BAB Realisasi Pancasila
-
Upload
irmafardik -
Category
Government & Nonprofit
-
view
225 -
download
28
Transcript of BAB Realisasi Pancasila
![Page 1: BAB Realisasi Pancasila](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082213/58e5b2e01a28ab85798b512b/html5/thumbnails/1.jpg)
REALISASI PANCASILA
![Page 2: BAB Realisasi Pancasila](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082213/58e5b2e01a28ab85798b512b/html5/thumbnails/2.jpg)
A. PengantarPancasila sebagai dasar filsafat,
pandangan hidup, pada hakikatnya adalah merupakan suatu sistem nilai, yang pada gilirannya untuk dijabarkan, direalisasikan serta diamalkan dalam kehidupan secara kongkrit dalam konteks bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
![Page 3: BAB Realisasi Pancasila](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082213/58e5b2e01a28ab85798b512b/html5/thumbnails/3.jpg)
Nilai-nilai Pancasila
Diangkat dari nilai-nilai yang ada dalam kehidupan secara nyata bangsa
Indonesia.meliputi:1. Nilai adat-istiadat2. Nilai kebudayaan 3. Nilai agama (sebelum membentuk
negara.)
![Page 4: BAB Realisasi Pancasila](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082213/58e5b2e01a28ab85798b512b/html5/thumbnails/4.jpg)
Realisasi serta pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari secara nyata merupakan keharusan baik secara moral maupun hukum.
Realisasi dan Pengamalan
Didasarkan pada pengetahuan tentang Pancasila yang jelas dan benar .
![Page 5: BAB Realisasi Pancasila](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082213/58e5b2e01a28ab85798b512b/html5/thumbnails/5.jpg)
Bagaimana wujud realisasinya?
Diwujudkan dalam segala aspek penyelenggaraan negara, baik meliputi bidang eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Dapat merupakan suatu realisasi norma hukum, namun juga dapat berupa wujud realisasi norma moralitas dalam kehidupan kenegaraan.
![Page 6: BAB Realisasi Pancasila](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082213/58e5b2e01a28ab85798b512b/html5/thumbnails/6.jpg)
Perlu disadari oleh warga negara Indonesia bahwa dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, setiap warga negara memiliki sifat kodrat manusia bahwa:
“Setiap manusia adalah sebagai makhluk individu sekaligus sebagai makhluk
sosial.”
![Page 7: BAB Realisasi Pancasila](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082213/58e5b2e01a28ab85798b512b/html5/thumbnails/7.jpg)
B. Realisasi Pancasila yang Objektif
Merupakan suatu realisasi serta implementasi nilai Pancasila dalam praksis penyelenggaraan negara dan peraturan per-UU di Indonesia.
Dalam implementasi penjabaran Pancasila-nya merupakan perwujudan nilai pancasila dalam kedudukannya sebagai dasar negara RI, yang realisasi konkritnya merupakan sumber dari segala sumber hukum Indonesia.
![Page 8: BAB Realisasi Pancasila](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082213/58e5b2e01a28ab85798b512b/html5/thumbnails/8.jpg)
Namun demikian sangatlah mustahil implementasi secara objektif dalam bidang kenegaraan dapat terlaksana dengan baik tanpa didukung realisasi Pancasila yang Subjektif.
![Page 9: BAB Realisasi Pancasila](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082213/58e5b2e01a28ab85798b512b/html5/thumbnails/9.jpg)
C. Penjabaran Pancasila yang Objektif
Pelaksanaan dalam bentuk realisasi dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, baik di bidang legislatif, eksekutif maupun yudikatif dan semua bidang kenegaraan dan terutama realisasinya dalam bentuk peraturan per-UU negara Indonesia.
![Page 10: BAB Realisasi Pancasila](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082213/58e5b2e01a28ab85798b512b/html5/thumbnails/10.jpg)
Perinciannya:
1. Tafsir UUD 1945, Pancasila sebagai batu uji dalam menentukan suatu peraturan perundangan itu bermakna, adil, atau tidak.
2. Pelaksanaan UUD 1945, harus mengingat dasar-dasar pokok pikiran yang tercantum dalam dasar filsafat negara Indonesia.
3. Tanpa mengurangi sifat UU, tidak dapat diganggu gugat, interpretasi pelaksanaannya harus mengingatunsur-unsur yang terkandung dalam filsafat negara.
4. Interpretasi pelaksaan UU harus lengkap dan menyeluruh.
5. Seluruh hidup kenegaraan dan tertib hukum Indonesia didasarkan atas dan diliputi oleh asas politik dan tujuan negara yang berdasar atas asas kerokhanian Pancasila.
![Page 11: BAB Realisasi Pancasila](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082213/58e5b2e01a28ab85798b512b/html5/thumbnails/11.jpg)
Yang lebih penting lagi adalah dalam realisasi pelaksanaan konkritnya, yaitu dalam setiap penentuan kebijaksanaan dibidang kenegaraan:
1. Bentuk dan kedaulatan dalam negara2. Hukum perundang-undangan dan peradilan3. Sistem demokrasi4. Pemerintahan dari pusat sampai daerah5. Politik dalam dan luar negeri6. Keselamatan, keamanan dan pertahanan7. Kesejahteraan 8. Kebudayaan9. Pendidikan, dsb10. Tujuan negara11. Reformasi dan segala pelaksanaannya12. Pembangunan nasional dan pelaksanaan kenegaraan
![Page 12: BAB Realisasi Pancasila](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082213/58e5b2e01a28ab85798b512b/html5/thumbnails/12.jpg)
Pancasila sebagai Dasar Filsafat Pembangunan Nasional
Lembaga kemanusia
an
Lembaga kemaasyaraka
tan
NEGARA
![Page 13: BAB Realisasi Pancasila](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082213/58e5b2e01a28ab85798b512b/html5/thumbnails/13.jpg)
Negara Pembangunan NasionalMemiliki dasar sebagai sumber cita-cita untuk membangun, dorongan untuk membangun dan cara-cara pembangunan
pada hakikatnya berpangkal pada cita-
cita agar manusia sebagai warga negara
dapat hidup lebih sesuai dengan martabatnya.
Agar masyarakat menjadi masyarakat manusiawi “human society” yang
mengkinkan warganya hidup yang layak sebagai manusia,
mengembangkan diri pribadinya serta
mewujudkan kesejahteraan lahir batin secara
lengkapnya.
![Page 14: BAB Realisasi Pancasila](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082213/58e5b2e01a28ab85798b512b/html5/thumbnails/14.jpg)
D. Realisasi Pancasila yang Subjektif
Pelaksanaan Pancasila yang subjektif yang mewujudkan suatu bentuk
kehidupan dimana kesadaran wajib hukum, telah terpadu menjadi kesadaran
wajib moral.Bila nilai Pancasila telah dipahami, diresapi, dan dihayati oleh seseorang, maka dia telah memiliki moral pandangan hidup, kemudian akan muncul kepribadian Pancasila.
![Page 15: BAB Realisasi Pancasila](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082213/58e5b2e01a28ab85798b512b/html5/thumbnails/15.jpg)
E. Internalisasi Nilai Pancasila1. Pengetahuan
1. Pengetahuan yang benar tentang Pancasila.2. Kesadaran
1. Mengetahui pertumbuhan keadaan yang ada dalam diri. 3. Ketaatan
1. Dalam keadaan kesediaan memenuhi lahir dan batin.4. Kemampuan kehendak
1. Sebagai pendorong melakukan perbuatan.5. Watak dan hati nurani
1. Sebagai pegangan supaya seseorang selalu mawas diri.6. Strategi dan metode
1. Proses diikuti dengan strategi serta metode yang relevan dan memadai.
![Page 16: BAB Realisasi Pancasila](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082213/58e5b2e01a28ab85798b512b/html5/thumbnails/16.jpg)
F. Proses Pembentukan Kepribadian Pancasila
1. Memiliki pengetahuan yang lengkap dan jelas tentang kebaikan dan kebenaran Pancasila.
2. Peningkatan sehingga muncul ketaatan, yaitu adanya kesediaan yang harus selalu merealisasikan Pancasila.
3. Adanya kemampuan dan kebiasaan untuk melakukan pengaktualisasian Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
4. Peningkatan hingga muncul mentalitas, yaitu selalu terselenggaranya kesatuan lahir batin, kesatuan akal & rasa, kehendak sikap & perbuatan.
![Page 17: BAB Realisasi Pancasila](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082213/58e5b2e01a28ab85798b512b/html5/thumbnails/17.jpg)
Namun, saat ini generasi penerus sekarang ini berada dalam keadaan kekosongan identitas dan pengetahuan tentang nilai yang dimiliki sebagai suatu kepribadian bangsa.
Oleh karena itu, sekarang ini proses pembentukan kepribadian Pancasila harus dilakukan secara serius, terutama oleh kalangan elit negara.
![Page 18: BAB Realisasi Pancasila](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082213/58e5b2e01a28ab85798b512b/html5/thumbnails/18.jpg)
G. Sosialisasi dan Pembudayaan Pancasila
Epistimologi Realisasi Nilai PancasilaPancasila sebagai suatu sistem nilai,
kemudian dijabarkan dalam norma dasar negara UUD 1945 yang lazimnya melalui suatu asas, yang dijabarkan dalam realisasi praksis/dalam suatu pengamalan yang bersifat kongkrit dan empiris.
Proses Sosiologi dan Pembudayan Pancasila
1. Pembudayaan nilai Pancasila2. Pembudayaan Pancasila pada kehidupan sosial3. Pembudayaan Pancasila dalam wujud budaya
fisik
![Page 19: BAB Realisasi Pancasila](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082213/58e5b2e01a28ab85798b512b/html5/thumbnails/19.jpg)
1. Harus menggunakan strategi dengan senantiasa menghubungkan nilai Pancasila dengan realitas kongkrit kehidupan manusia. Misal: nilai Ketuhanan, sikap toleransi tidak memaksakan keyakinan agama seseorang.
2. Proses pembudayaan Pancasila dalam kehidupan kongkrit. Realisasi Pancasila dilakukan secara langsung dalam kehidupan masyarakat. Misal: praktek realisasi musyawarah mufakat.
3. Pembudayaan nilai Pancasila secara langsung dalam wujud kebudayaan fisik. Misal: kaos bergambar simbol nasionalisme, buku cerita anak,
![Page 20: BAB Realisasi Pancasila](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082213/58e5b2e01a28ab85798b512b/html5/thumbnails/20.jpg)