BAB IV (rujab kapuas)
description
Transcript of BAB IV (rujab kapuas)
LAPORAN PERENCANAAN - CV. CITRA MULTI CONSULTANT
BAB IV
LANDASAN TEORI
Ada dua aspek konsep dasar desain bangunan rumah jabatan , yaitu :
Konsep desain arsitektural dalam skala bangunan , didalamnya
mencakup konsep fungsi, bentuk dan tatanan massa
Konsep desain arsitektural dalam skala kota, didalamnya terkait
dengan peran bangunan sebagai simbol pemerintahan dan landmark
kota.
2.1Konsep desain arsitektural dalam skala bangunan
Konsep Fungsi
Pemahaman tentang fungsi dalam arsitektur bisa dibangun antara lain
dengan mencari referensi-referensi terkait definisi istilah ‘fungsi’ itu sendiri
baik definisi secara umum maupun definisi secara kearsitekturan. Fungsi
secara umum dapat didefinisikan sebagai sekelompok aktivitas yang
tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifat atau pelaksanaannya.
(id.wikipedia.org). Fungsi secara umum dapat pula diartikan sebagai
kegunaan, serta cara untuk memenuhi keinginan yang timbul dari adanya
kebutuhan-kebutuhan dalam hidup; untuk bertahan hidup dan berkembang.
Menurut beberapa praktisi arsitektur, fungsi adalah; “secara umum artinya
kegunaan, fungsi dalam dunia arsitektur, bentuk bangunan harus mengikuti
aktivitas yang akan berlangsung. contoh: apabila akan membangun sekolah
atau rumah sakit, maka kita harus memperhatikan aktivitas yang akan
berlangsung dalam bangunan tersebut sehingga nantinya bentuk bangunan
akan menyesuaikan fungsi dari bangunan tersebut.” (Teddy Priyatna,
S.T/arsitek).
“Fungsi dalam pengertian sederhana adalah kegunaan. Fungsi itu juga bisa
dibilang suatu cara untuk memenuhi keinginan. Fungsi adalah sekelompok
46
LAPORAN PERENCANAAN - CV. CITRA MULTI CONSULTANT
aktifitas yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifat atau
pelaksanaannya. Dalam istilah matematika, fungsi berarti pemetaan setiap
anggota himpunan (dinamakan domain) kepada anggota himpunan
(dinamakan kodomain).. Kata ini tentu beda dengan istilah fungsi misalnya
dalam kalimat "Alat ini berfungsi dengan baik". Fungsi adalah suatu bagian
dari program yang dipergunakan untuk mengerjakan suatu tugas tertentu
dan letaknya dipisahkan dari bagian program yang menggunakannya.” (Ir.
Joko Wibisono/arsitek).
“Arti fungsi lebih ke isi arti dari kata tersebut, tapi makna kandungan yang
memaknai arti dari kata fungsi itu sendiri. Fungsi itu harus dipenuhi agar bisa
melakukan suatu aktivitas secara leluasa.” (Ir. Imam Pesuwantoro/arsitek).
“Fungsi itu sesuatu yang harus bisa dipenuhi yang berhubungan dengan
aktivitas pengguna” (Muhammad Pramya, S.T/arsitek)
“Fungsi itu berhubungan dengan manusia yang ada di dalamnya.” (Wiyugo
Hari P., MT/arsitek)
Dari berbagai pengertian yang disampaikan oleh para praktisi arsitektur di
atas, bisa disimpulkan bahwa fungsi adalah suatu kegunaan yang harus
dipenuhi untuk melakukan suatu aktivitas dan memenuhi kebutuhan.
Namun pengertian-pengertian tersebut di atas apabila kita lihat lagi masih
terlalu sempit untuk memaknai fungsi dalam arsitektur. Istilah fungsi yang
seringkali sangat dibatasi pada pengertian fungsi sebagai wadah aktivitas
manusia baik di dalam maupun di luar bangunan ini mengakibatkan
rancunya makna “arsitektur” dan “bangunan”. Dari kamus Webster, fungsi
dapat memiliki makna: aktivitas, peran, peruntukan, tugas dan tanggung
jawab. Dengan demikian, maka sangat dimungkinkan kita akan berhadapan
dengan sebuah obyek yang melaksanakan satu atau beberapa atau bahkan
semua fungsi. Keadaan ketika arsitektur memiliki kemampuan untuk
menjalankan serta melaksanakan berbagai fungsi dikatakan sebagai
Multifungsionalitas Arsitektur (Josep Prijotomo, 1998). Seiring dengan
perkembangan pemikiran multifungsi ini, beberapa praktisi arsitektur maupun
non-arsitektur mencoba untuk merumuskan beberapa fungsi yang dapat
dilaksanakan oleh arsitektur.
47
LAPORAN PERENCANAAN - CV. CITRA MULTI CONSULTANT
Konsep bentuk
Konsep bentuk Bentuk adalah:
Penampilan luar yang dapat dilihat
Gambar struktur formal, tatasusun, komposisi yang menghasilkan
gambaran nyata
Massa 3 dimensi, wujud, penampilan, konfigurasiDalam arsitektur,
bentuk selalu dihubungkan dengan wujud yaitu sisi luar karakteristik
atau konfigurasi permukaan suatu bentuk tertentu.Wujud juga
merupakan aspek utama dimana bentuk-bentuk dapat
diidentifikasikan dan dikategorikan.
Disamping wujud, bentuk memiliki ciri visual:
1. Dimensi, dimensi fisik berupa panjang, lebar dan tebal. Dimensi-dimensi
tersebut menentukan proporsi dari bentuk. Skala ditentukan oleh ukuran
relatifnya terhadap bentuk-bentuk lain dalam konteksnya.
2. Warna, merupakan fenomena pencahayaan dan persepsi visual yang
menjelaskan persepsi individu dalm corak, intensitas dan warna. Warna
adalah atribut yang paling menyolok dan membedakan suatu bentuk dari
lingkungannya. Warna juga berpengaruh terhadap bobot visual suatu
bentuk.
3. Tekstur, Tekstur adalah kualitas yang dapat dilihat dan diraba yang
diberikan kepermukaan oleh ukuran, bentuk, pengaturan dan proporsi
bagian benda. tekstur juga menentukan sampai dimana permukaan suatu
bentuk memantulkan atau menyerap cahaya datang.
4. Posisi, letak dari sebuah bentuk adalah relatif terhadap lingkungannya
atau lingkungan visual dimana bentuk tersebut terlihat.
5. Orientasi, arah dari sebuah bentuk relatif terhadap bidang dasar, arah
mata angin, bentuk-bentuk benda-benda lain, atau terhadap seseorang yang
melihatnya.
6. Inersia Visual, merupakan tingkat konsentrasi dan stabilitas suatu bentuk.
Inersia suatu bentuk tergantung kepada geometri dan orientasinya relatif
terhadap bidang dasar, gaya tarik bumi dan garis pandang manusia.
48
LAPORAN PERENCANAAN - CV. CITRA MULTI CONSULTANT
Konsep tatanan massa
Tatanan massa adalah perletakan massa bangunan majemuk pada suatu
site,yang ditata berdasarkan zona dan tuntutan lain yang menunjang Tata
letak massa bangunan ini disamping berdasarkan zonasi, juga harus dibuat
berdasarkan alur sirkulasi yang saling terkait. Massa sebagai elemen site
dapat tersusun dari massa berbentuk bangunan dan vegetasi; kedua –
duanya baik secara individual maupun kelompok menjadi unsur pembentuk
ruang out door.
Tatanan massa terbagi menjadi beberapa bentuk :
a. Bentuk Terpusat Terdiri dari sejumlah bentuk sekunder yang mengelilingi
satu bentuk dominant yang berada tepat di pusatnya. Bentuk-bentuk
terpusat menuntut adanaya dominasi secara visual dalam keteratuan
geometris, bentuk yang harus ditempatkan terpusat, misalnya seperti bola,
kerucut, ataupun silinder. Oleh karena sifatnya yang terpusat, bentuk-bentuk
tersebut sangat ideal sebagai struktur yang berdiri sendiri, dikelilingi oleh
lingkunganya, mendominasi sebuah titik didalam ruang, atau menempati
pusat suatu bidang tertentu. Bentuk ini dapat menjadi symbol tempat-tempat
yang suci atau penuh penghormatan, atau untuk mengenang kebesaran
seseorang atau suatu peristiwa.
b. Bentuk Linier Terdiri atas bentuk-bentuk yang diatur berangkaian pada
sebuah baris. Bentuk garis lurus atau linier dapat diperoleh dari perubahan
secara proposional dalam dimensi suatu bentuk atau melalui pengaturan
sederet bentuk-bentuk sepanjang garis. Dalam kasus tersebut deretan
bentuk dapat berupa pengulangan atau memiliki sifat serupa dan diorganisir
oleh unsur lain yang terpisah dan lain sama sekali seperti sebuah dinding
atau jalan. Bentuk garis lurus dapat dipotong-potong atau dibelokkan
sebagai penyesuaian terhadap kondisi setempat seperti topografi,
pemandangan tumbuh-tumbuhan, maupun keadaan lain yang ada dalam
tapak. - Bentu garis lurus dapat diletakkan dimuka atau menunjukkan sisi
suatu ruang luar atau membentuk bidang masuk ke suatu ruang di
belakangnya. - Bentuk linier dapat dimanipulasi untuk membatasi sebagian. - 49
LAPORAN PERENCANAAN - CV. CITRA MULTI CONSULTANT
Bentuk linier dapat diarahkan secara vertical sebagai suatu unsur menara
untuk menciptakan sebuah titik dalam ruang. - Bentuk linier dapat berfungsi
sebagai unsure pengatur sehingga bermacam-macam unsure lain dapat
ditempatkan disitu.
c. Bentuk Radial Merupakan suatu komposisi dari bentuk-bentuk linier yang
berkembang kearah luar dari bentuk terpusat dalam arah radial. Suatu
bentuk radial terdiri dari atas bentuk-bentuk linier yang berkembang dari
suatu unsure inti terpusat kearah luar menurut jari-jarinya. Bentuk ini
menggabungkan aspek-aspek pusat dan linier menjadi satu komposisi. Inti
tersebut dapat dipergunakan baik sebagai symbol ataupun sebagai pusat
fungsional seluruh organisasi. Posisinya yang terpusat dapat dipertegas
dengan suatu bentuk visual dominant, atau dapat digabungkan dan menjadi
bagian dari lengan-lengan radialnya. Lengan-lengan radial memiliki sifat-sifat
dasar yang serupa dengan bentuk linier, yaitu sifat ekstrovertnya. Lengan-
lengan radial dapat menjangkau ke luar dan berhubungan atau
meningkatkan diri dengan sesuatu yang khusus di suatu tapak. Lengan-
lengan radial dapat membuka permukaanya yang diperpanjang untuk
mencapai kondisi sinar matahari, angin, pemandangan atau ruang yang
diinginkan. Organisasi bentuk radial dapat dilihat dan dipahami dengan
sempurna dari suatu titik pandang di udara. Bila dilihat dari muka tanah,
kemungkinan besar unsure pusatnya tidak akan dengan jelas, dan pola
penyeberan lengan-lengan linier menjadi kabur atau menyimpang akibat
pandangan perspektif.
d. Bentuk Cluster. Sekumpulan bentuk-bentuk yang tergabung bersama-
sama karena saling berdekatan atau saling memberikan kesamaan sifat
visual. Jika organisasi terpusat memiliki dasar geometric yang kuat dalam
penataan bentuk-bentunya, maka organisasi kelompok dibentuk
berdasarkan persyaratan fungsional seperti ukuran, wujud ataupun jarak
letak. Walaupun tidak memiliki aturan deometrik dan sifat introvert bentuk
perpusat organisasi kelompok cukup fleksibel dalam memadukan
bermacam-macam wujud, ukuran, dan orientasi ke dalam strukturnya. 50
LAPORAN PERENCANAAN - CV. CITRA MULTI CONSULTANT
Berdasarkan fleksibilitasnya, organisasi kelompok bentuk-bentuk dapat
diorganisir dengan berbagai cara sebagai berikut: Dapat dikaitkan sebagai
anggota tambahan terhadap suatu bentuk atau ruang induk yang lebih besar
Dapat dihubungkan dengan mendekatkan diri untuk menegaskan dan
mengekspresikan volumenya sebagai suatu kesatuan individu. - Dapat
menghubungkan volume-volumenya dan bergabung menjadi suatu bentuk
tunggal yang memiliki suatu variasi tampak Suatu organisasi kelompok
dapat juga terdiri dari bentuk-bentuk yang umumnya setara dalam ukuran,
wujud dan fungsi. Bentuk-bentuk ini secara visual disusun menjadi sesuatu
yang koheren, organisasi nonhirarki, tidak hanya melalui jarak yang saling
berdekatan namun juga melalui kesamaan sifat visual yang dimilikinya.
Sejumlah bentuk perumahan kelompok dapat dijumpai dalam berbagai
bentuk arsitektur tradisional dari berbagai kebudayaan. Meskipun tiap
kebudayaan melahirkan suatu jenis yang unik sebagai tanggapan terhadap
faktor kemampuan teknis, iklim dan sosial budaya, pengorganisasian
perumahan kelompok ini pada umumnya mempertahankan individualitasnya
masing-masing unitnya serta suatu tingkat keragaman moderat dalam
konteks keseluruhan penataan.
e. Bentuk Grid Merupakan bentuk-bentuk modular yang dihubungkan dan
diatur oleh grid-grid tiga dimensi. Grid adalah suatu system perpotongan dua
garis-garis sejajar atau lebih yang berjarak teratur. Grid membentuk suatu
pola geometric dari titik-titik yang berjarak teratur pada perpotongan garis-
garis grid dan bidang-bidang beraturan yang dibentuk oleh garisgaris grid itu
sendiri. Grid yang paling umum adalah yang berdasarkan bentuk geometri
bujur sangkar. Karena kesamaan dimensi dan sifat semetris dua arah, grid
bujur sangkar pada prinsipnya, tak berjenjang dan tak berarah. Grid bujur
sangkar dapat digunakan sebagai skala yang membagi suatu permukaan
menjadi unit-unit yang dapat dihitung dan memberikannya suatu tekstur
tertentu. Grid bujur sangkar juga dapat digunakan untuk menutup beberapa
permukaan suatu bentuk dan menyatukannya dengan bentuk geometri yang
berulang dan mendalam. Bujur sangkar, bila diproyeksikan kepada dimensi
ketiga, akan menimbulkan suatu jaringan ruang dari titik-titik dan garis-garis 51
LAPORAN PERENCANAAN - CV. CITRA MULTI CONSULTANT
referensi. Di dalam kerangka kerja modular ini, beberapa bentuk dan ruang
dapat diorganisir secara visual.
2.2Konsep desain arsitektural dalam skala kota
A. Bangunan sebagai simbol
Pada skala kota bangunan seringkali berfungsi sebagai simbol (image) dari
sebuah kota. Hal ini sejalan dengan sejarah perkembangan kota dan fungsi
bangunan itu selama sejarah kota tersebut .
Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Geofrey Broadbent
Broadbent melontarkan enam fungsi yang dapat dilaksanakan oleh arsitektur
Keenam fungsi tersebut adalah :
1. Environmental Filter (penangkal factor lingkungan)
Bangunan bisa mengontrol iklim. Bangunan berperan sebagai saringan atau
filter antara lingkungan luar dengan aktivitas yang akan kita lakukan.
Bangunan dapat membantu kita untuk membuat kondisi-kondisi agar
aktivitas-aktivitas dapat dilaksanakan dengan menyenangkan dan dalam
kenyamanan. Kita bisa menentukan ruang-ruang mana yang harus dekat
satu sama lain dan yang mana yang bisa dijauhkan.
2. Container of Activities (wadah kegiatan)
Bangunan sebagai wadah kegiatan-kegiatan yang menempatkannya pada
tempat yang khusus dan tertentu.
3. Capital Investment (investasi atau penanaman modal)
Dalam pengertian ini bangunan dapat memberikan nilai lebih pada tapak.
Keduanya dapat menjadi sumber investasi yang baik.
4. Symbolic Function (fungsi simbolik)
Fungsi simbolik, bangunan dapat memberikan nilai-nilai simbolik terutama
pada kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan atau berhubungan erat
dengan kebudayaan dan pemerintahan .
5. Behavior Modifier (pengaruh perilaku)
Pada fungsi behavior modifier, bangunan dapat mengubah perilaku dan
kebiasaan, sesuai dengan suasana ruang.
6. Aesthetic Function (=pursuit of delight).
52
LAPORAN PERENCANAAN - CV. CITRA MULTI CONSULTANT
Pada pengertian ini bangunan-bangunan akan menyenangkan bila
bangunan tampak bagus/cantik, sesuai dengan imajinasi yang fashionable
saat ini, sesuai dengan asas-asas tertentu dari order visual dan lain-lain.
Jadi Broadbent memahami fungsi sebagai apa saja yang dipancarkan dan
diinformasikan oleh arsitektur melalui panca indera kita.
B. Bangunan sebagai landmark
Pada skala kota bangunan juga seringkali dijadikan sebagai landmark
sebuah kawasan terkait dengan bentuk bangunan tersebut ataupun posisi
bangunan tersebut pada kota terkait.
Menurut kevin linch landmark adalah ;
Landmark (tetenger) merupakan titik referensi seperti elemen node, tetapi
orang tidak masuk ke dalamnya karena bisa dilihat dari luar letaknya.
Landmark adalah elemen eksternal dan merupakan bentuk visual yang
menonjol dari kota, misalnya gunung atau bukit, gedung tinggi, menara,
tanda tinggi, tempat ibadah, pohon tinggi dan sebagainya. Beberapa
landmark hanya memiliki arti di daerah kecil dan dapat dilihat hanya di
daerah itu, sedangkan landmark lain mempunyai arti untuk keseluruhan kota
dan bisa dilihat dari mana-mana. Landmark adalah elemen penting dari
bentuk kota karena membantu orang untuk mengorientasikan diri di dalam
kota dan membantu orang mengenali suatu daerah. Landmark mempunyai
identitas yang lebih baik jika bentuknya jelas dan unik dalam lingkungannya
dan ada sekuens dari beberapa landmark (merasa nyaman dalam
berorientasi), serta ada perbedaan skala masing-masing.
53