkapan kebakaran dll).

0 1 2 3 4

Page 36: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

35

B. Sistem Peringatan Dini

1. Perusahaan telah menentukan cara untuk memperoleh informasi peringatan dini dari instansi terkait seperti PUSDALOPS, BMKG, PVMBG, BPBD Provinsi dan kabupaten/kota

0 1 2 3 4

2. Kalau point 1 diatasiya, apakah ada terpasang atau menggunakan jenis teknologi apa? 0 1 2 3 4

3. Memiliki mekanisme yang jelas dalam menerima informasi peringatan (bagan/skema sistem peringatan dini)

0 1 2 3 4

4. Pembagian tugas yang jelas bagi para pejabat/staff ketika menerima informasi peringatan dini dan reaksi yang harus dilakukan.

0 1 2 3 4

5. Bagaimana dengan penyampaian peringatan dini (warning) kepada para tamu dan pekerja perusahan, adakah format arahan yang standard untuk reaksi yang efektif dan efisien?

0 1 2 3 4

6. Tersedia peta rencana evakuasi sesuai dengan identifikasi hazard (Gempa bumi, Tsunami. Kebakaran, banjir dll) serta prosedur dan strategi yang digunakan.

0 1 2 3 4

C. Kapasitas response

1. Tersedia data potensi dan sumber dayaseperti, data personil terlatih, peralatan dan perlengkapan dalam mendukung penanggulangan bencana (data base).

0 1 2 3 4

2. Tersedia peralatan standard first responder seperti tandu, kotak Pertolongan Pertama (dulu disebut kotak PPPK), spalk/bidai, pembalut cepat/mitela, masker secukupnya.

0 1 2 3 4

Page 37: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

36

3. Tim khusus yang dibentuk sudah dilengkapi dengan peralatan standard Alat Pengaman Diri (APD). 0 1 2 3 4

4. Telah mengikuti pelatihan bantuan hidup dasar (BHD) dan Medical First Responder (MFR). 0 1 2 3 4

5. Pernah menyelenggarakan sendiri atau pernah mengikuti pelatihan (Praktis) Search and Resque (SAR). 0 1 2 3 4

6. Pernah menyelenggarakan sendiri atau pernah mengikuti pelatihan penanganan kasus kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit.

0 1 2 3 4

7. Regu pemadam kebakaran terbentuk dan terlatih menggunakan peralatan yang tersedia di perusahaan. 0 1 2 3 4

JUMLAH SCORE

Page 38: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

37

IV. Keamanan

ASPEK HASIL ASSESMENT CATATAN

1. Perusahaan memiliki prosedur yang jelas penanganan keamanan ketika terjadi ancaman bencana. 0 1 2 3 4

2. Perusahaan memiliki peralatan penunjang untuk pemantauan aktifitas keamanan dan kemungkinan terjadinya bencana seperti CCTV.

0 1 2 3 4

3. Petugas keamanan memiliki pengetahuan praktis kebencanaan. 0 1 2 3 4

4. Memiliki jejaring komunikasi yang kuat dengan instansi terkait Seperti dengan TNI, POLRI, Pecalang Desa adat dll.

0 1 2 3 4

5. Tersedia check list dinas/instansi pelaku kebencanaan, contact person dan nomor telepon penting.

0 1 2 3 4

JUMLAH SCORE

Page 39: BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ...phribali.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Final_Draft...BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan

38

Telp : 0361 251177

Fax : 0361 261238

E-mail : [email protected]

Portal : www.balisafety.baliprov.go.id