BAB IX TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP...
Transcript of BAB IX TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP...
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 1
BAB IX
TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN
DI BEBERAPA PROVINSI DI INDONESIA
Dalam menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap standar pelayanan minimum bidang
perhubungan du beberapa provinsi di Indonesia menggunakan metodelogi survey para
pengguna jasa yaitu konsumen dan operator yang menjadi konsumen pada pelayanan bidang
perhubungan dinas perhubungan dan informatika masing-masing provinsi. Dalam hal ini
provinsi yang menjadi lokasi tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Provinsi Bengkulu
2. Provinsi Kalimantan Tengah
3. Provinsi Nusa Tenggara Timur
4. Provinsi Sulawesi Tenggara
5. Provinsi Papua Barat
Berikut ini adalah tabel masing-masing di lokasi studi yang akan diteliti adalah sebagai
berikut.
Tabel 9.1 : Daftar Bidang yang dinilai dan calon respondennya No Bidang Perhubungan yang dinilai Calon responden yang menilai
1 Terminal Pengguna terminal yaitu calon penumpang bus dan
operator bus
2 Angkutan Kota dalam Provinsi Penumpang di dalam AKDP
3 Pelabuhan/ Dermaga Sungai Pengguna pelabuhan yaotu calon penumpang dn
operator kapal
4 Kapal Angkutan Sungai dan Danau Penumpang di dalam kapal
5 Pelabuhan/ Deramaga pada Angkutan
Penyebrangan dan Laut
Pengguna pelabuhan yaotu calon penumpang dn
operator kapal
6 Kapal Angkutan Penyebrangan Penumpang di dalam kapal
7 Kapal Angkutan Laut Penumpang di dalam kapal
Dari masing-masing provinsi dan komponen yang akan dinilai pada lokasi studi, berikut
nama-nama tempat yang didatangi untuk mengambil data pebelitian kali ini adalah sebagai
berkut.
Tabel 9.2 : Daftar Nama Lokasi yang dikunjungi
No
Nama Lokasi
Yang
dikunjungi
Bengkulu Kalimantan
Tengah
Nusa
Tenggara
Timur
Sulawesi
Tenggara Papua Barat
1 Terminal dan
AKDP Argamakmur WA. Gara Oebobo Puwatu Wessi
2 Sungai -
Sungai Kahayan
(darmaga
Rahambang)
- - -
3
Pelabuhan
Penyebrangan
dan Kapal
Penyebrangan
Baai Sukamara Tenau Kendari Showi
4 Pelabuhan Laut Baai Sukamara Bolok Nusantara Pel
Manokwari
Dalam hal ini yang menjadi populasi penelitian adalah para pengguna jasa atau yang pernah
menggunakan jasa bidang perhubungan di masing-masing provinsi. Untuk menentukan
sampel dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling artinya esuai
dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 2
diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut
memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya.
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian adalah Skala Likert yang terdiri atas lima
tingkat. Untuk penilaian tingkat kepentingan/harapan terdiri atas sangat penting (nilai 5),
penting (nilai 4), cukup penting (nilai 3), kurang penting (nilai 2) dan tidak penting (nilai 1).
Sedangkan untuk penilaian kepuasan/persepsi/kinerja terdiri atas sangat puas (nilai 5), puas
(nilai 4), cukup puas (nilai 3), kurang puas (nilai 2) dan tidak puas (nilai 1).
Metode analisis yang digunakan dalam mengukur tingkat kepuasan konsumen terhadap
pelayanan yang diberikan oleh dinas perhubungan dan informatika pada masing-masing
provinsi menggunakan Customer Satisfaction Index yang digunakan untuk menganalisis
tingkat kepuasan pelanggan secara keseluruhan. Kepuasan atas jasa pelayanan yang diterima
responden ditentukan oleh selisih skor persepsi/kinerja dengan harapan/kepentingan yang
diperoleh dari seluruh responden setelah mengisi item pernyataan yang disusun berdasarkan
standart yang telah ditetapkan.
Langkah pertama untuk analisis kuadran ini dengan menggunakan aplikasi SPSS 17.0 dengan
beberapa langkah perhitungan sebagai berikut
Langkah pertama menghitung rata-rata penilaian kepentingan dan kinerja setiap produk
layanan dengan rumus:
Di mana:
= Bobot rata-rata tingkat penilaian kepuasan/ persepsi/ kinerja produk
layanan ke-i
= Bobot rata-rata tingkat penilaian kepentingan/ prioritas produk layanan ke-i
n = Jumlah responden
Langkah selanjutnya adalah menghitung rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja untuk
keseluruhan produk layanan dengan rumus:
Di mana:
= Nilai rata-rata kepuasan/ persepsi/ kinerja produk layanan
= Nilai rata-rata kepentingan/ prioritas produk layanan
n = Jumlah produk layanan/ jumlah pernytaan
Nilai ini memotong tegak lurus pada sumbu horizontal, yakni sumbu yang mencerminkan
kinerja produk layanan (X) sedangkan nilai memotong tegak lurus pada sumbu vertikal,
yakni sumbu yang mencerminkan kepentingan produk layanan (Y). setelah diperoleh bobot
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 3
kinerja dan kepentingan produk layanan serta nilai rata-rata kinerja dan kepentingan produk
layanan, kemudian nilai-nilai tersebut diplotkan ke dalam diagram kartesius seperti yang
ditunjukkan pada Gambar.
Tingkat Kepuasan (X)
Gambar 9.1. Kuadran Importance-Performance Analysis
Diagram ini terdiri atas empat kuadran (Supranto, 2001):
1. Kuadran I (Pertahankan Prestasi). Produk layanan yang terdapat dalam kuadran ini
menunjukkan bahwa layanan tersebut penting dan memiliki kepuasan/ kinerja yang
tinggi. Layanan ini perlu dipertahankan untuk waktu selanjutnya.
2. Kuadran II (Cenderung Berlebihan). Kuadran ini memuat produk-produk layanan
yang dianggap kurang penting oleh masyarakat dan dirasakan terlalu berlebihan.
Peningkatan kinerja pada produk-produk layanan yang terdapat pada kuadran ini hanya
akan menyebabkan terjadinya pemborosan anggaran dan sumber daya.
3. Kuadran III (Prioritas Rendah). Produk layanan yang terdapat dalam kuadran ini
dianggap kurang penting oleh masyarakat dan pada kenyataannya kinerjanya tidak
terlalu istimewa. Peningkatan terhadap produk layanan yang masuk dalam kuadran ini
dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang dirasakan
oleh masyarakat sangat kecil.
4. Kuadran IV (Prioritas Utama). Kuadran ini memuat produk layanan dianggap
penting oleh masyarakat tetapi pada kenyataannya produk layanan tersebut belum
sesuai dengan harapan masyrakat. Tingkat kepuasan/ kinerja dari produk layanan
tersebut lebih rendah daripada tingkat kepentingan/ harapan masyarakat terhadap
produk layanan tersebut. Produk layanan yang terdapat dalam kuadran ini harus lebih
ditingkatkan lagi kinerjanya agar dapat memuaskan masyarakat.
Selanjutnya dilakukan analisis CSI (Customer Satisfaction Index) digunakan untuk
mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa secara menyeluruh dengan melihat tingkat
kepentingan dari produk-produk layanan. Untuk mengetahui besarnya CSI, maka dapat
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: (Aritonang, 2005).
Pertama, menentukan Mean Importance Score (MIS). Nilai ini berasal dari rata-rata
kepentingan tiap konsumen.
Kep
enti
nga
n (
Y)
Kuadran IV (Tingkatkan Kinerja)
Kuadran I (Pertahankan Prestasi)
Kuadran III (Prioritas Rendah)
Kuadran II (Cenderung Berlebihan)
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 4
Di mana:
n = Jumlah konsumen dalam hal ini sampel/responden penelitian
Yi = Nilai kepentingan produk layanan Y ke-i
Kedua, membuat Weight Factors (WF). Bobot ini merupakan persentase nilai MIS per produk
layanan terhadap total MIS seluruh produk layanan.
Dimana: p = Produk layanan kepentingan ke-p
Ketiga, membuat Weight Score (WS). Bobot ini merupakan perkalian antara WF dengan rata-
rata tingkat kepuasan (X) (Mean Satisfaction Score = MSS)
Keempat, menentukan Customer Satisfaction Index (CSI)
Di mana:
p = Produk layanan kepentingan ke-p
HS = (Highest Scale) Skala maksimum yang digunakan dalam hal ini adalah 5
Pada umumnya, bila nilai CSI di atas 50 persen dapat dikatakan bahwa masyarakat sudah
merasa puas sebaliknya bila nilai CSI di bawah 50 persen masyarakat belum dikatakan puas.
Nilai CSI dalam penelitian ini dibagi ke dalam lima kriteria mulai dari tidak puas sampai
dengan sangat puas. Kriteria ini mengikuti modifikasi kriteria yang dilakukan oleh PT.
Sucofindo dalam melakukan Survei Kepuasan Pelanggan.
Tabel 9.3 Kriteria Nilai Customer Satisfaction Index Nilai CSI Kriteria CSI
0,81-1,00 Sangat Puas
0,66-0,80 Puas
0,51-0,65 Cukup Puas
0,35-0,50 Kurang Puas
0,00-0,34 Tidak Puas
Sumber: Ihsani dalam Riandina, W.O dan R.N. Suryana (2006).
Sedangkan untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat dan mendorong pada pelayanan
minimal di bidang perhubungan beberapa provinsi di Indonesia melalui pendekatan kualitatif
dengan melakukan wawancara kepada masyarakat pengguna, operator, instansi terkait yaitu
dinas perhubungan dan informatika di masing-masing provinsi.
Berikut adalah hasil perhitungan yang dilakukan dengan Ms Excel dan Aplikasi SPSS 17.0
pada masing-masing daerah provinsi yang menjadi objek penelitian. Dari hasil perhitungan
dengan menggunankan excel maka di dapat hasil sbb.
Tabel 9.4. Hasil rekapitulasi tingkat kepuasan pada masing-masing daerah
Lokasi yang
dinilai Responden
Nama Lokasi Studi
Bengkulu Kalteng NTT Sultra Papua
Barat
Terminal Calon
Penumpang
Tidak
Puas
Kurang
Puas
Cukup
Puas
Puas Kurang
Puas
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 5
Lokasi yang
dinilai Responden
Nama Lokasi Studi
Bengkulu Kalteng NTT Sultra Papua
Barat
Operator
Bus
Tidak
Puas
Tidak
Puas
Cukup
Puas
Puas Kurang
Puas
AKDP Penumpang
AKDP
Kurang
Puas
Kurang
Puas
Cukup
Puas
Kurang
Puas
Cukup
Puas
Sungai Calon
Penumpang
- Kurang
Puas
- - -
Operator
Kapal
- Kurang
Puas
- - -
Kapal Sungai Kapal
ASDP
- Kurang
Puas
- - -
Pelabuhan
Penyebrangan
Calon
Penumpang
Kurang
Puas
- Kurang
Puas
Kurang
Puas
Cukup
Puas
Operator
Kapal
Kurang
Puas
- Kurang
Puas
Kurang
Puas
Cukup
Puas
Kapal
Penyebrangan
Penumpang
Kapa
Tidak
Puas
- Tidak
Puas
Tidak
Puas
Tidak
Puas
Pelabuhan
Laut
Calon
Penumpang
Kurang
Puas
Kurang
Puas
Cukup
Puas
Kurang
Puas
Kurang
Puas
Operator
Kapal
Kurang
Puas
Kurang
Puas
Cukup
Puas
Kurang
Puas
Kurang
Puas
Kapal Laut Penumpang
Kapal
Tidak
Puas
Kurang
Puas
Kurang
Puas
Kurang
Puas
Kurang
Puas
Untuk lebih jelasnya perhitungan dan penjelasan pada pembahansan masing masing daerah
dibawah ini.
A. Provinsi Papua Barat
a. Terminal
1) Calon Penumpang
Dari quesioner yang diberikan kepada calon penumpang/ responden yang ada di
salah satu terminal provinsi Papua Barat lalu ditabulasikan didapat nilai rata-rata
unsur penilain kepuasan dan prioritas/ kepentingan masyarakat terhadap masing-
masing unsur, dimana masing-masing unsur ini adalah pernyataan yang mewakili
produk layanan yang diberikan oleh dinas perhubungan di provinsi Papua Barat
Tabel 9.5
Unsur Penilaian Terminal yang dinilai oleh penumpang
No Unsur Penilaian Manokwari
Kepuasan Prioritas
1 Luas bangunan kantor terminal 1.6 5.0
2
Kapasitas luas lantai ruang
tunggu 1.9 3.2
3 Luas ruangan loket peron 2.1 3.1
4 Luas bangunan ruang informasi 1.3 2.1
5 Ukuran rambu papan informasi 1.1 3.7
6 Luas lahan parkir 2.3 3.3
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 6
No Unsur Penilaian Manokwari
Kepuasan Prioritas
7 Luas bangunan toilet 2.4 4.2
8 Luas bangunan mushola 1.5 4.1
9 Luas kantin 2.3 3.2
10 Luas ruang pengobatan 1.3 3.8
11 Luas ruang penitipan barang 1.7 3.0
12 Luas taman 2.2 3.2
13 Akses mobilitas kursi roda 0.4 3.0
14 Kapasitas tempat sampah 2.1 3.1
15 Luas bangunan pos keamanan 1.0 2.9
Sumber : Analisis Konsultan, 2013 (Hasil tabulasi rata-rata kuesioner)
Dari hasil perhitungan rata-rata tingkat kepuasan dan kepentingan diatas maka
dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui besar tingkat kepuasan masyarakat
terhadap penyediaan fasilitas terminal yang ada di provinsi Papua Barat, untuk
lebih jelasnya terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 9.6
Kepuasan Calon Penumpang di Terminal
Manokwari
No Unsur Kepuasan Prioritas IWF WS
1 1.6 5.0 0.10 0.16
2 1.9 3.2 0.06 0.12
3 2.1 3.1 0.06 0.13
4 1.3 2.1 0.04 0.05
5 1.1 3.7 0.07 0.08
6 2.3 3.3 0.06 0.15
7 2.4 4.2 0.08 0.20
8 1.5 4.1 0.08 0.12
9 2.3 3.2 0.06 0.14
10 1.3 3.8 0.07 0.10
11 1.7 3.0 0.06 0.10
12 2.2 3.2 0.06 0.14
13 0.4 3.0 0.06 0.02
14 2.1 3.1 0.06 0.13
15 1.0 2.9 0.06 0.06
50.90 1.69
CSI
0.3389
33.89%
Kurang Puas
Maka dapat kita simpulkan bahwa calon penumpang merasa tidak puas terhadap
fasilitas layanan terminal yang ada di Kota Papua Barat.. Apa saja yang perlu
diperhatikan dalam memenuhi standar pelayanan minimal, di provinsi Papua Barat
adalah sebagai berikut yang tersaji dalam grafik cartisius berikut.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 7
Gambar 9.2
Kudran di Terminal Papua Barat dinilai oleh calon penumpang
2) Operator Bus
Dari quesioner yang diberikan kepada operator bus yang ada di salah satu
terminal provinsi Papua Barat lalu ditabulasikan didapat nilai rata-rata unsur
penilain kepuasan dan prioritas/ kepentingan operator bus terhadap masing-
masing unsur, dimana masing-masing unsur ini adalah pernyataan yang mewakili
produk layanan yang diberikan oleh dinas perhubungan di provinsi Papua Barat
kepada operator bus.
Tabel 9.7
Unsur Penilaian Terminal yang dinilai oleh Operator Bus
No Unsur Penilaian
Manokwari
Kepuasan Prioritas
1 Luas jalur pemberangkatan 2.0 3.9
2 Luas jalur kedatangan 2.1 4.0
3 Luas lahan tempat parkir kendaraan 2.2 3.8
4 Luas bangunan kantor terminal 2.0 3.4
5 Luas bangunan menara pengawas 2.0 2.4
6 Luas ruang loket penjualan karcis 2.1 2.5
7 Luas bangunan retribusi 1.5 2.8
8 Ukuran rambu papan informasi 1.7 3.0
9 Luas bengkel 1.6 4.0
10 Luas lahan Depo 1.2 4.7
11 Luas lahan pencucian kendaraan 1.0 3.2
Sumber : Analisis Konsultan, 2013 (Hasil tabulasi rata-rata kuesioner)
Dari hasil perhitungan rata-rata tingkat kepuasan dan kepentingan diatas maka
dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui besar tingkat kepuasan operator
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 8
bus terhadap penyediaan fasilitas terminal yang ada di provinsi Papua Barat, untuk
lebih jelasnya terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 9.8 Kepuasan Operator bus di Terminal Manokwari
No
Unsur Kepuasan Prioritas IWF WS
1 2.0 3.9 0.11 0.21
2 2.1 4.0 0.11 0.23
3 2.2 3.8 0.10 0.23
4 2.0 3.4 0.09 0.18
5 2.0 2.4 0.06 0.13
6 2.1 2.5 0.07 0.14
7 1.5 2.8 0.08 0.11
8 1.7 3.0 0.08 0.14
9 1.6 4.0 0.11 0.17
10 1.2 4.7 0.13 0.15
11 1.0 3.2 0.09 0.09
37.70 1.78
CSI
0.3555
35.55%
Kurang Puas
Maka dapat kita simpulkan bahwa operator bus merasa kurang puas terhadap
fasilitas layanan terminal di provinsi Papua Barat. Apa saja yang perlu
diperhatikan dalam memenuhi standar pelayanan minimal, khusus untuk di
provinsi Papua Barat adalah sebagai berikut yang tersaji dalam grafik cartisius
berikut.
Gambar 9.3
Kuadran di Terminal Papua Barat dinilai oleh operator bus
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 9
b. AKDP (Angkutan Kota Dalam Provinsi)
1) Penumpang
Pada penilaian kali ini dilakukan dengan cara penyebaran quesioner kapada
penumpang AKDP lalu setalah mendapatkan data mentah ditabulasikan untuk
mendapatkan nilai rata-rata dari kepuasan dan kepentingan masing-masing
unsur untuk lebih jelasnya tersaji dalam tabel dbawah ini.
Tabel 9.9 Unsur Penilaian AKDP
No Unsur Penilaian Manokwari
Kepuasan Prioritas
1 Busa tempat duduk 3.0 3.5 2 Lebar tempat duduk 2.9 3.5 3 Jarak antar tempat duduk 2.6 3.5 4 Lebar lorong tempat duduk 2.2 3.3 5 Susunan tempat duduk 2.6 3.4 6 Alat keselamatan 2.2 2.1 7 Info tanggap darurat 2.4 3.6 8 Kemudahan pintu keluar darurat 2.6 3.3 9 Ukuran pintu keluar darurat 2.4 4.2 Sumber : Analisis Konsultan, 2013 (Hasil tabulasi rata-rata kuesioner)
Dari hasil perhitungn rata-rata tabulasi masing-masing unsur penilain maka
dapat dihitung nilai kepuasan para penumpang AKPD terhadap kendarana
AKDP yang ditumpanginya. Berikut adalah tabel perhitungan nilai kepuasan
penumpang AKDP terhadap kendaraan AKDP.
Tabel 9.10 Kepuasan AKDP
No Unsur Kepuasan Prioritas IWF WS
1 3.0 3.5 0.12 0.35
2 2.9 3.5 0.12 0.33
3 2.6 3.5 0.12 0.30
4 2.2 3.3 0.11 0.24
5 2.6 3.4 0.11 0.29
6 2.2 2.1 0.07 0.15
7 2.4 3.6 0.12 0.28
8 2.6 3.3 0.11 0.28
9 2.4 4.2 0.14 0.33
30.40 2.56
CSI
0.5116
51.16%
Cukup Puas
Maka dapat kita simpulkan bahwa penumpang kendaraan AKDP merasa
cukup puas terhadap fasilitas layanan yang ada pada kendaraan AKDP di
provinsi Papua Barat. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam memenuhi
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 10
standar pelayanan minimal, khusus untuk di provinsi Papua Barat adalah
sebagai berikut yang tersaji dalam grafik cartisius berikut.
Gambar 9.4
Kuadran AKDP di Papua Barat dinilai oleh penumpang
c. Pelabuhan Penyebrangan
1) Calon Penumpang
Berdasarkan hasil quesioner yang diberikan kepada calon penumpang di
pelabuhan yang terdapat di provinsi Papua Barat diperoleh hasil rata-rata
kepuasan dan kepentingan yang tersaji dalam tabel dibwah ini.
Tabel 9.11 Unsur Penilaian Pelabuhan Penyebrangan Untuk Penumpang
No Unsur Penilaian Manokwari
Kepuasan Prioritas
1 Luas area ruang tunggu 3.0 3.4
2 Luas ruang kantin 2.9 3.1
3 Luas ruang administrasi 2.5 3.1
4 Luas ruang utilitas 2.4 3.1
5 Luas ruang publik 2.2 3.7
6 Luas lahan parkir penyebrang 2.0 3.2
7 Luas lahan parkir antar/jemput 2.4 3.7
8 Kapasitas tempat penampungan BBM 2.0 3.5
9
Kapasitas tempat penampungan air
bersih 2.5 3.5
10 Luas area generator 3.0 3.5
11
Daya tampung mobil yang masuk dan
keluar di terminal 2.8 3.3
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 11
No Unsur Penilaian Manokwari
Kepuasan Prioritas
12 Luas mushola 2.9 3.4
13 Luas fasilitas kesehatan 3.0 3.4
14 Luas fasilitas perdagangan 2.8 3.8
15 Luas fasilitas pos dan telekomunikasi 2.0 3.6
Sumber : Analisis Konsultan, 2013 (Hasil tabulasi rata-rata
kuesioner)
Berdasarkan nilai rata-rata tingkat kepentingan dan kepuasan pada masing-
masing unsur penilaian maka dapat dihitung capaian kepuasan calon
penumpang terhdap fasilitas pelabuhan penyebrangan yang ada Papua Barat
dengan perhitungan sebagai berikut.
Tabel 9.12 Kepuasan Calon Penumpang di Pelabuhan
Penyebrangan Manokwari
No
Unsur Kepuasan Prioritas IWF WS
1 3.0 3.4 0.07 0.20
2 2.9 3.1 0.06 0.18
3 2.5 3.1 0.06 0.15
4 2.4 3.1 0.06 0.15
5 2.2 3.7 0.07 0.16
6 2.0 3.2 0.06 0.12
7 2.4 3.7 0.07 0.17
8 2.0 3.5 0.07 0.14
9 2.5 3.5 0.07 0.17
10 3.0 3.5 0.07 0.20
11 2.8 3.3 0.06 0.18
12 2.9 3.4 0.07 0.19
13 3.0 3.4 0.07 0.20
14 2.8 3.8 0.07 0.21
15 2.0 3.6 0.07 0.14
51.30 2.56
CSI
0.5115
51.15%
Cukup Puas
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa calon
penumpang merasa cukup puas terhadap fasilitas layanan yang ada pada
pelabuhan penyebrangan di provinsi Papua Barat. Apa saja yang perlu
diperhatikan dalam memenuhi standar pelayanan minimal, khusus untuk
pelabuhan penyebrangan di provinsi Papua Barat adalah sebagai berikut yang
tersaji dalam grafik cartisius berikut.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 12
Gambar 9.5
Kuadran Pelabuhan Penyebrangan di Papua Barat dinilai oleh penumpang
2) Operator Kapal Penyebrangan
Dalam peniliaian kali ini adalah dimana para operator kapal penyebrangan
menilai fasilitas pelabuhan terhadap kebutuhan para operator kapal, dari hasil
survey dapat diberikan nilai rata-rata pada tingkat kepuasan dan kepentingan
operator kapal terhadap pelabuhan di Provinsi Papua Barat, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 9.13 Unsur Penilaian Pelabuhan Penyebrangan Untuk Operator Kapal
No Unsur Penilaian Manokwari Kepuasan Prioritas
1 Panjang darmaga sudah memberikan
kemudahan 3.2 3.7
2 Luas area sandar kapal 3.0 3.8 3 Luas area kolam putar 2.6 3.7 4 Lebar alur pelayaran 3.0 4.0 5 Kedalaman kolam pelabuhan 2.8 4.0 6 Luas area berlabuh 2.8 4.7 7 Luas keperluan keadaan darurat 2.6 4.5 8 Kebutuhan area percobaan berlayar 2.4 4.0
9 Luas area pembangunan dan
perawatan kapal 2.2 4.6
Sumber : Analisis Konsultan, 2013 (Hasil tabulasi rata-ratakuesioner)
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 13
Dari hasil rata-rata tingkat kepuasan dan kepentinan yang telah ditabulasi tadi
maka kita dapat menghitung nilai kepuasan atau persentase kepuasan para
operator kapal yang ada di provinsi Papua Barat, untuk lebih lengkapnya
perhitungan lihat tabel berikut.
Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa operator
kapal merasa cukup puas terhadap fasilitas layanan yang ada pada pelabuhan
penyebrangan di provinsi Papua Barat. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam
memenuhi standar pelayanan minimal, khusus untuk di provinsi Papua Barat
adalah sebagai berikut yang tersaji dalam grafik cartisius berikut.
Gambar 9.6
Kuadran Pelabuhan Penyebrangan di Papua Barat Operator Kapal
Tabel 9.14 Kepuasan Operator Kapal di Pelabuhan
Penyebrangan Manokwari
No Unsur Kepuasan Prioritas IWF WS
1 3.2 3.7 0.10 0.32
2 3.0 3.8 0.10 0.31
3 2.6 3.7 0.10 0.26
4 3.0 4.0 0.11 0.32
5 2.8 4.0 0.11 0.30
6 2.8 4.7 0.13 0.36
7 2.6 4.5 0.12 0.32
8 2.4 4.0 0.11 0.26
9 2.2 4.6 0.12 0.27
37.00 2.72
CSI
0.5440
54.40%
Cukup Puas
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 14
3) Kapal Penyebrangan
Penelitian kali ini adalah dimana para penumpang kapal penyerbrangan
melakukan penilaian terhadap keadaan kapal penyebrangan yang
ditumpanginya di provinsi Papua Barat.Berikut adalah hasil rata-rata
tabulasinya.
Tabel 9.15
Setelah mengetahui hasil rata-rata unsurnya maka dapat dihitung nilai
kepuasannya yaitu terlihat pada tabel dibwah ini.
Tabel 9.16
Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat dikatakan penumpang merasa
tidak puas terhadap pelayanan kapal peyebrangan di Papua Barat. Untuk
lebih jelasnya hal-hal yang perlu diperbaiki dan patut untuk
dipertahankan terlihat pada diagram cartisius dibwah ini.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 15
Gambar 9.7
Kuadran Kapal Penyebrangan di Papua Barat Penumpang
d. Angkutan Laut
1) Pelabuhan Angkutan Laut
a. Calon Penumpang
Berdasarkan hasil surney yang dilakukan pada calon penumpang
angkutan laut diperoleh nilai rata-rata dari masing-masing unsurnya
sebagai berikut :
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 16
Tabel 9.17
Berdasarkan hasil nilai rata-rata masing-masing unsur diatas dapat
dilakukan perhitungan tingkat kepuasan pada pelabuhan laut di Papua
Barat sebagai berikut.
Tabel 9.18
Berdasarkan nilai tingkat kepuasan calon penumpang terhadap fasilitas
layanan pelabuhan laut di provinsi Papua Barat adalah cukup puas, untuk
menentukan unsur-unsur mana yang perlu dipertahankan dan diperbaiki
dapat dilihat pada diagram cartesius sebagai berikut.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 17
Gambar 9.8
Kuadran Pelabuhan Laut di Papua Oleh Calon Penumpang
b. Operator Kapal
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada para operator angkutan
laut diperoleh nilai rata-rata dari masing-masing unsurnya sebagai
berikut :
Tabel 9.19
Berdasarkan hasil nilai rata-rata masing-masing unsur diatas dapat
dilakukan perhitungan tingkat kepuasan pada pelabuhan laut di Papua
Barat sebagai berikut.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 18
Tabel 9.20
Berdasarkan nilai tingkat kepuasan calon penumpang terhadap fasilitas
layanan pelabuhan laut di provinsi Papua Barat adalah kurang puas,
untuk menentukan unsur-unsur mana yang perlu dipertahankan dan
diperbaiki dapat dilihat pada diagram cartesius sebagai berikut.
Gambar 9.9
Kuadran Pelabuhan Laut di Papua Oleh Operator Kapal
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 19
2) Kapal Angkutan Laut
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan dengan cara menyebar quesioner
kepada penumpang angkutan laut diperoleh nilai rata-rata unsur penilaian
sebagai berikut.
Tabel 9.21
Dilihat dari nilai rata-rata item pernyataan untuk penilain kapal angkutan
laut yang ada di Papua Barat maka kita dapat melihat tingkat kepuasannya
berdasarkan perhitungan dengan tabel berikut.
Tabel 9.22
Maka dapat disimpulkan para penumpang kapal laut yang ada di provinsi
Papua Barat merasa kurang puas terhadap layanan yang ada di dalam kapal
tersebut.Untuk lebih memperhatikan mana yang perlu dipertahankan dan
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 20
mana yang harus ditingkatkan maka terlihat dalam diagram cartesius
dibwah ini.
Gambar 9.10
Kuadran Kapal Laut di Papua Oleh Penumpang
B. Provinsi Nusa Tenggara Timur
a. Terminal
1) Calon Penumpang
Dari quesioner yang diberikan kepada calon penumpang/ responden yang ada di
salah satu terminal provinsi Nusa Tenggara Timur lalu ditabulasikan didapat nilai
rata-rata unsur penilain kepuasan dan prioritas/ kepentingan masyarakat terhadap
masing-masing unsur, dimana masing-masing unsur ini adalah pernyataan yang
mewakili produk layanan yang diberikan oleh dinas perhubungan di provinsi Nusa
Tenggara Timur
Tabel 9.23 Unsur Penilaian Terminal yang dinilai oleh penumpang
No Unsur Penilaian
Kupang
Kepuasan Prioritas
1 Luas bangunan kantor terminal 2.6 4.0
2 Kapasitas luas lantai ruang tunggu 2.4 3.3
3 Luas ruangan loket peron 2.6 2.9
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 21
No Unsur Penilaian Kupang
Kepuasan Prioritas
4 Luas bangunan ruang informasi 2.7 2.1
5 Ukuran rambu papan informasi 2.8 3.7
6 Luas lahan parkir 2.4 3.0
7 Luas bangunan toilet 2.3 4.1
8 Luas bangunan mushola 2.6 1.9
9 Luas kantin 2.3 3.2
10 Luas ruang pengobatan 3.0 3.8
11 Luas ruang penitipan barang 2.5 3.2
12 Luas taman 2.4 3.2
13 Akses mobilitas kursi roda 3.0 2.9
14 Kapasitas tempat sampah 2.3 3.1
15 Luas bangunan pos keamanan 2.6 2.9
Sumber : Analisis Konsultan, 2013 (Hasil tabulasi rata-rata kuesioner)
Dari hasil perhitungan rata-rata tingkat kepuasan dan
kepentingan diatas maka dapat dilakukan perhitungan untuk
mengetahui besar tingkat kepuasan masyarakat terhadap
penyediaan fasilitas terminal yang ada di provinsi Nusa
Tenggara Timur, untuk lebih jelasnya terlihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 9.24 Kepuasan Calon Penumpang di Terminal Kupang
No
Unsur Kepuasan Prioritas IWF WS
1 2.6 4.0 0.08 0.22
2 2.4 3.3 0.07 0.17
3 2.6 2.9 0.06 0.16
4 2.7 2.1 0.04 0.12
5 2.8 3.7 0.08 0.22
6 2.4 3.0 0.06 0.15
7 2.3 4.1 0.09 0.20
8 2.6 1.9 0.04 0.10
9 2.3 3.2 0.07 0.16
10 3.0 3.8 0.08 0.24
11 2.5 3.2 0.07 0.17
12 2.4 3.2 0.07 0.16
13 3.0 2.9 0.06 0.18
14 2.3 3.1 0.07 0.15
15 2.6 2.9 0.06 0.16
47.30 2.56
CSI
0.5128
51.28%
Cukup Puas
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 22
Maka dapat kita simpulkan bahwa calon penumpang merasa cukup puas terhadap
fasilitas layanan terminal yang ada di Kota Nusa Tenggara Timur.. Apa saja yang
perlu diperhatikan dalam memenuhi standar pelayanan minimal, di provinsi Nusa
Tenggara Timur adalah sebagai berikut yang tersaji dalam grafik cartisius berikut.
Gambar 9.11
Kuadran terminal di NTT Oleh Penumpang
2) Operator Bus
Dari quesioner yang diberikan kepada operator bus yang ada di salah satu
terminal provinsi Nusa Tenggara Timur lalu ditabulasikan didapat nilai rata-rata
unsur penilain kepuasan dan prioritas/ kepentingan operator bus terhadap masing-
masing unsur, dimana masing-masing unsur ini adalah pernyataan yang mewakili
produk layanan yang diberikan oleh dinas perhubungan di provinsi Nusa Tenggara
Timur kepada operator bus.
Tabel 9.25 Unsur Penilaian Terminal yang dinilai oleh Operator Bus
No Unsur Penilaian
Kupang
Kepuasan Prioritas
1 Luas jalur pemberangkatan 2.6 4.2
2 Luas jalur kedatangan 2.5 4.1
3 Luas lahan tempat parkir kendaraan 2.6 4.2
4 Luas bangunan kantor terminal 2.5 3.2
5 Luas bangunan menara pengawas 2.8 2.1
6 Luas ruang loket penjualan karcis 2.9 3.1
7 Luas bangunan retribusi 2.9 1.8
8 Ukuran rambu papan informasi 2.3 2.3
9 Luas bengkel 2.8 4.5
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 23
No Unsur Penilaian Kupang
Kepuasan Prioritas
10 Luas lahan Depo 2.4 3.7
11 Luas lahan pencucian kendaraan 2.0 3.9
Sumber : Analisis Konsultan, 2013 (Hasil tabulasi rata-rata kuesioner)
Dari hasil perhitungan rata-rata tingkat kepuasan dan kepentingan diatas maka
dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui besar tingkat kepuasan operator
bus terhadap penyediaan fasilitas terminal yang ada di provinsi Nusa Tenggara
Timur, untuk lebih jelasnya terlihat pada tabel dibawah ini
Maka dapat kita simpulkan bahwa operator bus merasa cukup puas terhadap
fasilitas layanan terminal di provinsi Nusa Tenggara Timur. Apa saja yang perlu
diperhatikan dalam memenuhi standar pelayanan minimal, khusus untuk di
provinsi Nusa Tenggara Timur adalah sebagai berikut yang tersaji dalam grafik
cartisius berikut.
Tabel 9.26 Kepuasan Operator bus di Terminal
Kupang
No Unsur Kepuasan Prioritas IWF WS
1 2.6 4.2 0.11 0.29
2 2.5 4.1 0.11 0.28
3 2.6 4.2 0.11 0.29
4 2.5 3.2 0.09 0.22
5 2.8 2.1 0.06 0.16
6 2.9 3.1 0.08 0.24
7 2.9 1.8 0.05 0.14
8 2.3 2.3 0.06 0.14
9 2.8 4.5 0.12 0.34
10 2.4 3.7 0.10 0.24
11 2.0 3.9 0.11 0.21
37.10 2.55
CSI
0.5108
51.08%
Cukup Puas
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 24
Gambar 9.12
Kuadran terminal di NTT Operator Bus
b. AKDP (Angkutan Kota Dalam Provinsi)
1) Penumpang
Pada penilaian kali ini dilakukan dengan cara penyebaran quesioner kapada
penumpang AKDP lalu setalah mendapatkan data mentah ditabulasikan untuk
mendapatkan nilai rata-rata dari kepuasan dan kepentingan masing-masing
unsur untuk lebih jelasnya tersaji dalam tabel dbawah ini.
Tabel 9.27 Unsur Penilaian AKDP
No Unsur Penilaian
Kupang
Kepuasan Prioritas
1 Busa tempat duduk 2.7 3.2 2 Lebar tempat duduk 3.1 3.2 3 Jarak antar tempat duduk 2.8 3.1 4 Lebar lorong tempat duduk 2.6 3.4 5 Susunan tempat duduk 2.9 3.8 6 Alat keselamatan 2.4 5.0 7 Info tanggap darurat 2.1 3.2 8 Kemudahan pintu keluar darurat 2.2 3.1 9 Ukuran pintu keluar darurat 2.0 2.1 Sumber : Analisis Konsultan, 2013 (Hasil tabulasi rata-rata kuesioner)
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 25
Dari hasil perhitungn rata-rata tabulasi masing-masing unsur penilain maka
dapat dihitung nilai kepuasan para penumpang AKPD terhadap kendarana
AKDP yang ditumpanginya. Berikut adalah tabel perhitungan nilai kepuasan
penumpang AKDP terhadap kendaraan AKDP.
Tabel 9.28 Kepuasan AKDP
No Unsur Kepuasan Prioritas IWF WS
1 2.7 3.2 0.11 0.29
2 3.1 3.2 0.11 0.33
3 2.8 3.1 0.10 0.29
4 2.6 3.4 0.11 0.29
5 2.9 3.8 0.13 0.37
6 2.4 5.0 0.17 0.40
7 2.1 3.2 0.11 0.22
8 2.2 3.1 0.10 0.23
9 2.0 2.1 0.07 0.14
30.10 2.55
CSI
0.5106
51.06%
Cukup Puas
Maka dapat kita simpulkan bahwa penumpang kendaraan AKDP merasa
cukup puas terhadap fasilitas layanan yang ada pada kendaraan AKDP di
provinsi Nusa Tenggara Timur. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam
memenuhi standar pelayanan minimal, khusus untuk di provinsi Nusa
Tenggara Timur adalah sebagai berikut yang tersaji dalam grafik cartisius
berikut.
Gambar 9.13
Kuadran AKDP Oleh Penumpang
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 26
c. Pelabuhan Penyebrangan
1) Calon Penumpang
Berdasarkan hasil quesioner yang diberikan kepada calon penumpang di
pelabuhan yang terdapat di provinsi Nusa Tenggara Timur diperoleh hasil
rata-rata kepuasan dan kepentingan yang tersaji dalam tabel dibwah ini.
Tabel 9.29
Berdasarkan nilai rata-rata tingkat kepentingan dan kepuasan pada masing-
masing unsur penilaian maka dapat dihitung capaian kepuasan calon
penumpang terhdap fasilitas pelabuhan penyebrangan yang ada Nusa
Tenggara Timur dengan perhitungan sebagai berikut.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 27
Tabel 9.30
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa calon
penumpang merasa kurang puas terhadap fasilitas layanan yang ada pada
pelabuhan penyebrangan di provinsi Nusa Tenggara Timur. Apa saja yang
perlu diperhatikan dalam memenuhi standar pelayanan minimal, khusus untuk
pelabuhan penyebrangan di provinsi Nusa Tenggara Timur adalah sebagai
berikut yang tersaji dalam grafik cartisius berikut.
Gambar 9.14
Kuadran Pelabuhan penyebrangan oleh konsumen di NTT
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 28
2) Operator Kapal Penyebrangan
Dalam peniliaian kali ini adalah dimana para operator kapal penyebrangan
menilai fasilitas pelabuhan terhadap kebutuhan para operator kapal, dari hasil
survey dapat diberikan nilai rata-rata pada tingkat kepuasan dan kepentingan
operator kapal terhadap pelabuhan di Provinsi Nusa Tenggara Timur, untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 9.31
Dari hasil rata-rata tingkat kepuasan dan kepentinan yang telah ditabulasi tadi
maka kita dapat menghitung nilai kepuasan atau persentase kepuasan para
operator kapal yang ada di provinsi Nusa Tenggara Timur, untuk lebih
lengkapnya perhitungan lihat tabel berikut.
Tabel 9.32
Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa operator
kapal merasa kurang puas terhadap fasilitas layanan yang ada pada pelabuhan
penyebrangan di provinsi Nusa Tenggara Timur. Apa saja yang perlu
diperhatikan dalam memenuhi standar pelayanan minimal, khusus untuk di
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 29
provinsi Nusa Tenggara Timur adalah sebagai berikut yang tersaji dalam grafik
cartisius berikut.
Gambar 9.15
Kuadran Kapal Penyebrangan di NTT
3) Kapal Penyebrangan
Penelitian kali ini adalah dimana para penumpang kapal penyerbrangan
melakukan penilaian terhadap keadaan kapal penyebrangan yang
ditumpanginya di provinsi Nusa Tenggara Timur.Berikut adalah hasil
rata-rata tabulasinya.
Tabel 9.33
Setelah mengetahui hasil rata-rata unsurnya maka dapat dihitung nilai
kepuasannya yaitu terlihat pada tabel dibwah ini.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 30
Tabel 9.34
Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat dikatakan penumpang merasa
tidak puas terhadap pelayanan kapal peyebrangan di Nusa Tenggara
Timur. Untuk lebih jelasnya hal-hal yang perlu diperbaiki dan patut
untuk dipertahankan terlihat pada diagram cartisius dibwah ini.
Gambar 9.16
Kuadran Kapal Penyebrangan di NTT
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 31
d. Angkutan Laut
1) Pelabuhan Angkutan Laut
a) Calon Penumpang
Berdasarkan hasil surney yang dilakukan pada calon penumpang
angkutan laut diperoleh nilai rata-rata dari masing-masing unsurnya
sebagai berikut :
Tabel 9.35
Unsur Penilaian Pelabuhan Laut Untuk Penumpang
No Unsur Penilaian Kupang
Kepuasan Prioritas
1 Luas area ruang tunggu 3.0 3.6
2 Luas ruang kantin 2.8 3.3
3 Luas ruang administrasi 2.6 3.8
4 Luas ruang utilitas 2.8 3.6
5 Luas ruang publik 2.3 3.8
6 Luas lahan parkir penyebrang 2.6 3.8
7 Luas lahan parkir antar/jemput 2.5 4.0
8 Kapasitas tempat penampungan BBM 2.4 4.2
9 Kapasitas tempat penampungan air bersih 2.6 4.1
10 Luas area generator 3.0 3.8
11
Daya tampung mobil yang masuk dan keluar
di terminal 2.4 3.3
12 Luas mushola 2.2 3.6
13 Luas fasilitas kesehatan 2.5 3.9
14 Luas fasilitas perdagangan 2.4 3.3
15 Luas fasilitas pos dan telekomunikasi 2.2 3.8
Sumber : Analisis Konsultan, 2013 (Hasil tabulasi rata-rata
kuesioner)
Berdasarkan hasil nilai rata-rata masing-masing unsur diatas dapat
dilakukan perhitungan tingkat kepuasan pada pelabuhan laut di Nusa
Tenggara Timur sebagai berikut.
Tabel 9.36
Kepuasan Calon Penumpang di Pelabuhan Laut
Kupang
No Unsur Kepuasan Prioritas IWF WS
1 3.0 3.6 0.06 0.19
2 2.8 3.3 0.06 0.17
3 2.6 3.8 0.07 0.18
4 2.8 3.6 0.06 0.18
5 2.3 3.8 0.07 0.16
6 2.6 3.8 0.07 0.18
7 2.5 4.0 0.07 0.18
8 2.4 4.2 0.08 0.18
9 2.6 4.1 0.07 0.19
10 3.0 3.8 0.07 0.20
11 2.4 3.3 0.06 0.14
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 32
No Unsur Kepuasan Prioritas IWF WS
12 2.2 3.6 0.06 0.14
13 2.5 3.9 0.07 0.17
14 2.4 3.3 0.06 0.14
15 2.2 3.8 0.07 0.15
55.90 2.55
CSI
0.5103
51.03%
Cukup Puas
Berdasarkan nilai tingkat kepuasan calon penumpang terhadap fasilitas
layanan pelabuhan laut di provinsi Nusa Tenggara Timur adalah cukup
puas, untuk menentukan unsur-unsur mana yang perlu dipertahankan dan
diperbaiki dapat dilihat pada diagram cartesius sebagai berikut.
Gambar 9.17
Kuadran Pelabuhan Laut oleh penumpang
b) Operator Kapal
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada para operator angkutan
laut diperoleh nilai rata-rata dari masing-masing unsurnya sebagai
berikut :
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 33
Tabel 9.37
Unsur Penilaian Pelabuhan Penyebrangan Untuk Operator Kapal
No Unsur Penilaian Kupang
Kepuasan Prioritas
1
Panjang darmaga sudah memberikan
kemudahan 3.2 4.1
2 Luas area sandar kapal 3.0 4.4
3 Luas area kolam putar 3.0 4.5
4 Lebar alur pelayaran 2.4 4.2
5 Kedalaman kolam pelabuhan 2.2 4.2
6 Luas area berlabuh 2.0 4.1
7 Luas keperluan keadaan darurat 2.6 4.0
8 Kebutuhan area percobaan berlayar 2.4 3.9
9
Luas area pembangunan dan perawatan
kapal 2.2 4.4
Sumber : Analisis Konsultan, 2013 (Hasil tabulasi rata-rata kuesioner)
Berdasarkan hasil nilai rata-rata masing-masing unsur diatas dapat
dilakukan perhitungan tingkat kepuasan pada pelabuhan laut di Nusa
Tenggara Timur sebagai berikut.
Tabel 9.38
Berdasarkan nilai tingkat kepuasan calon penumpang terhadap fasilitas
layanan pelabuhan laut di provinsi Nusa Tenggara Timur adalah cukup
puas, untuk menentukan unsur-unsur mana yang perlu dipertahankan
dan diperbaiki dapat dilihat pada diagram cartesius sebagai berikut.
Kepuasan Operator Kapal di Pelabuhan Laut
Kupang
No
Unsur Kepuasan Prioritas IWF WS
1 3.2 4.1 0.11 0.35
2 3.0 4.4 0.12 0.35
3 3.0 4.5 0.12 0.36
4 2.4 4.2 0.11 0.27
5 2.2 4.2 0.11 0.24
6 2.0 4.1 0.11 0.22
7 2.6 4.0 0.11 0.28
8 2.4 3.9 0.10 0.25
9 2.2 4.4 0.12 0.26
37.80 2.56
CSI
0.5121
51.21%
Cukup Puas
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 34
Gambar 9.18
Kuadran Pelabuhan Laut oleh operator kapal laut
3) Kapal Angkutan Laut
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan dengan cara menyebar quesioner
kepada penumpang angkutan laut diperoleh nilai rata-rata unsur penilaian
sebagai berikut.
Tabel 9.39
Dilihat dari nilai rata-rata item pernyataan untuk penilain kapal angkutan
laut yang ada di Nusa Tenggara Timur maka kita dapat melihat tingkat
kepuasannya berdasarkan perhitungan dengan tabel berikut.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 35
Tabel 9.40 Penilaian Kapal Laut untuk Penumpang
Maka dapat disimpulkan para penumpang kapal laut yang ada di provinsi
Nusa Tenggara Timur merasa kurang puas terhadap layanan yang ada di
dalam kapal tersebut.Untuk lebih memperhatikan mana yang perlu
dipertahankan dan mana yang harus ditingkatkan maka terlihat dalam
diagram cartesius dibwah ini.
Gambar 9.19
Kuadran Kapal Laut oleh Penumpang
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 36
C. Provinsi Bengkulu
a. Terminal
1) Calon Penumpang
Dari kuesioner yang diberikan kepada calon penumpang/ responden yang ada di
salah satu terminal provinsi Bengkulu lalu ditabulasikan didapat nilai rata-rata
unsur penilain kepuasan dan prioritas/ kepentingan masyarakat terhadap masing-
masing unsur, dimana masing-masing unsur ini adalah pernyataan yang mewakili
produk layanan yang diberikan oleh dinas perhubungan di provinsi Bengkul.
Berikut adalah tabel hasil tabulasi nilai rata-rata pada masing-masing unsur yang
dinilai.
Tabel 9.41
Dari hasil perhitungan rata-rata tingkat kepuasan dan kepentingan diatas maka
dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui besar tingkat kepuasan masyarakat
terhadap penyediaan fasilitas layanan terminal yang ada di provinsi Bengkulu. Hal
tersebut dilakukan dengan menggunakan metode CSI (Custemer Satisfaction
Index) atau Indeks Kepuasan Pelanggan. Hal ini dapat dihitung dengann
menggunakan bantuan program excel, hasil perhitungan terlihat pada tabel
dibawah ini.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 37
Tabel 9.42
Dari data perhitungan diatas dapat dilihat bahwa nilai kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan salah satu pelayanan terminal yang ada di Bengkulu sebesar
24,58% maka ini dapat dikatagorikan bahwa masyrakat pengguna jasa salah satu
terminal yang ada di Bengkulu merasa tidak puas. Maka capaian kinerja yang
dilakukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu masih belum dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat. Maka dalam hal ini Dinas Perhubungan Provinsi
Bengkulu dirasa perlu memperbaiki hal-hal yang memang menjadi kebutuhan dan
keinginan masyarakat terhadap terminal yang ada di Provinsi Bengkulu. Maka
untuk melihat apa saja yang menjadi kebutuhan dan keingainan masyarakat
terhadap terminal di Provinsi Bengkulu dapat dilihat dengan cara membuat
kuadran kepentingan terhadap kepuasan.
Kuadran yang dimaksudkan adalah untuk mengetahui tiap-tiap unsur pelayanan
yang di berikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Bengku termasuk kedalam
beberapa katagori yaitu kuadaran pertama ialah bahwa hal-hal yang masuk dalam
kuadaran ini berarti keberhasilan dinas perhubungan provinsi dalam melayani
masyarakat pada terminal sehingga point-point yang termasuk kedalam kuadran
ini patut untuk dipertahankan. Kuadaran yang kedua adalah bahwa hal-hal yang
termasuk kedalam kuadran ini memang masyarakat merasakan kepuasan terhadap
layanan tersebut tetapi sebenarnya layanan tersebut bukan menjadi hal yang terlalu
penting bagi masyarakat sehingga dapat dikatakan layanan tersebut menjadi
mubazir atau sia-sia atau berlebihan. Kuadran yang ketiga adalah hal-hal yang
termasuk dalam kuadran ini yang menjadi prioritas rendah artinya tingkat
kepentingan rendah lalu tingkat kepuasan juga rendah jadi tidak terlalu berdampak
pada apa yang menjadi layanan yang diberikan. Dan kuadran keempat adalah
dimana hal-hal yang termasuk dalam kuadaran ini menjadi hal penting untuk
diperhatikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi agar terciptanya layanan yang
maksimal kepada masyarakat pada kuadran ini dimana layanan tersebut memang
sangat dibutuhkan oleh masyarakat tetapi tingkat kepuasan masyarakat terhadap
layanan tersebut masih sangat rendah, atau bisa saja layanan tersebut belum
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 38
terseia. Berikut ini adalah grafik kuadaran yang memperlihatkan penilaian kinerja
yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi yang dinilai oleh masyarakat
pengguna layanan tersebut.
Gambar 9.20
Grafik Kuadaran Tingkat Kepuasan Terhadap Kepentingan
Dilihat dari hasil perhitungan yang dilakukan dnegan bantuan aplikasi SPSS 17.0
maka didapat gambar diatas. Maka kita dapat ambil kesimpulan yang menjadi hal
yang patut untuk dipertahankan atau yang termasuk kedalam kuadaran pertama
ialah luas bangunan kantor terminal, ukuran rambu papan informasi, dan luas
bangunan mushola yang ada. Yang termasuk kedalam kuadaran dua atau
berlebihan adalah Kapasitas luas lantai ruang tunggu, luas ruanan loket peron, luas
lahan parkir, luas kantin, dan luas taman. Sedangkan yang termasuk kedalam
kuadaran ketiga adalah luas bangunan ruang terminal, luas ruang penitipan barang,
akses mobilitas kursi roda, kapasitas tempat sampah, luas banguanan pos
keamanan. Lalu yang menjadi kuadran empat atau hal yang paling perlu
ditingkatkan kinerjanya adalah luas bangunan toilet dan luas ruang pengobatan.
2) Operator Bus
Dari kuesioner yang diberikan kepada para opertaor bus/ responden yang ada di
salah satu terminal provinsi Bengkulu lalu ditabulasikan didapat nilai rata-rata
unsur penilain kepuasan dan prioritas/ kepentingan operator bus terhadap masing-
masing unsur, dimana masing-masing unsur ini adalah pernyataan yang mewakili
produk layanan yang diberikan oleh dinas perhubungan di provinsi Bengkulu.
Berikut adalah tabel hasil tabulasi nilai rata-rata pada masing-masing unsur yang
dinilai.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 39
Tabel 9.43
Dari kuesioner yang diberikan kepada operator bus/ responden yang ada di salah
satu terminal provinsi Bengkulu lalu ditabulasikan didapat nilai rata-rata unsur
penilain kepuasan dan prioritas/ kepentingan masyarakat terhadap masing-masing
unsur, dimana masing-masing unsur ini adalah pernyataan yang mewakili produk
layanan yang diberikan oleh dinas perhubungan di provinsi Bengkulu. Berikut
adalah tabel hasil tabulasi nilai rata-rata pada masing-masing unsur yang dinilai.
Tabel 9.44
Unsur Penilaian Terminal yang dinilai oleh Operator Bus
Kepuasan Prioritas
1 Luas jalur pemberangkatan 2.2 3.4
2 Luas jalur kedatangan 2.1 4.1
3 Luas lahan tempat parkir kendaraan 2.0 4.0
4 Luas bangunan kantor terminal 1.2 3.2
5 Luas bangunan menara pengawas 1.0 3.3
6 Luas ruang loket penjualan karcis 1.8 4.0
7 Luas bangunan retribusi 0.9 3.1
8 Ukuran rambu papan informasi 1.5 4.4
9 Luas bengkel 0.0 4.6
10 Luas lahan Depo 0.0 4.2
11 Luas lahan pencucian kendaraan 0.1 3.5
Sumber : Analisis Konsultan, 2013 (Hasil tabulasi rata-rata kuesioner)
No Unsur Penilaian Bengkulu
No Unsur Kepuasan Prioritas IWF WS
1 2.2 3.4 0.08 0.18
2 2.1 4.1 0.10 0.21
3 2.0 4.0 0.10 0.19
4 1.2 3.2 0.08 0.09
5 1.0 3.3 0.08 0.08
6 1.8 4.0 0.10 0.17
7 0.9 3.1 0.07 0.07
8 1.5 4.4 0.11 0.16
9 0.0 4.6 0.11 0.00
10 0.0 4.2 0.10 0.00
11 0.1 3.5 0.08 0.01
41.80 1.15
Kepuasan Operator Bus terhadap Terminal
Bengkulu
CSI
0.2305
23.05%
Tidak Puas
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 40
Dari data perhitungan diatas dapat dilihat bahwa nilai kepuasan opertaor bus
terhadap fasilitas pelayanan salah satu pelayanan terminal yang ada di Bengkulu
sebesar 23,05% maka ini dapat dikatagorikan bahwa operator bus pengguna jasa
salah satu terminal yang ada di Bengkulu merasa tidak puas. Maka capaian kinerja
yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu masih belum
dirasakan manfaatnya oleh para operator bus. Maka dalam hal ini Dinas
Perhubungan Provinsi Bengkulu dirasa perlu memperbaiki hal-hal yang memang
menjadi kebutuhan dan keinginanoperatos bus terhadap terminal yang ada di
Provinsi Bengkulu. Maka untuk melihat apa saja yang menjadi kebutuhan dan
keingainan masyarakat terhadap terminal di Provinsi Bengkulu dapat dilihat
dengan cara membuat kuadran kepentingan terhadap kepuasan.
Kuadran yang dimaksudkan adalah untuk mengetahui tiap-tiap unsur pelayanan
yang di berikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu termasuk kedalam
beberapa katagori yaitu kuadaran pertama ialah bahwa hal-hal yang masuk dalam
kuadaran ini berarti keberhasilan dinas perhubungan provinsi dalam melayani
operator bus pada terminal sehingga point-point yang termasuk kedalam kuadran
ini patut untuk dipertahankan. Kuadaran yang kedua adalah bahwa hal-hal yang
termasuk kedalam kuadran ini memang para operator bus merasakan kepuasan
terhadap layanan tersebut tetapi sebenarnya layanan tersebut bukan menjadi hal
yang terlalu penting bagi operator bus sehingga dapat dikatakan layanan tersebut
menjadi mubazir atau sia-sia atau berlebihan. Kuadran yang ketiga adalah hal-hal
yang termasuk dalam kuadran ini yang menjadi prioritas rendah artinya tingkat
kepentingan rendah lalu tingkat kepuasan juga rendah jadi tidak terlalu berdampak
pada apa yang menjadi layanan yang diberikan. Dan kuadran keempat adalah
dimana hal-hal yang termasuk dalam kuadaran ini menjadi hal penting untuk
diperhatikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi agar terciptanya layanan yang
maksimal kepada masyarakat pada kuadran ini dimana layanan tersebut memang
sangat dibutuhkan oleh operatoe bus tetapi tingkat kepuasan opetratoe bus selaku
pengguna layana tersebut masih sangat rendah, atau bisa saja layanan tersebut
belum tersedia. Berikut ini adalah grafik kuadaran yang memperlihatkan penilaian
kinerja yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi yang dinilai oleh para
pengemudi dan operator bus sebagai pengguna layanan tersebut.
Gambar 9.21
Grafik Kuadaran Tingkat Kepuasan Operator Bus
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 41
Dilihat dari hasil perhitungan yang dilakukan dnegan bantuan aplikasi SPSS 17.0
maka didapat gambar diatas. Maka kita dapat ambil kesimpulan yang menjadi hal
yang patut untuk dipertahankan atau yang termasuk kedalam kuadaran pertama
ialah luas jalur kedatangan, luas lahan tempat parkir, luas ruang loket pernjualan
karcis, dan ukuran rambu papan informasi. Yang termasuk kedalam kuadaran dua
atau berlebihan adalah luas jalur pemberangkatan, dan luas bangunan kantor
terminal. Sedangkan yang termasuk kedalam kuadaran ketiga adalah Luas
bangunan menara pengawas, luas bangunan retribusi, dan luas lahan pencucian
kendaraan. Lalu yang menjadi kuadran empat atau hal yang paling perlu
ditingkatkan kinerjanya adalah luas bengkel dan luas depo.
b. AKDP (Angkutan Kota Dalam Provinsi)
1) Penumpang
Dari kuesioner yang diberikan kepada para penumpang AKDP/ responden yang
ada di salah satu terminal provinsi Bengkulu lalu ditabulasikan didapat nilai rata-
rata unsur penilain kepuasan dan prioritas/ kepentingan penumpang AKDP
terhadap masing-masing unsur, dimana masing-masing unsur ini adalah
pernyataan yang mewakili produk layanan yang diberikan oleh dinas perhubungan
di provinsi Bengkulu. Berikut adalah tabel hasil tabulasi nilai rata-rata pada
masing-masing unsur yang dinilai.
Tabel 9.45
Dari kuesioner yang diberikan kepada penumpang AKDP/ responden yang ada di
salah satu terminal provinsi Bengkulu lalu ditabulasikan didapat nilai rata-rata
unsur penilain kepuasan dan prioritas/ kepentingan masyarakat terhadap masing-
masing unsur, dimana masing-masing unsur ini adalah pernyataan yang mewakili
produk layanan yang diberikan oleh dinas perhubungan di provinsi Bengkulu.
Berikut adalah tabel hasil tabulasi nilai rata-rata pada masing-masing unsur yang
dinilai.
Unsur Penilaian AKDP
Kepuasan Kepentingan
1 Busa tempat duduk 2.1 3.4
2 Lebar tempat duduk 2 3.1
3 Jarak antar tempat duduk 1.8 3.1
4 Lebar lorong tempat duduk 1.7 3.1
5 Susunan tempat duduk 2.7 3.7
6 Alat keselamatan 2.1 2.5
7 Info tanggap darurat 1.3 3.7
8 Kemudahan pintu keluar darurat 2.1 3.3
9 Ukuran pintu keluar darurat 1.0 3.3
Sumber : Analisis Konsultan, 2013 (Hasil tabulasi rata-rata kuesioner)
No Unsur Penilaian Bengkulu
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 42
Tabel 9.46
Dari data perhitungan diatas dapat dilihat bahwa nilai kepuasan pengguna AKPD
terhadap fasilitas pelayanan salah pelayanan AKDP yang ada di Bengkulu sebesar
37,31% maka ini dapat dikatagorikan bahwa penumpang/ pengguna jasa salah satu
AKDP yang ada di Bengkulu merasa kurang puas. Maka capaian kinerja yang
dilakukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu masih belum dirasakan
manfaatnya oleh para penumpang AKDP. Maka dalam hal ini Dinas Perhubungan
Provinsi Bengkulu dirasa perlu memperbaiki hal-hal yang memang menjadi
kebutuhan dan keinginan penumpang AKDP terhadap kendaraan mobil AKDP
yang ada di Provinsi Bengkulu. Maka untuk melihat apa saja yang menjadi
kebutuhan dan keingainan masyarakat terhadap kendaraan AKDP di Provinsi
Bengkulu dapat dilihat dengan cara membuat kuadran kepentingan terhadap
kepuasan.
Kuadran yang dimaksudkan adalah untuk mengetahui tiap-tiap unsur pelayanan
yang di berikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu termasuk kedalam
beberapa katagori yaitu kuadaran pertama ialah bahwa hal-hal yang masuk dalam
kuadaran ini berarti keberhasilan dinas perhubungan provinsi dalam melayani
penumpang AKDP pada mobil/ buas AKDP sehingga point-point yang termasuk
kedalam kuadran ini patut untuk dipertahankan. Kuadaran yang kedua adalah
bahwa hal-hal yang termasuk kedalam kuadran ini memang para penumpang
AKDP merasakan kepuasan terhadap layanan tersebut tetapi sebenarnya layanan
tersebut bukan menjadi hal yang terlalu penting bagi penumpang AKDP sehingga
dapat dikatakan layanan tersebut menjadi mubazir atau sia-sia atau berlebihan.
Kuadran yang ketiga adalah hal-hal yang termasuk dalam kuadran ini yang
menjadi prioritas rendah artinya tingkat kepentingan rendah lalu tingkat kepuasan
juga rendah jadi tidak terlalu berdampak pada apa yang menjadi layanan yang
diberikan. Dan kuadran keempat adalah dimana hal-hal yang termasuk dalam
kuadaran ini menjadi hal penting untuk diperhatikan oleh Dinas Perhubungan
Provinsi agar terciptanya layanan yang maksimal kepada masyarakat pada kuadran
ini dimana layanan tersebut memang sangat dibutuhkan oleh penumpang AKDP
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 43
tetapi tingkat kepuasan penumpang AKDP selaku pengguna layanan tersebut
masih sangat rendah, atau bisa saja layanan tersebut belum tersedia. Berikut ini
adalah grafik kuadaran yang memperlihatkan penilaian kinerja yang dilakukan
oleh Dinas Perhubungan Provinsi yang dinilai oleh para pengguna layanan AKDP.
Gambar 9.22
Grafik Kuadaran Tingkat Kepuasan Terhadap Kepentingan
Dilihat dari hasil perhitungan yang dilakukan dnegan bantuan aplikasi SPSS 17.0
maka didapat gambar diatas. Maka kita dapat ambil kesimpulan yang menjadi hal
yang patut untuk dipertahankan atau yang termasuk kedalam kuadaran pertama
ialah busa tempat duduk, susunan tempat duduk dan kemudahan pintu keluar
darurat. Yang termasuk kedalam kuadaran dua atau berlebihan adalah lebar tempat
duduk dan alat keselamatan. Sedangkan yang termasuk kedalam kuadaran ketiga
adalah jarak antar tempat duduk, dan lebar lorong tempat duduk. Lalu yang
menjadi kuadran empat atau hal yang paling perlu ditingkatkan kinerjanya adalah
info keluar darurat dan ukuran pintu darurat.
c. Pelabuhan Penyebrangan
1) Calon Penumpang
Dari kuesioner yang diberikan kepada para calon penumpang di pelabuhan
penyebrangan/ responden yang ada di salah satu pelabuhan penyebranga di
provinsi Bengkulu lalu ditabulasikan didapat nilai rata-rata unsur penilain
kepuasan dan prioritas/ kepentingan calon pernumpang penyebrangan terhadap
masing-masing unsur, dimana masing-masing unsur ini adalah pernyataan yang
mewakili produk layanan yang diberikan oleh dinas perhubungan di provinsi
Bengkulu. Berikut adalah tabel hasil tabulasi nilai rata-rata pada masing-masing
unsur yang dinilai.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 44
Tabel 9.47
Dari kuesioner yang diberikan kepada calon penumpang yang adao di pelabuhan
penyebrangan/ responden yang ada di salah satu terminal provinsi Bengkulu lalu
ditabulasikan didapat nilai rata-rata unsur penilain kepuasan dan prioritas/
kepentingan masyarakat terhadap masing-masing unsur, dimana masing-masing
unsur ini adalah pernyataan yang mewakili produk layanan yang diberikan oleh
dinas perhubungan di provinsi Bengkulu. Berikut adalah tabel hasil tabulasi nilai
rata-rata pada masing-masing unsur yang dinilai.
Tabel 9.48
Unsur Penilaian Pelabuhan Penyebrangan Untuk Penumpang
Kepuasan Kepentingan
1 Luas area ruang tunggu 2.4 3.7
2 Luas ruang kantin 2.3 3.7
3 Luas ruang administrasi 2.7 3.9
4 Luas ruang utilitas 1.9 3.6
5 Luas ruang publik 1.7 3.2
6 Luas lahan parkir penyebrang 1.8 3.6
7 Luas lahan parkir antar/jemput 1.9 4.0
8 Kapasitas tempat penampungan BBM 1.7 4.2
9Kapasitas tempat penampungan air bersih
2.0 4.1
10 Luas area generator 1.6 3.8
11Daya tampung mobil yang masuk dan keluar
di terminal1.8 3.3
12 Luas mushola 1.5 3.6
13 Luas fasilitas kesehatan 1.3 3.9
14 Luas fasilitas perdagangan 2.3 3.3
15 Luas fasilitas pos dan telekomunikasi 2.0 3.8
Sumber : Analisis Konsultan, 2013 (Hasil tabulasi rata-rata kuesioner)
No Unsur Penilaian Bengkulu
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 45
Dari data perhitungan diatas dapat dilihat bahwa nilai kepuasan calon pernumpang
penyebrangan terhadap fasilitas pelayanan di pelabuhan penyebrangan yang ada di
Bengkulu sebesar 40,95% maka ini dapat dikatagorikan bahwa calon penumpang/
pengguna jasa pelabuhan penyebrangan yang ada di Bengkulu merasa kurang
puas. Maka capaian kinerja yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi
Bengkulu masih belum dirasakan manfaatnya oleh para calon penumpang di
pelabuhan peyebrangan. Maka dalam hal ini Dinas Perhubungan Provinsi
Bengkulu dirasa perlu memperbaiki hal-hal yang memang menjadi kebutuhan dan
keinginan calon penumpang di pelabuhan penyebrangan terhadap fasilitas layanan
pelabuhan yang ada di Provinsi Bengkulu. Maka untuk melihat apa saja yang
menjadi kebutuhan dan keingainan masyarakat terhadap tersedianya pelayanan di
pelabuhan penyebranagan di Provinsi Bengkulu dapat dilihat dengan cara
membuat kuadran kepentingan terhadap kepuasan.
Kuadran yang dimaksudkan adalah untuk mengetahui tiap-tiap unsur pelayanan
yang di berikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu termasuk kedalam
beberapa katagori yaitu kuadaran pertama ialah bahwa hal-hal yang masuk dalam
kuadaran ini berarti keberhasilan dinas perhubungan provinsi dalam melayani para
calon penumpang di pelabuhan penyebrangan, sehingga point-point yang termasuk
kedalam kuadran ini patut untuk dipertahankan. Kuadaran yang kedua adalah
bahwa hal-hal yang termasuk kedalam kuadran ini memang para calon penumpang
yang ada di pelabuhan penyebrangan merasakan kepuasan terhadap layanan
tersebut tetapi sebenarnya layanan tersebut bukan menjadi hal yang terlalu penting
bagi pengguana layanan di pelabuhan penyebrangan sehingga dapat dikatakan
layanan tersebut menjadi mubazir atau sia-sia atau berlebihan. Kuadran yang
ketiga adalah hal-hal yang termasuk dalam kuadran ini yang menjadi prioritas
rendah artinya tingkat kepentingan rendah lalu tingkat kepuasan juga rendah jadi
tidak terlalu berdampak pada apa yang menjadi layanan yang diberikan. Dan
kuadran keempat adalah dimana hal-hal yang termasuk dalam kuadaran ini
menjadi hal penting untuk diperhatikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi agar
terciptanya layanan yang maksimal kepada masyarakat pada kuadran ini dimana
layanan tersebut memang sangat dibutuhkan oleh calon penumpang yang ada di
pelabuhan tetapi tingkat kepuasan calon penumpang penyebrangan selaku
pengguna layanan pelabuhan tersebut masih sangat rendah, atau bisa saja layanan
tersebut belum tersedia. Berikut ini adalah grafik kuadaran yang memperlihatkan
penilaian kinerja yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi yang dinilai
oleh para calon penumpang yang ada di pelabuhan penyebrangan di Provinsi
Bengkulu.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 46
Gambar 9.23
Grafik Kuadaran Tingkat Kepuasan Terhadap Kepentingan
Dilihat dari hasil perhitungan yang dilakukan dnegan bantuan aplikasi SPSS 17.0
maka didapat gambar diatas. Maka kita dapat ambil kesimpulan yang menjadi hal
yang patut untuk dipertahankan atau yang termasuk kedalam kuadaran pertama
ialah luas ruang administrasi, kapasitas tempat penanpungan air bersih, dan luas
fasilitas pos dan telekomunikasi. Yang termasuk kedalam kuadaran dua atau
berlebihan adalah luas area ruang tunggu, luas ruang kantin dan luas fasliytas
perdagangan. Sedangkan yang termasuk kedalam kuadaran ketiga adalah luas
ruang utilitas, luas ruang publik, luas lahan penyebrangan, daya tampung mobil
yang masuk dan keluar di terminal dan luas mushola. Lalu yang menjadi kuadran
empat atau hal yang paling perlu ditingkatkan kinerjanya adalahluas lahan parkir
antar/ jemput, kapasitas tempat penampungan BBM, luas area generator, dan luas
fasilitas kesehatan.
2) Operator Kapal Penyebrangan
Dari kuesioner yang diberikan kepada para operator kapal penyebrangan di
pelabuhan penyebrangan/ responden yang ada di salah satu pelabuhan
penyebranga di provinsi Bengkulu lalu ditabulasikan didapat nilai rata-rata unsur
penilain kepuasan dan prioritas/ kepentingan operator kapal penyebrangan
terhadap masing-masing unsur, dimana masing-masing unsur ini adalah
pernyataan yang mewakili produk layanan yang diberikan oleh dinas perhubungan
di provinsi Bengkulu. Berikut adalah tabel hasil tabulasi nilai rata-rata pada
masing-masing unsur yang dinilai.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 47
Tabel 9.49
Dari kuesioner yang diberikan kepada operator kapal penyebrangan yang ada di
pelabuhan penyebrangan/ responden yang ada di salah satu pelabuhan
penyebrangan provinsi Bengkulu lalu ditabulasikan didapat nilai rata-rata unsur
penilain kepuasan dan prioritas/ kepentingan masyarakat terhadap masing-masing
unsur, dimana masing-masing unsur ini adalah pernyataan yang mewakili produk
layanan yang diberikan oleh dinas perhubungan di provinsi Bengkulu. Berikut
adalah tabel hasil tabulasi nilai rata-rata pada masing-masing unsur yang dinilai.
Tabel 9.50
Dari data perhitungan diatas dapat dilihat bahwa nilai kepuasan operator kapal
penyebrangan terhadap fasilitas pelayanan di pelabuhan penyebrangan yang ada di
Bengkulu sebesar 42,38% maka ini dapat dikatagorikan bahwa operator kapal
penyebrangan/ pengguna jasa pelabuhan penyebrangan yang ada di Bengkulu
merasa kurang puas. Maka capaian kinerja yang dilakukan oleh Dinas
Perhubungan Provinsi Bengkulu masih belum secara maksimal dirasakan
manfaatnya oleh para operator kapal penyerbrangan di pelabuhan peyebrangan.
Unsur Penilaian Pelabuhan Penyebrangan Untuk Operator Kapal
Kepuasan Kepentingan
1Panjang darmaga sudah memberikan
kemudahan2.3 3.4
2 Luas area sandar kapal 2.4 4.0
3 Luas area kolam putar 2.1 4.2
4 Lebar alur pelayaran 2.0 3.7
5 Kedalaman kolam pelabuhan 2.0 4.5
6 Luas area berlabuh 2.1 5.0
7 Luas keperluan keadaan darurat 2.3 4.2
8 Kebutuhan area percobaan berlayar 2.1 3.5
9Luas area pembangunan dan perawatan kapal
1.8 4.0
Sumber : Analisis Konsultan, 2013 (Hasil tabulasi rata-rata kuesioner)
No Unsur Penilaian Bengkulu
Pelabuhan Penyebrangan Bengkulu
Operator Kapal
No Unsur Kepuasan Prioritas IWF WS
1 2.3 3.4 0.09 0.21
2 2.4 4.0 0.11 0.26
3 2.1 4.2 0.12 0.24
4 2.0 3.7 0.10 0.20
5 2.0 4.5 0.12 0.25
6 2.1 5.0 0.14 0.29
7 2.3 4.2 0.12 0.26
8 2.1 3.5 0.10 0.20
9 1.8 4.0 0.11 0.20
36.50 2.12
CSI
0.4238
42.38%
Kurang Puas
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 48
Maka dalam hal ini Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dirasa perlu
memperbaiki hal-hal yang memang menjadi kebutuhan dan keinginan operator
kapal di pelabuhan penyebrangan terhadap fasilitas layanan pelabuhan yang ada di
Provinsi Bengkulu. Maka untuk melihat apa saja yang menjadi kebutuhan dan
keingainan operator kapal terhadap tersedianya pelayanan di pelabuhan
penyebranagan di Provinsi Bengkulu dapat dilihat dengan cara membuat kuadran
kepentingan terhadap kepuasan.
Kuadran yang dimaksudkan adalah untuk mengetahui tiap-tiap unsur pelayanan
yang di berikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu termasuk kedalam
beberapa katagori yaitu kuadaran pertama ialah bahwa hal-hal yang masuk dalam
kuadaran ini berarti keberhasilan dinas perhubungan provinsi dalam melayani para
operator kapal di pelabuhan penyebrangan, sehingga point-point yang termasuk
kedalam kuadran ini patut untuk dipertahankan. Kuadaran yang kedua adalah
bahwa hal-hal yang termasuk kedalam kuadran ini memang para operator kapal
penyebrangan yang ada di pelabuhan penyebrangan merasakan kepuasan terhadap
layanan tersebut tetapi sebenarnya layanan tersebut bukan menjadi hal yang terlalu
penting bagi pengguana layanan di pelabuhan penyebrangan sehingga dapat
dikatakan layanan tersebut menjadi mubazir atau sia-sia atau berlebihan. Kuadran
yang ketiga adalah hal-hal yang termasuk dalam kuadran ini yang menjadi
prioritas rendah artinya tingkat kepentingan rendah lalu tingkat kepuasan juga
rendah jadi tidak terlalu berdampak pada apa yang menjadi layanan yang
diberikan. Dan kuadran keempat adalah dimana hal-hal yang termasuk dalam
kuadaran ini menjadi hal penting untuk diperhatikan oleh Dinas Perhubungan
Provinsi agar terciptanya layanan yang maksimal kepada operator kapal pada
kuadran ini dimana layanan tersebut memang sangat dibutuhkan oleh operator
kapal di pelabuhan penyebrangan tetapi tingkat kepuasan operator kapal
penyebrangan selaku pengguna layanan pelabuhan tersebut masih sangat rendah,
atau bisa saja layanan tersebut belum tersedia. Berikut ini adalah grafik kuadaran
yang memperlihatkan penilaian kinerja yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan
Provinsi yang dinilai oleh para operator kapal yang ada di pelabuhan
penyebrangan di Provinsi Bengkulu.
Gambar 9.24
Pelabuhan Penyebrangan Oleh Operator Kapal
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 49
Dilihat dari hasil perhitungan yang dilakukan dnegan bantuan aplikasi SPSS 17.0
maka didapat gambar diatas. Maka kita dapat ambil kesimpulan yang menjadi hal
yang patut untuk dipertahankan atau yang termasuk kedalam kuadaran pertama
ialah luas keperluan keadaan darurat. Yang termasuk kedalam kuadaran dua atau
berlebihan adalah panjang dermaga sudah memberikan kemudahan, dan luas area
sandar kapal. Sedangkan yang termasuk kedalam kuadaran ketiga adalah lebar alur
pelayaran, kebutuhan area percobaan berlayar, dan luas area pembangunan dan
[erawatan kapal. Lalu yang menjadi kuadran empat atau hal yang paling perlu
ditingkatkan kinerjanya luas area kolam putar, kedalaman kolam pelabuhan, dan
luas area berlabuh.
3) Kapal Penyebrangan
Dari kuesioner yang diberikan kepada para penumpang kapal penyebrangan di
pelabuhan penyebrangan di provinsi Bengkulu lalu ditabulasikan didapat nilai
rata-rata unsur penilain kepuasan dan prioritas/ kepentingan kapal penyebrangan
terhadap masing-masing unsur, dimana masing-masing unsur ini adalah
pernyataan yang mewakili produk layanan yang diberikan oleh dinas perhubungan
di provinsi Bengkulu. Berikut adalah tabel hasil tabulasi nilai rata-rata pada
masing-masing unsur yang dinilai.
Tabel 9.51
Dari kuesioner yang diberikan kepada penumpang kapal penyebrangan yang ada
di kapal penyebrangan/ responden yang ada di salah satu pelabuhan penyebrangan
provinsi Bengkulu lalu ditabulasikan didapat nilai rata-rata unsur penilain
kepuasan dan prioritas/ kepentingan masyarakat terhadap masing-masing unsur,
dimana masing-masing unsur ini adalah pernyataan yang mewakili produk layanan
yang diberikan oleh dinas perhubungan di provinsi Bengkulu. Berikut adalah tabel
hasil tabulasi nilai rata-rata pada masing-masing unsur yang dinilai.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 50
Tabel 9.52
Dari data perhitungan diatas dapat dilihat bahwa nilai kepuasan penumpang kapal
penyebrangan terhadap fasilitas pelayanan di pelabuhan penyebrangan yang ada di
Bengkulu sebesar 26,88% maka ini dapat dikatagorikan bahwa penumpang kapal
penyebrangan/ pengguna jasa pelabuhan penyebrangan yang ada di Bengkulu
merasa tidak puas. Maka capaian kinerja yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan
Provinsi Bengkulu masih belum secara maksimal dirasakan manfaatnya oleh
penumpang kapal penyerbrangan di pelabuhan peyebrangan. Maka dalam hal ini
Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dirasa perlu memperbaiki hal-hal yang
memang menjadi kebutuhan dan keinginan operator kapal di pelabuhan
penyebrangan terhadap fasilitas layanan pelabuhan yang ada di Provinsi Bengkulu.
Maka untuk melihat apa saja yang menjadi kebutuhan dan keingainan operator
kapal terhadap tersedianya pelayanan kapal penyebrangan di Provinsi Bengkulu
dapat dilihat dengan cara membuat kuadran kepentingan terhadap kepuasan.
Kuadran yang dimaksudkan adalah untuk mengetahui tiap-tiap unsur pelayanan
yang di berikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu termasuk kedalam
beberapa katagori yaitu kuadaran pertama ialah bahwa hal-hal yang masuk dalam
kuadaran ini berarti keberhasilan dinas perhubungan provinsi dalam melayani
pengguna kapal penyebrangan, sehingga point-point yang termasuk kedalam
kuadran ini patut untuk dipertahankan. Kuadaran yang kedua adalah bahwa hal-hal
yang termasuk kedalam kuadran ini memang para penumpang kapal penyebrangan
yang ada di pelabuhan penyebrangan merasakan kepuasan terhadap layanan
tersebut tetapi sebenarnya layanan tersebut bukan menjadi hal yang terlalu penting
bagi pengguana layanan di pelabuhan penyebrangan sehingga dapat dikatakan
layanan tersebut menjadi mubazir atau sia-sia atau berlebihan. Kuadran yang
ketiga adalah hal-hal yang termasuk dalam kuadran ini yang menjadi prioritas
rendah artinya tingkat kepentingan rendah lalu tingkat kepuasan juga rendah jadi
tidak terlalu berdampak pada apa yang menjadi layanan yang diberikan. Dan
kuadran keempat adalah dimana hal-hal yang termasuk dalam kuadaran ini
menjadi hal penting untuk diperhatikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi agar
terciptanya layanan yang maksimal kepada operator kapal pada kuadran ini
dimana layanan tersebut memang sangat dibutuhkan oleh operator kapal di
pelabuhan penyebrangan tetapi tingkat kepuasan operator kapal penyebrangan
selaku pengguna layanan pelabuhan tersebut masih sangat rendah, atau bisa saja
layanan tersebut belum tersedia. Berikut ini adalah grafik kuadaran yang
memperlihatkan penilaian kinerja yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 51
Provinsi yang dinilai oleh para penumoang kapal yang ada di kapal penyebrangan
di Provinsi Bengkulu.
Gambar 9.25
Kuadran CSI Kapal Penyebrangan
Dilihat dari hasil perhitungan yang dilakukan dnegan bantuan aplikasi SPSS 17.0
maka didapat gambar diatas. Maka kita dapat ambil kesimpulan yang menjadi hal
yang patut untuk dipertahankan atau yang termasuk kedalam kuadaran pertama
ialah lebar bangku sudah nyaman dan fasilitas dalam toilet. Yang termasuk
kedalam kuadaran dua atau berlebihan adalah jumlah dua gang ditengah-tengah
jejeran bangku sudah memberikan keleluasaan, sistem sirkulasi udara, dapur dan
cafetaria. Sedangkan yang termasuk kedalam kuadaran ketiga adalah pemutar
musik dan tv atau audio. Lalu yang menjadi kuadran empat atau hal yang paling
perlu ditingkatkan kinerjanya ruang publik.
d. Angkutan Laut
1) Pelabuhan Angkutan Laut
a. Calon Penumpang
Dari kuesioner yang diberikan kepada para calon penumpang di pelabuhan
laut di provinsi Bengkulu lalu ditabulasikan didapat nilai rata-rata unsur
penilain kepuasan dan prioritas/ kepentingan kapal penyebrangan terhadap
masing-masing unsur, dimana masing-masing unsur ini adalah pernyataan
yang mewakili produk layanan yang diberikan oleh dinas perhubungan di
provinsi Bengkulu. Berikut adalah tabel hasil tabulasi nilai rata-rata pada
masing-masing unsur yang dinilai.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 52
Tabel 9.53
Dari kuesioner yang diberikan kepada calon penumpang kapal laut yang ada
di pelabuhan laut/ responden yang ada di salah satu pelabuhan laut provinsi
Bengkulu lalu ditabulasikan didapat nilai rata-rata unsur penilian kepuasan
dan prioritas/ kepentingan masyarakat terhadap masing-masing unsur, dimana
masing-masing unsur ini adalah pernyataan yang mewakili produk layanan
yang diberikan oleh dinas perhubungan di provinsi Bengkulu. Berikut adalah
tabel hasil tabulasi nilai rata-rata pada masing-masing unsur yang dinilai.
Tabel 9.54
Dari data perhitungan diatas dapat dilihat bahwa nilai kepuasan calon
penumpang kapal laut terhadap fasilitas pelayanan di pelabuhan laut yang ada
di Bengkulu sebesar 37,66% maka ini dapat dikatagorikan bahwa calon
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 53
penumpang kapal laut/ pengguna jasa pelabuhan laut yang ada di Bengkulu
merasa kurang puas. Maka capaian kinerja yang dilakukan oleh Dinas
Perhubungan Provinsi Bengkulu masih belum secara maksimal dirasakan
manfaatnya oleh calon penumpang kapal laut di pelabuhan laut. Maka dalam
hal ini Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu dirasa perlu memperbaiki hal-
hal yang memang menjadi kebutuhan dan keinginan para pengguna
pelabuhan khususnya calon penumpang kapal laut yang ada di pelabuhan
laut terhadap fasilitas layanan pelabuhan laut yang ada di Provinsi Bengkulu.
Maka untuk melihat apa saja yang menjadi kebutuhan dan keingainan calon
penumpang kapal laut di pelabuhan terhadap tersedianya pelayanan kapal laut
di Provinsi Bengkulu dapat dilihat dengan cara membuat kuadran
kepentingan terhadap kepuasan.
Kuadran yang dimaksudkan adalah untuk mengetahui tiap-tiap unsur
pelayanan yang di berikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu
termasuk kedalam beberapa katagori yaitu kuadaran pertama ialah bahwa hal-
hal yang masuk dalam kuadaran ini berarti keberhasilan dinas perhubungan
provinsi dalam melayani pengguna kapal penyebrangan, sehingga point-point
yang termasuk kedalam kuadran ini patut untuk dipertahankan. Kuadaran
yang kedua adalah bahwa hal-hal yang termasuk kedalam kuadran ini
memang para calon penumpang kapal laut yang ada di pelabuhan laut
merasakan kepuasan terhadap layanan tersebut tetapi sebenarnya layanan
tersebut bukan menjadi hal yang terlalu penting bagi pengguana layanan di
pelabuhan laut sehingga dapat dikatakan layanan tersebut menjadi mubazir
atau sia-sia atau berlebihan. Kuadran yang ketiga adalah hal-hal yang
termasuk dalam kuadran ini yang menjadi prioritas rendah artinya tingkat
kepentingan rendah lalu tingkat kepuasan juga rendah jadi tidak terlalu
berdampak pada apa yang menjadi layanan yang diberikan. Dan kuadran
keempat adalah dimana hal-hal yang termasuk dalam kuadaran ini menjadi
hal penting untuk diperhatikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi agar
terciptanya layanan yang maksimal kepada operator kapal pada kuadran ini
dimana layanan tersebut memang sangat dibutuhkan oleh calon penumpang
kapal yang menunggu di pelabuhal laut, tetapi tingkat kepuasan calon
penumpang kapal laut selaku pengguna layanan pelabuhan tersebut masih
sangat rendah, atau bisa saja layanan tersebut belum tersedia. Berikut ini
adalah grafik kuadaran yang memperlihatkan penilaian kinerja yang
dilakukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi yang dinilai oleh para calon
penumpang kapal laut yang ada di pelabuhan laut di Provinsi Bengkulu
Gambar 9.26
Pelabuhan Laut oleh Penumpang
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 54
b. Operator Kapal
Dari kuesioner yang diberikan kepada para operator kapal laut di pelabuhan laut
di provinsi Bengkulu lalu ditabulasikan didapat nilai rata-rata unsur penilain
kepuasan dan prioritas/ kepentingan kapal laut terhadap masing-masing unsur,
dimana masing-masing unsur ini adalah pernyataan yang mewakili produk layanan
yang diberikan oleh dinas perhubungan di provinsi Bengkulu. Berikut adalah tabel
hasil tabulasi nilai rata-rata pada masing-masing unsur yang dinilai:
Tabel 9.55
Dari kuesioner yang diberikan kepada penumpang kapal laut yang ada di kapal
laut/ responden yang ada di salah satu pelabuhan laut provinsi Bengkulu lalu
ditabulasikan didapat nilai rata-rata unsur penilain kepuasan dan prioritas/
kepentingan masyarakat terhadap masing-masing unsur, dimana masing-masing
unsur ini adalah pernyataan yang mewakili produk layanan yang diberikan oleh
dinas perhubungan di provinsi Bengkulu. Berikut adalah tabel hasil tabulasi nilai
rata-rata pada masing-masing unsur yang dinilai.
Tabel 9.56
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 55
Dari data perhitungan diatas dapat dilihat bahwa nilai kepuasan operator kapal laut
terhadap fasilitas pelayanan di pelabuhan laur yang ada di Bengkulu sebesar
36,72% maka ini dapat dikatagorikan bahwa penumpang kapal laut/ pengguna jasa
pelabuhan laut yang ada di Bengkulu merasa kurang puas. Maka capaian kinerja
yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu masih belum secara
maksimal dirasakan manfaatnya oleh penumpang kapal penyerbrangan di
pelabuhan peyebrangan. Maka dalam hal ini Dinas Perhubungan Provinsi
Bengkulu dirasa perlu memperbaiki hal-hal yang memang menjadi kebutuhan dan
keinginan operator kapal di pelabuhan laut terhadap fasilitas layanan pelabuhan
yang ada di Provinsi Bengkulu. Maka untuk melihat apa saja yang menjadi
kebutuhan dan keingainan operator kapal terhadap tersedianya pelayanan kapal
laut di Provinsi Bengkulu dapat dilihat dengan cara membuat kuadran kepentingan
terhadap kepuasan.
Kuadran yang dimaksudkan adalah untuk mengetahui tiap-tiap unsur pelayanan
yang di berikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu termasuk kedalam
beberapa katagori yaitu kuadaran pertama ialah bahwa hal-hal yang masuk dalam
kuadaran ini berarti keberhasilan dinas perhubungan provinsi dalam melayani
pengguna kapal laut, sehingga point-point yang termasuk kedalam kuadran ini
patut untuk dipertahankan. Kuadaran yang kedua adalah bahwa hal-hal yang
termasuk kedalam kuadran ini memang para penumpang kapal laut yang ada di
pelabuhan laut merasakan kepuasan terhadap layanan tersebut tetapi sebenarnya
layanan tersebut bukan menjadi hal yang terlalu penting bagi pengguana layanan
di pelabuhan laut sehingga dapat dikatakan layanan tersebut menjadi mubazir atau
sia-sia atau berlebihan. Kuadran yang ketiga adalah hal-hal yang termasuk dalam
kuadran ini yang menjadi prioritas rendah artinya tingkat kepentingan rendah lalu
tingkat kepuasan juga rendah jadi tidak terlalu berdampak pada apa yang menjadi
layanan yang diberikan. Dan kuadran keempat adalah dimana hal-hal yang
termasuk dalam kuadaran ini menjadi hal penting untuk diperhatikan oleh Dinas
Perhubungan Provinsi agar terciptanya layanan yang maksimal kepada operator
kapal pada kuadran ini dimana layanan tersebut memang sangat dibutuhkan oleh
operator kapal di pelabuhan laut tetapi tingkat kepuasan operator kapal laut selaku
pengguna layanan pelabuhan tersebut masih sangat rendah, atau bisa saja layanan
tersebut belum tersedia. Berikut ini adalah grafik kuadaran yang memperlihatkan
penilaian kinerja yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi yang dinilai
oleh para penumoang kapal yang ada di kapal laut di Provinsi Bengkulu..
Gambar 9.27
Kuadaran Pelabuhan Laut di Bengkulu
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 56
Dilihat dari hasil perhitungan yang dilakukan dnegan bantuan aplikasi SPSS 17.0
maka didapat gambar diatas. Maka kita dapat ambil kesimpulan yang menjadi hal
yang patut untuk dipertahankan atau yang termasuk kedalam kuadaran pertama
ialah lebar bangku sudah nyaman dan fasilitas dalam toilet. Yang termasuk
kedalam kuadaran dua atau berlebihan adalah jumlah dua gang ditengah-tengah
jejeran bangku sudah memberikan keleluasaan, sistem sirkulasi udara, dapur dan
cafetaria. Sedangkan yang termasuk kedalam kuadaran ketiga adalah pemutar
musik dan tv atau audio. Lalu yang menjadi kuadran empat atau hal yang paling
perlu ditingkatkan kinerjanya ruang publik.
2) Kapal Angkutan Laut
Dari kuesioner yang diberikan kepada para penumpang kapal laut di pelabuhan
laut di provinsi Bengkulu lalu ditabulasikan didapat nilai rata-rata unsur penilain
kepuasan dan prioritas/ kepentingan kapal laut terhadap masing-masing unsur,
dimana masing-masing unsur ini adalah pernyataan yang mewakili produk layanan
yang diberikan oleh dinas perhubungan di provinsi Bengkulu. Berikut adalah tabel
hasil tabulasi nilai rata-rata pada masing-masing unsur yang dinilai.
Tabel 9.57
Dari kuesioner yang diberikan kepada penumpang kapal laut yang ada di kapal
laut/ responden yang ada di salah satu pelabuhan laut provinsi Bengkulu lalu
ditabulasikan didapat nilai rata-rata unsur penilain kepuasan dan prioritas/
kepentingan masyarakat terhadap masing-masing unsur, dimana masing-masing
unsur ini adalah pernyataan yang mewakili produk layanan yang diberikan oleh
dinas perhubungan di provinsi Bengkulu. Berikut adalah tabel hasil tabulasi nilai
rata-rata pada masing-masing unsur yang dinilai.
.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 57
Tabel 9.58
Dari data perhitungan diatas dapat dilihat bahwa nilai kepuasan penumpang kapal
laut terhadap fasilitas pelayanan di pelabuhan laut yang ada di Bengkulu sebesar
26,88% maka ini dapat dikatagorikan bahwa penumpang kapal laut/ pengguna jasa
pelabuhan laut yang ada di Bengkulu merasa tidak puas. Maka capaian kinerja
yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu masih belum secara
maksimal dirasakan manfaatnya oleh penumpang kapal penyerbrangan di
pelabuhan peyebrangan. Maka dalam hal ini Dinas Perhubungan Provinsi
Bengkulu dirasa perlu memperbaiki hal-hal yang memang menjadi kebutuhan dan
keinginan operator kapal di pelabuhan laut terhadap fasilitas layanan pelabuhan
yang ada di Provinsi Bengkulu. Maka untuk melihat apa saja yang menjadi
kebutuhan dan keingainan operator kapal terhadap tersedianya pelayanan kapal
laut di Provinsi Bengkulu dapat dilihat dengan cara membuat kuadran kepentingan
terhadap kepuasan.
Kuadran yang dimaksudkan adalah untuk mengetahui tiap-tiap unsur pelayanan
yang di berikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu termasuk kedalam
beberapa katagori yaitu kuadaran pertama ialah bahwa hal-hal yang masuk dalam
kuadaran ini berarti keberhasilan dinas perhubungan provinsi dalam melayani
pengguna kapal laut, sehingga point-point yang termasuk kedalam kuadran ini
patut untuk dipertahankan. Kuadaran yang kedua adalah bahwa hal-hal yang
termasuk kedalam kuadran ini memang para penumpang kapal laut yang ada di
pelabuhan laut merasakan kepuasan terhadap layanan tersebut tetapi sebenarnya
layanan tersebut bukan menjadi hal yang terlalu penting bagi pengguana layanan
di pelabuhan laut sehingga dapat dikatakan layanan tersebut menjadi mubazir atau
sia-sia atau berlebihan. Kuadran yang ketiga adalah hal-hal yang termasuk dalam
kuadran ini yang menjadi prioritas rendah artinya tingkat kepentingan rendah lalu
tingkat kepuasan juga rendah jadi tidak terlalu berdampak pada apa yang menjadi
layanan yang diberikan. Dan kuadran keempat adalah dimana hal-hal yang
termasuk dalam kuadaran ini menjadi hal penting untuk diperhatikan oleh Dinas
Perhubungan Provinsi agar terciptanya layanan yang maksimal kepada operator
kapal pada kuadran ini dimana layanan tersebut memang sangat dibutuhkan oleh
operator kapal di pelabuhan laut tetapi tingkat kepuasan operator kapal laut selaku
pengguna layanan pelabuhan tersebut masih sangat rendah, atau bisa saja layanan
tersebut belum tersedia. Berikut ini adalah grafik kuadaran yang memperlihatkan
penilaian kinerja yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi yang dinilai
oleh para penumoang kapal yang ada di kapal laut di Provinsi Bengkulu..
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 58
Gambar 9.28
Kuadaran Kapal Laut oleh Penumpang
D. Provinsi Sulawesi Tenggara
a. Terminal
1) Calon Penumpang
Dari quesioner yang diberikan kepada calon penumpang/ responden yang ada di
salah satu terminal provinsi Sulawesi Tenggara lalu ditabulasikan didapat nilai
rata-rata unsur penilain kepuasan dan prioritas/ kepentingan masyarakat terhadap
masing-masing unsur, dimana masing-masing unsur ini adalah pernyataan yang
mewakili produk layanan yang diberikan oleh dinas perhubungan di provinsi
Sulawesi Tenggara.
Tabel 9.59
Unsur Penilaian Terminal yang dinilai oleh penumpang
No Unsur Penilaian Kendari
Kepuasan Prioritas
1 Luas bangunan kantor terminal 4.0 4.2
2
Kapasitas luas lantai ruang
tunggu 3.2 3.2
3 Luas ruangan loket peron 3.6 3.1
4 Luas bangunan ruang informasi 3.2 2.1
5 Ukuran rambu papan informasi 3.4 3.6
6 Luas lahan parkir 3.2 3.3
7 Luas bangunan toilet 3.4 4.2
8 Luas bangunan mushola 3.0 2.3
9 Luas kantin 3.4 3.2
10 Luas ruang pengobatan 3.0 3.8
11 Luas ruang penitipan barang 3.2 3.2
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 59
No Unsur Penilaian Kendari
Kepuasan Prioritas
12 Luas taman 3.4 3.2
13 Akses mobilitas kursi roda 3.0 2.7
14 Kapasitas tempat sampah 3.2 3.1
15 Luas bangunan pos keamanan 3.2 2.6
Sumber : Analisis Konsultan, 2013 (Hasil tabulasi rata-rata kuesioner)
Dari hasil perhitungan rata-rata tingkat kepuasan dan kepentingan diatas maka
dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui besar tingkat kepuasan masyarakat
terhadap penyediaan fasilitas terminal yang ada di provinsi Sulawesi Tenggara,
untuk lebih jelasnya terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 9.60
Kepuasan Calon Penumpang di Terminal Kendari
No
Unsur Kepuasan Prioritas IWF WS
1 4.0 4.2 0.09 0.35
2 3.2 3.2 0.07 0.21
3 3.6 3.1 0.06 0.23
4 3.2 2.1 0.04 0.14
5 3.4 3.6 0.08 0.26
6 3.2 3.3 0.07 0.22
7 3.4 4.2 0.09 0.30
8 3.0 2.3 0.05 0.14
9 3.4 3.2 0.07 0.23
10 3.0 3.8 0.08 0.24
11 3.2 3.2 0.07 0.21
12 3.4 3.2 0.07 0.23
13 3.0 2.7 0.06 0.17
14 3.2 3.1 0.06 0.21
15 3.2 2.6 0.05 0.17
47.80 3.32
CSI
0.6638
66.38%
Puas
Maka dapat kita simpulkan bahwa calon penumpang merasa puas terhadap
fasilitas layanan terminal yang ada di Kota Sulawesi Tenggara.. Apa saja yang
perlu diperhatikan dalam memenuhi standar pelayanan minimal, di provinsi
Sulawesi Tenggara adalah sebagai berikut yang tersaji dalam grafik cartisius
berikut.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 60
Gambar 9.29
Kuadran Terminal oleh Penumpang
2) Operator Bus
Dari quesioner yang diberikan kepada operator bus yang ada di salah satu
terminal provinsi Sulawesi Tenggara lalu ditabulasikan didapat nilai rata-rata
unsur penilain kepuasan dan prioritas/ kepentingan operator bus terhadap masing-
masing unsur, dimana masing-masing unsur ini adalah pernyataan yang mewakili
produk layanan yang diberikan oleh dinas perhubungan di provinsi Sulawesi
Tenggara kepada operator bus.
Tabel 9.61
Unsur Penilaian Terminal yang dinilai oleh Operator Bus
No Unsur Penilaian
Kendari Kepuasan Prioritas 1 Luas jalur pemberangkatan 4.0 4.6 2 Luas jalur kedatangan 3.6 4.3 3 Luas lahan tempat parkir kendaraan 3.6 3.5 4 Luas bangunan kantor terminal 3.2 3.3 5 Luas bangunan menara pengawas 3.4 3.1 6 Luas ruang loket penjualan karcis 3.4 3.0 7 Luas bangunan retribusi 3.2 2.8 8 Ukuran rambu papan informasi 3.2 2.0 9 Luas bengkel 3.4 3.8 10 Luas lahan Depo 2.8 3.5 11 Luas lahan pencucian kendaraan 2.6 3.8 Sumber : Analisis Konsultan, 2013 (Hasil tabulasi rata-rata kuesioner)
Dari hasil perhitungan rata-rata tingkat kepuasan dan kepentingan diatas maka
dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui besar tingkat kepuasan operator
bus terhadap penyediaan fasilitas terminal yang ada di provinsi Sulawesi
Tenggara, untuk lebih jelasnya terlihat pada tabel dibawah ini.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 61
Tabel 9.62
Kepuasan Operator bus di Terminal
Kendari
No
Unsur Kepuasan Prioritas IWF WS
1 4.0 4.6 0.12 0.49
2 3.6 4.3 0.11 0.41
3 3.6 3.5 0.09 0.33
4 3.2 3.3 0.09 0.28
5 3.4 3.1 0.08 0.28
6 3.4 3.0 0.08 0.27
7 3.2 2.8 0.07 0.24
8 3.2 2.0 0.05 0.17
9 3.4 3.8 0.10 0.34
10 2.8 3.5 0.09 0.26
11 2.6 3.8 0.10 0.26
37.70 3.34
CSI
0.6671
66.71%
Puas
Maka dapat kita simpulkan bahwa operator bus merasa puas terhadap fasilitas
layanan terminal di provinsi Sulawesi Tenggara. Apa saja yang perlu diperhatikan
dalam memenuhi standar pelayanan minimal, khusus untuk di provinsi Sulawesi
Tenggara adalah sebagai berikut yang tersaji dalam grafik cartisius berikut.
Gambar 9.30
Kuadran Terminal Oleh Operator Bus
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 62
b. AKDP (Angkutan Kota Dalam Provinsi)
1) Penumpang
Pada penilaian kali ini dilakukan dengan cara penyebaran quesioner kapada
penumpang AKDP lalu setalah mendapatkan data mentah ditabulasikan untuk
mendapatkan nilai rata-rata dari kepuasan dan kepentingan masing-masing
unsur untuk lebih jelasnya tersaji dalam tabel dbawah ini.
Tabel 9.63
Unsur Penilaian AKDP
No Unsur Penilaian
Kendari Kepuasan Prioritas 1 Busa tempat duduk 2.0 3.4 2 Lebar tempat duduk 1.8 3.5 3 Jarak antar tempat duduk 1.6 3.3 4 Lebar lorong tempat duduk 1.8 3.2 5 Susunan tempat duduk 2.0 3.2 6 Alat keselamatan 1.7 3.1 7 Info tanggap darurat 1.5 3.4
8
Kemudahan pintu keluar
darurat 1.4 3.8 9 Ukuran pintu keluar darurat 2.4 3.6 Sumber : Analisis Konsultan, 2013 (Hasil tabulasi rata-rata
kuesioner)
Dari hasil perhitungn rata-rata tabulasi masing-masing unsur penilain maka
dapat dihitung nilai kepuasan para penumpang AKPD terhadap kendarana
AKDP yang ditumpanginya. Berikut adalah tabel perhitungan nilai kepuasan
penumpang AKDP terhadap kendaraan AKDP.
Tabel 9.64
Kepuasan AKDP
No Unsur Kepuasan Prioritas IWF WS
1 2.0 3.4 0.11 0.22
2 1.8 3.5 0.11 0.21
3 1.6 3.3 0.11 0.17
4 1.8 3.2 0.10 0.19
5 2.0 3.2 0.10 0.21
6 1.7 3.1 0.10 0.17
7 1.5 3.4 0.11 0.17
8 1.4 3.8 0.12 0.17
9 2.4 3.6 0.12 0.28
30.50 1.80
CSI
0.3598
35.98%
Kurang Puas
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 63
Maka dapat kita simpulkan bahwa penumpang kendaraan AKDP merasa
kurang puas terhadap fasilitas layanan yang ada pada kendaraan AKDP di
provinsi Sulawesi Tenggara. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam
memenuhi standar pelayanan minimal, khusus untuk di provinsi Sulawesi
Tenggara adalah sebagai berikut yang tersaji dalam grafik cartisius berikut.
Gambar 9.31
AKDP oleh Penumpang
c. Pelabuhan Penyebrangan
1) Calon Penumpang
Berdasarkan hasil quesioner yang diberikan kepada calon penumpang di
pelabuhan yang terdapat di provinsi Sulawesi Tenggara diperoleh hasil rata-
rata kepuasan dan kepentingan yang tersaji dalam tabel dibwah ini.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 64
Tabel 9.65
Berdasarkan nilai rata-rata tingkat kepentingan dan kepuasan pada masing-
masing unsur penilaian maka dapat dihitung capaian kepuasan calon
penumpang terhdap fasilitas pelabuhan penyebrangan yang ada Sulawesi
Tenggara dengan perhitungan sebagai berikut.
Tabel 9.66
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa calon
penumpang merasa kurang puas terhadap fasilitas layanan yang ada pada
pelabuhan penyebrangan di provinsi Sulawesi Tenggara. Apa saja yang perlu
diperhatikan dalam memenuhi standar pelayanan minimal, khusus untuk
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 65
pelabuhan penyebrangan di provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebagai
berikut yang tersaji dalam grafik cartisius berikut.
Gambar 9.32
Pelabuhan Penyebrangan Oleh Penumpang
2) Operator Kapal Penyebrangan
Dalam peniliaian kali ini adalah dimana para operator kapal penyebrangan
menilai fasilitas pelabuhan terhadap kebutuhan para operator kapal, dari hasil
survey dapat diberikan nilai rata-rata pada tingkat kepuasan dan kepentingan
operator kapal terhadap pelabuhan di Provinsi Sulawesi Tenggara, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 9.61
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 66
Dari hasil rata-rata tingkat kepuasan dan kepentinan yang telah ditabulasi tadi
maka kita dapat menghitung nilai kepuasan atau persentase kepuasan para
operator kapal yang ada di provinsi Sulawesi Tenggara, untuk lebih lengkapnya
perhitungan lihat tabel berikut.
Tabel 9.62
Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa operator
kapal merasa kurang puas terhadap fasilitas layanan yang ada pada pelabuhan
penyebrangan di provinsi Sulawesi Tenggara. Apa saja yang perlu diperhatikan
dalam memenuhi standar pelayanan minimal, khusus untuk di provinsi
Sulawesi Tenggara adalah sebagai berikut yang tersaji dalam grafik cartisius
berikut.
Gambar 9.33
Pelabuhan Penyebrangan Oleh Operator Kapal
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 67
3) Kapal Penyebrangan
Penelitian kali ini adalah dimana para penumpang kapal penyerbrangan
melakukan penilaian terhadap keadaan kapal penyebrangan yang
ditumpanginya di provinsi Sulawesi Tenggara.Berikut adalah hasil rata-
rata tabulasinya.
Tabel 9.63
Setelah mengetahui hasil rata-rata unsurnya maka dapat dihitung nilai
kepuasannya yaitu terlihat pada tabel dibwah ini.
Tabel 9.64
Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat dikatakan penumpang merasa
tidak puas terhadap pelayanan kapal peyebrangan di Sulawesi Tenggara.
Untuk lebih jelasnya hal-hal yang perlu diperbaiki dan patut untuk
dipertahankan terlihat pada diagram cartisius dibwah ini.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 68
Gambar 9.34
Kapal Penyebrangan Oleh Penumpang
d. Angkutan Laut
1) Pelabuhan Angkutan Laut
a. Calon Penumpang
Berdasarkan hasil surney yang dilakukan pada calon penumpang
angkutan laut diperoleh nilai rata-rata dari masing-masing unsurnya
sebagai berikut :
Tabel 9.65
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 69
Berdasarkan hasil nilai rata-rata masing-masing unsur diatas dapat
dilakukan perhitungan tingkat kepuasan pada pelabuhan laut di
Sulawesi Tenggara sebagai berikut.
Tabel 9.66
Berdasarkan nilai tingkat kepuasan calon penumpang terhadap fasilitas
layanan pelabuhan laut di provinsi Sulawesi Tenggara adalah kurang
puas, untuk menentukan unsur-unsur mana yang perlu dipertahankan dan
diperbaiki dapat dilihat pada diagram cartesius sebagai berikut.
Gambar 9.35
Pelabuhan Laut Oleh Penumpang
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 70
b. Operator Kapal
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada para operator angkutan
laut diperoleh nilai rata-rata dari masing-masing unsurnya sebagai
berikut :
Tabel 9.67
Berdasarkan hasil nilai rata-rata masing-masing unsur diatas dapat
dilakukan perhitungan tingkat kepuasan pada pelabuhan laut di
Sulawesi Tenggara sebagai berikut.
Tabel 9.68
Berdasarkan nilai tingkat kepuasan calon penumpang terhadap fasilitas
layanan pelabuhan laut di provinsi Sulawesi Tenggara adalah kurang
puas, untuk menentukan unsur-unsur mana yang perlu dipertahankan
dan diperbaiki dapat dilihat pada diagram cartesius sebagai berikut.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 71
Gambar 9.36
Pelabuhan Laut Oleh Opertaor Kapal
2) Kapal Angkutan Laut
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan dengan cara menyebar quesioner
kepada penumpang angkutan laut diperoleh nilai rata-rata unsur penilaian
sebagai berikut.
Tabel 9.69
Dilihat dari nilai rata-rata item pernyataan untuk penilain kapal angkutan
laut yang ada di Sulawesi Tenggara maka kita dapat melihat tingkat
kepuasannya berdasarkan perhitungan dengan tabel berikut.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 72
Tabel 9.70
Maka dapat disimpulkan para penumpang kapal laut yang ada di provinsi
Sulawesi Tenggara merasa kurang puas terhadap layanan yang ada di dalam
kapal tersebut.Untuk lebih memperhatikan mana yang perlu dipertahankan
dan mana yang harus ditingkatkan maka terlihat dalam diagram cartesius
dibwah ini.
Gambar 9.37
Kapal Laut Oleh Penumpang
E. Provinsi Kalimantan Tengah
a. Terminal
1) Calon Penumpang
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 73
Dari quesioner yang diberikan kepada calon penumpang/ responden yang ada di
salah satu terminal provinsi Kalimantan Tengah lalu ditabulasikan didapat nilai
rata-rata unsur penilain kepuasan dan prioritas/ kepentingan masyarakat terhadap
masing-masing unsur, dimana masing-masing unsur ini adalah pernyataan yang
mewakili produk layanan yang diberikan oleh dinas perhubungan di provinsi
Kalimantan Tengah
Tabel 9.71
Dari hasil perhitungan rata-rata tingkat kepuasan dan kepentingan diatas maka
dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui besar tingkat kepuasan masyarakat
terhadap penyediaan fasilitas terminal yang ada di provinsi Kalimantan Tengah,
untuk lebih jelasnya terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 9.72
Unsur Penilaian Terminal yang dinilai oleh penumpang
Kepuasan Prioritas
1 Luas bangunan kantor terminal 3.0 4.3
2 Kapasitas luas lantai ruang tunggu 2.8 3.2
3 Luas ruangan loket peron 2.8 3.1
4 Luas bangunan ruang informasi 2.7 2.5
5 Ukuran rambu papan informasi 2.2 3.7
6 Luas lahan parkir 2.1 3.3
7 Luas bangunan toilet 1.4 3.3
8 Luas bangunan mushola 1.3 4.3
9 Luas kantin 2.4 3.2
10 Luas ruang pengobatan 2.6 3.9
11 Luas ruang penitipan barang 2.4 3.6
12 Luas taman 2.6 3.2
13 Akses mobilitas kursi roda 2.1 3.2
14 Kapasitas tempat sampah 2.2 3.3
15 Luas bangunan pos keamanan 2.8 2.3
Sumber : Analisis Konsultan, 2013 (Hasil tabulasi rata-rata kuesioner)
No Unsur Penilaian Palangkaraya
No Unsur Kepuasan Prioritas IWF WS
1 3.0 4.3 0.09 0.26
2 2.8 3.2 0.06 0.18
3 2.8 3.1 0.06 0.17
4 2.7 2.5 0.05 0.13
5 2.2 3.7 0.07 0.16
6 2.1 3.3 0.07 0.14
7 1.4 3.3 0.07 0.09
8 1.3 4.3 0.09 0.11
9 2.4 3.2 0.06 0.15
10 2.6 3.9 0.08 0.20
11 2.4 3.6 0.07 0.17
12 2.6 3.2 0.06 0.17
13 2.1 3.2 0.06 0.13
14 2.2 3.3 0.07 0.14
15 2.8 2.3 0.05 0.13
50.40 2.34
Kepuasan Calon Penumpang di Terminal Palangkaraya
CSI
0.4673
46.73%
Kurang Puas
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 74
Unsur Penilaian Terminal yang dinilai oleh Operator Bus
Kepuasan Prioritas
1 Luas jalur pemberangkatan 2.4 4.3
2 Luas jalur kedatangan 2.3 4.2
3 Luas lahan tempat parkir kendaraan 2.5 4.0
4 Luas bangunan kantor terminal 2.1 3.8
5 Luas bangunan menara pengawas 2.0 3.2
6 Luas ruang loket penjualan karcis 2.3 3.6
7 Luas bangunan retribusi 1.9 3.0
8 Ukuran rambu papan informasi 1.6 3.0
9 Luas bengkel 0.2 4.1
10 Luas lahan Depo 0.2 3.9
11 Luas lahan pencucian kendaraan 0.2 3.8
Sumber : Analisis Konsultan, 2013 (Hasil tabulasi rata-rata kuesioner)
No Unsur Penilaian Palangkaraya
Maka dapat kita simpulkan bahwa calon penumpang merasa kurang puas terhadap
fasilitas layanan terminal yang ada di Kota Kalimantan Tengah. Apa saja yang
perlu diperhatikan dalam memenuhi standar pelayanan minimal, di provinsi
Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut yang tersaji dalam grafik cartisius
berikut.
Gambar 9.38
Terminal Oleh Penumpang
2) Operator Bus
Dari quesioner yang diberikan kepada operator bus yang ada di salah satu
terminal provinsi Kalimantan Tengah lalu ditabulasikan didapat nilai rata-rata
unsur penilain kepuasan dan prioritas/ kepentingan operator bus terhadap masing-
masing unsur, dimana masing-masing unsur ini adalah pernyataan yang mewakili
produk layanan yang diberikan oleh dinas perhubungan di provinsi Kalimantan
Tengah kepada operator bus.
Tabel 9.73
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 75
No Unsur Kepuasan Prioritas IWF WS
1 2.4 4.3 0.11 0.25
2 2.3 4.2 0.10 0.24
3 2.5 4.0 0.10 0.24
4 2.1 3.8 0.09 0.20
5 2.0 3.2 0.08 0.16
6 2.3 3.6 0.09 0.20
7 1.9 3.0 0.07 0.14
8 1.6 3.0 0.07 0.12
9 0.2 4.1 0.10 0.02
10 0.2 3.9 0.10 0.02
11 0.2 3.8 0.09 0.02
40.90 1.60
Kepuasan Operator Bus terhadap Terminal
Palangkaraya
CSI
0.3203
32.03%
Tidak Puas
Dari hasil perhitungan rata-rata tingkat kepuasan dan kepentingan diatas maka
dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui besar tingkat kepuasan operator
bus terhadap penyediaan fasilitas terminal yang ada di provinsi Kalimantan
Tengah, untuk lebih jelasnya terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 9.74
Maka dapat kita simpulkan bahwa operator bus merasa tidak puas terhadap
fasilitas layanan terminal di provinsi Kalimantan Tengah. Pada survei kali ini. Apa
saja yang perlu diperhatikan dalam memenuhi standar pelayanan minimal, khusus
untuk di provinsi Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut yang tersaji dalam
grafik cartisius berikut.
Gambar 9.39
Terminal Oleh Operator Bus
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 76
Unsur Penilaian AKDP
Kepuasan Prioritas
1 Busa tempat duduk 2.2 3.4
2 Lebar tempat duduk 2.1 3.5
3 Jarak antar tempat duduk 1.9 3.3
4 Lebar lorong tempat duduk 2.3 3.2
5 Susunan tempat duduk 2.1 3.2
6 Alat keselamatan 1.8 3.1
7 Info tanggap darurat 1.9 2.1
8 Kemudahan pintu keluar darurat 1.2 3.6
9 Ukuran pintu keluar darurat 1.6 3.3
Sumber : Analisis Konsultan, 2013 (Hasil tabulasi rata-rata kuesioner)
No Unsur Penilaian Palangkaraya
b. AKDP (Angkutan Kota Dalam Provinsi)
1) Penumpang
Pada penilaian kali ini dilakukan dengan cara penyebaran quesioner kapada
penumpang AKDP lalu setalah mendapatkan data mentah ditabulasikan untuk
mendapatkan nilai rata-rata dari kepuasan dan kepentingan masing-masing
unsur untuk lebih jelasnya tersaji dalam tabel dbawah ini.
Tabel 9.75
Dari hasil perhitungn rata-rata tabulasi masing-masing unsur penilain maka
dapat dihitung nilai kepuasan para penumpang AKPD terhadap kendarana
AKDP yang ditumpanginya. Berikut adalah tabel perhitungan nilai kepuasan
penumpang AKDP terhadap kendaraan AKDP.
Tabel 9.76
No Unsur Kepuasan Prioritas IWF WS
1 2.2 3.4 0.12 0.26
2 2.1 3.5 0.12 0.26
3 1.9 3.3 0.11 0.22
4 2.3 3.2 0.11 0.26
5 2.1 3.2 0.11 0.23
6 1.8 3.1 0.11 0.19
7 1.9 2.1 0.07 0.14
8 1.2 3.6 0.13 0.15
9 1.6 3.3 0.11 0.18
28.70 1.89
AKDP Palangkaraya
CSI
0.3787
37.87%
Kurang Puas
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 77
Maka dapat kita simpulkan bahwa penumpang kendaraan AKDP merasa
kurang puas terhadap fasilitas layanan yang ada pada kendaraan AKDP di
provinsi Kalimantan Tengah. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam
memenuhi standar pelayanan minimal, khusus untuk di provinsi Kalimantan
Tengah adalah sebagai berikut yang tersaji dalam grafik cartisius berikut.
Gambar 9.40
AKDP Oleh Penumpang
c. Pelabuhan Sungai
1) Calon Penumpang
Berdasarkan hasil quesioner yang diberikan kepada calon penumpang di
pelabuhan yang terdapat di provinsi Kalimantan Tengah diperoleh hasil rata-
rata kepuasan dan kepentingan yang tersaji dalam tabel dibawah ini.
Tabel 9.77
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 78
Berdasarkan nilai rata-rata tingkat kepentingan dan kepuasan pada masing-
masing unsur penilaian maka dapat dihitung capaian kepuasan calon
penumpang terhdap fasilitas pelabuhan penyebrangan yang ada Kalimantan
Tengah dengan perhitungan sebagai berikut.
Tabel 9.78
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa calon
penumpang merasa kurang puas terhadap fasilitas layanan yang ada pada
pelabuhan sungai di provinsi Kalimantan Tengah. Apa saja yang perlu
diperhatikan dalam memenuhi standar pelayanan minimal, khusus untuk
pelabuhan sungai di provinsi Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut yang
tersaji dalam grafik cartisius berikut.
Gambar 9.41
Pelabuhan Oleh Penumpang
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 79
2) Operator Kapal Sungai
Dalam peniliaian kali ini adalah dimana para operator kapal sungai menilai
fasilitas pelabuhan terhadap kebutuhan para operator kapal, dari hasil survey
dapat diberikan nilai rata-rata pada tingkat kepuasan dan kepentingan operator
kapal terhadap pelabuhan di Provinsi Kalimantan Tengah, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 9.79
Dari hasil rata-rata tingkat kepuasan dan kepentinan yang telah ditabulasi tadi
maka kita dapat menghitung nilai kepuasan atau persentase kepuasan para
operator kapal yang ada di provinsi Kalimantan Tengah, untuk lebih
lengkapnya perhitungan lihat tabel berikut.
Tabel 9.80
Pelabuhan Sungai Palangkaraya
Operator Kapal
No
Unsur Kepuasan Prioritas IWF WS
1 2.4 4.2 0.12 0.29
2 2.3 3.8 0.11 0.25
3 2.1 4.0 0.12 0.24
4 2.3 3.5 0.10 0.23
5 2.3 3.7 0.11 0.25
6 2.0 3.8 0.11 0.22
7 2.0 3.8 0.11 0.22
8 2.0 3.9 0.11 0.23
9 1.4 3.9 0.11 0.16
34.60 2.09
CSI
0.4176
41.76%
Kurang Puas
Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa operator
kapal merasa kurang puas terhadap fasilitas layanan yang ada pada pelabuhan
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 80
penyebrangan di provinsi Kalimantan Tengah. Apa saja yang perlu
diperhatikan dalam memenuhi standar pelayanan minimal, khusus untuk di
provinsi Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut yang tersaji dalam grafik
cartisius berikut.
Gambar 9.41
Pelabuhan Sungai Oleh Operator Kapal
3) Kapal Sungai
Penelitian kali ini adalah dimana para penumpang kapal sungai
melakukan penilaian terhadap keadaan kapal sungai yang ditumpanginya
di provinsi Kalimantan Tengah.Berikut adalah hasil rata-rata tabulasinya.
Tabel 9.81
Setelah mengetahui hasil rata-rata unsurnya maka dapat dihitung nilai
kepuasannya yaitu terlihat pada tabel dibwah ini.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 81
Tabel 9.82
Kapal Sungai
di Palangkaraya
No
Unsur Kepuasan Prioritas IWF WS
1 2.0 3.8 0.13 0.25
2 2.1 3.7 0.12 0.26
3 1.7 4.0 0.13 0.22
4 2.2 4.0 0.13 0.29
5 2.0 4.7 0.16 0.31
6 2.0 4.5 0.15 0.30
7 1.3 4.0 0.13 0.17
8 1.0 4.6 0.15 0.15
33.30 1.95
CSI
0.3906
39.06%
Kurang Puas
Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat dikatakan penumpang merasa
kurang terhadap pelayanan kapal sungai di Kalimantan Tengah. Untuk
lebih jelasnya hal-hal yang perlu diperbaiki dan patut untuk
dipertahankan terlihat pada diagram cartisius dibwah ini.
Gambar 9.42
Kapal Sungai Oleh Penumpang
d. Angkutan Laut
1) Pelabuhan Angkutan Laut
a. Calon Penumpang
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 82
Berdasarkan hasil surney yang dilakukan pada calon penumpang
angkutan laut diperoleh nilai rata-rata dari masing-masing unsurnya
sebagai berikut :
Tabel 9.83
Berdasarkan hasil nilai rata-rata masing-masing unsur diatas dapat
dilakukan perhitungan tingkat kepuasan pada pelabuhan laut di
Kalimantan Tengah sebagai berikut.
Tabel 9.84
Berdasarkan nilai tingkat kepuasan calon penumpang terhadap fasilitas
layanan pelabuhan laut di provinsi Kalimantan Tengah adalah kurang
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 83
puas, untuk menentukan unsur-unsur mana yang perlu dipertahankan dan
diperbaiki dapat dilihat pada diagram cartesius sebagai berikut.
Gambar 9.43
Pelabuhan Laut Oleh Penumpang
b. Operator Kapal
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada para operator angkutan
laut diperoleh nilai rata-rata dari masing-masing unsurnya sebagai
berikut :
Tabel 9.85
Berdasarkan hasil nilai rata-rata masing-masing unsur diatas dapat
dilakukan perhitungan tingkat kepuasan pada pelabuhan laut di
Kalimantan Tengah sebagai berikut.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 84
Tabel 9.86
Berdasarkan nilai tingkat kepuasan calon penumpang terhadap fasilitas
layanan pelabuhan laut di provinsi Kalimantan Tengah adalah kurang
puas, untuk menentukan unsur-unsur mana yang perlu dipertahankan
dan diperbaiki dapat dilihat pada diagram cartesius sebagai berikut.
Gambar 9.44
Pelabuhan Laut Oleh Oprator Kapal
2) Kapal Angkutan Laut
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan dengan cara menyebar quesioner
kepada penumpang angkutan laut diperoleh nilai rata-rata unsur penilaian
sebagai berikut.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 85
Tabel 9.87
Dilihat dari nilai rata-rata item pernyataan untuk penilain kapal angkutan
laut yang ada di Kalimantan Tengah maka kita dapat melihat tingkat
kepuasannya berdasarkan perhitungan dengan tabel berikut.
Tabel 9.88
Maka dapat disimpulkan para penumpang kapal laut yang ada di provinsi
Kalimantan Tengah merasa kurang puas terhadap layanan yang ada di
dalam kapal tersebut.Untuk lebih memperhatikan mana yang perlu
dipertahankan dan mana yang harus ditingkatkan maka terlihat dalam
diagram cartesius dibwah ini.
“Studi Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Beberapa Daerah Provinsi di Indonesia”
Konsep Laporan Akhir IX - 86
Gambar 9.45
Kapal Laut Oleh Penumpang