BAB IV (rujab kapuas)

12
LAPORAN PERENCANAAN - CV. CITRA MULTI CONSULTANT BAB IV LANDASAN TEORI Ada dua aspek konsep dasar desain bangunan rumah jabatan , yaitu : Konsep desain arsitektural dalam skala bangunan , didalamnya mencakup konsep fungsi, bentuk dan tatanan massa Konsep desain arsitektural dalam skala kota, didalamnya terkait dengan peran bangunan sebagai simbol pemerintahan dan landmark kota. 2.1.1 Konsep desain arsitektural dalam skala bangunan Konsep Fungsi Pemahaman tentang fungsi dalam arsitektur bisa dibangun antara lain dengan mencari referensi-referensi terkait definisi istilah ‘fungsi’ itu sendiri baik definisi secara umum maupun definisi secara kearsitekturan. Fungsi secara umum dapat didefinisikan sebagai sekelompok aktivitas yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifat atau pelaksanaannya. (id.wikipedia.org). Fungsi secara umum dapat pula diartikan sebagai kegunaan, serta cara untuk memenuhi 46

description

laporan draf akhir

Transcript of BAB IV (rujab kapuas)

Page 1: BAB IV (rujab kapuas)

LAPORAN PERENCANAAN - CV. CITRA MULTI CONSULTANT

BAB IV

LANDASAN TEORI

Ada dua aspek konsep dasar desain bangunan rumah jabatan , yaitu :

Konsep desain arsitektural dalam skala bangunan , didalamnya

mencakup konsep fungsi, bentuk dan tatanan massa

Konsep desain arsitektural dalam skala kota, didalamnya terkait

dengan peran bangunan sebagai simbol pemerintahan dan landmark

kota.

2.1Konsep desain arsitektural dalam skala bangunan

Konsep Fungsi

Pemahaman tentang fungsi dalam arsitektur bisa dibangun antara lain

dengan mencari referensi-referensi terkait definisi istilah ‘fungsi’ itu sendiri

baik definisi secara umum maupun definisi secara kearsitekturan. Fungsi

secara umum dapat didefinisikan sebagai sekelompok aktivitas yang

tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifat atau pelaksanaannya.

(id.wikipedia.org). Fungsi secara umum dapat pula diartikan sebagai

kegunaan, serta cara untuk memenuhi keinginan yang timbul dari adanya

kebutuhan-kebutuhan dalam hidup; untuk bertahan hidup dan berkembang.

Menurut beberapa praktisi arsitektur, fungsi adalah; “secara umum artinya

kegunaan, fungsi dalam dunia arsitektur, bentuk bangunan harus mengikuti

aktivitas yang akan berlangsung. contoh: apabila akan membangun sekolah

atau rumah sakit, maka kita harus memperhatikan aktivitas yang akan

berlangsung dalam bangunan tersebut sehingga nantinya bentuk bangunan

akan menyesuaikan fungsi dari bangunan tersebut.” (Teddy Priyatna,

S.T/arsitek).

“Fungsi dalam pengertian sederhana adalah kegunaan. Fungsi itu juga bisa

dibilang suatu cara untuk memenuhi keinginan. Fungsi adalah sekelompok

46

Page 2: BAB IV (rujab kapuas)

LAPORAN PERENCANAAN - CV. CITRA MULTI CONSULTANT

aktifitas yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifat atau

pelaksanaannya. Dalam istilah matematika, fungsi berarti pemetaan setiap

anggota himpunan (dinamakan domain) kepada anggota himpunan

(dinamakan kodomain).. Kata ini tentu beda dengan istilah fungsi misalnya

dalam kalimat "Alat ini berfungsi dengan baik". Fungsi adalah suatu bagian

dari program yang dipergunakan untuk mengerjakan suatu tugas tertentu

dan letaknya dipisahkan dari bagian program yang menggunakannya.” (Ir.

Joko Wibisono/arsitek).

“Arti fungsi lebih ke isi arti dari kata tersebut, tapi makna kandungan yang

memaknai arti dari kata fungsi itu sendiri. Fungsi itu harus dipenuhi agar bisa

melakukan suatu aktivitas secara leluasa.” (Ir. Imam Pesuwantoro/arsitek).

“Fungsi itu sesuatu yang harus bisa dipenuhi yang berhubungan dengan

aktivitas pengguna” (Muhammad Pramya, S.T/arsitek)

“Fungsi itu berhubungan dengan manusia yang ada di dalamnya.” (Wiyugo

Hari P., MT/arsitek)

Dari berbagai pengertian yang disampaikan oleh para praktisi arsitektur di

atas, bisa disimpulkan bahwa fungsi adalah suatu kegunaan yang harus

dipenuhi untuk melakukan suatu aktivitas dan memenuhi kebutuhan.

Namun pengertian-pengertian tersebut di atas apabila kita lihat lagi masih

terlalu sempit untuk memaknai fungsi dalam arsitektur. Istilah fungsi yang

seringkali sangat dibatasi pada pengertian fungsi sebagai wadah aktivitas

manusia baik di dalam maupun di luar bangunan ini mengakibatkan

rancunya makna “arsitektur” dan “bangunan”. Dari kamus Webster, fungsi

dapat memiliki makna: aktivitas, peran, peruntukan, tugas dan tanggung

jawab. Dengan demikian, maka sangat dimungkinkan kita akan berhadapan

dengan sebuah obyek yang melaksanakan satu atau beberapa atau bahkan

semua fungsi. Keadaan ketika arsitektur memiliki kemampuan untuk

menjalankan serta melaksanakan berbagai fungsi dikatakan sebagai

Multifungsionalitas Arsitektur (Josep Prijotomo, 1998). Seiring dengan

perkembangan pemikiran multifungsi ini, beberapa praktisi arsitektur maupun

non-arsitektur mencoba untuk merumuskan beberapa fungsi yang dapat

dilaksanakan oleh arsitektur.

47

Page 3: BAB IV (rujab kapuas)

LAPORAN PERENCANAAN - CV. CITRA MULTI CONSULTANT

Konsep bentuk

Konsep bentuk Bentuk adalah:

Penampilan luar yang dapat dilihat

Gambar struktur formal, tatasusun, komposisi yang menghasilkan

gambaran nyata

Massa 3 dimensi, wujud, penampilan, konfigurasiDalam arsitektur,

bentuk selalu dihubungkan dengan wujud yaitu sisi luar karakteristik

atau konfigurasi permukaan suatu bentuk tertentu.Wujud juga

merupakan aspek utama dimana bentuk-bentuk dapat

diidentifikasikan dan dikategorikan.

Disamping wujud, bentuk memiliki ciri visual:

1. Dimensi, dimensi fisik berupa panjang, lebar dan tebal. Dimensi-dimensi

tersebut menentukan proporsi dari bentuk. Skala ditentukan oleh ukuran

relatifnya terhadap bentuk-bentuk lain dalam konteksnya.

2. Warna, merupakan fenomena pencahayaan dan persepsi visual yang

menjelaskan persepsi individu dalm corak, intensitas dan warna. Warna

adalah atribut yang paling menyolok dan membedakan suatu bentuk dari

lingkungannya. Warna juga berpengaruh terhadap bobot visual suatu

bentuk.

3. Tekstur, Tekstur adalah kualitas yang dapat dilihat dan diraba yang

diberikan kepermukaan oleh ukuran, bentuk, pengaturan dan proporsi

bagian benda. tekstur juga menentukan sampai dimana permukaan suatu

bentuk memantulkan atau menyerap cahaya datang.

4. Posisi, letak dari sebuah bentuk adalah relatif terhadap lingkungannya

atau lingkungan visual dimana bentuk tersebut terlihat.

5. Orientasi, arah dari sebuah bentuk relatif terhadap bidang dasar, arah

mata angin, bentuk-bentuk benda-benda lain, atau terhadap seseorang yang

melihatnya.

6. Inersia Visual, merupakan tingkat konsentrasi dan stabilitas suatu bentuk.

Inersia suatu bentuk tergantung kepada geometri dan orientasinya relatif

terhadap bidang dasar, gaya tarik bumi dan garis pandang manusia.

48

Page 4: BAB IV (rujab kapuas)

LAPORAN PERENCANAAN - CV. CITRA MULTI CONSULTANT

Konsep tatanan massa

Tatanan massa adalah perletakan massa bangunan majemuk pada suatu

site,yang ditata berdasarkan zona dan tuntutan lain yang menunjang Tata

letak massa bangunan ini disamping berdasarkan zonasi, juga harus dibuat

berdasarkan alur sirkulasi yang saling terkait. Massa sebagai elemen site

dapat tersusun dari massa berbentuk bangunan dan vegetasi; kedua –

duanya baik secara individual maupun kelompok menjadi unsur pembentuk

ruang out door.

Tatanan massa terbagi menjadi beberapa bentuk :

a. Bentuk Terpusat Terdiri dari sejumlah bentuk sekunder yang mengelilingi

satu bentuk dominant yang berada tepat di pusatnya. Bentuk-bentuk

terpusat menuntut adanaya dominasi secara visual dalam keteratuan

geometris, bentuk yang harus ditempatkan terpusat, misalnya seperti bola,

kerucut, ataupun silinder. Oleh karena sifatnya yang terpusat, bentuk-bentuk

tersebut sangat ideal sebagai struktur yang berdiri sendiri, dikelilingi oleh

lingkunganya, mendominasi sebuah titik didalam ruang, atau menempati

pusat suatu bidang tertentu. Bentuk ini dapat menjadi symbol tempat-tempat

yang suci atau penuh penghormatan, atau untuk mengenang kebesaran

seseorang atau suatu peristiwa.

b. Bentuk Linier Terdiri atas bentuk-bentuk yang diatur berangkaian pada

sebuah baris. Bentuk garis lurus atau linier dapat diperoleh dari perubahan

secara proposional dalam dimensi suatu bentuk atau melalui pengaturan

sederet bentuk-bentuk sepanjang garis. Dalam kasus tersebut deretan

bentuk dapat berupa pengulangan atau memiliki sifat serupa dan diorganisir

oleh unsur lain yang terpisah dan lain sama sekali seperti sebuah dinding

atau jalan. Bentuk garis lurus dapat dipotong-potong atau dibelokkan

sebagai penyesuaian terhadap kondisi setempat seperti topografi,

pemandangan tumbuh-tumbuhan, maupun keadaan lain yang ada dalam

tapak. - Bentu garis lurus dapat diletakkan dimuka atau menunjukkan sisi

suatu ruang luar atau membentuk bidang masuk ke suatu ruang di

belakangnya. - Bentuk linier dapat dimanipulasi untuk membatasi sebagian. - 49

Page 5: BAB IV (rujab kapuas)

LAPORAN PERENCANAAN - CV. CITRA MULTI CONSULTANT

Bentuk linier dapat diarahkan secara vertical sebagai suatu unsur menara

untuk menciptakan sebuah titik dalam ruang. - Bentuk linier dapat berfungsi

sebagai unsure pengatur sehingga bermacam-macam unsure lain dapat

ditempatkan disitu.

c. Bentuk Radial Merupakan suatu komposisi dari bentuk-bentuk linier yang

berkembang kearah luar dari bentuk terpusat dalam arah radial. Suatu

bentuk radial terdiri dari atas bentuk-bentuk linier yang berkembang dari

suatu unsure inti terpusat kearah luar menurut jari-jarinya. Bentuk ini

menggabungkan aspek-aspek pusat dan linier menjadi satu komposisi. Inti

tersebut dapat dipergunakan baik sebagai symbol ataupun sebagai pusat

fungsional seluruh organisasi. Posisinya yang terpusat dapat dipertegas

dengan suatu bentuk visual dominant, atau dapat digabungkan dan menjadi

bagian dari lengan-lengan radialnya. Lengan-lengan radial memiliki sifat-sifat

dasar yang serupa dengan bentuk linier, yaitu sifat ekstrovertnya. Lengan-

lengan radial dapat menjangkau ke luar dan berhubungan atau

meningkatkan diri dengan sesuatu yang khusus di suatu tapak. Lengan-

lengan radial dapat membuka permukaanya yang diperpanjang untuk

mencapai kondisi sinar matahari, angin, pemandangan atau ruang yang

diinginkan. Organisasi bentuk radial dapat dilihat dan dipahami dengan

sempurna dari suatu titik pandang di udara. Bila dilihat dari muka tanah,

kemungkinan besar unsure pusatnya tidak akan dengan jelas, dan pola

penyeberan lengan-lengan linier menjadi kabur atau menyimpang akibat

pandangan perspektif.

d. Bentuk Cluster. Sekumpulan bentuk-bentuk yang tergabung bersama-

sama karena saling berdekatan atau saling memberikan kesamaan sifat

visual. Jika organisasi terpusat memiliki dasar geometric yang kuat dalam

penataan bentuk-bentunya, maka organisasi kelompok dibentuk

berdasarkan persyaratan fungsional seperti ukuran, wujud ataupun jarak

letak. Walaupun tidak memiliki aturan deometrik dan sifat introvert bentuk

perpusat organisasi kelompok cukup fleksibel dalam memadukan

bermacam-macam wujud, ukuran, dan orientasi ke dalam strukturnya. 50

Page 6: BAB IV (rujab kapuas)

LAPORAN PERENCANAAN - CV. CITRA MULTI CONSULTANT

Berdasarkan fleksibilitasnya, organisasi kelompok bentuk-bentuk dapat

diorganisir dengan berbagai cara sebagai berikut: Dapat dikaitkan sebagai

anggota tambahan terhadap suatu bentuk atau ruang induk yang lebih besar

Dapat dihubungkan dengan mendekatkan diri untuk menegaskan dan

mengekspresikan volumenya sebagai suatu kesatuan individu. - Dapat

menghubungkan volume-volumenya dan bergabung menjadi suatu bentuk

tunggal yang memiliki suatu variasi tampak Suatu organisasi kelompok

dapat juga terdiri dari bentuk-bentuk yang umumnya setara dalam ukuran,

wujud dan fungsi. Bentuk-bentuk ini secara visual disusun menjadi sesuatu

yang koheren, organisasi nonhirarki, tidak hanya melalui jarak yang saling

berdekatan namun juga melalui kesamaan sifat visual yang dimilikinya.

Sejumlah bentuk perumahan kelompok dapat dijumpai dalam berbagai

bentuk arsitektur tradisional dari berbagai kebudayaan. Meskipun tiap

kebudayaan melahirkan suatu jenis yang unik sebagai tanggapan terhadap

faktor kemampuan teknis, iklim dan sosial budaya, pengorganisasian

perumahan kelompok ini pada umumnya mempertahankan individualitasnya

masing-masing unitnya serta suatu tingkat keragaman moderat dalam

konteks keseluruhan penataan.

e. Bentuk Grid Merupakan bentuk-bentuk modular yang dihubungkan dan

diatur oleh grid-grid tiga dimensi. Grid adalah suatu system perpotongan dua

garis-garis sejajar atau lebih yang berjarak teratur. Grid membentuk suatu

pola geometric dari titik-titik yang berjarak teratur pada perpotongan garis-

garis grid dan bidang-bidang beraturan yang dibentuk oleh garisgaris grid itu

sendiri. Grid yang paling umum adalah yang berdasarkan bentuk geometri

bujur sangkar. Karena kesamaan dimensi dan sifat semetris dua arah, grid

bujur sangkar pada prinsipnya, tak berjenjang dan tak berarah. Grid bujur

sangkar dapat digunakan sebagai skala yang membagi suatu permukaan

menjadi unit-unit yang dapat dihitung dan memberikannya suatu tekstur

tertentu. Grid bujur sangkar juga dapat digunakan untuk menutup beberapa

permukaan suatu bentuk dan menyatukannya dengan bentuk geometri yang

berulang dan mendalam. Bujur sangkar, bila diproyeksikan kepada dimensi

ketiga, akan menimbulkan suatu jaringan ruang dari titik-titik dan garis-garis 51

Page 7: BAB IV (rujab kapuas)

LAPORAN PERENCANAAN - CV. CITRA MULTI CONSULTANT

referensi. Di dalam kerangka kerja modular ini, beberapa bentuk dan ruang

dapat diorganisir secara visual.

2.2Konsep desain arsitektural dalam skala kota

A. Bangunan sebagai simbol

Pada skala kota bangunan seringkali berfungsi sebagai simbol (image) dari

sebuah kota. Hal ini sejalan dengan sejarah perkembangan kota dan fungsi

bangunan itu selama sejarah kota tersebut .

Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Geofrey Broadbent

Broadbent melontarkan enam fungsi yang dapat dilaksanakan oleh arsitektur

Keenam fungsi tersebut adalah :

1. Environmental Filter (penangkal factor lingkungan)

Bangunan bisa mengontrol iklim. Bangunan berperan sebagai saringan atau

filter antara lingkungan luar dengan aktivitas yang akan kita lakukan.

Bangunan dapat membantu kita untuk membuat kondisi-kondisi agar

aktivitas-aktivitas dapat dilaksanakan dengan menyenangkan dan dalam

kenyamanan. Kita bisa menentukan ruang-ruang mana yang harus dekat

satu sama lain dan yang mana yang bisa dijauhkan.

2. Container of Activities (wadah kegiatan)

Bangunan sebagai wadah kegiatan-kegiatan yang menempatkannya pada

tempat yang khusus dan tertentu.

3. Capital Investment (investasi atau penanaman modal)

Dalam pengertian ini bangunan dapat memberikan nilai lebih pada tapak.

Keduanya dapat menjadi sumber investasi yang baik.

4. Symbolic Function (fungsi simbolik)

Fungsi simbolik, bangunan dapat memberikan nilai-nilai simbolik terutama

pada kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan atau berhubungan erat

dengan kebudayaan dan pemerintahan .

5. Behavior Modifier (pengaruh perilaku)

Pada fungsi behavior modifier, bangunan dapat mengubah perilaku dan

kebiasaan, sesuai dengan suasana ruang.

6. Aesthetic Function (=pursuit of delight).

52

Page 8: BAB IV (rujab kapuas)

LAPORAN PERENCANAAN - CV. CITRA MULTI CONSULTANT

Pada pengertian ini bangunan-bangunan akan menyenangkan bila

bangunan tampak bagus/cantik, sesuai dengan imajinasi yang fashionable

saat ini, sesuai dengan asas-asas tertentu dari order visual dan lain-lain.

Jadi Broadbent memahami fungsi sebagai apa saja yang dipancarkan dan

diinformasikan oleh arsitektur melalui panca indera kita.

B. Bangunan sebagai landmark

Pada skala kota bangunan juga seringkali dijadikan sebagai landmark

sebuah kawasan terkait dengan bentuk bangunan tersebut ataupun posisi

bangunan tersebut pada kota terkait.

Menurut kevin linch landmark adalah ;

Landmark (tetenger) merupakan titik referensi seperti elemen node, tetapi

orang tidak masuk ke dalamnya karena bisa dilihat dari luar letaknya.

Landmark adalah elemen eksternal dan merupakan bentuk visual yang

menonjol dari kota, misalnya gunung atau bukit, gedung tinggi, menara,

tanda tinggi, tempat ibadah, pohon tinggi dan sebagainya. Beberapa

landmark hanya memiliki arti di daerah kecil dan dapat dilihat hanya di

daerah itu, sedangkan landmark lain mempunyai arti untuk keseluruhan kota

dan bisa dilihat dari mana-mana. Landmark adalah elemen penting dari

bentuk kota karena membantu orang untuk mengorientasikan diri di dalam

kota dan membantu orang mengenali suatu daerah. Landmark mempunyai

identitas yang lebih baik jika bentuknya jelas dan unik dalam lingkungannya

dan ada sekuens dari beberapa landmark (merasa nyaman dalam

berorientasi), serta ada perbedaan skala masing-masing.

53